ANALISIS TINGKAT PENGUKURAN KESEHATAN...
Transcript of ANALISIS TINGKAT PENGUKURAN KESEHATAN...
ANALISIS TINGKAT PENGUKURAN KESEHATAN PERBANKAN
SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC
(STUDI KASUS BANK BSM PADA PERIODE 2013-2015)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH
NU’MAN
NIM. 13820224
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
ANALISIS TINGKAT PENGUKURAN KESEHATAN PERBANKAN
SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC
(STUDI KASUS BANK BSM PADA PERIODE 2013-2015)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH
NU’MAN
NIM. 13820224
MUHAMMAD GHAFUR WIBOWO , S.E., M. SC.
NIP. 19800314 200312 1 003
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
ii
ABSTRAK
Metode penelitian kesehatan bank mengalami perkembangan, metode
yang biasa dilakukan adalah metode CAMEL namun terjadi pembaharuan dari
metode tersebut pada tahun 2011 yakni dengan metode RGEC. Penelitin ini
bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri dengan
menggunakan metode RGEC pada periode 2013-2015. Tingkat kesehatan bank
diukur melalui beberapa rasio keuangan. rasio-rasio tersebut antara lain NPF,
FDR, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan CAR.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah laporaan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank
Syariah Mandiri pada periode 2013-2015. Teknik analisis yang digunakan adalah
metode RGEC dengan menentukan tingkat kesehatan suatu bank yang
digolongkan menjadi peringkat kesehatan bank.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank
syariah mandiri dengan menggunakan metode RGEC ini menunjukan predikat
kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh bank
Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada periode tahun 2013-2015
rasio keuangan Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuasi sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat kesehatan bank terutama terjadi pada
Rentabilitas. Sehingga kinerja Bank Syariah Mandiri harus lebih ditingkatkan
terutama dari segi manajemen, rentabilitas dan profil risiko agar tingkat kesehatan
bank baik. Dengan menjaga tingkat kesehatan bank, bank dapat meningkatkan
kemampuan aset, pengelolaan modal, serta pendapatan operasional. Sehingga
kualitas laba bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Kata Kunci: Tingkat kesehatan Bank, Metode RGEC
iii
ABSTRACT
The research method of bank health has developed, the usual method is
CAMEL method but there is renewal of the method in 2011 that is by RGEC
method. This research aims to analyze the health of Bank Syariah Mandiri by
using RGEC method in the period 2013-2015. Bank soundness is measured
through several financial ratios. These ratios include NPF, FDR, ROA, ROE,
NIM, BOPO, and CAR.
This research is descriptive research with quantitative approach. The
subject of this research is financial report of Bank Syariah Mandiri. The object
used in this research is the financial report of Bank Syariah Mandiri in the period
2013-2015. The analytical technique used is the RGEC method by determining the
level of health of a bank that is classified into the bank's health rating.
The results of this study note that the assessment of the health of
independent Islamic banks using RGEC method shows the bank's health predicate
in accordance with the standards set by the Indonesian bank or the Financial
Services Authority (OJK). In the period of 2013-2015, Bank Syariah Mandiri's
financial ratios fluctuated, resulting in a decline in bank soundness, especially in
the case of profitability. So the performance of Bank Syariah Mandiri should be
improved especially in terms of management, rentability and risk profile for good
bank soundness. By maintaining bank soundness, banks can improve their asset,
capital management, and operating income. So the quality of bank earnings can
be maintained even improved.
Keywords: Bank soundness, RGEC Method.
viii
HALAMAN MOTTO
“ilmu tidak akan berarti tanpa akhlak yang baik”
“Iri hati dan dengki merupakan dosa dan sekaligus akar yang
menumbuhkan dosa-dosa lain”
Nikmatin apa yang kau suka, disitu kau akan menemukan jawaban yang sebenarnya
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puja dan pujisukur atas kehendak Allah karya ini
tidak akan berada disini tanpa se izin Allah. Karya ini Saya
persembahkan kepada kedua orang tua saya yang senantiasa tiada
hentinya memberikan do’a dan kasih sayang mereka padaku
semenjak saya di lahirkan ke muka bumi ini atas semua jasa mereka
yang takmungkin aku balas. Perjalan sampai disini tak semulus yang
diharapkan tetapi dengan penuh perjalan yang berliku. Tapi itu
suatu perjalanan hidup yang perlu disukuri karna hidup didunia ini
adalah suatu anugrah yang diberikan yang maha kuasa.
x
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrohiim
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang
telah membimbing umatnya ke arah kebenaran yang diridhoi oleh Allah SWT,
dan keluarga serta para sahabat yang setia kepadanya.
