ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi...

88
ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta) NURINDASARI 105961124216 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi...

Page 1: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH

USAHA TERNAK ITIK PETELUR

(Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan

Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

NURINDASARI

105961124216

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

ii

ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH

USAHA TERNAK ITIK PETELUR

(Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan

Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta)

NURINDASARI

105961124216

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S- 1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

iii

Page 4: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

iv

Page 5: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Titik Impas

dan Nilai Tambah Usaha Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di Joglo Tani

Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta)” adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam

bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan

informasi yang berasal dan dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar pustaka dibagian akhir

Skripsi ini.

Mahasiswi

Nurindasari

Page 6: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

vi

ABSTRAK

NURINDAHSARI 105961124216 analysis of break event point and added value

of laying duck business (case study at Joglo Tani Margoluwi village,Sayegan Sub-

district, sleman district Province DI Yogyakarta) guided by SRI MARDIYATI

and NADIR.

The aim of this study to determine income, added value of duck farming

and to analyze the break event point of laying duck farming at Joglo Tani ,

Margoluwih Village, Sayegan Sub-District, Sleman District, Province DI

Yogyakarta Province.

The determination of informants in this research was done deliberately

(purposive). The data analysis used was descriptive quantitative analysis and BEP

( break event point).

The result of this research show income of laying duck farming Rp

16.752.129,17 and salted egg business income Rp 4.354.944,43 with the added

value is Rp 4.354.944,43 so that the total of egg income + salted egg income is

Rp 21.107.129,00 /month (scale of 500 ducks ) . break event point was obtained

by farmer is Rp 1.944.085,88 every month, total of production 1.190,36 eggs

every moths. Selling price is Rp 562,91/egg every moths with 500 ducks scale.

While break event pointof salted egg that was obtained by farmer is Rp

357.037,41evey months, selling price of salted egg is Rp 2.126,41/ salted egg

every months with 500 ducks scale.

Keywords : break event point, income and value added

Page 7: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

vii

ABSTRAK

NURINDASARI. 105961124216 Analisis Titik Impas dan Nilai Tambah Usaha

Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih, Kecamatan

Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta) dibimbing oleh SRI

MARDIYATI dan NADIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, nilai tambah

usahatani ternak itik dan untuk menganalisis titik impas usahatani ternak itik di

Joglo Tani Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi

DI Yogyakarta

Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja

(purposive). Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif

dan analisis BEP (Break Even Point).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendapatan usaha ternak itik

petelur Rp 16.752.129,17 dan pendapatan usaha telur asin sebesar Rp

4.354.944,43 dengan nilai tambah sebesar Rp 4.354.944,43 sehingga total

pendapatan telur + telur asin sebesar Rp 21.107.129,00 per bulan (skala 500 ekor)

Break Even Point (BEP) telur yang diperoleh peternak sebesar Rp 1.944.085,88

per bulan , produksi 1.190,36 butir per bulan, harga jual sebesar Rp 562,91/ butir

per bulan dengan skala 500 ekor. Sedangkan Break Even Point (BEP) telur asin

yang diperoleh peternak sebesar Rp 357.037,41 per bulan, produksi 141,61 butir

per bulan, harga jual sebesar Rp 2.126,41/ butir perbulan dengan skala 500 ekor

Kata kunci : titik impas, pendapatan, nilai tambah

Page 8: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penilis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

nikmat sehat-Nya, baik itu berupa segar fisik maupun akal pikiran yang tiada

hentinya diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis

kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat, dan

pengikutnya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikanSkripsi yang berjudul

“Analisis Titik Impas dan Nilai Tambah Usaha Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di

Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi

DI Yogyakarta).

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis tentu menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Dr. Sri Mardiyati S.P.,M.P selaku pembimbing utama dan Nadir S.P., M.Si

selaku pembimbing pendamping yang senantiasa meluangkan waktunyan

membimbing saya dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Bapak Dr. H Burhanuddin, S.Pi., M.P. selaku dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Prodi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua Orangtua saya Ayahanda H. Muhammad Dahlan dan Ibunda HJ. Hasna

serta kakak tercinta Hasrayanti S.Tp dan Muh Abdu Jalil S.H serta keponakan

Page 9: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

ix

tersayang Elfatan Danindra Jalil, Elshanum Diandra Jalil dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan baik moril dan material

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis

6. Kepada pihak Joglo Tani yaitu bapak TO Suprapto selaku pemilik Joglo Tani

7. Kepada seluruh teman-teman seangkatan di Laskar Hijau dan terlebih kepada

saudara Harianti, firda Jafar, faisal, Hasliana Purnama dan Marwati

8. Kepada teman-teman dari Joglo Tani terlebih saudara Lusi Handayani, Lela

Ayuningtias, Nia Olivia, Yesi Rianti, Helmi Kelana, Ade Irwan Saputra,

Salim Ridwan dan Muhammad Ilham yang senantiasa membantu selama

penulis berada di daerah penelitian

9. Semua Pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, sehingga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 15 Juli 2020

Nurindasari

Page 10: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................................................... iv

PERNYATAANMENGENAISKRIPSI ............................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 5

II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 6

2.1 Budidaya Ternak Itik ............................................................................... 6

2.2 Agroindustri Ternak Itik .......................................................................... 14

2.3 Biaya dan Pendapatan Usahatani ............................................................. 15

2.4 Konsep Titik Impas .................................................................................. 29

2.5 Konsep Nilai Tambah Agroindustri ......................................................... 22

2.6 Kerang Pimikiran ..................................................................................... 25

2.7 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 27

Page 11: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

xi

III METODE PENELITIAN ................................................................................. 29

3.1 Lokasi dn Waktu Penelitian ..................................................................... 29

3.2 Teknik Penentuan Sampel ....................................................................... 29

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 30

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 31

3.6 Definisi Operasional ................................................................................ 34

IV GAMBARAN UMUM .................................................................................. 35

4.1 Sejarah Joglo Tani ................................................................................... 35

4.2 Visi dan Misi Joglo Tani ....................................................................... 37

4.3 Kondisi Geografis .................................................................................... 37

4.4 Struktut Organisasi .................................................................................. 38

4.5 Pertanian Terpadu Joglo Tani .................................................................. 39

V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 40

5.1 Usaha Ternak Itik dan Agroindustri Telur Asin ...................................... 40

5.2 Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah UsahaTernak Itik di Joglo

Tani .......................................................................................................... 41

5.3 Analisis Titik Impas (BEP) di Joglo Tani ............................................... 45

VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 50

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 52

Lampiran ............................................................................................................... 56

Riwayat Hidup ...................................................................................................... 72

Page 12: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

Tabel 1. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur (Skala Usaha 500 Ekor)

Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamata Sayegan Kabupaten Sleman

Provinsi DI Yogyakarta 2020 .................................................................. 42

Tabel 2.Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur Asin (Skala Usaha 500

Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta .............................................................. 44

Tabel 3.Analisis Titik Impas Telur (Skala Usaha 500 Ekor) Di Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta 2020 ..................................................................................... 46

Tabel 4.Analisis Titik Impas Telur Asin (Skala Usaha 500 Ekor) Di Joglo Tani

Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta 2020 ..................................................................................... 47

Tabel 5.Analisis Perubahan Harga Output/ Harga Jual Telur (Skalausaha 500

Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2020 ..................................................... 48

Tabel 6.Analisis Perubahan Harga Output/ Harga Jual Telur (Skala Usaha 500

Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2020 ..................................................... 49

Page 13: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

Gambar1. Kerangka Pemikiran Analisis Titik Impas dan Nilai TambahUsaha

Ternak Itik Petelur (Studi Kasus Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta..... 26

Gambar 2. Struktur Organisasi Joglo Tani............................................................ 38

Page 14: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

Lampiran 1.Daftar Kuesioner Untuk Informan.................................................... 56

Lampiran 2.Produksiperkandang Usaha Ternak Itik Petelur (Skala Usaha 500

Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan

Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta .................................... 60

Lampiran 3. Produksiperhari Usaha Ternak Itik Petelur (Skala Usaha 500 Ekor)

Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta ...................................................... 61

Lampiran 4. Peta Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta ....................................................................................... 62

Lampiran 5. BEP Telur (Skala Usaha 500 Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta... 63

Lampiran 6. BEP Telur (Skala Usaha 500 Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta... 64

Lampiran7. Analisis Perubahan Harga Telur Di Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta... 65

Lampiran8. Analisis Perubahan Harga Telur Asin Di Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta ....................................................................................... 66

Lampiran 9. Analisis Kelayakan Usaha Ternak Itik Petelur Di Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsidi

Yogyakarta ....................................................................................... 67

Lampiran 10.Analisis Kelayakan Usaha Ternak Itik Petelur Asin Di Joglo Tani

Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi

DI Yogyakarta .................................................................................. 68

Lampiran 11.Dokumentasi Penelitian Pada Usaha Ternak Itik Di Joglo Tani Desa

Margolowih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta ....................................................................................... 69

Page 15: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan komoditas peternakan memiliki potensi yang masih cukup

besar, sehingga menjadi alas an utama untuk menjadikan subsektor peternakan

sebagai salahsatu sumber pertumbuhan ekonomi bagi sector petanian saat ini.

Pengarus subsektor peternakan yang besar terhadap kehidupan masyarakat

Indonesia tidak lepas dari funsi dasar subsektor peternakan sendiri dalam

pemenuhan pangan dan gizi masyarakat Indonesia, terutama pemenuhan

kebutuhan hewani (lastinawati,2016).

Salah satu usaha peternakan yang cukup berkembang di Indonesia yaitu

usaha ternak itik. Meskipun tidak sebanyak ternak ayam, itik mempunyai potensi

yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan

ternak unggas yang lain, ternak bebek mempunyai kelebihan diantaranya adalah

memiliki daya tahan terhadap penyakit. Ternak itik merupakan salah satu unggas

yang dipelihara oleh petani peternak yang ada di Indonesia yang berperan sebagai

sumber penghasilan, dapat membuka lowongan pekerjaan dan sumber protein

hewani baik dari daging maupun telur. Populasi ternak itik yang tinggi dan

kontribusi produksi telur yang dihasilkan cukup besar menunjukkan salah satu

potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah

dalam usaha ternak itik, meningkatkan konsumsi gizi keluarga akan protein

hewani bahkan sebagai komoditas agribisnis (Alwindra dan Nasution 2019)

Page 16: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

2

Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia relatife lebih maju

dibandingkan dengan usaha ternak yang lain. Hal ini tercermin dari kontribusinya

yang cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan

masyarakat, dan yang paling utama yaitu pemenuhan kebutuhan makanan yang

bernilai gizi tinggi (Lastinawati, 2016).

Industri perunggasan di Indonesia hingga saat ini berkembang sesuai

dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai

tingkat efektifitas (produktivitas) dan efisiensi usaha yang optimal. Namun supaya

pembangunan industri perunggasan tersebut masih menghadapi tantangan global

yang mencakup kesiapan daya saing produk, terutama bila dikaitkan dengan

lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan yang merupakan 60-70% dari

biaya produksi, karena sebagian besar masih sangat tergantung dari impor

Departemen Pertanian (Lastinawati, 2016).

Break even point (BEP) merupakan suatu teknik untuk mengetahui pada

volume produksi berapa suatu usaha, dengan demikian usaha ternak itik petelur

tidak mengalami kerugian dan tidak pula memperoleh laba dengan kata lain impas

. Hal ini berkaitan erat dengan efisiensi produksi dalam sebuah usaha, agar dapat

menghasilkan produk secara optimal dari besaran volume produksi yang paling

sedikitdan harus di usahakan. Volume produksi dapat berupa minimal jumlah

ternak yang harus di pelihara, atau jumlah telur yang harus dihasilkan (BEP unit),

dan berupa nilai produk yang minimal ditawarkan pada konsumen (BEP harga,

rupiah) (Rinto, et a,l 2018).

Page 17: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

3

Untuk mengetahui kelayakan usahatani ternak itik menggunakan analisis

kuantitatif. Untuk menganalisis kelayakan usahatani ternak itik dengan

menggunakan R/C dan B/C ratio.

Agroindustri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah barang yang

dihasilkan dari kegiatan pasca panen usaha budidaya tanaman atau peternakan

menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk

kegiatan rancang bangunan dan perekayasaan industri.

Joglo Tani merupakan suatu tempat dimana para petani dan masyarakat

menjadikan tempat tersebut sebagai ajang pembelajaran mengenai pertanian

terpadu karena disana terdapat berbagai aktivitas atau aspek yang berkenaan

dengan pertanian. Di Joglo Tani terdapat peternakan itik dengan sistem berternak

itik secara intensif.

