ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

89
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada Mahasiswa IAIN Purwokerto) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: MAHMUD JAUHARIL ANAM NIM. 1423203057 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2021

Transcript of ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

Page 1: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK,DAN PROMOSI TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada Mahasiswa IAINPurwokerto)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:MAHMUD JAUHARIL ANAM

NIM. 1423203057

JURUSAN EKONOMI SYARIAHFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPURWOKERTO

2021

Page 2: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...
Page 3: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Berjudul

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS

PASTA GIGI PEPSODENT PADA MAHASISWA IAIN PURWOKERTO)

Yang disusun oleh Saudara Mahmud Jauharil Anam NIM 1423203057

Jurusan/Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto, telah diujikan pada hari Kamis tanggal 15 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

oleh Sidang Dewan Penguji Skripsi.

Ketua Sidang/Penguji

Dr. Atabik, M.Ag.

NIP. 19651205 199303 1 004

Sekretaris Sidang/Penguji

Sulasih, S.E., M.Si.

NIDN. 0619018002

Pembimbing/Penguji

Yoiz Shofwa Shafrani, S.P., M.Si.

NIP. 19781231 200801 2 027

Purwokerto, 12 Agustus 2021

Mengetahui/Mengesahkan

Dekan

Dr. H. Jamal Abdul Aziz, M.Ag.

NIP. 19730921 200212 1 004

Page 4: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

I

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada,

Yth. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Purwokerto

di-

Purwokerto.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap penulisan

skripsi dari Saudara Mahmud Jauharil Anam NIM 1423203057 yang berjudul :

Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Promosi TerhadapKeputusan Pembelian (Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada Mahasiswa

IAIN Purwokerto)

Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto untuk diajukan dalam

rangka memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Ekonomi (S.E).

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Purwokerto, 17 Juni 2021

Pembimbing,

Yoiz Shofwa Shafrani, SP, M.Si.NIP. 197812312008012027

Page 5: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

II

ANALISIS PENGARUH CITRAMEREK, KUALITAS PRODUK, DANPROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada Mahasiswa IAIN Purwokerto)

Mahmud Jauharil AnamNIM. 1423203057Email: @gmail.com

ABSTRAKPada era globalisasi saat ini, perusahaan saling berlomba-lomba untuk

memenuhi kebutuhan konsumen karena pada hakekatnya konsumen merupakanfaktor penting bagi berlangsungnya hidup perusahaan. Salah satunya adalahproduk pasta gigi yang merupakan kebutuhan wajib setiap orang. Selama 5 tahunberturut-turut dari 2015-2019, Pepsodent mampu mempertahankan posisinyasebagai Top Brand Produk Pasta Gigi setiap tahunnya meskipun banyak sekalimuncul pesaing baru dengan produk serupa.

Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen, Hal inisesuai dengan teori dari Fandy Tjiptono yang menyebutkan bahwa perusahaanharus memahami perilaku konsumen untuk kelangsungan hidup perusahaan.Tetapi pada kenyataannya Produk Pasta Gigi Pepsodent sempat mengalamipenurunan penjualan meskipun menjadi Top Brand. Sebagai Produk Pasta GigiLegendaris yang tidak lepas dari Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosimenjadikan peneliti tertarik menggunakan variabel Citra Merek (X1), KualitasProduk (X2) dan Promosi (X3) sebagai variabel independen peneliti.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif (field reasearch).Populasinya adalah Mahasiswa IAIN Purwokerto yang pernah menggunakanpasta gigi pepsodent. Jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden.Analisis data dilakukan melalui korelasi rank spearman, konkordansi kendall wdan analisis regresi ordinal dengan menggunakan aplikasi SPSS.

Hasil uji Rank Spearman menunjukkan variabel Citra Merk, KualitasProduk dan Promosi memiliki korelasi positif dan berpengaruh secara parsialterhadap Keputusan Pembelian. Kemudian dalam uji Konkordasi Kendall Wmenunjukkan hubungan yang sangat kuat dan berpengaruh secara simultanterhadap keputusan pembelian. Hasil analisis regresi ordinal pada tabel ModelFitting Infromation menunjukkan bahwa variabel harga, promosi dan penilaianproduk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. JadiKesimpulannya adalah Variabel Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosi secaraparsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mahasiswa IAINPurwokerto pada Produk Pasta Gigi Pepsodent.

Kata Kunci: Konsumen, Keputusan Pembelian, Citra Merk, Kualitas

Produk dan Promosi.

Page 6: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

III

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE, PRODUCTQUALITY, AND PROMOTION ON PURCHASE DECISIONS

(Pepsodent Toothpaste Case Study at IAIN Purwokerto)

Mahmud Jauharil AnamNIM. 1423203057Email: @gmail.com

Study Programs of Sharia Economic, Islamic Economic and Bussiness Faculty State

Institute of Islmic Studies (IAIN) Purwokerto.

In the current era of globalization, companies are competing with each other tomeet consumer needs because in essence, consumers are an important factor for thesurvival of the company. One of them is toothpaste products which are mandatory foreveryone. For 5 consecutive years from 2015-2019, Pepsodent was able to maintainits position as the Top Brand for Toothpaste Products every year even though therewere many new competitors with similar products.

Purchasing decisions are strongly influenced by consumer behavior. This is inaccordance with the theory of Fandy Tjiptono which states that companies mustunderstand consumer behavior for the survival of the company. But in fact PepsodentToothpaste Products had experienced a decline in sales despite being a Top Brand. Asa legendary toothpaste product that cannot be separated from the brand image,product quality and promotion, researchers are interested in using the brand image(X1), product quality (X2) and promotion (X3) variables as the independent variablesof the researcher.

This research is included in quantitative research (field research). Thepopulation is IAIN Purwokerto students who have used pepsodent toothpaste. Thenumber of samples used was 100 respondents. Data analysis was performed throughSpearman rank correlation, Kendall w concordance and ordinal regression analysisusing the SPSS application.

The Spearman Rank test results show the variables of Brand Image, ProductQuality and Promotion have a positive correlation and partially influence PurchaseDecisions. Then in the Kendall W Concordation test, it shows a very strongrelationship and simultaneously influences purchasing decisions. The results ofordinal regression analysis in the Fitting Information Model table show that thevariables of price, promotion and product appraisal simultaneously influencepurchasing decisions. So the conclusion is that the variables of Brand Image, ProductQuality and Promotion partially and simultaneously affect the purchasing decisions ofIAIN Purwokerto Students for Pepsodent Toothpaste Products.

Keywords: Consumer Behavior, Purchase Decision, Brand Image, ProductQuality and Promotion.

PEDOMAN TRANSLITERASI BAHASA ARAB-INDONESIA

Page 7: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

IV

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

Alif

Bā’

Tā’

Ṡā’

Jīm

Ḥā’

Khā’

Dāl

Żāl

Rā’

zai

sīn

syīn

ṣād

ḍād

ṭā’

ẓȧ’

Tidak dilambangkan

b

t

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

Page 8: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

V

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

هـ

ء

ي

‘ain

gain

fā’

qāf

kāf

lām

mīm

nūn

wāw

hā’

hamzah

yā’

g

f

q

k

l

m

n

w

h

`

Y

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

el

em

en

w

ha

apostrof

Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

مـتعدددة

عددة

ditulis

ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Tā’ marbūṭah

Semua tā’ marbūtah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal

ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang

“al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki

kata aslinya.

حكمة ditulis ḥikmah

Page 9: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

VI

ة عدـ

كرامةالولياء

ditulis

ditulis

‘illah

karāmah al-auliyā’

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

----�---

----�---

----�---

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

A

i

u

فعل

ذكر

يذهب

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

fa‘ala

żukira

yażhabu

E. Vokal Panjang

1. fathah + alif

جاهـيدة

2. fathah + ya’ mati

تـنسى

3. Kasrah + ya’ mati

كريـم

4. Dammah + wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

ā

tansā

ī

karīm

ū

furūḍ

F. Vokal Rangkap

1. fathah + ya’ mati

بـينكم

ditulis

ditulis

ai

bainakum

Page 10: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

VII

2. fathah + wawu mati

قول

ditulis

ditulis

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

أأنـتم

اعددت

لئنشكرتـم

ditulis

ditulis

ditulis

A’antum

U‘iddat

La’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal

“al”

القرأن

القياس

ditulis

ditulis

Al-Qur’ān

Al-Qiyās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah

tersebut

السدماء

الشدمس

ditulis

ditulis

As-Samā’

Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

ذوىالفروض

السدـندة أهل

ditulis

ditulis

Żawi al-furūḍ

Ahl as-sunnah

Page 11: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

VIII

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini. Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikut beliau

yang telah dengan ikhlas memeluk agama Allah SWT dan mempertahankannya

sampai akhir hayat. Alhamdulillah, Skripsi yang penulis beri judul Analisis Pengaruh

Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada Mahasiswa IAIN Purwokerto) ini dapat

terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Oleh karna itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag., Rektor IAIN Purwokerto.

2. Dr. Fauzi, M.Ag., Wakil Rektor I IAIN Purwokerto.

3. Dr. H. Ridwan, M.Ag., Wakil Rektor II IAIN Purwokerto

4. Dr. H. Sulkhan Chakim, S.Ag., M.M., Wakil Rektor III IAIN Purwokerto.

5. Dr. H. Jamal Abdul Aziz, M.Ag., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Purwokerto.

6. Dewi Laela Hilyatin, S.E., M.S.I., Ketua Jurusan Ekonomi Syariah IAIN

Purwokerto.

7. Yoiz Shofwa Shafrani, SP, M.Si., Pembimbing, terima kasih karena telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak, Ibu Dosen, dan Staff Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Purwokerto, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama ini dan segala

bantuan serta fasilitas yang diberikan.

9. Kedua orang tua Ibu Ma’munah dan Bapak Ahmad Syaifulloh, yang telah

memberikan doa restu, semangat, dukungan juga kesempatan belajar yang baik

sehingga tercapainya studi penulis

10. Saudara penulis, Kakak Taznidatul La’ali yang selalu memberikan semangat,

dukungan, motivasi dan doa, kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Istri Penulis, Afsoh Vena Melina, yang selalu menemani jalan perjuangan dalam

suka dan duka bersama mencapai Keridhoan-Nya.

Page 12: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

IX

Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi

amal hasanah, maslahah dan mendapatkan ridlo dari Allah SWT dengan teriring doa

Alhamdulillah Jazakumulloh Khoiro.

Sebagai penutup penulis menyadari bahwa masih banyak kekhilafan dan

kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi

lebih sempurnnya Skripsi yang penulis susun ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna, bermanfaat,

barokah, maslahah di Dunia dan di Akhirat. Amin.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Purwokerto, 19 Mei 2021

Penulis

Mahmud Jauharil Anam

Page 13: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

X

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index Pasta gigi 2015 – 2019 Fase 1

Tabel 1.2 Tabel Penelitian Terdahulu

Tabel 4.1 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas

Tabel 4.4 Pasta Gigi Favorit Responden

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Tabel 4.6 Uji Realibilitas

Tabel 4.7 Hasil Uji Rank Spearman Hubungan antara Citra Merk (X1) dan Keputusan

Pembelian(Y)

Tabel 4.8 Hasil Uji Rank Spearman Hubungan antara Kualitas Produk (X2) dan

Keputusan Pembelian(Y)

Tabel 4.9 Hasil Uji Rank Spearman Hubungan antara Promosi(X3) dan Keputusan

Pembelian(Y)

Tabel 4.9 Hasil Uji Ranks

Tabel 4.10 Hasil Uji Test Statistict

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Ordinal

Tabel 4.12 Hasil Case Prossesing Summary

Tabel 4.13 Hasil Model Fitting Information

Tabel 4.14 Hasil Goodness of Fit

Tabel 4.15 Hasil Pseudo R-Square

Tabel 4.16 Hasil Parameter Estimate

Page 14: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

XI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN.......................................................... ii

PENGESAHAN......................................................................................................iii

NOTA DINAS PEMBIMBING.............................................................................. iv

ABSTRAK............................................................................................................... v

ABSTRACT............................................................................................................vi

PEDDOMAN TRANSLITERASI......................................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR ISI..........................................................................................................xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Definisi Operasional.............................................................................. 11

C. Rumusan Masalah..................................................................................13

D. Tujuan Penelitian...................................................................................13

E. Manfaat Penelitian................................................................................. 14

F. Sistematika Pembahasan........................................................................ 14

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran............................................................................16

B. Citra Merk..............................................................................................17

C. Kualitas Produk..................................................................................... 18

D. Promosi..................................................................................................24

E. Keputusan Pembelian.............................................................................25

F. Kerangka Pemikiran...............................................................................29

G. Telaah Pustaka.......................................................................................29

H. Landasan Teologis.................................................................................31

I. Hipotesis Penelitian.................................................................................32

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...................................................................................... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................34

D. Variabel dan Indikator Peneitian........................................................... 36

Page 15: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

XII

E. Sumber Data...........................................................................................41

F. Metode Pengumpulan Data.................................................................... 42

G. Uji Reabilitas dan Uji Validitas.............................................................43

H. Analisis Data......................................................................................... 45

I. Pengujian Hipotesis.................................................................................46

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................48

B. Karakteristik Responden........................................................................51

C. Hasil Analisis Data Penelitian............................................................... 54

D. Hasil Uji Hipotesis................................................................................ 57

E. Analisis Regresi Ordinal........................................................................ 61

F. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................. 65

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................70

B. Saran...................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi

berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah

pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun

jasa, yang nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa

memuaskan konsumen. Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut

perusahaan-perusahaan agar mampu menerapkan strategi pemasaran yang

handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga dapat

memenangkan pasar. Perusahaan sudah semestinya lebih terfokus kepada

konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan

kepuasan lebih kepada konsumen maka akan dapat membangun

kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang erat antara

konsumen dan perusahaan. menurut konsep pemasaran, perusahaan yang

bisa bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global adalah

perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan

keinginan konsumen (Novita Klarisa, 2009).

