Anatomi & Fisiologi Sistem Perkemihan

63
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Adi Muhaeriadi, S.Kep., Ners

Transcript of Anatomi & Fisiologi Sistem Perkemihan

  • ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

    Adi Muhaeriadi, S.Kep., Ners

  • PENGERTIAN

    Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

  • FUNGSI SISTEM PERKEMIHAN1. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut2. Mengatur keseimbangan asam basa3. Menyimpan nutrien4. Membentuk urin5. Mensekresi hormon yang membantu mengatur tekanan darah, erithropoietin dan metabolisme kalsium6. Ekskresi zat buangan

  • SUSUNAN SISTEM PERKEMIHAN

    a. Dua ginjal (ren) menghasilkan urinb. Dua ureter membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)c. Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkand. Satu urethra urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

  • GINJAL (REN)

    Bentuk ginjal seperti biji kacang.

    Ginjal terletak pd dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra torakalis ke-12 s.d vertebra lumbalis ke-3 Ginjal kanan sedikit lebih rendah dr ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar

    Ginjal berbentuk seperti biji kacang dan permukaan medialnya yang cekung disebut hilus renal yaitu tempat masuk dan keluarnya saluran seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan ureter.

  • Ginjal memfiltrasi 1700 liter darah/ 24 jam. Satu ginjal memiliki 1 juta nefron. Kegiatan nefron dalam mengontrol regulasi :

    1. Filtrasi air dan zat terlarut dari darah2. Reabsorpsi secara selektif zat-zat yang terlarut untuk dikembalikan kedalam darah menjaga keseimbangan konsentrasi dalam darah3. Ekresi produk buangan kedalam urine

  • ANATOMI GINJALLapisan-lapisan pembungkus ginjal : 1. Bagian dalam : capsula renalis yang berlanjut dengan lapisan permukaan ureter 2. Bagian tengah : capsula adiposa yang merupakan jaringan lemak untuk melindungi ginjal dari trauma 3. Bagian luar : Fascia renalis (jaringan ikat) yang membungkus ginjal dan menghubungkannya dg dinding abdomen posterior.

    Jaringan flexibel memungkinkan ginjal bergerak dengan lembut saat diafragma bergerak waktu bernafas, mencegah penyebaran infeksi dari ginjal ke yang lain.

  • ANATOMI INTERNAL Dari dalam keluar : Renal Pelvis, Medulla dan Korteks

    1. Renal pelvis Merupakan ruang penampung yang besar yang menghubungkan medula dengan ureter.Renal pelvis memiliki percabangan yaitu kaliks mayor dan kaliks minor. Masing-masing ginjal memiliki sekitar 2-3 kaliks mayor dan 8-18 kaliks minor

  • 2. Medulla renalis Merupakan bagian tengah ginjal, terdiri dari 8-18 piramida. Bagian apeks dari piramida adalah papilla Piramida terdiri dari tubulus dan duktus kolektifus dari nefron. Tubulus pada piramida berperan dalam reabsorpsi zat-zat yang terfiltrasi. Urin berjalan dari medulla ke kaliks minor, kaliks mayor dan renal pelvis. Dari renal pelvis urin ke ureter dan masuk kandung kencing.

  • 3. Cortex renalis Paling luar dari ginjal terdiri dari area kortikal dan area juxtamedullari. Mempunyai kapiler-kapiler menembus medula melalui piramid membentuk renal kolum.Kolum terdiri dari tubulus ginjal yang mengalirkan urin ke kalliks minor.

  • FUNGSI GINJAL

    1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh4. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak

  • SUPLAI DARAHSekitar 20 -25 % cardiac output lari ke ginjal. 1,2 liter darah lewat ke ginjal/mnt Kegiatan filtrasi darah yang masuk ke ginjal dalam tubuh 60x/hari

  • PERSYARAFAN :

    Dari plexus renalis susunan saraf otonom lewat hillus dan melakukan innervasi pada otot polos di afferen & efferen arteriol. Suplai vasomotor ini lebih untuk vasoconstriktor Perubahan posisi fisik, stress meningkatkan vasomotor. Syaraf vasomotor membantu untuk kontrol fungsi ginjal dengan mengatur tekanan darah di glomerulus. Pada laki-laki syaraf di ginjal berhubungan dengan syaraf di testis sehingga gangguan pada ginjal dapat menyebabkan gangguan dengan terasa nyeri diatas testis.

  • Secara garis besar dikatakan bahwa nefron terdiri atas dua komponen yaitu komponen tubular yang terdiri dari glomerulus sampai dengan tubulus exretori dan komponen vascular yang terdiri dari kapiler glomerulus & kapiler.

  • NEFRON :

    Nefron merupakan unit fungsional pada ginjal. Masing-masing ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron, nefron terdiri lima komponen : 1. Kapsula bowman dan glomerulus tempat terjadinya filtrasi 2. Tubulus proksimal tempat reabsorpsi dan beberapa sekresi 3. Lengkung henle tempat pengenceran dan pemekatan urin terjadi 4. Tubulus distal reabsorpsi dan lebih banyak sekresi. 5. Duktus kolektifus pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.

  • TAHAP PEMBENTUKAN URIN1. Proses Filtrasi glomerulus2. Proses Reabsorpsi tubulus3. Tahap Sekresi visica urinalia, ureter & uretra

  • TAHAP PEMBENTUKAN URIN1. Proses Filtrasi

    Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.

    Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.

  • 2. Proses ReabsorbsiPada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat.Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

  • 3. Proses sekresi. Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

  • Pembentukan urin dalam nefron melalui tiga proses yaitu filtrasi Glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus.

  • URIN (AIR KEMIH)Sifat fisis air kemih, terdiri dari:1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.5. Berat jenis 1,015-1,020.6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

  • KOMPOSISI AIR KEMIH, TERDIRI DARI:1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).5. Toksin.6. Hormon.

  • FILTRASI DARAH DI RENAL MELEWATI 3 LAPIS :

    Lap 1 : Lapisan endotel yang mengandung lubang- lubang tipis yang disebut jendelaLap 2 : Basemen membran seperti basemen kapiler merupakan fibrous proteinLap 3 : lap viseral glomerulus kapsul & sel podocyte. Podocyte ukurannya besar-besar dan seperti tangan punya jari-jari, disebut foot processes atau pedicels.

  • FILTRASI GLOMERULUSMerupakan proses yang pasif, tidak selektif, dimana cairan dan zat-zat terlarutnya terdorong melalui membran semi permeabel melalui tekanan hidrostatik

    Sejumlah volume cairan yang terfiltrasi dari darah ke dalam kapsula bowman dalam setiap menitnya disebut dengan glomerular filtration rate (GFR). GFR dipengaruhi oleh tiga faktor:1. Total permukaan yang memungkinkan untuk proses filtrasi 2. Permeabilitas membran filtrasi 3. Total tekanan filtrasi

  • Tekanan filtrasi ditentukan oleh kekuatan tekanan yaitu tekanan hidrostatik yang mendorong dan tekanan osmotik yang menarik. Perbedaan kedua tekanan tersebut yang menentukan tekanan total dari tekanan filtrasi.

    GFR normal pada orang dewasa adalah 120-125 ml/menit. Keadaan tersebut dipertahankan tetap oleh kontrol intrinsik yang disebut dengan autoregulasi renal.

    Autoregulasi dicapai dengan beberapa mekanisme yaitu: mekanisme myogenik yang mengontrol diameter arteriol afferen yang berespon terhadap perubahan tekanan pada pembuluh darah. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah renal kontriksi.

  • PENGONTROLAN GFR DIPENGARUHI OLEH:Kontrol intrinsik adalah mekanisme renin-angiotensin. Sel khusus yang disebut dengan aparatus jukstaglomerullus yang berada di tubulus distal.Renin dikeluarkan oleh sel jukstaglomerulus kebanyakan dipacu oleh adanya penurunan tekanan dalam sistem sirkulasi.

  • Mekanisme ekstrinsik melalui sistem syaraf simpatis. Dalam keadaan gawat atau stress, sistem syaraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi yang kuat pd arteriol afferen & menghambat pembentukan filtrat. Sistem syaraf simpatis merangsang sel jukstaglomerulus untuk melepaskan renin yang nantinya akan meningkatkan tekanan darah sistemik.

