ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA ...repository.ub.ac.id/6080/1/Lina Fauziyyah.pdfMalang,...
Transcript of ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA ...repository.ub.ac.id/6080/1/Lina Fauziyyah.pdfMalang,...
-
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
(Studi pada PT. Express Transindo Utama Tbk periode 2013-2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
LINA FAUZIYYAH NIM. 135030201111121
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI KEUANGAN MALANG
2017
-
i
MOTTO
Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
( Q.S Al Fatihah : 1)
Sebab hidup ini adalah ibadah kepada Allah, maka tugas
kehambahaan kita adalah mengemudi hati menuju Nya (Salim A.
Fillah)
-
ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam
Upaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan (Studi pada
PT Express Transindo Utama Tbk periode 2013-2016)
Disusun oleh : Lina Fauziyyah
NIM : 135030201111121
Fakultas : Ilmu Administrasi
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Konsentrasi/Minat : Manajemen Keuangan
Malang, 06 Juni 2017
Komisi Pembimbing
Drs. Achmad Husaini, M.AB NIP. 19580706 198503 1 004
-
iii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Telah dipertahankan di depan majelis penguji skripsi, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, pada:
Hari : Senin
Tanggal : 5 Juni 2017
Jam : 07.30
Skripsi atas nama : Lina Fauziyyah
Judul : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan (Studi pada PT. Express Transindo Utama Tbk Tahun 2013-2016)
dan dinyatakan
LULUS
MAJELIS PENGUJI
Ketua,
Anggota, Anggota,
Dr. Moch. Dzulkirom., AR NIP.19531122 198203 1 001
Drs. Achmad Husaini, M.AB NIP. 19580706 198503 1 004
Dr. Sri Mangesti Rahayu., M.Si NIP. 19550902 198202 2 001
-
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah
saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 02 Mei 2017
Mahasiswa
Lina Fauziyyah
-
v
RINGKASAN
Lina Fauziyyah, 2017. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan (Studi pada PT. Express Transindo Utama Tbk periode 2013 - 2016). Dosen Pembimbing : Drs. Achmad Husaini M.AB. 123 Hal + xiii
Perusahaan dalam upaya mempertahankan eksistensinya serta menciptakan tingkat profitabilitas secara maksimal, harus menerapkan efektivitas operasional. Efektivitas operasional ini dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Salah satu sumber daya keuangan perusahaan adalah Modal Kerja. Dana yang tersedia dalam modal kerja digunakan untuk menjaga kelancaran kegiatan operasional, yang nantinya akan mendatangkan laba bagi perusahaan. Berdasarkan hal ini maka perusahaan harus mengatur jumlah modal kerja yang sesuai dengan kebutuhan guna meminimalisir dana yang tidak produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja yang efektif bagi PT. Express Transindo Utama Tbk sebagai upaya dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan bagaimana penerapan pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja PT Express Transindo Utama Tbk. Fokus dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi selama periode 2013-2016. Analisis data yang digunakan adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja dan analisis rasio keuangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja PT. Express Transindo Utama Tbk selama 3 tahun terakhir mengalami masalah karena tidak menunjukan jumlah yang efektif. Hal ini dikarenakan sumber modal kerja yang tidak sebanding dengan penggunaannya, sehingga adanya kelebihan dana dalam modal kerja. Kurang optimalnya perusahaan dalam mengelola modal kerja yang dimilikinya sehingga mengakibatkan penurunan profitabilitas. Hal ini juga dibuktikan dengan tingkat rasio profitabilitas yang semakin menurun selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat diberikan dalam mencapai pengelolaan modal kerja yang efektif bagi perusahaan adalah dengan mengevaluasi kembali pengelolaan modal kerja yang diterapkan. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan jumlah komponen modal kerja yang tersedia. Hal ini dilakukan dilakukan agar jumlah komponen dari masing-masing modal kerja dapat menunjukan jumlah yang stabil, sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Kata kunci : Manajemen Modal Kerja, Profitabilitas, Proyeksi Laporan Keuangan.
-
vi
SUMMARY
Lina Fauziyyah, 2017. Analysis of the Sources and Uses of Working Capital in Effort to Increase the Profitability of the Company (Study at PT. Express Transindo Utama Tbk period 2013 - 2016). Supervisor : Drs. Achmad Husaini M.AB. 123 + xiii
Companies in an effort to maintain its existence and create the level of profitability as much as possible, should implement operational efficiency. Operational effectiveness is done with the resources owned by the company. One of the resources of corporate finance is working capital. Funds available in working capital are used to maintain a smooth operation, which will bring benefits to the company. Based on this, the company must determine the amount of working capital in accordance with the need to minimize unproductive funds..
The research aims to determine effective of the sources and uses of working capital fot PT. Express Transindo Utama Tbk as an improve the profitability of the company.
The type of this research is descriptive research that describes how the application of source and use of working capital PT Express Transindo Utama
statements of financial position and statements of profit or loss period 2013-2016. Data analysis used is source and usage analysis and financial ratio analysis.
Result of the research indicate the existence of resource and usage of working capital management PT Express Transindo Utama Tbk for the last 3 years is problematic because it does not show an effective amount. This is a source of working capital which is not propotional to its use, so the presence of excess funds in the working capital. Suboptimally company in the management of working capital led to descrease profitability. This is evidenced by the level of the profitability ratio decline during the last 3 years.
Based on the result of research, te suggestion that can be given in achieving effective working capital management for the company is to reecaluate the working capital management applied. The company may also consider the amount of available working capital components of each working capital can show a stable amount, in accordance with the operational needs of the company.
Keyword : Working Capital Manajement, Profitability, Projection of Financial Statement.
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
Meningkatkan
Profitabilitas Perusahaan (Studi pada PT Express Transindo Utama Tbk Periode
2013-
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya.
2. Ibu Prof. Endang Siti Astuti, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
3. Bapak Dr. Wilopo, MAB selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
4. Bapak Mohammad Iqbal, S.Sos, MIB. DBA selaku Dosen Penasihat
Akademik dari semester 1 sampai semester 8
-
viii
5. Bapak Drs. Achmad Husaini, M.AB selaku Komisi Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk mengarahkan, membimbing, dan
memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya atas ilmu dan nasehat yang telah diberikan kepada
peneliti selama perkuliahan, semoga dapat bermanfaat di masa depan.
7.
luar biasa pada setiap waktu hingga akhirnya bisa mewujudkan keinginan
kalian untuk segera memperoleh gelar sarjana.
8. Para sahabat (Andhini, Fungkiya, Mba Irma, Ika, Amalia) dan teman-teman
sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar.
9. Teman-teman Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013, yang telah
memberikan kesan selama peneliti menempuh pendidikan.
10. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti selama proses
pengajuan skripsi hingga saat ini.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat peneliti harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Malang, 2 Mei 2017
Peneliti
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ................................................................................................................ i TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. ii TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. iii PERNYATAAN OROSINALITAS SKRIPSI ................................................. iv RINGKASAN ...................................................................................................... v SUMMARY ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 D. Kontribusi Penelitian ...................................................................... 6 E. Sistematika Pembahasan ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 10 B. Laporan Keuangan ...................................................................... 12 C. Modal Kerja ............................................................................... 16 1. Konsep Modal Kerja ............................................................... 16 2. Manajemen Modal Kerja ......................................................... 19 3. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja ........................ 25 D. Analisis Laporan Keuangan dan Teknik Analisis Laporan
Keuangan ................................................................................... 28 E. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ......................... 31 F. Profitabilitas .............................................................................. 33 G. Hubungan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dengan
Profitabilitas .............................................................................. 38 H. Proyeksi Laporan Keuangan ....................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 41 B. Fokus Penelitian ........................................................................ 41 C. Sumber Data ............................................................................. 42 D. Lokasi Penelitian ......................................................................... 42 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 43
-
x
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 43 G. Analisis Data ................................................................................ 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 46
1. Profil Perusahaan ..................................................................... 46 2. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................ 48 3. Nilai-nilai Perusahaan ............................................................. 48 4. Kegiatan Usaha Perusahaan .................................................... 50
B. Penyajian Data ............................................................................ 51 1. Neraca ................................................................................... 51 2. Laporan Laba Rugi .................................................................. 53 C. Analisis dan Interprestasi Data .................................................... 55 1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ...................... 55
2. Interprestasi Hasil Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ...................................................................................... 73
3. Analisis Rasio ......................................................................... 75 4. Interprestasi Hasil Analisis Rasio ............................................ 90 D. Proyeksi Laporan Keuangan ....................................................... 99 1. Proyeksi Laporan Laba Rugi ................................................... 99 2. Proyeksi Neraca .................................................................... 106 E. Analisis Perbandingan Rasio Proyeksi Laporan Keuangan ...... 114 1. Rasio Likuiditas .................................................................... 115 2. Rasio Profitabilitas ................................................................ 116
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 117 B. Saran ...................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 120 LAMPIRAN
-
xi
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Halaman
1. Profitabilitas PT. Express Transindo Utama Tbk Tahun 2013-2016 5
2. Neraca PT Express Transindo Utama Tbk per 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 51
3. Laporan Laba Rugi PT. Express Transindo Utama Tbk per 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 53
4. Neraca Perbandingan Tahun 2013-2014 (dalam ribuan Rupiah) 55 5. Neraca Perbandingan Tahun 2014-2015 (dalam ribuan Rupiah) 58 6. Neraca Perbandingan Tahun 2015-2016 (dalam ribuan Rupiah) 61
7. Laporan Perubahan Modal Kerja 2013-2014 (dalam ribuan Rupiah) 64
8. Laporan Perubahan Modal Kerja 2014-2015 (dalam ribuan Rupiah) 65
9. Laporan Perubahan Modal Kerja 2015-2016 (dalam ribuan Rupiah) 66
10. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2013-2014 (dalam ribuan Rupiah) 68
11. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tahun 2015 (dalam ribuan Rupiah) 70
12. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tahun 2016 (dalam ribuan Rupiah) 71
13. Current ratio PT. Express Transindo Utama Tbk tahun 2013- 2015 (dalam ribuan Rupiah) 76
14. Quick ratio PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2013-2015 (dalam ribuan Rupiah) 77
15. Perputaran piutang PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013- 2016 (dalam ribuan Rupiah) 78
16. Average collection period PT. Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 79
17. Perputaran persediaan PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 81
18. Perputaran modal kerja PT. Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 82
19. Gross Profit Margin PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 83
20. Operating Profit Margin PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 84
21. Net Profit Margin PT. Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 85
22. Perputaran total aset PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 86
-
xii
23. Return on investment PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah 87
24. Return on equity PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2013-2016 (dalam ribuan Rupiah) 88
25. Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan 89
26. Proyeksi pendapatan PT. Express Transindo Utama Tbk tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 99
27. Rincian dari beban langsung PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan Rupiah) 100
28. Proyeksi beban langsung PT Express Transindo Utama Tbk pada tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 101
29. Rincian beban umum dan administrasi PT Express Transindo Utama Tbk pada Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan Rupiah) 101
30. Proyeksi beban umum dan administrasi PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 102
31. Rincian Penghasilan (Beban) lain-lain PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan Rupiah) 103
32. Proyeksi penghasilan (beban) lain-lain PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 103
33. Proyeksi laporan laba rugi PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 105
34. Neraca Proforma PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2017 (dalam ribuan Rupiah) 113
35. Perbandingan rasio likuiditas PT. Express Transindo Utama Tbk tahun 2013-2017 115
36. Perbandingan rasio profitabilitas PT. Express Transindo Utama Tbk tahun 2013-2017 116
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan 1. Pedoman Dokumentasi 2. Ikhtisar Keuangan PT. Express Transindo Utama Tbk periode 2015 3. Laporan Keuangan PT. Express Transindo Utama Tbk periode 2016
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan yang menjalankan kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari
adanya berbagai macam resiko. Resiko terjadi karena adanya kondisi yang
tidak pasti. Kondisi yang dapat memberikan ketidakpastian bagi perusahaan
diantara lain adalah kondisi ekonomi dan perkembangan globalisasi. Kondisi
ekonomi yang tidak menentu akan meningkatkan resiko perusahaan, karena
memberikan pengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Perkembangan
globalisasi akan memberikan pengaruh terkait dengan kegiatan operasional
perusahaan seperti teknologi dan informasi yang digunakan dan cangkupan
segmen pasar yang ditetapkan.
Globalisasi yang semakin berkembang dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi setiap perusahaan. Globalisasi diikuti dengan perkembangan
teknologi dan informasi yang dapat memacu inovasi dan kreativitas dari
setiap perusahaan dalam memanfaatkan peluang tersebut guna
mengembangkan usaha. Globalisasi dapat menjadi ancaman, karena secara
tidak langsung dapat meningkatkan persaingan dalam berbagai industri.
Industri transportasi menjadi salah satu industri yang tidak terlepas dari
globalisasi yang semakin berkembang pesat. Hal tersebut dapat terlihat dari
semakin banyaknya perusahaan baru yang memasuki dalam industri ini.
Kemunculan perusahaan baru tersebut didukung oleh kebutuhan masyarakat
-
2
yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk setiap
tahunnya. Industri transportasi menjadi salah satu industri yang memiliki
peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu Negara. Hal ini
dikarenakan industri transportasi menjadi infrastruktur pendukung
pertumbuhan ekonomi yang strategis. Industri ini mencangkup transportasi
air, darat maupun udara guna menunjang aktivitas penduduk suatu Negara.
Pentingnya industri transportasi dalam suatu negara, menjadikan pengusaha
bisnis untuk mencoba peluang tersebut, dengan menciptakan perusahaan baru
dalam industri ini. Salah satu segmen pasar dalam industri ini khususnya
transportasi darat adalah taksi.
Taksi merupakan salah satu alat transportasi umum yang pelayanannya
bersifat lebih personal dibandingkan dengan angkutan kota. Hal tersebut
terlihat bahwa taksi hanya melayani penumpang yang lebih menginginkan
pelayanan yang bersifat pribadi dalam mengantarnya ke tempat tujuan. Alat
transportasi ini mengincar konsumen menengah ke atas sebagai target
marketnya. Fasilitas yang diberikan oleh taksi ditujukan untuk memberikan
kenyamanan bagi penumpang dan menjadi suatu nilai tambah bagi
perusahaan untuk memenangkan pasar.
Salah satu perusahaan yang baru memasuki segmen industri ini adalah
Uber, GrabTaxi dan Gojek. Perusahaan tersebut hadir dengan berbagai
macam inovasi dan kreativitas yang berbasis teknologi. Kehadiran perusahaan
transportasi online di Indonesia pada tahun 2014 meningkatkan persaingan
dalam industri jasa transportasi. Persaingan bisnis tersebut dapat
-
3
mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi kurang maksimal dalam
menciptakan laba (profitabilitas) dan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan semakin tingginya tingkat persaingan
bisnis, maka semakin sulitnya perusahaan mempertahankan pangsa pasarnya.
Perusahaan yang mempertahankan eksistensinya dan menciptakan
tingkat profitabilitas secara maksimal, harus menerapkan strategi yang
inovatif dan kreatif. Hal tersebut dapat menjadi modal tambahan bagi
perusahaan lama dalam mengikuti perkembangan pasar. Selain menerapkan
strategi tersebut, efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan juga
menjadi salah satu hal penting karena dapat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan. Efektivitas tersebut dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Modal kerja merupakan salah satu sumber daya keuangan perusahaan.
Dana yang disediakan dalam modal kerja diperuntukan guna menjaga
kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar dan berkelanjutan
tanpa mengganggu kegiatan produksi perusahaan. Pentingnya jumlah modal
kerja yang tersedia dalam suatu perusahaan dapat mempengaruhi jumlah laba
yang akan dihasilkan karena berkaitan langsung dengan kegiatan produksi
yang dilakukan perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi perencanaan, pengaturan, pengarahan
dan pengawasan terhadap aset lancar dan kewajiban jangka pendek
perusahaan. Modal kerja digunakan untuk mendanai kegiatan operasional
sehari-hari yang terjadi pada perusahaan, sehingga pengelolaan modal kerja
-
4
yang efektif menjadi hal penting bagi setiap perusahaan. Modal kerja harus
berjumlah cukup sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan agar
mendukung efesiensi. Modal kerja yang berlebihan akan menunjukan sumber
daya perusahaan yang tidak produktif dan akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan (Munawir, 2012: 114). Analisis yang dapat digunakan dalam
mengatur modal kerja adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan modal kerja yang terjadi
pada perusahaan, sehingga modal kerja dapat menyediakan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan.
Manajemen modal kerja yang efektif diperlukan dalam menjaga dan
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan dapat
menunjukan jumlah modal yang sesuai dengan kebutuhan operasional
perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba dengan sumber yang dimiliki perusahaan. Tingkat profitabilitas yang
semakin tinggi menunjukan semakin baik perusahaan dalam memanfaatkan
sumber yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas
perusahaan dapat diukur dengan Gross Profit Margin (GPM), Operating
Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment
(ROI), dan Return on Equity (ROE).