Beternak itik secara intensif yaitu beternak itik dengan cara itik dipelihara

secara terkurung/ dikandangkan dan diberikan makanan secukupnya dengan

tujuan mendapatkan hasil yang maksimal dan pemeliharaan yang efisien.

Pemberian pakan yang bermutu, pemberian obat-obatan yang tepat, menggunakan

bibit yang berkualitas dan varietas yang paling unggul, serta manajemen

pemeliharaan ternak yang baik yang dilakukan oleh peternak untuk dapat

menghasilkan produksi telur yang paling baik.

Pemeliharaan itik dalam kandang dengan tetap memperhatikan naluri itik

yang menyukai air. Dalam sistem ini itik diberikan kesempatan bermain,

beristirahat, dan berenang didalam kolam yang telah disediakan di dalam dan

sekitar kandang sehingga itik merasa tetap hidup di alam bebas. Pada dasarnya

Page 18: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

4

sarana utama pemeliharaan bebek semi intensif adalah kandang. Kandang

berfungsi sebagai ruang bertelur dan sebagai tempat bermain. Untuk itu, kandang

dibuat dengan bendtuk kandang ren. Mengenai besar kecilnya kandang dapat

disesuaikan dengan skala usaha (Suarni, S. 2017).

Dengan usaha ternak itik yang baik dapat memberikan hasil produksi

yang baik pula, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa usaha ternak itik

memberikan pendapatan yang cukup besar terhadap peternak untuk membantu

memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Berapakah pendapatan dan nilai tambah usahatani ternak itik petelur di

Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman

Provinsi DI Yogyakarta?

2. Bagaimana titik impas usahatani ternak itik petelur di Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta?

Page 19: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

5

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pendapatan dan nilai tambah usahatani ternak itik

petelur di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis titik impas usaha ternak itik di Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta.

Kegunaan penelitian yaitu :

1. Untuk peternak sebagai bahan informasi untuk meningkatkan usaha ternak

itik petelur

2. Untuk pemerintah sebagai pertimbangan dan masukan dalam membuat

kebijakan yang berhubungan dengan peternakan itik.

3. Untuk mahasiswa sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan

dalam peternakan itik.

Page 20: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Ternak Itik

2.1.1 Dod ( Day Old Duck)

Dalam pembudidayaan itik petelur harus memeprhatikan beberapa hal

seperti Dod/bibit, kandang, pakan, penanganan kesehatan, adapun hal demikian

dapat di jelaskan sebagai berikut :

Dod itik yang di pelihara harus yang betul- betul berkualitas yang telah

dibuktikan kelayakan atau di uji keunggulan agar mendapatkan produksi yang di

inginkan. Umumnya itik betina yang produktif memiliki perut yang tidak

menyentuh tanah atau sejajar, serta memilikitulang pelvis yang cukup besar

(Nugroho, et.al, 2011).

Nugroho, et.al , (2011) mengemukakan sebaiknya saat hendak memilih dod

itik yang dapat menghasilkan telur maka harus memperhatikan bibit yang

bercirikan sebagai berikut:

a. Tubuh yang ramping, seperti botol, leher yang kecil, panjang dan bulat

seperti rotan.

b. Kepala yang kecil dan mata yang bersinar

c. Sayap yang menutupi badansecara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi

di pangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut.

d. Kaki yang berdiri kokoh (indukandengan produksi telur yang tinggi

diantaranya : itik tegal, dan itik Magelang).

Page 21: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

7

Nugroho, et.al, (2011) mengemukakan Syarat bibit yang berkualitas sebagai

berikut :

1. Itik betina yang berusia sekitar 20 minggu dengan beratbadan sebesar 1,4

kg, dan itik yang berusia 40 minggu dengan berat sebesar 1,6 kg

2. memiliki kaki dengan kondisi yang kuat, gesit , sayap mengatup simetris

rapat pada tubuh dan tidak bergerak bila sedang berjalan.

3. Bagian kepala yang bersih, segar dengan ukuran badan yang normal

4. Kelamin yang Cepat tumbuh dewasa dan dengan sifat yang susah di

kawini.

5. Perut yang tidak menyentuh tanah ( sejajar)

6. Memiliki tulang pelvis yang cukup lebar

7. Sifat yang liar ,dan mudah kaget dengan keadaan lingkungan ( sifat peka)

2.1.2 Pakan

Hal yang penting kedua adalah pakan karna pakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh terhadap produksi telur pada itik . Itik petelur memerlukan

pakan yang banyak dan harus terdapat nutrisi didalam kandungan pakan tersebut

(Nugroho, et.al , 2011).

Secara umum atau yang wajib terdapat bahan pakan yang pembentuk

runsum itik dibagi menjadi dua, yaitu bahan pakan memiliki sumber energi yang

berperan penting dalam porsi bersar untuk formula ransum, scontohnya :jagung,

gandum, bekatul dan sorgun. Sedangkan Bahan pakan yang memiliki sumber

protein yang sangat penting pada itik yaitu periode awal dan dalam tahap

produksi, seperti tepung ikan, bungkil kacang, bungkil kacang tanah, bungkil

Page 22: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

8

kelapa, dan tepung darah. Kedua bahan pakan memebentuk ransum tersebut sudah

memenuhi akan vitamin dan mineral. Banyak bahan pakana yang berasala dari

nabati yang bersumber protein , asam amino, dan vitamin seperti bekatul yang

kaya akan vitamin B, sedangkan bahan pakan asal hewani kaya akan sumber

mineral, seperti tepung ikan yang kaya akan dengan kalsium dan phosphor. Ada

pun terlebih khusus sebagai sumber mineral, seperti tepung tulang, tepung kerang

dan sejenisnya (Nugroho, et.al, 2011). Bahan baku hewani dapat diperoleh dengan

cara memanfaatkan hewan yang ada dilokasi peternakan seperti, siput, keong, dan

cacing (Nugroho, et.al, 2011).

Penyediaan pakan pada itik yang akan dipelihara dengan cara intensif

selalu terdapat kendala pada praktisnya dengan kode masing- masing fase. Untuk

pemberian pakan dapat dibagi menjadi empat kelompok yang dapat dilihat

sebagai berikut :

1. Umur 1 - 16 hari pemberian pakan pada tempat yang datar (tray feeder)

2. Umur 17 - 21 hari diberikan dengan tray feeder dandisebar dilantai

3. Umur 22 hari – 18 minggu disebar pada lantai

4. Umur 18 – 72 minggu, disebarkan di lantai dan di siapak tempat untuk

pakan.

Peralihan pakan dari cara pemeliharaan tradisional ke intensif, karena itik

yang di pelihara dengan cara intensif biasanya diberikan pakan yang diproduksi

pabrik yang menghabiskan 60-70% biaya produksi. Hal ini menjadi beban yang

sangat berat jika itik yang dipelihara hanya berproduksi kurang dari 60%. Hal ini

membuat peternak untuk membuat ransum itiknya sendiri. Penggunaan pakan

Page 23: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

9

komersial hanya terbatas untuk itik periode awal (umur 0-2 hari), dikarenakan

cukup ekonomis dan juga bahan bali pembuatan pakan itik yang tidak mudah di

dapat (Sidadolog, Wagiman,dan Triman, 2019).

2.1.2 Kandang

Syarat kandang yang harus dipenuhi adalah : kandang mudah dibersihkan,

sirkulasi udara yang lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari. Beberapa tipe

kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaanya

seperti :

1. Kandang postal atau terkurung,memiliki lantai yang terbuat dari tanah yang

dipadatkan yang beralaskan sekam atau serbuk gergaji yang dicampur dengan

serbuk kapur dan seluruh ruangan pada kandang di beri atap.

2. Kandang koloni, merupakan kombinasi atau perpaduan antar kandang yang

terkurung atau lantai kandang yang terbuat dari tanah yang disemen atau tanah

yang dipadatkan dan di alasi dengan litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi

atau serbuk gergaji), sedangkan pada atap kandang menggunakan sistem atap

berlubang, umbara atau halaman yang dibuatkan pagar setinggi ±75 cm, yang

dilengkapi dengan peralatan kandang seperti tempat makanan dan minuman

itik, dan dinding terbuat dari bambu atau kayu (Nugroho, et.al , 2011).

Pemeliharaan pada anakan itik (umur 5-8 minggu) dengan kandang

panggung, dari kawat yang beralas dari bahan yang lunak; 20-25 ekor/m², tanpa

lampu pemanas dengan bobot badan ideal sebesar 1 kg. Pemeliharaan itik Dara

(pertumbuhan) (masa 8-20 mingguan keatas): kandang kelompok; bahan dari

lantaiyang terbuat dari semen; saluran air yang dangkal sebagai tempat untuk

Page 24: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

10

minum dan membersihkan badanatau berenang; kepadatan sebesar 6-9 ekor/m².

Pemeliharaan itik petelur (masa produksi) (umur 20 mingguan keatas); masa

produksi telur yang cukup ideal yaituselama 1 tahun; kandang litter atau tempat

untuk tidur dan bertelur dan kandang lantai untuk bermain; lantai litter dialasi

campuran pasir dan kapur yang ditutupi dengan kulit jerami; tersedia pula saluran

air yang dangkal untuk minum, membersihkan badan dan untuk mempertahankan

suhu tubuh; kepadatannya sekita 4 ekor/m² (50-100 ekor/kandang); pengambilan

telur itik dilakukan pada pagi hari; dengan cahaya lampu yang agak kecil

(Sihabuddin, 2016).

2.1.3 Penanganan Kesehatan

Pengendalian bertujuan utnuk mengurangi terjangkit penyakit dan untuk

mengurangi agar menjadipenyakit yang sekecil mungkin ,agar kerugian dapat

ditekan sekecil mungkin. Sedangkan untuk pembasmih tujuannya untuk

menghilangkan penyakita yang berada itik dengan tuntas.. Demikian langkah dan

tindakan yang dapat di lakukan untuk menunjang usaha ternak ititk petelur

(Nugroho, et.al, 2011).

Widodo (2010), untuk memperoleh hasil produksi yang sangat baik , maka

ternak yang di pelihara harus sehat, agar menghasilkan produksi yang baik,

sehingga sebagai peternak wajib untuk menjaga ternaknya dari serangan penyakit.

Lebih lanjut dijelaskan, cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi penyakit

adalah pemeliharaan kandang baik, sanitasi kandang dan gizi yang berkecukupan.

Nugroho , et.al, (2011), Jenis penyakit yang sering terdapat pada itik yaitu :

Page 25: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

11

1. Penyakit duck cholera penyebab: bakteri pastuerela avicida. Gejalanya itik

akan sering mencret, lumpuh, kotoran agak kuning kehijauan. Pengendalian

yang harus dilakukan ; sanitasi terhadap kandang, pengobatan dengan

suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai lebel pada obat

yang dikonsumsi.

2. Penyakit salmonellosis penyebabnya: bakteri typhimurim. Gejalanya

diantanya : pernafasan yang sesak, mencret pada itik. Pengendaliannya:

sanitasi yang harus baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan

dengan konsentrasi ,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampurkan air

minum, dosis seperti yang tercantum dalam tablet obat.

3. Salmonellosis (pullorum + Berak kapur) penyebabnya adalah bakteri

salmonella pullorum, jika menyerang itik pada umur 3-15 hariakibatnya

tingkat kematiannya cukup tinggi. Tanda-tanda munculnya paenyakit

yaitukotoran Nampak berwarna putih lengket seperti pasta yang menempel

pada dubur, tubuh yang lemah, lesu dan sering mengantuk sertakedinginan,

cepat terengah-engah, kadang terjadi kelumpuhan. Pencegahan yang harus

dilakukan dengan cara menjaga kerbersihan kandanguntuk tetap bersih dan

menjaga makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan

obat jenis sulfa dan antibiotik.

4. Penyakit cacing, penyebabnya sering menyerang pada itik yang dilepas.

Tanda munculnya penyakit cacing pada itik seperti nafsu makan berkurang,

mencret, bulu yang agak kusam, kurus dan produksi yang cukup menurun

dibandingkan saat sedang tidak terserang penyakit cacingan. Pencegahan

Page 26: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

12

yang dapat dilakukan yaitu harus memperhatikan kebersihan

kandang,menjaga kelembaban pada kandang, sanitasi kandang yang baik

serta makan dan minum yang cukup bergizi. Pengobatan dapat dengan

pemberian obat cacing minimal 3 bulan sekali.

2.1.4 Pengolahan Pasca Panen

Pengolahan pascapanen pada daging dan telur itik adalah salah satu cara

untuk menambah nilai tambah dengan upaya meningkatkanpendapatan dan gizi

masyarakat (Sudaryanto dan Jamal, 2014).

Hasil yang diperoleh dari peternakan itik itu sendiri berupa telur dan daging.