Alhamdulillah berkat hidayah dan pertolongan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Pengukuran
Kesehatan Perbankan Syariah Dengan Menggunakan Metode RGEC (Studi
Kasus Bank BSM Pada Periode 2013-2015)”. Skripsi ini belum tentu selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut memberi andil
dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Bapak Joko Setyono, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Muhammad Ghafur Wibowo,SE., M.Sc.selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
xi
5. Bapak dan Ibu dosen Perbankan Syariahyang telah membagi ilmunya
terhadap penulis selama belajar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Segenap karyawan yang telah banyak membantu terhadap kelancaran proses
belajar di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
7. Keluargaku tercinta, orang tuaku Mashur H. Saleh dan Ibunda Hamisah, serta
abang, kakak, dan adikku yang telah memberikan semangat, do’a, serta
senantiasa berjasa dalam memberikan dukungan pada penulis. Keluarga besar
di Lampung dan Yogyakarta yang selalu memberikan dukungan dan doa.
8. Sahabat-sahabat Sapen (Wahyu, Rahmat, Yazuardi, Rafi, Moko,Iqbal, Arif,
Andri) tempat berbagi suka, canda, tawa,dan cerita.
9. Sahabat-sahabatRIJ(Faisal, Mukhsin, Idik, zainul arifin, Tomi, Arlan, Ali, Ali
Shodikin, Amran, Zaka, Banu, Lingga, Cahyo, Eko, pajri, Maulana, Hamid,
Agus, Rodi, Firhat, Wulan, Tiara, Encik, kiqi, Prisca, Desi, Nur, Anisa)
tempat berbagi suka, canda, tawa,dan cerita.
10. Sahabat-sahabatNongkrong (Zamil, Zainul, Husein, Aqil Faisal, Iah, Ian)
tempat berbagi suka, canda, tawa,dan cerita.
11. Sahabat-sahabat Futsal (Autor, niko, zaini, Ivan, Iqbal, Jon) tempat berbagi
suka, canda, tawa,dan cerita.
12. Keluarga besar Perbankan Syariah teruntuk angkatan 2013
13. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah yang telah
memberikan banyak pengalaman hidup berorganisasi.
14. Keluarga besar Taekwondo 2013 yang telah memberikan banyak pengalaman
hidup dalam mengikuti UKM.
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
Bā’ B Be ب
Tā’ T Te ت
S ث ā’ ṡ es (dengan titik di atas)
Jim J Je ج
Hā’ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Khā’ Kh ka dan ha خ
Dāl D de د
Zāl ẑ zet (dengan titik di atas) ذ
Rā’ R er ر
Za ز i Z zet
Sin S es س
Syi ش n Sy es dan ye
Sād ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dād ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Tā’ ṭ te (dengan titik di bawah) ط
