anatomi ikan nila

19
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN ACARA I PENGANTAR ANATOMI IKAN OLEH: L. FIRMAN YAYANG A. NIM: 2013154243008 FAKULTAS PERIKANAN UNIVERSITAS 45 MATARAM MATARAM 2015

description

budidaya perairan

Transcript of anatomi ikan nila

LAPORAN PRAKTIKUMBIOLOGI PERIKANAN ACARA I

PENGANTAR ANATOMI IKAN

OLEH:L. FIRMAN YAYANG A.NIM:2013154243008

FAKULTAS PERIKANANUNIVERSITAS 45 MATARAMMATARAM2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Pengantar Anatomi Ikan yang membahas; Anatomi ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan koi (Cyprinus carpio), serta perbedaan anatomi dari kedua jenis ikan tersebut.Saya sadar makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, saya berharap semoga makalah ini dapat berguna semua pihak sesuai dengan tujuan pembuatan makalah ini yaitu memberikan wawasan atau gambaran dari anatomi ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan koi (Cyprinus carpio), serta perbedaan anatomi dari ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan koi (Cyprinus carpio). Saya juga berterima kasih kepada semua pihak dan sumber-sumber referensi yang telah mambantu penulisan laporan ini. Selain itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan saya yang akan datang.

Mataram, 17 April 2015

Penulis

BAB I1. PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGAnatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya. Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut. Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaanmakanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain (Shariffudin, 2011).Ada dua tindakan pengamatan yang dilakukan untuk mengamati anatomis ikan yaitu:a. Inspectio = mengamati dengan tidak mempergunakan alat bantu.b. Sectio = membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh ikan (Shariffudin, 2011). Tindakan yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah sectio. Adapun jenis ikan yang kita amati anatominya pada praktikum ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan koi (Cyprinus carpio).

1.2 TUJUAN PRAKTIKUMTujuan dari praktikum ini adalah:a. Untuk mengetahui anatomi ikan nila (Oreochromis niloticus)b. Untuk mengetahui anatomi ikan koi (Cyprinus carpio)c. Untuk mengetahui perbedaan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan ikan koi (Cyprinus carpio)

BAB II2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 IKAN NILA (Oreochromis niloticus)Klasifikasi ikan nila (Oreochromis nilotica), menurut Saanin (1984), dalam Setiawan, (2012) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Osteichtyes Subkelas : Acanthopterygii Ordo : Percomorphi Subordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis nilotica

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping berwarna kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan 3 : 1 (Sumantadinata, 1999). Ikan nila selama ini dikenal dengan nama ilmiah Tilapia nilotica, namun menurut klasifikasi terbaru pada Tahun 1982 nama ilmiah ikan nila adalah Oreochromis nilotica. Perubahan klasifikasi terbaru tersebut dipelopori oleh Trewavas pada Tahun 1980 dengan membagi Tilapia menjadi tiga genus berdasarkan perilaku kepedulian induk ikan terhadap anaknya (Kordi, (2004). Ikan nila (Oreochromis nilotica) memiliki ciri morfologi, yaitu berjari-jari keras, sirip perut torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk meruncing. Selain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat dari ikan nila adalah warna tubuhnya hitam dan agak keputihan. Bagian bawah tutup insang berwarna putih, sedangkan pada nila lokal, putih agak kehitaman bahkan ada yang kuning. Sisik ikan nila besar, kasar dan tersusun rapi. Sepertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateris yang terputus antara bagian atas dan bawahnya. Line lateralis bagian atas memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai pangkal sirip ekor. Ukuran kepalanya relative kecil dengan mulut berada di ujung kepala serta mempunyai mata yang besar (Kottelat et al. (1993) dalam Setiawan, 2012). Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan ini memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah (Trewavas, (1986) dalam Setiawan, 2012).

