ANEMIA dokemen terbaru ter upload untuk keperawatan
-
Upload
adhe-ratna -
Category
Documents
-
view
66 -
download
0
description
Transcript of ANEMIA dokemen terbaru ter upload untuk keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anemi adalah gejala yang mendasari kehilangan komponen darah, elemen
tak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.
Anemi merupakan penyakit yang dapat dialami oleh segala usia. Anemi
dapaat terjadi pada saat kelahiran yang dikenal sebagai sidecell disease pada
kesalahan pengaturan gizi, seperti kekurangan zat besi atau anemia defisiensi
asam folik, atau pada keadaan kehilangan darah yang berlebihan.
2.Lingkup Bahasan.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis membahas mengenai
landasan teori/konsep dasar dari anemi dalam ilustrasi kasus. Dalam
pembahasan selanjutnya penulis membatasi pembahasan dalan lingkup
bahasan dengan menuju kepada metode proses perawatan yang meliputi:
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
keperawatan.
3.Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :
3. 1. Tujuan Umum
Agar penulis mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
anemi.
3.2. Tujuan Khusus
a. Agar penulis mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan anemia.
b. Agar penulis mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien
dengan anemia
c.Agar penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien
dengan anemia.
1
d. Agar penulis mampu mengevaluasi hasil dan tindakan keperawatan
dengan
klien anemia.
4. Metodelogi
Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis menggunakan metode:
1. Diskripsi melalui pendekatan study kasus
2. Tehnik pengumpulan data
2.1. Wawancara
Tehnik ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data-
data meliputi:
Identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kesehatan
lingkungan dan data bio-psiko-sosial-spiritual.
2.2. Observasi
Tehnik ini dibagi dalam 2 macam yaitu observasi langsung
dan observasi tidak langsung dilakukan untuk mengamati
keadaan fisik klien, sedangkan observasi langsung terhadap
klien dengan cara pemeriksaan langsung terhadap klien
dengan palpasi dan pemeriksaan fisik klien seperti mengukur
nadi, tensi, pernapasan dan sebagainya.
2.3. Dokumentasi
Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan catatan medik
klien.
2.4. Kepustakaan
Tehnik ini dilakukan dengan memperhatikan bacaan mengenai
gambaran penyakit, pengobati,konsep teori tentang asuhan
keperawatan dan sebagainya.
2
5.Sistematika.
Dalam penyusunan study kasus ini peulis menggunakan sismatika sebagai
berikut:
BAB I : Membahas tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,
lingkupbahasan, tujuan penulisan, metodelogi dan sismatika.
BAB II : Membahas tentang landasan teori yang terdiri dari konsep dasar
penyakit anemia yang membahas tentang pengertian penyakit,
patofisiologi, tanda dan gejala, prosedur penatalaksanaan medis,
asuhan keperawatan mengenai, pengkajian, diagnosa
keperawatan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
BAB III : Membahas tentang Asuhan keperawatan Anemia ( kardiovaskular
meliputi pengkajian, yang terdiri dari data biologis, psikologis,
sosial, spiritual, riwayat sebelum sakit, riwayat penyakit sekarang,
keadaan psikososial, kebiasaan sehari-hari, pengkajiankesehatan
secara fungsional, selanjutnya membahas tentang diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan
catatan perkembangan.
BAB IV : Membahas tentang kesenjangan antara teori dengan kenyataan
dalam BAB III.
BAB V : Membahas penutup tentang kesimpulan dan saran.
3
BAB. II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR PENYAKIT ANEMIA
1. Pengertian
Anemia adalah ketidak seimbangan dan perusakan sel-sel darah
merah disebabkan oleh :
a. Berkurangnya atau gangguan pembentukan sel darah merah
b. Kerusakan maturitas dan eryropoesis
c. Pemecahan sel-sel darah merah ( hemolisis ) atau
kehilangan darah.
2. Etiologi
Penyebab anemia beraneka ragam , diantaranya sebagai berikut
a. Faktor Genetik
Kelompok ini sering dinamakan anemia aplastik
konstitusional yang meliputi :
- Anemia panconi
- Discroratis bawaan
- Anemia aplastik tanpa kelainan kulit atau tulang
b. Obat – obatan dan bahan kimia
Anemia dapat terjadi atas dasar hipersensitivitas atau dosis
obat kelebihan. Yang sering menyebabkan anemia ialah
golongan Kloramphenikol. Bahan kimia yang dapat
menyebabkan anemia ialah senyawa
c. Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan anemia yang sementara
amupun permanen
- Sementara : TBC , Influenza, Dengue
- Permanen : Virus hepatitis APON A , Non B.
d. Radiasi
4
Radiasi dapat menyebabkan anemia berat atau ringan, hal
ini terjadi pada pengobatan penyakit keganasan dengan
sinar X
e. Kelainan Imunologik
Zat anti terhadap sel – sel hemopoetik dan lingkungan mikro
dapat menyebabkan anemia.
3. Patofisiologi
Anemia terjadi apabila produksi sel - sel darah merah sumsum
tulang terganggu atau apabila sel – sel darah merah yang terbentuk
rusak atau hilang tanda – tanda anemia akan nampak apabila
kapasitas sel – sel pembawa O2 berkurang. Beberapa kondisi yang
dapat mempengaruhi pembentukan sel – sel darah merah di dalam
sumsum tulang antara lain adanya invasi sel-sel tumor, terkena racun
dari obat-obatan atau bahan kimia, tidak cukup nutrisi bagi
pembentukan sel-sel darah merah, seperti zt besi, asam folik, B12
atau kekurangan erytropoetindi kenakan penyakit ginjal. Anemia
hipoproliberasi . Sel-sel darah merah dapat juga rusak oleh sel-sel
pagosit pada system retikuloendotelial terutama hati dan lien.
Bilirubun yang merupakan hasil pemecahan sel – sel darah merah
memasuki aliran darah yang mana hal ini dapat merupakan indikator
diagnosa.
4. Penatalaksanaan Medis Umum
a. Memperbaiki penyebab dasar bila mungkin
b. Suplemen nutrisi ( Vitamin B12, Asam folat besi )
c. Transfusi darah
- Transfusi eritosit
Bila ada keluhan anemia diberi transfusi eritosit
- Transfusi Trobosit
5
Bila terjadi troboitopenea berat yang disertai
perdarahan bawah kulit.
B. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan yang
merupakan proses dinamis yang terorganisir yang meliputi 2 aspek
yaitu :
* Pengumpulan data
methode pengumpulan data yang utama yaitu observasi .
wawancara, pemeriksaan fisik , prosedur , inspeksi, palpasi dan
auskultasi. Dokumenbtasi berupa pemeriksaan laboraturium .
Adapun data yang dikumpulkan meliputi :
- Biodata
Yang terdiri dari : tanggal masuk rumah sakit , nama , umur status
perkawinan , agama , suku, bahasa yang digunakan,
pendekatan , pekerjaan , alamat dan penanggung jawab.
- Keluhan utama
Keluhan yang paling menonjol yaitu : , keletihan , kelemahan
napsu makan menurun , kehilangan produktifitas pucat pusing ,
kebutuhan tidur lebih banyak.
