ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

19
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI’AH (BPRS) DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakutas Agama Islam Oleh : AMMAR YASIR B300132034 / I000132034 TWINNING PROGRAM ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

Page 1: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARI’AH (BPRS) DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN

DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakutas Agama Islam

Oleh :

AMMAR YASIR

B300132034 / I000132034

TWINNING PROGRAM

ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARI’AH (BPRS) DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN

DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2017

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

AMMAR YASIR

B300132034 / I000132034

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr. Didit Purnomo SE, M.Si) (Dr. Harun, SH, MH)

Page 3: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARI’AH (BPRS) DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN

DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2017

OLEH

AMMAR YASIR

B300132034 / I000132034

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari, Sabtu, 31 Januari 2019

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Dr. Didit Purnomo SE, M.Si ( )

Ketua Dewan Penguji

2. Dr. Harun, SH, MH ( )

Anggota I Dewan Penguji

3. Dr. Daryono, MEc ( )

Anggota II Dewan Penguji

4. Dr. Imron Rosyadi, Mag ( )

Anggota III Dewan Penguji

Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Dekan Fakultas Agama Islam

Dr. Syamsudin, MM Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag

Page 4: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Januari 2019

Penulis

AMMAR YASIR

B300132034 / I000132034

Page 5: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

1

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARI’AH (BPRS) DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN

DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2017

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Analisis Tingkat Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank

Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) di Kota Yogyakarta menggunakan Data

Evelopment Analysis (DEA) Periode 2017”. Tujuan dari penelitian ini untuk

menganaliasis tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) di

Kota Yogyakarta yang telah dikukuhkan pemerintah diantara Bank Pembiyaan

Rakyat Syari’ah yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 BPRS.

Diantaranya BPRS Berkah Dana Sejahtera, BPRS Dana Hidayatullah, BPRS

Mitra Harmoni Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari

www.ojk.co.id yang dipublikasi oleh masing-masing Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah (BPRS). Penelitian ini menggunakan Variabel input-output dengan

metode Data Evelopment Analysis (DEA). Dari hasil penelitian yang dilakukan

menunjukkan pada triwulan I – triwulan IV hanya terdapapat satu Bank

Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) yang mengalami inefisiensi. Berdasrkan

perhitungan menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) yaitu pada triwulan

I – triwulan II BPRS Berkah Daana Sejahtera mengalami inefisiensi, sedangkan

pada triwulan I – triwulan IV BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia menunjukkan efisiensi. Pada periode

2017 triwulan I – triwulan IV ketiga Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS)

yaitu BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Sejahtera, dan BPRS

Unisia Insan Indonesia sudah 1.000 atau mengalami efisiensi terus menurus

selama triwulan tersebut.

Kata Kunci : Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS), Efisiensi, Data

Evelopment Analysis (DEA)Abstract

Abstract

This research is entitled "Analysis of Efficiency Level of Intermediation Function

of Syari'ah People's Financing Bank (BPRS) in Yogyakarta City Using Data

Evelopment Analysis (DEA) Period 2017". The purpose of this research is to

analyze the efficiency level of Syari'ah People's Financing Bank (BPRS) in

Yogyakarta City which has been confirmed by government among Shariah Banks

of Shari'ah used in this research consists of 4 BPRS. Among them are BPRS

Berkah Dana Sejahtera, BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia. The data used in this study is

secondary data taken from www.ojk.co.id published by each Sharia Bank

Financing (BPRS). This research uses input-output variable with Data

Evelopment Analysis (DEA) method. From the results of research conducted

shows that in Quarter I - Quarter IV only got one Sharia Bank Financing (BPRS)

that experienced inefficiency. Based on the calculation using Data Evelopment

Analysis (DEA), in Quarter I - Quarter II BPRS Berkah Dana Sejahtera

Page 6: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

2

experienced inefficiency, whereas in Quarter I – IV BPRS Dana Hidayatullah,

BPRS Mitra Harmoni Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia showed

efficiency. The period 2017 Quarter I - fourth quarter III of Syari'ah People's

Financing Bank (BPRS) namely BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia already 1.000 or experienced

efficiency continue to manage during the quarter.

