Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

38
ANATOMI FISIOLOGI GIGI Konsep Kesehatan Gigi 1 Definisi Kesehatan Gigi a. Gigi adalah untuk mengunyah, atau mastikasi (Patricia A Potter : 2006) b. Kesehatan gigi akan sempurna apabila dengan susunan gigi yang teratur rapi, putih, bersih, dan senyum yang menawan akan membuat penampilan seseorang menjadi lebih sempurna dan percaya diri. (Rina J. Suryanegara : 2000). 2 Jenis Gigi a. Menurut bentuknya, gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu Homodontal dan Heterodontal. Homodontal merupakan bentuk gigi geligi yang sama dalam satu rongga mulut. Bentuk tersebut terdapat pada makhluk hidup seperti ikan dan burung. Sedangkan gigi geligi manusia termasuk jenis Heterodontal. Karena memiliki gigi geligi dengan berbagai bentuk dan fungsi. (Donna Pratiwi : 2009)

description

anatomi

Transcript of Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Page 1: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

ANATOMI FISIOLOGI GIGI

Konsep Kesehatan Gigi

1 Definisi Kesehatan Gigi

a.     Gigi adalah untuk mengunyah, atau mastikasi (Patricia A Potter :

2006)

b.     Kesehatan gigi akan sempurna apabila dengan susunan gigi yang

teratur rapi, putih, bersih, dan senyum yang menawan akan membuat

penampilan seseorang menjadi lebih sempurna dan percaya diri. (Rina

J. Suryanegara : 2000).

2 Jenis Gigi

a.     Menurut bentuknya, gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu Homodontal

dan Heterodontal. Homodontal merupakan bentuk gigi geligi yang

sama dalam satu rongga mulut. Bentuk tersebut terdapat pada

makhluk hidup seperti ikan dan burung. Sedangkan gigi geligi

manusia termasuk jenis Heterodontal. Karena memiliki gigi geligi

dengan berbagai bentuk dan fungsi. (Donna Pratiwi : 2009)

b.     Menurut jenisnya gigi manusia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

        Gigi Insisif disebut juga gigi seri. Berfungsi memotong / mengiris

makanan. Gigi seri terletak dibagian depan, berjumlah empat buah

ditulang rahang atas, dan empat buah di tulang rahang bawah.

        Gigi Kanimus disebut juga gigi taring. Permukaan gigi berujung tajam

dan berfungsi merobek makanan. Terletak di samping gigi seri. Dua

buah gigi taring di tulang rahang atas dan dua buah di tulang rahang

bawah masing-masing satu buah di kanan dan di kiri

Page 2: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

        Gigi Premolar disebut juga gigi geraham kecil, berfungsi merobek

dan membantu menggiling dan menghaluskan makanan. Gigi ini

terletak di gigi taring. Empat buah geraham kecil di tulang rahang atas

dan empat buah geraham kecil di tulang rahang bawah.

        Gigi Molar disebut juga gigi geraham besar. Permukaan gigi lebar

dengan tonjolan dan ceruk yang berfungsi untuk mengunyah dan

menggiling makanan. Terletak di belakang gigi geraham kecil. Enam

buah geraham besar di tulang rahang atas dan bawah masing-masing 3

buah dikanan dan dikiri. (Agus Susanto : 2007)

Gigi seri dan gigi taring memiliki empat permukaan, sementara

gigi geraham besar dan kecil memiliki lima permukaan. Masing-

masing permukaan gigi berbeda, maka berbeda pula bentuk

anatomisnya. Sehingga hal ini menjadi ciri khas masing-masing gigi.

(Donna Pratiwi : 2009)

3 Stuktur Gigi

Gigi terdiri dari dua bagian besar, yaitu mahkota dan akar.

