Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...
Transcript of Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah ...
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
298
Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Berbasis Syariah Berdasarkan
Portofolio Optimal Menggunakan Single Index Model
(Studi pada Jakarta Islamic Index (JII))
Badi’ah1. Ibnu Qizam2.
, Ekonomi Syariah, Ekonomi dan Bisnis Islams, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan portofolio saham optimal sebagai dasar
penetapan investasi pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode
Januari 2012- Mei 2015. Alasan penelitian ini dilakukan pada tahun tersebut karena pada tahun
2015 terjadinya kenaikan pasar modal syariah. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif.
Populasi penelitian adalah 30 perusahaan yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama
periode penelitian. Pemilihan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria
adalah perusahaan yang secara terus menerus masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode
pengamatan yaitu dari periode Januari 2012 - Mei 2015 dan tidak melakukan stock split selama
periode tersebut, sehingga diperoleh sampel sebanyak 17 saham. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah single index model. Hasil penelitian ditemukan dua belas saham yang
menjadi kandidat portofolio dari tujuh belas saham yang diteliti. Dua belas portofolio optimal
tersebut diharapkan mempunyai return sebesar 0,019867 atau 1,98% per bulan dan risiko yang
harus dihadapi investor atas investasinya pada dua belas saham tersebut adalah sebesar 0,000264
atau 0,02%.
Kata kunci: portofolio saham, single index, kandidat portofolio, return, dan risiko.
ABSTRAK
The purpose of this study is to determine the optimal stock portfolio as a basis for
determining investment in stocks listed on the Jakarta Islamic Index (JII) during the period
January 2012- May 2015. The reason this research was conducted in that year is because in 2015
there was an increase in the Islamic capital market. This type of research is descriptive
quantitative. The study population was 30 companies that are in the Jakarta Islamic Index (JII)
during the study period. The sample selection was determined by purposive sampling technique
with the criteria being companies that were continuously included in the Jakarta Islamic Index
during the observation period, namely from January 2012 - May 2015 and did not conduct a stock
split during that period, so that a sample of 17 stocks was obtained. The method used in this
research is the single index model. The results of the study found that twelve stocks were candidate
portfolios of the seventeen stocks studied. The twelve optimal portfolios are expected to have a
return of 0.019867 or 1.98% per month and the risk that investors must face on their investment in
these twelve stocks is 0.000264 or 0.02%.
Keywords: stock portfolio, single index, candidate portfolio, return, and risk.
Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
1. PENDAHULUAN
Kegiatan berinvestasi termasuk salah satu
strategi pengendalian kekayaan yang efektif
bagi setiap masyarakat. Bagi para pengusaha-
pengusaha di Indonesia, investasi adalah suatu
pilihan alternatif bermuamalah. Namun dalam
kegiatan investasi masih terdapat kekhawatiran
ketidakpastian bagi para calon investor secara
umum mengenai risiko dan return yang akan
didapat kemudian. Disamping itu pula, bagi
investor muslim persepsi spekulasi atau gharar
yang melekat pada sistem perdagangan di pasar
modal juga menjadi perhatian penting pada
setiap perusahaan penyedia saham. Investasi
dapat diartikan sebagai komitmen untuk
menanamkan sejumlah dana pada saat ini
dengan tujuan memperoleh keuntungan di
masa datang (Tandelilin, 2010).
Beriring dengan berkembangnya pasar
bebas menuntut masyarakat di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatan investasi. Minat
masyarakat yang tinggi tersebut membuat
mereka juga menginginkan melakukan
investasi di pasar modal yang berbasis syariah.
Perbedaan mendasar pada pasar modal syariah
dengan pasar modal konvensional adalah
terletak pada perusahaan saham dengan
pertimbangan halal dan haram. Hal yang
terpenting pada indeks konvensional ialah
saham emiten yang terdaftar sudah sesuai
aturan, sehingga tidak ada batasan opreasional
perusahaan. Sedangkan pada pasar modal
berbasis syariah sangat memperhatikan kriteria
kesesuaian segala aktifitasnya dengan aturan
perekonomian Islam.