Pengelolaan hasil inibertujuan pada usahauntuk mencegah timbulnya bakteri yang

dapat merusak isi telur. Untuk menimaliskanakan kerusakan isi telur yang

disebabkan oleh bakteri dan mikroba lainnya, alangkah baiknya telur segera

segera di keluarkan dari dalam kandang. Alangkan baiknya dalam satu hari

pengambilan telur lebih baik dilakukan paling sedikit 3 kali. Dengan pengambilan

pertaman pada pagi hari pada pukul 10.00-11.00 WIB , untuk pengambilan

keduanya pada pukul 13.00-14.00 WIB , dan pengambilang yang terakhir atau

yang ketiga di sertakan pengecekan kandang pada pukul 15.00-16.00 (Rahutomo,

et.al, 2013).

Setelah pemungutan telur selanjutnya dilakukan penyortiran dan

pemebersihan telur dari kotoran dan juga melakukan pengemasan pada tempat

tertentu. Penyortiran bertujuan utuk mengumpulkan antara telur yang besar dan

telur yang kecil di dalam rak telur dan dapat memisahkan antara telur yang masih

bagus/utuh dengan telur yang telah rusak.

Page 27: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

13

Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan BAPPENAS, dengan

kegiatan pascapanen yang bisa adakan yaitu pengawetan. Dengan pengawetan ini

diharapkan nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibandingkan jika tidak

dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diawetkan hanya akan dapat bertahan

selama 14 hari jika disimpan diruangan terbuka bahkan cepat membusuk. untuk

melakukan pengawetan maka perlu memperhatiakn 5 macam cara pengawetan

sebagai berikut :

1. Pengawetan dengan air hangat, dengan cara pengawetan air hangat yang

merupakan perawatan yang paling sederhana , dengan perwatan ini telur

itik dapat bertahan selama 20 hari.

2. Pengawetan yang kedua dengan daun jambu biji, pengawetan dengan

cari ini dilakukan dengan perendaman telur dengan daun jambu biji

sehingga dapat mempertahankan kualitas telur kurang lebih selama 1

bulan. Telur yang setelah di rendam akan berubah warna kecolatan

seperti telur pindang.

3. Pengawetan yang ketiga dengan menggunakan minyak kelapa,

pengawetan ini memiliki cara yang praktis. Dengan pengawetan ini kulit

telur dan rasanya tidak akan berubah.

4. Pengawetan ke empat menggunakan natrium silikat. Bahan Pengawetan

natrium silikat merupakan cairan kental, yang tidah berwarna, jernih,

dan tidak berbau.natrium silikat bias menutup pori-pori kulit telur agar

telur tahan lama dan bias awet hingga 1,5 bulan. Cara perendaman telur

dalam natrium silikat 10% selama satu bulan.

Page 28: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

14

5. Pengawetan yang kelima yaitu menggunakan garam dapur, dimana

garam direndam, didalam garam terdapat larutan garam (NaCl) dengan

konsentrasi 25-40 %yang di rendam selama 3 minggu.

2.1.5 Pemasaran

Produk yang dihasilkan dari usaha beternak itik yaitu :telur merupakan

produk utaman lalu daging itik afkiran, anakan itik, dan sisa produk peternakan

yang lain ( kotoran, pakan, bulu, dan lain lain ) (Nugroho, et.al, 2011). Untuk

pemasaran produk peternakan yang harus dilakukan dengan dengan beberapa

cara seperti memasarkan langsung telur itik segar atau yang sudah di asinkan

kepada pengepul, koprai, dan pendeduk sekitaran peternakan. Untuk pemasaran

keluar daerah sering dilakukan oleh beberapa peternak yang meliputi beberapa

kota besar seperti : Bandung, Jakarta, Tegal, Cirebon, Pemalang, Semarang dan

Pekalongan.

2.2 Agroindustri Ternak Itik

Agroindustri adalah kegiatan usaha di bidang budidaya tanaman, pangan,

perikanan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan. Agroindustri merupakan

kegiatan ekonomi yang mengolah barang yang dihasilkan dari kegiatan pasca

panen usaha budidaya tanaman atau peternakan menjadi barang dengan nilai yang

lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangunan dan

perekayasaan industri. Saat ini usaha di bidang peternakan memiliki peluang yang

sangat potensial terutama pada ternak itik (Hartono, 2012).

Page 29: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

15

Putri dan Lamusa, (2017), mendefinisikan agroindustri dalam dua hal,

yaitu pertama agroindustri sebagai industri yang berbahan baku utama dari produk

pertanian dan kedua agroindustri sebagai satu tahapan pembangunan sebagai

kelanjutan dari pembangunan pertanian tetapi sebelum tahap pembangunan

tersebut mencapai tahapan pembangunan industri. Putri dan Lamusa (2017) juga

menyebut bahwa agroindustri memiliki peranan yang sangat penting dalam

pembangunan pertanian. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya dalam hal

meningkatkan perolehan devisa, dan mendorong tumbuhnya industri lain.

Menurut Wibowo, et.al, (2012), agroindustri yang memproses bahan

nabati (berasal atau dihasilkan hewan). Proses yang diterapkan mencakup

pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, pengemasan,

penyimpanan, dan distribusi. Produk Agroindustri dapat berupa produk akhir yang

siap digunakan atau produk lainnya yang berupa bahan baku industri lain.

Menurut Alifia, et.al, (2012), mengatakan bahwa agroindustri adalah

kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah, menghasilkan produk yang dapat

dipasarkan atau digunakan atau dimakan, meningkatkan daya simpan, dan

menambah pendapatan dan keuntungan produsen.

Itik termasuk hewan uanggas yang mempunyai beberapa macam ras

diantaranya adalah itik Alabio, Mojosari, Peking, Tiktok, dan Hibrida. Itik hibrida

merupakan itik silang dari itik peking dan itik Mojosari sehingga dihasilkan itik

hibrida yang mempunyai pertumbuhan cepat yang digunakan sebagai itik

pedaging. Itik memiliki daya hidup yang tinggi dan tidak mudah diserang

Page 30: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

16

penyakit, serta mempunyai cara pemeliharaan yang berbeda dan lebih mudah jika

dibandingkan dengan pemeliharaan ayam (Wakhid,2013).

2.3 Biaya dan Pendapatan Usahatani

Pendapatan merupakan selisi antara penerimaan dengan semua biaya yang

dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Ada beberapa pengertian yang

perlu diperhatikan dalam menganalisis pendapatan antara lain (Muhammad,

2018):

1. Penerimaan merupakan jumlah produksi yang dihasilkan dalam suatu

kegiatan usaha yang dikalikan dengan harga jual yang berlaku di pasar

2. Pendapatan bersih adalah penerimaan yang dikurangi biaya variabel dan

biaya tetap

3. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang nyatakan dengan uang yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi

Pendapatan kotor usahatani didefinisikan sebagai nilai produk total

usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual.

Jangka waktu pembukuan umumnya satu tahun yang mencakup ; a) dijual, b)

dikonsumsi rumah tangga petani, c) digunakan dalam usahatani, d) digubakan

untuk pembayaran, dan e) disimpan atauada di gudang pada akhir tahun (Ma’ruf,

2017).

Penerimaan usahatani adalahperkalian antara produksi yang diperolah

dengan harga jual. Sidharta, et.al , (2017). Secara matematis dirumuskan sebagai

beriku :

Page 31: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

17

TR = Y . Py.............................................................(1)

Keterangan :

TR = Total Penerimaan

Y = Produksi Yang Diperolah Dari Suatu Usahatani

Py = Harga Produksi

Pendapatan merupakan selisih penerimaan dengan semua biaya

produksi.Pendapatan meliputi pendapatan kotor (penerimaan total) dan

pendapatanbersih.Pendapatan kotor adalah nilai produksi komoditas pertanian

secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi (Aktiva, 2016).

Pendapatan dapat dirumuskan sebagai beriku :

π = TR- TC................................................(2)

π = Y. Py-{(⅀Xi . Pxi) – BTT...................(3)

keterangan :

π = Keuntungan/ Pendapatan (Rp)

TR = Total Penerimaan (Rp)

TC = Total Biaya (Rp)

Y = Jumlah Produksi (satuan)

Py = Harga Satuan Produksi (Rp)

X = Faktor Produksi (satuan)

Px = Harga Faktor Produksi (Rp/satuan)

N = Banyaknya Input Yang Dipakai

BTT = Biaya Tetap Total (Rp)

Page 32: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

18

Pengeluaran total usahatani merupakan nilai semua masukan yang habis

terpakai atau dikeluarkan di dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja

keluarga petani. Pemisahan pengeluaran terkadang sulit dilakukan karena

pembukuan yang tidak lengkap dan juga adanya biaya bersama dalam produksi.

Cara yang dapat dilakukan adalah memisahkan pengeluaran total usahatani

menjadi pengeluaran tetapdan pengeluaran tidak tetap (Manik, 2011).

Secara ekonomi usaha dikatakan menguntungkan atau tidak

menguntungkan dapat dianalisis dengan menggunakan perbandingan antara

penerimaan totaldan biaya total yang disebut dengan revenue cost ratio (R/C).

R/C = (Py . Y) / (FC + VC).............................(4)

Atau

R/C = PT / BT.................................................(5)

Keterangan :

Py = Harga Produksi

Y = Produksi

FC = Biaya Tetap

VC = Biaya Variabel

PT = Produksi Total

BT = Biaya Total

Ada tiga kriteria dalam perhitungan ini yaitu :

1. Jika R/C<1, maka usahatani yang dilakukan secara ekonomi belum

menguntungkan

Page 33: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

19

2. Jika R/C>1, maka usahatani yang dilakukan secara ekonomi

menguntungkan

3. Jika R/C=1 maka usahatani berada pada titikimpas (break event point)

Biaya dan pendapatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal,

eksternal dan faktor manajemen. Faktor internal maupun eksternal akan bersama-

sama mempengaruhi biaya dan pendapatan. Faktor internal meliputi umur petani,

tingkat pendidikan dan pengetahuan, jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan dan

modal. Faktor eksternal terdiri dari input yang terdiri atas ketersediaan dan harga

(Ginanjar,2019).

Fungsi biaya menggambarkan hubungan antara besarnya biaya dengan

tingkat produksi. Biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam usahatani dan besarnya tidak

dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi yang dihasilkan, sedangkan biaya

variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani yang besarnya

sangat dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan (Luntungan,2019).

Ciri-ciri dari pada biaya tetap dapat dilihat sebagi berikut: 1) jumlahnya

yang tetap dan sebanding dengan hasil produksi, 2) menurunnya biaya tetap per

unit dibandingkan dengan kenaikan dari hasil produksi, 3) pembebanannya

kepada suatu bagian seringkali bergantung pada pilihan dari manajemen atau cara

penjatahan biaya, 4) pengawasan atas kejadian terutama bergantung kepada

manajemen pelaksana dan bukan kepada pengawas kerja. Contoh dari biaya tetap

yaitu pembelian mesin, pendirian pabrik.

Page 34: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

20

Ciri-ciri biaya variabel adalah: 1) variabel secara keseluruhan dengan

volume, 2) biaya per unit yang konstan walaupun terjadi perubahan volume dalam

batas bidang yang relavan, 3) mudah dan dapat dibagikan padabagian usaha, 4)

pengawasan dari kejadian dan penggunaannya berada di tangan kepala bagian.

Contoh dari biaya variabel yaitu biaya persediaan, bahan bakar, tenaga listrik, alat

perkakas, peneriman barang, pengangkutan .

2.4 Konsep Titik Impas (BEP)

Analisis titik impas (BEP) merupakan suatu titik kembali modal dimana

pengurangan penerimaan total dengan biaya total sama dengan nol (0). Sebuah

perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan impas (break-even)jika setelah

disususn laporan perhitungn laba rugi untuk suatu periode tertentu perusahaan

tersebut tidak mendapatkan keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian,

dengan kata lain labanya sama dengan nol atau ruginya sama dengan nol. Hasil

dari penjualan (sales revenue) yang diterimapada periode tertentu sama besarnya

dengan keseluruhan biaya (total cost), yang telah dikorbankan agar perusahaan

tidak memperoleh keuntungan atau tidak menderita kerugian (Bahri, 2014).

Analisis break even point adalah suatu analisis yang bertujuan utnuk

menemukan titik dalam kurva biaya pendapatan yang menunjukkan biaya sama

dengan pendapatan selanjutnya.“Dalam melakukan analisis pulang pokok

diperlukan estimasi mengenai biaya tetap,biaya variabel, dan pendapatan. Biaya

tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan besar

yang tetap, tidak tergantung dari volume penjualan. Biaya variabel (variabel

Page 35: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

21

cost)merupakan biaya yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit yang

diproduksi/dijual. Sedangkan pendapatan merupakan elemen lain dalam analisis

pulang pokok yang besarnya bertambah ssuai dengan pertambahan volume

penjualan” (Bahri, 2014).