- Riwayat penyakit sekarang.
Yaitu penyakit yang dirasakan saat ini dan biasanya akan datang
pada kondisi yang lemah
- Riwayat penyakit Terdahulu
Hal ini menyebabkan penyakit yang diderita klien sebelumnya
seperti penyakit – penyakit TBC , DM, Malaria, Hepatities.
- Riwayat Penyakit keluarga
Yaitu untuk mengetahui faktor hereditas dari penyakit tersebut.
6
- Pemenuhan Kebutuhan Bio – Psiko- sosial dan Spritual.
Hal yang paling penting untuk dikaji yang teridir dari beberapa
aspek diantaranya :
a. Kebutuhan Biologis terdiri dari :
- Kebutuhan Respirasi
- Nbutrisi
- Kebutuhan eliminasi
- Kebutuhan istirahat tidur
- Kebutuhan personal hygene
- Kebutuhan Aktivitas yang diikaji sebelum sehat dan saat
sakit
b. Kebutuhan Psikologis sebelum sakit dan saat sakit
c. Kebutuhan sosial sebelum sakit dan saat sakit
d. Kebutuhan spiritual sebelum sakit dan saat sakit.
- Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang paling dikaji antara lain :
a. Vital sign
b. Status generalis yang terdiri dari beberapa pemeriksaan
antara lain : Kepala dan rambut, wajah, mata , hidung, telinga,
mulut dan taring gigi, leher thorax, abdomen, genetalia, dan
extremitas.
- Pemeriksaan penunjang yang meliputi :
o Hasil Laboraturium
o Program terapi medis.
2. Diagnosa keperawatan
Prioritas masalah yang mincul dalam pengkajian askepanemia antara
lain :
a. Gangguan perfusi jaringan sampai dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen
7
b. Intoleransi aktivitas sampai dengan ketidak seimbangan
antara suplai oksigen dan kebutuhan.
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sampai dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuanb
mencerna makanan
d. Resiko terjadinya integritas kulit
e. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pertahanan tubuh.
f. Gangguan kebutuhan eliminasi konstipasi atau diare sampai
dengan penurunan masukan diiet, perubahan proses
pencernaan.
8
BAB. III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tuan “ S “
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ANEMIA
DI RUANG TANJUNG RSUD PRAYA
DARI TANGGAL 8 – 1 – 2005 S/D 11 – 1 – 2005
Tanggal masuk : 4 Januari 2005
Jam Masuk : 10.00
Ruang / Kelas : TANJUNG
Kamar Nomor : -
Rumah Sakit : RSUD Praya
No. Register : 000066
Tanggal Pengkajian : 8 Januari 3002
I. PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
N a m a : Tuan”S “
Tempat Tgl lahir : 60 TH
Jenis Kelamin : Laki
Status Perkawinan : Kawin
A g a m a : I s l a m
Bhs yg Digunakan : Bahasa Sasak
Perndidikan : -
Pekerjaan : Tani
A l a m a t : Lewung Janeperie
B. PENANGGUNG JAWAB
N a m a : Amaq Kindah
Tempat Tgl lahir : 45 th
Jenis Kelamin : laki
Status Perkawinan : Kawin
9
A g a m a : I s l a m
Suku Bangsa : Sasak Indonesia
Perndidikan : -
Pekerjaan : Tani
A l a m a t : Lewung Janeperie
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
- Klien mengeluh Pusing
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Lebih kurang satu minggu yang lalu klien mengeluh nyeri dada
bagian kiri sampai perut.Perut tegang disertai sesak, badan
terasa lemas klien juga mengeluh mual - mual disertai muntah
kemudian panas ,oleh keluarga klien dibawa ke PKM Janaprie
tepatnya pada tanggal 14 – 12 -2004 Diagnosa di Anemia
c. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Klien pernah mengalami penyakit yang sama dan klien pernah
masuk rumah sakit ( rawat nginap ) pada bulan Desember di
PKM Janaprie selama ± 10 hari.
III. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Menurut pengakuan keluarga klien ada yang menderita penyakit yang
berat seperti ini adalah Ibu kandung klien.
10
Keterangan : Laki – laki
Perempuan
Klien
IV. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan bentuk rumahnya permanen dan klien tinggal di Lewung
Janeperie Keadaan rumahnya cukup ventilasi , klien biasa menyapu
rumahnya setiap kali kotor.
V. RIWAYAT BIO – PSIKO SOSIAL - SPIRITUAL
a. Kebutuhan Biologis
1. Pola Respirasi
Sebelum Sakit : - Klien pernah sesak napas dan klien biasa minum
obat puder 19 dan setiap kali minum obat tersebut
sesaknya berkurang ( hilang )
Saat Sakit : - Pada saat dikaji klien tidak mengeluh sesak napas
respirasi 20 x / mnt
2. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : - Klien biasa makan tiga kali sehari ditambah
dengan
lauk pauknya dan biasa minum 5 – 6 gelas / hari.
Saat sakit : - Klien mengatakan tidak ada nafsu makan
- Porsi yang disediakan dirumah sakit hanya
dihabiskan ¼ porsi.
3.Pola Elminasi
Sebelum Sakit : Klien biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi
setengah padat Bak. Biasa 5 – 6 kali sehari.
Saat Sakit : - Selama dirawat klien BAB dua hari sekali
Bak 4 – 5 kali sehari.
4. Pola Istirahat Tidur .
11
Sebelum sakit ; Klim biasa tidur 7-8 jam sehari semalam,klien biasa
tidur dari jam 22.00 s/d jam 05.00 pagi.
Saat Sakit : Selama sakit istirahat tidur kurang, bila malam sering
bangun ,istirahat tidur 4 – 5 jam
5 .Pola Aktifitas .
Sebelum Sakit : Klien biasa mengalami rutinitas sebagai ibu rumah
tangga dan jualan makanan ringan.
Saat sakit : Sebagian aktifitas dibantu oleh keluarga klien.
6 .Personal Hygiene.
Sebelum sakit : Klien biasa mandi dua kali sehari menggosok gigi dan
memotong kuku setiap kali kuku panjang .
Saat Sakit : Klien hanya dilap diatas tempat tidur oleh keluarga .
Menggosok gigi rutin satu kali sehari dan memotong
kuku setiap kali panjang
VI. RIWAYAT PSIKOLOGIS .
Sebelum Sakit : Menurut istri klien termasuk mempunyai
kepribadiaan yang ramah dan bisa bergaul dengan lingkungan sekitarnya
Saat Sakit : Klien tampak tenang dan sikapnya ramah disaat dikaji.
Emosi klien stabil dan keoperatif ‘
VII RIWAYAT SOSIAL
Sebelum Sakit : Dirumah klien bisa bergaul dengan tetangga begitu
pula dengan suami dan kedua anaknya .
Saat Sakit : Klien bisa bergaul dan berinteraksi dengan perawat dan
Dokter yang memaksanya begitu pula dengan pasien- pasien lainnya .
VIII . RIWAYAT SPRITUAL
Sebelum Sakit : Klien mengurus agama islam dan taat beribadah
melakukan sholat lima waktu .
Saat Sakit : Klien tidak mampu mengatakan ibadah sholat dan klien
hanya berdoa akan kesembuhannya .
