ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

35
anatomidanfisiologimanusias istemsarafanatomidanfisiolo gimanusiasistemsarafanatomi danfisiologimanusiasistemsa rafanatomidanfisiologimanus iasistemsarafanatomidanfisi ologimanusiasistemsarafanat omidanfisiologimanusiasiste msarafanatomidanfisiologima nusiasistemsarafanatomidanf isiologimanusiasistemsarafa natomidanfisiologimanusiasi stemsarafanatomidanfisiolog imanusiasistemsarafanatomid ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF MUH. IHSAN H 70100113030

Transcript of ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Page 1: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

anatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasistemsarafanatomidanfisiologimanusiasiste

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM SARAF

MUH. IHSAN H

70100113030

Page 2: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

TUGAS

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM SARAF”

OLEH :

NAMA : MUH. IHSAN H

NIM : 70100113030

KELAS : FARMASI A

DOSEN : ASRUL ISMAIL, S.Farm., M.Sc., Apt.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

SAMATA-GOWA

2014

Page 3: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

1. Jelaskan fisiologi dan pembagian susunan saraf manusia

Jawab:

Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. System saraf pusat terletak di dua tempat yaitu pada otak dan sumsum tulang belakang. Bagian bagian otak secara umum terdiri atas otak besar, otak tengah, dan otak belakang. Sedangkan sumsum tulang belakang meliputi saraf servikalis, saraf forakalis, saraf lumbalis, saraf sakralis. Sistem saraf tepi dibedakan berdasarkan araf impuls dan cara kerja. Berdasarkan arah impuls antara lain neuron sensorik dan neuron motorik. Berdasarkan cara kerja terdiri atas system saraf sadar (somatic) dan system saraf otonom (tidak sadar). System saraf otonom terdiri dari system saraf simpatik dan system saraf parasimpatik.

Berikut fisiologi dari system saraf

Struktur Morfologi & lokasi FungsiNeuron Terdiri dari badan sel

dan juluran sitoplasma (dendrit dan axon)

Menghantarkan rangsang dalam bentuk pesan elektrik

Sel-sel schwan dengan selubung mielin

Di sepanjang akson Meningkatkan kecepatan hantaran rangsang

Nodus ranvier Celah-celah diantara sel-sel schwann

Rangsang saltatori

Neuroglia Sel-sel yang berlokasi di otak dan medula spinalis

Menggabungkan bagian neuron yang bermielin dan tak bermielin

Membantu neuron dalam transport kalium, pemakanan, eksresi, regene-rasi, dan perbaikan.

Neurotransmitter

Materi kimia di ujung neuron dan celah sinap

Menghantarkan pesan kimiawi dari saraf satu ke sel selanjutnya

Akson Struktur Neuron Mengirim impuls dari badan sel saraf ke jaringan lainnya.

Badan sel Struktur Neuron Untuk mengendalikan kerja sel sarafDendrit Struktur Neuron Mengirim impuls ke badan sel saraf

2. Jelaskan jenis-jenis sel saraf manusia.

Page 4: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Jawab:

Saraf secara fungsional terdiri dari : Saraf aferen (saraf sensoris), yaitu berkas-berkas saraf yang menuju ke

saraf pusat, dan saraf sensoris. Saraf eferen (saraf motoris) yang keluar dari saraf pusat.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi 3 kelom-pok, yaitu sel saraf sensori, saraf motor, dan saraf intermediet (asosiasi).

Tipe Neuron terdiri atas:a.Sel saraf sensori : fungsi sel saraf sensori menghantar impuls dari resep-

tor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b.

Sel saraf motor : fungsi sel saraf motor mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan akson-nya dapat sangat panjang.

c.Sel saraf intermediet / interneuron : sel saraf intermediet (sel saraf asosiasi). Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfung-si menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhu-bungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

Menurut jumlah ulurannya, sel saraf dibedakan menjadi:

a. Neuron unipolar

Page 5: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Neuron unipolar pada umumnya merupakan neuron sensori, hanya

mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya. selanjutnya cabang akan

terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf

T, satu sebagai dendrit sementara yang lain sebagai akson.

b. Neuron bipolar

Neuron bipolar pada umumnya merupakan neuron intermediet,

mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling

berlawanan, satu berperan sebagai dendrit sementara yang lain berperan

sebagai akson, sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak

lonjong/elips.

c. Neuron multipolar

Jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak ditemui, dendrit lebih

dari satu namun hanya memiliki sebuah akson, berbentuk multigonal, pada

umumnya berfungsi sebagai motoneuron lain dari tubuh, seperti otot, kulit,

ataupun kelenjar.

