Anemia Bulan Sabit presentasi

download Anemia Bulan Sabit presentasi

of 18

Transcript of Anemia Bulan Sabit presentasi

ASKEP PADA KLIEN ANEMIA SEL BULAN SABITDi susun Oleh: Ika Agustina S Indah Puspitasari Konahula Putri Delia Lestia Hanifah

Pengertian Sel Bulan SabitAnemia sel sabit adalah sejenis anemia kongenital dimana sel darah merah berbentuk menyerupai sabit, karena adanya hemoglobin abnormal. (Noer Sjaifullah H.M, 1999, hal 535).

EtiologiHal-hal yang dapat menjadi penyebab anemia sel sabit adalah : Infeksi Disfungsi jantung Disfungsi paru Anastesi umum Dataran tinggi Menyelam

PatofisiologiSatu substitusi asam amino pada rantai beta hemoglobin karena hemoglobin A normal mengandung dua rantai alfa dan dua rantai beta, maka terdapat dua gen untuk sintesa tiap rantai. Trail sel sabit hanya mendapat satu gen normal, sehingga sel darah merah masih mampu mensintesa kedua rantai beta, jadi mereka mempunyai hemoglobin A dan S sehingga mereka tidak menderita anemia dan tampak sehat. Apabila dua orang dengan trait sel sabit sama menikah, beberapa anaknya bila akan membawa dua gen abnormal dan mempunyai rantai hemoglobin S,Fada maka anak akan menderita anemia sel sabit.

Manifestasi klinik1. Sistem jantung : nafas pendek, dispnea sewaktu kerja berat, gelisah 2. Sistem pernafasan : nyeri dada, batuk, sesak nafas, demam, gelisah 3. Sistem saraf pusat : pusing, kejang, sakit kepala, gangguan BAK dan BAB 4. Sistem genitourinaria : nyeri pinggang, hematuria 5. Sistem gastrointestinal : nyeri perut, hepatomegali, demam 6. Sistem okular : nyeri, perubahan penglihatan, buta 7. Sistem skeletal : nyeri, mobilitas berkurang, nyeri dan bengkak pada lengan dan kaki.

Pemeriksaan diagnostika) Pemeriksaan darah lengkap . b) Pemeriksaan pewarnaan SDM : menunjukkan sabit sebagian atau lengkap, sel bentuk bulan sabit. c) Tes tabung turbiditas sabit : pemeriksaan rutin yang menentukan adanya hemoglobin S, tetapi tidak membedakan antara anemia sel sabit dan sifat yang diwariskan (trait) d) Elektroforesis hemoglobin : mengidentifikasi adanya tipe hemoglobin abnormal dan membedakan antara anemia sel sabit dan anemia sel trait. e) LED : meningkat f) GDA : dapat menunjukkan penurunan PO2 g) Bilirubin serum : meningkat h) LDH : meningkat i) IVP : mungkin dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan ginjal j) Radiografik tulang : mungkin menunjukkan perubahan tulang k) Rontgen : mungkin menunjukkan penipisan tulang

Penatalaksanaan medisOrang dewasa dengan anemia sel sabit sebaiknya diimunisasi terhadap pneumonia yang disebabkan pneumokokus. Tiap infeksi harus diobati dengan antibiotik yang sesuai. Transfusi sel darah merah hanya diberikan bila terjadi anemia berat atau krisis aplastik. Pada kehamilan usahakan agar Hb berkisar sekitar 10 12 g/dl pada trimester ketiga. Kadar Hb perlu dinaikkan hingga 12 14 g/dl sebelum operasi. Penyuluhan sebelum memilih teman hidup adalah penting untuk mencegah keturunan yang homozigot dan mengurangi kemungkinan heterozigot.