PT. Express Transindo Utama Tbk merupakan salah satu perusahaan
penyedia layanan transportasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini juga
memiliki segmen pasar yang luas dan telah berpengalaman lebih dari dua
dekade dalam industri transportasi. Jangkauan segmen pasar yang luas dan
-
5
meningkatnya persaingan dalam industri ini membuat perusahaan harus
menerapkan modal kerja yang efektif guna memenuhi kegiatan
operasionalnya. Akan tetapi, apabila dilihat dari tingkat profitabilitasnya,
perusahaan mengalami penurunan selama empat tahun terakhir. Berikut
profitabilitas PT. Express Transindo Utama Tbk Periode 2013-2016 :
Tabel 1. Profitabilitas PT. Express Transindo Utama Tbk Periode 2013-2016
Tahun GPM OPM NPM ROI ROE 2013 45.06% 32.17% 19.30% 6.20% 16.71% 2014 44.76% 31.86% 13.36% 3.87% 13.17% 2015 35.16% 24.73% 3.33% 1.12% 3.5% 2016 11,98% -4,23% -29,88% -7,2% -25,1%
Sumber : Laporan Keuangan PT. Express Transindo Utama Tbk tahun 2016
Berdasarkan tingkat rasio profitabilitas perusahaan yang mengalami
penurunan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui manajemen modal
kerja yang diterapkan perusahaan serta bagaimana sumber dan penggunaan
modal yang efektif dalam meningkatkan tingkat profitabilitas PT. Express
Transindo Utama Tbk pada periode mendatang. Berdasarkan hal tersebut,
maka penelitian ini berjudul Sumber dan Penggunaan Modal
Kerja dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan (Studi
pada PT. Express Transindo Utama Tbk periode 2013 - 2016 .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan
yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sumber dan penggunaan modal kerja yang diterapkan oleh
PT. Express Transindo Utama Tbk selama periode 2013-2016?
-
6
2. Bagaimana sumber dan penggunaan modal kerja yang efektif dalam
meningkatkan profitabilitas PT. Express Transindo Utama Tbk. pada
periode mendatang ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, penelitian ini bertujuan
untuk mencari jawaban dari masalah yang ditetapkan dalam rumusan
masalah, yaitu:
1. Mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja yang terdapat pada PT.
Express Transindo Utama Tbk selama periode 2013-2016.
2. Mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja yang efektif bagi PT.
Express Transindo Utama Tbk sehingga dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
D. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berbagai
pihak, antara lain :
1. Kontribusi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen modal kerja yang efektif dalam
meningkatkan profitabilitas perusahaan serta dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya mengatasi masalah dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan modal kerja perusahaan.
-
7
2. Kontribusi Akademis
Dalam bidang akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan terkait dengan teori-teori Manajemen Keuangan yang
berhubungan dengan modal kerja dan dapat digunakan sebagai bahan
masukan yang bermanfaat untuk memperluas wawasan pengetahuan bagi
pembaca, serta sebagai bahan acuan informasi dan referensi dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan manajemen modal kerja
bagi peneliti berikutnya.
E. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai masalah yang akan diteliti serta
alasan mengapa masalah tersebut perlu diteliti. Bab ini terdiri dari
beberapa sub bab, yaitu; latar belakang yang meliputi alasan
mengapa masalah tersebut perlu diteliti, rumusan masalah yang
berupa penjabaran mengenai masalah yang akan dibahas, tujuan
penelitian yang berisikan pernyataan tentang tujuan penelitian ini
dilakukan, kontribusi penelitian dan sistematika pembahasan yang
berisi ringkasan isi dari masing-masing bab dalam penelitian ini.
Pembahasan bab ini bertujuan memberikan gambaran tentang
ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada bab berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian mengenai landasan teori yang nantinya
akan digunakan dalam melakukan penelitian maupun dalam
-
8
pembahasannya. Bab ini bersumber dari beberapa literatur sebagai
penunjang pembahasan masalah yang berhubungan dengan
manajemen modal kerja. Bab ini terdiri dari penelitian terdahulu
dan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka ini mencantumkan teori-
teori yang meliputi penjabaran mengenai konsep modal kerja,
manajemen modal kerja, efektivitas pengelolaan modal kerja,
analisis lapran keuangan, analisis sumber dan penggunaan modal
kerja dan konsep profitabilitas.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang akan
membahas jenis penelitian yang digunakan, fokus penelitian
sebagai batasan dan arah penelitian, lokasi penelitian sebagai objek
yang diteliti, sumber data, teknik pengumpulan data dan instrumen
penelitian yang digunakan, serta teknik analisis data yang
diterapkan dalam penelitian ini.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai gambaran perusahaan yang
menjadi objek dalam penelitian ini yang terdiri dari profil dan
kegiatan bidang usaha perusahaan, penyajian data yang berupa
laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari necara dan laporan
laba rugi selama periode yang ditentukan, serta analisis dan
interprestasi data dari masalah yang diteliti dengan menggunakan
analisis yang ditentukan.
-
9
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan atas hasil pembahasan masalah
yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, dan memberikan
saran-saran terkait dengan pemecahan masalah yang diteliti.
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, peneliti akan membahas
terlebih dahulu dari beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan mengenai
manajemen modal kerja, berikut beberapa ringkasan dari penelitian terdahulu:
1. Rumui (2011)
Dalam penelitian yang
Sebagai Sarana untuk meningkatkan Efisiensi Penggunaan Dana antara
eneliti
bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas dan aktivitas serta
mengetahui efisiensi manajemen modal kerja dari kedua perusahaan,
dengan membandingkan modal kerja yang dimiliki. Peneliti ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis rasio keuangan
yang berupa rasio likuiditas dan rasio aktivitas. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa penggunaan modal kerja pada PT. Mayora Indah Tbk
lebih efisien jika dibandingkan dengan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Hal tersebut karena adanya jumlah modal kerja yang berlebih yang
tersedia pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Prisandi (2016)
Modal Kerja pada PT. Mulia Industrindo Tbk Tahun 2010-2014.
-
11
Penelitian ini bertujuan menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja
perusahaan serta menganalisis arus kas perusahaan pada periode 2010-
2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data
menggunakan necara perbandingan, laporan perubahan modal kerja,
analisis sumber dan penggunaan modal kerja serta aliran kas. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa modal kerja PT. Mulia Industrindo Tbk
tahun 2010-2014 mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya
penambahan aset tetap dan kerugian kurs mata uang asing. Selama periode
2010-2014, aliran kas perusahaan berfluktuasi yang disebabkan adanya kas
yang dibayarkan kepada pemasok dan karyawan.
3. Wahyudi (2016)
untuk Menilai Return on Investment (Studi Kasus pada Perusahaan PT.
Gudang Garam Tbk. periode 2010- Peneliti bertujuan untuk
mengetahui pengelolaan modal kerja yang diukur melalui tingkat
perputaran modal kerja, kas, piutang dan persediaan untuk menilai ROI
pada perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. periode 2010-2014. Penelitian
ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan menggunakan
metode analisis data rasio keuangan. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa kinerja pengelolaan modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal
kerja yang dikategorikan kurang apabila dibawah 6 kali, perputaran kas
menunjukan kondisi yang baik karena menunjukan perputaran diatas 10
kali, perputaran piutang juga menunjukan kondisi yang baik karena
-
12
mencapai 7.2 kali dan perputaran persediaan dikategorikan kurang karena
berada dibawah standar industri yaitu 3.4 kali.
4. Cristiani (2016)
Penelitian yan
Upaya Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan (Studi pada
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2013-
tif
bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan likuiditas dan profitabilitas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
analisis data rasio aktivitas, likuiditas dan profitabilitas. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa analisis rasio profitabilitas perusahaan sudah
efektif, meskipun mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya. Perbaikan
dalam pengelolaan likuiditas perusahaan yang terjadi pada tahun 2015
memperlihatkan kenaikan tingkat profitabilitas perusahaan. Berdasarkan
analisis pengelolaan modal kerja dan pengelolaan kas menunjukan nilai
yang efektif. Pengelolaan piutang juga menunjukan pergerakan yang
stabil. Akan tetapi, pengelolaan persediaan belum dikatakan efektif karena
perputaran yang semakin rendah.
B. Laporan Keuangan
Hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi pada suatu
perusahaan dalam periode tertentu adalah laporan keuangan (Jumingan, 2011:
4). Laporan keuangan meliputi informasi yang menunjukan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan pada periode tertentu. Hal ini
-
13
sesuai dengan tujuan laporan keuangan, yaitu menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, serta perubahan lain dalam
posisi keuangan yang berguna untuk berbagai pengguna dalam membuat
keputusan ekonomi (Lam dan Lau, 2014: 199).
Laporan keuangan suatu perusahaan pada umumnya terdiri dari neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Penjelasan
secara rinci dari informasi laporan keuangan tersebut dinamakan catatan atas
laporan keuangan. Berikut penjabaran dari jenis-jenis laporan keuangan:
1. Neraca. Laporan keuangan ini menggambarkan posisi keuangan
perusahaan yang terdiri dari elemen utama yaitu aset, liabilitas dan ekuitas
per tanggal tertentu (Murhadi, 2013: 13). Hubungan antara ketiga elemen
utama tersebut dapat dirumuskan ke dalam sebuah persamaan akuntansi :
aset = liabilitas + ekuitas.
2. Laporan rugi laba. Laporan ini merupakan laporan sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan pada suatu periode. Laporan ini
memperlihatkan kinerja hasil operasional perusahaam selama periode
tertentu (Murhadi, 2013: 33).
3. Laporan perubahan ekuitas. Laporan ini disusun guna menunjukan sebab-
sebab perubahan modal perusahaan (Baridwan, 2008: 38). Perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), perubahan modalnya dinyatakan
dalam bentuk Laporan Laba yang Ditahan. Laporan ini menggambarkan
laba yang ditanamkan kembali dalam perusahaan untuk pengembangan
-
14
bisnis diluar keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham
(Wahyudiono, 2014: 39).
