ANATOMI PROSTAT

14
PROSTAT Prostat merupakan organ kelenjar dari sistem reproduksi pria. Merupakan kelenjar yang terdiri atas jaringan kelenjar dinding uretra yang mulai menonjol pada masa pubertas. Secara anatomi, prostat berhubungan erat dengan vesica urinaria, urethra, ureter, vas deferens dan vesica seminalis. Prostat terletak diatas diafragma panggul dan dapat diraba pada pemeriksaan colok dubur. Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan untuk semen, yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di urethra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ± 25% dari seluruh volume ejakulat. MORFOLOGI DAN LOKALISASI Berat prostat normal orang dewasa berkisar antara 18 – 20 gram. Pada anak-anak beratnya sekitar 8 gram. Pada keadaan dimana terjadi pembesaran kelenjar prostat beratnya bisa mencapai 40 – 150 gram dan umumnya pada usia diatas 50 tahun.

description

gus

Transcript of ANATOMI PROSTAT

Page 1: ANATOMI PROSTAT

PROSTAT

Prostat merupakan organ kelenjar dari sistem reproduksi pria. Merupakan kelenjar yang

terdiri atas jaringan kelenjar dinding uretra yang mulai menonjol pada masa pubertas. Secara

anatomi, prostat berhubungan erat dengan vesica urinaria, urethra, ureter, vas deferens dan vesica

seminalis. Prostat terletak diatas diafragma panggul dan dapat diraba pada pemeriksaan colok

dubur.

Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan untuk semen, yang mengandung ion

sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Cairan ini dialirkan melalui

duktus sekretorius dan bermuara di urethra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan

semen lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ± 25% dari seluruh volume

ejakulat.

MORFOLOGI DAN LOKALISASI

Berat prostat normal orang dewasa berkisar antara 18 – 20 gram. Pada anak-anak

beratnya sekitar 8 gram. Pada keadaan dimana terjadi pembesaran kelenjar prostat beratnya bisa

mencapai 40 – 150 gram dan umumnya pada usia diatas 50 tahun.

Ukuran prostat normal adalah tinggi 3 cm yang merupakan diameter vertikal, lebar 4 cm

pada dasar transversal dan lebar anteroposterior 2,5 cm, dan dilewati oleh urethra pars

prostatica.

Page 2: ANATOMI PROSTAT

Prostat merupakan glandula fibromuskular yang mempunyai bentuk seperti piramid

terbalik dengan basis (basis prostatae) menghadap ke arah collum vesicae. Basis prostat

melanjutkan diri sebagai collum vesica urinaria, otot polos berjalan tanpa terputus dari satu organ

ke organ lain. Urethra masuk bagian tengah dari basis prostat..

Apex (apex prostatae) menghadap ke arah difragma urogenitale. Urethra meninggalkan

prostat tepat diatas apex permukaan anterior.

Facies anterior berbentuk konveks, facies posterior berbentuk agak konkaf dan dan dua

buah facies infero-lateralis. Facies anterior berada 2,5 cm disebelah dorsal facies posterior

symphysis osseum pubis. Celah yang terbentuk ini terisi oleh jaringan lemak ekstraperitoneal

yang terdapat pada cavum retropubica (cavum retzii) dan ligamentum puboprostaticum.

Ligamentum Puboprostaticum menghubungkan selubung fibrosa prostat dengan facies posterior

os pubis. Ligamentum ini terletak pada pinggir garis tengah dan merupakan kondensasi fascia

pelvis.

Facies posterior prostat menghadap ke arah rectum, berhubungan erat dengan permukaan

anterior ampulla recti dan dipisahkan oleh septum rectovesicalis (fascia / ligamentum

Denonvilliers). Septum ini dibentuk pada masa janin oleh fusi dinding ujung bawah excavatio

rectovesicalis peritonealis, yang semula menyebar ke bawah menuju corpus perinealis.

Facies infero-lateralis difiksasi oleh serabut-serabut anterior m. pubocoocygeus (m.

levator ani) pada saat serabut berjalan ke posterior dari os pubis. Ductus ejaculatorius menembus

Page 3: ANATOMI PROSTAT

bagian atas facies posterior prostat untuk bermuara pada urethra pars prostatica pada pinggir

lateral orificium utriculus prostaticus.

Prostat dikelilingi oleh capsula prostatica yakni jaringan ikat pada permukaan prostat.