Mahkota gigi adalah bagian gigi yang berada di atas area perlekatan

gusi, sementara secara anatomis atau sesungguhnya batas mahkota

gigi masih diteruskan berada dibawah area perlekatan gusi. Mahkota

gigi diselubungi lapisan email, sementara bagian akar diselubungi

lapisan sementum. (Donna Pratiwi : 2009)

  4 Lapisan yang Menyusun Gigi.

a.     Email berasal dari jaringan ectoderm yang membuat email sebagai

lapisan terluar pada mahkota gigi. Kandungannya sarat dengan garam

Page 3: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

kalsium. Email merupakan jaringan paling keras dan kuat dengan

kandungan an organic 96%. Karena itu, email merupakan pelindung

gigi dari sensitivitas panas atau dingin dan nyeri saat mengunyah.

Email tidak memiliki kemampuan regenerasi untuk mengganti bagian-

bagian yang rusak. Sehingga bila terjadi kerusakan perlu dirawat

dengan cara penambalan.

b.     Dentin berasal dari jaringan mesoderm, yaitu susunan dan asal yang

sama dengan jaringan tulang. Dentin mempunyai kemampuan untuk

regenerasi. Dentin terletak dibawah email dan mahkota gigi, dan

dibawah sementum pada akar gigi. Didalam dentin terdapat pembuluh

yang halus (tubula dentin) yang mengandung serabut dan kelanjutan

dari sel odontoblast yang berfungsi menyalurkan rangsangan dari

dentin ke sel-sel saraf, seperti rangsangan termis (panas / dingin),

rangsangan khemis (asam / manis), dan rangsangan mekanis (benda

keras). Rangsangan ini mula-mula diterima email diteruskan ke

dentin. Melalui tubula dentin, dengan serabut-serabutnya diteruskan

ke sel-sel saraf dalam rongga pulpa.

c.      Sementum merupakan lapisan terluar pada lapisan akar gigi yang

membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya. Sementum berasal

dari jaringan mesoderm. Fungsi sementum selain sebagai pelindung

gigi pada akar, juga sebagai penyangga gigi terhadap jaringan

pendukung disekitar gigi. Selain itu, berfungsi memberikan nutrisi

utama gigi yaitu fosfor pada gigi yang sudah tua dengan kondisi

rongga pulpa ketika sudah menyempit.

Page 4: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

d.     Pulpa adalah struktur gigi terdalam (di bawah dentin) berupa rongga

yang berisi jaringan pulpa. Jaringan pulpa sarat dengan sel saraf yang

sensitive terhadap rangsangan mekanis-termis-kimia, jaringan limfa

(cairan getah bening), jaringan ikat dan pembuluh darah arteri dan

vena.

Pulpa terdiri dari :

        Tanduk pulpa (pulp horn).

        Ruang pulpa (pulp chamber) yang berada di bagian tengah mahkota

gigi.

        Saluran pulpa (pulp canal) yang berada dibagian akarnya.

        Foramen apical merupakan tempat masuknya jaringan pulpa

kerongga pulpa berupa lubang di daerah ujung akar / apeks gigi.

        Supplementary canal, yaitu percabangan saluran pulpa berjumlah dua

atau lebih yang berada dekat apical (ujung akar)

        Orifice yaitu pintu masuk yang menghubungkan ruang pulpa dengan

salurannya. Umumnya, garis luar pulpa mengikuti garis luar bentuk

gigi. Pulpa berasal dari jaringan masenkim dan berfungsi sebagai

pemberi nutrisi gigi yang mengandung sel-sel saraf. Sistem

sensorisnya berfungsi mengontrol peredaran darah dan sensasi nyeri.