4. Laporan arus kas. Laporan ini menggambarkan arus kas masuk dan arus
kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas. Laporan ini
memberikan infromasi mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dari aktivitas operasi, melakukan investasi, melunasi
kewajiban dan membayar deviden (Hery, 2014: 9).
5. Catatan laporan keuangan ini memberikan gambaran mengenai ikhtisar
kebijakan akuntansi dalam periode pelaporan (Sugiono et.al., 2009: 8).
Laporan keuangan disusun untuk melaporkan pada pengguna yang
berkepentingan tentang kondisi operasi dan keuangan perusahaan (Madura,
2001: 199). Pengguna informasi keuangan ini dibedakan kedalam dua
kategori, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal (Hery, 2014: 11).
Pengguna internal terdiri dari :
1. Direktur dan Manajer. Bagi manajer keuangan, informasi keuangan
dibutuhkan untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajibannya secara tepat waktu, mengetahui batasan-batasan dalam
kontrak kredit yang harus dipatuhi oleh perusahaan dan sebagai bahan
pertimbangan terkait investasi serta pembiayaan yang dilakukan
perusahaan. Bagi Manajer Operasional dan Manager Pemasaran informasi
keuangan berguna dalam menentukan efektivitas saluran distribusi produk
maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan dan sebagai
-
15
bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan terkait dengan
operasional perusahaan.
2. Karyawan. Pihak karyawan membutuhkan informasi keuangan untuk
melihat kondisi keuangan perusahaan saat ini dan potensi perusahaan di
masa mendatang. Hal ini untuk keperluan karyawan yang terkait dengan
kompensasi dan pensiun.
Pengguna eksternal terdiri dari :
1. Investor, merupakan pihak utama yang membutuhkan informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan. Informasi tersebut akan digunakan dalam
pengambilan keputusan terkait dengan keputusan yang berfokus pada
investasi dan pengawasan.
2. Supplier dan Kreditur. Pemasok bahan baku berkepentingan dalam laporan
keuangan terkait dengan material yang diberikan perusahaan dan
kelancaran pembayaran kewajiban perusahaan dalam membayar bahan
baku tersebut. Kreditur menjadi salah satu pihak yang memiliki
kepentingan dalam pelaporan keuangan terkait dengan pemberian dana
kredit serta pengawasan terhadap perjanjian kredit.
3. Pemerintah, membutuhkan informasi keuangan terkait dengan besarnya
pajak yang akan dikenakan oleh perusahaan dan sebagai bahan
pertimbangan pemerintah dalam hal membuat peraturan yang ditetapkan di
dunia usaha.
-
16
4. Pihak lain seperti ekonom, praktisi dan analis yang menggunakan laporan
keuangan perusahaan untuk memprediksi situasi perekenomian, besarnya
tingkat inflasi serta pertumbuhan pendapatan nasional.
Laporan keuangan menjadi salah satu bahan pertimbangan yang cukup
penting dalam membuat suatu keputusan pada periode mendatang. Dalam hal
ini, laporan keuangan perlu dianalisis guna memperoleh jawaban yang
berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil yang dicapai oleh
perusahaan serta dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
C. Modal Kerja
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan operasional pasti
membutuhkan modal kerja. Modal kerja dalam perusahaan digunakan untuk
mendanai kegiatan operasional sehari-hari. Modal kerja yang dikeluarkan
perusahaan dalam mendanai kegiatan operasionalnya diharapkan akan masuk
kembali ke perusahaan guna menjaga kegiatan produksi berjalan secara
berkelanjutan tanpa menurunkan tingkat likuiditas perusahaan.
1. Konsep Modal Kerja
Sitanggang (2014: 58-59) dalam bukunya Manamen Keuangan
Perusahaan menjelaskan empat konsep penetapan modal kerja adalah
sebagai berikut :
a. Konsep Kuantitatif.
Modal kerja dalam konsep ini adalah keseluruhan modal yang
tertanam dan aset lancar yang berputar secara terus menerus. Konsep ini
didasari pada jumlah dana yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
-
17
perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya yang bersifat
rutin. Konsep ini disebut juga dengan modal kerja bruto (gross working
capital). Berdasarkan hal tersebut, maka konsep ini tidak
mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek dan
likuiditas perusahaan.
b. Konsep Kualitatif
Konsep kualitatif menitik-beratkan pada kualitas modal kerja.
Modal kerja adalah kelebihan aset lancar terhadap kewajiban jangka
pendek. Pada konsep ini diakui adanya bahwa tidak semua modal kerja
yang tertanam dalam aset lancar dapat secara bebas digunakan dalam
kegiatan operasional. Hal tersebut karena sebagian dana tersebut
ditunjukan guna membayar kewajiban keuangan jangka pendek agar
menjaga tingkat likuiditas perusahaan. Konsep ini juga dikenal dengan
modal kerja bersih (net working capital).
c. Konsep Pembiayaan
Konsep ini beranggapan bahwa modal memiliki biaya. Dalam
konsep ini dikenal sebagai modal kerja operasi bersih (net operating
working capital), dimana rumusnya adalah aset lancar dikurangi dengan
utang lancar yang tidak dikenakan bunga.
d. Konsep Fungsional
Konsep ini memiliki pengertian yang lebih luas daripada konsep
sebelumnya, yaitu modal kerja tidak hanya modal yang tertanam dalam
modal kerja bruto atau modal kerja bersih saja. Modal kerja dalam
-
18
konsep ini adalah seluruh modal yang secara fungsional dapat
memberikan pendapatan bagi perusahaan dalam periode berjalan.
Pada dasarnya dana yang terdapat dalam perusahaan dapat
mendatangkan pendapatan bagi perusahaan, karena digunakan untuk
menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok yang dijalankan. Tidak
semua dana tersebut dapat dikatakan sebagai modal kerja. Dalam
konsep ini, dana yang dianggap sebagai modal kerja adalah dana yang
digunakan untuk menghasilkan current income atau laba pada suatu
periode bukan pada mendatangkan laba pada masa datang (future
income).
Berdasarkan konsep modal kerja fungsional, maka yang dimaksud
dengan modal kerja potensial adalah modal yang tertanam dalam aset
setelah proses perputaran dan masuk ke dalam saldo kas perusahaan
(Sitanggang, 2014: 59). Terdapat berbagai jenis modal kerja menurut
Riyanto (2001: 61), berikut pemaparan mengenai jenis modal kerja.
a. Modal kerja permanen.
Modal kerja ini dinamakan permanen dikarenakan jumlah dana
yang tersedia harus tetap ada pada perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya. Modal kerja ini dibedakan menjadi dua, yaitu: modal kerja
primer, yang jumlah modal kerjanya harus tersedia dalam menjamin
keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan; dan modal kerja
normal, yang digunakan untuk mengadakan produksi secara luas.
b. Modal kerja variabel.
-
19
Sesuai dengan jenisnya yang variabel, maka jumlah dana dalam
modal kerja variabel ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan
keadaan. Modal kerja ini dibedakan menjadi modal kerja musiman,
yang disebabkan karena musim yang berubah-ubah; modal kerja siklis,
yang disebabkan karena perubahan keadaan perekonomian; dan modal
kerja darurat, yang dikarenakan keadaan darurat tanpa diketahui
sebelumnya.
2. Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja diperlukan dalam mempertimbangkan
keputusan investasi pada aset lancar dan utang lancar (Sartono, 2010:
385). Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola masing-masing
pos aset lancar dan utang lancar agar jumlah net working capital yang
diinginkan tetap dapat dipertahankan (Syamsuddin, 2011: 201). Pos aset
lancar dalam modal kerja harus dikelola secara baik dan efisien untuk
dapat mempertahankan likuiditas perusahaan dengan jumlah dari masing-
masing pos tidak menunjukan angka yang terlalu besar. Dalam pos utang
lancar, dikelola agar dapat menjamin sumber modal jangka pendek
tersebut diperoleh dan dipergunakan dengan cara sebaik mungkin.
Dalam menjaga jumlah modal kerja yang telah ditetapkan, maka
perusahaan dapat membuat kebijakan dalam modal kerja, kebijakan modal
kerja mencangkup jumlah aset lancar yang dikehendaki dan bagaimana
aset lancar tersebut akan dibiayai (Mardiyanto, 2008: 100). Kebijakan
modal kerja dimaksudkan untuk mencapai tingkat profitabilitas tertentu
-
20
sesuai dengan tingkat resiko yang bersedia ditanggung oleh perusahaan.
Kebijakan modal kerja yang diterapkan suatu perusahaan akan diwujudkan
dengan berbagai macam pendekatan yang dapat dipertimbangkan dalam
mengelola modal kerja.