12
IX . PEMERIKSAAN FISIK .
a. Keadaan Umum : Lemah dan pucat
Tanda Fital : TC = 120 / 80 MmHg .
Nadi ; 88 x/menit .
Suhu : 36 OC .
Respirasi : 20x / menit.
Kesadaran : compos metis .
b. Pemeriksaan Head to toes .
1. Kepala /Rambut : Kulit kepala tampak berminyak dan tidak ada
ketombe.
2. Mata : - Conjungtiva pucat .
- Tidak ada leterus
- Kelopak mata agak oedema .
3 .Hidung : - simetris tidak ada secret, tidak ditemukan
polip.
4. Mulut dan Gigi : Mukosa bibir lembab, ada lesi atau sariawan
disekitar lidah.
5. Telinga : Simetris, tidak ada cerumen
6. Leher : Simetris , tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid
Distensi vena jugularis +
7. D a d a : Simetris
Pada pemeriksaan auscultasi terdengar
suara vesikuler.
Tidak ada weezing atau ronci
8. Abdoment : - Tidak ada luka bekas operasi
- Tidak ada distensi abdomen
- Peristaltik usus 1 – 10 x / menit
13
9. Extermitas atas : Pada tangan kanan terpasang infus
10.Extermitas bawah : Tidak ada oedema tingkai.
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
TANGGAL 6 JANUARI 2005
NILAI NORMAL
DL W P
HB : 4 gram % 12 – 16 14 – 18
GDS : 143 75 – 155 mg / dl
Leucosit : 5.980 / mm3 4.000 - 11.000
DIFF NORMAL
Ba ED SE Seg Ly Mo Ba ED SE Seg Ly Mo
- - - 72 28 - 0-1 1-6 2-6 50-70 20-40 2-8
URINE :
PH : -
BD : -
Protein : + 3
Lerobilin : -
Keton : -
Cylinder : -
Krystal : -
14
A. ANALISA DATA
NO D A T A ETIOLOGI PROBLEM
1 2 3 4
I.
II.
III.
IV.
Ds :- Klien mengeluh pusing- Klien mengeluh badanya lemah dan lesu
DO :- K/u klien tanpak lemah- Sclera mata pucat- HB : 4 gram %-TC : 120 / 80 mmhg- Nadi : 88 x / menit- Suhu : 36 oC- Respirasi : 20 x / menit- Ujung jari dinginDS :- Klien mengeluh kalau berjalan dada agak nyeri dan cepat lemah dan agak sesak
DO. :- Tampak klien hanya berbaring dan duduk di tempat tidur
DS :- Klien mengatakan tidak ada napsu makan
DO :- Porsi yg disediakan di RSUD Praya hanya dihabiskan ¼ porsi
- Tampak ada sisa makanan- k/u tanpak lemahDS :- Klien menanyakan apakah penyakitnya bisa sembuh total
DO. :- Klien tampak serius waktu bertanya.
- Penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen
- Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Intaketidak odekuat
- Pendidikan rendah dan kurang informasi.
- Gangguan perfusi jaringan
- Intoleransi aktifitas
- Nutrisi kurang dari kebutuhan
- Kurang pengetahuan tentang penyakit yang di alaminya.
15
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan
komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen yang ditandai dengan :
_ Klien mengeluh pusing, klien mengeluh badannya lemah dan lesu
HB : 4 gram %, sclera mata pucat.
2. Intoleransi aktifitas b/d ketidak seimbangan
antara suplay dan kebutuhan
oksigen yang ditandai dengan :
- klien mengeluh kalau berjalanb-jalan dada agak nyeri dan cepat
lelah
- Klien tanpak berbaring dan duduk ditempat tidur.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak
odekucet yang ditandai
dengan :
- Klien mengatakan tidak ada napsu makan
- Porsi yang disediakan di RSUD Praya hanya di habiskan ¼ porsi
- Tampak ada sisa makanan
- K/u tampak lemah.
4. Kurang pengetahuan ( Kebutuhan belajar ) b/d
pendidikan rendah dan kurang informasi yang ditandai dengan :
- Klien menanyakan apakah penyakitnya bisa sembuh total
- Klien tanpak serius waktu bertanya.
C. PERIORITAS MASALAH
I. Gangguan perfusi jaringan
II. Nutrisi kurang dari kebutuhan
III. Intoleransi aktifitas
IV. Kurang pengetahuan
16
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TGL/
JAM
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
RENCANA
TINDAKAN
RASIONALISASIU
1 2 3 4 5
8/12005
- Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yg diperlukan utk pengiriman oksigen yang ditandai dengan :
DS. - Klien mengeluh pusing
- Klien mengeluh badannya lemah dan lesu.
DO.- k/u tampak lemah konjungtiva pucat
- HB : 4 gram %- Temp. : 36 oC- Nadi : 88 x/mnt- TC :120/80 mmhg- Respirasi 20x/mnt
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan perfusi jaringan dapat diatasi degan criteria :
- HB Normal- 12 – 16 gram %- Konjungtiva tidak pucat
- K/u tampak segar
1. Awasi tanda-tanda vital kaji sirkulasi warna kulit.
2. Kepala sejajar deganTubuh atau kepala lebih rendah dari tubuh.
3. Motivasi klien untuk makan yang banyak mengandung zat besi
4. Motivasi keluarga untuk cari darah
5 Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian vitamin
1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital kita cepat mengetahui derajat kekuatan perfusi jaringan
2. Dengan posisi kepala lebih rendah kebutuhan oksigen kejaringan otak lebih banyak,
sehingga pusing berkurang
3. Dengan mengkonsumsi yang banyak mengandung zat besi dapat meningkatkan HB
4. Dengan transfusi darah dapat menormalkan HB.
5. Dengan pemberian vitamin dapat meningkatkan daya tahan
17
tubuh1 2 3 4 5
8/12005 11.00
8-1-05
II
III
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan NUTRISI terpenuhi dengan Kriteria :- Klien bisa menghabiskan makanan yang disediakan
- Nampak tidak terlihat sisa
- makanan .- k/u baik- Wajah tanpak segar
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Klien mampu melaksnakan aktifitas dengan criteria : - Mampu melaksanakan ADL tanpa bantuan keluarga
- secara bertahap klien dapat memenuhi aktifitasnya.
1. Motifasi kepada klien supaya banyak menghabiskan makan yang sediakan
2. Observasi dan catat intake.
3. Beri makanan sedikit tapi sering
4. Timbang berat badan
5. Menyedikan makanan yang berfariasi dan penyajian yang hangat .
6. Penyuluhan gizi baik dan sesuai.
1.Kaji respon terhadap aktifitas
2.Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADL nya.
3.Libatkan keluaga dalam membantu ADL klien.
1. Dengan memotifasi klien mempunyai semangat untuk menghabiskan makanananya
2. Dengan mengobservasi kita akan tau kebutuhan nutrisi yg masuk
3. Dapat mengetahui perkembangan klien
4. Dgn pemberian makan yg hangat dan bervariasi akan meningkatkan selera makan klien
1.Dengan Mengobservasi respon klien kita mengetahui Klienmengetahui perkembangannya’
2.Dengan bantuan perawat merasa diperhatikan.