(Donna Pratiwi : 2009)

Page 5: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

5 Jaringan Pendukung Gigi

a.     Gingiva dikenal dengan istilah gusi (isit). Jaringan gingiva berjalan

melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher gigi. Gingiva yang

menggelilingi leher gigi direkatkan oleh cincin yang disebut

junctional epithelium. Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah

muda, tergantung etnis individu. Makin gelap kulit seseorang, makin

gelap pula warna merah gingivanya. Konsistensinya padat dan

melekat pada tulang alveolar dibawahnya.

b.     Tulang Alveolar merupakan penyangga gigi yang utama. Ketebalan

dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari ada tidaknya

gigi yang disangga. (Donna Pratiwi : 2009)

c.      Ligamentum Periodontal atau membrane menempati sela antara

sementum dan kantong tulang alveolar. Struktur ini merupakan

jaringan ikat fibrosa yang tampak selular dan vascular. Peran

utamanya adalah mendukung dan merupakan bantalan gigi pada

rongga tulang tetapi ia juga memberi mekanisme rangsangan

(proprioseptif) yang efisien, dan mempunyai fungsi nutritive dan

homeostatis. (Abraham M Rudolph : 2007)

6 Susunan Gigi

Perkembangan gigi terbagi menjadi tiga tahap yaitu :

a.     Gigi susu

Gigi susu adalah gigi yang tumbuh dalam rongga mulut sejak

lahir sampai masa anak-anak (usia prasekolah). Jumlah gigi susu 20

buah dan tumbuh lengkap pada usia 2,5 – 3 tahun.

Page 6: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

b.     Gigi campuran

Gigi campuran adalah tumbuhnya gigi susu bersama-sama

dengan tumbuhnya gigi tetap. Tumbuhnya gigi tetap dimulai pada

akhir masa anak-anak (usia sekolah dasar).

c.      Gigi tetap

Gigi tetap adalah gigi yang tumbuh mengantikan gigi susu.

Pertumbuhan gigi tetap bervariasi, yaitu saat seseorang menjelang

remaja sampai dewasa. Jumlah gigi tetap 32 buah. Apabila gigi tetap

seseorang tanggal tidak akan digantikan oleh gigi lainnya dan yang

bersangkutan akan ompong. Gigi tetap yang terakhir tumbuh adalah

gigi bungsu, yang terletak di bagian belakang rongga mulut. Masa

pertumbuhan gigi bungsu untuk setiap orang bervariasi, yaitu antara

17-25 tahun. (Rina J. Suryanegara : 2000).

7 Proses Pertumbuhan Gigi

Saat anak berusia sekitar 6-7 tahun, gigi susunya tanggal secara

bertahap dan digantikan oleh gigi tetap. Gigi tetap jika tanggal tidak

akan digantikan oleh gigi baru seperti halnya pada gigi susu. Pada

umumnya gigi tetap yang muncul pertama kali yaitu gigi seri pada

rahang bawah. Selanjutnya, terjadi pergantian gigi seri pada rahang

atas dan bawah secara bertahap atau dapat juga terjadi penggantian

dua gigi seri sekaligus.

Pada usia 10-12 tahun terjadi penggantian gigi taring dan gigi

geraham kecil secara bergantian. Geraham besar ke 1 tumbuh pada

usia kurang lebih 6 tahun. Geraham besar ke 2 tumbuh pada usia 10

tahun ke atas. Gigi tetap yang paling akhir tumbuh yaitu gigi geraham

Page 7: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

besar ke 3 yang tumbuh pada usia lebih dari 19 tahun. Jumlah gigi

tetap seluruhnya sebanyak 32 buah. (Agus Susanto : 2007)

a. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Kesehatan Gigi

1.   Makanan yang dikonsumsi

-         Kurangi makanan serba manis

Permen dan coklat merupakan contoh makanan penyebab kerusakan

gigi karena bersifat manis dan lengket. Contoh lainnya, roti yang

diberi selai. Kandungan gula pada makanan tersebut sangat tinggi

karena bakteri akan menggubah sisa makanan yang mengandung gula

menjadi asam. Akhirnya berubah menjadi kerusakan gigi. Namun hal

ini dapat di cegah dengan berkumur menggunakan air putih karena

dapat mengurangi sisa makanan yang lengket pada permukaan gigi.

Selain itu, makan buah-buahan berair dan mengandung serat tinggi

baik untuk kesehatan gigi.