Pertumbuhan pasar modal syariah cukup
signifikan terjadi di Indonesia. Pertumbuhan
pangsa pasar saham syariah dapat dikatakan
lebih dominan dibandingkan dengan pangsa
pasar saham konvensional. Berdasarkan data
Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan jika
dilihat dari sisi produk, jumlah saham syariah
pada tahun 2015 tercatat dalam Daftar Efek
Syariah (DES) sebanyak 328 saham atau 61%
dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 34%
dari tahun 2011 yang hanya berjumlah 234
saham. Dengan demikian, lembaga pasar modal
dan keuangan Indonesia diharapkan
memberikan perhatian dan komitmennya dalam
perkembangan pasar modal syariah sebagai
alternatif investasi yang menguntungkan bagi
investor muslim maupun investor pada
umumnya.
Secara umum fondasi setiap instrumen
investasi baik konvensional maupun syariah
yaitu mengarah pada peningkatan return dan
meminimalisir tingkat resiko yang terjadi.
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan
penyimpangan dari hasil yang diharapkan
(Mamduh, 2013). Untuk mencapai tingkat
keuntungan investasi yang maksimal dengan
tingkat risiko tertentu, setidaknya investor
harus pandai dalam memilih beberapa saham
yang dibentuk menjadi portofolio. Masalah
yang sering terjadi adalah investor selalu
dihadapkan dengan ketidaktahuan ketika harus
memilih saham yang dibentuk menjadi
portofolio pilihannya. Dengan demikian, salah
satu langkah yang dapat ditempuh untuk
pengembangan pasar modal syariah
diantaranya adalah penyebaran informasi
kepada investor mengenai keunggulan investasi
pada keuangan syariah.
Adapun salah satu cara yang ditempuh
oleh investor dalam meningkatkan return dan
mengurangi tingkat risiko adalah dengan
melakukan diversifikasi saham dengan
membentuk portofolio optimal. Dengan
demikian seorang investor akan maengetahui
beberapa pilihan investasi berdasarkan tingkat
return yang diharapkan dengan risiko tertentu.
Seorang investor juga mampu memilih
investasi dengan tingkat risiko lebih rendah dan
beberapa pilihan portofolio efisien dan optimal
yang lainnya.
Pembentukan portofolio optimal dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Dalam
penelitian ini, metode yang digunakan adalah
Single Index Model atau model indeks tunggal.
Metode ini merupakan penyederhanaan Index
Model yang dikembangkan oleh Markowitz.
Model ini menjelaskan hubungan antara return
dari setiap sekuritas individual dengan return
indeks pasar didasarkan pada pengamatan
bahwa harga suatu saham berfluktuasi searah
dengan indeks harga pasar (Jogiyanto, 2010).
Penelitian ini berupaya untuk menyajikan
beberapa informasi yang bermanfaat bagi para
investor dalam memilih untuk berinvestasi,
utamanaya berinvestasi pada saham yang
berbasis Islam.
Dengan penelitian ini diharapkan investor
muslim memperoleh keyakinan bahwa
berinvestasi dengan saham berbasis syariah
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
300
selain terhindar dari aspek spekulasi dan riba,
mereka juga akan mendapatkan perolehan
return yang tinggi dan risiko yang minim
dibandingkan dengan investasi pada saham
konvensional. Sehingga, pasar modal syariah di
Indonesia akan berkembang dan para investor
secara umum dapat merasakan kepusaan dalam
berinvestasi di pasar modal syariah.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan
analisis kuantitatif berdasarkan data-data harga
saham Islam yang terjadi di Jakarta Islamic
Index (JII) tahun 2012 sampai 2015. Data
tersebut tergolong pada data sekunder. Populasi
dalam penelitian ini adalah saham-saham yang
terdaftar dalam kelompok IDX di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sedangkan sampel yang
digunakan adalah adalah saham-saham yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Teknik
pengambilan sampel adalah purposive
sampling. Poin penting yang menjadi
pertimbangan dalam pengambilan sampel
penelitian ini yaitu saham-saham yang
konsisten terdaftar dalam JII selama periode
2012-2015 serta tidak melakukan stock split
selama sepuluh periode pengamatan.
Sehingga dalam penelitian ini
diperoleh sampel berjumlah 12 saham. Proses
analisis data dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Excel 2013. Peneliti menggunakan
model indeks tunggal. Karena lebih sederhana
dibandingkan model Markowitz. Pada model
Markowitz untuk sejumlah n aktiva
membutuhkan perhitungan sebanyak n buah
return, n buah varians dan n (n-1)/2 buah
kovarian. Dengan demikian, jumlah
perhitungan yang dibutuhkan untuk
menghitung risiko portofolio model Markowitz
adalah 2 n + (n (n-1)/2). Untuk model indeks
tunggal, hanya dibutuhkan perhitungan
sebanyak 3 n+1, yaitu n buah return, n buah β
dan n buah varian dari kesalahan residu serta
sebuah varian return indeks pasar (Hartono,
2016).
Tahapan-tahapan penghitungan portofolio
optimal dengan Single Index Model dalam
penelitian sebagai berikut:
1. Return saham (Ri) & varian saham
(σi2),
Adapun penghitungan return
terdapat dua perbedaan, yaitu: return
realisasi (relize return) dan return
ekpektasi (expected return).
Rumus return realisasi:
Keterangan:
R t (i) = return realisasi saham i
P t = Closing price saham i pada
bulan ke t
P t -1 = closing price saham i pada
bulan ke t-1
Rumus return ekspektasi
Keterangan:
E(Ri) = expected return
Rt = return realisasi saham i
N = Jumlah realized return
saham i
Rumus varian saham (σi2)
2. Strandar Deviasi (SD) digunakan
untuk mengukur risiko dari return
realisasi dengan rumus :
Keterangan:
σ = standar deviasi (SD)
xi = realized return ke-i saham i
𝑥 = rata-rata realized return saham
n = jumlah realized return saham i
3. Excess Return to Beta (ERB),
Beta digunakan untuk menghitung
Excess Return to Beta (ERB) dan Bj
yang diperlukan untuk menghitung
Cut-Off Point (Ci). Beta dapat
dihitung dengan program Excel
menggunakan rumus Slope.
Rumus :
Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
Excess Return to Beta (ERB) dapat
dirumusakan
𝐸𝑅𝐵𝑖 = 𝐸(𝑅𝑖)−𝑅𝑓/ 𝛽𝑖
Keterangan:
ERBi = Excess Return to Beta
saham i
E(Ri) = Expected return saham i
Rf = risk freee rate of return
βi = beta saham i
4. Cut off Rate (Ci),
Titik Pembatas (Ci)
merupakan nilai C untuk saham ke-I
yang dihitung dari akumulasi nilai-
nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai
nilai B1 sampai dengan Bi. Nilai Ci
merupakan hasil bagi varian pasar dan
return premium terhadap variance
error saham dengan varian pasar dan
sensitivitas saham individual terhadap
variance
error saham.
5. Proposi Dana (Zi),
Proporsi dana (Zii) masing-masing
saham dalam portofolio optimal
dihitung dengan program Excel
menggunakan rumus IF atau
menggunakan rumus :
Keterangan:
βi = beta saham i
𝜎 2𝑒𝑖 = variance dari kesalahan
residu sekuritas saham i
ERBi = Excess Return to Beta
saham i
C* = Cut-Off-Point
6. Expected Return Portofolio E(Rp) &
Risiko Portofolio (σp).
Rumus Expected Return Portofolio
E(Rp) :
Keterangan:
E(Rp) = Expected Return portofolio
Wi = proporsi dana saham i
E(Ri) = Expected Return saham i
n = Jumlah dari sekuritas
tunggal
Rumus Risiko atau standar deviasi
portofolio (σp)
Keterangan:
σp = standar deviasi portofolio
Xi = proporsi dana saham i
σi = standar deviasi saham i
3. Hasil Penelitian
Data emiten yang terdaftar dalam
Jakarta Islamic Index sebanyak 30 saham. Dari
30 saham tersebut dilakukan teknik
pengambilan sampel berdasarkan purposive
sampling, sehingga terdapat 17 perusahaan
yang terpilih dalam objek penelitian ini. Dari
17 perusahaan tersebut peneliti menilai bahwa
sudah bisa mewakili untuk dijadikan
penghitungan terhadap saham JII secara
keseluruhan.
Pada penelitian ini, langkah awal
dalam menghitung portofolio optimal saham
yaitu mengetahui terlebih dahulu komposisi
saham yang akan menjadi kandidat portofolio
optimal saham. Saham yang mempunyai nilai
ERB lebih besar dari Ci akan dimasukkan
kedalam kandidat portofolio optimal saham,
sebaliknya saham yang mempunyai nilai ERB
lebih kecil Ci tidak dimasukkan kedalam
kandidat portofolio optimal saham.
Untuk mengetahui tingkat return pasar
(Rm) dan risiko pasar (σm), data yang
digunakan melalui data indeks harga gabungan
(IHSG) selama periode penelitian Januari 2012
sampai Mei 2015.
Selanjutnya menghitung
expected return, standar deviasi, dan
varian dari masing-masing saham
individual. Dan dalam data perusahaan
tersebut saham yang paling
memberikan tingkat expected return
paling tinggi adalah saham ICBP yaitu sebesar 0.027425, sedangkan saham
yang memberikan expected return
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
302
terendah adalah saham ASII yaitu
sebesar -0.02132. Sedangkan expected
return yang negatif yaitu ADRO, ASII,
ITMG, PTBA dan UNTR. Investor
akan memilih saham yang memiliki
expected return positif. Variance saham digunakan
untuk mengetahui risiko dari expected return
saham. Dari perhitungan variance saham
individual, saham yang mempunyai variance
paling besar adalah saham ASII sebesar
0.024146, sedangkan saham yang mempunyai
variance terendah adalah INDF sebesar
0.003224. Investor rasional tentunya akan
memilih saham dengan risiko terendah.
Untuk menghitung market
return. Hal ini dihitung dengan cara
mengurangkan IHSG periode sekarang dengan
IHSG periode sebelumnya kemudian dibagi
dengan IHSG periode sebelumnya. Expected
return dihitung dengan rumus Average, standar
deviasi dihitung dengan rumus STDev dan
varian dihitung dengan rumus Var. Hasil
penghitungan expected return yaitu sebesar
(0,00830), standar deviasi sebesar (0,03716)
dan varian dari masing-masing saham sebesar
(0,00138).
Selanjutnya menghitung Risk Free
Rate, Risk free rate yang digunakan dalam
menghitung portofolio optimal saham dengan
metode single index yaitu risk free rate bulanan
sebesar 0.00557. Hal ini dihitung dari Return
SBI Bulanan selama periode penelitian.
Langkah selanjutnya, untuk
memperoleh kandidat portofolio dari saham
perusahaan JII ini, selanjutnya dilakukan
perhitungan excess return to beta (ERB). ERB
merupakan kelebihan pengembalian atas return
bebas risiko terhadap aset lain dan
menunjukkan hubungan antara return dan
risiko yang merupakan faktor penentu
investasi. Berdasarkan perhitungan ERB yang
terdapat pada tabel 1.4 tersebut, diperoleh nilai
ERB yang tertinggi yaitu AALI sebesar
7.03555 dan nilai ERB terendah yaitu ADRO
sebesar -7.96194. Saham portofolio optimal
harus mempunyai nilai ERB yang tinggi.
Pada tahap penghitungan Cut-
Off Rate tersebut dapat dilihat bahwa
saham diurutkan berdasarkan nilai ERB
dari yang tertinggi hingga terendah.
Kemudian untuk memperoleh kandidat
portofolio saham optimal, maka nilai
ERB harus dibandingkan dengan nilai
cut-off rate. Nilai Ci tertinggi adalah
nilai cut-off point (C*).Terdapat tujuh
saham yang tidak dimasukkan dalam
portofolio optimal saham karena
mempunyai nilai ERB yang lebih kecil
dari cut-off rate, yaitu TLKM, UNTR,
PTBA, ASII, ITMG dan ADRO,
sehingga hanya dua belas saham yang
dimasukkan dalam portofolio optimal
saham yaitu . AALI, UNVR, ICBP, LPKR, AKRA, PGAS, CPIN, INTP,
ASRI, KLBF, dan SMGR.
Setelah mengetahui proporsi
dana untuk saham yang terpilih dalam
pembentukan portofolio optimal, maka
selanjutnya menghitung expected
return portofolio. Sebelum menghitung
expected return portofolio, terlebih
dahulu menghitung alpha portofolio
dan beta portofolio. Alpha portofolio
diperoleh dari rata-rata tertimbang dari
alpha setiap saham, sedangkan beta
portofolio diperoleh dari rata-rata
tertimbang beta setiap saham. Tabel
1.6 merupakan hasil perhitungan alpha
portofolio dan beta portofolio. Dari hasil perhitungan menunjukkan
bahwa return portofolio yang dihitung dari dua
belas saham JII yang terpilih dalam
pembentukan portofolio optimal adalah sebesar
0,019867. Return tersebut akan memengaruhi
keputusan investor untuk berinvestasi pada
saham perusahaan yang masuk dalam
portofolio ini karena mempunyai expected
return yang lebih tinggi dibandingkan expected
return market sebesar 0,00830 atau expected
return risk free sebesar 0,00558.
Untuk menentukan risiko dari portofolio,
terlebih dahulu harus diketahui beta dari
portofolio yang dikuadratkan, market
variance,dan unsystematic risk dari portofolio
Seminar Nasional Humaniora dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI) 2020, Vol.x No.xxxx 10 Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
tabel 1.7. Berikut merupakan hasil perhitungan
risiko portofolio.
Dari perhitungan tabel 1.7. tersebut,
diketahui bahwa variance portofolio yaitu
(βp².σm²+σep²) sebesar 0,000264 dan standar
deviasi sebesar 0,016247. Apabila
dibandingkan antara return saham individual
dan return saham portofolio, terdapat saham
individual yang memberikan return yang lebih
tinggi dibandingkan return portofolio. Namun
risiko dari saham individual ternyata juga lebih
tinggi dibandingkan dengan risiko portofolio.
Hal ini membuktikan bahwa dengan
membentuk portofolio optimal, dapat
melakukan diversifikasi atau pengurangan
risiko.
Kesimpulan
Saham yang menjadi kandidat
portofolio optimal terdiri dari dua belas saham
perusahaan yang termasuk kedalam indeks JII
yang menghasilkan expected return dan risiko
terbaik. Portofolio optimal dari saham-saham
perusahaan yang masuk dalam indeks JII
memiliki expected return sebesar 0,019867
perbulan, sedangkan risiko yang harus dihadapi
dari portofolio optimal tersebut sesuai hasil
perhitungan adalah sebesar 0,000264.
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dari penentuan portofolio saham
yang optimal dengan model single index pada
perusahaan di Jakarta Islamic Indeks yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Januari 2012 sampai dengan Mei 2015, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Terdapat dua belas saham yang komposisinya
sesuai dengan pembentukan portofolio optimal
saham dengan model single index. Dua belas
saham tersebut yaitu AALI, UNVR, ICBP,
LPKR, INDF, AKRA, PGAS, CPIN, INTP,
ASRI, KLBF dan SMGR.
DAFTAR PUSTAKA
Anik, Sri, 2006. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Semarang: Unissula Press.
Akbriani, Rosiana, 2015, Skipsi “Analisis
Pembentukan Portofolio Optimal Saham
Dengan Menggunakan Model Indeks
Tunggal (Studi Empiris pada Saham
yang Masuk dalam Jakarta Islamic
Index (JII) di Bursa Efek Indonesia
periode Desember 2012-November
2014)”, Universitas Negeri Yogyakarta.
Eko, Umanto. 2008. Analisis dan Penilaian
Kinerja Portofolio Optimal Saham-
Saham LQ-45. Bisnis dan Birokrasi
(Jurnal Ilmu Administrasi dan
Organisasi). Volume 15, Nomor 3. Sept-
Des 2008. Hlm 178- 187.Universitas
Indonesia.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE
Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi: Edisi
Kesepuluh.Yogyakarta:BPFE-
Yogyakarta
Israelsen, L. C. 2010. 7 Twelve A diversified
Investment Portfolio With A Plan. New
Jersey: John Wiley( & Sons, Inc.
Kritzman, M. P. 2003. Financial Analyst: What
Practitioners Need to Know (Second
Edition) New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc
Laksana, Bayu, Satriya, 2016, “Analisis
Portofolio Optimal Model Indeks
Tunggal Pada Perusahaan Perbankan di
BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
: Volume 5, Nomor 1, Januari 2016
ISSN : 2461-0593
Mamduh, H. 2013, Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Mahadwartha, Anom Putu dan Pranata Yandi
Gunawan, 2016, “Pembentukan dan
Pengujian Portfolio Saham-Saham
Optimal: Pendekatan single Index
Model”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Akreditasi No.80/DIKTI/Kep/2012.
ISSN 1411-0393
Novi Khoerul Umam, Dkk, 2017, Analisis
Investasi Penentuan Portofolio Optimal,
Dengan Metode Indeks Tunggal di
Bursa Efek Indonesia (Studi komparatif
penggunaan random model pada Jakarta
Jurnal Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), Vol.x No.x xx. Xx xx Nopember 2020
ISSN: 2477-0078
304
Islamic Indek periode 2012 -2015).
Seminar Nasional Riset Manajemen &
Bisnis 2017 “Perkembangan Konsep
dan Riset E-Business di Indonesia”
ISBN: 978-602-361-067-9
Samsul, Muhammad, 2006. Pasar Modal &
Manajemen Portofolio. Jakarta:Erlangga
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal, Jogyakarta. UPP. AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus, 2010. Analisis Investasi
dan Manajemen Portofolio. Edisi
Kesepuluh. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.