Anatomi Tengkorak

17
ANATOMI TENGKORAK Tengkorak disusun dari beberapa tulang yang saling bersendi pada sendi yang tidak bergerak atau disebut juga sutura. Jaringan ikat di antara tulang-tulang disebut juga ligamentum sutura. Ada tiga macam sutura yaitu : 1. Sutura serrata, dimana tepi dari masing-masing tulang berbentuk sebagai gigi-gigi gergaji dan gigi-gigi ini saling berapitan. 2. Sutura skualosa, dimana tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi. 3. Sutura harmoniana atau sutura plana, dimana tepi dari masing-masing tulang lurus dan saling tepi menepi. (Japardi, 2003) Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal pada daerah protuberantia eksterna. Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak) dan Viscerocranium (tulangtualng yang membentuk wajah). Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang berhubungan satu dengan yang lain. Neurocranium dibentuk oleh os frontale, os parietale, os occipital, os temporale, os sphenoidale, dan os ethmoidale. Sementara viscerocranium dibentuk oleh os zygomaticum, os maxilla, os nasale, os lacrimale, os palatinum, os concha nasalis inferior, os mandibular dan vomer. Tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas pandangan anterior, pandangan lateral, pandangan posterior, pandangan superior, dan pandangan inferior. Untuk melihat bagian dalam dari

description

tengkorak

Transcript of Anatomi Tengkorak

Page 1: Anatomi Tengkorak

ANATOMI TENGKORAK

Tengkorak disusun dari beberapa tulang yang saling bersendi pada sendi yang tidak bergerak atau disebut juga sutura. Jaringan ikat di antara tulang-tulang disebut juga ligamentum sutura. Ada tiga macam sutura yaitu :

1. Sutura serrata, dimana tepi dari masing-masing tulang berbentuk sebagai gigi-gigi gergaji dan gigi-gigi ini saling berapitan.

2. Sutura skualosa, dimana tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi.

3. Sutura harmoniana atau sutura plana, dimana tepi dari masing-masing tulang lurus dan saling tepi menepi. (Japardi, 2003)

Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal pada daerah protuberantia eksterna.

Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak) dan Viscerocranium (tulangtualng yang membentuk wajah). Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang berhubungan satu dengan yang lain.

Neurocranium dibentuk oleh os frontale, os parietale, os occipital, os temporale, os sphenoidale, dan os ethmoidale. Sementara viscerocranium dibentuk oleh os zygomaticum, os maxilla, os nasale, os lacrimale, os palatinum, os concha nasalis inferior, os mandibular dan vomer.

Tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya dari atas pandangan anterior, pandangan lateral, pandangan posterior, pandangan superior, dan pandangan inferior. Untuk melihat bagian dalam dari tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah tengkorak atau skull base. (Snell, 2006)

Pandangan Anterior

Dilihat dari depan tengkorak tampak oval dengan bagian atas lebih lebar dari pada bagian bawah. Bagian atas dibentuk oleh os. Frontal yang konveks dan halus sedangkan bagian bawah sanagat irreguler.

Diatas kedua cavum orbita terdapat tonjolan yang melengkung dinamakan arcus superciliare yang tampak lebih menonjol pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan diantara kedua arcus terdapat bagian

Page 2: Anatomi Tengkorak

yang menonjol yang disebut glabela.Dibawah glabela terdapat nasion yang merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal.

Cavum orbita menyerupai segi empatdimana pada sisi atas (supra orbita margin) dibentuk oleh os. Frontal yang pada 1/3 medialnya terdapat supra orbital norch yang merupakan tempat keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi lateral dibentuk oleh prosedur frontal os. Zygomaticum dan proccesus zygomaticum os.Frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin dibentuk oleh os. Zygomaticum dan os.maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os. Frontal dan bagian bawah os. Lacrimal.

Pada pandangan anterior tampak :

Os. Frontale dengan tuberculum frontale, tonjolan pada kening dikanan kiri arcus superciliaris, tonjolan yang melengkung diatas mata kanan dan kiri.