Break Even Point Analysis (BEP) dapat dihitung secara matematis dan

grafik. Secara matematis dijelaskan melalui formula sebagai berikut :

Q merupakan barang pada titik impas yang dinyatakan dalam unit sedangkan QP

jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai uang.

Keterangan :

TFC = Jumlah Biaya Tetap

AVC = Jumlah variabel Per Unit

P = Harga Per Unit

Q = Jumlah Barang Yang Dijual

Lain halnya jika suatu perusahaan yang menjual multiproduk (Sasmita,

2019) menyebutkan bahwa biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk

berbeda. Oleh karena itu, rumus tersebut harus dimodifikasi dengan

mempertimbangkan kontribusi penjualan dari setiap produk.

Rumus Break Even Point (BEP) yang digunakan untuk perusahaan multi

produk sebagai berikut ini (Sasmita, 2019) :

Page 36: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

22

Keterangan :

F = Biaya Tetap Per Periode

TVC = Biaya Variabel Total

TR = Yotal Pendapatan

Perhitungan Break Even Point (BEP) perusahaan multiproduk digunakan

bantuan tabel ini bertujuan mencari nilai pembagi (nominator) dalam rumus Break

Even Point (BEP) multiproduk atau merupakan jumlah kontribusi tertimbang

semua tipe produkyang dijual.

Selanjutnya untuk mengetahui berapa unit yang harus terjual untuk

masing-masing produk dalam rangka mencapai Break Even Point(BEP), dapat

dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

Penjualan Rupiah :

Produk A = W × BEP (Rp) 1 Tahun

Penjualan Unit :

Produk

Keterangan :

W = Proporsi Terhadap Total Penjualan

P = Price (harga)

Page 37: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

23

2.5 Konsep Nilai Tambah Agroindustri

Sifat fisik dari hasil pertanian yang mudah rusak (perishable) dan

musimam membuat perlu adanya penanganan khusus atau pengolahan untuk

menambah nilai guna dari komoditi pertanian, salah satu konsep yang dapat

membahas permasalhan tersebut ialah konsep nilai tambah.

Ada dua cara mengitung nilai tambah yaitu: (1) nilai untuk pengolahan

dan (2) nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

tambah untuk pengolahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor teknis

dan faktor pasar. Faktor teknis yang mempengaruhi adalah kapasitas produksi,

jumlah bahan baku yang digunakan dengan tenaga kerja. Sedangkan faktor pasar

yang berpengaruh adalahharga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan

nilai input lain, selain bahan bakar dan tenaga kerja

Menurut Hani, (2014) nilai tambah (value added) adalah pengukuran

performance entitas ekonomi yang memiliki sejarah panjang pada aplikasi dalam

ilmu ekonomi. Nilai tambah merupakan konsep utama dalam mengukur incom.

Konsep ini secara tradisional berawal pada ilmu ekonomi makro, penggunaan

secara universal konsep nilai tambah juga telah banyak didiskusikan dan

dipraktikkan sebagai kegunaan ekonomis dan indikator performance dalam area

yang berbeda dalam ilmu ekonomi dan bisnis

Konsep nilai tambah berakar dari konsep theory of the economic circle

yangdikembangkan pertama kali di prancis olehQuenay dalam menciptakan

“Tableau Economique” sekitar tahun 1670. Proses pengolahan nilai tambah dapat

Page 38: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

24

diartikan sebagi selisih antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku dan

inpur lainnya.

Nilai tambah merupakan nilai produksi barang akhir atau hasil penjualan

barang akhir dikurangi biaya produksi, baik bahan mentah maupun sewa,

upah,bunga (Firmansyah, 2015).

Analisis nilai tambah mempunyai kelebihan, yaitu menggambarkan : a)

produktivitas produksi, dimana rendeman, pangsa ekspor dan efisien tenaga kerja

dapat diestimasi dan b) balas jasa terhadap pemilik-pemilik faktor produksi dapat

diestimasi (Hamidah, et.al, 2015).

Faktor yang mempengaruhi nilai tambah pada sistem pengolahan adalah

faktor teknis dan nonteknis. Faktor teknis meliputi unsur kualitas (mutu) produk,

penerapan teknologi, kapasitas produksi, penggunaan unsur tenagar kerja, jumlah

bahan baku, dan input penyerta. Faktor nonteknis (faktor pasar) meliputi harga

jual output, upah tenaga kerja, harga bahan baku, informasi pasar, modal investasi

teknologi dan nilai input lainnya (Hamidah, et.al, 2015).

Agroindustri merupakan suatu kegiatan dimana sebagai bahan baku

utamanya adalah hasil pertanian atau suatu industri yang menghasilkan suatu

produk yang digunakan dibidang pertanian sebagai sarana ataupun input. Secara

eksplisit pengertian agroindustri yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati

(yang berasal dari tanaman) dan hewani (yang berasal dari hewan). Proses yang

digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melakukan perlakuanfisik atau

kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi (Astuti, et.al, 2019). Hasil

akhir dari agroindustri ini nantinya masih dapat dipergunakan sebagai bahan baku

Page 39: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

25

dalam pengolahan lanjutan suatu industri dan dapat juga langsung dimanfaatkan

atau dinikmati aoleh konsumen.

Kemala dan Wulandari, (2017) agroindustri dibedakan menjadi dua yaitu

agroindustri hilir (down steam) dan agroindustri hulu (up stream). Agroindustri

hilir adalah industri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk

olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produkakhir (finish

produck). Sedangkan agroindustri hulu adalah industri yang menghasilkan

barang-barang modal bagi pertanian dalam artian yang luas yakni industri

pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat) dan

agroindustri otomotif atau mesin dan peralatan pertanian serta industri

pendukungnya.

Industri hulu dan hilir sangatlah memiliki keterkaitan yang erat, namun

untuk pengembangan agroindustri kedepan perlu di fokuskan pada struktur

agroindustri hilir agar mampu menambah nilai tambah (added value) sebesar

mungkin, mendeversifikasi produk yang dapat memenuhi kebutuhan permintaan

pasar.

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian Endang Lastinawati (2016) dalam jurnal yang berjudulAnalisis

Titik Impas dan Resiko Usaha Taernak Itik Petelur di Desa Sugih Waras

Kecamatan Belitung Mulya Kabupaten Ogan Komering Uku Timur, hasil

penelitian menunjukkan bahwa usaha Iitik petelur di Desa Sugih Waras

Kecamatan Belitung Mulya Kabupaten Ogan Komering Uku Timur mengalami

Page 40: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

26

titik impas pada saat produksi telur sebanyak 740 butir perbulan dengan harga Rp

1.111.675,13 per butir. Usaha ternak itik petelur di Desa Sugih Waras Kecamatan

Belitung Mulya Kabupaten Ogan Komering Uku Timur berpeluang mengalaami

kerugian yang di tunjukkan oleh nilai koefisien variasi sebesar 1,026 dan batas

bawah pendapatan sebesar -1.380.102,9.Dengan skala 150 ekor.

Penelitian Riki Suharda, Lily Fauziah, dan Emalisa (2015) dalam jurnal

yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Ternak Itik (Studi Kasus Desa Percut,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang), hasil penelitian

menunjukkan bahwa Input produksi usaha ternak itik didaerah penelitian, dengan

rincian dari segi harga cukup terjangkau, kualitas cukup baik, jumlah cukup

memenuhi dan sangat tersedia ketika di butuhkan. Pendapatan rata-rata peternak

ititk di daerah penelitian dalam satukali proses produksi (2 Tahun) untuk 100 ekor

itik adalah Rp 7.360.913,00. Usaha ternak itik di daerah penelitian layak

dilakukan karena indicator-indikator kelayakan sudah terpenuhi. Dengan rincian

nilai R/C ratio lebih besar dari 1 yaitu 1,18 dan total produksi 34.957 butir

melebihi BEP produksi telur 31.712 butir serta harga jual telur Rp 1.300/butir

melebihi BEP harga telur Rp 1.179/butir

Penelitian Dinike Rara Puspitasari (2017) dalam jurnal Analisis

Pendapatan home Industry telur asin aneka rasa di Desa Kebonsari, Kecamatan

Candi, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, hasil penelitian menunjukkan rata-rata

biaya investasi dan biaya operasional yang dikeluarkan pengusaha telur asin aneka

rasa di Desa Kebonsari dengan skala produksi 12.000-18.000/bulan masing-

masing adalah sebesar Rp 207.415.833 dan Rp 35.027.345/bulan. Home Industri

Page 41: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

27

telur asin aneka rasa memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 12.627.447/

bulan dengan R/C ratio 1,35. Hasil analisis break event point tercapai ketika

produksi rata-rata sebesar 3.753 butir/bulan atau ketika harga telur asin Rp

2.198/butir, sedangkan BEP penerimaan adalah sebesar Rp 11.117.189/ bulan. Hal

ini mengindikasikan bahwa home industry telur asin aneka rasa mampu

memberikan keuntungan mengingat skala produksi lebih tinggi daripada nilai

break event point (BEP)

2.6 Kerangka Pemikiran

Peternakan itik tidak terlepas dari system pengolahan dan pemberian

pakan yang sangat penting untuk di perhatikan, karena lebih dari 60-70% biaya

produksi ternak itik baik petelur maupun pedaging berasal dari pakan. Walaupun

demikian informasi kebutuhan gizi untuk itik petelur dan pedaging masih terbatas.

Jika pemeliharaan dengan digambarkan, maka tidak aka nada jaminan

kebutuhan akan pakan harian itik akan bias tercukupi. Hal tersebut dikarenakan

ketersediaan pakan di setiaplokasi pengembalaan yang belum tentu memenuhi

dari sisi jumlah dan mutu air yang disediakan sangat perlu diperhatikan.

Selain itu perhatian akan kesehatan itik dan penerapan teknologi yang

tepat agar manajemen pemeliharaan menjadi kebutuhan paling penting bagi

pengelola usaha peternakan itik. Untuk bias meningkatkan produksi telur dan

daging maka cara pemeliharaannya harus benar-benar dilakukan secara modern.

Moderen dalam artian kata pengelolaannya tidak hanya dilakukan sekedar sebagai

usaha sampingan dengan pengelolaan yang sangat tradisional. Usaha peternakan

Page 42: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

28

itik yang dikembangkan oleh peternak dalam pengelolaannya diperlukan faktor-

faktor produksi (input) untuk menghasilkan produk (output). Untuk memperjelas

kerangka pikir ini, dapat dilihar pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Analisis Titik Impas dan Nilai Tambah Usaha

Ternak Itik Petelur (Studi Kasus Joglo Tani Desa

MargoluwihKecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta

Usaha Ternak Itik Petelur

di Joglo Tani

Produksi Telur Produksi Telur Asin

Penerimaan Penerimaan Break Even Point

Pendapatan Pendapatan Nilai Tambah

Peningkatan Pendapatan

Usaha Ternak Itik Petelur

Page 43: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan

Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta. Lokasi penelitian diambil

secara purposive atau sengaja dengan pertimbangan bahwa di Joglo Tani

mengembangkan peternakan Itik Petelur dengan sistem pertanian terintegrasi.

Pelaksanaan penelitian tersebut dimulai bulan Maret sampai April 2020.

3.2 Teknik Penentuan Informan

Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja

(purposive) dengan alasan bahwa seluruh informan merupakan pihak yang secara

langsung terlibat dalam usaha ternak itik petelur di Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta. Jumlah

informan tersebut sebanyak 3 informan.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

1. Data Kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau di hitung langsung yang

berupa informasi atau penjelasan di hitung dengan bilangan atau bentuk

angka.

2. Data Kualitatif adalah data yang muncul berwujud kata-kaya yang

dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisar,

Page 44: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

30

dokumentasi dan pita rekaman) yang diproses sebelum siap digunakan

melalui pencatatan, penyuntingan, atau alat tulis, tetapi analisis kualitatif

tetap menggunakan kata-kata yang diatasnya disusun kedalam kata-kata

yang diperluas.

3.3.2 Sumber Data

Pada penelitian ini jenis data yang diambil adalah data primer. Data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti (informan) pada

penelitian ini, data primer diperoleh langsung dari peternak yang ada di Joglo

Tani.

3.4 Tenik Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan tehnik pengumpulan data dimana peneliti

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang

diteliti (Surakhmad, 1994). Tehnik observasi biasa disebut secara langsung.

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya

langsung untuk memperoleh informasi dari sumber yang diwawancarai. Teknik

wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dipersiapkan

sebelumnya.