  • REABSORPSI TUBULUS

    Pada ginjal yang sehat, nutrien organik seperti asam amino dan glukosa direabsorpsi. Kecepatan dan banyaknya air yang direabsorpsi tergantung dari respon ginjal terhadap hormon-hormon yang berperan. Proses reabsorpsi berbagai zat dapat berlangsung secara aktif diantaranya adalah glukosa, asam amino, laktat, vitamin, sebagian besar ion.

  • SEKRESI TUBULUS

    Mempertahankan volume dan komposisi urin normalProses mempertahankan komposisi dan volume urin normal terjadi melalui tahap-tahap sebagai berikut:1. Bagian desenden lengkung henle lebih permeabel terhadap air, natrium dan klorida, masuk melalui proses diffusi. Bagian interstisial yang hiperosmotik menyebabkan air bergerak keluar dari bagian desenden sehingga filtrat menjadi lebih pekat.

  • 2. Lumen bagian asenden lengkung henle impermeabel terhadap air, tetapi dapat dilewati oleh natrium dan klorida masuk ke interstisial di medula. Dengan demikian filtrat di medula menjadi hipoosmotik dan interstisial menjadi hiperosmotik.

    3. Saat filtrat melewati bagian asenden lengkung henle dan memasuki tubulus distal, natrium dan klorida dikeluarkan/berpindah sedangkan air ditahan sehingga filtrat menjadi lebih encer

  • Urin terdiri dari sebagian besar volumenya sekitar 95% adalah air dan 5% zat terlarutnya.Jumlah terbesar zat terlarut adalah urea. Zat terlatur lain adalah natrium, kalium, fosfat, sulfat, kreatinin, asam urat, kalsium, magnesium dan bikarbonat.

  • AUTO REGULASI

    Auto regulasi proporsional pada TD sistole 90-250 mmHg MAP = Sistolik + 2 Diastolik 3 Normal = 70-100 mmHg

  • Meningkatnya MAP akan menyebabkan negatif feedback otomatis sehingga terjadi kontriksi afferenAliran plasma menuju ginjal = 650 ml/mntLaju Filtrasi Glomerulus 125 ml/mnt, 180 L/ hari, 4,5 x total cairan, 800 1500 ml urine/ hari. Kadar natrium dan volume air diatur oleh 3 hormon yaitu: 1. ADH 2. Aldosteron 3. Atrial Natriuretic peptide

  • ADHADH disekresi dari hipofisis anterior sebagai respon dari adanya peningkatan osmolalitas plasma. Osmoreseptor yang ada dihipotalamus mendeteksi walaupun sangat kecil adanya perubahan osmolalitas plasma dan mengirimkan sinyalnya ke hipofisis anterior untuk mensekresi ADH. Kadar natrium mempengaruhi sekitar 95% terhadap osmolalitas cairan ekstraseluler maka konsentrasi natrium pada cairan ekstraseluler sangat nyata mempengaruhi sekresi ADH. Reseptor ADH ditemukan juga di duktus kolektivus dan ADH berperan untuk membuka saluran air disini sehingga memungkinkan air berdiffusi ke interstisial.

  • ALDOSTERONMerupakan hormon steroid yang disekresikan oleh korteks adrenal. Dapat mempengaruhi tubulus distal. Semakin banyak aldosteron disekresi maka semakin banyak natrium di reabs orpsi. Sekresi aldosteron tidak seperti ADH yang dipengaruhi oleh osmolalitas plasma, aldosteron tidak dipicu oleh osmolalitas plasma tetapi diatur oleh peptida, angiotensin II.

  • ATRIAL NATRIURETIK PEPTIDEPeptida ini disekresikan dari sel natrium jantung sebagai respon dari peningkatan regangan pada atrium.

    Peptida ini memiliki 5 efek antara lain: a. Menghambat sekresi aldosteron b. Mengurangi pelepasan renin oleh ginjal c. Mengurangi pelepasan ADH oleh hipofisis posterior d. Vasodilatasi e. Natriuresis dan diuresis.