-         Hindari makanan yang terlalu asam

Asam dapat merusak gigi, demikian juga dengan makanan yang serba

asam. Jenis-jenis makanan yang mengandung asam dapat

menyebabkan karies gigi. Namun gangguan ini dapat dicegah dengan

cara menggosok gigi.

-         Hindari makanan keras, terlalu panas, dan terlalu dingin

Gigi juga dapat rusak karena makanan yang keras, terlalu panas atau

terlalu dingin. Selain lapisan email, saraf juga dapat rusak karena

makanan tersebut. Gigi yang rusak ditandai rasa ngilu ketika

menyantap makanan yang terlalu manis, panas atau dingin.

Page 8: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

-         Hindari makanan yang mengandung fluor tinggi

Umumnya diderita oleh anak-anak yang gigi tetapnya belum tumbuh.

Anak-anak yang berfluor tinggi akan mengalami gangguan berupa

gigi berwarna abu-abu kusam dan kadang-kadang terdapat bercak-

bercak fluorosis.

2.   Minuman yang dikonsumsi

Minuman kopi dan teh juga kurang baik untuk kesehatan gigi. Terlalu

banyak minum kopi dan teh dapat menimbulkan plak berwarna

cokelat pada permukaan gigi. Minuman soft drink (minuman bersoda)

dpat menyebabkan karies gigi karena mengandung banyak gula. Jika

terpaksa harus minum soft drink usahakan untuk segera

membersihkan sisa gula pada gigi.

3.   RokokDalam rokok terdapat berbagai bahan kimia yang biasa disebut tar.

Sebelum masuk kedalam saluran pernafasan, nikotin melalui rongga

mulut dan sebagian diantaranya menempel di permukaan gigi. Jika

tidak di bersihkan, timbunan tar pada permukaan gigi menjadi coklat

kehitaman dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap. (Agus

Susanto : 2007)

4.   Menggosok Gigi

-         Memilih sikat gigi

Dalam memilih dan menggunakan sikat gigi sebaiknya yang

berkualitas. Kualitas sikat gigi yang tidak baik akan menyebabkan

Page 9: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

sakit atau goresan pada gusi dan gigi. Ini akan terasa setelah beberapa

bulan berlalu ketika kita menemukan bercak darah pada sikat.

Ciri-ciri sikat gigi yang baik :

-         Pilih bulu sikat yang halus sehingga tidak merusak email dan gusi.

-         Pilih kepala sikat yang ramping atau bersudut, sehingga

mempermudah pencapaian sikat di daerah mulut bagian belakang

yang sulit dijangkau

Sikat gigi sebaiknya diganti saat kondisi bulu sikat mulai mekar atau

menyebar. Kondisi bulu sikat seperti ini tidak dapat menyikat gigi

dengan efektif. Selain itu sikat gigi sebaiknya diganti setelah tiga

bulan pemakaian. Satu hal yang perlu diperhatikan, tiap orang

sebaiknya memiliki sikat gigi pribadi, jangan dipakai bersama-sama

dengan anggota keluarga lainnya. (Donna Pratiwi : 2009)

        Gunakan pasta gigi sesuai dengan usia

Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak

dan sisa makanan. Termasuk menghilangkan atau mengurangi bau

mulut. Pasta gigi juga dapat membantu menguatkan struktur gigi

dengan kandungan fluor. (Donna Pratiwi : 2009)

Pada umumnya, pasta gigi mengandung sodium monofluorofosfat.

Kandungan bahan tersebut dalam pasta gigi anak-anak dengan pasta

gigi orang dewasa berbeda. Pasta gigi anak-anak biasanya

Page 10: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

mengandung sodium monofluorofosfat yang lebih rendah

dibandingkan pasta gigi orang dewasa. (Agus Susanto : 2007)

        Berkumur

Ketika gosok gigi, kadang-kadang kita sulit membersihkan bakteri

yang ada disela-sela gigi. Cara yang tepat untuk membasminya

dengan berkumur menggunakan obat kumur. (Agus Susanto : 2007)

Obat kumur biasanya bersifat antiseptic yang dapat membunuh

kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi dan bau mulut. (Donna

Pratiwi : 2009)

5.   Bentuk gigi

6.   Adanya bakteri atau kuman

7.   Tingkat kebersihan gigi dan mulut

8.   Adanya penyakit yang diderita

Page 11: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Struktur Histologis GigiPembentukan Email

•          Email diproduksi oleh sel ameloblast pada bagian luar dentin (sblm erupsi).

