ANEKA SAP

49
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit rheumatik pada keluarga Tn. K Pokok Bahasan : Penyakit Sendi dan Tulang Sub Pokok Bahasan : Rheumatik Sasaran : Keluarga Tn. K Waktu : 15 Menit ( 10.00 – 10.15 WIB) Pertemuan Ke : 1 Tanggal : Juli 2005 Tempat : Rumah Tn. K, Jln Sukabakti 6 No 17 RT 05 RW 03 Sukabungah I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit rheumatik. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat : 1. Menyebutkan pengertian rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let 2. Menyebutkan penyebab rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

description

CONTOH SAP

Transcript of ANEKA SAP

Page 1: ANEKA SAP

FORMAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit rheumatik pada keluarga

Tn. K

Pokok Bahasan : Penyakit Sendi dan Tulang

Sub Pokok Bahasan : Rheumatik

Sasaran : Keluarga Tn. K

Waktu : 15 Menit ( 10.00 – 10.15 WIB)

Pertemuan Ke : 1

Tanggal : Juli 2005

Tempat : Rumah Tn. K, Jln Sukabakti 6 No 17 RT 05 RW 03 Sukabungah

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit rheumatik.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan pengertian rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf

let

2. Menyebutkan penyebab rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf

let

3. Menyebutkan tanda dan gejala rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/

leaf let

4. Menyebutkan pencegahan rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf

let

5. Menyebutkan perawatan rheumatik dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf

let

III. Pokok Materi

1. Pengertian rheumatik

2. Penyebab rheumatik

3. Tanda dan gejala rheumatik

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 2: ANEKA SAP

4. Pencegahan rheumatic

5. Perawatan rheumatic

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab

1. Langkah – langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menjelaskan pokok bahasan

4. Menjelaskan tujuan

5. Apersepsi

C. Kegiatan inti

1. Penyuluh menyampaikan materi

2. Sasaran menyimak materi

3. Sasaran mengajukan pertanyaan

4. Penyuluh menjawab pertanyaan

5. Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup

1. Evaluasi

2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

Media : Leaflet dan flip card

Sumber :

1. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 3, Brunner & Suddarth,

EGC. 2002

2. Patofisiologi Edisi 4 Juilid 2, Sylvia A. Price. 1999

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 3: ANEKA SAP

VI. Evaluasi

Prosedur : Post test

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

1. Sebutkan pengertian rheumatic i !

2. Sebutkan penyebab rheumatic (minimal 4 dari 6)!

3. Sebutkan tanda dan gejala rheumatik!

4. Sebutkan pencegahan rheumatik !

5. Sebutkan perawatan rheumatik !

VIII. Lampiran Materi dan Media

Bandung, 26 Juli 2005

Penyuluh,

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 4: ANEKA SAP

Heri Herniawan.

NIM : 11102011

Lampiran Materi

RHEUMATIK

D. PENGERTIAN RHEUMATIK

Penyakit yang menyerang otot dan sendi yang bersifat mendadak dan cenderung

menahun sehingga otot dan sendi terasa nyeri

E. PENYEBAB RHEUMATIK

1. Virus

2. Stress

3. Penumpukan asam urat

4. Alergi terhdap dingin

5. Aktivitas yang berlebihan

6. Faktor genetik

C. TANDA DAN GEJALA RHEUMATIK

1. Cepat lelah

2. Rasa kaku di pagi hari

3. Bengkak pada jaringan sendi

4. Rasa sakit yang hilang timbul

5. Kadang-kadang kurang napsu makan

F. PENCEGAHAN RHEUMATIK

1. Diit yang baik untuk mencegah reumatik dengan cara menghindari atau

mengurangi makanan yang tinggi kadar asam uratnya:

Yang berprotein tinggi khususnya protein hewani, seperti sarden, kerang,

sea food, jeroan otak, bebek burung

Golongan sayur seperti : kacang-kacangan, kembang kol, bayam, jamur

Makanan yang mengandung alcohol seperti tape dan durian

Minuman yang mengandung soda

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 5: ANEKA SAP

2. mengkonsumsi vitamin B dan C

3. memeriksakan kesehatan terutama kesehatan tulang

G. PERAWATAN RHEUMATIK

1. Minum air putih yang banyak ( minimal 6-8 gelas/hari )

2. Istirahatkan bagian yang sakit untuk beberapa jam

3. Kompres dingin pada sendi yang sakit yang disertai warna kemerahan. Yaitu

dengan waslap dengan air es ditempelkan pada sendi yang bengkak

4. Kompres hangat pada sendi yang sakit yang tanpa disertai kemerahan

5. Olahraga dengan teratur

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 6: ANEKA SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya latihan koordinasi motorik pada Tn.H.