2.2 IKAN KOI (Cyprinus carpio)Menurut Khairuman dan Subenda (2002) sistematika taksonomi ikan koi adalah sebagai berikut: Phyllum : Chordata Subphyllum : Vertebrata Superclass : Pisces Class : Osteichthyes Subclass : Actinopterygii Ordo : Cypriniformes Subordo : Cyprinoidea Family : Cypridae Subfamily : Cyprinidae Genus : Cyprinus Species : Cyprinus carpio

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, sedangkan ikan koi adalah jenis ikan hias yang memiliki nilai ekonomis penting yang dibudidayakan di Indonesia karena banyak menarik perhatian para peminat ikan hias, ikan koi berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan koi sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum koiehi di Cina. Di Indonesia ikan koi mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan koi yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan koi yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan koi Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan koi yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.Tubuh ikan koi (Cyprinus carpio) dilengkapi dengan sirip. Sirip punggung (dorsal) berukuran relatif panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu sirip ketiga dan keempat, bergerigi. Letak antara sirip punggung dan perut berseberangan. Sirip pada pectoral terletak dibelakang tutup insang (overculum). Sisik ikan koi berukuran relatif lebih besar dan digolongkan kedalam tipe sisik sikloid linea lateralis (gurat sisi), terletak dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang sampai keujung belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiri dari tiga baris yang berbentuk gigi geraham (Suseno, 2003). Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan ikan pemakan segala (omnivora). Kebiasaan makan ikan koi (Cyprinus carpio) yaitu sering mangaduk-ngaduk dasar kolam, termasuk dasar pematang untuk mencari jasad-jasad organik. Karna kebiasaan makannya seperti ini, ikan koi (Cyprinus carpio) dijuluki sebagai bottom feeder atau pemakan dasar. Di alam, danau atau sungai tempat hidupnya, ikan ini hidup menepi sambil mengincar makanan berupa binatang-binatang kecil yang biasanya hidup dilapisan lumpur tepi danau atau sungai (Susanto,2004). Menurut Susanto (2004), ikan koi (Cyprinus carpio) mempunyai telur yang sifatnya merekat/menempel atau adhesif. Kebiasaan sebelum melakukan pemijahan di alam adalah mencari tempat yang rimbun dengan tanaman air atau rumput-rumputan yang menutupi permukaan perairan.

BAB III3. METODE PRAKTIKUM3.1 ALAT DAN BAHANAlat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:1. Scalpel2. Gunting3. Pisau4. Tisu5. Wadah

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:1. 1 ikan nila (Oreochromis niloticus)2. 1 ikan koi (Cyprinus carpio)3. Formalin 70%

3.2 CARA KERJASebelum mengamati, sebaiknya ikan-ikan tersebut dibius terlebih dahulu dengan cara menempelkan tisu yang sudah dilumuri formalin pada hidung ikan kurang lebih 4-5 menit. Jika ikan sudah lemas dan tidak berdaya, kita lanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu pembedahan.Untuk melakukan pembedahan yang baik haruslah dilakukan dengan urutan sebagai berikut:1. Ikan yang akan diamati, diletakkan di atas papan bedah atau baki bedah dengan kepala menghadap ke sebelah kiri dan bagian punggung terletak di bagian atas. 2. Dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dibuat sayatan membujur, dimulai dari lubang anus sampai daerah awal ujung perut ikan (bawah operculum). Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai organ dalam ikan terkena sayatan.3. Jika sayatan telah melewati daerah awal ujung perut ikan, kemudian lanjutkan sayatan dari bawah menuju atas operculum, sehingga operculum terlepas dari insang.

4. Kemudian penyayatan atau pembedahan harus dialihkan ke bagian belakang anus menuju ke arah atas dekat punggung sampai ke ujung atas belakang kepala ikan.

5. Dengan menggunakan gunting, bagian atas tubuh (bawah sirip punggung) kemudian digunting mengarah ke bagian depan sehingga otot-otot yang membungkus organ-organ dalam dapat dibuka secara keseluruhan.