Pada era globalisasi saat ini dan berkembangnya suatu bisnis,

banyak tantangan dan peluang bagi perusahan. Perusahaan saling

berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sejak lama setiap

organisasi, terutama dalam bidang bisnis, selalu melakukan perbaikan

dalam kegiatan dan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Hanya dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan, usahanya dapat

bertahan menghadapi persaingan dan meraih keuntungan (Wibowo, 2010).

Suatu perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya agar

perusahaan tersebut bisa bertahan dan di sisi lain perusahaan juga harus

Page 17: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

2

mengerti apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen, sehingga

konsumen akan merasa terpuaskan. Karena pada era globalisasi seperti

sekarang ini banyak bermunculan produsen-produsen yang baru yang

menjual barang-barang yang sejenis. Pada dasarnya dengan semakin

banyaknya pesaing antar perusahaan maka semakin banyak pula pilihan

bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang

menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah

pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam memilih setiap produk

yang beredar di pasar. Sejak lama setiap organisasi, terutama dalam bidang

bisnis, selalu melakukan perbaikan dalam kegiatan dan kinerjanya untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Hanya dengan melakukan perbaikan

secara berkelanjutan, usahanya dapat bertahan menghadapi persaingan dan

meraih keuntungan (Wibowo, 2010).

Salah satu cara yaitu perusahaan melebarkan sayapnya memperluas

pasar untuk mendapatkan tempat di hati konsumen. Karena konsumen

merupakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, bagi seorang

pemasar harus dapat mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen,

pemasar harus bisa menyusun strategi untuk dapat memuaskan kebutuhan

konsumen, dimana kebutuhan konsumen akan bergerak dinamis sesuai

dengan perkembangan zaman, sehingga para pemasar harus peka

membaca setiap perubahan selera konsumennya. Untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan dituntut untuk mampu

memuaskan konsumennya (Keky R Barsky, 2000). Oleh karena itu, untuk

mencapai kesuksesan perusahaan ada syarat yang harus dipenuhi agar

perusahaan dapat mencapai kata sukses dalam suatu persaingan. Misalnya

seperti mencapai visi agar mampu menjaga konsumen dan menciptakan

konsumen baru. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan

harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang di

inginkan konsumen dengan harga yang sesuai dengan harga pasar dan

kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, setiap perusahaan harus

mampu memahami perilaku konsumen, karena kelangsungan hidup

Page 18: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

3

perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi

kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku

konsumennya (Fandy Tjiptono, 2008). Perilaku konsumen harus diketahui

perusahaan sebagai strategi dalam menarik pasar. Strategi pemasaran

merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran

yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran

memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti

segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran

pemasaran dan biaya bauran pemasaran. (Fandy Tjiptono, 2008).

Indonesia merupakan salah satu negara yang padat akan

penduduknya, produsen saling berlomba untuk masuk ke dalamnya.

Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas) pada tahun 2018 jumlah penduduk Indonesia mencapai 265

jiwa dan terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa

perempuan. Oleh karena itu Indonesia negara potensial untuk berbisnis,

khususnya pada bidang pasta gigi, karena pasta gigi merupakan kebutuhan

setiap orang yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat

ini banyak terdapat produsen-produsen pasta gigi yang bisa didapati di

pasaran seperti Pepsodent, Ciptadent, Formula, Close Up, Sensodyne,

Smile Up, Enzim ,Maxam dan sebagainya. Diantara produsen pasta gigi

tersebut untuk saat ini pepsodent masih memimpin pasar, karena

pepsodent paling terdepan dalam berinovasi, produk ini sering kali

menjadi awal pelopor dalam melakukan trobosan-trobosan dan

pengklasifikasian dalam pasta gigi. Pepsodent tidak hanya mengelurkan

produk pasta gigi yang hanya untuk menyegarkan nafas dan memutihkan

gigi saja, tetapi pepsodent juga terus berinovasi mengikuti permintaan

dari apa yang dibutuhkan oleh gigi konsumen, karena masing-masing

varian yang dikeluarkan oleh pasta gigi pepsodent memiliki fungsi yang

berbeda agar manfaat yang didapat akan lebih maksimal, misalnya seperti

Page 19: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

4

pepsodent charcoal untuk mengembalikan gigi agar putih alami, pepsodent

complete age lebih tertuju untuk merawat kekuatan emil dan mengurangi

pembentuka plak selama 18 jam, pepsodent sensitive expert yang mengerti

akan gigi sensitive, pepsodent game care yang berfungsi untuk

menguatkan gusi dan mengurangi gusi yang berdarah dan masih banyak

varian lainya.

Selama 5 tahun berturut-turut, Pepsodent mampu mempertahankan

posisinya sebagai Top Brand pada Top Brand Award pada fase pertama

setiap tahunnya. Dapat dilihat pada Tabel 1.1, index pasta gigi Pepsodent

memang yang paling besar diantara merek pasta gigi lainnya namun index

tersebut tidak stabil terutama bila melihat index Pepsodent tahun 2018

yang menurun 12,1% dari tahun 2017. Hal ini terkait dengan munculnya

persaingan merek pasta gigi lainya yang melakukan inovasi-inovasi.

Namun pada tahun 2019 fase pertama pepsodent mampu menunjukkan

eksistensinya dengan mengalami kenaikan sebesar 3,7%.

Tabel 1.1 Top Brand Index Pasta gigi 2015 – 2019 Fase 1

No. MerekTahun

2015 2016 2017 2018 2019

1. Pepsodent 70.8% 77.6% 78.7% 64.6% 68.3%

2. Ciptadent 7.5% 7.0% 6.7% 5.1% 9.5%

3. Close Up 7. 2% 5.9% 5.3% 14.5% 10.7%

4. Formula 7.8% 4.8% 5. 2% 4.8% 7. 2%

Sumber: www.topbrand-award.com, diakses pada 18 September 2019

Beberapa merek memiliki kualitas yang relatif sama dan dapat

memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi

yang tertancap di benak konsumen. Oleh karena itu suatu merek yang

dirancang perusahaan harus dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan

diingankan konsumen serta dikomunikasikan dengan baik, sehingga pada

saat konsumen membutuhkan produk tertentu, maka konsumen akan

Page 20: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

5

memutuskan produk dengan merek tersebut yang menjadi pilihan utama

untuk dibeli. Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda

(sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji

perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits, dan services

kepada para pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas

mengenal merek tersebut, lebih dari yang lain. Dari pernyataan tersebut

membuktikan bahwa citra merek dapat memberikan keyakinan bagi

konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk. Karena persepsi

kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika

persepsi kualitas konsumen negatif, produk tidak akan disukai dan tidak

akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi kualitas pelanggan

positif, produk akan disukai, dengan beranggapan bahwa kualitas produk

yang baik merupakan jaminan kepuasan dalam menggunakan produk

tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pasta gigi Pepsodent

memiliki persepsi sebagai pasta gigi yang memiliki kualitas yang baik,

ketika seseorang membeli pasta gigi hal yang diucapkan oleh konsumen

adalah membeli Pepsodent, karena pepsodent sudah tertanam dalam

pikiran konsumen. Dengan persepsi kualitas yang baik akan menciptakan

suatu image yang baik bagi suatu produk yang akan menimbulkan

keputusan pembelian oleh konsumen. Citra merek adalah seperangkat

keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu

merek. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa Citra merupakan

image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik

buruknya perusahaan (Abdul Majid Suharto, 2009).

Dalam era informasi sekarang ini, dimana konsumen dapat mudah

mengakses informasi, khususnya tentang produk dan jasa, dan sejumlah

yang banyak melalui berbagai media, seperti media cetak dan elektronik,

maka upaya untuk membangun citra menjadi semakin sulit (Muhammad,

2015). Kapferer dalam bukunya Strategic brand manajement mengatakan

bahwa “images is on the receiver side” sedangkan “identifity is on the

Page 21: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

6

sender’s side”. Artinya citra merk (images) adalah bagaimana masyarakat

mengartikan semua tanda-tanda yang dikeluarkan/disampaikan oleh merk

melalui barang-barang, jasa-jasa dan program komunikasinya. Dengan

perkataan lain citra adalah reputasi (Muhammad, 2015).

Menurut Aaker Ekuitas citra akan semakin tinggi seiring tingginya

dimensi-dimensi salah satunya dimensi kesan kualitas (perceived quality)

dimana ekuitas merk dapat menambah atau mengurangi nilai produk atau

jasa di mata konsumen, karena ekuitas tersebut dapat membantu konsumen

menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi dalam jumlah yang

besar tentang produk dan jasa yang disajikan merk. Disamping itu ekuitas

merk juga bisa mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam

mengambil keputusan pembelian serta kepuasan dalam menggunakan

produk (Muhammad, 2015). Selain itu dimensi dari kualitas produk juga

merupakan salah satu faktor penting, karena dengan kondisi sekarang ini

produk yang berkualitas mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan

produk pesaing. Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik

produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Novita Klarisa, 2009).

Selera dan keinginan konsumen terhadap suatu barang itu berubah

– ubah. Memenuhi keinginan ini, perusahaan harus berusaha mewujudkan

barang sesuai permintaan dan memiliki mutu kualitas tinggi. Oleh karena

itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan

membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan

pesaing. Selain itu, tidak mudahnya konsumen beralih ke produk

pengganti membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas

produknya demi memenuhi permintaan – permintaan pasar. Sebab

konsumen memiliki peran besar dalam memberi penilaian terhadap

kualitas produk yang akan mereka konsumsi (Rieke Rinaldy dan Winarti,

2013). Menurut Aaker menganggap bahwa memiliki kualitas yang bagus

dan terpercaya, maka suatu produk akan senantiasa tertanam dibenak

Page 22: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

7

konsumen, karena konsumen bersedia membayar sejumlah uang untuk

membeli produk yang berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas

produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan

mempengaruhi keputusan untuk membeli atau tidak. Kesan kualitas

memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk

membeli (Purwanto, 2008).

Melihat data pada tabel 1.1 tersebut menunjukan bahwa semakin

ketat persaingan penjualan pasta gigi di Indonesia. Terlihat dari data

tersebut bahwa pada tahun 2018 penjualan pasta gigi pepsodent sempat

mengalami penurunan. Ini tentu saja merupakan dampak dari keputusan

pembelian, dimana masyarakat mengalami penurunan pembelian pasta

gigi pepsodent. Keputusan pembelian merupakan puncak terakhir dari

proses pembelian antara konsumen ke produsen. Menurut Kotler dan

Amstrong keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar akan membeli

(Nurachidah dkk, 2016). Dalam pandangan Ekonomi Islam, keputusan

pembelian erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan seorang

konsumen yang identik dengan keinginan kepuasan yaitu maslahah.

Menurut Syatibi, kemaslahatan yang terdapat dalam maqashid syari’ah ini

ada lima yaitu agama (al-din), jiwa (al-nafs), keturunan (an-nasl), harta

(al-mal) dan aqal (al-aql) (Abdurrahman Kasdi 2014). Sebuah aktivitas

keputusan pembelian sendiri termasuk pada pemenuhan kebutuhan yang

berhubungan dengan harta.

Dalam memilih keputusan pembelian, sikap seorang konsumen

tentu saja akan dihadapkan dengan ragamnya informasi dari suatu produk.

Saat ini konsumen tidak perlu khawatir, karena untuk mengetahui berbagai

macam informasi tentang suatu produk, konsumen dapat mencarinya

secara online ataupun dengan berbagai alternatif lainnya yang mendukung.

Salah satu media yang digunakan dalam mengenalkan produk ke pihak

konsumen yaitu menggunakan media yang dinamakan promosi

Page 23: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

8

(promotion), yang merupakan strategi bauran pemasaran keempat, setelah

produk, harga, dan saluran distribusi (Nana Herdiana Abdurrahman, 2015).

Keputuasan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang

dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,

harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga

membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi

dan mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa

yang akan dibeli (Alma, 2011).

PT. Unilever senantiasa menjual produk yang berkualitas dan

mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing misalnya

pepsodent. Pepsodent adalah produk pasta gigi pertama yang ada di

indonesia, dan sampai sekarang pepsodent selalu berinovasi untuk

mengikuti segala kebutuhan apa yang di inginkan konsumen, misalnya

seperti permasalahnpermasalahan yang ada pada gigi dan mulut. Di lihat

dari segi citra merek dan kualitas produk sudah tidak di ragukan lagi,

tetapi itu saja tidak cukup untuk meyakinkan konsumen, oleh karena itu

untuk dapat mengenal produk yang diciptakan dengan segala

keunggulanya tersebut pada konsumen maka perusahaan perlu

menerapkan strategi promosi yang baik. Promosi adalah arus informasi

satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi

kepada tindakan yang menciptakan pertukaran atau transaksi dalam

pemasaran. Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak

tertarik untuk membeli suatu produk atau jasa akan menjadi tertarik dan

mencoba produk atau jasa sehingga konsumen melakukan pembelian

(Novita Klarisa, 2009).

Adapun pengertian promosi menurut Isnaini adalah kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk memberitahukan kebaikan produknya dan

membujuk pasar untuk membeli produk tersebut, karena promosi penting

bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya (Tria Ariyanti dan Siti

Page 24: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

9

Rokhuni Fuadati, 2014). Menurut Cravens, mengemukakan pengertian

promosi adalah menginformasikan kepada orang-orang mengenai produk

dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan,

organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli barang-

barangnya.

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

promosi adalah bagian dari marketing mix yang bertujuan meningkatkan

penjualan dengan memberikan informasi kepada seseorang atau organisasi.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pemasaran,

karena konsumen tidak akan pernah melakukan pembelian walaupun suatu

produk berkualitas, apabila mereka belurn pernah mendengar atau

mengetahui apalagi mengenal produk tersebut (Nurhadi, 2005). Oleh

karena itu pemasar harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam

menyusun rencana promosi. (Sutisna, 2003). Pada hakikatnya promosi

adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran

adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Fandy

Tjiptono, 2008). Kegiatan promosi pasta gigi pepsodent diantaranya dapat

dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga dan

personal selling. Berdasarkan dari tabel 1.1 bisa disimpulkan bahwa pasta

gigi memiliki nilai persentase yang cukup besar dibandingkan dengan para

pesaingnya. Pepsodent merupakan salah satu produk pasta gigi dengan

brand yang sangat dikenal oleh konsumen. Meskipun pepsodent memiliki

nilai persentase yang cukup besar dibandingkan dengan para pesaingnya,

namun pada tahun 2018 index dari pasta gigi pepsodent menurun

dibandingkan tahun 2017 sebanyak 12.1%. Salah satu faktor penurun dari

pasta gigi pepsodent ialah semakin berkembangnya para pesaing seperti

Page 25: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

10

pasta gigi ciptadent, formula dan closup. Para pesaing terus berinovasi

agar tidak tertinggal dari pasta gigi pepsodent.

