Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

7
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020 ISSN: 2477-0078 298 Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah Berdasarkan Portofolio Optimal Menggunakan Single Index Model (Studi pada Jakarta Islamic Index (JII)) Badi’ah 1. Ibnu Qizam 2. , Ekonomi Syariah, Ekonomi dan Bisnis Islams, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga [email protected]. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan portofolio saham optimal sebagai dasar penetapan investasi pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode Januari 2012- Mei 2015. Alasan penelitian ini dilakukan pada tahun tersebut karena pada tahun 2015 terjadinya kenaikan pasar modal syariah. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah 30 perusahaan yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode penelitian. Pemilihan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria adalah perusahaan yang secara terus menerus masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode pengamatan yaitu dari periode Januari 2012 - Mei 2015 dan tidak melakukan stock split selama periode tersebut, sehingga diperoleh sampel sebanyak 17 saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah single index model. Hasil penelitian ditemukan dua belas saham yang menjadi kandidat portofolio dari tujuh belas saham yang diteliti. Dua belas portofolio optimal tersebut diharapkan mempunyai return sebesar 0,019867 atau 1,98% per bulan dan risiko yang harus dihadapi investor atas investasinya pada dua belas saham tersebut adalah sebesar 0,000264 atau 0,02%. Kata kunci: portofolio saham, single index, kandidat portofolio, return, dan risiko . ABSTRAK The purpose of this study is to determine the optimal stock portfolio as a basis for determining investment in stocks listed on the Jakarta Islamic Index (JII) during the period January 2012- May 2015. The reason this research was conducted in that year is because in 2015 there was an increase in the Islamic capital market. This type of research is descriptive quantitative. The study population was 30 companies that are in the Jakarta Islamic Index (JII) during the study period. The sample selection was determined by purposive sampling technique with the criteria being companies that were continuously included in the Jakarta Islamic Index during the observation period, namely from January 2012 - May 2015 and did not conduct a stock split during that period, so that a sample of 17 stocks was obtained. The method used in this research is the single index model. The results of the study found that twelve stocks were candidate portfolios of the seventeen stocks studied. The twelve optimal portfolios are expected to have a return of 0.019867 or 1.98% per month and the risk that investors must face on their investment in these twelve stocks is 0.000264 or 0.02%. Keywords: stock portfolio, single index, candidate portfolio, return, and risk.

Transcript of Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Page 1: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

298

Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah Berdasarkan

Portofolio Optimal Menggunakan Single Index Model

(Studi pada Jakarta Islamic Index (JII))

Badi’ah1. Ibnu Qizam2.

, Ekonomi Syariah, Ekonomi dan Bisnis Islams, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

[email protected].

Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan portofolio saham optimal sebagai dasar

penetapan investasi pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode

Januari 2012- Mei 2015. Alasan penelitian ini dilakukan pada tahun tersebut karena pada tahun

2015 terjadinya kenaikan pasar modal syariah. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif.

Populasi penelitian adalah 30 perusahaan yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama

periode penelitian. Pemilihan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria

adalah perusahaan yang secara terus menerus masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode

pengamatan yaitu dari periode Januari 2012 - Mei 2015 dan tidak melakukan stock split selama

periode tersebut, sehingga diperoleh sampel sebanyak 17 saham. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah single index model. Hasil penelitian ditemukan dua belas saham yang

menjadi kandidat portofolio dari tujuh belas saham yang diteliti. Dua belas portofolio optimal

tersebut diharapkan mempunyai return sebesar 0,019867 atau 1,98% per bulan dan risiko yang

harus dihadapi investor atas investasinya pada dua belas saham tersebut adalah sebesar 0,000264

atau 0,02%.

Kata kunci: portofolio saham, single index, kandidat portofolio, return, dan risiko.