Pokok Bahasan : Penyakit Parkinson

Sub Pokok Bahasan : Stimuli dalam meningkatkan koordinasi motorik

Sasaran : Tn.H. dan keluarga

Waktu : 10 Menit (08.00 – 08.15 WIB)

Pertemuan Ke : 1

Tanggal : 14 Mei 2005

Tempat : Rumah Tn.H. di Komplek Perumnas Sarijadi Blok 7 No 64

RT:02 RW:09 Sarijadi - Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan mempraktekkan latihan

koordinasi motorik

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

6. Menyebutkan pengertian stimuli dengan benar tanpa melihat leaf let

7. Menyebutkan jenis perilaku motorik dengan benar tanpa melihat leaf let

8. Menyebutkan jenis latihan motorik kasar dengan benar tanpa melihat leaf let

9. Menyebutkan jenis latihan motorik halus dengan benar tanpa melihat leaf let

10. Menyebutkan manfaat dilakukan latihan dengan benar tanpa melihat leaf let

11. Mendemonstrasikan kembali latihan motorik kasar dan motorik halus dengan

benar

III. Pokok Materi

6. Pengertian stimuli

7. Jenis perilaku motorik

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 7: ANEKA SAP

8. Jenis latihan motorik kasar

9. Jenis latihan motorik halus

10. Manfaat latihan

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi

2. Langkah – langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

6. Memberi salam

7. Perkenalan

8. Menjelaskan pokok bahasan

9. Menjelaskan tujuan

10. Apersepsi

C. Kegiatan inti

6. Penyuluh menyampaikan materi

7. Sasaran menyimak materi

8. Sasaran mengajukan pertanyaan

9. Penyuluh menjawab pertanyaan

10. Penyuluh menyimpulkan jawaban

11. Sasaran mempraktekkan kembali latihan motorik kasar dan motorik

halus

D. Penutup

4. Evaluasi

5. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

6. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

Media : Leaflet dan alat peraga

Sumber :

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 8: ANEKA SAP

3. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 3, Brunner & Suddarth,

EGC.

4. Perawatan Medikal Bedah 1 , Penyunting : Barbara C. Long, The C.V. Mosby

Company St. Louis, USA.

5. Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, EGC.

VI. Evaluasi

Prosedur : Post test

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

1. Sebutkan pengertian stimuli!

2. Sebutkan jenis latihan motorik kasar! ( minimal 2 dari

4 )

3. Sebutkan jenis latihan motorik halus! ( minimal 2 dari

4 )

4. Sebutkan manfaat latihan ! ( minimal 3 dari 5 )

5. Praktekkan kembali latihan motorik kasar dan motorik

halus!

VIII. Lampiran Materi dan Media

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 9: ANEKA SAP

Bandung,14 Mei 2005

Penyuluh,

Ima Rohima Hendayani

NIM : 11102012

Lampiran Materi

STIMULI DALAM MENINGKATKAN

KOORDINASI MOTORIK

1. Pengertian

Yang dimaksud stimuli disini adalah perangsangan yang datang dari lingkungan

individu atau diluar individu.

Untuk meningkatkan koordinasi motorik dan ketangkasan diperlukan stimuli yang terarah

dengan cara latihan atau olahraga harian yang teratur juga dengan cara bermain.

2. Jenis Perilaku Motorik

Menurut teori tumbuh kembang perilaku motorik dibagi menjadi 2 bagian yaitu

motorik kasar dan motorik halus

3. Motorik Kasar

Gerakan motorik kasar yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap

tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot tubuh yang lebih besar.

Jenis latihan yang dapat dilakukan diantaranya berjalan, bersepeda, berenang dan

berkebun atau dengan melakukan senam lansia.Teknik berjalan yang benar termasuk ke

dalam koordinasi motorik kasar.

Teknik berjalan yang benar,diantaranya :

1. Berjalan tegak

2. Pandangan lurus ke depan

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 10: ANEKA SAP

3. Mengayun lengan

4. Mengangkat kaki saat berjalan dengan menggunakan gerakan tumit – jari kaki

5. Melangkah kaki panjang seimbang

Mulai periode latihan dengan menarik nafas dalam dengan pernafasan diafragma.

Lakukan pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan. Lama latihan berlangsung

selama 15 – 60 menit dengan frekuensi 3-5 x seminggu.

Lakukan latihan bernafas sambil berjalan untuk mengerakkan rangka tulang rusuk

dan transfor oksigen untuk mengisi bagian paru-paru yang miskin oksigen. Periode

istirahat yang sering untuk membantu pencegahan frustasi dan kelelahan.