Diluar capsula terdapat terdapat fascia prostatica, yang membungkus capsula prostatica,

merupakan bagian dari lapisan viseral fascia pelvis, yang ke arah caudal melanjutkan diri

menjadi fascia diaphragmatis urogenitalis superior dan difiksasi pada symphysis osseum pubis

oleh ligamentum puboprostaticum mediale (ligamentum pubovesicale). Selain difiksasi oleh

ligamentum puboprostaticum mediale yang mengandung m. puboprostaticus, juga difiksasi oleh

ligamentum puboprostaticum laterale pada arcus tendineus fascia pelvis.

Pada sisi lateral prostat, diantara fascia prostatica dan capsula prostatica terdapat plexus

venosus prostaticus. Plexus venosus prostaticus menerima vena dorsalis penis, meneruskan aliran

darah venous kepada plexus venosus vesicalis dan selanjutnya bermuara ke dalam vena iliaca

interna.

Urethra berjalan vertical menembus bagian anterior prostat. Basis prostat mempunyai

hubungan erat dengan collum vesicae, kecuali di bagian lateral. Celah yang terbentuk

diantaranya terisi oleh plexus venosus vesicoprostaticus dan ductus ejaculatorius.

STRUKTUR DAN ZONA ANATOMI

Prostat terdiri atas kelenjar (50%) dan jaringan ikat fibromuscular (25% myofibril otot

polos dan 25% jaringan ikat). Jaringan fibromuscular ini tertanam mengelilingi prostat dan

berkontrasi selama proses ejakulasi untuk mengeluarkan sekresi prostat ke dalam urethra.

Kelenjar prostat adalah modifikasi bagian dinding urethra.

Page 4: ANATOMI PROSTAT

Ujung urethra terproyeksi ke bagian dalam garis tengah posterior, berjalan sepanjang

urethra prostatika dan berakhir spinkter striata. Pada bagian ujung yang lain, sebuah celah

terbentuk (sinus prostaticus), dimana seluruh kelenjar mengalir kesitu (Mc. Neal, 1972). Pada

bagian pertengahan, urethra melengkung kira-kira 35o kearah anterior (lengkungan ini dapat

bervariasi antara 0 – 90o). Sudut yang terbentuk dari lengkungan ini membagi urethra prostatika

secara anatomi dan fungsional menjadi bagian proksimal (preprostat) dan distal (prostat) (Mc.

Neal 1977, 1988). Pada bagian proximal, otot polos sirkuler menebal untuk membentuk spinkter

urethra internum.

Pada lengkungan urethra, seluruh bagian utama kelenjar prostat terbuka sampai ke

urethra prostatika. Ujung urethra melebar dan menonjol dari dinding posterior disebut

verumontanum. Celah orificium kecil dari utrikulum prostat ditemukan pada bagian apex dari

verumontanum dan terlihat melelui sistoskopi. Utrikulum panjangnya 6 mm sisa mullerian

terbentuk dari kantong kecil yang terproyeksi ke atas dan bawah prostat. Pada pria dengan

kelamin ganda, bisa terbentuk suatu divertikulum panjang yang menonjol pada bagian posterior

prostat. Pada bagian lain dari orificium utrikula, 2 pembukaan kecil pada duktus ejakulatorius

bisa terlihat. Duktus ejakulatorius terbentuk dari persambungan vas deferens dengan vesikula

seminalis dan masuk ke basis prostat yang bergabung dengan vesica urinaria.

Secara umum kelenjar prostat berbentuk tubuloalveolar dengan sedikit percabangan dan

sejajar dengan epitel kuboid atau kolumner. Penyebaran sel neuroendokrin, yang fungsinya tidak

diketahui, ditemukan diantara sel sekretorius.

Dibawah sel epitel, sel basal terletak sejajar setiap asinus dan akan menjadi stem sel

untuk epitel sekretorius. Setiap asinus terlindungi oleh otot polos yang tipis dan jaringan ikat.

Jaringan kelenjar membentuk tiga buah gugusan konsentris, dibedakan oleh lokasi duktus

masing-masing ke dalam urethra, perbedaan lesi patologinya dan pada beberapa kasus

berdasarkan embryologinya, yaitu :

Gugusan mucosal (zone transisional)

Sekitar 5% dari volume prostat, yang terletak paling profunda dengan saluran keluarnya

yang bermuara ke dalam urethra disebelah cranial dari colliculus seminalis. Benign Prostat

Hypertrophy (BPH) umumnya muncul dari zone ini. BPH awalnya merupakan mikronodul

kemudian berkembang membentuk makronodul disekitar tepi inferior dari urethra preprostatik

Page 5: ANATOMI PROSTAT

tepat diatas verumontanum. Makronodul ini selanjutnya menekan jaringan normal sekitarnya

pada posteroinferior zone perifer dengan membentuk kapsul palsu disekitar jaringan hyperplasia.

