Anestesi Epidural

27
ANESTESI EPIDURAL Rr Rima Aulia Fiska Riantiara Putriza Pembimbing: dr. Azwar Risyad Sp. An

Transcript of Anestesi Epidural

Page 1: Anestesi Epidural

ANESTESI EPIDURAL

Rr Rima Aulia FiskaRiantiara Putriza

Pembimbing: dr. Azwar Risyad Sp. An

Page 2: Anestesi Epidural

Definisi• Anestesia epidural adalah salah satu bentuk dari anestesia regional, dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi lokal keruang epidural• Blok epidural dapat dilakukan dengan pendekatan servikal, thorax, lumbal atau sacral(kaudal)

Page 3: Anestesi Epidural

•Ruang epidural merupakan ruang potensial yang terletak di antara dura dan periosteum yang membatasi bagian dalam kanalis vertebralis, terbentang dari foramen magnum ke sakral hiatus

Anatomi

Page 4: Anestesi Epidural

• Ruang epidural berisi lemak dan jaringan limphatik maupun vena epidural.• Radik saraf yang berjalan di dalam ruang epidural ini setelah keluar dari bagian lateral medula spinalis, dan selanjutnya menuju kearah luar

Page 5: Anestesi Epidural

FISIOLOGI1. Blokade neural, 2. Kardiovaskuler, 3. Anestesia epidural mengurangi terjadinya thrombosis vena dan embolisme pulmoner pada pembedahan ortopedi4. Sistem respiratorius5. Sistem Gastrointestinal6. Sistem Endokrin7. Traktus Genitourinaria

Page 6: Anestesi Epidural

Secara Umum:• Analgesia• Pelengkap anestesia umum• Anestesi untuk tindakan bedah di daerah tungkai bawah, pelvis, perineum dan abdomen bawah• analgesia post-operatif• pengobatan nyeri punggung• pengobatan nyeri kronis atau sebagai pengobatan paliatif bagi pasien-pasien terminal

INDIKASI

Page 7: Anestesi Epidural

Secara Spesifik:• Operasi sendi panggul dan lutut• Amputasi• Obstetri• Rekonstruksi vaskuler tungkai bawah • Trauma thoraks dengan fraktur iga

Page 8: Anestesi Epidural

Relatif• Kelainan anatomis• Riwayat operasi tulang belakang sebelumnya• Masalah khusus dengan Sistem Saraf Pusat (SSP)• Masalah pada katup-jantung• Penggunaan LMWH (Low Molecular Weight Heparin) atau Warfarin Dosis Rendah (INR <1.5)• Pasien yang tidak kooperatif

KONTRAINDIKASI

Page 9: Anestesi Epidural

Absolut

• Pasien menolak• Gangguan pembekuan darah atau sedang dalam pengobatan anti-koagulan• Infeksi di daerah dekat fokus insersi – risiko terjadinya meningitis atau abses epidural• Infeksi pada aliran darah• Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)• Hipovelemia yang tidak terkoreksi

Page 10: Anestesi Epidural

PROSEDUR ANESTESI EPIDURALPERSIAPAN

INFORMED CONSENTMANAJEMEN JALAN NAPAS DAN RESUSITASIPEMERIKSAAN lABORATORIUM

PERSIAPAN

SET EPIDURAL STERILOBAT-OBATAN

Jarum epidural yang digunakan biasanya 16-18G, panjang 8 cm dengan garis penanda berjarak 1 cm, dan ujung melengkung 15-30°

Page 11: Anestesi Epidural

TEHNIK ANESTESI EPIDURAL

POSISI PASIENPASIEN DALAM POSISI DUDUK ATAU POSISI LATERALLOKASI INSERSIMID-LUMBA, ATAU BAGIAN PUNGGUNG BAWAH.TERGANTUNG PADA LOKASI DAN TIPE OPERASI

Page 12: Anestesi Epidural

MENEMUKAN RUANG EPIDURAL

KULIT DIINFILTRASI DENGAN ZAT ANESTETIK LOKAL SEPERTI LIDOKAIN DI LOKASI YANG SUDAH DIIDENTIFIKASIFOKUS INSERSI

GARIS TENGAH (MEDIAN)PENDEKATAN PARAMEDIAN, UJUNG JARUM DITUSUKKAN 1-2 CM LATERAL DARI MIDLINE .

Page 13: Anestesi Epidural

1. TEHNIK HILANGNYA RESISTENSI (loss of resistance)• Berikan anestesi Lokal• tusukkan jarum epidural sedalam 1-2 cm.• suntikkan Nacl/udara secara intermitten• Tetap dorong jarum sampai menembus jaringan keras yang disusul oleh hilangnya resistensi

Page 14: Anestesi Epidural

2.TEKNIK TETES TERGANTUNG (hanging drop)• jarum epidural yang diisi NaCl sampai terlihat

ada tetes NaCl yang menggantung.• dorong jarum epidural perlahan-lahan secara

lembut sampai terasa membus jaringan keras• tersedotnya tetes NaCl ke ruang epidural.• lakukan uji dosis.

Page 15: Anestesi Epidural

Pilihan tingkat block

1. Lumbar epidural anesthesia.2. Thoracic epidural anesthesia3. Cervical epidural anesthesia

Page 16: Anestesi Epidural

Penempatan kateter kateter dimasukkan lewat di ruang epidural, kateter dimasukkan lewat jarum tersebut. Jarum kemudian dicabut. Biasanya, kateter kemudian ditarik sedikit sampai tersisa 4-6 cm di dalam ruang epidural. Kateter tersebut memiliki tanda kedalaman, sehingga kedalaman kateter di ruang epidural dapat diukur.

Page 17: Anestesi Epidural

• Cara penyuntikan suntikkan anestetik lokal secara bertahap

setiap 3-5 menit sebanyak 3-5 ml sampai tercapai dosis total.

Page 18: Anestesi Epidural

Uji keberhasilan epidural Anestesi epidural yang benar menghasikan 3

efek utama :• Hilangnya fungsi sistem saraf simpatis yang

mengontrol tekanan darah, diketahui dari perubahan suhu.

• Hilangnya modalitas sensorik lainnya • Hilangnya kekuatan otot (motorik), dinilai dari

skala Bromage

Page 19: Anestesi Epidural

keuntungan dan kerugianKeuntungan:• obat tidak masuk ke ruang subaraknoid sehingga sakit kepala dan gejala neurologis lainnya dapat dihindari• pemasangan kateter epidural juga memudahkan penatalaksanaan nyeri pasca operasiKerugian:• Diperlukan obat dalam jumlah • Untuk mendapatkan efek analgesia bedah juga diperlukan waktu yang lebih lama yaitu 15 – 20 menit

Page 20: Anestesi Epidural

Efek Samping Analgesia Epidural

• Pemakaian opioid dapat menyebabkan gatal yang parah dan bahkan depresi napas• Bupivakain bersifat toksik, dapat menyebabkan eksitasi : gelisah, kesemutan di sekitar mulut, tinnitus, tremor, bingung, pandangan kabur, atau kejang, diikuti dengan depresi : mengantuk, turunnya kesadaran, depresi napas, dan apnea

Page 21: Anestesi Epidural

Faktor yang Berpengaruh pada Anestesia Epidural

• Lokasi Injeksi• Dosis• Umur, tinggi badan, dan berat badan• Postur• Penggunaan vasokonstriktor

Page 22: Anestesi Epidural

Obat-obatan Anestesi Epidural

Konsentrasi Onset Blok sensoris Blok motorik

Kloroprokain 2%

3%

Cepat

Cepat

Analgesik

Berat

Ringan – sedang

Berat

Lidokain ≤ 1%

1.5%

2%

Sedang

Sedang

Sedang

Analgesik

Berat

Berat

Minimal

Ringan – sedang

Berat

Mepivakain 1%

2%

Sedang

Sedang

Analgesik

Berat

Minimal

Berat

Prilokain 2%

3%

Cepat

Cepat

Berat

Berat

Minimal

Berat

Bupivakain ≤ 0,25%

0,375 – 0,5%

0,75%

Lambat

Lambat

Lambat

Analgesik

Berat

Berat

Minimal

Ringan – sedang

Sedang – Berat

Ropivakain ≤ 0,2%

0,3 – 0,5%

0,6 – 1,0%

Lambat

Lambat

Lambat

Analgesik

Berat

Berat

Minimal

Ringan – sedang

Sedang – Berat

Page 23: Anestesi Epidural

Tes dosis

3 ml anestesi lokaljarum atau kateter masuk kedalam vena epidural mengakibatkan peningkatan denyut jantung 20 denyut permenit atau lebih besar dalam dua menitJika jarum atau kateter terletak diruang epidural , hal tersebut tidak terjadi dan tidak ada perubahan tekanan darah atau denyut jantung.

Page 24: Anestesi Epidural

Dosis anestesi

• Volume larutan anestetik yang tepat untuk anesthesia epidural lumbal berkisar dari 15 – 25 ml.

• Studi pada sukarelawan muda menunjukkan kebutuhan rata-rata adala 1,6 ml per segemen spinal yang dianestesi

Page 25: Anestesi Epidural

Komplikasi

Intra operatifPungsi duralKomplikasi kateterInjeksi subarachnoid yang tidak disengaja Injeksi intravaskulerOverdosis anestesi localKerusakan spinal cordPerdarahanTidak adanya blokade nyeri (gagal blok)

Page 26: Anestesi Epidural

Post operatifInfeksiHematoma epiduralSakit kepala post pungsi dural.

KematianAbses epiduralArachnoiditis

Page 27: Anestesi Epidural

TERIMA KASIH