BAB IV4. HASIL PENGAMATAN4.1 ANATOMI IKAN NILA (Oreochromis niloticus)Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi internal pada ikan nila terdiri dari beberapa organ penting. Organ ini meliputi branchia (insang) yang merupakan organ pernapasan, cor (jantung) yang merupakan organ dari sistem kardiovaskuler, intestinum (usus), ventriculus (lambung), hepar (hati), spleen (limpa), serta vesica fellea (kantung empedu) yang merupakan organ dari sistem pencernaan, gonad (kelejar kelamin) dan mesonephros (ginjal) yang merupakan organ dari sistem urogenital.

Insang

Jantung Empedu Perut Usus

4.1.1 Branchia (INSANG)Branchia (insang) merupakan organ pernapasan, berbentuk melengkung, berigi pada bagian dalam lengkungan opercullum, seperti kipas pada bagian luar lengkungan dan berwarna merah darah. Pada bagian dalam operculum terdapat lamela, ikan yang nila diamati memiliki lima lapis lamela, yang artinya jumlah dari lamellae lebih banyak pada ikan yang aktif berenang, karena memerlukan oksigen yang lebih banyak (Fernandez, 2007).4.1.2 Cor (JANTUNG)Cor (Jantung) terdapat di bawah insang, kecil dan berbentuk sedikit kuncup segitiga berwarna merah.4.1.3 Intestinum (USUS) dan Ventriculus (LAMBUNG)Ventriculus (lambung) dan intestinum (usus) ikan yang diamati berbentuk saluran yang sangat panjang hingga lubang anus dan berkelok-kelok, berwarna kuning kecoklatan dan sebagian berwarna gelap. Ini membuktikan bahwa ikan nila merupakan hewan herbivora, yang di dalam ususnya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengahancurkan makanannya agar bisa keluar dengan baik pada lubang anal.4.1.4 Hepar (HATI)Hepar (hati) terlihat di sebelah posterior dari cor, berwarna merah kecoklatan.4.1.5 Spleen (LIMPA)Spleen (limpa) dari ikan yang teramati berbentuk oval berwarna gelap dan terletak dekat dengan hepar dan vesica fellea.4.1.6 Vesica fellea (KANTUNG EMPEDU)Vesica fellea (kantung empedu) terletak pada bagian proksimal dari hepar Vesica fellea yang teramati berbentuk bulat berwarna hijau sangat tua bahkan nyaris terlihat hitam.4.1.7 Gonad (KELENJAR KELAMIN)Fungsi reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari sistem reproduksi yang terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad, dimana pada ikan betina disebut ovarium sedang pada jantan disebut testis beserta salurannya. Pada ikan yang diamati terdapat kelenjar kelamin berupa testis, bentuknya longitudinal, pada umumnya berpasangan. Testes ini bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorchium, di bawah atau di samping gelembung gas (jika ada). Mereka tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran dan warna gonad bervariasi tergantung pada tingkat kematangannya dengan berat bisa mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testes berwarna putih kekuningan dan halus.4.1.8 Mesonephros ( GINJAL)Mesonephros (ginjal) terletak pada bagian superior dari ventriculus.

4.2 ANATOMI IKAN KOI (Cyprinus carpio)Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi internal pada ikan koi terdiri dari beberapa organ penting. Organ ini meliputi insang yang merupakan organ pernapasan, hati, kantung empedu, limpa, organ sistem pencernaan, ginjal, kantong urin, gelembung renang, organ reproduksi, lubang anal.