Glabela Os. Nasale Os. Maksilare, dengan fossa canina (cekungan di kanan kiri hidung),

jagum alveolare (tonjolan yang didalamnya terdapat akar gigi). Os. Zygomaticum Os. Mandibula dengan bagian-bagian : ramus mandibula, pars alveolare,

protuberantia mentalis, tuberculum mentale, basis mandibulla dan angulus mandibulla. (Japardi, 2003)

Pandangan Lateral

Pada aspek ini tampak:

Page 3: Anatomi Tengkorak

Os. Frontale, disini tampak linea temporalis superior dan linea temporalis inferior yang berjalan mulai dari procesus zygomatium melintasi sutura coronale sampai os. Parietale

Os. Zygomaticum dengan procesus frontalis yang berhubungan dengan os. Frontale dan pricesus temporalis yang berhubungan dengan os. Temporale

Os. Temporale dengan processus zygomaticus, processus styliodeus, dan processus mastoideus yang menonjol ke arah meatus acusticus externus. Ramus dan corpus mendibulare terletak di inferior

Os. Parietale membentuk sisi dan atap cranium dan bersendi dari dengan yang lain di garis tengah pada sutura sagitalis. Di belakang keduanya bersendi dengan os. Occipital pada sutura lamboidea (Snell, 2006)

Pandangan Posterior

Pada aspek ini tampak:

Kedua os. Parietale dihubungkan oleh sutura sagitalis. Os . parietale bersendi dengan pars squamosa ossis occipital pada sutura lamboidea.

Pada masing-masing sisi os.occipitale bersendi dengan os. Temporale. Di garis tengah os. Occipital terdapat peninggian dengan permukaan

kasar yang disebut protuberantia occipitalis externa, yang merupakan tempat perlekatan otot dan ligamentun nuchae. (Snell, 2006)

Page 4: Anatomi Tengkorak

Pandangan Superior

Tengkorak dilihat dari atas tampak separti oval dengan bagian occipital lebih besar dibandingkan dengan bagian frontal. Dari aspek/pandangan ini terlihat tiga sutura yaitu sutura coronal yang menghubungkan antara bagian belakang tulang frontal dan bagian depan tulang parietal, sutura sagital yang merupakan garis median tengkorak dan menghubungkan tulang parietal kanan dan kiri, sutura lambdoid yang menghubungkan bagian belakang tulang parietal dan bagian atas tulang occipital.

Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada anak-anak masih berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior.sedangkan pertemuan antara sutura sagital dan sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini dinamakan fontanel posterior.

Pada tulang parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas lambda terdapat foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria. (Japardi, 2003)

Page 5: Anatomi Tengkorak

Pandangan Inferior

Dasar tengkorak dibagi menjadi beberapa fossa yaitu fossa anterior, fossa media dan fossa pasterior. Dari aspek ini tampak jelas cetakan dari otak. Pada dasar tengkorak durameter melekat erat dan masuk kedalam foramen-foramen.

Fossa anterior dasar tengkorak terdiri dari : Lempeng cribiforme os.ethmoidal, pada bagian depannya terdapat bagian

yang menonjol keatas disebut crista gali. Bagian orbita os.frontal, merupakan bagian terbesar dariu fossa anterior,

pada bagian depan medial terdapat sinus frontalis, bagian belakang berbatasan langsung dengan lesser wing of sphenoid bone.

Os.sphenoid, terdiri dari greater dan lesser wing yang menyatu pada sisi lateral fisura orbitalis superior (Japardi, 2003)

Fossa media dasar tengkorak : Lebih dalam dibandingkan dengan fossa anterior Pada bagian sentral terdapat carnalis optikus tempat lewatnya nervus

optikus, arteri ophtal milk dan meningens. Pada bagian depan terdapat sella tursica yang merupakan tempat

hipofisis. Pada sisinya terdapat fissura orbitalis superior, bagian tengah lebih lebar

berisi n.opticus, v.ophtalmicus, n.occulomotor, n.trochlear dan beberapa pembuluh darah kecil.

Foramen rotundum yang berjalan kearah depan menuju fossa pterigo palatina dan berisi maksilaris (V 2).

Foramen ovale, berjalan kearah bawah menuju fossa infra temporal dan berisi n.mandibulla (V 3).