Page 45: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

31

3.4.2 Pencatatan

Teknik ini dilakukan mengumpulkan data sekunder. Teknik ini dilakukan

dapat mengambil data kemudian mencatat data tersebut dari berbagai sumber

yang berkaitan dengan penelitian.

3.4.3 Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini merupakan metode bantu dalam upaya

memperoleh data. Kejadian-kejadian atau peristiwa tertentu yang dapat dijadikan

atau dipakai untuk menjelaskan kondisi di dokumentasikan oleh peneliti.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan

usahatani ternak itik. Analisis pendapatan digunakan untuk mengetahui total

penerimaan dengan total biaya.

π = TR- TC

keterangan :

π = Pendapatan

TR = Total Penerimaan (Rp)

TC = Total Biaya (Rp)

Untuk mengetahui kelayakan usahatani ternak itik menggunakan analisis

kuantitatif. Untuk menganalisis kelayakan usahatani ternak itik dengan

menggunakan R/C dan B/C ratio.

Page 46: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

32

Menurut Idham (2015) Break Even Point Analysis (BEP) dapat dihitung

secara matematis dan grafik. Secara matematis dijelaskan melalui formula sebagai

berikut :

Q merupakan barang pada titik impas yang dinyatakan dalam unit sedangkan QP

jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai uang.

Keterangan :

TFC = Jumlah Biaya Tetap

AVC = Jumlah Variabel Per Unit

P = Harga Per Unit

Q = Jumlah Barang yang Dijual

Lain halnya jika suatu perusahaan yang menjual multiproduk. Sasmita

(2019) menyebutkan bahwa biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk

berbeda. Oleh karena itu, rumus tersebut harus dimodifikasi dengan

mempertimbangkan kontribusi penjualan dari setiap produk.

Menurut Sasmita (2019) rumus Break Even Point (BEP) yang digunakan untuk

perusahaan multi produk sebagai berikut ini :

Keterangan :

F = Biaya Tetap Per Periode

Page 47: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

33

TVC = Biaya Variabel Total

TR = Total Pendapatan

Page 48: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

34

3.6 Definisi Operasional

1. Peternak itik adalah peternak yang membudidayakan itik di Joglo Tani

Yogyakarta

2. Produksi adalah semua hasil panen dari ternak itik berupa telur yang dijual

maupun di konsumsi sendiri di Joglo Tani Yogayakarta

3. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan

dalam proses produksi dengan tujuan menghasilkan suatu barang pada

Joglo Tani Yogyakarta

4. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dikurangi dengan total biaya

produksi di Joglo tani Yogyakarta

5. Telur asin adalah produksi telur yang di olah yang diberikan perlakuan

perendaman dengan garam.

6. Agroindustri merupakan usaha pengolahan yang dihasilkan dari kegiatan

pasca panen usaha peternakan menjadi barang dengan harga yang lebih

tinggi

7. Titik impas atau Break Event Point (BEP) merupakan titik dimana

kembalinya modal tanpa mendapat keuntungan maupun kerugian (0).

8. Nilai tambah adalah pertambahan pendapatan dari telur menjadi telur asin.

Page 49: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Joglo Tani

Joglo Tani merupakan wahana pertanian terpadu yang didirikan oleh T.O

Suprapto pada tanggal 19 Januari 2008, yang terletak di Jalan Godean km 9,5 RT

03 RW 24, Dusun Mandungam 1, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan,

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55561. Joglo Tani

merupakan monumen kebangkitan petani yang diresmikan langsung oleh Sri

Sultan Hamengku Bowono X. Masyarakat dapat belajar dan menggali ilmu disini

untuk mengembangkan pertanian terpadu yang berbasis konservasi lingkungan.

Joglo Tani berasal dari bahasa Jawa yaitu sebuah singkatan Ojo Gelo yang

memiliki makna “jangan kecewa menjadi petani sebab pertanian itu usaha yang

menjanjikan”. Kata ini juga mengartikan petani yang selalu dipermainkan dan

dipandang sebelah mata serta pertani selalu mengalami kesulitan dan kerugian

karena adanya permainan harga sehingga membuat petani resah.

Monumen kebangkitan petani ini berbentuk sebuah rumah joglo yang

berada di tengah area pertanian terpadu. Bangunan ini digunakan sebagai wadah

pembelajaran dan pusat aktivitas masyarakat yang ingin belajar pertanian terpadu.

Adanya monumen ini dapat membuka pandangan masyarakat bahwa pertanian

bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja asal ada kemauan untuk memulainya.

Joglo tani juga dapat membuktikan bahwa area pertanian dapat dijadikan

penghasilan pertanian yang menjanjikan.

Page 50: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

36

Dalam menjalankan programnya Joglo Tani memili strategi; seperti pilar Joglo 4B

(berdoa, berkarya, bersosial, dan berusaha). Lembaga ini menjalankan

programnya dengan empat pilar strategi program, yaitu:

a. Berdoa, nilai-nilai luhur seperti kepasrahan, rasa syukur, dan permohonan

menjadi kekuatan nenek moyang dalam bertani. Prinsip melestarikan nilai-

nilai spiritual dalam bertani ini ditujukan untuk membangun kembali

semangat bakti bumi demi kesejahteraan bersama.

b. Belajar kondisi, potensi, dan dinamika lingkungan pertanian yang bersifat

lokal spesifik menuntut para petani untuk terus belajar memahami

perubahan alam. Prinsip ini ditekankan pada membangun inisiatif petani

dalam membangun upaya mandiri.

c. Berkarya, petani itu seorang pengelola yang menjalankan sendiri usahanya

sekaligus menanggung sendiri resiko apapun. Prinsip ini yang akan

mewarnai semua aktivitas adalah bentuk kekayaan, bukan sekedar

mengungkap gagasan.

d. Bersosial, pertanian adalah budaya yang dibangun bersama. Oleh karena

itu nilai-nilai sosial yang dibangun seperti pemahaman, kesepakatan,

keputusan, dan komitmen bersama akan menjadi dasar pembangunan

program.

Joglo tani mempunyai konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat

berbasis pertanian terpadu dengan menggunakan enam prinsip, diantaranya : dua

modal dasar, lima modal awal, lima modal dasar, lima prinsip, enam strategi dan

Page 51: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

37

sembilan perencanaan. Tujuannya adlah untuk meningkatkan pendapatan petani

dan tercapainya kedaulatan pangan.

4.2 Visi dan Misi Joglo Tani

a. Visi

Visi Joglo Tani adalah Merdeka. Merdeka dalam artian tanpa ada

pengaruh dari pihak manapun yang nantinya dapat merugikan petani.

b. Misi

Misi Joglo Tani adalah Kemandirian. Dengan kemandirian petani tidak

perlu tergantung dengan pabrik dari segi bibit, pupuk dan lain-lain.

Adanya kemandirian ini petani bisa menciptakan dan menyediakan sendiri

apa yang mereka butuhkan dengan harapan apa yang kita butuhkan

tercukupi lahir dan batin.

4.3 Kondisi Geografis

Joglo Tani terletak di dusun Mandungan, Desa Margoluwih, Kecamatan

Sayegan, Kabupaten Sleman, yang berbatasan langsung dengan Desa Margodadi

di sebelah utara, dengan Desa Sidoagung di sebelah selatan, dengan Desa

Sidomoyo di sebelah timur, dan dengan Desa Sidorejo di sebelah barat. Joglo tani

memiliki luas lahan ± 8.000 M2, luas bangunan ± 1.700 M

2. Terletak pada

ketinggian tempat ± 150 meter dari permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan

per tahun 2.000 – 3.000 mm/th, dan suhu rata-rata 24 – 32º C. Dengan jarak

tempuh dari provinsi ± 20 km.

Page 52: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

38

4.4 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Joglo Tani.Gambar 1. Struktur

Organisasi

Gambar 2.Struktur Organisasi Joglo Tani

DIVISI

PRODUKSI

Koordinator:

TO SUPROPTO

Unit Paska Produksi:

JOHAN ARIFIN

Unit Bahan Produksi:

BOWA

Unit Proses Produksi :

AY SUHARYONO

Unit Pengembangan:

SUNARMO

DIVISI

PENGEMBANGAN

Koordinator :

SUNARMO

Unit Pelayanan Jasa:

SUKIRMAN

Unit Pengutan Modal:

JERRY JOHANDI

DIVISI RUMAH

TANGGA :

Koordinator :

SUDARMAJI

Unit Administrasi :

AMBORO WAHYUS

Unit Finansial :

ISTRI WANDARI

Unit Ketenaga Kerjaan :

ABU HANIFA

Page 53: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

39

4.5 Pertanian Terpadu Joglo Tani

Joglo Tani yang memiliki luas 8.000 mempunyai slogam “Monumen

Kebangkitan Petani Indonesia” dan diketuai oleh bapak TOSuprapto. Joglo Tani

mempunyai penataan wilayah sebagai berikut:

1. Bagian depan kanan dan kiri atau halaman muka terdapat kolam ikan sebagai

tempat pembudidayaan ikan nila yang dimana diatas kolam tersebut terdapat

kandang ayam petelur.

2. Samping kiri Joglo terdapat green house sebagai tempat penyimpanan bibit

dan lainnya

3. Samping kanan Joglo terdapat kolam ikan lele dan tanaman hidroponik

4. Bagian belakang Joglo terdapat kandang bebek petelur , samping kanan

belakang terdapat kandang sapi dan samping kiri terdapat tempat

pembudidayaan tanaman pare, mentimun dan lainnya

Page 54: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Usaha Ternak Itik Petelur dan Agroindustri Telur Asin

5.1.1 Usaha Ternak Itik Petelur

Saat ini permintaan telur bebek di pasaran menunjukkan peningkatan yang

signifikan. Di Joglo Tani menggunakan skala 500 ekor bebek untuk usaha ternak

itik, dimana di Joglo Tani peternak munggunakan Sistem pemeliharaan yang

semi intensif dengan kandang ren terbuka atau kandang sistem lantai.Untuk

pemeliharaan itik itu sendiri di kelola oleh 2 tenaga kerja yang dimana 2 tenaga

kerja tersebut yang menjadi sampel peneliti untuk memperoleh data terkait

peternakan yang ada di Joglo Tania atau yang disebut informan.

Pada pembuatan pakan itik dilakukan dua orang. Setelah pembuatan

pakan, dilakukan pemberian pakan dan pemungutan hasil produksi yang masing-

masing dilakukan satu orang dimana satu orang untuk pemberian pakan itik dan

satu orang yang bertugas mengambil telur didalam kandang saat itik sedang

makan di halaman kandang.

Untuk pemasaran telur biasa dan telur asin peternak bisa menjual kepada

pengeceratau ke pedagang-pedagang yang ada di kampung peternak itu sendiri

dan konsumen yang datang langsung ke rumah peternak untuk membeli telur asin

maupun telur yang tidak di asinkan. Selain telur peternak akan menjual itik yang

sudah melewati batas produksi yaitu di atas 2 tahun. Dan juga peternak dapat

meraup keuntungan dari kotoran itik. Kotoran itik sangat baik dijadikan pupuk

Page 55: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

41

organik, maka jika di lihat prospek dari usaha itik petelur ini sangatlah

menguntungkan.

5.1.2 Usaha Agroindustri

Usaha agroindustri yang ada di Joglo Tani khususnya pada peternakan itik

itu sendiri salah satunya adalah telur asin, dimana peternak tidak hanya menjual

telur biasa tetapi peternak juga menjual telur asin untuk menjadikan sebagai nilai

tambah dari usaha ternak itik petelur yang berada di Joglo Tani Dusun

Mandungan 1, Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman

Provinsi DI Yogyakarta.

Untuk pembuatannya sendiri menggunakan 2 tenaga kerja. Dimana pada

proses pembuatannya alat dan bahan yang digunakan seperti serbuk batu bata,

garam dan telur itik. Proses pembuatan telur asin menggunakan serbuk batu bata

dan garam dengan perbandingan 1:5 dimana 1 kg garam dicampur dengan 5 kg

serbuk batu bata. Takaran tersebut untuk 600 biji teluryang akan dibuat telur asin.

Untuk meningkatkan nilai tambah itik petelur peternak di joglo mengolah

telur biasa menjadi telur asin, jika peternak hanya menjual telur biasa maka

keuntungan tidak seberapa tetapi jika di olah menjadi telur asin penambahan

keuntungan untuk peternak diabanding menjual telur biasa.

Untuk proses pengawetannya menggunakan 15 hari perendaman agar telur

tersebut benar benar asin dan kuning telurnya masir atau berwarna merah

kekuningan (tidak pucat), dimana jika tidak mencapai 15 hari maka kemasiran

tulur itu tidak sempurna.