Untuk membantu otot-otot rileks setelah aktivitas/ latihan dan mengurangi nyeri otot

akibat spasme yang mengakibatkan kekakuan dengan cara mandi air hangat dan massage.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 11: ANEKA SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang teknik relaksasi

Pokok bahasan : Manajemen stres

Sub pokok bahasan : Teknik relaksasi: imagery

Sasaran : Pengunjung posbindu

Tanggal : 23 Mei 2005, Pukul 08.30

Waktu : 20 menit

Tempat : Gedung Seraba Guna RW 06

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu malakukan teknik relaksasi

imagery

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit sasaran dapat :

a) Menjelaskan kembali pengertian teknik relaksasi imagery dengan benar tanpa

melihat catatan

b) Menyebutkan kembali manfaat melakukan teknik relaksasi imagery dengan

benar tanpa melihat catatan (3 dari 5).

c) Menyebutkan kembali tips melakukan teknik relaksasi imagery dengan benar

tanpa melihat catatan (5 dari 8).

d) mempraktekan teknik relaksasi imagery dengan benar.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 12: ANEKA SAP

3. Materi Penyuluhan

a) Pengertian teknik relaksasi imagery.

b) Manfaat teknik relaksasi imagery.

c) Tips melakukan teknik relaksasi imagery

d) Cara melakukan teknik relaksasi imagery

4. Kegiatan Belajar-Mengajar

Metoda : ceramah dan Tanya jawab.

Langkah – langkah kegiatan:

a) Pra pembelajaran

Menyiapkan media dan lingkungan

Memberi salam perkenalan

Kontrak waktu

b) Kegiatan membuka pembelajaran

Menjelaskan pokok bahasan

Mengungkapkan tujuan pembelajaran

apersepsi

c) Kegiatan inti

Menjelaskan pada audiens tentang pengertian teknik relaksasi

imagery.

Menjelaskan manfaat teknik relaksasi imagery

Menjelaskan tips melakukan teknik relaksasi imagery.

Mendemonstrasikan teknik relaksasi imagery

Membimbing pelaksanaan teknik relaksasi imagery.

d) Penutup

Perawat menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan sebagai

bahan evaluasi

Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Memberikan salam penutup.

5. Media dan Sumber

Media : leaflet dan demonstrasi

Sumber :

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 13: ANEKA SAP

.

6. Evaluasi

Prosedur : post tes

Bentuk : essay

Jenis : lisan.

Bandung,23 Mei 2005

Penyuluh

Kelompok A2

LATIHAN RELAKSASI IMAGERY

1. Pengertian

Latihan relaksasi adalah suatu kegiatan atau latihan untuk mendapatkan keadaan rileks

atau santai sehingga tubuh tidak mengalami gangguan

2. Manfaat Latihan Relaksasi Imagery

Membuat lebih mampu menghindari stress

Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stress

seperti: sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung

dan nyeri lainnya.

Menurunkan dan mengatasi kecemasan

Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb

Meningkatkan penampilan kerja dan social

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 14: ANEKA SAP

3. Tips Melakukan Relaksasi Imagery

Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2X sehari, sebelum makan, hendak

tidur

Dilakukan dengan santai

Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda

Cari tempat yang nyaman se[perti sofa atau tempat tidur

Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan

ikat pinggang bila anda amemakainya

Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang

temaram

Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat

yang anda pilih senyaman-nyamannya.

Libatkan semua panca indera

4. Cara Melakukan Relaksasi Imagery

Tutuplah mata anda secara perlahan dan lembut

Bayangkan sekuntum bunga mawar yang indah sekali, dan coba bayangkan

wangi mawar itu

Bayangkan dengan mata anda sekunmtum bunga lain yang indah kira-kira

beberapa langkah di depan anda…Bila anda melihat bunga itu, sekarang hapuslah

gambaran itu dari pikiran anda itu

Selanjutnya bayangkan air yang gemericik mengalir ke dalamsungai, serta

burung yang berkicau

Rasakan semilirnya angina yang bertiup. Lembutnya sentuhan kaib beludru

di lengan anda, lalu rasakan dinginya es krim

Bayangkan anda sedang memandang ke sautu temapt yang jauh, jauuuh

sekali

Bayngkan ada asap yang tipis sekali mengepul ke atas dengan enaknya,

yang jaraknya beberapa langkah di depan anda

Bayangkan anda seakan-akan mengapung didalam awan

Bayangkan anda sering melihat pemandangan di tepi pantai yang indah dan

membuta hati menjadi tenang

Coba bayangkan diri anda sesdang beristirahat dengan santaui diatas tikar

dibawah pohon rindang sekali sehingga membuta anda merasa sejuk dibawahnya

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 15: ANEKA SAP

Daptkah anda membayangkan sebuah pemandangan indah sebagai matahari

terbenam

Sekarang biarkan diri anda dalam keadaan tenang. Janganlah terlalu

menyadari ;perasaan anda dan apa yang sedang terjadi.

