ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE BANKING PADA BANK...
Click here to load reader
-
Upload
truongnguyet -
Category
Documents
-
view
317 -
download
9
Transcript of ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE BANKING PADA BANK...
ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE BANKING PADA
BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PONDOK INDAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Abdul Hafiz
NIM : 11140530000016
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE BANKING
PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG
PONDOK INDAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Abdul Hafiz
NIM : 11140530000016
Pembimbing,
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM.
NIP: 19550101 198302 1 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE
BANKING PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG
PONDOK INDAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 28 Juni
2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S. Sos) pada Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah Program
Studi Manajemen Dakwah.
Jakarta, 28 Juni 2018
Sidang Munaqasyah
Ketua, Sekretaris,
Drs. Cecep Castrawijaya, MA. Drs. Sugiharto, MA.
NIP: 19670818 199803 1 002 NIP: 19660806 199603 1 001
Anggota,
Penguji I, Penguji II,
Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA. Dra. Hj. Mastanah, M.Si.
NIP: 19660605 199403 1 005 NIP: 19620817 199003 2 001
Pembimbing,
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM.
NIP: 19550101 198302 1 001
i
ABSTRAK
Abdul Hafiz, NIM : 11140530000016, Jurusan Manajemen Dakwah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan H.
Mulkanasir, BA, S.Pd, MM. Analisis SWOT Layanan Mobile Banking
pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok-Indah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi dengan Analisis
SWOT Layanan Mobile Banking Perbankan Syariah dalam Menunjang
Transaksi. Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan yang
menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi bank
untuk menawarkan nilai tambah kepada pelanggan. Keefektifan dan
keefisienan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi Mobile Banking tidak
akan berjalan, jika tidak didukung oleh telepon seluler dan internet. Transaksi
yang dapat dilakukan melalui Mobile Banking adalah transfer uang,
pengecekan saldo, pembayaran, tagihan-tagihan atau biaya pendidikan,
informasi rekening, transaksi-transaksi lainya. Diharapkan dengan adanya
layanan mobile banking ini akan semakin banyak masyarakat yang ingin
menggunakan atau mengakses transaksi itu.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan
wawancara, naskah, catatan lapangan, website resmi, catatan, dan lainnya, dan
dalam penelitian sekunder yaitu dengan buku-buku, dokumen-dokumen dan
kepustakaan yang berkaitan dan ada relevansinya yang mendukung penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun
pembahasan hasil penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analisis.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik
(utuh).
Hasil pengujian menunjukan bahwa ada pengaruh strategi yang
signifikan antara strategi layanan Mobile Banking dengan sistem penunjang
transaksi perbankan syariah di Indonesia.
Kata kunci : Analisis SWOT, Proses dan Prosedur Layanan Mobile
Banking.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia
membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.
Shalawat beserta salam saya haturkan untuk Baginda Nabi Muhammad
SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang
benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para
pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.
Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Wakil Dekan I, Dr. Hj. Roudhonah, MA., selaku
Wakil Dekan II, Dr. Suhaimi, Msi., selaku Wakil Dekan III, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan Drs. Sugiarto, MA., selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah membantu
penulis menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Dakwah.
4. H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah
bosan dalam memberikan begitu banyak masukan kepada penulis dan telah
ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,
petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis
menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
iii
membantu penulis dalam mencari referensi mengenai teori Strategi Layanan
Mobile Banking dalam Menunjang Transaksi Perbankan Syariah.
7. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok-Indah yang telah memberikan
data-data penelitian, terutama untuk Ibu Tina selaku Manager Support dan
Operasional, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.
8. Ayahanda Abdul Ghofur dan Ibunda Siti Aisyah yang begitu baik hati dan
tegar dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing, memberikan segenap
cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam setiap langkahku.
9. Kakakku tercinta Annisa Khumairo yang tidak pernah berhenti memberikan
motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku tercinta Syifa Mauliza, Rasya Ahmad Nizar. Keponakanku M. Raffa
yang memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan di Jurusan Manajemen Dakwah 2014,
keluarga DNK TV, keluarga HIQMA, dan lain-lain yang tidak dapat
disebutkan satu persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan
terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik, memberikan ridha-Nya
kepada kita, memberi balasan yang setimpal atas segala jerih payahnya dan
semoga kita semua dalam lindungan-Nya. Aamiiin. Sepenuhnya penulis
menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, baik saran
maupun kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk
selanjutnya. Akhirnya penulis panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang
sangat mendalam dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan kepada semua pihak pada umumnya.
Jakarta, 23 Maret 2018
Abdul Hafiz
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah .................................................................... 7
2. Perumusan Masalah .................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
2. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian .................................................................. 9
2. Lokasi dan Waktu ........................................................................ 9
3. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 9
4. Sumber Data ................................................................................. 10
5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 10
6. Teknik Analisa Data ..................................................................... 11
7. Teknik Penulisan Skripsi .............................................................. 12
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 13
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi ........................................................................ 17
2. Analisis Internal ............................................................................ 19
v
3. Analisis Eksternal ......................................................................... 19
4. Analisa SWOT
a. Pengertian Analisa SWOT ......................................................... 20
b. Matrik SWOT ............................................................................. 21
B. Konsep Layanan
1. Pengertian Layanan ......................................................................... 23
2. Fungsi Layanan ............................................................................... 23
3. Prinsip Layanan ............................................................................... 23
C. Konsep Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah ................................................................. 24
2. Perkembangan Produk dan Jasa Bank Syariah ...................................... 26
a. Automatic Teller Machine (ATM) .............................................. 26
b. Electronic Banking (E-Banking)
1) Phone Banking ........................................................................ 28
2) SMS Banking ........................................................................... 29
3) Internet Banking ...................................................................... 29
4) Mobile Banking ....................................................................... 30
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PONDOK-INDAH
A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri - Pondok Indah ....................... 33
B. Profil Perusahaan .................................................................................. 38
C. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
1. Visi Bank Syariah Mandiri ............................................................... 38
2. Misi Bank Syariah Mandiri .............................................................. 39
3. Tujuan Bank Syariah Mandiri .......................................................... 39
4. Nilai-nilai Perusahaan (Shared Values) ............................................ 41
D. Kegiatan Utama Perusahaan .................................................................. 42
E. Struktur Organisasi ................................................................................ 43
F. Produk dan Layanan Perusahaan
1. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri ........................................ 45
2. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri ...................................... 46
vi
3. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri ............................................ 47
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur dan Proses Penerapan Mobile Banking
PT. Bank Syariah Mandiri .................................................................... 54
1. Proses dan Prosedur Pendaftaran / Registrasi
BSM Mobile Banking ....................................................................... 54
2. Proses Download aplikasi BSM Mobile Banking ............................ 54
3. Proses Aktivasi ................................................................................. 54
4. Persyaratan membuka layanan BSM Mobile Banking ..................... 55
5. Jenis Layanan BSM Mobile Banking ............................................... 55
6. Fitur dan Biaya Transaksi ................................................................. 56
7. Flow Transaksi .................................................................................. 58
8. Prosedur Lainnya Berkaitan dengan PIN
(Personal Indetification Number) ..................................................... 59
B. Analisis Strategi Layanan Mobile Banking
PT. Bank Syariah Mandiri ..................................................................... 60
1. SWOT Layanan Mobile Banking
a. Analisis Internal
1) Strengths (kekuatan) ................................................................ 60
2) Weaknesses (kelemahan) ......................................................... 63
b. Analisis Eksternal
1) Opportunities (peluang / kesempatan) ..................................... 64
2) Threatss (ancaman) .................................................................. 64
2. Strategi Layanan Mobile Banking PT. Bank Syariah Mandiri
a. Matrik Analisis Kualitatif SWOT ................................................. 65
b. Strategi Layanan
1) Strategi SO (Strenghts – Opportunities) ...................................... 67
2) Strategi WO (Weakness – Opportunities) .................................... 68
3) Strategi ST (Strenght – Threats) .................................................. 69
4) Strategi WT (Weakness – Threats) .............................................. 69
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Prosedur dan proses penerapan layanan
Mobile Banking ................................................................................ 71
2. Analisis strategi layanan Mobile Banking
a. Strategi SO (Strenghts – Opportunities) .......................................... 72
b. Strategi WO (Weakness – Opportunities) ........................................ 73
c. Strategi ST (Strenght – Threats) ...................................................... 73
d. Strategi WT (Weakness – Threats) .................................................. 74
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman ini teknologi informasi semakin canggih dan
berkembang dengan pesat. Adanya teknologi canggih saat ini membantu
manusia melakukan transaksi tanpa tatap muka atau bertemu secara
langsung. Transaksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sarana
media elektronik termasuk mobile banking.
Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai tugas yang paling
pokok yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat.1 Dari waktu ke waktu teknologi informasi
mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat, dan saat ini
sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan
utama perkembangan teknologi informasi adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.
Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak perubahan
mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak
kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Mobile banking mulai muncul sebagai salah satu layanan dari
Bank. Pelayanan ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank,
sama halnya dengan layanan ATM dan phone banking atau SMS banking.
Adanya tuntutan mobile banking ini pada umumnya datang dari nasabah
1 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta, kencana, 2005), hlm. 19
2
yang menginginkan layanan cepat, aman, nyaman murah dan tersedia
setiap saat dan dapat diakses melalui perangkat mobile yang dimiliki
nasabah. Keseluruhan tuntutan ini dapat diberikan oleh layanan mobile
banking.
Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi
utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan melayani
jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin,
fungsi bank telah dikenal sejak zaman Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص. Fungsi tersebut
adalah menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan
konsumsi dan keperluan bisnis serta melakukan pengiriman uang.2
Di era yang serba canggih ini, kecenderungan masyarakat untuk
menyimpan uang di bank semakin besar. Selain karena faktor keamanan,
alasan lain seseorang meggunakan jasa bank adalah karena bank tidak
hanya sebagai tempat penyimpanan, namun karena bank memberikan
fasilitas-fasilitas lain yang tentunya memberikan kemudahan pada nasabah
dalam melakukan aktivitas finansialnya. Dengan fasilitas ini nasabah
dengan mudah mengirim uang ke nasabah lain tanpa harus mengeluarkan
banyak tenaga dan biaya. Dengan adanya kecenderungan ini, maka akan
terjadi ketidak-seimbangan antara pihak yang melayani dan pihak yang
dilayani.
