ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO...

144
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO-RISIKO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: SITI MUTIATUS SOLICHAH NIM 1112046100145 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO...

Page 1: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI

DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO-RISIKO

PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

SITI MUTIATUS SOLICHAH

NIM 1112046100145

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN

RISIKO-RISIKO PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

SITI MUTIATUS SOLICHAH

NIM 1112046100145

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, Msc., M.Ec,. Ph.D

NIP : 196106241985121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H./2016 M.

Page 3: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Tingkat Efisiensi dan Hubungannya dengan

Risiko-risiko pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, yang ditulis oleh Siti

Mutiatus Solichah, NIM. 1112046100145, telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 25 Agustus 2016. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, September 2016

Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A.

NIP. 19691216 199603 1 001

Panitia Sidang:

Ketua : AM. Hasan Ali, M.A. (......................)

NIP. 19751201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A. (......................)

NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, Msc., M.Ec,. PhD. (.......................)

NIP. 19610624 198512 1 001

Penguji I : M. Fadlillah Fauzukhaq, M.A., Ph.D. (.......................)

NIDN. 0304027901

Penguji II : H.M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak., CPA. (.......................)

NIDN. 9903016083

Page 4: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata-1 (S-1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, September 2016

SITI MUTIATUS SOLICHAH

Page 5: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

iv

ABSTRAK

Siti Mutiatus Solichah. NIM 1112046100145. TINGKAT EFISIENSI

DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO-RISIKO PADA BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA. Dibimbing oleh Ir. M. Nadratuzzaman Hosen,

MS, MSc, Ph.D. Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 1437/2016.

Skripsi ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi Bank Umum

Syariah di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan mengetahui hubungan

efisiensi dengan risiko-risiko pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Metode

perhitungan pada penelitian ini menggunakan Two-Stage Data Envelopment

Analysis, Regresi Tobit dan Pearson Correlation-Coefficient.

Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA)

pada perhitungan awal dan menggunakan model Regresi Tobit yang dihitung

menggunakan Eviews8 pada perhitungan selanjutnya. Hubungan efisiensi dengan

risiko dicari dengan menggunakan pearson correaltion coefficient pada SPSS16.

Hasil pada tahap pertama penelitian, memperlihatkan bahwa secara

trendtingkat efisiensi bank syariah adalah fluktuatif. Pada hasil perhitungan

regresi tobit, variabel yang mempengaruhi tingkat efisiensi adalah jumlah cabang,

CAR, ROE dan Equity. Adapun aset dan ROA tidak memiliki pengaruh yang

Page 6: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

v

signifikan terhadap tingkat efisiensi. Beberapa perhitungan memperlihatkan

bahwa dengan tahun penelitian yang terlalu panjang dan objek penelitian yang

banyak dapat menjadikan data yang dihitung menjadi bias sehingga hasil

perhitungan menjadi tidak baik.Dalam penelitian ini diketahui bahwa tidak ada

risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat efisiensi. Baik itu

risiko pembiayan, risiko likuiditas maupun risiko operasional

Kata Kunci : Efisiensi, Risiko, DEA, Regresi Tobit, Korelasi Efisiensi

dengan Risiko.

Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MC, Ph.D

Daftar Pustaka : Tahun 1957 s.d. Tahun 2015

Page 7: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta

salam juga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini

dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa

dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sulit rasanya untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D selaku dekan Fakultas Syariah

dan Hukum yang saya hormati.

2. Bapak AM Hasan Ali, MA selaku ketua Program Studi Muamalat yang

selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada saya.

3. Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, MC, Ph.D selaku dosen

pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Yuke Rahmawati, MA selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan arahan kepada penulis semenjak semester awal.

5. Kedua orang tua, yaitu Bapak Suyono dan Ibu Sutami, yang telah sangat

perhatian, banyak mendoakan dan memberikan dukungan yang kuat

kepada penulis Serta adik penulis, yaitu Andi Nur Hidayatullah yang

selalu mendukung dan mendoakan sehingga skripsi ini bisa selesai

dengan baik.

Page 8: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

vii

6. Sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu, Dwi Rizki Lestari, Rani Kusuma

Dewi, Rahmi Rahmawati, Nia Husnia, Virzah Syalvira, Sharfina Sabira

Annisa dan NurRani yang selalu ada dan mendukung penulis.

7. Teman-teman KKN Ampera 2015 yang turut mendoakan. Terima kasih

atas pelajaran hidup dalam sebulannya.

8. Semua teman-teman angkatan Perbankan Syariah 2012 yang telah

banyak membantu, mendukung dan berjalan beriringan sampai dengan

saat ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis baik selama masa pendidikan

hingga pengerjaan skripsi. Semoga segala kebaikan, dibalas oleh Allas

SWT.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

dapat membangun guna memperbaiki penulisan-penulisan lainnya di masa

mendatang.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi masyarakat luas,

akademisi dan praktisi. Serta pengembangan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 24 Juni 2016

Siti Mutiatus Solichah

Page 9: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................iv

ABSTRAK ..........................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR ................................................................................ xii

BAB I .................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

D. Review Studi Terdahulu........................................................................................ 10

E. Sistematika Penelitian ........................................................................................... 13

BAB II ............................................................................................................................... 15

A. Bank Syariah ......................................................................................................... 15

B. Efisiensi................................................................................................................. 17

1. Konsep Efisiensi ............................................................................................... 17

2. Konsep Efisiensi dalam Metode Pengukuran ................................................... 23

C. Teori Risiko .......................................................................................................... 27

D. Penelitian Sebelumnya .......................................................................................... 30

E. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 35

BAB III ............................................................................................................................. 36

A. Metode Penelitian ................................................................................................. 36

1. Objek Penelitian ................................................................................................ 36

2. Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 36

3. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 37

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 38

B. Variabel Penelitian ................................................................................................ 38

1. Identifikasi Variabel .......................................................................................... 38

Page 10: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

ix

2. Definisi Variabel Operasional ........................................................................... 39

C. Metode Analisis Data ............................................................................................ 46

BAB IV ............................................................................................................................. 56

A. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Umum ................................................ 56

B. First Stage: Hasil Pengukuran Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV

Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III Tahun 2015 .................................................... 57

C. Second Stage: Hasil Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III

Tahun 2015 ................................................................................................................... 82

1. Pemetaan Pengaruh Aset Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah .... 83

2. Pemetaan Pengaruh CAR Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah ... 84

3. Pemetaan Pengaruh ROA Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah .. 86

4. Pemetaan Pengaruh ROE Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah ... 87

5. Pemetaan Pengaruh Equity Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah 89

D. Hubungan Efisiensi dengan Risiko-risiko yang ada di Bank Umum Syariah. .... 109

BAB V ............................................................................................................................ 112

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 112

B. Saran ................................................................................................................... 115

DAFTAR KEPUSTAKAAN .......................................................................................... 116

LAMPIRAN .................................................................................................................... 120

Page 11: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel dan Simbol dengan Metode DEA .................................................. 45

Tabel 3.2 Variabel dan Simbol dengan Model Regresi Tobit ....................................... 45

Tabel 3.3 Variabel dan Simbol dengan Model Pearson Correlaation

Coefficient ..................................................................................................... 46

Tabel 4.1 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2012 ............................. 59

Tabel 4.2 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2013 ................................ 61

Tabel 4.3 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2013 ............................... 63

Tabel 4.4 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2013 .............................. 65

Tabel 4.5 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2013 .............................. 67

Tabel 4.6 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2014 ................................ 69

Tabel 4.7 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2014 ................................ 71

Tabel 4.8 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2014 ............................... 73

Tabel 4.9 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2014 .............................. 75

Tabel 4.10 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2015 ................................ 77

Tabel 4.11 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2015 ................................ 79

Tabel 4.12 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2015 .............................. 81

Tabel 4.13 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan enam

variabel independent ...................................................................................... 91

Tabel 4.14 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan lima

variabel independent ...................................................................................... 92

Tabel 4.15 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan lima

variabel independent ...................................................................................... 93

Page 12: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

xi

Tabel 4.16 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan lima

variabel independent ...................................................................................... 94

Tabel 4.17 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan empat

variabel independent ...................................................................................... 95

Tabel 4.18 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi tahun

penelitian KIII 2010 sampai dengan KIII 2015. ........................................... 96

Tabel 4.19 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi tahun

penelitian KII 2010 sampai dengan KIII 2012. ............................................ 98

Tabel 4.20 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi tahun

penelitian KIV 2012 sampai dengan KIII 2015. .......................................... 99

Tabel 4.21 Hasil penelitian sebelumnya dibandingkan dengan hasil penelitian

saya ................................................................................................................ 101

Tabel 4.22 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan enam

variabel bebas dan tahun penelitian KIII 2010 sampai dengan KIII

2015. ............................................................................................................. 104

Tabel 4.23 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Efisiensi Terhadap Risiko-risiko

yang dihadapi Bank Umum Syariah pada Kuartal IV 2012 –

Kuartal III 2015 ............................................................................................. 108

Tabel 4.24 Tingkat Keeratan Korelasi pada Koefisien Korelasi ..................................... 109

Tabel 4.24 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Efisiensi Terhadap Risiko-risiko

yang dihadapi Bank Umum Syariah pada Kuartal II 2010 – Kuartal

III 2015 .......................................................................................................... 110

Page 13: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

xii

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR

Grafik 4.1 Score 10 Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Kuartal IV 2012 –

Kuartal III 2015 ........................................................................................... 56

Grafik 4.2 Rata-rata Efisiensi 10 Bank Umum Syariah Kuartal IV 2012 –

KuartalIV 2015............................................................................................ 57

Grafik 4.3 Efisiensi 10 Bank Umum Syariah Kuartal IV 2012 – Kuartal III

2015 ............................................................................................................. 58

Grafik 4.4 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap Aset Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015 ........................... 83

Grafik 4.5 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap CAR Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015 ........................... 85

Grafik 4.6 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap ROA Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015 ........................... 86

Grafik 4.7 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap ROE Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. ......................... 88

Grafik 4.8 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap Equity Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015 ........................... 89

Grafik 4.9 Hubungan Efisiensi dengan Risiko Pembiayaan......................................... 112

Page 14: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para peneliti sebelumnya seperti Yudistira (2004) dan Endri (2011)

menyatakan bahwa penelitian terkait efisiensi perbankan syariah di Indonesia

dan negara lain masih sangat terbatas dan cenderung baru dilakukan. Penulis

merasa hal ini telah berubah. Kini masyarakat dapat membaca banyak hasil

penelitian mengenai efisiensi yang dilakukan oleh misalnya Ali Said yang

meneliti efisiensi pada wilayah MENA (Middle East and North Africa), Hamim

et al di Malaysia, Yudistira yang melakukan penelitian terhadap 12 negara yang

berbeda dan masih banyak lagi penelitian yang telah dilakukan di dalam

maupun di luar negeri.

Muhari (2013) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa tingkat

efisiensi sangat dipengaruhi oleh variabel input, variabel output dan faktor

lingkungan yang digunakan sebagai bahan penelitian. Apabila BPRS sebagai

objek penelitiannya dibandingkan dengan bank syariah, Muhari menyatakan

bahwa tingkat efisiensi pada bank syariah jauh lebih baik.1

1 Muhari, Syafaat. Efficiency of the Sharia Rural Bank in Indonesia Lead to Modified Camel.

International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences,

September 2013, Vol. 2, No. 5 ISSN:2226-3624

Page 15: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

2

Dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis dan memasukan variabel

non-diskresioner sebagai salah satu inputnya, inefisiensi teknis murni mendominasi

perbankan syariah full-sharia di Malaysia dalam periode penelitian 2001 hingga 2005.

Hal tersebut dinyatakan oleh Sufian (2006) bahwa perbankan syariah yang berstatus

full-syariah di Malaysia kurang diminati. Rata-rata nasabah menyukai bank asing atau

pun bank konvensional yang mengeluarkan produk dan layanan syariah. Bank

konvensional yang membuka windows pelayanan syariah memiliki profit yang lebih

baik bila dibandingkan dengan perbankan syariah full-sharia.2

Yudistira (2004) yang melakukan penelitian dengan 12 sampel di negara

yang berbeda memberikan hasil yang berbeda. Yudistira menyatakan tingkat

inefisiensi perbankan syariah di hampir 18 bank syariah yang ditelitinya sekitar 10%,

angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan bank konvesional. Pada dasarnya,

semua negara yang diteliti oleh Yudistira memiliki kekuatan pasar dan kebijakan

pemerintah yang mendorong perkembangan perbankan syariah di negara tersebut,

kecuali wilayah Timur Tengah. Hal ini terjadi karena dukungan kebijakan pemerintah

yang kurang aktif.3

Pernyataan dari hasil penelitian ini dikuatkan oleh hasil penelitian dari Said

(2013) yang menjelaskan bahwa wilayah MENA (dalam hal ini Timur Tengah) rata-

rata mengalami inefisiensi secara teknik. Hal ini disebabkan karena beberapa lembaga

2 Sufian, Fadzlan. The Efficiency of Islamic Banking Industry: A Non-Parametric Analisys with Non-

Discretionary Input Variabel. Islamic Economic Studies Vol. 14, No. 1 & 2, Aug. 2006 & Jan. 2007 3 Yudistira, Donsyah. Efficiency in Islamic Banking: An Empirical Analysis of Eighteen Bank.( Islamic

Economic Studies Vol. 12, No. 1, August 2004)

Page 16: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

3

perbankan yang sistemnya belum berkembang. Sebagai tambahan, teknik efisiensi

pada teknik murni dan skalanya di wilayah MENA memiliki masalah dengan alokasi

sumber daya yang mereka miliki.4

Hasil penelitian Yudistira dan Said berbeda dengan Izah et al (2011) yang

melakukan penelitian di wilayah Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Eropa pada

periode 2003 hingga 2008 dengan metode Data Envelopment Analysis menyatakan

bahwa diantara wilayah yang di teliti timur tengah merupakan wilayah yang paling

efisien sistem perbankan syariahnya. Di samping itu, Izah menemukan bahwa secara

keseluruhan inefisiensi teknik murni (gagal untuk meminimalkan biaya untuk output

yang dihasilkan) yang mendominasi skala inefisiensi (gagal melakukan efisiensi skala

yang minimum) dalam menentukan efisiensi selama periode penelitian. Selanjutnya

Izah mengungkapkan bahwa efisiensi suatu perbankan tidak berpengaruh terhadap

wilayah yang diteliti, akan tetapi tentang ukuran sebuah perbankan tersebut.5

Penelitian lain dilakukan oleh suswandi (2007), yang melakukan penelitian

efisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan periode 2003 hingga 2006. Dengan

metode stochastic frontier approach, suswandi mengemukakan bahwa secara umum

4 Said, Ali. Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating in the MENA

Region During the Financial Crisis . International Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 3,

No. 2, 2013, pp.426-434, ISSN: 2146-4138 www.econjournals.com 5 Tahir, Izah M. Et al . Evaluating Efficiency of Islamic Banks Using Data Envelopment Analysis :

International Evidence. Journalof Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 7 No. 1, Jan-Mar

2011.

Page 17: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

4

efisiensi perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sesuai dengan

periode yang ia teliti.6

Penelitian Suswandi kemudian didukung oleh Pratikto et al (2011), yang

mengambil sampel laporan keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di

Indonesia dan menyatakan bahwa kinerja efisiensi perbankan syariah baik sebelum

maupun sesudah krisis global secara umum termasuk dalam kondisi efisien.

Perbedaan signifikan mengenai kondisi sebelum dan sesudah krisis global kinerja

efiensi perbankan syariah yakni dengan pendekatan skala efisiensi dalam metode

Data Envelopment Analysis dengan data yang digunakan pada periode 2006 sampai

dengan 2010. Hal ini terjadi karena masih terdapat DMU (Decision Making Unit)

bank syariah yang inefisien dan adanya beberapa bank syariah yang termasuk dalam

potensial improvement.7

Pernyataan mengenai kinerja efisien oleh Suswandi dan Pratikto et al,

bertolak belakang dengan pendapat Shafitranata (2011) yang menyatakan bahwa

tingkat efisiensi dalam pengelolaan dana bank umum syariah rata-rata berfluktuasi.

Hal ini dapat dilihat dari sampel bank umum syariah yang telah di ambil yaitu Bank

Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Menurut rata-rata

tahunannya, dua diantara ketiga bank tersebut mengalami fluktuasi dari periode 2007

6 Suswandi. Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Metode Stochastic Frontier Approach).

(Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia tahun 2007) 7 Pratikto, Heri dan Iis Sugianto. Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Global

Berdasarkan Data Envelopment Analysis. (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal

Ekonomi Bisnis, TH. 16 No.2 Juli, 2011)

Page 18: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

5

hingga 2010. Hasil penelitian ini didapat dengan menggunakan metode pendekatan

Data Envelopment Analysis.8

Berhubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian yang lain dengan objek

yang sama menyebutkan bahwa tingkat efisiensi ketiga bank sample mengalami

penurunan. Peningkatan yang terjadi hanyalah pada awal tahun periode. Penelitian ini

dilakukan dengan data periode januari 2008 hingga semptember 2010 dengan

pendekatan parametrik.9

Hal lain terkait tentang fakta tingkat efisiensi perbankan di Indonesia juga

didukung dengan hasil penelitian Endri (2011) yang menyatakan bahwa perbankan

syariah di Indonesia (dalam hal ini mencakup BUS, UUS dan BPD) pada periode

2008 hingga 2010 masih belum efisiensi karena rata-rata angka relatifnya di bawah

100%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah lebih efisien

dibandingkan dengan Unit Usaha Syariah. Hal ini terjadi karena BUS memiliki aset

yang jauh lebih besar daripada UUS sehingga jumlah output akan lebih besar dengan

tingkat input yang ada pada BUS.10

Penelitian tersebut kemudian diteruskan oleh peneliti lain yang menyatakan

bahwa kinerja perbankan syariah di Indonesia yang paling efisien adalah pada periode

2007 yakni sebesar 96,86%. Tinggi efisiensi teknik ini mengindikasikan bahwa

kinerja perbankan syariah tidak dapat mencapai tingkat efisiensi yang optimal dengan

8 Syafitranata. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan Metode Data Envelopment

Analysis (DEA). 2011 9 Rahmawati, Rafika. Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah di Indonesia (dengan pendekatan

parametrik). 2011 10

Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-stage Data

Envelopment Analysis. STEI Tazkia. 2011

Page 19: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

6

penggunaan input dan output yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan dengan metode

two-stage Data Envelopment Analysis dengan objek Bank Syariah Mandiri, Bank

Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, BNI syariah dan BRI Syariah

menggunakan data laporan keuangan periode 2007 samapi dengan 2011.11

Rahmawati (2011) menjelaskan akan keuntungan penggunaan metode non-

parametrik yang memiliki miss spesifikasi yang kecil dan penggunaan data input dan

output yang lebih banyak tanpa harus dibatasi. Endri (2011) juga menjabarkan

dengan penggunaan non-parametrik (dalam hal ini metode Two-stage DEA)

memungkinkan untuk menguji kesignifikanan setiap variabel lingkungan Indonesia,

studi efisiensi perbankan yang melakukan analisis ke tahap berikutnya yaitu

mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja efisiensi perbankan syariah

di Indonesia terutama menggunakan model Tobit sampai sekarang belum ada yang

melakukannya.

Dengan beberapa referensi penelitian sebelumnya, Endri (2011) melakukan

pengukuran efisiensi sebagai one-stage DEA kemudian meregresikan dengan faktor

spesifik bank dan negara sampel menggunakan metode regresi tobit untuk

mendapatkan variabel yang sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia.

Semakin terintegrasinya pasar keuangan menyebabkan produk dan aktivitas

yang ditawarkan perbankan menjadi semakin kompleks dan bervariasi. Terutama

dengan jenis bank yang kian hari, kian beragam. Hal ini mengakibatkan eksposur

11

Mu’izzudin dan Isnurhadi. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-stage Data Envelopment

Analysis. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. 2013

Page 20: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

7

risiko yang ditanggung Bank dari penerbitan produk dan pelaksanaan aktivitas

menjadi semakin tinggi. Dalam hal ini bank syariah tentu menanggung risiko yang

lebih besar karena adanya beberapa perbedaan pada produk dan prinsip

operasionalnya.

Besarnya risiko yang dihadapi oleh bank syariah harus diimbangi dengan

pengendalian risiko yang memadai. Untuk mengendalikan risiko dimaksud bank

syariah perlu meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko.

Langkah untuk meningkatan kualitas penerapan manajemen risiko

diperlukan untuk melindungi kepentingan dua pihak, yakni bank dan Nasabah.

Diantara langkah tersebut, adalah dengan melakukan transparansi informasi terkait

produk maupun aktivitas ban syariah.

Dengan meningkatan kualitas penerapan manajemen risiko, bank syariah

diharapkan dapat mengukur dan mengendalikan risiko yang dihadapi dalam

melakukan kegiatan usahanya dengan lebih baik. Imbas penerapan manajemen risiko

yang dilakukan perbankan akan mendukung efektivitas kerangka pengawasan bank

berbasis risiko yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Penelitian terkait risiko pada bank syariah telah banyak dilakukan.

Diantaranya adalah penelitian Said (2013), resiko kredit memiliki hubungan negatif

dengan efisiensi. Begitu juga dengan resiko operasional. Sedangkan risiko likuiditas

tidak memeliki hubungan yang penting terhadap efisiensi. Hasil ini di dapat dengan

Page 21: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

8

penelitian menggunakan metode Data Envelopment Analysis pada periode 2006

hingga 2009 di wilayah MENA.12

Sementara itu, Adiyasa (2013) melakukan analisis hubungan risiko-risiko

terhadap pengukuran efisiensi bank yang listing di Indonesia. Objek pada penelitian

tersebut ada 30bank umum dengan periode penelitian tahun 2007 sampai dengan

2011. Dengan menggunakan pendekatan SFA, penelitian tersebut menemukan

hubungan yang signifikan antara efisiensi dengan risiko kredit, risiko operasional dan

risiko pasar.13

Penelitian yang dilakukan Said (2013) dan Adiyasa (2013) menarik

perhatian penelitian untuk melihat tingkat efisiensi dan menganalisis hubungannya

dengan risiko-risiko yang terjadi pada bak syariah. Perbedaan metode yang digunakan

kedua dapat menjadi referensi untuk peneliti dalam menggunakan metodologi dalam

penelitian ini.

Dengan pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Tingkat Efisiensi dan Hubungannya Dengan Risiko-

Risiko Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”

12

Said, Ali. Risks and Efficiency in the Islamic Banking Systems: The Case of Selected Islamic Banks

in MENA Region. International Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 3, No. 1, 2013, pp.66-

73, ISSN: 21464138, www.econjournals.com 13

Adiyasa, Dhimas W. Analisis risiko-risiko terhadap pengukuran efisiensi bank yang listing di

Indonesia periode 2007-2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2013

Page 22: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

9

B. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadi inefisiensi pada kegiatan

operasional perbankan syariah pada periode 2010 hingga 2015?

2. Bagaimana hubungan risiko-risiko yang dihadapi perbankan syariah dengan

tingkat efisiensi yang ada?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadi inefisiensi pada

pengelolaan dana operasional

2. Untuk mengetahui hubungan risiko-risiko yang dihadapi perbankan syariah

dengan tingkat efisiensi yang ada.

Manfaat yang diharapkan untuk beberapa kalangan yakni:

1. Bagi penulis:

untuk mengaplikasikan pembelajaran yang telah didapat di kelas dan

menambah wawasan penulis.

2. Bagi Perbankan Syariah, Bank Indonesia dan Pemerintah:

memberikan informasi terhadap tingkat kinerja bank umum syariah di

Indonesia

Page 23: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

10

3. Bagi Peneliti selanjutnya:

sebagai bahan pembelajaran untuk kemudian dapat dikembangkan dengan

sebagaimana mestinya.

D. Review Studi Terdahulu

No Sumber Deskripsi Penelitian Hasil Letak Perbedaan

1 Donsyah Yudistira.

Efficiency in Islamic

Banking: An Empirical

Analysis of Eighteen

Banks. Journal Islamic

Economic Studies Vol.

12 No. 3. 2004

Meneliti 18 bank

syariah di London

dengan periode 1997-

2000. Dengan metode

analysis Two-Stage

DEA

Tingkat Efisiensi Bank

Syariah lebih rendah

10% dibandingkan

dengan bank

konvensional pada

wilayah penelitian.

Ukuran bank sangat

mempengaruhi tingkat

efisiensi

Peneliti mengukur

tingkat efisiensi BUS

di Indoneisa dengan

menggunakan metode

Two-stage DEA.

2 Ali Said. Risk and

Efficiency in the islamic

banking system: the case

selected islamic banks in

MENA Region.

International Journal Of

Economics and Financial

Issues. Vol. 3 No.1.

2013. Pp 66-73. ISSN

Meneliti beberapa bank

di wilayah timur tengan

dengan periode 2006-

2009 dengan metode

DEA, Analisis rasio

keuangan dan pearson

correlation coef.

Rata-rata tingkat

efisiensi pada wilayah

penelitian belum

mencapai tingkat

efisiensi yang optimal.

Hubungan risiko kredit

dan operasional

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

Peneliti mengukur

tingkat efisiensi BUS

di Indoneisa dengan

menggunakan metode

Two-stage DEA.

Page 24: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

11

2146:4138. 2013 tingkat efisiensi

3 Endri. Evaluasi Efisiensi

Teknis Perbankan

Syariah di Indonesia:

Aplikasi Two-Stage Data

Envelopment

Analysis.2011

Meneliti 24 BUS dan

UUS di Indonesia pada

periode 2008 sampai

dengan 2010

Belum ada bank syariah

yang efisien. Dari segi

ukuran, BUS lebih

efisien dibanding UUS.

Peneliti mengukur

tingkat efisiensi BUS

di Indoneisa dengan

menggunakan metode

Two-stage DEA.

Dimana variabel pada

second stage tidak

menggunakan variabel

jenis bank dan NOI.

4 M. Faza Firdaus dan M.

Nadratuzzaman Hosen.

Efisiensi Perbankan

Syariah Menggunakan

Pendekatan Two Stage

Data Envelopment

Analysis. 2012

Meneliti 10 BUS di

Indonesia pada periode

kII 2010 – KIV 2012

dengan metode two-

stage DEA

Tingkat efisiensi sangat

fluktuatif. Pada model

tobit, variabel cabang,

NPF dan CAR memiliki

hubungan yang negatif

dan signifikan terhadap

efisiensi

Peneliti tidak

menggunakan variabel

NPF pada model tobit,

selain itu peneliti

mengaitkan

perhitungan dengan

risiko-risiko pada bank

syariah yang diwakili

oleh rasio keuangan.

5 Mu’izzuddin dan

Isnurhadi. Efisiensi

Perbankan Syariah di

Indonesia;Two-Stage

Data Analysis Approach.

Faculty of Economics,

Meneliti BSM, BMI,

BMS, BNIS dan Bris

pada tahun 2007-2011

Dengan metode Two-

Stage DEA

Tidak ada bank syariah

yang mengalami efisiensi

mencapai 100%. Dalam

model tobit, ukuran,

NIM dan NPF

berpngaruh negatif

Peneliti tidak

menggunakan variabel

NPF dan NIM pada

model tobit, selain itu

peneliti mengaitkan

perhitungan efisiensi

Page 25: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

12

Sriwijaya University.

2013

terhadap tingkat

efisiensi. Sedankan CAR

dan ROA sebaliknya.

dengan risiko-risiko

pada bank syariah yang

diwakili oleh rasio

keuangan.

6 Dhimas W. Adiyasa.

Analisis risiko-risiko

terhadap pengukuran

efisiensi bank yang

listing di Indonesia

periode 2007-2011.

Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas

Indonesia. 2013

Meneliti hubungan

risiko bank terhadap

pengukuran efisiensi

dengan objek 30 bank

umum yang listing di

BEI pada periode

2007-2011

menggunakan metode

SFA

Risiko kredit,

operasional dan pasar

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap

tingkat efisiensi

Peneliti menggunakan

pendekatan Two-stage

DEA. Selain itu, objek

penelitian yang

digunakan hanya Bank

umum Syariah saja.

7 Rosyiqoh Haida

Lutfiana. Determinan

Tingkat Efisiensi Bank

Umum Syariah di

Indonesia (Pendekatan

Two-stage DEA). Jurnal

Ilmiah Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri

Semarang. 2015

Meneliti 11 BUS pada

KI 2011 sd KIII 2014

dengan metode two-

stage DEA

CAR memiliki hubungan

positif dan signifikan

thdp efisiensi. BOPO

memiliki hubungan

negatif dan signifikan

thdp efisiensi. Sementara

itu variabel ROE, NPF,

PPAP, FDR dan cabang

tidak berpengaruh thdp

efisiensi

Peneliti tidak

menggunakan variabel

NPF, PPAP dan FDR

pada model tobit.

Selain itu, peneliti

mengaitkan

perhitungan efisiensi

dengan risiko-risiko

pada bank syariah yang

diwakili oleh rasio

keuangan

Page 26: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

13

E. Sistematika Penelitian

Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan beberapa sub

bab.Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut

ini sistematika penulisannya secara lengkap:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, review study

terdahulu dan sitematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas penelitian terdahulu terkait dengan masalah yang

akan dibahas. Tinjauan pustaka juga mengungkapkan teori-teori

mengenai konsep efisiensi, pengukuran efisiensi, karakteristik bank

syariah di Indonesia,dan konsep pengelolaan dana bank syariah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya

untuk menjawab permasalahan yang ada dengan menggunakan

metode yang sesuai.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perhitungan data-data yang diperoleh dalam

penelitian sehingga disapat hasilnya, yang kemudian dilakukan

Page 27: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

14

pembahasan terhadap hasil yang didapat guna menghasilkan

kesimpulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat setelah melakukan

serangkaian analisa terhadap data.

Page 28: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah1

Definisi Bank syariah di Indonesia terdapat pada peraturan yang ada

dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank

Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah. Menurut jenisnya, Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS).

Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang kegiatan operasinya

memberikan jasa dalam segi pembiayaan, pengumpul dana dan beberapa lalu

lintas pembayaran. Bank Umum Syariah dapat melakukan usaha sebagai bank

devisa maupun bank non-devisa. Bank devisa merupakan bank yang melakukan

transaksi dengan pihak luar negeri seperti transfer ke luar negeri, pembukaan

letter of credit dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentunya dilakukan dengan

akad sesuai prinsip syariah.

Adapun Unit Usaha Syariah merupakan kantor unit yang membuka

windows syariah. Sedangkan kantor induknya merupakan bank konvensional.

Bank dengan jenis UUS ini memberikan alternatif kepada nasabah yang ingin

1 Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana. 2010

Page 29: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

16

melakukan transaksi berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah merupakan bank tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran dan bersifat perseroan terbatas.

Seperti bank pada umumnya, kegiatan ang dilakukan di bank syariah

adalah menghimpun dan menyalurkan dana. Perbedaan yang menonjol adalah

adanya akad perjanjian sesuai prisip syariah yang disepakati oleh pihak bank

syariah dan nasabahnya. Akad yang digunakan dalam kegiatan menghimpun

dana adalah sebagai berikut:

1. Akad Wadiah: Akad yang digunakan dalam kegiatan simpanan dan

investasi. Akad ini merupakan akad yang berartii nasabah menitipkan

sejumlah uangnya kepada bank dalam bentuk tabungan.

2. Akad Mudharabah: Akad yang digunakan dalam kegiatan investasi dan

deposito dimana nasabah yang memberikan sejumlah uang untuk

kemudian disalurkan oleh pengelola dana ke proyek-proyek potensial.

Akad yang digunakan dalam kegiatan menyalurkan dana berupa

pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Akad Murabahah, Salam dan Istishna. Akad-akad ini digunakan dalam

pembiayaan dengan sistem jual beli. Perbedaan antara ketiganya adalah

pada pembagian cara pembayaran dan tata cara pembayarannya.

Page 30: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

17

2. Akad Mudharabah dan Musyarakah. Akad-akad ini digunakan dalam

pembiayaan dengan sistem bagi hasil. Perbedaan antara keduanya adalah

pada pembagian modal dan pengelolaan dana dimana pada mudharabah

pemodalan dilakukan oleh satu orang secara penuh sementara yang

lainnya secara penuh mencurahkan usaha untuk membangun usaha

produktif. Sedangkan pada musyarakah, pemodalan dan pengelolaan

disesuaikan dengan kontribusi keduabelah pihak.

3. Akad Qardh. Akad ini digunakan untuk memfasilitasi peminjaman

dengan tanpa bunga. Akad ini biasa dinamakan Qardhul Hasan karena

pihak bank tidak memungut keuntungan atas pinjaman yang diberikan.

4. Akad Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Akad ini digunakan untuk

melakukan transaksi sewa-menyewa oleh pihak bank dengan nasabahnya.

Sementara itu Ijarah Muntahiya Bit Tamlik transaksi sewa-menyewa

dengan di akhir akad dilakukan pemindahan kepemilikandari pihak bank

kepada nasabah.

B. Efisiensi

1. Konsep Efisiensi

Menurut Hassan (2004) pada dasarnya efisiensi dilakukan dengan

mengoptimalkan output yang diproduksi pada tingkat input yang

Page 31: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

18

digunakan atau dengan menghasilkan output dengan menggunakan input

seminimal mungkin.1

Kompetisi yang terjadi pada persaingan setiap industri (utamanya

lembaga keuangan) mendorong perusahaan untuk melakukan pengukuran

terhadap efisiensi yang dicapai oleh perusahaannya agar mengetahui

seberapa kompeten perusahaan tersebut untuk berada dalam persaingan.2

Dalam sebuah lembaga keuangan seperti perbankan, efisiensi

adalah sebuah alat ukur yang sangat dibutuhkan. Endri (2011) menyatakan

bahwa untuk menghadapi era globalisasi dimana pesaing yang ada datang

dari berbagai bidang yang memiliki kemampuan untuk memberikan jasa

sejenis, maka efisiensi perlu dilakukan untuk menghasilkan kinerja terbaik

agar tetap berada dalam persaingan dalam industri tersebut.3 Pratikto et al

(2011) mengungkapkan bahwa perhitungan terhadap efisiensi dalam

perbankan diperlukan sebagai dasar perhitungan kesehatan dan

pertumbuhan lembaga tersebut.4

Kajian mengenai efisiensi pertama kali dibahas oleh Farrell (1957).

Farrel menggunakan kasus sederhana untuk melakukan pengujian

menyatakan bahwa output yang dihasilkan bergantung pada kombinasi

1 Hasan, Zubair. Measuring Efficiency of Islamic Banks: criteria, methods, and social priorities. Review

of Islamic Economic, Vol. 8, No. 2 . 2004 2 Khattak, et al. Efficiency of Pakistani Islamic Banking System.

3 Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-stage Data Envelopment

Analysis. STEI Tazkia. 2011 4 Pratikto, Heri dan Iis Sugianto. Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Global

Berdasarkan Data Envelopment Analysis. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Ekonomi

Bisnis, TH. 16 No.2 Juli, 2011)

Page 32: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

19

input yang diberikan pada saat proses produksi. Hal ini merupakan fungsi

produksi efisiensi yang diukur untuk melihat kinerja dari hasil yang didapat

sebagai output. Farrel kemudian menerangkan tentang perbedaan antara

efisiensi harga dan efisiensi teknis. Meski lebih tinggi atau rendahnya

jumah output yang maksimal hanya akan mempengaruhi efisiensi harga,

tetap saja efisiensi teknis sangat diperlukan untuk menafsirkan beberapa

kualisifikasi yang tidak dapat ditafsirkan dengan efisiensi harga. Efisiensi

teknis menggambarkan hubungan sebuah perangkat yg diberikan oleh

perusahaan, perangkat tersebut lebih spesifik dan perubahan dalam

perangkat tersebut dapat membuat beberapa perubahan yang akan

berpengaruh pada pengukuran dari efisiensi itu sendiri.5

Artinya Farrell mengungkapkan bahwa kemampuan sebuah

perusahaan digambarkan dengan tingkat output yang maksimal dengan

perangkat input yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Selain efisiensi

teknis, Farrell juga menyatakan bahwa Efisiensi harga atau alokasi dari

kemampuan sebuah perusahaan dapat digambarkan dengan penggunaan

input yang optimal memberikan harga yang diputuskan dan teknologi

produksi.

Daraio et al (2007) mengemukakan bahwa kajian mengenai

efisiensi secara implisit telah dikemukakan oleh Koopmans (1951) yang

5 Farrrell, M.J. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of The Royal Statistical Society. Series

A (General), Vol. 120, No. 3 (1957), 253-290. 1957

Page 33: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

20

menyatakan bahwa faktor input-output merupakan efisiensi secara teknis

dengan menaikkan menaikkan sejumlah output atau dengan menurunkan

sejumlah input yang digunakan. 6

Dalam pengukuran efisiensi terhadap perbankan syariah, Hasan

(2004) menyatakan bahwa pengukuran efisiensi dengan metode dan teknik

yang sudah ada digunakan untuk mencapai keuangan bebas bunga sesuai

dengan prinsip syariah. Model yang paling tepat untuk digunakan dalam

pengukuran efisiensi tersebut adalah dengan model parametrik.