Zā’ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
Ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع
Gain G ge غ
Fā’ F ef ف
Qāf Q qi ق
Kāf K ka ك
Lām L ‘el ل
Mim M ‘em م
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
xiv
NuN N ‘en ن
Wawu W w و
Hā’ H ha هـ
Hamzah ` apostrof ء
Yā’ Y ye ي
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
Ditulis Muta‘addidah مـتعددة
Ditulis ‘iddah عدة
C. Ta’ marbu tah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis Hikmah حكمة
Ditulis ‘illah علـة
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
’Ditulis Karāmah al-auliyā كرامةاألولياء
3. Bila ta/ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t atau h.
Ditulis Zakāh al-fitri زكا ه الفطر
xv
D. Vokal pendek
---- --- Fathah Ditulis a
Fathah Ditulis fa‘ala فعل
---- --- Kasrah Ditulis i
Kasrah Ditulis zukira ذكر
---- --- Dammah Ditulis u
Dammah ditulis yaz يذهب habu
E. Vokal panjang
1 fathah + alif ditulis ā
ditulis jāhiliyyah جاهلـية
2 fathah + ya ’ mati ditulis ā
ditulis Tansā تـنسى
3 kasrah + ya’ mati ditulis i
ditulis karim كريـم
4 dammah + wawu mati ditulis u
ditulis furu فروض d
F. Vokal rangkap
1 fathah + ya ’ mati ditulis ai
ditulis bainakum بـينكم
2 fathah + wawu mati ditulis au
ditulis qaul قول
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
Ditulis A’antum أأنـتم
Ditulis U‘iddat عدتا
Ditulis La’in syakartum لئن شكرتـم
xvi
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
Ditulis Al-Qur’ān القرأن
Ditulis Al-Qiyās القياس
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
’Ditulis As-Samā السماء
Ditulis Asy-Syams الشمس
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
Ditulis Zawi ذوى الفروض al-furu d
Ditulis Ahl as-Sunnah أهل السـنة
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................ vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
TRANSLITERASI ......................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9
A. Bank dan Bank Syariah...................................................................... 9
1. Bank ............................................................................................... 9
2. Bank Syariah .................................................................................. 9
3. Tujuan dan fungsi Bank Syariah .................................................... 11
4. Prinsip Dasar Bank Syariah ........................................................... 13
B. Kesehatan Bank ................................................................................. 15
1. Tinjauan Tentang Kesehatan Bank ............................................... 16
2. Aturan Kesehatan Bank ................................................................. 17
xviii
3. Analisis Laporan Keuangan .......................................................... 19
4. Tujuan Laporan Keuangan
.................................................................................... 21
1. Penilaian Profil Risiko ................................................................... 22
2. Good Corporate Governance (GCG) ............................................ 27
3. Rentabilitas (Earning) .................................................................... 29
4. Capital
........................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
A.Jenis Penelitian ................................................................................... 34
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 34
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 35
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 35
1. Metode RGEC ................................................................................. 35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... .44
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 44
1. Analisis Deskriptif......................................................................... 44
2. Penilaian Kesehatan Bank ............................................................. 44
B. Tingkat Kesehatan Bank Ditinjau DariRisk Profile ........................... 45
1. Risiko Kredit(NPF) ....................................................................... 45
2. Risiko Likuiditas(FDR) ................................................................. 46
C. Good Corporate Governance (GCG) ................................................ 48
D. TingkatKesehatanBankDitinjau dari AspekEarning ......................... 49
1. ReturnonAsset(ROA) .................................................................... 49
2. Return on Equity (ROE) ................................................................ 51
3. Net Interest Margin (NIM) ............................................................ 52
4. Beban oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional(BOPO) ........ 53
E. Capital................................................................................................ 56
1. Capital Adequacy Ratio(CAR)...................................................... 56
F. Pembahasan........................................................................................ 57
............................................................. 20
C. Metode RGEC
............................................................................................ 29
D. Telaah Pustaka ................................................................................... 30
E. Kerangka Pemikiran
xix
1. Penetapan Peringkat Komposit Penilaiaan Tingkat kesehatan BSM dengan
Metode RGEC ................................................................................. 57
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 63