Page 56: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

42

Joglo Tani memasarkan Telur asin yang mentah dan yang sudah di ribus,

tergantung pemesanan pedangang ecer atau toko-toko yang di di sekitaran

wilayah Joglo Tani.

5.2 Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Usaha Ternak Itik di Joglo Tani

5.2.1 Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur di Joglo Tani

Pendapatan merupakan hasil dari penerimaan dikurangi oleh biaya-biaya

seperti biaya variabel dan biaya tetap. Biaya dan pendapatan dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal maupun eksternal akan

bersama sama mempengaruhi biaya dan pendapatan .fungsi biaya

menggambarkan hubungan antara besarnya biaya dan tingkat produksi. Biaya

dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel . Biaya tetap adalah biaya

yang dikeluarkan dalam usahatani dan tidak mempengaruhi besar kecilnya

produksi yang dihasilkan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan usahatani yang mempengaruhi besar dan kecilnya

produksi yang dihasilkan. Untuk lebih rincinya pendapatan dan biaya yang

diperoleh pada usaha ternak itik petelur di Joglo Tani Dusun Mandungan 1, Desa

Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta

dapat di lihat pada Tabel 5.1.

Page 57: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

43

Tabel 5.1. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur (Skala Usaha 500 ekor )

di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta.

N0 Uraian Jumlah (unit) Harga

(Rp/Unit)

Inlay

(Rp)

1. Produksi (Butir) 11.657 2.000 23.314.000,00

2. Biaya Variabel : 4.656.666,67

Bibit Itik Petelur 520 3.541,67 1.841.666,67

Pakan Konsentrat (kg) 75 7.900 592.500,00

Pakan Polar (kg) 75 4.300 322.500,00

Pakan Karak 75 3.600 270.000,00

Tenaga Kerja (HOK) 30 50.000 1.500.000,00

Vitamin Viterna 1 130.000 130.000,00

3. Biaya tetap : 1.905.204,16

Penyusutan Kandang Itik 10 125.000,00

Penyusutan Alat 50 155.204,16

Sewa lahan (1000m/²) 1 125.000,00

Rak Telur 1.500 1.000 1.500.000,00

4. Pendapatan 16.752.129,17

5. R/C ratio 3,55

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Pada Tabel 5.1 di jelaskan bahwa produksi itik petelur perperiode dalam 1

bulan dengan jumlah itik sebanyak 500 ekor sebanyak 11.657 butir dengan harga

jual perbutir sebesar Rp.2.000,00 dengan total penerimaan sebesar Rp

23.314.000,00 Pendapatan yang di terima peternak dalam satu periode sebesar Rp

16.752.129,17 Dengan R/C ratio sebesar 3,55 dengan demikian usaha ternak itik

petelur sangat layak dilakukan di area penelitian.

Sedangkan pada penelitian Riki Suharda, Lili Fauzia, dan Emalisa (2015)

yang menjadi landasan peneliti mengemukakan bahwa pendaptan rata-rata

peternak itik dalam satukali proses produksi ( 2 tahun ) untuk 100 ekor adalah Rp

7.360.913,00 Dengan R/C ratio lebih dari 1 yaitu 1,18 maka dapat dikatakan layak

di lakukan.

Page 58: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

44

5.2.2 Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur Asin di Joglo Tani

Pendapatan adalah selisish antara penerimaan dengan semua biaya yang

dikeluarkan selama melakukan kegiatan usaha. Biaya dan pendapatan dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal dan

eksternal akan bersama-sama mempengaruhi biaya dan pendapatan. Fungsi biaya

menggambarkan hubungan antara besarnyabiaya dengan tingkat produksi. Biaya

dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan

biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani den besarnya tidak mempengaruhi besar

dan kecilnya produksi, sedangkan untuk biaya variable sendiri merupakan biaya

yang dikeluarkan untuk usahatani dan sangat berpengaruh terhadap besar dan

kecilnya suatu produksi. Untuk lebih rincinya pendapatan dan biaya yang

diperoleh pada usaha ternak itik Petelur Asin di Joglo Tani Dusun Mandungan 1,

Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta dapat di lihat pada Table 5.2.

Page 59: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

45

Tabel 5.2. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur Asin (Skala Usaha 500

ekor) di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan,

Kabupaten Sleman Provinsi DI Pada Yogyakarta

N0 Uraian Jumlah (unit) Harga

(Rp/Unit)

Inlay

(Rp)

1. Produksi (Butir) 11.657 2.500 29.142.500,00

2. Biaya Variabel : 24.734.000,00

Telur (Butir) 11.657 2.000 23.314.000,00

Garam (Kg) 20 15.000 .300.000,00

Tenaga Kerja (HOK) 20 50.000 1.000.000,00

BBM (Kg) 15 30.000 120.000,00

3 Biaya Tetap : 53.555,57

Serbuk Batu Bata 30 1.000 30.000,00

Penyusutan Alat 14 23.555,57

4. Pendapatan 4.354.944,43

5. R/C Ratio 1,17

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Pada tabel 5.2 diatas dijelaskan bahwa produksi itik peterlur perperiode

dalam 1 bulan dengan jumlah itik sebanyak 500 ekor sebanyak 11.657 butir

dengan harga jual perbutir sebesar Rp 2.500,00 dengan total penerimaan sebesar

Rp 29.142.500,00 Pendapatan yang di terima peternak dalam satu periode sebesar

Rp 4.354.944,43 dengan R/C ratio sebesar 1,17, maka usaha agroindustri telur

asin sangan layak dilakukan karna kelayakannya lebih besar dari 1.

Maka dapat di simpulkan apabila peternak menjual telur secara langsung

maka pendapatan yang diterima sebesar Rp 16.752.129,17 dan jika peternak

menjual telur asin pendapatan yang di terima bertambah sebesar Rp 4.354.944,43

oleh karena itu peternak di Joglo Tani lebih baik menjual telur asin di bandingkan

menjual telur biasa.

Sedangkan dalam penelitian Dinike Rara Puspitasari (2017) yang menjadi

landasan peneliti mengemukakan pendapatan home industry telur asin aneka rasa

Page 60: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

46

di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa timur

memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. 12.627.447,00/bulan dengan R/C

ratio sebesar 1,35.

5.2.3 Nilai Tambah Usaha Ternak Itik Petelur di JogloTani

Nilai tambah adalah nilai produksi barang akhir atau disebut juga hasil

penjualan barang akhir dikurangi biaya produksi, baik bahan mentah maupun

sewa, upah,bunga. Dapat dilihat pada table 5.1 dan 5.2 di atas dimana jika

peternak hanya menjual telur maka pendapatan yang di terimanya sebesar Rp

16.752.129,17 dan jika peternak menjual telur asin maka pendapatan yang di

terima sebesar Rp 4.354.944,43 dan jika di total maka pendapatan keseluruhan

sebesar Rp 21.107.073,60 dengan nilai tambah pada usaha ternak itik petelur di

Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta sebesar Rp 4.354.944,43.

Dapat disimpulkan jika peternak menjual telur asin maka akan lebih

menguntungkan dibandingkan peternak hanya menjual telur biasa, oleh karena itu

sebaiknya setiap melakukan usaha ternak itik petelur dianjurkan untuk lebih

banyak memproduksi telur asin dibandingkan hanya menjual telur biasa saja.

5.3 Analisis Titik Impas (BEP) di Joglo Tani

5.3.1 BEP TelurItik

Break Event Point(BEP) adalah suatu titik kembali modal dimana

pengurangan penerimaan total dengan biaya total sama dengan nol (0). Suatu

perusahaan dikatakan dalam keadaan impas (break-even) yaitu apabila setelah

Page 61: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

47

disususn laporan perhitungn laba rugi untuk suatu periode tertentu perusahaan

tersebut tidak mendapatkan keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian,

dengan kata lain labanya sama dengan nol atau ruginya sama dengan nol. Hasil

penjualan (sales revenue) yang diperoleh untuk periode tertentu sama besarnya

dengan keseluruhan biaya (total cost), yang telah dikorbankan sehingga

perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.

Tabel 5.3 Analisis Titik Impas Telur (Skala Usaha 500 ekor) di Joglo Tani Desa

margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta

No Uraian Nilai Titik Impas

1. BEP Penerimaan (Rp) 1.944.085,88

2. BEP Produksi (Butir) 1.190.36

3. BEP Harga (Rp/Butir) 562,91

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Berdasarkan perhitungan di atas menyatakan bahwa usaha ternak itik

petelur mengalami break even point atau tidak untung dan tidak rugi jika

penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp 1.944.085,88 per periode, produksi

1.190 butir per periode, harga jual sebesar Rp 562,91 / butir dengan jumlah 500

ekor.

Penelitian Endang Lastinawati (2016) yang menjadi landasan peneliti

mengemukakan bahwa usaha ternak itik petelur di Desa Sugi Waras Kecamatan

Belitang Mulya Kabupaten OKU Timur mengalami Titik Impas pada saat

Produksi telur sebanyak 740 butir per bulan dengan harga Rp 1.111.675,13 per

butir.

Page 62: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

48

5.3.2 BEP Telur Asin.

Analisis Titik Impas atau Break Event Point(BEP) adalah suatu titik

kembali modal dimana pengurangan penerimaan total dengan biaya total sama

dengan nol (0). Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan impas (break-even)

yaitu apabila setelah disususn laporan perhitungn laba rugi untuk suatu periode

tertentu perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan dan sebaliknya tidak

menderita kerugian, dengan kata lain labanya sama dengan nol atau ruginya sama

dengan nol. Hasil penjualan (sales revenue) yang diperoleh untuk periode tertentu

sama besarnya dengan keseluruhan biaya (total cost), yang telah dikorbankan

sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.

Table 5.4.Analisis Titik Impas Telur Asin (Skala Usaha 500 ekor) di Joglo Tani

Desa margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta.

No Uraian Nilai Titik Impas

1. BEP Penerimaan (Rp) 357.037,13

2. BEP Produksi (Butir) 141.61

3. BEP Harga (Rp/Butir) 2.126,41

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Berdasarkan perhitungan di tas namakbahwa usaha ternak itik petelur

mengalami break even point atau tidak untung dan tidak rugi jika penerimaan

yang diperoleh petani sebesar Rp 357.037,13 per periode, produksi 142 butir per

periode, harga jual sebesar Rp 2.125,41/ butir dengan jumlah 11.657 butir.

Sedangkan pada penelitian Dinike Rara PuspitasariI (2017) yang menjadi

landasarn peneliti mengemukakan analisis break event point telur asin aneka rasa

tercapai ketika produksi rata-rata sebesar 3.753 butir/bulan atau ketika harga telur

asin Rp. 2.19/butir, sedangkan BEP penerimaan sebesar Rp. 11.117.189/bulan.

Page 63: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

49

5.3.1 Perubahan Harga Telur

Analisis perubahan harga berfokus pada harga produksi karna pada

umumnya harga faktor produksi lebih stabil dibandingkan dengan harga

produknya, dengan kata lain biaya relative stabil sedangkan bessarnya penerimaan

berfluktuasi mengikuti fluktuasi harga produk. Hasil perhitungan adalah sebagai

beriku:

1.Harga produk (P) saat penelitian = Rp2.000/ butir

2.Harga produk (P) saat BEP = Rp562,91/ Butir

3.Harga saat BEP adalah sebesar 60,50% dari harga rill saat penelitian.

Ini berarti bahwa jika penurunan harga melebihi 70% maka peternak menderita

kerugian sebagai berikut :

Tabel 5.5.Analisis Perubahan Harga Output/ Harga Jual Telur (Skala Usaha 500

Ekor) Di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan

Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta.

No Uraian Perubahan Harga (Rp)

1. Harga turun 50% sehingga menjadi Rp. 1.000 maka :

Penerimaan telur 11.657.000,00

Biaya total produksi 6.561.870,83

Masih untung 5.095.129,17

2 Harga turun 72% sehingga menjadi Rp. 560 maka:

Penerimaan telur 6.527.920

Biaya total produksi 6.561.870,83

Rugi -33.950,83

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Berdasarkan perhitungan di atas jelas bahwa jika penurunan harga produk

tidak melebihi 70% maka petani tidak mengalami kerugian. Angka 70% ini

Page 64: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

50

merupakan titik batas yang harus diperhatikan untuk melindungi peternak sebagai

produsen ternak itik petelur.

5.3.4 Perubahan Harga Telur Asin

Analisis perubahan harga berfokus pada harga produksi karna pada

umumnya harga faktor produksi lebihs tabil dibandingkan dengan harga

produknya, dengan kata lain biaya relative stabil sedangkan bessarnya penerimaan

berfluktuasi mengikuti fluktuasi harga produk. Hasil perhitungan adalah sebagai

beriku:

1.harga produk (P) saat penelitian = Rp2.500/ butir

2.harga produk (P) saat BEP = Rp2.126,41/ Butir

3.harga saat BEP adalah sebesar 76,30% dari harga rill saat penelitian.