3. Dengan bantuan keluargaklien merasa dilindungi /diperhatik
18
1 2 3 4 5
8/1
2005
11. 00
IV Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 30 menit
diharapkan klien mengerti
dengan criteria :
- Klien mengerti
tentang penyakitnya.
- Klien mau bekerjasama
dengan perawat.
1. Berikan
penjelasan ,infor
masi mengenai :
- Kondisi
penyakitnya
- Penyuluhan gizi
yang sesuai
- Program perawatan
dan pengobatan yg
akan dilakukan.
2. Berikan
kesempatan pada
klien untuk
menjelaskannya
kembali
penjelasan
tersebut.
1. Dengan
penjelasan yg
diberikan oleh
perawat klien
tampak
mengerti
2. Dengan
memberikan
kesempatan
untuk
menjelaskan
kita tahu
seberapa jauh
yang sudah
dimengerti oleh
klien.
19
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/
JAM
NO.DX TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL
1 2 3 4
8/1/05 I 1. - Mengobservasi k/u klien
- Mengobservasi vital sign
2. Menganjurkan kepada klien
supaya mengkonsumsi
makanan yang banyak
mengandung zat besi
3. Motivasi kepada keluarga klien
untuk cari darah di PMI
4. Mengkolaborasi dengan dokter
untuk pemberian vitamin
1. k/u klien tampak masih pucat
dan lemah
2.- HB : 4 gram %
- Konjungtiva pucat
- Tampak klien tidak mau
makan yg mengandung
zat besi Contoh : hati.
3. Persediaan darah di PMI masih
kosong.
4. Klien tetap minum obat
sesuai resep dokter
20
II
III.
1. mengobservasi k/u klien selama
/sesudah beraktifitas dan
mengkaji respon klien.
2. Membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan ADLnya
3. Memberitahukan /menganjurkan
teknik penghematan energi
seperti jalan-jalan terlalu lama.
1. Memotivasi kepada klien
supaya menghabiskan
makanan yang disediakan.
2. Mengobservasi dan mencatat
intake
3. Memberikan penyuluhan gizi
yang sesuai
1. Selama klien beraktifitas tidak
terjadi apa-apa setelah
beraktifitas
2. Klien tampak agak lelah – klien
tanpak senang merasa di
perhatikan
3. Klien menyadari dan klien
melakukan aktifitas dengan
perlahan.
1. Tampak masih ada sisa
makanan
2. Kira-kira klien menghabiskan
¼ porsi dan
minum 6-7 gelas
3. Klien tampak mengerti dan
belum bisa menyesuaikan
contoh : makanan yg banyak
mengandung zat besi
Contoh Hati
TGL/
JAM
NO.DX TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL
1 2 3 4
8/1
2005
IV 1. Memberikan penjelasan /
informasi mengenai kondisi
penyakitnya dan memberikan
penyuluhan gizi yang sesuai
2. Memberikan kesempatan pada
klien untuk menjelaskan
kembali.
1. Klien tampak mengerti
tentang penyakitnya dan
mengikuti tentang makanan
yang harus di makan.
2. Klien mampu menjelaskan
kembali apa yang sudah
dijelaskan oleh perawat.
21
F. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/JAM DX CATATAN PERKEMBANGAN
10/ 1/05 I S.
- Klien masih mengeluh pusing dan tidak ada tenaga
- Klien masih mengeluh badannya lemah dan lesu
O.
- k/u tampak lemah
- Konjungtiva pucat
- HB. : 6 gram %
A. Masalah belum teratasi
P.
- Rencana transfusi darah
- Mengatur posisi tidur kepala lebih rendah dari badan
- Motivasi klien supaya banyak makan yang mengandung zat
22
II.
besi tinggi
- Klien pulang paksa
S. Klien mengatakan napsu makannya bertambah
O Bisa menghabiskan ½ porsi yang disediakan
A. Masalah sebagian teratasi
P.- Menyediakan makanan dalam keadaan hangat dan
bervariasi
- Klien pulang paksa
TGL/JAM DX CATATAN PERKEMBANGAN
10/1/05 III
IV.
S.
- Klien tampak mengatakan kalau berjalan terlalu lama cepat
lelah
D.
- Tampak klien pucat dan lelah
A.
- Masalah belum teratasi
P.
- Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADL nya.
- Libatkan keluarga juga dalam memenuhi kebutuhan ADLnya
- Klien pulang paksa
S.Klien mengerti tentang penyakitnya.
23
O. Klien mengerti HB yang normal 12 – 16 gram % untuk wanita 14 – 18 gram untuk laki-laki
A. Masalah teratasi
P. Klien pulang paksa
BAB. IV
PEMBAHASAN
Pembahasan dalam pembahasan dalam kasus ini merupakan langkah akhir
dari suatu pengamatan yang bertujuan u7ntuk mengetahui kesenjangan antara
teori yang terdapat dalam BAB II. Dengan gambaranm kasus nyata pada BAB. III
dan masalah atau diagnosa yangb sama karena pada dasarnya sifat manusia itu
unik sehingga responb yang diberikan oleh setiap individu terhadap suatu masalah
akan berbeda-beda.
Pembahasan terhadap kesenjangan yang terjadi adalah sebagaimana yang
penulis gambarkan pada setiap langkah proses keperawatan yaitu :
A. PENGKAJIAN
Dalam tahap pengkajian ini penulis tidak menemukan kesenjangan baik dari
anamnesa , pemeriksaan fisik, maupun dari pemeriksaan penunjang.
24
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dalam tahap merumuskan diagnosa keperawatan, disini penulis
menemukan empat diagnosa pada kasus nyata sedangkan pada konsep
dasar diagnosa yang mungkin muncul ada tujuh berarti ada tiga diagnosa
keperawatan tidak penulis temukan, dimungkinkan oleh sifat manusia itu
yang unik, yanbg berbeda-beda dalam merespon suatu penyakit.
C. PERENCANAA.
Dalam tahap perencanaan ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
perencanaan dalam terori dan perencanaan dalam kasus nyata. Hal ini
disebabkan karena penulis berusaha merencanakan tindakan sesuai
dengan teori.
D. PELAKSANAAN
Dalam tahap pelasanaan ini penulis tidak menemukan kesenjangan, sebab
penulis melakukan intervensi sesui rencana yang penulis buat sesuai
dengan teori walaupun kadang sedikit mengalami kesulitan karena
keterbatasan weaktu praktek.
E. E V A L U A S I
Dalam tahap pelaksanaan evaluasi ini pun penulis tidak menemukan
kesenjangan, dalam kasus nyatapun penulis mengevaluasi tiga komponen
yaitu : Pencapaian criteria, keefektifan tahap-tahap proses keperawatan
yang selanjutnya ditulis dalam catatan perkembangan dalam bentuk SOAP.
25
BAB. V
P E N U T U P
Setelah penulis melaksanakan “ Asuhan keperawatan pada Tuan “ S “
dengan Diagnosa Medis HHD + Anemia “ diruang Kenanga RSUD Mataram
dengan menggunakan penerapan proses keperawatan, maka penulis dapat
menguraikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan.