Berikut tiga pendekatan utama dalam menentukan komposisi
pembelanjaan perusahaan menurut Syamsuddin (2011: 217-223) adalah
sebagai berikut :
a. Pendekatan Agresif
Dalam konsep ini perusahaan, dapat menyediakan sumber
pendanaan sesuai dengan jangka waktu asetnya. Kebutuhan modal
jangka pendek harus didanai oleh pinjaman jangka pendek, begitu pula
dengan kebutuhan yang bersifat permanen akan dibiayai dengan modal
jangka panjang. Strategi ini dapat juga dikatakan sebagai strategi cair
sendiri (self liquidating). Tujuan utama dari strategi ini adalah
menyeimbangkan resiko dan imbal hasil. Pendekatan ini beresiko
besar, karena modal jangka pendek digunakan untuk menutupi semua
fluktuasi kebutuhan-kebutuhan dana. Aspek resiko yang dikaitkan
dengan pendekatan ini muncul karena perusahaan memiliki
keterbatasan dalam menarik pinjaman baik secara jangka pendek
maupun jangka panjang.
b. Pendekatan Konsevatif
Pendekatan ini berpendapat bahwa seluruh proyeksi kebutuhan
modal perusahaan harus didanai dengan modal jangka panjang. Dalam
-
21
pendekatan ini, modal jangka pendek hanya akan digunakan ketika
adanya keadaan darurat atau pengeluaran yang tidak terencana
sebelumnya. Rendahnya tingkat resiko yang dihadapi dalam
menggunakan pendekatan ini karena dalam pendekatan ini perusahaan
memiliki cukup kemampuan untuk melakukan pinjaman jangka
pendek guna menutupi kebutuhan yang belum terpenuhi oleh modal
jangka panjang.
c. Pendekatan rata-rata
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, yaitu pendekatan agresif
maupun konservatif. Pendekatan rata-rata ini merupakan suatu titik
tengah antara kedua pendekatan sebelumnya. Dalam pendekatan ini,
biaya penggunaan modal dihitung dengan menambahkan beban rata-
rata dari kebutuhan modal jangka pendek dengan beban bunga modal
jangka panjang. Pendekatan ini akan membiayai investasi aset tetap
dan aset lancar permanen dengan sumber dana jangka panjang
(Sartono, 2010: 387). Apabila dilihat dari resikonya, pendekatan ini
mengahadapi resiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan
pendekatan agresif dan resiko yang lebih besar jika dibandingkan
dengan pendekatan konservatif.
Efektivitas modal kerja yang digunakan perusahaan dapat diketahui
dengan menganalisis rasio likuiditas (Munawir, 2012:71). Rasio likuiditas
terdiri dari current ratio, quick ratio, perputaran piutang, average
-
22
collection period, perputaran perdediaan dan perputaran modal kerja.
Berikut penjelasannya :
a. Rasio lancar (Current Ratio)
Rasio ini paling umum digunakan untuk menganalisis posisi modal
kerja suatu perusahaan, dengan membandingkan jumlah aset lancar
dengan hutang lancar. Rasio ini juga menunjukan tingkat keamanan
kreditur jangka pendek, karena menunjukan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal ini berarti semakin
tinggi current ratio maka semakin besar kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2010:
116). Tingkat current ratio sebesar 2,00 menjadi rule of tumb sebagai
titik tolak dalam melihat kepuasan terhadap suatu standar (Munawir,
2012: 72). Rasio lancar yang terlalu tinggi menunjukan jumlah aset
lancar yang dimiliki perusahaan banyak, padahal aset lancar dirasa
kurang menghasilkan return yang tinggi jika dibandingkan dengan
aset tetap (Murhadi,2013: 57). Rumus current ratio adalah :
Current ratio =
(Syamsuddin, 2011: 43)
b. Acid Test Ratio atau Quick Ratio
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya tanpa memperhitungkan aset
lancar yang kurang likuid, aset lancar yang dimaksud adalah
persediaan dan pembayaran di muka (Murhadi, 2013: 57). Hal ini
-
23
dikarenakan persediaan membutuhkan waktu untuk mengubahnya
menjadi kas, sedangkan pembayaran di muka bukan merupakan
sumber potensial untuk dijadikan kas. Semakin besar tingkat rasio ini,
maka semakin baik kemampuan likuiditas perusahaan. Quick ratio
dapat diukur dengan menggunakan rumus :
Quick ratio = -
(Murhadi, 2013: 57)
c. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan piutang dapat
dinilai dengan menggunakan rasio ini. Rasio ini diperoleh dengan
membagi total penjualan kredit pada piutang rata-rata. Tingkat
perputaran piutang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menagih piutang. Semakin besar tingkat perputaran piutang suatu
perusahaan, maka semakin baik metode penagihan piutang yang
diterapkan perusahaan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Perputaran piutang = -
(Syamsuddin, 2011: 49)
d. Pengumpulan rata-rata piutang (average collection period)
Rasio ini menunjukan periode rata-rata yang diperlukan dalam
pengumpulan piutang. Tingkat rasio ini dapat dihitung dengan
membagi jumlah hari dalam setahun pada perputaran piutang di suatu
periode. Semakin banyak jumlah hari yang ditunjukan pada rasio ini,
-
24
maka semakin lama pengumpulan piutang yang diperoleh perusahaan
menjadi kas. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Pengumpulan rata-rata piutang =
(Kasmir, 2010 : 128)
e. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Rasio ini merupakan hubungan antara jumlah harga pokok
penjualan dengan nilai rata-rata persediaan. Posisi persediaan
perusahaan dapat dievaluasi dengan rasio ini. Tingginya tingkat
perputaran persediaan menunjukan bahwa penggunaan persediaan
yang dimiliki makin efesien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga
tidak baik (Sartono, 2010: 120). Berikut rumus dari perputaran
persediaan :
Perputaran persediaan = -
(Syamsuddin, 2011: 47)
f. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Rasio ini menunjukan banyaknya penjualan yang dapat dilakukan
perusahaan untuk setiap jumlah modal kerja. Dengan kata lain, rasio
ini merupakan hubungan antara modal kerja dengan penjualan.
Semakin besar perputaran modal kerja, maka semakin efektif modal
kerja yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan penjualan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
-
25
Perputaran modal kerja =
(Riyanto, 2001:335)
3. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Penentuan jumlah modal kerja yang tersedia dalam perusahaan
menjadi hal yang terpenting dalam manajemen modal kerja. Jumlah modal
kerja yang terdapat dalam perusahaan juga menunjukan tingkat keamanaan
para kreditur khususnya kreditur jangka pendek (Munawir, 2012: 114).
Berdasarkan hal tersebut, maka jumlah modal kerja yang tersedia harus
menunjukan angka yang cukup bagi perusahaan sehingga perusahaan
dapat menerapkan efisiensi dalam menjalankan usahanya. Jumlah modal
kerja yang berlebihan akan menunjukan sumber dana yang tidak produktif
karena menunjukan adanya dana yang tidak terpakai untuk menghasilkan
keuntungan.
Manfaat dari tersedianya modal kerja yang sesuai dengan kegiatan
operasional perusahaan menurut Munawir (2012: 116-117) adalah :
a. Melindungi perusahaan dari akibat buruk yang disebabkan karena
turunnya nilai dari aset lancar,
b. Memungkinkan perusahaan dalam membayar semua kewajiban-
kewajiban yang tepat pada waktunya.
c. Memungkinkan perusahaan dapat membeli barang dagang dengan
sistem tunai, sehingga dapat memperoleh keuntungan seperti potongan
harga.
-
26
d. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-
bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
e. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani konsumen.
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkan bagi konsumen.
g. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi degan lebih efesien
karena tidak adanya kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa
yang dibutuhkan.
h. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau
depresi.
Besarnya jumlah modal kerja yang dibutuhkan dalam suatu periode
tergantung pada periode perputaran modal kerja dan besarnya rata-rata
pengeluaran kas setiap harinya (Riyanto, 2001: 64). Periode perputaran
modal kerja merupakan keseluruhan jumlah dari periode-periode yang
meliputi jangka waktu pemberian kredit pembelian, lama penyimpanan
bahan mentah di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang.
Pengeluaran kas setiap harinya meliputi pengeluaran untuk pembelian
bahan baku produksi, pembayaran gaji dan upah, dan biaya sehari-hari
lainnya. Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang bersifat tetap dan
periode perputaran yang tepat, maka jumlah modal yang dibutuhkan
semakin besar.
