ANATOMI KUKU

17
ANATOMI KUKU Kuku merupakan lapisan keratin yang keras, yang sedikit cembung jika dilihat secara membujur maupun melintang. Kuku menancap pada jaringan lunak yang dipisahkan oleh periungual grooves (proksimal, lateral, dan distal). Batang matriks kuku terletak pada bagian proksimal kuku. Lepengan kuku dan matriks sebagian tertutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan lipatan kuku proksimal. Pada bagian ini juga terdapat lunula atau half moon, bagian yang terlihat seperti bulan sabit pada kuku. Pada orang dewasa, lunula terlihat pada kuku ibu jari tangan dan kaki.lunula menghubungkan lipatan kuku dengan matriks bagian bawah dimana kuku mulai tumbuh. Kuku tumbuh ke bawah, melewati dasar kuku yang melekat erat dan dipisahkan oleh hyponychium (André, 2001). Bagian kuku lainnya adalah kutikula yang merupakan lapisan tanduk transparan yang melekat pada permukaan kuku dan bertindak sebagai penutup antara lapisan kuku dan lipatan kuku proksimal. Sedangkan pita onychodermal yang berwarna jingga terletak pada bagian bawah kuku. Bagian permukaan atas dari lapisan kuku halus, seadngkan permukaan bawahnya berkerut (André, 2001). Lapisan kuku terbentuk dari lapisan-lapisan keratin, datar, dan sel-sel yang terdiferensiasi sempurna dan tanpa inti. Lapisan kuku bisa dibedakan menjadi tiga zona, yaitu lapisan kuku bagian atas yang membentuk tiga sertiga bagian kuku, lapisan kuku bagian bawah yang membentuk du pertiga bagian kuku, dan keratin subungual. Lapisan keratin subungual ini berhubungan dengan

description

nail anatomy

Transcript of ANATOMI KUKU

Page 1: ANATOMI KUKU

ANATOMI KUKU

Kuku merupakan lapisan keratin yang keras, yang sedikit cembung jika dilihat secara

membujur maupun melintang. Kuku menancap pada jaringan lunak yang dipisahkan oleh

periungual grooves (proksimal, lateral, dan distal). Batang matriks kuku terletak pada bagian

proksimal kuku. Lepengan kuku dan matriks sebagian tertutupi oleh lipatan kulit yang

dinamakan lipatan kuku proksimal. Pada bagian ini juga terdapat lunula atau half moon, bagian

yang terlihat seperti bulan sabit pada kuku. Pada orang dewasa, lunula terlihat pada kuku ibu jari

tangan dan kaki.lunula menghubungkan lipatan kuku dengan matriks bagian bawah dimana kuku

mulai tumbuh. Kuku tumbuh ke bawah, melewati dasar kuku yang melekat erat dan dipisahkan

oleh hyponychium (André, 2001).

Bagian kuku lainnya adalah kutikula yang merupakan lapisan tanduk transparan yang

melekat pada permukaan kuku dan bertindak sebagai penutup antara lapisan kuku dan lipatan

kuku proksimal. Sedangkan pita onychodermal yang berwarna jingga terletak pada bagian bawah

kuku. Bagian permukaan atas dari lapisan kuku halus, seadngkan permukaan bawahnya berkerut

(André, 2001).

Lapisan kuku terbentuk dari lapisan-lapisan keratin, datar, dan sel-sel yang terdiferensiasi

sempurna dan tanpa inti. Lapisan kuku bisa dibedakan menjadi tiga zona, yaitu lapisan kuku

bagian atas yang membentuk tiga sertiga bagian kuku, lapisan kuku bagian bawah yang

membentuk du pertiga bagian kuku, dan keratin subungual. Lapisan keratin subungual ini

berhubungan dengan lapisan tanduk yang tebal dan keras dari hyponychium (André, 2001).

Dari atas ke bawah, lapisan kuku dibagi menjadi:

a. Lipatan kuku

Bagian belakangnya merupakan lanjutan epidermis, sedangkan bagian depan merupakan

epitel yang datar dan agak tipis dan terkeratinisasi dengan stratum granulosum. Lapisan

kutikula menghubungkan bagian tersebut dengan stratum korneum (André, 2001).

b. Matriks kuku

Terdiri dari multilayer epithelium yang ditandai dengan keratinisasi mendadak tanpa

Epitel dasar kukuinterposisi granula keratohialin. Bagian matriks kuku merupakan tempat

awal pertumbuhan kuku. epithelium matriks mengandung melanosit dan sel-sel

Page 2: ANATOMI KUKU

Langerhans. Sel-sel melanosit bersifat dorman dan tidak memproduksi pigmen. Tetapi,

pada masyarakat kulit hitam, pita-pita berpigmen dapat terlihat pada kuku (André, 2001).

c. Dasar kuku

Keratinisasi pada bagian dasar kuku terjadi mendadak. Stratum granulosum hanya

muncul kembali pada hyponchium yang merupakan bagian yang mengalami penebalan.

Melanosit jarang ditemukan pada bagian dasar kuku. kuku melekat erat pada periosteum

tulang jari dengan ikaten kolagen (André, 2001).

Page 3: ANATOMI KUKU

PERAWATAN KUKU TRADISIONAL

1. Belimbing wuluh

Belimbing wuluh (Avverhoa bilimbi) atau belimbing

sayur, belimbing buluh atau belimbing dapat

membersihkan kotoran-kotoran disela-sela kuku,

menguatkan kuku, dan mengilapkan kuku.

Belimbing wuluh memilii kandungan asam oksalat,

kalium, flavonoid, fenol, dan pektin (Lathifah, 2008)

2. Lidah buaya

Lidah buaya (Aloe vera) berfungsi membersihkan dan

membuat kuku terlihat bersih dan bening. 

Ekstrak etanol lidah buaya mempunyai aktivitas

entifungi secara in vitro terhadap Tricophyton, suatu jenis

jamr yang sering ditemukan di kulit jari, kuku, rambut, dan

kulit (Salim, 2010).

Caranya:

Lidah buaya yang sudah dibersihkan terlebih dahulu lalu

dioleskan ke seluruh kuku secara merata. Diamkan

beberapa saat dan bilas hingga bersih.

3. Lemon

Lemon dapat menghilangkan warna kuning pada kuku

tangan dan kuku kaki.

Perasan kulit jeruk mempunyai efek antifungi terhadap

Tricophyton mentagrophytes yang sering hidup pada kuku

(Rahmawati, 2011).

Cara:

Campuran lemon dengan pasta gigi (pasta gigi yang

Page 4: ANATOMI KUKU

berguna untuk memutihkan gigi). Gosokan larutan tersebut

pada kuku secara merata. Tunggu hingga mongering dan

dibasuh menggunakan air hangat.

4. Kunyit

Kunyit dapat berfungsi menghilangkan bau yang tidak

ssedap di sekitar kuku dan tangan. Caranya adalah dengan

parutan kunyit yang dicampur dengan beberapa tetes minyak

zaitun kemudian dioleskan pada kuku dan tangan.

5. Bawang putih

Bawang Putih berguna untuk menguatkan kuku anda

agar tidak mudah rapuh. Zat yang terkandung dalam

bawang putih sangat baik untuk menjaga kuku supaya kuat.

Bawang putih mengandung minyak atsiri yang berfungsi

sebagai antibakteri dan kalsium yang dapat menguatkan

kuku.

Cara dengan memarut bawang putih dan

mengoleskannya pada kuku. Diamkan beberapa saat dan

bilas dengan air bersih. Atau dengan menggosok-gosokan

langsung bawang putih ke kuku anda.

Page 5: ANATOMI KUKU

6. Minyak zaitun

Untuk mengeraskan kuku yang lunak, rendam kuku

dalam minyak zaitun hangat setiap dua hari sekali selama

sekitar 15 menit.