A. Kesimpulan ....................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggolongan Tingkat Kesehatan Bank ................................................ 15
Tabel 3.1 Peringkat Komposit Komponen NPF .................................................... 34
Tabel 3.2 Peringkat Komposit Komponen LDR .................................................... 35
Tabel 3.3 Nilai Tingkat Komposit Dan Predikat GCG .......................................... 35
Tabel 3.4 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas ROA .... 36
Tabel 3.5 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas ROE .... 37
Tabel 3.6 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas NIM .... 38
Tabel 3.7 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas BOPO .. 39
Tabel 3.8 Matriks Penetapan Peringkat Faktor Permodalan CAR ......................... 40
Tabel 3.9 Bobot PK Komponen Rasio NPF (Non performing financing) .... 41
Tabel 4.1 Bobot PK Komponen Rasio NPF (Non performing financing) ............. 43
Tabel 4.2 BobotPK KomponenFDR(financing toDeposit Ratio) .......................... 45
Tabel 4.3 Bobot PK komponen GCG (Good Corporate Governance) .................. 46
Tabel 4.4 BobotPK KomponenROA (ReturnonAsset) ........................................... 47
Tabel 4.5 BobotPK KomponenROE (ReturnonEquity) ......................................... 49
Tabel 4.6 BobotPK KomponenNIM(Net Interest Margin) .................................... 50
Tabel 4.7 BobotPK KomponenBOPO ................................................................... 51
Tabel 4.8 BobotPK KomponenCAR(Capital Adequacy Ratio) ............................. 54
Tabel 4.9 Penetapan Peringkat Komposit Penilaiaan Tingkat Kesehatan 2013 .... 55
Tabel 4.10 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri 2014 .................. 56
Tabel 4.11 Tabel Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri 2015 ........ 56
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ I
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Profil PT Bank Syariah Mandiri, Tbk ..................................... I
Lampiran 3 Ikhtisar Keuangan Bank Syariah Mandiri ............................... II
Lampiran 4 Laporan Good Corporate Governance ..................................... III
Lampiran 5 Curicullum Vitae ..................................................................... IV
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir
memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas
perbankan yang tidak di imbangi dengan penerapan manajemen risiko yang
memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank
maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan.
Perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan
perekonomian Negara, karena bank mempunyai fungsi utama untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lain. Bank merupakan
suatu lembaga yang mendapatkan izin untuk mengerahkan dana yang berasal
dari masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat yang berupa pinjaman. Sehingga bank berfungsi sebagai
perantara antara penabung dan pemakai akhir, rumah tangga dan perusahaan
(Khoirunnisa Said, 2012:1).
Penilaian kesehatan bank sangat penting dilakukan karena bank
mengelola dana masyarakat yang dipercayakan pada bank (Kasmir,2013:46).
Untuk menentukan tingkat keehatan bank maka dapat dilihat dari bagaimana
kinerja bank tersebut. secara umum, penilaian tingkat kesehatan bank
berfungsi untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-
2
hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko
(Rivai, 2007:705).
Bank Syariah di Indonesia dalam rentang waktu yang relatif singkat, telah
memperlihatkan kemajuan yang cukup berarti dan semakin memperlihatkan
eksitensinya dalam sistem perekonomian nasional. Bank yang berdasarkan
prinsip syariah.
Dari hasil penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa Bank Mandiri
Syariah merupakan Bank Syariah yang paling sehat penilaian tingkat
kesehatan yang menggunakan metode CAMELS. Namun demikian belum
adanya penelitian yang membahas tingkat kesehatan bank BSM menggunakan
metode RGEC yang menjadikan daya tarik dari peneliti.
Kepercayaan dapat diperoleh dengan menjaga tingkat kesehatan bank.
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan
memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi,
dapat membantu kelancaran lalulintas pembayaran serta dapat digunakan oleh
pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan
moneter (Permana, 2012:2).
Pesatnya perekonomian perbankan di Indonesia mengakibatkan sangat di
perlukan suatu pengawasan terhadap kinerja bank tersebut. Bank Indonesia
sebagai bank-bank sentral memiliki suatu kontrol terhadap bank-bank untuk
mengetahui bagaimana keadaan keuang serta kegiatan uasaha masing-masing
bank. Kebijakan perbankan yang dikeluarkan dan dilaksanakan oleh bank
3
Indonesia pada dasarnya adalah ditujukan untuk menciptakan dan memelihara
kesehatan, baik secara individu maupun perbankan secara sistem.
Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan bank merupakan
kepentingan semua pihak stakeholder, baik pemilik, pengelola (manajemen),
masyarakat pengguna jasa bank (nasabah) serta bank Indonesia selalu otoritas
pengawasan bank. Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak
tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-
hatian, kepatuhan terhadap ketentuan risiko yang berlaku dan manajemen
risiko. Perkembangan industri perbankan, terutama produk dan jasa yang
semakin kompleks dan beragam akan meningkatkan eksposur risiko yang
dihadapi oleh bank.
