ANALISIS VARIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG...
Transcript of ANALISIS VARIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG...
ANALISIS VARIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA CAFÉ
BIANCONERI
Nama : Prayer Jeremy Gendo
NPM : 29211365
Fakultas : Ekonomi Pembimbing : Nida Nusaibatul Adawiyah,SE,MMSI
LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab melemahnya kegiatan usaha dalam meningkatkan
nilai-nilai perusahaan demi tercapainya suatu tujuan badan usaha adalah
persaingan bisnis kuliner dari pendatang baru. Jika pebisnis ingin
mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis kuliner maka pebisnis harus teliti
melihat hal-hal yang bisa mengancam usahanya baik dari dalam (faktor intern)
maupun dari luar (faktor ektern). Pada faktor intern salah satu yang paling
penting adalah tenaga kerja, karena apabila jika tidak ada tenaga kerja tentu
produksi barang dan jasa tidak akan bisa berjalan lancar. Biaya tenaga kerja
adalah unsur utama dari sekian banyak pengeluaran yang dikeluarkan
perusahaan. Pengendalian biaya tenaga kerja ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara yaitu: menganalisis atau membandingkan antara biaya
maupun waktu yang di standarkan, dengan biaya maupun waktu yang
sesungguhnya. Apabila terjadi selisih apakah selisih tersbut dapat memberikan
keuntungan atau justru memberikan kerugian yang akibatnya terjadi selisih
kurang atau lebih.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung pada café Bianconeri
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengendalian Biaya Tenaga Kerja
Langsung pada cafe Bianconeri?”
BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
• Data yang akan dipakai adalah data pada bulan Oktober, November dan Desember 2013 serta Januari, Februari, Maret 2014.
• Tenaga Kerja Langsung jenisnya yaitu koki (juru masak).
• Untuk melakukan pengendalian ini maka dilakukan dengan model metode 1 selisih, 2 selisih dan 3 selisih.
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Model Satu Selisih ( The One-Way Model )
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke
dalam selisih tarif upah dan selisih efisiensi upah, tetapi hanya ada satu macam
yang merupakan gabungan antara selisih tarif upah dan selisih efisiensi upah.
( JKSt – TUSt ) – ( JKS x TUS )
Keterangan : JKSt = Jam Kerja Standar
TUSt = Tarif Upah Standar
JKS = Jam Kerja Sesungguhnya
TUS = Tarif Upah Sesungguhnya
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN
2. Model Dua Selisih ( The Two-Way Model ) Antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih tarif dan selisih efisiensi.
– Selisih Tarif Upah
( TUSt – TUS ) x JKS
– Selisih Efisiensi Upah
( JKSt – JKS ) x TUSt Keterangan :
JKSt = Jam Kerja Standar
TUSt = Tarif Upah Standar
JKS = Jam Kerja Sesungguhnya
TUS = Tarif Upah Sesungguhnya
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN
3. Model Tiga Selisih ( The Three-Way Model ) Selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi 3 macam selisih, yaitu : selisih tarif, selisih efisiensi, dan selisih tarif/efisiensi. Penulis hanya menggunakan rumus perhitungan jika tarif upah standar lebih rendah dari tarif upah sesungguhnya, namun jam kerja standar lebih tinggi dari jam kerja sesungguhnya, sehingga selisih gabungan yang merupakan tarif efisiensi
tidak akan terjadi. 1.Selisih Tarif Upah :
( TUSt – TUS ) x JKSt
2.Selisih Efisiensi Upah :
( JKSt – JKS ) x TUSt
3.Selisih Tarif dan Efisiensi Upah :
( JKSt – JKS ) x (TUSt – TUS )
Keterangan : JKSt = Jam Kerja Standar
TUSt = Tarif Upah Standar
JKS = Jam Kerja Sesungguhnya
TUS = Tarif Upah Sesungguhnya
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN
4. Analisis Efektivitas analisis efektivitas adalah hubungan antara realisasi penerimaan yang bersumber dari komponen Pendapatan Asli Daerah terhadap target penerimaan dari instrumen Pendapatan Asli Daerah yang digunakan untuk menghitung besarnya penerimaan dari komponen-komponen Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan target yang ada.