Dikutip dari indonesiadata.id dalam laporan yang berjudul “Market

Share Pasta Gigi di Indonesia berdasarkan Usia” bahwa 50% konsumen yang

melakukan pembelian pasta gigipaling banyak merupakan Generasi Y (berusia

antara 25-34 tahun), Generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31%, Generasi X (35-

44 tahun) sebanyak 16% dan sisanya merupakan Generasi Baby Boomers

(usia 45 tahun keatas) sebanyak 2%. Dari data di atas menunjukkan bahwa

Generasi Z berada di peringkat kedua tertinggi atas perilaku belanja online.

Hal ini menunjukkan ketertarikan Generasi Z terhadap produk pepsodent.

Dilansir oleh kompas.com Generasi Z merupakan generasi yang dibesarkan di

tengah teknologi, internet dan media sosial yang membuat kelompok ini di

sterotipkan dengan pecandu tekhnologi, anti sosial dan lebih memilih produk

yang sudah terkenal dan dikenal terutama yang melakukan promosi dengan

masif salah satunya adalah produk pepsodent. Hal ini sejalan dengan

pernyataan (Santoso & Triwijayanti,2018) Generasi Z di Indonesia

mempunyai cara berbelanja yang unik bahwa mereka tidak terlalu peduli

dengan harga melainkan lebih peduli terhadap brand yang cukup terkenal.

Disebutkan di atas bahwa Generasi Z mempunyai rentang usia 15-24 tahun

dimana rata-rata pada usia tersebut sedang berada pada jenjang Universitas.

Dalam hal ini berarti mahasiswa mempunyai ketertarikan yang signifikan

dalam menggunakan produk pepsodent. Hal ini menjadikan penulis tertarik

untuk meneliti mahasiswa yang pernah menggunakan pepsodent khususnya

Mahasiswa IAIN Purwokerto. IAIN Purwokerto merupakan salah satu

kampus terbesar di wilayah Purwokerto yang mempunyai ribuan mahasiswa

didalamnya.

Berdasarkan Data yang diperoleh dari Website Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) Mahasiswa IAIN Purwokerto pada

tahun 2020 berjumlah 11.879 Mahasiswa. Sementara di IAIN Purwokerto

pengguna pasta gigi Pepsodent diperkuat berdasarkan data yang diperoleh

Page 26: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

11

dari hasil wawancara 10 responden mahasiswa IAIN Purwokerto angkatan

tahun 2017 sampai 2018 sebagai pengguna pasta gigi pepsodent. Kepada

mahasiswa tersebut diberikan pertanyaan mengapa memilih pasta gigi

Pepsodent. 9 dari 10 mahasiswa menjawab bahwa pasta gigi pepsodent

memiliki banyak varian, mudah didapat, dan penggunaanya awet, serta 7

dari 10 mahasiswa menjawab kemasanya bagus dan tidak mudah rusak.

Melalui observasi pendahuluan dari aspek informasi, pasta gigi Pepsodent

di kenal oleh 10 dari 10 mahasiswa melalui media iklan seperti: televisi,

internet, brosur.

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan

tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent pada

Mahasiswa IAIN PURWOKERTO)”.

B. Definisi Operasional

Untuk dapat memahami persoalan yang akan dibahas dalam upaya

menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan persepsi dalam

memahami judul skripsi, maka akan diuraikan pengertian yang terdapat

dalam judul tersebut:

1. Citra Merek

Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang

terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa

menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap

brand image. Citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan

oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam

memori konsumen (Novita Klarisa, 2009).

Page 27: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

12

2. Kualitas Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan (Fandy Tjiptono, 2008). Kualitas produk merupakan hal

yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan/produsen,

mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah

kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran

yang dilakukan perusahaan (Sofjan Assauri, 2004).

3. Promosi

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Fandy

Tjiptono, 2002). Promotion (promosi) adalah sarana yang digunakan

dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

kosumen (langsung atau tidak langsung) tentang produk dan merek

yang dijual (Nana Herdiana Abdurrahman, 2015).

4. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler, yang dimaksud dengan keputusan pembelian

adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari

menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian

informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif

pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Dikutip dari jurnal oleh Dede Aprisal, dari definisi tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah sebagai suatu

Page 28: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

13

proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai

alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang

diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Dede

Aprisal, 2017).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

produk pasta gigi Pepsodent kepada mahasiswa IAIN Purwoketo ?

2. Apakah Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

produk pasta gigi Pepsodent kepada mahasiswa IAIN Purwoketo ?

3. Variabel bebas manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk pasta gigi Pepsodent kepada mahasiswa

IAIN Purwoketo?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan

penelitian skripsi adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan

Promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian produk pasta gigi pepsodent kepada mahasiswa

IAIN Purwoketo.

2. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan

Promosi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian produk pasta gigi pepsodent kepada

mahasiswa IAIN Purwoketo.

Page 29: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

14

3. Untuk menganalisis variabel mana yang paling dominan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk pasta gigi Pepsodent kepada

mahasiswa IAIN Purwoketo.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan dan tujuan maka, manfaat dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis

untuk menyelaraskan ilmu yang telah diperoleh selama proses

perkuliahan, mengembangkan pengetahuan penulis di bidang

Pemasaran yang telah menjadi ketertarikan penulis, meningkatkan

kompetensi diri, kecerdasan intelektual dan emosional.

2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan

yang bermanfaat bagi yang memerlukan.

3. Bagi universitas, hasil studi ini dapat dipergunakan sebagai bahan

referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan universitas

selanjutnya di masa depan.

4. Bagi Perusahaan, adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman

untuk melakukan perbaikan saat ini maupun masa yang akan datang.

F. Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan dalam penulisan skripsi, penulis akan membagi

skripsi ini menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian isi dan bagian

akhir. Bagian awal dari skripsi ini memuat tentang pengantar yang

didalamnya terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian, pengesahan,

nota dinas pembimbing, abstrak, pedoman transliterasi, kata pengantar,

Page 30: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

15

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar singkatan dan daftar lampiran.

Bagian isi dari skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana gambaran mengenai

tiap bab dapat penulis paparkan sebagai berikut: Untuk mempermudah

mempelajari dan memahami karya tulis ilmiah ini, maka akan diuraikan

tentang sistematika pembahasan yang dibagi dalam lima bab sebagai

berikut:

Bab pertama berisi latar belakang masalah, definisi operasional,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode

penelitian, sistematika penulisan. Bab dua akan diuraikan mengenai kajian

pustaka dan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai kerangka

pemikiran teori atau landasan penelitian. Bab tiga membahas mengenai

jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,

sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data, dan uji validitas dan realiabilitas. Bab empat membahas

mengenai gambaran umum tempat penelitian, gambaran umum responden,

hasil analisis data, analisis data penelitian, serta pembahasan hasil

penelitian. Bab lima berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

ini, dan saran-saran yang ditujukan untuk pihak terkait.

Pada bagian akhir proposal ini, penyusun mencantumkan data-data

terkait seperti dokumen, daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan lain

sebagainya yang menunjang penelitian.

Page 31: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Kebutuhan manusia merupakan konsep paling pokok yang

melandasi pemasaran. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan

berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan

ciri khas tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan

spesifik terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan

keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang

akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin

akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan

melalukan pertukaran dan transaksi jual beli barang dan jasa. Hal inilah

yang mendasari terjadinya pasar. Pasar secara tradisional merupakan

tempat secara fisik di mana para penjual dan pembeli berkumpul untuk

membeli dan menjual barang. Para ahli ekonomi menggambarkan pasar

sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas

sebuah produk atau kelompok produk tertentu(Novita Klarisa, 2009).

Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang di dalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dipihak lain (Novita Klarisa, 2009).

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha, 2010).

Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

organisasi atau perusahaan, khususnya perusahaan yang memiliki tujuan

untuk memperoleh laba, memperbesar volume penjualan, mengiginkan

Page 32: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

17

pertumbuhan, memiliki pangsa pasar dan untuk menciptakan pelanggan

yang loyal (Surachman, 2010).

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana setiap

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta

inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang

bernilai bagi pihak lainnya. Agar perusahaan dapat berhasil menciptakan

keputusan pembelian konsumen atas produk yang ditawarkan perusahaan.

Perusahaan harus cermat dan teliti dalam menentukan bauran pemasaran

yang tepat. Bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen, karena bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan

dalam bidang pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai

tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba dan meningkatkan volume

penjualan (Aliefia Hanifaradiz, 2016).

Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan

konsumsi, memaksimumkan kepuasan konsumsi, memaksimumkan

pilihan, memaksimumkan mutu hidup, serta meningkatkan kualitas,

kuantitas, ketersediaan, harga, dan memperoleh laba bagi perusahaan.

Tujuan pemasaran dapat tercipta dengan melakukan analisa dalam hal

bauran pemasaran (marketing mix), marketing mix merupakan

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus

menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran (Novita Klarisa,

2009).

B. Citra Merk

Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai dalam dunia Public Relations. Pengertian

citra itu sendiri abstrak (tangible) dan tidak dapat diukur secara sistematis,

tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk,

seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya

datang dari publik. Secara logika, jika perusahaan sudah mengalami krisis

Page 33: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

18

kepercayaan dari publik atau masyarakat umum maka akan membawa

dampak negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi penurunan citra

sampai pada titik yang paling rendah.

Menurut Jefkins dalam bukunya PR Techique, menyimpulkan

bahwa citra diartikan sebagai kesan seseorang/individu tentang sesuatu

yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Menurut

David A. Arker, John G. Mayer, citra adalah seperangkat anggapan,

impresi atau gambaran seseorang/ sekelompok orang mengenai suatu

objek yang bersangkutan (Frank Jefkins, 2002).

Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang

terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa

menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap

brand image. Citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan

oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam

memori konsumen (Novita Klarisa, 2009).

C. Kualitas Produk

Kualitas produk baik berupa barang maupun jasa merupakan

kesatuan karakteristik suatu produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa,

manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat

memenuhi harapan-harapan para konsumen. Untuk memahami kualitas,

dapat digunkan triologi manajerial yang meliputi perencanaan kualitas,

perbaikan kualitas, dan pengendalian kualitas, triologi yang sama dapat

juga diterapkan pada bidang kualitas (Husein Umar, 1997).

Page 34: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

19

a. Perencanaan Kualitas

Perencanaan kualitas merupakan pengembangan dari produk dan

proses untuk memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen.

Langkah-langkah dari perencanaan kualitas yaitu:

1) Menentukan siapa konsumennya

2) Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen

3) Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai

4) Mengembangkan proses sebagai pedoman berbagai operasi atau

produksi

b. Perbaikan Kualitas

Perbaikan kualitas merupakan suatu perencanaan kualitas produk

yang memiliki tujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik dari pada

sebelumnya.

c. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas produk merupakan perencanaan kualitas

produk yang dilakukan atau diterapkan pada proses operasi. Langkah-

langkah yang dilakukan yaitu:

1) Evaluasi performansi aktual

2) Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang telah

direncanakan

3) Mengambil suatu tindakan dari kegiatan yang menyimpang dari

suatu perencanaan

Page 35: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

20

d. Pengertian Kualitas Produk (Quality Product)

Elemen-elemen kesamaan definisi kualitas mencakup sebagai

berikut:

1) Kualitas meliputi usaha atau melebihi harapan pelanggan.

2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa

yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap

kurang berkualitas pada masa mendatang).

Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis

membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya.

Definisi tersebut adalah kualitas merupakan suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. (Fandy Tjiptono

dan Anastasia Diana, 2000).Produk merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 2002). Kualitas

Produk adalah sekumpulan ciri-ciri karakteristik dari barang dan jasa

yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang

merupakan suatu pengertian dari gabungan daya tahan, keandalan,

ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut lainnya dari

suatu produk. Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat

perhatian utama dari perusahaan/produsen, mengingat kualitas suatu

produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang

merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan

(Sofjan Assauri, 2004).

Page 36: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

21

Ayat tentang kualitas:

م م ا ع ى ع م ع دو سعترع وع ع و م ؤ ؤ ا وع سو ع وع ؤ ع ع ع لل ى ععرع ع وا ع ؤ ا م وع

و ع ؤ ع ؤ ت ؤ ا ع م ؤ م ع ع م اع ع ل ا وع م ؤ ؤع ا

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya sertaorang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akandikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib danyang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamukerjakan”. (https://tafsirq.com/9-at-taubah/ayat-105)

Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan

dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis.

Dimensi-dimensi tersebut (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2000)

adalah:

1) Kinerja (performance)

Performance merupakan karakteristik operasi pokok dari

produk inti. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan

pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features)

Features merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap.

Features merupakan aspek performasi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk

dan pengembangannya.

3) Kehandalan (reliability)

Reliability merupakan kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal pakai. Hal ini berkaitan dengan probabilitas

atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya

Page 37: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

22

setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam

kondisi tertentu pula.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

Conformance to specification merupakan sejauh mana

karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang

telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan tingkat

kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan pada keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan

derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan

karakteristik kualitas standar yang ditetapkan.

5) Daya tahan (durability)

Durability merupakan hal yang berkaitan dengan berapa

lama produk tersebut dapat terus digunakan. Durability yaitu suatu

refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai

barang.