Penilaian kesehatan bank dapat ditinjau dari berbagai aspek yang
bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,
cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat. Menurut Bank of settlement, bank
dapat dikatakan sehat apabila bank tersebut dapat melaksanakan kontrol
terhadap aspek modal, aktiva, rentabilitas, manajemen dan aspek
likuiditasnya. Pengertian kesehatan bank menurut bank Indonesia sesuai
dengan undang-undang RI No. 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal 29
adalah bank dikatakan sehat apabila bank tersebut memenuhi ketentuan
kesehatan bank dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas asset,
kualitas manajemen, kualitas rentabilitas, likuiditas solvabilitas, dan aspek
lain yang berhubungan dengan usaha bank (Komang, tt: 3851).
4
Di tengah perkembangan industri perbankan yang semakin membaik,
Bank Indonesia melakukan pengawasan, pembinaan, dan bimbingan.
Pengawasannya tersebut dinilai dengan mengeluarkan UU No. 10 tahun 1998.
Di dalam UU tersebut mengatur:
a. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan
kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, solvabilitas
& aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan
kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
b. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah
dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara
yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan
dananya kepada bank.
c. Bank wajib menyampaikan kepada BI segala keterangan dan penjelasan
mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh BI.
d. Bank atas permintaan BI, wajib memberikan kesempatan bagi
pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya serta wajib
memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh
kebenaran dari segala keterangan, dokumen dan penjelasan yang
dilaporkan oleh bank yang bersangkutan.
e. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara
berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan, BI dapat menugaskan
akuntan publik untuk dan atas nama bank Indonesia melaksanakan
pemeriksaan terhadap bank (Noviantini dkk, 2015: 2).
5
Kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang
berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan.
Risiko-risiko yang dihadapi bank sebagai lembaga intermediasi yaitu Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum,
Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Kompleksnya
risiko kegiatan usaha bank pada akhirnya menuntut penyempurnaan metode
penilaian tingkat kesehatan bank dengan pendekatan risiko.
Oleh karena itu, Bank Indonesia melakukan langkah strategis dalam
mendorong penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Peraturan
Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum dengan pendekatan risiko yang mencakup penilaian terhadap
empat faktor yaitu Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance
(GCG), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan) yang selanjutnya
disebut dengan metode RGEC. Pedoman perhitungan selengkapnya diatur
dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Metode RGEC ini berlaku secara efektif sejak tanggal 1 Januari 2012
yaitu untuk penilaian tingkat kesehatan bank periode yang berakhir 31
Desember 2011 dan sekaligus menghapus metode CAMELS (www.bi.go.id).
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk menulis
skripsi dengan judul: Analisis Tingkat Pengukuran Kesehatan Perbankan
Syariah Dengan Menggunakan Metode RGEC (Studi Kasus Bank BSM
Pada Periode 2013-2015).
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesehatan bank BSM jika dilihat dari aspek profil risiko
(risk profile).
2. Bagaimana tingkat kesehatan bank BSM jika dilihat dari aspek tatakelola
perusahaan (Good Carporate Governance).
3. Bagaimana tingkat kesehatan bank dilihat dari aspek rentabilitas (Earning).
4. Bagaimana tingkat kesehatan bank BSM dilihat dari aspek permodalan
(Capital).
C. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui tingkat kesehatan bank BSM jika dilihat dari aspek profil
risiko.
2. Ingin mengetahui tingkat kesehatan bank BSM jika dilihat dari aspek
tatakelola perusahaan.
3. Ingin mengetahui tingkat kesehatan bank dilihat dari aspek rentabilitas.
4. Ingin mengetahui tingkat kesehatan bank BSM dilihat dari aspek
permodalan.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi perbankan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dalam hal bentuk-bentuk risiko dan kualitas
manajemen bank BSM dalam memperhatikan kesehatan bank yang lebih
baik.
2. bagi nasabah dan investor, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
memberikan informasi ketika ingin menginvestasikan uangnya di bank
7
syariah. Sehingga bank dan investor mempunyai gambaran tentang
bagaimana kondisi perbankan yang akan menguntungkan mereka.
3. Bagi pembaca akademisi, diharapkan dapat menambah wawasan dibidang
perbankan khususnya bank BSM dalam hal yang berkaitan dengan
kesehatan sebuah bank.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulian merupakan urutan penyajian dari masing-masing bab
secara terperinci. Singkat dan jelas serta diharapkan dapat mempermudah
dalam memahami laporan penelitian. Adapun sistematika penulisan-penulisan
ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menyajikan pendahuluan dari seluruh pendahuluan yang berisi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang landasan teori berdasarkan uraian telaah literatur,
referensi, jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian, Penelitian dan
pengkajian yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu terutama yang
berkaitan dengan penilaian dengan kesehatan bank.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi uraiaan tentang jenis penelitian data dan sumber data, metode
pengumpulan data, definisi variabel, instrument penelitian dan metode analisis
data.
8
BAB IV Pembahasan
Bab ini menjelaskan lebih dalam tentang deskripsi objek penelitian, hasil
analisis serta pembahasan secara mendalam mengenai hasil temuan beserta
implikasinya.
BAB V PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang simpulan dari penelitian yang telah dilakukan,
implementasi serta saran-saran yang dapat diberikan kepada bank BSM dan
pihak-pihak lain yang membutuhkan.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan diketahui hasilnya adalah
sebagai berikut:
Penilaian tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri periode tahun
2013-2014 dengan menggunakan metode RGEC menunjukan bahwa dari segi
profil risiko bank syariah mandiri dalam peringkat komposit 2 sehat,
kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi peringkat komposit 3.
Faktor good corporate governance Bank Syariah Mandiri yang dilihat dari
laporan GCG pada tahun 2013-2015 termasuk kedalam peringkat 2 baik.
Faktor earning (Rentabilitas) yang ditunjukan dengan rasio ROA,
ROE, NIM dan BOPO menunjukan bahwa besarnya rasio ROA dan ROE
pada tahun 2013 tergolong dalam kritria 2 sehat, tahun 2014 tergolong dalam
kriteri 5 tidak sehat, dan tahun 2015 tergolong dalam kriteria 3 cukup sehat
Rasio NIM pada tahun 2013-2015 termasuk dalam kriteria sangat sehat. Rasio
BOPO pada tahun 2013-2015 termasuk dalam kriteria sangat sehat.
Berdasarkan faktor permodalan (capital) yang diukur menggunakan rasio
CAR menunjukan bahwa pada tahun 2013-2015 termasuk kedalam kriteria
sangat sehat.
64
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masih terdapaat
kekurangan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat melengkapi dan
memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini, sehingga penulis memberikan
saran antara lain:
1. Sebagian besar rasio keuangan pada Bank Syariah Mandiri pada tahun
2013-2015 mengalami fluktuasi sehingga mengakibatkan menurunnya
tingkat kesehatan terutama pada tahun 2014, sehingga kinerja Bank
Syariah Mandiri diharapkan lebih ditingkatkan lagi dengan melalui
perbaikan-perbaikan internal bank dan kompetensi agar profil risiko
dan modal bank dapat kembali membaik.
2. Dengaan menjaga tingkat kesehatan bank, Bank Syariah Mandiri dapat
meningkatkan komponen aset, pengelolaan modal, serta pendapatan
operasional. Sehingga kualitas laba untuk periode selanjutnya dapat
ditingkatkan.
3. Periode yang digunakan dalam penelitian ini hanya dari tahun 2013-
2015 hal ini dikarnakan ketersediaan laporan keuangan tahunan yang
didapat dari situs resmi Bank Syariah Mandiri. Diharapkan peneliti
selanjutnya dapat meng upgrade periode dalam penelitian tingkat
kesehatan bank dan supaya memperluas cakupan penelitian tentang
analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan indikator rasio
keuangan lainnya pada pengukuran tingkat kesehatan bank dengan
65
menggunakan metode yang terbaru sesuai dengan surat edaran Bank
Indonesia atau dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syakir, Syaikh. (2014). Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Darus
Sunnah Press
Al-Mahali dan Al-suyuti.1987. Tafsir
Antonio, Muhammad Syafi’I (2001). Bank Syariahdari Teori Ke Praktik. Jakarta :
Gema Insansi Press.