Insang Gelembung renang Telur

Empedu LambungUsus AnusJantung

4.2.1 InsangInsang memiliki fungsi serupa dengan paru-paru. Insang menyalurkan rangkaian darah-darah baik ke pembuluh. Kumpulan air yang melewati insang, oksigennya terus melewati sampai ke pembuluh darah, kemudian diangkut dan diedarkan langsung ke seluruh tubuh. Pada bagian dalam operculum terdapat lamela, ikan yang nila diamati memiliki lima lapis lamela, yang artinya jumlah dari lamellae lebih banyak pada ikan yang aktif berenang, karena memerlukan oksigen yang lebih banyak (Fernandez, 2007).4.2.2 HatiHati membantu menghapus yang sisa-sisa dari darah, dan mengontrol pencernaan makanan. Hati juga memproduksi air empedu yang antara lain penggunaannya sebagai penyerapan lemak.4.2.3 Kantung EmpeduTerletak dibawah hati. Kantung empedu menyimpan dan melepaskan air empedu yang membantu dalam hal pencernaan.4.2.4 LimpaLimpa memproduksi sel-sel limpa (zat kuning yang kebanyakan terdiri atas plasma darah dan sel darah putih) dan menyimpan sel darah merah.4.2.5 Organ-organ Sistem PencernaanVentriculus (lambung) dan intestinum (usus) ikan yang diamati berbentuk saluran yang lebih pendek daripada ikan nila, dan tidak berkelok-kelok, berwarna kuning kecoklatan dan sebagian berwarna gelap. Ini membuktikan bahwa ikan nila merupakan hewan omnivora, yang di dalam ususnya membutuhkan waktu lebih cepat untuk mengahancurkan makanannya agar bisa keluar dengan baik pada lubang anal.4.2.6 Ginjal Ginjal ikan koi terletak di atas gelembung renang. Ginjal berfungsi sebagai tempat pengatur sekresi ikan. Selain itu menurut Haldane, dalam aklimatisasi, adalah penambahan yang nyata dalam bernafas. Tetapi hasil perpindahan karbondioksida yang berlebihan membuat darah dan jaringan menjadi alkalin. Terhadap kondisi ini ginjal merespon dengan memindahkan secara bertahap apa yang sekarang berlebihan alkalin dari badan. 4.2.7 Kantong UrinKantong urin merupakan bagian terpenting dari ikan koi. Jika kandungan garam yang berlebih pada tubuh koi, kemudian air disekitaran koi tersebut mengalir secara terus menerus dalam tubuh koi untuk menyamakan konsentrasi garamnya, dengan kata lain osmosis. Hasilnya, ikan koi berlebihan dalam mengeluarkan air.4.2.8 Gelembung RenangGelembung renang terletak di bawah tulang punggung yang terdiri dari 2 bilik berbeda. Ikan mengatur posisi mereka dengan mengembang dan mengempiskan bilik tersebut, ini mengubah kepadatan yang relatif melingkupi air. Juga membantu dalam sistem pendengaran yang mengontrol orientasi ikan, tingkat renang ikan, dll.4.2.9 Organ ReproduksiOrgan kelamin dalam ikan koi pada ikan yang di amati adalah ovarium, yang terletak dibawah gelembung renang. Dimana ovum atau sperma pada ikan koi akan keluar melalui gonophor yang terletak di depan bukaan urin. Gonophor tersambung dengan gonoduct.4.2.10 DuburDubur terletak di depan sirip dubur yang membuang sisa-sisa produk sistem pencernaan ikan koi. Air yang berbentuk urin juga di buang melalui dubur.