ABSTRAK

The purpose of this study is to determine the optimal stock portfolio as a basis for

determining investment in stocks listed on the Jakarta Islamic Index (JII) during the period

January 2012- May 2015. The reason this research was conducted in that year is because in 2015

there was an increase in the Islamic capital market. This type of research is descriptive

quantitative. The study population was 30 companies that are in the Jakarta Islamic Index (JII)

during the study period. The sample selection was determined by purposive sampling technique

with the criteria being companies that were continuously included in the Jakarta Islamic Index

during the observation period, namely from January 2012 - May 2015 and did not conduct a stock

split during that period, so that a sample of 17 stocks was obtained. The method used in this

research is the single index model. The results of the study found that twelve stocks were candidate

portfolios of the seventeen stocks studied. The twelve optimal portfolios are expected to have a

return of 0.019867 or 1.98% per month and the risk that investors must face on their investment in

these twelve stocks is 0.000264 or 0.02%.

Keywords: stock portfolio, single index, candidate portfolio, return, and risk.

Page 2: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

1. PENDAHULUAN

Kegiatan berinvestasi termasuk salah satu

strategi pengendalian kekayaan yang efektif

bagi setiap masyarakat. Bagi para pengusaha-

pengusaha di Indonesia, investasi adalah suatu

pilihan alternatif bermuamalah. Namun dalam

kegiatan investasi masih terdapat kekhawatiran

ketidakpastian bagi para calon investor secara

umum mengenai risiko dan return yang akan

didapat kemudian. Disamping itu pula, bagi

investor muslim persepsi spekulasi atau gharar

yang melekat pada sistem perdagangan di pasar

modal juga menjadi perhatian penting pada

setiap perusahaan penyedia saham. Investasi

dapat diartikan sebagai komitmen untuk

menanamkan sejumlah dana pada saat ini

dengan tujuan memperoleh keuntungan di

masa datang (Tandelilin, 2010).

Beriring dengan berkembangnya pasar

bebas menuntut masyarakat di Indonesia untuk

melaksanakan kegiatan investasi. Minat

masyarakat yang tinggi tersebut membuat

mereka juga menginginkan melakukan

investasi di pasar modal yang berbasis syariah.

Perbedaan mendasar pada pasar modal syariah

dengan pasar modal konvensional adalah

terletak pada perusahaan saham dengan

pertimbangan halal dan haram. Hal yang

terpenting pada indeks konvensional ialah

saham emiten yang terdaftar sudah sesuai

aturan, sehingga tidak ada batasan opreasional

perusahaan. Sedangkan pada pasar modal

berbasis syariah sangat memperhatikan kriteria

kesesuaian segala aktifitasnya dengan aturan

perekonomian Islam.

Pertumbuhan pasar modal syariah cukup

signifikan terjadi di Indonesia. Pertumbuhan

pangsa pasar saham syariah dapat dikatakan

lebih dominan dibandingkan dengan pangsa

pasar saham konvensional. Berdasarkan data

Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan jika

dilihat dari sisi produk, jumlah saham syariah

pada tahun 2015 tercatat dalam Daftar Efek

Syariah (DES) sebanyak 328 saham atau 61%

dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.

Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 34%

dari tahun 2011 yang hanya berjumlah 234

saham. Dengan demikian, lembaga pasar modal

dan keuangan Indonesia diharapkan

memberikan perhatian dan komitmennya dalam

perkembangan pasar modal syariah sebagai

alternatif investasi yang menguntungkan bagi

investor muslim maupun investor pada

umumnya.

Secara umum fondasi setiap instrumen

investasi baik konvensional maupun syariah

yaitu mengarah pada peningkatan return dan

meminimalisir tingkat resiko yang terjadi.

Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan

penyimpangan dari hasil yang diharapkan

(Mamduh, 2013). Untuk mencapai tingkat

keuntungan investasi yang maksimal dengan

tingkat risiko tertentu, setidaknya investor

harus pandai dalam memilih beberapa saham

yang dibentuk menjadi portofolio. Masalah

yang sering terjadi adalah investor selalu

dihadapkan dengan ketidaktahuan ketika harus

memilih saham yang dibentuk menjadi

portofolio pilihannya. Dengan demikian, salah

satu langkah yang dapat ditempuh untuk

pengembangan pasar modal syariah

diantaranya adalah penyebaran informasi

kepada investor mengenai keunggulan investasi

pada keuangan syariah.