Arbi, H.M. Syarif (2013). Lembaga: Perbankan, Keuangan Dan Pembiayaan.
Yogyakarta : BPFE.
Basyir, Hikmat. (2011). Tafsir Al Muyassar. Solo: An Naba'
Darmawi, Herman (2012). Manajeemen Perbakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Fahmi, Irham (2012). Analisis Kinerja Keuangan : Panduan Bagi Akademisi,
Manajer, dan Infestor Untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis Dari
Aspek Keuangan. Bandung: Alfabeta.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2487034/ini-penyebab-tingginya-
inflasi-januari-2014-versi-bi,diakses-5.6,2017
http://infobanknews.com/bsm-bukukan-laba-rp28958-miliar/-diakses,5,6:2017
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Irmayanto, Juli dkk (2009). Bank Dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Universitas
Trisakti
Jayanti Mandasari. (2015), Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan
Metode RGEC Pada Bank Bumn Periode 2012-2013. Jurnal ISSN 2355-
5408. Ejournal. adbisnis.fisip-unmul.ac.id.
Karim, Adiwarman. (2004). Bank Islam, Analisis Fiqih, dan Keuangan. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2008). Analisis laporan keuangan, PT. Raja grafindo Persada, Jakarta.
Kasmir. (2010). Anlisis Laporn Keungan. Jakarta: Rajawali Pers
67
Katsir, Ibnu (1987) Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Juz IV Beirut: Dar Al-Kutub.
Komang Mahendra Pramana. Analisis Tingkat Kesehatan Bank (Pendekatan
RGEC) Pada Pt. Bank Danamon Indonesia Tbk. Jurnal
Khisti Minarrohmah dkk. (2014), Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan
Menggunakan Pendekatan.
Mariani Mamu. tt, Analisis Tingkat Kesehatan Bank BNI Syariah, Tbk Dengan
Menggunakan Metode RGEC. Jurnal Administrasi Bisnis. Hal. 3
Muhamad. (2000). Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII
Press.
Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Ni Putu Noviantini Permata Yessi dkk. (2015), Analisis Tingkat Kesehatan
Bank Dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earnings, Capital) Studi Pada Pt Bank Sinar
Harapan Bali Periode 2010-2012. Jurnal. Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang. Vol. 1 No.1 Januari 2015, Hal. 2
Prastowo, Dwi dan Rifka. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan
Aflikasi, AMPYKP, Yogyakarta.
Rifai, Veithzal. (2007). Bank And Financial Institution Management
Conventional And Sharia System, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rustom, Bambang Rianto. (2013). Manajemen Risiko Perbankan Syariah di
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) (Studi Pada
Pt. Bank Central Asia Tbk, Periode 2010-2012). Jurnal. Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Vol.
Sandhy Dharmapermata Susanti. (2015), analisis tingkat kesehatan bank
dengan menggunakan metode risk-based bank rating (RBBR). Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Shihab, M. Quraish. (2006). Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian
Al- Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
Suwiknyo, Dwi. (2010). Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,
PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta.
68
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan Konsep, Teori dan Aplikasi, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Tessa Aulia Rahman dkk. (2016), Analisis Kinerja Perbankan Dengan Pendekatan
RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, And
Capital) Untuk Mengetahui Tingkat Kesehatan Bank (Studi Pada Bank
Bumn Dan Bank Pembangunan Daerah Periode 2012-2014). Jurnal.
Administrasi Bisnis (JAB). Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang. Vol. 35 No. 1 Juni 2016, Hal. 98.
Yaya Rizal. Martawireja, Aji Erlangga. Abdurahim, Ahim. (2013). Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat.