2 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking : sebuah teori, konsep dan aplikasi,
Ed. 1, Cet. 1. (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hlm. 51
3
Jumlah nasabah akan meningkat pesat namun jumlah bank tidak
mungkin terus diperbanyak, inilah yang akan menyebabkan terjadinya
situasi yang padat di dalam bank pada waktu tertentu. Antrian yang
panjang tentunya akan menyita waktu nasabah yang hanya ingin
melakukan transaksi misalnya penyetoran dan penarikan. Untuk pihak
bank sendiri akan menjadi sangat menyibukkan dan kemungkinan
terjadinya suatu kesalahan oleh manusia (human error) akan menjadi
semakin besar. Kondisi ini ternyata cukup diatasi dengan diciptakannya
mesin ATM, sehingga nasabah tidak perlu lagi datang ke bank untuk
melakukan transaksi-transaksi secara langsung di sisi lain nasabah bisa
lebih menghemat waktu daripada harus pergi ke bank. Namun masalah
kembali muncul ketika pengadaan mesin ATM juga tidak bisa terus
diperbanyak. Ini karena pembangunan mesin ATM memerlukan tempat
yang cukup luas, padahal rata-rata tingkat kepadatan wilayah semakin
besar. Untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi yang bisa menangani transaksi-
transaksi perbankan tanpa pergi ke bank (selain ATM tentunya).
Di halaman berikutnya penulis sajikan tabel Jaringan Kantor
Individual yang memperlihatkan KC (Kantor Cabang), KCP (Kantor
Cabang Pembantu) dan KK (Kantor Kas) masing-masing dari bank syariah
yang ada di Indonesia.
4
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah – SPS November 2017
(Individual Sharia Banking Network)
Kelompok Bank KPO/KC KCP/UPS KK
Group of Banks HOO/BO SBO/SSU CO
Bank Umum Syariah
470
1.172
175
Sharia
Commercial Bank
1 PT. Bank Aceh Syariah
26
86
20 1
PT. Bank Aceh
Syariah
2 PT. Bank Muamalat
Indonesia
83
155
59 2
PT. Bank
Muamalat
Indonesia
3 PT. Bank Victoria Syariah
8
5
- 3
PT. Bank
Victoria Syariah
4 PT. Bank BRI Syariah
52
205
12 4
PT. Bank
BRISyariah
5 PT. Bank Jabar Banten
Syariah
9
56
1 5
PT. Bank Jabar
Banten Syariah
6 PT. Bank BNI Syariah
68
171
18 6
PT. Bank BNI
Syariah
7 PT. Bank Syariah
Mandiri
130
437
54 7
PT. Bank
Syariah
Mandiri
8 PT. Bank Mega Syariah
28
32
1 8
PT. Bank Mega
Syariah
9 PT. Bank Panin Dubai
Syariah
17
5
1 9
PT. Bank Panin
Dubai Syariah
10 PT. Bank Syariah
Bukopin
12
8
4 10
PT. Bank
Syariah Bukopin
11 PT. BCA Syariah
12
9
5 11
PT. BCA
Syariah
12 PT. Maybank Syariah
Indonesia
1
-
- 12
PT. Maybank
Syariah
Indonesia
13
PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional
Syariah
24
3
- 13
PT. Bank
Tabungan
Pensiunan
Nasional
Syariah
Sumber : www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/default.aspx3
3 www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah
5
Tabel 1.2
Sebaran Jaringan Kantor Bank Umum Syariah - SPS November 2017
(Distribution of Sharia Commercial Bank)
Kelompok Bank KPO/KC KCP/UPS KK Group of
Banks HOO/BO SBO/SSU CO
Bank Umum Syariah
471
1.171
175
Sharia
Commercial
Bank
1 Jawa Barat
61
216
25
1 West Java
2 Banten
19
61
8
2 Banten
3 DKI Jakarta
74
152
36
3 DKI
Jakarta
4 Yogyakarta
9
24
13
4 DI
Yogyakarta
5 Jawa Tengah
39
85
14
5 Central
Java
6 Jawa Timur
43
133
16
6 East Java
7 Bengkulu
5
11
-
7 Bengkulu
8 Jambi
6
18
1
8 Jambi
9
Nanggroe Aceh Darussalam
37
102
21
9 Nanggroe
Aceh
Darussala
m
Keterangan: Note:
- KP = Kantor Pusat
- HO = Head
Office
- UUS = Unit Usaha Syariah
- IBU = Sharia
Banking Unit
- KPO = Kantor Pusat Operasional
- HOO = Head
Operational
Office
- KC = Kantor Cabang
- BO = Branch
Office
- KCP/UPS = Kantor Cabang Pembantu/ Unit Pelayanan
Syariah
- SBO/SSU =
Sub Branch
Office/Sharia
Services Unit
- KK = Kantor Kas
- CO = Cash
Office
Sumber : www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/default.aspx4
4 www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah
6
Dengan tabel yang peneliti lampirkan, peneliti melihat yang dapat
dijadikan objek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri karena
pertumbuhan KC (Kantor Cabang) dan KCP (Kantor Cabang Pembantu)
yang tinggi pertumbuhannya, KC dengan jumlah 130 dan KCP dengan
jumlah 437, di DKI Jakarta jumlah Bank Umum Syariah KC dengan angka
74 dan KCP dengan angka 152, pertumbuhannya lebih besar
dibandingkan dengan bank syariah lain. Jadi peneliti tertarik dengan
pertumbuhan yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri.
Dengan melihat perkernbangan penggunaan internet dan telepon
seluler yang semakin pesat dan dalam upaya meningkatkan kepuasan
terhadap nasabah, bank syari'ah menciptakan terobosan-terobosan baru,
agar masyarakat bisa mudah bersentuhan dengan bank syari'ah dan dapat
terfasilitasi dengan adanya bank syari'ah. Diantaranya dengan peningkatan
kinerja dan layanan bank syariah. Upaya tersebut bisa dilihat dari adanya
layanan bank syari'ah melalui sms (short message system) yang dinamakan
Mobile Banking yaitu suatu layanan di mana nasabah dapat melakukan
transaksi dan meminta informasi mengenai layanan perbankan via sms
melaui telephone cellular atau HP (Handphone ). Salah satu bank syari'ah
yang sudah memiliki layanan tersebut itu adalah Bank Syariah Mandiri
yaitu layanan M-Banking. Layanan ini bertujuan untuk rnemudahkan dan
memberikan kenyamanan bagi nasabah dalarn melakukan transaksi.
Lalu apakah layanan yang diberikan Bank Syariah mandiri sesuai
seperti apa yang diharapkan pihak bank? Apakah layanan tersebut benar-
benar aman, efektif dan efisien?. Berdasarkan pada pemikiran dan
7
pertanyaan di atas, maka penulis tertarik untuk menjawab, meneliti,
mengamati, mengkaji dan menganalisa lebih jauh dan mendalam
pertanyaan dan pernyataan tersebut dalam skripsi ini dengan judul
“Analisis SWOT Layanan Mobile Banking pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pondok-Indah”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat agar penelitian atau analisis ini lebih
terarah dan tidak meluas ke permasalahan lain, maka penulis memberikan
batasan masalah agar pembahasan pada pelaksanaan penelitian ini tidak
melebar dan tetap dalam ruang lingkupnya. Batasan pembahasan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Prosedur dan proses penerapan layanan Mobile Banking
b. Strategi dengan Analisis SWOT Layanan Mobile Banking
c. Bank Syariah Mandiri cabang Pondok-Indah
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
dipaparkan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana prosedur dan proses penerapan layanan Mobile Banking
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah?
b. Bagaimanakah analisis strategi layanan Mobile Banking pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang berjudul “Strategi Layanan Mobile
Banking dalam Menunjang Transaksi Perbankan Syariah (Studi pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah)” yaitu mampu memecahkan
masalah yang telah di telaah sebelumnya. Adapun jawaban dari
pemecahan masalah yang ingin dicapai adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan proses penerapan layanan
Mobile Banking Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah.
b. Untuk mengetahui analisis strategi layanan Mobile Banking pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Akademis
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan
wawasan dan sumber bacaan serta informasi mengenai Strategi
Layanan Mobile Banking dalam Menunjang Transaksi Perbankan
Syariah (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah).
b. Penulis
Menambahkan pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
c. Lembaga
9
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran dan
masukan yang baik serta bermanfaat kepada lembaga. Sehingga
dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan
pengelolaan dengan lebih produktif.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar
dan individu secara holistik (utuh).5 Data tersebut berasal dari naskah,
wawancara, catatan lapangan, video tape, dokumen pribadi, catatan,
dan dokumen resmi lainnya.6
2. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini bertempat di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pondok Indah. Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No. 11 Blok UA. Jl.
Taman Duta I Sektor II, Jakarta Selatan. Adapun penelitian ini
dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan, yaitu sejak tanggal 5
Januari – 7 Juni 2018.
5 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik, Ed.1, Cet-1, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), hlm.82 6 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
1997), hlm.6
10
3. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama dimana sebuah data didapatkan. Data primer yaitu data
yang diperoleh secara langsung oleh pengumpul data dari objek
risetnya.7 Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer
yaitu berasal dari wawancara dengan pegawai dan Customer Sevice
Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
yang berperan sebagai pelengkap dari data primer. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan
sudah dikumpulkan.8 Adapun data sekunder yang penulis dapatkan
yaitu berupa media cetak, website resmi, literature kepustakaan dan
internet serta arsip Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian kualitatif tidak berupa angka atau hitung-hitungan.
Data tersebut biasanya berupa teks, foto, cerita, dan gambar.9 Adapun
metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
7 H.M. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha
Ilham, 2004), hlm.69 8 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT.Rajawali Pers, 2008),
hlm. 5 9 Conny R Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta; PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2010), hlm.108
11
a. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka.10
Wawancara merupakan percakapan yang diajukan
sesuai dengan beberapa alur pertanyaan kepada informan.
Wawancara yang penulis lakukan pada penelitian ini yaitu
dengan pegawai Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
Adapun diantaranya yang penulis wawancarai yaitu : Ibu Tina
selaku Back Office dan Pegawai Bagian Costumer Service.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu penelurusan berbagai macam dokumen
seperti buku, majalah, koran, notulen rapat, peraturan-peraturan,
dan sumber infornasi lain yang dilakukan peneliti.11
Metode ini
didapatkan dengan cara menggunakan data historis dari Bank
Syariah Mandiri yang merupakan dokumen resmi.
c. Data lainnya yang bersumber dari studi kepustakaan, jurnal,
website resmi, brosur, dan skripsi.
5. Teknik Analisa Data
Adapun untuk mengevaluasi fakta-fakta dan memberikan penilaian
terhadap masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan analisa SWOT, yaitu suatu analisa dengan
mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang menjadi unsur strength
10
Moh.Nazir, Metode Penelitian, Cet-6, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm.193 11
B.Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, Cet-6, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2010), hlm.146
12
(Kekuatan), weakness (Kelemahan), opportunity (Peluang), dan
threats (Ancaman) dalam keberhasilan pemanfaatan media telepon
seluler yang optimal bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok-
Indah.
Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam
pelaksanaannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan
langkah- langkah sebagai berikut:
a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer
maupun dari sumber skunder.
b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan
masalah yang diteliti.
c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah
dikemukakan dalam kerangka pemikiran.
d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center
for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.12
12
Hamid Nasuhi dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi),
diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet. II April 2007
13
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum penelitian lebih lanjut, dalam penyusunan skripsi ini
penulis melakukan tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi yang
memiliki kemiripan dalam pembahasannya. Hal ini penulis lakukan untuk
menghindari bentuk penjiplakan atau plagiarism.
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu :
1. Ali Mahali (102046125282), Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam
Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007 “Strategi Layanan Mobile Banking Unit
Usaha Syariah PT. Permatabank. TBK”. Penelitian ini membahas
mengenai strategi pelayanan dan analisis SWOT dari mobile banking
Unit Usaha Syariah PT. Permatabank. TBK.
Perbedaan dengan penelitian yang ditulis yaitu terletak pada kajian
teori dan studi lembaga yang dijadikan objek penelitian, karena studi
lembaga yang dijadikan objek penelitian oleh penulis yaitu di Bank
Syariah Mandiri cabang Pondok-Indah yang merupakan BUS (Bank
Umum Syariah) bagian dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara),
sedangkan penelitian sebelumnya di UUS (Unit Usaha Syariah) PT.
Permatabank. TBK. bagian dari Badan Usaha Milik Swasta.
2. Izza Halida Haqiqi (11140810000112), Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 “Analisis
Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Fitur Layanan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Net Banking”. Penelitian
14
ini membahas mengenai pemasaran jasa, persepsi teknologi informasi
fitur layanan dan keputusan nasabah.
Perbedaan dengan penelitian yang ditulis yaitu terletak pada kajian
teori dan subjek penelitiannya, karena subjek penelitian yang penulis
teliti yaitu terfokus pada mobile banking dan bagaimana strategi
pelayanannya dalam teori analisis SWOT, sedangkan penelitian
sebelumnya terfokus pada net banking dan membahas mengenai
pemasaran jasa.
3. Risma Afifah (1113085000065), Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 “Pengaruh
Manfaat, Kemudahan, Kepercayaan dan Ketersediaan Fitur Terhadap
Penggunaan Mobile Banking Bank Syariah Mandiri”. Penelitian ini
membahas tentang pengaruh dan ketersediaan fitur mobile banking.
Perbedaan dengan penelitian yang ditulis yaitu terletak pada kajian
teori dan pembahasan yang di teliti, sedangkan penelitian ini terfokus
pada strategi layanan mobile banking di era teknologi informasi, analisa
SWOT dan penerapannya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah.
F. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan ini penulis menyajikan kerangka skripsi
yang dibagi menjadi lima bab. Hal ini agar mempermudah dan
memperjelas pembahasan dari penulisan ini. Adapun sistematika
penulisannya yaitu :
15
Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI LAYANAN MOBILE BANKING
Pada bab ini berisi tentang pengertian dan penjelasan dari
layanan, transaksi dengan teknologi informasi, mobile
banking, dan perbankan syariah.
Bab III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
Dalam bab ini berisi gambaran umum mengenai sejarah,
visi-misi, produk, program, dan struktur organisasi.
Bab IV ANALISIS SWOT LAYANAN MOBILE BANKING
PADA BANK SYARIAH MANDIRI PONDOK INDAH
Bab ini berisi mengenai prosedur dan proses penerapan
layanan Mobile Banking dan analisis strategi layanan
Mobile Banking pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pondok Indah serta hasil penelitian yang didapatkan.
Bab V PENUTUP
Berisi mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan dan
analisa yang dilakukan. Bab ini juga berisi saran yang
bermanfaat untuk lembaga yang telah diteliti sesuai dengan
hasil pembahasan dan analisa.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi mempunyai arti “rencana”.1 Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, strategi memiliki arti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus yang dituju.2
Strategi dalam kamus bahasa Indonesia adalah ilmu siasat perang, siasat
atau akal untuk mencapai suatu maksud dan tujuan yang telah direncakanan.3
Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos yang
berarti Jendral.4 Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai
suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi
berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial,
budaya dan agama.
Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling hubungan dalam
waktu dan ukuran.5 Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu
faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi
menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih merupakan
1 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.
613 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Ed. Ke-3, h. 1092 3 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani,
1996), h. 462 4 George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18
5 B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340
17
pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.6
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah seni atau
ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.7
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi, penulis
mengedepankan pengertian strategi yang dikemukankan beberapa pakar
diantaranya:
a. Menurut A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan utama yang
berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta
pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”.8
b. Menurut Onong Uchyana Efendi, “Strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan
tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta
jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.9
c. Menurut Sondang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedi, sesuai dengan tuntutan
perubahan lingkungan.10
d. Menurut George Stainer dan Jhon Minner, strategi adalah penetapan misi
perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan
6 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2, h. 3
7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), h. 199 8 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo), h. 58
9 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h.6 10
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, h. 17
18
eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk
mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga
tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.11
e. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et.
Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat kompeherensif
terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan
dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah dasar perusahaan atau
organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang
menerapkannya”.12
Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas,
penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk mencapai
suatu tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi, serta program-
program yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan atau lembaga
keuangan seperti layanan mobile banking Bank Syariah Mandiri, terlebih
dahulu memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan
mempersiapkan segala potensi yang ada. Dengan begitu strategi mempunyai
peranan penting untuk keberhasilan program strategi lembaga keuangan pada
umumnya, dan layanan pada khususnya.
2. Analisis Internal
Perusahaan harus melakukan analisis Internal. Ia harus meninjau
peluang dan kelemahan organisasi/perusahaan dalam melaksanakan tugasnya,
khususnya menyangkut sumber daya keuangan, fisik dan manusia. Kemudian
11
George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20 12
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000),
Cet. Ke-1, h. 4
19
analisis harus dilakukan, yang menyangkut peluang-peluang serta ancaman-
ancaman yang dihadapi perusahaan (SWOT analysis).
3. Analisis Eksternal
Analisis Eksternal menyangkut analisis kondisi-kondisi yang terdapat
di lingkungan eksternal yang dihadapi sebuah organisasi/perusahaan. Analisis
eksternal menganalisis situasi jarak jauh, situasi industri dan lingkungan
beroperasi perusahaan. Sebuah alat yang sering digunakan untuk
menganalisis lingkungan industri adalah model 5 kekuatan (Fife Forces
Model) dari Michael Porter.13
4. Analisa SWOT
a. Pengertian Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats) yang dihadapi perusahaan.14
Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. Dalam
menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab
perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi
peluang dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya.
13
Jusuf Udaya. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2013. h. 12 14
Jusuf Udaya. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2013. h. 40
20
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu
organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan
atau organisasi.
1) Strengths (kekuatan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang berjalan
dengan baik atau sumber daya yang dapat dikendalikan.
2) Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi
tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
3) Opportunities (peluang / kesempatan) adalah faktor-faktor lingkungan
luar yang positif.
4) Threatss (ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.
b. Matrik SWOT
Matrik SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis
organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
5) Ifas (Internal Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan
atau rumusan faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan
(Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).
21
6) Efas (External Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan
atau rumusan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka
kesempatan/peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
7) Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran
organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
8) Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
9) Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang
dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman.
10) Strategi WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
Tabel 1
Matrik Kualitatif SWOT
Ifas
Efas Strengths (kekuatan) Weaknesses
(kelemahan)
Opportunities
(peluang /
kesempatan)
Strategi SO
(Agresif)
Strategi WO
(Turn-arround)
Threatss
(ancaman)
Strategi ST
(Diversifikasi)
Straegi WT
(Defensif)
Sumber : Jusuf Udaya. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. Graha Ilmu:
Yogyakarta. 2013. H
22
B. Konsep Layanan
1. Pengertian Layanan
Pelayanan menurul bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk
menyediakan segala yang diperlukan orang lain.15
Sedangkan menurut istilah
Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Tindakan
tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan atau cara
tidak langsung yaitu dengan melalui mesin atau sarana teknologi informasi.16
Tujuan dari pelayanan adalah untuk membantu memenuhi kepentingan
orang lain atau umum, karena sering kali untuk memenuhi kebutuhan tidak
dapat dilakukan sendiri melainkan memerlukan bantuan berupa sarana dan
prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang handal.
2. Fungsi Pelayanan
Adapun fungsi dari adanya pelayanan antara lain:
a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat menghemat
waktu.
b. Meningkatkan produktifitas, baik barang maupun jasa.
c. Mendapatkan kualitas produk yang lebih atau terjamin.
d. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
e. Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang berkepentingan
sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka.17
15
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta, Balai Pusataka, 1999). 16
Kashmir, Etika Cusmtomer Service, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.
Ke-I, hlm. 15 17
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002), h. 119
23
3. Prinsip Layanan
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam bidang pelayanan
adalah:
a. Merumuskan strategi pelayanan.
Strategi pelayanan dimulai dengan perumusan suatu tingkat keunggulan
yang dijanjikan kepada pelanggan.
b. Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan.
Hal ini dapat membantu pelanggan agar tidak salah menafsirkan tingkat
kepentingan yang akan diperolehnya.
c. Menetapkan standar kualitas dengan jelas.
Hal ini perlu diketahui agar setiap orang mengetahui secara jelas tingkat
kualitas yang harus dicapai.
d. Menerapkan sistem pelayanan yang efektif.
Menghadapi persaingan tidak cukup hanya dengan senyuman dan sikap
yang ramah, tetapi perlu dari itu, yaitu suatu sistem yang terdiri dari metode
dan prosedur untuk mernenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.
e. Karyawan yang berorientasi pada kualitas pelayanan.
f. Survey tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan.18
C. Konsep Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama
yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan melayani jasa
pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, fungsi bank
18
Freddy Rangkuti, Measuring Custorner Satisfation: Gaining Relationship Strategy,
(Jakarta, Gramedia, 2006), h. 20.
24
telah dikenal sejak zaman Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص. Fungsi tersebut adalah menerima
titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan keperluan
bisnis serta melakukan pengiriman uang.19
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, disebutkan
bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat.20
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip
hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah.21
BUS adalah bank syariah yang keiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. BPRS adalah bank syariah yang dalam melaksanakan
kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit
Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional
yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang
dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
19
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking : sebuah teori, konsep dan aplikasi,
Ed. 1, Cet. 1. (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hlm. 51 20
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 21
Yahya, R. dkk. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontenporer.
Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Hal 48
25
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu dan/atau unit syariah.22
2. Perkembangan Produk dan Jasa Bank Syariah
Kehadiran sistem online yang ditangani oleh teknologi komputer dan
teknologi komunikasi memungkinkan nasabah mengambil uang dari kantor
cabang dari bank yang sama yang berada dimana saja. Pada perkembangan
selanjutnya, sistem seperti ini juga dilengkapi dengan mesin-mesin ATM,
yang memungkinkan nasabah mengambil uang tanpa tergantung oleh jam kerja
bank.23
Tidak puas dengan model pelayanan itu, pihak bank juga mengembangkan
layanan dengan telpon, yaitu memperkenankan nasabah memeriksa saldo
tabungan dan berinteraksi dengan mesin yang siap melayani kapan saja. Tentu
saja layanan bank tidak sampai disitu. Dengan semakin banyaknya orang yang
mengakses internet, nasabah mulai dimanjakan dengan kemudahan untuk
melakukan transaksi, misalnya melakukan transfer uang. Masih banyak
aplikasi dalam dunia perbankan yang memanfaatkan teknologi informasi.
Beberapa bank memperkenalkan layanan yang disebut layanan bergerak, yang
memungkinkan pemakai mengecek saldo tabungan ataupun melakukan
transaksi seperti pemindahbukuan melalui ponsel atau telepon seluler.24
a. Automatic Teller Machine (ATM)
22
Yahya, R. dkk. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontenporer.
Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Hal 48 23
Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 303 24
Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 304
26
Automatic Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah
saluran e-banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai
kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah
untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam
perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk
melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,
listrik dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer
ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).25
ATM masih terus digunakan selama masyarakat masih membutuhkan
uang dalam bentuk fisik dalam melakukan pembayaran dan transaksi
keuangan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dimasa mendatang
segala sistem transaksi tersebut beralih menggunakan uang elektronik (uang
digital) dan meninggalkan ATM dengan e-banking lainnya.
b. Electronic Banking (e-banking)
Perkembangan perbankan ditandai dengan pesatnya penggunaan
electronic banking (e-banking) untuk mendukung operasional kegiatan
perbankan dan memudahkan nasabah melakukan transaksi.26
Masyarakat dapat
menggunakan ATM, telephon atau handphone bahkan internet untuk
berhubungan dengan bank, tanpa harus repot- repot datang ke bank. Untuk
memenuhi harapan konsumen dan permintaan yang semakin meningkat,
industri perbankan memiliki teknologi untuk menawarkan layanan perbankan
25
Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal. 305 26
Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Bijak Ber-Electronic Banking. Otoritas Jasa Keuangan.
Jakarta. Hal. 20
27
atas kemudahan dan kenyamanan pelanggan.27
Layanan mencakup layanan untuk memperoleh informasi, melakukan
komunikasi dan melaksanakan transaksi perbankan melalui media elektronik.
Pengguna electronic banking tumbuh di seluruh dunia Bank Indonesia
membagi layanan e-banking menjadi 4 kategori, yaitu phone banking, SMS
banking, internet banking, dan mobile banking.
1) Phone Banking
Phone banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah
untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim
diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya
telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP
bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya,
layanan phone banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi
jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh
Customer Service Operator/CSO.28
Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian (voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta
dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh
dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena
cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa
27
Bharti M. 2016. Impact of Dimensions of Mobile Banking on User Statisfaction. Journal
of Internet Banking and Commerce 21(1): 1-22. 28
Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal. 306
28
melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
2) SMS Banking
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.03/2014
tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan
Inklusif Pasal 10 ayat 1 huruf d, yang dimaksud dengan “SMS banking”
adalah layanan informasi atau transaksi perbankan yang dapat diakses
langsung melalui telepon seluler dengan menggunakan media SMS,
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai kegiatan usaha dan
jaringan kantor berdasarkan modal inti bank umum.29
Saluran ini pada dasarnya merupakan evolusi lebih lanjut dari
Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP
dengan perintah SMS. Fitur yang dan transaksi lainnya tergantung pada
akses yang diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis,
namun dalam praktiknya agak merepotkan karena nasabah harus
menghafal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank
yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses
banking menu Sim Tool Kit (STK) pada simcard-nya30
3) Internet Banking
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.03/2014
tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan
Inklusif Pasal 10 ayat 1 huruf d, yang dimaksud dengan “internet banking”
adalah layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan
29
Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Bijak Ber-Electronic Banking. Otoritas Jasa Keuangan.
Jakarta. 30
Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 306
29
internet, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai kegiatan usaha
dan jaringan kantor berdasarkan modal inti.31
Transaksi internet banking dilakukan menggunakan komputer/PC
dan PDA yang terhubung dengan akses internet. Fitur transaksi yang
disediakan antara lain informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik dan telepon), pembelian
(a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran
ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi
secara lengkap terpampang di layar komputer/PC atau PDA32
4) Mobile Banking
Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan yang
menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi bank
untuk menawarkan nilai tambah kepada pelanggan. Mobile banking atau
biasa disebut m-Banking merupakan suatu layanan perbankan yang
diberikan oleh pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan
kegiatan perbankan. Keefektifan dan keefisienan nasabah untuk melakukan
berbagai transaksi M- banking tidak akan berjalan, jika tidak didukung
oleh telepon seluler dan internet. Setiap orang yang memiliki ponsel dapat
memanfaatkan fasilitas ini, untuk bertransaksi di mana saja dan kapan saja
dengan mudah.33
31
Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Bijak Ber-Electronic Banking. Otoritas Jasa Keuangan.
Jakarta.
32 Sutabri, T. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hal 306
33 Hadi, S. dan Novi. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan
Layanan Mobile Banking. Jurnal Ekonomi dan Bisnis OPTIMUM. 5(1): 55-67.
30
Mobile banking adalah layanan perbankan yang juga dapat diakses
langsung melalui ponsel seperti SMS banking, namun memiliki tingkat
kecanggihan yang lebih tinggi. Bank bekerja sama dengan operator seluler,
sehingga dalam SIM Card (kartu chips seluler) GSM (Global for Mobile
communication) sudah dipasangkan program khusus untuk bisa melakukan
transaksi perbankan. Proses transaksi nasabah akan lebih mudah pada
mobile banking dibandingkan dengan SMS Banking. Beberapa jenis
transaksi mobile banking, antara lain (Otoritas Jasa Keuangan, 2016:41)
transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar,
pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi),
pembelian (pulsa isi ulang, saham) Mobile banking dapat didefinisikan
sebagai saluran perbankan di mana konsumen / nasabah atau pemegang
rekening dapat menggunakan telepon genggamnya untuk melakukan
transaksi perbankan atau jasa keuangan lainnya yang terkait atau
berinteraksi dengan bank.
Gambar 1.1
Persentase Pertumbuhan Mobile Banking di Indonesia Dan Di Beberapa
Negara Lainnya
31
Sumber: MEF Country Repot Indonesia,2018
Laporan diatas menunjukkan bahwa persentase penggunaan mobile
banking di Indonesia meningkat tajam dari tahun 2013 sebesar 58%
menjadi 80% pada tahun 2014 dan akan terus meningkat. Meskipun masih
berada di bawah negara-negara Afrika, namun persentasenya masih lebih
tinggi dibandingkan angka presentase rata-rata global dan negara Asia
lannnya.
Bagi perbankan, pertumbuhan yang signifikan ini merupakan
peluang besar yang harus terus dipantau dan dikelola dengan baik untuk
terus menghasilkan layanan mobile banking yang semakin diminati,
digunakan serta dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan banyaknya
pengguna mobile banking yang termasuk bagian dari layanan keuangan
digital, bank dapat menghemat biaya layanan perbankan dengan
memberikan jasa dan layanan yang lebih murah.
Bahkan menurut Country Development Microsave, Grace
Retnowati, (Paramaesti, 2016) literasi untuk keuangan digital penting
untuk masyarakat menengah ke bawah. Menurutnya, keuangan digital
dapat menaikkan PDB tahunan sebesar US$ 3,7 triliun pada 2025. Ini
meningkat 6 persen jika dibandingkan dengan layanan keuangan
konvensional. Pembayaran melalui perangkat transaksi menggunakan
internet dan ponsel juga akan mengurangi biaya layanan keuangan sebesar
80-90 persen.
32
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau yang biasa disebut
dengan M-Banking merupakan sebuah kemajuan teknologi dan
komunikasi yang dipakai sebagai fasilitas dari Bank kepada setiap nasabah
bank. Fasilitas M-banking adalah sistem layanan dari lembaga keuangan
atau Bank yang dapat diakses langsung melalui telepon seluler
(Smartphone) untuk sebuah transaksi seperti transfer, pembayaran dan
pembelian. Layanan transaksi perbankan melalui mobile
banking (handphone) dengan menggunakan koneksi jaringan data yang
dapat digunakan oleh nasabah.34
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Achraf Ayadi (2005),
mobile Banking (mBanking) diperlakukan sebagai salah satu layanan
sistem informasi dari pihak perbankan yang paling penting yang mampu
menghasilkan informasi keuangan, yang meliputi cek saldo, transfer dana,
informasi tagihan kartu kredit, pembayaran tagihan, dan sebagainya
melalui suatu alat pemampu Internet tanpa kabel. Penting bagi nasabah
untuk mendapat kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi
keuangan dan melakukan transaksi secara on-line, tanpa harus
mengunjungi Bank tempat mereka menjadi nasabah. Ketika nasabah
merasa terpuaskan oleh dua hal yakni kecepatan dalam memperoleh
informasi keuangan serta keakuratannya dan kemudahan dalam
pelaksanaan aktifitas transaksi M-banking maka tujuan layanan SMS
Banking sebagai sistem informasi perbankan yang bernilai tambah akan
tercapai.
34
www.syariahmandiri.co.id
33
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PONDOK-INDAH
A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri - Pondok Indah
Nilai-nilai perusahaan yang mendukung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi
dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi
termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam
dampak negative yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyrakat, tidak terkecuali dunia usaha.1 Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan
dengan merestrukturisasi dan merekapitulasasi sebagai bank-bank di
Indonesia.2
Salah satu bank konversional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
1 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB 2 www.syariahmandiri.co.id
34
Negara dan PT Mahkota prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing pada saat
bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal
31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.3
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang member peluang bank
umum untuk melayani transasksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional
menjadi Bank Syariah. Oleh karenannya, Tim Pengembangan Perbankan
Syariah segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya, sehingga
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
3 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB.
35
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
tanggal 8 September 1999.4
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1991, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank
Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT
Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal
25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.5
Bank Syariah Mandiri pada periode awal hanya mempunyai 5
cabang di DKI Jakarta, diantaranya di wilayah Hasanudin, Warung
buncit, Mayestik, Pondok Indah, dan Kalimalang. jadi Bank Syariah
Mandiri pondok indah ini berdiri dan dan beroperasi sejak 1 November
1999. Bank Syariah Mandiri pondok indah diawal beroperasi hanya
mempunyai 8 orang karyawan. PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil
dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha
dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.
Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di
4 www.syariahmandiri.co.id
5 www.syariahmandiri.co.id
36
perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia
menuju Indonesia yang lebih baik.6
Bank Syariah Mandiri ialah salah satu lembaga perbankan besar
di Indonesia. Bank Mandiri Syariah dibentuk oleh Bank Mandiri, untuk
berperan di dalam mengembangkan layanan perbankan syariah di
kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakunya
UU No.10 tahun 1998, yang member peluang bank umum untuk melayani
transaksi syariah (dual banking system). Perbankan syariah memandang
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah. Bank
Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu
memandukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai
rohani inilah yang menjadi salah satu keungulannya dan hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju yang lebih baik bersama Bank
Syariah Mandiri.
Syariah Mandiri didirikan dengan aturan perjanjian berdasarkan
hukum islam antara bank dan pihak lain. Terutama berkaitan dengan
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang sesuai dengan syariah. Kedekatan nasabah akan diimbangi
dengan keterbukaan dalam layanan produk sesuai syariah, modern, dan
6 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB.
37
universal. Syariah Mandiri juga tidak kalah dengan bank konversional
pada umumnya, karena mereka juga dididik oleh tenaga profesional jadi
tidak salah sekarang sudah tumbuh menjadi salah satu bank yang besar.
Bagi anda yang berminat untuk meniti karir disana biasanya perekrutan
dilakukan melalui seleksi yang ketat. Untuk perbankan diharuskan sudah
lulus minimal diploma. Ini adalah syarat mutlak untuk bias diterima
sebagai karyawan Bank Syariah Mandiri.7
Bank Syariah Mandiri memang merupakan salah satu bank
termuka di Indonesia jadi tidak heran ada banyak orang yang ingin
berkarir disana. Memang untuk bisa diterima tidaklah mudah karena
banyaknya pelamar kerja saat ini, jadi untuk anda cari informasi
sebanyak-banyanya bila ada lowongan kerja atau biasanya lewat media
online ada informasi tersebut. Syariah Mandiri memerlukan orang yang
proaktif dan menyukai bekerja dengan orang atau mendukung orang lain
untuk sukses. Mereka yang bangga akan pekerjaan dan hasil pekerjaan
mereka, dan memiliki intergritas, ketepatan dan aktualisasi diri. Banyak
syarat untuk permulaan sebelum dilakukan interview, karena akan masih
banyak tahap-tahp yang harus dilalui sebelum diterima di Bank Syariah
Mandiri. Sama halnya pada bank umumnya berharap visi sebagai bank
syariah terpecaya pilihan mitra usaha bias tercapai dengan melakukan
kedekatan kepada seluruh masyarakat. Kedekatan ini akan diimbangi
7 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB.
38
dengan keterbukaan dalam setiap layanan produk sesuai syariah, jadi
dengan begini bisa dipastikan membangun image yang baik untuk Bank
Syariah Mandiri.
B. Profil Perusahaan
Nama : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah
Alamat : Komp. Ruko pondok indah kav. II no.11 Blok UA,
Jl. Taman Duta I sektor II, Jakarta Selatan.8
Telepon : (021) 766 2029-30,7581 8081 (hunting)
fax : (021) 766 2028
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Berdiri Cabang : 1 November 19999
C. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka PT.
Bank Syariah Mandiri memandang perlu untuk menetapkan visi dan
menguatkan misi perusahaan.10
1. Visi Bank Syariah Mandiri
“Bank Syariah Terdepan dan Modern”11
Bank Syariah Terdepan: menjadi Bank Syariah yang selalu unggul
di antara pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen
consumer, micro, SME, commercial, dan corporate.
8 Brosur Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah.
9 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB. 10
www.syariahmandiri.co.id 11
Brosur Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Indah.
39
Bank Syariah Modern: menjadi Bank Syariah dengan system
layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.12
2. Misi Bank Syariah Mandiri
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
f. Meningkatkan kepeduliaan terhadap masyarakat dan lingkungan.13
3. Tujuan Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri memiliki tujuan dalam mengembangkan
usahanya dalam bidang perbankan sebagai salah satu cara untuk
memajukan perbankan syariah, serta sebagai langkah-langkah untuk
mencapai visi dan misi dari Bank Syariah Mandiri itu sendiri.14
Di
mana tujuan Bank Syariah Mandiri diambil pada tahun 2010 dan 2011
yang meliputi:
12
Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00
WIB. 13
www.syariahmandiri.co.id 14
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB.
40
Pada Tahun 2010
a. Penghimpunan dana konsumen
b. Pengendalian kualitas asset (aktiva produktif yang diklasifikasikan
APYD dan NPF)
c. Pengembangan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah.
d. Peningkatan efisiensi.
Penguatan infrastruktur (Cometency Based Human Resources
Management, Values, Core Banking, Risk Management, Corporate
Governance and Organization) penghimpunan dana Konsumer.
Sedangkan pada tahun 2011 tujuan Bank Syariah Mandiri adalah
sebagai berikut:
a. Peningkatan Market Share Asset, dana pihak ketiga dan
pembiayaan.
b. Penghimpunan dana consumer dan penyaluran pembiayaan dengan
High Yield pada segmen Usaha Mikro (termasuk gadai), kecil dan
consumer.
c. Pengendalian kualitas Asset ( APYD dan NPF ).
d. Peningkatan Fee Based Income.
e. Penguatan infrastruktur (Jaringan, Core Banking System, Share
Values (ETHIC), Manajemen Resiko, Kepatuhan dan
pengawalan).15
15
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB.
41
4. Nilai-nilai Perusahaan (Shared Values)
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran
pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang
baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai
Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah
Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.16
a. Excellence
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).
Care Behavior:
1) Prudence , menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses
terus menerus.
2) Competence, meningkatkan keahlian sesuai tugas yang
diberikan dan tuntutan profesi bankir.
b. Teamwork
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Care Behavior:
1) Trusted & Trust, mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan
percaya.
2) Contribution, memberikan kontribusi positif dan optimal.
c. Humanity:
Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan
lingkungan.
16
www.syariahmandiri.co.id
42
Care Behavior:
1) Social & Environment Care, memiliki kepedulian yang tulus
terhadap lingkungan dan sosial.
2) Inclusivity, mengembangkan perilaku mengayomi.
d. Integrity
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.
Care Behavior:
1) Honesty, Jujur.
2) Good Governance, melaksanakan tata kelola yang baik.
e. Customer Focus
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan
berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).
Care Behavior:
1) Innovation, mengembangkan proses, layanan dan produk untuk
melampaui harapan nasabah.
2) Service excellence, memberikan layanan terbaik yang
melampaui harapan nasabah.
D. Kegiatan Utama Perusahaan
Pada dasarnya bank memiliki keiatan pokok yang dijalankan, baik
bank konvensional maupun bank syariah, ketiga kegiatan tersebut
mencakup :
43
1. Penghimpunan dana (Giro, Deposito dan Tabungan) dengan sasaran
meminimalisir biaya perolehan dana.
2. Alokasi dana (kredit atau pembiayaan dan investasi) dengan sasaran
memaksimumkan pendapatan bank.
3. Pelayanan jasa keuangan (Transfer, Letter of Credit, Cek Perjalanan,
money changer, bank garansi dan lain-lain) dan jasa non keuangan
(pelatihan pegawai, pengundangan, kotak pengamanan, jasa-jasa
komputer) dengan sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah.17
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri
1. Kepala cabang
2. Operation Officer
3. Pelaksanaan Back Office
4. Security
5. Office Boy
6. Driver
7. Teller
8. Costumer Service
9. Pelaksana Penaksir Gadai
10.Pelaksana Marketing Support (PMS)
11.Sharia Funding Executive (SFE)
12. Asisten Analis Mikro
13. Pelaksanaan Marketing Mikro
14. Administrasi pembiayaan mikro
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bagan 3.1
17
www.syariahmandiri.co.id
44
Bagan 3.1
Sumber : Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin,
19 Februari 2018. Pukul: 16.10 WIB.
F. Produk dan Layanan Perusahaan
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Bank Syariah yang banyak
diminati oleh masyarakat luas saat ini. Oleh karena itu upaya untuk
senantiasa melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah dalam pengelolaan
keuangan secara syariah akan terus selalu dikembangkan. Dalam perbankan
syariah yang mengutamakan keseimbangan layanan untuk kesejahteraan
45
financial dan spiritual maka produk dan layanan yang kini terdapat di Bank
Syariah saat ini meliputi:
1. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri :18
a. BSM Tabungan Mabrur
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan
ibadah haji dan umrah.
b. BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan
jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan
perlindungan asuransi.
c. BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjangg serta kepastian pencapaian target dana yang telah
ditetapkan.
d. BSM tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
e. Tabunganku
Tabunganku merupakan tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
18
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB.
46
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung
dann meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
f. BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang
dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.
g. BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan penngelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
h. BSM Card
Kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi perbankan melalui
ATM dan mesin debit (EDC/Electronik Data Capture).
i. BSM Mobile Banking GPRS
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone
(handphone) berbasis GPRS.
j. BSM Net Banking
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.
2. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri:19
a. BSM OTO, Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
memiliki pemilikan kendaraan roda empat baik baru maupun bekas
dengan sistem murabahah.
19
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB.
47
b. BSM MMOB (Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet),
Fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang terikat
(Spesifik) dari pemilik dana (Shahibul Maal).
c. BSM Cicil Emas, pembiayaan yang memberikan kemudahan
nasabah untuk memilik emas, mulai dari berat bersih 10 gram -350
gram sesuai dengan prinsip syariah.
d. BSM Pembiayaan Dana Putar (PDB), pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk permanent
working capital. Bersifat self liquidating seiring dengan
menurunnya aktivitas bisnis pada periode.
e. BSM Warung Mikro, Pembiayaan yang khusus diperuntukan untuk
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang jumlahnya khusus
untuk 1 juta ke bawah.
f. BSM Griya, Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
memiliki rumah idaman sesuai dengan prinsip syariah.20
3. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri:21
a. BSM Electronic Payroll, pembayaran gaji karyawan institusi
melalui tekhnologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
b. BSM SKBD, janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk
membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel
20
www.syariahmandiri.co.id 21
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018.
Pukul: 16.10 WIB.
48
pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau memberi kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima
atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima
atas penyerahan dokumen. (untuk saat ini khusus BSM dengan
BSM).
c. BSM Letter of Credit, janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis
nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka
untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima
dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima
atau pemberi kuasa kepada pihak lain untuk melakukan
pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel-
wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
d. BSM Transfer Western Union, jasa pengiriman Uang/ Penerimaan
kiriman uang secara cepat (real time on line).
e. BSM Card, merupakan sarana untuk melakukan transaksi
penarikan, pembayaran,dan pemindahbukuan dana pada ATM
BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama maupun ATM Bank Card.
Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan
untuk transaksi belanja di Merchant-merchant yang berlogokan
“Gunakan BSM Card Anda di sini”.
f. BSM Sentra Bayar, merupakan layanan bank dalam menerima
pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom,
Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan
49
setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS
Banking, atau proses autodebet secara bulanan.
g. BSM Mobile Banking, merupakan Produk layanan perbankan
berbasis tekhnologi SMS telepon seluler (Handphone/Ponsel) yang
memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi
perbankan dimana saja, kapan saja.
h. BSM Net Banking, merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah
untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui
jaringan internet dengan sarana komputer.
i. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindah Bukuan di ATM),
merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan,
asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui
menu pemindah bukuan di ATM.
j. BSM Pooling Fund, merupakan fasilitas yang disediakan oleh
Bank yang memudahkan nasabah untuk yang dilakukan lintas
Negara atau dalam satu Negara (domestik).
k. BSM Kliring, Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
l. BSM Inkaso, penagihan warkat bank lain dimana bank tertariknya
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya
penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
m. BSM Intercity Clearing, jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro
valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga
50
nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro
tersebut pada keesokan harinya.
n. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), jasa transfer uang
valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota
yang berbeda secara real time.
o. Transfer Dalam Kota (LLG), jasa pemindahan dana antar bank
dalam satu wilayah kliring lokal.
p. Transfer D.U.I.T (Dana Untuk Indonesia Tercinta), jasa pengiriman
uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama
dengan Merchan Trade Asia (MTA) Malaysia.
q. BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada wajib pajak
untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka
pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet
rekening atau secara tunai.
r. BSM Pajak Impor, memberikan kemudahan kepada importer untuk
membayar pajak barang dalam rangka impor secara Online sebagai
syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan
cukai.22
22
www.syariahmandiri.co.id
51
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur dan Proses Penerapan Mobile Banking PT. Bank Syariah Mandiri
Penulis sajikan dari hasil wawancara bagaimana prosedur dan proses
penerapan mobile banking PT. Bank Syariah Mandiri di bawah ini sebagai berikut
:
1. Proses dan Prosedur Pendaftaran / Registrasi BSM Mobile Banking
a. Nasabah datang ke cabang terdekat.
b. Mengajukan permintaan fasilitas layanan BSM Mobile Banking dan mengisi
data pada aplikasi BSM Mobile Banking.
c. Menerima kertas Mailer yang berisi kode aktivasi
d. Menandatangani lembar tanda terima kertas Mailer yang berisikan kode
aktivasi.1
2. Proses Download aplikasi BSM Mobile Banking
Aplikasi BSM Mobile Banking dapat didownload melalui ponsel
dengan OS BB, BB 10, Android, IOS: Blackberry App World, Google Play
Store, App Store dengan keyword ‘BSM Mobile Banking’. Pastikan aplikasi
BSM Mobile Banking offered by / publisher / by PT Bank Syariah Mandiri.2
3. Proses Aktivasi
Nasabah menginput no HP dan kode aktivasi yang didapat dari cabang
pada saat pendaftaran/registrasi. Setelah proses aktivasi berhasil, Nasabah
1 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB.
2 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB.
52
dapat masuk ke menu utama dan menikmati semua fitur BSM Mobile
Banking.3
4. Persyaratan membuka layanan BSM Mobile Banking4
a. Memiliki rekening tabungan atau giro BSM.
b. Memiliki BSM Card.
c. Menggunakan kartu ponsel berbasis GSM dan ponsel dengan fasilitas
GPRS/EDGE/3G/4G dan WIFI.
d. Mengisi formulir permohonan aktivasi BSM Mobile Banking
5. Jenis Layanan BSM Mobile Banking
a. Transaksi informasi rekening (informasi saldo, daftar mutasi dan tanggal
mutasi)
b. Transaksi pembelian (Voucher HP, PLN Prepaid)
c. Transaksi pembayaran (PLN, Telepon/HP, Akademik, Tiket, Asuransi,
Zakat / Infaq)
d. Transaksi transfer (transfer real time ke 142 bank, transfer SKN)
e. Lokasi Kantor cabang dan ATM
f. BSM Call 14040
g. Produk dan Promo
h. Jadwal Shalat
i. Hikmah5
3 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB. 4 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB.
5 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB.
53
6. Fitur dan Biaya Transaksi
Tabel 4.1
Fitur dan Biaya Transaksi Mobile Banking
No Fitur Biaya (Rp)
1 Informasi Rekening
a. Informasi Saldo 500
b. Daftar Mutasi
c. Tanggal Mutasi
2 Pembelian
a. Voucher HP
1) Indosat Pra Bayar 1.500
2) Telkomsel 3.000
3 Pembayaran
a. PLN 3.000
b. Telepon/HP
1) Indosat Pasca bayar
2) Telkom Pay 2.500
E-commerce
(www.bhinneka.com, www.blanja.com, www.qoo10.co.id)
Asuransi (Jasindo, Tugu Mandiri, Cigna)
Telepon (Telkom Indonesia selindo) Internet/tv cable (Indihome,
Speedy, Telkomvision, Transvision)
3) Telkomsel Halo
c. Akademik** Nominal
Bervariasi
d. Tiket
1) Garuda 3.000
e. Asuransi
1) Takaful 3.500
f. Zakat/Infaq
54
Sumber : Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support.
Senin, 19 Februari 2018. Pukul: 16.10 WIB dan
www.syariahmandiri.co.id Di akses pada hari Jum’at, 23 Maret
2018. Pukul: 15.10 WIB.
Tabel 4.2
Fitur Tambahan Mobile Banking Bank Syariah Mandiri
1) Zakat BSM Umat
2) Infaq BSM Umat
4 Transfer
a. BSM
b. Non BSM
1) Syariah Bank 6.500
2) Local Bank 6.500
3) Foreign Bank 6.500
4) Other 6.500
c. SKN 5.000
d. Transfer Tunai via PT POS 25.000
No Fitur
1 Jadwal Shalat
a. Jadwal Shalat
2 Lokasi Kantor Cabang dan ATM
a. Informasi lokasi ATM BSM dan mandiri terdekat
3 BSM Call 14040
4 Produk dan Promo
a. Informasi Finansial (NAB Reksadana)
5 Menu Favorit
a. Favorit
b. Share aktivitas ke social media
55
Sumber : Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support.
Senin, 19 Februari 2018. Pukul: 16.10 WIB dan
www.syariahmandiri.co.id Di akses pada hari Jum’at, 23 Maret
2018. Pukul: 15.10 WIB.
7. Flow Transaksi
a. Informasi saldo: Menu informasi rekening → pilih informasi saldo → pilih
nomor rekening → masukkan PIN ATM→ Konfirmasi biaya cek saldo Rp
500 → saldo rekening ditampilkan
b. Transfer antar rekening di BSM: Menu transfer → pilih BSM → pilih
nomor rekening → masukkan no rekening tujuan → masukkan nominal →
masukkan berita (optional) → masukkan PIN ATM → konfirmasi →
transaksi berhasil
c. Transfer online antar bank: Menu transfer → pilih Non BSM → pilih nomor
rekening → pilih Bank Tujuan (Syariah Bank, Local Bank, Foreign Bank
atau Other) → masukkan no rekening tujuan → masukkan nominal →
masukkan berita (optional) → masukkan nomor referensi (optional) →
masukkan PIN ATM → konfirmasi → transaksi berhasil
d. Pembelian token listrik PLN: Menu Pembelian → pilih PLN Prepaid →
pilih nomor rekening → pilih menu: pilih nominal atau masukkan nominal
→ masukkan ID Pelanggan PLN → pilih atau masukkan nominal →
masukkan PIN ATM → konfirmasi → transaksi berhasil
e. Pembayaran Tagihan Telkom Pay: Menu pembayaran → pilih Biller
(contoh Telepon/HP) → pilih no rekening → pilih layanan → masukkan
6 Perubahan
a. Perubahan PIN atau Bahasa
b. Pendaftaran Alamat Email Notifikasi
56
kode area + nomor telepon → masukkan PIN ATM → konfirmasi →
transaksi berhasil6
f. Menu Favorit:
1) Pendaftaran transaksi di menu favorit dapat dilakukan setelah konfirmasi
transaksi berhasil. Tersedia menu pilihan Jadikan Favorit (tanda ≡)
di screen sebelah kanan atas
2) Cara Penggunaan
a) Pilih ikon menu favorit ( tanda ★)
b) Pilih jenis transaksi
c) Masukkan nominal
d) Masukkan PIN ATM
e) Konfirmasi
f) Transaksi Berhasil7
g. Menu Share :
Share ke social media dapat dilakukan setelah konfirmasi transaksi berhasil.
Tersedia menu pilihan Bagikan (tanda ≡ ) discreen sebelah kanan atas
8. Prosedur Lainnya Berkaitan dengan PIN (Personal Indetification Number)
Apabila nasabah salah memasukkan PIN 3 kali di BSM Mobile Banking atau
BSM Card atau keduanya secara berturut-turut maka:
a. Pada hari yang sama nasabah tidak dapat menggunakan baik fasilitas BSM
Mobile Banking maupun BSM Card.
6 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB
7 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB
57
b. Nasabah dapat menggunakan kembali fasilitas ini pada hari berikutnya
dengan catatan nasabah menggunakan PIN yang benar.
c. Jika nasabah lupa dengan PIN yang benar maka nasabah dapat meminta PIN
yang baru ke cabang BSM.8
B. Analisis Strategi Layanan Mobile Banking PT. Bank Syariah Mandiri
Perlunya memahami situasi dan informasi yang ada dengan melihat data
internal maupun data eksternal dari strategi layanan mobile banking. Informasi
dapat bersifat sebagai data numerik, hasil observasi, atau hasil wawancara.