-
27
Munawir (2012: 117-119) menjelaskan dalam bukunya Analisis
Laporan Keuangan, faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Sifat atau tipe perusahaan. Hal ini berkaitan dengan jenis kegiatan
yang dilakukan suatu perusahaan. Perusahaan manufaktur jelas
membutuhkan modal kerja yang besar jika dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya seperti jasa maupun dagang. Hal tersebut karena
perusahaan manufaktur lebih membutuhkan dana dalam membiayai
proses produksinya seperti pembelian bahan baku, pembayaran listrik
dan air, ataupun pembiayaan biaya lainnya.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang serta harga dari
perunit barang. Semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam
menghasilkan barang, maka semakin besar modal kerja yang
dibutuhkan.
c. Syarat pembelian bahan atau barang dagang. Apabila syarat kredit
yang diterima pada saat pembelian menguntungkan, maka semakin
kecil uang kas yang diinvestasikan dalam persedian bahan atau barang
dagangan.
d. Syarat penjualan. Semakin fleksibel syarat kredit yang ditetapkan
perusahaan kepada konsumennya, maka akan mengakibatkan semakin
besarnya modal kerja yang harus disediakan dalam pos piutang.
e. Tingkat perputaran persediaan. Semakin tinggi tingkat perputaran
persediaan tersebut, maka jumlah modal yang dibutuhkan akan
-
28
semakin rendah. Tingginya tingkat perputaran persediaan juga dapat
menurunkan resiko kerugian yang disebabkan penurunan harga dan
perubahan selera konsumen.
f. Tingkat perputaran piutang. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan
perusahaan juga dipengaruhi oleh jangka waktu pembayaran piutang.
semakin cepat tingkat perputaran piutang, maka kebutuhan modal kerja
akan semakin rendah.
g. Volume penjualan. Dalam melakukan proses produksi guna
menghasilkan barang atau jasa, peusahaan membutuhkan modal kerja
dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini sejalan dengan
tingginya volume penjualan yang dilakukan perusahaan, maka semakin
besar pula jumlah yang harus tersedia dalam modal kerja.
Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa jumlah penentuan
besarnya modal kerja dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor di atas. Dalam memenuhi jumlah modal kerja yang sesuai dengan
kegiatan operasional perusahaan, maka perusahaan harus mengatur dan
mengelola modal kerja secara efiesien dan maksimal dalam meningkatkan
keuntungan bagi perusahaan.
D. Analisis Laporan Keuangan dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan meliputi analisis tentang hubungan dan
kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
usaha dan perkembangan keuangan perusahaan menunjukan kepuasaan atau
tidak. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur
-
29
laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur tersebut dari
beberapa periode untuk mengetahui arah perkembangannya (Jumingan, 2011:
42).
Faktor utama dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi
kemajuan perusahaan menurut Munawir (2012: 31-33) adalah sebagai berikut:
1. Likuiditas, adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
keuangan pada saat jatuh tempo. Perusahaan dapat dikatakan mampu,
apabila pos aset lancar lebih besar daripada utang jangka pendek.
2. Solvabilitas, adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
keuangannya (utang jangka pendek dan jangka panjang) apabila
perusahaan tersebut dilikuidasikan. Suatu perusahaan dikatakan solvabel
apabila seluruh total aset perusahaan dapat membayar semua total
kewajiban.
3. Profitabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu. Tingkat profitabilitas perusahaan dilihat dari kemampuan
perusahaan dalam menggunakan asetnya secara produktif.
4. Stabilitas usaha, adalah kemampuan yang menunjukan bahwa perusahaan
melakukan usahanya dengan stabil. Stabilitas ini diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam membayar beban
bunga hutang dan membayar deviden secara teratur tanpa mengalami
krisis keuangan.
-
30
Faktor-faktor tersebut akan dapat diketahui dengan cara menganalisis dan
mengintrerprestasikan laporan keuangan dengan menggunakan metode dan
teknik analisis yang tepat, sesuai dengan tujuan analisis.
Dalam menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang terdapat
dalam laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis, sehingga
perubahan dari masing-masing pos tersebut dapat diketahui dengan
membandingkan dengan alat pembanding (Munawir, 2012: 36). Tujuan dari
setiap metode dan teknik analisis adalah untuk membuat data laporan
keuangan lebih di mengerti sehingga memudahkan perusahaan dalam
mengambil keputusan dalam memecahkan masalah.
Secara umum, metode analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis
laporan keuangan adalah analisis horizontal dan analisis vertikal. Metode
horizontal digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan perusahaan,
karena pembanding laporan keuangan berasal dari beberapa periode. Analisis
ini disebut juga analisis dinamis yang menganalisis perkembangan data
keuangan dan data operasi dari tahun-ke tahun guna mengetahui kekuatan atau
kelemahan keuangan perusahaan. Sedangkan dalam metode vertikal,
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam satu periode
tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kegiatan operasional dalam
periode tersebut. Analisis ini disebut juga analisis statis karena terbatas
menganalisis satu periode saja.
Teknik dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan adalah sebagai
berikut:
-
31
1. Analisis perbandingan laporan keuangan. Teknik dalam analisis ini adalah
membandingkan laporan keuangan dengan dua atau lebih periode.
2. Tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan. Analisis ini
dinyatatakan dalam bentuk prosentase guna mengetahui tendensi dari
keadaan keuangan perusahaan.
3. Laporan dengan prosentase per komponen. Teknik analisis ini untuk
mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aset terhadap total
asetnya, struktur permodalannya, dan komposisi biaya yang dihubungkan
dengan jumlah penjualan.
4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Analisis ini dilakukan guna
mengetahui jumlah sumber dan penggunaan modal kerja dan penyebab
berubahnya jumlah modal kerja.
5. Analisis ratio. Dalam analisis ini, hubungan dari pos-pos tertentu dalam
laporan keuangan akan diketahui.
6. Analisis perubahan laba kotor. Analisis ini untuk mengetahui penyebab
perubahan laba kotor yang terjadi pada perusahaan dari beberapa periode.
7. Analisis break even. Dengan analisis ini akan diketahui jumlah tingkat
penjualan yang harus dicapai perusahaan agar tidak menderita
kerugian(Munawir, 2012: 36-37).
E. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis ini merupakan salah satu dari teknik analisis laporan keuangan.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan
modal kerja dan mengetahui penyebab berubahnya modal kerja dalam periode
-
32
tertentu. Sumber modal kerja dapat berasal dari penerimaan piutang, penjualan
barang dagang dan pinjaman jangka pendek. Sumber-sumber tersebut
digunakan untuk membiayai pembayaran upah dan gaji, pembelian bahan
dalam proses produksi dan biaya lainnya dalam kegiatan operasional sehari-
hari. Dengan mengetahui perubahan tersebut, maka dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan jumlah aset lancar dan kewajiban jangka
pendek yang optimal bagi kegiatan operasional perusahaan.
Pada umumnya sumber modal kerja dapat berasal dari pos aset lancar dan
kewajiban jangka pendek. Sumber modal kerja yang berasal dari aset lancar
adalah hasil operasi perusahaan, keuntungan dari penjualan surat-surat
berharga (inverstasi jangka pendek), penjualan aset tidak lancar, dan penjualan
saham atau obligasi. Dalam hal ini bertambahnya jumlah nilai aset lancar
diikuti dengan kenaikan jumlah pada modal kerja. Modal kerja yang berasal
dari kenaikan kewajiban jangka pendek adalah pinjaman jangka pendek
seperti pinjaman kredit dari bank dan hutang jangka pendek dari penjual bahan
produksi maupun pinjaman lainnya yang bersifat jangka pendek. Modal kerja
yang bersumber dari pos kewajiban jangka pendek ini tidak akan merubah
jumlah dana tersedia karena kenaikan aset lancar dibarengi dengan kenaikan
hutang lancar.
Penggunaan modal kerja akan berdampak pada penurunan jumlah aset
lancar, akan tetapi hal ini tidak selalu diikuti dengan menurunnya jumlah
modal kerja perusahaan. Penggunaan aset lancar yang mengakibatkan
penurunan jumlah modal kerja adalah pembayaran biaya kegiatan operasional
-
33
perusahaan, kerugian yang dialami perusahaan, adanya pembentukan dana
untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, adanya penambahan aset tetap,
pembayaran hutang jangka panjang dan adanya pemakaian prive (Munawir,
2012: 124-127).
Sumber, penggunanaan dan komposisi modal kerja pada akhir periode
merupakan faktor-faktor penting dalam membuat penilaian aktivitas
perusahaan pada periode tertentu, disamping itu juga dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada
periode yang akan datang. Bagian utama dalam laporan perubahan modal
kerja adalah bagian yang menunjukan perubahan bersih modal kerja selama
periode yang bersangkutan dan bagian yang menunjukan daftar setiap unsur
modal kerja pada awal dan akhir periode beserta perubahan bersih dalam
setiap unsurnya.
Manfaat yang diperoleh dari analisis sumber dan penggunaan modal kerja
adalah dapat mengetahui keadaan perkembangan keuangan perusahaan dari
hasil pencapaian pada periode tertentu. Dengan demikian, perusahaan dapat
menyusun rencana kebijakan yang berkaitan dengan pemanfaatan modal kerja
secara optimal. Hal ini juga dapat menjadi salah satu sistem pengawasan
internal dalam pengelolaan modal kerja perusahaan.
F. Profitabilitas
Manajemen modal kerja akan memberikan dampak baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
Tingkat profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola
-
34
aset yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Profitabilitas perusahaan
dapat dihitung dengan membandingkan laba usaha dengan seluruh modal yang
digunakan (profititabilitas ekonomis) dan membandingkan laba yang tersedia
untuk shareholder dengan jumlah modal sendiri (profitabilitas usaha)
(Munawir, 2012: 33).