Ini berarti bahwa jika penurunan harga melebihi 14% untuk telur asin maka

peternak menderita kerugian sebagai berik di tunjukkan pada table 5.6.

Tabel 5.6.Analisis Perubahan Harga Output/ Harga Jual Telur Asin (Skala Usaha

500 Ekor) Di Joglo Tani Dusun Mandungan 1 Desa Margolowih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta.

No Uraian Perubahan Harga (Rp)

1. Harga turun 10% sehingga menjadi Rp. 2.250 maka :

Penerimaan telur asin 26.228.250,00

Biaya total produksi 24.787.555,57

Masih untung 1.440.694,57

2. Harga turun 15% sehingga menjadi Rp.2.125 maka:

Penerimaan telur asin 24.771.125

Biaya total produksi 24.787.555,57

Rugi -16.430,57

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2020

Berdasarkan perhitungan di atas jelas bahwa jika penurunan harga produk

tidak melebihi 14 % maka petani tidak mengalami kerugian. Angka 14% ini

Page 65: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

51

merupakan titik batas yang harus diperhatikan untuk melindungi peternak sebagai

produsen ternak itik petelur.

Page 66: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pendapatan usaha ternak itik petelur Rp 16.752.129,17 dan pendapatan

usaha telur asin sebesar Rp 4.354.944,43 dengan nilai tambah sebesar Rp

4.354.944,43 sehingga total pendapatan telur + telur asin sebesar Rp

21.107.129,00 per bulan (skala 500 ekor)

2. Break Even Point (BEP) telur yang diperoleh peternak sebesar Rp

1.944.085,88 per bulan , produksi 1.190,36 butir per bulan, harga jual

sebesar Rp 562,91/ butir per bulan dengan skala 500 ekor. Sedangkan

Break Even Point (BEP) telur asin yang diperoleh peternak sebesar Rp

357.037,41 per bulan, produksi 141,61 butir per bulan, harga jual sebesar

Rp 2.126,41/ butir perbulan dengan skala 500 ekor.

6.2 Saran

1. Setelah melakukan penelitian di Joglo Tani peneliti memberikan saran

terhadap peternak di Joglo Tani, sebaiknya peternak lebih baik menjual

telur asin dibandingkan menjual telur saja karna pendapatan telur asin

lebih banyak disbanding peternak hanya menjual telur biasa.

2. Jika peternak ingin mendapatkan keuntungan maka produksi telur harus

di atas BEP yaitu 1.190,36 butir dengan harga jual di atas BEP yaitu Rp

Page 67: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

53

562,91/butir untuk telur dan jika peternak ingin memperolek keuntungan

pada usaha telur asin maka peternak harus menjual di atas harga BEP

yaitu Rp 2.126,41/butir.

Page 68: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

DAFTAR PUSATA

Agustina, I. (2014). Perhitungan Break Even Point (Bep) Terhadap Produk

Pempek Pada Toko Aan Palembang (Doctoral Dissertation, Politeknik

Negeri Sriwijaya).

Aktiva, E. (2016). Kontribusi Pendapatan Usahatani Dan Non Usahatani Terhadap

Pendapatan Total Keluarga Petani Padi Sawah Lebak Pinggiran Kota.

Jurnal Triagro, 1(1).

Alwindra, Nasution. Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Itik Petelur(Studi

Kasus Pada Peternakan Itik Zulkarnain Farm) Di Lubuk Minturun

Kecamatan Koto Tangah, Kota Pdang 2019. Phd Thesis. Universitas

Andalas.

Astuti, H. B., Yesmawati, Y., Harta, L., & Reswita, R. (2019). Pendapatan Usaha

Dan Persediaan Bahan Baku Industri Bawang Goreng (Studi Kasus

Industri Bawang Goreng “Uda Saprudin”). Agribusiness Journal, 13(2),

Bahri, S. (2014). Analisis Perencanaan Laba Dengan Menggunakan Metode

Break Even Point Pada Pt. Iga Bina Mix Pekanbaru (Doctoral

Dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Firmansyah, Z. (2015). Analisis Pengaruh Umur, Pendidikan, Dan Upah Terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja. Economics Development Analysis Journal,

4(1)

Ginanjar, G. G. (2019). Kajian Pendapatan Dan Risiko Usaha Budidaya

Pembesaran Udang Galah (Doctoral Dissertation, Universitas Siliwangi).

Hartono, B. (2012). Ekonomi Bisnis Peternakan. Universitas Brawijaya Press.

Hani, S. (2014). Akuntansi Syariah Antara Value Free Dan Value Added. In

Proceding International Workshop On Islamic Development/Workshop

Internasional Pembangunan Berteraskan Islam (Wapi-7) Tahun.

Hamidah, M., Yusra, A. H. A., & Sudrajat, J. (2015). Analisis Nilai Tambah

Agroindustri Kripik Ubi Di Kota Pontianak. Jurnal Social Economic Of

Agriculture, 4(2),

Idham, M. (2015). Perphitungan Braek Even Point (Bpe) Dalam Unit Dan Rupiah

Untuk Perencanaan Laba Pada Pempek Plamboyant Palembang

(Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Kartasapoetra, G., & Bambang, S. (1992). Kalkulasi Dan Pengendalian Biaya

Produksi.

Page 69: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

55

Kemala, N., & Wulandari, S. A. (2017). Dampak Kemasan Terhadap Kuantitas

Penjualan Produk Usaha Agroindustri Cv. Tuli Mario Di Tangkit Baru

Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 15(1),

Ken Suratiyah (2015) Ilmu Usahatani Edisi Revisi

Lastinawari, E. (2016). Analisis Titik Impas Dan Resiko Pendapatan Usaha

Ternak Itik Petelur Di Desa Sugih Waras Kecamatan Belitang Mulya

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Jurnal Social Economic Of

Agriculture,

Luntungan, A. Y. (2019). Analisis Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tomat Apel

Di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Pembangunan

Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 17(1).

Manik, J. R. (2011). Analisis Usahatani Pola Polikultur.

Ma’ruf, M. A. (2017). Perbandingan Pendapatan Petani Ubi Kayu Beralih Ke

Penanaman Sengon Di Desa Gesengan Kecamatan Cluwak Kabupaten

Pati (Doctoral Dissertation, Universitas Bojonegoro).

Muflihani, Y., Zainuddin, D., Suryawati, R. W., & Rochjat, M. (2000).

Pemanfaatan Limbah Restoran Untuk Ransum Ayam Buras. Balai

Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Id: Jakarta.

Muhammad F. (2018). Persepsi Petani Dan Analisis Pendapatan Usaha Budidaya

Lebah Madu Di Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten

Lampung Timur.

Nadir, N., & Mutmainnah, M. (2018, December). Analisis Pendapatan Usaha Tani

Nelayan Patorani (Telur Ikan Terbang) Di Dusun Jempang Kalukuang

Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. In Seminar Nasional Hasil

Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M).

Nugroho, T. K., Eddy, B. T., & Sumekar, W. (2011). Pengaruh Faktorfaktor

Sosial Terhadap Perilaku Beternak Itik Di Ktti Kabupaten Brebes (The

Influence Of Social Factors On The Behavior Of The Members Of Duck

Farmer Group In Brebes Regency) (Doctoral Dissertation, Fakultas

Peternakan Dan Pertanian Undip).

Nurhasan, R., Purnomo, E., & Sinaga, R. M. (2018). Pelaksanaan Praktik Kerja

Industri Dalam Upaya Meningkatkan Minat Berwirausaha. Jurnal Studi

Sosial,

Rahutomo, B., Eddy, B. T., & Mardiningsih, D. (2013). Analisis Karakteristik

Entrepreneurship Pada Dua Orang Peternak Itik Di Desa Ngrapah

Page 70: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

56

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.(The Entrepreneurship

Characteristic Analysis Of Two Duck Breeders At Ngrapah Village

Banyubiru Sub-District Semarang Regency (Doctoral Dissertation,

Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip).

Rinto, R., Santoso, S. I., & Muryani, R. (2018). Analisis Komputasi Pendapatan

Break Even Point (Bep) Dan Ratio R/C Ratio Peternakan Ayam Petelur

Rencang Gesang Farm Di Desa Janggleng Kecamatan Kaloran Kabupten

Temanggung.. Mediagro

Sasmita, E. (2019). Analisis Pendapatan Petani Rumput Laut Di Kelurahan Bonto

Lebang Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng (Doctoral

Dissertation, Universitas Negeri Makassar).

Sidadolog, J. H. P., Wagiman, F. X., & Triman, B. (2019). Beternak Itik Petelur

Dengan Pakan Berbasis Bahan Lokal: Pemanfaatan Keong Mas Hama

Padi Sebagai Sumber Protein. Ugm Press.

Sihabuddin, N. (2016). Skenario Kebijakan Pemenuhan Protein Hewani

Masyarakat Jawa Timur Melalui Pengembangan Usaha Peternakan

Unggas Itik (Pendekatan Metodologi Sistem Dinamik) (Doctoral

Dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Suarni, S. (2017). Analisis Hukum Ekonomi Islam Terhadap Usaha Peternakan

Itik Nomaden Di Kelurahan Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten

Pinrang (Doctoral Dissertation, Stain Parepare).

Sidharta, N. R., Sudarma, I. M., & Djelantik, A. W. S. (2017). Analisis Efisiensi

Teknis Penggunaan Pupuk Dan Pestisida Budidaya Asparagus Di Desa

Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Jurnal Agribisnis Dan

Agrowisata (Journal Of Agribusiness And Agritourism).

Sudaryanto, T., & Jamal, E. (2014). Pengembangan Agribisnis Peternakan

Melalui Pendekatan Corporate Farming Untuk Mendukung Ketahanan

Pangan Nasional. Jitv, 19(3).

Sudiyono, A. (2002). Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Wakhid, A. (2013). Super Lengkap Beternak Itik. Agromedia.

Widodo, E. (2010). Nutrisi Dan Teknik Pemeliharaan Ayam Organik. Universitas

Brawijaya Press.

Page 71: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Kuisioner

DAFTAR KUISIONER UNTUK INFORMAN

NURINDASARI (105961124216)

Judul Penelitian :

Analisis Titik Impas dan Nilai Tambah Usaha Ternak Itik Petelur

(Studi Kasus di Joglo Tani Desa margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten

Sleman DI Yogyakarta)

A. INFORMAN1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Pendidikan Terakhir : TT SD / SD / SLTP / SLTA / Diploma / Sarjana

4. Pekerjaan Pokok :

5. Pekerjaan Sampingan :

6. Pengalaman Berternak :

7. Luas Lahan Usahatani :

8. Jumlah tanggungan keluarga :

B. Biaya Variabel

No Uraian Satuan (unit) Jumlah (Unit) Harga (Rp/Unit) Nilai (Rp)

1 Persiapan Lahan

Tk luar keluarga

2 DOD

3 Pakan

a. Konsentrat

b. Karak

c. Polar

d. Hijauan

4 Pemberian Pakan

Tk luar keluarga

5 Pengairan

Tk Luar Keluarga

6 teenage karma

a. Tk Luar Keluarga

7 vitamin Viterna

Page 72: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

58

C. Biaya Tetap ( Penyusutan Alat)

No Nama Alat Harga Beli (Rip/Unit) Jumlah (unit) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan (Rp/bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 73: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

59

INFORMAN

1. Nama Responden : Ade Irwan Saputra

2. Umur : 25 tahun

3. Pendidikan Terakhir : SLTA

4. Pekerjaan Pokok : Mahasiswa

5. Pekerjaan Sampingan : Beternak

6. Pengalaman Berternak : 4 Tahun

7. Luas Lahan Usahatani : 1.000 m

8. Jumlah tanggungan keluarga : 3 orang

3. Biaya Variabel ( Sarana Produksi dan Tenaga Kerja)

No Uraian Satuan (unit) Jumlah (Unit) Harga (Rp/Unit) Nilai (Rp)

1 Persiapan Lahan

Tk luar keluarga (HOK) 3 500,000.00 1,500,000.00

2 Dod 520 85.000,00 44.200.000

3 Pakan

a. Konsentrat (kg) 50 2 395.000,00 790,000.00

b. Karak (kg) 50 2 180.000,00 360,000.00

c. Polar (kg) 50 2 215.000,00 430,000.00

d. Hijauan (kg) 2,5

e.BBM (kg) 12 4 30000 120,000.00

4 Pemberian Pakan

Tk luar keluarga (HOK) 2 15 50,000.00 750,000.00

5 Pembuatan telur asin

Tk Luar Keluarga (HOK) 2 20 50,000.00 1,000,000.00

7 vitamin Viterna 1 1 130.000,00 130.000,00

Page 74: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

60

Biaya tetap

a.Penyusutan Alat Itik Petelur

No Nama Alat Harga Beli (Rip/Unit) Jumlah (unit) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan (Rp/bulan)