1. Pendekatan dalam Pengukuran Efisiensi

Pengukuran efisiensi bisa dilakukan dengan bermacam-macam

pendekatan. Farrell (1956) mengemukakan bahwa efisiensi bisa dihitung

dengan melihat dua sisi yakni Efisiensi Teknik (Technical Efficiency),

dimana kemampuan kinerja sebuah perusahaan dilihat dari output

maksimal yang dapat diciptakan dengan beberapa input untuk sebuah

produksi. Dan Efisiensi Alokatif (Alloctive Efficiency), dimana kemampuan

sebuah perusahaan dilihat dari bagaimana mempergunakan jumlah input

yang proporsional dan optimal untuk kemudian menghasilkan output.

Kombinasi dua pengukuran tersebut biasa di kenal dengan Total Efisiensi

Ekonomi (Total Economic Efficiency)

6

Daraio, et al. Advanced robust and Nonparametric Methods in Efficiency Analisys

Methodology and Apliplications. Chapter 2: The Measurement of Efficiency. 2007

Page 34: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

21

Gambar 2.1 Efisiensi Teknikal dan Efisiensi Alokatif

Diagram di atas menerangkan tentang kombinasi antara efisiensi

teknis dan efisiensi alokatif. Tingkat efisiensi alokatif dapat dinyatakan saat

rasio harga input (garis AA’) diketahui. Dalam diagram di atas, besarnya

efisiensi teknis yang dicapai adalah jarak antara titik Q dan P, sedangkan

efisiensi alokatif dicapai dengan intrepretasi hubungan titik R dan titik Q.

Untuk mencapai Total Efisiensi Ekonomi, perhitungannya sebagai berikut:

(2.1)

Total efisiensi ekonomi yang merupakan gabungan antara efisiensi

teknis dan efisiensi alokatif dalam diagram diintrepretasikan dengan garis

antara titik R dan titik P. Garis tersebut merupakan pengurangan biaya

yang besar. Hal ini berarti efisiensi yang dilakukan sangat optimal.

Dengan indikator yang sama dengan Farrell, Coelli et al (1998)

melakukan pengukuran terhadap produktifitas skala agregat. Ia

membandingkan efisiensi yang akan didapatkan antara dua perusahaan

Page 35: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

22

dengan level yang sama. Coelli mengemukakan bahwa keuntungan yang

akan didapatkan oleh perusahaan tersebut bergantung pada efisiensi teknis,

alokatif dan skala yang digunakan oleh masing-masing perusahaan.

Pengukuran terhadap tingkat produktifitas dapat dilakukan dengan

pendekatan yang berbeda-beda tergantung aspek mana yang ingin dilihat7

Hassan (2006) mengungkapkan bahwa efisiensi teknis dapat

memberikan pengurangan biaya yang proporsional dengan penggunaan

input dimana tidak ada input yang disia-siakan dan output yang digunakan

ada pada skala efisiensi. Sedangkan efisiensi alokatif dapat memberikan

pengurangan biaya yang optimal apabila mempergunakan kombinasi input-

input yang optimal.8

Menurut Berger dan Humprey – dalam Hidayat (2011)

mengemukakan secara teknik efisiensi dibagi kedalam tiga bantuk yakni

efisiensi biaya, efisiensi keuntungan-standar dan efisiensi keuntungan-

alternatif. Dalam efisiensi biaya, pengukuran dilihat dari perbedaan antar

biaya nyata dengan biaya yang dapat dicapai seminimum mungkin untuk

dapat menghasilkan jumlah output yang sama. Kemudian Efisiensi

keuntungan-standar merupakan pengukuran dimana nilai antara

keuntungan nyata dan keuntungan maksimal yang dapat dicapai dengan

tingkat harga output dan harga input tertentu. Efisiensi keuntungan-

7 Coelli., et al. An introduction to efficiency and productivity analysis 2nd Edision. 1998 8 Hassan, M. Kabir. The X-efficiency in Islamic Banks. Islamic Economic Studies Vol. 13, No. 2, February

2006

Page 36: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

23

alternatif merupakan ukuran atas perbandingan antara keuntungan nyata

dan keuntungan maksimal yang mungkin dicapai oleh lembaga keuangan

melalui tingkat kuantitas output dan harga input tertentu.9

2. Konsep Efisiensi dalam Metode Pengukuran

Daraio et al (2007) merangkum model-model pendekatan efisiensi

yang banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya. Dario et al kemudian

mengklasifikasikan sesuai dengan kriteria, yakni: Spesifikasi bentuk

(fungsional) untuk fungsi perbatasan, keberadaan noise dalam data sampel

dan jenis data dianalisis. Berdasarkan kriteria pertama (bentuk fungsional

dari perbatasan), klasifikasinya sebagai berikut:

Model Desterministik Parametrik: Keuntungan utama dari ini

Pendekatan adalah interpretasi ekonomi dari parameter dan statistik

sifat estimator; lebih kritis adalah pilihan dari fungsi yang digunakan

dan penanganan berbagai input, output beberapa kasus.

Model Stokastik Parametrik

Model Desterministik nonparametrik: Pro utama dari pendekatan ini

adalah ketahanan untuk model pilihan dan mudah penanganan

beberapa masukan, beberapa kasus output; keterbatasan utama mereka

adalah estimasi diketahui fungsional.

Model Stokastik nonparametrik

9 Hidayat, H. Rahmat. Kajian Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Pendekatan Data Envelopment

Analysis). Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol. 11 No. 1, April 2011.

Page 37: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

24

Dari model di atas, Dario et al kemudian menyimpulkan bahwa

pendekatan garis batas nonparametrik mewakili model Deterministik dan

pendekatan garis batas stokastik mewakili model parametrik.

Model parametrik dan nonprametrik pada penelitian-penelitian

sebelumnya dibuat sebuah kerangka kerja, diantaranya oleh Khattak et al

(2010). Model parametrik memiliki beberapa metode yang dapat

diaplikasikan untuk menghitung efisiensi yakni Stochastic frontier

approach (SFA), thick frontier approach (TFA) dan distribution frontier

approach (DFA). Diantara ketiga alat analisis dalam model parametrik

tersebut, metode SFA adalah yang paling banyak digunakan oleh

menghitung efisiensi melalui pendekatan aset (pendekatan dari segi

variabel yang digunakan).

Adapun model nonparametrik juga memiliki beberapa alat analisis

yaitu Free Disposal Hull (FDH) dan Data Envelopment Analysis (DEA).

Dari keduanya, DEA paling banyak digunakan dengan pendekatan

intermediasi.

Banyaknya alat yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi

sebuah lembaga keuangan, pendekatan SFA (parametrik) dan DEA

(nonparametrik) merupakan pendekatan yang paling umum digunakan.

Khususnya dalam lingkup kinerja perbankan. Meski demikian, kedua

pendekatan tersebut tetap memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai

Page 38: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

25

bahan pertimbangan dalam perhitungan efisiensi untuk menghitung

performa sebuah lembaga keuangan.

Stochastic Frointer Approach (SFA) merupakan model yang

dikembangkan oleh Aigner, Lovell dan Schimdt (1977) dan Meesuen &

van den Broeck (1977). Rahmawati (2011) menyatakan bahwa SFA

merupakan perhitungan yang akan menghasilkan random error dan angka

nyata dalam statistika. Wardhana (2011)10

juga menyatakan bahwa SFA

digunakan untuk melihat hubungan antara biaya yang akan memberikan

informasi yang lebih akurat antara variabel input dan output. Selanjutnya

Wardhana menerangkan bahwa pengetahuan mengenai bentuk fungsi yang

tepat dari Frontier dan struktur dari An On-Sided Error (jika digunakan),

dan ukuran sampel yang cukup dibutuhkan untuk menghasilkan

kesimpulan secara statistika (Statistical Inferences). Akan tetapi beberapa

penelitian sebelumnya seperti Coelli, et al (1998) menyebutkan bahwa

dalam SFA terlalu banyak membutuhkan kriteria yang harus dipenuhi

sehingga perlu membentuk fungsi yang lebih khusus. Hal tersebut

mengakibatkan peluang kesalahan yang lebih besar.

Sementara itu, DEA didefinisikan sebagai sebuah tehnik

pemrograman matematis yang digunakan untuk mengukur efisiensi dari

sekumpulan unit-unit pembuat keputusan dalam mengelola sumber daya

10

Wardhana, Sandi Kusuma. 2012. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Dengan Pendekatan

Non Parametrik Data Envelopment Analysis (DEA)(Studi Pada Bank Umum di Indonesia

Tahun 2005-2011).

Page 39: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

26

(input) dengan jenis sama yang digunakan untuk menghasilkan unit-unit

output dengan jenis yang sama pula.11

Metode DEA dipopulerkan oleh

Charness, Cooper dan Rodhes (1978) dengan menggunakan Constant

Return to Scale ( CRS ) dan dikembangkan oleh Banker, Charnes, Cooper

(1994) untuk Variabel Return to Scale (VRS).

Pengukuran efisiensi menggunakan DEA (Data Envelopment

Analysis) terdiri atas variabel input dan output serta diformulasikan dalam

dua asumsi yaitu CRS (Constant Return to Scale ) dan VRS (Variabel

Return to Scale). DEA merupakan alat analisis yang digunakan karena

keunggulannya yang bisa menangani banyak input dan banyak output

dengan menggunakan alat ukur yang berbeda tanpa membutuhkan asumsi

mengenai hubungan fungsional antara kedua variable. Rahmawati (2011)

menilai bahwa metode DEA tidak dapat menganalisis secara statistika

perhitungan karena kriteria yang digunakan terlalu sedikit. Akan tetapi,

bagi peneliti lain, DEA bisa memungkinkan peneliti untuk menyertakan

semua variable aktivitas/ input yang berhubungan erat dengan

dihasilkannya output. DEA dirancang untuk mengukur efisiensi relative

suatu unit kegiatan ekonomi (UKE) yang menggunakan input dan output

lebih dari satu. Efisiensi relatif suatu UKE dibandingkan dengan UKE yang

lainnya dalam sample yang menggunakan jenis input dan output yang sama.

11

Mafruhah, Izza. Efisiensi Kinerja Perbankan di Indonesia (Studi Perbandingan Bank

Pemerintah dan Bank Swasta).

Page 40: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

27

DEA memformulasikan UKE sebagai program linear fraksional untuk

mencari solusi jika model tersebut ditransformasikan ke dalam program

linear dengan nilai bobot dari input dan output.

C. Teori Risiko

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang

penerapan manajemen risiko bagi bank umum, Risiko didefinisikan sebagai

potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu.12

Risiko pada bank juga dimaknai sebagai bentuk ketidakpastian

mengenai pendapatan (keuntungan bank) yang diperkiran akan diterima.

Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin

besar pula kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi

risiko atau bunga yang diinginkan.13

Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan

Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank.

12

Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas peraturan Bank

Indonesia Nomor 5/8/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum. 13

Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum Kebijakan Moneter dan Perbankan. Hal. 279.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2005

Page 41: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

28

Bank Umum Syariah wajib menerapkan Manajemen Risiko paling

kurang untuk 4 (empat) jenis. Risiko-risiko tersbut mencakup:

1. Risiko Pembiayaan

Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam

memenuhi kewajiban kepada Bank. Dalam bank syariah, risiko

pembiayaan mencakup terkait produk dan pembiayaan korporasi.

Risiko yang timbul akibat terkonsentrasinya penyediaan dana

kepada 1 (satu) pihak atau sekelompok pihak, industri, sektor, dan/atau

area geografis tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar

yang dapat mengancam kelangsungan usaha Bank.

Risiko pembiayaan juga sering disebut sebagai Default Risk.

Dimana suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah dalam

mengembalikan jumlah pinjaman yang diperoleh dari bank beserta

bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Ketidakmampuan nasabah memenuhi perjanjian kredit yang disepakati

kedua pihak, secara teknis keadaan tersebut merupakan default.

2. Risiko Likuiditas;

Dalam Siamat, menuturkan bahwa menurut Joseph E. Burns,

Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk

menghimpun sejumlah tertentu dana dengan biaya tertentu dan dalam

jangka waktu tertentu. Sedangkan Oliver G. Wood, Jr, mendefinisikan

likuiditas sebagai kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan

Page 42: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

29

dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo dan

memenuhi permintaan kredit. Definisi senada diungkap oleh William M.

Galvin bahwa likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia

untuk memenuhi sebagai kewajiban.

Adapun pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009,

Risiko Likuiditas digambarkan sebagai akibat ketidakmampuan Bank

untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus

kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Kemungkinan

timbulnya risiko ini dihadapi karena bank perlu untuk memenuhi

kebutuhan likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit dan

semua penarikan dana oleh penabung dalam satu waktu. Dimana sifat dana

yang ada dalam bank bersifat sewaktu-waktu dapat ditarik. Sehingga pihak

bank perlu mengelola risiko likuiditas ini untuk menghindari

ketidakmampuan dalam memenuhi semua kewajiban bank. Baik kewajiban

kepada regulator maupun nasabah.

3. Risiko Operasional;

Efektivitas dalam sistem, prosedur dan pengendalian dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya dapat mempengaruhi kelanjaran

jalannya operasi usaha dan tingkat pelayanan bank kepada nasabah. Hal-hal

tersebut merupakan risiko yang muncul terkait kegiatan usaha bank atau

lebih dikenal dengan risiko operasional. Risiko operasional bank dapat

Page 43: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

30

berupa kemungkinan kerugian operasi bank bila terjadi penurunan

keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan

terjadinya kegagalan atas jasa dan produk yang diperkenalkan.

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, Risiko

operasional didefiniskan sebagai risiko akibat ketidakcukupan dan/atau

tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,

dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional Bank.

D. Penelitian Sebelumnya

Khattak et al yang menggunakan metode DEA dan variabel berupa

total deposito dan total beban sebagai variabel input serta total aset sebagai

variabel output dan harga dari deposito, tenaga kerja dan modal sebagai

variabel harga. Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa efisiensi pada

perbankan syariah di Pakistan terbilang buruk karena sistem yang diterapkan

buruk dan kurangnya dukungan dari pemerintah. Selain itu variabel harga

deposito sangat mempengaruhi inefisiensi pada lembaga keuangan tersebut. Hal

ini disebabkan oleh mahalnya deposito yang diberlakukan. Kemudian Khattak

et al juga menyarankan harus adanya pertimbangan variabel input agar tingkat

efisiensi yang lebih baik dapat dicapai.

Hassan yang juga menggunakan metode DEA dan pendekatan

intermediasi memasukkan banyak variabel dalam penelitiannya tersebut.

Page 44: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

31

variabel input yang digunakan adalah tenaga kerja (termasuk dalam biaya

tenaga kerja), modal tetap dan nilai deposito yang dipilih orang nasabah.

Terdapat harga pengumpulan, harga tenaga kerja dan harga dari modal fisik

sebagai variabel harga. Adapun variabel outputnya adalah total hutang,

pendapatan aset lainnya dan barang dalam neraca saldo. Dari penelitian tersebut,

didapat bebrapa hasil yakni ukuran bank menentukan tingkat efisiensi, semakin

besar ukuran bank maka akan semakin efisien. Meningkatnya produktivitas

lebih di akibatkan oleh perubahan teknologi yang mempermudah layanan yang

diberikan daripada perubahan pada efisiensi teknis. Selain itu, inefisiensi yang

terjadi lebih menonjol pada bagian alokatif dan bukan teknis. Seperti hasil-hasil

sebelumnya, peran pemerintah selaku pembuat kebijakan kurang kuat dan

cenderung sangat tidak mendukng operasi bank syariah di daerah tersebut.

Endri yang menggunakan metode two-stage DEA dalam penelitiannya

menggunakan lebih banyak variabel. Penelitian ini dinilai lebih mendetail

karena kekurangan DEA dapat diperbaiki dengan melakukan two-stage-nya

dengan model regresi tobit yang dapat menganalisis secara lebih spesifik

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi lembaga keuangan seperti

bank syariah. Dalam penelitian tersebut, didapat hasil yakni obyek-obyek yang

diteliti yang menyangkut bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah

(UUS) di Indonesia rata-rata belum efisien. Faktor seperti total aset, jenis bank

(BUS/UUS), pendapatan bersih operasi dan kualitas pembiayaan memiliki

pengaruh yang positif terhadap kinerja perbankan tetapi tidak signifikan.

Page 45: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

32

Sedangkan rasio kecukupan modal memiliki pengaruh negatif dan tidak

signifikan.14

Firdaus dan Hossen (2012) juga menerapkan metode yang sama

dengan Endri. Namun obyek yang digunakan lebih sedikit yakni sepuluh bank

umum syariah (BUS) dan periode penelitian yang berbeda. Pada first stage

yakni perhitungan menggunakan DEA dimasukkan variabel input berupa Dana

Pihak Ketiga (DPK) dan biaya tenaga kerja serta variabel ouput berupa

pembiayaan dan pendapatan operasional. Kemudian hasil yang didapat

dimasukkan kedalam model regresi tobit pada two-stage. Variabel yang

digunakkan dalam two-stage ini yaitu Aset, Jumlah cabang bank, Return on

Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Capital Adeque Ratio (CAR) dan Non

Performing Financing (NPF). Setelah itu, penelitian ini menghasilkan

kesimpulan bahwa tingkat efisiensi pada obyek penelitian memiliki trend yang

fluktuatif selama waktu penelitian. Dari sis variabel, variabel jumlah cabang

bank, NPF dan CAR memiliki hubungan negatif dan signifikan pada tingkat

efisiensi. Sedangkan variabel Aset, ROA dan ROE memiliki hubungan yang

positif dan signifikan.15

Senada dengan penelitian sebelumnya, Luthfiana (2015) melakukan

penelitian efisiensi teknis terhadap 11 Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

14

Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-stage Data

Envelopment Analysis. STEI Tazkia. 2011 15

Firdaus, M. Faza dan M. Nadratuzzaman Hossen. Efisiensi Bank Umum Syariah

menggunakan pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Buletin Ekonomi Moneter

dan Perbankan. 2012.

Page 46: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

33

pada periode 2011-2014 dengan pendekatan Two-stage DEA. Penelitian

tersebut menghasil CAR yang berpengaruh positif signifikan dan BOPO

berpengaruh negatif signifikan. Sedangkan variabel ROE, NPF, PPAP, FDR

dan cabang dinilai tidak berpengaruh pada efisiensi teknis BUS. Menambahkan

tahun penelitian dan menggunakan variabel berbeda merupakan saran untuk

penelitian selanjutnya.16

Dengan hal-hal tersebut, maka pada penelitian ini diputuskan

menggunakan two-stage DEA dimana perhitungan dengan metode tersebut bisa

lebih menspesifikasi faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi efisiensi

suatu lembaga keuangan (dalam hal ini bank umum syariah).

Said (2013) dalam jurnalnya “Risk and Efficiency in the islamic

banking system: the case selected islamic banks in MENA Region”

menggunakan metode DEA sebagai alat analisisnya sebagai tahap pertama.