YAP = PPAD X 100%
RPAD
Keterangan:
YAP = Efektivitas
PPAD = Realisasi Penerimaan Retribusi Biaya
RPAD = Anggaran Penerimaan Retribusi Biaya
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Metode yang terdiri dari :
• Studi Pustaka
• Studi Lapangan
• Wawancara
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar
Berdasarkan Tenaga Kerja Standar yang ditetapkan oleh Cafe Bianconeri
dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar
Rp. 3640000 karena posisinya sebagai kepala juru masak cafe tersebut.
Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1820000
karena posisinya sebagai pembantu dari tugas pemotong bahan-bahan produksi.
Posisi JKSt
(Jam)
TUSt
(Rp)
JTUSt
(Rp)
JTK
(Oran
g)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 182 20000 3640000 1 3640000
1st Cook 182 18000 3276000 2 6552000
Buther 182 15000 2730000 2 5460000
Cook Helper 182 10000 1820000 3 5460000
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2.2
Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan Oktober 2013
Pada Cafe Bianconeri
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan Oktober 2013 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 3740000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur). Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1990000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur).
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
JTUS
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 175 20000 3500000 1 3500000
1st Cook 175 18000 3150000 2 6300000
Buther 175 15000 2625000 2 5250000
Cook Helper 175 10000 1750000 3 5250000
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2.3 Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan November 2013 Pada Cafe Cafe Bianconeri
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
JTUS
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 182 20000 3640000 1 3640000
1st Cook 182 18000 3276000 2 6552000
Buther 182 15000 2730000 2 5460000
Cook Helper 182 10000 1820000 3 5460000
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan November 2013 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 3760000 (Tarif Upah + Tarif Lembur). Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1940000 (Tarif Upah + Tarif Lembur).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2.4 Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan Desember 2013 Pada Cafe Bianconeri
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
TU
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 182 20000 3640000 1 3640000
1st Cook 182 18000 3276000 2 6552000
Buther 182 15000 2730000 2 5460000
Cook Helper 182 10000 1820000 3 5460000
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan Desember 2013 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 4000000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur). Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 2180000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2.4 Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan Januari 2014 Pada Cafe Bianconeri
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
JTUS
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 175 20000 3500000 1 3500000
1st Cook 175 18000 3150000 2 6300000
Buther 175 15000 2625000 2 5250000
Cook Helper 175 10000 1750000 3 5250000
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan Januari 2014 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 3620000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur). Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1870000 (Tarif Upah dan Tarif Lembur).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2.5 Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan Februari 2014 Pada Cafe Bianconeri
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
JTUS
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 182 20000 3640000 1 3640000
1st Cook 182 18000 3276000 2 6552000
Buther 182 15000 2730000 2 5460000
Cook Helper 182 10000 1820000 3 5460000
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan Februari 2014 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 3640000. Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1820000.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2.6 Data Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya
Bulan Maret 2014 Pada Cafe Bianconeri
Berdasarkan Tenaga Kerja Sesungguhnya pada Bulan Maret 2014 dapat disimpulkan bahwa pekerja Chief Cook memperoleh upah tertinggi sebesar Rp. 3640000. Sedangkan Cook Helper mendapatkan upah terendah sebesar Rp. 1820000.
