ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL...

22
1

Transcript of ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL...

Page 1: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

1

Page 2: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

2

ANALISIS WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS, CURRENT LIABILITY TOINVENTORY, OPERATING INCOME TO TOTAL LIABILITIES, TOTAL ASSETSTURNOVER, NET PROFIT MARGIN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAPPERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE TAHUN

2010 SAMPAI 2014 YANG TERDAFTAR DI BEI

Denny Eryanto PribadiSTIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

Pepie DiptyanaSTIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]. Parang Tritis km. 7,5 Sewon, Bantul

ABSTRACTThis study aims to examine the significance of the effect of variable influences WCTA, CLI,OITL, TAT, NPM and GPM to profit growth. The population used in this study is a companyengaged in the field of food and beverages in the Indonesia Stock Exchange as many as 12companies. The analysis technique used is multiple regression analysis. The test results showthe influence of variables simultaneously WCTA, CLI, OITL, TAT, NPM and GPM togetheragainst the profit growth is significant. These results are supported by the acquisition of thecorrelation coefficient of 59.4%, which shows the relationship between these variablestogether against the growth rate of profit has a close relationship. While the partial testresults showed WCTA, NPM and GPM showed significant effect on earnings growth. Whilethe CLI variable, OITL, and TAT showed no significant effect on earnings growth variablesthat have a dominant influence on profit growth is NPM because it has the greatest coefficientof determination partialnya. These results indicate the high value of NPM shows greater netprofits derived by an enterprise from kegiatanpenjualan. With a large net profit, expandingopportunities for companies to increase their capital without going through new debt, so thatthe income be increased.

Key word:WCTA, CLI, OITL, TAT, NPM, GPM and profit growth.

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan media yangsangat penting dalam proses pengambilankeputusan. Manajer keuangan mengambilkeputusan berdasrkan laporan keuanganyang telah didapat dari perusahaan. Untukmemahami kondisi keuangan dan kinerjadari perusahaan dibutuhkan analisisterhadapa laporan keuangan yang telah dikeluarkan perusahaan. Laporan keuanganadalah media informasi yang merangkum

seluruh aktivitas perusahaan. Laporankeuangan secara garis besar terdiri darineracam laporan laba-rugi, laporan aruskas, dan laoran dari sumber penggunaandana. Paabila ingin menganalisis laporankeuangan sama halnya ingin mengertilebih banyak informasi yang terkandungdalam laporan keuangan itu sendiri.Laporan keuangan digunakan sebagaimedia komunikasi untuk menghubungkanperusahaan terhadap pihak-pihak yangberkepentingan bagi perusahaan.

Page 3: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

3

Untuk mengukur keberhasilanperusahaan berdasarkan kemampuanperusahaan dapat dilihat dari kinerjaperusahaan. Salah satu acuan untuk kinerjaperusahaan tersebut adalah laba. Kinerjaperusahaan dapat dinilai baik atau burukdapat dilihat dari labanya. MenurutCahyaningrum (2011) Laba sebagai ukurankinerja perusahaan akan terjadinya prosespeningkatan dan penurunan modal darisumber transaksi. Perubahan kenaikan ataupenurunan itu akan mempengaruhikebijakan keuangan untuk kegiatanselanjutnya, seperti kebijakan mengenaideviden, pembayaran utang, penyisihan,investasi, dan menjaga kelangsungankegiatan perusahaan.

Pertumbuhan laba perusahaan bukanhanya untuk tujuan manajer perusahaantetapi juga pemilik perusahaan maupunpihak-pihak lain seperti karyawan,pemerintah kreditur. Ada beberapa teknikanalisis yang dapat digunakan untuk dibuatmenganalisis kondisi keuangan perusahaanserta prospek perubahan labanya. Salahsatu alternatif untuk mengetahui apakahinformasi keuangan yang didapatbermanfaat untuk memprediksipertumbuhan laba, termasuk kondisikeuangan di masa depan adalah denganrasio keuangan. Analisis rasio keuangandigunakan untuk mengindikasikankekuatan dan kelemahan kinerja keuangansuatu perusahaan. Secara umum rasiokeuangan dapat dikelompokkan menjadirasio likuiditas, rasio leverage, rasioaktivitas, dan rasio profitabilitas.

Dalam penelitian ini obyek yangdigunakan adalah kelompok perusahaanmakanan dan minuman (food & beverages)yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Kelompok perusahaan makanan danminuman merupakan perusahaan yangmemiliki aktivitas tinggi (khususnya dalamhal perputaran persediaan) karenakelompok perusahaan ini memilikipersediaan yang tidak tahan lama.Tingginya aktivitas akan mempercepatperkembangan industry. Semakinberkembangnya suatu usaha akan

cenderung diikuti pula oleh pertumbuhanlaba. Perusahaan food and beveragesdipilih sebagai unit analisis karenamemegang peranan penting dalammemenuhi kebutuhan konsumen.Perusahaan food and beverages jugamerupakan perusahaan yang terstruktur,yaitu produk yang dihasilkan harusterdaftar di Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Perusahaanfood and beverages merupakan salah satujenis perusahaan yang tidak terpengaruhsecara signifikan oleh dampak krisis global,selain itu tingkat konsumsi masyarakatterhadap barang yang dihasilkan dalamindustri tersebut sudah menjadi kebutuhandan relatif tidak berubah, baik kondisiperekonomian membaik maupunmemburuk

Penelitian mengenai rasio-rasiokeuangan telah banyak dilakukan.Penelitian terdahulu menunjukkankemampuan berbagai rasio keuangan untukmemprediksi pertumbuhan laba. Menurutpenelitian dari Cahyaningrum (2011) rasiolikuiditas yang berpengaruh positifsignifikan terhadap pertumbuhan laba padatahun mendatang adalah Working Capitalto Total Assets (WCTA). WCTAmenunjukkan rasio antara modal kerja(aktiva lancar dikurangi hutang lancar)terhadap total aktiva. Semakin tinggiWCTA semakin besar pula modal kerjayang diperoleh perusahaan dibanding totalaktiva. Dengan modal kerja yang besar,maka kegiatan operasional perusahaanmenjadi lancar sehingga pendapatan yangdiperoleh menigkat dan mengakibatkanlaba yang diperoleh menigkat. Akan tetapiCahyaningrum (2011) menunjukkanbahwa WCTA tidak berpengaruh terhadappertumbuhan laba.

Andrianto (2012) dalampenelitiannya menunjukkan bahwa rasiolaverage yang berpengaruh signifikanterhadap pertumbuhan laba adalah CurrentLiability to Inventory (CLI) dan OperatingIncome to Total Liabilities (OITL). CLIyang tinggi menunjukkan ketergantunganperusahaan terhadap suplier tinggi atau

Page 4: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

4

semakin besarnya hutang jangka pendekperuasahaan untuk membiayai persediaan.Hal ini dapat menimbulkan resiko yangcukup berpengaruh bagi perusahaan jikatidak dapat membayar kewajiban tersebutpada saat jatuh tempo, sehingga akanmengganggu keberlangsungan operasiperusahaan. Selain itu perusahaan jugaakan dibebankan biaya bunga yang sangattinggi sehingga dapat menurunkan labaperusahaan. Hal ini sesuai denganpenelitian yang dilakukan Ndaru (2011)menunjukkan bahwa CLI berpengaruhnegatif signifikan untuk memprediksipertumbuhan laba dimasa mendatang.

OITL merupakan rasio antara labaoperasi sebelum bunga dan pajak (hasilpengurangan dari penjualan bersihdikurangi dengan harga pokok penjualandan biaya operasi) terhadap total hutang.Semakin besar OITL, menunjukkan bahwapendapatan yang diperoleh dari kegiatanpenjualan semakin besar dibanding totalhutangnya, artinya perusahaan mampumembayar hutang-hutangnya. Dengandemikian keberlangsungan operasiperusahaan tidak akan mengalamigangguan, sehingga pendapatan yangdiperoleh menjadi meningkat dan labayang diperoleh semakin besar. Andrianto(2012) dalam penelitiannya, menunjukkanbahwa OITL berpengaruh positifsignifikan untuk memprediksi laba dimasayang akan datang.

Riski (2014) menunjukkan bahwarasio aktivitas yang berpengaruh signifikanterhadap pertumbuhna laba adalah TotalAssets Turnover (TAT). TAT merupakanperbandingan antara penjualan bersih (NetSales) terhadap total asset. TAT berfunsiuntuk mengukur kemampuan perusahaanmenggunakan total aktivanya dalammenghasilkan penjualan bersih. Semakinbesar TAT menunjukkan semakin efisienpenggunaan seluruh aktiva perusahaanuntuk menunjang kegiatan penjualan.halini menunjukkan kinerja yang baik dariperusahaan sehingga pihak investorsemakin tertarik untuk menanamkan

modalnya sehingga perusahaan mendapatlaba yang sangat tinggi.