Untuk mendapatkan kuku yang terlihat lebih segar

dan lembut, oleskan minyak zaitun di bagian kuku dan

kutikulanya. Cara lain bisa dengan merendam kuku dalam

mangkuk berisi minyak zaitun selama 10-15 menit.

Kutikula yang mati dan mengering akan terangkat secara

alami dan kuku pun terjaga kelembabannya serta tidak

rapuh.

7. Getah papaya

Baik untuk membersihkan kulit di luar kuku agar

tidak mudah pecah dan mengelupas.

Page 6: ANATOMI KUKU

PERAWATAN KUKU MODERN

Terdapat berbagai macam perawatan kuku modern, diantaranya adalah sebagai berikut :

Nail strengthener (penguat kuku)

Nail strengthener merupakan salah satu jenis perawatan kuku yang bertujuan untuk

mencegah keretakan dan pengelupasan kuku.

Kuku normal dan kuku rapuh Contoh produk nail strengthener

Bahan yang biasa digunakan pada formula produk nail strengthener adalah formaldehid.

Formaldehid dapat berfungsi sebagai nail strengthener karena dapat memicu polimerisasi

keratin melalui cross-linking effect. Formaldehid telah digunakan setidaknya selama 35 tahun

sebagai nail strengthener. Akan tetapi, saat ini mulai terjadi pergeseran penggunaan

formaldehid sebagai nail strengthener. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan

formaldehid bersifat karsinogenik, sehingga akan lebih baik jika diminimalkan

penggunaannya.

Bahan yang berpotensi menggantikan formaldehid sebagai nail strengthener adalah

fluorida. Fluorida dapat meningkatkan rigiditas kuku karena adanya ikatan disulfida antara

fluorida dengan keratin yang ada pada kuku. Selain itu, fluorida yang dikombinasikan dengan

kalsium yang ada pada kuku dapat membentuk permukaan yang keras.

Berikut adalah contoh formula nail strengthener :

1) Anhydrous ethyl alcohol SDA 40B 98,3%

Diethylene glycol monomethyl ether 1,0%

Ammonium hexafluorophosphate 0,7%

Page 7: ANATOMI KUKU

* Ammonium hexafluorophosphate mampu membentuk jaringan cross-linked yang lebih

baik dengan rendahnya tingkat kalsium dalam kuku.

Decorative nail coatings (cat kuku)

Cat kuku pertama kali di buat dengan merek CUTEX pada tahun 1917. Fungsi dari cat

kuku adalah sebagai dekoratif; pelindung kuku dari berbagai elemen di lingkungan, termasuk

paparan air dan bahan kimia; dan sebagai perlindungan fisik pada kuku dari paparan yang

dapat merusak kuku.

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi produk cat kuku, yaitu harus memiliki

kemampuan untuk melekat; lapisan berwarna/berkilau; mudah dipakai dan mudah merata

ketika digunakan; homogen; cepat kering; memiliki kemampuan menutupi kuku; plastisitas,

flexibilitas, dan kekerasan tertentu untuk encegah keretakan.

Berikut ini adalah bahan-bahan yang terdapat pada formula cat kuku :

Berikut adalah contoh formula cat kuku :

Page 8: ANATOMI KUKU

Contoh produk cat kuku

Base coats

Base coats salah satu jenis nail polish yang berwarna jernih atau seperti susu, digunakan

sebelum memakai nail polish. Berguna untuk menguatkan kuku, mengembalikan kelembaban

kuku, dan atau melekatkan cat kuku.

Fungsi utama dari base coats adalah untuk meningkatkan adhesi antara kuku dan cat

yang menempel diatasnya. Karena kontaknya dengan kuku terjadi secara langsung, base coats

Bahan Jumlah Fungsi

Nitrocellulose RS '5 sec.

(dry)

15% Film former

Santolite resin ( 1) 12% Resin

Dibutyl phthalate 3% Plasticizer

Butyl Acetate 31,5% Solvent

Ethyl Acetate 9% Solvent (to speed dry)

Ethyl Alcohol 6,4% Diluent-(coupling

agent)

Butyl Alcohol 1,1% Diluent-(coupling

agent)

Toluene 21% Diluent

Colorant 1% Coloring agent

Page 9: ANATOMI KUKU

juga menunjukkan kemungkinan besar mempengaruhi struktur kuku. Fungsi yang lain

diantaranya:

1. Adhesi antar layer kuku yang tidak terlapisi.

Selain fungsi utamanya sebagai pelekat antara kuku dan enamel berwarna yang

menempel diatasnya, juga dapat berfungsi unuk meningkatkan perlekatan antar

lapisan kuku yang terpisah. Bagian dorsal kuku kadang terpisah dari lapisan

intermediate, menyebabkan rasa tidak nyaman dan terlihat tidak terawat. Bila

pemisahan ini ditempelkan, maka kuku dapat tumbuh dalam kondisi yang lebih

nyaman.

2. Menjaga kelenturan kuku dengan menyeimbangkan kelembaban

Base coats juga dapat menyeimbangkan permeabilitas dari cat yang melapisi agar

moisture content kuku tetap terjaga. Sehingga kuku juga terhindar dari kekeringan

dan menjadi tidak rata. Kita ketahui bahwa kuku menjadi lentur saat ia dalam keadaan

basah. Setelah mandi adalah kondisi yang ideal untuk memotong kuku, terutama kuku

kaki, karena kuku yang lembab lebih mudah dibentuk. Sebaliknya kuku yang kering

akan menjadi brittle. Kelembaban kuku kira-kira 1,5 mg air/cm2/jam. Jika

kelembaban ini tidak bisa keluar, memberi cat kuku sama seperti menhecat tembok

basah dengan cat minyak. Sehingga formulasi base coats biasanya ditambah juga

nitroselulosa sebagai pembentuk lapisan utama dan menjaga kelenturan, yang akan

memberikan efek transfer kelembaban yang bagus.

3. Memberkan bantalan ekstra untuk melindungi kuku dari tekanan.

Dalam formulasinya, meningkatkan polimer-polimer padat dapat dijadikan strategi

untuk menigkatkan ketahanan dari tekanan.

Top coats

Page 10: ANATOMI KUKU

Fungsi utama top coats adalah untuk memberikan lapisan berkilau pada saat manicure.

Biasanya tidak berwaran, ia juga berfungsi memberi lapisan kekuatan pada tiga lapisan

dibawahnya. Baik untuk selalu menggunakan nitroselulosa dalam formulasi sebagai pelapis

utama untuk tiap lapisan caat, namun untuk top coats kadang juga digunakan asetat butirat

selulosa karena dapat melekat baik pada lapisan nitroselulosa, memiliki kilau yang bagus dan

terutama tidak menguning. Selain itu dapat membentuk lapisan keras yang mencegah

“chipping’”, goresan, mengelupas. Biasanya sangat cepat kering.

Nail polish remover (penghapus cat kuku)

Nail polish remover merupakan salah satu jenis perawatan kuku yang bertujuan untuk

menghapus cat kuku secara cepat dan efisien. Bahan yang biasa digunakan sebagai nail polish

remover ada dua, yaitu aseton dan aseton free (biasanya digunakan etil asetat). Akan tetapi,

kedua bahan tersebut mampu mengeluarkan air dan beberapa minyak alami dari kuku dan

kutikula sehingga menyebabkan kuku rapuh dan kutikula di sekitar kuku kering dan iritasi.

Akibatnya, banyak kuku yang rusak akibat efek dari nail polish remover. Oleh karena itu, saat

ini dikembangkan nail polish remover yang mengandung kondisioner yang dapat

memperbaiki struktur kuku dan melembabkan kondisi kutikula di sekitar kuku.