KomplikasiInfeksi sering terjadi dan dapat berlangsung fatal pada masa anak-anak kematian mendadak dapat terjadi karena krisis sekuestrasi dimana terjadi pooling sel darah merah ke RES dan kompartemen vaskular sehingga hematokrit mendadak menurun. Pada orang dewasa menurunnya faal paru dan ginjal dapat berlangsung progresif. Komplikasi lain berupa infark tulang, nekrosis aseptik kaput femoralis, serangan-serangan priapismus dan dapat berakhir dengan impotensi karena kemampuan ereksi. Kelainan ginjal berupa nekrosis papilla karena sickling dan infaris menyebabkan hematuria yang sering berulang-ulang sehingga akhirnya ginjal tidak dapat mengkonsentrasi urine. Kasus-kasus Hb S trait juga dapat mengalami hematuria.

1. Pengkajian a. Identifikasi klien b. Keluhan utama dan riwayat kesehatan masa lalu c. Riwayat kesehatan masa lalu d. Aktivitas / istirahat e. Sirkulasi d. Eliminasi e. Makanan / cairan f. Neurosensori g. Pernafasan

Asuhan Keperawatn pada pasien dengan Anemia Sel Bulan Sabit

2. Pemeriksaan penunjang a. Jumlah darah lengkap (JDL) : leukosit dan trombosit menurun. b. Pewarnaan SDM : menunjukkan sebagian sabit atau lengkap. c. Radiografik tulang : mungkin menunjukkan perubahan tulang d. Rontgen : mungkin menunjukkan penipisan tulang.

Data fokusData Subyektif

Data Obyektif Konjungtiva pucat. Gelisah. Warna kulit pucat. Gangguan gaya berjalan. Tekanan darah menurun. Demam ringan. Eritrosit menurun, Bilirubin serumen : meningkat,leukosit dan trombosit menurun,LDH meningkat.

Keletihan / kelemahan. Nokturia Nafsu makan menurun Nyeri pada punggung. Sakit kepala Berat badan menurun. Gangguan penglihatan

Diagnosa Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan diogsigenasi jaringan (Hb menurun). 2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan fungsi / gangguan pada sum-sum tulang. 3. Aktifitas intolerance berhubungan dengan kelemahan otot. 4. Integritas kulit berhubungan dengan menurunnya aliran darah ke jaringan. 5. Kecemasan / kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya

Intervensi Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan dioksigenasi jaringan Tujuan : Tidak merasakan nyeri atau nyeri berkurang. Tindakan keperawatan : a. Kaji tingkat nyeri b. Anjurkan klien teknik nafas dalam c. Bantu klien dalam posisi yang nyaman d. Kolaborasi pemberian penambah darah

2.Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan fungsi / gangguan pada sum-sum tulang. Tujuan : Perfusi jaringan adekuat Tindakan keperawatan : a. Ukur tanda-tanda vital b. Tinggikan kepala tempat tidur klien c. Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila terjadi kelemahan.

3.Aktifitas intolerance berhubungan dengan kelemahan otot. Tujuan : aktifitas toleransi, dengan kriteria : klien bisa melakukan aktivitas sendiri. Tindakan keperawatan: a. Kaji tingkat aktifitas klien b. Bantu pasien dalam melakukan latihan aktif dan pasif c. Berikan lingkungan tenang

4.Integritas kulit berhubungan dengan menurunnya aliran darah ke jaringan. Tujuan : Mempertahankan integritas kulit dengan kriteria : kulit segar, sirkulasi darah lancar Tindakan keperawatan : a. Kaji integritas kulit, catat pada perubahan turgor, gangguan warna b. Anjurkan permukaan kulit kering dan bersih c. Ubah posisi secara periodik

5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya Tujuan : Memahami tentang penyakitnya, mau menerima keadaan penyakitnya, klien tidak bertanya tentang penyakitnya Tindakan keperawatan: a. Berikan klien informasi tentang penyakitnya. b. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakitnya c. Dorong latihan rentang gerak dan aktivitas fisik teratur dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

arigato gozaimashou

SEKIAN DAN TERIMA KASIH