Anatomi Muskuloskeletal Atau Tulang

download Anatomi Muskuloskeletal Atau Tulang

of 26

Transcript of Anatomi Muskuloskeletal Atau Tulang

Anatomi Muskuloskeletal Atau Tulang

19 Mar 2009 1 Comment by adminin Anatomi dan Patofisiologi, Kesehatan, Kuliah

Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25 % BB dan otot menyusun kurang lebih 50 %. Kesehatan dan baiknya fungsi sistem muskuloskeletal sangat tergantung pada sistem tubuh yang lain. Struktur tulang memberi perlingdungan terhadap organ vital termasuk otak, jantung, dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak. Matriks tulang menyimpan kalsium, posfor, magnesium, dan fluor. Lebih dari 99 % kalsium tubuh total terdapat dalam tulang. Sumsum tulang merah terdapat dalam rongga tulang menghasilkan sel darah merah dan putih dalam proses yang dinamakn hematopoesis. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperatur tubuh. Sistem skelet Anatomi sistem skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia, terdiri 80 Appendicular dan 126 yang terbagi dalam 4 kategori : 1. Tulang panjang, co femur. 2. Tulang pendek, co tulang tarsalia. 3. Tulang pipih, co sternum. 4. Tulang tak teratur, co vertebra.

Struktur tulang Mineral yang terdapat dalam matriks tulang terutama adalah calsium dan fosfat. Unit dasar dari kortek tulang disebut sistem haversian. Yg terdiri dari saluran haversian (yang berisi pembuluh darah, saraf dan lymphatik), lacuna (berisi osteosit), lamella, canaliculi (saluran kecil yang menghubungakan lacuna dan saluran haversian Bentuk dan kontruksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan gaya yang bekerja padanya. Tulang tersususn oleh jaringan tulang kanselus (trabekular/spongius) dan ortikal (kompak). Tulang panjang (mis femur berbentuk seperti tangkai atau batang panjang dengan ujung yang membulat). Batang atau diafasis terutama tersusun atas tulang kortikal. Ujung tulang panjang dinamakan epifisis yang tersusun oleh tulang kanselus. Plat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinal pada anak-anak. Pada orang dewasa mengalami klasifikasi. Ujung tulang panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya. Tulang panjang disusu untuk menyagga berat badan dan gerakan. Tulang pendek (misalnya metakarpal) terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak. Tulang pipih (misalnya sternum) merupakan tempat penting hematopoesis dan sering memberikan perlindungan bagi organ vital. Tulang pipi tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kompak. Tulang tak teratur misalnya vertebra mempunyai bentuk yang unik yang sesuai dengan bentuknya. Secara umum, struktur ulang tak teratur sama dengan tulang pipih. Tulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasarosteoblas, osteosit, dan osteoklas. 1. Osteoblast Sel pembentuk tulang Memproduksi klagen tipe I dan berespon terhadap perubahan PTH Tulang baru dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pad matriks tulang bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteocytes dan terperangkap dalam matriks tulang yg mengandung mineral 2. Osteocytes Berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang 3. Osteoclast

Menyerap tulang selama pertumbuhan dan perbaikan Penyerapan tl. dengan cara mengeluarkan asam laktat dan kolagenase menghancurkan mineral dan merusak kolagen Osteon merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut merupakan matrik tulang yang dinamakan lamela. Di dalam lamela terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah sejauh >0,1 mm). Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang dinamakan periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk tulang. Enosteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk memelihara rongga sum-sum terletak dekat endosteum dan dalam lakuna howship. Sumsum tulang merupakan jaringan vasculer dalam rongga sumsum tulang panjang dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di dalam sternum vertebra dan rusuk pada tulang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang sangat baik. Tulang kanselus menerima asupan darah yang sangat banyak melalui pembuluh metafisis dan epifisis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkmann yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil)arteri nutrien memasok darah ke sumsum dan tulang. Sistem vena ada yang mengikuti arteri dan ada yang keluar sendiri. Sumsum tulang merupakan jaringan vasculer dalam rongga sumsum tulang panjang dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di dalam sternum vertebra dan rusuk pada tulang dewasa, bertanggung jawab

pada produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang sangat baik. Tulang kanselus menerima asupan darah yang sangat banyak melalui pembuluh metafisis dan epifisis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkmann yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil)arteri nutrien memasok darah ke sumsum dan tulang. Sistem vena ada yang mengikuti arteri dan ada yang keluar sendiri. referensi - patofisiologi - keperawatan medical bedah/medical surgical nursing - fisiologi kedokteran - asuhan keperawatan musculoskeletal

Berikut Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal: Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringanjaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. 1. Tulang

Bagian-bagian utama tulang rangka

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang

keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.