6) Serviceability

Serviceability merupakan hal yang meliputi kecepatan,

kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan

yang memuaskan. Serviceability merupakan karakteristik yang

berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi

dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7) Estetika

Estetika merupakan daya tarik produk terhadap panca

indera. Estetika atau Aesthetics merupakan karakteristik yang

bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan

dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

Page 38: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

23

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Perceived quality merupakan citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Suatu sifat subjektif yang

berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk

tersebut sebagai produk yang berkualitas

Page 39: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

24

D. Promosi

1. Pengertian Promosi

Dalam rangka membangun hubungan pelanggan yang baik,

perusahaan harus merencanakan strategi promotion (promosi) yang

mampu meningkatkan nilai pelanggan. Mengkomunikasikan nilai

pelanggan merupakan strategi bauran pemasaran keempat, setelah

produk, harga, dan saluran distribusi (Nana Herdiana Abdurrahman,

2015).

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Fandy

Tjiptono, 2002). Promotion (promosi) adalah sarana yang digunakan

dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

kosumen (langsung atau tidak langsung) tentang produk dan merek

yang dijual (Nana Herdiana Abdurrahman, 2015).

2. Tujuan Promosi

Sudah dimaklumi oleh setiap pengusaha bahwa suatu promosi yang

tepat akan sangat membantu penjualan yang pada akhirnya membantu

pula perkembangan perusahaan (M. Mursid, 2015). Adapun tujuan

spesifik menurut Griffin dan Ebbert yang dikutip oleh Somad dan

Priansa adalah:

a. Mengkomunikasikan informasi (Communicate Information)

Pelanggan tidak akan membeli produk kecuali mereka

mengenal produk tersebut. Informasi dapat memberikan saran

Page 40: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

25

kepada pelanggan bahwa produk tersebut ada, atau informasi

juga dapat memberikan pemahaman tentang corak produk.

Informasi kepada pelanggan dapat dikomunikasikan melalui

tulisan (majalah dan surat kabar), lisan (orang atau telepon),

atau secara visual (televisi atau billboard). Saat ini, komunikasi

produk organisasi bisnis sangat penting, sehingga pemasar

berusaha untuk mengkomunikasikan produk organisasi bisnis

dimana pun pelanggan berbeda.

b. Posisioning Produk (Position Product) Posisioning merupakan

proses menetapkan identitas citra produk yang mudak dipahami

dalam benak palanggan. Posisioning produk akan sulit

dilakukan jika organisasi bisnis mencoba memasuki pasar

pelanggan secara keseluruhan, sehingga pendekatan segmen

pasar yang spesifik dipandang lebih tepat untuk dilakukan.

c. Nilai Tambah (Add Value) Bauran promosi dirancang untuk

mengkomunikasikan produk agar memiliki keuntungan nilai

tambah. Promosi juga merupakan pemimpin dalam menetapkan

nilai produk yang dirasakan bagi pelanggan.

d. Mengontrol Volume Penjualan (Control Sales Volume)

Promosi dengan periode yang lembut akan mengontrol

organisasi bisnis agar mampu berjalan dengan baik, dimana

volume penjualan akan stabil sepanjang tahun.

E. Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Menurut tujuan pembeliannya, konsumen

dapat dikelompokkan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang

terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah

untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan

Page 41: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

26

kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi,

pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan

pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan

anggotanya (Tatik Suryani, 2008).

Dalam sebuah keputusan pembelian tedapat beberapa peran

konsumen yaitu inisiator, influencer, decider, buyer, user. Perusahaan

perlu mengenal peranan tersebut karena semua peranan mengandung

implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan mengalokasikan

biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai

membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli (Tatik Suryani,

2008). Peran konsumen tersebut meliputi:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide

untuk membeli suatu barang/jasa.

2. Pembawa pengaruh (influencer), yaitu orang yang memiliki pandangan

atau nasehat yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambilan keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan

keputusan pembelian.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan

barang/jasa yang dibeli.

Dalam proses pembelian, kegiatan pembeli baik yang bersifat mental

maupun fisik, dapat dibagi dalam beberapa tahap. Tahapan tersebut terdiri

dari:

1. Orang merasakan adanya suatu kebutuhan yang bersifat umum atau

spesifik.

Page 42: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

27

2. Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan orang tersebut sebelum

dilaksanakannya pembelian, antara lain melakukan peneltian atau

survei tentang sumber penawaran yang memungkinkan dapat

dipenuhinya atau dipuaskannya kebutuhan tersebut, serta besarnya

jumlah kemampuan dana yang dimiliki.

3. Pengambilan keputusan akan pembelian, yang mencakup penentuan

apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian, keputusan mana

didasarkan atas hasil yang diperoleh dari kegiatan atau aktivitas

sebelum pembelian di atas (Sofjan Assauri, 2017).

Dalam mengambilan keputusan konsumen bervariasi sesuai dengan

jenis keputusan pembelian. Terdapat perbedaan yang besar antara membeli

pasta gigi, raket, tenis, komputer personal, dan mobil baru. Pembelian

yang kompleks dan mahal mungkin melibatkan lebih banyak

pertimbangan pembeli dan lebih banyak partisipan. Assael membedakan

empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan

pembeli dan tingkat perbedaan antara berbagai merek.

1. Perilaku pembelian kompleks merupakan konsumen yang mempunyai

perilaku pembelian kompleks jika mereka sangat terlibat dalam suatu

pembelian dan menyadari adanya perbedaan siginfikan antara

berbagai merek. Konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal,

jarang dibeli, beresiko, dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi.

Biasanya konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori

produk dan harus banyak belajar.

2. Perilaku pembelian mengurangi ketidaksesuaian (Disonansi)

merupakan konsumen yang kadangkadang sangat terlibat dalam suatu

pembelian, tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merek.

Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa

pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dilakukan, dan berisiko.

Page 43: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

28

3. Perilaku pembelian menurut kebiasaan merupakan konsumen yang

banyak membeli produk dengan keterlibatan konsumen yang

signifikan. Perhatikan pembelian garam. Konsumen mempunyai

keterlibatan yang rendah dalam kategori produk ini. Mereka pergi ke

toko dan mencari merek produk tersebut. Jika mereka terus-menerus

mencari merek yang sama, hal tersebut dikarenakan kebiasaan, bukan

karena loyalitas merek yang kuat. Terdapat bukti bahwa konsumen

mempunyai keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan produk

murah dan sering dibeli.

4. Perilaku pembelian mencari variasi merupakan beberapa situasi

pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi

perbedaan mereknya signifikan. Dalam hal ini, konsumen kerapkali

melakukan peralihan merek (brand switching). Contohnya dalam

pembelian biskuit. Konsumen memiliki sedikit keyakinan, memilih

sebuah merek biskuit tanda terlalu banyak evaluasi, dan

mengevaluasinya selama mengonsumsinya. Tetapi pada waktu

berikutnya, konsumen itu ingin membeli merek yang lain karena rasa

bosan atau karena ingin mencoba rasa yang berbeda. Peralihan merek

terjadi karena alasan untuk variasi dan bukan karena ketidakpuasan

(Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2015).

Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari

perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau

lebih alternatif tindakan atau perilaku. Pengertian mengenai perilaku

konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu

diperhatikan lebih lanjut. Proses keputusan pembelian bukan sekedar

didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli,

melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan

membeli (Dede Aprisal, 2017).

Page 44: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

29

F. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian diatas maka Pengaruh Citra Merek, Kualitas

Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pasta

Gigi Pepsodent pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsoed) dapat

digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

G. Penelitian Terdahulu

Mengkaji hasil penelitian terdahulu adalah mendalami, mencermati,

menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan atau hal yang telah ada untuk

mengetahui apa yang telah ada dan belum ada. Fenomena yang berkaitan

dengan keputusan pembelian telah banyak dikaji. Akan tetapi masih

terdapat perbedaan baik dalam variabel, metode, subjek penelitian dan lain

sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2000). Sementara itu setelah menelaah

beberapa penelitian, penyusun menemukan ada beberapa karya yang

meneliti tentang keputusan pembelian. Berikut ini adalah penelitian dari

terdahulu.

Hendra Noky Andrianto dan Idris dalam penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga Dan Promosi

Citra Merk (X1)

Kualitas Produk (X2)

Promosi (X3)

Keputusan Pembelian(Y)

Page 45: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

30

Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Jenis Mpv Merek Toyota Kijang

Innova Di Semarang” menunjukan bahwa Adjusted r square sebesar 0,887.

Hasil ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh antara kualitas produk,

citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian Toyota

Kijang Innova di Kota Semarang sebesar 88,7% (Hendra Noky Andrianto

dan Idris, 2013).

Nela Evelina, Handoyo DW dan Sari Listyorini dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk,

Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana

Telkomflexi (Studi kasus pada konsumen TelkomFlexi di Kecamatan Kota

Kudus Kabupaten Kudus)” menunjukan bahwa Pengaruh yang diberikan

oleh citra merek, kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan

pembelian sebanyak 79,2% dan sisanya 20,8% dipengaruhi oleh variable

lain selain citra merek, kualitas produk, harga dan promosi (Nela Evelina,

Handoyo DW dan Sari Listyorini, 2012).

Ahmad Muanas dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Produk, Harga, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Mobil

Buana Indomobil Trada”, hasil pengujiannya menunjukkan pengaruh

variabel produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian mobil

Suzuki di PT. Buana Indomobil Trada Surabaya adalah signifikan. Hasil

ini mengindikasikan bahwa model yang digunakan dalam penelitian

tersebut layak untuk dilakukan analisis berikutnya. Hasil ini didukung

dengan perolehan tingkat koefisien korelasi sebesar 71,2 % menunjukkan

korelasi atau hubungan antara variabel tersebut terhadap keputusan

pembelian mobil Suzuki di PT. Buana Indomobil Trada Surabaya

memiliki hubungan yang erat. Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan

kualitas produk, harga, dan promosi masing-masing mempunyai pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki di PT. Buana

Indomobil Trada Surabaya (Ahmad Muanas, 2014).

Page 46: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

31

Tabel 1.2Tabel Penelitian Terdahulu

H. Landasan Teologis

Produk yang dipasarkan merupakan senjata yang sangat bagus

dalam memenangkan persaingan apabila memiliki mutu atau kualitas yang

tinggi. Sebaliknya produk yang mutunya rendah akan sukar untuk

memperoleh citra dari para konsumen. Oleh karena itu produk yang

dihasilkan harus diusahakan agar tetap bermutu baik (Indriyo Gitosudarmo,

2000).

No Nama Peneliti danJudul Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Hendra Noky Andriantodan Idris “PengaruhKualitas Produk, CitraMerek, Harga DanPromosi TerhadapKeputusan PembelianMobil Jenis Mpv MerekToyota Kijang Innova DiSemarang”

Tempat Penelitian

Penembahanvariabelindependent yaituharga

Variabel yangmengacu padakeputusan pembelian

Dan variabelindependent yaitukualitas produk, citra,dan promosi

2. Nela Evelina, HandoyoDW dan Sari Listyorini“Pengaruh Citra Merek,Kualitas Produk, Harga,Dan Promosi TerhadapKeputusan PembelianKartu PerdanaTelkomflexi (Studi kasuspada konsumenTelkomFlexi diKecamatan Kota KudusKabupaten Kudus)”

Tempat Penelitian

Penembahanvariabelindependent yaituharga

Variabel yangmengacu padakeputusan pembelian

Dan variabelindependent yaitucitra merek, kualitasproduk, dan promosi

3. Ahmad Muanas,“Pengaruh Produk,Harga, dan Promositerhadap KeputusanPembelian Mobil BuanaIndomobil Trada”

Tempat penelitian.Variabelindependent yaitucitra merek

Variabel yangmengacu padakeputusan pembelianDan variabelindependent yaitupromosi dan kualitasproduk

Page 47: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

32

Firman Allah SWT dalam (Q.S Al-Baqarah. 168)

ؤ ع ل م م ا ع ؤ ل ا م ا وع وا م عتل ع وع با م ع ب لع اع م ؤ ع اأؤ مي ا ل م وا الا ا ع د أع عا

ن م عدوو

Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apayang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikutilangkahlangkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan ituadalah musuh nyata bagimu”. (https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-168)

Dari surah tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi

barang kita harus memperhatikan kualitas produk dan citra merek tersebut

sehingga nantiya produk tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan

barokah.

Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa 29

ؤ ع ب ع ا ع م ع و ع ؤ أع ل م م م ؤعا ما ؤ ع ؤ ع ؤ اع وع ؤ أع وا ؤ ع ع وا ع آ ع م ال ا ع د أع عا

ا ب ام ع ؤ م ع ا ع ع لل ل م ؤ ع ؤ أع ؤتوا ع ع وع ؤ ؤ م ض ا عرع

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allahadalah Maha Penyayang kepadamu.

Ayat diatas memerintahkan kita untuk mencari rizeki dengan cara

yang halal. Berkaitan dengan kualitas produk dan promosi adalah

memberikan informasi terkait produk yang kita ciptakan dengan keadaan

yang sebanar-benarnya. Karena dengan adanya keterbukaan kualitas

produk ini, dapat memberikan dampak yang baik bagi konsumen untuk

menentukan keputusan pembelian.

I. Hipotesis penelitian

Hipotesis diartikan sebagai suatu yang dianggap benar, meskipun

demikian kebenarannya masih memerlukan pembuktian. Dalam penelitian,

Page 48: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

33

hepotesis pada umumnya didefinisikan sebagai dugaan-dugaan sementara,

pernyataan tentatif permasalahan yang dapat diuji secara langsung,

disusun dalam bentk kalimat. Hipotesis dengan demikian adalah

pernyataan yang menunjukan adanya kemungkinan hubungan tertentu

antara dua atau lebih fakta atau variable (Nyoman Kutha Ratna, 2010).