Biarkanlah semuanya berjalan apa adanya. Selanjutnya berhitunglah mundur

dengan lambat mulai dari sepuluh samapi dengan satu, mulai berhitung…

Sepuluh..,sembilan…,delapan…, tujuh…, biarkanlah diri anda merasakan

ketenangan dan nyaman…,enam..,lima…,empat…,tiga…,dua…,satu.

Pada menit berikut ini saya akan melatih mengatur pernafasan anda secara

halus.

Sekarang aturlah perasaan anda dengan lembut. Tarik nafas sedikit lebih dalam

dari biasanya dan waktu mengeluarkan nafas ucapkanlah dalam hati kata-kata

kalem rileks atau kata-kata Allah/Tuhan. Jadi bersamaan dengan mengeluarkan

nafas sebutkan dalam hati kata-kata kalem..,rileks atau Allah/Tuhan, teruskan

bernafas demikian sampai akhirnya berhenti.

Lalu rasakan bagaimana rasa tenang itu. Rasa tenang secara fisik, rasa

ketenangan itu terasakan sebagai kepercayaan diri yang penuh kedamaian. Sebagai

kedamaian batin buat kita sebagai ketenangan hati. Rsakan terus supaya bertambah

maju dan bertrambah mendalam. Jadi biarkanlah unsur-unsur kimia dalam tubuh

yang merangsang ketenangan bekerja semaksimal dan sebaik mungkin.

Usahakanlah terus menerus supaya merasa teanang seperti yang anda rasakan

sekarang.

Selesailah rangkaian latihan untuk memperoleh ketenangan, buka mata anda

dan rentangkan badan anda sedikit. Anda kini merasa dibangunkan, merasa segar

dan tentu saja merasa rileks.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 16: ANEKA SAP

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 17: ANEKA SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang gizi pada lansia hipertensi

Pokok bahasan : gizi

Sub pokok bahasan :Nutrisi pada lansia hipertensi

Sasaran : Tn.J

Tanggal : 27 Mei 2005, Pukul 09.00

Waktu : 15 menit

Tempat : Rumah Tn.J

7. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu memahami gizi pada lansia

dengan hipertensi.

8. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit sasaran dapat :

a) Menyebutkan kembali 3 kandungan gizi yang diperlukan lansia dengan benar

tanpa melihat catatan

b) Menjelaskan kembali konsumsi karbohidrat yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi dengan benar

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 18: ANEKA SAP

c) Menjelaskan kembali konsumsi protein yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi dengan benar

d) Menjelaskan kembali konsumsi lemak yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi dengan benar

e) Menjelaskan kembali konsumsi vitamin yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi dengan benar

f) Menjelaskan kembali konsumsi mineral dan air yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi dengan benar

g) Menjelaskan kembali konsumsi serat yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi dengan benar

h) Menjelaskan kembali penggunaan garam untuk penderita hipertensi dengan

benar

i) Menyebutkan kembali 2 tips pemberian nutrisi dengan benar tanpa

9. Materi Penyuluhan

a) 6 Kandungan gizi yang dibutuhkan lansia.

b) Cara konsumsi karbohidrat yang dianjurkan pada lansia dengan hipertensi

c) Cara konsumsi protein yang dianjurkan pada lansia dengan hipertensi

d) Cara konsumsi lemak yang dianjurkan pada lansia dengan hipertensi

e) Cara Menjelaskan kembali konsumsi vitamin yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi

f) Cara Menjelaskan kembali konsumsi mineral dan air yang dianjurkan pada

lansia dengan hipertensi

g) Cara Menjelaskan kembali konsumsi serat yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi

h) Penggunaan garam untuk penderita hipertensi.

i) Tips cara pemberian nutrisi bagi lansia

10. Kegiatan Belajar-Mengajar

Metoda : ceramah dan Tanya jawab.

Langkah – langkah kegiatan:

a) Pra pembelajaran

Menyiapkan media dan lingkungan

Memberi salam perkenalan

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 19: ANEKA SAP

Kontrak waktu

b) Kegiatan membuka pembelajaran

Menjelaskan pokok bahasan

Mengungkapkan tujuan pembelajaran

apersepsi

c) Kegiatan inti

Menjelaskan 6 Kandungan gizi yang dibutuhkan lansia.