Cahyaningrum (2011) dalampenelitaiannya menunjukkan bahwa rasioprofitabilitas yang berpengaruh signifikanterhadap pertumbuhan laba adalah NetProfit Margin (NPM), sedangkan Taruh(2012) dalam penelitainnya menunjukanbahwa rasio profitabilitas yangberpengaruh signifikan terhadappertumbuhan laba adalah Gross ProfitMargin (GPM). NPM menunjukkan bahwasemakin meningkat laba bersih yangdicapai oleh perusahaan terhadappenjualan bersihnya. Meningkatnya NPMakan menarik minat para investor untukmenginvestasikan modalnya padaperusahaan, sehingga laba perusahaan akanmeningkat.

GPM merupakan rasio antara labakotor (penjualan bersih dikurangi denganharga pokok penjualan) terhadap penjualanbersihapabila GPM meningkatmenandakan bahwa semakin besar pulatingkat kembalian keuntungan kotor yangdiperoleh perusahaan terhadap penjualanbersihnya. Ini berarti semakin efisien biayayang dikeluarkan perusahaan untukmenunjang kegiatan penjualan sehinggapendapatan yang diperoleh semakinmeningkat. Sedangkan penelitain Fatimah(2012) menunjukkan bahwa GPM tidakberpengaruh signifikan terhadappertumbuhan laba dimasa yang akandatang.

Analisa laporan keuanganmemfokuskan pada perhitungan rasio-rasiokeuangan untuk mengevaluasi keadaanperusahaan dimasa lalu, saat ini danmengaplikasikan hasil dimasa yang akandatang. Analisis rasio merupakan alatanalissi yang digunakan untuk mengukurkekuatan atau kelemahan yang dihadapioleh perusahaan dibidang keuangan. Olehkarena itu rasio keuangan dapat dilihatpengaruhnya terhadap pertumbuhan labayang dihitung berdasrkan informasi yangada dalam laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang diatasrumusan masalah yang dapat dikemukan

Page 5: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

5

dalam penelitian ini adalah; Bagaimanapengaruh WCTA, CLI, OITL, TAT, NPMdan GPM terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan food and baverage?

Sedangkan tujuan penelitian iniadalah; 1) Menganalisis pengaruh WCTAterhadap pertumbuhan laba padaperusahaan food and baverage, 2)Menganalisis pengaruh CLI terhadappertumbuhan laba pada perusahaan foodand baverage, 3) Menganalisis pengaruhOITL terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan food and baverage, 4)Menganalisis pengaruh TAT terhadappertumbuhan laba pada perusahaan foodand baverage, 5) Menganalisis pengaruhNPM terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan food and baverage, 6)Menganalisis pengaruh GPM terhadappertumbuhan laba pada perusahaan foodand baverage.

TINJAUAN TEORITIS DANHIPOTESIS

Teori AgensiJasen dan Meckling (1976 dalam WendyEndrianto 2012) menjelaskan hubungankeagenan didalam teori agensi (agencytheory) bahwa perusahaan merupakankumpulan kontrak (nexus of contrct) antarapemilik sumber daya ekonomis (principal)dan manajer (agent) yang mempunyai hakuntuk mengelola dan mengendalikansumber daya perusahaan yang ada.Menurut Meisser, et al., (2006 dalamWendy Endrianto 2012) hubungankeagenan ini mengakibatkan dua kendalayaitu : (a) terjadinya informasi asimetris(information asymmetry), dimanamanajemen harus mempunyai banyaksekali informasi tentang posisi keuangandan posisi operasi entitas dari pemilik dan(b) terjadinya konflik kepentingan (conflictof interest) akibat dari ketidak samaantujuan, dimana manajemen bertindak tidakselalu sama dengan kepentingan pemilik.

Dalam usaha mengatasi ataumengurangi masalah dari keagenan inimenyebabkan biaya keagenan (agency cost)

yang akan ditanggung oleh principalmaupun agent. Jansen dan Meckling (1976dalam Wendy Endrianto 2012) membagikeagenan menjadi monitoring cost,bonding cost, dan residual loss. Monitoringcost adalah biaya yang muncul danditanggung oleh principal untukmemonitoring perilaku agent. Bondingcost adalah biaya yang ditanggung agentuntuk memenuhi mekanisme yangmenjamin bahwa agent akan bertindakuntuk kepentingan principal. Residual lossadalah merupakan pengorbanan yangmenyebabkan berkurangnya kemakmurandari principal sebagai akibat dariperbedaan keputusan agent dan keputusanprincipal.

Pengaplikasian agency theory dapattertuang dalam kontrak kerja yang akanmemberikan proporsi hak dan kewajibandari masing-masing pihak dengan tetapmemperhitungkan manfaat secarakeseluruhan. Kontrak kerja itu sendirimerupakan seperangkat aturan yang berisitentang mekanisme bagi hasil yang berupakeuntungan, return maupun resiko-resikoyang ada dan disetujui oleh principal danagen. Inti dari teori keagenan adalahpendesainan kontrak yang tepat untukmenyelaraskan kepentingan principal danagen dalam hal terjadi konflik kepentingan(Scott, 1997 dalam Wendy Endrianto2012).

Teori keagenan dilandasi oleh tigabuah asumsi, (Eisenhard Graham, 2014)yaitu; 1) Asumsi tentang sifat manusia, 2)Asumsi tentang keorganisasian, 3) Asumsitentang informasi

Teori SignallingGraham, Scott B. Smart, dan William L.Megginson (2010:493) model dari signaldividen membahas tentang ketidaksempurnaan pasar yang membuatkebijakan pembayaran yang relevan :asymmetric information. Jika manajermengetahui perusahaan mereka “kuat”sedangkan investor tidak mengetahui akanhal tersebut, maka manajer dapatmembayar dividen (atau secara agresif

Page 6: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

6

membeli kembali saham) dengan harapankualitas sinyal perusahaan ke pasar. Sinyalakan secara efektif memisahkanperusahaan yang kuat dengan perusahaanyang lemah sehingga perusahaan yanglebih kuat dapat menonjolkan perusahaankepasar bebas, hal itulah yang menjadikanmahal, karena sebuah perusahaan yanglemah untuk menyamai aktivitas yangdilakukan oleh perusahaan yang lebih kuatakan dirasa sangat mustahil dilakukan padaperusahaan yang lebih lemah finansialnya.

Analisis Laporan KeuanganAnalisis laporan keuangan merupakanpembahasan yang sangat penting dalambidang manajemen keuangan.Menganalisis laporan keuangan samahalnya dengan meneliti kinerja perusahaan,baik secara internal dari perusahaanmaupun dibandingkan dengan aktivitasindustrinya. Hal ini juga berguna bagiperkembangan perusahaan, karena darilaporan tersebut dapat diketahui seberapaefektif perusahaan tersebut bekerja. Padaumumnya laporan keuangan itu terdiri darineraca dan perhitungan laba-rugi sertalaporan perubahan ekuitas. Neracamenggambarkan jumlah asset, kewajibandan ekuitas dari suatu perusahaan padaperiode tertentu. Sedangkan laporan laba-rugi menunjukkan hasil yang telah dicapaiperusahaan dan juga beban yang telahterjadi selama periode berjalan didalamsebuah perusahaan, dan laporan ekuitasmerupakan sumber dari berubahnyaekuitas perusahaan, (Munawir, 2010:5)

Fahmi (2011:28), tujuan utama darilaporan adalah memberikan informasikeuangan yang mencangkup perubahandari unsur-unsur laoran keuangan yangditujukan kepada pihak-pihak lain yangberkepentingan dalam menilai kinerjakeuangan terhadap perusahaan disampingpihak manajer perusahaan. Para pemakailaporan akan menggunakannya sebagai alatindicator untuk meramalkan,memperbandingann, dan meneliti dampakapa saja yang timbul dari keputusanekonomis yang akan diambil. Laporan

keuangan akan lebih bermanfaat jika yangdilaporkan tidak hanya aspekkuantitatifnya saja, melainkan penjelasan-penjelasan lain yang sekiranya perlu untukdiketahui oleh pihak eksternal. Daninformasi tersebut harus aktual dan dapatdikalkulasikan secara objektif.

Analisis Rasio KeuanganRasio keuangan merupakan suatu bentukrumusan matematis yang menunjukanhubungan diantara angka-angka tertentu.Dalam analisis keuangan angka-angkaberasal dari data-data keuangan, analisisrasio mampu menjelaskan hubungan antaravariable-variabel yang bersangkutansehingga dapat digunakan untuk menilaikondisi keuangan.