Kemudian pada tahap kedua, Said melakukan analisis Rasio Keuangan dengan

likudiatas, Kredit dan rasio operasional. Dan diakhiri dengan metode Pearson

Correlation Coefficient sebagai tahap ketiga dalam metodenya untuk mencari

hubungan risiko terhadap efisiensi. Dengan pendekatan Intermediasi, Said

menggunakan variabel input berupa biaya pegawai, aset tetap, total deposito

dan output berupa Total Hutang, Aset yg likuid dan pendapatan lain. Penelitian

ini dilakukan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Timur pada periode 2006-

16

Lutfiana, Rosyiqoh Haida. Determinan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia

(Pendekatan Two-stage DEA). Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

2015.

Page 47: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

34

2009. Said mengungkapkan bahwa risiko kredit memiliki hubungan yang

negatif dengan efisiensi17

Adiyasa (2013) melakukan analisis hubungan risiko-risiko terhadap

pengukuran efisiensi bank yang listing di Indonesia. Objek pada penelitian

tersebut ada 30 bank umum dengan periode penelitian tahun 2007 sampai

dengan 2011. Dengan menggunakan pendekatan SFA, penelitian tersebut

menemukan hubungan yang signifikan antara efisiensi dengan risiko kredit,

risiko operasional dan risiko pasar.18

17

Said, Ali. Risk and Efficiency in the islamic banking system: the case selected islamic banks

in MENA Region. International Journal Of Economics and Financial Issues. Vol. 3 No.1. 2013.

Pp 66-73. ISSN 2146:4138 18

Adiyasa, Dhimas W. Analisis risiko-risiko terhadap pengukuran efisiensi bank yang listing di

Indonesia periode 2007-2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2013

Page 48: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

35

E. Kerangka Pemikiran

Setelah serangkaian pemaparan yang dijelaskan memuat beberapa

pemikiran yang kemudian dituangkan dalam framework sebagai kerangka

pemikiran dari penelitian ini.

Data sekunder

Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Periode Q4 2012 s.d. Q3 2015

First Stage

Dengan DEA

Input:

Dana Pihak Ketiga

Total Aset

Biaya Tenaga Kerja

Output:

Pembiayaan

Pendapatan Operasional

Second Stage

Dengan Regresi Tobit

Dependent:

Skor DEA First Stage

Independent:

Aset, Jumlah Cabang

Bank, CAR, ROA, ROE,

Equity

Analisis Efisiensi Relatif

dari Bank Umum Syariah

Dengan Pearson

Correlation Coefficient

Dependent:

Skor DEA First Stage

Independent:

FDR

NPF

BOPO

Analisis Perhitungan

hubungan risiko-risiko

terhadap Efisiensi

Hasil, Kesimpulan dan Saran

Analisis Perhitungan faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat Efisiensi

Page 49: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek berupa Laporan Keuangan

Bank Umum Syariah periode kuartal IV 2012 sampai dengan kuartal III

2015. Bank Umum Syariah yang diteliti memiliki laporan keuangan yang

lengkap sesuai dengan tahun yang diteliti. Maka didapatkan sebanyak

sepuluh objek.

Pemilihan tahun penelitian yakni tahun 2012-2015 karena sangat

relevan karena dengan tahun penelitian yang pendek memperkecil

keragaman perhitungan sehingga dapat melihat hasil yang lebih baik.

Untuk hal merinci akan dibahas kemudian.

2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data

sekunder berupa laporan keuangan bank syariah yang telah di publikasikan

oleh Otoritas Jasa Keuangan dan literatur-literatur yang berkenaan dengan

efisiensi bank.

Page 50: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

37

Adapun datanya bersumber dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan

yang secara rutin mempublikasikan laporan keuangan seluruh bank di

Indonesia termasuk bank umum syariah. Selain itu, sumber data juga

didapat dari literatur, jurnal ilmiah dan dokumen yang berhubungan dengan

efisiensi.

3. Populasi dan Sampel

Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah perbankan syariah

di Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Karena luasnya cakupan akan perbankan syariah. Maka sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah. Untuk

lebih mempersempit sampel maka bank umum syariah yang dijadikan

sebagai sampel penelitian adalah bank umum syariah yang memiliki

laporan keuangan selama periode kuartal IV 2012 sampai dengan kuartal

III 2015.

Sebagai penerus dari penelitian sebelumnya, maka pada penelitian

ini digunakan sampel penelitian yang sama dengan penelitian Firdaus dan

Hossen (2012) yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Bukopin Syariah, Bank Rakyat

Indonesia Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank

Victoria Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Central Asia

Page 51: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

38

Syariah. Selain itu, dengan sampel yang sama maka dapat melakukan

perbandingan tahun penelitian yang berbeda.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data berupa

desk riset atau studi kepustakaan.Studi kepustakaan dilakukan dengan

mempelajari penelitian-penelitian terdahulu melalui jurnal-jurnal dan karya

ilmiah yang berhubungan dengan efisiensi.

B. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini dilakukan dengan variabel input dan output untuk

mengukur tingkat efisiensi menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA) pada First-Stage menggunakan pendekatan intermediasi

seperti yang digunakan oleh Endri (2011), Firdaus dan Hossen (2012) dan

Mu’izzudin, et al (2013). Variabel input (I) yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi dana pihak ketiga (DPK) sebagai I1, total aset

sebagai I2, dan biaya tenaga kerja sebagai I3. Sementara itu, variabel output

(O) yang digunakan adalah pembiayaan sebagai O1 dan pendapatan

operasional O2.

Pada second- stage, skor hasil pengukuran DEA menjadi variabel

terikat yang dianalisis menggunakan model Tobit dalam menganalisis

Page 52: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

39

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi suatu Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia. Sementara variabel bebas yang digunakan

adalah aset sebagai X1, jumlah cabang bank sebagai X2, Capital Adequacy

Ratio (CAR) sebagai X3, Return on asset (ROA) sebagai X4, Return on

Equity (ROE) sebagai X5 dan Equity sebagai X6.

Kemudian untuk mengetahui hubungan antara risiko-risiko yang

dihadapi oleh bank syariah dengan tingkat efisiensinya, dengan

menggunakan Pearson Correlation Coefficient, skor hasil pengukuran

DEA menjadi variabel terikat dimana sebagai representasi dari tingkat

efisiensi Bank Umum Syariah. Sedangkan Risiko kredit, likuiditas dan

operasional direpresentasikan dengan NPF, FDR dan BOPO sebagai

variabel bebas.

2. Definisi Variabel Operasional

Metode analisis menggunakan Two-Stage Data Envelopment

Analysis data berupa input output dapat perhitungan DEA untuk first stage

dan data variabel lingkungan dalam menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Tingat Efisiensi suatu unit kegiatan ekonomi. Berikut

merupakan penjabaran akan variabel pada perhitungan DEA.

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang disimpan masyarakat

melalui produk-produk yang disediakan oleh bank. Produk tersebut

bisa berupa tabungan, giro dan deposito. Pada bank syariah, produk

Page 53: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

40

tersebut terbagi lagi kedalam dua akad. Dengan tingkat risiko

masing-masing pada tiap produknya. Dalam penelitian ini DPK

dinyatakan dalam jutaan rupiah.

b. Aset adalah sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan untuk

menjalankan kegiataan operasional. Dimana diharapkan akan

medapat keuntungan dari pemanfaat kegiatan operasional tersebut.

Dalam penelitian ini aset dinyatakan dalam jutaan rupiah.

c. Biaya Tenaga Kerja adalah biaya yang ditanggung oleh pihak

perusahaan guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia

untuk menjalankan kegiatan dalam perusahaan tersebut. dimana

posisi biaya tenaga kerja merupakan masuk dalam faktor produksi

bagi bank karena merupakan salah satu beban yang ditanggung oleh

pihak bank. Dalam penelitian ini biaya tenaga kerja dinyatakan dalam

jutaan rupiah.

d. Pembiayaan adalah salah satu fungsi bank sebagai lembaga

intermediary dimana bank menyalurkan dana yang masuk dalam

DPK kepada pihak nasabah yang membutuhkan. Selain untuk

membantu nasabah, diharapkan akan ada manfaat yang muncul

dengan menyalurkan dana tersebut terutama bagi pihak bank. Dalam

penelitian ini pembiayaan dinyatakan dalam jutaan rupiah.

e. Pendapatan operasional merupakan akibat yang dihadapi oleh bank

kala menjalankan fungsi operasionalnnya dimana pendapatan

Page 54: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

41

operasional dapat membiayai seluruh beban yang ditanggung oleh

bank dan mendapatkan laba. Dalam penelitian ini pendapatan

operasional dinyatakan dalam jutaan rupiah.

Adapun variabel yang digunakan dalam model regresi tobit adalah

sebagai berikut:

a. Score efisiensi merupakan hasil yang diperoleh dalam perhitungan

efisiensi pada tahap pertama perhitungan menggunakan DEA. Data

yang disajikan merupakan bentuk presentase.

(3.1)

b. Jumlah Cabang merupakan jumlah kantor yang dimiliki oleh setiap

bank umum syariah. Keberadaan cabang bank memiliki standar-

standar minimal yang ditetapkan oleh bank pusat dimana standar

operasional setiap kantor cabang akan sama satu dengan yang lainnya.

Keberadaan kantor cabang memiliki tujuan untuk menjangkau

nasabah di seluruh daerah. Dengan begitu pendapatan bank dapat

meningkat.

Page 55: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

42

c. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kewajiban pemenuhan

modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. Rasio ini

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko.

(3.2)

d. Return On Assets (ROA) adalah rasio rentabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba dengan total aset bank. Rasio ini dapat

menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh

bank yang bersangkutan.

(3.3)

e. Return On Equity (ROE) adalah indikator yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih.

(3.4)

f. Equity adalah modal usaha dan nilai laba usaha yang menunjukkan

hak milik para pemilik aset bank yang diukur dimana besarnya

dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.

Page 56: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

43

Kemudian berikut penjabaran rasio-rasio yang mewakili risiko-

risiko yang dihadapi oleh bank syariah:

a. Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio untuk mengukur

tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah.

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan kualitas pembiayaan bank

syariah semakin buruk. Bank dengan NPF yang tinggi akan

memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya

lainnya, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian pada bank.

Untuk itulah rasio ini dirasa cukup mewakili risiko pembiayaan yang

terjadi pada bank syariah.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio antara seluruh

jumlah pembiayaan yang diberikan bank syariah dengan dana yang

dterima oleh bank. Rasio ini dianggap dapat mewakili risiko

likuiditas karena untuk menjalankan fungsinya, bank syariah perlu

melakukan manajemen terhadap kebutuhan likuiditasnya. Salah

satunya dengan memenuhi permintaan kredit yang diajukan. Dengan

rasio FDR, dapat diketahui seberapa besar penyaluran dana yang

telah diberikan sehingga dapat mengontrol kebutuhan likuiditas pada

bank syariah tersebut.

c. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio

rentabilitas (earnings). Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian

Page 57: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

44

kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan

menggunakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Menurut Dendawijaya

(2005) rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005).1 Pada penelitian ini rasio BOPO

dianggap dapat mewakili Risiko Operasional yang dihadapi bank

syariah. Hal ini dikarenakan komponen perhitungan BOPO

merupakan akibat dari kegiatan operasional sehingga dirasa relevan

dengan risiko operasional yang dihadapi oleh bank syariah.

1 Dikutip dari http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/biaya-operasional-terhadap-

pendapatan.html pukul 07.12pada tanggal 8 April 2016.

Page 58: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

45

Tabel 3.1 Variabel dan Simbol dengan Metode DEA

No. Variabel Simbol

1. Input DPK I1

2. Input Aset I2

3. Input Biaya Tenaga Kerja I3

4. Output Pembiayaan O1

5. Output Pendapatan Operasional O2

Tabel 3.2 Variabel dan Simbol dengan Model Regresi Tobit

No. Variabel Simbol

1. Independent Variable Score DEA Y

2. Dependent Variable Aset X1

3. Dependent Variable Jumlah Cabang X2

4. Dependent Variable CAR X3

5. Dependent Variable ROA X4

6. Dependent Variable ROE X5

7. Dependent Variable Equity X6

Page 59: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

46

Tabel 3.3 Variabel dan Simbol dengan Model Pearson

Correlaation Coefficient

No. Variabel Simbol

1. Independent Variable Score DEA Y

2. Dependent Variable NPF X1

3. Dependent Variable FDR X2

4. Dependent Variable BOPO X3

C. Metode Analisis Data

Data yang merupakan laporan keuagan bank syariah yangt telah

memenuhi persyaratan kemudian diteliti dengan tahap pertama yakni

DEA.Kemudian hasil dari perhitungan DEA dijadikan sebagai variabel terikat

yang kemudian diregresi dengan model regresi tobit pada tahap kedua.

1. First-stage : Metode Pengukuran Efisiensi dengan Data Envelopment

Analysi (DEA).

DEA didefinisikan sebagai sebuah tehnik pemrograman matematis

yang digunakan untuk mengukur efisiensi dari sekumpulan unit-unit

pembuat keputusan dalam mengelola sumber daya (input) dengan jenis

Page 60: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

47

sama yang digunakan untuk menghasilkan unit-unit output dengan jenis

yang sama pula.2 Model persamaan umum dalam DEA:

(3.5)

Keterangan:

hs = efisiensi teknis bank

uis = bobot output i yang dihasilkan

yis = bobot input i yang diproduksi

vjs = bobot input j

xjs = jumlah input j yang diberikan oleh bank s.

Pada model di atas menemukan nilai untuk u dan v sebagai sebuah

pengukuran efisiensi hs yang maksimal. Terdapat beberapa kendala yang di

hadapi dengan tujuan nilai efisiensi yakni kurang dari atau sama dengan

satu. Maka kendala terhadap tujuan tersebut adalah solusi yang tidak

terbatas. Untuk mecegah hal tersebut, maka perlu ditentukan kendala yang

akan menspesifikasikan dan memudahkan dalam proses selanjutnya

menggunakan teknik komputasi yang terus mengalami perkembangan.

2 Berger, Allen N. And David B. Humprey. Efficiency of Financial Institutions: International Survey and

Directions for Future Research. Financial Instituion Center. 1997

Page 61: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

48

Adapun fungsi kendala tersebut adalah:

(3.6)

Mengutip dari Firdaus dan Hossen (2012) N menunjukkan jumlah

bank dalam sampel. Pertidaksamaan pertama menunjukkan adanya

efisiensi rasio untuk perusahaan lain tidak lebih dari 1, sementara

pertidaksamaan kedua berbobot positif. Angka rasio akan bervariasi antara

0 sampai dengan 1. Angka efisien bank adalah apabila memiliki angka

rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati 0

menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Pada DEA, setiap bank dapat

menentukan pembobotnya masing-masing dan menjamin bahwa pembobot

yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja yang terbaik.

Metode DEA dipopulerkan oleh Charness, Cooper dan Rodhes

(1978) dengan menggunakan Constant Return to Scale ( CRS ) dan

dikembangkan oleh Banker, Charnes, Cooper (1994) untuk Variabel

Return to Scale (VRS).

Pengukuran efisiensi menggunakan DEA (Data Envelopment

Analysis) terdiri atas variabel input dan output serta diformulasikan dalam

dua asumsi yaitu CRS (Constant Return to Scale ) dan VRS (Variabel

Return to Scale). DEA merupakan alat analisis yang digunakan karena

keunggulannya yang bisa menangani banyak input dan banyak output

Page 62: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

49

dengan menggunakan alat ukur yang berbeda tanpa membutuhkan asumsi

mengenai hubungan fungsional antara kedua variable. Rahmawati (2011)

menilai bahwa metode DEA tidak dapat menganalisis secara statistika

perhitungan karena kriteria yang digunakan terlalu sedikit. Akan tetapi,

bagi peneliti lain, DEA bisa memungkinkan peneliti untuk menyertakan

semua variable aktivitas/ input yang berhubungan erat dengan

dihasilkannya output. DEA dirancang untuk mengukur efisiensi relative

suatu unit kegiatan ekonomi (UKE) yang menggunakan input dan output

lebih dari satu. Efisiensi relative suatu UKE dibandingkan dengan UKE

yang lainnya dalam sample yang menggunakan jenis input dan output yang

sama. DEA memformulasikan UKE sebagai program linear fraksional

untuk mencari solusi jika model tersebut ditransformasikan ke dalam

program linear dengan nilai bobot dari input dan output.

Berger dan Humprey (1992) – dalam Rahmawati3

mengelompokkan pendekatan dalam perhitungan efisiensi kedalam dua

bagian yaitu pendekatan tradisional (traditional approach) dan pendekatan

garis batas (frointer approach). Pendekatan tradisional merupakan

perhitungan efisiensi yang dilakukan dengan membandingan rasio-rasio

keuangan yang ada dalam bank, seperti return on asset (ROA), Return on

equity (ROE) dan lain sebagainya. Sedangkan Pendekatan garis batas

3 Rahmawati, Rafika. 2011. Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah di Indonesia (dengan pendekatan

parametrik). Skripsi fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 63: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

50

merupakan pendekatan dengan perhitungan kombinasi antar variabel

(input-output) dalam standar ukuran yang telah ditetapkan.

Hadad, et al (2003) menjabarkan bahwa dari sisi variabel input

dan output yang digunakan untuk melakukan perhitungan melalui

pendekatan frontier, terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan

yakni:4

Pendekatan Produksi. Pendekatan produksi adalah pendekatan dimana

akun deposit dan kredit pinjaman mampu memproduksi beberapa

output dari akun-akun tersebut dengan transaksi yang dilakukan dalam

unit lembaga keuangan dan input yang dimasukkan dapat berupa

jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada aset tetap dan lain

sebagainya.

Pendekatan Intermediasi. Adapun pendekatan intermediasi

menempatkan lembaga keuangan seperti perbankan sebagai lembaga

intermdetiator yang mengubah asetaset surplus menjadi aset-aset

defisit. Lembaga tersebut memerankan peran sebagai lembaga

pengumpul dana dan penyalur dana. Input yang dimasukkan dalam

pendekatan ini berupa biaya tenaga kerja, modal, pembayaran dari bagi

hasil pada deposito untuk kemudian melihat output yang dikeluarkan

dalam bentuk pemberian pinjaman dan aset financial.

4 Hadad, Muliaman D., et al. Analisan efisiensi perbankan syariah di Indoenesia: penggunaan metode

nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Bank Indonesia, Desember 2003

Page 64: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

51

Pendekatan Aset. Sedangkan pendekatan aset adalah pendekatan aset

menggambarkan fungsi utama lembaga perbankan yang output dari

aset-aset yang dimiliki.

Tahir, et al (2011) menyarankan dalam hasil penelitiannya bahwa

penelitian selanjutnya akan lebih baik apabila menggunakan pendekatan

estimasi yang lain sehingga dapat melakukan perbandingan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya.5

Atas pertimbangan penelitian terdahulu yang telah dipahami,

diperlukan metode yang dapat menutupi kekurangan dari metode DEA.

Maka penelitian ini dilakukan dengan metode two-stage dimana tahap

kedua yang dilakukan dengan model regresi tobit.

2. Second-stage : Menggunakan Model Regresi Tobit

Metode Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas

tidak terbatas nilainya (non-censured); hanya variabel tidak bebas yang

censured; semua variabel (baik bebas maupun tidak bebas) diukur dengan

benar; tidak ada autocorrelation; tidak ada heteroscedascity; tidak ada

multikolinearitas yang sempurna; dan model matematis yang digunakan

menjadi tepat. 6

5 Tahir, et al. Evaluating Efficiensy of Islamic Banks Using Data Envelopment Analysis: International

Evidence. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Vol 7 No. 1, Jan-Mar 2011. 6 Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-stage Data

Envelopment Analysis. STEI Tazkia. 2011

Page 65: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

52

Dalam penggunaan metode analisis regresi untuk penelitian

bidang sosial dan ekonomi, banyak ditemui struktur data dimana variabel

responnya mempunyai nilai nol untuk sebagian observasi, sedangkan untuk

sebagian observasi lainnya mempunyai nilai tertentu yang bervariasi.

Struktur data seperti ini dinamakan data tersensor (censored data).

Model Regresi Tobit yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut

(3.7)

Keterangan:

EFTi = Nilai dari skor perhitungan DEA pada tahap pertama

β 1-β6 = Koefisien Regresi

Aseti = Aset

JCBi = Jumlah Cabang Bank

CARi = Capital Adequacy Ratio

ROAi = Return on asset

ROEi = Return on equity

Equityi = Equity

εi = besaran error yang terjadi selama regresi dilakukan.

Page 66: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

53

3. Hubungan Risiko-risiko Terhadap Tingkat Efisiensi : Pearson

Correlation Coefficient

Dalam perhitungan ini, terlebih dahulu dilakukan kajian terkait

hal-hal yang mewakili risiko-risiko yang di hadapi oleh bank syariah.

Adapun variabel tersebut sebagai berikut.

a. Keberlangsungan usaha suatu bank bergantung pada kualitas aktiva

produktif yang dimiliki oleh bank tersebut. salah satu hal yang terkait

dengan aktiva produktif adalah kualitas aset. Dimana aset yang

dimiliki oleh bank digunakan untuk menjalankan fungsinya sebagai

sebuah lembaga keaungan. Salah satunya dengan menyalurkan

pembiayaan. Risiko pembiayaan diwakili dengan rasio Non

Perfoming Financing (NPF) adalah rasio yang dipergunakan untuk

mengukur risiko terhadap pembiayaan yang disalurkan dengan

membandingkan pembiayaan yang macet dengan jumlah pembiayaan

yang disalurkan. Semakin tinggi NPF maka semakin kecil pula

perubahan labanya. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diterima

bank akan berkurang dan biaya untuk pencadangan penghapusan

piutang akan bertambah yang mengakibatkan laba menjadi menurun

atau rugi menjadi naik.

(3.8)

Page 67: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

54

b. Untuk menjaga tingkat likuiditasnya, bank syariah perlu

memanajemen risiko likuiditas tersebut. salah satu rasio yang

menggambarkan kondisi likuiditas bank syariah adalah Financing to

Deposit Ratio (FDR). FDR adalah rasio yang memberikan indikasi

mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk

pembiayaan. Rasio yang tinggi mengindikasikan belum optimalnya

kinerja bank syariah dalam meminimalisir risiko likuditas.

(3.9)

c. Dalam menilai risiko operasional suatu bank, rasio yang dapat

digunakan adalah Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO). BOPO merupakan rasio perbandingan antara biaya

operasional dengan pendapatan operasional, dima semakin rendah

tingkat rasio BOPO maka semakin baik kinerja manajemen bank

tersebut. Dengan kata lain, bank tersebut lebih efisien dalam

menggunakan sumber daya yang ada diperusahaan.

(3.10)

Perhitungan ini merujuk ada Penelitian yang dilakukan oleh Said.

Dengan perhitungan efisiensi awal menggunakan DEA, melihat hubungan

antara efisiensi dengan risiko-risiko yang ada di Bank Umum Syariah di

anggap sangat berhubungan dengan penelitian tersebut.

Page 68: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

55

Penelitian terkait yang meneliti hubungan efisiensi dengan risiko

yang ada di Bank juga dilakukan pula di Indonesia oleh Wijaya. Akan

tetapi dengan perhitungan awal menggunakan SFA dan variabel input-

output kemudian sangat terkait dengan perhitungan risiko membuat peneliti

menilai hal ini kurang relevan dengan penelitian ini. Sehingga peneliti

memutuskan untuk merujuk pada Said

Page 69: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Umum

Untuk melihat secara detail terkait penyebab inefisiensi pada setiap

BUS, maka berikut grafik dan data hasil perhitungan tingkat efisiensi.

Grafik 4.1 Score 10 Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Kuartal IV 2012 – Kuartal III 2015

Grafik di atas menggambarkan bahwa rata-rata Bank Umum Syariah

tidak dapat mencapai nilai efisiensi. Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah,

Bank Jawa Barat Syariah dan Bank Victoria Syariah mecapai titik efisiensi

0

20

40

60

80

100

120

BSM

BMI

BNIS

BRIS

BMS

BCAS

BPS

BJBS

BSB

Page 70: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

57

pada beberapa periode. Namun rata-rata secara tren yang ditunjukkan pada

grafik, Bank Umum Syariah masih mengalami inefisiensi.

B. First Stage: Hasil Pengukuran Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III Tahun 2015

Grafik 4.2 Rata-rata Efisiensi 10 Bank Umum Syariah Kuartal IV 2012 –

KuartalIV 2015

Grafik di atas menggambarkan bahwa bank umum syariah yang

memiliki nilai efisiensi paling tinggi adalah Bank Panin Syariah. Sebagai BUS

dengan nilai efisiensi paling tinggi pada periode penelitian, nilai rata-rata

efisiensi yang dicapai oleh Bank Panin Syariah (BPS) mencapai 72,3%. Hal ini

mengindikasikan bahwa BUS perlu sangat bekerja keras dalam mencapai

tingkat efisiensi yang maksimal yakni 100%.

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Nilai Rata-rata Efisien berdasarkan Bank Umum Syariah periode KIV 2012 s.d. KIII 2015

Nilai Rata-rata Efisienberdasarkan Bank UmumSyariah periode KII 2012s.d. KIII 2015

Page 71: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

58

Grafik 4.3 Efisiensi 10 Bank Umum Syariah Kuartal IV 2012 – Kuartal III 2015

Dari grafik di atas dapat dilihat gambaran atas tren efisiensi bank

umum syariah di Indonesia yang sangat fluktuatif. Periode penelitian yang

digunakan tidak adanya kuartal yang mencapai tingkat efisiensi. Periode paling

tinggi tingkat efisiensinya adalah pada kuartal ketiga tahun 2015. Sayangnya

tingkat inefisiensi sangat tinggi di alami oleh setiap bank umum syariah.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Q4

-12

Q1

-13

Q2

-13

Q3

-13

Q4

-13

Q1

-14

Q2

-14

Q3

-14

Q4

-14

Q1

-15

Q2

-15

Q3

-15

Nilai Rata-rata Efisien berdasarkan Kuartal periode KIV 2012 s.d. KIII 2015

Nilai Rata-rata Efisienberdasarkan Kuartalperiode KII 2012 s.d.KIII 2015

Page 72: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

59

Tabel 4.1 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2012

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 71,5 100 100 100 71.5 71,5

2 BMI 63,64 97,5 100 100 63,6 63,6

3 BNIS 60,62 98,8 100 100 60,6 60,6

4 BRIS 63,85 100 100 100 63,8 63,8

5 BMS 67,09 94,4 100 100 13,9 67,1

6 BCAS 69,03 100 100 92,6 69 69

7 BPS 74,75 100 100 100 74,7 74,7

8 BJBS 63,93 100 100 100 63,9 63,9

9 BSB 65,09 100 100 100 65,1 65,1

10 BVS 50,64 100 100 100 50,6 50,6

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal IV tahun 2012,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada pembiayaan (O1)

dan Pendapatan Operasional (O2) sebesar 71,5%. Artinya dengan nilai input

yang sudah optimal, BSM masih belum bisa mencapai angka efisiensi dalam

menghasilkan outputnya. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat

Indonesia adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 97,5%, 63,6% dan 63,6%.

Page 73: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

60

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada

variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai nilai efisiensi secara berturut 98,8%, 60,6% dan 60,6%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya

hanya mencapai 63,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syaruah

adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 94,4%, 13,9% dan 67,1%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada variabel biaya tenaga

kerja (I3), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 92,6%, 69% dan 69%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai 74,7% dan 74,7%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Jawa Barat Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 63,9%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 65,1%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 50,6%.

Page 74: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

61

Tabel 4.2 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2013

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 34,98 97,3 100 100 35 35

2 BMI 51,25 94,5 100 100 51,3 51,3

3 BNIS 28,84 100 100 100 28,8 28,8

4 BRIS 30,84 95,5 100 100 30,8 30,8

5 BMS 38,4 100 100 100 2 38,4

6 BCAS 46,55 100 100 100 46,6 39,1

7 BPS 60,64 100 82,8 100 60,6 60,6

8 BJBS 38,36 100 100 100 38,4 38,4

9 BSB 39,81 98 100 100 39,8 39,8

10 BVS 29,98 100 100 100 30 30

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal I tahun 2013, inefisiensi

terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara rincinya,

Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel simpanan (I1),

pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang hanya mencapai

97,3%, 35% da 35%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 94,5%, 51,3% dan 51,3%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel

Page 75: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

62

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai nilai

efisiensi secara berturut 28,8% dan 28,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 95,5%, 30,8% dan

30,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syaruah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 2%

dan 38,4%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 46,6% dan 39,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin Syariah

adalah pada variabel aset (I2), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional

(O2) yang hanya mencapai 82,8%, 60,6% dan 60,6%. Inefisiensi yang terjadi

pada Bank Jawa Barat Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 38,4%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel simpanan (I1),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 98%,

39,8% dan 39,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah

pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 30%.

Page 76: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

63

Tabel 4.3 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2013

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 48,28 100 100 100 48,3 48,3

2 BMI 53,2 96,1 100 100 53,2 51,5

3 BNIS 37,98 100 100 100 38 38

4 BRIS 43,62 100 100 100 43,6 43,6

5 BMS 57,84 100 100 100 1,9 57,8

6 BCAS 58,1 100 100 79,7 58,1 58,1

7 BPS 63,47 100 100 100 63,5 63,5

8 BJBS 49,58 100 100 100 49,6 49,6

9 BSB 47,48 100 100 100 47,5 47,5

10 BVS 46,06 100 100 100 46,1 46,1

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal II tahun 2013,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 48,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 96,1%, 53,2% dan 51,5%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel

Page 77: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

64

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai nilai efisiensi sebesar 38%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 43,6%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 1,9% dan 57,8%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada variabel biaya tenaga

kerja (I3), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 79,7%, 58,1% dan 58,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang keduanya hanya mencapai 63,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa

Barat Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 49,6%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 47,5%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 46,1%.

Page 78: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

65

Tabel 4.4 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2013

(Dalam presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 94,34 98,9 100 100 87 94,3

2 BMI 62,54 96,2 100 100 62,5 62,5

3 BNIS 47,39 100 100 100 47,4 47,4

4 BRIS 54,71 100 100 100 54,7 54,7

5 BMS 71,29 100 100 100 3,3 71,3

6 BCAS 69,21 100 100 80,5 69,2 69,2

7 BPS 68,97 100 100 100 69 69

8 BJBS 62,78 100 100 100 62,8 62,8

9 BSB 59,46 100 100 100 59,5 59,5

10 BVS 52,3 100 100 100 52,3 52,3

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal III tahun 2013,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel simpanan

(I1), pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang hanya mencapai

98,9%, 87% da 94,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 96,2%, 62,5% dan 62,5%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel

Page 79: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

66

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 47,4%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 54,7%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai 3,3% dan 71,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Central Asia Syariah adalah pada variabel biaya tenaga kerja (I3), pembiayaan

(O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 80,5%, 69,2% dan

69,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 69%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat Syariah adalah

pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 62,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah

Bukopin adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional

(O2) yang keduanya hanya mencapai 59,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Victoria Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 52,3%.

Page 80: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

67

Tabel 4.5 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2013

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 68,08 100 100 100 68,1 68,1

2 BMI 72,33 100 100 100 72,3 72,3

3 BNIS 55,96 100 100 100 56 56

4 BRIS 66,16 100 100 100 66,2 66,2

5 BMS 77,31 96,5 100 100 15 77,3

6 BCAS 71,25 97,1 100 93,8 71,3 71,3

7 BPS 70,71 100 100 100 68,3 70,8

8 BJBS 69,45 100 100 57 69,5 69,5

9 BSB 70,7 100 100 100 70 70,7

10 BVS 53,5 100 100 100 53,5 53,5

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal IV tahun 2013,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel

pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 68,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 72,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara

Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

Page 81: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

68

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 56%. Inefisiensi yang terjadi

pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 66,2%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada variabel simpanan

(I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

96,5%, 15% dan 77,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia

Syariah adalah pada variabel simpanan (I1), biaya tenaga kerja (I3),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

97,1%, 93,8%, 71,3% dan 71,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai 68,3% dan 70,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Jawa Barat Syariah adalah pada variabel biaya tenaga kerja (I3) pembiayaan

(O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 57%, 69,5% dan

69,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 70% dan 70,7%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 53,5%

Page 82: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

69

Tabel 4.6 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2014

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 34,4 96,7 100 100 34,4 34,4

2 BMI 57,21 100 99,8 100 57,2 57,2

3 BNIS 28,86 100 100 100 28,9 28,9

4 BRIS 32,87 100 100 100 32,9 32,9

5 BMS 36,61 100 100 100 2,2 36,6

6 BCAS 50,61 99,3 100 100 50,6 49,3

7 BPS 85,09 100 80,5 100 85,1 85,1

8 BJBS 40,01 100 100 100 40 40

9 BSB 45,27 100 91,5 100 45,3 45,3

10 BVS 41,02 98,9 100 100 41 41

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal I tahun 2014, inefisiensi

terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara rincinya,

Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel simpanan (I1),

pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang hanya mencapai

96,7%, 34,4% da 34,4%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat

Indonesia adalah pada variabel aset (I2), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 99,8%, 57,2% dan 57,2%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel

Page 83: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

70

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 28,9%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 32,9%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai 2,2% dan 36,6%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Central Asia Syariah adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 99,3%, 50,6% dan 49,3%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Panin Syariah adalah pada variabel aset (I2),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

80,5%, 85,1% dan 85,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang keduanya hanya mencapai 40%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Syariah Bukopin adalah pada variabel aset (I2), pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 91,5%, 45,3% dan 45,3%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah pada variabel

simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 98,9%, 41% dan 41%.

Page 84: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

71

Tabel 4.7 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2014

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 44,54 100 100 100 44,5 44,5

2 BMI 55,75 98,3 100 100 55,8 55,8

3 BNIS 41,1 100 100 100 41,1 41,1

4 BRIS 45,81 100 100 100 45,8 45,8

5 BMS 53,34 100 100 100 2,4 53,3

6 BCAS 53,65 97,9 100 100 53,7 53,7

7 BPS 100 100 100 100 100 100

8 BJBS 51,3 100 100 100 51,3 51,3

9 BSB 54,85 100 100 100 54,9 54,9

10 BVS 57,27 100 100 100 57,3 57,3

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal II tahun 2014, efisiensi

hanya dicapai oleh Bank Panin Syariah. Inefisiensi terjadi pada 9 Bank Umum

Syariah (BUS) lainnya yang diteliti. Secara rincinya, Bank Syariah Mandiri

mengalami inefisiensi pada variabel pembiayaan (O1) dan Pendapatan

Operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 44,5%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Muamalat Indonesia adalah pada variabel simpanan (I1),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

98,3%, 55,8% dan 55,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia

Page 85: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

72

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional

(O2) yang keduanyahanya mencapai 41,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 45,8%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 2,4% dan 53,3%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada variabel

simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 97,9%, 53,7% dan 53,7%. Inefisiensi tidak terjadi di Bank Panin

Syariah pada periode ini. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat Syariah

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanya hanya mencapai 51,3%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah

Bukopin adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional

(O2) yang hanya mencapai 54,9%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang keduanya hanya mencapai 57,3%

Page 86: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

73

Tabel 4.8 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2014

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 54,02 100 100 100 54 54

2 BMI 64,83 98,3 100 100 64,8 64,8

3 BNIS 48,18 100 100 100 48,2 48,2

4 BRIS 57,54 100 100 100 57,5 57,5

5 BMS 62,43 100 100 100 4,8 62,4

6 BCAS 63,58 100 100 100 63,6 63,6

7 BPS 95,59 100 100 97,7 95,6 95,6

8 BJBS 67,2 100 100 100 67,2 67,2

9 BSB 68,92 100 100 100 68,9 68,9

10 BVS 71,95 100 100 98,6 72 72

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal III tahun 2014,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel

pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 54%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia adalah

pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang hanya mencapai 98,3%, 64,8% dan 64,8%. Inefisiensi yang terjadi pada

Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

Page 87: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

74

pendapatan operasional (O2) yang keduanyahanya mencapai 48,2%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 57,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 4,8% dan 62,4%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang keduanya hanya mencapai 63,6%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Panin Syariah adalah pada variabel biaya tenaga kerja (I3), pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 97,7%, 95,6% dan

95,6%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya

hanya mencapai 67,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

hanya mencapai 68,9%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah

adalah pada variabel biaya tenaga kerja (I3), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 98,6%, 72% dan 72%.

Page 88: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

75

Tabel 4.9 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV tahun 2014

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 62,54 100 100 100 62,5 62,5

2 BMI 70,62 99,7 100 100 70,6 70,6

3 BNIS 55,76 96,1 100 98,2 55,8 55,8

4 BRIS 66,2 100 100 100 66,2 66,2

5 BMS 78,82 96 100 88,5 78,8 78,8

6 BCAS 70,2 100 100 100 70,2 70,2

7 BPS 95,48 100 100 100 95,5 95,5

8 BJBS 75,72 100 100 100 75,7 75,7

9 BSB 76,51 100 100 100 76,5 76,5

10 BVS 78,87 98,5 100 81,8 78,9 78,9

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal IV tahun 2014,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti. Secara

rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel

pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 62,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 99,7%, 70,6% dan 70,6%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada variabel

Page 89: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

76

simpanan (I1), biaya tenaga kerja (I3), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 96,1%, 98,2%, 55,8% dan 55,8%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya

hanya mencapai 66,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syariah

adalah pada variabel variabel simpanan (I1), biaya tenaga kerja (I3),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 96%,

88,5%, 78,8% dan 78,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2)

yang keduanya hanya mencapai 70,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Panin Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 95,5%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Jawa Barat Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 75,5%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

76,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah pada variabel

variabel simpanan (I1), biaya tenaga kerja (I3), pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 98,5%, 81,8%, 78,9% dan

78,9%.