Keywords: Syari'ah People's Financing Bank (BPRS), Efficiency, Data

Evelopment Analysis (DEA)

1. PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara

pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan kelebihan dananya

tersebut di bank dengan pihak yang kekurangan dana (defisit unit) yang meminjam

dana ke bank. Fungsi intermediasi ini akan berjalan dengan baik apabila surplus

unit dan defisit unit memiliki kepercayaan terhadap bank. Berjalannya fungsi

intermediasi suatu perbankan akan meningkatkan penggunaan dana. Dana yang

telah dihimpun kemudian akan disalurkan ke masyarakat dalam berbagai bentuk

aktivitas produktif. Aktivitas produktif ini yang kemudian akan meningkatkan

output dan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia, perbankan digolongkan menjadi dua, yakni bank umum

konvensional dan bank umum syariah. Sejarah perbankan di Indonesia

memperlihatkan bahwa bank konvensional jauh lebih dulu ada dibandingkan

dengan bank syariah yang baru ada di tahun 1992. Dengan waktu yang lebih lama

itulah bank konvensional menguasai pasar perbankan nasional dengan jumlah

bank yang sudah banyak. Namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan

dan adanya kebutuhan masyarakat muslim untuk mendapatkan layanan jasa

keuangan yang berdasarkan syariat islam yakni dengan prinsip bagi hasil, maka

pemerintah membuat Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan

syari’ah yang secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha perbankan

yang memiliki dasar operasional bagi hasil yang secara rinci dijabarkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2009 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi

Page 7: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

3

hasil. Ketentuan tersebutlah yang dijadikan dasar hukum beroperasinya bank

syariah di Indonesia.

Pasca krisis, perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan yang cukup

signifikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendirian bank syariah ataupun

lokus bank konvensional yang memberikan pelayanan syariah dengan membentuk

Unit Usaha Syariah (UUS). Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 yang

merupakan amandemen dari Undang-Undang Nomor 6 tahun 2009 tentang

Perbankan dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2010 tentang Bank Indonesia,

telah memberikan peluang yang besar bagi perbankan konvensional dalam

memberikan layanan syariah sebagai wujud pengelolaan dual banking sistem

dengan mendirikan lokus berupa Unit Usaha Syariah (UUS), disamping itu juga

berdiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) (Asma Nurulaini: 2014)

Fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun

2003 tentang haramnya bunga bank yang dianggap sama dengan riba juga

memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri keuangan syariah. Ini

dikarena jumlah masyarakat Indonesia mayoritas Islam, dimana pada tahun 2010

jumlah umat muslim di Indonesia berjumlah 207 juta jiwa, atau 87% dari total

penduduk Indonesia yang berjumlah 238 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2010).

Larangan riba terdapat dibeberapa firman Allah S.W.T dan hadits-hadits

Rasulullah S.A.W. Salah satu firman Allah S.W.T yang melarang tentang riba

terdapat dalam Q.S. Ali Imran (3): 130:

ضاعفة وات قوا الله لعلكم ت فلحون يا أي ها الذين آمنوا لا تأكلوا الربا أضعافا مArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan

berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan”. (Ali Imran: 130)

Dalam skala mikro salah satu lembaga keuangan syariah yang mengalami

pertumbuhan adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Berdirinya BPRS

sendiri dilatar belakangi oleh kondisi perekonomian Indonesia yang sedang

mengalami restrukturisasi. Restrukturisasi perekonomia di Indonesia ini berupa

lahirnya berbagai kebijakan, salah satunya dalam bidang perbankan yang

kemudian lahirlah BPRS (Djazuli dan Yadi Janwari, 2002: 108).

Page 8: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

4

Keberadaan BPRS memiliki tujuan khusus, yaitu menyediakan jasa dan

produk perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, dan usaha kecil dan

menengah (UKM) baik diperkotaan maupun dipedesaan. Secara umum, BPRS

memiliki tujuan dan karakteristik yang relatif sama dengan Lembaga Keuangan

Mikro (LKM) lainya. LKM memilik dua tujuan utama yang harus dicapai

sekaligus, yaitu komersial dan pengembangan (Muhari dan Hosen, 2014: 307).

UKM merupakan sektor yang potensial untuk penyaluran pembiayaan bagi

BPRS, karena UKM memiliki peran yang strategis dalam perekonomian Indonesia

dimana unit usaha UKM merupakan 99,9% dari total usaha di Indonesia serta

menyerap 77,67 juta tenaga kerja atau 96,8% dari tenaga kerja nasional,dengan

sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,5% (Hartono,

2008: 52).