Analisis rasio keuangan, merupakanangka yang menunjukkan hubungan antarasuatu unsur dengan unsur lainnya dalamlaporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebutdinyatakan dalam bentuk matematis yangsederhana.Secara individual rasio itu kecilartinya kecuali jika dibandingkan dengansuatu rasio standar yang layak dijadikandasar pembanding. Apabila tidak adastandar yang dipakai sebagai dasarpembanding dari penafsiran rasio-rasiosuatu perusahaan, penganalis tidak dapatmenyimpulkan apakah rasio-rasio itumenunjukkan kondisi yangmenguntungkan atau tidak menguntungkan.(Jumingan, 2011:118).

Sedangkan menurut Warsidi danBambang dalam Fahmi (2011:108) analissirasio keuangan merupakan instrumenanalisis prestasi perusahaan yangmenjelaskan berbagai hubungan danindikator keuangan, yang ditujukan untukmenunjukkan perubahan dalam kondisikeuangan atau prestasi operasi dimasa laludan membantu menggambarkan tren polaperubahan tersebut, untuk kemudianmenunjukkan resiko dan peluang yangmelekat pada perusahaan yangbersangkutan.

Rasio Likuiditas

Page 7: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

7

Rasio ini merupakan tingkat kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajibanyang harus segara dipenuhi dan likuiditasmenunjukkan tingkat kemampuanperusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendek yang dimilikiperusahaan. Rasio likuiditas dapat dibagimenjadi tiga (Munawir (2010) antara lain ;1) Current Ratio yaitu perbandinganantara aktiva lancar dan hutang lancar, 2)Quick Ratio yaitu perbandingan antaraaktiva lancar dikurangi persediaanterhadap hutang lancar, 3) Working Capitalto Total Asset yaitu perbandingan antaraaktiva lancar dikurangi hutang lancarterhadap jumlah aktiva. Dalam penelitianini rasio likuiditas diproksikan denganWCTA.

Aktiva lancar berupa kas, persediaandan pendapatan dari dagang. Hutang lancarberupa trade payable, taxes payable dancurrent maturities of long term debt.Jumlah aktiva merupakan penjumlahandari aktiva lancar dengan aktiva tetap(ICMD 2010).

Rasio Solvabilitas / LeverageRasio ini digunakan untuk mengukurbesarnya dana untuk menanamkan modaloleh para pemilik dengan proporsinya,dengan dana yang diperoleh dari parakreditur perusahaan. Rasio ini terdiri dari 5macam (Ediningsih, 2004), antara lain : 1)Debt Ratio yaitu perbandingan antara totalhutang dengan total asset, 2) Debt toEquity Ratio yaitu perbandingan antarajumlah hutang lancar dan hutang jangkapanjang terhadap modal sendiri, 3) LongTerm Debt to Equity Ratio yaituperbandingan antara hutang jangkapanjang dengan modal sendiri, 4) TimesInterest Earned yaitu perbandingan antarapendapatan sebelum pajak (earning beforetax, selanjutnya disebut EBIT) terhadapbunga hutang jangka panjang, 5) CurrentLiability to Inventory yaitu perbandinganantara hutang lancar terhadap persediaan, 6)Operating Income to Total Liability (OITL)yaitu perbandingan antara laba operasisebelum bunga dan pajak (hasil

pengurangan dari penjualan bersihdikurangi harga pokok penjualan dan biayaoperasi) terhadap total hutang.

Dalam penelitain ini rasiosolvabilitas/leverage peneliti menggunakanrasio CLI dan OITL sebagai sampel,karena menurut peneliti sebelumnya rasio-rasio ini yang paling berpengaruh terhadappertumbuhan laba.

Rasio AktivitasRasio aktivitas adalah rasio yangdigunakan untuk mengukur seberapa jauhefektivitas penggunaan dana yangdigunakan perusahaan. Rasio aktivitasterdiri dari 4 macam yaitu: 1) Total AssetTurnover yaitu perbandingan antarapenjualan bersih dengan jumlah aktiva , 2)Inventory Turnover yaitu perbandinganantara harga pokok penjualan denganpersediaan rata-rata, 3) Average CollectionPeriod yaitu perbandingan antara piutangrata-rata dikalikan hari dalam satu tahundibanding dengan penjualan kredit, 4)Working Capital Turnover yaituperbandingan antara penjualan bersihterhadap modal kerja.

Dalam penelitian rasio aktivitas inipeneliti menggunakan Total AssetTurnover (TAT) sebagai sampel, karenamenurut peneliti sebelumnya rasio inimerupakan yang paling berpengaruhterhadap pertumbuhan laba.

Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas menunjukkan hasilakhir yang telah dicapai dari berbagaikebijakan kan keputusan yang telahdiambil oleh manajemen perusahan. Rasioprofitabilitas terdiri dari, 1) Net ProfitMargin yaitu perbandingan antara lababersih setelah pajak (NIAT) terhadap totalpenjualannya, 2) Gross Profit Margin(GPM) yaitu perbandingan antara labakotor terhadap penjualan bersih, 3) Returnon Asset (ROA) yaitu perbandingan antaralaba setelah pajak dengan jumlah aktiva, 4)Return on Equity (ROE) yaituperbandingan antara laba setelah pajakterhadap modal sendiri.

Page 8: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

8

Dalam penelitian rasioprofitabilitas ini peneliti menggunakanNPM dan GPM sebagai sampel, karenamenurut peneliti sebelumnya rasio-rasio iniyang paling berpengaruh terhadappertumbuhan laba.

Pertumbuhan LabaFokus utama laporan keuangan adalah laba.Laba merupakan hasil operasi suatuperusahaan dalam satu periode akuntansi.Informasi laba ini sangat berguna bagipemilik, investor. Laba yang mengalamipeningkatan merupakan kabar baik (goodnews) bagi investor, sedangkan laba yangmengalami penurunan merupakan kabarburuk (bad news) bagi investor. Bagimasyarakat umum dan komunitas bisnis,laba mengacu pada penerimaan perusahaandikurangi biaya eksplisit atau biayaakuntansi perusahaan. Biaya eksplisitadalah biaya yang dikeluarkan perusahaanuntuk membeli atau menyewa input yangdibutuhkan dalam produksi. Pengeluaranini meliputi upah untuk menyewa tenagatenaga kerja, bunga untuk modal, sewatanah dan gedung serta pengeluaran untukbahan mentah (Salvatore, 2011).

Belkaoui (2007) mengemukakanbahwa laba merupakan suatu pos dasar danpenting dari ikhtisar keuangan yangmemiliki berbagai kegunaan dalampelbagai konteks. Laba umumnyadipandang sebagai suatu dasar bagiperpajakan, determinan pada kebijakanpembayaran dividen, pedoman investasidan pengambilan keputusan dan unsurprediksi. Salvatore (2011) menyatakanbahwa laba yang tinggi merupakan tandabahwa konsumen menginginkan outputindustri lebih banyak. Laba yang tinggimemberikan insentif bagi perusahaanuntuk meningkatkan output dan lebihbanyak perusahaan yang akan masuk keindustri tersebut dalam jangka panjang.

Laba yang lebih rendah ataukerugian merupakan tanda bahwakonsumen menginginkan komoditas lebihsedikit atau metode produksi perusahaantersebut tidak efisien. Laba dapat

memberikan sinyal yang penting untukrealokasi sumberdaya yang dimilikimasyarakat sebagai cerminan perubahandalam selera konsumen dan permintaansepanjang waktu. Laba sebagai suatu alatprediktif yang membantu dalamperamalan laba mendatang dan peristiwaekonomi yang akan datang. Nilai laba dimasa lalu, yang didasarkan pada biayahistoris dan nilai berjalan, terbukti bergunadalam meramalkan nilai mendatang. Labaterdiri dari hasil opersional atau laba biasadan hasil-hasil nonoperasional ataukeuntungan dan kerugian luar biasa dimana jumlah keseluruhannya sama denganlaba bersih. Laba bisa dipandang sebagaisuatu ukuran efisiensi. Laba adalah suatuukuran kepengurusan (stewardship)manajemen atas sumberdaya suatukesatuan dan ukuran efisiensi manajemendalam menjalankan usaha suatuperusahaan (Belkaoui, 2007).

Pengembangan HipotesisHubungan Working Capital to TotalAsset terhadap Pertumbuhan LabaWCTA merupakan salah satu rasiolikuiditas. Rasio likuiditas menunjukkankemampuan perusahaan dalammenggunakan aktiva lancar perusahaan,sehingga mampu membayar utang jangkapendeknya tepat pada waktu yangdibutuhkan. WCTA yang semakin tinggimenunjukkan modal operasionalperusahaan besar dibandingkan denganjumlah aktivanya (total assets).