1. SWOT Layanan Mobile Banking
Analisis SWOT adalah analisis kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats) yang dihadapi perusahaan.9
a. Analisis Internal
1) Strengths (kekuatan)
a) Meminimalisir Layanan Biaya Operasional Bank
Kelebihan untuk pihak bank, yakni dapat meminimalisir biaya
operasional bank yang mana selama ini terus menerus minus dari
keuntungan memudahkan bank dalam berinteraksi dengan nasabahnya
melalui media internet setiap saat dengan fasilitas BSM Mobile
Banking. Pihak bank juga dapat memberikan pelayanan yang
8 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB
9 Jusuf Udaya. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2013. h. 40
58
maksimal kepada nasabah, serta bank dapat memblokir rekening
nasabah apabila transaksi yang dilakukan ternyata fiktif.10
b) Layanan Transaksi dapat dilakukan dimana saja
Kelebihan untuk nasabah, yaitu nasabah bisa langsung
melakukan kegiatan perbankan di rumah tanpa harus antri di bank atau
di ATM, terutama saat awal bulan, dimana jumlah nasabah yang
membutuhkan layanan bank akan membludak. Dengan adanya
layanan BSM Mobile Banking, nasabah bisa mengecek saldo,
melakukan transfer antar bank yang sama atau antar bank yang
berbeda.11
c) Layanan Efisiensi Waktu bagi Nasabah
BSM Mobile Banking dapat menghemat waktu nasabah agar
tidak menghabiskan waktu seharian hanya untuk menyelesaikan
berbagai macam kewajibannya di bank. BSM Mobile Banking akan
membantu nasabah untuk menghemat waktu, yang jelas dimana
nasabah bisa melakukan transaksi saat sedang bekerja, di mobil,
ataupun di rumah.12
d) Memberikan Kemudahan
Transaksi mudah dilakukan nasabah bank syariah dapat
menikmati fasilitas mobile banking bank syariah selama 24 jam 7 hari
seminggu untuk melakukan beragam transaksi baik finansial maupun
10 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB 11 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB 12
Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB
59
non finansial. Transaksi finansial antara lain transfer dana antar
rekening atau antar bank, membayar pengeluaran rutin bulanan seperti
zakat, listrik dan telepon/handphone membeli pulsa isi ulang
handphone, sampai membayar kartu kredit. Sedangkan transaksi non
finansial seperti informasi saldo, mutasi rekening, dan ganti pin. Biaya
yang sangat murah dalam melakukan transaksi layanan BSM Mobile
Banking setiap bank memberikan kemudahan bagi nasabahnya.13
e) Pertumbuhan Cabang yang Tinggi
Bank Syariah Mandiri memiliki pertumbuhan KC (Kantor
Cabang) dan KCP (Kantor Cabang Pembantu) yang tinggi, KC
(Kantor Cabang) dengan jumlah 130 dan KCP (Kantor Cabang
Pembantu) dengan jumlah 437, di DKI Jakarta jumlah Bank Umum
Syariah pertumbuhan KC (Kantor Cabang) dengan angka 74 dan
KCP (Kantor Cabang Pembantu) dengan angka 152, pertumbuhan
Bank Syariah Mandiri lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan
bank syariah lain.14
Tentu ini dapat menjadi peluang bagi Bank
Syariah Mandiri dalam menguasai pangsa pasar dan kepercayaan dari
nasabah untuk menggunakan layanan mobile banking dalam transaksi
perbankan baik finansial maupun non finansial.15
f) Terdapat Fitur Tambahan
Selain aktivitas perbankan nasabah juga bisa mendapatkan
pengetahuan islami dengan menu pilihan hikmah, melakukan transaksi
13 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB 14
www.ojk.go.id Diakses : Senin, 02 April 2018. Pukul 15:03 WIB. 15 www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah
60
pembayaran untuk pembelian voucher, tiket, membayar zakat, cicilan
rumah, dan kartu kredit, juga membayar tagihan lainnya dengan
mudah.16
g) Layanan Informasi Cepat
Bagi nasabah yang tengah sibuk dan bekerja ataupun sebaliknya.
Akses cepat ke perbankan adalah suatu keharusan, lewat BSM Mobile
Banking nasabah bisa mengetahui apakah transfer uang sudah masuk
atau belum tanpa harus menelpon bank untuk mengkonfirmasi.
Nasabah bisa mengecek saldo dan mentrasfer uang secepat yang
nasabah inginkan.17
2) Weaknesses (kelemahan)
a) Rawan akan pembobolan dan keamanan
Hal ini menjadi perhatian banyak pihak kalau dana nasabah sering
dibobol orang tak dikenal, dana yang hilang sering tidak dapat
dikembalikan dan nasabah menderita kerugian yang cukup besar.
Pihak bank sering beranggapan bahwa hal ini terjadi karena nasabah
lalai dan tidak menyimpan PIN akses ke BSM Mobile Banking
dengan baik.18
b) Kurangnya Perlindungan Hak Privasi
Hal ini dikarenakan karyawan bank bisa mengetahui tentang data
nasabah dan dana yang tersimpan karena banyak dari mereka yang
memiliki akses tersebut, sehingga apabila ada beberapa orang dari
16 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB 17 Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB 18
Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB
61
pihak bank yang memiliki niat buruk terhadap dana nasabah pasti
akan di salah gunakan untuk kepentingan pribadi karyawan bank itu
sendiri.19
c) Tergantung pada Jaringan dan Internet
Dalam hal ini, tidak mungkin melakukan transaksi BSM Mobile
Banking di kawasan yang jaringan dan internetnya belum ada atau
terbilang tidak bagus. Jaringan internet yang diharapkan juga lebih
kencang kecepatannya, kalau tidak BSM Mobile Banking akan
mengalami gagal transaksi.20
b. Analisis Eksternal
1) Opportunities (peluang / kesempatan)
a) Adanya penerapan teknologi-teknologi baru dengan perkembangan
IT.
b) Mayoritas masyarakat mampu mengakses layanan Mobile Banking.21
c) Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan
pasar potensial yang sangat besar.22
2) Threatss (ancaman)
a) Pesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih.
b) Target dari Cybercrime
19 Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB 20 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB 21 Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB 22
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB
62
Hal ini menjadi tindakan yang paling krusial bagi pihak bank apalagi
nasabah, karena layanan BSM Mobile Banking jadi salah satu target
kejahatan Cyber yang sulit dibuktikan, terutama di Indonesia.
Kejahatan Cyber ini banyak mengambil korban tetapi masih belum
menjadi prioritas dari pemerintah, termasuk bentuk payung hukum
yang melindungi nasabah.
c) Banyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak
keunggulan.
d) Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain.23
e) Pesaing dari dalam negeri tidak hanya terdiri dari bank-bank
konvensional tapi juga bank syariah yang lain.24
2. Strategi Layanan Mobile Banking PT. Bank Syariah Mandiri
a. Matrik Analisis Kualitatif SWOT
Untuk mengetahui bagaimana strategi layanan dari Mobile Banking PT.
Bank Syariah Mandiri penulis mencoba menyajikan matrik analisis strategi
kualitatif SWOT, kemudian menerapkan strategi layanan.
Matrik SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi
yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matrik kualitatif SWOT layanan Mobile Banking
23
Wawancara dengan Saudara Akbar Firmansyah, Nasabah pengguna layanan Mobile Banking.
Rabu, 21 Februari 2018. Pukul: 12.33 WIB 24 Wawancara dengan Ibu Purwanti Customer Service. Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB
63
PT. Bank Syariah Mandiri berdasarkan hasil wawancara penulis sajikan
dibawah ini :
Matrik 4.1
Matrik Kualitatif SWOT
Ifas
Efas
Strengths (kekuatan)
1. Meminimalisir Layanan Biaya
Operasional Bank
2. Layanan Transaksi dapat
dilakukan dimana saja
3. Layanan Efisiensi Waktu bagi
Nasabah
4. Memberikan Kemudahan
5. Perumbuhan Cabang yang
Tinggi
6. Terdapat Fitur Tambahan
7. Layanan Informasi Cepat
Weaknesses (kelemahan)
1. Rawan akan pembobolan
dan keamanan
2. Kurangnya Perlindungan
Hak Privasi
3. Tergantung pada Jaringan
dan Internet
Opportunities (peluang /
kesempatan)
1. Adanya penerapan
teknologi-teknologi baru
dengan perkembangan IT
2. Mayoritas masyarakat
mampu mengakses layanan
mobile banking
3. Masyarakat Indonesia yang
mayoritas beragama islam
merupakan pasar potensial
yang sangat besar
Strategi SO
(Agresif)
1. Menambah kantor cabang
mandiri syariah di povinsi-
provinsi yang berpotensial.
2. Mempertahankan dan
meningkatkan variasi produk
dengan penerapan teknologi-
teknologi terbaru.
3. Memperkuat image di
masyarakat dengan
menekankan prinsip ekonomi
syariah.
4. Meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah
dengan menyuguhkan
pelayanan yang profesional
oleh tenaga-tenaga yang
profesional pula.
5. Mempertahankan dan
meningkatkan performansi
keuangan untuk mendukung
pertumbuhan bank di masa
yang akan datang.
Strategi WO
(Turn-arround)
1. Menjalin kerjasama
dengan bank-bank lain
baik itu konvensional
maupun syari’ah untuk
pengembangan ATM link.
2. Melakukan sosialisasi di
berbagai media tentang
prinsip perbankan mandiri
syariah sehingga dapat
menarik nasabah
sebanyak-banyaknya tidak
hanya dikalangan umat
islam saja.
3. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sumber daya
manusia yang
berkompeten di bidang IT
ekonomi perbankan
syariah.
4. Meningkatkan fasilitas-
fasilitas yang berbasis
teknologi sehingga dapat
memudahkan akses bagi
nasabah.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Prosedur dan proses penerapan layanan Mobile Banking
Kesimpulan dari hasil wawancara prosedur dan proses penerapan layanan
Mobile Banking yang perlu diketahui yaitu :
a. Informasi saldo: Menu informasi rekening → pilih informasi saldo →
pilih nomor rekening → masukkan PIN ATM→ Konfirmasi biaya cek
saldo Rp 500 → saldo rekening ditampilkan
b. Transfer antar rekening di BSM: Menu transfer → pilih BSM → pilih
nomor rekening → masukkan no rekening tujuan → masukkan nominal
→ masukkan berita (optional) → masukkan PIN ATM → konfirmasi →
transaksi berhasil
c. Transfer online antar bank: Menu transfer → pilih Non BSM → pilih
nomor rekening → pilih Bank Tujuan (Syariah Bank, Local Bank,
Foreign Bank atau Other) → masukkan no rekening tujuan → masukkan
nominal → masukkan berita (optional) → masukkan nomor referensi
(optional) → masukkan PIN ATM → konfirmasi → transaksi berhasil
d. Pembelian token listrik PLN: Menu Pembelian → pilih PLN Prepaid →
pilih nomor rekening → pilih menu: pilih nominal atau masukkan
69
nominal → masukkan ID Pelanggan PLN → pilih atau masukkan
nominal → masukkan PIN ATM → konfirmasi → transaksi berhasil
e. Pembayaran Tagihan Telkom Pay: Menu pembayaran → pilih Biller
(contoh Telepon/HP) → pilih no rekening → pilih layanan → masukkan
kode area + nomor telepon → masukkan PIN ATM → konfirmasi →
transaksi berhasil
f. Menu Favorit:
1) Pendaftaran transaksi di menu favorit dapat dilakukan setelah
konfirmasi transaksi berhasil. Tersedia menu pilihan Jadikan Favorit
(tanda ≡) di screen sebelah kanan atas
2) Cara Penggunaan
a) Pilih ikon menu favorit ( tanda ★)
b) Pilih jenis transaksi
c) Masukkan nominal
d) Masukkan PIN ATM
e) Konfirmasi
f) Transaksi Berhasil
g. Menu Share :
Share ke social media dapat dilakukan setelah konfirmasi transaksi
berhasil. Tersedia menu pilihan Bagikan (tanda ≡ ) discreen sebelah
kanan atas
2. Analisis strategi layanan Mobile Banking
a. Strategi Layanan
1) Strategi SO (Strenghts – Opportunities)
70
Berdasarkan hal ini maka strategi SO adalah :
a) Menambah kantor cabang mandiri syariah di povinsi-provinsi yang
berpotensial.
b) Mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan penerapan
teknologi-teknologi terbaru.
c) Memperkuat image di masyarakat dengan menekankan prinsip
ekonomi syariah.
d) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan
menyuguhkan pelayanan yang profesional oleh tenaga-tenaga yang
profesional pula.
e) Mempertahankan dan meningkatkan performansi keuangan untuk
mendukung pertumbuhan bank di masa yang akan datang.