Perkembangan zone transisi ini menghasilkan gambaran lobus pada sisi atas urethra,

Lobus ini pada saatnya akan menekan urethra pars prostatic dan preprostatik untuk menimbulkan

gejala. . Sekitar 20% dari adenocarsinoma terjadi pada zone ini.

Gugusan submucosal (zone sentral)

Terletak terletak dibagian intermedia, saluran keluarnya bermuara kedalam urethra

setinggi colliculus seminalis. Duktus zone central timbul secara sirkumferensial disekeliling

pembukaan duktus ejakulatorius. Zone ini mengandung 25% dari volume prostat dan membentuk

kerucut disekeliling duktus ejakulatorius pada bagian dasar vesica urinaria.

Zone ini memiliki karakteristik secara struktural dan imunohistokimia yang berbeda dari

bagian prostat yang lain, dan diduga berasal dari sistem duktus Wolffian (umumnya mirip

dengan epididimis, vas deferens dan vesica seminalis) dimana bagian prostat yang lain berasal

dari sinus urogenital. Berdasarkan hal tersebut zone sentral jarang terkena penyakit, hanya 1 –

5% adenokarsinoma yang timbul pada lokasi ini sekalipun terinfiltrasi oleh sel kanker dari zone

yang berdekatan.

Page 6: ANATOMI PROSTAT

Gugusan utama (glandula prostatica propria / zone perifer)

Bentuk besar sekitar 70% dari volume prostat dan membungkus kedua gugusan lainnya,

kecuali bagian depan, dihubungkan satu sama lain oleh isthmus prostat (serabut otot polos) yang

tidak bersifat kelenjar. Gugusan ini mempunyai saluran keluar yang bermuara ke dalam sinus

prostaticus sepanjang tempat masuk urethra pars prostatika (post spinkter). Sekitar 70% kanker

prostat timbul pada zone ini dan umumnya disebabkan oleh prostatitis kronik.

Lebih dari 1/3 massa prostat mengandung stroma fibromuskular anterior nonglandular.

Bagian ini normalnya terbentang antara collum vesica urinaria sampai spinkter striata, meskipun

kemungkinan bagian ini dapat digantikan oleh jaringan kelenjar pada pembesaran adenomatosa

prostat. Bagian ini juga secara langsung bersambung dengan capsul prostat, fascia visceral

anterior dan bagian anterior spinkter preprostatik yang terdiri dari elastin, kolagen dan otot polos,

yang jarang diinvasi oleh karsinoma.

Prostat terbagi dalam beberapa lobus. Secara klinis prostat membentuk tiga buah lobus,

yaitu dua buah lobus lateralis dan sebuah lobus medius. Kedua lobus lateralis dibagi oleh sulcus

sentralis yang dapat dipalpasi pada pemeriksaan colok dubur dan dihubungkan satu sama lain

disebelah ventral urethra oleh isthmus prostatae, yang tidak tampak dari luar. Lobus lateralis

merupakan pembentuk massa prostat yang utama.

Lobus medius, merupakan bagian yang berbentuk kerucut dari prostat dan terletak antara

kedua ductus ejaculatorius dan urethra. Mempunyai ukuran ukuran yang bervariasi, terletak

menonjol ke dalam urethra pars cranialis pada permukaan posterior, dan menyebabkan

terbentuknya uvula vesicae. Hypertrophi lobus medius dapat menghalangi pengeluaran urine.

Page 7: ANATOMI PROSTAT

Pembagian lobus ini tidak mempunyai hubungan dengan struktur histologik pada prostat

normal, tetapi umumnya berhubungan dengan pembesaran patologik dari zone transisional

bagian lateral dan kelenjar periurethral pada bagian sentral.

VASKULARISASI DAN ALIRAN LYMPHE

Arteri

Ramus prostaticus dipercabangkan oleh arteria vesicalis inferior. Prostat seringkali juga

mendapatkan suplai darah darah dari percabangan arteria rectalis superior. Apabila ada arteria

rectalis media maka ada percabangannya yang mensuplai prostat.