Modal kerja yang besar akanmemperlancar kegiatan operasi perusahaansehingga perusahaan mampu membayarhutangnya, dengan demikian pendapatanyang diperoleh meningkat. Semakin besarWCTA akan meningkatkan laba yangselanjutnya akan mempengaruhipeningkatan pertumbuhan laba. Pengaruhoptimum WCTA terhadap pertumbuhanlaba berbeda-beda antara satu industridengan yang lain. Hasil penelitianCahyaningrum (2011) menunjukkanbahwa WCTA berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba satu tahun

Page 9: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

9

yang akan datang. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkanhipotesis sebagai berikut.H1 : Rasio WCTA berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba

Hubungan Current Liability toInventory terhadap Pertumbuhan LabaCLI termasuk salah satu rasiosolvabilitas/leverage. Rasio solvabilitasmerupakan kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban jangka panjangnya.Semakin tinggi CLI berarti hutang lancarperusahaan (current liabilities) untukmembiayai persediaan di gudang makinbesar, sehingga beban hutang perusahaanmenjadi makin besar.

Hal ini menimbulkan resiko yangcukup besar bagi perusahaan ketikaperusahaan tidak mampu membayarkewajiban tersebut pada saat jatuh tempo,perusahaan juga akan dihadapkan padabeban bunga yang besar, sehingga akanmengganggu kontinuitas operasiperusahaan dan laba yang diperolehperusahaan menjadi berkurang(Reksoprayitno, 2011).

Hal tersebut sesuai denganpenelitian yang dilakukan Andrianto (2012)yang menunjukkan bahwa CLIberpengaruh negatif untuk memprediksipertumbuhan laba satu tahun mendatang.Ini membuktikan bahwa perusahaan tidakmampu mendayagunakan hutangnya untukmenambah ekspansi usaha gunamemperoleh keuntungan. Berdasarkanpemikiran-pemikiran tersebut, dapatditurunkan hipotesis sebagai berikut.H2 : Rasio CLI berpengaruh negatifterhadap pertumbuhan laba

Hubungan Operating Income to TotalLiabilities terhadap Pertumbuhan LabaOITL merupakan rasiosolvabilitas/leverage. Semakin besar OITLmenunjukkan semakin besar laba yangdiperoleh dari kegiatan penjualan terhadaptotal hutang perusahaan. Perolehan labayang besar mengakibatkan perusahaanmampu membayar hutang-hutangnya.

Dengan demikian kegiatan operasimenjadi lancar dan pendapatan yangdiperoleh meningkat, sehinggapertumbuhan laba meningkat. Hal inididukung oleh Andrianto (2012) yangdalam penelitiannya menunjukkan bahwaOITL berpengaruh positif untukmemprediksi pertumbuhan laba satu tahunke depan Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diturunkanhipotesis sebagai berikut.H3 : Rasio OITL berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba

Hubungan Total Assets Turnoverterhadap Pertumbuhan LabaTAT merupakan salah satu rasio aktivitas.TAT menunjukkan efisiensi penggunaanseluruh aktiva (total assets) perusahaanuntuk menunjang penjualan. Semakinbesar TAT menunjukkan perusahaanefisien dalam menggunakan seluruh aktivaperusahaan untuk menghasilkan penjualanbersihnya. Semakin cepat perputaranaktiva suatu perusahaan untuk menunjangkegiatan penjualan bersihnya, makapendapatan yang diperoleh meningkatsehingga laba yang didapat besar.

Penelitian ini didukung oleh Riski(2014) yang dalam penelitiannyamenunjukkan bahwa TAT berpengaruhpositif terhadap pertumbuhan laba.Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut,dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut.H4 : Rasio TAT berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba

Hubungan Net Profit Margin terhadapPertumbuhan LabaNPM termasuk salah satu rasioprofitabilitas. NPM menunjukkankemampuan perusahaan dalammenghasilkan pendapatan bersihnyaterhadap total penjualan bersihnya. NPMyang semakin besar menunjukkan bahwasemakin besar laba bersih yang diperolehperusahaan dari kegiatan penjualan.

Dengan laba bersih yang besar,bertambah luas kesempatan bagiperusahaan untuk memperbesar modal

Page 10: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

10

usahanya tanpa melalui hutang-hutangbaru, sehingga pendapatan yang diperolehmenjadi meningkat (Reksoprayitno, 2011).Hal ini didukung oleh (Fatimah, 2012)yang dalam penelitiannya menunjukkanbahwa NPM berpengaruh positif signifikanterhadap pertumbuhan laba satu tahun kedepan Berdasarkan pemikiran-pemikirantersebut, dapat diturunkan hipotesissebagai berikut.H5 : Rasio NPM berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba

Hubungan Gross Profit Marginterhadap Pertumbuhan LabaGPM merupakan salah satu rasioprofitabilitas. GPM menunjukkan tingkatkembalian keuntungan kotor terhadappenjualan bersihnya. GPM yang meningkatmenunjukkan bahwa semakin besar labakotor yang diterima perusahaan terhadappenjualan bersihnya. Ini menunjukkanbahwa perusahaan mampu menutup biayaadministrasi, biaya penyusutan juga bebanbunga atas hutang dan pajak. Ini berartikinerja perusahaan dinilai baik dan inidapat meningkatkan daya tarik investoruntuk menanamkan modalnya padaperusahaan tersebut, sehingga pendapatanyang diperoleh perusahaan akan meningkat(Reksoprayitno, 2011).

Hasil penelitian Taruh (2012)menunjukkan bahwa GPM berpengaruhpositif signifikan terhadap pertumbuhanlaba satu tahun ke depan. Dari hasilpemikiran tersebut dapat diturunkanhipotesis sebagai berikut:H6 : Rasio GPM berpengaruh positifterhadap pertumbuhan laba

METODE PENELITIANRencangan PenelitianRancangan penelitian merupakanpedoman yang disusun secara sistematisdan logis tentang apa yang akan dilakukandalam penelitian. Penelitian ini dapatdikategorikan dalam penelitian kausalyang bertujuan untuk menentukanhubungan sebab akibat antar variabel,Malhotra (2009:100).

Populasi dan SampelPopulasi yang digunakan untuk penelitianini adalah seluruh perusahaan yangbergerak dalam bidang Food andBeverages yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia sejak tahun 2010 sampai dengan2014.

Sedangkan pemilihan sampelditentukan secara purposive samplingdengan tujuan untuk mendapatkan sampelyang representatif sesuai dengan kriteriayang ditentukan. Kriteria untuk dipilihmenjadi sampel adalah; 1) Sampel yangdipilih adalah perusahaan food andbeverages yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia, 2) Perusahaan tersebut yangtelah mempublikasikan laporan keuangantahunan selama 3 tahun berturut-turut,yaitu tahun 2010 sampai dengan 2014, 3)Perusahaan tidak menghasilkan labanegatif.

Definisi Operasional Variabel danPengukuranWorking Capital to Total Asset (WCTA),merupakan salah satu rasio likuiditas yangmenunjukkan kemampuan perusahaandalam menggunakan aktiva lancarperusahaan, sehingga mampu membayarutang jangka pendeknya tepat pada waktuyang dibutuhkan (Machfoedz, 1999).Working Capital to Total Asset (WCTA)merupakan perbandingan antara aktivalancar dikurangi hutang lancar terhadapjumlah aktiva. Satuan pengukurannyamenggunakan prosentase. WCTA dapatdihitung dengan rumus :

WCTA =Aktiva Total

LancarHutang - Lancar Aktiva

Current Liabilities to Inventory (CLI).CLI termasuk salah satu rasiosolvabilitas/leverage yang merupakankemampuan perusahaan untuk memenuhikewajiban jangka panjangnya (Ang, 1997).Satuan pengukurannya menggunakanpersen CLI dapat dihitung denganmenggungkan rumus

Page 11: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

11

CLI =Persediaan

LancarHutang

Operating Income to Total Liabilities(OITL), merupakan rasiosolvabilitas/leverage merupakan rasio yangmembandingkan antara laba operasidengan total hutang yang dimilikiperusahaan. Satuan pengukuran rasio inimenggunakan persen. Rasio OITL dapatdihitung dengan menggunakan rumus

OITL =Hutang TotalOperasi Laba

Total Asset Turnover (TAT), merupakansalah satu rasio aktivitas yangmenunjukkan efisiensi penggunaan seluruhaktiva (total assets) perusahaan untukmenunjang penjualan (sales) (Ang, 1997).Satuan pengukuran rasio ini menggunakanX (kali). Rasio TAT dapat dihitung denganmenggunakan rumus