•          Process pd apeks ameloblast ( Tom’s process) mensekresikan matriks enamel rod mengalami kalsifikasi

•          Enamel diproduksi scr bertahap (4-8μ /hari)        Setelah pembentukan enamel lengkap ameloblast degenerasi

Email•          Email merupakan jaringan yang sangat termineralisasi sehingga

menjadi jaringan yang paling keras pd tubuh manusia.•          Kandungan anorganik email yang matang sekitar 96-97% dari

beratnya, sisanya materi organik dan air.•          Bahan an organik terutama sebagai kalsium fosfat. •          Isi organik terdiri dr protein yg larut dan tidak larut.•          protein disebut enamelin yg terdiri atas asam aspartat, serin,

glisin,prolin dan asam glutamat.•          Protein yg larut berupa fraksi protein email yg larut bila email

didemineralisasi dlm EDTA (asam organik lemah).•          Protein yg tidak larut sisanya dapat terlihat di dalam mikroskop.•          Tebal email bervariasi di bagian gigi yang berbeda dan diantara

gigi-gigi yang berbeda.•          Bagian yg paling tebal pada ujung incisal dan tonjol, kemudian

menurun menjadi tepi yg sangat tipis pada batas servikal.•          Email paling tebal pada geligi permanen tampak pada permukaan

oklusal gigi molar.•          Lapisan email yang paling tipis terdapat pada permukaan lingual

gigi insisif bawah dan atas.

Page 12: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva
Page 13: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

ANATOMI FISIOLOGI SALIVA

Pengertian dan fungsi saliva

       Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang

terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada

mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua

kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan

mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).

Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4 – 12 minggu)

sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan

jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi

seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar

antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah

normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas dapar / asam)

dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies

yang tinggi. Dan meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan

pembentukan karang gigi.

            Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada

umur, jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi

biologis, penyakit tertentu dan obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak

1000-1500 cc air ludah dalam 24 jam, yang umumnya terdiri dari 99,5% air dan

0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , zat organik dan zat anorganik. Unsur-unsur

organik yang menyusun saliva antara lain : protein, lipida, glukosa, asam amino,

amoniak, vitamin, asam lemak. Unsur-unsur anorganik yang menyusun saliva

antara lain : Sodium, Kalsium, Magnesium, Bikarbonat, Khloride, Rodanida dan

Thiocynate (CNS) , Fosfat, Potassium. Yang memiliki konsentrasi paling tinggi

dalam saliva adalah kalsium dan Natrium.

Page 14: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1.      Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses

mengunyah dan menelan makanan

2.      Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun

cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan

3.      Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman

4.      Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer

5.      Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin

(amilase ludah) dan lipase ludah

6.      Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena

terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva

7.      Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan

air dalam tubuh.

8.      membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)

Jenis kelenjar saliva dan muaranyaMacam-macam kelenjar ludah :

1.         Kelenjar ludah utama /   mayor /   besar-besar

Kelenjar-kelenjar ludah besar terletak agak jauh dari rongga mulut dan

sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari :

Kelenjar Parotis , terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus

mandibula

Kelenjar Submandibularis (submaksilaris) , terletak dibagian bawah

korpus mandibula

Kelenjar Sublingualis ,  terletak dibawah lidah

Kelenjar ludah besar sangat memegang peranan penting dalam proses

mengolah makanan.

 

Page 15: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Kelenjar ParotisKelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak

antara prossesus mastoideus dan ramus mandibula.

Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara

mukosa pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas.

Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat

Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim,

fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase.

Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi

beberapa lobus dan lobulus

Secara morfologis kelenjar parotis merupakan kelenjar tubuloasinus

(tubulo-alveolar) bercbang-cabang (compound tubulo alveolar gland)

Asinus-asinus murni serus kebanyakan mempunyai bentuk agak

memanjang dan kadang-kadang memperlihatkan percabangan-

percabangan

Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon

(stenson) terdiri dari epitel berlapis semu.

Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus

interlobularis dengan sel-sel epitel berlapis silindris

Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus

intralobularis. Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus

Pfluger yang mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil

dan menunjukkan garis-garis basal

Duktus Boll pada umumnya panjang-panjang dan menunjukkan

percabangan

Duktus Pfluger agak pendek

Sel-selnya pipih dan memanjang

Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak

yang berhubungan dengan “kumpulan lemak bichat” (Fat depat of

Page 16: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

bichat). Juga pada jaringan tersebut terlihat cabang-cabang dari Nervus

Facialis dan pembuluh darah

 

Kelenjar submandibularis (submaksilaris)Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan

mempunyai duktus ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada

dasar rongga mulut pada frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah.

Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak

Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri 

dari jaringan ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi

organ tersebut menjadi beberapa lobulus

Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalveolar /

tubuloacinus bercabang-cabang (compound tubulo alveolar gland)

Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula

sel-selnya

Bentuk sinus kebanyakan memanjang

Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

Duktus Boll : pendek, sempit sehingga sukar dicari dalam preparat bila

dibandingkan glandula parotis. Selnya pipih dan memanjang

Duktus Pfluger : lebih panjang daripada duktus pfluger kelenjar parotis

dan menunjukkan banyak percabangan sehingga dalam preparat lebih

mudah dicari

 

Kelenjar sublingualisMerupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar

Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan mempunyai

saluran keluar (duktus ekskretorius) yang disebut Duktus Rivinus

Bermuara pada dasar rongga mulut dibelakang muara duktus Wharton

pada frenulum lidah

Page 17: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki

septa-septa jaringan ikat yang jelas/tebal

Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalvioler

bercabang-cabang  (compound tubuloalveolar gland)

Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah

mukus murni

Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis

Duktus Pfluger sangat pendek

Duktus Boll sangat pendek dan bentuknya sudah tidak khas sehingga

dalam preparat sukar ditemukan

Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula

parotis

 

2.         Kelenjar ludah tambahan /   minor / kecil-kecil

Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di

dalam mukosa atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari

pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi nama lokasinya atau nama

pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah mengeluarkan sekretnya

kedalam rongga mulut.

Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir

bawah dengan asinus-asinus seromukus

Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan

asinus-asinus seromukus

Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior) terletak pada

bagian bawah ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan

asinus-asinus seromukus

Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak

pada pangkal lidah, dnegan asinus-asinus murni serus

Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-

asinus mukus .

Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior

Page 18: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus mukus .

 

Struktur-struktur kelenjar salivaTiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari:

1.         Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-

duktus bercabang.

Asinus merupakan bagian-bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret.

Sekret ini akan dialirkan melalui suatu duktus untuk menyalurkan sekret

kemana mestinya.

2.         Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan

duktus tersebut.

Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam organ dan

membagi organ tersebut menjadi lobus dan lobulus. Pada jaringan ikat

tersebut ditemukan duktus kelenjar, pembuluh darah,s erat saraf dan lemak.

 

Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel:

1.    Unit sekretori

Terdiri dari : sel-sel asinar ,  duktus interkalaris , duktus striata , dan main

excretory ducts.

Sebagai tambahan kepada sel-sel ini yang bertanggung jawab besar untuk

sekresi dan modifikasi dari saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada

sekresi saliva, setidaknya pada kelenjar minor.

2.    Unit non sekretori

Terdiri dari myoepitel sel dan sel saraf

 

 

Page 19: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Sel-sel asinar

Merupakan unit sekretori sel.

