Anamnesis Dan Pemeriksaan Thorax Paru

32
ANAMNESIS dan PEMERIKSAAN ANAMNESIS dan PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK TORAKS - PARU TORAKS - PARU Dr. A. Sianturi, Sp.P

description

wrwt

Transcript of Anamnesis Dan Pemeriksaan Thorax Paru

  • ANAMNESIS dan PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIKTORAKS - PARUDr. A. Sianturi, Sp.P

  • Pemeriksaan Toraks tdd:AnamneseInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasiPenegakan Diagnosa Pemeriksaan PenunjangFoto ToraksPemeriksaan Fungsi paru (Spirometri)Pemeriksaan cairan pleura, sputum ( Analisa dan sitologi)CT Toraks ,dll

  • Anamnesis Penyakit ParuA. Sesak nafas ( Dyspnoe)

    1. Mulai kapan2. Tipe sesak- terus menerus- lebih nyaman- makin berat saat aktifitas- tidur malam terbangun karena sesak- dipengaruhi cuaca/ tidak (dingin)3. Riwayat sakit serupa4. Riwayat penyakit dahulu : hipertensi, asma, TBCKebiasaan merokok ?

  • B. Batuk

    Kapan timbul batuk

    Berapa lama batuk

    Sputum - Bila produktif ; Kuantitas (sangat banyak pada bronkiektasis,abses paru,empyema pecah) Konsistensi (bila semuanya mukus mungkin air liur) Warna (bila kuning atau hijau mungkin terifeksi) Darah (kanker, tuberkulosis, emboli)

    - Tidak produktif ; pada iritasi debu atau asap rokok

  • Haemoptysis TB paru, bronchiectasis, ca-bronchus

    HaemoptysisHaematemesisDidahului batukDidahului mual & muntahDarah bercampur buihUmumnya tdk mandung udaraSputum merah-mudaWarna merah-tua atau coklat( krn cairan lambung)Ada riw peny paruAda riw ggn-pencernaanKonfirmasi: BronchoscopyKonfirmasi: Endoscopy

  • C. Nyeri dada ( Non Kardiak) Nyeri dada bagian tengah Peny Paru : khas; bertambah nyeri bila batuk pada; tracheitis, kelainan mediastinum,ca-bronchusNyeri dada bagian lateral khas; bertambah bila inspirasi dalam dan batuk pada; pleuritis

  • PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM

    Periksa penderita untuk mencari :

    - Clubbing Penyebab clubbing dari sistem respirasi antara lain :Karsinoma bronkus, bronkiektasis, abses paru, fibrosis paru

    - Tanda kegagalan pernafasan :Hipoksia sianosis sentral

    Hiperkapnia ; Tangan hangat dan denyut nadi kuat Tremor kasar

  • - Frekuensi respirasi dan tipe respirasi

    - Dispnoe

    Penggunaan otot-otot bantu nafas Sterno kleidomastoid otot sela iga

  • Prinsip :Mula-mula lakukan pemeriksaan pada bagian depan dada secara menyeluruh dan kemudian dengan cara yang sama pada bagian belakang dada.

    Posisi penderita 1.Baringkan tenang pada tempat tidur bersudut 45 2.Duduk nyaman dengan posisi tubuh tegak 3.Berdiri

  • INSPEKSI TORAKSBentuk toraks

    - Normal; Diameter lateral ki-ka > diameter AP Wkt nafas; iga bawah bergerak keatas dan lateral - Paralitik; Sela iga sempit,angulius costae < 90 derajat pada TB paru - Dada seperti tong (barrel chest ): Pengembangan dada berlebihan, Angulus costae > 90 derajat Diameter AP (bisa sama dgn diameter transversal) pada penyakit jalan nafas obstruktif.

  • Dada corong (Funnel Chest/ Pectus Excavatum) : sternum mencekung

    Pigeon breast (Pectus Carinatum) penonjolan sternum

  • Deformitas Periksa tulang belakang

  • 2. Asimetris Toraks :

    Satu sisi lebih kecil :Kolaps Paru,Fibrosis Paru

    Satu sisi lebih besar : Pnemotoraks spontan, Eff Pleura dgn akumulasi cepat Massa Tumor

    Kelainan lokal dinding toraks - Supra clavikula cekung atau cembung - Pembendungan pemb vena ( sindr supracava )

  • 3. Pergerakan dinding toraks

    Pernafasan normal; torakal, abdominal, torakoabdominal

    Pernafasan tidak teratur; - Cheyne Stoke : lambat & dangkal kmdn cepat & dalam (kel otak & coma )

    - Kussmaul : cepat & dalam

    - Biot : tidak teratur diikuti periode apnoe lama

  • PALPASI TORAKTentukan posisi trakea. Palpasi dgn satu jari pada garis tengah & tentukan apakah bergeser ke salah satu sisi.

    Denyut apeks (apex beat). mungkin bergeser

  • Berkurangnya gerakan pada salah satu sisi menunjukkan kelainan patologik pada sisi tersebut.Pemeriksaan Gerakan dada

    Letakan tangan dgn lembut pada msg-msg sisi dada dan gunakan ini sbg pengukur,

    periksa apakah terasa kurangnya gerakan dari salah satu sisi pada waktu inspirasi.