Agar dapat bersaing di industri perbankan khususnya pada pasar UKM,

BPRS dituntut untuk beroperasi seefisien dan seefektif mungkin, karena BPRS

tidak hanya bersaing dengan sesama LKM saja, akan tetapi harus bersaing dengan

bank-bank umum yang mulai mengincar pasar UKM yang selama ini menjadi

target pasar BPRS. Selain itu, BPRS mendapat pesaing baru sejak disahkanya UU

koperasi yang memperkenankan koperasi untuk mengeluarkan Surat Modal

Koperasi (SMK) yang membuat persaingan diranah mikro semakin ketat (Muhari

dan Hosen, 2014: 307).

Keberadaan BPRS yang merupakan bagian perbankan, khususnya

perbankan syariah, tentunya memberi andil yang cukup berarti dalam

perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. BPRS di Indonesia sendiri

mengalami perkembangan yang cukup baik, dari segi total pembiayaan, total

DPK, dan jumlah BPRS yang ada di Indonesia sampai saat ini. Pada periode tahun

2008 sampai tahun 2013, perkembangan total pembiayaaan yang diberikan BPRS

rata-rata meningkat sebesar 28% setiap tahunnya dan dana pihak ketiga (DPK)

yang mampu dihimpun BPRS rata-rata meningkat sebesar 29% setiap tahunnya

(Statistik Perbankan Syariah 2013) .

Meningkatnya jumlah bank syariah menyebabkan semakin tingginya

tingkat persaingan antara sesama bank syariah dan juga bank konvensional.

Sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing bank

Page 9: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

5

syariah. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan

perbankan syariah diantaranya adalah efisiensi operasional perbankan syariah

yang masih belum optimal. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kinerja

operasional bank syariah dan mengarahkannya kepada kinerja yang lebih efisien

(Sumitra: 2010)

Dengan latar belakang di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat efisiensi BPRS menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

Terutama efisiensi terkait fungsi bank sebagai lembaga Intermediasi. Fungsi ini

berkaitan dengan pemberian fasilitas atau kemudahan mengenai aliran dana dari

mereka yang kelebihan dana kepada mereka yang membutuhkan dana. Lembaga

keuangan dalam fungsi ini adalah sebagai broker, pialang atau dealer yang

berperan meningkatkan efisiensi pihak yang berlebihan dana dan pihak yang

membutuhkan dana. Pihak yang mempunyai kelebihan dana disebut sebagai pihak

penyimpan (saver) dan pihak yang membutuhkan dana disebut sebagai pihak

peminjam (borrower) (Komaryatin, 2007: 102).

Pengukuran efisiensi teknik yang menggunakan multi input dan output ini

diharapkan dapat mengukur efisiensi fungsi intermediasi BPRS di Kota

Yogyakarta pada periode 2017. Dan dengan ini diharapkan dapat ditemukan faktor

penyebab inefisiensi BPRS, sehingga dapat dilakukan kebijakan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja BPRS yang tidak efisien di Kota

Yogyakarta.

2. METODE

Obyek penelitian ini adalah 4 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang

terdapat di Kota Yogyakarta. Jenis data yang digunakan data sekunder yang

dihimpun dari neraca, laporan laba rugi serta laporan kualitas aktiva produktif dan

informasi lainnya masing-masing BPRS di Kota Yogyakarta. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

di Kota Yogyakarta yang memiliki laporan keuangan pada periode 2017 yang

berjumlah 4 BPRS yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera, BPRS Dana

Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Yogyakarta, BPRS Unisia Insan Indonesia.

Penelitian dengan metode Data Evelopment Analysis (DEA) yang memerlukan

variabel input terdiri dari Tabungan Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, Deposito

Page 10: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

6

Mudharabah dan Beban Personalia. Variabel Output terdiri dari Penempatan pada

bank lain, Piutang, dan Pembiayaan. Metode Analisis Data dengan Model CCR.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Jumlah Input dan Output BPRS di Kota Yogyakarta Triwulan I tahun

2017 (dalam ribu rupiah)

Input dan Output DM1 DM2 DM3 DM4

X1 14,195,176 814,299 2,618,800 2,160,493

X2 9,367,150 5,893,296 4,198,335 309,812

X3 42,449,350 12,590,000 13,701,300 13,108,642

X4 818,740 3,090,868 582,915 254,739

Jumlah Input 66,830,416 19,607,407 21,101,350 18,614,742

Y1 17,799,839 5,242,041 6,628,427 7,933,339

Y2 25,654,075 8,240,333 25,217,879 7,867,772

Y3 26,271,117 7,255,674 330,000 10,561,881

Jumlah Output 69,725,031 20,738,048 32,176,306 26,362,992

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah)

Dari tabel 1, dijelaskan bahwa kode (DM1) adalah BPRS Barokah

Dana Sejahtera, (DM2) adalah BPRS Dana Hidayatullah, (DM3) adalah BPRS

Mitra Harmoni Yogyakarta, dan (DM4) adalah BPRS Unisia Insan Indonesia.