  • ALDOSTERON DAN KONTROL KADAR KALIUM.Kalium terfiltrasi secara bebas di glomerulus dan 65% direabsorpsi di tubulus proksimal. Sekresi kallium dikaitkan dengan natrium dan ion hidrogen. Aldosteron hanya salah satu faktor dalam pengaturan kadar natrium, hanya hormon aldosteron yang terlibat dalam pengaturan kalium dan memiliki peran yang sangat penting.Peningkatan kadar kalium sedikit saja di ekstraseluler secara langsung merangsang sekresi aldosteron dari korteks adrenal

  • Efek aldosteron di tubulus distal adalah meningkatkan sekresi kalium kedalam urin.Pelepasan aldosteron dirangsang oleh peningkatan kadar kalium ekstraseluler secara kuat dikontrol oleh mekanisme umpan balik.Saat konsentrasi kalium normal kembali maka stimulus untuk melepaskan aldosteron terhenti dengan cepatAldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium dalam pertukaran dengan kalium atau hidrogen. Jika ion alium dibutuhkan banyak untuk disekresi maka sedikit ion hidrogen yang dapat disekresi dan demikian sebaliknya

  • Ex:Saat pasien mengalami asidosis maka tubulus distal akan meningkatkan kecepatan sekresi ion hidrogen (untuk mencegah jatuhnya pH plasma) dengan mengurangi kecepatan sekresi ion kalium sehingga terjadi retensi ion klaium dalam darah yang menyebabkan hiperkalemia.

  • RENAL CLEARANCEGinjal mampu mengeluarkan produk buangan yang larut dalam air dan beberapa zat kimia dari tubuh. Proses tersebut disebut dengan renal plasma clearance yaitu kemampuan ginjal untuk membersihkan zat buangan dalam satu menit. Ginjal membersihkan sekitar 25-30 gr urea (zat buangan nitrogen yang dibentuk di hati dari pemecahan asam amino) sehari. Membersihkan kreatinin (produk akhir dari kreatinin fosfat yang di temukan di otot rangka)Membersihkan asam urat (sisa metabolik nucleic acid), membuang amonia, toksin bakteri dan obat-obat yang larut dalam air.

  • HORMON DAN NUTRIEN DI GINJAL

    1. Vitamin D penting dalam proses reabsorpsi kalium dan fosfat di usus halus. Vitamin D memasuki tubuh dalam bentuk inaktif dari diet atau dari perubahan kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet di kulit. Aktivasi vitamin terjadi melalui 2 tahap: yang pertama di hati dan yang kedua di ginjal. Pada tahapan yang terjadi di ginjal distimulasi oleh hormon paratiroid sebagai respon dari penurunan kadar kalisum plasma.

    2. Eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah sebagai respon adanya hipoksia jaringan. Proses yang merangsang pengeluaran eritropoietin di ginjal adalah penurunan kadar oksigen sel ginjal.

  • ANATOMI URETER

    Ureter memiliki panjang sekitar 25-30 cm.Ureter berfungsi mentransport urin dari ginjal ke kandung kemih. Terdiri dari tiga lapis yaitu epitel mukosa pada bagian dalam, otot polos pada bagian tengah dan jaringan ikat pada bagian luar.

  • ANATOMI KANDUNG KEMIHKandung kemih terletak dibelakang simpisis pubis, berfungsi menampung urin untuk sementara waktu. Terdapat segitiga bayangan yang terdiri atas 3 lubang yaitu 2 lubang ureter dan satu lubang uretra pada dasar kandunng kemih yang disebut dengan trigonum/trigon. Lapisan dinding kandung kemih (dari dalam keluar): lapisan mukosa, submukosa, otot polos dan lapisan fibrosa.Lapisan otot disebut dengan otot detrusor. Otot longitudinal pada bagian dalam dan luar dan lapisan sirkular pada bagian tengah.

