Analisis Swot

20
ANALISIS RENCANA STRATEGI (SWOT) PUSKESMAS PUTER JL. PUTER NO. 3, KECAMATAN COBLONG oleh Kelompok 2 Ai Siti Aisah (1111041) Anggi Ismail (1111033) Asri Prima Oksanti (1111007) Dewi Fauziyah (1111045) Diah Komalasari (1111046) Erma Sulistianingrum (1111010) Futri Nur Apriyanti (1111012) Indira Eka Oktaviana (1111050) Irma Suryani (1111052) Marni Apriani (1111056) Melisa Hardianti (1111057) Mina Ayu Wandhira (1111058)

description

swot

Transcript of Analisis Swot

Page 1: Analisis Swot

ANALISIS RENCANA STRATEGI (SWOT)

PUSKESMAS PUTER

JL. PUTER NO. 3, KECAMATAN COBLONG

oleh Kelompok 2

Ai Siti Aisah (1111041)

Anggi Ismail (1111033)

Asri Prima Oksanti (1111007)

Dewi Fauziyah (1111045)

Diah Komalasari (1111046)

Erma Sulistianingrum (1111010)

Futri Nur Apriyanti (1111012)

Indira Eka Oktaviana (1111050)

Irma Suryani (1111052)

Marni Apriani (1111056)

Melisa Hardianti (1111057)

Mina Ayu Wandhira (1111058)

Nina Juwita (1111020)

Rabbani Shalihah (1111025)

Resti Purnama Sari (1111066)

Rika Diana (1111067)

Rini Rismawati (1111027)

Santy Rahayu (1111029)

Sari Rosniawati (1111030)

Shandy Suparman (1111031)

Siti Aisyah Rusmana (1111033)

Siti Khodijah (1111074)

Siti Robiah (1111075)

Zilla Hasanah N (1111040)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2014

Page 2: Analisis Swot

PUSKESMAS PUTER

VISI

“Terciptanya Puskesmas Puter sebagai pilihan pertama masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar dan persalinan”

MISI

1. Menggalang persamaan persepsi dan komitmen internal anggota organisasi secara

berkesinambungan

2. Meningkatkan pemanfaatan puskesmas bagi seluruh lapisan masyarakat dalam

memperoleh pembinaan dan pelayanan kesehatan

3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan persalinan

4. Menjalin kerjasama dengan lintas sektor dan kemitraan dengan pihak Swasta

KLASIFIKASI SWOT BERDASARKAN PRINSIP 5M

5M

SWOTS W O T

MAN a. Tenaga

perawat

sudah

mengikuti

beberapa

pelatihan

yang

diselenggara

kan oleh

Dinkes/luar

Dinkes

a. Tenaga

perawat

berpendidikan

S-1 hanya 1

orang,

perawat masih

dalam

pendidikan D-

3 (4 orang)

b. Kepala

ruanga

n/kepala

program

masih

berpendidikan

D3

a. Adanya

kebijakan

dari

pemimpin/

Dinkes

untuk

memberikan

izin belajar

atau tugas

belajar

b. Adanya

kebijakan

dari

pemimpin/

Dinkes

untuk

a. Perawat

yang

lainnya

lebih

banyak

berpendidik

an S-1

Page 3: Analisis Swot

mengikuti

pelatihan

MATERIAL

a. Adanya alat

teknologi

dan

periksaan

yang

lengkap dan

canggih serta

melayanani

pasien

dengan cepat,

dan murah.

a. Peralatan

medis dan

ruangan yang

tidak lengkap

dan tidak

beroperasi

sesuai dengan

standarnya

METHOD a. Merupakan

salah satu

dari 6

Puskesmas

dengan

pelayanan 24

Jam,

Puskesmas

Santun

Lansia, dan

Puskesmas

Perkotaan

dan memiliki

pelayanan

Rawat Inap

Persalinan/P

ONED

(Pelayanan

Obstetri

Neonatal

a. Pelayanan

IGD Umum

tidak 24 jam

pelayanan

Page 4: Analisis Swot

Emergensi

Dasar) dan

Pelayanan

Sore

MONEY

a. Uang gaji

pokok dan

uang

pendanaan

Puskesmas

bersumber

dari Dinas

Kesehatan

langsung

a. Memiliki

peluang

untuk

mendapatka

n Insentiv

perawat dari

pelayanan

sore

a. Intensiv

perawat

harus

ditingkatka

n untuk

menjaga

kesejahteraa

n perawat

MARKETIN

G

a. Letak

Puskesmas

terletak di

pusat Kota

Bandung

(Letak sangat

strategis)

a. Adanya

kerja sama

dengan

rumah sakit

terdekat (RS

Salamun, RS

Pindad, RS

Hasan

Sadikin, dll

dan adanya

kerja sama

dengan

Instansi

Keperawatan

/Kebidanan

(STIKes

Rajawali,

FK UNPAD,

Dll)

a. Adanya

Poli Klinik

dan Sarana

Kesehatan

Swasta

yang lebih

baik dan

lebih cepat

menanggani

penyakit

Page 5: Analisis Swot

ANALISIS SWOT

A. FAKTOR INTERNAL

1. Kekuatan

a. Tenaga perawat sudah mengikuti beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh

Dinkes/luar Dinkes

b. Merupakan salah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas

Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat Inap

Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore

c. Letak Puskesmas terletak di pusat Kota Bandung (Letak sangat strategis)

2. Kelemahan

a. Tenaga perawat berpendidikan S-1 hanya 1 orang, perawat masih dalam

pendidikan D-3 (4 orang)

b. Peralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai

dengan standarnya

c. Pelayanan IGD Umum tidak 24 jam pelayanan

B. FAKTOR EKSTERNAL

1. Peluang

a. Adanya kebijakan dari pemimpin/ Dinkes untuk memberikan izin belajar atau

tugas belajar

b. Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore

c. Adanya kerja sama dengan rumah sakit terdekat (RS Salamun, RS Pindad, RS

Hasan Sadikin, dll dan adanya kerja sama dengan Instansi Keperawatan/Kebidanan

(STIKes Rajawali, FK UNPAD, Dll)

2. Ancaman

a. Perawat yang lainnya lebih banyak berpendidikan S-1

b. Intensif perawat harus ditingkatkan untuk menjaga kesejahteraan perawat

Page 6: Analisis Swot

c. Adanya Poli Klinik dan Sarana Kesehatan Swasta yang lebih baik dan lebih

cepat menanggani penyakit

Komparasi Urgensi Faktor Internal

Tabel 1 : Penilaian Komparasi Urgensi Faktor Internal

NO

.

FAKTOR INTERNALA B C D E F NF BF%

A

Tenaga perawat sudah mengikuti

beberapa pelatihan yang

diselenggarakan oleh Dinkes/luar

Dinkes

B C A A A 3 0,20

B

Merupakan salah satu dari 6

Puskesmas dengan pelayanan 24

Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan

Puskesmas Perkotaan dan memiliki

pelayanan Rawat Inap

Persalinan/PONED (Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Dasar)

dan Pelayanan Sore

B B B B B 5 0,33

C

Letak Puskesmas terletak di pusat

Kota Bandung (Letak sangat

strategis)

C B C C C 4 0,27

D

Tenaga perawat berpendidikan S-1

hanya 1 orang, perawat masih

dalam pendidikan D-3 (4 orang)

A B C E F 0 0

E

Peralatan medis dan ruangan yang

tidak lengkap dan tidak beroperasi

sesuai dengan standarnya

A B C E E 2 0,13

FPelayanan IGD Umum tidak 24

jam pelayananA B C F E 1 0,07

Total 15 100

Page 7: Analisis Swot

Komparasi Urgensi Faktor Eksternal

Tabel 2 : Penilaian Komparasi Urgensi Faktor Eksternal

NO

.

FAKTOR EKSTERNALA B C D E F NF BF%

A

Adanya kebijakan dari pemimpin/

Dinkes untuk memberikan izin

belajar atau tugas belajar

B C D E F 0 0

B

Memiliki peluang untuk

mendapatkan Insentiv perawat dari

pelayanan sore

B B D E F 1 0,13

C

Adanya kerja sama dengan rumah

sakit terdekat (RS Salamun, RS

Pindad, RS Hasan Sadikin, dll dan

adanya kerja sama dengan Instansi

Keperawatan/Kebidanan (STIKes

Rajawali, FK UNPAD, Dll)

C B D E F 1 0,07

D

Perawat yang lainnya lebih

banyak berpendidikan S-1

Adanya Poli Klinik dan Sarana

D D D D D 5 0,33

E

Intensiv perawat harus ditingkatkan

untuk menjaga kesejahteraan

perawat

E E E D F 3 0,20

FKesehatan Swasta yang lebih

baik dan lebih cepat menanggani A F F F F 4 0,27

Page 8: Analisis Swot

penyakit

Total 15 100

TABEL 3 EVALUASI FAKTOR INTERNAL & EXTERNAL

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perlu dilanjutkan

dnegan memilih dan menetapkan faktor kunci keberhasilan sebagai faktor-faktor strategis.

Suatu faktor disebut strategis apabila memiliki nilai lebih dari faktor yang lainnya. Faktor

yang telah memberikan nilai dukungan (kontribusi) tinggi dan keterkaitan tinggi terhadap

berbagai keberhasilan yang diraih organisasi selama ini dan untuk yang akan datang dianggap

sebagai faktor strategis dan selanjutnya disebut menjadi faktor kunci keberhasilan.

NoFaktor INT & EKST BF ND NB

D

Nilai KETERKAITANNRK NBK TN

B1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12

Faktor INTERNALKEKUATAN ( S)

1.

Tenaga perawat sudah

mengikuti beberapa

pelatihan yang

diselenggarakan oleh

Dinkes/luar Dinkes

0,20 40

,084 3 3 2 3 5 3 3 3 4 3 36 7,2

7,2

8

2. Merupakan salah satu

dari 6 Puskesmas

dengan pelayanan 24

Jam, Puskesmas

Santun Lansia, dan

Puskesmas Perkotaan

dan memiliki

0,33 5 1.6

5

4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 38 12,54 14,

19

Page 9: Analisis Swot

pelayanan Rawat Inap

Persalinan/PONED

(Pelayanan Obstetri

Neonatal Emergensi

Dasar) dan Pelayanan

Sore

3.

Letak Puskesmas

terletak di pusat Kota

Bandung (Letak

sangat strategis)

0,27 41.0

84 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 35 9,45

10,

53

TOTAL (S)31,

77

KELEMAHAN

4.

Tenaga perawat

berpendidikan S-1

hanya 1 orang,

perawat masih dalam

pendidikan D-3 (4

orang)

0 3 0 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 32 0 0

5.

Peralatan medis dan

ruangan yang tidak

lengkap dan tidak

beroperasi sesuai

dengan standarnya

0,1

32 0,26 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 36 4,68

4,9

4

6.Pelayanan IGD

Umum tidak 24 jam

pelayanan

0,0

72 0,14 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 34 2,38

2,5

2

TOTAL (W)7,4

6

PELUANG ( O )

7. Adanya kebijakan

dari pemimpin/

Dinkes untuk

memberikan izin

0 3 0 5 4 2 4 3 2 4 5 3 3 3 43 0 0

Page 10: Analisis Swot

belajar atau tugas

belajar

8.

Memiliki peluang

untuk mendapatkan

Insentiv perawat dari

pelayanan sore

0,1

32 0,26 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 39 5,07

5,3

3

9.

Adanya kerja sama

dengan rumah sakit

terdekat (RS Salamun,

RS Pindad, RS Hasan

Sadikin, dll dan

adanya kerja sama

dengan Instansi

Keperawatan/Kebidan

an (STIKes Rajawali,

FK UNPAD, Dll)

0,0

73 0,21 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 35 2,45

2,6

6

TOTAL (O)7,9

9

ANCAMAN ( T )

10.

Perawat yang lainnya

lebih banyak

berpendidikan S-1

Adanya Poli Klinik

dan Sarana

0,3

34 1,32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 35 11,55

12,

87

11.

Intensiv perawat harus

ditingkatkan untuk

menjaga kesejahteraan

perawat

0,2

04 0,8 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 40 0,8 1,6

12

Kesehatan Swasta

yang lebih baik dan

lebih cepat

menanggani penyakit

0,2

74 1.08 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 40 10,8

11,

88

TOTAL (T)26,

35

Page 11: Analisis Swot

MENETAPKAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Jumlah Nilai S : 31,77

Jumlah Nilai W : 7,46

Jumlah Nilai O : 7,99

Jumlah Nilai T :26,35

PETA KEKUATAN ORGANISASI

Nilai x (S-W) : (31,77 – 7,46) = 24,31

Nilai y (O-T) : (7,99 – 26,35) = - 18,36

S=31,77

Kuadran I I Y (24,31) Kuadran I

T=26,35 O=7,99 X (18,36)

Kuadran I V Kuadran II I

W=7,46

Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan hasil bahwa Puskesmas Puter berada pada

Kuadran II, dimana dijelaskan bahwa Puskesmas pada posisi ini meskipun menghadapi

berbagai ancaman, Puskesmas Puter masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi

yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi yang diverifikasi baik pelayanan atau SDM nya.

Page 12: Analisis Swot

FORMULASI STRATEGI SWOT

Internal

Eksternal

Kekuatan ( S )Merupakan salah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat Inap Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore

Kelemahan (W)Peralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya

Peluang (O)Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore,

STRATEGI SOsalah satu dari 6 Puskesmas dengan pelayanan 24 Jam, Puskesmas Santun Lansia, dan Puskesmas Perkotaan dan memiliki pelayanan Rawat Inap Persalinan/PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan Pelayanan Sore sehingga Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore

STRATEGI WOPeralatan medis dan ruangan yang tidak lengkap dan tidak beroperasi sesuai dengan standarnya sehingga Memiliki peluang untuk mendapatkan Insentiv perawat dari pelayanan sore,

Page 13: Analisis Swot

Ancaman (T)Perawat yang

lainnya lebih

banyak

berpendidikan S-1

Adanya Poli Klinik dan Sarana

STRATEGI STsalah satu dari 6 Puskesmas

dengan pelayanan 24 Jam,

Puskesmas Santun Lansia, dan

Puskesmas Perkotaan dan

memiliki pelayanan Rawat Inap

Persalinan/PONED (Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi

Dasar) dan Pelayanan Sore dan

Perawat yang lainnya lebih

banyak berpendidikan S-1

Adanya Poli Klinik dan Sarana

STRATEGI WTPeralatan medis dan ruangan

yang tidak lengkap dan tidak

beroperasi sesuai dengan

standarnya dan Perawat yang

lainnya lebih banyak

berpendidikan S-1

Adanya Poli Klinik dan Sarana