Gambar 1. Anatomi tulang manusia

Klasifikasi tulang pada orang dewasa digolongkan pada dua kelompok yaitu axial skeleton dan appendicular skeleton. 1. Axial Skeleton (80 tulang) 1. Tengkorak

22 buah tulang

Tulang tulang)

cranial

(8

Frontal 1 Parietal 2 Occipital 1 Temporal 2 Sphenoid 1 Ethmoid 1 Maksila 2 Palatine 2 Zygomatic 2 Lacrimal 2 Nasal 2 Vomer 1 Inferior nasal concha 2 1 Malleus 2 Incus 2 Stapes 2 1 tulang 26 tulang 6 tulang

Tulang tulang)

fasial

(13

Tulang mandibula (1 tlng) 1. Tulang telinga tengah

1. Tulang hyoid 1. Columna vertebrae

Cervical 7 Thorakal 12 Lumbal 5 Sacrum (penyatuan dari 5 tl) 1

1. Tulang rongga

Korkigis (penyatuan dr 3-5 tl) 1 Tulang iga 24 25

thorax Sternum 2. Appendicular Skeleton (126 tulang) 1. Pectoral girdle Scapula 2

tulang 1 4 tulang

1. Ekstremitas atas

Clavicula 2 Humerus 2 Radius 2 Ulna 2 Carpal 16 Metacarpal 10

60 tulang

1. Pelvic girdle

Phalanx 28 Os coxa 2 (setiap os coxa2 terdiri dari penggabungan 3tulang tulang) Femur 2 Tibia 2 Fibula 2 Patella 2 Tarsal 14 Metatarsal 10 Phalanx 28 206 tulang

1. Ekstremitas bawah

60 tulang

Total

Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah : 1. tubuh 2. Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk

system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya. 3. lain 4. Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu.

Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen

Struktur tulang

Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi : 1. 2. 3. 4. Tulang panjang ditemukan di ekstremitas Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan Tulang pipih pada tengkorak dan iga Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra,

tulang-tulang wajah, dan rahang. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusun dari jaringan tulang yang padat, sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan sponge. Bagian tulang paling ujung dari tulang panjang dikenal sebagai epiphyse yang berbatasan dengan metaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana tulang tumbuh memanjang secara longitudinal. Bagian tengah tulang dikenal sebagai diaphysis yang berbentuk silindris.

Gambar 2. Anatomi tulang panjang Unit struktural dari cortical tulang compacta adalah system havers, suatu jaringan (network) saluran yang kompleks yang mengandung pembuluhpembuluh darah mikroskopis yang mensuplai nutrient dan oksigen ke tulang, lacuna, dan ruang-ruang kecil dimana osteosit berada. Jaringan lunak di dalam trabeculae diisi oleh sumsum tulang : sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah berfungsi dalam hal hematopoesis, sementara sumsum kuning mengandung sel lemak yang dapat dimobilisasi dan masuk ke aliran darah. Osteogenic cells yang kemudian berdiferensiasi ke osteoblast (sel pembentuk tulang) dan osteoclast (sel penghancur tulang) ditemukan pada lapisan terdalam dari periosteum. Periosteum adalah lembar jaringan fibrosa dan terdiri atas banyak pembuluh darah. Vaskularisasi, tulang merupakan jaringan yang kaya akan vaskuler dengan total aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit. Setiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang membawa nutrient masuk didekat pertengahan tulang, kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluhpembuluh darah mikroskopis. Pembuluh darah ini mensuplai cortex, marrow, dan system haverst. Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori) mempersyarafi tulang. Dilatasi kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent mentransmisikan rangsangan nyeri.

Perkembangan dan pertumbuhan tulang

Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang tipikal : 1. 2. Tulang didahului oleh model kartilago. Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi model

korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang. 3. Sarang lebah dari kartilago yang berdegenerasi dimasuka oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblast),oleh pembuluh darah, dan oleh

sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam lapisan tak teratur dalam bentuk kartilago. 4. 5. Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga mulai Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis, memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi. lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada metafisis sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap sel meghasilkan kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih tua. Kemudian sel-sel mati. Kemudian semua runag mebesar untuk membentuk lorong-lorong vertical dalm kartilago yang mengalami degenerasi. Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel pembentuk tulang. 6. Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika epifisis berfusi dengan korpus. Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai berikut :

Kalsium dan posfor, tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 90%

posfor. Konsentrasi kalsium dan posfor dipelihara dalam hubungan terbalik. Sebagai contoh, apabila kadar kalsium tubuh meningkat maka kadar posfor akan berkurang.

Calcitonin, diproduksi oleh kelenjar typoid memilki aksi dalam

menurunkan kadar kalsium serum jika sekresinya meningkat diatas normal.

Vitamin D, penurunan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan Hormon paratiroid (PTH), saat kadar kalsium dalam serum menurun,

osteomalacia pada usia dewasa.

sekresi hormone paratiroid akan meningkat dan menstimulasi tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoplastic dan menyalurkan kalsium kedalam darah.

Growth hormone (hormone pertumbuhan), bertanggung jawab dalam

peningkatan panjang tulang dan penentuan jumlah matrik tulang yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.

Glukokortikoid, adrenal glukokortikoid mengatur metabolisme protein. Sex hormone, estrogen menstimulasi aktivitas osteobalstik dan

menghambat peran hormone paratiroid. Ketika kadar estrogen menurun seperti pada saat menopause, wanita sangat rentan terhadap menurunnya kadar estrogen dengan konsekuensi langsung terhadap kehilangan masa tulang (osteoporosis). Androgen, seperti testosteron, meningkatkan anabolisme dan meningkatkan masa tulang. 2. Sendi

Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulangtulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya. a. Sendi fibrosa (sinartrodial) Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak. b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)

Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas. c. Sendi synovial (diartrodial) Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang) Jenis sendi synovial : a) Sendi peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas penuh. b) Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalah siku dan lutut. c) Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu. d) Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.

e)

Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

3. Otot Rangka

Gambar 3. Otot

Otot dan kerja otot

Otot rangka merupakan setengah dari berat badan orang dewasa. Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang. Otot ada yang melekat langsung pada tulang, tetapi dimana bagian terbesarnya mempengaruhi fungsi (mis., pada tangan), tangan yang berhubungan langsung dengan tulang, atau dimana kerjanya perlu dikonsentrasikan, otot dilekatkan dengan tendon fibrosa. Tendon menyerupai korda, seperti tali, atau bahkan seperti lembaran (mis.,pada bagian depan abdomen). Tidak ada otot yang bekerja sendiri. Otot selalu bekerja sebagai bagian dari kelompok, dibawah control system saraf.

Fungsi otot dapat digambarkan dengan memperhatikan lengan atas. Otot bisep dari lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula. Perlekatan ini biasanya tetap stasioner dan adalah asal (origo) dari otot. Ujung yang lain dari otot dilekatkan pada radius. Perlekatan ini untuk menggerakan otot dan diketahui sebagai insersio dari otot. Bisep adalah otot fleksor; otot ini menekuk sendi, mengangkat lengan saat ia memendek. Otot ini juga cenderung memutar lengan untuk memposisikan telapak tengadah karena titik insersinya. Otot trisep pada punggung lengan atas adalah otot ekstensor; otot ini meluruskan sendi, mempunyai aksi yang berlawanan dengan otot bisep. Selama fleksi sederhana (menekuk) siku : a) b) c) d) Bisep kontraksi ? ini adalah penggerak utama Trisep rileks secara refleks ? ini adalah antagonis Otot tertentu pada lengan berkontraksi untuk mencegah gerakan berguling Otot di sekitar bahu berkontaksi untuk memantapkan sendi bahu

Gambar 4. Biceps and triceps muscle

Struktur otot rangka

Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat otot. Sel-sel silindris tidak bercabang. Otot ini disokong oleh jaringan ikat dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf. Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan mempunyai penampilan lurik. Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril yang dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma. Setiap miofibril mempunyai lurik (striasi) terang dan gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe filamen, satu mengandung protein aktin, dan lainnya mengandung protein myosin. Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan miosin satu sama lain, seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari sel otot saling mendekat. Serat otot memendek sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat kontraksi. Serat-serat otot biasanya menjalar sejajar terhadap arah tarikan, baik tanpa tendon (otot kepeng) mis., otot interkostal, atau dengan tendon pada ujungnya (otot fusiformis) mis., otot bisep. Otot-otot ini mempunyai rentang gerak yang besar tetapi relative lemah. Otot pennate lebih kuat daripada tipe otot di atas, tetapi mempunyai rentang gerak lebih pendek. Pada otot ini, serat-serat menjalar membentuk sudut terhadap arah tarikan dan menyisip ke dalam tendon sentral atau tendon pengimbang.