Menjelaskan cara konsumsi karbohidrat yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi

Menjelaskan cara konsumsi protein yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi

Menjelaskan cara konsumsi lemak yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi

Menjelaskan cara konsumsi vitamin yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi

Menjelaskan cara konsumsi mineral dan air yang dianjurkan pada

lansia dengan hipertensi

Menjelaskan cara konsumsi serat yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi

Menjelaskan penggunaan garam untuk penderita hipertensi.

Menjelaskan tips cara pemberian nutrisi bagi lansia

d) Penutup

Perawat menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan sebagai

bahan evaluasi

Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Memberikan salam penutup.

11. Media dan Sumber

Media : leaflet dan alat peraga

Sumber :Nugroho, Wahyu.1995. Perawatan Lanjut Usia.Jakarta:EGC.

Astawaman, Made dan Wahyuni, Mita.1988. Gizi Dan Kesehatan

Manula. Jakarta.MSP.

12. Evaluasi

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 20: ANEKA SAP

Prosedur : post tes

Bentuk : essay

Jenis : lisan.

Butir pertanyaan:

Jelaskan 6 Kandungan gizi yang dibutuhkan lansia.?

Jelaskan cara konsumsi karbohidrat yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi ?

Jelaskan cara konsumsi protein yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi ?

Jelaskan cara konsumsi lemak yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi ?

Jelaskan cara konsumsi vitamin yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi ?

Jelaskan cara konsumsi mineral dan air yang dianjurkan pada lansia

dengan hipertensi ?

Jelaskan cara konsumsi serat yang dianjurkan pada lansia dengan

hipertensi

Sebutkan penggunaan garam untuk penderita hipertensi.?

Bandung,27 Mei 2005

Penyuluh

Ani Anisah

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 21: ANEKA SAP

MATERI

A. Kandungan Gizi Yang Diperlukan Lansia

1. Karbohidrat

Fungsi karbohidrat adalah penyedia energi. Pada lansia konsumsi gula dibatasi

karena:

a. Gula tidak mengandung gizi kecuali zat tenaga. Sedangkan pada lansia

konsumsi zat zat gizi lain seperti vitamin, protein dan mineral diutamakan

untuk mencegah proses penurunan fungsi tubuh.

b. Gula cepat diserap (absorpsi) sehingga mengakibatkan perubahan kadar gula

darah dan memungkinkan terjadinya obesitas (kegemukan) dan diabetes.

Makanan yang boleh: Beras, kentang, singkong, terigu, gula yang diolah tanpa

garam seperti macaroni, mie, biscuit dll.

Makanan yang tidak boleh: Roti, biscuit dan kue yang dimasak dengan garam

dapur.

2. Protein

Fungsi dari protein sebagai zat pembangun dari sel tubuh.

Kebutuhan protein pada lansia ditekankan pada protein yang bernilai bioogis

tinggi seperti susu, telur, daging dan ikan mengingat banyak terjadi kerusakan sel

tubuh.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 22: ANEKA SAP

Pada lansia sebaiknya memilih daging unggas-unggasan daripada daging sapi

atau kambing dan hendaknya tidak makan lebih dari 2 potong daging pada sehari.

Apabila lansia mengalami mencret setelah minum susu, kemungkinan besar

penyebabnya tidak toleransi pada laktosa. Apabila hal hal tersebut terjadi, dapat

digantikan oleh yogurt. Yogurt juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah

sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis).

Makanan yang boleh: daging, ikan telur dan susu, semua kacang-kacangan dan

sayuran.

Makanan yang tidak boleh: ikan asin, keju, kornet, ebi, telur asam, pindang,

dendeng, udang, kacang tanah dan sayuran yang dimasak/ diawetkan dengan

garam dapur.

3. Lemak

Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, membentuk tekstur

makanan dan memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga berfungsi sebagai

cadangan energi.

Pada lansia lemak sebaiknya dibatasi , mengingat:

a. Berkurangnya aktifitas tubuh sehingga kebutuhan energi juga menurun.

Lemak sedikit mengandung gizi penting lainnya kecuali energi dan asam

lemak.

b. Berkurangnya produksi enzim mengakibatkan pencernaan lemak tidak

sempurna, s3ehingga membebani usus dan lambung yang akan

mengakibatkan gangguan pada usus.

c. Lemak dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi memicu penyakit

jantung dan pembuluh darah.

d. Kelebihan lemak akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk

timbunan lemak yang menyebabkan kegemukan.

e. Ada kecenderungan lemak yang tinggi dapat mengakibatkan kanker usus.

f. Makanan yang boleh: minyak margarine dan mentega tanpa garam.

g. Makanan yang tidak boleh: margarine dan mentega biasa

4. Vitamin

Fungsi dari vitamin yaitu untuk mempercepat metbolisme, mempertahankan

fungsi jaringan tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan jaringan.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 23: ANEKA SAP

Pada lansia vitamin sangat penting, terutama vitamin B1 agar tubuh selalu

bugar. Contoh makanan: beras merah

Makanan yang boleh: semua buah yang tidak diawtkan garam/ soda, air putih.

Makanan yang tidak boleh: durian, buah-buahan yang diawtkan oleh garam dan

soda, kopi dan coklat.

5. Mineral dan Air

Fungsi dari mineral yaitu pembentukan jaringan tubuh, memelihara

keseimbangan asam basa dll.

Pada lansia, kalsium sangat penting karena , terutama lansia wanita mudah

terjadi ostoporosis akibat menopause. Contoh makanan yang tingggi kalsium

adalah susu, ikan yang dimakan dengan tulangnya, sayuran hijau, kedelai dan

rumput laut.

Lansia hendaknya minum 6-8 gelas sehari mengingat fungsi ginjal menurun dan

melancarkan BAB.

Lansia hendaknya mengurangi natrium dengan cara membatasi garam dapur.

6. Serat

Serat tidak dapat dicerna, maka serat tidak mengandung gizi tetapi tetap

dibutuhkan untuk mencegah sembelit, wasir, kanker usus, penyakit jantung dan

kegemukan bila kekurangan serat.

Serat ada 2 jenis:

a. Larut dalam air yang berfungsi mengikat kolesterol

b. Tdak larut dalam air yang berfungsi melancarkan BAB.

B. Petunjuk Penggunaan Garam untuk Penderita hipertensi

Untuk penderita hipertensi terdapat 3 diet:

a. Diet rendah garam 1 : untuk penderita hipertensi berat dianjurkan untuk tidak

menambahkan garam dapur dalam makanan.

b. Diet rendah garam II: Ditujukan untuk penderita hipertensi sedang (100-114

mmHg). Garam dianjurkan ¼ sendok the garam dapur.

c. Diet rendah garam III: Ditujukan untuk penderita hipertensi ringan (diastole kurang

dari 100 mmHg), garam dapur dianjurkan ½ sendok teh.

C. TIPS Pemberian Makanan Bagi lansia Dengan Hipertensi

a. Hendaknya lansia makan dengan porsi kecil tapi sering

b. Makanlah makanan yang mudah dicerna

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 24: ANEKA SAP

c. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, goring-gorengan dll.

d. Makan makanan yang lembek untuk lansia yang kondisi giginya kurang baik.

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek Lapangan Keperawatan Gerontik Semester VI

Disusun Oleh :

LENA HELEN S.

NIM. 11102015

Tk. III – A

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 25: ANEKA SAP

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDUNG

2005

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit gastritis

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pencernaan

Sub Pokok Bahasan : Gastritis

Sasaran : Tn. S dan Keluarga

Waktu : 10 Menit ( 09.20 – 09.30 WIB)

Pertemuan Ke : 1

Tanggal : 9 Mei 2005

Tempat : Rumah Tn. S di Sarijadi Blok 08/ 75 RT 08/ 09, Sukasari, BDG

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit gastritis.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat :

12. Menyebutkan pengertian gastritis dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 26: ANEKA SAP

13. Menyebutkan macam-macam gastritis dengan benar tanpa melihat catatan/

leaf let

14. Menyebutkan tanda dan gejala gastritis dengan benar tanpa melihat catatan/

leaf let

15. Menyebutkan pencegahan dan pengobatan gastritis dengan benar tanpa

melihat catatan/ leaf let

III. Pokok Materi

11. Pengertian gastritis

12. Macam-macam gastritis

13. Tanda dan gejala gastritis

14. Pencegahan dan perawatan gastritis

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab

6. Langkah – langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

11. Memberi salam

12. Perkenalan

13. Menjelaskan pokok bahasan

14. Menjelaskan tujuan

15. Apersepsi

C. Kegiatan inti

12. Penyuluh menyampaikan materi

13. Sasaran menyimak materi

14. Sasaran mengajukan pertanyaan

15. Penyuluh menjawab pertanyaan

16. Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup

7. Evaluasi

8. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 27: ANEKA SAP

9. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

Media : Leaflet

Sumber :

7. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2 Hal 1063, Smeltzer

dan Wilson, Jakarta : EGC

VI. Evaluasi

Prosedur : Post test

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

1. Sebutkan pengertian gastritis !

2. Sebutkan Macam-macam gastritis !

3. Sebutkan tanda dan gejala gastritis !

4. Sebutkan pencegahan dan perawatan gastritis !

VIII. Lampiran Materi dan Media

Lampiran Materi

GASTRITIS

1. Pengertian

Suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut maupun kronis.

2. Macam-Macam Gastritis

1. Gastritis Akut

Sering akibat diet yang sembrono.

Individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu

berbumbu atau mengandung kuman penyebab penyakit.

2. Gastritis Kronis

Tipe A

Sering disebut sebagai gastritits autoimun yang disebabkan karena penyakit

autoimun seperti anemia

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 28: ANEKA SAP

Tipe B

Gastritis ini disebabkan karena kuman tetapi bisa disebabkan karena minum

yang panas, makan yang pedas-pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol,

merokok atau masuknya isi usus kedalam lambung

1. Tanda dan Gejala Gastritis

a. Kekurangan vitamin B12

b. Nafsu makan menurun

c. Kembung

d. Nyeri ulu hati setelah makan

e. Mual

f. Rasa asam pada daerah mulut

g. Muntah

2. Pencegahan dan Perawatan

1. Menghindari alkohol dan makanan pedas sampai gejala berkurang

2. Meningkatkan istirahat yang cukup

3. Mengurangi stress

4. Minum obat antibiotik sesuai anjuran dokter

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 29: ANEKA SAP

FORMAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit diet pada penyakit

jantung pada keluarga Tn. A

Pokok Bahasan : Penyakit Jantung

Sub Pokok Bahasan : Diet Pada Penyakit Jantung

Sasaran : Keluarga Tn. A

Waktu : 15 Menit ( 10.00 – 10.15 WIB)

Pertemuan Ke : 1

Tanggal : 16 Juli 2005

Tempat : Rumah Tn. A, Jl. Sukabakti 6 No. RT 05 RW 03 Kelurahan

Sukabungah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami diet pada penyakit jantung.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 30: ANEKA SAP

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

16. Menyebutkan alasan harus diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/

leaf let

17. Menyebutkan tujuan diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

18. Menyebutkan syarat diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

19. Menyebutkan macam diet jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

20. Menyebutkan pembagian makanan pada diet jantung dengan benar tanpa

melihat catatan/ leaf let

21. Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada penderita

penyakit jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

III. Pokok Materi

15. Alasan Harus Diet Jantung

16. Tujuan Diet Jantung

17. Syarat Diet Jantung

18. Macam Diet Jantung

19. Pembagian Makanan Pada Diet Jantung

20. Makanan Yang Boleh Dan Tidak Boleh Diberikan Pada Penderita Penyakit

Jantung

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab

8. Langkah – langkah kegiatan :

A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran

16. Memberi salam

17. Perkenalan

18. Menjelaskan pokok bahasan

19. Menjelaskan tujuan

20. Apersepsi

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 31: ANEKA SAP

C. Kegiatan inti

17. Penyuluh menyampaikan materi

18. Sasaran menyimak materi

19. Sasaran mengajukan pertanyaan

20. Penyuluh menjawab pertanyaan

21. Penyuluh menyimpulkan jawaban

D. Penutup

10. Evaluasi

11. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi

12. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

Media : Leaflet

Sumber :

9. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2, Brunner & Suddarth,

EGC

VI. Evaluasi

Prosedur : Post test

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir soal : 5 soal

1. Sebutkan alasan harus diet jantung !

2. Sebutkan tujuan diet jantung !

3. Sebutkan syarat diet jantung !

4. Sebutkan macam diet jantung !

5. Sebutkan pembangian makanan pada diet jantung !

6. Sebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh

diberikan pada penderita penyakit jantung ! (masing-masing 3 dari jenis

makanan)

VIII. Lampiran Materi dan Media

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 32: ANEKA SAP

Bandung, 26 Juli 2005

Penyuluh,

Lena Helen S.

NIM : 11102015

Lampiran Materi

DIET JANTUNG

1. Alasan Harus Diet Jantung

Diet pada penderita penyakit jantung jangan disamakan seperti mengurangi porsi

makanan ataupun tidak makan sama sekali untuk mengurangi berat badan ataupun

menambah percaya diri penampilan.

2. Tujuan Diet Jantung

1. Makan secukupnya tanpa memberatkan jantung

2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk

3. Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/air.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 33: ANEKA SAP

3. Syarat Diet Jantung

1. Kalori rendah, terutama bila penderita terlalu gemuk

2. Protein dan lemak sedang

3. Cukup vitamin dan mineral

4. Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan/oedema

5. Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas

6. Porsi kecil dan diberikan sering

4. Macam- macam diet jantung

1. Diet jantung 1

Diberikan kepada penderita dengan Myocard Infarct (MCI) akut/Congestive

Cardiac Failure berat. Diberikan berupa 1-1 ½ L cairan sehari selama 1-2 hari

pertama bila penderita dapat menerimanya.