Foramen spinosum, terletak posterolateral dari foramen ovale dan berisi arteri meningea media.

Foramen lacerum, terletak postero medial dari foramen ovale dan berisi arteri carotis interna. (Japardi, 2003)

Fossa posterior dasar tengkorak : Merupakan fossa yang paling besar dan dalam diantaranya fossa-fossa

lainnya berisi cerebelum, pons dan medulla oblongata. Foramen magnum, merupakan tempat peralihan dari medulla spinalis. Foramen juglare, merupakan tempat erjalannya n.glosopharingeous.

Dibagian posterior terdapat sullkus sigmoid yang berisi sinus signoid yang berlanjut menjadi v.jugularis interna.

Canalis hipoglosusu, terletak lateral dari foramen magnum dan berisi n.hipogrosus.

Meatus acusticus interna terletak bagian depan dari foramen jugulare dan di bagian atasnya terdapat canalis fascialis yang merupakan tempat lewatnya n.fascialis. (Japardi,2003)

Page 6: Anatomi Tengkorak

MENINGES

Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh tiga membrane, atau meninges: duramater, arachnoid, dan piamater.

Duramater

Dura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur fibrosa yang kuat dengan suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal). Kedua lapisan dural yang melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di tempat dimana keduanya berpisah untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus (sebagian besar sinus venosus terletak di antara lapisan-lapisan dural), dan di tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.

Duramater lapisan luar melekat pada permukaan dalam cranium dan juga membentuk periosteum, dan mengirimkan perluasan pembuluh dan fibrosa ke

Page 7: Anatomi Tengkorak

dalam tulang itu sendiri; lapisan dalam berlanjut menjadi dura spinalis.Septa kuat yang berasal darinya membentang jauh ke dalam cavum cranii. Di anatara kedua hemispherium terdapat invaginasi yang disebut falx cerebri. Ia melekat pada crista galli dan meluas ke crista frontalis ke belakang sampai ke protuberantia occipitalis interna, tempat dimana duramater bersatu dengan tentorium cerebelli yang meluas ke dua sisi. Falx cerebri membagi pars superior cavum cranii sedemikian rupa sehingga masing-masing hemispherium aman pada ruangnya sendiri. Tentorium cerebelli terbentang seperti tenda yang menutupi cerebellum dan letaknya di fossa craniii posterior. Tentorium melekat di sepanjang sulcus transversus os occipitalis dan pinggir atas os petrosus dan processus clinoideus. Di sebelah oral ia meninggalkan lobus besar yaitu incisura tentorii, tempat lewatnya trunkus cerebri. Saluran-saluran vena besar, sinus dura mater, terbenam dalam dua lamina dura.

Arachnoid

Membrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan hanya terpisah dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. Ia menutupi spatium subarachnoideum yang menjadi liquor cerebrospinalis, cavum subarachnoidalis dan dihubungkan ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa yang membentuk suatu anyaman padat yang menjadi system rongga-rongga yang saling berhubungan.

Dari arachnoidea menonjol ke luar tonjolan-tonjolan mirip jamur ke dalam sinus-sinus venosus utama yaitu granulationes pacchioni (granulationes/villi arachnoidea). Sebagian besar villi arachnoidea terdapat di sekitar sinus sagitalis superior dalam lacunae lateralis. Diduga bahwa liquor cerebrospinali memasuki circulus venosus melalui villi. Pada orang lanjut usia villi tersebut menyusup ke dalam tulang (foveolae granulares) dan berinvaginasi ke dalam vena diploe.

Cavum subaracnoidea adalah rongga di antara arachnoid dan piamater yang secara relative sempit dan terletak di atas permukaan hemisfer cerebrum, namun rongga tersebut menjadi jauh bertambah lebar di daerah-daerah pada dasar otak. Pelebaran rongga ini disebut cisterna arachnoidea, seringkali diberi nama menurut struktur otak yang berdekatan. Cisterna ini berhubungan secara bebas dengan cisterna yang berbatasan dengan rongga sub arachnoid umum.

