ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan...
Transcript of ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI … fileanalisis tingkat kepatuhan wajib pajak badan...
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
WAMENA
STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN
KONSULTASI PERPAJAKAN ( KP2KP ) WAMENA, PAPUA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Santa Veronika Logho
132114050
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
i
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
WAMENA
STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN
KONSULTASI PERPAJAKAN ( KP2KP ) WAMENA, PAPUA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Santa Veronika Logho
132114050
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan
mendapat. Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
Matius 7:7
“Tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, hanya saja bagaimana
caramu melakukannya dan bagaimana caramu buat berusaha
mewujudkannya.”
-Nametest-
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Bapa Yohanis Logho dan Mama Mariam Margaretha Tafuran
Kakak Audra Febriandini Logho
Ade Antonius Mario F. Logho
Ade Christina Maria S. Logho
Ade Chresensia Irene M. F. Logho
Ade Evangelista Miracle Logho
Suryandi Reski Agus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
WAMENA
Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
( KP2KP ) Wamena, Papua
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 September 2017 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2017
Yang membuat pernyataan,
Santa Veronika Logho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Santa Veronika Logho
Nomor Mahasiswa : 132114050
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
WAMENA
Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP) Wamena, Papua
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2017
Yang menyatakan,
Santa Veronika Logho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Nicko Kornelius Putra S.E.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah
serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.
5. Dr. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang berguna
pada saat penulis mengerjakan skripsi.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu
untuk kelancaran penelitian ini.
8. Bapak Namson selaku kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wamena, Papua yang telah berkenan
memberikan ijin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
9. Bapak Sajid Purwoko, Kakak Said dan Bapak Boby Afrizal yang telah
membantu memberikan data yang dibutuhkan penulis dan membantu
mengoreksi skripsi.
10. Keluarga Honai (Kakak Aci, Kakak Denny, Mas Pri, Adel, Gege dan Ute
teman kecil yang selalu setia menemani) yang selalu bertanya dan
memberikan semangat serta dukungan.
11. Sahabat Ccu, Valen, Kanthi, Itin, Velin, dan Suster Vernanda yang telah
membantu dalam banyak hal dan memberikan hiburan kapan pun dan
dimana pun.
12. Teman-teman kelas A Akuntansi 2013 yang selalu berbagi tawa, canda,
dan kenangan indah kebersamaan kita.
13. Teman-teman Kelas Bimbingan, atas masukan, dinamika, dan
kebersamaannya selama ini.
14. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Oktober 2017
Penulis
Santa Veronika Logho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Batasan Masalah.............................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9
1. Pengertian Pajak ........................................................................ 9
2. Fungsi Pajak .............................................................................. 10
3. Manfaat Uang Pajak .................................................................. 12
4. Penggolongan Pajak .................................................................. 13
5. Hukum Pajak ............................................................................. 14
6. Tarif Pajak ................................................................................. 15
7. Utang Pajak ............................................................................... 16
8. Asas Pemungutan Pajak ............................................................ 16
9. Prinsip Pemungutan Pajak ........................................................ 17
10. Teori Pemungutan Pajak ........................................................... 18
11. Cara Pemungutan Pajak ............................................................ 19
12. Sistem Pemungutan Pajak ......................................................... 20
B. Wajib Pajak ..................................................................................... 21
1. Pengertian Wajib Pajak ............................................................. 21
2. Kewajiban Wajib Pajak ............................................................. 21
3. Hak Wajib Pajak ....................................................................... 22
C. Pajak Penghasilan............................................................................ 23
1. Pengertian Pajak Penghasilan ................................................... 23
2. Subjek Pajak Penghasilan ......................................................... 23
3. Objek Pajak ............................................................................... 24
D. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ............................................... 25
1. Pengertian NPWP ..................................................................... 25
2. Fungsi NPWP ............................................................................ 25
E. Tingkat Kepatuhan .......................................................................... 25
1. Pengertian Kepatuhan Pajak ..................................................... 25
2. Kriteria Wajib Pajak Patuh........................................................ 27
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak ............. 29
F. Hambatan Pemungutan Pajak Di Daerah ........................................ 30
G. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 32
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 32
1. Tempat Penelitian ...................................................................... 32
2. Waktu Penelitian ....................................................................... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 32
1. Subjek Penelitian ....................................................................... 32
2. Objek Penelitian ........................................................................ 32
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 33
1. Populasi ..................................................................................... 33
2. Sampel ....................................................................................... 33
E. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI ............................................ 37
A. Sejarah Singkat KP2KP Wamena ................................................... 37
B. Visi dan Misi ................................................................................... 38
C. Struktur Organisasi ......................................................................... 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 39
A. Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................... 39
B. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................. 41
C. Analisis Deskriptif .......................................................................... 46
D. Pembahasan ..................................................................................... 49
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 56
A. Kesimpulan ..................................................................................... 56
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 56
C. Saran ................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 58
LAMPIRAN ............................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Badan Yang Tercatat ........................................................ 42
Tabel 2 Wajib Pajak Badan Yang Memiliki NPWP .................................. 42
Tabel 3 Wajib Pajak Badan Yang Tidak Memiliki NPWP ........................ 43
Tabel 4 Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar Pajak ............ 43
Tabel 5 Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak .. 44
Tabel 6 Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Sesuai
Perhitungan Pajak......................................................................... 44
Tabel 7 Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak
Sesuai Perhitungan Pajak .............................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 ...................................................................................... 61
B. Lampiran 2 ..................................................................................... 63
C. Lampiran 3 ...................................................................................... 66
D. Lampiran 4 ...................................................................................... 68
E. Lampiran 5 ...................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA
WAMENA
(Studi Kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP)Wamena, Papua)
Santa Veronika Logho
NIM : 132114050
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib
Pajak Badan di kota Wamena terhadap Undang-Undang perpajakan apakah sudah
sesuai atau tidak sesuai. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan sangat penting
karena dapat meningkatkan penghasilan Negara dalam perpajakan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
dokumen dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan membandingkan
tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota Wamena dengan Undang-Undang
Perpajakan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Badan di kota Wamena belum sesuai, dikarenakan : 1) Wajib Pajak Badan relatif
sedikit yang mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) yaitu sebesar 701 Badan dari 2681 Badan yang tercatat, 2) Wajib Pajak
Badan relatif sedikit yang dapat menghitung pajak terutang dengan benar yaitu
sebesar 586 Badan dari 701 Badan yang memiliki NPWP, 3) Wajib Pajak Badan
relatif sedikit yang membayar pajak terutang tepat waktu yaitu sebesar 586 Badan
dari 701 Badan yang memiliki NPWP.
Kata kunci: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
ABSTRACT
Analysis Of Corporate Taxpayer Compliance Level In Wamena City
(Case study in Tax Services, Dissemination, and Consultation Office
Wamena,Papua )
Santa Veronika Logho
NIM : 132114050
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this research was to find out determine the level of
corporate taxpayer compliance in the city of Wamena against the tax law whether
it is appropriate or not appropriate. The compliance rate of the Corporate
Taxpayer is very important because it can increase the State's income in taxation.
Data were gathered by document and interview data. Data analysis was
done by comparing the compliance rate of Corporate Taxpayer in Wamena city
with Taxation Law.
The results indicated that the taxpayer compliance level of the Agency in
the city of Wamena has not been suitable, because: 1) The relatively few
taxpayers who registered to have the Taxpayer Identification Number (NPWP) of
701 corporate of 2681 registered corporate, 2) Mandatory Relatively few
corporate taxes properly calculated taxes of 586 corporate from 701 corporate
with NPWP, 3) relatively few corporate taxpayers paid taxes payable on time at
586 corporate from 701 corporate with NPWP.
Keywords : Taxpayer Compliance Rate of the Agency
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa penghasilan negara yang digunakan
untuk membiayai keperluan negara bersumber dari penerimaan pajak dan
penerimaan bukan pajak. Penerimaan pajak di bagi atas dua yang pertama
pajak dalam negeri yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, Cukai, Pajak lainnya. Penerimaan pajak yang kedua pajak
perdagangan Internasional tediri atas Bea Masuk dan Pajak Ekspor
sedangkan penerimaan bukan pajak terdiri dari penerimaan sumber daya
alam, bagian laba BUMN, penerimaan Negara bukan pajak lainnya dan
pendapatan badan layanan umum. Penerimaan-penerimaan ini digunakan
untuk membiayai berbagai proyek pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, dan lain-lain.