Sel asinar mengandung olyco protein, protein dan elektrolit.

Menurut sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan

tercampur

a.       Asinus serus

–    Sekretnya encer

–    Terdapat pada kelenjar parotis

–    Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan

–    Lumennya sempit

–    Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris

interseluler

–    Inti sel bulat kearah basal

–    Penampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat,

bagian apikalnya banyak terdapat butir sekresi (zimogen) sehingga inti sel

terdesak ke basal. Dan setelah sekresi sel, maka sel menjadi mengecil.

–    Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat

berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus

 

b.      Asinus mukus

–    Sekretnya kental

–    Terdapat pada kelenjar saliva minor /  tambahan / kecil-kecil

–    Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan

–    Lumennya besar

–    Batas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga

sekretnya langsung dituangkan oleh sel sekretoris kedalam lumen asinus

–    Inti sel pipih kearah basal

Page 20: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

–    Pada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering

rusak saat preparat fifiksasi/dicat sehingga sel menjadi lebih terang

–    Terdapat sel myoepitel

–    Organela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit

mitokondria, RE, dan banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak

komponen karbohidrat pada sekretnya

 

c.       Asinus campuran

–    Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus

tercampur, adalah kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus

maupun asinus-asinus mukus sebagai parenkimnya. Campuran tersebut

dapat berupa asinus-asinus murni mukus dengan asinus-asinus murni serus

atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian mukus dan serus bersama-

sama

–    Kelenjar submandibularis (submaksilaris) memiliki sel serus lebih banyak

dari pada sel mukusnya

–    Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya

–    Pada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus

sedangkan sel-sel serus pada bagian yang jauh dari duktus

–    Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena

terganggunay pengeluaran sekretnya. Gangguan tersebut sering terjadi pada

duktus Boll

–    Bila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin

(serus) tadi akan terdesak kearah apikal (puncak) asinus, sehingga sel-sel

serus tadi merupakan suatu lengkungan yang pada penampang sering terlihat

sebagai bulan sabit, yangs ering disebut lanula Gianuzzi (Demilines of

Haidenhain, Crescent of Gianuzzi, serous demilunes of Gianuzzi). Bagian

ini masih mempunyai kanalikuli sekretoris interseluler yang bermuara ke

lumen asinus.

 

Page 21: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Duktus

Saluran kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda

menurut jenis kelenjar. Jika dipandang dari segi lobulasi, ada yang letaknya

intralobularis dan ada yang interlobularis.

1. Duktus intralobularis

a.    Duktus interkalaris (Duktus Boll)

– Duktus yang menghubungkan asinus dengan saluran berikutnya (duktus

Pfluger)

– Bersifat non sekretorius

– Terdiri dari epitel selapis pipih atau selapis kubis

– Fungsi :  a. mengatur sekresi saliva asinar

   b. memodifikasi komponen elektrolit

   c. mengangkut komponen makromolekuler

 

b.   Duktus sekretorius (Pfluger)

– Duktus yang lebih besar dan bersifat sekretorious, sehingga disebut juga

duktus salivatorius, terutama menghasilkan Ca dan air

– Epitelnya terdiri dari epitel selapis kubis sampai silindris dimana bagian

basalnya menunjukkan garis-garis sehingga juga disebut striated duct

(duktus bergaris-garis)

–   Fungsi : a.   Transport elektrolit dengan menyerap sodium dari sekresi

utama          diangkut keluar melalui pembuluh darah kapiler

 b.  memodifikasi kompisisi elektrolit saliva

 

2. Duktus Interlobularis

      Duktus pfluger tadi dilanjutkan oleh saluran yang lebih besar keluar dari

lobulus kelenjar tadi, masuk ke dalam jaringan ikat interlobular. Saluran ini

merupakan duktus pengeluaran atau eksretorius yang mengalirkan saliva ke

Page 22: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

dalam rongga mulut. Terdiri dari epitel selapis silindris atau berlapis semu dan

dekat muara duktus, epitel ini berubah menjadi epitel berlapis pipih dan

berlanjut ke epitel rongga mulut.

