Anatomi Dan System Peredaran Darah Otak
-
Upload
baiqhulhizatilamni -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
description
Transcript of Anatomi Dan System Peredaran Darah Otak
![Page 1: Anatomi Dan System Peredaran Darah Otak](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/55cf8ecc550346703b95b9c8/html5/thumbnails/1.jpg)
Anatomi dan system peredaran darah otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat dari semua
alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu :
a. Lobus frontalis adalah bagian dari serebrum yang terletak di depan sulkus sentralis.
b. Lobus parietalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan dibelakangi olek karaco
oksipitalis.
c. Lobus temporalis, terdapat di bawah lateral dari fisura serebralis dan di depan lobus
oksipitalis.
d. Oksipitalis, yang mengisi bagian belakang dari serebrum.
Disamping pembagian dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi dan banyaknya area.
Secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :
a. Korteks Frontalis
Merupakan area motorik yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan volunter.
b. Korteks Parietalis
Mempunyai peranan utama pada kegiatan memproses dan mengintergrasi informasi
sensorik yang lebih tinggi tingkatnya.
c. Lobus Temporalis
Merupakan area sensorik reseptif untuk impuls pendengaran. Korteks pendengaran
primer berfungsi sebagai penerima suara. Korteks asosiasi pendengaran penting untuk
memahami bahasa ucap, dan lesi daerah ini (terutama pada sisi dominan) dapat
mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa
serta sulit mengulang kata-kata.
d. Lobus oksipitalis
Mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan
menyadari sensasi warna.Salah satu ciri khas otak mengendalikan sensorik dan motorik
yaitu bahwa setiap hemisfer otak terutama mengurus sisi tubuh kontra lateral.
![Page 2: Anatomi Dan System Peredaran Darah Otak](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081722/55cf8ecc550346703b95b9c8/html5/thumbnails/2.jpg)
Otak memperoleh darah dari dua pembuluh darah besar : karotis atau sirkulasi anterior dan
vertebra atau sirkulasi posterior. Masing-masing sistem terlepas dari arkus aorta sebagai
pasangan pembuluh : karotis komunis kanan dan kiri dan vetebra kanan dan kiri. Masing-masing
karotis membentuk bifurkasi untuk membentuk arteri karotis interna dan eksterna. Arteri vetebra
berawal dari arteri subklavia. Vetebra bergabung membentuk arteri basiler, dan selanjutnya
memecah untuk membentuk kedua arteri serebral posterior yang mensuplai permukaan otak
inferior dan mediana juga bagaian lateral lobus oksipital.
Sistem karotis terutama melayani hemisfer otak dan sistem vertebrabasilaris terutama
memberi darah bagi batang otak, serebelum dan bagian posterior hemisfer. Aliran darah di otak
(ADO) dipengaruhi terutama oleh 3 faktor. Dua yang paling penting adalah tekanan untuk
memompa darah dari sistem arteri kapiler ke sistem vena dan tahanan (perifer) pembuluh darah
otak. Faktor ketiga adalah faktor darah sendiri yaitu viskositas dan koagulobilitasnya
(kemampuan untuk membeku).
Dari faktor pertama, yang penting adalah tekanan darah sistemik (faktor jantung, darah,
pembuluh darah dan lain-lain) dan faktor kemampuan khusus pembuluh darah otak (arteriol)
untuk menguncup bila tekanan darah sistemik naik dan berdilatasi bila tekanan darah sistemik
menurun. Daya akomodasi sistem arteriol otak ini disebut daya otoregulasi pembuluh darah otak
yang berfungsi normal bila tekanan sistolik antara 50 – 150 mmHg.
Faktor darah, selain viskositas darah dan daya membekunya, juga diantaranya seperti
kadar/tekanan parsial CO2 dan O2 berpengaruh terhadap diameter arteriol. Kadar/tekanan parsial
CO2 yang naik, PO2 yang turun, serta suasana jaringan yang asam ( pH rendah ), menyebabkan
vasodilatasi, sebaiknya bila tekanan parsial CO2 turun, PO2 naik, atau suasana pH tinggi, maka
terjadi vasokontriksi. Viskositas/kekentalan darah yang tinggi mengurangi ADO. Sedangkan
koagulobilitas yang besar juga memudahkan terjadinya trombosis dan aliran darah lambat, akibat
ADO yang menurun.