Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary
description
Transcript of Anatomi Fisiologi Kelenjar Pituitary
ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR PITUITARY
A. ANATOMI
Secara Anatomi, Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur
lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui
infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella
turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon
yang dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin
lainya.
Dibagi menjadi 2 lobus :
1. Lobus anterior ( adenohypofisis), dibagi lagi menjadi:
a. Pars anterior ( pars distalis )
b. Pars intermedia
Dipisahkan oleh suatu celah, sisa kantong embrional. Juluran dari pars
anterior yaitu pars tuberalis meluas keatas sepanjang permukaan
anterioar dan lateral tangkai hypofisis.
2. Lobus posterior (neurohypofisis)
Vascularisasi
Arteri carotis interna bercabang a. Hypophysialis superior dan inferior. Vena bermuara
kedalam sinus intercavernosus.
Secara Histologi, kelenjar hipofise terbagi menjadi dua bagian yaitu adenohipofise, dan
neurohipofise.
Adeno hypophysis
1. Pars distalis
Bagian ini merupakan bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh
kelenjar. Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam
sel :
a. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya
kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil
sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan
nantinya dapat beruba menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan.
b. Sel kromofil
Bagian ini terdiri dari :
• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin
sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat,
dapat dibedakan menjadi 2 sel:
- Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
- Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan
setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.
• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE
sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan
khusus aldehyde fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :
- Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon
thyrotropic hormone
- Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan
hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk
melanocyte stimulating hormone ( MSH)
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu
lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung
yang berisi koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon
( MSH ) yang akan merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk.
Tetapi hal ini masih dlm penelitian lbh lanjut.
Neura hypophyse
Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse
dengan hypotalamus )
Bagian ini tersusun dari :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang
dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan-
pelanjutan sitoplasma yang pendek.
Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur yang
disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari
hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse
sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH
(vasopressin ), oxytocin.
B. FISIOLOGI
Dipandang dari sudut fisiologi, kelenjar hipofisis dibagi menjadi:
1) Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)
Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan
fungsi metabolisme di seluruh tubuh. Hormon-hormonnya yaitu:
a) Hormon Pertumbuhan
Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan
protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.
b) Adrenokortikotropin (Kortikotropin)
Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan
mempengaruhi metabolism glukosa, protein dan lemak.
c) Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan
selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh.
d) Prolaktin
Meningkatkan pertunbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.
e) Hormon Perangsang Folikel dan Hormon Lutein
Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
2) Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)
Ada 2 jenis hormon:
a) Hormon Antideuretik (disebit juga vasopresin)
Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu
mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh.
b) Oksitosis.
Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu selama
pengisapan dan mungkin membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.
3) Pars Intermedia
Daerah kecil diantara hipofisis anterior dan posterior yang relative avaskular, yang pada
manusia hamper tidak ada sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh
lebih besar dan lebih berfungsi.
Pembuluh darah yang menghubungkan hipotalamus dengan sel- sel kelenjar hipofisis
anterior. Pembuluh darah ini berkhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, dan makanya
disebut system portal.dalam hal ini system yang menghubungkan hipotalamus dengan
kelenjar hipofisis disebut juga system portal hipotalamus – hipofisis. System portal
merupakan saluran vascular yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone
pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis, sehingga memungkinkan
hypothalamus mengatur fungsi hipofisis. Rangsangan yang berasal dari tak mengaktifkan
neuron dalam nucleus hypothalamus yang menyintesis dan menyekresi protein degan
berat molekul yang rendah. Protein atau neuro hormone ini dikenal sebagai hormone
pelepas dan penghambat. Hormon –hormon ini dilepaska kedalam pembuluh darah
system portal dan akhirnya mencapai sel – sel dalam kelenjar hipofisis. Dalam rangkaian
kejadian tersebut hormon- hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis diangkt
bersama darah dan merangsang kelenjar-kelenjar lain ,menyebabkan pelepasan hormon –
hormon kelenjar sasaran. Akhirnya hormon – hormon kelenjar sasaran bekerja pada
hipothalamus dan sel – sel hipofisis yang memodifikasi sekresi hormone.