Cisterna magna diakibatkan oleh pelebaran-pelebaran rongga di atas subarachnoid di antara medulla oblongata dan hemisphere cerebellum; cistena ini bersinambung dengan rongga subarachnoid spinalis. Cisterna pontin yang terletak pada aspek ventral dari pons mengandung arteri basilaris dan beberapa vena. Di bawah cerebrum terdapat rongga yang lebar di antara ke dua lobus temporalis. Rongga ini dibagi menjadi cisterna chiasmaticus di ats chiasma opticum, cisterna supraselaris di atas diafragma sellae, dan cisterna interpeduncularis di antara peduncle cerebrum. Rongga di antara lobus frontalis, parietalis, dan temporalis dinamakan cisterna fissure lateralis (cisterna sylvii).

Piamater

Page 8: Anatomi Tengkorak

Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi permukaan otak dan membentang ke dalam sulcus,fissure dan sekitar pembuluh darah di seluruh otak. Piamater juga membentang ke dalam fissure transversalis di abwah corpus callosum. Di tempat ini pia membentuk tela choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis, dan bergabung dengan ependim dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus choroideus dari ventrikel-ventrikel ini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu. (Sitorus, 2004)

OTAK

Bagian-bagian otak:1. Otak depan (forebrain) : Telenchepalon (Cerebrum) dan Diencephalon2. Otak tengah (midbrain) : Mesencephalon3. Otak belakang (hindbrain) : Metencephalon (Cerebellum) dan

Myencephalon (Medulla Oblongata)(Snell, 2006)

Cerebrum

Serebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus, substansia grisea terdpat pada bagian luar dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam. Pada prinsipnya komposisi substansi grisea yang terbentuk dari badan badan sel saraf memenuhi korteks serebri, nucleus dan Basal ganglia. Substansi alba terdiri dari sel sel saraf yang menghubungkan bagian bagian otak dengan bagian yang lain. Sebagian besar hemisfer serebri

Page 9: Anatomi Tengkorak

(telensefalon) berisi jaringan soistem saraf pusat (SSP). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik tertinggi , yaitu terhadap fungsi individu dan intelegensi. Keempat lobus tersebut adalah sebagai berikut

a) FrontalLobus terbesar terletak pada fossa anterior . area ini mengontrol perilaku individu , membuat keputusan , kepribadian , dan menahan diri.

b) ParietalLobus sensori . Area ini menginterpretasikan sensasi. Sensasi rasa yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom hemineglect.

c) Temporal Berfungsi mengintegrasikan sensai kecap, baud an pendengaran. Ingatan jangka pendek sangat berhubungan dengan daerah ini.

d) OksipitalTerletak pada lobus posterior hemisfer serebri. Bagian ini bertanggung jawab menginterpretasikan penglihatan.

Korpus kolosum adalah kumpulan serat serat saraf yang tipis , yang menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak ke bagian lain. Informasi yang ditransfer adalah sensori, memori, dan belajar membedakan sesuatu.

Diencephalon

Fossa bagian tengah atau diensefalon berisi thalamus, hypothalamus, dan kelenjar hipofisis. Thalamus berada pada salah satu sisi pada sepertiga ventrikel dan aktifitas primernya sebagai pusat penyambung sensasi bau yang diterima. Semua impuls memori , sensasi dan nyeri melalui bagian ini.

Hipothalamus terletak pada anterior dan inferior thalamus . Berfungsi mengontrol dan mengatur system saraf autonom. Hipothalamus juga bekerja sama dengan hipofisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan vasokonstriksi atau vasodilatasi dan mempengaruhi sekresi hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipothalamus juga sebagai pusat lapar dan mengontrol berat badan. Sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan seksual dan pusat respon emosional (mis, rasa malu, marah, depresi, panic dan takut)

Kelenjar hipofisis disebut sebagai master kelenjar karena sejumlah hormone hormone dan fungsinya diatur oleh kelenjar ini. Dengan hormon hormonnya hipofisis dapat mengontrol fungsi ginjal, pancreas, organ organ reproduksi , tiroid, kortks adrenal dan organ organ lainnya. Hipofisis merupakan bagian otak yang tiga kali lebih sering timbul tumor pada orang dewasa, biasanya terdeteksi dengan tanda dan gejala fisik yang dapat menyebar ke

Page 10: Anatomi Tengkorak

hipofisis. Hipofisis lobus anterior memproduksi hormon pertumbuhan, hormon adrenokortikotropik (ACTH), prolaktin, hormon perangsang tiroid (TSH), hormon folikel (FSH), dan lutteinizingt hormon (LH). Lobus posterior berisi hormon antidiuretik (ADH), yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada ginjal. Dua sindrom yang sering muncul dihubungkan dengan abnormalitas ADH adalah diabetes insipidus (DI), dan sindrom ketidak tepatan ADH (SIADH).