TAT =Aktiva Total

Penjualan

Net Profit Margin (NPM). NPMtermasuk salah satu rasio profitabilitas.NPM menunjukkan kemampuanperusahaan dalam menghasilkanpendapatan bersihnya terhadap totalpenjualan bersihnya (Riyanto, 1995).Satuan pengukuran rasio ini menggunakanpersen. Rasio NPM dapat dihitung denganmenggunakan rumus sebagai berikut :

NPM =Penjualan

Bersih Laba

Gross Profit Margin (GPM), merupakansalah satu rasio profitabilitas yangmenunjukkan tingkat kembaliankeuntungan kotor terhadap penjualanbersihnya (Ang, 1997). Satuan pengukuranrasio menggunakan persen. Rasio GPMdapat dihitung dengan menggunakanrumus sebagai berikut

GPM =Penjualan

Kotor Laba

Pertumbuhan Laba (PL), merupakantingkat perubahan laba pada masa yangakan datang. Nilai relatif dari perubahanlaba digunakan untuk menentukankekuatan hubungan dengan rasio keuangan.Dasar dari perhitungan perubahan labaadalah laba setelah pajak. Satuanpengukuran rasio ini menggunakan persen.Perhitungan untuk perubahan laba secararelatif adalah sebagai berikut:

= Y

)Y(Y

1-it

1itit

Keterangan:= Pertumbuhan laba pada periode

tertentu= Laba perusahaan pada periode

tertentu= Laba perusahaan pada periode

sebelumnya

Teknik Analisis DataUji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas, bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi,variabel dependen dan variabelindependen mempunyai distribusinormal atau tidak. Model regresi yangbaik, memiliki distribusi data normalatau mendekati normal. Untukmendeteksi normalitas dapat dilakukandengan uji statistik. Test statistik yangdigunakan antara lain: normalprobability plots dan KolmogorovSmirnov test. Pengujian normalitas inidapat dilakukan melalui analisisstatistik.

2. Melakukan Uji Autokorelasi (KorelasiSerial), Suatu asumsi penting darimodel linier adalah bahwa tidak adaautokorelasi atau kondisi yangberurutan diantara gangguan yangmasuk dalam persamaan fungsi regresi.Konstanta Durbin-Watson (DW) dapatdipergunakan untuk pengujian, apakahterdapat autokorelasi variabel bebasterhadap penyimpangan fungsigangguan (Ghozali, 2013: 96).

3. Uji Multikolinearitas, bertujuan untukmenguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi antar

Page 12: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

12

variabel bebas (independen). Salah satucara mendeteksi adanyamultikoniearitas adalah dengan melihatTolerance dan Variance InflasionFactor (VIF). Tolerance mengukurvariabelitas variabel independen yangterpilih yang tidak dijelaskan olehvariabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum digunakan untukmenunjukkan adanya multikolinieritasadalah nilai Tolerance < 0.10 atau samadengan nilai VIF > 10. (Ghozali,2013:91)

4. Uji Heterokesdatisitas. Bertujuan untukmenguji apakah dalam sebuah regresiterdapat kesamaan varians dari residudari satu pengamatan ke pengamatanyang lain sama, maka disebuthomoskedastisitas dan jika variansbebeda disebut heteroskedestisitas.

Model PenelitianModel penelitian yang digunakan

adalah regresi linier berganda, Modelregresi linier berganda digunakan untukmenentukan seberapa besar pengaruh rasiokeuangan terhadap pertumbuhan laba.Y = a + b1WCTA + b2 CLI + b3 OITL + b4TAT + b5 NPM + b6 GPM + eHubungan antara variabel bebas denganvariabel terikat di analisis melaluikoefisien regresi dari masing-masingvariabel bebas.HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANWorking Capital to Total Asset (WCTA)Perkembangan WCTA pada perusahaanfood and beverage yang dijadikan sampelpenelitian selama tahun 2010 sampaidengan 2014 tampak pada Tabel sebagaiberikut :

Tabel 1Tingkat WCTA Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 13,75% 16,91% 23,87% 19,96% 16,64% 18,22%DLTA 67,26% 69,17% 68,75% 68,17% 66,86% 68,04%ICBP 32,31% 36,73% 35,54% 29,87% 29,60% 32,81%INDF 19,07% 21,82% 22,12% 17,14% 21,31% 20,29%MYOR 37,38% 34,08% 40,82% 38,65% 32,96% 36,78%PSDN 22,73% 23,56% 21,03% 22,54% 14,80% 20,93%ROTI 21,18% 5,54% 2,02% 2,40% 5,26% 7,28%SKLT 22,78% 20,16% 14,75% 9,47% 7,84% 15,00%ULTJ 23,82% 14,52% 24,93% 33,13% 39,46% 27,17%

Mean 27,39%Sumber : diolah

Current Liabilities to Inventory (CLI)Perkembangan CLI pada perusahaan foodand beverage yang dijadikan sampel

penelitian selama tahun 2010 sampaidengan 2014 tampak pada Tabel sebagaiberikut :

Page 13: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

13

Tabel 2Tingkat CLI Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 1027,98% 193,49% 132,22% 128,24% 169,67% 330,32%DLTA 134,34% 113,82% 114,14% 91,47% 98,79% 110,51%ICBP 189,90% 183,36% 197,45% 173,23% 220,83% 192,95%INDF 174,06% 196,00% 168,07% 238,60% 268,27% 209,00%MYOR 208,71% 138,13% 128,31% 183,80% 158,35% 163,46%PSDN 126,21% 110,76% 104,73% 104,51% 123,72% 113,98%ROTI 964,79% 908,92% 864,89% 876,68% 754,02% 873,86%SKLT 98,94% 131,11% 146,11% 178,17% 193,25% 149,52%ULTJ 133,49% 164,88% 177,40% 118,47% 68,72% 132,59%

Mean 252,91%Sumber : diolah

Operating Income to Total Liabities(OITL)

Perkembangan OITL padaperusahaan food and beverage yang

dijadikan sampel penelitian selama tahun2010 sampai dengan 2014 tampak padaTabel berikut :

Tabel 3Tingkat OITL Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 12,61% 13,83% 42,58% 33,58% 19,86% 24,49%

DLTA155,40

%166,25

%351,74

%188,15

%166,84

% 205,67%ICBP 62,99% 57,79% 49,28% 34,64% 31,70% 47,28%INDF 30,01% 31,18% 27,28% 16,91% 16,32% 24,34%MYOR 32,79% 18,15% 22,09% 22,43% 14,40% 21,97%PSDN 20,92% 22,46% 24,49% 21,55% -3,32% 17,22%

ROTI111,42

% 72,04% 37,04% 22,45% 25,25% 53,64%SKLT 7,06% 9,92% 9,70% 12,13% 14,91% 10,74%ULTJ 26,28% 23,44% 57,69% 53,13% 57,38% 43,58%

Mean 49,88%Sumber : diolah

Total Asset Turnover (TAT)Perkembangan TAT pada perusahaan

food and beverage yang dijadikan sampel

penelitian selama tahun 2010 sampaidengan 2014 tampak pada Tabel berikut :

Page 14: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

14

Tabel 4Tingkat TAT Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 0,67 x 0,95 x 1,22 x 1,14 x 1,15 x 1,03 xDLTA 1,70 x 0,81 x 2,31 x 2,31 x 2,13 x 1,85 xICBP 1,34 x 1,27 x 1,22 x 1,18 x 1,21 x 1,24 xINDF 0,72 x 0,85 x 0,84 x 0,72 x 0,74 x 0,77 xMYOR 1,64 x 1,43 x 1,27 x 1,24 x 1,38 x 1,39 xPSDN 2,24 x 2,96 x 1,91 x 1,88 x 1,57 x 2,11 xROTI 1,08 x 1,07 x 0,99 x 0,83 x 0,88 x 0,97 xSKLT 1,58 x 1,61 x 1,61 x 1,88 x 2,06 x 1,74 xULTJ 0,94 x 0,96 x 1,16 x 1,23 x 1,34 x 1,13 x

Mean 1,36 xSumber : diolah

Net Profit Margin (NPM)Perkembangan nilai NPM pada

perusahaan food and beverage yang

dijadikan sampel penelitian selama tahun2010 sampai dengan 2014 tampak padaTabel berikut :

Tabel 5Tingkat NPM Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 14,47% 8,64% 17,49% 11,08% 5,36% 11,41%DLTA 11,58% 26,90% 12,41% 13,52% 13,64% 15,61%ICBP 9,49% 10,67% 10,58% 8,91% 8,43% 9,62%INDF 7,69% 10,79% 9,55% 6,14% 8,09% 8,45%MYOR 6,70% 5,11% 7,08% 8,43% 2,89% 6,04%PSDN 1,39% 1,91% 1,96% 1,67% -2,89% 0,81%ROTI 16,30% 14,25% 12,52% 10,50% 10,03% 12,72%SKLT 1,54% 1,74% 1,98% 2,02% 2,42% 1,94%ULTJ 5,70% 4,82% 12,58% 9,40% 7,23% 7,95%