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian baik secara teori maupunm kenyataan
dilapangan penulis tidak menemukabn perbedaan dimana penulis dalam
melakukanb pengumpulan data menggunakan methode wawancara baik
Klien maupun Keluarganya juga menggunakan Methode Observasi dan
Dokumentasi.
26
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul ada empat diagnosa yaitu :
- Gangguan perfusi jaringan
- Intoleransi aktifitas
- Nutrisi kurang dari kebutuhan
- Kurang pengetahuan tentang penyakit.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan pada Tuan “ S” dengan gangguan Perfusi
Jaringan. Penulis berusaha untuk menerapkan asuhan keperawatan
saesuai dengan teori, walaupun masih ada kekurangan karena
keterbatasan waktu dan kemampuan.
4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pelaksanaan sesui dengan
teori yang dapat dilaksanakan dengan baik, untuk itu penulis mecoba
menerapkan posisi kepala lebih rendah dari tubuh sehingga oksigen
mengalir ke jaringan otak sehingga klien tidak mengeluh pusing, dan
penulis memotivasi keluarga klien untuk secepatnya cari darah untuk di
lakukan transfusi disamping
itu pula penulis mengajarkan kepada klien supaya banyak makan yang
mengandung zat besi tinggi , dan perlu penanganan secara
berkesenambungan serta kerja sama demngan klien maupun
keluarganya, namun ada sedikit factor penghambat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yaitu : keterbatasan waktu.
5. E v a l u a s i
Evaluasi pada Tuan “ S “ dengan gangguan perfusi jaringan belum
teratasi dengan criteria klien masih mengeluh pusing
HB : 5,5 gram %
27
Konjungtiva Pucat
B. S A R A N
Diharapkan kepada klien maupun keluarga untuk melanjutkan rencana
tindakannya yang telah dilaksanakan, untuk itu perlu perawatan yang
berkesenambungan, dan kalau sudah dapat darah secepatnya
dilakukan transfusi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. DOENGES, MARILLYN E, Penerapan proses keperawatan dan diagnosa
keperawatan. EGC. Jakarta . Edisi 2 , 1998.
2. Catatan Medik. RSUD Mataram. 2001 – 2002
3. ALLEN, CAROL VESTAL , Memahami proses keperawatan dengan
pendekatan latihan , EGC, Jakarta . Edisi 2 , 1998.
28
29
BAB. I
KONSEP DASAR
A. Pengertian Pernapasan
Pernapasan adalah : Peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 kedalam tubuh dan mengeluarkan udara yang
mengandung CO2 sebagai sisa oksidasi keluar tubuh. Bernapas perlu untuk
kehidupan respirasi terjadi baik internal maupun external untuk menjamin
bahwa O2 sampai ketempat ia dibutuhkan
B. Anatomi Saluran Pernapasan
Saluran pernapasan dibagi menjadi dua bagian
1.Saluran pernapasan bagian atas
yang terdiri dari :
- Hidung
- Pharing
29
- Laryinx
2 Saluran pernapasan bagian bawah
terdiri dari :
- Trochea
- Bronchus
- Bronchiolus
- Alveoli
C. Fisiologi Saluran Pernapasan
1. Fungsi Organ Pernapasan
a. Hidung : Suatu saluran yang berongga dilapisi oleh selaput
lendir dan ditumbuhi oleh bulu yang besar , selaput
lendir banyak dialiri pembuluh darah yang berfungsi
menghangatkan dan melembabkan udara yang akan
masuk kedalam paru – paru
1
b. Pharing : Adalah pipa berotot yang berjalan mulai dari dasar
tengkorak hingga sampai ke Oesophagus pharing
terbagi tiga :
- Masopharing
- Orphoring
- Laryngopharing
c. Laryng : ( Kotak suara ) terletak dibagian terendah dari
pharing yang memisahkan dari colomna vertebralis
sampai ketinggian vertebra versikalis dan masuk
kebagian trahea dibawah nya.laryng merupakan
30
penghubung saluran pernapasan atas dan bawah
terdiri dari : Epiglotis tyroid dan Cricoid
d. Trache : Disebut juga batang tengkorak terdiri dari tulang
rawan dengan bentuk setengah lingkaran yang
bertemu dengan ligamen.
Panjang trachea 9 cm yang berjalan dari laryng
sampai batas persimpangan bronchus didalam
trachea ditumbuhi sillia rambut halus yang
berfungsi mengeluarkan benda asing seperti
secret dan debu sebelum udara tersebut masuk
keparu – paru.
e. Bronchus : Merupakan saluran nafas dari cabang trachea
menuju paru – paru kanan dan paru – paru kiri
bronchus kanan lebih pendek dan lebih besar
sedangkan bronchus kiri lebih kecil dan lebih
panjang, ini dimungkinkan karena letak paru-paru
kiri menyesuaikan dengan letak jantung
Fungsi Bronchus adalah saluran nafas.
2
f. Bronchiolus : Merupakan cabang dari bronchus yang masuk ke
jaringan paru-paru dan menhantarkannya sampai
ke olvialus
g. Alviolus : Adalah kantong-kantong udara yang menisi saluran
bagian paru-paru kiri maupun kanan . jumlah
alveoli : 24 juta , sedangkan orang dewasa 300
juta fungsi : Alveoli adalah tempat pertukaran O2
dan CO2
31
h. Paru – paru : Merupakan alat pernapasan utama yang terdiri
dari dua buah paru-paru mengisi rongga dada
terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengahnya
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah
besarnya dan struktur lainnya yang terletak dalam
mediastum . Paru-paru adalah organ berbentuk
kerucut dengan apex diatas dan muncul sedikit
lebih tinggi dari clavikula didalam dasar leher.
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau
lobus oleh fisusa yaitu paru kanan yang
mempunyai tiga lobus dan paru kiri dua lobus,
setiap lobus tersusun atas lobulla , sebuah pipa
bronchial kecil masuk kedalam setiap lobula dan
semakin tipis dan berakhir menjadi kantong –
kantong kecil yang merupakan kantong udara
paru-paru.
2. PROSES PERNAPASAN
a. Ventilassi : Yaitu proses keluarnya CO2 dari dalam paru-paru
dan masuknya O2 kedalamn paru melalui organ
pernapasan.
b. Difusi : Yaitu peristiwa pengikatan O2 oleh HB di dalam
alveoli paru-paru
3
c. Transportasi : Pengangkutan O2 keseluruh jaringan melalui
sistim sirkulasi darah.
d. Perpusi : Yaitu peristiwa pertukaran Zat oksigen dan CO2
kedalam jaringan tubuh atau merupakan
penetapan O2 di dalam sel jaringan.
32
Seluruh proses diatas dikelompokan menjadi dua bagian :
1. Respirasi External : ( pernapasan melalui paru – paru )
adalah obserbsi O2 masuk kedalam paru-paru
dan pengeluaran CO2 dari paru – paru keluasr
tubuh.
2.Respirasi Internal : ( Pernapasan Jaringan )
adalah semua proses pertukaran gas antara
sel – sel jaringan dan darah atau cairan di
sekitarnya.
