Anatomi fisiologi-pencernaan2

59
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN OLEH : dr.sugeng riyadi

Transcript of Anatomi fisiologi-pencernaan2

Page 1: Anatomi fisiologi-pencernaan2

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

OLEH : dr.sugeng riyadi

Page 2: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Please turn it off before arriving to class!

Page 3: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Digestive System

Page 4: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Organ GI

A. Mulut Mengunyah : pemecahan

partikel besar menjadi kecil

Page 5: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Kelenjar saliva

Sekresi mukus ke dalam mulut Fungsi membasahi & melumas partikel

makanan sebelum di telan

Disekresi 3 kelenjar eksokrin

a. Parotis

b. Submandibularis

c. Sublingualis

Page 6: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Saliva

Mengandung enzim pencernaan

a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah

- Aktif di lambung, mencerna 30%

lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)

- Mencerna tepung, ph 6,7,

- Dihambat asam lambung

Page 7: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Kandungan saliva

Musin : bahan organik jika bercampur air membentuk larutan kental ( viskous)

MukusAnorganik : Na, K, Cl, bokarbonat1500 cc saliva / hari99,5% air, 0,5% protein & elektrolit

Page 8: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi saliva

Memudahkan proses menelanMembasahi mulut, membantu proses

bicaraMelarutkan molekul yang merangsang

reseptor kecap

Page 9: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi saliva

Anti bakteriMempertahankan Ph mulut ( 7,0)

Page 10: Anatomi fisiologi-pencernaan2

B. Faring & esofagus

Tidak ikut serta dalam proses pencernaan

Jalur masuk makanan & minuman ke lambung

Page 11: Anatomi fisiologi-pencernaan2

B. Faring & esofagus

Motilitas segmen ini berkaitan dengan proses menelan, karena perangsangan reseptor dinding faring oleh bolus.

Page 12: Anatomi fisiologi-pencernaan2

C. Lambung

Page 13: Anatomi fisiologi-pencernaan2

C. LAMBUNG / GASTER

Kantung muskuler terletak antara esofagus & usus

Bagian korpus & fundus ( berdinding tipis)

Sekresi mukus, asam HCL, proenzim pepsinogen, faktor instrinsik ( castle)

Page 14: Anatomi fisiologi-pencernaan2
Page 15: Anatomi fisiologi-pencernaan2

C. Lambung

Bagian bawah lambung : antrum mempunyai otot lebih tebal

Sekresi hormon gastrin

Page 16: Anatomi fisiologi-pencernaan2

HCl lambung

Memecah partikel makanan Membentuk larutan molekul yang

disebut KIMUSTidak mampu memecah protein &

lemakMemusnahkan bakteri yang masuk

lambung ( tidak efektif 100%)

Page 17: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi lambung

Menyimpan , melarutkan & mencerna parsial makanan yang masuk lambung.

Meneruskan makanan ke usus untuk di absorbsi secara maksimal

Produksi enzim pepsin : memecah ikatan peptida

Page 18: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Sel mukosa lambung

Page 19: Anatomi fisiologi-pencernaan2

D. Usus Halus

Page 20: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Internal Usus halus

Page 21: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Usus Halus

Diameter ± 4 cm Mulai dari lambung sampai usus besar Panjang 275 cm 3 segmen : duodenum, jejenum, ileum Mempunyai banyak lipatan/ vili

Page 22: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Usus halus

Page 23: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi usus halus

Absorbsi bahan makanan Berlangsung terutama di duodenum &

jejenum Absorbsi cairan elektrolit

Page 24: Anatomi fisiologi-pencernaan2

vili

Page 25: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Vilus

Pusat vilus berisi pembuluh limfe yang buntu Lakteal, kapiler merupakan cabang arteriola

serta bermuara ke venula Setiap 5 hari diganti

Page 26: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Absorbsi usus halus

Karbohidrat Hasil akhir pencernaan : monosakarida

( glukosa,galaktosa, fruktosa)

Transfort aktif

Tidak perlu insulin

Page 27: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Liur usus halus

Mukosa usus halus terdapat kelenjar Brunner ( duodenum)