Berikut adalah contoh nail polish remover :

Bahan Jumlah Fungsi

Acetone 70.0% Color - Optional

Water 29.3% MAL/ML

Hydrolyzed Soy Protein 0.25% Polish Removal - Good

Surfactant 0.25% Whitening of Nails –

None

Perfume 0.20% Drying of Skin - None

Page 11: ANATOMI KUKU

Bahan Jumlah Fungsi

Ethyl Acetate 60.0% Color - Optional

Water 10.0% Qpacity/Clarity

Ethanol/isopropanol 26.0% Polish Removal - Good

Hydrolyzed Soy Protein 0.05% Whitening of Nails –

None

Surfactant 0.25% Drying of Skin - None

Perfume 0.40% Odoris

Menicure & pedicure

Perawatan khusus kuku tangan dan kaki yang tidak hanya bertujuan merawat keindahan

kuku, tapi juga menjaga kesehatan serta kebersihan kaki dan tangan.

a. Menicure : Perawatan kecantikan untuk kuku tangan disertai pijat lengan. Membuang

kutikula yang ada pada pinggir kuku dan membentuk kuku lebih indah. Kuku

direndam pada air hangat yang sudah ditetesi minyak esensial dan bunga-bungaan

yang wangi. Kemudian lengan dipijat memakai krim yang melembutkan.

b. Pedicure : Perawatan kecantikan kosmetik untuk kuku kaki. Berfungsi untuk

menghindarkan kaki dari penyakit kuku. Granualar pada kaki dikelupas, dipijat, dan

membentuk kuku menjadi lebih indah. Kaki direndam dengan air sabun hangat. Kulit

kaki yang mengeras digosok dengan batu apung. Kemudian kaki dipijat untuk

melancarkan sirkulasi darah.

Uji efisiensi penghapus cat kuku

Alat : - Stopwatch

- Microliter syringe (10 µL)

- Filter membran nitroselulosa (0,45 µm)

Cara :

Dengan pelarut aktif yang tidak diencerkan sebagai kontrol, isi syringe dengan 2 µL pelarut.

Posisikan filter membran pada permukaan rata lalu keluarkan 2 µL cairan tadi. Akan

terakumulasi tetesan kecil diujung jarum syringe. Pindahkan tetesan yang terukur ke permukaan

Page 12: ANATOMI KUKU

membran sambil menjalankan stopwatch. Akan terbentuk lingkaran di membran nitroselulosa,

yang biasanya berwarna opaque. Ulangi uji sebanyak tiga kali. Catat waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai bentuk akhir lingkaran yang jelas (end point). Rata-rata dari waktu yang

dibutuhkan tersebut adalh waktu yang dibutuhkan formula percobaan untuk melaurutkan sampel

nitroselulosa.

Bila dilakukan sesuai prosedur diatas, aseton akan mengasilkan waktu mencapai end point dalam

11 detik. Etil asetat membutuhkan waktu 7 detik untuk mencapai end point yang sama.

Page 13: ANATOMI KUKU

DAFTAR PUSTAKA

Andre, Josette. 2001. The Normal Nail in Handbook of Cosmetics and Technology, Andre,

Barel (Eds.). USA: Marcel Dekker Inc. p. 29-34.

Lathifah, Qurrotu A’yunin. 2008. Uji Efektivitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada

Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut. Universitas Islam

Negeri Malang.

Rahmawati, Esti Setyaningrum. 2011. Efek Antfungi Perasan Kult Jeruk Purut (Citrus hystrix)

terhadap Pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes secara in vitro. Universitas

Sebelas msret Surakarta.

Salim, Fajar Solahudin. 2010. Efek Antifungi Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera

L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton rubrum secara in vitro. Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas msret Surakarta.

Schueller, R., Romanowski, P., 2001. Multifunctional cosmetics. Cosmetic Science and

Technology Series, Vol. 26, p. 99-114.

www.bawangputih.org diakses pada 23 November 2013