4.3 PENGAMATAN SISTEM4.2.1 Systema RespiratoriumAlat pernapasan pada ikan adalah insang dan beberapa alat pernafasan tambahan. Ikan mempunyai tutup insang yang disebut operculum yang berfungsi untuk melindungi insang. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Castro dan Huber, 2007), yang menyatakan bahwa alat pernapasan pada ikan terdiri dari insang dan beberapa alat pernapasan tambahan. Menurut Fernandes (2007), insang berbentuk lengkungan yang ditopang oleh struktur bertulang yang disebut arcus branchialis dan memiliki rigi-rigi yang disebut radii branchialis. Radii branchialis berfungsi sebagai pencegah partikel makanan masuk ke dalam dan melukai insang. Tiap lengkungan insang terdapat lembaran insang yang disebut hemibranchia, bila sepasang disebut holobranchialis. Hemibranchialis mengandung pembuluh darah kapiler yang sangat banyak, sehingga berwarna merah, berbentuk seperti kipas bersisir dan terdiri dari jaringan yang lunak. Dalam setiap lembaran hemibranchialis terdapat lempengan-lempengan yang disebut dengan lamellae yang mengandung kapiler darah. Lamellae memperbesar luas permukaan pertukaran gas. Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi 4 tahap yakni pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fernandes, 2007).4.2.2 Systema CardiovasculareOrgan vaskular yang utama pada ikan nila dan koi adalah cor (jantung). Jantung memiliki dua ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel yang terletak di dekat insang. Ikan memiliki 2 macam pembuluh darah yaitu arteri dan vena. Semua ikan memiliki cor (jantung) yang memiliki 2 ruang (serambi dan bilik) dan terletak di bawah insang (Castro dan Huber, 2007). Jantung dari ikan berbentuk satu tabung dengan ruang-ruang yang berkesinambungan. Bagiannya adalah sinus venosus, atrium ventricle dan conus arteriosus atau bulbus arteriosus. Sinus venosus berbentuk kantong yang berdinding tipis dengan sedikit jaringan otot. Bagian ini merupakan penerima darah dari vena hepatica dan vena cardinal. Bagian selanjutnya adalah atrium, berdinding tipis dan dapat menggelembung. Ventricle berdinding tebal, merupakan alat pemompa utama jantung. Conus arteriosus juga berdinding tebal seperti ventricle, tetapi diameternya lebih kecil.Menurut Castro dan Huber (2007), peredaran darah pada ikan mas dimulai dari jantung, menuju insang untuk melalukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan menuju ke dorsal aorta dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala, otot badan, ginjal, dan semua organ pencernaan melalui kapiler).4.2.3 Systema DigestoriumSistem pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas cavum oris (mulut), pharynk (faring), esophagus, ventriculus (lambung), intestinum (usus), rectum dan anus. Kelenjar pencernaan yang terdiri dari hepar (hati), vesica fellea (kantong empedu) dan pankreas yang berukuran mikroskopis.Menurut Moyle (2004), cavum oris ikan memiliki rahang yang begigi kerucut (conus) untuk mengunyah makanan. Di dalamnya terdapat banyak sekali lapisan lendir, tetapi tidak ada lapisan ludah. Pharynk adalah regangan dari jalur pencernaan dari bagian posterior gua mulut hingga permulaan dari esophagus. Makanan dan oksigen masuk lewat mulut ikan bersama-sama, makanan langsung menuju esophagus dan oksigen yang larut dalam air melewati belahan insang yang berada di pharynk (Fernandes, 2007).Esophagus merupakan jalur pencernaan yang tidak termodifikasi yang terletak diantara pharynk dan ventriculus disebut dengan esophagus. Ventriculus (lambung) berbentuk gelendong yang memanjang untuk beradaptasi pada tubuh ikan yang memanjang dan terletak antara esophagus dan intestinum. Fungsi dari ventriculus adalah sebagai tempat penyimpanan makanan sementara dan mengkondisikan makanan tersebut agar dapat dicerna di intestinum. Intestinum ikan nila berbentuk tabung ramping yang panjang dan berkelok-kelok serta tanpa adanya lipatan-lipatan. Pada bagian distal, ditemukan segmen yang pendek dan lurus yang mirip dengan kolon pada vertebrata darat dan bermuara pada anus (De Becker dan Haryanti, 2007).Menurut Helfman et al. (1997), hepar (hati) ikan berukuran besar dan terletak pada bagian anterior tubuh. Hepar berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak dan tempat perombakan darah. Dari hasil perombakan darah didapatkan bile yang merupakan garam dan berfungsi sebagai pengatur tingkat keasaman pada lambung. Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksorkin yang mensekresikan enzim-enzim pencernaan.4.2.4 Systema UrogenitaleSistem urogenitalia terdiri atas 2 sistem, yaitu sistem uropoetica dan sistem genitalia. Sistem uropoetica terdiri dari mesonephros (ginjal), ureter, vesica urinaria dan sinus urogenitalis. Pada sistem genitalia terdapat testis ataupun ovarium.Menurut Lytle dan John (2005), mesonephros (ginjal) berjumlah sepasang dan memanjang pada bagian kanan dan kiri line mediana. Saluran yang terhubung pada mesonephros sebagai saluran ekskresi disebut ureter. Ureter berbentuk silinder, kemudian membesar dan membentuk vesica urinaria yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan urin sementara. Muara dari ureter adalah sinus urogenitalis yang merupakan saluran gabungan dari sistem uropoetica dan genitalia.Menurut Pea-Mendoza (2005), ovarium terletak di dalam tubuh, longitudinal dan berjumlah sepasang. Terletak pada bagian ventral swim bladder. Pada ovarium, terdapat bintik-bintik. Telur-telur memasuki corong dari oviduct atau saluran Mullerian yang terbentuk pada terusan posterior dari lapisan ovarium. Bagian anterior dari oviduct terspesialisasi membentuk nidamental yang merupakan tempat fertilisasi terjadi. Testis ikan berada di dalam tubuh, berbentuk longitudinal dan biasanya berjumlah sepasang. Testis terletak memanjang di dekat swim bladder. Warna dari testis ikan adalah putih kompak. Sperma keluar dari testis melewati vasa efferentia yang merupakan hasil modifikasi dari tubulus ginjal. Setelah itu melewati kelenjar Leydig dan saluran sperma yang berakhir pada seminal vesicle. Seminal vesicle berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara.Ovum dikeluarkan dari ovarium melalui oviduct dan dikeluarkan melalui anus. Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari testis yang disalurkan melalui saluran urogenital dan keluar melalui anus, sehingga terjadi fertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 40 jam (Pea-Mendoza, 2005).