Ramus prostaticus memasuki prostat sepanjang garis posterolateral pada hubungan antara

prostat dengan bagian bawah vesica urinaria sampai ke apex prostat. Ketika akan memasuki

prostat arteri vesicalis inferior terbagi dalam dua cabang utama. Arteri-arteri ini

mendekati collum vesica urinaria pada posisi antara jam 1 sampai jam 5 dan posisi jam 7 sampai

jam 11, dengan cabang paling besar pada bagian posterior. Selanjutnya memutar kearah caudal

sejajar dengan urethra, untuk mensuplai urethra, kelenjar periurethral dan zone transisional.

Begitupun pada pembesaran prostat yang jinak, arteri ini yang terutama menyediakan suplai

darah untuk adenoma.

Pada saat prostat direseksi atau dienukleasi, perdarahan yang paling penting biasanya

ditemukan pada collum vesica urinaria, terutama pada posisi antara jam 4 dan jam 8.

Page 8: ANATOMI PROSTAT

Arteri capsular merupakan cabang utama yang kedua dari arteri prostat. Arteri ini

memiliki beberapa cabang kecil yang berjalan pada bagian anterior untuk mempercabangkan ke

dalam capsula prostat. Bagian terbesar dari arteri ini berjalan posterolateral ke prostat dengan

nervus cavernosus (serabut neurovaskuler) dan berakhir pada diafragma pelvis. Cabang capsular

menembus prostat pada sudut 90o dan mengikuti reticular band dari stroma untuk mensuplai

jaringan kelenjar.

Vena

Pembuluh vena berjalan memasuki plexus venosus prostaticus disekitar sisi anterolateral

prostat, sebelah posterior ligamentum arcauata pubic dan bagian bawah dari symphisis pubis,

sebelah anterior dari vesica urinaria dan prostat.

Aliran utama berasal dari vena dorsalis penis profunda. Plexus juga menerima ramus

anterior vesicalis (plexus venosus vesicalis) dan prostatic (yang menghubungkan dengan plexus

vesicalis dan vena pudenda interna) dan mengalirkan / bermuara kedalam vena vesicalis dan

vena iliaca interna.

Lymphe

Pembuluh-pembuluh lymphe berjalan menuju ke lymphonodus iliacus internus. Ada juga

yang menuju ke lymphonodus iliacus externus dan lymphonodus sacralis Pembuluh-pembuluh

lymphe dari vas deferens berakhir pada lymphonodus iliacus externus, sedangkan yang berasal

dari vesica seminalis mengalir ke lymphonodus iliacus internus dan externus.

Page 9: ANATOMI PROSTAT

Pembuluh lymphe prostat terutama berakhir pada lymphonodus iliacus internus,

lymphonodus sacralis dan lymphonodus obturator. Sebuah pembuluh lymphe dari permukaan

posterior bersama-sama pembuluh lymphe vesicalis menuju ke lymphonodus iliacus extenus dan

satu dari permukaan anterior mencapai lymphonodus iliakus internus dari gabungan pembuluh

lymfe yang mengaliri urethra pars membranosa.

INERVASI

Prostat menerima serabut-serabut saraf sympathis dan parasympathis dari plexus

nervosus prostaticus. Serabut-serabut parasympathis berasal dari medulla spinalis segmen

sacralis. Inervasi sympathis dan parasympathis dari plexus pelvis berjalan sepanjang prostat

sampai nervus cavernosa. Saraf mengikuti cabang dari arteri capsular untuk mempercabangkan

pada bagian kelenjar dan stromal. Saraf parasympathis berakhir pada acinus dan merangsang

sekresi, serabut sympathis menyebabkan kontraksi otot polos dari kapsul dan stroma.

Page 10: ANATOMI PROSTAT

Penghambatan alfa-1 adrenergik mengurangi tonus stroma prostat dan tonus spinkter

preprostatik dan meningkatkan laju aliran kencing pada orang dengan BPH (benign prostat

hypertrophy), hal ini menjelaskan bahwa penyakit ini mempengaruhi stroma dan epitel.

Gabungan peptidergic dan nitric oxida yang dikandung neuron juga telah ditemukan pada

prostat dan bisa menyebabkan relaksasi otot polos. Neuron afferen dari prostat berjalan

sepanjang plexus pelvis sampai pelvis dan pusat spinal thoracolumbar. Suatu blok prostatik

mungkin bisa didapatkan dengan menyuntikkan anestesi lokal ke dalam plexus pelvis.