Mesencephalon

Mesencephalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dan otak belakang. Terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pendunculus cerebri. Masing-masing dalam pars anterior yaitu crus cerebri, dan bagian posterior yaitu tegmentum, oleg sebuah pita substantia grisea berpigmen yang disebut substantia nigra. Rongga sempit mesencephalon disebut aqueductus cerebri. Tectum adalah bagian mesencephalon yang terletak posterior terhadap aqueductus cerebri.

Otak tengah membantu mengontrol gerakan mata dan koordinasi. Struktur otak tengah terdiri dari kolikuli superioris yang berfungsi dalam hal penglihatan (khususnya reflex-refleks visual), kolikuli inferioris yang terlibat di dalam hal pendengaran, sistem pengaktif retikularis (RAS; meluas sampai otak belakang) yang penting untuk mengontrol kesadaran (terjaga dari tidur), atensi, fungsi kardiorespiratoris, dan gerakan tubuh, dan materi abu-abu, nucleus merah, nigra substantia, wilayah ventralis mempunyai peranan penting untuk mengontrol gerakan tubuh.

Metencephalon

Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, di bawah mesencephalon dan di atas medulla oblongata. Terutama tersususun atas serabut-serabut saraf yang menghubungkan kedua belahan cerebellum. Pons juga mengandung serabut-serabut ascendens dan descendens yang menghubungkan otak depan, mesencephalon dan medulla spinalis. Beberapa sel saraf di dalam pons berfungsi sebagai stasiun perantara, sedangkan yang lain membentuk inti saraf otak.

Serebellum terletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer serebral, lipatan duramater, tentorium serebelum. Serebelum mempunyai dua aksi yaitu merangsang dan menghambat dan tanggung jawab yang luas terhadap koordinasi dan gerakan halus. Ditambah mengontrol gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan mengintegrasikan input sensorik.

Myencephalon

Myencephalon atau medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons diatas dengan medulla spinalis di bawah. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior medulla, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis.

Pyramis tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasa dari sel-sel besar di dalam gyrus precentralis cortex cerebri. Pyramis mengecil ke bawah,

Page 11: Anatomi Tengkorak

dan disini hamper seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi lainnya, membentuk decussation pyramidalis.

Medulla oblongata meneruskan serabut serabut motorik dari otak ke medulla spinalis dan serabut serabut sensorik dari medulla spinalis ke otak. Dan serabut serabut tersebut menyilang pada daerah ini. Pons juga berisi pusat pusat terpenting dalam mengontrol jantung, pernapasan dan tekanan darah dan sebagai asal usul saraf otak kelima samapi kedelapan.(Snell,2006)

SIRKULASI DARAH OTAK

Otak menerima 17 % curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus Willisi. (Satyanegara, 1998).

Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.

Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, terus berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang

Page 12: Anatomi Tengkorak

menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. Arteri serebri posterior dan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular.

Darah di dalam jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula-venula (yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di drainase ke sinus duramatris. Dari sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan ke vena-vena ekstrakranial. (Satyanegara, 1998)

1. Groot, Jack D. 1997. Neuroanatomi Korelatif (Correlative Neuroanatomy) edisi ke- 21. Jakarta: EGC.

2. Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik Edisi ke-6. Jakarta: EGC.3. Japardi, Iskandar. 2003. Anatomi Tulang Tengkorak. Diambil dari:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/1985 (27 Juni 2015)4. Sitorus, Mega S. 2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Diambil

dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3546 (27 Juni 2015)

5. Satyanegara. 1998. Ilmu Bedah Saraf, Edisi ke-3, PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta :147