BAB IPENDAHULUAN

Pemahaman yang menyeluruh tentang anatomi mata, orbita, jaras penglihatan, persarafan dan jaras-jaras pengatur gerak mata merupakan prasyarat untuk dapat menginterpretasikan berbagai penyakit yang bermanifestasi di mata dengan tepat. Selain itu, ilmu anatomi tersebut sangat penting bagi perencanaan bedah mata, orbita maupun adneksa yang tepat serta untuk melakukan pembedahan yang aman. Meskipun sebagian besar ilmu ini didasarkan atas diseksi anatomi yang dilakukan selama pembedahan maupun postmortem, saat ini makin banyak informasi tambahan yang tersedia melalui teknik-teknin noinvasif seperti MRI, ct-scan dan lain sebagainya.1Palpebra merupakan salahsatu adneksa mata yang berperan penting baik dalam fungsi maupun pergerakan mata. Untuk dapat memahami pemeriksaan atau penilaian pada bagian-bagian yang berkaitan ataupun berhubungan dengan palpebra maka mengetahui struktur dan anatomi palpebra adalah hal yang penting. Selain itu, kelainan atau gambaran klinis yang terjadi pada palpebra juga tergantung pada struktur atau bagian palpebra yang terkena sehingga anatomi palpebra sangat penting diketahui baik dalam mendiagnosis maupun melakukan pengobatan seperti pada tindakan bedah, karena sebagian besar kelainan palpebra baik yang disebabkan oleh infeksi dan radang, deformitas anatomi maupun tumor memerlukan tidakan bedah dengan alasan kosmetik ataupun indikasi lainnya.