3. Jelaskan mengenai sistem motorik manusia.

Jawab:

saraf motorik merupakan bagian dari struktur dan fungsi sistem saraf,

berfungsi mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang

hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf

motorik berada di sistem saraf pusat, dimana dendritnya sangat pendek dan

aksonnya bisa sangat panjang. Dendrit berhubungan langsung dengan akson

saraf asosiasi. Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor dengan

sistem saraf pusat terjadi melalui proses penghantaran impuls dengan kode

irama dan frekuensi tertentu. Saraf eferen atau dapat disebut sebagai saraf

motorik, terdiri atas saraf motorik somatik dan saraf somatik autonom.

a. Saraf motorik somatik

Page 6: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Saraf motorik somatik, berfungsi membawa implus dari saraf pusat

ke otot rangka sebagai organ efektor melalui proses komunikasi secara

biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui neurotransmitor yang di

hubungkan oleh saraf-otot, sehingga dapat terjadi kontraksi otot. Sistem

saraf somatik turut berperan dalam proses pengendalian kinerja otot

rangka yang diperlukan untuk menyelengarakan berbagai sikap dan

gerakan tubuh.

b. Saraf motorik autonom

Saraf motorik autonom merupakan salah satu komponen  sistem

saraf  autonom yang mengendalikan otot polos, otot jantung dan kelenjar.

Sistem saraf autonom termasuk berbagai pusat pengendali di otak, pada

dasarnya melaksanakan kegiatan secara independen dan tidak langsung

dikendalikan oleh kesadaran. Sistem saraf autonom terutama

mengendalikan berbagai fungsi organ viseral yang sangat penting untuk

mempertahankan kehidupan.

Sistem saraf autonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem

saraf parasimpatik. Sistem ini biasanya disebut sistem motor dan serabut

aferen yang kembali dari organ interna bukan merupakan bagian dari

sistem ini. Sebagian besar organ menerima seperangkat serabut ganda, satu

perangkat melalui saraf simpatik dan yang lain melalui parasimpatik.

Ujung akson pada saraf tersebut mengeluarkan suatu zat transmitter yang

berbeda pada efektor. Serabut-serabut saraf simpatik mengeluarkan

norepinefrin, sedangkan serabut- serabut saraf parasimpatik mengeluarkan

asetilkolin.

Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak

pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di

sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang

sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf

parasimpatik, ganglionnya menempel pada organ yang dibantu sehingga

urat pra ganglionnya panjang. Distribusi anatomik sistem saraf otonom ke

organ-organ visera, memperlihatkan bahwa terdapat keseimbangan

Page 7: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

pengaruh saraf simpatis dan saraf parasimpatis pada satu alat. Umumnya

tiap organ visera dipersarafi oleh keduanya. Bila sistem simpatis

meningkat, maka pengaruh parasimpatis terhadap organ tersebut kurang

tampak, begitupun sebaliknya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

pengaruh simpatis terhadap satu organ berlawanan dengan pengaruh

parasimpatisnya.

4. Jelaskan bagaimana mekanisme gerak refleks pada manusia.

Jawab:

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk men-jelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara oto-matis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sen-sori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disam-paikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (aso-siasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf peng-hubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Page 8: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Gambar Lengkung refleks yang menggambarkan mekanismejalannya impuls pada lutut yang dipukul

5. Ancu mengalami depresi berat karena ditinggal oleh kekasihnya Vani ke

Jogja untuk melajutkan kuliah. Sedangkan kekasihnya yang lain, Marta

menikah bersama orang lain. Setelah didiagnosa, diketahui bahwa

depresi terjadi karena adanya ketidak seimbangan neurotransmitter di

otak. Jelaskan jenis neurotransmitter tersebut, dan hubungkan dengan

kondisi depresi.