Page 90: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

77

Tabel 4.10 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal I tahun 2015

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 30,44 94,4 100 100 30,4 30,4

2 BMI 55,47 97 100 100 55,5 52,8

3 BNIS 27,51 100 100 100 27,5 27,5

4 BRIS 37,36 96,9 100 100 37,4 37,4

5 BMS 32,79 100 100 100 2,9 32,8

6 BCAS 56,33 100 94,7 100 56,3 56,3

7 BPS 100 100 100 100 100 100

8 BJBS 35,25 95,3 100 100 35,3 35,3

9 BSB 51,64 100 94,2 100 51,6 51,6

10 BVS 64,91 100 100 100 64,9 57,5

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal I tahun 2015,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti, kecuali

Bank Panin Syariah yang menjadi satu-satunya bank yang berhasil mencapai

tingkat efisiensi. Secara rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi

pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2)

yang hanya mencapai 94,4%, 30,4% dan 30,4%. Inefisiensi yang terjadi pada

Bank Muamalat Indonesia adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 97%, 55,5% dan 52,8%.

Page 91: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

78

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

keduanyahanya mencapai 27,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Rakyat

Indonesia Syariah adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 96,9%, 37,4% dan 37,4%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 2,9%

dan 32,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada

variabel aset (I2), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

hanya mencapai 94,7%, 56,3% dan 56,3%. Inefisiensi tidak terjadi di Bank

Panin Syariah pada kuartal ini. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat

Syariah adalah pada variabel simpanan (I1), pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang hanya mencapai 95,3%, 35,3% dan 35,3%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel aset (I2),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

94,2%, 51,6% dan 51,6%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

hanya mencapai 64,9% dan 57,5%.

Page 92: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

79

Tabel 4.11 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II tahun 2015

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 56,84 100 100 100 56,8 56,8

2 BMI 55,84 100 100 97,3 55,8 55,8

3 BNIS 42,25 100 100 100 42,2 42,2

4 BRIS 47,95 100 100 100 48 48

5 BMS 49,63 100 100 100 5,7 49,6

6 BCAS 69,66 100 100 100 69,7 69,7

7 BPS 100 100 100 100 100 100

8 BJBS 81,21 100 100 100 81,2 81,2

9 BSB 55,36 100 100 100 55,4 55,4

10 BVS 100 100 100 100 100 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal II tahun 2015,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti, kecuali

Bank Panin Syariah dan Bank Victoria Syariah. Secara rincinya, Bank Syariah

Mandiri mengalami inefisiensi pada variabel pembiayaan (O1) dan Pendapatan

Operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 56,8%. Inefisiensi yang

terjadi pada Bank Muamalat Indonesia adalah pada variabel biaya tenaga kerja

(I3), pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

97,3%, 55,8% dan 55,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia

Page 93: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

80

Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional

(O2) yang keduanyahanya mencapai 42,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan

pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya mencapai 48%. Inefisiensi

yang terjadi pada Bank Mega Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1)

dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai 5,7% dan 49,6%.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 69,7%. Inefisiensi tidak terjadi di Bank Panin Syariah pada kuartal ini.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Jawa Barat Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 81,2%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah

pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya

mencapai 55,4%. Inefisiensi tidak terjadi di Bank Victoria Syariah kuartal ini.

Page 94: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

81

Tabel 4.12 Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal III tahun 2015

(Dalam Presentase)

No

Nama Score Input Output

Bank Efisiensi I1 I2 I3 O1 O2

1 BSM 71,85 100 100 100 71,8 71,8

2 BMI 68,49 100 100 100 68,5 68,5

3 BNIS 49,85 100 100 100 49,9 49,9

4 BRIS 57,96 99,9 100 100 58 58

5 BMS 100 100 100 100 100 100

6 BCAS 87,17 100 100 100 87,2 87,2

7 BPS 100 100 100 100 100 100

8 BJBS 100 100 100 100 100 100

9 BSB 69,11 100 100 100 69,1 69,1

10 BVS 84,82 100 100 100 84,8 84,8

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada kuartal III tahun 2015,

inefisiensi terjadi pada semua Bank Umum Syariah (BUS) yang diteliti, kecuali

Bank mega syariah, bank panin syariah dan bank jawa barat syariah yang

berhasil mencapai tingkat efisiensi yang optimal baik dalam segi input maupun

output. Secara rincinya, Bank Syariah Mandiri mengalami inefisiensi pada

variabel pembiayaan (O1) dan Pendapatan Operasional (O2) yang keduanya

hanya mencapai 71,8%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia

adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang

Page 95: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

82

keduanya hanya mencapai 68,5%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Negara

Indonesia Syariah adalah pada variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan

operasional (O2) yang keduanyahanya mencapai 49,9%. Inefisiensi yang terjadi

pada Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah pada variabel simpanan (I1),

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

99,9%, 58% dan 58%. Inefisiensi tidak terjadi di Bank Mega Syariah pada

kuartal ini. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Central Asia Syariah adalah pada

variabel pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya

hanya mencapai 87,2%. Inefisiensi tidak terjadi pada Bank Panin Syariah pada

kuartal ini. Inefisiensi tidak terjadi di Bank Jawa Barat Syariah pada kuartal ini.

Inefisiensi yang terjadi pada Bank Syariah Bukopin adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang hanya mencapai

69,1%. Inefisiensi yang terjadi pada Bank Victoria Syariah adalah pada variabel

pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2) yang keduanya hanya

mencapai 84,8%.

C. Second Stage: Hasil Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal IV Tahun 2012 sampai

dengan Kuartal III Tahun 2015

Sebelum membahas hasil analisis faktor-faktor yang memepengaruhi

tingkat efisiensi, akan dibahas pemetaan bagaimana pengaruh tingkat efisiensi

kepada masing-masing variabel. Yakni sebagai berikut:

Page 96: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

83

1. Pemetaan Pengaruh Aset Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah.

Untuk melihat pengaruh aset terhadap tingkat efisiensi, maka terlebih

dahulu bank syariah dalam penelitian ini terbagi kedalam empat kategori

yakni.

Kategori 1: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan Aset yang

tinggi

Kategori 2: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan Aset yang

rendah

Kategori 3: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan Aset

yang tinggi

Kategori 4: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan Aset

yang rendah

Grafik 4.4 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap Aset Pada Kuartal

IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. Data diolah pada Lampiran B1

Dalam gambar di atas di ketahui bahwa hasil perhitungan

didominasi oleh kategori 1 dengan presentase sebesar 44%. Adapun Bank

44%

7%

32%

17%

Pemetaan Tingkat Efisiensi Terhadap Aset

1

2

3

4

Page 97: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

84

umum syariah yang masuk dalam kategori ini adalah Bank Syariah Mandiri,

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia Syariah. Kategori 2

adalah Bank Negara Indonesia Syariah. Pada kategori 3 terdapat Bank

Mega Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Kategori 4 terdiri dari Bank

Central Asia Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Jawa Barat Syariah dan

Bank Victoria Syariah.

2. Pemetaan Pengaruh CAR Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum

Syariah Untuk melihat pengaruh CAR terhadap tingkat efisiensi, makan

terlebih dahulu bank syariah dalam penelitian ini terbagi kedalam empat

kategori yakni.

Kategori 1: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan CAR yang

tinggi

Kategori 2: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan CAR yang

rendah

Kategori 3: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan CAR yang

tinggi

Kategori 4: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan CAR yang

rendah

Page 98: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

85

Grafik 4.5 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap CAR Pada Kuartal

IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. Data diolah pada Lampiran B2.

Dalam gambar di atas di ketahui bahwa hasil perhitungan

didominasi oleh kategori 3 dengan presentase sebesar 71%. Adapun Bank

umum syariah yang masuk dalam kategori ini adalah Bank Central Asia

Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Victoria Syariah. Kategori 2 adalah

Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Negara Indonesia

Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah. Pada kategori 4 terdapat Bank

Mega Syariah, Bank Jawa Barat Syariah dan Bank Syariah Bukopin.

0%

16%

71%

13%

Pemetaan tingkat Efisiensi Terhadap CAR

1

2

3

4

Page 99: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

86

3. Pemetaan Pengaruh ROA Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum

Syariah Untuk melihat pengaruh ROA terhadap tingkat efisiensi, makan

terlebih dahulu bank syariah dalam penelitian ini terbagi kedalam empat

kategori yakni.

Kategori 1: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan ROA yang

tinggi

Kategori 2: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan ROA yang

rendah

Kategori 3: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan ROA

yang tinggi

Kategori 4: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan ROA

yang rendah

Grafik 4.6 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap ROA Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. Data diolah pada

Lampiran B3.

Dalam gambar di atas di ketahui bahwa hasil perhitungan

didominasi oleh kategori 3dengan presentase sebesar 45%. Adapun Bank

41%

9%

45%

5%

Pemetaan tingkat Efisiensi Terhadap ROA

1

2

3

4

Page 100: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

87

umum syariah yang masuk dalam kategori ini adalah Bank Mega Syariah

dan Bank Victoria Syariah. Kategori 2 adalah Bank Rakyat Indonesia

Syariah. Pada kategori 4 terdapat Bank Central Asia Syariah, Bank Jawa

Barat Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Sedangkan

kategori 1 terdiri dari Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia

dan Bank Negara Indonesia Syariah.

4. Pemetaan Pengaruh ROE Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum

Syariah Untuk melihat pengaruh ROE terhadap tingkat efisiensi, makan

terlebih dahulu bank syariah dalam penelitian ini terbagi kedalam empat

kategori yakni.

Kategori 1: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan ROE

yang tinggi

Kategori 2: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan ROE

yang rendah

Kategori 3: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan ROE

yang tinggi

Kategori 4: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan ROE

yang rendah

Page 101: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

88

Grafik 4.7 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap ROE Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. Data diolah pada

Lampiran B4.

Dalam gambar di atas di ketahui bahwa hasil perhitungan

didominasi oleh kategori 1dengan presentase sebesar 50%. Adapun Bank

umum syariah yang masuk dalam kategori ini adalah Bank Syariah Mandiri

dan Bank Muamalat Indonesia. Kategori 2 adalah Bank Negara Indonesia

Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah. Pada kategori 3 terdapat Bank

Mega Syariah. Sedangkan kategori 4 terdiri dari Bank Central Asia Syariah,

Bank Jawa Barat Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin dan

Bank Victoria Syariah

50%

13%

30%

7%

Pemetaan tingkat Efisiensi Terhadap ROE

1

2

3

4

Page 102: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

89

5. Pemetaan Pengaruh Equity Terhadap Tingkat Efisiensi Bank Umum

Syariah Untuk melihat pengaruh ROE terhadap tingkat efisiensi, makan

terlebih dahulu bank syariah dalam penelitian ini terbagi kedalam empat

kategori yakni.

Kategori 1: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan Equity

yang tinggi

Kategori 2: Bank syariah dengan nilai efisiensi tinggi dan Equity

yang rendah

Kategori 3: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan Equity

yang tinggi

Kategori 4: Bank syariah dengan nilai efisiensi rendah dan Equity

yang rendah

Grafik 4.8 Hasil Pemetaan pengaruh Tingkat Efisiensi Terhadap Equity Pada

Kuartal IV Tahun 2012 sampai dengan Kuartal III 2015. Data diolah pada Lampiran

B5.

Dalam gambar di atas di ketahui bahwa hasil perhitungan

didominasi oleh kategori 1dengan presentase sebesar 78%. Adapun Bank

78% 0%

0% 22%

Pemetaan tingkat Efisiensi Terhadap Equity

1

2

3

4

Page 103: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

90

umum syariah yang masuk dalam kategori ini adalah Bank Syariah Mandiri,

Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah dan BRI Syariah. Tidak ada bank

yang masuk pada kategori 2 dan kategori 3. Sedangkan kategori 4 terdiri

dari Bank Mega Syariah, Bank Central Asia Syariah, Bank Jawa Barat

Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank Victoria

Syariah

6. Hasil Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Efisiensi dengan

Regresi Tobit

Hasil perhitungan dibagi menjadi dua bagian yakni menguji

variabel penelitian dan menguji tahun penelitian. Adapun pembahasan akan

hasil perhitungan tersebut sebagai berikut:

a. Pengujian variabel penelitian

1) Pengujian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

dengan enam variabel independent yakni Aset, Jumlah cabang,

CAR, ROA, ROE dan Equity.

Page 104: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

91

Tabel 4.13 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan

enam variabel independent

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 505.8019 102.3719 4.940828 0.0000

ASET 2.421081 1.268510 1.908602 0.0563

JUMLAHCAB -2.149750 0.383127 -5.611062 0.0000

CAR -7.086713 2.180291 -3.250352 0.0012

ROA 0.164323 17.44816 0.009418 0.9925

ROE -3.822649 1.548857 -2.468045 0.0136

Equity 5.04E-05 2.36E-05 2.133738 0.0329

Apabila dilihat dari signifikansi, variabel Jumlah cabang, CAR,

ROE dan Equity berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Sedangkan Aset dan ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi.

Dari sisi kesesuaian dengan teori, hasil penelitian di atas

diketahui bahwa Aset, ROA dan Equity memiliki pengaruh yang positif

terhadap efisiensi. Sedangkan Jumlah cabang, CAR dan ROE memiliki

pengaruh yang negatif terhadap efisiensi. Dari hasil tersebut, variabel

Aset, Jumlah cabang, ROA dan Equity memiliki kesesuaian terhadap

teori. Adapun CAR dan ROE tidak sesuai dengan teori, dimana pada

teorinya, CAR dan ROE memeliki pengaruh yang positif terhadap

efisiensi.

Page 105: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

92

2) Pengujian Analisis faktor-faktor yang memepengaruhi efisiensi

dengan lima variabel independet yakni Aset, Jumlah cabang, CAR,

ROA dan Equity.

Tabel 4.14 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

dengan lima variabel independent

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 399.3226 113.9885 3.503184 0.0005

ASET 2.098597 1.549239 1.354598 0.1755

JUMLAHCAB -1.878651 0.450670 -4.168578 0.0000

CAR -5.633007 2.577503 -2.185451 0.0289

ROA -35.03392 12.34238 -2.838507 0.0045

Equity 6.81E-05 2.77E-05 2.463446 0.0138

Apabila dilihat dari signifikansi, variabel Jumlah cabang, CAR,

ROA dan Equity berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Sedangkan Aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Dari sisi kesesuaian dengan teori, hasil penelitian di atas

diketahui bahwa Aset dan Equity memiliki pengaruh yang positif

terhadap efisiensi. Sedangkan Jumlah cabang, CAR dan ROA memiliki

pengaruh yang negatif terhadap efisiensi. Dari hasil tersebut, variabel

Aset, Jumlah cabang dan Equity memiliki kesesuaian terhadap teori.

Adapun CAR dan ROA tidak sesuai dengan teori, dimana pada teorinya,

CAR dan ROA memeliki pengaruh yang positif terhadap efisiensi.

Page 106: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

93

3) Pengujian Analisis faktor-faktor yang memepengaruhi efisiensi dengan

lima variabel independet yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROE dan

Equity.

Tabel 4.15 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

dengan lima variabel independent

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 505.9028 101.8098 4.969097 0.0000

ASET 2.420708 1.267888 1.909244 0.0562

JUMLAHCAB -2.150019 0.382063 -5.627398 0.0000

CAR -7.088317 2.173623 -3.261061 0.0011

ROE -3.810726 0.892317 -4.270598 0.0000

Equity 5.04E-05 2.36E-05 2.134273 0.0328

Apabila dilihat dari signifikansi, variabel Jumlah cabang, CAR,

ROE dan Equity berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Sedangkan Aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Dari sisi kesesuaian dengan teori, hasil penelitian di atas

diketahui bahwa Aset dan Equity memiliki pengaruh yang positif

terhadap efisiensi. Sedangkan Jumlah cabang, CAR dan ROE memiliki

pengaruh yang negatif terhadap efisiensi. Dari hasil tersebut, variabel

Aset, Jumlah cabang dan Equity memiliki kesesuaian terhadap teori.

Adapun CAR dan ROE tidak sesuai dengan teori, dimana pada teorinya,

CAR dan ROE memeliki pengaruh yang positif terhadap efisiensi.

Page 107: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

94

4) Pengujian Analisis faktor-faktor yang memepengaruhi efisiensi dengan

lima variabel independet yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROA dan

ROE.

Tabel 4.16 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

dengan lima variabel independent

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 546.7631 118.1007 4.629633 0.0000

ASET 2.108687 1.479882 1.424902 0.1542

JUMLAHCAB -1.904622 0.429269 -4.436893 0.0000

CAR -6.721267 2.552792 -2.632908 0.0085

ROA 0.847411 20.48904 0.041359 0.9670

ROE -4.824950 1.733422 -2.783483 0.0054

Apabila dilihat dari signifikansi, variabel Jumlah cabang, CAR

dan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi. Sedangkan

Aset dan ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Dari sisi kesesuaian dengan teori, hasil penelitian di atas

diketahui bahwa Aset dan ROA memiliki pengaruh yang positif

terhadap efisiensi. Sedangkan Jumlah cabang, CAR dan ROE memiliki

pengaruh yang negatif terhadap efisiensi. Dari hasil tersebut, variabel

Aset, Jumlah cabang dan ROA memiliki kesesuaian terhadap teori.

Adapun CAR dan ROE tidak sesuai dengan teori, dimana pada teorinya,

CAR dan ROE memeliki pengaruh yang positif terhadap efisiensi.

Page 108: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

95

5) Pengujian Analisis faktor-faktor yang memepengaruhi efisiensi dengan

empat variabel independet yakni Aset, Jumlah cabang, ROA dan Equity.

Tabel 4.17 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

dengan empat variabel independent

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 183.1572 66.99049 2.734078 0.0063

ASET 1.767130 1.823015 0.969344 0.3324

JUMLAHCAB -1.207014 0.389754 -3.096863 0.0020

ROA -20.49692 12.29288 -1.667381 0.0954

Equity 5.76E-05 3.22E-05 1.787684 0.0738

Apabila dilihat dari signifikansi, hanya variabel Jumlah Cabang

berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi. Sedangkan Aset dan

ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

Dari sisi kesesuaian dengan teori, hasil penelitian di atas

diketahui bahwa hanya Aset memiliki pengaruh yang positif terhadap

efisiensi. Sedangkan Jumlah cabang dan ROA memiliki pengaruh yang

negatif terhadap efisiensi. Dari hasil tersebut, variabel Aset dan Jumlah

cabang memiliki kesesuaian terhadap teori. Adapun ROA tidak sesuai

dengan teori, dimana pada teorinya, ROA memiliki pengaruh yang

positif terhadap efisiensi.

Dalam beberapa tabel dan penjabaran di atas, kita dapat

mengetahui hasil analisis variabel-variabel yang menjadi faktor-faktor

Page 109: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

96

yang mempengaruhi efisiensi pada Bank Umum Syariah. Model

penelitian yang dianggap paling baik di antara beberapa perhitungan

yang telah dilakukan adalah perhitungan Pengujian Analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan enam variabel independent

yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROA, ROE dan Equity. Menurut

peneliti, modal ini dianggap paling baik dengan jumlah variabel yang

sesuai dengan teori dan nilai signifikansi yang paling baik di antara

perhitungan yang lain.

b. Pengujian tahun penelitian

1) Pengujian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan

enam variabel independet yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROA, ROE

dan Equity. Pada tahun KII 2010 sampai dengan KIII 2015.

Tabel 4.18 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

tahun penelitian KII 2010 sampai dengan KIII 2015.

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 257.6754 60.55150 4.255476 0.0000

ASET -0.885918 1.417624 -0.624931 0.5320

JUMLAHCAB -0.496115 0.213202 -2.326969 0.0200

CAR -2.324735 0.724925 -3.206863 0.0013

ROA -26.38280 10.97295 -2.404349 0.0162

ROE -0.402592 0.678150 -0.593663 0.5527

Equity -1.22E-05 3.68E-06 -3.325167 0.0009

Page 110: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

97

Hasil penelitian pada tahun penelitian yang telah disebutkan di

atas memperlihatkan bahwa hubungan semua variabel bebas terhadap

efisiensi adalah negatif. Dalam hal kesesuaian dengan teori, hanya

jumlah cabang yang sesuai. Sedangkan variabel lainnya tidak sesuai

dengan teori. Hal ini dapat disebabkan karena tahun penelitian yang

terlalu panjang sehingga tingkat keragaman data pun besar. Sehingga

menyebabkan bias pada hasil penelitian yang dilakukan. Selain itu,

dengan jumlah objek penelitian yakni 10 Bank Umum Syariah juga

mempengaruhi atau memperlebar tingkat keragaman data yang

digunakan dalam perhitungan. Dengan kata lain, hasil perhitungan

menjadi tidak sesuai dengan tingkat keragaman data dan menghasilkan

bias pada hasil penelitian.

2) Pengujian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan

enam variabel independent yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROA,

ROE dan Equity. Pada tahun K II 2010 sampai dengan KIII 2012

Page 111: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

98

Tabel 4.19 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi tahun

penelitian KII 2010 sampai dengan KIII 2012.

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 106.1738 166.4180 0.637995 0.5688

ASET 0.722324 4.568352 0.158115 0.8844

JUMLAHCAB 0.493888 0.971336 0.508462 0.6462

CAR -1.345188 1.119162 -1.201960 0.3156

ROA -24.75157 17.06214 -1.450672 0.2428

ROE -2.024540 3.250723 -0.622797 0.5776

Equity -1.13E-05 5.04E-06 -2.236294 0.1113

Hasil penelitian pada tahun penelitian yang telah disebutkan di

atas, memperlihatkan bahwa pengaruh variabel aset dan jumlah cabang

terhadap efisiensi adalah positif. Sedangkan variabel CAR, ROA, ROE

dan Equity berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Dalam hal kesesuaian

dengan teori, hanya Aset yang sesuai. Adapun variabel lainnya tidak

sesuai dengan teori. Hal ini dapat disebabkan karena pada tahun

penelitian yang dijadikan sebagai tahun dasar penelitian mengindikasikan

ada beberapa hal atau trend pasar yang kurang baik bagi Bank syariah.

Sehingga menyebabkan bias pada hasil penelitian yang dilakukan. Selain

itu, dengan jumlah objek penelitian yakni 10 Bank Umum Syariah juga

mempengaruhi atau memperlebar tingkat keragaman data yang digunakan

dalam perhitungan. Dengan kata lain, hasil perhitungan menjadi tidak

Page 112: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

99

sesuai dengan tingkat keragaman data dan menghasilkan bias pada hasil

penelitian.

3) Pengujian Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan

enam variabel independent yakni Aset, Jumlah cabang, CAR, ROA, ROE

dan Equity. Pada tahun KIV 2012 sampai dengan KIII 2015.

Tabel 4.20 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

tahun penelitian KIV 2012 sampai dengan KIII 2015.

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 505.8019 102.3719 4.940828 0.0000

ASET 2.421081 1.268510 1.908602 0.0563

JUMLAHCAB -2.149750 0.383127 -5.611062 0.0000

CAR -7.086713 2.180291 -3.250352 0.0012

ROA 0.164323 17.44816 0.009418 0.9925

ROE -3.822649 1.548857 -2.468045 0.0136

Equity 5.04E-05 2.36E-05 2.133738 0.0329

Hasil penelitian pada tahun penelitian yang telah disebutkan di

atas, memperlihatkan bahwa pengaruh variabel Aset, ROA dan Equity

terhadap efisiensi adalah positif. Sedangkan Jumlah cabang, CAR dan

ROE memiliki pengaruh negatif terhadap efisiensi. Dalam hal kesesuaian

dengan teori, Aset, jumlah cabang, ROA dan Equity sesuai. Adapun

variabel CAR dan ROE tidak sesuai dengan teori. Hasil sesuai dengan

Page 113: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

100

beberapa hasil penelitian sebelumnya. Hal tersebut akan dibahas pada

bagian pemaparan hasil pengujian variabel penelitian dan tahun penelitian

di bawah ini

c. Pemaparan hasil pengujian variabel penelitian dan tahun penelitian.

Penelitian pengaruh enam variabel yakni Aset, Jumlah Cabang,

CAR, ROA, ROE dan Equity terhadap efisiensi dengan tahun penelitian

KIV 2012 sampai dengan KIII 2015 merupakan komponen yang paling

sesuai dengan penelitian kali ini.

Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, tahun

penelitian dan jumlah variabel tersebut memiliki model yang ideal dengan

data yang tidak bias. Hasil penelitian tersebut juga mendukung beberapa

hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut penjabaran Hasil

penelitian sebelumnya.

Page 114: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

101

Tabel 4.21 Hasil penelitian sebelumnya dibandingkan dengan hasil penelitian saya.

Variabel

Independent

Secara

Teori Lutfiana

Faza

Firdaus Endri

Muiz &

Isnurhadi

Reza

Afrisal

Moch

Fathony

Hasil

Saya (tanpa

equity)

Hasil

Saya (tanpa

ROA)

Hasil

Saya (tanpa

ROE)

Hasil

Saya Lengkap 6

Variabel

Aset + + + + + + + Jumlah

Cabang - - - - - - -

CAR + + - - + - + - - - - ROA + + + + + + - + ROE + - - - - - Equity + + + + NPF - - - + - - + BOPO - - - FDR + - PPAP - + NOI + Jenis Bank + + NIM + - +

Keterangan:

+ artinya hubungannya positif dan signifikan terhadap efisiensi

- artinya hubungannya negatif dan signifikan terhadap efisiensi

Page 115: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap
Page 116: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

103

Pada tabel pemetaan hasil tersebut, dalam variabel aset penelitian

saya dengan 6 variabel menyatakan bahwa aset berpengaruh positif

terhadap efisiensi. Hal ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Firdaus dan Endri.

Kemudian variabel Jumlah cabang berpengaruh negatif terhadap

efisiensi. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Luthfiana dan Firdaus. Dimana Luthfiana menyatakan bahwa banyaknya

jumlah cabang akan menyebabkan efisiensi akibat dari biaya operasional

yang terlalu besar.

Variabel CAR berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan teori dimana CAR berpengaruh positif

terhadap efisiensi dimana semakin tinggi rasio CAR maka akan semakin

efisien bank tersebut. akan tetapi, hasil tersebut mendukung hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Firdaus, Endri dan Afrisal. Menurut

Firdaus, pengaruh negatif ini disebakan karena penetapan jumlah minimum

oleh Pemerintah. Artinya akibat intervensi pemerintah dalam rasio ini,

perhitungan menjadi tidak sesuai dengan teori.

Variabel ROA berpengaruh positif terhadap efisiensi. Hasil ini

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Firdaus, Endri,

Muiz dan Isnurhadi serta Afrisal. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa

ROA berpengaruh positif terhadap Efisiensi. Artinya, semakin besar rasio

Page 117: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

104

ROA, maka akan semakin besar pula tingkat efisiensi yang dicapai oleh

bank.

Variabel ROE berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan teori dimana ROE berpengaruh positif

terhadap efisiensi dimana semakin tinggi rasio ROE maka akan semakin

efisien bank tersebut. akan tetapi, hasil tersebut mendukung hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Firdaus.

Variabel Equity berpengaruh positif terhadap efisiensi. Hasil ini

sesuai dengan teori bahwa Equity berpengaruh positif terhadap Efisiensi.

Artinya, semakin besar rasio Equity, maka akan semakin besar pula tingkat

efisiensi yang dicapai oleh bank.

Page 118: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

105

Dari beberapa hasil yang telah dipaparkan, maka berikut

pembahasan tekait hasil penelitian yang digunakan.

Tabel 4.22 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dengan

enam variabel bebas dan tahun penelitian KIII 2010 sampai

dengan KIII 2015.

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

C 505.8019 102.3719 4.940828 0.0000

ASET 2.421081 1.268510 1.908602 0.0563

JUMLAHCAB -2.149750 0.383127 -5.611062 0.0000

CAR -7.086713 2.180291 -3.250352 0.0012

ROA 0.164323 17.44816 0.009418 0.9925

ROE -3.822649 1.548857 -2.468045 0.0136

Equity 5.04E-05 2.36E-05 2.133738 0.0329

EFT=505,80 + 2,42X1 -2,15X2 -7,09X3 +0,16X4-3,82X5+5,04X6

Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat

beberapa yang berpengaruh positif maupun negatif. Akan tetapi tidak

semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

efisiensi sebagai variabel terikat. Pada variabel aset, terdapat hubungan

positif antara variabel aset dengan efisiensi. Artinya setiap kenaikan aset

yang terjadi pada Bank Umum Syariah, maka semakin efisien bank

tersebut. Hal tersebut sejalan dengan teori dasar bahwasanya bank yang

memiliki aset yang besar akan beroperasi pada skala ekonomis, dimana

untuk menghasilkan output yang sama, biaya yang dikeluarkan dapat lebih

Page 119: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

106

rendah. Akan tetapi dengan nilai probabilitas 0,0563>0,05, variabel aset

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi. Hasil penelitian ini

sesuai dengan yang dilakukan oleh Endri39

yang mendapati bahwa

hubungan aset terhadap efisiensi positif dan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan.

Kemudian hasil analisis pada tabel menunjukkan bahwa ada

hubungan negatif antara variabel Jumlah Cabang dengan efisiensi. Dengan

nilai probabilitas 0,00<0,05, variabel Jumlah cabang berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi. Artinya semakin banyak cabang yang dimiliki

oleh BUS maka akan semakin tidak efisien. Hal ini disebabkan karena

pembukaan cabang justru akan memakan biaya yang lebih mahal dan

menurunkan tingkat efisiensi yang seharusnya optimal dicapai oleh BUS.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudistira40

, Endri,

Firdaus41

dan Mu’izzudin42

. Menurut Firdaus (2012) banyaknya jumlah

cabang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dimana bank akan semakin

tidak efisien. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Lutfiana (2015) yang

39

39 Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-stage Data

Envelopment Analysis. STEI Tazkia. 2011 40

Yudistira, Donsyah. Efficiency in Islamic Banking: An Empirical Analysis of Eighteen

Bank.( Islamic Economic Studies Vol. 12, No. 1, August 2004) 41

Firdaus, M. Faza dan M. Nadratuzzaman Hossen. Efisiensi Bank Umum Syariah

menggunakan pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Buletin Ekonomi Moneter

dan Perbankan. 2012. 42

Mu’izzudin dan Isnurhadi. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-stage Data

Envelopment Analysis. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. 2013

Page 120: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

107

menyatakn bahwa variabel cabang tidak memiliki pengaruh terhadap

efisiensi.

Menurut hasil analisis dalam tabel, menunjukkan bahwa ada

hubungan negatif antara variabel CAR dengan efisiensi. Dengan nilai

probabilitas 0,0012 < 0,05, variabel CAR berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai CAR

maka akan semakin kecil tingkat efisiensi yang dapat dicapai oleh BUS.

Mengingat rasio ini ditetapkan batasannya oleh pemerintah, disatu sisi

rasio ini dibuat untuk memastikan kecukupan modal minimum yang

dimiliki oleh bank. Di sisi lain, dengan adanya dana yang harus mengendap,

maka bank tidak dapat secara maksimal menyalurkan semua dananya

kedalam pembiayaan serta kegiataan produktif lainnya. Hal tersebutlah

yang menimbulkan hubungan negatif antara rasio CAR dengan tingkat

efisiensi. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Firdaus (2012). Sedangkan bertolak belakang dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Endri (2012) dan Luthfiana (2015) yang

menyetakan bahwa terdapat hubungan yang poritif antara rasio CAR

dengan tingkat Efisiensi.

Pada hasil analisis dalam tabel menunjukkan bahwa ada hubungan

positif antara variabel ROA dengan efisiensi. Hal ini mengindikasikan

bahwa semakin besar variabel ROA, semakin besar pula tingkat efisiensi

yang dialami oleh bank tersebut. Akan tetapi dalam dengan nilai

Page 121: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

108

probabilitas 0,9925 > 0,05, variabel ROA tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fathoni (2012) dan Mu’izzudin (2013). Sedangkan bertolak

belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus (2012)

Hasil analisis dalam tabel menunjukkan bahwa ada hubungan

negatif antara variabel ROE dengan efisiensi. Akan tetapi dalam dengan

nilai probabilitas 0,0136 < 0,05, variabel ROE berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian

Firdaus dan Luthfiana yang menyatakan bahwa hubungan antara variabel

ROE terhadap tingkat efisiensi adalah positif dan tidak signifikan. Menurut

Luthfiana, hubungan yang negatif dalam hasil penelitiannya

mengindikasikan bahwa ROE bukan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat efisiensi. Hal berbeda di ungkapkan dalam hasil

penelitian ini. Dimana ROE memiliki hubungna yang negatif dan

signifikan terhadap efisiensi. Artinya semakin besar rasio ini, maka akan

semakin tidak efisien kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah.

Hasil analisis dalam tabel menunjukkan bahwa ada hubungan

positif antara variabel Equity dengan efisiensi. Akan tetapi dalam dengan

nilai probabilitas 0,039 < 0,05, variabel Equity berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi. Hasil ini sesuia dengan teori dimana semakin

besar nilai equity yang dimiliki sebuah bank, maka akan semakin efisien

bank tersebut. Peran equity dalam sebuah bank sangat besar. Dengan

Page 122: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

109

besarnya equity yang dimiliki oleh sebuah bank, artinya bank tersebut

memiliki dukungan yang maksimal untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya. Sehingga mampu menghasilkan laba usaha yang lebih

tinggi.

D. Hubungan Efisiensi dengan Risiko-risiko yang ada di Bank Umum

Syariah.

Tabel 4.23 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Efisiensi Terhadap Risiko-

risiko yang dihadapi Bank Umum Syariah pada Kuartal IV 2012 – Kuartal

III 2015

EFT NPF FDR BOPO

EFT Pearson Correlation 1 .375 -.210 .506

Sig. (2-tailed) .229 .512 .093

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa risiko pembiayaan

memiliki hubungan yang tidak signifikan dan positif terhadap efisiensi pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Adiyasa43

. Sedangkan bertolak belakang dengan hasil penelitian

Said yang menyatakan bahwa hubunga risiko pembiayaan dan tingkat efisiensi

adalah negatif.

43

Adiyasa, Dhimas W. Analisis risiko-risiko terhadap pengukuran efisiensi bank yang listing di Indonesia periode 2007-2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2013

Page 123: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

110

Sementara, risiko likuiditas tidak memiliki hubungan dengan tingkat

efisiensi pada bank syariah. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Said

yang juga menyatakan bahwa risiko likuiditas tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi. Sedangkan Adiyasa menyatakan bahwa risiko likuiditas

memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi. Perbedaan metode perhitungan,

pendekatan dan variabelah yang membuat perbedaan hasil ini muncul.

Pada risiko operasional dinyatakan memiliki hubungan yang tidak

signifikan terhadap efisiensi. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Said dan Adiyasa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara risiko

operasional dengan tingkat efisiensi. Lebih jauh, Said menyatakan bahwa

hubungan antara keduanya adalah negatif. Apabila merujuk pada ketentuan di

bawah ini:

Tabel 4.24 Tingkat Keeratan Korelasi pada Koefisien Korelasi

Hubungan antara efisiensi dengan risiko pembiayaan termasuk dalam

kategori keeratan kuat. Pada risiko likuiditas memiliki hubungan keeratan

lemah dengan efisiensi. Sedangkan risiko operasional memiliki hubungan yang

sangat lemah dengan tingkat efisiensi.

Page 124: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

111

Kemudian untuk melihat hubungan risiko-risiko pada bank umum

syariah dengan efisiensi, diujikan kembali hubungannya dengan tahun

perhitungan yang lebih panjang. Dengan tahun perhitungan yang lebih panjang,

dapat diketahui hasil perhitungan yang berbeda. Artinya faktor banyaknya

tahun penelitian sangat mempengaruhi hubungan risiko dengan efisiensi.

Adapaun hasil perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 4.25 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Efisiensi Terhadap Risiko-

risiko yang dihadapi Bank Umum Syariah pada Kuartal II 2010 – Kuartal

III 2015

EFT NPF FDR BOPO

EFT Pearson Correlation 1 .452* .306 .062

Sig. (2-tailed) .035 .166 .784

N 22 22 22 22

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dengan tingkat signifikannya pada 0,05, diketahui bahwa hanya NPF

yang berpengaruh terhadap efisiensi. Sedangkan FDR dan BOPO tidak

berpengaruh signifikan terhadap efisiensi. Selain itu, diketahui pula hubungan

ketiga variabel dengan efisiensi adalah positif. Dimana saat nilai efisiensi naik,

maka meningkat pula nilai risiko pada bank syariah.

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa risiko pembiayaan

memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap efisiensi pada Bank

Page 125: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

112

Umum Syariah di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Said.

Sementara, risiko likuiditas tidak memiliki hubungan dengan tingkat

efisiensi pada bank syariah. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Said

yang juga menyatakan bahwa risiko likuiditas tidak berpengaruh terhadap

tingkat efisiensi. Sedangkan Adiyasa menyatakan bahwa risiko likuiditas

memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi. Perbedaan metode perhitungan,

pendekatan dan variabelah yang membuat perbedaan hasil ini muncul

Pada risiko operasional dinyatakan memiliki hubungan yang tidak

signifikan terhadap efisiensi. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Said dan Adiyasa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara risiko

operasional dengan tingkat efisiensi. Lebih jauh, Said menyatakan bahwa

hubungan antara keduanya adalah negatif.

Dengan membandingkan hasil perhitungan hubungan risiko terhadap

efisiensi dapat diketahui bahwa sebagai sebuah ketidakpastian, risiko dapat

dilihat dengan memperhitungkan seberapa jauh periode penelitian. Dimana

risiko sebagai potensi terjadinya suatu kerugian dapat diproyeksikan

hubungannya dengan efisiensi dengan tahun penelitian yang panjang.

Seperti yang dijelaskan pada tabel 4.24, maka berikut proyeksi

hubungan risiko pembiayaan dengan efisiensi.

Page 126: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

113

Grafik 4.9 Hubungan Efisiensi dengan Risiko Pembiayaan

Pada grafik di atas, dikethaui bahwa nilai NPF selalu dapat

dikendalikan sehingga efisiensi yang lebih baik dapat dicapai. Hal ini

digambarkan dengan keadaan pada setiap kuartal nilai NPF tidak pernah

melampaui nilai efisiensi, artinya risiko pembiayaan dapat diatasi dengan baik

oleh bank syariah. Sehingga bank syariah pun menjadi lebih efisien dengan

rasio pembiayaan yang bermasalah yang kecil. Pembiayaan yang dilakukan

oleh bank syariah dapat dikategorikan dalam keadaan baik sehingga bank

syariah lebih efisien.

Adapun risiko likuiditas dan operasional tidak memiliki hubungan

yang signifikan sehingga hal ini dianggap tidak terlalu mempengaruhi besaran

efisiensi yang dicapai.

0.0010.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Risiko Pembiayaan dan Efisiensi

EFT

NPF

Page 127: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjabaran pada bab empat menjawab permasalahan yang

menjadi fokus dalam penelitian ini. Adapun jawaban atas rumusan masalah

yang telah dibuat sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi adalah Aset, Jumlah

Cabang, CAR, ROA, ROE dan Equity. Secara rincinya sebagai

berikut:

a. Dengan nilai koefisien 2,42 diketahui bahwa variabel Aset

berpengaruh positif terhadap efisiensi. Artinya setiap kenaikan

pada nilai aset, akan menaikkan nilai efisiensi. Nilai probabilitas

yang mencapai 0,0563 yang mana lebih besar dari 0,05

mengindikasikan bahwa variabel aset tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi.

b. Dengan nilai koefisien -2,15 diketahui bahwa variabel jumlah

cabang berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Artinya setiap

pembukaan cabang yang baru, akan menurunkan nilai efisiensi.

Hal ini disebabkan karena biaya operasional dalam pembukaan

cabang baru menambah beban bagi Bank Syariah. Nilai

Page 128: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

113

probabilitas yang mencapai 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,05

mengindikasikan bahwa variabel Jumlah Cabang berpengaruh

secara signifikan terhadap efisiensi.

c. Dengan nilai koefisien -7,09 diketahui bahwa Variabel

berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Artinya setiap kenaikan

pada nilai CAR, akan menurukan nilai efisiensi. Hal ini

disebabkan karena variabel ini memiliki intervensi pemerintah di

dalamnya. Nilai probabilitas yang mencapai 0,0012 yang mana

lebih kecil dari 0,05 mengindikasikan bahwa variabel CAR

berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

d. Dengan nilai koefisien 0,16 diketahui bahwa variabel ROA

berpengaruh positif terhadap efisiensi. Artinya setiap kenaikan

pada nilai aset, akan menaikkan nilai efisiensi. Nilai probabilitas

yang mencapai 0,9925 yang mana lebih besar dari 0,05

mengindikasikan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi.

e. Dengan nilai koefisien -3,82 diketahui bahwa variabel ROE

berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Artinya setiap kenaikan

pada nilai ROE, akan menurunkan nilai efisiensi. Nilai

probabilitas yang mencapai 0,0136 yang mana lebih kecil dari

Page 129: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

114

0,05 mengindikasikan bahwa variabel ROE berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi.

f. Dengan nilai koefisien 5,04 diketahui bahwa variabel Equity

berpengaruh positif terhadap efisiensi. Artinya setiap kenaikan pada

nilai aset, akan menaikkan nilai efisiensi. Nilai probabilitas yang

mencapai 0,0329 yang mana lebih besar dari 0,05 mengindikasikan

bahwa variabel Equity berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

2. Dalam penelitian hubungan tingkat efisiensi terhadap risiko yang dihadapi

oleh bank umum syariah ini menyatakan bahwa tidak ada risiko yang

memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat efisiensi. Baik itu

risiko pembiayan, risiko likuiditas maupun risiko operasional. Adapun

rincian hasilnya sebagai berikut:

a. Dengan nilai signifikansi yang mencapai 0,229 yang mana lebih besar

dari 0,05 mengindikasikan bahwa variabel NPF yang mewakili risiko

pembiayaan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

b. Dengan nilai signifikansi yang mencapai 0,512 yang mana lebih besar

dari 0,05 mengindikasikan bahwa variabel FDR yang mewakili risiko

likuiditas, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi.

c. Dengan nilai signifikansi yang mencapai 0,093 yang mana lebih besar

dari 0,05 mengindikasikan bahwa variabel BOPO yang mewakili

risiko operasional, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi.

Page 130: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

115

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memiliki

beberapa saran untuk penggunaan hasil penelitian yakni sebagai berikut:

1. Untuk pihak Manajemen Bank. Dengan hasil penelitian ini, hendaknya

dapat menjadi bahan evaluasi bagi bank syariah khususnya kepada

bank-bank syariah yang menjadi objek penelitian untuk meningkatkan

efisiensi dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini tentu ditujukkan untuk

mengoptimalkan kinerja bank umum syariah itu sendiri.

2. Untuk Nasabah / Masyarakat Luas Hasil ini dapat menjadi

pertimbangan bagi masyarakat untuk mulai menlakukan pengajuan

pembiayaan pada Bank Syariah. Hal ini dikarenakan pada hasil tahap

pertama dapat dilihat bahwa variabel pembiayaanlah yang memiliki

porsi paling kecil dalam penyaluran dana yang telah di lakukan oleh

bank syariah.

3. Untuk Penelitian Selanjutnya. Untuk mengembangkan penelitian ini,

diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel penelitian

dengan menggunakan variabel selain rasio keuangan. Untuk pengujian

hubungan tingkat efisiensi dan risiko-risiko pada bank syariah

diharapkan dapat menggunakan variabel selain rasio keuangan dan

pendekatan lain.

Page 131: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

116

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Adiyasa, Dhimas W. Analisis risiko-risiko terhadap pengukuran efisiensi bank

yang listing di Indonesia periode 2007-2011. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. 2013

Coelli., et al. An introduction to efficiency and productivity analysis 2nd Edision.

1998

Berger, Allen N. And David B. Humprey. Efficiency of Financial Institutions:

International Survey and Directions for Future Research. Financial

Instituion Center. 1997

Daraio, et al. Advanced robust and Nonparametric Methods in Efficiency Analisys

Methodology and Apliplications. Chapter 2: The Measurement of

Efficiency. 2007

Dikutip dari http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/biaya-operasional-terhadap-

pendapatan.html pukul 07.12pada tanggal 8 April 2016.

Endri. Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi two-

stage Data Envelopment Analysis. STEI Tazkia. 2011

Farrrell, M.J. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of The Royal

Statistical Society. Series A (General), Vol. 120, No. 3 (1957), 253-

290. 1957

Page 132: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

117

Firdaus, M. Faza dan M. Nadratuzzaman Hossen. Efisiensi Bank Umum Syariah

menggunakan pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis.

Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2012.

Hadad, Muliaman D., et al. Analisa efisiensi perbankan syariah di Indoenesia:

penggunaan metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA).

Jurnal Bank Indonesia, Desember 2003

Hassan, M. Kabir. The X-efficiency in Islamic Banks. Islamic Economic Studies

Vol. 13, No. 2, February 2006

Hasan, Zubair. Measuring Efficiency of Islamic Banks: criteria, methods, and

social priorities. Review of Islamic Economic, Vol. 8, No. 2 . 2004

Hidayat, H. Rahmat. Kajian Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Pendekatan

Data Envelopment Analysis). Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.

11 No. 1, April 2011.

Khattak, et al. Efficiency of Pakistani Islamic Banking System.

Lutfiana, Rosyiqoh Haida. Determinan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di

Indonesia (Pendekatan Two-stage DEA). Jurnal Ilmiah Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2015

Mafruhah, Izza. Efisiensi Kinerja Perbankan di Indonesia (Studi Perbandingan

Bank Pemerintah dan Bank Swasta).

Pratikto, Heri dan Iis Sugianto. Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan

Sesudah Krisis Global Berdasarkan Data Envelopment Analysis.

Page 133: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

118

(Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Ekonomi

Bisnis, TH. 16 No.2 Juli, 2011)

Mu’izzudin dan Isnurhadi. Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia: Two-stage

Data Envelopment Analysis. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

2013

Muhari, Syafaat. Efficiency of the Sharia Rural Bank in Indonesia Lead to

Modified Camel. International Journal of Academic Research in

Economics and Management Sciences, September 2013, Vol. 2, No. 5

ISSN:2226-3624

Rahmawati, Rafika. Efisiensi Pengelolaan Dana Bank Syariah di Indonesia

(dengan pendekatan parametrik). 2011

Riyadi, Selamet. Banking Assets And Liability Manajemen. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.

Said, Ali. Risks and Efficiency in the Islamic Banking Systems: The Case of

Selected Islamic Banks in MENA Region. International Journal of

Economics and Financial Issues, Vol. 3, No. 1, 2013, pp.66-73, ISSN:

21464138, www.econjournals.com

Said, Ali. Evaluating the Overall Technical Efficiency of Islamic Banks Operating

in the MENA Region During the Financial Crisis . International

Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 3, No. 2, 2013,

pp.426-434, ISSN: 2146-4138 www.econjournals.com

Page 134: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

119

Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum Kebijakan Moneter dan Perbankan.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

2005

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana. 2010

Sufian, Fadzlan. The Efficiency of Islamic Banking Industry: A Non-Parametric

Analisys with Non-Discretionary Input Variabel. Islamic Economic

Studies Vol. 14, No. 1 & 2, Aug. 2006 & Jan. 2007

Suswandi. Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Metode Stochastic

Frontier Approach). (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia tahun 2007)

Syafitranata. Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan Metode

Data Envelopment Analysis (DEA). 2011

Tahir, Izah M. Et al. Evaluating Efficiency of Islamic Banks Using Data

Envelopment Analysis : International Evidence. Journalof Islamic

Economics, Banking and Finance, Vol. 7 No. 1, Jan-Mar 2011.

Wardhana, Sandi Kusuma. 2012. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Dengan

Pendekatan Non Parametrik Data Envelopment Analysis (DEA)(Studi

Pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2005-2011).

Yudistira, Donsyah. Efficiency in Islamic Banking: An Empirical Analysis of

Eighteen 1Bank.( Islamic Economic Studies Vol. 12, No. 1, August

2004)

Page 135: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

120

LAMPIRAN

Lampiran A1: Score Efisiensi Bank Umum Syariah Tahun 2012

Kuartal

Nama

Bank

Score

Efisiensi

IV

Bank Syariah Mandiri 71,5

Bank Muamalat Indonesia 63,64

BNI Syariah 60,62

BRI Syariah 63,85

Bank Mega Syariah 67,09

BCA Syariah 69,03

Bank Panin Syariah 74,75

BJB Syariah 63,93

Bank Syariah Bukopin 65,09

Bank Victoria Syariah 50,64

Page 136: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

121

Lampiran A2: Score Efisiensi Bank Umum Syariah Tahun 2013

Kuartal Nama

Bank

Score

Efisiensi

I

Bank Syariah Mandiri 34,98

Bank Muamalat Indonesia 51,25

BNI Syariah 28,84

BRI Syariah 30,84

Bank Mega Syariah 38,4

BCA Syariah 46,55

Bank Panin Syariah 60,64

BJB Syariah 38,36

Bank Syariah Bukopin 39,81

Bank Victoria Syariah 29,98

II

Bank Syariah Mandiri 48,28

Bank Muamalat Indonesia 53,2

BNI Syariah 37,98

BRI Syariah 43,62

Bank Mega Syariah 57,84

BCA Syariah 58,1

Bank Panin Syariah 63,47

BJB Syariah 49,58

Bank Syariah Bukopin 47,48

Bank Victoria Syariah 46,06

III Bank Syariah Mandiri 94,34

Page 137: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

122

Bank Muamalat Indonesia 62,54

BNI Syariah 47,39

BRI Syariah 54,71

Bank Mega Syariah 71,29

BCA Syariah 69,21

Bank Panin Syariah 68,97

BJB Syariah 62,78

Bank Syariah Bukopin 59,46

Bank Victoria Syariah 52,3

IV

Bank Syariah Mandiri 68,08

Bank Muamalat Indonesia 72,33

BNI Syariah 55,96

BRI Syariah 66,16

Bank Mega Syariah 77,31

BCA Syariah 71,25

Bank Panin Syariah 70,71

BJB Syariah 69,45

Bank Syariah Bukopin 70,7

Bank Victoria Syariah 53,5

Lampiran A3: Score Efisiensi Bank Umum Syariah Tahun 2014

Kuartal Nama

Bank

Score

Efisiensi

I

Bank Syariah Mandiri 34,4

Bank Muamalat Indonesia 57,21

Page 138: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

123

BNI Syariah 28,86

BRI Syariah 32,87

Bank Mega Syariah 36,61

BCA Syariah 50,61

Bank Panin Syariah 85,09

BJB Syariah 40,01

Bank Syariah Bukopin 45,27

Bank Victoria Syariah 41,02

II

Bank Syariah Mandiri 44,54

Bank Muamalat Indonesia 55,75

BNI Syariah 41,1

BRI Syariah 45,81

Bank Mega Syariah 53,34

BCA Syariah 53,65

Bank Panin Syariah 100

BJB Syariah 51,3

Bank Syariah Bukopin 54,85

Bank Victoria Syariah 57,27

III

Bank Syariah Mandiri 54,02

Bank Muamalat Indonesia 64,83

BNI Syariah 48,18

BRI Syariah 57,54

Bank Mega Syariah 62,43

BCA Syariah 63,58

Bank Panin Syariah 95,59

Page 139: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

124

BJB Syariah 67,2

Bank Syariah Bukopin 68,92

Bank Victoria Syariah 71,95

IV

Bank Syariah Mandiri 62,54

Bank Muamalat Indonesia 70,62

BNI Syariah 55,76

BRI Syariah 66,2

Bank Mega Syariah 78,82

BCA Syariah 70,2

Bank Panin Syariah 95,48

BJB Syariah 75,72

Bank Syariah Bukopin 76,51

Bank Victoria Syariah 78,87

Lampiran A4: Score Efisiensi Bank Umum Syariah Tahun 2015

Kuartal Nama

Bank

Score

Efisiensi

I

Bank Syariah Mandiri 30,44

Bank Muamalat Indonesia 55,47

BNI Syariah 27,51

BRI Syariah 37,36

Bank Mega Syariah 32,79

BCA Syariah 56,33

Bank Panin Syariah 100

BJB Syariah 35,25

Page 140: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

125

Bank Syariah Bukopin 51,64

Bank Victoria Syariah 64,91

II

Bank Syariah Mandiri 56,84

Bank Muamalat Indonesia 55,84

BNI Syariah 42,25

BRI Syariah 47,95

Bank Mega Syariah 49,63

BCA Syariah 69,66

Bank Panin Syariah 100

BJB Syariah 81,21

Bank Syariah Bukopin 55,36

Bank Victoria Syariah 100

III

Bank Syariah Mandiri 71,85

Bank Muamalat Indonesia 68,49

BNI Syariah 49,85

BRI Syariah 57,96

Bank Mega Syariah 100

BCA Syariah 87,17

Bank Panin Syariah 100

BJB Syariah 100

Bank Syariah Bukopin 69,11

Bank Victoria Syariah 84,82

Page 141: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

126

Lampiran B1: Data Hasil Pemetaan Pengaruh Aset terhadap Tingkat Efisiensi

Bank Score Efisiensi Aset

BSM 67,37 27,16

BMI 68,86 29,44

BNIS 57,45 12,40

BRIS 65,40 22,23

BMS 51,96 28,52

BCAS 46,82 6,65

BPS 53,67 13,88

BJBS 38,69 0,96

BSB 48,08 28,19

BVS 39,80 9,25

rata-rata 53,81 17,87

jumlah 538,11 178,68

Lampiran B2: Data Hasil Pemetaan Pengaruh CAR terhadap Tingkat Efisiensi

Bank Score Efisiensi CAR

BSM 67,37 14,23

BMI 68,86 14,33

BNIS 57,45 17,91

BRIS 65,40 12,91

BMS 51,96 13,31

Page 142: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

127

BCAS 46,82 62,31

BPS 53,67 84,27

BJBS 38,69 35,85

BSB 48,08 14,32

BVS 39,80 114,58

rata-rata 53,81 38,40

Jumlah 538,11 384,02

Lampiran B3: Data Hasil Pemetaan Pengaruh ROA terhadap Tingkat Efisiensi

Bank Score Efisiensi ROA

BSM 67,37 1,32

BMI 68,86 1,03

BNIS 57,45 1,29

BRIS 65,40 0,81

BMS 51,96 2,99

BCAS 46,82 0,87

BPS 53,67 -1,01

BJBS 38,69 -0,02

Page 143: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

128

BSB 48,08 0,59

BVS 39,80 1,07

rata-rata 53,81 0,90

jumlah 538,11 8,94

Lampiran B4: Data Hasil Pemetaan Pengaruh ROE terhadap Tingkat Efisiensi

Bank Score Efisiensi ROE

BSM 67,37 52,50

BMI 68,86 21,39

BNIS 57,45 11,96

BRIS 65,40 7,02

BMS 51,96 45,32

BCAS 46,82 2,31

BPS 53,67 -1,63

BJBS 38,69 0,05

BSB 48,08 6,06

BVS 39,80 3,48

rata-rata 53,81 14,85

Page 144: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN RISIKO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42518/1/SITI... · risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap

129

Jumlah 538,11 148,47

Lampiran B5: Data Hasil Pemetaan Pengaruh Equity terhadap Tingkat Efisiensi

Bank Score Efisiensi ROE

BSM 67,37 4835661,167

BMI 68,86 3740565,333

BNIS 57,45 1575942,417

BRIS 65,40 1663056,25

BMS 51,96 758049,25

BCAS 46,82 477497,25

BPS 53,67 836407,1667

BJBS 38,69 654956,0833

BSB 48,08 389596,3333

BVS 39,80 170144,3333

rata-rata 53,81 1510187,558

Jumlah 538,11 15101875,58