3. MEKANISME PERNAPASAN
a. Inspirasi ( Menghirup Udara )
- Proses Aktif
- Otot terpenting adalah otot diafragma
- Perangsangan otot oleh saraf pherenicus sehingga pada
waktu kontraksi rongga abdomen tertekan kebawah
- Konstruksi otot interkostalis penambahan luas rongga
dada krdua sisi depan
- Pada pernapasan tenang diafragma menurun sampai 1 cm
- Pada pernapasan dalam diafragma turun sampai 10 cm
b. Exspirasi ( Mengeluarkan Udara )
- Berlangsung pasip pada pernapasan bawah atau tenang
karena paru – paru elastis dan kecenderungan recoil
( menghembus )
4
- Berlangsung aktif apabila hyperventilasi
- Otot yang terpenting adalah otot dinding abdomen
33
D. FISIOLOGI PERNAPASAN
Udara masuk melewati hidung lalu ke fharing lanjutkan kelasing terus
ke trachea, bronchus dan alveoli , sehingga didalam paru-paru terjadi
pertukaran O2 dan CO2 .
Oksigen ditarik dari udara masuk kedalam darah dan CO2 akan
dikeluarkan oleh darah secara deffusi , dan seterusnya CO2 tersebut
dikeluarkan melalui traetus respiratoris O2 masuk kedalam tubuh melalui
kapiler-kapiler vena pulmonalis yang masuk kejantung malalui atrium
sinistra dengan melewati katup mitral ke ventrik El sinistra , dari sini O2
yang sudah diikat oleh HB darah di pompa keseluruh jaringan tubuh
kemudian CO2 sebagai hasil oksidasi sel-sel jaringan tubuh kembali
masuk ke jantung melalui atrrum dextra terus melalui arteri pulmonalis
menuju ke paru – paru dan disini terjadi oksidasi dan melalui pipa
bronchus dilanjutkan terakhir sampai mulut dan hidung.
E. JENIS PERNAPASAN
1. Pernapasan Dada
Pada waktu bernapas rangka dada terbesar bergerak ini biasanya
terdapat pada rangka dada yang lunak.
2. Pernapasan Perut
Pada waktu bernafas diafragma turun naik ini terdapat pada bayi.
3. Kombinasi pernapasan dada dan perut.
F. KONSEP PENGKAJIAN OKSIGEN
1. Riwayat / Anamnese
Tanyakan pada klien tentang riwayat kesehatan nya yang meliputi :
a. Masalah Saluran Pernapasan
- Pernahkah klien mengalami banyak perubahan dalam pola
pernapasan nya seperti : napas pendek sulit bernapas yang
membutuhkan posisi yang baik untuk bernapas.
34
5
- Aktifitas klien yang memungkinkan timbulnya gejala tersebut
diatas.
b. Riwayat Penyakit Pernapasan
- Pernahkah klien mengalami pilek , alergi , batuk, astma ,
bronchitis, pneumonia atau emphysema.
- Kalau pernah terjadi penyakit tersebut diatas tanyakan
berapa lama dan kapan sembuhnya .
c. Masalah Pada Jantung
- Apakah klien pernah mengalami penyakit jantung atau
masalah sirkulasi darah seperti : Anemia, Hypertensi.
d. Gaya Hidup
- Apakah klien merokok , jika ya berapa lama , jika tidak
apakah klien merokok sebelumnya dan kapan ia berhenti
- Apakah ada anggota keluarga yang merokok
- Apakah ditempat kerja klien ada perokok atau bahan polusi
lainnya seperti : asap , debu dan batu bara.
e. Adanya Batuk
-. Apakah sering dan berapa lama klien batuk
- Apakah disertai dahak atau tidak
- Berapa kali sehari klien batuk
- Warna dahak dan kekentalannya
- Apakah disertai darah
f. Timbulnya Radang Paru
- Pernahkah klien mengalami rasa sakit ketika bernapas
atau beraktifitas
- Daerah mana klien yang sakit
- Bagaimana rasa sakitnya
35
- Apakah rasa sakit tersebut pada saat menghirup udara
atau menghembuskan udara
6
- Aktifitas apa yang mendahului rasa sakit tersebut.
- Apa yang dilakukan untuk menyerangi rasa sakit tersebut.
g. Adanya Faktor Resiko
- Apakah ada riwayat keluarga klien yang mengidap
penyakit paru-paru dan jantung termasuk stroke dan TBC
- Perawat juga sebaiknya mencatat BB klien pola
aktifitas ,pola diet , factor resiko seperti obisitas.
h. Sejarah Pengobatan
- Pernakah klien mengambil resep dokter diapotik untuk
penyakit jantung , tekanan darah tinggi atau pernapasan
seperti : Bronchodilatator, inhalasi, narcotik
2. PEMERIKSAAN FISIK
Dalam menkaji status pernapasan klien , seorang perawat akan
menggunakan 4 tekhnik pemeriksaan fisik seperti :
Inspeksi, Pelpasi, Perkusi, dan Akskultasi , pertama kali perawat akan
mengobservasi kecepatan , kedalaman irama dan kwalitas
pernapasan yakni tidak dalam posisi klien sedang mengatur
napasnya.
Hal-hal lain yang perlu diperiksa dalam pengkajian fisik adalah
sebagai berikut :
Inspeksi :
- Amati cianosis bibir dan dasar kuku
- Amati suara batuk yang didengar ( produktif / kering )
- Amati ketidak nyamanan bernapas / dispnea
36
- Amati jumlah respirasi ( techipneo dan bradypnea )
Palpasi :
- Adanya penadaton jaringan paru disertai coverney berongga TBC
- Vokal fremitus : untuk merasakan getaran dinding dada.
Perkusi :
- Sonor : Suara perkusi jaringan paru
- Redup : Jaringan lebih padat ( pada klien pnelimonia )
7
- Pekak : Jariungan padat terdapat dirongga pleura jantung dan
hiper
Auskultasi :
Auscultasi keperawatan menurut nanda pada pola pernapasan
antara
lain sebagai berikut :
- Tidak effektifnya bersihan saluran udara
- Tidak efektifnya pola pernapasan
- Gangguan pertukaran gas
Tidak efektifnya bersihan saluran udara dan tidak efektifnya saluran
pernapasan juga menjadi penyebab dari beberap diagnosa
keperawatan antara lain :
- Kecemasan berhubungan dengan saluran udara yang tidak lancar
dan keletihan.
- Ketidak mampuan beraktifitas berhubungan dengan kesulitan
bernapas.
- Keletihan berhubungan dengan kesulitan bernapas dan gangguan
peredaran gas
- Rasa takut berhubungan dengan rasa sakit yang kronis ketika
bernapas.
37
- Ketidak berdayaan berhubungan dengan ketidak mampuan untuk
mempertahankan aktifitas diri.
- Pola tidur yang berhubungan dengan gangguan sesak napas
yang membutuhkan terapi O2
- Isolasi sosial berhubungan dengan ketidak sanggupan untuk
keliling melaksanakan aktifitas sosial.