Jawab:

a. Asetilkolin

Neuron kolinergik mengandung setilkolin yang terdistribusi difus di

korteks serebri dan mempunyai hubungan timbal balik dengan sistem

monoamin. Abnormal kadar kolin (prekursor asetilkolin) terdapat di

otak pasien depresi. Obat yang bersifat agonis kolinergik dapat

menyebabkan letargi, anergi, dan retardasi psikomotor pada orang

normal. Selain itu, ia juga dapat mengeksaserbasi simptom-simptom

depresi dan mengurangi simptom mania.

Hipotesis kolinergik mengklaim bahwa penurunan fungsi kognitif

pada demensia terutama terkait dengan penurunan neurotransmisi

Page 9: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

kolinergik. Hipotesis ini telah menyebabkan minat yang besar dalam

keterlibatan putatif dari neurotransmisi kolinergik dalam proses

pembelajaran dan memori.

Fungsi asetilkolin antara lain mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan,

dan pemusatan perhatian. Berperan pula pada proses penyimpanan dan

pemanggilan kembali ingatan, atensi dan respon individu. Di otak,

asetilkolin ditemukan pada cerebral cortex, hippocampus (terlibat

dalam fungís ingatan), bangsal ganglia (terlbat dalam fungís motoris),

dan cerebrlum (koordinasi bicara dan motoris). Ach merupakan

neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ia

ditransportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak.

AcH memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan cortex motorik.

Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori,

rasa haus, pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku sexual

dan tonus otot.

Gejala Defisit: Kurangnya inhibisi, Berkurangnya fungsi memori,

Euphoria, Antisosial, Penurunan fungsi bicara.

Gejala Berlebihan: Over-inhibisi, Anxietas & Depresi dan Keluhan

Somatic

Asetilkolin merupakan neurotransmiter hasil sintesa dari bahan utama

berupa kolin. Saat ini, sangat cukup banyak penelitian yang mengkaji

peranan kolin dalam pembelajaran.

Peran asetilkolin (Ach) dalam fungsi kognitif diselidiki. Keterlibatan

AcH dalam proses pembelajaran dan memori. Terutama, penggunaan

skopolamin sebagai alat farmakologis dikritik. Dalam bidang perilaku

neuroscience racun kolinergik yang sangat spesifik telah

dikembangkan. Tampaknya bahwa kerusakan yang lebih besar dan

lebih spesifik kolinergik, efek sedikit dapat diamati pada tingkat

perilaku. Korelasi antara penurunan penanda kolinergik dan

penurunan kognitif pada demensia mungkin tidak tebang habis seperti

yang telah diasumsikan. Keterlibatan sistem neurotransmitter lain

Page 10: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

dalam fungsi kognitif secara singkat dibahas. Dengan

mempertimbangkan hasil dari berbagai bidang penelitian, gagasan

bahwa AcH memainkan peran penting dalam belajar dan proses

memori tampaknya dilebih-lebihkan. Bahkan ketika peran sistem

neurotransmitter lainnya dalam belajar dan memori dipertimbangkan,

tidak mungkin bahwa AcH memiliki peran tertentu dalam proses ini.

Atas dasar data yang tersedia, AcH tampaknya lebih khusus terlibat

dalam proses attentional dibandingkan dalam proses pembelajaran dan

memori.

b. Serotonin

Neuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak

ke korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan

hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya

dalam gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14 reseptor

serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan

syaraf pusat.

Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido.

Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma

hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun,

temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin bersama-sama

dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang

terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada

mamalia dan reptilia.

Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa jenis

gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi, psikosis, migren,

gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan.

Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan

mempengaruhi sistem serotonin tersebut.

Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan tidur,

persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta

berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan libido.