Adapun salah satu cara yang ditempuh

oleh investor dalam meningkatkan return dan

mengurangi tingkat risiko adalah dengan

melakukan diversifikasi saham dengan

membentuk portofolio optimal. Dengan

demikian seorang investor akan maengetahui

beberapa pilihan investasi berdasarkan tingkat

return yang diharapkan dengan risiko tertentu.

Seorang investor juga mampu memilih

investasi dengan tingkat risiko lebih rendah dan

beberapa pilihan portofolio efisien dan optimal

yang lainnya.

Pembentukan portofolio optimal dapat

dilakukan dengan beberapa metode. Dalam

penelitian ini, metode yang digunakan adalah

Single Index Model atau model indeks tunggal.

Metode ini merupakan penyederhanaan Index

Model yang dikembangkan oleh Markowitz.

Model ini menjelaskan hubungan antara return

dari setiap sekuritas individual dengan return

indeks pasar didasarkan pada pengamatan

bahwa harga suatu saham berfluktuasi searah

dengan indeks harga pasar (Jogiyanto, 2010).

Penelitian ini berupaya untuk menyajikan

beberapa informasi yang bermanfaat bagi para

investor dalam memilih untuk berinvestasi,

utamanaya berinvestasi pada saham yang

berbasis Islam.

Dengan penelitian ini diharapkan investor

muslim memperoleh keyakinan bahwa

berinvestasi dengan saham berbasis syariah

Page 3: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

300

selain terhindar dari aspek spekulasi dan riba,

mereka juga akan mendapatkan perolehan

return yang tinggi dan risiko yang minim

dibandingkan dengan investasi pada saham

konvensional. Sehingga, pasar modal syariah di

Indonesia akan berkembang dan para investor

secara umum dapat merasakan kepusaan dalam

berinvestasi di pasar modal syariah.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan

analisis kuantitatif berdasarkan data-data harga

saham Islam yang terjadi di Jakarta Islamic

Index (JII) tahun 2012 sampai 2015. Data

tersebut tergolong pada data sekunder. Populasi

dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

terdaftar dalam kelompok IDX di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Sedangkan sampel yang

digunakan adalah adalah saham-saham yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Teknik

pengambilan sampel adalah purposive

sampling. Poin penting yang menjadi

pertimbangan dalam pengambilan sampel

penelitian ini yaitu saham-saham yang

konsisten terdaftar dalam JII selama periode

2012-2015 serta tidak melakukan stock split

selama sepuluh periode pengamatan.

Sehingga dalam penelitian ini

diperoleh sampel berjumlah 12 saham. Proses

analisis data dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2013. Peneliti menggunakan

model indeks tunggal. Karena lebih sederhana

dibandingkan model Markowitz. Pada model

Markowitz untuk sejumlah n aktiva

membutuhkan perhitungan sebanyak n buah

return, n buah varians dan n (n-1)/2 buah

kovarian. Dengan demikian, jumlah

perhitungan yang dibutuhkan untuk

menghitung risiko portofolio model Markowitz

adalah 2 n + (n (n-1)/2). Untuk model indeks

tunggal, hanya dibutuhkan perhitungan

sebanyak 3 n+1, yaitu n buah return, n buah β

dan n buah varian dari kesalahan residu serta

sebuah varian return indeks pasar (Hartono,

2016).

Tahapan-tahapan penghitungan portofolio

optimal dengan Single Index Model dalam

penelitian sebagai berikut:

1. Return saham (Ri) & varian saham

(σi2),

Adapun penghitungan return

terdapat dua perbedaan, yaitu: return

realisasi (relize return) dan return

ekpektasi (expected return).

Rumus return realisasi:

Keterangan:

R t (i) = return realisasi saham i

P t = Closing price saham i pada

bulan ke t

P t -1 = closing price saham i pada

bulan ke t-1

Rumus return ekspektasi

Keterangan:

E(Ri) = expected return

Rt = return realisasi saham i

N = Jumlah realized return

saham i

Rumus varian saham (σi2)

2. Strandar Deviasi (SD) digunakan

untuk mengukur risiko dari return

realisasi dengan rumus :

Keterangan:

σ = standar deviasi (SD)

xi = realized return ke-i saham i

𝑥 = rata-rata realized return saham

n = jumlah realized return saham i

3. Excess Return to Beta (ERB),

Beta digunakan untuk menghitung

Excess Return to Beta (ERB) dan Bj

yang diperlukan untuk menghitung

Cut-Off Point (Ci). Beta dapat

dihitung dengan program Excel

menggunakan rumus Slope.