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data

(Sugiyono, 2014). Berdasarkan pengertian tersebut, untuk mendapatkan

hipotesis yang diajukan dalam judul pengaruh kualitas produk, harga,

lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian (studi kasus pasta gigi

pepsodent pada mahasiswa IAIN Purwokerto) adalah sebagai berikut:

1. H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara citra

merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara citra

merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

2. H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara citra

merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara citra

merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Page 49: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah penelitian

lapangan Field Research). Yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi

penelitian (lapangan) dengan melakukan pengamatan tentang suatu

fenomena dalam keadaan ilmiah (Lexy J Moleong, 2013). Penelitian ini

menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan IAIN Purwokerto pada tanggal 22 February

2021 sampai 19 Mei 2021.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014). Populasi yang diambil oleh peneliti merupakan yang

di tentukan yaitu Mahasiswa IAIN Purwokerto yang pernah

menggunakan pasta gigi lebih dari satu merk salah satunya adalah

Pepsodent. Hal ini bertujuan agar hasil penelitiannya akan lebih objektif

bukan karena responden seorang pelanggan Pasta Gigi Pepsodent tetapi

responden benar-benar merasakan mengapa dirinya memutuskan

pembelian di Pasta Gigi Pepsodent.

2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 1998). Penelitian ini bersifat kuantitatif karena digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, di mana teknik

pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data

Page 50: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

35

menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat statistik

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009).

Roscoe dalam bukunya Research Methodes For Business

memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yaitu

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

500 (Sugiyono, 2009). . Dikarenakan populasi dalam penelitian ini

jumlahnya 11.879, maka jumlah Sampel ditentukan menurut Slovin

yaitu :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi (11.879)

e =Presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih ditolerir. (0.10)

Jadi, besar sampel yang dapat dihitung yaitu :

Jumlah sampel yang diambil akan dibulatkan menjadi 100

Mahasiswa dengan metode pengambilan sampelnya adalah non-

probability sampling, yaitu pemilihan sampel dari populasi tidak

menggunakan proses random, maka tidak semua anggota populasi

memiliki peluang untuk dijadikan sampel dalam penelitian (Sugiyono,

2011 : 118). Jenis dari non-probability sampling yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu responden dipilih langsung

berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu Mahasiswa IAIN Purwokerto

yang pernah menggunakan pasta gigi lebih dari satu merk salah

satunya adalah Pepsodent

Page 51: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

36

D. Variabel dan Indikator Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel dependent artinya identik dengan vaiabel terikat, yang

dijelaskan, atau dependent variable. Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).

b. Variabel independent artinya identik dengan variabel bebas,

penjelas, atau independent/explanatory variabel. Variabel ini

biasanya dianggap sebagai varaibel prediktor atau penyebab karena

memprediksi atau menyebabkan variabel dependen (Mudrajad

Kuncoro, 2007). Variabel independent dalam penelitian ini antara

lain: citra merek ( X1), kualitas produk (X2), dan promosi (X3).

2. Indikator Penelitian

a. Citra Merek

Menurut Kotler & Keller bahwa pengukur citra merek dapat

dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek (Novita Klarisa,

2009).

1) Kekuatan (Strengthness)

Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek

yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya.

Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas

merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah

kelebihan dibanding dengan merek lainnya. Yang termasuk

pada sekelompok kekuatan (strength) adalah keberfungsian

semua fasilitas produk, penampilan fisik, harga produk,

maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut

dan memiliki cakupan pasar yang luas.

2) Keunikan (Uniqueness)

Page 52: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

37

Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek

diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk

tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan

produk-produk lainnya. Yang termasuk dalam kelompok unik

ini adalah variasi penampilan atau nama dari sebuah merek

yang mudah diingat dan diucapkan, dan fisik produk itu sendiri.

3) Keunggulan (Favorable)

Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain,

kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek

untuk tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk

terkenal dan menjadi favorit di masyarakat maupun kesesuaian

antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang

diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.

b. Kualitas Produk

Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan

dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan

analisis, teruama untuk produk manufaktur (Fandy Tjiptono, 2000).

Dimensi-dimensi tersebut adalah:

1) Kinerja (performance)

Performance merupakan karakteristik operasi pokok dari

produk inti. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features)

Features merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap.

Features merupakan aspek performasi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan

produk dan pengembangannya.

Page 53: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

38

3) Kehandalan (reliability)

Reliability merupakan kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal pakai. Hal ini berkaitan dengan

probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil

menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode

waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

Conformance to specification merupakan sejauh mana

karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar

yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan

tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.

Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik

desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang

ditetapkan.

5) Daya tahan (durability)

Durability merupakan hal yang berkaitan dengan berapa

lama produk tersebut dapat terus digunakan. Durability yaitu

suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau

masa pakai barang.

6) Serviceability

Serviceability merupakan hal yang meliputi kecepatan,

kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan

keluhan yang memuaskan. Serviceability merupakan

karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi,

kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk

perbaikan barang.

7) Estetika

Page 54: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

39

Estetika merupakan daya tarik produk terhadap panca

indera. Estetika atau Aesthetics merupakan karakteristik yang

bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan

dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi

individual.

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Perceived quality merupakan citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Suatu sifat subjektif

yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai

keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

c. Promotion

Pengertian (promotion) promosi menurut Keller yaitu sarana

yang digunakan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk,

dan mengingatkan konsumen (langsung atau tidak langsung)

tentang produk dan merek yang mereka jual (Nana Herdiana

Abdurrahman, 2015).

Maka indikator yang digunakan untuk mengukur berdasarkan

sembilan elemen promosi antara lain:

1) Pengirim (sender): pihak yang mengirimkan pesan kepada

pihak lain. Misalnya, produsen printer HP.

2) Penyandian (encoding): proses menyusun gagasan menjadi

simbolik, misalnya agen periklanan HP merangkai kata-kata

dan ilustrasi kedalam sebuah iklan yang mengirimkan pesan

yang dimaksud.

3) Pesan (message): kumpulan simbol yang dikirimkan pengirim

iklan printer HP yang sebesarnya.

Page 55: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

40

4) Media: saluran komunikasi yang menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima dalam kasus ini, majalah tertentu yang

dipilih HP.

5) Pengertian (decoding): proses penerima menafsirkan arti

simbol yang disandikan oleh pengirim – konsumen membaca

iklan printer HP dan menerjemahkan kata-kata serta ilustrasi

yang terkandung.

6) Penerima (receiver): pihak yang menerima pesan ratusan

respons yang mungkin, seperti konsumen lebih menyadari

atribut printer HP, menunjungi situs web HP untuk mendapat

lebih banyak informasi, benar-benar membeli printer HP, atau

tidak melakukan apapun.

7) Umpan balik (feedback): bagi respons penerima yang

dikomuninasikan kembali ke pengirim riset HP

memperlihatkan bahwa konsumen tertarik dan mengingat iklan,

atau konsumen menulis surat atau menelepon untuk

memberikan pujian kepada HP atau mengkritik iklan atau

produk HP.

8) Gangguan (noise): sebab tidak terencana atau distorsi selama

proses komunikasi, penerima mendapat pesan yang berbeda

dari yang dikirimkan pengirim-konsumen tertanggu ketika

membaca majalah dan tidak memahami iklan HP atau titik

kuncinya (Nana Herdiana Abdurrahman, 2015).

d. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong keputusan pembelian adalah

tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana

konsumen benar-benar akan membeli (Nurachidah dkk, 2016).

Adapun proses keputusan pembelian terdiri atas lima tahap yaitu:

Page 56: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

41

1) Tahap pengenalan kebutuhan

Pengenalan kebutuhan adalah tahap pertama proses keputusan

pembelian, yaitu kosumen menyadari suatu masalah atau

kebutuhan.

2) Pencarian informasi

Pencarian informasi adalah tahap proses kebutuhan pembeli

dengan cara mencari informasi lebih banyak. Konsumen

mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan

pencarian informasi secara aktif.

3) Evaluasi alternative

Evaluasi alternatif adalah tahap proses keputusan membeli

konsumen dengan menggunakan informasi untuk mengevaluasi

merek alternatif dalam sekelompok pilihan.

4) Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian, yaitu keputusan konsumen untuk

membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan

alternatif pilihan yang penting bagi pemasar.

5) Perilaku pasca pembeian

Perilaku pasca pembeian adalah tahap proses keputusan

pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan selanjutnya

setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan

mereka (Nana Herdiana Abdurrahman, 2015).

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada

Page 57: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

42

subjek sebagai sumber informasi yang dicari melalui angket (Arikunto,

2002). Sumber data primer pada penelitian ini adalah data-data yang

secara langsung diperoleh dari Mahasiswa IAIN Purwokerto.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari

tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia

sebelum penelitian dilakukan (Ulber Silalah, 2012). Sumber data

sekunder berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah

tersedia. Misalnya buku-buku, penelitian yang berkaitan dengan tema.

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

yang berkaitan dengan pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan

Promosi Terhadap Keputusan Pembelian, wawancara yang dapat

mendukung dan menguatkan data penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik ini dalam memperoleh data menggunakan berbagai metode

pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan

dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung

seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan

lain (Husein Umar, 2011). Metode ini untuk mencari data yang tidak

ada dalam kuisioner yaitu tentang apa yang membuat mereka memilih

untuk membeli produk dan yang lain yang dibutuhkan dalam

penelitian.

Page 58: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

43

2. Kuisioner

Teknik kuisioner merupakan suatu pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden

dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

Daftar pertanyaan/pertanyaan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak

ditentukan sebelumnya sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-

alternatif jawaban telah disediakan. Instrumen yang berupa lembar

daftar pertanyaan tadi berupa checklis ataupun skala (Husein Umar,

2011). Kuisioner ditujukan kepada Mahasiswa IAIN Purwokerto.

(J. Supranto, 2008) Dari setiap jawaban responden terhadap

daftar pertanyaan yang diajukan, kemudian diberi skor tertentu. Skor

tersebut yaitu antara 1 sampai 5, dengan ketentuan sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (ST) diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

G. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

Dalam penelitian, salah satu unsur penting yang menentukan

kualitas penelitian adalah kualitas data yang digunakan. Untuk

menentukan kualitas data, maka perlu menggunakan instrumen yang valid

dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data

yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam

waktu yang berbeda (Sugiyono, 2016).

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis

butir. Teknik ini yaitu menghitung korelasi antar skor ada masing-

Page 59: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

44

masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product

moment, yang rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisiensi product moment

n = Jumlah responden

X = Skor Pernyataan

Y = Skor Total

Menguji taraf signifikansi item-item pertanyaan yakni untuk

menentukan valid tidaknya item-item pertanyaan tesebut. Cara yang

dipergunakan adalah membandingkan koefisien korelasi setiap butir

dengan skor total dengan rtabel (n-2; α : 0.05). Kaidah yang harus

diperhatikan adalah korelasi antara butir dengan skor total harus positif

dan peluang ralat p dari korelasi tersebut atau alfa (α) maksimal 5

persen. Jika koefisien korelasi setiap butir dengan skor total lebih besar

dibandingkan dengan rtabel (n-2; α : 0.05), maka item pertanyaan

tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya (Alizar Isna dan Warto,

2013).

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukan konsistensi alat

ukur yang digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau

diandalkan. Uji reabilitas dilakukan dengan rumus Alpha Cronbanch

yang rumusnya di tulis sebagai berikut:

Page 60: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

45

Di mana:

ri = koefisien alpha cronbach

k = banyaknya item

= jumlah varians item

= varians total

Untuk mengetahui apakah instrumen yang kita uji reliabel atau

tidak, dilakukan dengan membandingkan nilai r. Tot dengan rtabel pada

n-2;α 0,05. Jika r.tot > rtabel (n-2;α 0,05) berarti instrumen reliabel; dan

jika r.tot ≤ rtabel (n-2;α 0,05) berarti instrumen tidak reliable (Alizar

Isna dan Warto, 2013).

H. Analisis Data

(Alizar Isna, Warto, 2013) Analisis regresi ordinal merupakan analisis

regresi yang digunakan bila data yang dianalisis memiliki variabel dengan

skala pengukuran minimal ordinal. Tujuan analisis dengan menggunakan

regresi ordinal adalah sebagaimana analisis regresi yang lain yakni

mendapatkan metode terbaik yang menggambarkan pengaruh antara variabel

independen (predikator) dengan variabel independen (outcame) pada analisis

regresi ordinal, variabel independen dapat berupa faktor (variabel kategori)

atau kovariat (variabel kontinyu).

Persamaan matematika regresi ordinal dijelaskan Ghozali (2006)sebagai berikut :

Page 61: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

46

I. Pengujian Hipotesis

1. Korelasi Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman mempunyai kegunaan untuk mencari

korelasi di antara 2 variabel (hubungan bivariate) di mana kedua varibel

yang dikorelasikan berskala ordinal sehingga memungkinkan untuk

diberi jenjang (ranking).

Sahid Rahardjo dalam buku Siti Ma’sumah menjelaskan

penafsiran analisis Korelasi Rank Spearman sebagai berikut:

a. Kriteria tingkat kekuatan korelasi rank spearman:

1) Nilai Koefisien korelasi 0,00-0,25 :hubungan yang sangat lemah

2) Nilai Koefisien korelasi 0,26-0,50 : hubungan cukup

3) Nilai Koefisien korelasi 0,51-0,75 : hubungan kuat

4) Nilai Koefisien korelasi 0,76-0,99 : hubungan sangat kuat

5) Nilai koefisien korelasi 1.00 : Sempurna

b. Kriteria arah korelasi

Arah korelasi dilihat pada angka koefisien korelasi

sebagaimana angka kekuatan korelasi. Besarnya nilai koefisien

korelasi tersebut terletak antara +1 sampai -1. Jika koefisien korelasi

bernilai positif, maka hubungan kedua variabel dinyatakan searah.

c. Kriteria Signifikan Korelasi

Kekuatan dan arah korelasi (hubungan) akan mempunyai arti

jika hubungan antar variabel tersebut signifikan. Dikatakan ada

hubungan yang signifikan jika nilai sig.(2-tailed) < 0,05. Jika nilai

sig.(2-tailed) >0,05 maka tidak signifikan atau tidak berarti.

Rumus korelasi Rank Spearman :

(rho) : koefisien korelasi Rank Spearman

: jumlah sampel

: perbedaan antara ranjing pada X dan Y yang telah

Dikuadratkan

Page 62: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

47

2. Koefisien Konkordansi Kendall W

(Alizar Isna, Warto, 2013) Koefisien Konkordansi Kendall W

mempunyai kegunaan untuk mencari relasi di antara dua atau lebih

variabel independen dengan satu variabel dependen (hubungan

multivariate). Di mana variabel-variabel yang dikorelasikan tersebut

berskala ordinal. Kondordansi kendall W, digunakan untuk mengetahui

apakah ada keselarasan atau kesepakatan dari responden. Keselarasan

(konkordansi) diberilan nilai seperti halnya korelasi, yaitu dari 0 sampai

1. Jika 0 berarti sama sekali tidak selaras satu dengan lain dalam menilai

dan jika 1 maka semua responden selaras atau sepakat. Nilai keselarasan

0,5 dianggap sebagai tingkat keselarasan yang cukup tinggi.

Untuk menghitung Korelasi Kendall W, adalah menggunakan

rumus berikut (Siegel, 1986).

Dimana :

W : koefisien korelasi onkordasi Kendall W

S : jumlah kuadrat deviasi observasi dari Man Rj,

Jadi S =

K : banyak himpunan ranking penjenjangan, misalnya

banyak penilai

Rj : jumlah ranking yang diberikan

N : banyak obyek atau individu yang diberi ranking

) : jumlah maksimum yang mungkin dicapai

deviasi kuadrat, yaitu jumlah S yang dapat terjadi

dengan adanya kecocokan sempurna di antara k

ranking.

Page 63: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

48

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto merupakan

pengembangan dan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Purwokerto berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 139 tahun

2014 tentang Perubahan STAIN Purwokerto menjadi IAIN Purwokerto.

Secara historis, STAIN Purwokerto juga merupakan alih status dari

Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1964-1994) dan

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (1994-1997) yang

berkedudukan di Purwokerto.

Secara embrional, IAIN Purwokerto diilhami oleh pidato Menteri

Agama RI, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, saat peresmian Sekolah

Persiapan (SP) IAIN (sekarang menjadi MAN 1) yang antara lain

mengharapkan kepada para pendiri SP IAIN agar usaha pendidikan

formal tidak berhenti sampai tingkat Aliyah (SLTA) saja. Akan tetapi,

pendidikan formal tersebut dilanjutkan dengan usaha mendirikan

fakultas-fakultas agama, yang pada saatnya dapat dimasukkan ke dalam

Institut Agama Islam Negeri (Al- Djami’ah Al-Islamiyah Al-Hukumiyah)

Yogyakarta, sehingga dapat memberi kesempatan belajar lebih lanjut

kepada lulusan SP IAIN khususnya, dan SLTA pada umumnya.

Ajakan Menteri Agama RI tersebut kemudian disambut oleh K.H.

Muslich, yang ketika itu, selain sebagai ketua Yayasan Al-Hidayah,

Pendiri SP IAIN, juga anggota DPRGR, Anggota MPRS, serta anggota

Dewan Perancang Nasional, dengan mengajak tokoh-tokoh muslim

Banyumas lainnya, antara lain: H.O.S. Noto Soewiryo (Kepala

Pengawas Urusan Agama Karesidenan Purwokerto); Drs. Muzayyin

Arifin (Ketua SP IAIN Pur- wokerto); K.H. Muchlis (Penghulu pada

Kantor Urusan Agama di Purwokerto), dan Muhammad Hadjid (seorang

Page 64: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

49

pengusaha di Purwokerto) untuk mendirikan Badan Wakaf Al-Djami’ah

Sunan Kalijaga. Tugas utama badan wakaf ini adalah mendirikan

lembaga pendidikan tinggi agama di Purwokerto dengan segera.

Usaha keras Badan Wakaf yang diketuai oleh K.H. Muslich

tersebut memperoleh simpati dan dukungan dari masyarakat luas. Oleh

karenanya, pada 10 November 1962, Badan Wakaf Al-Djami’ah Sunan

Kalijaga mendirikan Fakultas Tarbiyah Al-Djami’ah Sunan Kalijaga.

Kemudian, pada tahun itu pula, 12 Desember 1962, Badan wakaf Al-

Djami’ah Sunan Kalijaga secara resmi diakte-notariskan sebagai badan

hukum yang mendirikan dan mengelola fakultas tersebut.

Setelah hampir dua tahun Fakultas Tarbiyah Al-Djami’ah Sunan

Kalijaga Purwokerto berjalan, para pendiri yang dibantu para Residen

Banyumas, melalui Rektor IAIN Al-Djamiah Al-Hukumiyah Yogyakarta

mengusulkan kepada Menteri Agama agar Fakultas Tarbiyah Al-Dja-

mi’ah Sunan Kalijaga Purwokerto dinegerikan.

Akhirnya, dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 68 Tahun

1964 Tanggal 9 September 1964, Fakultas tersebut dinegerikan dan

menginduk kepada IAIN Al-Djami’ah Al-Hukumiyah Yogyakarta, yang

kemudian berubah namanya menjadi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Serah terima penegerian Fakultas Tarbiyah Purwokerto sekaligus

penggabungannya dengan IAIN Sunan Kalijaga dilakukan pada 3

Nopember 1964. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah Al-Djami’ah Sunan

Kalijaga Purwokerto resmi menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta di Purwokerto.

Selanjutnya, atas dasar pertimbangan geografis dan efisiensi

pembinaan teknis kewilayahan berdasarkan Keputusan Menteri Agama

Nomor 385 Tahun 1993, Nomor 394 Tahun 1993, dan Nomor 408

Tahun 1993, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di

Purwokerto dilimpahkan dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kepada

IAIN Walisongo Semarang. Serah terima pengindukan dari IAIN Sunan

Kalijaga kepada IAIN Walisongo itu baru bisa dilaksanakan pada 13

Page 65: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

50

Desember 1994. Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga

Purwokerto berubah menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di

Purwokerto.

Kemudian, dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri pada 21 Maret 1997, maka Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di

Purwokerto menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Purwokerto, sebagai perguruan tinggi yang mandiri untuk meningkatkan

efisiensi, efektivitas, dan kualitas. Perubahan status dari Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo di Purwokerto menjadi Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto ini memberi otonomi yang

besar dan peluang yang banyak untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki STAIN Purwokerto sesuai dengan ke- butuhan masyarakat dan

potensi civitas akademika, dengan cara membuka Jurusan dan Program

Studi baru, serta melakukan penyempurnaan kurikulum dan melakukan

reformasi dalam berbagai aspek.

Pada tahun 2012 STAIN Purwokerto membuka Pascasarjana

Strata 2 (S-2) yaitu Program Studi Hukum Ekonomi Syari`ah (HES) dan

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Berdasarkan

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 164 Tahun 2014

tentang Izin Penyelenggaraan Prodi, STAIN membuka program studi

untuk Strata I (S.I) yaitu program studi Pendidikan Guru Raudhatul

Athfal (PGRA) dan Manajemen Dakwah (MD).

Pada tahun 2014, status STAIN Purwokerto berubah dari

SEKOLAH TINGGI menjadi INSTITUT. Perubahan status ini

ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 139 tahun 2014. Seiring

dengan alih status menjadi IAIN, terjadi penambahan 10 (sepuluuh)

program studi strata satu (S-1) baru berdasarkan Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Islam Nomor 547 Tahun 2015 dan 4 program studi

jenjang pascasarjana strata dua (S-2). Sampai saat ini IAIN Purwokerto

mengelola 22 prodi S-1, 6 prodi S-2, dan 1 prodi Diploma III.

Page 66: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

51

2. Visi dan Misi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

a) Visi

“Unggul dan Islami dalam Mewujudkan Masyarakat yang

Berkeadaban pada tahun 2039”

b) Misi IAIN Purwokerto

1) Melaksanakan pengajaran yang unggul

2) Mengembangkan studi Islam yang Inklusif-Integratif; dan

3) Mengembangkan nilai dan peradaban Islam Indonesia

B. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden, diambil sebagai

sampel populasi dari jumlah mahasiswa sebesar 11.879 Mahasiswa IAIN

Purwokerto. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah non-probability sampling, yaitu pemilihan sampel dari

populasi tidak menggunakan proses random, maka tidak semua anggota

populasi memiliki peluang untuk dijadikan sampel dalam penelitian

(Sugiyono, 2011 : 118). Jenis dari non-probability sampling yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu responden dipilih langsung berdasarkan

pertimbangan tertentu, yaitu mahasiswa yang pernah menggunakan Pasta

Gigi Pepsodent. Adapun karakteristik responden tergambar pada beberapa

jenis tabel berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN

Purwokerto berjumlah 100. Berdasarkan hasil dari penelitian 100

responden yang telah mengisi kuesioner dapat dilihat mengenai

karakteristik responden tersebut:

Page 67: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

52

Tabel 4.1Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber :Data primer yang diolah, 2021Tabel 4.1 tersebut menunjukan bahwa responden berjenis kelamin

laki-laki berjumlah 15 responden atau 15% dari responden dan sisanya,

yakni berjumlah 85 atau 85% dari responden perempuan. Maka dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa berjenis kelamin perempuan lebih

banyak daripada laki-laki di IAIN Purwokerto.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia maka responden dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.2 menunjukan bahwa usia responden meliputi usia dari

18-24 tahun dimana untuk usia 18 tahun dengan jumlah 11 responden

(11%), usia 19 tahun dengan jumlah 23 responden (23%), usia 20 tahun

dengan jumlah 36 responden (36%), usia 21 tahun dengan jumlah 20

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase1 Laki-laki 15 15%2 Perempuan 85 85%

Jumlah 100 100%

No Usia Jumlah Presentase1 18 11 11%

2 19 23 23%

3 20 36 36%

4 21 20 20%

5 22 5 5%

6 23 4 4%

7 24 1 1%

Jumlah 100 100%

Page 68: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

53

responden (20%), usia 22 tahun dengan 5 responden (5%), usia 23

dengan 4 responden (4%), dan yang berusia 24 tahun dengan jumlah 1

responden (1%). Maka dapat disimpulkan bahwa usia Mahasiswa IAIN

Purwokerto memang rata-rata merupakan usian 20-an.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Nama Fakultas

Responden berdasarkan nama Fakultas dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4.3Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel tersebut menunjukan bahwa nama Fakultas responden

meliputi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berjumlah 43 reponden

(43%), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan berjumlah 28 responden

(28%), Fakultas Dakwah berjumlah 21 reponden (21%), Fakultas

Usuludin Adab dan Humaniora berjumlah 2 responden (2%), Fakultas

Syariah berjumlah 5 responden (5%), dan Pasca Sarjana berjumlah 1

responden (1%).

4. Pasta Gigi Favorit Responden

Tabel 4.4Pasta Gigi Favorit Responden

No Fakultas Jumlah Presentase1 Ekonomi dan Bisnis Islam 43 43%

2 Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 28 28%

3 Dakwah 21 21%

4 Usuludin Adab dan Humaniora 2 2%

5 Syariah 5 5%

6 Pasca Sarjana 1 1%

Jumlah 100 100%

Pasta Gigi Favorit %Pepsodent 74 74%Ciptadent 9 9%Pasta Gigi Nasa 2 2%

Page 69: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

54

Sumber : Data primer diolah, 2021.

Pada tabel 4.4 di atas diketahui bahwa Pasta Gigi Pepsodent

menjadi pasta gigi terfavorit Mahasiswa IAIN Purwokerto dengan perolah

74 responden (74%), kemudian yang memfavoritkan Pasta Gigi Ciptadent

sebesar 9 responden (9%), Pasta Gigi Nasa meraih 2 responden (2%), dan

Sistema, Shasha serta tidak mempunyai favorit masing-masing meraih 1

responden (1%).

C. Hasil Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Dalam perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item

masing- masing variabel pada penelitian yang dilakukan menggunakan

program SPSS versi 21.00 for windows. Pengujian validtas dilakukan

dengan mencari korelasi dari setiap indokator terhadap totalnya dengan

menggunakan rumus teknik korelasi product moment.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah dengan

membandingkan koefisien korelasi r hitung dengan r tabel. Untuk degree

of freedom (df) = n-2, dalam hal ini (n) adalah jumlah sampel. Suatu

indikator dapat dinyatakan valid jika, df = 100-2 = 100-2= 98 dan α =

0,05, maka r tabel = 0,195 dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai r hitung > r tabel, dan nilainya positif, maka instrumen

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Jika nilai r hitung < r tabel, dan nilainya positif, maka instrumen

pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Berikut ini merupakan hasil olahan SPSS uji validitas instrumen

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.5Hasil Uji Validitas

Close-up 12 12%Sistema 1 1%Shasha Siwak 1 1%Tidak Punya Favorit 1 1%

TOTAL 100

Page 70: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

55

ber : Data primer diolah, 2021.

Variabel No Item Nilai rhitung

Nilai rtabel

Keterangan

CitraMerk(X1)

1 0,613 0,195 Valid2 0,581 0,195 Valid3 0,726 0,195 Valid4 0,849 0,195 Valid5 0,815 0,195 Valid6 0,688 0,195 Valid

KualitasProduk(X2)

1 0,805 0,195 Valid2 0,767 0,195 Valid3 0,709 0,195 Valid4 0,766 0,195 Valid5 0,733 0,195 Valid6 0,618 0,195 Valid7 0,646 0,195 Valid8 0,668 0,195 Valid9 0,580 0,195 Valid10 0,554 0,195 Valid

Promosi(X3)

1 0,817 0,195 Valid2 0,820 0,195 Valid3 0,773 0,195 Valid4 0,832 0,195 Valid5 0,759 0,195 Valid6 0,802 0,195 Valid7 0,766 0,195 Valid8 0,745 0,195 Valid9 0,644 0,195 Valid

KeputusanPembelian

(Y)

1 0,672 0,195 Valid2 0,543 0,195 Valid3 0,595 0,195 Valid4 0,634 0,195 Valid5 0,582 0,195 Valid6 0,763 0,195 Valid7 0,776 0,195 Valid8 0,799 0,195 Valid9 0,655 0,195 Valid10 0,645 0,195 Valid11 0,752 0,195 Valid12 0,771 0,195 Valid13 0,732 0,195 Valid14 0,682 0,195 Valid

Page 71: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

56

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil pehitungan uji

validitas pada masing-masing item pernyataan memiliki r hitung yang

lebih besar daripada r tabel (r tabel > 0,195), berarti bahwa data pada

variabel Citra Merk (X1), Kualitas Produk (X2), Promosi (X3) terhadap

variabel Keputusan Pembelian (Y) dapat diikutsertakan dalam analisis

selanjutnya.

2. Hasil Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukan konsistensi alat

ukur yang digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau

diandalkan. Uji reabilitas dilakukan dengan rumus Alpha Cronbanch,

dengan derajat signifikansi sebesar 95% (α= 0,05) dan df = n-2, maka

kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel berarti yang diuji realiabel.

Jika r hitung < r tabel berarti variabel yang diuji tidak realiabel.

Hasil pengujian uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

dapat diketahui sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 4.6Uji Realibilitas

Sumber Data primer yang diolah, 2021

Dari tabel diatas menunjukan bahwa semua item dalam Citra Merk,

Kualitas Produk, Promosi dan Keputusan Pembelian dinyatakan reliabel,

karena berdasarkan keterangan masing-masing variabel Alpha Cronbanch

Variabel Nilai hitung AlphaCronbanch

Nilai rtabel

Keterangan

Citra Merk (X1) 0,806 0,195 Realiabel

Kualitas Produk(X2)

0,870 0,195 Realiabel

Promosi (X3) 0,910 0,195 Realiabel

KeputusanPembelian (Y)

0,906 0,195 Realiabel

Page 72: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

57

lebih besar dari r tabel (r tabel > 0,195). Sehingga seluruh atribut

penelitian dinyatakan realiabel dan dapat dilanjutkan untuk pengujian

hipotesis.

D. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji Hipotesis Rank Spearman

Dalam penelitian ini, korelasi rank spearman digunakan untuk

menguji hubungan dua variabel (bivariate) yaitu hubungan antara Citra

Merk dengan Keputusan Pembelian, Hubungan antara Kualitas Produk

dengan Keputusan Pembelian, dan Hubungan antara Promosi dengan

Keputusan Pembelian. Intrepretasi hasil pengujian korelasi rank

spearman dilakukan berdasarkan nilai koefisien korelaso dan nilai

signifikansi. Apabila sig(2-tailed) ≥ (0,05) maka H0 diterima, namun jika

nilai sig.(2-tailed) < (0,05) maka H0 ditolak.

Output hasil uji korelasi rank spearman dengan menggunakan

SPSS versi 21 adalah sebagai berikut :

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Tabel 4.7Hasil Uji Rank Spearman

Hubungan antara Citra Merk (X1) dan Keputusan Pembelian(Y)Correlations

CITRAMERK_X1

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

Spearman's rho

CITRAMERK_X1

CorrelationCoefficient

1.000 .584**

Sig. (2-tailed) . .000N 100 100

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

CorrelationCoefficient

.584** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 73: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

58

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Hasil uji korelasi rank spearman hubungan antara Citra Merk

(X1) dengan keputusan Pembelian (Y) pada tabel di atas

menunjukan koefisien korelasi sebesar 0,584, karena nilai tersebut

bernilai positif, maka terdapat hubungan positif antara variabel Citra

Merk dengan Keputusan Pembelian Artinya, jika Perusaan Pasta

Gigi mempunyai citra merk yang baik dan selalu melakukan inovasi

maka Keputusan Pembelian akan semakin meningkat. Koefisien

korelasi sebesar 0,584 mencerminkan tingkat korelasi hubungan

yang kuat antara variabel Citra Merk dengan Keputusan Pembelian.

Ouput SPSS diatas juga menunjukan nilai Sig.(2-tailed) atau

signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Sig.(2-tailed kurang dari

0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian, hasil uji hipotesis melalui

korelasi rank spearman menunjukan ada hubungan signifikan antara

variabel Citra Merk dengan keputusan pembelian. Adapun nilai N

yaitu 100 menunjukan jumlah sampel penelitian yakni 100

responden.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Tabel 4.8Hasil Uji Rank Spearman

Hubungan antara Kualitas Produk (X2) dan Keputusan Pembelian(Y)Correlations

KUALITASPRODUK_X2

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

Spearman's rho

KUALITASPRODUK_X2

CorrelationCoefficient

1.000 .734**

Sig. (2-tailed) . .000N 100 100

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

CorrelationCoefficient

.734** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 74: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

59

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Hasil uji korelasi rank spearman hubungan antara Kualitas

Produk (X2) dengan keputusan Pembelian (Y) pada tabel diatas

menunjukan koefisien korelasi sebesar 0,734, karena nilai tersebut

bernilai positif, maka terdapat hubungan positif antara variabel

Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Artinya, jika Kualitas

Produk ditawarkan oleh Pasta Gigi Pepsodent ditingkatkan maka

Keputusan Pembelian akan semakin meningkat. Koefisien korelasi

sebesar 0,676 mencerminkan tingkat korelasi hubungan yang kuat

antara variabel Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian.

Ouput SPSS diatas juga menunjukan nilai Sig.(2-tailed) atau

signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Sig.(2-tailed kurang dari

dari 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian, hasil uji hipotesis

melalui korelasi rank spearman menunjukan ada hubungan

signifikan antara variabel Kualitas Produk dengan keputusan

pembelian. Adapun nilai N yaitu 100 menunjukan jumlah sampel

penelitian yakni 100 responden.

c. Pengujian Hipotesis ketiga

Tabel 4.9Hasil Uji Rank Spearman

Hubungan antara Promosi(X3) dan Keputusan Pembelian(Y)Correlations

PROMOSI_X3

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

Spearman'srho

PROMOSI_X3

CorrelationCoefficient

1.000 .604**

Sig. (2-tailed) . .000N 100 100

KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

CorrelationCoefficient

.604** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .N 100 100

Page 75: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

60

Hasil uji korelasi rank spearman hubungan antara Promosi (X3)

dengan keputusan Pembelian (Y) pada tabel di atas menunjukan koefisien

korelasi sebesar 0,604, karena nilai tersebut bernilai positif, maka terdapat

hubungan positif antara variabel Promosi dengan Keputusan Pembelian

Artinya, jika Promosi yang dilakukan oleh Perusahaan Past Gigi

Pepsodent semakin baik maka Keputusan Pembelian akan semakin

meningkat. Koefisien korelasi sebesar 0,658 mencerminkan tingkat

korelasi hubungan yang kuat antara variabel Promosi dengan Keputusan

Pembelian. Ouput SPSS diatas juga menunjukan nilai Sig.(2-tailed) atau

signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai Sig.(2-tailed kurang dari 0,05

maka H0 ditolak. Dengan demikian, hasil uji hipotesis melalui korelasi

rank spearman menunjukan ada hubungan signifikan antara variabel

Promosi dengan keputusan pembelian. Adapun nilai N yaitu 100

menunjukan jumlah sampel penelitian yakni 100 responden.

2. Uji Hipotesis Konkordasi Kendall W

Dalam penelitian ini, konkordansi kendall W digunakan untuk

menguji korelasi antara variabel variabel independen yaitu Citra Merk,

Kualitas Produk, Promosi dengan variabel dependen yaitu Keputusan

Pembelian, dimana variabel-variabel tersebut berskala ordinal. Adapun

output spss dari koefisien konkordansi kendall W adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9Hasil Uji Ranks

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RanksMeanRank

CITRAMERK_X1 1.01KUALITASPRODUK_X2

2.97

PROMOSI_X3 2.03KEPUTUSANPEMBELIAN_Y

4.00

Page 76: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

61

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Tabel diatas menyebutkan nilai mean rank dari tiap variabel

penelitian. Mean rank dari Citra Merk adalah 1,01; Kualitas Produk

adalah 2,97; Promosi adalah 2,03 dan Keputusan Pembelian adalah 4,00.

Tabel 4.10Hasil Uji Test Statistict

Sumber : Data primer yang diolah, 2021Hasil Test Statistics diatas menunjukan koefisien konkordasi

kendall W sebesar 0,983. Nilai tersebut membuktikan adanya korelasi

antara Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan

Pembelian Adanya positif dan tingkat kekuatan hubungan yang sangat

kuat. Adapun nilai Asymp.Sig sebesar 0,000. Karena nilai Asymp.Sig

0,000 < 0,05 maka keputusan uji adalah Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi dengan Keputusan

Pembelian.

E. Analisis Regresi Ordinal

Analisis regresi ordinal merupakan analisis regresi yang digunakan

bila data yang dianalisis memiliki variabel dengan skala pengukuran minimal

ordinal. Tujuan analisis dengan menggunakan regresi ordinal adalah

mendapatkan model terbaik dan sederhana yang menunjukan pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini,

analisis regresi ordinal digunakan untuk menguji hipotesis terkait adanya

pengaruh antara Keputusan Pembelian dengan variabel terkait.

Test StatisticsN 100Kendall's Wa .983Chi-Square 295.012df 3Asymp. Sig. .000a. Kendall's Coefficientof Concordance

Page 77: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

62

Tabel 4.11Hasil Uji Regresi Ordinal

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan output di atas dapat diketahui ada 6 bagian output analisis

regresi ordinal. Output atau bagian pertama dari analisis regresi ordinal

adalah peringatan atau warmings dari program SPSS bahwa ada 38 sel pada

tabungan silang antara Citra Merk (X1), Kualitas Produk (X3), dan Promosi

(X3) dengan Keputusan Pembelian (Y) yang frekuensinya nol.

Tabel 4.12Hasil Case Prossesing Summary

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Bagian yang kedua adalah case processing summary. Bagian ini

menjelaskan bahwa banyak data yang dianalisis adalah 100, dan semuanya

dapat terolah karena tidak ada yang masuk kategori missing. Berdasarkan

data dari 100 responden, diketahui bahwa keputusan Pembelian (Y) dengan

kategori Tidak Setuju sebanyak 1 responden (1%), dengan kategori kurang

setuju sebanyak 24 responden (24%), dengan kategori Setuju sebanyak 62

responden (62%) dan dengan kategori Sangat Setuju sebanyak 13 responden

(13%).

WarningsThere are 38 (59.4%) cells (i.e., dependent variable levels by combinationsof predictor variable values) with zero frequencies.

Case Processing SummaryN Marginal

Percentage

KEPUTUSAN_PEMBELIAN

Tidak Setuju 1 1.0%KurangSetuju

24 24.0%

Setuju 62 62.0%Sangat Setuju 13 13.0%

Valid 100 100.0%Missing 0Total 100

Page 78: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

63

Tabel 4.13HasilModel Fitting Information

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Tabel model fitting information dipergunakan untuk mengetahui

apakah model regresi ordinal signifikan atau tidak. Dalam Tabel diatas

menunjukan bahwa nilai -2log likelihood awal tanpa memasukan variabel

independen (intercept only) nilainya sebesar 109,522. Sedangkan nilai -2log

likelihood dengan memasukan variabel independen ke model (final) sebesar

43,276. Terjadi perubahan nilai chi-square yaitu sebesar 66,246 dan pada

kolom, sig. Apabila nilai sig. ≤ (0,05) berarti model signifikan. Nilai kolom

sig. Pada model fitting information sebesar 0,000 sehingga model signifikan.

Tabel 4.14Hasil Goodness of Fit

Sumber: Data primer yang diolah, 2021

Tabel goodness-of-fit menunjukan uji kesesuaian model dengan data.

Nilai pearson sebesar 17,687 dengan signifikan 1,000 (>0,05) dan deviance

sebesar 21,307 dengan signifikansi 1,000 (>0,05). Hal ini berarti model

sesuai dengan data empitis atau model layak digunakan.

Model Fitting InformationModel -2 Log

LikelihoodChi-Square df Sig.

InterceptOnly

109.522

Final 43.276 66.246 3 .000Link function: Logit.

Goodness-of-FitChi-Square

df Sig.

Pearson 17.687 42 1.000Deviance

21.307 42 .997

Link function: Logit.

Page 79: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

64

Tabel 4.15Hasil Pseudo R-Square

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Bagian output Pseudo R-Square menjelaskan variabel tingkat

keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya,

yakni Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosi untuk mengetahui hal

tersebut, pada baris ketiga atau McFadden yang menunjukan bahwa variasi

keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel Citra Merk,

Kualitas Produk dan Promosi adalah sebesar 34,9%.

Tabel 4.16Hasil Parameter Estimate

Pseudo R-SquareCox andSnell

.484

Nagelkerke .570McFadden .349Link function: Logit.

Parameter EstimatesEstimate

Std.Error

Wald

df Sig. 95% ConfidenceInterval

LowerBound

UpperBound

Threshold

[KEPUTUSAN_PEMBELIAN = 2.00]

9.929

2.310

18.481

1 .000 5.402 14.456

[KEPUTUSAN_PEMBELIAN = 3.00]

14.917

2.543

34.397

1 .000 9.932 19.902

[KEPUTUSAN_PEMBELIAN = 4.00]

19.807

2.945

45.235

1 .000 14.035 25.579

Location

CITRA_MERK

2.140

.501 .078 1 .007 1.122 .841

KUALITAS_PRODUK

2.333

.623 14.012

1 .000 1.111 3.554

PROMOSI 2.015

.510 15.615

1 .000 1.015 3.014

Page 80: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

65

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Pada bagian Parameter Estimates, menjelaskan pengaruh masing-

masing koefisien regresi, apakah signifikan atau tidak, dengan ketentuan jika

nilai pada kolom sig. ≤ (0,05) berati signifikan. Tampak pada kolom sig.

bahwa nilai sig. pada variabel Citra Merk, Kualitas produk dan Promosi

mempunyai sig. 0,000 ≤ α (0,05), berarti variabel Citra Merk, Kualitas

Produk, Promosi berpengaruh tehadap variabel keputusan pembelian.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Citra Merk (X1) terhadap Keputusan Pembelian

Setelah dilakukan perhitungan antara variabel bebas yaitu Citra

Merk terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembeliana, hasil

pengujian Rank Spearman menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel

Citra Merk dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,584 dengan nilai

sig(2-tailed) sebesar 0,000 Penelitian ini membuktikan bahwa nilai

signifikansi 0,000 < α (0,1). Maka keputusan Ha diterima, artinya

terdapat hubungan antara Citra Merk dengan Keputusan Pembelian pada

Pasta Gigi Pepsodent. Kemudian koefisien korelasi varibel Citra Merk

sebesar 0,671 menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara variabel

Citra Merk terhadap Keputusan Pembelian.