Penerimaan-penerimaan ini juga digunakan untuk pembiayaan dalam
rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat, (Diana,
2013 : 40)
Pajak di pungut menurut undang-undang yang berlaku, serta
merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat maupun badan dan tidak
memberikan imbalan secara langsung kepada individu melainkan
digunakan untuk keperluan negara dan digunakan bagi kemakmuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
rakyat (Mitra Wacana Media, 2015:3). Pajak dibagi menjadi dua yaitu
pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat terdiri atas PPh, PPN dan PPn
BM, PBB (Perikanan, Perkebunan dan Perhutanan) dan Bea Materai, Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Penerimaan negara yang
berasal dari migas. Pajak pusat dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai keperluan negara sedangkan pajak daerah
terdiri atas PBB (Perkotaan dan Pedesaan) Pajak Hotel, Pajak Restoran,
Pajak Reklame, Pajak Kendaraan Bermotor dan lain-lain. Pajak daerah
dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai
keperluan daerah. Penerimaan lainnya adalah penerimaan negara bukan
pajak yang terdiri dari Bea masuk, Bea Keluar, Bea Balik Nama, Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Cukai, Retribusi Daerah dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (Rahayu, 2010: 45).
Demi terciptanya pembangunan yang lancar maka diperlukan
adanya kondisi yang kondusif antara penerimaan negara dan pengeluaran
negara. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik
mengenai realisasi penerimaan negara tahun 2012–2016, jumlah yang
dihasilkan dari penerimaan pajak memiliki peranan yang dominan dengan
jumlah Rp.1.565.784,10 di banding penerimaan bukan pajak dengan
jumlah Rp.280.291,40 (Badan Pusat Statistik, 2016). Dari hasil tersebut
kita dapat melihat bahwa penerimaan pajak merupakan sumber utama
yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Karena penerimaan pajak merupakan sumber utama, maka
Direktorat Jendral Pajak menempuh berbagai cara agar meningkatkan
penerimaan negara, seperti meningkatkan jumlah wajib pajak yang aktif,
meningkatkan tarif pajak tertentu, memperluas objek yang dikenakan
pajak,dan lain-lain. Upaya lain juga telah ditempuh seperti penggantian
sistem perpajakan yang awalnya diisi oleh petugas perpajakan (Official
Assessment System) diganti dengan pengisian, penghitungan, dan
pelaporan pajak yang dilakukan oleh masing-masing individu (Self
Assessment System). Dengan kata lain wajib pajak diberi kepercayaan
penuh untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang akan dibayarkan ke
kantor pajak. Selain itu pemerintah juga memberikan wewenang kepada
pihak ketiga (With Holding System) untuk menentukan (menghitung dan
menetapkan) besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Pihak ketiga
disini adalah pihak lain selain pemerintah (Diana, 2013: 78)
Namun dalam kenyataannya hingga saat ini sistem pembayaran
pajak sangat sulit untuk dijalankan sesuai dengan harapan. Sadhani
(dikutip oleh Tarjo dan Kusumawati, 2006) menjelaskan bahwa tingkat
kepatuhan perpajakan masih tergolong rendah yang ditunjukkan dengan
masih sedikitnya jumlah individu yang mempunyai Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dan melaporkan SPT.Tingkat rasio kepatuhan yang
ditetapkan untuk tahun 2016 ini ditargetkan mencapai 72,5% (Kementrian
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak,2016). Namun dari
data mengenai rasio kepatuhan wajib pajak tahun 2012-2015 di Kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pelayanan Pajak kota Wamena, jumlah Wajib Pajak yang melaporkan SPT
masih dibawah dari rasio yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melapor pajak masih sangat minim.
Dari hasil tersebut sangatlah penting bagi pemerintah untuk meningkatkan
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya. Terdapat beberapa
faktor yang menjadi pemicu tidak patuhnya wajib pajak diantaranya
kualitas pelayanan yang kurang memberikan kenyamanan bagi wajib
pajak, sistem yang sulit dijalankan oleh wajib pajak, reputasi petugas
perpajakan dan transparansi serta akuntabilitas dari penggunaan dana
pajak yang dibayarkan (Diana,2010: 82). Sistem perpajakan yang dinilai
sulit akan enggan untuk digunakan sehingga sistem yang telah di buat
pemerintah dalam rangka modernisasi seperti e-banking, e-registration, e-
SPT, e-felling dan drop box akan sia-sia, dan juga layanan internet yang
kurang memadai menjadi salah satu pemicu wajib pajak tidak mau
menggunakan sistem baru yang telah disedikan. Agar masalah sistem
tersebut dapat diatasi, diharapkan kepada semua petugas pajak dan juga
pemerintah agar memberikan sosialisasi kepada wajib pajak dan
memperbaiki layanan internet sehingga sistem tersebut dapat digunakan.
Kemudian masalah mengenai transparasi dan akuntabilitas dana
pajak yang dibayarkan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Karena saat membayar pajak namun tidak diketahui dananya digunakan
untuk apa akan membuat masyarakat memiliki persepsi bahwa membayar
pajak hanya akan merugikan (Diana, 2013:79). Dapat dilihat juga dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kasus-kasus yang terjadi dan melibatkan pegawai pajak membuat
masyarakat enggan membayar pajak karena dalam pemikiran masyarakat
dana yang disetorkan hanya akan dikorupsi oleh pegawai pajak. Oleh
karena itu transparansi dan akuntabilitas dana pajak harus dilakukan dan
ditunjukkan bahwa dana tersebut memang digunakan untuk pembangunan
dan kepentingan masyarakat.
Dalam penelitian sebelumnya menjelaskan tentang faktor-faktor
yang terjadi di masyarakat dan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
pajak dalam memiliki NPWP dan melaporkan SPT. Namun pada
penelitian kali ini peneliti tidak membahas tentang faktor-faktor tersebut
tetapi akan melihat bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak. Oleh karena
itu peneliti mengambil judul “Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Badan di Kota Wamena” (studi kasus di Kantor Pelayanan Penyuluhan
dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wamena).
B. Rumusan Masalah
Masalah yang terjadi di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan Kota Wamena saat ini adalah tingkat kepatuhan
Wajib Pajak Badan, seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang
diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian dibawah ini :
Bagaimanakah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota Wamena ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui
bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan hanya dalam wilayah kota Wamena.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh beberapa pihak dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
Penelitian ini dapat menjadi masukan atau tambahan informasi
mengenai tindakan yang harus diambil oleh Kantor Pelayanan Pajak,
guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak Badan yang dilayani oleh
Kantor Pelayanan Pajak tersebut.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan, informasi, bacaan, serta referensi di bidang perpajakan
bagi pihak yang berminat terhadap topik perpajakan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini jelas menjadi tambahan informasi dan pengetahuan
bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori yang telah diterima saat
kuliah. Melalui penelitian ini juga peneliti dapat mengetahui secara
langsung bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di kota
Wamena.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Dalam bab ini berisi teori-teori yang digunakan penulis sebagai
dasar penelitian, hambatan pemungutan pajak dan hasil penelitian
terdahulu.
Bab III : Metode Penelitian
Dalam bab ini membahas jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, penetapan populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum KP2KP Wamena
Dalam bab ini mejelaskan mengenai sejarah singkat Kantor
Pelayanan Pajak KP2KP Wamena, visi, misi, motto, wilayah
kerja, dan struktur organisasi.
Bab V : Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini menjelaskan mengenai Analisis dan pembahasan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab VI : Penutup
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan masalah dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pajak
Terdapat beberapa definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli,
yaitu:
a. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani (Diana, 2013:34) pajak adalah
iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. Umum berhubung
tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
b. Menurut Prof. Dr. Djajadiningrat (Diana, 2013:34. Siti Resmi,
2014:1) Pajak adalah suatu kewajiban untuk menyerahkan
sebagian kekayaan Negara karena suatu keadaan, kejadian, dan
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu. Pungutan tersebut
bukan sebagai hukuman, tetapi menurut peraturan-peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan. Untuk itu, tidak ada
jasa balik dari Negara secara langsung, misalnya untuk memelihara
kesejahteraan umum.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Menurut pasal 1 Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang
ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Diana,2013:36, Abdul
Halim,Icuk Rangga Bawono,Amin Dara, 2014:15) Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapat kontraprestasi secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Dari definisi tersebut, dapat diuraikan beberapa unsur pajak antara
lain (Suparmono, Damayanti 2010:2):
1) Pajak merupakan iuran dari rakyat kepada negara
2) Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
3) Tidak ada kontraprestasi secara langsung oleh pemerintah
dalam pembayaran pajak
4) Digunakan untuk membiayai pengeluaran pajak
2. Fungsi Pajak
a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)
Sebagai alat (sumber) untuk memasukkan uang sebanyak-
banyaknya dalam kas Negara dengan tujuan untuk membiayai
pengeluaran negara yaitu pengeluaran rutin dan pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Fungsi Mengatur (Reguler)
Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di bidang keuangan
(umpamanya bidang ekonomi, politik, budaya, pertahanan
keamanan).
c. Fungsi Stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga
sehingga inflasi dapat dikendalikan.
d. Fungsi Retribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk
membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan
kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
e. Fungsi Demokrasi
Pajak yang sudah dipungut oleh negara merupakan wujud sistem
gotong royong. Fungsi ini dikaitkan dengan tingkat pelayanan
pemerintah kepada masyarakat pembayaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Manfaat Uang Pajak
a. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara.
Negara dalam menjalankan tugas rutin dan pembangunan
memerlukan biaya. Biaya tersebut antara lain diperoleh dari
penerimaan pajak.
b. Pajak merupakan salah satu alat pemerataan.
Pengenaan pajak dengan tarif progresif dimaksudkan untuk
mengenakan pajak yang lebih tinggi pada golongan yang lebih
mampu. Dana yang dipindahkan dari sektor swasta ke sektor
pemerintah dipergunakan untuk membiayai proyek yang terutama
dinikmati oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, seperti
untuk sarana peribadatan, sarana pendidikan, sarana transportasi,
sarana kesehatan, sarana penghubung, sarana pertahanan/keamanan
dan sebagainya.
c. Pajak merupakan salah satu alat untuk mendorong investasi.
Sebagaimana telah disebutkan dalam fungsi pajak budgeter,
apabila masih ada sisa dari dana yang dipergunakan untuk
membiayai pengeluaran negara (rutin), maka kelebihan tersebut
dapat dipakai sebagai Tabungan Pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Penggolongan Pajak
a. Pajak Menurut Sifatnya
1) Pajak Subyektif
Pajak yang erat kaitannya atau hubungannya dengan subyek
pajak atau yang dikenakan pajak dan besarnya dipengaruhi oleh
keadaan Wajib Pajak.
2) Pajak Objektif
Pajak yang erat hubungannya dengan objek pajak, yang selain
dari pada benda dapat pula berupa keadaan, perbuatan atau
peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar.
b. Pajak Menurut Pembebanannya
1) Pajak Langsung
Pajak yang langsung dibayar atau dipikul oleh wajib pajak
yang bersangkutan dan pajak ini langsung dipungut pemerintah
dari wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain
serta dipungut secara berkala.
2) Pajak Tidak Langsung
Pajak yang dipungut kalau ada suatu peristiwa atau perbuatan
tertentu, seperti penggerakan barang tidak bergerak, pembuatan
akte, dan lain-lain dan pembayar pajak dapat melimpahkan
beban pajaknya kepada pihak lain serta pajak ini tidak
mempergunakan surat ketetapan pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Pajak Menurut Kewenangannya
1) Pajak Pusat
Pajak yang wewenang pemungutannya atau dikelola oleh
pemerintah Pusat dan hasilnya dipergunakan untuk membiayai
pengeluaran rutin negara dan pembangunan (APBN).
2) Pajak Daerah
Pajak yang wewenang pemungutannya atau dikelola oleh
pemerintah Daerah (baik pemerintah propinsi maupun
pemerintah kabupaten/kota) dan hasilnya dipergunakan untuk
membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan daerah
(APBD).
5. Hukum Pajak
Menurut Diana (2013:45) secara hukum pembagian hukum di
Indonesia terdiri atas :
a. Hukum Perdata
Hukum yang mengatur perseorangan dengan perseorangan yang
lain menitikberatkan kepada kepentingan individu.
b. Hukum Publik
Hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat.
Menurut Dr. Rochmat Somitro (Diana,2013:45) Hukum Pajak
adalah suatu kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pemerintah sebagai pemungut pajak dengan rakyat sebagai
pembayar pajak. Hukum pajak terbagi menjadi dua yaitu (Siti
Resmi,2014:4) :
c. Hukum Pajak Materiil
Yang memuat norma-norma yang menerangkan keadaan-keadaan,
perbuatan-perbuatan, peristiwa-peristiwa hukum yang dikenakan
pajak,siapa yang harus dikenakan pajak, dan berapa besar
pajaknya.
d. Hukum Pajak Formil
Merupakan peraturan-peraturan mengenai berbagai cara untuk
mewujudkan hukum materiil menjadi suatu kenyataan.
6. Tarif Pajak
Menurut Diana (2013:46) tarif dibagai menjadi 4 yaitu :
a. Tarif Tetap
Tarif yang besarnya merupakan jumlah yang tetap, tidak berubah
jika yang dijadikan dasar perhitungan berubah.
b. Tarif Proporsional atau Tarif Sebanding
Tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang
proporsinal terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
c. Tarif Progresif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tarif berupa presentase yang semakin besar/meningkat apabila
dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.
d. Tarif Degresif
Tarif berupa presentase yang semakin kecil menurun apabila dasar
pengenaan pajaknya semakin meningkat.
7. Utang Pajak
Menurut Diana (2013:47) utang pajak adalah kewajiban pemotongan,
pemungutan dan pembayaran pajak sangat tergantung pada saat
terutangnya pajak.
8. Asas Pemungutan Pajak
a. Asas Domisili
Apabila pemerintah hendak melaksanakan pemungutan pajak
berdasarkan asas ini, maka yang menjadi dasar pemungutannya
adalah tempat tinggal si wajib pajak dengan tidak memandang
dimana pendapatan ini berasal, apakah dari dalam atau dari luar
negeri.
b. Asas Sumber
Cara pemungutan pajaknya adalah dengan melihat objek pajak
tersebut bersumber dari mana, jadi apabila di suatu negara terdapat
sumber-sumber penghasilan, maka negara tersebutlah yang berhak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
memungut pajaknya dengan tidak menghiraukan tempat dimana
wajib pajak itu berada.
c. Asas Kebangsaan
Pajak yang dikenakan suatu negara pada orang-orang yang
mempunyai kebangsaan dari negara tersebut, dengan tidak
memperdulikan dimana wajib pajak itu bertempat tinggal.
9. Prinsip Pemungutan Pajak
a. Prinsip Keadilan dan Pemerataan
Menurut Adam Smith (Rahayu, 2010:64) Equality mengandung
arti bahwa keadaan yang sama atau orang yang berada dalam
keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama.
b. Prinsip Kepastian Hukum
Menurut Adam Smith (Rahayu,2010:67) kaidah certainty
dimaksudkan supaya pajak yang harus dibayar seseorang harus
terang dan pasti tidak dapat dimulur-mulur atau ditawar-tawar.
c. Prinsip Convenience
Menurut Adam Smith (Rahayu,2010:70) mengungkapkan kaidah
conveniencedimaksudkan supaya dalam memungut pajak,
pemerintah hendaknya memperhatikan saat-saat yang paling baik
bagi si pembayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Prinsip Efisiens Economic
Menurut Adam Smit (Rahayu,2010:71) mengungkapkan kaidah
efficiency dimaksudkan supaya pemungutan pajak hendaknya
dilaksanakan dengan sehemat-hematnya, jangan sampai biaya-
biaya memungut justru menjadi lebih tinggi dari pada pajak yang
dipungut.
10. Teori Pemungutan Pajak
Diana (2013:75) mengatakan hukum pajak harus berdasarkan keadilan
dan untuk menyatakan keadilan kepada hak negara untuk memungut
pajak, ada beberapa teori dasar, yaitu:
a. Teori Asuransi
Bahwa pajak disamakan dengan pembayaran premi untuk
perlindungan seperti terdapat dalam asuransi pertanggungan.
b. Teori Kepentingan
Sudah selayaknya apabila biaya yang telah dikeluarkan oleh negara
untuk kepentingan penduduk dibebankan kepada rakyat.
c. Teori Daya Pikul
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa yang diberikan
oleh negara kepada warganya dalam bentuk perlindungan jiwa dan
harta, sehingga wajar apabila biaya yang telah dikeluarkan oleh
negara tersebut dipikulkan kepada yang menikmatinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Teori Bakti
Negara mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak dan warga
negara mempunyai kewajiban membayar pajak sebagai bukti tanda
baktinya kepada negara yang menyelenggarakan berbagai
kepentingan umum.
e. Teori Daya Beli
Keadilan pemungutan pajak adalah dengan melihat aspek timbal
balik terhadap kedua belah pihak, masyarakat dan negara.
11. Cara Pemungutan Pajak
a. Stelsel Rill
Besarnya pajak yang dipungut berdasarkan penghasilan nyata yang
diperoleh oleh wajib pajak untuk masa yang bersangkutan.
b. Stelsel Fiktif
Besarnya pajak yang dipungut berdasarkan perkiraan besarnya
pajak yang terutang untuk dikenakan kepada wajib pajak.
c. Stelsel Campuran
Besarnya pajak yang dipungut pada awal tahun berdasarkan surat
ketetapan pajak sementara yang dikeluarkan pada awal tahun yang
berhitungan awalnya berdasarkan stelsel fiktif (perkiraan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
12. Sistem Pemungutan Pajak
a. Kebijakan Pajak (Tax Policies)
Kebijakan pajak adalah kebijakan untuk mempengaruhi produksi
masyarakat, kesempatan kerja, dan inflasi, dengan menggunakan
instrumen pemungutan pajak dan pengeluaran belanja negara.
b. Undang-Undang Pajak (Tax Laws)
Hukum pajak merupakan keseluruhan peraturan, kewenangan
pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkan kembali kepada masyarakat melalui kas negara.
c. Administrasi Pajak (Tax Administration)
Administrasi pajak dalam arti luas meliputi fungsi, sistem dan
organisasi kelembagaan. Administrasi perpajakan memegang
peranan penting karna seharusnya bukan saja sebagai perangkat
laws enforcement, tetapi lebih penting dari itu, sebagai service
point yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
sekaligus pusat informasi perpajakan.
Menurut Diana, Suparmono, Damayati (2013:78, 2009:4) Ada tiga
sistem pemungutan pajak, yaitu :
1. Official Assessment System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Self Assessment System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang dan membayarnya sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.
3. Withholding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan (menghitung dan
menetapkan) besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
B. Wajib Pajak
1. Pengertian Wajib Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, “ Wajib Pajak adalah
orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak,
dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan’’.
2. Kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban wajib pajak yang diatur dalam undang-undang perpajakan
adalah sebagai berikut (Diana,2013:173, Siti Resmi 2014:22) :
a. Kewajiban untuk mendaftarkan diri
b. Kewajiban mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Kewajiban membayar atau menyetor pajak
d. Kewajiban membuat pembukuan atau pencatatan
e. Kewajiban menaati pemeriksaan pajak
f. Kewajiban melakukan pemotongan atau pemungutan pajak
g. Kewajiban membuat faktur pajak
h. Dalam hal terjadi pemeriksaan pajak, wajib pajak wajib :
1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan
usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang
pajak.
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan
yang dipandang perlu dan memberikan bantuan guna
kelancaran pemeriksaan.
3) Memberikan keterangan yang diperlukan.
3. Hak Wajib Pajak
Hak-hak Wajib Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
adalah sebagai berikut (Siti Resmi,2014: 23):
a. Melaporkan beberapa masa pajak dalam 1 (satu) SPT.
b. Mengajukan keberatan dan banding bagi Wajib Pajak dengan
kriteria tertentu.
c. Memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Membetulkan SPT yang telah disampaikan dengan menyampaikan
pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur Jendral Pajak belum
melakukan tindakan pemeriksaan.
e. Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
pajak.
f. Mengajukan keberatan kepada Dirjen Pajak.
g. Mengajukan permohonan banding kepada badan peradilan pajak
atas Surat Keputusan Keberatan.
h. Menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
i. Memperoleh pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi.
C. Pajak Penghasilan
1. Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak (Siti Resmi,
2011:74).
2. Subjek Pajak Penghasilan
Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 Undang-undang No.36 Tahun 2008,
subjek pajak dikelompokkan sebagai berikut (Siti Resmi,2011:75) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Subjek Pajak Orang Pribadi
Orang pribadi sebagai Subjek Pajak dapat bertempat tinggal atau
berada di Indonesia ataupun luar Indonesia.
b. Subjek Pajak warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan,
menggantikan yang berhak.
c. Subjek Pajak Badan
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau
badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
d. Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap
3. Objek Pajak
Yang menjadi Objek Pajak adalah Penghasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Nomor Pokok Wajib Pajak
1. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada
Wajib Pajak sebagai sarana administrasi perpajakan, yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
2. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
a. Sebagai tanda pengenal diri atau tanda identitas Wajib Pajak.
b. Sebagai sarana administrasi perpajakan.
E. Tingkat Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan Pajak
Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia (1995) dalam Rahayu
(2010: 138), istilah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran
atau aturan. Dalam perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa
Kepatuhan Perpajakan merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta
melaksanakan ketentuan perpajakan. Jadi, wajib Pajak yang patuh
adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Safri Nurmantu (dikutip oleh Rahayu,2010:138) mengatakan
bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan
dan melaksanakan hak perpajakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Rahayu (2010: 138) mengatakan ada dua macam kepatuhan, yaitu:
a. Kepatuhan Formal
Kepatuhan Formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak
memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan
dalam undang-undang perpajakan.
b. Kepatuhan Material
Kepatuhan Material adalah suatu keadaan di mana Wajib Pajak
secara substantive atau hakekatnya memenuhi semua ketentuan
material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang
perpajakan.
Devano (2006) dalam Rustiyaningsih (2011), mengemukakan
kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin
dalam situasi berikut ini:
a. Wajib Pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.
c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.
d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Menurut Chaizi Nasucha dalam Rahayu 2010:139), kepatuhan Wajib
Pajak dapat diidentifikasi dari:
a. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Kepatuhan untuk melaporkan kembali Surat Pemberitahuan
(SPT).
c. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang,
dan
d. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.
2. Kriteria Wajib Pajak Patuh
Menurut Keputusan Mentri Keuangan No.544/KMK.04/2000,
bahwa kriteria kepatuhan Wajib Pajak adalah sebagai berikut (Rahayu,
2010:139):
a. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak
dalam 2 tahun terakhir.
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,
kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak.
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam
hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi
pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak
yang terutang paling banyak 5%.
e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir
diaudit oleh Akuntan Publik dengan pendapat wajar tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak
mempengaruhi laba rugi fiskal.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK. 03/2012,
mengenai tata cara penetapan Wajib Pajak dengan riteria tertentu
dalam rangka pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
adalah sebagai berikut :
a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat pemberitahuan (SPT)
berarti :
1) Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan selama 3 (tiga)
Tahun Pajak terakhir yang wajib disampaikan sampai dengan
akhir tahun sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan
Kriteria Tertentu dilakukan tepat waktu.
2) Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat dalam
tahun terakhir sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan
Kriteria Tertentu untuk Masa Pajak Januari sampai November
tidak lebih dari 3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan
tidak berturut-turut;
3) Seluruh Surat Pemberitahuan Masa dalam tahun terakhir
sebelum tahun penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu
untuk Masa Pajak Januari sampai November telah disampaikan;
dan
4) Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat sebagaimana
dimaksud pada huruf b telah disampaikan tidak lewat dari batas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Masa Pajak
berikutnya.
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,
kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh ijin
mengangsur atau menunda pembayaran, berarti keadaan Wajib
Pajak pada tanggal 31 Desember tahun sebelum penetapan
sebagai Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu.
c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,
berartilaporan keuangan yang dilampirkan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang wajib
disampaikan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sampai
dengan akhir tahun sebelum tahun penetapan Wajib Pajak
Dengan Kriteria Tertentu.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak,
antara lain (Rustiyaningsih, 2011: 49):
a. Pemahaman terhadap sistem self assessment;
b. Kualitas Pelayanan;
c. Tingkat pendidikan;
d. Tingkat penghasilan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
e. Persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan.
F. Hambatan Pemungutan Pajak Di Daerah
Tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak masih
sangat rendah sehingga dilakukan kembali sosialisasi yang dihadiri oleh
organisasi pengusaha, PNS, pedagang dan masyarakat. (Suluh Papua, 23
0ktober 2014).
G. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
mengenai Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam
Memiliki NPWP. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rina Komarawati
(2011) menemukan bahwa tingkat kepatuhan di kabupaten Lahat masih
sangat rendah. Kondisi tersebut terlihat dari rasio penyampaian SPT
tahunan wajib pajak orang pribadi karyawan yang fluktuatif. Dan juga
penerapan kebijakan pemerintah melalui Dirjen Pajak dalam pemberian
NPWP yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
berorientasi pada usaha peningkatan jumlah wajib pajak yang memiliki
NPWP berhasil.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Kuirina Rosvita (2015)
mengenai faktor-faktor seperti pengaruh pengetahuan pajak, kualitas
pelayanan dan pemahaman atas sanksi pajak terhadap kepatuhan Wajib
Pajak berpengaruh positif. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Happy Kurniasari (2016) yang menghubungkan persepsi Self Assessment,
sosialisasi perpajakan dan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang
positif cukup serta positif lemah terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Penelitian yang dilakukan oleh Winda Kurnia Fikriningrum (2012)
pada KPP Pratama Candisari menemukan bahwa faktor persepsi atas
efektivitas sistem perpajakan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kewajiban membayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan
studi kasus. Studi kasus yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang
dibutuhkan dengan cara menarik sampel dari unit sampel tertentu yang
berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam (Wiyono,2011: 135).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan(KP2KP) Wamena yang terletak di jalan Yos
Sudarso No.60, Wamena, Papua.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2016 – Januari
2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan yang terdaftar di
KP2KP Wamena.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. Penetapan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti dan terdiri atas
sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas (Sumarni
dan Salamah, 2006:69). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP Wamena.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Salamah,
2006:70). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel
jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sangadji dan Sopiah,
2010:183)
E. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode pemilihan sampel Jenuh. Sampel Jenuh merupakan semua
populasi yang ada di ambil menjadi sampel. Dalam hal ini, seluruh
populasi Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP Wamena mulai dari
tahun 2012 sampai tahun 2015 di gunakan sebagai sampel. Sehingga tidak
memerlukan perhitungan sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sekunder
untuk memperoleh data yang diperlukan. Data sekunder adalah jenis data
yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua baik
berupa data kualitatif maupun data kuantitatif (Wiyono,2011:133). Selain
itu ada data yang diperoleh melalui data dokumen,kepustakaan dan sumber
tertulis lainnya yang memiliki hubungan dengan pokok bahasan yang
diteliti.Data yang dibutuhkan meliputi data dokumen Wajib Pajak Badan
yang terdaftar di KP2KP Wamena dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2015. Dalam hal kepatuhan berarti memiliki NPWP, tepat waktu
membayar pajak, Wajib Pajak Badan membayar pajak sesuai dengan
perhitungan pajaknya (Tidak Kurang bayar ataupun lebih bayar).
Selain itu peneliti juga menggunakan data penelitian wawancara.
Menurut sugiyono (2010: 197) melalui wawancara peneliti berusaha
mendapatkan informasi lebih mendalam lagi yang ada pada objek
penelitian, sehingga peneliti mudah menentukan variabel atau masalah
yang harus diteliti. Wawancara ditujukan kepada pihak yang mewakili
berbagai tingkatan yang ada dalam objek penelitian dalam hal ini
wawancara dilakukan kepada bagian administrasi KP2KP Wamena.
Peneliti tidak melakukan wawancara secara terstruktur, peneliti melakukan
wawancara secara garis besar permasalahan mengenai kepatuhan WP
Badan dan bagaimana penyampaian SPT Tahunan WP Badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif.
Analisis Deskriptif adalah memberikan deskripsi mengenai karakteristik
variabel penelitian yang sedang diamati serta data demografi responden
(Nuryaman dan Christina, 2015: 118). Analisis Deskriptif dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan data didapatkan melalui data dokumen dan melalui
wawancara yang dilakukan kepada bagian administrasi sebagai data
pendukung.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan banyaknya variasi
untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan
Wajib Pajak Badan.
3. Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari:
a. JumlahWajib Pajak Badan yang terdaftar di KP2KP
Wamena.
b. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP dengan Wajib
Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak
dengan Wajib Pajak Badan yang tidak tepat waktu
membayar pajak.
d. Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak dengan Wajib Pajak Badan yang
membayar pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak.
4. Melakukan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan membandingkan data
dokumen yang didapatkan dengan teori mengenai kepatuhan wajib
pajak dan didukung dengan hasil wawancara dari bagian administrasi.
Analisis deskriptif ini dikelompokkan dari tahun ke tahun mulai dari
tahun 2012 sampai tahun 2015 dan di sertakan dengan jumlah dari
setiap karakteristik – karakteristik responden.
5. Pembahasan
Menjelaskan tingkat kepatuhan dari tahun 2012 sampai tahun 2015
berdasarkan karakteristik – karakteristik responden yang dilihat sesuai
persentase perhitungan matematika umum serta penyebab terjadinya
kenaikan dan penurunan kepatuhan Wajib Pajak Badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Singkat KP2KP Wamena
Pada tahun 1990 Kantor KP2KP (Kantor Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan) berdiri. Nama semula kantor ini adalah KP4
(Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan). Kemudian pada
tahun 2008 berubah nama menjadi KP2KP Wamena sampai saat ini.
Sejarah kantor inspensi pajak pada tahun 1990 pertama kali
dipimpin oleh kepala kantor Bapak Deki Kowoy yang menjabat selama 4
tahun, dari tahun 1992 – 1995. Kemudian digantikan oleh Bapak Jafar
Tugulele yang menjabat selama 4 tahun, dari tahun 1996 – 1999. Tahun
berikutnya digantikan oleh beberapa pimpinan lainnya sampai tahun 2010
– 2011 dipimpin oleh Bapak Yakobus Samperura yang hanya menjabat
satu tahun. Tahun 2012 – 2013 dipimpin oleh Bapak Paulus Loleng.
Tahun 2014 sampai sekarang dipimpin oleh Bapak Namson.
Kantor KP2KP Wamena adalah kantor yang membantu KPP
Pratama Jayapura untuk menjalankan segala kegiatan perpajakan di
daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh KPP Pratama Jayapura.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. Visi dan Misi
1. Visi
Visi dari KP2KP yaitu menjadi Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan yang menjalankan tugas dan fungsi sesuai
Nilai- nilai Kementrian Keuangan
2. Misi
Misi yang dijalankan adalah meningkatkan penerimaan Negara
dari sektor perpajakan melalui kegiatan Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi yang efisien dan efektif
C. Struktur Organisasi
KP2KP Wamena terdiri atas 3 bagian. Uraian struktur organisasi
KP2KP Wamena sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
2. Pelayanan NPWP dan SPT
Bagian ini melaksanakan urusan pembuatan NPWP dan SPT
Tahunan Wajib Pajak.
3. Pengelola Keuangan dan Kepegawaian
Bagian ini melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Badan. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di lihat dari beberapa
variasi yang diambil dari teori. Teori yang diambildiantaranya adalah
wajib pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua ketentuan
perundang – undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap
dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,
membayar pajak yang terutang tapat pada waktunya, patuh untuk
menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), patuh dalam membayar
tunggakan, tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak
pidana dibidang perpajakan dan selalu menyelenggarakan pembukuan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama bagian administrasi
KP2KP mengenai tingkat kepatuhan berdasarkan teori yang disebutkan
diatas, dalam hal memahami semua ketentuan perundang – undangan
perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, Wajib Pajak
memahami undang – undang dan mengisi formulir dengan jelas, seperti
yang di katakan oleh Bapak Sajid dalam kutipan wawancara berikut:
“ Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk
memahami semua ketentuan peraturan perundang – undangan
perpajakan ? IYA . Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak
dengan lengkap dan jelas ? IYA.”
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Disisi lain kepatuhan Wajib Pajak Badan mengenai penghitungan
jumlah pajak yang terutang dengan benar dan membayar pajak tepat
waktu, Wajib Pajak Badan masih sebagian yang menghitung jumlah pajak
dengan benar dan yang lain masih belum menghitung dengan benar. Wajib
Pajak Badan membayar pajak tepat waktu, seperti dalam kutipan
wawancara berikut :
“ Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang
terutang dengan benar ? IYA, tetapi hanya sebagian yang menghitung
dengan benar. Jika ada yang salah menghitung akan di kembalikan dan
diisi dalam formulir pembetulan ke berapa. Apakah Wajib Pajak Badan
membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya ? IYA.”
Selain itu, tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dilihat dari patuh
menyetorkan kembali SPT hanya sebagian kecil yang patuh dalam
menyetorkan SPTnya. Dalam hal patuh membayar tunggakannya, Wajib
Pajak Badan akan membayar tunggakannya apabila mendapatkan Surat
Tagihan Pajak (STP). Dapa dilihat dalam hasil wawancara berikut :
“ Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam menyetorkan kembali
SPTnya ? Hanya sebagian kecil saja. Apakah Wajib Pajak Badan patuh
dalam membayar tunggakannya ? Kalau dapat Surat Tagihan Pajak
(STP) baru mau taat membayar tunggakan.”
Dalam kriteria kepatuhan dikatakan bahwa Wajib Pajak Badan
tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
perpajakan dan untuk wilayah KP2KP belum terjadi tindak pidana
tersebut. Kriteria berikutnya dikatakan untuk Wajib Pajak Badan agar
selalu menyelenggarakan pembukuan. Wajib Pajak Badan yang berada di
wilayah KP2KP tidak selalu menyelenggarakan pembukuan tetapi ada
Wajib Pajak Badan tertentu. Dibawah ini merupakan cuplikan wawancara
peneliti dengan bagian administrasi :
“ Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan
tindak pidana dibidang perpajakan ? Untuk wilayah KP2KP Wamena
belum ada. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan
pembukuan ? Ada Wajib Pajak tertentu, misalnya Ropan supermarket.”
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Berdasarkan data yang di peroleh dari KP2KP Wamena hingga
tahun 2015, jumlah Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP tercatat
sebesar 701. Dalam penelitian ini tidak digunakan pengambilan sampel,
karena metode yang digunakan adalah metode pemilihan sampel Jenuh.
Pengambilan data dalam penelitian ini diperoleh dari data dokumen dari
KP2KP Wamena dan didukung dengan wawancara kepada bagian
administrasi kantor.
Karakteristik responden dalam penelitian ini akan dikelompokkan
berdasarkan Jumlah Badan yang terdaftar, Wajib Pajak Badan yang
memiliki NPWP, Wajib Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP, Wajib
Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak, Wajib Pajak Badan yang
tidak tepat waktu membayar pajak, Wajib Pajak Badan yang membayar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pajak sesuai perhitungan pajak dan Wajib Pajak Badan yang membayar
pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak, berikut uraiannya :
1. Jumlah Badan yang tercatat
Tabel 5.1
Data Badan Yang Tercatat
NO Tahun Badan Yang Terdaftar
1 2012 621
2 2013 678
3 2014 713
4 2015 669
Jumlah 2681
Berdasarkan tabel 5.1 jumlah badan yang tercatat paling banyak
pada tahun 2014 sebesar 713. Lainnya tahun 2013 sebesar 678, tahun 2015
sebesar 669 dan tahun 2014 sebesar 621.
2. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP
Tabel 5.2
Data Wajib Pajak Badan yang Memiliki NPWP
No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Memiliki NPWP
1 2012 154
2 2013 60
3 2014 250
4 2015 237
Jumlah 701
Persentase 0,26
Berdasarkan tabel 5.2 Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP
sebesar 701 Badan jika dibandingkan dengan Badan yang terdaftar selama
4 tahun terakhir sebesar 2.681 Badan. Paling banyak terdaftar pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2014 sebesar 250, tahun 2015 sebesar 237, tahun 2012 sebesar 154 dan
tahun 2013 sebesar 60.
3. Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP
Tabel 5.3
Data Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP
No Tahun Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki NPWP
1 2012 467
2 2013 618
3 2014 463
4 2015 432
Jumlah 1980
Persentase 0,73
Berdasarkan tabel 5.3 Wajib Pajak Badan yang Tidak Memiliki
NPWP sebesar 1.980 Badan dari 2681 Badan yang terdaftar selama 4
tahun terakhir. Paling banyak tidak memiliki NPWP tahun 2013 sebesar
618, tahun 2012 sebesar 467, tahun 2014 sebesar 463 dan tahun 2015
sebessar 432.
4. Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak
Tabel 5.4
Data Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar Pajak
No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Tepat Waktu Membayar
Pajak
1 2012 114
2 2013 23
3 2014 212
4 2015 237
Jumlah 586
Persentase 0,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan tabel 5.4 jumlah Wajib Pajak Badan yang tepat waktu
membayar pajak sebesar 586 dari 701 Badan yang terdaftar. Paling
banayak tepat waktu membayar pajak pada tahun 2015 sebesar 237, tahun
2014 sebesar 212, tahun 2012 sebesar 114 dan tahun 2013 sebesar 23.
5. Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak
Tabel 5.5
Data Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu Membayar Pajak
No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Tidak Tepat Waktu
Membayar Pajak
1 2012 40
2 2013 37
3 2014 38
4 2015 -
Jumlah 115
Persentase 0,04
Berdasarkan tabel 5.5 jumlah Wajib Pajak Badan yang tidak tepat
waktu membayar pajak sebesar 115 dari 701 Badan yang terdaftar. Paling
banyak tidak tepat waktu membayar pajak pada tahun 2012 sebesar 40,
tahun 2014 sebesar 38, tahun 2013 sebesar 27 dan 2015 tidak ada.
6. Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
Tabel 5.6
Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Sesuai Perhitungan Pajak
No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak
Sesuai Perhitungan Pajak
1 2012 114
2 2013 23
3 2014 212
4 2015 237
Jumlah 586
Persentase 0,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan tabel 5.6 jumlah Wajib Pajak Badan yang membayar
pajak sesuai perhitungan pajak sebesar 586 dari 701 Badan yang terdaftar.
Paling banayak membayar pajak sesuai perhitungan pada tahun 2015
sebesar 237, tahun 2014 sebesar 212, tahun 2012 sebesar 114 dan tahun
2013 sebesar 23.
7. Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak Sesuai Dengan
Perhitungan Pajak
Tabel 5.7
Data Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak Sesuai
Dengan Perhitungan Pajak
No Tahun Wajib Pajak Badan Yang Membayar Pajak Tidak
Sesuai Dengan Perhitungan Pajak
1 2012 40
2 2013 37
3 2014 38
4 2015 -
Jumlah 115
Persentase 0,04
Berdasarkan tabel 5.7 jumlah Wajib Pajak Badan yang membayar
pajak tidak sesuai dengan perhitungan pajak sebesar 115 dari 701 Badan
yang terdaftar. Paling banyak tidak tepat waktu membayar pajak pada
tahun 2012 sebesar 40, tahun 2014 sebesar 38, tahun 2013 sebesar 27 dan
2015 tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Analisis Deskriptif
Dilakukan dengan membandingkan data dokumen yang didapatkan
dengan teori mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak, dan didukung
dengan hasil wawancara dari bagian administrasi. Deskripsi perbandingan
data dokumen dengan peraturan tingkat kepatuhan Wajib Pajak sebagai
berikut:
1. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat
Kepatuhan untuk tahun 2012
Badan yang tercatatsebesar 621 Badan. Yang memiliki NPWP
sebesar 154 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 467 Badan,
yang tepat waktu membayar pajak sebesar 114 Badan , yang tidak
tepat waktu membayar pajak sebesar 40, yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebesar 114 dan yang membayar pajak tidak sesuai
perhitungan sebesar 40.
Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2012 Badan yang memiliki NPWP
relatif sedikit dan dapat dikatakan bahwa belum patuh dalam
mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai data diatas
dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan membayar pajak
tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat
Kepatuhan untuk tahun 2013
Badan yang tercatat sebesar 678 Badan. Yang memiliki NPWP
sebesar 60 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 618 Badan,
yang tepat waktu membayar pajak sebesar 23 Badan , yang tidak tepat
waktu membayar pajak sebesar 37, yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebesar 23 dan yang membayar pajak tidak sesuai
perhitungan sebesar 37.
Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2013 Badan yang memiliki NPWP
relatif sedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum
patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai
data diatas dapat dikatakan belum patuh dalam menghitung pajak dan
membayar pajak tepat waktu.
3. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat
Kepatuhan untuk tahun 2014
Badan yang tercatatsebesar 713 Badan. Yang memiliki NPWP
sebesar 250 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 463 Badan,
yang tepat waktu membayar pajak sebesar 212 Badan , yang tidak
tepat waktu membayar pajak sebesar 38, yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebesar 212 dan yang membayar pajak tidak sesuai
perhitungan sebesar 38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2014Badan yang memiliki NPWP
relatifsedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum
patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai
data diatas dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan
membayar pajak tepat waktu.
4. Perbandingan data dokumen dengan peraturan Tingkat
Kepatuhan untuk tahun 2015
Badan yang tercatatsebesar 669 Badan. Yang memiliki NPWP
sebesar 237 Badan, yang tidak memiliki NPWP sebesar 432 Badan,
yang tepat waktu membayar pajak sebesar 237 Badan , yang tidak
tepat waktu membayar pajak sebesar 0, yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebesar 237 dan yang membayar pajak tidak sesuai
perhitungan sebesar 0.
Mengacu pada peraturan tingkat kepatuhan, data tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 Badan yang memiliki NPWP
relatif sedikit dari Badan yang terdaftar dan dapat dikatakan belum
patuh dalam mendaftarkan diri. Badan yang mendaftarkan diri sesuai
data diatas dapat dikatakan patuh dalam menghitung pajak dan
membayar pajak tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Pembahasan
Berdasarkan Wajib Pajak yang memiliki NPWP dari tahun 2012
meningkat sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan
dan naik lagi pada tahun 2014 dan pada 2015 mengalami penurunan.
Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP dari tahun
2012 mengalami kenaikan hingga tahun 2013 dan pada tahun 2014
mengalami penurunan hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak
Badan yang tepat waktu membayar pajak dari tahun 2012 naik dan
mengalami penurunan pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami
kenaikan hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang tidak
tepat waktu membayar pajak dari tahun 2012 mengalami penurunan
hingga tahun 2015. Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang membayar pajak
sesuai perhitungan dari tahun 2012 naik dan mengalami penurunan pada
tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan hingga tahun 2015.
Berdasarkan Wajib Pajak Badan yang membayar pajak tidak sesuai
dengan perhitungan dari tahun 2012 mengalami penurunan hingga tahun
2015. Detail dari hasil penelitian tentang kepatuhan wajib pajak badan
berdasarkan tahun pajak 2012 sampai 2015 adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2012
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang
tercatat pada tahun 2012 sebesar 621 Badan namun yang memiliki
NPWP sebanyak 154 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
467 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum
mencapai 50% dari 621 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat
dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang
memiliki NPWP sebanyak 154 Badan dan yang membayar pajak tepat
waktu sebanyak 114 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak
tepat waktu sebanyak 40 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 154 Badan yang
memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar
pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak
154 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
sebanyak 114 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebanyak 40 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 154
Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam
membayar pajak sesuai perhitungan pajak.
2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2013
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang
tercatat pada tahun 2013 sebesar 678 badan namun yang memiliki
NPWP sebanyak 60 badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak
618 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum
mencapai 50% dari 678 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat
dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memiliki NPWP sebanyak 60 Badan dan yang membayar pajak tepat
waktu sebanyak 23 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak tepat
waktu sebanyak 37 Badan. Sesuai persentase, Badan yang membayar
pajak tepat waktu belum mencapai 50 % dari 60 Badan yang memiliki
NPWP, sehingga belum dapat dikatakan patuh dalam membayar pajak
tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak 60
Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak sebanyak
23 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai perhitungan
pajak sebanyak 37 Badan. Sesuai persentase, Badan yang membayar
pajak sesuai perhitungan pajak belum mencapai 50 % dari 60 Badan
yang memiliki NPWP, sehingga belum dapat dikatakan patuh dalam
membayar pajak sesuai perhitungan pajak.
Badan yang tercatat pada tahun 2013 sangat banyak hingga
mencapai 678 Badan tetapi yang mendaftar untuk memiliki NPWP
hanya 60 Badan. Dibandingkan dengan tahun 2012 yang jumlahnya
mencapai 154 Badan yang memiliki NPWP. Penurunan yang terjadi
pada tahun 2013 ini disebabkan karena terjadi peminjaman perusahaan
untuk mendapatkan pekerjaan borongan. Dimana perusahaan yang
sudah memiliki NPWP meminjamkan perusahaannya kepada
perusahaan yang belum memiliki NPWP untuk mendapatkan
pekerjaan borongan dari pemerintah. Hal ini, yang menyebabkan
perusahaan tidak mau mendaftarkan diri utuk memiliki NPWP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam hal melakukan pembayaran pajak ke KP2KP, perusahaan
yang meminjamkan perusahaannya tidak mengungkapkan semua
pemasukkannya dan membayar seadanya. Dimana saat perusahaan
yang memiliki NPWP mendapat pemasukan lebih dari perusahaan lain
tetapi pemasukan tersebut ditutupi dan tidak dibayarkan ke kantor
pajak. Sehingga perusahaan yang memiliki NPWP mendapat
keuntungan dari meminjamkan perusahaannya.
3. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2014
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang
tercatat pada tahun 2014 sebesar 713 Badan namun yang memiliki
NPWP sebanyak 250 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak
463 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum
mencapai 50% dari 713 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat
dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang
memiliki NPWP sebanyak 250 Badan dan yang membayar pajak tepat
waktu sebanyak 212 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak
tepat waktu sebanyak 38 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 250 Badan yang
memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar
pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak
250 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
sebanyak 212 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
perhitungan pajak sebanyak 38 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 250
Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam
membayar pajak sesuai perhitungan pajak.
Setelah mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2013, di
tahun 2014 KP2KP mengalami peningkatan jumlah Wajib Pajak
Badan. Pada tahun 2014, KP2KP mengetahui adanya peminjaman
perusahaandan pemasukan yang tidak diungkapkan oleh perusahaan.
Hal ini membuat KP2KP lebih giat lagi dalam mencari dan menelusuri
perusahaan yang belum memiliki NPWP untuk mendaftarkan diri
memiliki NPWP dan KP2KP mengadakan penyuluhan perpajakan
kepada perusahaan – perusahaan yang belum mendaftarkan diri
sebagai Wajib Pajak.
4. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan tahun 2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wajib Pajak Badan yang
tercatat pada tahun 2015 sebesar 669 badan namun yang memiliki
NPWP sebanyak 237 Badan dan yang tidak memiliki NPWP sebanyak
432 Badan. Sesuai persentase, Badan yang memiliki NPWP belum
mencapai 50% dari 669 Badan yang tercatat, sehingga belum dapat
dikatakan patuh dalam memiliki NPWP. Wajib Pajak Badan yang
memiliki NPWP sebanyak 237 Badan dan yang membayar pajak tepat
waktu sebanyak 237 Badan sedangkan yang membayar pajak tidak
tepat waktu sebanyak 0 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
membayar pajak tepat waktu mencapai 50 % dari 237 Badan yang
memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam membayar
pajak tepat waktu. Wajib Pajak Badan yang memiliki NPWP sebanyak
237 Badan dan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
sebanyak 237 Badan sedangkan yang tidak membayar pajak sesuai
perhitungan pajak sebanyak 0 Badan. Sesuai persentase, Badan yang
membayar pajak sesuai perhitungan pajak mencapai 50 % dari 237
Badan yang memiliki NPWP, sehingga dapat dikatakan patuh dalam
membayar pajak sesuai perhitungan pajak.
Tahun 2015,self assessment system sudah diterapkan dan Wajib
Pajak Badan sudah bisa menghitung sendiri pajaknya dan melaporkan
pajak kepada KP2KP. Jika ada perhitungan pajak yang salah atau tidak
sesuai maka akan dikembalikan lagi kepada Wajib Pajak untuk
dilakukan pembetulan. Sehingga Wajib Pajak dapat memahami dan
patuh membayar pajaknya serta menyetorkan pajak tepat waktu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Monita, David dan Robert
(2015) menyatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di
KPP Pratama Bitung sudah sangat patuh. Hal tersebut dilihat dari
jumlah persentase penerimaan PPh Badan dari tahun 2012-2014.
Berdasarkan target penerimaan PPh Badan tahun 2012-2014
mengalami peningkatan namun tidak rasional karena pada tahun 2013
mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibanding tahun 2014 yang
rendah. Hal ini disebabkan karena adanya Wajib Pajak Badan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
melalaikan kewajibannya dalam membayar pajak. Penelitian yang
dilakukan oleh Suhendra (2010) menyatakan bahwa Wajib Pajak
Badan yang mengerti dan memahami sistem perpajakan di Indonesia,
akan berdampak positif pada perilaku Wajib Pajak Badan terhadap
kesadaran dan kepatuhan dalam hal menghitung dan membayar sendiri
utang pajak yang terutang, serta menyampaikan SPT Tahunan PPh
Badan tepat pada waktunya, sehingga akan berdampak positif terhadap
penerimaan pajak penghasilan badan setiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan mengenai tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan
sebagai berikut :
1. Wajib Pajak Badan memahami dan dapat mengisi formulir perpajakan
tetapi relatif sedikit yang mendaftarkan diri untuk memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP).
2. Wajib Pajak Badan relatif sedikit yang dapat menghitung pajak
terutang dengan benar.
3. Wajib Pajak Badan dapat membayar pajak yang terutang tepat waktu.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam melakukan penelitian di KP2KP Wamena antara
lain sebagai berikut :
1. Selama melakukan penelitian, data yang diberikan tidak secara
lengkap melainkan hanya garis besarnya saja sehingga kesimpulan
yang diambil hanya sebatas pada data yang diperoleh dan mengacu
pada teori.
2. Saat melakukan penelitian, data harus diminta lagi kepada KPP
Pratama Jayapura. Sehingga waktu penelitian yang dilaksanakan
melebihi rencana waktu penelitian dari peneliti.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu :
1. Bagi KP2KP Wamena
Sebaiknya data untuk wilayah KP2KP Wamena dapat diolah sendiri
sehingga tidak harus meminta data pada KPP Pratama Jayapura.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh data yang
lengkap bukan hanya secara garis besarnya saja.
b. Peneliti selanjutnya yang mengambil tema yang sama diharapkan
dapat menentukan secara pasti tingkat kepatuhan berdasarkan
karakteristik apa saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2016. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)
Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. PT Refika Aditama: Bandung.
Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif.PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Nuryaman. Christina, Veronica. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi dan
Bisnis: Teori dan Praktik. Ghalia Indonesia. Bogor.
Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Edisi Pertama.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisis Delapan. Salemba Empat,
Jakarta Selatan.
Rustiyaningsih, Siti. 2011.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak”. Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun.
Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan
Praktis Dalam Penelitian. CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. PT Elex Media Komptindo:
Jakarta.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Suluh, Papua. 2014. Masyarakat Jayawijaya Diajak Sadar Membayar Pajak.
http://suluhpapua.co/read/2014/10/23/masyarakat-jayawijaya-diajak-sadar-
membayar-pajak/
Sumarni, Salamah. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. CV.ANDI
OFFSET, Yogyakarta.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitia Bisnis dengan SPSS 17.0.
Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Suhendra, Eupharasia Susy. 2010. “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan”.Jurnal
Akuntansi. Universitas Gunadarma Jawa Barat.
Dauhan, Monita., Saerang, David., Lambey, Robert. 2015. “Analisis Kepatuhan
Wajib Pajak Badan Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan
Badan (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota
Bitung)”.Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Manado.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
LAMPIRAN 1 Wawancara
Hal : Permohonan Wawancara Wamena, 06 – 01 – 2017
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Sdra/i
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya :
Nama : Santa Veronika Logho
NIM : 132114050
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
bermaksud untuk melakukan wawancara dengan bagian administrasi Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) wamena untuk
penyusunan skripsi dengan judul “ ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB
PAJAK BADAN DI KOTA WAMENA”.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk di
wawancara (daftra pertanyaan terlampir). Data yang diperoleh hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak di gunakan sebagai pendataan
di tempat Bapak/ Ibu tinggal, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai
dengan etika penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Adapun pertanyaan wawancara sebagai berikut :
1. Sejak tahun berapa KP2KP Wamena dibangun / didirikan ?
2. Bagaimana sejarah singkat mengenai KP2KP Wamena ?
3. Bagaimana struktur organisasi yang ada di KP2KP Wamena ?
4. Apakah visi dan misi dari KP2KP ?
5. Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk memahami
semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ?
6. Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak dengan lengkap dan
jelas ?
7. Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang terutang
dengan benar ?
8. Apakah Wajib Pajak Badan membayar pajak yang terutang tepat pada
waktunya ?
9. Apakah Wajib Pajak Badan patuh untuk menyetorkan kembali SPT ?
10. Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam membayar tunggakannya ?
11. Apakah penyebab yang biasanya membuat Wajib Pajak Badan tidak
membayar tunggakannya ?
12. Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan tindak pidana
bidang perpajakan ?
13. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan pembukuan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN 2 Hasil Wawancara
1. Sejak tahun berapa KP2KP Wamena dibangun / didirikan ?
“ sejak tahun 1990”
2. Bagaimana sejarah singkat mengenai KP2KP Wamena ?
“ Awalnya nama KP2KP adalah KP4 ( Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan ). Pada tahun 2008 berubah nama
menjadi KP2KP ( Kantor Pelayanan Panyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan ). Tahun 1990 dipimpin oleh Bapak Deki Kowoy yang
menjabat selama 4 tahun, dari tahun 1992 – 1995. Kemudian digantikan
oleh Bapak Jafar Tugulele yang menjabat selama 4 tahun, dari tahun
1996 – 1999. Tahun berikutnya digantikan oleh beberapa pimpinan
lainnya sampai tahun 2010 – 2011 dipimpin oleh Bapak Yakobus
Samperura yang hanya menjabat satu tahun. Tahun 2012 – 2013
dipimpin oleh Bapak Paulus Loleng. Tahun 2014 sampai sekarang
dipimpin oleh Bapak Namson.
Kantor ini adalah kantor yang membantu KPP Pratama Jayapura untuk
menjalankan segala kegiatan perpajakan di daerah-daerah terpencil
yang tidak terjangkau oleh KPP Pratama Jayapura.”
3. Bagaimana struktur organisasi yang ada di KP2KP Wamena ?
“ Kepala kantor, Pelayanan NPWP dan SPT, Pengelola Keuangan dan
Kepegawaian.”
4. Apakah visi dan misi dari KP2KP ?
a. Visi
Visi dari KP2KP yaitu menjadi Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan yang menjalankan tugas dan fungsi sesuai
Nilai- nilai Kementrian Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Misi
Misi yang dijalankan adalah meningkatkan penerimaan Negara dari
sektor perpajakan melalui kegiatan Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi yang efisien dan efektif
5. Apakah Wajib Pajak Badan memahami dan berusaha untuk memahami
semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ?
“ IYA”
6. Apakah Wajib Pajak Badan mengisi formulir pajak dengan lengkap dan
jelas ?
“ IYA”
7. Apakah Wajib Pajak Badan menghitung jumlah pajak yang terutang
dengan benar ?
“IYA”
8. Apakah Wajib Pajak Badan membayar pajak yang terutang tepat pada
waktunya ?
“IYA”
9. Apakah Wajib Pajak Badan patuh untuk menyetorkan kembali SPT ?
“ Hanya sebagian kecil saja”
10. Apakah Wajib Pajak Badan patuh dalam membayar tunggakannya ?
“ Kalau dapat Surat Tagihan Pajak (STP) baru mau taat membayar
tunggakan”
11. Apakah penyebab yang biasanya membuat Wajib Pajak Badan tidak
membayar tunggakannya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
“ Penyebabnya adalah lokasi atau tempat yang sangat jauh dari KP2KP
Wamena”
12. Apakah pernah ada Wajib Pajak Badan yang melakukan tindak pidana
bidang perpajakan ?
“ Untuk wilayah KP2KP Wamena belum ada”
13. Apakah Wajib Pajak Badan selalu menyelenggarakan pembukuan ?
“ Ada, Wajib Pajak tertentu, misalnya Ropan Supermarket”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN 3 Data Dokumen secara Garis Besar
1. Jumlah Badan yang terdaftar
2012 : 621
2013 : 678
2014 : 713
2015 : 669
JUMLAH : 2.681
2. WP Badan yang memiliki NPWP
2012 : 154
2013 : 60
2014 : 250
2015 : 237
JUMLAH : 701
Persentase : 701 / 2.681 = 0,26 %
3. WP Badan yang TIDAK memiliki NPWP
2012 : 467
2013 : 618
2014 : 463
2015 : 432
JUMLAH : 1.980
Persentase : 1.980 / 2.681 = 0,73 %
4. WP Badan tepat waktu membayar pajak
2012 : 114
2013 : 23
2014 : 212
2015 : 237
JUMLAH : 586
Persentase : 586 / 2.681 = 0,21 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5. WP Badan yang TIDAK tepat waktu membayar pajak
2012 : 40
2013 : 37
2014 : 38
2015 : -
JUMLAH : 115
Persentase : 115 / 2.681 = 0,04 %
6. WP Badan yang bayar pajak sesuai perhitungan
2012 : 114
2013 : 23
2014 : 212
2015 : 237
JUMLAH : 586
Persentase : 586 / 2.681 = 0,21 %
7. WP Badan yang bayar pajak TIDAK sesuai perhitungan
2012 : 40
2013 : 37
2014 : 38
2015 : -
JUMLAH : 115
Persentase : 115 / 2.681 = 0,04 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN 4 Perhitungan Matematika Secara Umum
A. Untuk melihat Badan yang patuh memiliki NPWP, dilihat dari jumlah
Badan yang tercatat.
NO Tahun Badan Yang
Tercatat
% Badan Yang Memiliki NPWP
1 2012 621 310,5 154
2 2013 678 339 60
3 2014 713 356,5 250
4 2015 669 334,5 237
Keterangan :
1. Jika jumlah Badan yang memiliki NPWP diatas 50 % maka dikatakan
Patuh.
2. Jika jumlah Badan yang memiliki NPWP dibawah 50 % maka
dikatakan Tidak Patuh.
B. Untuk melihat Wajib Pajak Badan yang tepat waktu membayar pajak,
dilihat dari jumlah Wajib Pajak yang memiliki NPWP.
NO Tahun Badan Yang Memiliki
NPWP
% Badan Yang Tepat Waktu
Membayar Pajak
1 2012 154 77 114
2 2013 60 30 23
3 2014 250 125 212
4 2015 237 118,5 237
Keterangan :
1. Jika jumlah Badan yang tepat waktu membayar pajak diatas 50 %
maka dikatakan Patuh.
2. Jika jumlah Badan yang tepat waktu membayar pajak dibawah 50 %
maka dikatakan Tidak Patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C. Untuk melihat Wajib Pajak Badan yang membayar pajak sesuai
perhitungan pajak.
No Tahun Badan Yang Memiliki
NPWP
% Badan Yang Membayar
Pajak Sesuai
Perhitungan Pajak
1 2012 154 77 114
2 2013 60 30 23
3 2014 250 125 212
4 2015 237 118,5 237
Keterangan :
3. Jika jumlah Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
diatas 50 % maka dikatakan Patuh.
4. Jika jumlah Badan yang membayar pajak sesuai perhitungan pajak
dibawah 50 % maka dikatakan Tidak Patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI