ANASTESI LOKAL

22
6 oktober 2009 drg. Michael A. Leman

Transcript of ANASTESI LOKAL

Page 1: ANASTESI LOKAL

6 oktober 2009drg. Michael A. Leman

Page 2: ANASTESI LOKAL

Pendahuluan

“ Pasien harus diberitahu sebelum anastesi dilakukan bahwa tidak semua sensasi akan hilang dan hanya rasa sakit yang spesifik yang ditiadakan. Hal ini menjadi nyata ketika dalam operasi bedah mulut, dimana prosedur kadang melibatkan suatu rasa tekanan yang nyata yang menyebabkan pasien menjadi takut bahwa suatu anastesi tidak berhasil. “

Page 3: ANASTESI LOKAL

WARNING !!!!!

DAERAH AKAN DIINJEKSI MEMILIKI SUATU INFEKSI !!

MENGAPA ????

Page 4: ANASTESI LOKAL
Page 5: ANASTESI LOKAL

DOSIS ANTIBIOTIK DALAM RANGE AMAN Pada umumnya, dosis maksimum lidokain

dengan adrenaline 1: 80.000yang aman jangan melebihi 4.5-5 mg /kg BB dan untuk prilokain 3 mg/kgBB.

Untuk agen anastesi lokal dengan adrenalin (epinefrin) tidak boleh melebihi 500mg dlm 24 jam dan tanpa adrenalin tidak boleh lebih dari 200 mg dlm 24 jam

Referensi : 1. Wray D et al. teksbook of general and oral

surgery.Churchill Livingstone2. Bagian Farmakologi FKG UI. Farmakologi dan

terapi. Edisi 4. Jakarta.2003

Page 6: ANASTESI LOKAL
Page 7: ANASTESI LOKAL

2 hal yang perlu diperhatikan pada saat anastesi lokal

Teknik Insersi Jarum suntik Teknik deposit cairan

anastesi lokal

Page 8: ANASTESI LOKAL

TEKNIK INFILTRASI

Page 9: ANASTESI LOKAL
Page 10: ANASTESI LOKAL

Teknik insersi jarum suntik Untuk meminimalkan ketidaknyamanan

pada saat pentuntikan, anastesi topikal harus diaplikasikan 2-3 menit sebelum injeksi. Jari telunjuk dan ibu jari sisi tangan yang bebas harus menarik bibir atau pipi sehingga jaringan sulkus tegang, ini akan meminimalkan ketidaknyamanan pada saat penyuntikan.

Ujung jarum harus masuk ke dalam jaringan + 3-4 mm agar dapat teranastesi

(Referensi : Wray D et al. teksbook of general and oral surgery.Churchill Livingstone. Toronto; 2003)

Page 11: ANASTESI LOKAL

Teknik deposit cairan anastesi lokal Larutan anastesi harus didepositkan secara

perlahan-lahan karena lubang dari jarum suntik sangat kecil yang mengakibatkan suatu tekanan yang cukup besar, dan menyebabkan suatu rasa sakit yang tidak diinginkan dan kerusakan jaringan. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup lama , tetapi hal ini menjadi sangat penting untuk mencegah suatu ketidaknyamanan.

Bila melakukan anastesi lokal ada baiknya melakukan anastesi topikal terlebih dahulu dan penekanan kuat dengan jari pada daerah dimana jarum akan diinsersikan untuk mengurangi suatu ketidaknyamanan

(Referensi : Wray D et al. teksbook of general and oral surgery.Churchill Livingstone. Toronto; 2003)

Page 12: ANASTESI LOKAL

Teknik deposit cairan anastesi lokal Teknik lain untuk melakukan anastesi

bukal dengan cara yang tidak biasanya dilakukan, adalah dengan melewatkan jarum dari bukal ke palatal melalui kedua interdental papila(anterior dan posterior) pada daerah gigi yang akan dicabut. Teknik ini nampaknya dapat mengurangi ketidkanyamanan bahkan bila suatu injeksi palatal dibutuhkan untuk menjamin suatu anastesi yang adekuat.

(Referensi : Wray D et al. teksbook of general and oral surgery.Churchill Livingstone. Toronto; 2003)

Page 13: ANASTESI LOKAL

TEKNIK BLOK MANDIBULA INDIRECT GOW-GATESReferensi : 1.Wray D et al. teksbook of general and oral surgery.Churchill Livingstone2.Malamed SF. Handbook of local anasthesia. 4th Ed. Mosby. St. Louis; 1997

Page 14: ANASTESI LOKAL

TEKNIK BLOK MANDIBULA

Pasien harus diposisikan sehingaa oklusal plane bawah berada dalam keadaan horisontal pada saat mulut terbuka lebar. Dengan posisi mulut terbuka lebar, jari telunjuk dan tengah tangan yang bebas harus meraba sulkus bukalis hingga menyentuh bagian posterior pada cekungan segitiga retromolar (retromolar triangle), yang terletak antara linea oblique eksterna mandibula dan line oblique interna.

Raphe pterygomandibular harus diidentifikasi sebagai suatu garis vertikal jaringan lunak yang berasal dari hamulus pterygoideus dan berjalan turun ke daerah lingual mandubula pada daerah molar tiga. Raphe pterygomandibula mengangkat perlekatan otot yang berjalan lateral(m. bucinator) dan medial ( m. konstriktor superior)

Page 15: ANASTESI LOKAL

TEKNIK BLOK MANDIBULA

Pasiien harus didudukkan dimana posisi leher dan kepala baik dan oklusal plane bawah harus sejajar dengan lantai pada saat mulut terbuka lebar. Dengan posisi mulut terbuka lebar, posisikan jari telunjuk melewati sulkus bukalis gigi RB hingga jari menyentuh akhir dari sulkus bukalis bawah pada daerah triangular retromlolar, which lies between the (external) yang terletak anatara linea oblique mandibula eksternal dan linea oblique interna

Tabung syringe melayang diatas permukaan oklusal gigi premolar pada daerah sudut mulut, tetapi bisa juga terjadi variasi tergantung dari divergensi dari ramus

Syringe diinsersikan sejajar dengan oklusal plane, melayang +10-25 mm diatas permukaan oklusal gigi RB, atau bila terdapat gigi molar tiga RA, maka syringe diinsersikan tepat disebelah distal dari gg molar tiga RA

Page 16: ANASTESI LOKAL

TEKNIK BLOK MANDIBULA Syringe diinsersikan perlahan-lahan

kedalam jaringan hingga menyentuh tulang, yaitu leher kondil mandibula (+ 25 mm syringe yang berpenetrasi). Bila syringe tidak menyentuh tulang, maka syringe ditarik sedikit dan diarahkan lebih ke distal hingga menyentuh tulang.kadang-kadang juga syringe tidak menyentuh tulang bila saat syringe diinsersikan pasien tidak membuka mulut lebar, sehingga:

Kondil bergeser ke distal Jaringan bertambah tebal

NB: Jangan depositkan larutan anastesi bila syringe tidak menyentuh tulang

Page 17: ANASTESI LOKAL

Pada saat syringe menyentuh tulang, arahkan bilateral kemudian insersikan syringe hingga tinggal ¼ panjang syringe yang tidak diinsersikan.

Arahkan syringe kontralateral, aspirasikan bila aspirasi negatif, depositkan larutan + 1.8 -2 ml untuk menganastesi n. alveolaris inferior.

Bila aspirasi positif, tarik jarum keluar, bersihkan, kemudian insersikan lagi, pada umumnya syringe menembus arteri maksilaris interna yang berada di belakang daerah target n. alveolaris inferiorSetelah itu, tarik syringe hingga setengah jarum, aspirasikan dan depositkan larutan anastesi + 0.5 mm untuk menganastesi n. lingualis. Sisa larutan anastesi 0.5 ml untuk menganastesi n. bukalis

TEKNIK BLOK MANDIBULA

NB : depositkan larutan anstesi secara perlahan-lahan, untuk mencegah rasa sakit

Page 18: ANASTESI LOKAL
Page 19: ANASTESI LOKAL

ANASTESI INTRALIGAMENT Teknik ini mendepositkan larutan anastesi lokal langsung

pada celah periodontal dan oleh karena itu dibutuhkan suatu syringe khusus ( umum digunakan citojet)

Anastesi intraligament sering digunakan bila rasa sakit dirasakan sementara teknik infiltrasi dan blok telah dilakukan. Hal ini biasa terjadi bila gigi yang akan dicabut sedang mengalami “ pulpitis akut”

Keuntungan : hanya memerlukan volume kecil larutan untuk mencapai anastesi

Kerugian : beresiko pada pasien dengan penyakit jantung ( endokarditis)

Page 20: ANASTESI LOKAL

ANASTESI INTRAOSEUS

Teknik ini membutuhkan suatu preparasi membentuk lubang melalui permukaan luar dari tulang kortikal.

Anastesi infiltrasi awal pada daerah dimana akan dilakukan anastesi intraoseus

Setelah lubang terbentuk jarum diinsersikan kedalam celah medular. Harus diyakinkan lubang yang dibuat diameternya harus sama dengan diameter jarum yang digunakan untuk mencegah suatu keretakan (leakage)

Keuntungan : hanya dibutuhkan suatu colume kecil dari larutan anastesi untuk mencapai anastesi yang adekuat, dan teknik dapat dilakukan pada pasien dengan trismus

Page 21: ANASTESI LOKAL

ANASTESI INTRASEPTAL

Dilakukan bila daerah injeksi untuk anastesi intraligament mengalami suatu infeksi

Page 22: ANASTESI LOKAL

ANASTESI INTRAPULPA Teknik ini dilakukan bila terjadi rasa sakit selama prosedur

bedah mulut , tetapi sebenarnya anastesi infiltrasi dan blok telah adekuat. Hal ini mungkin disebabkan karena terjadi infeksi pada pulpa gigi yang akan dicabut.

Pada prosedur ini digunakan round bur menembus kamar pulpa bila orificium dari saluran akar belum nampak. Apabila pasien merasa sakit pada saat jarum disuntikkan pada daerah intrakanal, hal ini pertanda suatu anastesi intrapulpa akan berhasil pada saat larutan didepositkan