Kemudian pada perhitungan regresi ordinal, pada bagian parameter

Estimates, menjelaskan pengaruh masing-masing koefisien regresi,

apakah signifikan atau tidak, dengan ketentuan jika nilai pada kolom

Sig.< α (0,05) berarti signifikan. Tampak pada kolom sig bahwa nilai sig

pada Citra Merk menunjukkan angka sebesar 0,007 < α (0,05) berarti

variabel Citra Merk berpengaruh pada variabel Keputusan Pembelian.

Kesimpulannya adalah semakin baik Perusahaan Pepsodent menjaga

citra merk dan selalu berinovasi maka akan berpengaruh positif kepada

keputusan pembelian konsumen pasta gigi.

Link function: Logit.

Page 81: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

66

Jadi penelilitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara Citra Merk dengan Keputusan Pembelian pada Penggunaan Pasta

Gigi Pepsodent di Mahasiswa IAIN Purwokerto.

2. Pengaruh Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian

Setelah dilakukan perhitungan antara variabel bebas yaitu Kualitas

Produk terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembeliana, hasil

pengujian Rank Spearman menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel

Citra Merk dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,734 dengan nilai

sig(2-tailed) sebesar 0,000 Penelitian ini membuktikan bahwa nilai

signifikansi 0,000 < α (0,1). Maka keputusan H2 diterima, artinya

terdapat hubungan antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

pada penggunaan Pasta Gigi Pepsodent. Kemudian koefisien korelasi

varibel Kualitas Produk sebesar 0,734 menunjukkan tingkat hubungan

yang kuat antara variabel Kualitas Produk terhadap Keputusan

Pembelian.

Kemudian pada perhitungan regresi ordinal, pada bagian parameter

Estimates, menjelaskan pengaruh masing-masing koefisien regresi,

apakah signifikan atau tidak, dengan ketentuan jika nilai pada kolom

Sig.< α (0,05) berarti signifikan. Tampak pada kolom sig bahwa nilai sig

pada Kualitas Produk menunjukkan angka sebesar 0,000 < α (0,05)

berarti variabel Kualitas Produk berpengaruh pada variabel Keputusan

Pembelian. Kesimpulannya adalah semakin baik perusahaan dapat

mempertahankan kualitas produk pada Pasta Gigi Pepsdoent maka akan

berpengaruh positif kepada keputusan pembelian konsumen pada

penggunaan Pasta Gigi Pepsodent.

Jadi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

pada penggunaan Pasta Gigi Pepsodent di Mahasiswa IAIN Purwokerto.

Hal ini sejalan dengan penelitian

3. Pengaruh Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian

Page 82: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

67

Setelah dilakukan perhitungan antara variabel bebas yaitu Promosi

terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian, hasil pengujian

Rank Spearman menunjukan bahwa koefisien korelasi variabel Promosi

dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,604 dengan nilai sig(2-tailed)

sebesar 0,000 Penelitian ini membuktikan bahwa nilai signifikansi 0,000

< α (0,1). Maka keputusan Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara

Promosi dengan Keputusan Pembelian pada penggunaan Pasta Gigi

Pepsodent. Kemudian koefisien korelasi varibel Promosi sebesar 0,604

menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara variabel Promosi

terhadap Keputusan Pembelian.

Kemudian pada perhitungan regresi ordinal, pada bagian parameter

Estimates, menjelaskan pengaruh masing-masing koefisien regresi,

apakah signifikan atau tidak, dengan ketentuan jika nilai pada kolom

Sig.< α (0,05) berarti signifikan. Tampak pada kolom sig bahwa nilai sig

pada Citra Merk menunjukkan angka sebesar 0,000 < α (0,05) berarti

variabel Promosi berpengaruh pada variabel Keputusan Pembelian.

Kesimpulannya adalah semakin baik promosi yang dilakukan oleh

Perusahaan Pasta Gigi Pepsodent maka akan berpengaruh positif kepada

keputusan pembelian calon konsumen pada Pasta Gigi Pepsodent.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Promosi

dengan Keputusan Pembelian pada Pasta Gigi Pepsodent Studi Kasus

Mahasiswa IAIN Purwokerto.

4. Pengaruh Citra Merk (X1), Promosi (X2), Promosi (X3) terhadap

Keputusan Pembelian

Nilai atau koefisien konkordasi Kendall W yaitu sebesar 0,983.

Nilai tersebut membuktikan adanya korelasi antara Citra Merk, Kualitas

Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian. Nilai tersebut

merupakan nilai yang positif dan mempunyai kekuatan hubungan yang

sangat kuat. Adapun nilai Asymp.sig sebesar 0,000. Karena nilai

Asymp.Sig 0,000 < 0,05 maka keputusan uji adalah Ho ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

Page 83: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

68

signifikan antara Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosi terhadap

Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel Citra

Merk, Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Pasta

Gigi Pepsodent Studi Kasus Mahasiswa IAIN Purwokerto. Hal ini

sejalan dengan penelitian Afif Zamroni yang berjudul Pengaruh Citra

Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan

PembelianProduk Pepsodent Pada Konsumen Indomaret Plus Di Jalan M.

Yamin Samarinda Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pepsodent Pada Konsumen

Indomaret Plus Di Jalan M. Yamin Samarinda, Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel

citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel citra merek, kualitas

produk dan promosi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar

49,5% dari variabel independen (citra merek, kualitas produk dan

promosi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sedangkan,

sebanyak 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk

kedalam analisis regresi ini.

Hal ini juga diperkuat dari pernyataan Setiadi (2003: 180), yang

menyatakan bahwa citra merk merupakan representasi dari keseluruhan

persepsi terhadap merk dan dibentuk dari informasi dan pengalaman

masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merk berhubungan dengan

sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen

yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian. Sementara itu Menurut Tjiptono

(1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya

Page 84: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

69

beli. Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan

adalah kualitas produk. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang

berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang

penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual

telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas produk

merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual

mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh

karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan

membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan

pesaing. Disisi lain Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu

arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha dan

Irawan, 2008:349). Sedangkan menurut Kotler (2008:266), promosi

adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan sekarang dan yang akan dating serta masyarakat.

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk

jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi

antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk

memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa

sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Tujuan promosi menurut

Swastha dan Irawan (2008:353) adalah modifikasi tingkah laku,

memberikan informasi, membujuk (persuasive), mengingatkan kembali

(reminding). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa variable

dalam penelitian ini sangat penting dan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

Page 85: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Variabel Citra Merk berpengaruh pada variabel Keputusan

Pembelian. Kesimpulannya adalah semakin baik Perusahaan

Pepsodent menjaga citra merk dan selalu berinovasi maka akan

berpengaruh positif kepada keputusan pembelian konsumen pasta

gigi

2. Variabel Kualitas Produk berpengaruh pada variabel Keputusan

Pembelian. Kesimpulannya adalah semakin baik perusahaan dapat

mempertahankan kualitas produk pada Pasta Gigi Pepsdoent maka

akan berpengaruh positif kepada keputusan pembelian konsumen

pada penggunaan Pasta Gigi Pepsodent.

3. Variabel Promosi berpengaruh pada variabel Keputusan Pembelian.

Kesimpulannya adalah semakin baik promosi yang dilakukan oleh

Perusahaan Pasta Gigi Pepsodent maka akan berpengaruh positif

kepada keputusan pembelian calon konsumen pada Pasta Gigi

Pepsodent

4. Nilai atau koefisien konkordasi Kendall W yaitu sebesar 0,983.

Nilai tersebut membuktikan adanya korelasi antara Citra Merk,

Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian.

Nilai tersebut merupakan nilai yang positif dan mempunyai

kekuatan hubungan yang sangat kuat. Adapun nilai Asymp.sig

sebesar 0,000. Karena nilai Asymp.Sig 0,000 < 0,05 maka

keputusan uji adalah Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Citra

Merk, Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Pasta Gigi Pepsodent.

Page 86: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

71

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosi

berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pasta Gigi Pepsodent

pada Mahasiswa IAIN Purwokerto. Namun peneliti menyadari

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti memberikan

saran agar mendapatkan gambaran sebagai bahan pertimbangan

untuk peneliti selanjutnya terkait dengan penelitian yang serupa.

Maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi Seller Pasta Gigi Pepsodent

Seller Pasta Gigi Pepsodent untuk lebih diperhatikan

dan ditingkatkan kembali dalam menjaga Kualitas Produk dan

Promosi yang semakin baik karena dalam penelitian ini kedua

faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian Pasta Gigi Pepsodent.

2. Bagi PT Unilever

PT Unilever untuk kedepannya lebih memperhatikan

hal Citra Merk, Kualitas Produk dan Promosi. Karena ketiga

variabel mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam

keputusan pembelian Pasta Gigi Pepsodent.

3. Bagi Mahasiswa IAIN Purwokerto

Konsumen khususnya Mahasiswa IAIN Purwokerto,

dalam memutuskan melakukan pembelian Pasta Gigi Pepsodent

harus memperhatikan kualitas produk Pasta Gigi Pepsodent

yang paling penting mengecek kadaluwarsa produk.

4. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan mampu meneliti faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dengan

memilih atau menambah variabel bebas lainnya dan tidak lupa

untuk menambahkan subyek penelitian dengan latar belakang

yang berbeda untuk mendapatkan hasil maksimal.

Page 87: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Nana Herdiana Abdurrahman. Manajemen Strategi Pemasaran.CV Pustaka Setia. Bandung, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). RinekaCipta. Jakarta, 1998.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen penelitian. Rineka Cipta. Jakarta, 2000.

Assauri, Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta, 2004

Barsky,Keky R. Beyond Customer Satisfaction to Customer Loyalty.AMAManagement Briefing. New York, 2000.

Klarisa, Novita. Manajemen Pemasaran, Erlangga. Jakarta, 2009.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif (Teori dan Aplikasi untuk Bisnis danEkonomi). UPP YPKN. Yogyakarta, 2007.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. RemajaRosdakarya. Bandung, 2013.

Muhammad. Manajemen Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung, 2015.

Purwanto. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.Pustaka Pelajar. Yogyakarta, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, KualitatifDan R&D. Alfabeta. Bandung, 2011.

Sugiyono. Metode Peneitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung, 2016

Suharto, Abdul Majid. Customer Service dalam Bisnis Jasa dan Tranportasi.Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2009.

Sutisna. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. PT RemajaRosdakarya. Bandung, 2003.

Page 88: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Bayu Media Publishing. Malang, 2008.

Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PTRajaGrafindo Persada. Jakarta, 2011.

Warto, Alizar Isna. Analisis Data Kuantitatif Dengan IBM SPSS Statistics 20.STAIN Press, Purwokerto, 2013.

Wibowo,Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo. Jakarta, 2010.

Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS. UniversitasAtmajaya Yogyakarta. Yogyakarta, 2009.

Aprisal, Dede. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan LokasiTerhadap Keputusan Pembelian Studi Kasus Pada Great StoreClothing Samarinda”. eJurnal Administrasi Bisnis Vol. 5 No. 3,2017.

Ariyati, Tria dan Siti Rokhuni Fuadati. “Pengaruh Strategi Promosi terhadapPenjualan Produk di PT. United Indo Surabaya”. Jurnal Ilmu & RisetManajemen Vol. 3 No. 10, 2014

Hanifaradiz, Aliefia. “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap KeputusanPembelian Sabun Mandi Lifebuoy Di Surabaya”. Jurnal Ilmu danRiset Manajemen Volume 5, Nomor 6, Juni 2016.

Kasdi, Abdurrahman. “Maqashid Syari’ah Perspektif Pemikiran Imam SyatibiDalam Kitab Al-Muwafaqat”. Jurnal Pemikiran Hukum danHukum Islam Vol. 5, No. 1, Juni 2014.

Kusumawardani, Dyah Ayu. ”Studi Mengenai Keputusan Pembelian JasaWedding dan Event Organizer Semarang (Studi Kasus MahkotaWedding and Event Organizer Semarang)”, Tersedia:http://eprints.undip.ac.id.

Page 89: ANALISISPENGARUHCITRAMEREK,KUALITASPRODUK ...

Muanas, Ahmad. “Pengaruh Produk, Harga, dan Promosi terhadap KeputusanPembelian Mobil Buana Indomobil Trada”. Jurnal Ilmu & RisetManajemen Vol. 3, No. 12, 2014.

Nurachidah dkk. “Pengaruh Promosi, Harga, Dan Desain Terhadap KeputusanPembelian Sepeda Motor Mio Gt (Study Empiris Pada Produk YamahaMio Gt Di Weleri-Kendal)”. Journal Of Management Volume 2No.2 Maret 2016.

Nurhadi. “Pentingnya Promosi Dan Kualitas Layanan Terhadap KelangsunganHidup Lembaga Penjual Jasa”. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 1,2005.

Priyanto, Duwi. Teknik Mudah Dan Cepat melakukan Analisis DataPenelitian dengan SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. GavaMedia. Yogyakarta, 2010.

Rahardi, Fahmi Aditya. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusankonsumen Membeli Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus di DealerAHASS Gedangan)”. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.Surabaya, 2012.

Rinaldy Winarti dan Rieke. “Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas ProdukTerhadap Citra Perusahaan PT. Taraguna Foamindo”. Universitas BinaNusantara, Jakarta, 2013

Sari, Rahmah Puspita. “Pengaruh Sales Promotion, Publicity, Public RelationTerhadap Keputusan Pembelian Konsumen Minimarket (Studi KasusPada Konsumen Alfamart Buntu, Banyumas, Jawa Tengah)” InstitutAgama Islam Negeri. Purwokerto, 2016.