Situs Resmi Bank Syariah Mandiri https://www.syariahmandiri.co.id/
Situs resmi Bank Indonesia http://www.bi.go.id/
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal:
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank
Indonesia
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Perihal:
Penilaian Tingkat Keshatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia
69
Lampiran 1
Profil PT Bank Syariah Mandiri, Tbk
A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,
telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap
seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam
kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank
di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha
keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa
bank lain serta mengundang investor asing.
70
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan
dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September
1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
71
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara
pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer,
micro, SME, commercial, dan corporate.
Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan
teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Misi
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
72
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan
pada segmen ritel.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
C. Produk-produk Bank Syariah Mandiri
1. Tabungan BSM
Merupakan tabungan harian yang menggunakan mata uang rupiah.
Rekening ini berdasarkan sistem akad mudharabah muthlaqah. Nasabah
bisa memilih dengan fitur ATM atau tanpa ATM. Baik perorangan
maupun non perorangan (lembaga, organisasi, perkumpulan, dll)
diperbolehkan buka rekening ini.
2. Tabungan BSM Simpatik
Produk Bank Syariah Mandiri yang ini hampir sama dengan
Tabungan BSM di atas. Bedanya Tabungan BSM Simpatik menggunakan
sistem wadhi’ah dan hanya ditujukan perorangan saja.
3. TabunganKu BSM
TabunganKu merupakan program pemerintah untuk meningkatkan
gemar menabung pada masyarakat. TabunganKu ada di seluruh bank di
73
Indonesia, termasuk juga di Mandiri. Baik Mandiri konvensional maupun
syariah memilikinya. Namun keduanya ada bedanya. Berikut inilah sedikit
info mengenai TabunganKu di Bank Mandiri Syariah.
4. Tabungan Berencana BSM
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
5. Tabungan Investa Cendekia BSM
Jenis produk Bank Syariah Mandiri yang satu ini menggunakan
dasar prinsip mudharabah muthlaqah. Rekening ini sangat cocok dipilih
jika untuk keperluan pendidikan anak-anak. Merupakan tabungan
berjangka dengan setoran bulanan tetap.
6. Tabungan Kurban BSM
Bank Mandiri Syariah terkenal sebagai salah satu bank yang
mempermudah nasabahnya untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah.
Tidak hanya itu, ternyata bank ini juga mengeluarkan produk Tabungan
Kurban BSM. Sesuai namanya, tentu tabungan ini cocok bagi anda yang
merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
74
7. Tabungan Pensiun BSM
Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen
yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia. Akad
dasarnya mudharabah muthlaqah.
8. Tabungan Dolar BSM
Sebenarnya produk Bank Syariah Mandiri ini seperti tabungan
harian biasa. Perbedaannya cuma mata uang yang digunakkannya, yaitu
dolar.
75
Lampiran 2
Ikhtisar keuangan Bank Syariah Mandiri
Metode RGEC
Komponen
RGEC
Periode Tahun
2013 2014 2015
NPF 4,32 % 6,84 % 6,06 %
FDR 89,37 % 81,92 % 81,99 %
GCG 1,85 % 2,12 % 2,08 %
ROA 1,53 % -0,04 % 0,56 %
ROE 15,34 % -094 % 5,92 %
NIM 7,25 % 6,20 % 6,53 %
BOPO 74,08 % 76,29 % 81,49 %
CAR 14,10 % 14,12 % 12,85 %
76
77
78
79
Lampiran 3
80
81
Lampiran 4
Curicullum Vitae
Nama : Nu’man
Tempat, Tanggal Lahir: Lampung, 1 Februari 1993
Alamat Asal : Tanjungkerta, Kec. Way Khilau, Kab. Pesawaran,
Lampung.
Alamat Saat Ini : Jln, munggur, Gg Srikandi, Rt/Rw 17/05 No 22.
Demangan Kidul GK 1, gondokusuman, Yogyakarta.
Kode Post : 55221
Alamat Email : [email protected]
No. Hp : 082243436370
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Mahasiswa
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
2000 - 2006 : SDN 1 Tanjungkerta
2006 - 2009 : SMP Gajah Mada Bandar Lampung
2009 - 2012 : MAN 2 KOTA BANDUNG
2013 – 2017 : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta