ANATOMI FISIOLOGI 2

42
Sri Redjeki drg , M Kes

description

mempelajari anatomi fisiologi gigi universitas airlangga

Transcript of ANATOMI FISIOLOGI 2

Sri Redjeki drg , M Kes

Penampang melintang gigi

Enamel

Dentin

Tanduk Pulpa

Ruang pulpaSaluran Pulpa

SementumSelaput Periodontal

Tulang alveolar

Foramen apikal

Garis gingiva

Garis servikal

Sub Mukosa

gingiva. .

FISIOLOGI GIGI

Ilmu yg mempelajari fungsi dan bentuk gigi serta bagian bagiannya , yg dapat diketahui dari bentuk anatomi dan bentuk fungsionilnya .

FUNGSI GIGI mastikasi mempertahankan dan melindungi

jaringan penyangga stabilisasi dalam lengkung gigi

Bentuk gigi geometris

◘Aspek labial / fasial atau lingual trapesium dg berbagai ukuran

Susunan ini memberi bentuk dasar:ο Ruang interproksimal ο Ruang antar akar gigi ο Mahkota gigi harus kontak dg gigi

tetanggaο Tiap gigi memp 2 antagonis , kecuali I1

RB dan M3 atas

◘ Aspek mesial / distal gigi anterior ♠ Dasar mahkota yang lebar

memberikan kekuatan♠ Bentuk tapered (labial dan lingual) penetrasi makanan (menggigit makanan)

Aspek mesial/ distal pada gigi posterior RA

Outline aspek mesial / distal unt premolar dan molar RA trapesium .

aspek buccal atau lingual

Aspek buccal atau lingual bag. Oklusal mahkota lebih lebar dari bag. servikal mahkota

aspek mesial / distal

Dilihat dari aspek mesial/ distal:

Permukaan oklusal mengecil gigi dapat menghancurkan makanan lebih mudah

Aspek mesial/ distal pada gigi posterior RB

Outline aspek mesial/ distal jajaran. Inklinasi mahkota lebih condong ke lingual

Inklinasi mahkota dan akar gigi RA dan RB membentuk garis paralel fungsi yang tepat

Pada posisi gigi yg tidak normal, garis daya tidak sejajar dg inklinasi gigi tidak stabil

Keuntungan bentuk gigi dan alignment yg normal

• pengunyahan efisien• menjamin umur gigi• melindungi gingiva

Belajar Bentuk Mahkota Gigi diikuti dg :

1. Titik/daerah kontak proksimal2. Ruang interdental/ interproksimal 3. Ruang embrasur/escapement4. Kontur fasial bagian 1/3 servikal dan

kontur lingual / palatal pada bagian 1/3 tengah dari mahkota gigi.

5. Penghubung semento-enamel pada permukaan mesial dan distal

1. TITIK /DAERAH KONTAK PROKSIMALgigi-gigi dalam posisi yang baik dalam rahang terlihat hubungan kontak mesial dan distal yang tepat

Hubungan kontak yang betul dalam lengkung gigi :

α Memegang makanan antara gigi-gigiα Menstabilisir lengkung gigi α Mencegah pergeseran gigi

Gigi M 3 dicegah bergeser kedistal oleh :☻ Angulasi/sudut dari permukaan oklusal

dengan akarnya☻ Jurusan daya oklusal yang bekerja.

Akibat kehilangan daerah/titik kontak Patologis :gingivitis kerusakan jaringan, diikuti oleh kerusakan tulang alveolar kehilangan gigi.

Daerah kontak dapat dipandang dari 2 arah, untuk mendapatkan letak dari daerah/titik kontak yang benar :

• tampak labial/bukal • tampak insisal/oklusal

Kontak dr aspek labial atau buccal

Kontak dr aspek insisal atau oklusal

2.RUANG INTERDENTAL/INTERPROKSIMALRuang interdental adalah ruangan

berbentuk segitiga, berisi interdental papilla.

Batas-batasnya :☻ dasarnya batas gusi/prosesus

allveolaris ☻ sisinya permukaan proksimal dari dua

gigi yang berdekatan pada lengkung gigi yang sama

☻ puncaknya daerah / titik kontak

Bentuk dari ruang interproksimal tergantung pada :

Bentuk dari gigi-gigi yang berkontak Hubungan posisi dari daerah kontak

3. EMBRASURE/ SPILLWAY

Labial/bukal dan lingual/palatal interproksimal embrasure ialah ruang yang melebar dari daerah kontak ke arah labial/bukal dan lingual/palatal

Insisal/oklusal embrasure ialah ruang di atas daerah kontak ke insisal dan oklusal yang dibatasi oleh ridge marginal yang berhubungan dengan cusp dan tepi insisal.

Bentuk embrasure yang baik mempunyai tujuan

1. Membuat spillway (saluran) 2. Membuat gigi-gigi lebih self cleansing.

Ruang embrasure dan daerah kontak melindungi jaringan gusi terhadap trauma geseran

Bentuk daerah kontak dan embrasure yang baik Akan memberi perlindungan dan stimulasi yang dibutuhkan

Embrasure tidak baik memberikan perubahan patologis pada jaringan penunjang

4. KONTUR FASIAL DAN LINGUAL

Permukaan fasial sepertiga servikal dan permukaan lingual pada bagian sepertiga tengah mahkota hingga attached gingiva gigi yang berupa tonjolan tipis enamel .

Kurva/kontur ini harus dikenal berperan dalam pertimbangan fisiologis

◘ Kurva yang baik Akan memberikan stimulasi pada gingiva

◘Kurva yang landai atau sempit

Penumpukan plaque di daerah sulcus gingiva

Mendorong gingiva ke apical

◘ Kurva yang terlalu cembung

Gingiva tidak ada stimulasi

Plaque tertimbun pada daerah gingiva dibawah kontur yang berlebihan

Kecembungan Kontur facial/ lingual gigi RA

Kecembungan Kontur facial/ lingual gigi RB

5. PENGHUBUNG CEMENTO- ENAMEL PADA PERMUKAAN MESIAL DAN DISTAL

Lengkung menunjukkan kurva dan tinggi perlekatan jaringan inter proksimal.

Epithelial attachment dan garis servikal cenderung mengikuti lengkung yang sama

Kelalaian perawatan gigi mengakibatkan iritasi kronis kerusakan epithelial attachment

Kurva penghubung semento-enamel dipermukaan proksimal

Yang tidak langsung, memberi stabilisasi pada gigi-gigi menambah efisiensi saat fungsi pengunyahan :

◘ bentuk cusp◘ proporsi dari berbagai ukuran mahkota dan akar gigi◘ bentuk akar gigi◘ letak serta sudut dari gigi/ inklinasi di dalam rahang

OKLUSIHubungan kontak dari gigi geligi selama berfungsi.

Susunan gigi geligi , hubungan oklusi, tinggi bidang oklusal dalam hubungan dg tinggi inter maksila selalu berubah , tergantung :

1. pertumbuhandan erupsi gigi gigi

2. Pertumbuhan tulang kranial

3.Pertumbuhan otot kunyah dan otot muka

Oklusi meliputi faktor faktor

Bentuk lengkung geligi

• Posisi gigi gigi pada RA dan RB membentuk suatu lengkung bila dilihat dari oklusal

• Malposisi gigi yang ringan tidak mempengaruhi bentuk lengkung , tetapi bila malposisi pada beberapa gigi bentuk lengkung tidak teratur/ asymetri

• Perubahan lengkung ringan tidak mempengaruhi oklusi

• Descrepancy lengkung antara lengkung RA dan RB relasi oklusal berubah

Overlap dari gigi geligi

Lengkung geligi RA cenderung lebih besar dibanding RB, shg gigi gigi RA posisi lebih keluar(overhanging ) terhadap gigi gigi RB saat oklusi sentris

B-O line (Bucco occlusal line ) RB berhubungan dg C-F line (central fossa line) RA

Li-O line (Linguo-Occlusal line) RA berhubungan dg C-F line

Relasi posisi intercusp

Syarat syarat oklusi sentris :

♣ Gigi RA dan RB dalam hubungan kontak maksimal dan tidak bekerja

♣ Bibir menekan satu sama yang lain♣ Ujung lidah pada ⅓ insisal dan tengah

dari gigi gigi incisive atas dan bawah♣ Otot otot kunyah dalam keadaan

kontraksi♣ Ekspresi wajah kelihatan normal

Overjet (horizontal overlap)

Jarak horizontal antara incisal edge gigi gigi depan RA dan incisal edge gigi gigi depan RB

Overbite / vertical overlap

Jarak vertikal antara incisal edge gigi depan RA dg incisal edge gigi depan RB

Inklinasi dan angulasi dari akar gigi

Permukaan oklusal gigi posterior

Kurva bidang oklusal

Permukaan oklusal dari lengkung geligi umumnya bila dilihat dari sagital tidak flat/ lurus tetapi membentuk kurve Curve of Spee

Curva of Monson kurva bidang oklusal dilihat secara tiga dimensi meliputi premolar kanan kiri, cusp molar serta kondili kanan dan kiri

Curve of Wilson kurva yang dilihat dari lateral ( kanan – kiri) yang menghubungkan non fungsional cusp yang lebih pendek dari fungsional cusp