Mean 8,28%Sumber : diolah

Gross Profit Margin (GPM)Gross profit margin merupakan rasio

yang menunjukkan kemampuanperusahaan dalam menghasilkan labakotornya. Perkembangan nilai GPM pada

perusahaan food and beverage yangdijadikan sampel penelitian selama tahun2010 sampai dengan 2014 tampak padaTabel berikut :

Page 15: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

15

Tabel 6Tingkat GPM Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 36,80% 38,24% 57,05% 56,03% 51,64% 47,95%DLTA 29,83% 69,66% 41,86% 30,24% 29,24% 40,17%ICBP 27,66% 25,98% 26,78% 25,61% 20,18% 25,24%INDF 32,47% 27,76% 27,10% 24,46% 26,81% 27,72%MYOR 23,62% 17,54% 22,32% 24,31% 17,89% 21,14%PSDN 10,91% 10,15% 12,26% 13,77% 10,07% 11,43%ROTI 47,21% 46,65% 46,72% 46,40% 47,94% 46,99%SKLT 19,76% 21,04% 22,61% 21,88% 22,69% 21,60%ULTJ 31,50% 29,76% 32,09% 29,30% 23,92% 29,31%

Mean 30,17%Sumber : diolah

Pertumbuhan Laba (Laba)Tingkat pertumbuhan laba pada

perusahaan food and beverage yang

dijadikan sampel penelitian selama tahun2010 sampai dengan 2014 tampak padaTabel berikut :

Tabel 7Tingkat Pertumbuhan Laba Perusahaan Food and Beverage

KODE Tahun Mean2010 2011 2012 2013 2014ADES 93,98% -18,29% 222,31% -33,25% -44,26% 44,10%DLTA 15,46% 3,87% 40,67% 26,74% 6,50% 18,65%ICBP 759,25% 13,05% 10,45% -2,07% 13,27% 158,79%INDF 42,25% 65,66% -2,29% -28,51% 50,63% 25,54%MYOR 30,08% -0,12% 53,97% 36,15% -59,57% 12,10%PSDN -60,19% 84,67% 7,40% -16,79% -232,14% -43,41%ROTI 74,69% 16,19% 28,65% 5,94% 19,34% 28,96%SKLT -62,24% 23,65% 33,23% 43,66% 44,06% 16,47%ULTJ 75,17% -5,41% 248,82% -8,01% -12,85% 59,54%

Mean 35,64%Sumber : diolah

Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas. Dari grafik uji

normalitas dapat diketahui bahwadistribusi data telah mengikuti garisdiagonal antara 0 (nol) denganpertemuan sumbu Y (Expected Cum.Prob.) dengan sumbu X (ObservedCum Prob.) Hal ini menunjukkanbahwa data dalam penelitian ini telahberdistribusi normal.

b. Multikolinieritas. Hasil ujimultikolinieritas dapat diketahui bahwa

besarnya nilai Variance InfluenceFactor (VIF) pada seluruh variabeltersebut lebih kecil dari 10, dan sesuaidengan ketentuan yang telah ditetapkanmaka hal ini berarti dalam persamaanregresi tidak ditemukan adanyakorelasi antar variabel bebas atau bisadisebut juga dengan bebas dariMultikolinieritas, sehingga variabeltersebut dapat digunakan dalampenelitian.

Page 16: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

16

c. Autokolrealsi . Dari pengujian terlihatbatas-batas distribusi nilai test durbin-Watson dan kurva pengujian autokorelasi Durbin-Watson di atas dapatdisimpulkan bahwa nilai test durbin-Watson berada pada daerahnonautokorelasi sehingga dapatdisimpulkan model yang digunakanpenelitian tidak terjadi gangguanotokorelasi.

d. Heteroskedastisitas. Hasil ujiheteroskedastisitas terlihat titik-titikmenyebar secara acak, tidakmembentuk sebuah pola tertentu yangjelas, serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, makadapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gangguan heteroskedastisitas padamodel regresi. Hal ini menunjukkanbahwa hasil estimasi regresi linierberganda layak digunakan untukinterprestasi dan analisa lebih lanjut.

Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linier berganda

digunakan untuk mengetahui seberapabesar pengaruh faktor yang digunakandalam model penelitian yaitu WCTA, CLI,OITL, TAT, NPM serta GPM terhadappertumbuhan laba pada perusahaan yangbergerak dalam bidang food and beveragesecara linier.

Tabel 8Rekapitulasi Hasil Uji Regression

Variabel Bebas Koefisien Regresi Sig. rWCTACLIOITLTATNPMGPM

-3,987-0,1260,12945,34520,582-3,367

0,0150,0610,7150,1470,0000,046

-0,383-0,2980,0600,2340,557-0,318

KonstantaSig. FRR2

28,7200,0080,5940,353

Sumber : diolah

Dari data tabel di atas persamaan regresiyang didapat adalah:Yt = 28,720- 3,987WCTA-0,126CLI +

0,129OITL + 45,345 TAT + 20,582NPM -3,367GPM

Dari persamaan regresi linier bergandatersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1)WCTA menunjukkan arah hubungan yangnegatif dengan pertumbuhan laba. Hasilini mengindikasikan semakin tinggi tingkatWCTA akan semakin menurunkan tingkatpertumbuhan laba, 2) CLI menunjukkanarah hubungan yang negatif denganpertumbuhan laba. Hasil inimengindikasikan semakin tinggi tingkatCLI akan semakin menurunkan tingkat

pertumbuhan laba, 3) OITL menunjukkanarah hubungan yang positif denganpertumbuhan laba. Hasil inimengindikasikan semakin tinggi tingkatOITL semakin meningkatkan pertumbuhanlaba, 4) TAT menunjukkan arah hubunganyang positif dengan pertumbuhan laba.Hasil ini mengindikasikan semakin tinggitingkat TAT akan semakin meningkatkanpertumbuhan laba, 5) NPM menunjukkanarah hubungan yang positif denganpertumbuhan laba. Hasil inimengindikasikan semakin tinggi tingkatNPM akan semakin meningkatkanpertumbuhan laba, 6) GPM menunjukkanarah hubungan yang negatif dengan

Page 17: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

17

pertumbuhan laba. Hasil inimengindikasikan semakin tinggi tingkatGPM akan semakin menurunkan tingkatpertumbuhan laba.

Uji FHasil pengujian didapat tingkat signifikanF sebesar 0,008 kurang dari 0,05. Makapengaruh variabel bebas yang meliputiWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM secara bersama-sama terhadappertumbuhan laba adalah signifikan. Hasilini mengindikasikan bahwa naik turunnyapertumbuhan laba ditentukan oleh naikturunnya variabel WCTA, CLI, OITL,TAT, NPM serta GPM secara bersama-sama.

Tingkat Koefisien korelasi bergandadigunakan untuk mengukur keeratanhubungan secara simultan antara variabelWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM secara bersama-sama terhadaptingkat pertumbuhan laba. Koefisienkorelasi berganda ditunjukkan dengan (R)sebesar 0,594 atau 59,4 % yangmenunjukkan hubungan antara variabeltersebut secara bersama-sama terhadaptingkat pertumbuhan laba memilikihubungan yang erat.

PembahasanLaba (penghasilan bersih) merupakankenaikan manfaat ekonomi selama satuperiode akuntansi dalam bentukpemasukan atau penambahan aktiva ataupenurunan kewajiban yang mengakibatkankenaikan ekuitas yang tidak berasal darikontribusi penanaman modal Belkaoui(2007). Informasi laba berfungsi untukmenilai kinerja manajemen, membantumemperkirakan kemampuan laba dalamjangka panjang, memprediksi labaperusahaan untuk tahun yang akan datangdan menaksir resiko dalam meminjam ataudalam melakukan investasi. Untuk menilaikondisi keuangan suatu perusahaan dapatmenggunakan analisis rasio keuangan.Rasio keuangan juga bermanfaat dalammemprediksi laba perusahaan. Selain itu

rasio keuangan digunakan untukmemutuskan apakah akan membeli sahamperusahaan, untuk meminjam uang, ataumemprediksi kekuatan perusahaan di masadepan.

