Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

9
ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR PITUITARY A. ANATOMI Secara Anatomi, Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya. Dibagi menjadi 2 lobus : 1. Lobus anterior ( adenohypofisis) , dibagi lagi menjadi: a. Pars anterior ( pars distalis ) b. Pars intermedia Dipisahkan oleh suatu celah, sisa kantong embrional. Juluran dari pars anterior yaitu pars tuberalis meluas keatas sepanjang permukaan anterioar dan lateral tangkai hypofisis. 2. Lobus posterior (neurohypofisis) Vascularisasi Arteri carotis interna bercabang a. Hypophysialis superior dan inferior. Vena bermuara kedalam sinus intercavernosus.

description

anfis kel. pituitary

Transcript of Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

Page 1: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR PITUITARY

A. ANATOMI

Secara Anatomi, Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur

lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui

infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella

turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon

yang dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin

lainya.

Dibagi menjadi 2 lobus :

1. Lobus anterior ( adenohypofisis), dibagi lagi menjadi:

a. Pars anterior ( pars distalis )

b. Pars intermedia

Dipisahkan oleh suatu celah, sisa kantong embrional. Juluran dari pars

anterior yaitu pars tuberalis meluas keatas sepanjang permukaan

anterioar dan lateral tangkai hypofisis.

2. Lobus posterior (neurohypofisis)

Vascularisasi

Arteri carotis interna bercabang a. Hypophysialis superior dan inferior. Vena bermuara

kedalam sinus intercavernosus.

Page 2: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

Secara Histologi, kelenjar hipofise terbagi menjadi dua bagian yaitu adenohipofise, dan

neurohipofise.

Adeno hypophysis

1. Pars distalis

Bagian ini merupakan bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh

kelenjar. Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam

sel :

a. Sel chromophobe (Sel utama)

Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya

kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil

sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan

nantinya dapat beruba menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan.

b. Sel kromofil

Bagian ini terdiri dari :

• Sel Acidophil

Page 3: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin

sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat,

dapat dibedakan menjadi 2 sel:

- Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)

Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH

- Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)

Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan

setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.

• Sel Basophil

Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE

sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan

khusus aldehyde fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :

- Sel beta basophil (sel thyrotrophic)

Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon

thyrotropic hormone

- Sel delta basophil

Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan

hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:

a. Sel gonadotrophin type 1

Sel ini menghasilkan FSH

b. Sel gonadotropin type 2

Sel ini menghasilkan LH

c. Sel corticotrophic

Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk

melanocyte stimulating hormone ( MSH)

2. Pars intermedia

Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu

lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung

yang berisi koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon

Page 4: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

( MSH ) yang akan merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk.

Tetapi hal ini masih dlm penelitian lbh lanjut.

Neura hypophyse

Terdiri dari 2 macam struktur :

a. Pars nervosa : infundibular processus

b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse

dengan hypotalamus )

Bagian ini tersusun dari :

a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang

dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract

b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan-

pelanjutan sitoplasma yang pendek.

Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur yang

disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari

hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse

sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH

(vasopressin ), oxytocin.

B. FISIOLOGI

Dipandang dari sudut fisiologi, kelenjar hipofisis dibagi menjadi:

Page 5: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

1) Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)

Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan

fungsi metabolisme di seluruh tubuh. Hormon-hormonnya yaitu:

a) Hormon Pertumbuhan

Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan

protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.

b) Adrenokortikotropin (Kortikotropin)

Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan

mempengaruhi metabolism glukosa, protein dan lemak.

c) Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)

Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan

selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh.

d) Prolaktin

Meningkatkan pertunbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.

e) Hormon Perangsang Folikel dan Hormon Lutein

Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.

Page 6: Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary

2) Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)

Ada 2 jenis hormon:

a) Hormon Antideuretik (disebit juga vasopresin)

Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu

mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh.

b) Oksitosis.

Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu selama

pengisapan dan mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.

3) Pars Intermedia

Daerah kecil diantara hipofisis anterior dan posterior yang relative avaskular, yang pada

manusia hamper tidak ada sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh

lebih besar dan lebih berfungsi.

Pembuluh darah yang menghubungkan hipotalamus dengan sel- sel kelenjar hipofisis

anterior. Pembuluh darah ini berkhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, dan makanya

disebut system portal.dalam hal ini system yang menghubungkan hipotalamus dengan

kelenjar hipofisis disebut juga system portal hipotalamus – hipofisis. System portal

merupakan saluran vascular yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone

pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis, sehingga memungkinkan

hypothalamus mengatur fungsi hipofisis. Rangsangan yang berasal dari tak mengaktifkan

neuron dalam nucleus hypothalamus yang menyintesis dan menyekresi protein degan

berat molekul yang rendah. Protein atau neuro hormone ini dikenal sebagai hormone

pelepas dan penghambat. Hormon –hormon ini dilepaska kedalam pembuluh darah

system portal dan akhirnya mencapai sel – sel dalam kelenjar hipofisis. Dalam rangkaian

kejadian tersebut hormon- hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis diangkt

bersama darah dan merangsang kelenjar-kelenjar lain ,menyebabkan pelepasan hormon –

hormon kelenjar sasaran. Akhirnya hormon – hormon kelenjar sasaran bekerja pada

hipothalamus dan sel – sel hipofisis yang memodifikasi sekresi hormone.