Sedangkan variabel X1 adalah tabungan wadiah, X2 adalah tabungan

mudharabah, X3 adalah deposito mudharabah, X4 adalah beban personalia, Y1

adalah penempatan pada bank lain, Y2 adalah piutang, dan Y3 adalah

pembiayaan. Dalam tabel 4.1 dapat dilihat bahwa untuk Triwulan 1 BPRS

yang memiliki nilai input tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera (DM1)

dengan jumlah input sebesar 66,830,416. Sedangkan yang memiliki nilai Input

terendah adalah BPRS Unisia Insan Indonesia (DM4) dengan jumlah input

sebesar 18,614,742. Untuk Output, nilai tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana

Sejahtera (DM1) dengan jumlah output sebesar 69,725,031, dan yang terendah

yaitu BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah output 20,738,048.

Tabel 2. Jumlah Input dan Output BPRS di Kota Yogyakarta Triwulan II

Tahun 2017 (dalam ribu rupiah)

Input dan Output DM1 DM2 DM3 DM4

X1 13,405,664 983,337 2,447,911 1,965,149

X2 8,898,707 3,448,259 4,277,802 2,661,303

X3 45,452,050 10,003,000 16,564,300 14,476,546

X4 1,680,796 642,563 1,137,457 526,217

Jumlah Input 69,437,217 15,077,159 24,427,470 19,629,215

Page 11: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

7

Y1 12,247,651 4,132,698 6,831,584 5,204,727

Y2 26,793,803 7,584,508 27,130,121 10,604,781

Y3 29,192,210 6,996,169 1,047,050 11,649,840

Jumlah Output 68,233,664 18,713,375 35,008,755 27,459,348

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah)

Dalam tabel 2 dapat dilihat bahwa untuk Triwulan II BPRS yang

memiliki nilai input tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera (DM1)

dengan jumlah input sebesar 69,437,217, Sedangkan yang memiliki nilai Input

terendah adalah BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah input sebesar

15,077,159. Untuk output, nilai tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera

(DM1) dengan jumlah output sebesar 68,233,664, dan yang terendah yaitu

BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah output 18,713,375.

Tabel 3. Jumlah Input dan Output BPRS di Kota Yogyakarta Triwulan III

Tahun 2017 (dalam ribu rupiah)

Input dan Output DM1 DM2 DM3 DM4

X1 17,810,948 922,153 2,785,810 1,989,068

X2 11,559,246 4,247,130 4,960,610 3,247,215

X3 51,391,392 10,263,500 18,469,900 17,104,901

X4 2,482,876 915,148 1,656,632 792,870

Jumlah Input 83,244,462 16,347,931 27,872,952 23,134,054

Y1 22,040,380 4,622,451 9,031,437 10,094,430

Y2 26,459,805 8,223,231 29,397,648 11,044,010

Y3 29,788,265 7,432,044 1,040,000 9,701,482

Jumlah Output 78,288,450 20,277,726 39,469,085 30,839,922

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah)

Dalam tabel 3 dapat dilihat bahwa untuk Triwulan III BPRS yang

memiliki nilai input tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera (DM1)

dengan jumlah input sebesar 83,244,462, sedangkan yang memiliki nilai Input

terendah adalah BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah input sebesar

16,347,931. Untuk Output, nilai tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera

(DM1) dengan jumlah output sebesar 78,288,450, dan yang terendah yaitu

BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah output 20,277,726.