8
III. PERENCANAAN.
Tindakan perawatan yang dapat direncanakan pada klien dengan
gangguan pemenuhan oksigen adalah sebagai berikut :
- Kaji dan catat status pernapasan termasuk ,kecepatan irama ,
suara napasexspansi dada , kelengkapan otot aksesoris , napas
yang keluar dari mulut , warna kulit jumlah dahak gas darah arteri
dan denyut nadi
- Monitor pernapasan klien setiap 4 jam
- Anjurkan klien minum 2000 ml sebagai penambah cairan setiap
hari jika tidak ada kontra indikasi dengan jantung maupun ginjal
- Pertahankan kelembaban udarayang digunakan oksigen dan
ruangan dengan kelembaban yang cukup.
- Anjurkan klien melakukan aktifitas sebanyak mungkin .
- Demontrasikan teknik pernapasan dada dan controlan batuk.
- Sediakan obat batuk rasa sarut sebelum aktivitas pernapasan dan
batuk .
38
- Anjurkan klien untuk bernapas dan batuk dalam posisi yang tetap
seperti : posisi fowler dan semi fowler
- Molaborasi dengan dokter atau ahli terapi pernapasan untuk
memberikan terapi seperti : oksigen, pengisapan
spirometer ,nebulization dan jelaskan prosedur yang cocok untuk
klien .
- Ajarkan klien dan keluarganya dalam merencanakan untuk
perawatan di rumah seperti : pengobatan hidrasi , nebulization ,
tanda dan gejala serta komplikasi
- Anjurkan klien untuk memberi tahukan perawat bila terjadi
gangguan pernapasan.
- Cari factor penyebab kegelisahan , rasa sakit , kekurangan
energic dan keletihan
- Berikan tindakan untuk menggurangi fakto-faktor
- Jika ada rasa sakit :
berikan obat sesuai intruksi
9
Kembalikan posisi klien
Berikan tiondakan pencegahan yang tepat
- Jika ada kegelisahan
Ingatkan klien
Anjurkan klien untuk mengungkapkan
keluhanya
Instruksikan pada klien untuk rileks.
- Longgarkan pakaian klien
- Kolaborasi denngan dokter terapi O2 dan obat-obatan
- Hindaarkan klien dari sumber alergi
- Bersihkan jalan nafas bila ada secret
39
IV. PELAKSANAAN
Pelaksanaan tindakan keperawatan sesuaoi dengan rencana
V. E V A L U A S I
Hal – hal yang perlu dievaluassi adalah ;
- Frekwensi pernapasan normal 12 – 20 x menit
- Suara, irama dan kedalaman nafas normal
- Tidak adanya sianosis (. Pada dasar kuku dan bibir ) kulit dan
daun telinga berwarna kemerahan , membran mokus normal
- Batuk yang effektif seperti nafas panjang dengan jarak setiap 2
jam
- Penyumbanngan dada yang normal pada pernapasan
- Normalnya gas darah arteri
- Klien mengerti atau memahami cara batuk yang efektif
- Klien tanpak tenang
- Keadaan umum klien baik
- Tanda vital normal
- Klien mengerti cara perawatan dirumah.
10
BAB. II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ H “ DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN OKSIGEN
I. Pengkajian
Tanggal Masuk : 22 Nopember 2002
Jam Masuk : 10,30
Ruang / Kelas : III Laki
40
Tanggal di Kaji : 22 Nopember 2002
No MR : 00 69 93
I.DATA BIOGRAFI
1..Identitas Klien
N a m a : Tn. “ N “
U m u r : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status Perkawinan : Kawin
A g m a : Islam
Suku / Bangsa : sasak / Indonesia
Bhs yg digunakan : Bahasa Sasak
Pendidikan : SD tidak tamat
Pekerjaan : Tani
Alamat : Kampung Surebaya
2. Identitas Penanggung Jawab
N a m a : Iq..Pashir
U m u r : 60 tahun
Pekerjaan :
Hub. dgn Klient : Isteri
Alamat : Kampung Surabaya
11
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pada saat klien masuk rumah sakit , klien datang dengan
keluhan sesak napas, batuk berdahak dan nyeri dada
b. Riwayat Kesehatan Yang lalu
41
Penyakit yang sering di alami adalah batuk-batuk dan nyeri
dada ± 5 tahun yang lalu , klien pernah dirawat di RSUD
Praya sekitar dua bulan yang lalu dengan keluhan yang sama.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang dengan keluhan sesak nafas , batuk berdahak
disertai nuyeri dada sejak tiga hari yang lalu Klien pernah
berobat ke Puskesmas, oleh Dokter Puskesmas di sarankan di
rawat di RSUD Praya klien masuk IGD pada tanggal
21 Nopember 2002 setelah diperiksa oleh dokter IGD kondisi
klien sangat lemah , respirasi 34 x / mnt R : 90/60 mmhg
diberikan therapy infus dex 5 % : RL 20 tetes/mnt pasang O2
3 ltr/mnt Inj. Ampicilin 3 x I gram ( IV )
Setelah diobservasi sampai K/U membaik , klien di pindahkan
ke ruangan Perawatan.
III. Riwayat Kesehatan Keluarga ( Genogram )
70 65 70 68
52 50 47 45 40 37 34 50 48 45 42 39 35
30 28 25 20 16
Klien
Laki – laki Tinggal dalam satu rumah
Perempuan
12
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Klien mengatakan halaman rumahnya disapu oleh
istrinya satu kali sehari dan lantai rumah juga disapu setiap kali kotor
42
, klien mengatakan bentuk rumahnya setenga permanen dihuni oleh
satu orang istri dan anaknya.
V. Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial dan Spiritual
a. Biologis
1. Pola Respirasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidak pernah
mengalami kesulitan pada waktu
bernapas
Saat Sakit : Klien tanpak sesak , pernapasan tidak
teratur
2. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Klien biasa makan 3 kali sehari dengan
menghabiskan 1 piring dan lauk
secukupnya sedangkan klien minum
lebih
kurang 8 gelas / hari
Saat Sakit : Klien makan bubur 3 kali sehari dengan
menghabiskan ½ porsi yang disediakan
di
Rumah Sakit
Klien minum kurang lebih 5 – 6 gelas
/ hari
3. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Klien biasa tidur 7 – 8 jam di mulai jam
22.00 sampai dengan jam 05.00 pagi
Saat Sakit : Klien mengatakan sulit tidur disebabkan
oleh sesak napas dan batuk .Istirahat
tidur 5 – 6 jam sehari / semalam
43
13
4. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Klien biasa BAB satu kali sehari pada
waktu pagi hari dengan warna kuning
muda dan bau yang kahas, dan klien
BAK
7 – 8 x sehari
Saat Sakit : Selama klien dirawat belum pernah BAB
, sedangkan BAK 4 – 5 x sehari /
semalam
5. Pola Kebersihan
Sebelum Sakit : Klien biasa mandi satu kali sehari , klien
menggosok gigi satu kali sehari dan
memotong kuku setiap kali panjang
Saat Sakit : selama sakit klien mandi dengan cara di
Lap satu kali sehari oleh keluarga
6. Pola Aktifitas
Sebelum Sakit : klien biasa bekerja disawah sebagai
seorang petani menanam , mencangkul.
Saat Sakit : Selama sakit klien hanya berbaring
ditemnpat tidur dan tidak bisa beraktifitas
karena kondisi tubuh yang lemah.