Gambar 5. Structure of a Skeletal Muscle

Histology otot

Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri fiologis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. a. Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle) Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40200 m dengan inti terletak di tengah. Myofibril ini sukar diperlihatkan dan tidak mempunyai corak melintang. Serabut reticular transversa menghubungkan sel-sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu ikatan sehingga membentuk unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.

b. Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle) Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot) dengan ukuran tebal 10-100 m dan panjang 15 cm. Serabut otot lurik berasal dari myotom, inti terletak dipinggir, dibawah sarcolema.memanjang sesuai sumbu panjang serabut otot. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot yang dibungkus jaringan ikat yang disebut endomycium. Bebefrapa endomycium disatukan jaringan ikat disebut perimycium. Beberapa perimycium dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut epimycium (fascia). Otot lurik dipersyafi oleh system cerebrosfinal dan dapata dikendalikan. Otot lurik terdapat pada otot skelet, lidah, diaphragm, bagian atas dinding oesophagus. c. Otot Jantung Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat otonom. Tetapi dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya bercabang-cabang, saling berhubungan dengan serabut otot di dekatnya. Intinya berbentuk panjang dan terletajk di tengah. Sarkosom jauh lebih banyak dari pada otot rangka.

Persarafan otot rangka

Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek : 1. Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan khusus, gelondong otot 2. Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior substansia grisea dalam medula spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat utama atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50 sampai 200 serat otot. Semua korpus sel mempersarafi satu sel otot yang terletak berdekatan dalam medulla spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate. Datangnya impuls saraf ini menyebabkan simpanan

asetilkolin dilepaskan dari motor end plate. Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik untuk menjalar sepanjang otot, menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi. Kekuatan kontaksi tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka otot rileks. 4. Tendon

Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.

Gambar 6. Tendon pada patellar 5. Ligament Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi. 6. Bursae Adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.

Rangka Tubuh Manusia

Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia. Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut: 1. Memberi bentuk tubuh Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh. 2. Tempat melekatnya otot Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia. 3. Pergerakan Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang. 4. Sistem kekebalan tubuh Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi. 5. Perlindungan Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni: * Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam. * Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang. * Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung. * Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu. * Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul. * Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku. * Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

6. Produksi sel darah Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. 7. Penyimpanan Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi. Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. Bagian aksial terdiri dari: 1. Tulang tengkorak terdiri dari: a. Tulang tempurung kepala (os cranium) * Tulang dahi (os frontale) * Tulang kepala belakang (os occipitale) * Tulang ubun-ubun (os parietale) * Tulang tapis (os ethmoidale) * Tulang Pelipis (os temporale) * Tulang baji (os sphenoidale) b. tulang muka (os splanchocranium) * Tulang hidung (os nasale) * Tulang langit-langit (os pallatum) * Tulang air mata (os lacrimale) * Tulang rahang atas (os maxilla) * Tulang rahang bawah (os mandibula) * Tulang pipi (os zygomaticum) * Tulang lidah (os hyoideum) * Tulang pisau luku (os vomer) 2. Tulang dada (os sternum)

Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu: * hulu (os manubrium sterni) * badan (os corpus sterni) * taju pedang (os xiphoid prosesus) 3. Tulang rusuk (os costae) * Tulang rusuk sejati (os costae vera) * Tulang rusuk palsu (os costae sporia) * Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes) 4. Tulang belakang (os vertebrae) * Tulang leher (os cervical) * Tulang punggung (os thoraxalis) * Tulang pinggang (os lumbar) * Tulang kelangkang (os sacrum) * Tulang ekor (os cocigeus) 5. Tulang gelang bahu * Tulang belikat (os scapula) * Tulang selangka (os clavicula) 6. Tulang gelang panggul * Tulang usus (os illium) * Tulang pinggul (os pelvis) * Tulang duduk (os ichium) * Tulang kemaluan (os pubis) Bagian apendikuler terdiri dari: 1. Tulang lengan * Tulang lengan atas (os humerus) * Tulang hasta (os ulna) * Tulang pengumpil (os radius) * Tulang pergelangan tangan (os carpal) * Tulang telapak tangan (os metacarpal) * Tulang jari tangan (os phalanges manus)

2. Tulang tungkai * Tulang paha (os femur) * Tulang tempurung lutut (os patella) * Tulang kering (os tibia) * Tulang betis (os fibula) * Tulang pergelangan kaki (os tarsal) * Tulang telapak kaki (os metatarsal) * Tulang jari kaki (os phalanges pedis)

Diagram anatomi manusiaDiagram anatomi manusia 1. Kepala 2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lidah, Gigi, Rahang, Pipi, Dagu 3. Leher, Tenggorokan, Jakun 4. Bahu 5. Dada, Buah dada, Tulang rusuk 6. Pusar 7. Perut, Pinggul 8. Organ seks 9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina 10. Paha 11. Lutut 12. Betis, tulang kering 13. Pergelangan kaki 14. Telapak kaki, Tumit, Jari kaki Tangan: Kaki:

15. Lengan 16. Siku/sikut 17. Pergelangan tangan 18. Telapak tangan, Jari tangan (Ibu jari, telunjuk, tengah, manis, kelingking Tidak bernomor: Tulang belakang, Kulit, Rektum, Anus, Pantat