1 Baskom 40.000,00 35 1.400.000 5 23.333,33

2 Plastik Yufi 6.000.000 1 6.000.000 5 100.000,00

3 Gayung 15.000,00 1 15.000,00 4 312,5

4 Timbangan 2.300.000 1 2.300.000 10 19.166,66

5 Drum 300.000,00 1 300.000,00 10 2.500,00

6 sewa lahan 1.500.000 1.500.000 1 125.000,00

7 Mesin 531.000,00 1 531.000,00 5 8.850,00

8 rak telur 1.000,00 1.500,00 1.500.000

9 Rak telur plastik 5.000,00 10 25.000,00 2 1.041,67

b. Penyusutan Alat Telur Asin

No Nama Alat Harga Beli (Rip/Unit) Jumlah (unit) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan (Rp/bulan)

1 Baskom 40,000.00 10 400,000.00 5 6,666.67

2 kompor gas 250,000.00 1 250,000.00 5 4,166.67

3 panci 200,000.00 1 200,000.00 3 5,555.56

4 serbuk batu bata 1,000.00 30 30,000.00 1 2,500.00

5 Tabung Elpiji 3Kg 140,000.00 2 280,000.00 5 4,666.67

Page 75: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

61

Lampiran 2.Produksiperkandang usaha Ternak itik Petelur (Skala Usaha 500

Ekor) di Joglo Tani Desa margoluwih, Kecamatan Sayegan

Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta

(K1) 50 ekor(K2) 50 ekor(K3)50 ekor(K4) 50 ekor(K5) 50 ekor(K6) 50 ekor (K8) 50 ekor(K9) 50 ekor(k10) 50 ekor

1 35 40 35 38 35 36 36 39 36

2 36 40 36 39 38 38 37 40 39

3 35 40 35 38 35 36 36 39 36

4 35 39 35 38 35 36 36 39 365 38 40 37 40 37 39 38 40 39

6 36 40 36 37 36 37 36 40 39

7 36 40 36 36 36 37 36 39 36

8 35 39 35 36 35 38 36 36 38

9 38 40 38 40 38 39 38 40 39

10 36 40 36 36 36 37 36 40 37

11 37 40 38 40 38 38 39 40 39

12 37 40 37 40 37 38 37 39 38

13 36 40 36 40 37 37 37 40 39

14 40 44 40 41 40 40 40 44 40

15 40 44 40 41 40 41 41 44 41

16 39 44 40 44 40 40 43 44 44

17 40 44 40 44 40 43 42 44 43

18 40 44 40 41 40 40 40 44 41

19 40 44 40 41 40 41 40 44 41

20 39 44 39 40 39 39 39 44 41

21 40 44 40 41 40 41 40 44 41

22 39 43 39 40 39 39 39 43 40

23 40 44 40 44 40 43 40 44 44

24 40 44 40 41 41 41 40 44 41

25 39 43 39 39 39 40 39 40 40

26 35 39 35 36 36 38 35 40 36

27 40 40 38 39 39 39 38 40 40

28 35 39 35 35 35 36 35 38 35

29 34 36 34 34 34 35 34 36 35

30 36 40 36 37 38 36 36 40 40

Total 1126 1238 1125 1176 1133 1158 1139 1228 1174

hariProduksi (Butir)/Kandang

(K7) 50 ekor

36

36

36

3639

37

37

36

1160

39

36

39

38

38

40

41

43

44

40

41

39

41

39

43

35

39

41

40

36

39

36

Page 76: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

62

Lampiran 3. Produksiperhari usaha Ternak itik Petelur (Skala Usaha 500 Ekor) di

Joglo Tani Desa margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta

Konsentrat (kg) Polar (kg) Karak (Kg) Hijauan (kg)

1 366 2,5 2,5 2,5 1

2 379 2,5 2,5 2,5 1

3 366 2,5 2,5 2,5 1

4 365 2,5 2,5 2,5 1

5 387 2,5 2,5 2,5 1

6 374 2,5 2,5 2,5 1

7 369 2,5 2,5 2,5 1

8 364 2,5 2,5 2,5 1

9 389 2,5 2,5 2,5 1

10 370 2,5 2,5 2,5 1

11 388 2,5 2,5 2,5 1

12 381 2,5 2,5 2,5 1

13 380 2,5 2,5 2,5 1

14 409 2,5 2,5 2,5 1

15 413 2,5 2,5 2,5 1

16 421 2,5 2,5 2,5 1

17 424 2,5 2,5 2,5 1

18 410 2,5 2,5 2,5 1

19 412 2,5 2,5 2,5 1

20 403 2,5 2,5 2,5 1

21 412 2,5 2,5 2,5 1

22 400 2,5 2,5 2,5 1

23 422 2,5 2,5 2,5 1

24 413 2,5 2,5 2,5 1

25 398 2,5 2,5 2,5 1

26 366 2,5 2,5 2,5 1

27 390 2,5 2,5 2,5 1

28 360 2,5 2,5 2,5 1

29 348 2,5 2,5 2,5 1

30 378 2,5 2,5 2,5 1

Total 11657 75 75 75 30

Total ProduksiPakan

Hari

Page 77: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

63

Lampiran 4. Peta Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman DI Yogyakarta

Page 78: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

64

Lampiran 5. BEP Telur (Skala Usaha 500 ekor) di Joglo Tani Desa Margoluwih,

Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta

BEP Penerimaan Rp =

=

= 1 0 20 1

=1 0 20 1

=Rp. 1.944.085,88

BEP Produksi telur biasa (butir) =

=1 0 20 1

=1 0 20 1

=1.190,36 Butir

Bep Harga telur biasa =

=

= Rp 562,91/ Butir

Page 79: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

65

Lampiran 6. BEP Telur Asin (Skala Usaha 500 ekor) di Joglo Tani Desa

Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta

BEP Penerimaan Rp =

=

=

=

=Rp. 357.037,13

BEP Produksi telur asin (butir) =

=

=

=141,61 Butir

Bep Harga telur asin =

=

= Rp 2.126,41/ Butir

Page 80: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

66

Lampiran 7. Analisis perubahan harga telurdi Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta

Analisis perubahan harga berfokus pada harga produksi karna pada

umumnya harga faktor produksi lebihs tabil dibandingkan dengan harga

produknya, dengan kata lain biaya relative stabil sedangkan bessarnya penerimaan

berfluktuasi mengikuti fluktuasi harga produk. Hasil perhitungan adalah sebagai

beriku:

4. harga produk (P) saat penelitian =Rp 2.000/ butir

5. harga produk (P) saat BEP = Rp 562,91/ Butir

6. harga saat BEP adalah sebesar 70,50% dari harga rill saat penelitian.

Ini berarti bahwa jika penurunan harga melebihi 70% maka peternak menderita

kerugian sebagai beriku:

1. . harga turun 50% untuk telur biasa sehingga menjadi Rp.1.000 maka:

-penerimaan telur 11.657 × 1.000 =Rp 11.657.000

-biaya produksi total =Rp (-)

Masih untung =Rp 5.095.129,17

2. harga turun 72% sehingga menjadi Rp.560 maka:

-penerima telur 11.657 × 560 =Rp 6.527.920

-biaya produksi total =Rp (-)

Rugi = Rp - 33.950.83

Page 81: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

67

Lampiran 8. Analisis perubahan harga telur Asindi Joglo Tani Desa Margoluwih,

Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta

Analisis perubahan harga berfokus pada harga produksi karna pada

umumnya harga faktor produksi lebihs tabil dibandingkan dengan harga

produknya, dengan kata lain biaya relative stabil sedangkan bessarnya penerimaan

berfluktuasi mengikuti fluktuasi harga produk. Hasil perhitungan adalah sebagai

beriku:

4. harga produk (P) saat penelitian = Rp 2.500/ butir

5. harga produk (P) saat BEP = Rp 2.126,41/ Butir

6. harga saat BEP adalah sebesar 60,35% dari harga rill saat penelitian.

Ini berarti bahwa jika penurunan harga melebihi 14% untuk telur asin maka

peternak menderita kerugian sebagai beriku:

1. harga turun 10% untuk telur asin sehingga menjadi Rp2.250 maka:

-penerimaan telur 11.657 ×2.250 =Rp 26.228.250

-biaya produksi total =Rp (-)

Masih untung =Rp 1.440.694,57

2. harga turun 15% sehingga menjadi Rp.2.125 maka:

. -penerima telur biasa 11.657×2.125 =Rp 24.771.125

-biaya produksi total =Rp (-)

Rugi =Rp -16.430,57

Page 82: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

68

Lampiran 9.Analisis Kelayakan usaha ternak itik petelurdi Joglo Tani Desa

Margoluwih Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta

Dalam analisis kelayakan usaha ternak itik petelur ini digunakan beberapa

criteria yaitu: R/C ratio, produktivitas modal (π/C), produkvitas tenaga kerja dan

ukuran nilai sewa lahan. Suatu usaha ternak itik petelur dikatakan layak apabila,

1. R/C ratio > 1 atau S/TC > 1

2. π/C > bunga bank yang berlaku.

3. Produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku

4. Pendapatan > sewa lahan

Perhitungan :

1. R/C ratio atau

=

= 3,55 > 1 > layak

2. π/C ratio atau π

=

= 255,29% > 11% > layak

3. produksi tenaga kerja =

=Rp 50.000/HKO > Rp.40.000/HKO

4. pendapatan peternak = Rp. > Rp. 125.000

dari keempat kriteria tersebut maka usaha ternak itik petelur layak untuk

dikembangkan

Page 83: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

69

Lampiran 10.Analisis Kelayakan usaha ternak itik petelur asindi Joglo Tani Desa

Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta.

Dalam analisis kelayakan usaha ternak itik petelur ini digunakan beberapa

criteria yaitu: R/C ratio, produktivitas modal (π/C), produkvitas tenaga kerja dan

ukuran nilai sewa lahan. Suatu usaha ternak itik petelur dikatakan layak apabila,

1. R/C ratio > 1 atau S/TC > 1

2. π/C > bunga bank yang berlaku.

3. Produktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlaku

4. Pendapatan > sewa lahan

Perhitungan :

1. R/C ratio atau

=

= 1,17 > 1 > layak

2. π/C ratio atau π

=

= 17,57% > 11% > layak

3. produksi tenaga kerja =

= Rp 50.000/HKO > Rp.40.000/HKO

4. pendapatan peternak = Rp. > Rp. 125.000

dari keempat kriteria tersebut maka usaha ternak itik petelur layak untuk

dikembangkan

Page 84: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

70

Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian Pada Usaha Ternak Itik di Joglo Tani Desa

Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI

Yogyakarta

Gambar 1. Kandang itik Joglo Tani

Gambar 2. Pakan Polar, Konsentrat, dan Karak

Page 85: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

71

Gambar 3. Garam

Gambar 4. Pembersihan Telur

Page 86: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

72

Gambar 5. Proses Pembuatan Telur Asin

Gambar 6. Pengemasan Telur Asin

Page 87: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

73

Gambar 7. Wawancara Informan

Gambar 8. Produksi telur

Page 88: ANALISIS TITIK IMPAS DAN NILAI TAMBAH USAHA TERNAK ITIK … · USAHA TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten SlemanProvinsi DI Yogyakarta)

74

RIWAYAT HIDUP

Nurindasari dilahirkan di Kelurahan Rajaya Kecamatan

Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar pada tanggal 23

maret 1998. Putrid dari Ayahanda H. Muh Dahlan dan Ibunda

Hj. Hasnah. Penulis merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara.

Penulis menempuh Pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 155 Inpres

Rajaya, Pada tahun 2010 penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di

SMPN 3 Takalar dan selesai pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Takalar selesai tahun 2016. Pada tahun yang

sama penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Muhammadiyah

Makassar Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis.

Selama penulis kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar, penulis

pernah magang di Joglo Tani Desa Margoluwih Kecamatan Sayegan Kabupaten

Sleman Provinsi DI Yogyakarta pada Tahun 2019. Tugas akhir dalam pendidikan

tinggi diselsaikan dengan skripsi yang berjudul “ Analisis Titik Impas dan Nilai

Tambah Usaha Ternak Itik Petelur ( Studi Kasus di Joglo Tani Desa Margoluwih

Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman Provinsi Di Yogyakarta)”.