Hasilkan mukus Melindungi mukosa duadenum dari iritasi HCl

& pepsin Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh

Produksi enzim, cairan isotonik

Page 28: Anatomi fisiologi-pencernaan2

1. Mukosa

Mulai dari lambung Mukosa : sel epitel : sekresi mukus & hormon Invaginasi jaringan epitel kedalamnya

membentuk kelenjar eksokrin Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-

ion kedalam lumen

Page 29: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Sistem Pencernaan

Page 30: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Lamina Propia

Di bawah lapisan epitel Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah kecil,

serat saraf & saluran limfe

Lamina propria dipisahkan jaringan ikat di bawahnya oleh suartu lapisan tipis otot polos yaitu muskularis mukosa

Page 31: Anatomi fisiologi-pencernaan2

2. Sub Mukosa

Jaringan ikat kedua dibawahnya Lapisan ini dilalui pembuluh darah & limfe

lebih besar, cabangnya menembus lapisan mukosa diatas &lapisanotot di bawahnya

Terdapat jala saraf disebut pleksus sub mukosa ( meissner)

Page 32: Anatomi fisiologi-pencernaan2

3. Muskularis Eksterna

Jaringan otot polos Kontraksinya menimbulkan gaya mendorong

& memindahnkan isi saluran GI

Page 33: Anatomi fisiologi-pencernaan2

3. Muskularis Eksterna

Terdiri 2 lapisan

a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal, kelilingi lumen, jika kontraksi lumen menyempit

b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih tipis, bila kontraksi saluran GI memendek

Page 34: Anatomi fisiologi-pencernaan2
Page 35: Anatomi fisiologi-pencernaan2

3. Muskularis Eksterna

Diantara kedua otot polos terdapat pleksus saraf lain yang lebih eksentif yaitu:

a. Pleksus mienterikus (AUERBACH)

b. Pleksus sub mukosa

c. Pleksus mienterikus/ intramural

d. Neuron lain di Saluran GI membentuk sistem saraf enterik

Page 36: Anatomi fisiologi-pencernaan2

4. Serosa

Selapis jaringan ikat , diliputi sel gepeng , mengelilingi permukaan luar saluran GI

Sekresi cairan serosa, untuk membasahi & mencegah gesekan dengan organ lain

Lembar jaringan ikat tipis2 ( Mesenterium,), hubungkan serosa ke dinding abdomen, menopang segmen GI ke rongga abdomen

Page 37: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Hati

Page 38: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi Hati

Sekresi empedu Sekresi sel epitel saluran empedu

Page 39: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Kelenjar eksokrin GI

Kelenjar Saliva Hati Pankreas

Page 40: Anatomi fisiologi-pencernaan2

HATI

HATI

Page 41: Anatomi fisiologi-pencernaan2

SEL HATI

Page 42: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Kandung empedu

Kandung empedu

Page 43: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Liur pencernaan yang dialirkan ke usus halus

Liur Pankreas Empedu: Liur usus halus

Page 44: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Kelenjar empedu

Page 45: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Liur Pankreas

1500 cc / hari bikarbonat, elektrolit: Na,K,Cl,enzim Pengaturan sekresi melalui pengendalian

hormon

Page 46: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Empedu

Air 97%, garam empedu 0,7%, pigmen empedu ( 0,2%), kolesterol, garam anorganik, as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis

Fungsi memudahkan pencernaan & absorbsi lemak

Aktikan lipase

Page 47: Anatomi fisiologi-pencernaan2
Page 48: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Protein

Hasil akhir pencernaan protein : as. Amino Transort aktif

Page 49: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Lemak

Hasil akhir pemecahan lemak: asam lemak bebas, gliserol, monogliserioda

Page 50: Anatomi fisiologi-pencernaan2

USUS besar

USUS BESAR

Page 51: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Fungsi Usus besar

Menyerap air & elektrolitMenyimpan bahan feses saat

deekasi

Page 52: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Gangguan usus

KonstipasiMegakolonDiare

Page 53: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Usus besar

Page 54: Anatomi fisiologi-pencernaan2

ANUS

Page 55: Anatomi fisiologi-pencernaan2

SIROSIS HEPATIS

Page 56: Anatomi fisiologi-pencernaan2

lateral

Page 57: Anatomi fisiologi-pencernaan2

ventral

Page 58: Anatomi fisiologi-pencernaan2

Aktivitas sekresi dan mencerna

Kontrol sekresi dan komposisi cairan

Enzim pencernaan

Kontrol sekresi enzim

Faktor ang mempengaruhi aktivitas enzim

Page 59: Anatomi fisiologi-pencernaan2

terimakasih