Analisis profitabilitas yang didasarkan pada laporan keuangan yang
dihubungkan dengan volume penjualan, total aset dan modal sendiri. Tingkat
profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan analisis
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas akan menunjukan efektivitas
keseluruhan operasional perusahaan. Secara umum, rasio profitabilitas yang
digunakan dalam mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Margin laba kotor atas penjualan (Gross Profit Margin)
Rasio ini mengukur seberapa besar tingkat laba kotor perusahaan dari
setiap penjualannya. Gross Profit Margin dapat dihitung dengan rumus :
GPM =
(Syamsuddin, 2011: 61)
Semakin besar tingkat rasio ini, maka semakin baik keadaan dalam
kegiatan operasi perusahaan. Hal ini dikarenakan rasio ini menunjukan
harga pokok penjualan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan
penjualan. GPM sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan, apabila
harga pokok penjualan meningkat maka rasio GPM ini akan menurun.
2. Margin laba operasional atas penjualan (Operating Profit Margin)
-
35
Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan operasional yang
didapatkan perusahaan dari hasil operasinya tanpa memperhitungkan biaya
bunga dan pembayaran pajak. Berikut rumus perhitungan operating profit
margin :
OPM =
(Syammsuddin, 2011: 62)
Rasio tersebut merupakan pengukuran efisiensi operasi perusahaan serta
merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya. Nilai rasio ini
yang semakin tinggi akan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki
margin yang tinggi dari setiap penjualan setelah memperhitungkan biaya
operasional perusahaan. Pengukuran yang lebih spesifik dalam
profitabilitas penjualan adalah margin laba bersih.
3. Margin laba bersih atas penjualan (Net Profit Margin)
Rasio ini menunjukan perbandingan antara laba bersih perusahaan
dengan penjualan. Perbedaan rasio ini dengan rasio sebelumnya adalah
rasio ini sudah memperhitungkan biaya operasional perusahaan dan
kewajiban keuangan yang berupa biaya bunga serta pembayaran pajak.
Rumus dari net profit margin adalah :
NPM =
(Syamsuddin, 2011: 62)
Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik operasi suatu
perusahaan. Hal ini dikarenakan tingginya margin perusahaan dari setiap
-
36
penjualan terhadap seluruh biaya, bunga dan pajak yang telah
diperhitungkan.
4. Perputaran total aset (Total Assets Turnover)
Rasio ini menunjukan tingkat efisiensi penggunaan seluruh aset
perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Perhitungan total assets
turnover dengan rumus :
Total Assets Turnover = × 1 kali
(Syamsuddin, 2011: 62)
Semakin tinggi nilai rasio ini, maka menunjukan perusahaan
menggunakan sedikit aset atau aset yang digunakan sudah usang. Nilai
TATO yang rendah menunjukan terlalu banyak perusahaan menempatkan
dananya dalam bentuk aset dasar (Murhadi, 2013:60).
5. Pengembalian atas investasi (Return on Investment)
Rasio ini sering disebut juga return on total assets, yang merupakan
pengukuran kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih
dengan jumlah dana yang diinvestasikan atau total aset secara keseluruhan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Return on Investment =
(Syamsuddin, 2011: 63)
Dalam pengukuran pada rasio ini, yang dimaksud dengan total aset adalah
dana yang tertanam dalam aset yang akan mendatangkan pendapatan
bersih. Nilai rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam
-
37
mengoptimalkan modal yang tersedia untuk menciptakan laba bersih.
Semakin besar tingkat rasio ini, maka menunjukan semakin baik
pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan.
6. Pengembalian atas modal sendiri (Return on Equity)
Rasio ini merupakan pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi
shareholders atas modal yang mereka percayakan dalam perusahaan. ROE
dapat dihitung dengan rumus :
ROE =
(Syamsuddin, 2011: 65)
Rasio ini menunjukan tingkat hasil yang diperoleh shareholder atas modal
yang dimilikinya dalam perusahaan. Rasio ini juga memunjukan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh margin laba bersih dengan
memanfaat aset yang dimiliki dan bauran pembiayaan untuk memberikan
tingkat hasil bagi shareholders. Semakin besar tingkat rasio ini, maka
menunjukan semakin baik pengelolaan modal yang dimiliki perusahaan.
Dengan menggunakan rasio profitabilitas ini, akan memungkinkan
perusahaan dalam membandingkan rasio perusahaan saat ini dengan rasio
pada periode sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pergerakan
kegiatan operasi perusahaan dalam menciptakan keuntungan yang
diperolehnya. Pendekatan analisis rasio seperti ini dinamakan dengan time
series. Pendekatan time series digunakan sebagai salah satu bentuk
pengawasan internal terhadap kinerja perusahaan, dalam hal ini tingkat
profitabilitas perusahaan.
-
38
G. Hubungan sumber dan penggunaan modal kerja dengan profitabilitas
Profitabilitas sering digunakan dalam mengukur efisiensi penggunaan
modal dalam suatu perusahaan. Hal ini karena dalam mengetahui profitabilitas
perusahaan, laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan modal
yang digunakan (Munawir, 2012). Laba perusahaan yang besar bukan
merupakan ukuran bahwa perusahaan memiliki kemampuan profitabilitas
yang tinggi, karena laba yang besar tidak menjamin bahwa suatu perusahaan
dapat memakai sumber aset yang dimilikinya dengan efisien dan produktif.
Berdasarkan hal ini, maka perusahaan harus menjaga dan meningkatkan
kemampuan profitabilitasnya. Salah satu hal yang dapat menjaga tingkat
profitabilitas perusahaan adalah pengelolaan modal kerja yang efektif.
H. Proyeksi Laporan Keuangan
Salah satu cara dalam mengurangi resiko yang akan terjadi terhadap
ketidakpastian dalam dunia usaha adalah dengan membuat perencanaan
keuangan. Perusahaan dapat membuat perencanaan baik dalam jangka waktu
panjang maupun jangka waktu pendek. Perencanaan jangka pendek
berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam mengatur dana yang
tersedia dalam perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya
(Brealey et.al., 2007: 106).
Rencana keuangan meliputi tiga komponen, yaitu input, model
perencanaan dan output (Brealey et.al., 2007: 108). Input rencana keuangan
meliputi laporan keuangan saat ini dan peramalannya di masa mendatang.
Model perencanaan keuangan menghitung implikasi ramalan untuk laba,
-
39
investati baru, dan pendanaan. Output dari perencanaan keuangan ini adalah
proyeksi laporan keuangan (pro forma). Pada umumnya data yang termuat
dalam proyeksi laporan keuangan perusahaan adalah perkiraan tentang
keadaan keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk satu tahun berikutnya
(Syamsuddin, 2011: 164).
Proyeksi laporan keuangan berbeda dengan budget kas. Hal ini
dikarenakan dalam proyeksi laporan keuangan ini memberikan estimasi
kebutuhan-kebutuhan, perkiraan pendapatan serta jumlah aset, utang dan
modal yang akan terjadi di masa mendatang (Syamsuddin, 2011: 163).
Pekiraan dari masing-masing proyeksi tersebut dapat terlihat dari proyeksi
laporan laba rugi dan proyeksi neraca.
Pembuatan proyeksi laporan laba rugi dan neraca membutuhkan data dari
kebutuhan-kebutuhan tertentu. Rangkaian kebutuhan tersebut dimulai dari
rencana penjualan. Rencana penjualan dapat dikembangkan menjadi rencana
produksi yang memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dalam memproduksi
barang dagangan. Rencana produksi dapat menjadi dasar dalam membuat
estimasi jumlah biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Biaya-
biaya tersebut misalnya seperti biaya tenaga kerja, biaya overhead parbrik,
biaya penjualan, biaya administrasi dan biaya-biaya pendukung lainnya.
Proyeksi laporan keuangan dapat disusun menggunakan pendekatan
praktis dan teoritis (Syamsuddin, 2011: 165-190). Pendekatan praktis
didasarkan atas adanya suatu keyakinan bahwa hubungan data keuangan tahun-
tahun sebelumnya tidak akan berubah pada periode yang akan datang. Input
-
40
yang dibutuhkan dalam pendekatan praktis hanya berupa data historis laporan
keuangan dan rencana penjualan yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Sedangkan pada pendekatan teoritis, input yang dibutuhkan selain kedua hal
tersebut adalah data yang diharapkan di masa mendatang yang merupakan
pengembangan dari rencana penjualan serta kenaikan harga yang diperkirakan
akan terjadi. Perbedaan tersebut menunjukan bahwa pendekatan teoritis dapat
memberikan tingkat keakuratan yang lebih dibandingkan dengan pendekatan
praktis.