2. Diet Jantung II

Diberikan secara berangsur-angsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut MCI

dapat diatasi.

3. Diet Jantung III

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung II / kepada penderita

penyakit jantung tidak terlalu berat.

4. Diet jantung IV

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung III atau kepada penderita

penyakit jantung ringan

5. Pembagian Makanan Sehari

1. Diet Jantung I

Pkl 06:00 susu 1 gelas

Pkl 08:00 susu 1 gelas

Pkl 10:00 air jeruk 1 gelas

Pkl 13:00 susu 1 gelas

Pkl 15:00 sari pepaya 1 gelas

Pkl 18:00 susu 1 gelas

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 34: ANEKA SAP

Pkl 20:00 teh manis 1

2. Diet Jantung II

Pkl 08:00 beras 30 gram (1 gelas bubur )

Telur 50 gram (1 butir )

Sayuran 50 gram (1/2 gelas )

Tepung susu 20 gram (4 sdm )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 10:00 Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )

Gula pasir 20 gram ( 2 sdm )

Pkl 12:00 Beras 35 gram (1 gls bubur )

Daging 50 gram (1 ptg sdg )

Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )

Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)

Margarine 5 gram ( ½ sdm )

Pkl 16:00 Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 18:00 Beras 35 gram (1 gls bubur )

Daging 50 gram (1 ptg sdg )

Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )

Papaya 100 grm ( 1 ptg sdg)

Margarine 5 gram ( ½ sdm )

3. Diet Jantung III

Pkl 08:00 beras 50 gram (1 gelas tim )

Telur 50 gram (1 butir )

Sayuran 50 gram (1/2 gelas )

Minyak 5 gram (1/2 sdm )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 10:00 Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 12:00 Beras 75 gram (1 ½ gls bubur )

Daging 50 gram (1 ptg sdg )

Tempe 50 gram (2 ptg sdg )

Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 35: ANEKA SAP

Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Minyak 5 gram ( ½ sdm )

Pkl 16:00 Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

4. Diet Jantung IV

Pkl 08:00 Beras 50 gram (3/4 gelas nasi )

Telur 50 gram (1 butir )

Sayuran 50 gram (1/2 gelas )

Minyak 5 gram (1/2 sdm )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 10:00 Pepaya 100 gram (1 ptg sedang )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 12:00 Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )

Daging 50 gram (1 ptg sdg )

Tempe 50 gram (2 ptg sdg )

Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )

Papaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Minyak 10 gram ( 1 sdm)

Pkl 16:00 Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Gula pasir 10 gram ( 1 sdm )

Pkl 18:00 Beras 100 gram ( 1 1/3 gls nasi )

Daging 50 gram (1 ptg sdg )

Tempe 50 gram (2 ptg sdg )

Sayuran 75 gram ( ¾ gelas )

Pepaya 100 gram ( 1 ptg sdg )

Minyak 10 gram ( 1 sdm)

6. Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan

Golongan bahan makanan Makanan yang boleh

diberikan

Makanan yang tidak

boleh diberikan

Sumber hidrat arang Beras, bulgur, singkong,

talas, kentang,

macaroni,mi, bihun, roti,

Kue-kue yang terlalu

manis dan gurih seperti :

cake, tarcis, dodol, dan

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 36: ANEKA SAP

biscuit,tepung- tepungan sebagainya

Sumber protein hewani Daging sapi kurus, ayam,

bebek, ikan, telur; susu

dalam jumlah terbatas

Semua daging berlemak,

ham, susis

Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering

maksimum 25 gram sehari;

tahu, tempe, oncom

Sumber lemak Minyak, margarine,

mentega sedapat mungkin

tidak digunakan untuk

menggoreng; kelapa,santan

encer dalam jumlah

terbatas

Goring-gorengan, santan

kental

Sayuran Sayuran yang tidak

mengandung gas : bayam,

kangkung, buncis, kacang

panjang, tauge, labu siam,

tomat, wortel dan

sebagainya

Buah-buahan Semua buah ; nangka,

durian, alpukat hanya

dibolehkan dalam jumlah

terbatas

Bumbu-bumbu Bumbu dapur seperti : pala,

kayu manis, asam, gula,

garam.

Lombok dan bumbu lain

yang merangsang

Minuman Teh encer, coklat, sirup;

susu dalam jumlah terbatas

Kopi, the kental,

minuman yang

mengandung alcohol dan

soda.

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005

Page 37: ANEKA SAP

SAP hipertensi/BiRu_eN@/3@/2005