Page 11: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Gejala Defisit : Irritabilitas & Agresif, Depresi & Ansietas, Psikosis,

Migren, Gangguan fungsi seksual, Gangguan tidur & Gangguan

kognitif, Gangguan makan. Obsessive compulsive disorder (OCD)

Gejala Berlebihan : Sedasi, Penurunan sifat dan fungsi aggresi Pada

kasus yang jarang: halusinasi

Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian

dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-

sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat. Adanya

gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap

kekambuhan depresi.

Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di

daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang

tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin rendah pada penderita

depresi yang agresif dan bunuh diri.

Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun

pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan

mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai

riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan fungsi

eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme

dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia

dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat

berkurangnya triptofan.

Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid).

Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita

depresi. Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan

usaha-usaha bunuh diri.

Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG

tidur dan HPA aksis. Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan

metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. Pada

penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin

Page 12: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw adanya

gangguan serotonin pada depresi.

Pada penderita bulimia nervosa (BN), dan terkait pesta-purge sindrom,

faktor serotonin pusat (5-hydroxytryptamine, 5-HT)  berkontribusi

tidak hanya untuk disregulasi appetitive tetapi juga untuk manifestasi

temperamental dan kepribadian. Pada temuan dari studi neurobiologis,

molekul-genetik, dan otak-pencitraan, telah diungkapkan model

integratif peran 5-HT fungsi dalam sindrom bulimia.

c. Dopamin

Berbagai penelitian menunjukkan dopamin juga makin mendekatkan

pada kesimpulan bahwa neurotransmiter jenis ini mempengaruhi

proses pengingatan. Melalui mekanisme kompensasi yang di

munculkan oleh dopamin, maka hubungan zat kimia ini dalam proses

belajar dan ingatan dapat terlihat jelas.

Dopamin di produksi pada inti-inti sel yang terletak dekat dengan

sistem aktivasi retikuler. Dopamin di bentuk dari asam amino tirosin,

yang berfungsi membantu otak mengatasi depresi, meningkatkan

ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Walaupun dopamin di produksi oleh otak, individu tetap

membutuhkan asupan tirosin yang cukup guna memproduksi dopamin.

Tirosin di temukan pada makanan berprotein seperti : daging, produk-

produk susu (sperti keju), ikan , kacang panjang, kacang-kacangan dan

produk kedelai. Dengan 3-4 ons protein sehari, energi kita akan lebih

terjaga.

Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan

oleh neuron-neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron

ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh

dopamin biasanya sebagai inhibisi

Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada

beberapa area. Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke

Page 13: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

setiap area otak, sementara serotonin dan dopamin terutama ke regio

ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline)

Ada empat jaras dopamin di otak, yaitu tuberoinfundobulair,

nigrostriatal, mesolimbik, mesokorteks-mesolimbik. Sistem ini

berfungsi untuk mengatur motivasi, konsentrasi, memulai aktivitas

yang bertujuan, terarah dan kompleks, serta tugas-tugas fungsi

eksekutif. Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan

dengan gangguan kognitif, motorik, dan anhedonia yang merupakan

manifestasi simptom depresi.

Jadi, apabila subsensitivitas reseptor-reseptor pada membran sel

paskasinaptik, neurotransmiter epinefrin, norepinefrin, serotonin,

dopamin menurun kadarnya pada celah sinaptik, terjadilah sindrom

depresi. Demikian pula bila terjadi peningkatan kadar neurotransmiter

asetilkolin di celah sinaptik, terjadilah gejala depresi.

d. Monoamin dan Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa zat-zat yang menyebabkan

berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan

depresi.Akibatnya timbul teori yang menyatakan bahwa berkurangnya

ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama NE dan serotonin,

dapat menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya

obat antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang

bekerja meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin

dapat memperbaiki depresi.

e. Noradrenergik atau Norepinefrin

Norepinephrine memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus

serta dalam konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan

kortex cerebral. Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di

saraf simpatis.

Norepinephrine dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke

penyimpanan melalui proses reuptake aktif.

Page 14: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan

orientasi; mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan

memory.

Gejala Defisit : Ketumpulan. Kurang energi (Fatique), Depresi

Gejala Berlebihan : Anxietas. kesiagaan berlebih. Penurunan rasa

awas, Paranoia, Kurang napsu makan. dan Paranoid

Badan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak

di locus ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri,

sistem limbik, basal ganglia, hipotalamus dan talamus. Ia berperan

dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan (proyeksi ke limbiks

dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam

sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus

ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang

dipelajari. Locus ceruleus juga tempat neuron-neuron yang

berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi norepinefrin

ke dalam sirkulasi darah perifer.

Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi

fungsi LC, fungsi vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi

terhadap stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui

talamus diteruskan ke LC, selanjutnya ke komponen

simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses

kognitif dapat memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal

terhadap stressor akut tersebut.

Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di

otak) meningkat pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku

yang bertujuan. Stressor yang menetap dapat menurunkan kadar

norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini dapat menyebabkan

anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi.

Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-

hydroxyphenilglycol (MHPG). Penurunan aktivitas norepinefrin

sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi MHPG. Beberapa

Page 15: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada

penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat

kadarnya pada penderita depresi yang di ECT (terapi kejang listrik).

6. Uraikan bagaimana mekanisme komunikasi sistem saraf manusia,

hubungkan dengan mekanisme potensial aksi (polarisasi, dkk).

Jawab:

Impuls dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut. a. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls berupa rangsangan atau tanggapan melalui serabut saraf (akson) terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara ba-gian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif di bagian luar dan kutub negatif di bagian dalam sel saraf. Diperki-rakan rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembali-kan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelom-bang perbedaan potensial bervariasi antara 1-120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan ke potensial istirahat. Untuk dapat ber-fungsi kembali diperlukan waktu 1/500 - 1/1000 detik. Energi yang digu-nakan dari hasil respirasi sel oleh mitokondria sel saraf. Stimulasi yang ku-rang kuat (di bawah ambang = threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas am-bang maka impuls akan dihantarkan ke ujung akson. Stimulasi yang kuat menimbulkan jumlah impuls lebih besar pada periode waktu tertentu.

Gambar Mekanisme saltatori impus sepanjang aksonb. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk ton-jolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat kumpulan

Page 16: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

membran kecil berisi neurotransmitter yang disebut vesikula sinapsis. Neu-ron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron prasinapsis. Mem-bran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut postsinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula berge-rak dan melebur dengan membran prasinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron prasinap-sis ke postsinapsis. Contoh jenis neurontransmitter : setilkolin (terdapat di seluruh tubuh), noradrenalin (di saraf simpatik), dopamin dan serotonin (di otak). Asetilkolin berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada re-septor yang terdapat di membran postsinapsis. Penempelan asetilkolin pa-da reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugas, akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran postsinapsis. Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran prasinapsis dan membran postsinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot.

Gambar Mekanisme neurotransmiter pada celah sinapsis

Dalam sistem penghantaran impuls (rangsang saraf) terdapat serentet-an kejadian fisiologis yang meliputi:

a. Potensial Istirahat (Resting Potential atau Polarisasi ):

Ketika neuron dalam kondisi tidak menghatarkan impuls disebut dalam kondisi Resting Potential (Potensial Istirahat). Ciri dari potensial istrirahat ada-lah adanya perbedaan gradien potensial elektrik (perbedaan muatan – dan +) di antara bagian interior(-) dan eksterior (+) membran neuron

Page 17: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Gambar Neuron dalam kondisi Resting Potential (Potensial Istirahat), bagian interior (negatif), dan di eksterior lebih positif

b. Depolarisasi

Suatu neuron akan menghantarkan impuls jika terdapat suatu stimulus. Suatu resptor tertentu mendeteksi stimuli dan menimbulkan terjadinya per-ubahan gradien potensial elektrik di sepanjang sel saraf (neuron). Perubahan gradien potensial elekrik ini disebut depolarisasi.