Rumus :

Page 4: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

Excess Return to Beta (ERB) dapat

dirumusakan

𝐸𝑅𝐵𝑖 = 𝐸(𝑅𝑖)−𝑅𝑓/ 𝛽𝑖

Keterangan:

ERBi = Excess Return to Beta

saham i

E(Ri) = Expected return saham i

Rf = risk freee rate of return

βi = beta saham i

4. Cut off Rate (Ci),

Titik Pembatas (Ci)

merupakan nilai C untuk saham ke-I

yang dihitung dari akumulasi nilai-

nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai

nilai B1 sampai dengan Bi. Nilai Ci

merupakan hasil bagi varian pasar dan

return premium terhadap variance

error saham dengan varian pasar dan

sensitivitas saham individual terhadap

variance

error saham.

5. Proposi Dana (Zi),

Proporsi dana (Zii) masing-masing

saham dalam portofolio optimal

dihitung dengan program Excel

menggunakan rumus IF atau

menggunakan rumus :

Keterangan:

βi = beta saham i

𝜎 2𝑒𝑖 = variance dari kesalahan

residu sekuritas saham i

ERBi = Excess Return to Beta

saham i

C* = Cut-Off-Point

6. Expected Return Portofolio E(Rp) &

Risiko Portofolio (σp).

Rumus Expected Return Portofolio

E(Rp) :

Keterangan:

E(Rp) = Expected Return portofolio

Wi = proporsi dana saham i

E(Ri) = Expected Return saham i

n = Jumlah dari sekuritas

tunggal

Rumus Risiko atau standar deviasi

portofolio (σp)

Keterangan:

σp = standar deviasi portofolio

Xi = proporsi dana saham i

σi = standar deviasi saham i

3. Hasil Penelitian

Data emiten yang terdaftar dalam

Jakarta Islamic Index sebanyak 30 saham. Dari

30 saham tersebut dilakukan teknik

pengambilan sampel berdasarkan purposive

sampling, sehingga terdapat 17 perusahaan

yang terpilih dalam objek penelitian ini. Dari

17 perusahaan tersebut peneliti menilai bahwa

sudah bisa mewakili untuk dijadikan

penghitungan terhadap saham JII secara

keseluruhan.

Pada penelitian ini, langkah awal

dalam menghitung portofolio optimal saham

yaitu mengetahui terlebih dahulu komposisi

saham yang akan menjadi kandidat portofolio

optimal saham. Saham yang mempunyai nilai

ERB lebih besar dari Ci akan dimasukkan

kedalam kandidat portofolio optimal saham,

sebaliknya saham yang mempunyai nilai ERB

lebih kecil Ci tidak dimasukkan kedalam

kandidat portofolio optimal saham.

Untuk mengetahui tingkat return pasar

(Rm) dan risiko pasar (σm), data yang

digunakan melalui data indeks harga gabungan

(IHSG) selama periode penelitian Januari 2012

sampai Mei 2015.

Selanjutnya menghitung

expected return, standar deviasi, dan

varian dari masing-masing saham

individual. Dan dalam data perusahaan

tersebut saham yang paling

memberikan tingkat expected return

paling tinggi adalah saham ICBP yaitu sebesar 0.027425, sedangkan saham

yang memberikan expected return

Page 5: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

302

terendah adalah saham ASII yaitu

sebesar -0.02132. Sedangkan expected

return yang negatif yaitu ADRO, ASII,

ITMG, PTBA dan UNTR. Investor

akan memilih saham yang memiliki

expected return positif. Variance saham digunakan

untuk mengetahui risiko dari expected return

saham. Dari perhitungan variance saham

individual, saham yang mempunyai variance

paling besar adalah saham ASII sebesar

0.024146, sedangkan saham yang mempunyai

variance terendah adalah INDF sebesar

0.003224. Investor rasional tentunya akan

memilih saham dengan risiko terendah.