  • Resonansi Vokal (Fremitus - suara)Umumnya bila dicurigai adanya kelainan patologik, tetapi harus berlatih supaya terbiasa dengan resonansi normal.

    Minta penderita mengulangi kata-kata 77 sementara mendengarkan dada dalam daerah-daerah yang sama seperti pada auskultasi.

    Bandingkan kedua sisi Bunyi akan lebih keras pada daerah-daerah konsolidasi.

  • Fremitus suara mengeras: Pneumonia Cavitas yg berhub dengan bronchus Atelektase kompressi

    Fremitus suara melemah: Penebalan pleura (schwarte) dan fibrosis Tumor paru Effusi pleura

  • PERKUSI TORAKS

    Perkusi dgn ujung jari tengah salah satu tangan terhadap falang tengah jari yg lain yg diletakan datar pd dada. Perkusi harus dilakukan dgn tegak lurus.

    Perkusi kedua sisi dada untuk resonansi, pada segmen-segmen puncak, tengah dan bawah. Bandingkan pada kedua sisi, dan bila abnormal juga bandingkan bagian depan dan belakang dada.

    Bila terdapat daerah redup (dull), tentukan batas-batasnya dengan melakukan perkusi dari daerah resonan (sonor) kedaerah redup.

  • Penilaian Perkusi toraks : Kelainan paru 2. Batas paru dengan jaringan padat; jantung & hatiAd 1. tdd Resonansi bertambah ( Hipersonor) pada: emfisema dan pneumotoraks

    Resonansi berkurang ( Sonor memendek atau redup ) pada: pneumonia dan TB paru

    Resonansi (-) (Beda atau pekak) pada: effusi, schwarte, fibrosis paru, massa tumor

  • Keterangan gambar :Ingat daerah-daerah permukaan pada waktu melakukan perkusi.

  • AUSKULTASI TORAKSSebelum mendengarkan, minta penderita untuk membatukkan semua sputum: yang mungkin menimbulkan bunyi-bunyi yang mengganggu dari bronki.

    Gunakan stetoskop bell dan dengarkan pada daerah-daerah atas, bawah pada kedua sisi dada.

    Stetoskop diagfragma kurang efektif bila penderita kurus dengan iga-iga yang menonjol atau dada yang berbulu.

    Dengarkan bunyi nafas, bandingkan pada kedua sisi.

  • Penilaian Auskultasi Paru;

    1. Suara Pernafasan

    2. Suara Tambahan( perhatikan apakah inspiratorik atau ekspiratorik.

    Ad 1.tdd- Vesikular: bunyi nafas normal (1)

    - Bronkial: bronki yang terbuka ditambah jaringan penghantar (2)konsolidasi(biasanya pneumonia)neoplasma fibrosis abses

    - Amforik: tjd krn ada rongga besar yg berhubungan dgn bronchus spt meniup botol

    - Tracheal: didengar dileher, arti klinis (-)

    Inspirasi Ekspirasi 12

  • Ad 2.tddRonchi basah terbuka alveoli yg berisi cairan & exudasi pd wkt inspirasi ( pneui ) keadaan berat ( oedem paru ) terdengar wkt inspirasi & expirasi

    - Halus : gagal jantung (oedem paru), pneui, TB paru - Medium (sedang) : bronchitis

    - Kasar :Gelembung-gelembung udara melalui cairan dlm bronkioli yg lebih besar,misalnya bronkiektasis

    B. Ronchi kering terjadi krn udara mell bronchus yg basah & sempit oleh karena mukus/sekret terdengar wkt expirasi

  • Rales = bisingBila menghilang dgn batuk, menunjukkan dari bronkioli.

    C. Gesekan Pleura ( Pleura friction) terjadi krn radang pleura permukaan pleura kasar terdengar wkt inspirasi dalam & expirasi disertai nyeri (pleuritic pain)

    D. Crepitasi terjadi krn alveolus basah oleh mukus tp belum terisi exudat/infiltrasi terdengar wkt inspirasi dalam spt gesekan rambut

  • Melemah - menghilang: menunjukkan tdk terdapat aliran udara (misalnya obstruksi bronkus) atau udara atau cairan menghalangi hantaran (konduksi) bunyi.pada ; efusi emfisema pneumotoraks kolaps

  • RINGKASAN PENYAKIT PENYAKIT YANG LAZIMAsma Penderita sesak, takipnoe, tidak mampu berkata dengan mudahTerdengar wheezingInflasi dada berlebihan dengan hiper-resonansi/hipersonorBila ada sianosis sentral: sangat parah? Ventilasi buatan Pulsus paradoksus (mungkin normal diantara seragam)

    Penyakit Jalan Nafas Obstruktif (Kronik)barrel chestOtot-otot bantu pernafasan digunakanHiper-resonansi/hiper-sonorDepresi diafragma pinggir bawah iga retraksi ke dalam pada inspirasiBunyi nafas melemah

  • Blue Bloater - sianosis sentral - tanda-tanda retensi CO2 - gemuk - tidak dispnoe - edema pergelangan (ankle oedema): mungkin/ tidak terdapat gagal jantung kanan

    Pink Puffer - tidak sianosis - tidak ada retensi CO2 - kurus - dispnoe - tidak ada edema

  • *