Page 18: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Gambar Mekanisme Potensial aksi terdiri atas: A. Stimulasi neuron, yang menye-babkan gerbang Na terbuka, B. Depolarisasi, menyebabkan ion Na yang bermuatan positif masuk ke intrasel neuron sehingga terjadi perubahan gradien potensial elektrik secara lokal, C. Pemulihan atau repolarisasi, ger-bang K terbuka sehingga gradien potensisl listrik kembali seperti semula (ekstrasel lebih positif)

c. Potensial Aksi

Jika neuron yang mengalami depolarisasi tersebut mencapai voltase tertentu, maka akan menyebabakan gerbang Na di membran menjadi terbuka. Akibatnya, membran menjadi permeabel terhadap Na sehingga ion Na yang bermuatan positif masuk ke intrasel. Masuknya Na menimbulkan perubahan gradien potensial elekrik secara lokal karena bagian intrasel yang semula lebih negatif dalam kondisi tersebut menjadi labih positif. Peristiwa perubahan gradien potensial listrik terjadi sangat cepat dan disebut Potensial Aksi. Kemudian setelah beberapa detik, gerbang Na akan menutup kembali sehingga Na yang keluar tidak dapat masuk lagi ke intrasel. Kondisi kembali ke potensial istirahat.

Page 19: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

– +– + + + + +

– +– + + + + +

+ –+ – + + + +

+ –+ – + + + +

+ –+ – – – – –

+ –+ – – – – –

– – – –

– – – –

– –

– –

+ +

+ +

+ ++ + – – – –

+ ++ + – – – –

– –– – + + + +

– –– – + + + +Na+

Na+

Na+

Action potential

Action potential

Action potentialK+

K+

K+

Axon

An action potential is generated as Na+ flows inward across the membrane at one location.

1

2

The depolarization of the action potential spreads to the neighboring region of the membrane, re-initiating the action potential there. To the left of this region, the membrane is repolarizing as K+ flows outward.

3

The depolarization-repolarization process isrepeated in the next region of the membrane. In this way, local currents of ions across the plasma membrane cause the action potential to be propagated along the length of the axon.

K+

Gambar Mekanisne terjadinya potensial aksi

d. Pesan Chemis ( neurotransmitter):

Jika impuls saraf sudah sampai ke ujung axon,untuk menyampaikan impuls ke neuron lain atau sel lain (sel otot rangka misalnya) maka perlu rang-sang dalam bentuk kimia disebut neurotransmitter. Pesan kemis ini bergerak dalam suatu celah antara sel saraf dengan sel berikutnya yang disebut celah sinaptik. Antara sel saraf dengan sel otot akan memicu terjadinya kontraksi, sedangkan antara sel saraf satu dengan sel saraf lainnya memicu atau meng-hambat suatau rangsang.

7. Jelaskan mekanisme kerja sistem saraf simpatik dan para simpatik.

Jawab:

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersang-kutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasim-patik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang

Page 20: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Dalam beberapa hal, otot dan kelenjar yang bekerja bersama dalam merangsang organ yang lebih besar menda-patkan suplai saraf ganda, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Antara kedua saraf satu tersebut menghasilkan efek antagonis (bertolak belakang.) Misalnya, saraf simpatik akan meningkatkan detak jantung sebaliknya parasimpatik menurunkan detak jantung.

Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik Simpatik

mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar

pen-cernaan mengerutkan kantung kemih

memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar

pencer-naan menghambat kontraksi kandung

kemih

8. Jelaskan kelainan sistem saraf pada penderita penyakit parkinson.

Jawab:

Penyebab terjadinya penyakit Parkinson adalah kurangnya jumlah

neurotransmitter dopamin di dalam susunan saraf.

Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat

lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu

menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia

basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan

menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.

Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia

neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara

saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.

Page 21: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami

kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan

sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel

saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini

cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran

utama.

Pada banyak penderita, pada mulanya Parkinson muncul sebagai

tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika

tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur. Stres

emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Pada awalnya tremor

terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan

tungkai. Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata.

Pada sepertiga penderita, tremor bukan merupakan gejala awal; pada

penderita lainnya tremor semakin berkurang sejalan dengan berkembangnya

penyakit dan sisanya tidak pernah mengalami tremor.