  • Ukuran kandung kemih berbeda-beda. Pada usia dewasa kandung kemih mampu menampung sekitar 300-500 ml urin. Pada keadaan tertentu kandung kemih dapat menampung dua kali lipat lebih jumlah keadaan normal

  • ANATOMI URETRAUretra merupakan saluran yang mengeluarkan urin keluar tubuh. Uretra terbentang dari dasar kandung kencing ke orifisium uretra eksterna. Pada laki-laki panjangnya sekitar + 20 cm sedangkan pada wanita panjangnya sekitar + 3-5 cm.

  • MIKSI / BERKEMIH

  • Proses pembentukan urine diawali dengan masuknya darah melalui vas aferen ke dalam glomerolus dan keluar melalui vas aferent. Bagian yang menyerupai bentuk batang yang terdiri dari tubulus konturtus proksimal, ansa henle, tubulus kontortus distal, tubulus koligentis.

  • FILTRASI

    Proses filtrasi terjadi pada glomerolus karena permukaan aferen lebih besar dari pada permukaan eferen. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penyaringan darah. Pada proses ini yang tersaring adalah bagian cairan dari darah kecuali protein. Cairan seperti air, glukosa, natrium, korida, sulfat dan bikarbonat. Ditampung oleh simpai gowmen yang selanjutnya diteruskan ke tubulus-tubulus ginjal. Yang berperan dalam penyaringan molekul-molekul di atas adalah tekanan hidrostatik (TH) dan tekanan osmotik (TO)

  • REABSORBSI

    Proses reabsorbsi terjadi pada tubulus-tubulus ginjal. terjadi penyerapan kembali dari sebagian air, glukosa, natrium, klorda, sulfat bikarbonat dan beberapa ion bikarbonat. Pada tubulus ginjal bagian atas terjadi proses pasif (reabsorbsi obligatori), sedangkan pada tubulus ginjal bawah terjadi proses aktif (fakultatif) yang menyerap kembali natrium dan ion bikarbonat bila diperlukan.

  • Miksi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Dua langkah utama yaitu: jika kandung kemih terisi secara progresif sampai tegangan dindingnya meningkat diatas nilai ambang akan mencetuskan refleks miksi dan refleks miksi akan berusaha mengosongkan kandung kemih, menimbulkan kesadaran akan keinginan berkemih. Meskipun refleks miksi adalah autonom medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak.

  • PERSYARAFAN KANDUNG KEMIHPersyarafan utama kandung kemih adalah nervus pelvikus yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis terutama berhubungan dengan medulla spinalis segmen S2 dan S3. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih. Saraf motorik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat parasimpatis. Selain nervus pelvikus terdapat dua tipe persyarafan lain yang penting untuk kandung kemih yaitu serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus

  • Kandung kemih menerima syaraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervus hipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen L2 medulla spinalis.

    Serat simpatis ini merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat syaraf sensorik juga berjalan melalui syaraf simpatis dan penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan rasa nyeri

  • Pengeluaran urin diatur oleh refleks mikturisi dengan penjelasan sebagai berikut:

    Sejumlah urin (sekitar 200-300 ml) akan menyebabkan regangan pada kandung kencing. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui syaraf afferen kenervus pelvikus di medulla spinalis. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus motorik parasimpatis dan melalui interneuron di bawa ke hipotalamus yang akan dihantarkan ke otak sehingga manusia mempersepsikan keinginan untuk BAK.

  • Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferen ke otot detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi.

    Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya tekanan di kandung kemih, tetapi urin tidak keluar sampai spingter internal dan eksternal relaksasi (Relaksasi spingter uretra internal dan eksternal ini di bawah kontrol volunter).

    Ketika volume urin di kandung kemih meningkat sampai dengan 500 ml akan meningkatkan rangsangan pada reseptor regangan sehingga sensasi semakin kuat.

  • Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spingter uretra internal terbuka sehingga spingter uretra eksternal terangsang relaksasi dan terjadilah pengeluaran urin.

    Diakhir proses miksi kurang dari 10 ml urin akan tetap berada di kandung kemih.

  • Jadi, rekleks berkemih adalah suatu siklus tunggal lengkap dari (1) peningkatan tekanan yang cepat dan progresif, (2) periode tekanan dipertahankan, dan (3) kembalinya tekanan ke tonus basal kandung kemih.

    ***************************************************************