Analisis SWOT

17
ANALISIS SWOT PENDIRIAN APOTEK doc_ignga Batanghari Denpasar

Transcript of Analisis SWOT

Page 1: Analisis SWOT

ANALISIS SWOT

PENDIRIAN APOTEK doc_ignga

Batanghari Denpasar

Page 2: Analisis SWOT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, perubahan sosial, ekonomi, teknologi,

dan politik telah membuat suatu kebutuhan reformasi pelayanan kesehatan di seluruh

dunia. Pendekatan baru ini dibutuhkan pada level perorangan dan masyarakat untuk

menyokong keamanan dan keefektifan penggunaan obat pada pasien dalam lingkungan

yang lebih kompleks. Perubahan ini juga mengakibatkan bergesernya orientasi pelayanan

kefarmasian dari obat ke pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,

apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk

dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara

lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan

mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker

harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan

(medication error) dalam proses pelayanan serta harus mampu berkomunikasi dengan

tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat

yang rasional.

Terapi obat-obatan merupakan bentuk intervensi pengobatan dalam rangkaian

praktek kesehatan. Jenis obat tumbuh secara cepat ketika rata-rata penduduk meningkat

umurnya, prevalensi penyakit kronis meningkat, infeksi penyakit baru tumbuh dan

kisaran pengobatan yang efektif menjadi berkembang. Meningkatnya jumlah dan jenis

obat-obatan yang dapat diperoleh dalam perdagangan sekarang ini, lebih banyak

ditangani oleh orang yang bukan tenaga kefarmasian. Sebaliknya peracikan obat telah

digantikan oleh pabrik farmasi pada hampir semua formulasi. Obat-obatan pun dapat

diperoleh di super market, di toko-toko obat dan kios-kios di pasar. Obat-obatan juga

dapat pula diperoleh dengan order via pos, telpon atau internet atau dijual oleh dokter

praktek, padahal kegiatan dispensing adalah tanggung jawab apoteker. Meskipun sedikit

apoteker yang terlibat langsung dalam dispensing obat-obatan, tapi pada daerah pedesaan

apoteker harus memimpin proses dispensing dan bertanggung jawab atas kualitas obat

dan dampak pengobatan serta merekomendasikan pada anggotanya untuk meningkatkan

keamanan dalam pemesanan, pembuatan, peracikan, pelabelan, penyerahan dan

penggunaan obat.

Page 3: Analisis SWOT

Mudahnya masyarakat dalam mengakses obat untuk mengatasi masalah

kesehatannya menyebabkan tingkat swamedikasi atau pengobatan sendiri semakin

meningkat. Meskipun upaya untuk berkomunikasi dengan memberikan informasi yang

benar pada pasien merupakan faktor penting dalam membantu pengobatan sendiri,

apoteker juga harus memberikan kontribusi yang vital melalui manajemen terapi obat

dan penyediaan obat tanpa resep ataupun terapi alternatif. Setelah lebih 40 tahun peran

apoteker telah berubah dari penggerus dan peracik obat menjadi manajer terapi obat.

Tanggung jawab ini lama kelamaan meningkat lagi dalam memberi dan menggunakan

obat, kualitas obat harus di seleksi, disediakan, disimpan di distribusikan, di racik dan di

serahkan untuk meningkatkan kesehatan pasien dan tidak menyakitinya. Jangkauan

pekerjaan apoteker di apotik saat ini, dirancang berpusat pada pasien dengan semua

fungsi-fungsi pengamatan, konseling, pemberian informasi dan monitoring terapi obat

sebaik aspek teknis seperti pelayanan farmasi dan pendistribusian obat.

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua

fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit

oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah

menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek

bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat

investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Adanya

perubahan pada suatu usaha seperti apotek adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk

diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Usaha apotek tidak

terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

maupun lingkungan internal. Perubahan yang berpengaruh negatif merupakan gangguan

bagi apotek, sedangkan perubahan yang berpengaruh positif akan dapat menunjang

kelangsungan hidup apotek itu sendiri. Oleh sebab itu, apoteker harus dapat

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup apotek,

baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Salah satu analisis yang digunakan

untuk mengetahui faktor-faktor tersebut adalah SWOT (Strengths, Weakness,

Opportunities, and Threats). Pada makalah ini, kami akan melakukan analisis SWOT

pada apotek doc_ignga.

Page 4: Analisis SWOT

1.2 Profil Apotek

Nama apotek : doc_ignga

Alamat : Jalan Batanghari no 84B

No. Telpon : (0361) 8955957

Jam buka : Pukul 08.00-22.00 WITA

PSA : Dr. I.Gusti Ngurah Gede Agung

APA : Ni Putu Eka Sulastini, S Farm., Apt

Praktek dokter : dokter umum

1.3 Visi dan Misi Apotek

A. Visi

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas

dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.

B. Misi

Apoteker yang selalu standby sebagai tempat konseling bagi masalah kesehatan

pasien di apotek.

Menerapkan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) di apotek yaitu

memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta konseling secara

tepat kepada pasien.

Memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap pasien yang datang ke apotek.

Pelayanan terbaik merupakan motto apotek yang berorientasi untuk

menyelesaikan dan memberikan solusi terbaik bagi masalah kesehatan pasien.

Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang

bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

C. Strategi

Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi

obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien,

Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegahtimbulnya

masalah lain di masa yang akan datang,

Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan

pegobatan mandiri,

Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat,

Memberikan informasi dan konsultasi obat,

Page 5: Analisis SWOT

Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat,

Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja,

Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.

1.4 Struktur Organisasi

Kepegawaian

Apotek DOC_IGNGA memiliki empat orang pegawai yang terdiri dari :

1 orang apoteker

Ni Putu Eka Sulastini, S Farm., Apt

1 orang asisten apoteker

Ni Wayan Wijanti

2 orang pegawai

Ni Wayan Sumardhani

Ni Komang Sulastri

Karyawati di Apotek doc_ignga bekerja dengan sistem “shift” yaitu :

Pagi : Pukul 08.00-15.00 wita

Sore : Pukul 15.00-22.00 wita

1.5 Aspek lokasi

Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek doc_ignga, terletak di Jl. Batanghari

No. 84B, lokasi apotek stragis dan akan menentukan keberhasilan apotek dan erat

hubungannya dengan aspek pasar.

a. Kepadatan Penduduk

PSA/APA

PEGAWAI PEGAWAI

ASISTEN APOTEKER

Page 6: Analisis SWOT

Apotek doc_ignga berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat

dengan kawasan perkantoran, sentra BANK swasta, hotel, pertokoan dan perumahan

penduduk.

b. Tingkat sosial dan ekonomi

tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek doc_ignga yang

berada di lingkungan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan sekolah. Dengan demikian

tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan cukup baik. Keadaan

ekonomi secara relatif cukup baik.

c. Jumlah Pesaing

Jumlah Apotek sebagai pesaing adalah 3, yaitu. Akan tetapi dengan melihat lokasi yang

sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.

d. Dekat Pusat Keramaian

Apotek doc_ignga dekat dengan pusat keramaian seperti pasar, kantor Bank swasta,

kampus, sekolah, pom bensin dan kawasan perkantoran lainnya.

b. Aman

Lingkungan Apotek doc_ignga relatif aman dan dekat dengan pos polisi dan kantor

polisi

c. Mudah dijangkau

Lokasi spotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa dijangkau

dengan berbagai kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area

d. Parkir yang cukup luas.

Page 7: Analisis SWOT

BAB II

ANALISIS SWOT

2.1 Analisis Lingkungan Internal

A. Strengths/Kekuatan apotek

S1. Lokasi Strategis

Lokasi Apotek doc_ignga merupakan lokasi yang strategis karena berada dekat

dengan perumahan atau pemukiman penduduk, dekat dengan pusat kota, dekat dengan

kampus, pertamina serta lokasinya dekat dengan jalan utama yang ramai dilalui arus

kendaraan. Lokasi apotek doc_ignga terletak di jalan Batanghari yang merupakan jalan

dua arah sehingga mudah dijangkau dari segala arah.

S2. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan kefarmasian

pharmaceutical care.

S3. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah berpengalaman

dan tenaga-tenaga muda yang penuh semangat dan kreatif.

S4. Apoteker yang selalu stand-by di apotek, siap memberikan layanan dan konsultasi

seputar obat.

S5. Apotek doc_ignga Batanghari merupakan apotek cabang yang ke-4 dari apotek

doc_ignga Bedahulu, sehingga apotek doc_ignga sudah memiliki pelanggan tetap

yang loyal.

B. Weakness/kelemahan apotek

W1. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan

atau waralaba,

W2. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat sekitar,

Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:

1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama tersebut

dan neon box, tanda/marka apotik di tepi jalan,

2. Disediakan parkir yang luas dan gratis.

Page 8: Analisis SWOT

2.2 Analisis Lingkungan Eksternal

A. Opportunity/Peluang Apotek

O1. Potensi Daerah

a. Jumlah Penduduk, terutama daerah Renon dan Panjer (sekitar lokasi apotek), cukup

padat, sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial, b. Penduduk dengan

latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan.

Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu apotek harus

dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan seperti

mereka. Sebagai contoh apotek dilata agar bersih, nyaman, elegan, tanpa menimbulkan

konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik pelanggan dari kelas social menengah ke

bawah.

c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini

lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola

hidup sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa

mengarah pada mereka (khususnya), contohya melalui progam konsultasi obat melalui

telepon, penerbitan buletin kesehatan secara berkala, dll.

3. Karena merupakan pusat perkantoran bank dan hotel, dapat dilakukan kerja sama.

Dalam penyediaan obat bagi karyawan dengan menerapkan sistem ‘jemput bola’ atau

layanan antar jemput resep atau pembelian obat lainnya.

O2. Meningkatkan kerjasama dengan PBF

Dengan meningkatkan kerjasama dengan PBF atau produsen tertentu yang

memberikan penawaran seperti diskon atau adanya penawaran-penawaran khusus.

Dengan demikian dapat memberikan harga yang lebih murah pada pasien atau dapat

memberikan penawaran-penawaran khusus. Adanya penawaran khusus di apotek dapat

menarik pelanggan sehingga dapat meningkatkan income bagi apotek.

B. Threats/ancaman apotek

T1. Banyak kompetitor

Apotek DOC_IGNGA memiliki banyak pesaing apotek di sepanjang Jalan

Batanghari Denpasar. Dengan Radius kurang lebih 2 km terdapat beberapa pesaing

seperti apotek Denpasar, apotek Hijau, Apotek Sahabat, apotek Kayana dan Apotek

Kimia Farma. Apotek-apotek tersebut telah memiliki praktek dokter, parkir luas dan

buka 24 jam. Jika pelayanan di apotek tidak maksimal maka hal ini akan menyebabkan

pelanggan beralih ke apotek kompetitor yang letaknya cukup dekat.

Page 9: Analisis SWOT

T2. Pasien tidak bebas menentukan apotek

Pasien tidak bebas menentukan apotek, karena ada dokter yang mengarahkan ke

apotek tertentu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan income ataupun tidak adanya

pelanggan baru.

2.3 Potensi Strategis

Dalam kasus ini apotek DOC_IGNGA perlu menemukan dan mengaplikasikan

apa yang menjadi pelayanan unggulan dan focus padanya sehingga mampu bersaing

dengan kompetitor, mempertahankan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang

ramah dan tidak memakan waktu lama dan menyediakan pelayanan kesehatan baru yang

menunjang pelayanan apotek.

Critical Succes Factor yang dapat dilakukan untuk pengembangan apotek

doc_ignga adalah:

1. Memberikan pelayanan prima

2. Tingkatkan penampilan apotek

3. Dalam jangka panjang dapat menambahkan pelayanan yang diberikan

Sasaran Strategi KegiatanMemberikan pelayanan prima 1. Memaksimalkan pelayanan

delivery service1.Siapkan kendaraan2.Siapkan SDM untuk

mengantarkan obat3.Mencatat kontak pasien

2. Pelayanan cepat 1.Meningkatkan SDM untuk mempercepat pelayanan terutama saat jam ramai pasien

3. Harga obat yang kompetitif

1. Kerjasama dengan PBF2. Diskon dari PBF

3. Penawaran khusus dari PBF4. Membeli obat dalam jumlah

besar4. Memberikan KIE pada

pasien1.Meningkatkan kualitas

SDM5. Memberikan layanan purna

jual1.Medical record2.Memantau keadaan pasien3.Mencatat kontak pasien

6. Ruang tunggu yang nyaman

1.Menambah tempat duduk2.Menambah AC3.Menambah akses internet4.Menambah hiburan seperti

TV5.Snack dan minuman

Page 10: Analisis SWOT

Sasaran Strategi KegiatanPerbaikan penampilan apotek 1. Perbaiki eksterior, logo,

tempat parkir, dll1. Cat menarik2. Perbaiki logo dan papan

nama.3. Gunakan neon box4. Memperluas tempat

parkir5. Parkir gratis

2. Perbaiki counter, ruang tunggu, tempat duduk, dll

1. Memperbaiki counter agar lebih menarik

2. Menambah tempat duduk3. Menambah AC4. Menambah akses internet5. Menambah hiburan

seperti TV6. Snack dan minuman

3. Perbaiki penampilan karyawan

1. Memakai kotum/seragam2. menarik

4. Perbaiki cara komunikasi karyawan

1. Ramah2. Sopan

Sasaran Strategi KegiatanMenambah pelayanan yang diberikan

1. Praktek bersama 1. Kerjasama dengan dokter umum dan dokter spesialis

2. Menambah sarana dan prasarana untuk praktek dokter

2. Memberikan layanan cek tensi

1. Siapkan SDM2. Siapkan sarana dan prasarana

3. Memberi layanan cek gula darah

1. Siapkan SDM2. Siapkan sarana dan prasarana

4. Mini market 1. Siapkan sarana dan prasarana2. Melakukan kerjasama dengan

pabrik susu, snack dan toiletres

Page 11: Analisis SWOT

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006.Apotek Bersama. Yogyakarta : Manajemen dan Komunitas Farmasi UGM.

Azwar Daris.2006. Perkembangan Praktek Kefarmasian. Jakarta : Universitas Indonesia

Nuryasmine, A.2009.Analisa SWOT apotekOpened At : http://anisnuryasmine.blogspot.com/2009/11/analisa-swot-apotek.html

Tim Penyusun.2006.Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta : Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Tim Penyusun.2007.Metode Penelitian:Analisa SWOT.Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.