Tabel 4. Jumlah Input dan Output BPRS di Kota Yogyakarta Triwulan IV

Tahun 2017 (dalam ribu rupiah)

Input dan Output DM1 DM2 DM3 DM4

X1 18,853,452 987,267 2,837,752 2,511,704

X2 12,281,460 4,348,411 5,858,924 4,821,055

X3 53,128,211 10,360,500 21,838,900 18,865,576

X4 3,370,369 1,213,177 2,178,958 1,093,742

Page 12: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

8

Jumlah Input 87,633,492 16,909,355 32,714,534 27,292,077

Y1 28,633,936 7,115,010 854,100 11,568,838

Y2 27,343,286 8,107,406 32,813,668 14,374,978

Y3 30,359,063 8,050,396 9,935,626 7,933,670

Jumlah Output 86,336,285 23,272,812 43,603,394 33,877,486

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (diolah)

Dalam tabel 4 dapat dilihat bahwa untuk Triwulan IV BPRS yang

memiliki nilai input tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera (DM1)

dengan jumlah input sebesar 87,633,492, sedangkan yang memiliki nilai Input

terendah adalah BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah input sebesar

16,909,355. Untuk Output, nilai tertinggi yaitu BPRS Barokah Dana Sejahtera

(DM1) dengan jumlah output sebesar 86,336,285, dan yang terendah yaitu

BPRS Dana Hidayatullah (DM2) dengan jumlah output 23,272,812.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Menunjukan Efisiensi BPRS pada

Triwulan 1 -Triwulan VI Tahun 2017

Nama BPRS

Triwulan

I

(Maret)

Triwulan

II

(Juni)

Triwulan

III

(September)

Triwulan

IV

(Desember)

BPRS BAROKAH

DANA

SEJAHTERA

0.945

(inefisien)

0.801

(inefisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

BPRS DANA

HIDAYATULLAH

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

BPRS MITRA

HARMONI

YOGYAKARTA

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

BPRS UNISIA

INSAN

INDONESIA

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

1.000

(efisien)

Tabel 5 menunjukkan skor masing-masing bank pembiayaan rakyat

syariah. Berdasarkan hasil ini terlihat Triwulan I tahun 2017 terdapat 3 BPRS

yang telah efisien yaitu BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Sejahtera, BPRS Unisia Insan Indonesia. Sementara BPRS yang mengalami

inefisiensi yaitu BPRS Barkah Dana Sejahtera (0.945). Pada Triwulan II tahun

2017 terdapat 3 BPRS yang telah efisien yaitu BPRS Dana Hidayatullah,

BPRS Mitra Harmoni Sejahtera, BPRS Unisia Insan Indonesia. Sementara

BPRS yang mengalami inefisiensi yaitu BPRS Barkah Dana Sejahtera (0.801).

Pada Triwulan III tahun 2017 terdapat 4 BPRS yang telah efisien yaitu BPRS

Page 13: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

9

Barkah Dana Sejahtera, BPRS Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan Indonesia. Pada Triwulan IV tahun 2017

terdapat 4 BPRS yang telah efisien yaitu BPRS Barkah Dana Sejahtera, BPRS

Dana Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Sejahtera, dan BPRS Unisia Insan

Indonesia.

Dari 4 BPRS yang menjadi obyek penelitian, pada periode 2017

Triwulan I terdapat 3 BPRS yang telah beroperasi secara efisien, pada

Triwulan II terdapat 3 BPRS yang telah beroperasi secara efisien, Triwulan ke

III jumlah BPRS yang bekerja secara efisien sebanyak 4 BPRS, dan untuk

Triwulan IV jumlah BPRS yang beroperasi secara efisien sebanyak 4 BPRS.

Sedangkan 1 BPRS yang terdapat inefisien dalam periode tertentu. Berikut ini

dapat dilihat tingkat Inefisiensi BPRS berdasarkan masing-masing input dan

outputnya, serta penyebab terjadinya.

Tabel 6. Nilai Radial Movement dan Slack Movement BPRS Barokah Dana

Sejahtera Triwulan I

Radial Movement Slack Movement

Triwulan I, tingkat efisiensinya 0.945

Penempatan Pada Bank Lain 1035.929 3690.707

Piutang 1493.036 0.000

Pembiayaan 1528.947 0.000

Tabungan Wadiah 0.000 -7850.754

Tabungan Mudharabah 0.000 -174.119

Deposito Mudharabah 0.000 -4519.071

Beban Personalia 0.000 0.000

Sumber: hasil olah data dengan DEAP 2.1

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa inefisiensi BPRS Barokah Dana

Sejahtera terletak pada variabel output, dimana nilai radial movement untuk

penempatan pada bank lain, piutang, dan pembiayaan masing-masing sebesar

1035.929, 1493.036, dan 1528.947, artinya agar menjadi efisien ketiga variabel

output harus dinaikkan masing-masing sebesar 1035.929, 1493.036, dan

1528.947 (dalam ribu rupiah). Dan untuk penempatan pada bank lain agar

mendapat nilai yang paling efisien harus ditambah lagi sebesar 3690.707

(dalam ribu rupiah) karena nilai slack movement sebesar 3690.707. Pada

variabel input sudah baik, namun untuk tabungan wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah perlu dikurangi sebesar 7850.754

Page 14: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

10

(dalam ribu rupiah) untuk tabungan wadiah, sementara tabungan mudharabah

dikurangi 174.119 dan 4519.071 (dalam ribu rupiah) untuk beban personalia,

karena terdapat nilai slack movement masing-masing sebesar -7850.754, -

174.119 dan -4519.071 .

Tabel 7. Nilai Radial Movement dan Slack Movement BPRS Barokah

Dana Sejahtera Triwulan II

Radial Movement Slack Movement

Triwulan II, tingak efisiensinya 0.801

Penempatan Pada Bank

Lain

3044.163 1058.694

Piutang 6659.621 0.000

Pembiayaan 7255.748 0.000

Tabungan Wadiah 0.000 -7233.580

Tabungan Mudharabah 0.000 -530.069

Deposito Mudharabah 0.000 0.000

Beban Personalia 0.000 -23.001

Sumber: hasil olah data dengan DEAP 2.1

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa inefisiensi BPRS Barokah Dana

Sejahtera terletak pada variabel output, dimana nilai radial movement untuk

penempatan pada bank lain, piutang, dan pembiayaan masing-masing sebesar

3044.163, 6659.621, dan 7255.748, artinya agar menjadi efisien variabel

output penempatan pada bank lain, piutang dan pembiyaan harus dinaikkan

masing-masing sebesar 3044.163, 6659.621, dan 7255.748 (dalam ribu

rupiah). Dan untuk penempatan pada bank lain agar mendapat nilai yang

paling efisien harus ditambah lagi sebesar 1058.694 (dalam ribu rupiah) karena

nilai slack movement sebesar 1058.694. Untuk variabel input sebenarnya sudah

baik, namun tabungan wadiah, tabungan mudharabah dan beban personalia

terdapat nilai slack movement sebesar -7233.580, -530.069 dan -23.001 maka

untuk mendapat nilai paling efisien BPRS Barokah Dana Sejahtera harus

mengurangi tabungan wadiah, tabungan mudharabah dan beban personalia

sebesar -7233.580, -530.069 dan -23.001 (dalam ribu rupiah).

Dalam penelitian ini inefisiensi terjadi karena adannya variabel yang

tidak dimaksimalkan oleh BPRS. Perilaku untuk memperhatikan efisiensi

sangat ditekankan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam Al Quran, Surat Al

Isra’ ayat 27:

Page 15: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

11

ن لربهۦ كفورا يط طين وكان ٱلش ي ن ٱلش رين كانوا إخو ٧٢إن ٱلمبذArtinya:

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.

Ayat tersebut menganjurkan manusia untuk tidak berperilaku boros.

Perilaku boros dapat menjadi perbuatan ingkar kepada Allah subhanahu

wata’ala. Mereka yang berperilaku boros merupakan tergolong sebagai

saudara syaitan. Oleh karena itu, BPRS dituntut agar dapat menghasilkan

output maksimal tanpa menghamburkan sumberdaya yang ada (Pohan, 2015:

5).

3.2 Pembahasan

Untuk mewujudkan optimalisasi dan keseimbangan, Islam memberikan

beberapa panduan, diantaranya (Ali dan Ascarya, 2010: 114): Memanfaatkan

seluruh potensi sumber daya alam. Islam menghendaki umatnya untuk bekerja

memakmurkan bumi dan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya alam.

Allah berfirman:

ه غيرهۥ هو ن إل ما لكم م قوم ٱعبدوا ٱلل لحا قال ي ۞وإلى ثمود أخاهم ص

ن ٱلرض وٱستعمركم فيها فٱستغفروه ثم توبوا إليه إن ربي أنشأكم م

١٦جيب قريب م

Artinya:

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata:

"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain

Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu

pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah

kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi

memperkenankan (doa hamba-Nya)" (Huud: 61).

Spesialisasi kerja. Konsep spesialisasi kerja pernah diutarakan oleh

Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya. Menurutnya dengan jumlah penduduk

yang semakin besar, maka akan terjadi pembagian dan spesialisasi tenaga kerja

sehingga akan memperbesar surplus dan perdagangan internasional.

Pembagian tenaga kerja internasional akan lebih tergantung pada perbedaan

Page 16: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

12

keahlian dan keterampilan penduduk dibandingkan dengan ketersediaan

sumber daya alam. Dalam Islam, prinsip dasar tentang spesialisasi dapat

ditelaah dalam hadits Nabi saw yang menjelaskan tentang konsep itqan dan

ihsan. Mengenai itqan, Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan pekerjaan

(berproduksi) dengan cermat dan tekun (itqan)” (HR. Thabrani).

Larangan terhadap Riba. Salah satu cara Islam mewujudkan efisiensi

dengan cara minimalisasi biaya produksi adalah dengan pengharaman riba

(bunga). Sebagai bagian dari elemen biaya tetap dalam produksi, penghapusan

bunga akan membuat biaya produksi lebih rendah (efisien).

Larangan Israf dan Tabdzir dalam produksi. Perbedaan antara israf dan

tabdzir disampaikan oleh Al-Mawardi. Al-Mawardi menjelaskan bahwa israf

adalah kesalahan menggunakan takaran yang tepat, sedangkan tabdzir adalah

kebodohan dalam menggunakan alokasi yang tepat. Allah berfirman:

رع ت وٱلنخل وٱلز ت وغير معروش عروش ت م۞وهو ٱلذي أنشأ جن

به كلوا من ثمرهۦ إذا بها وغير متش ان متش م يتون وٱلر مختلفا أكلهۥ وٱلز

إنهۥ ل يحب ٱلمسرفين أثمر وءاتوا حقهۥ يوم حص ٦٤٦ادهۦ ول تسرفوا

Artinya:

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak

berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,

zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama

(rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia

berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan

disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Al-

An’am: 141).

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat disampaikan sebagai berikut : Berdasarkan hasil

analisis menggunakan DEAP 2.1, dengan menggunakan 4 Bank Pembiayaan

Rakyat Syari’ah (BPRS) di Kota Yogyakata yaitu BPRS Barokah Dana

Sejahtera, BPRS Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Yogyakarta, BPRS

Page 17: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

13

Unisia Insan Indonesia, pada periode 2017 terdapat Bank Pembiayaan Syari’ah

(BPRS) yang sudah efisien ada pula Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

(BPRS) yang belum efisien (inefisien). Pada triwulan I-II BPRS yang

mengalami efisien adalah BPRS Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni

Yogyakarta, BPRS Unisia Insan Indonesia. Sedangkan pada triwulan I -

triwulan II pada BPRS Barokah Dana Sejahtera mengalami inefisiensi hal ini

terlihat dari skor efisiensi menunjukkan kurang dari satu yaitu triwulan I

(0.945), triwulan II (0.801). Pada triwulan III - IV BPRS Barokah Dana

Sejahtera, BPRS Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Yogyakarta dan BPRS

Unisia Insan Indonesia keempatnya sudah efisien dalam kinerjanya, hal ini

terlihat dari masing-masing skor efisiensi menunjukkan angka 1.

Ketiga Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) yaitu BPRS

Hidayatullah, BPRS Mitra Harmoni Yogyakarta dan BPRS Unisia Insan

Indonesia pada triwulan I-triwulan IV sudah menunjukkan kinerja yang baik

sehingga dari triwulan I-triwulan IV skor sudah menunjukkan angka 1 yang

berarti sudah efisien dalam kinerjanya.

Inefisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) pada penelitian

ini terjadi pada triwulan I-triwulan II. Hal ini disebabkan oleh keempat

variabel inputnya (tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito

mudharabah, beban personalia) dengan tingkat efisiensi yang berbeda-beda.

Sedangkan variabel output pada BPRS rata-rata sudah efisien, namun

ada beberapa BPRS yang harus meningkatkan variabel outputnya untuk

mencapai titik paling efisien.

Berdasarkan Hipotesis yang berbunyi Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah (BPRS) tingkat efisiensi yang berbeda satu dengan yang lainnya

terbukti pada setiap triwulannya karena ada tiga Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah (BPRS) yang sudah efisien dari empat Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah (BPRS) yang menunjukkan efisiensi dalam kinerjanya.

4.2 Saran-Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan antara lain: Untuk BPRS yang belum

efisien dapat melakukan perbaikan dengan mengoptimalkan variabel-variabel

yang menjadi penyebab inefisiensi, seperti meningkatkan piutang dan

Page 18: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

14

penempatan bank lain. Serta memangkas dengan cara menambah tabungan

wadiah dan tabungan mudharabah, dan mengurangi beban personalia dari

masyarakat yang tidak bisa disalurkan menjadi pendapatan untuk BPRS.

Perlunya kebijakan pemerintah yang dapat membantu menaikkan efisiensi

BPRS, sehingga dapat mengubah BPRS yang belum efisien menjadi efisien.

Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti efisiensi BPRS sebaiknya

meneliti BPRS yang tidak hanya beroperasi pada suatu daerah. akan lebih baik

jika penelitian selanjutnya dilakukan terhadap seluruh BPRS di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal dan Endri. 2009. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, VOL. 11, NO. 1, MEI 2009: 21-29.

Akbar, Rifki Ali. 2010. Analisis Efisiensi Baitul Maal wa Tamwil dengan

Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) (Studi pada BMT Bina

Ummat Sejahtera di Jawa Tengah pada Tahun 2009). Skripsi, Jurusan

Manajemen Universitas Ponorogo. Semarang.

Al Arif, Nur Rianto. 2015. Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik. Bandung:

CV Pustaka Setia. Islamic Finance and Business Review. Vol. 5 No. 2

Agustus-Desember 2010. Ali, M. Mahbubi dan Ascarya. Analisis Efisisensi

Baitul Maal Wa Tamwil Dengan Pendekatan Two Stage Data Evelopment

Analysis (Studi Pada BMT MMU dan BMT UGT Sidogiri).

Al-Qur’ān

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah (Dari Teori Ke Praktik). Jakarta:

Gema Insani.

Djazuli, A dan Yadi Janwari. 2002. Lembaga-Lembaga Pereknomian Ummat.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fathony, Moch. 2012. Esti masi Faktor- Faktor yang mempengaruhi Efisiensi Bank

Domestik dan Asing di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 16,

No.2 Mei 2012.

Hartono, Imam dkk. 2008. Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyatdiwilayah

Jabodetabek dengan Pendekatan Data Evelopment Analysis. Direktorat Kredit

BPR dan UMKM. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, vol.5 No. 2 Oktober

2008.

Http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf . Diakses

pada 07-08-2018 pukul 13.43

Page 19: ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT …

15

Http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf. Diakses

pada 08 - 08-2018 pukul 13.30

Http://www.bps.go.id/ diakses pada tanggal 18-09-2018 pukul 14.15

Http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/laporan-keuangan-

perbankan/Default.aspx . Diakses pada 18-09-2018 pukul 21.20

Http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-

syariah/Default.aspx . Diakses pada 20-09-2018 pukul 20.25

Karim, Adiwarman. 2004. BANK ISLAM (Analisis Fiqih dan Keuangan). 2004.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Perbankan Syariah.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama

Islam dan Pembinaan Syariah.

Komaryatin, Nurul. 2007. Efisiensi Teknis Industri BPR di Eks Karisidenan Pati

dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Dinamika Ekonomi dan

Bisnis, Vol. 4 No. 2 Oktober 2007.

Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Ekonomi Syariah di Indonesia. Jakarta: Prena

Media Group.

Muhammad. 2013. Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah. Yogyakarta: UII

Press.

Muharam, Harjum dan Rizki Pusvitasari. 2008. Analisis Efisiensi Perbankan Syariah

di Indonesia dengan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA). Jurnal

Ekonomi dan Bisnis.

Muhari, Syafaat dan Muhamad Nadratuzaman Hosen. 2014. Tingkat Efisiensi BPRS di

Indonesia: Perbandingan Metode SFA dengan DEA dan Hubunganya Dengan

CAMEL. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 18, No.2 Mei 2014, hlm. 307-

328.

Nurlinda, Antik. 2014. Analisis Efisiensi UKM Pembuat Tahu di Kelurahan Pasir

Jaya Bogor dengan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA).Skripsi

ITB.

Puspitasari, Anita. 2017. Analisis Efisiensi Bank Umum Syari’ah Di Indonesia dengan

Metode Data Evelopment Analysis (DEA). (Studi Pada BUSN Devisa Bank

Umum Syari’ah Periode 2014-2015)

Pohan, Ahmad Azhari. Efisiensi Kinerja Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah di Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor 2015.

Setiawan, Nugraha. 2015. “Teknik Sampling”. Parung Bogor. Inspektorat Jendral

Departemen Pendidikan Nasional

Yahya, Muchlis. 2012. Menakar Efisiensi BPRS Sebagai Bank Pembiayaan Rakyat

Berbasis Bagi Hasil. Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012.