Posisi JKS
(Jam)
TUS
(Rp)
JTUS
(Rp)
JTK
(Orang)
Total Biaya
(Rp)
Chief Cook 182 20000 3640000 1 3640000
1st Cook 182 18000 3276000 2 6552000
Buther 182 15000 2730000 2 5460000
Cook Helper 182 10000 1820000 3 5460000
Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja
Model Satu Selisih
(JKSt x TUSt) – (JKS x TUS)
Model Dua Selisih 1. Selisih Tarif Upah
(TUSt – TUS) x JKS
2. Selisih Efisiensi Upah
(JKSt – JKS) x TUSt
Model Tiga Selisih 1. Selisih Tarif Upah
(TUSt – TUS) x JKSt
2. Selisih Efisiensi Upah
(JKSt – JKS) x TUSt
3. Selisih Tarif dan Efisiensi Upah
(JKSt – JKS) x (TUSt – TUS)
Keterangan: TUSt : Tarif Upah Standar TUS : Tarif Upah Sesungguhnya JKSt : Jam Kerja Standar JKS : Jam Kerja Sesungguhnya
Analisis Efektivitas Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 4.4.1 Analisis Efektifitas Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bulan Standar Sesungguhnya
Persentase
Efektivitas
Oktober 21.112.000 20.300.000 96,15%
November 21.112.000 21.112.000 100%
Desember 21.112.000 21.112.000 100%
Januari 21.112.000 20.300.000 96,15%
Februari 21.112.000 21.112.000 100%
Maret 21.112.000 21.112.000 100%
Berdasarkan tabel Analisis Efektifitas Biaya Tenaga Kerja Langsung dapat disimpulkan bahwa pengendalian biaya tenaga kerja pada Cafe Bianconeri pada bulan Oktober 2013 sampai Maret 2014 telah efektiv terbukti pada biaya yang dikeluarkan sesungguhnya sesuai dengan yang di standarkan oleh perusahaan tersebut. Bahkan pada bulan Oktober dan Januari perusahaan bisa mengendalikan biaya sesungguhnya menjadi lebih kecil dari biaya standar dengan persentase 96,15%.
Rangkuman Penelitian
Bulan Model Satu Selisih
Model Dua Selisih Model Tiga Selisih
Selisih
Tarif
Upah
Selisih
Efisiensi
Upah
Total Selisih Selisih
Tarif Upah
Selisih
Efisiensi
Upah
Selisih Tarif Upah
dan Selisih Efisiensi
Upah
Total Selisih
Oktober 441000 Laba 0
441.000 441.000(Laba) 0 441000 0 441000(Laba)
November 0 Impas 0
0 0(Impas) 0 0 0 0(Impas)
Desember 0 Impas 0
0 0(Impas) 0 0 0 0(Impas)
Januari 441000 Laba 0
441000 441000(Laba) 0 441000 0 441000(Laba)
Februari 0 Impas 0
0 0 0 0 0 0(Impas)
Maret 0 Impas 0
0 0 0 0 0 0(Impas)
Selisih biaya tenaga kerja yang terjadi pada Cafe Bianconeri adalah selisih untung dan selisih rugi. Selisih untung sebesar Rp. 3.528.000,- / bulan diperoleh dari selisih efisiensi yang terjadi di bulan Oktober dan Januari yaitu masing-masing sebesar Rp. 441000,- (L). Dari selisih tersebut Cafe Bianconeri dengan mudah dapat mengendalikan biaya dengan baik dan benar. Hal ini yang menyebabkan cafe tersebut mendapatkan selisih laba.
Kesimpulan
• Perusahaan Cafe Bianconeri pada bulan Oktober 2013 dan Januari 2014 mengalami selisih biaya tenaga kerja yang menguntungkanmasing-masing sebesar Rp. 441.000,-, bulan November, Desember, Febrruari dan Maret memperoleh Impas dan selisih untungnya sebesar Rp. 3.528.000,- /bulan (Rp. 441.000 x 8 juru masak).
• Perusahaan kurang tepat dalam menetapkan kebijakan memberlakukan jam kerja lembur karena adanya jam kerja tambahan apabila perusahaan mendapatkan pesanan cathering.
• Perusahaan Cafe Bianconeri telah dapat mengendalikan biaya tenaga kerjanya dengan baik dan benar sesuai yang terlihat pada Analisis Efektivitas Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Saran
• Sebelum menetapkan kebijakan tarif standar Perusahaan Cafe Bianconeri lebih baik membandingkan atau melihat tarif sesungguhnya yang terjadi pada tahun sebelumnya.
• Perusahaan Cafe Bianconeri diharapkan tetap mempertahankan jam kerja standar lebih besar dibandingkan dengan jam kerja sesungguhnya.