BAB V5. KESIMPULANPada dasarnya anatomi dan sistem respirasi, kardiovaskular, digestorium, serta urogenital ikan nila dengan koi sama, namun yang membedakannya adalah ukuran dari organ ikan tersebut. Ikan nila memiliki Ventriculus (lambung) dan intestinum (usus) berbentuk saluran yang sangat panjang hingga lubang anus dan berkelok-kelok, berwarna kuning kecoklatan dan sebagian berwarna gelap. Ini membuktikan bahwa ikan nila merupakan hewan herbivora, yang di dalam ususnya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengahancurkan makanannya agar bisa keluar dengan baik pada lubang anal. Sedangkan pada ikan koi berbentuk saluran yang lebih pendek daripada ikan nila, dan tidak berkelok-kelok, berwarna kuning kecoklatan dan sebagian berwarna gelap. Ini membuktikan bahwa ikan nila merupakan hewan omnivora, yang di dalam ususnya membutuhkan waktu lebih cepat untuk mengahancurkan makanannya agar bisa keluar dengan baik pada lubang anal. Selain lambung dan usus, perbedaan anatomi dari kedua ikan ini adalah gelembung renang. Gelembung renang terletak di bawah tulang punggung ikan koi yang terdiri dari 2 bilik berbeda yang berfungsi mengatur mengontrol orientasi ikan, tingkat renang ikan, dll. Sedangkan pada ikan nila tidak memiliki gelembung renang dan lebih menitik beratkan orientasi renangnya pada gurat sisi.

Hulubangga, FH. 2014. Teknik Pemijahan Ikan Mas Secara Semi Buatan (Cyprinus carpio) di Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo. Repository UNG.Gorontalo

Ali, SK. 2014. Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis nilotica) Di Danau Limboto Provinsi Gorontalo, Repository UNG. Gorontalo.

Dwijayanti, Dinia Rizki. 2011. Anatomi Internal dan Eksternal Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Malang.

Anonym. Koi Anatomy. Koi.net.auhttp://www.koi.net.au/anatomy.php, 18 April 2015