Metode lain yang dapat digunakan dalam menyusun proyeksi laporan
keuangan adalah metode least square atau metode kuadrat terkecil. Metode ini
menghendaki jumlah kuadrat penyimpangan antara nilai sebenarnya dan nilai
taksiran yang diperoleh dari trend mencapai harga terkecil. Metode ini
digunakan untuk meramalkan Y dengan perhitungan sebagai berikut :
Y = a + b(x) dimana, a = dan b =
Keterangan :
Y = taksiran nilai trend
a = nilai trend tahun dasar
b = rata-rata pertumbuha nilai trend tiap tahun
x = parameter pengganti waktu
n = jumlah tahun
Sumber : Wahyudi, 2012: 5.
-
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, hal ini dikarenakan
adanya kesesuaian dengan tujuan kegiatan penelitian. Tujuan kegiatan
penelitian ini untuk memperoleh gambaran objek penelitian dalam
mengidentifikasi masalah. Penelitian deskriptif merupakan suatu jenis
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, berlangsung saat ini atau saat masa lampau (Hamdi dan Baharuddin,
2014: 5). Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi atau
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta
hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir, 2014: 43).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan penelitian ini
merupakan penelitian deksriptif yang menggambarkan bagaimana
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja yang diterapkan PT.
Express Transindo Utama Tbk dan bagaimana pengelolaan modal kerja yang
efektif dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan pada periode
mendatang.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah penetapan masalah yang menjadi pusat perhatian
dalam penelitian. Fokus penelitian dapat memberikan batasan serta arahan
studi sehingga objek yang diteliti tidak terlalu luas untuk memecahkan
-
42
masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam memberikan batasan-
batasan pada penelitian ini, fokus dari penelitian ini adalah Laporan
Keuangan PT. Transindo Utama Tbk. periode 2013-2016 yang terdiri dari
Neraca dan Laporan Laba Rugi.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan subjek darimana data
penelitian diperoleh guna menginterprestasikan keadaan objek yang diteliti
dengan tepat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dikutip
oleh peneliti guna kepentingan penelitian (Juliandi et al., 2014: 66). Penelitian
ini menggunakan data sekunder dari perusahaan yang sudah dipublikasikan
secara umum melalui website resmi PT. Express Transindo Utama Tbk.
Bentuk data perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan
dengan manajemen modal kerja yang diterapkan oleh PT. Express Transindo
Utama Tbk. pada periode 2013-2016 yang berupa laporan keuangan
perusahaan.
D. Lokasi Penelitian
Dalam mendapatkan data yang valid dan akurat dalam kegiatan
penelitian ini, maka lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah PT.
Express Transindo Utama Tbk. Peneliti memilih lokasi penelitian ini
dikarenakan perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memiliki
segmen cukup besar dalam industri transportasi angkutan darat khususnya
-
43
taksi, dimana dalam beberapa tahun terakhir perusahaan mengalami
penurunan tingkat profitabilitas. Penurunan profitabilitas perusahaan akan
mengancam tingkat stabilitas kegiatan operasional perusahaan, sehingga perlu
adanya tindakan dalam meningkatkan kemampuan profitabilitas tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu langkah yang penting dalam kegiatan penelitian adalah
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data berkaitan dengan sumber dan
cara yang digunakan peneliti dalam memperoleh data penelitian.
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2014: 153). Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi.
Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan dengan cara melihat,
mempelajari serta menilai data historis (Juliandi et.al., 2014: 68). Data dalam
teknik ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan
dengan sumber dan penggunaan modal kerja.
F. Instrumen Penelitian
Menyusun instrumen penelitian merupakan serangkaian dari prosedur
penelitian yang berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang
diperlukan (Aedi, 2010: 3). Bentuk instrumen penelitian sangat berkaitan
dengan teknik pengumpulan data. Dalam teknik pengumpulan data
menggunakan studi dokumentasi, instrumen penelitian yang dapat digunakan
dapat berupa pedoman dokumentasi yang memuat kategori data yang akan
-
44
dicari dan daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Pedoman ini
digunakan untuk mempelajari dokumen-dokumen dari media atau pihak lain
guna memudahkan menganalisis serta menginterprestasikan data sekunder.
G. Analisis Data
Setelah memperoleh data yang diperlukan, hal selanjutnya dalam
prosedur penelitian adalah menyusun data tersebut secara sistematis. Hal ini
dilakukan agar dapat mempermudah analisis data yang diperoleh. Analisis
data berarti menginterprestaikan data yang telah dikumpulkan dari lapangan
dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu (Juliandi et.al.,
2014: 85). Dalam penelitian ini, tahapan analisis data berupa :
1. Membuat neraca perbandingan guna mengetahui perubahan dalam
komponen modal kerja dan menyusun laporan perubahan modal kerja.
2. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
3. Menganalisis efektivitas modal kerja dengan rasio keuangan yaitu rasio
likuiditas.
a. Current ratio =
b. Quick ratio = -
c. Perputaran piutang = -
d. Perputaran persediaan = -
-
45
e. Perputaran modal kerja =
4. Menganalisis tingkat profitabilitas perusahaan.
a. GPM =
b. OPM =
c. NPM =
d. Total Assets Turnover = × 1 kali
e. Return on Investment =
f. ROE =
5. Menyusun proyeksi laporan keuangan periode mendatang.
6. Menghitung rasio keuangan pada proyeksi laporan keuangan perusahaan
pada periode mendatang.
7. Membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan pada proyeksi laporan
keuangan perusahaan dengan periode sebelumnya.
-
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Profil Perusahaan
PT ExpressTransindo Utama Tbk adalah salah satu perusahaan
terkemuka di Indonesia dalam bidang jasa transportasi darat selama lebih
dari dua dekade. Perusahaan ini didirikan pada 11 Juni 1981 berdasarkan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 99, dengan nama PT Kasih Bhakti
Utama. Kegiatan operasional Perusahaan mulai dijalankan pada April
1989 sebagai anak perusahaan PT Rajawali Corpora.
Perusahaan ini didirikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam bidang jasa transportasi darat. Grup Express menyediakan layanan
transportasi yang berupa taksi dan tambahan transportasi bisnis atau Value
Added Transporation Business (VATB). Operasional Grup Express
berjalan secara profesional dengan model bisnis yang kuat dan pelayanan
yang prima sehingga memberikan kerjasama yang saling menguntungkan
bagi berbagai pihak, khususnya para pengemudi.
Hal tersebut menjadi alasan perusahaan dalam mendapatkan
pengakuan United Nations Development Program (UNDP) atas skema
kemitraan yang unik dan saling menguntungkan bagi perusahaan dan mitra
pengemudinya pada tahun 2008. Pengakuan tersebut diberikan karena
perusahaan telah memberikan kontribusi terhadap penyedia lapangan
pekerjaan serta pembangunan ekonomi dengan melibatkan publik sebagai
-
47
stakeholder. Disamping itu, skema tersebut dinilai efektif bagi operasional
perusahaan.
Grup Express terus menunjukan keunggulannya dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis dengan terus memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para konsumen. Kepercayaan yang diperoleh perusahaan dari
publik menghantarkan Grup Express menjadi perusahaan terbuka pada
tanggal 2 November 2012 dengan kode saham TAXI. Modal saham
terbesar hingga saat ini masih dikuasai oleh Rajawali Corpora (Rajawali
Grup) sebesar 51,0025% dari seluruh modal saham perusahaan.
Inovasi yang tiada henti dalam meningkatkan daya saing perusahaan
dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya dibuktikan
perusahaan dalam mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan
tersebut diberikan sebagai Perusahaan Transportasi Taksi Terinovatif dan
The Most Competitive CEO yang diberikan oleh Majalah Economic
Review di tahun 2014 serta Predikat Best untuk kategori People
Development dan Predikat Good dalam hal HR Transformation dari
Majalah SWA.
PT Express Transindo Utama Tbk mengelola lebih dari 25.000
pengemudi yang terlatih dan lebih dari 11.600 armada yang tersebar di
berbagai wilayah operasional, seperti; Jadetabek, Bandung, Medan,
Surabaya, Semarang, Padang, Bali, dan Lombok melalui perusahaan
asosiasi. Grup Express terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi
pertumbuhan perusahaan dan menghasilkan keuntungan maksimum serta
-
48
memberikan nilai tambah bagi stakeholder perusahaan. Hal tersebut
dilakukan perusahaan dengan mengembangkan berbagai model layanan
transportasi.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT Express Transindo Utama Tbk adalah menjadi
perusahaan transportasi darat utama di Indonesia yang memberikan
keuntungan maksimal bagi para pemangku kepentingan : pemerintah,
pemegang saham, mitra kemudi, karyawan, pelanggan dan masyarakat.
Misi PT. Express Transindo Utama Tbk adalah menyediakan layanan
transportasi darat yang terintegrasi secara rofesional berdasarkan nilai-nilai
perusahaan dan tata kelola perusahaan yang baik, dengan memegang erat
etika bisnis untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan.
3. Nilai-Nilai Perusahaan
Grup Express memiliki nilai-nilai yang diterapkan sebagai pedoman
dalam berperilaku di perusahaan, nilai-nilai tersebut terdiri dari
Kepedulian, Kerja sama, Ketekunan, Komitm