Dari hasil analisis statistik yang telahdilakukan diatas menunjukkan bahwaWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM secara bersama-sama terhadappertumbuhan laba adalah signifikan. Hasilini mengindikasikan bahwa naik turunnyatingkat pertumbuhan laba akan dipengaruhiWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM yang dimiliki oleh perusahaan. Hasilini didukung dengan perolehan koefisienkorelasi sebesar 59,4 % yang menunjukkanhubungan antara variabel tersebut secarabersama-sama terhadap tingkatpertumbuhan laba memiliki hubunganyang erat. Hasil ini sependapat denganpendapat Wild (2005:36) yangmengunkakan bahaw rasio keuangandigunakan untuk mengevaluasi kondisikeuangan perusahaan dan kinerjanya.Dengan membandingkan rasio keuanganperusahaan dari tahun ke tahun dapatdipelajari komposisi perubahan dan dapatditentukan apakah terdapat kenaikan ataupenurunan kondisi dan kinerja perusahaanselama waktu tersebut.

Pengaruh WCTA terhadapPertumbuhan LabaHasil uji menunjukkan pengaruh WCTAterhadap pertumbuhan laba adalahsignifikan dan negatif. Dengan demikianhipotesis 1 yang diajukan dapat diterima.WCTA merupakan salah satu rasiolikuiditas. Rasio likuiditas menunjukkankemampuan perusahaan dalammenggunakan aktiva lancar perusahaan,sehingga mampu membayar utang jangkapendeknya tepat pada waktu yangdibutuhkan (Machfoedz, 1999). WCTAyang semakin tinggi menunjukkan modaloperasional perusahaan besardibandingkan dengan jumlah aktivanya(total assets). Modal kerja yang besar akanmemperlancar kegiatan operasi perusahaansehingga perusahaan mampu membayar

Page 18: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

18

hutangnya, dengan demikian pendapatanyang diperoleh meningkat. Hubungannegatif yang dihasilkan dapat dimungkinkarena dengan modal kerja yang besarjuga berhubungan dengan tingkatpengembalian deviden yang besar juga.Jadi ada kemungkinan laba yangdihasilkan digunakan untuk membayardeviden. Hasil ini mendukung penelitianyang dilakukan oleh Cahyaningrum (2011)yang menunjukkan WCTA mempunyaipengaruh signifikan terhadap pertumbuhanlaba.

Pengaruh CLI terhadap PertumbuhanLabaHasil pengujian menunjukkan CLI tidakmempunyai pengaruh signifikan dannegatif terhadap pertumbuhan laba.Dengan demikian hipotesis 2 yangdiajukan tidak dapat diterima. CLItermasuk salah satu rasiosolvabilitas/leverage. Rasio solvabilitasmerupakan kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban jangka panjangnya.Semakin tinggi CLI mengindikasikanhutang lancar perusahaan (currentliabilities) untuk membiayai persediaan digudang makin besar, sehingga bebanhutang perusahaan menjadi makin besar.

Hal ini menimbulkan resiko yangcukup besar bagi perusahaan ketikaperusahaan tidak mampu membayarkewajiban tersebut pada saat jatuh tempo,perusahaan juga akan dihadapkan padabeban bunga yang besar, sehingga akanmengganggu kontinuitas operasiperusahaan dan laba yang diperolehperusahaan menjadi berkurang. Pengaruhyang tidak signifikan antara CLI danpertumbuhan laba dalam penelitian inimengindikasikan bahwa walaupun kondisiperusahaan memiliki nilai tingkat hutanglancar yang besar, bukan berarti akanmemiliki nilai persediaan yang besar. Hasilini mendukung penelitian yang dilakukanoleh Taruh (2012) dan Andrianto (2012).

Pengaruh OITL terhadap PertumbuhanLaba

Hasil uji menunjukkan OITL tidakmempunyai pengaruh signifikan danpositif terhadap pertumbuhan laba. Kondisiini mengindikasikan bahwa semakin tinggitingkat OITL mengakibatkan pertumbuhanlaba semakin turun. dengan demikianhipotesis 3 yang diajukan tidak dapatditerima.

OITL merupakan rasio yangmengukur kemampuan perusahaan dalampemanfaatan dana pinjaman yang besarguna menciptakan keuntungan. Dalamkaitan ini, mengindikasikan bahwaperusahaan tidak dapat memanfaatkanaliran dana yang berasal dari luar denganbaik guna kegiatan operasionalnya yangmengakibatkan timbul biaya bungasehingga laba perusahaan mengalamipenurunan. Hal ini disebabkan jumlah labayang dihasilkan dari hutang tersebut lebihkecil dibandingkan dengan biaya bungadan cicilan hutang. Ketidakjelasan manfaatutang inilah yang menyebabkan tidaksignifikan antara perubahan rasio leverageterhadap perubahan laba. Hasil mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Andrianto(2012) dan Hendra (2011) yangmenunjukkan hasil bahwa OITL tidakmenunjukkan pengaruh signifikan terhadappertumbuhan laba.

Pengaruh TAT terhadap PertumbuhanLabaHasil uji menunjukkan TAT tidakmempunyai pengaruh signifikan danpositif terhadap pertumbuhan laba. Dengandemikian hipotesis 4 yang diajukan tidakdapat diterima. Kondisi inimengindikasikan bahwa semakin tinggitingkat perputaran total aktiva yangdimiliki oleh perusahaan mengakibatkanpertumbuhan laba semakin tinggi.

Tingginya tingkat perputaran inimenunjukkan perusahaan semakin efektifdalam menggunakan seluruh kekayaanyang dimilikinya untuk digunakan kegiatanoperasionalnya sehingga laba yangdihasilkan dapat ditingkatkan.Ketidaksignifikanan total asset turn overdikarenakan perusahaan tidak dapat

Page 19: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

19

menekan biaya sehingga meskipunperputaran tinggi dan penjualan dapatditingkatkan namun biaya operasionaltidak dapat dikendalikan maka peningkatanlaba yang tidak sesuai dengan yangdiharapkan. Hasil ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Hendra(2011) dan Fatimah (2012), menyatakanbahwa Total asset turnover tidakberpengaruh terhadap perubahan laba.Namun tidak mendukung penelitian yangdilakukan oleh Andrianto (2012),Cahyaningrum (2011) dan Taruh (2012)yang menunjukkan hasil penelitian bahwaTAT berpengaruh positif terhadappertumbuhan laba.

Pengaruh NPM terhadap PertumbuhanLabaHasil pengujian menunjukkan NPMmempunyai pengaruh signifikan danpositif terhadap pertumbuhan laba. Dengandemikian hipotesis 5 yang diajukan dapatditerima. Kondisi ini mengindikasikanbahwa semakin tinggi tingkat net profitmargin yang dimiliki oleh perusahaanmengakibatkan pertumbuhan laba semakintinggi. NPM merupakan rasio yangmenunjukkan kemampuan perusahaandalam menghasilkan pendapatan bersihnyaterhadap total penjualan bersihnya. NPMyang semakin besar menunjukkan bahwasemakin besar laba bersih yang diperolehperusahaan dari kegiatanpenjualan.

Dengan laba bersih yang besar,bertambah luas kesempatanbagiperusahaan untuk memperbesar modalusahanya tanpa melalui hutang-hutangbaru, sehingga pendapatan yang diperolehmenjadi meningkat. Hasil mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Andrianto(2012) dan Cahyaningrum (2011) yangdalam penelitiannya menunjukkan bahwaNPM berpengaruh positif signifikanterhadap pertumbuhan laba satu tahun kedepan.

Pengaruh GPM terhadap PertumbuhanLaba

Hasil uji menunjukkan GPM mempunyaipengaruh signifikan dan negatif terhadappertumbuhan laba. Dengan demikianhipotesis 6 yang diajukan dapat diterima.GPM merupakan rasio yang menunjukkankemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba kotornya.

Hubungan negatif dalam penelitianini dikarenakan perusahaan tidak mampumenekan biaya-biaya yang ditimbulkansehingga meskipun nilai laba kotor yangdimiliki perusahaan meningkat belum tentuakan meningkatkan laba bersih yangdiperolehnya. Jika biaya yang ditimbulkanselama kegiatan operasi perusahaansemakin besar justru akan mengurangi lababersih yang diperoleh sehingga labatersebut mengalami penurunan. Hasilmendukung penelitian yang dilakukan olehTaruh (2012) yang dalam penelitiannyamenunjukkan bahwa GPM berpengaruhsignifikan terhadap pertumbuhan laba satutahun ke depan.

SIMPULAN DAN SARANSimpulanSimpulan hasil penelitian ini dapatdikemukakan sebagai berikut; 1) RasioWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM secara bersama-sama terhadappertumbuhan laba adalah signifikan. Hasilini mengindikasikan bahwa naik turunnyatingkat pertumbuhan laba akan dipengaruhiWCTA, CLI, OITL, TAT, NPM sertaGPM yang dimiliki oleh perusahaan danmenunjukkan hubungan antara variabeltersebut secara bersama-sama terhadaptingkat pertumbuhan laba memilikihubungan yang erat, 2) WCTA mempunyaipengaruh negatif yang signifikan terhadappertumbuhan laba pada perusahaan yangbergerak dalam bidang food and beverages.Dengan demikian hipotesis pertama yangmenyatakan bahwa WCTA mempunyaipengaruh yang signifikan terhadappertumbuhan laba dapat diterima, 3) CLImempunyai pengaruh negatif dan tidaksignifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan yang bergerak dalam bidangfood and beverages. Dengan demikian

Page 20: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

20

hipotesis kedua yang menyatakan bahwaCLI mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap pertumbuhan laba tidak dapatditerima, 4) OITL mempunyai pengaruhpositif dan tidak signifikan terhadappertumbuhan laba pada perusahaan yangbergerak dalam bidang food and beverages.Dengan demikian hipotesis ketiga yangmenyatakan bahwa OITL mempunyaipengaruh yang signifikan terhadappertumbuhan laba tidak dapat diterima, 5)TAT mempunyai pengaruh positif dantidak signifikan terhadap pertumbuhan labapada perusahaan yang bergerak dalambidang food and beverages. Dengandemikian hipotesis keempat yangmenyatakan bahwa TAT mempunyaipengaruh yang signifikan terhadappertumbuhan laba tidak dapat diterima, 6)NPM mempunyai pengaruh positif dansignifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan yang bergerak dalam bidangfood and beverages.

Dengan demikian hipotesis kelimayang menyatakan bahwa NPM mempunyaipengaruh yang signifikan terhadappertumbuhan laba dapat diterima, 7) GPMmempunyai pengaruh negatif dansignifikan terhadap pertumbuhan laba padaperusahaan yang bergerak dalam bidangfood and beverages. Dengan demikianhipotesis keenam yang menyatakan bahwaGPM mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap pertumbuhan labadapat diterima.

Keterbatasan PenelitianPenelitian ini yang telah dilakukan masihmempunyai keterbatasan diantaranya; 1)Penelitian ini tidak mempertimbangkanfaktor-faktor ekonomi seperti tingkatinflasi, suku bunga, subsidi pemerintah danlainnya sebagainya, sehingga hal inimungkin mempengaruhi hasil penelitian, 2)Penelitian ini tidak mempertimbangkanbesar-kecilnya perusahaan. Faktor perludipertimbangkan, karena tingkatkepercayaan masyarakat terhadapperusahaan besarlebih tinggi dibandingkanperusahaan kecil. Selain tingkat

kepercayaan masyarakatfaktor ini jugaperlu dipertimbangkan karena tingkatkestabilan perusahaan besarterhadappengaruh-pengaruh faktor makro ekonomilebih besar dibandingkanperusahaan kecil.Oleh karena itu hal ini perludipertimbangkan, karena mungkin dapatmempengaruhi hasil penelitian, 3) Jumlahvariabel yang diteliti dalam penelitian initerbatas, khususnya variabel bebas hanyameliputi ; WCTA, CLI, OITL, TAT, NPMserta GPM.

SaranPenulis menyadari bahwa hasil penelitianyang telah dilakukan di atas masihmempunyai banyak kekurangan danketerbatasan. Untuk itu, penulismenyampaikan beberapa saran yangdiharapkan dapat bermanfaat bagi berbagaipihak yang mempunyai kepentingandengan hasil penelitian ini, antara lain :1. Bagi Pihak Perusahaan yang diteliti.

Hendaknya perusahaan melakukanevaluasi secara terus menerus untukmenilai kinerjanya sehingga dapatdiketahui adanya kenaikan ataupenurunan dari kinerja perusahaan.Selain itu dengan adanya evaluasi makapihak perusahaan dapat mengetahuipenyebab kenaikan atau penurunankinerjanya sehingga dapat menentukankebijakan yang tepat guna mencapaikeuntungan yang optimal di masa yangakan datang.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya. Bagipeneliti selanjutnya yang mengambiltema sejenis, sebaiknya mencakupperiode penelitian yang lebih panjangdengan harapan akan memperoleh hasilpenelitian yang lebih signifikan dansebaiknya penggunaan variabel bebaslebih ditambah atau lebih variatif.memperhitungkan kondisi ekonomimakro, internal non finansial, situasipolitik dan kondisi umum regional sertainternasional. Serta memperpanjangwaktu penelitian agar hasil yang didapatlebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

21

Andrianto, W. P. (2012). Analisis RasioKeuangan dalam MerencanakanPertumbuhan Laba. Diakses 12 Juli,2015. Darihttp//download.portalgaruda.org/article.php?article.

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar ModalIndonesia. Jakarta: MediasoftIndonesia.

Belkaoui, A. (2007). Accounting TheoryTeori akuntansi. Jakarta: SalembaEmpat.

Bursa Efek Indonesia 2010. Laporan

Keuangan. http//www.idx.co.id.

Bursa Efek Indonesia 2011. Laporan

Keuangan. http//www.idx.co.id.

Bursa Efek Indonesia 2012. Laporan

Keuangan. http//www.idx.co.id.

Bursa Efek Indonesia 2013. Laporan

Keuangan. http//www.idx.co.id.

Bursa Efek Indonesia 2014. Laporan

Keuangan. http//www.idx.co.id.

Cahyaningrum, N. H. (2011). AnalisisManfaat Rasio Keuangan DalamMemprediksi Pertumbuhan Laba.Diakses 12 Juli, 2015. Darihttp//core.ac.uk/download/pdf/11734247.pdf.

Ediningsih, S. I. (2004). Rasio Keuangandan Prediksi Pertumbuhan Laba:Studi Empiris pada PerusahaanManufaktur di BEJ. Wahana, Vol.7 .

Fahmi, I. (2011). Analisis LaporanKeuangan . Lampulo :ALFABETA.

Fatimah, S. (2012). Analisis PengaruhRasio Keuangan terhadapPerubahan Laba pada PerusahaanManufaktur Sektor Aneka Industriyang terdafter di Bursa EfekIndonesia. Diakses 12 Juli, 2015.Dari http//jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms.

Ghozali, I. (2013). aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program,Edisi ketujuh. Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Graham, S. B. (2014, Februari 18).Retrieved juli 20, 2015, fromhttp://ioaddakhil.blogspot.com/2014/02/pengertian-teori-sinyal.html

Gujarati, D. (1999). Ekonomitrika Dasar,Terjemahan Sumarno Zain. Jakarta:Erlangga.

Jumingan. (2011). Analisis LLaporanKeuangan . Jakarta: PT. BumiPerkasa.

Machfoed, M. (1999). AkuntansiManajemen 2, Edisi 3. Yogyakarta:BPFE.

Malhotra, N. K. (2009). Riset Pemasaran,Edisi Keempat. Jakarta: index.

Munawir. (2010). 2004. In AnalisisLaporan Keuangan, Edisi 4 (p. 5).Yogyakarta: Liberty.

Reksoprayitno, S. (2011). PengantarEkonomi Mikro. Yogyakarta:IKAPI.

Page 22: ANALISISWORKINGCAPITALTOTOTALASSETS,CURRENTLIABILITYTO ...eprints.perbanas.ac.id/553/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterhadapa laporan keuangan yang telah di ... pertumbuhan laba, termasuk kondisi

22

Riski, M. (2014). Pengaruh rasioKeuangan dalam MemprediksiPertumbuhan Laba padaPerusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2011-2013. Diakses 12 Juli,2015. Dari http//jurnal.umrah.ac.id.

Riyanto, B. (1995). Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta: BPFE.

Salvatore, D. (2011). Ekonomi Manajerial.Jakarta: Salemba Empat.

Taruh, V. (2012). Analisis Rasio Keuangandalam Memprediksi PertumbuhanLaba pada Perusahaan Manufakturdi BEI. Diakses 12 Juli, 2015. Darihttp//download.portalgaruda.org/article.php?article.

Wendy, E. (2012). Analisa PengaruhPenerapan Basel dan GoodCorporate Governance TerhadapManajemen Resiko pada PT. BankNegara Indonesia (Persero) Tbk.Diakses 12 juli, 2015. Darihttp//download.portalgaruda.org/article.php?article.

Wibowo, H. A., & Pujiati, D. (2011).Analisis Rasio Keuangan dalamMemprediksi Perubahan Labapada Perusahaan Real Estate danProperty di Brusa Efek Indonesiadan Singapura. Diakses 12 juli,2015. Darihttp//download.portalgaruda.org/article.php?article.

Wild, J. (2005). In Accounting (p. 36).Jakarta: Penada Media Group.