VI. DATA PSIKOLOGIS
Sebelum Sakit : menurut salah satu keluarga klien termasuk
ramah, emosi klien stabil, dan biasa bergaul
dengan lingkungan sekitarnya
Saat Sakut : Klien tanpak kooperatif dan emosi klien stabil
dan bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
44
oleh dokter maupun perawat ruangan
VII. DATA SOSIAL
Sebelum Sakit : Dirumah klien bisa bergaul dengan tetangga
begitu pula dengan istri dan anak – anaknya.
14
Saat Sakit : Klien biasa bergaul dengan perawat dan dokter
yang memeriksanya demikian juga dengan
pasien-pasien lainnya.
VIII. DATA SPIRITUAL
Sebelum Sakit : Klien menganut agama islam dan taat
beribadah
melakukan sholat lima waktu
Saat Sakit : Klien hanya bisa berbaring lemah ditempat tidur
,
sambil berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
TC : 90/ 60 mmhg
Nadi : 100 x / mnt
Suku : 36 oC
Respirasi : 34 x/mnt
Kesadaran : Baik
2. Inspeksi ,Palpasi, Akskultasi dan Perkusi
Inspeksi :
- Kepala : Rambut cukup bersih dan berwarna putih
- Muka : Tidak pucat
45
- Mata : Simetris tidak ada citarus konjungtiva tidak pucat mata
tanpak merah
- Hidung : Simetris tidak ada polipdan tidak terdapat
terumen .terpsang 02 .
- Mulut : mukosa bibir agak kering .
- Gigi : gigi tidak lengkap .
- Extrumitas : simetris , dan bisa di gerakan ,tidak ada oedema
baik pada tangan kanan terpasang , infus
- Kuku : bersih dan pendek .
- Kulit : berwarna saomatang , dan tidak terdapat lesi .
15
Palpasi
- Leher : tidak ada perdesaran kidejar tiroid.
- Nadi : eipat. dan teratur.
-Abdomen : tegang dan torgor kulit cepat kembali .
Ascultasi :
- Dada : pernapasan tidak teratur ,dada wheezing dan ronchi
Perkusi :
- Pada bagian dada agak redup
X. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Lab Tanggal 22 Nopember 2002
Nilai Normal
HB : 12,2 gram % 12 – 18 gram %
AL : 15.200 5.000 – 10.000
LED : 62 0 – 20
Diff : 0/0/0/65/35/0 0-1/1-1/1-6/50-70/20-40/2-8
Sputum : +
46
DATA FOKUS
a. Data Subyektif
- Klien mengeluh sesak nafas
- Klien mengeluh batuk berdahak
- Klien mengeluh nyeri dada
- Klien mengeluh tidak bisa tidur
- Klienb mengeluh nafsu makan berkurang
b. Data Obyektif
- Pernapasan klien tidak teratur
- Klien tanpak meringis sambil memegang dadanya
- Nampak pengelkuaran dahak kental
- Mata klien tampak merah , istirahat tidur 4 – 5 jam
- Klien menghabiskan makanan ½ porsi yang disediakan.
16
B. RUMUSAN DIAGNOSA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 2 3 4
1.
2.
DS :
- Klien mengeluh sesak napas
- Klien mengeluh batuk dan
mengeluarkan dahak/ sputum
DO :
-Pernapasan klien tidak teratur
- Respirasi 34 x/ menit
- Klien tanpak batuk
- O2 terpasang 3 ltr / mnt
DS :
- Klien Mengeluh tidak bisa tidur
kurang
- Klien mengeluh sangat
- Adanya
penumpu
- kan secret
Intake yang kurang dari
-Tidak efektifnya
bersihan jalan
napas
Resiko terjadinya
gangguan peme-
47
3.
mengantuk
- Klien mengeluh nyeri dada.
DO :
- k/u klien tanpak lemah
- Terlihat sisa makanan
- BB : 50 kg TB : 160 cm
DS :
- Klien mengatakan malam sulit
tidur
- Klien mengatakan nyeri dada
DO :
- Mata klien tanpak merah
-k/u tanpak lemah dan lesu
- Istirahat tidur 4-5 jam
- Tampak klien meringis
kesakitan
kebutuhan
Nyeri dada
nuhan Istirahat tidur
Kecemasan
17
2. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d adanya penumpukan secret
ditandai dengan :
Klien mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak , frekwensi
pernapasan 34 x/mnt
2. Resiko terjadinya gangguan pemenuhan nNutrisi b/d intake yang kurang
yang ditandai dengan :
Klien mengatakan nafsu makan berkurang, klien hanya mampu
menghabiskan ½ porsi yang disediakan , klien tampak lemah dan terlihat
sisa makanan.
48
3. Kecemasan berhubuingan dengan ketidak tahuan tentang penyakit
yang dideritannya
PERIORITAS MASALAH
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
2. resiko terjadina gangguan pemenuhan nutrisi
3. Kecemasan
18
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO/TGL DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
RENCANA
TINDAKAN
RASIONALISASI
1 2 3 4 5
1
28-11-2002
Tidak efektifnya
bersihan jalan
nafas b/d
- Setelah
dilaku
kan tindakan
- Kaji k/u
klien
- Dgn mengkaji
K/U bisa
mengetahui
49
penumpu
kan secret yang
di tandai :
DS.
- Klien
mengeluh sesak
nafas
- Klien
mengeluh batuk
dan menge-
luarkan dahak
/spetum
DO :
- Pernapasan
klien tidak
teratur
- Respirasi
34x/mnt
- Klien tanpak
batuk
- O2 terpasang
3 ltr/menit
keperawatan
selama 2x24
jam sesak
nafas klien
berkurang dan
tidak lagi
menggunakan
O2 dengan
criteria :
- Klien tidakl
lagi mengeluh
sesak
- Pernapasan
klien teratur
- Batuk
berkurang
- Atur posisi
semi powler
- Longgarkan
pakaian klien
-Bersihkan
jalan napas
bila ada
secret
- Kolaborasi
untuk
memberikan
O2 dan obat-
obatan.
tingkat sesak
- Dgn posisi
semi powler
membantu
melonggarkan
rongga dada
sehingga
terjadi expansi
- agar tdk
menghalangi
expansi
- Agar dapat
memperlancar
masuknya O2
- Dpt membatu
memenuhi
kebutuhan O2
19
D. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/JAM DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
1 2 3 4
50
28-1102 I 1. Mengobservasi vital sign dan
K/U klien
3. Mengatur poisis semi
fowler
4. Melonggarkan pakaian
klien
5. Mwembersihkan jalan
napas setiap ada secret
6. Melakukakan kolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian O.2
-
- Klien mengatakan sesak
berkurang di tandai
dengan :
-* Pernapasan teratur
* Frekwensi napas 20x/mnt
* Batuk jarang dan berdahak
* Tidak ada wheezing dan
ronchi
* O2 terpasang 1 liter / mnt
20
51
E. CATATAN PERKEMBANGAN
NO/TGL DX PERKEMBANGAN
1 2 3
18-12-2002 I S : - Klien mengatakan bisa bernapas normal , batuk
berkurang
O : - Pernapasan Klien teratur berfrekwensi 20 x / mnt
A : Masalah teratasi
21
52
53
54