Penamaan duktus berdasarkan atas pakar yang menemukannya :

Kelenjar parotis : Stensen

Kelenjar Submandibular (submaksilaris) : Whartoni

Kelenjar Sublingualis : Bartholini

Fungsi = Resorpsi Na dan sekresi K

 

Sel Myoepitel

–       Terdapat dalam asinar

–       Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar kesistem duktus

dengan cara kontraksi asinar

 

Apa yang terjadi pada saluran saliva saat melewati saluran tersebut :

            1. Sekresi bikarbonat dan Kalium (Potassium)

            2. Reabsorbsi Natrium dan Chlorida

 

Saraf kelenjar ludah–       Kelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII)

–       Saraf parasimpatis = merangsang keluarnya saliva

–       Saraf simpatis = merangsang reseptor α dan β

 

Kelenjar ludah mendapatkan supply saraf parasimpatis dari nukleus ludah

inferior, kelenjar submandibula dan sublingualis mendapat supply saraf dari

nukleus ludah superior. Supply saraf simpatis untuk kelenjar parotis,

submandibularis, sublingualis berasal dari ganglion simpatis servikal superior,

dengan pleksus saraf yang berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri. Kelenjar

ludah minor mungkin juga mempunyai supply saraf simpatis dan parasimpatis.

 

Page 23: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Sekresi kelenjar ludahSaliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar

ludah. Sekresi normal saliva sehari berkisar antara 800 – 1500 ml. Pada umumnya

saliva merupakan cairan viskus, tidak berwarna yang mengandung air,

mukoprotein, immunoglobulis, karbohidrat komponen-komponen organis seperti,

Ca, P, Na, Mg, Cl, Fe, dan J. Kecuali itu saliva mengandung pula enzim amilase

yaitu ptialin Selanjutnya saliva juga mengandung sel-sel desquamasi yang lazim

disebut korpuskulus salivatorius. Komposisi saliva tadi sangat tergantung pada

keaktivan kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi kelenjar ludah dapat terjadi oleh

beberapa faktor, yaitu : reflek saraf, rangsangan mekanis, rangsangan kimaiwi.

Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan langsung pada mukosa

mulut. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf eferens yang berasal

dari bagian thorakal. Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris hanya

dengan jalan mencium bau makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan

dan membayangkan makanan saja.

            Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus

( merupakan enzim untuk mencernakan serat ptyalin) , sekresi mukus (untuk

pelumasan dan perlindungan permukaan).

Pada umumnya kelenjar ludah kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh

darah besar berjalan bersama-sama dengan duktusnya pada jaringan ikat

interlobularis dan memberi cabang-cabang mengikuti cabang-cabang duktusnya

kedalam lobuli, dimana pada akhirnya ia membentuk anyaman-anyaman kapiler

mengitari asinus dan akhirnya kembali membentuk vena yang berjalan bersama-

sama dengan pembuluh darah arterinya.

Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva :

Irama siang malam

Sifat dan besar stimulus

Tipe kelenjar

Diet

Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang

Page 24: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

Kadar hormon

Elektrolit

Kapasitas buffer

Obat-obatan

Page 25: Anatomi Fisiologi Gigi Dan Saliva

DAFTAR PUSTAKA

Haskell R and Gayford J.J , Penyakit Mulut. Jakarta:1991 Arey Leslie Brainerd, Ph.D.,LL.D., Human Histology a textbook in outline from

W.B. Saunders Company, Third edition Philadelphia. London, Toronto 1968.

 Regina dan Nahak M Maria, Dasar-Dasar Imlu Pencabutan Gigi. Akademi

Kesehatan Gigi Denpasar. Roth Gerald I and Camles Robert, Oral Biology.The C. V. Mosby Company.

Chapter 8:196-213 , 1981.