Penderita mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan

terjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan

oleh orang lain, maka gerakannya terasa kaku. Kekakuan dan imobilitas bisa

menyebabkan sakit otot dan kelelahan. Otot-otot kecil di tangan seringkali

mengalami gangguan. Penderita mengalami kesulitan dalam melangkah dan

seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai

dengan langkahnya. Jika penderita sudah mulai berjalan, mereka mengalami

kesulitan untuk berhenti atau berbalik. Langkahnya bertambah cepat sehingga

mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya

menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga

cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.

Wajah penderita menjadi kurang ekspresif karena otot-otot wajah

untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Kadang berkurangnya ekspresi

wajah ini disalah artikan sebagai depresi, walaupun memang banyak penderita

Parkinson yang akhirnya mengalami depresi. Pandangan tampak kosong

dengan mulut terbuka dan matanya jarang mengedip. Penderita seringkali

Page 22: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot wajah dan tenggorokan

menyebabkan kesulitan menelan. Penderita berbicara sangat pelan dan tanpa

aksen (monoton) dan menjadi gagap karena mengalami kesulitan dalam

mengartikulasikan fikirannya. Sebagian besar penderita memiliki intelektual

yang normal, tetapi ada juga yang menjadi pikun.

9. Jelaskan mekanisme terjadinya nyeri dan hubungannya dengan sistem

saraf manusia.

Jawab:

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu

nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas

ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Nosisepsi adalah

mekanisme yang menimbulkan nyeri nosiseptif dan terdiri dari proses

transduksi, konduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.

Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen/nosiseptor

mengubahstimulus nyeri menjadi potensial aksi. Konduksi adalah proses

penghantaran/penjalaran impuls melalui serabut saraf penghantar nyeri sampai

ke kornu dorsalis medula spinalis, dan dari kornu dorsalis ke otak. Transmisi

adalah proses penghantaran impuls melewati sinaps dari neuron orde pertama

ke neuron orde kedua pada jalur sensorik yang terjadi di kornu dorsalis medula

spinalis. Proses ini melibatkan pelepasan neurotransmiter dari neuron

presinaps ke neuron post sinaps. Modulasi adalah proses amplifikasi atau

inhibisi sinyal neural terkait nyeri (pain related neural signals). Proses ini

terutama terjadi di kornu dorsalis medula spinalis, dan mungkin juga terjadi di

level lainnya. Serangkaian reseptor opioid seperti mu, kappa, dan delta dapat

ditemukan di kornu dorsalis. Sistem nosiseptif juga mempunyai jalur

desending berasal dari korteks frontalis, hipotalamus, dan area otak lainnya ke

otak tengah (midbrain) dan medula oblongata, selanjutnya menuju medula

spinalis. Hasil dari proses inhibisi desendens ini adalah penguatan, atau

bahkan penghambatan (blok) sinyal nosiseptif di kornu dorsalis. Persepsi nyeri

adalah kesadaran akan pengalaman nyeri. Persepsi merupakan hasil dari

Page 23: ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA.docx

interaksi proses transduksi, transmisi, modulasi, aspek psikologis, dan

karakteristik individu lainnya. Keempat proses ini dikaitkan satu sama lain

dalam teori “gate control”.

Teori “gate control” merupakan model modulasi nyeri yang populer.

Teori ini menyatakan eksistensi dari kemampuan endogen untuk mengurangi

dan meningkatkan derajat perasaan nyeri melalui modulasi impuls yang masuk

pada kornu dorsalis melalui “gate” (gerbang). Berdasarkan sinyal dari sistem

asendens dan desendens maka input akan ditimbang. Integrasi semua input

dari neuron sensorik, yaitu pada level medula spinalis yang sesuai, dan

ketentuan apakah “gate akan menutup atau membuka, akan meningkatkan atau

mengurangi intensitas nyeri asendens. Teori “gate control” ini mengakomodir

variabel psikologis dalam persepsi nyeri, termasuk motivasi untuk bebas dari

nyeri, dan peranan pikiran, emosi, dan reaksi stress dalam meningkatkan atau

menurunkan sensasi nyeri. Memalui model ini, dapat dimengerti bahwa nyeri

dapat dikontrol oleh manipulasi farmakologis maupun intervensi psikologis.