Untuk menghitung market

return. Hal ini dihitung dengan cara

mengurangkan IHSG periode sekarang dengan

IHSG periode sebelumnya kemudian dibagi

dengan IHSG periode sebelumnya. Expected

return dihitung dengan rumus Average, standar

deviasi dihitung dengan rumus STDev dan

varian dihitung dengan rumus Var. Hasil

penghitungan expected return yaitu sebesar

(0,00830), standar deviasi sebesar (0,03716)

dan varian dari masing-masing saham sebesar

(0,00138).

Selanjutnya menghitung Risk Free

Rate, Risk free rate yang digunakan dalam

menghitung portofolio optimal saham dengan

metode single index yaitu risk free rate bulanan

sebesar 0.00557. Hal ini dihitung dari Return

SBI Bulanan selama periode penelitian.

Langkah selanjutnya, untuk

memperoleh kandidat portofolio dari saham

perusahaan JII ini, selanjutnya dilakukan

perhitungan excess return to beta (ERB). ERB

merupakan kelebihan pengembalian atas return

bebas risiko terhadap aset lain dan

menunjukkan hubungan antara return dan

risiko yang merupakan faktor penentu

investasi. Berdasarkan perhitungan ERB yang

terdapat pada tabel 1.4 tersebut, diperoleh nilai

ERB yang tertinggi yaitu AALI sebesar

7.03555 dan nilai ERB terendah yaitu ADRO

sebesar -7.96194. Saham portofolio optimal

harus mempunyai nilai ERB yang tinggi.

Pada tahap penghitungan Cut-

Off Rate tersebut dapat dilihat bahwa

saham diurutkan berdasarkan nilai ERB

dari yang tertinggi hingga terendah.

Kemudian untuk memperoleh kandidat

portofolio saham optimal, maka nilai

ERB harus dibandingkan dengan nilai

cut-off rate. Nilai Ci tertinggi adalah

nilai cut-off point (C*).Terdapat tujuh

saham yang tidak dimasukkan dalam

portofolio optimal saham karena

mempunyai nilai ERB yang lebih kecil

dari cut-off rate, yaitu TLKM, UNTR,

PTBA, ASII, ITMG dan ADRO,

sehingga hanya dua belas saham yang

dimasukkan dalam portofolio optimal

saham yaitu . AALI, UNVR, ICBP, LPKR, AKRA, PGAS, CPIN, INTP,

ASRI, KLBF, dan SMGR.

Setelah mengetahui proporsi

dana untuk saham yang terpilih dalam

pembentukan portofolio optimal, maka

selanjutnya menghitung expected

return portofolio. Sebelum menghitung

expected return portofolio, terlebih

dahulu menghitung alpha portofolio

dan beta portofolio. Alpha portofolio

diperoleh dari rata-rata tertimbang dari

alpha setiap saham, sedangkan beta

portofolio diperoleh dari rata-rata

tertimbang beta setiap saham. Tabel

1.6 merupakan hasil perhitungan alpha

portofolio dan beta portofolio. Dari hasil perhitungan menunjukkan

bahwa return portofolio yang dihitung dari dua

belas saham JII yang terpilih dalam

pembentukan portofolio optimal adalah sebesar

0,019867. Return tersebut akan memengaruhi

keputusan investor untuk berinvestasi pada

saham perusahaan yang masuk dalam

portofolio ini karena mempunyai expected

return yang lebih tinggi dibandingkan expected

return market sebesar 0,00830 atau expected

return risk free sebesar 0,00558.

Untuk menentukan risiko dari portofolio,

terlebih dahulu harus diketahui beta dari

portofolio yang dikuadratkan, market

variance,dan unsystematic risk dari portofolio

Page 6: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

tabel 1.7. Berikut merupakan hasil perhitungan

risiko portofolio.

Dari perhitungan tabel 1.7. tersebut,

diketahui bahwa variance portofolio yaitu

(βp².σm²+σep²) sebesar 0,000264 dan standar

deviasi sebesar 0,016247. Apabila

dibandingkan antara return saham individual

dan return saham portofolio, terdapat saham

individual yang memberikan return yang lebih

tinggi dibandingkan return portofolio. Namun

risiko dari saham individual ternyata juga lebih

tinggi dibandingkan dengan risiko portofolio.

Hal ini membuktikan bahwa dengan

membentuk portofolio optimal, dapat

melakukan diversifikasi atau pengurangan

risiko.

Kesimpulan

Saham yang menjadi kandidat

portofolio optimal terdiri dari dua belas saham

perusahaan yang termasuk kedalam indeks JII

yang menghasilkan expected return dan risiko

terbaik. Portofolio optimal dari saham-saham

perusahaan yang masuk dalam indeks JII

memiliki expected return sebesar 0,019867

perbulan, sedangkan risiko yang harus dihadapi

dari portofolio optimal tersebut sesuai hasil

perhitungan adalah sebesar 0,000264.

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan dari penentuan portofolio saham

yang optimal dengan model single index pada

perusahaan di Jakarta Islamic Indeks yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Januari 2012 sampai dengan Mei 2015, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat dua belas saham yang komposisinya

sesuai dengan pembentukan portofolio optimal

saham dengan model single index. Dua belas

saham tersebut yaitu AALI, UNVR, ICBP,

LPKR, INDF, AKRA, PGAS, CPIN, INTP,

ASRI, KLBF dan SMGR.

DAFTAR PUSTAKA

Anik, Sri, 2006. Teori Portofolio dan Analisis

Investasi. Semarang: Unissula Press.

Akbriani, Rosiana, 2015, Skipsi “Analisis

Pembentukan Portofolio Optimal Saham

Dengan Menggunakan Model Indeks

Tunggal (Studi Empiris pada Saham

yang Masuk dalam Jakarta Islamic

Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

periode Desember 2012-November

2014)”, Universitas Negeri Yogyakarta.

Eko, Umanto. 2008. Analisis dan Penilaian

Kinerja Portofolio Optimal Saham-

Saham LQ-45. Bisnis dan Birokrasi

(Jurnal Ilmu Administrasi dan

Organisasi). Volume 15, Nomor 3. Sept-

Des 2008. Hlm 178- 187.Universitas

Indonesia.

Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan

Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.

Yogyakarta: BPFE

Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan

Analisis Investasi: Edisi

Kesepuluh.Yogyakarta:BPFE-

Yogyakarta

Israelsen, L. C. 2010. 7 Twelve A diversified

Investment Portfolio With A Plan. New

Jersey: John Wiley( & Sons, Inc.

Kritzman, M. P. 2003. Financial Analyst: What

Practitioners Need to Know (Second

Edition) New Jersey: John Wiley &

Sons, Inc

Laksana, Bayu, Satriya, 2016, “Analisis

Portofolio Optimal Model Indeks

Tunggal Pada Perusahaan Perbankan di

BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen

: Volume 5, Nomor 1, Januari 2016

ISSN : 2461-0593

Mamduh, H. 2013, Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Mahadwartha, Anom Putu dan Pranata Yandi

Gunawan, 2016, “Pembentukan dan

Pengujian Portfolio Saham-Saham

Optimal: Pendekatan single Index

Model”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan

Akreditasi No.80/DIKTI/Kep/2012.

ISSN 1411-0393

Novi Khoerul Umam, Dkk, 2017, Analisis

Investasi Penentuan Portofolio Optimal,

Dengan Metode Indeks Tunggal di

Bursa Efek Indonesia (Studi komparatif

penggunaan random model pada Jakarta

Page 7: Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...

Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020

ISSN: 2477-0078

304

Islamic Indek periode 2012 -2015).

Seminar Nasional Riset Manajemen &

Bisnis 2017 “Perkembangan Konsep

dan Riset E-Business di Indonesia”

ISBN: 978-602-361-067-9

Samsul, Muhammad, 2006. Pasar Modal &

Manajemen Portofolio. Jakarta:Erlangga

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar

Modal, Jogyakarta. UPP. AMP YKPN.

Tandelilin, Eduardus, 2010. Analisis Investasi

dan Manajemen Portofolio. Edisi

Kesepuluh. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.