2) Strategi WO (Weakness – Opportunities)
Berdasarkan hal ini maka strategi WO adalah :
a) Menjalin kerjasama dengan bank-bank lain baik itu konvensional
maupun syari’ah untuk pengembangan ATM link.
b) Melakukan sosialisasi di berbagai media tentang prinsip perbankan
mandiri syariah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya
tidak hanya dikalangan umat islam saja.
c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
berkompeten di bidang IT ekonomi perbankan syariah.
d) Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga
dapat memudahkan akses bagi nasabah.
3) Strategi ST (Strenght – Threats)
71
Berdasarkan hal ini maka strategi ST adalah :
a) Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan
untuk pengembangan teknologi terutama mobile banking seoptimal
mungkin.
b) Mempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi
perbankan syariah.
c) Mengembangkan variasi produk dengan cara benchmarking
(membandingkan/tolak ukur).
d) Membentuk tim Customer Care untuk mengembangkan performansi
bank syariah.
e) Mempertahankan performansi keuangan untuk dapat memenangkan
persaingan.
4) Strategi WT (Weakness – Threats)
Berdasarkan hal ini maka strategi WT adalah :
a) Mengadakan Program-program untuk meningkatkan kompetensi
karyawan syariah mandiri dalam bidang IT.
b) Mempererat kerjasama dengan penanam modal dan bank-bank lain.
c) Melakukan strategi promosi yang lebih gencar disemua media untuk
meningkatkan pangsa pasar.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, ada
beberapa saran bagi Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan layanan
mobile banking untuk menunjang transaksi perbankan syariah :
72
1. Bagi rnasyarakat umum hendaknya dapat lebih memahami layanan
mobile banking beserta manfaatnya yang diterapkan oleh Bank Syariah
Mandiri. Sehingga dapat rnemudahkan dan memberikan kenyaman
bagi nasabah untuk mernanfaatkan layanan mobile banking yang ada.
2. Dan bagi para praktisi dan ahli perbankan untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan dan menciptakan inovasi-inovasi yang berkaitan
dengan produk dan layanan perbankan. Dan lebih mengenalkan kepada
masyarakat bagaimana manfaat layanan mobile banking yang telah ada.
3. Untuk civitas akamedika diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu
kurikulum pada bidang perbankan syariah dan mutu pendidikan
mahasiswa agar dapat melahirkan alumnus yang handal dan dapat lebih
bersaing dengan perguruan tinggi yang lain, dengan harapan para
alumnusnya dapat diterima di masyarakat dengan baik.
4. Serta bagi pihak Bank Syariah Mandiri supaya dapat lebih
meningkatkan produk-produk dan layanan yang lebih baik sehingga
lebih dapat diterima lagi keberadaannya di masyarakat.
64
Threatss (ancaman)
1. Pesaing memiliki teknologi
yang lebih canggih
2. Target dari cybercrime
3. Banyaknya produk yang
sejenis yang menawarkan
banyak keunggulan
4. Banyaknya pilihan produk
dari perbankan lain
5. Pesaing dari dalam negeri
tidak hanya terdiri dari
bank-bank konvensional
tapi juga bank syariah yang
lain
Strategi ST
(Diversifikasi)
1. Pemanfaatan dan
pengalokasian modal dengan
tepat yang digunakan untuk
pengembangan teknologi
terutama mobile banking
seoptimal mungkin.
2. Mempertahankan ciri khas
produk dengan berbasis
ekonomi perbankan syariah.
3. Mengembangkan variasi
produk dengan cara
benchmarking
(membandingkan/tolak ukur).
4. Membentuk tim Customer
Care untuk mengembangkan
performansi bank syariah.
5. Mempertahankan performansi
keuangan untuk dapat
memenangkan persaingan.
Straegi WT
(Defensif)
1. Mengadakan Program-
program untuk
meningkatkan kompetensi
karyawan syariah mandiri
dalam bidang IT.
2. Mempererat kerjasama
dengan penanam modal
dan bank-bank lain.
3. Melakukan strategi
promosi yang lebih gencar
disemua media untuk
meningkatkan pangsa
pasar.
Sumber : Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. (Senin, 19
Februari 2018. Pukul: 16.10 WIB) dan Wawancara dengan Ibu Purwanti
Customer Service. (Selasa, 6 Februari 2018. Pukul: 16.00 WIB)
b. Strategi Layanan
1) Strategi SO (Strenghts – Opportunities)
Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran
organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan hal ini maka
strategi SO adalah :
a) Menambah kantor cabang mandiri syariah di povinsi-provinsi yang
berpotensial.
65
b) Mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan penerapan
teknologi-teknologi terbaru.
c) Memperkuat image di masyarakat dengan menekankan prinsip
ekonomi syariah.
d) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan
menyuguhkan pelayanan yang profesional oleh tenaga-tenaga yang
profesional pula.
e) Mempertahankan dan meningkatkan performansi keuangan untuk
mendukung pertumbuhan bank di masa yang akan datang.25
2) Strategi WO (Weakness – Opportunities)
Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Berdasarkan hal ini maka strategi WO adalah :
a) Menjalin kerjasama dengan bank-bank lain baik itu konvensional
maupun syari’ah untuk pengembangan ATM link.
b) Melakukan sosialisasi di berbagai media tentang prinsip perbankan
mandiri syariah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya
tidak hanya dikalangan umat islam saja.
c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
berkompeten di bidang IT ekonomi perbankan syariah.
d) Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga
dapat memudahkan akses bagi nasabah.26
25 Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. (Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB) 26
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. (Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB)
66
3) Strategi ST (Strenght – Threats)
Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang
dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Berdasarkan hal ini maka
strategi ST adalah :
a) Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan
untuk pengembangan teknologi terutama mobile banking seoptimal
mungkin.
b) Mempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi
perbankan syariah.
c) Mengembangkan variasi produk dengan cara benchmarking
(membandingkan/tolak ukur).
d) Membentuk tim Customer Care untuk mengembangkan performansi
bank syariah.
e) Mempertahankan performansi keuangan untuk dapat memenangkan
persaingan.27
4) Strategi WT (Weakness – Threats)
Strategi WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman. Berdasarkan hal ini maka strategi WT
adalah :
a) Mengadakan Program-program untuk meningkatkan kompetensi
karyawan syariah mandiri dalam bidang IT.
b) Mempererat kerjasama dengan penanam modal dan bank-bank lain.
27
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. (Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB)
67
c) Melakukan strategi promosi yang lebih gencar disemua media untuk
meningkatkan pangsa pasar.28
28
Wawancara dengan Ibu Tina Manager Opperational Support. (Senin, 19 Februari 2018. Pukul:
16.10 WIB)
DAFTAR PUSTAKA
A. Kerin, Roger. Lau Geok Theng. Marketing in Asia. 2nd edition. (McGraw Hill
Companies. 2013)
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2000), Cet. Ke-1
A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo)
Bambang, Edi Priyono. Manajerial Ekonomi. (Jakarta: Universitas Trisakti. 1995)
Bharti M. 2016. Impact of Dimensions of Mobile Banking on User Statisfaction.
Journal of Internet Banking and Commerce 21(1): 1-22.
B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1997)
Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2006)
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2
Freddy Rangkuti, Measuring Custorner Satisfation: Gaining Relationship
Strategy, (Jakarta, Gramedia, 2006)
George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997)
Griffin, Jill, “Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan”. (Jakarta: Erlangga. 2003)
Hadi, S. dan Novi. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan
Mobile Banking. Jurnal Ekonomi dan Bisnis OPTIMUM. 5(1): 55-67.
Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. (Jakarta: kencana. 2005)
Jusuf Udaya. Manajemen Stratejik. Edisi Pertama. (Graha Ilmu: Yogyakarta.
2013).
Kashmir. Etika Cusmtomer Service. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005)
Kotler, Philip. Lane Keller, Kevin. Manajemen Pemasaran. Edisi 14. (Jakarta:
PT. Prenhalindo. 2012)
Lovelock, Christopher. dkk. Pemasaran Jasa. Penerjemah: Dian Wulandari. Buku
2.Edisi 7. (Jakarta: Erlangga. 2010)
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3. (Jakarta: Salemba
Empat. 2013)
Moenir. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. (Jakarta: Bumi Aksara.
2002)
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1996)
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. (Jakarta: PT.Rajawali Pers.
2008)
Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992)
Otoritas Jasa Keuangan. Bijak Ber-Electronic Banking. (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan. 2015).
Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen
Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. (Jakarta: Balai Pusataka. 1999)
Rivai, Veithzal. Arifin, Arviyan. Islamic Banking : sebuah teori, konsep dan
aplikasi. Ed. 1, Cet. 1. (Jakarta: Bumi Aksara. 2010)
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi, (Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2
Sutabri, T.. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. (Yogyakarta: Penerbit Andi. 2016)
Sumarsono, H.M. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta:
Graha Ilham. 2004)
Sumarwan, Ujang. Pemasaran Strategi: Perspektif Perilaku Konsumen dan
Marketing Plan. (Bogor: IPB Press. 2015)
Surat Edaran No.6/18/DPNP. „Perihal Penerapan Manajemen Resiko Pada
Aktifitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet Banking‟. (Jakarta: Bank
Indonesia. 2004)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), Ed. Ke-3
Tjiptono, Fandy. Chandra, Gregorius. Service, Quality & Satisfaction. Edisi 3.
(Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2011)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking : sebuah teori, konsep dan
aplikasi, Ed. 1, Cet. 1. (Jakarta : Bumi Aksara, 2010)
www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah
www.syariahmandiri.co.id
Yahya, R. dkk.. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontenporer.
Edisi 2. (Jakarta: Salemba Empat. 2014)
Lampiran
Foto Dokumentasi Magang
Fitur Aplikasi Mobile Banking Bank Syariah Mandiri
Fitur Aplikasi Mobile Banking Bank Syariah Mandiri