ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

111
ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATIKARYA NATSUME SOSEKI NATSUME SOSEKI NO SAKUHIN NO “KOKORO” TO IU SHOUSETSU NO KOUZOU NO BUNSEKI SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang ilmu Sastra Jepang Oleh: Riri Anggraini 130708050 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Transcript of ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

Page 1: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

ANALISIS STRUKTURAL NOVEL “RAHASIA HATI” KARYA NATSUME

SOSEKI

NATSUME SOSEKI NO SAKUHIN NO “KOKORO” TO IU SHOUSETSU NO

KOUZOU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam

bidang ilmu Sastra Jepang

Oleh:

Riri Anggraini

130708050

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat

dan hidayah-Nya penulis diberikan kesehatan selama mengikuti perkuliahan hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Struktural

Novel “Rahasia Hati” Karya Natsume Soseki” ini penulis susun sebagai salah satu

syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima

bantuan baik moril, materi, ide, serta nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih, penghargaan dan

penghormatan kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Imu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D., selaku Ketua Program

Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D., selaku pembimbing sekaligus

Dosen Penasehat Akademik, yang selalu memberikan waktu dan

pemikirannya dalam membimbing, mengarahkan serta memberikan saran-

saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Semua Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

ii

kepada penulis selama masa perkuliahan. Dan juga kepada staf pegawai di

Program Studi Sastra Jepang yang telah banyak membantu kelancaran

administrasi penulis.

5. Ayahanda Jaka Utama dan ibunda Mursiem yang dengan kasih sayangnya

selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dan selalu

mendoakan penulis sampai penulis dapat menyelesaikan studinya dan

dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada adik Dede Prabowo yang

memberikan dukungan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

6. Sepupu terbaik Nova Monica yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk mendukung dan memberikan semangat hingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat terbaik Diah Rahmawati, Siti Rahmah, sahabat SMA dan

SMP yang selalu mendukung, menyemangati serta menghibur penulis

disaat susah.

8. Teman-teman mahasiswa/i Sastra Jepang stambuk 2013, Rini Dwi Astuti

yang selalu menegur saat penulis melakukan kesalahan, teman berdebat

dalam semua hal baik, dan selalu menyemangati penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini. Untuk Eka Putra Setiawan yang telah baik hati

meminjamkan laptop dan menyemangati penulis. Nindia Kartika Syahfitri,

Fitriani, Sitta Rouli Simanjuntak, Egin Hardianti, Akrimi Mastwa, Novia

Syahfitri, Aisyah Aini Siregar, Rizky Daniati Harahap, Maya Kresensia

Sinaga, Virginia, Nelli, serta teman-teman yang lain yang tidak dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

iii

penulis sebut namanya satu persatu. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh

Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dalam segi isi maupun dalam uraiannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini

nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca khususnya

mahasiswa/i Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2017

Penulis

Riri Anggraini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................................ 6

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ......................................................... 7

1.4.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1.4.2 Kerangka Teori ........................................................................... 9

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 14

1.5.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 14

1.5.2 ManfaatPenelitian ..................................................................... 14

1.6 Metode Penelitian ....................................................................................... 14

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL “RAHASIA HATI”

DALAM KAJIAN STRUKTURAL DAN BIOGRAFI PENGARANG

2.1 Pengertian Novel ........................................................................................ 16

2.2 Struktur Cerita Novel .................................................................................. 17

2.2.1 Tema ......................................................................................... 18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

v

2.2.2 Alur .......................................................................................... 20

2.2.3 Penokohan ................................................................................. 21

2.2.4 Sudut Pandang ........................................................................... 23

2.2.5 Gaya Bahasa ............................................................................. 24

2.2.6 Amanat ..................................................................................... 24

2.3 Setting Novel Rahasia Hati........................................................................ 25

2.4 Kajian Struktural Sastra ............................................................................ 27

2.5 Biografi Pengarang .................................................................................... 29

BAB III ANALISIS STRUKTURAL NOVEL “RAHASIA HATI” KARYA

NATSUME SOSEKI

3.1 Ringkasan Cerita........................................................................................ 31

3.2 Analisis Tema, Alur, Penokohan, Latar, Sudut Pandang, serta

Amanat dalam Novel “Rahasia Hati” ........................................................ 36

3.2.1 Analisis Tema dalam Novel “Rahasia Hati” ................................. 36

3.2.2 Analisis Alur dalam Novel “Rahasia Hati” ................................... 38

3.2.3 Analisis Penokohan dalam Novel “Rahasia Hati” ......................... 48

3.2.4 Analisis Latar dalam Novel “Rahasia Hati” .................................. 76

3.2.5 Analisis Sudut Pandang dalam Novel “Rahasia

Hati” .............................................................................................. 83

3.2.6 Analisis Amanat dalam Novel “Rahasia Hati” .............................. 85

3.3 Analisis Keterkaitan antar Unsur Tema, Alur, Penokohan, Latar, Sudut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

vi

Pandang, serta Amanat yang Mendasari Struktur Cerita yang Utuh

dalam Novel “Rahasia Hati” Karya Natsume Soseki ............................... 88

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 93

4.2 Saran ......................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini

1994:3). Menurut Luxemburg dan Willem (1992 : 23), sastra dapat dipandang

sebagai suatu gejala sosial, sastra yang ditulis dalam kurun waktu tertentu

langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat pada zaman itu. Dalam

gejala sosial di kehidupan bermasyarakat tersebut, masyarakat cenderung

menghasilkan buah pikiran berupa karya yang indah yang kita kenal sebagai karya

sastra. Karya sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat yang dapat

mencerminkan dan mengekspresikan hidup.

Karya sastra diasumsikan sebagai fenomena yang memiliki struktur yang

saling terkait satu sama lain. Struktur tersebut memiliki bagian yang kompleks,

sehingga pemaknaan harus diarahkan ke dalam hubungan antarunsur secara

keseluruhan (Endraswara, Suwardi 2003:49). Unsur-unsur pembentuk karya sastra

meliputi alur, latar, penokohan, tema, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut akan

membentuk satu kesatuan yang utuh. Pradopo (1993:118-119), menyatakan

bahwa “karya sastra merupakan sebuah struktur, yang merupakan bangunan yang

bersistem, antar unsur yang satu dan yang lain menunjukkan hubungan timbal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

2

balik dan saling menentukan. Keutuhan unsur dalam karya sastra bukan hanya

merupakan kumpulan benda yang berdiri sendiri, melainkan yang saling terkait.”

Karya sastra dibagi menjadi dua jenis, karya sastra yang bersifat non fiksi

dan fiksi. Karya sastra non fiksi adalah sebuah tulisan atau karangan yang

dihasilkan dalam bentuk cerita nyata atau cerita kehidupan sehari hari yang

dituangkan dalam bentuk tulisan dengan kata lain faktual. Hal–hal yang

terkandung di dalamnya adalah nyata dan benar-benar ada dalam kehidupan.

Karya sastra non fiksi berupa puisi, lagu dan drama. Karya sastra fiksi adalah

suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan, sehingga mampu

mengembangkan daya imajinasi. Karya sastra fiksi berupa komik, cerpen, esai,

cerita rakyat dan novel.

Salah satu bentuk karya sastra fiksi yang banyak diminati oleh masyarakat

adalah novel. Novel merupakan sastra yang dibangun melalui berbagai unsur

instrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik bersumber pada teks sastra itu sendiri,

sedangkan unsur ekstrinsik berasal dari sumber-sumber di luar karya sastra.

Unsur-unsur tersebut akan membangun novel secara totalitas. Nurgiyantoro

(2005:4), menyatakan bahwa “novel sebagai sebuah karya sastra menawarkan

sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang

dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan

penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya bersifat

imajinatif.” Penelitian sastra yang memfokuskan pembahasannya pada unsur

instrinsik suatu karya sastra biasanya menggunakan pendekatan strukturalisme.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

3

Menurut Suwardi Endaswara (2011 : 49), strukturalis pada dasarnya

merupakan cara berfikir tentang dunia yang terutama berhubungan dengan

tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Dalam pandangan ini karya sastra

diasumsikan sebagai fenomena yang memiliki struktur yang terikat satu sama lain.

Kodrat struktur itu akan bermakna apabila dihubungkan dengan struktur lain.

Struktur tersebut memiliki bagian yang kompleks, sehingga pemaknaan harus

diarahkan ke dalam hubungan antar unsur secara keseluruhan.

Berdasarkan konsep struktural dari sebuah karya sastra terutama novel,

penulis mencoba mengambil kesimpulan bahwa novel yang baik secara struktural

adalah novel yang memiliki unsur-unsur yang jelas baik itu tema, alur,

penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat serta memiliki keterkaitan antar

unsur-unsur tersebut sehingga menciptakan makna yang menyeluruh.

Salah satu novel yang memiliki struktur yang baik adalah novel "Rahasia

Hati" karya Natsume Soseki yang merupakan sastrawan Jepang. Novel ''Rahasia

Hati'' dalam versi bahasa Jepang berjudul Kokoro, dan sudah diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia oleh Hartojo Andangjaja. Novel ini menceritakan tentang

tokoh “aku” yang memulai persahabatan dengan seseorang yang ia panggil

„Sensei‟. Sensei adalah seorang yang misterius, ia menyimpan rahasia-rahasia

yang membuatnya merasakan kesepian di sepanjang hidupnya. Tokoh “aku”

mulai tertarik dengan rahasia-rahasia yang disimpan Sensei. Tokoh Sensei yang

menjadi tokoh utama di dalam novel ini memiliki cara pandang yang cukup

eksentrik terhadap manusia. Suatu ketika ia pernah mengatakan bahwa manusia

sebaik apapun, jika ia digoda terus-menerus, bisa menjadi manusia yang jahat,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

4

terutama jika hal itu berkaitan dengan uang. Hal ini dikarenakan pada masa muda

Sensei yang pernah berselisih dengan pamannya sendiri berhubungan dengan

uang. Ia kemudian banyak bercerita dengan tokoh “aku” di dalam novel “Rahasia

Hati” ini tentang pengalaman masa lalunya dan bagaimana kesehariannya serta

semua rahasia-rahasia yang menggangu hidupnya selama ini.

Setelah penulis baca, novel Rahasia Hati jika dilihat dari segi struktural

memiliki tema yang baik karena didukung oleh alur yang baik. Tema yang

menceritakan kesepian hidup di dunia modern, dan alur yang terdapat dalam novel

ini sangat baik karena tahapan peristiwa tersusun secara berurutan mulai dari

exposition sampai dengan falling action. Latar pada novel juga menarik dan jelas.

Menggunakan sudut pandang orang pertama yang diperankan oleh tokoh Aku,

serta amanat yang tersampaikan dengan jelas karena didukung oleh alur yang

baik. Namun, penulis menemukan ketidakpuasan pada unsur penokohan yang

terdapat ketidakseimbangan antar tokoh. Terdapat tokoh protagonis lebih banyak

dibandingkan dengan tokoh antagonis. Hal ini membuat cerita menjadi monoton

karena terdapat ketidakseimbangan pada unsur penokohan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas

novel Rahasia Hati dengan pendekatan struktural yang meneliti unsur tema, alur,

penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat yang terkandung dalam novel

''Rahasia Hati'' ini, serta mengkaji sejauh mana keterkaitan antar unsur novel

tersebut. Untuk itu penulis akan membahasnya dalam skripsi dengan judul

“ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME

SOSEKI.’’

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

5

1.2 Rumusan Masalah

Novel “Rahasia Hati” karya Natsume Soseki ini memiliki tema yang

menggambarkan kesunyian hidup di dunia modern. Penokohan tokoh utama

dalam novel ini adalah seorang Sensei yang sangat tersiksa karena rasa bersalah

pada seseorang yang menjadi rahasia dalam dirinya, sehingga ia memilih untuk

mengasingkan diri dari dunia modern dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh

diri. Tokoh utama yang digambarkan oleh pengarang memiliki rahasia-rahasia

dalam hidupnya sehingga menyebabkan perubahan sikap yang misterius pada

dirinya.

Novel ini memiliki unsur-unsur yang jelas dan saling berkaitan antar satu

unsur dengan unsur yang lain. Dengan tema yang menceritakan kesepian hidup di

dunia modern, dan didukung oleh alur cerita yang baik karena tahapan peristiwa

tersusun secara berurutan mulai dari exposition sampai dengan falling action.

Latar pada novel juga menarik dan jelas. Menggunakan sudut pandang orang

pertama yang diperankan oleh tokoh Aku, serta amanat yang tersampaikan dengan

jelas karena didukung oleh alur yang baik. Namun, penulis menemukan

ketidakpuasan pada unsur penokohan yang terdapat ketidakseimbangan antar

tokoh. Penokohan protagonis lebih banyak dibandingkan dengan tokoh antagonis.

Hal ini membuat cerita menjadi monoton karena terdapat ketidakseimbangan pada

unsur penokohan.

Secara keseluruhan dilihat dari sudut pandang struktural, unsur-unsur yang

terkandung dalam novel Rahasia Hati ini seperti tema, alur, latar, sudut pandang,

serta amanat sudah merupakan struktur yang baik. Kecuali pada unsur penokohan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

6

yang tidak seimbang membuat novel ini kurang begitu baik secara struktural

dalam unsur penokohan.

Berdasarkan uraian pada rumusan masalah, maka penulis merumuskan

masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, serta amanat yang

terkandung dalam novel “Rahasia Hati”

2. Bagaimana keterkaitan antar antar unsur tema, alur, penokohan, latar,

sudut pandang, serta amanat yang mendasari struktur cerita yang utuh

dalam novel “Rahasia Hati”

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam setiap penelitian dibutuhkan adanya pembatas masalah agar

pembahasan tidak terlalu meluas sehingga dapat menyulitkan pembaca untuk

memahami pokok permasalahan yang akan dibahas.

Penulis menggunakan novel yang ditulis oleh Natsume Soseki dengan

judul Kokoro dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Rahasia

Hati oleh Hartojo Andangdjaja. Diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia

cetakan I pada Mei 2016 dengan tebal halaman sebanyak 265 lembar. Sesuai

dengan judul proposal skripsi ini, penulis akan membatasi pembahasan mengenai

kajian struktural pada novel yang berjudul ''Rahasia Hati''.

Dalam pembahasannya penulis lebih menitikberatkan kepada analisis

tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, serta amanat yang terdapat dalam

novel tersebut. Juga membahas keterkaitan antar tema, alur, penokohan, latar,

sudut pandang, serta amanat yang terkandung dalam novel Rahasia Hati. Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

7

tidak membahas gaya bahasa karena penelitian ini tidak mengarah pada linguistik.

Agar pembahasannya lebih jelas dan akurat, maka penulis menjelaskan juga pada

Bab II mengenai pengertian novel, struktur cerita novel, setting novel “Rahasia

Hati”, kajian struktural sastra dan biografi pengarang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Abrams dalam Pradopo (2005 : 63) menyebutkan analisis dan penafsiran

tidak dapat dipisahkan secara mutlak karena analisis itu merupakan salah satu

sarana penafsiran di samping paraphrase dan komentar. Analisis dipisahkan dari

penafsiran karena analisis merupakan sarana penafsiran yang khusus, yang

memerlukan uraian panjang lebar. Dengan analisis ini makna karya sastra dapat

ditafsirkan dengan lebih jelas, karya sastra dapat dikonkretisasikan dengan sebaik

baiknya meskipun analisis tidak dapat berdiri sendiri dengan konkretisasi karya

sastra. Ada bermacam-macam analisis dalam mengkritik karya sastra. Di dalam

analisis berikut dipergunakan penafsiran dari salah satu sudut pandang, yaitu

sudut pandang objektif yang sifatnya struktural.

Junus dalam Siswanto (2008 : 183) mengatakan bahwa pendekatan

objektif adalah pendekatan karya sastra yang menitikberatkan kajiannya pada

karya sastra. Pembicaraan kesusastraan tidak akan ada bila tidak ada karya sastra.

Karya sastra menjadi sesuatu yang inti. Analisis struktural bertujuan untuk

membongkar dan memaparkan secara cermat, detail dan mendalam mungkin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

8

keterkaitan dan keterjalinan semua analisis aspek karya sastra yang bersama-sama

menghasilkan makna yang menyeluruh (Teeuw, 1984 : 135). Pendekatan

struktural merupakan pendekatan instrinsik, yakni membicarakan karya tersebut

pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut

meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang

sosial, sejarah, dan segala hal yang ada diluar karya sastra (Satoto, 1993 : 32).

Dalam penelitian ini, unsur karya sastra yang akan dianalisis adalah tema,

penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Dalam sebuah novel, tema

merupakan gagasan utama yang dikembangkan dalam sebuah plot. Hampir semua

gagasan yang ada dalam hidup ini bisa dijadikan tema, sekalipun dalam

praktiknya tema-tema yang paling sering diambil adalah beberapa aspek dalam

kehidupan, seperti ambisi, kesetiaan, kemunafikan, frustasi, dan sebagainya.

Tokoh cerita menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (1995:165) adalah orang yang

ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan

memiliki kualitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan

dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Plot/alur merupakan unsur

fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang

terpenting diantara unsur-unsur fiksi yang lain. Tinjauan struktural terhadap karya

sastra lebih ditekankan pada pembicaraan alur. Menurut Stanton dalam

Nurgiyantoro (1995:113) plot/alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian,

namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akkibat, peristiwa yang

satu menyebabkan atau disebabkan oleh peristiwa yang lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

9

Penelitian terhadap novel “Rahasia Hati” karya Natsume Soseki pernah

dilakukan sebelumnya oleh Amira Agustin Koci Maheni (Skripsi Universitas

Negeri Surabaya, 2001) dengan judul “Aspek Sosiologis dalam Novel Kokoro

(Rahasia Hati) Karya Natsume Soseki”. Selain itu terdapat juga penelitian oleh

Kusmawati (Skripsi Univer sitas Negeri Surabaya, 2003) dengan judul “Analisis

Kecerdasan Emosional Tokoh Sensei dalam Novel Kokoro (Rahasia Hati) Karya

Natsume Soseki”. Sejauh pengamatan penulis, belum ada penelitian yang

mengkaji novel “Rahasia Hati” karya Natsume Soseki menggunakan pendekatan

struktural sastra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa skripsi ini adalah yang

pertama menganalisis novel “Rahasia Hati” dengan menggunakan analisis

struktural.

1.4.2 Kerangka Teori

Untuk dapat menganalisis suatu karya sastra dibutuhkan sebuah

pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis sebuah

karya sastra. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan

struktural yang akan dikaitkan dengan konsep tema, penokohan, alur, latar, sudut

pandang, dan amanat. Pradopo (2002 : 21) mengatakan bahwa metode struktural

merupakan metode penelitian kritik objektif. Penelitian sastra dengan metode ini

berupa penelitian struktur karya sastra beserta kompleksitasnya. Penelitian makna

tiap unsurnya berdasarkan koherensinya dengan unsur lain dalam struktur

tersebut. Teeuw dalam Siswanto (2008 : 185) menyatakan analisis struktural

bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secara cermat, detail, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

10

mendalam mungkin keterkaitan semua analisis aspek-aspek karya sastra yang

bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Aspek-aspek atau biasa disebut

unsur-unsur karya sastra terutama yang terdapat dalam novel menurut

Mukarovsky dan Vodica (dalam Ratna, 2004 : 93), menyebutkan bahwa unsur-

unsur yang terdapat dalam novel diantaranya adalah tema, alur atau plot,

penokohan atau perwatakan, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.

Dengan demikian, penulis akan menggunakan konsep tema menurut Aminuddin,

konsep alur menurut Montage dan Henshaw, konsep penokohan dan latar menurut

Nurgiyantoro, konsep sudut pandang menurut Pratiwi, serta konsep amanat

menurut Siswanto sebagai berikut.

Menurut Aminuddin dalam Siswanto (2008 : 16), tema adalah ide yang

mendasari suatu cerita. Tema berperanan sebagai pangkal tolak pengarang dalam

memaparkan karya rekaan yang diciptakannya. Cara paling efektif untuk

mengenali tema sebuah karya sastra adalah dengan mengamati secara teliti setiap

konflik yang ada di dalamnya.

Stanton dalam Nurgiyantoro (1995 : 113), menyatakan bahwa plot atau

alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya

dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau

menyebabkan terjadinya perisiwa yang lain. Montage dan Hensaw dalam

Aminuddin (2000 : 84), menyatakan bahwa tahapan peristiwa dalam plot suatu

cerita dapat tersusun dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

11

a. Exposition, yaitu tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat

terjadinya peristiwa serta perkenalan dari setiap pelaku yang mendukung

cerita.

b. Inciting Force, yaitu ketika timbul kekuatan, kehendak maupun perilaku

yang bertentangan dari pelaku.

c. Rising Action, yaitu situasi panas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai

berkonflik.

d. Crisis, yaitu dimana situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi

gambaran nasib oleh para pengarangnya.

e. Climax, yaitu situasi puncak ketika konflik berada dalam kadar yang

paling tinggi hingga para pelaku itu mendapatkan kadar nasibnya itu

sendiri.

f. Falling Action, yaitu kadar konflik sudah menurun sehingga ketegangan

dalam cerita sudah mulai mereda sampai menuju conclution atau

penyelesaian cerita.

Unsur penokohan mencakup pada tokoh, perwatakan, dan bagaimana

penempatan dan pelukisannya dalam cerita (Nurgiyantoro, 2007 : 166). Berikut

jenis-jenis tokoh dapat dibagi sebagai berikut:

1. Berdasarkan Segi Peranan atau Tingkatan Pentingnya

a) Tokoh Utama, yaitu tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam prosa

dan menentukan perkembangan alur secara keseluruhan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

12

b) Tokoh Tambahan, yaitu tokoh yang permunculannya lebih sedikit dan

kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama secara

langsung ataupun tidak langsung.

2. Berdasarkan Segi Fungsi Penampilan Tokoh

a) Tokoh Protagonis, yaitu tokoh utama yang merupakan pembawa nilai-nilai

yang ideal bagi pembaca.

b) Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penyebab terjadinya konflik.

Fiksi sebagai sebuah dunia yang membutuhkan penokohan, alur, dan juga

latar. Unsur-unsur latar menurut Nurgiyantoro (1995 : 227), dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Berikut ulasan tentang unsur-

unsur latar yaitu:

a. Latar Tempat

Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya sastra fiksi. Unsur tempat yang digunakan berupa tempat

dengan nama tertentu, atau lokasi tertentu.

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungab dengan masalah ''kapan'' terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra. Masalah ''kapan'' tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa (Nurgiyantoro, 1995 : 230).

c. Latar Sosial

Latar sosial mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

13

kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah sosial dalam lingkup

yang kompleks, berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, keyakinan, pandangan

hidup, cara berfikir dan bersikap. Di samping itu, latar sosial juga berhubungan

dengan status sosial tokoh yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk

menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita

dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995 :

248).

Pratiwi menyatakan terdapat tiga macam sudut pandang, yaitu:

1. Sudut pandang orang pertama, ialah pengarang menampilkan tokoh dalam

ceritanya menggunakan orang pertama, seperti aku, saya.

2. Sudut pandang orang ketiga, ialah pengarang menampilkan tokoh dengan

menggunakan orang ketiga seperti dia, ia, atau nama orang.

3. Sudut pandang orang ketiga serba tahu, ialah pengarang seolah-olah serba

tahu sehingga pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku dan

pikiran semua tokoh.

Kemudian menurut Siswanto (2008 : 162), amanat adalah gagasan yang

mendasari sebuah karya sastra, pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

kepada pembaca atau pendengar. Dengan menggunakan teori pendekatan

struktural, penulis akan menganalisis tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang,

amanat, serta keterkaitan antar unsur yang terdapat dalam novel “Rahasia Hati”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

14

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat

yang terkandung dalam novel “Rahasia Hati”

2. Untuk mendeskripsikan keterkaitan antar unsur tema, alur, penokohan,

latar, sudut pandang, serta amanat yang mendukung satu sama lain

membentuk cerita yang utuh dalam novel “Rahasia Hati”

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah pemahaman kita dalam menganalisis sebuah karya

sastra berdasarkan pendekatan struktural sastra.

2. Sebagai bahan acuan pembelajaran mahasiswa lain yang mengkaji karya

sastra melalui kajian struktural sastra.

3. Memperkaya pengkajian dan mengapresiasikan karya sastra, khususnya

terhadap novel Jepang.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan

dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis bahkan

juga diperbandingkan (Ratna, 2004:53). Metode ini juga berfungsi untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

15

memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan, mengkaji dan

menginterpretasikan data.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

library research atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik

pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,

catatan-catatan, laporan-laporan, yang ada hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan (Nazir, 1998:111). Kemudian buku-buku tersebut dibaca dan dicari

teori yang berhubungan dengan penelitian mengenai analisis novel Rahasia Hati

berdasarkan pendekatan struktural sastra. Teknik kepustakaan yang digunakan

untuk mengumpulkan data yang berguna untuk mendukung teori, penulis

mengumpulkan dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumber-

sumber kepustakaan tersebut berasal dari buku, hasil hasil penelitian (skripsi) dan

sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet).

Maka berdasarkan hal yang telah penulis jelaskan di atas, langkah-langkah

yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah:

1. Membaca dan memahami isi cerita dalam novel “Rahasia Hati” karya

Natsume Soseki.

2. Merumuskan permasalahan yang akan menentukan arah penelitian.

3. Mencari data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu mencari

data tentang kajian pendekatan struktural sastra, dan teori-teori yang

diperlukan dalam penelitian ini.

4. Menyusun seluruh data tersebut menjadi sebuah laporan skripsi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

16

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL RAHASIA HATI DAN KAJIAN

STRUKTURAL

2.1 Pengertian Novel

Istilah novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella, yang mengandung

makna harfiah sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai

cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2009 : 9). Lebih

jauh, Nurgiyantoro (2009 : 10) menambahkan dewasa ini novel dideskripsikan

sebagai sebuah karya prosa fiksi yang cukup panjang namun tidak terlalu panjang

dan terlalu pendek.

Sebagaimana karya sastra yang lain, novel menawarkan berbagai macam

permasalahan yang dialami dalam kehidupan manusia. Novel, atau yang sering

kali disebut karya fiksi, merupakan bentuk penceritaan kehidupan manusia dan

kemanusiaan yang bersifat fragmentaris, teknik pengungkapannya padat, dan

pembentuk strukturnya bersifat padu. Koherensi dan kepaduan unsur cerita

membentuk suatu totalitas merupakan faktor penentu keindahan dan keberhasilan

novel sebagai karya sastra fiksi (Nurgiyantoro 1995 : 4). Unsur karya fiksi novel

dapat diklasifikasikan menjadi unsur bentuk dan unsur isi. Unsur bentuk adalah

semua elemen linguistik yang digunakan untuk menuangkan isi ke dalam unsur

fakta cerita, sarana cerita, tema cerita, sedangkan unsur isi adalah ide dan emosi

yang dituangkan ke dalam karya sastra (Wellek dan Warren, 1993 : 140).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

17

Nurgiyantoro (1995 : 18-19), membagi novel dalam dua kategori, yaitu

novel populer dan novel serius. Novel pepoluer adalah novel yang populer pada

masanya dan banyak penggemarnya, khususnya pembaca dikalangan remaja.

Novel populer tidak menampilkan permasalahan kehidupan secara lebih intens,

tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan. Bersifat sementara dan cepat

ketinggalan zaman dengan munculnya novel-novel baru yang lebih populer pada

masa sesudahnya. Novel serius adalah novel yang dapat memberikan serba

kemungkinan. Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan dalam

novel jenis ini diungkapkan sampai ke inti hakikat kehidupan yang universal.

Disamping memberikan hiburan, novel serius juga terimplisit tujuan untuk

memberikan pengalaman yang berharga kepada pembaca dan mengajaknya untuk

meresapi dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan

yang dikemukakan. Novel "Rahasia Hati" ini termasuk ke dalam salah satu novel

serius. Bahwa pengarang mengangkat nilai yang mungkin dihadapi oleh

masyarakat atau pembaca sehingga pembaca mengetahui isi-isi pesan yang

terdapat dalam novel ini.

2.2 Struktur Cerita Novel

Pradopo (2002 : 21) mengatakan bahwa struktural merupakan penelitian

kritik objektif. Yaitu penelitian yang mencari makna tiap unsurnya berdasarkan

koherensinya dengan unsur lain dalam struktur tersebut. Teeuw dalam Siswanto

(2008 : 185) menyatakan analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan

memaparkan secara cermat, detail, dan mendalam mungkin keterkaitan semua

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

18

analisis aspek-aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna

menyeluruh. Strukturalisme adalah cara berpikir tentang dunia yang terutama

berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi unsur dalam suatu karya sastra yaitu

cerpen, novel, roman, dan sebagainya (http://www.wikipediaindonesia.com).

Novel merupakan hasil karya seorang sastrawan melalui suatu proses

kreatif sastra yang disusun dalam alur tertentu dan dibangun oleh beberapa unsur

yang selalu terkait, sehingga menjadi satu kesatuan yang padu dan utuh. Unsur-

unsur yang membangun suatu novel itu (unsur struktur) meliputi: tema, alur,

penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat (http://forumguru

nusantara.blogspot.co.id/pengertian-dan-unsur-struktural-novel)

2.2.1 Tema

Istilah tema menurut Aminuddin (2000 : 91) berasal dari bahasa latin yang

berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema adalah

ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak

pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Sebab itulah

penyikapan terhadap tema yang diberikan pengarangnya dengan pembaca

umumnya terbalik. Seorang pengarang harus memahami tema cerita yang akan

dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca

baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur

signifikan yang menjadi media pemapar tema tersebut. Tema merupakan inti atau

pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita, yang merupakan unsur instrinsik

terpenting dalam novel. Untuk mengetahui tema novel, pembaca harus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

19

mencermati seluruh rangkaian cerita. Tema merupakan gagasan dasar yang

menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur

semantik yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan (Hartoko dan

Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2007 : 68).

Pengertian tema menurut Stanton (1965 : 21) yaitu makna sebuah cerita

yang khusus menerangkan sebagian besar umumnya dengan cara yang sederhana.

Tema menurutnya kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan

utama. Tema dengan demikian dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasna

dasar umum, sebuah karya novel.

Sedangkan Brooks dalam Aminuddin (2000 : 92), mengungkapkan bahwa

dalam mengapresiasikan tema suatu cerita, apresiator harus memahami ilmu-ilmu

humanitis karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi

pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang

bersifat universal. Tema dalam hal ini tidak berada diluar cerita, melainkan

terdapat di dalam cerita itu sendiri. Akan tetapi, keberadaan tema meskipun di

dalam cerita tidaklah terumus dalam satu dua kalimat secara tersurat, tetapi

tersebar dibalik keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa

fiksi.

Berdasarkan berbagai pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya

sastra. Tema merupakan hal yang penting dalam sebuah cerita. Tema akan

menentukan arah tulisan cerita.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

20

Novel yang berjudul “Rahasia Hati” karya Natsume Soseki ini

mengangkat tema kesunyian hidup di dunia modern.

2.2.2 Plot/Alur Cerita

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa

sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita

(Abraham dalam Siswanto, 2008 : 159). Alur sebagai jalinan peristiwa di dalam

karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Jalinan dapat diwujudkan oleh

hubungan temporal (waktu) dan oleh hubungan kausal (sebab-akibat). Alur adalah

rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama yang menggerakkan

jalan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan penyelesaian (Sudjiman dalam

Siswanto, 2008 : 159).

Montage dan Henshaw dalam Aminuddin (2000 : 84) mengatakan bahwa

tahapan-tahapan alur sebagai berikut :

a. Exposition, yaitu tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat

terjadinya peristiwa serta perkenalan dari setiap pelaku yang mendukung

cerita.

b. Inciting Force, yaitu ketika timbul kekuatan, kehendak maupun perilaku

yang bertentangan dari pelaku.

c. Rising Action, yaitu situasi panas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai

berkonflik.

d. Crisis, yaitu dimana situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi

gambaran nasib oleh para pengarangnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

21

e. Climax, yaitu situasi puncak ketika konflik berada dalam kadar yang

paling tinggi hingga para pelaku itu mendapatkan kadar nasibnya itu

sendiri.

f. Falling Action, yaitu kadar konflik sudah menurun sehingga ketegangan

dalam cerita sudah mulai mereda sampai menuju conclution atau

penyelesaian cerita.

Menurut Nurgiyantoro (1995 : 153-163), menyatakan bahwa berdasarkan

susunannya, alur dibagi atas beberapa jenis, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur

campuran. Alur maju adalah alur yang susunannya dimulai dari peristiwa awal

sampai berakhirnya cerita. Alur mundur adalah alur yang susunannya dimulai dari

peristiwa terakhir kemudian kembali pada peristiwa awal, kemudian kembali lagi

ke peristiwa akhir sehingga alur ini disebut juga alur flash back. Lalu, alur

campuran adalah alur yang di dalamnya diawali dari awal cerita sampai

pertengahan cerita. Kemudian sesampainya ditengah cerita, mundur kebelakang

menceritakan peristiwa yang telah lalu, setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa

sebelumnya. Demikian seterusnya sampai cerita berakhir. Adapun jenis alur yang

digunakan dalam novel “Rahasia Hati” ini adalah alur campuran dan urutan cerita

berurutan mulai dari Exposition sampai dengan Falling Action..

2.2.3 Penokohan

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan

sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita, sedangkan cara sastrawan

menampilkan tokoh disebut penokohan (Aminuddin dalam Siswanto, 2008 : 142).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

22

Penokohan lebih luas pengertiannya dari pada istilah tokoh cerita. Bagaimana

perwatakannya, penempatannya, dan pelukisannya dalam sebuah cerita, sehingga

memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus

mengarah pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam cerita

(Nurgiyantoro, 2005 : 27).

Menurut Nurgiyantoro (2007 : 176), tokoh dapat digolongkan berdasarkan

masing-masing peranannya. Dilihat dari segi keterlibatan dalam keseluruhan

cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh

tambahan.

a. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam

novel yang bersangkutan. Merupakan tokoh yang paling banyak

diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai

kejadian. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan

berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, maka sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan. Dan selalu hadir sebagai

pelaku, atau yang dikenai kejadian dan konflik.

b. Tokoh tambahan adalah tokoh yang membantu tokoh utama dalam

penceritaan dan hanya muncul beberapa kali saja dalam cerita novel.

Dilihat dari fungsi penampilan tokoh, dapat dibedakan ke dalam tokoh

protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang paling

dikagumi serta membawa nilai-nilai atau norma-norma yang ideal bagi pembaca

untuk menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan-harapan

sebagai pembaca. Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

23

terjadinya konflik atau tokoh yang tidak sesuai dengan pandangan hidup, tidak

membawa nilai-nilai yang ideal bagi pembaca (Nurgiyantoro, 2007 : 179).

Dalam novel "Rahasia Hati", tokoh utama yang digunakan dalam analisis

ini berperan sebagai tokoh Sensei dan tokoh "aku" yang banyak disoroti tentang

perjalanan hidupnya. Serta tokoh tambahan yang berperan sebagai Ojosan,

Okusan (ibu dari Ojosan), ayah dari tokoh “aku”, dan K.

2.2.4. Sudut Pandang

Aminuddin (2000 : 90) mengatakan bahwa sudut pandang adalah cara

pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya. Cara atau

pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,

tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk sebuah cerita dalam

sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Suroto (1989 : 96) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sudut

pandang adalah kedudukan atau posisi pengarang dalam cerita tersebut. Dengan

kata lain, posisi pengarang menempatkan dirinya dalam cerita tersebut. Apakah ia

ikut terlihat langsung dalam cerita itu atau hanya sebagai pengamat yang berdiri

diluar cerita.

Pratiwi membagi sudut pandang pengarang dalam suatu cerita menjadi

1. Sudut pandang orang pertama, ialah pengarang menampilkan tokoh dalam

ceritanya menggunakan orang pertama, seperti aku, saya.

2. Sudut pandang orang ketiga, ialah pengarang menampilkan tokoh dengan

menggunakan orang ketiga seperti dia, ia, atau nama orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

24

3. Sudut pandang orang ketiga serba tahu, ialah pengarang seolah-olah serba

tahu sehingga pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku dan

pikiran semua tokoh.

Dalam hal ini, sudut pandang yang digunakan pengarang pada novel

“Rahasia Hati” adalah sudut pandang orang pertama.

2.2.5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya

dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu

menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan

emosi pembaca (Aminuddin dalam Siswanto, 2008 : 158-159). Ada tiga masalah

yang erat hubungannya dengan pembicaraan gaya bahasa. Pertama, masalah

media beruoa kata dan kalimat. Kedua, masalah hubungan gaya dengan makna

dan keindahannya. Ketiga, seluk beluk ekspresi pengarangnya sendiri yang akan

berhubungan erat dengan masalah individual kepengarangan, maupun konteks

sosial masyarakat yang melatarbelakanginya (Aminuddin dalam Siswanto, 2008 :

159). Dalam penelitian ini, penulis tidak membahas tentang gaya bahasa. Karena

penelitian ini tidak mengarah pada linguistik.

2.2.6. Amanat

Amanat atau nilai moral merupakan unsur isi dalam karya fiksi yang

mengacu pada nilai-nilai sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan yang

dihadirkan pengarang melalui tokoh-tokoh di dalam cerita (Kenny dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

25

Nurgiyantoro, 2009 : 321). Amanat menurut Aminuddin (2000 : 44), adalah

pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita, baik tersurat

maupun tersirat. Berdasarkan pengertian tersebut, amanat merupakan pesan yang

dibawa pengarang untuk dihadirkan melalui keterjalinan peristiwa di dalam cerita

agar dapat dijadikan pemikiran maupun bahan perenungan bagi pembaca. Amanat

yang terdapat dalam novel “Rahasia Hati” adalah pengarang ingin menyampaikan

kepada pembaca untuk selalu menghormati orang lain, terlebih orang yang lebih

tua daripada kita. Pengarang juga ingin menyampaikan kepada pembaca untuk

selalu berbakti kepada kedua orang tua. Selain itu, pengarang mencoba

menyampaikan kepada pembaca untuk tidak berputus asa dalam segala keadaan.

2.3 Setting Novel Rahasia Hati

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran

atau mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial

tempat peristiwa-peristiwa itu diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995 :

216). Kenny dalam Siswanto (2008 : 149) mengungkapkan cakupan latar dalam

cerita fiksi yang meliputi penggambaran lokasi geografis, pemandangan, perincian

perlengkapan sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari para tokoh,

waktu berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya sebuah tahun,

lingkungan agama, moral intelektual, sosial, dan emosional para tokoh.

Nurgiyantoro (1995 : 227), mengatakan latar atau setting dapat dibedakan

kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu

masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

26

secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu

sama lain.

1. Latar Tempat

Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa

tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, lokasi tertentu tanpa

nama yang jelas. Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu

haruslah mencerminkan ataupun tidak bertentangan dengan sifat dan keadaan

geografis tempat yanh bersangkutan. Deskripsi tempat secara teliti dan

realistis penting untuk memberi kesan pada pembaca seolah-olah hal yang

diceritakan itu sungguh ada dan terjadi di tempat seperti yang terdapat dalam

cerita.

Latar tempat yang dibahas dalam novel Rahasia Hati ini adalah di Negara

Jepang dengan mengambil beberapa tempat, yaitu Kamakura, Tokyo, dan

Zoshigaya.

2. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau

dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu juga harus dikaitkan

dengan latar tempat dan latar sosial karena pada kenyataannya memang saling

berkaitan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

27

Latar waktu yang digambarkan oleh Natsume Soseki dalam novel Rahasia

Hati ini adalah pada saat liburan musim panas, musim dingin, awal bulan

Sembilan, dan Tahun Baru.

3. Latar Sosial

Latar sosial mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya

fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah

dengan lingkup yang kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat,

tradisi keyakinan, pandangan hidup, dan cara bersikap. Disamping itu, latar

sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan,

misalnya rendah, menengah, atau atas.

Latar sosial yang terdapat dalam novel Rahasia Hati ini adalah adanya

tradisi atau adat yang dilakukan masyarakat Jepang. Yaitu, memainkan alat

musik tradisional seperti koto, dan kebiasaan membakar dupa jika ada

seseorang yang meninggal.

2.4. Kajian Struktural Sastra

Satoto (1993 : 32), mengatakan bahwa pendekatan struktural merupakan

pendekatan instrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang

membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra

sebagai karya yang otonom terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi

pengarang, dan segala hal yang ada diluar karya sastra. Menurut Teeuw (1991 :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

28

135), pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara

kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari

dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan antar unsurnya tersebut dalam

rangka mencapai kebulatan makna.

Menurut Nurgiyantoro (2005 : 36), struktural karya sastra juga menyaran

pada pengertian hubungan antar unsur (instrinsik) yang bersifat timbal balik,

saling menentukan, saling mempengaruhi yang secara bersama membentuk satu

kesatuan yang utuh. Secara sendiri, terisolasi dari keseluruhannya, bahan, unsur,

atau bagian-bagian tersebut tidak penting, bahkan tidak ada artinya. Tiap bagian

akan menjadi penting dan berarti setelah ada dalam hubungannya dengan bagian-

bagian yang lain, serta bagaimana sembangannya terhadap keseluruhan wacana.

Teeuw (1991:61), menyatakan bahwa tujuan analisis struktutal adalah

membongkar dan memaparkan sedalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan

semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna

secara menyeluruh. Sebua karya sastra merupakan totalitas suatu keseluruhan

yang bersifat artistik. Sebuah totalitas yang terdapat dalam karya sastra

mempunyai unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain secara erat

dan saling menguntungkan. Analisis struktural karya sastra dapat dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan unsur-unsur instrinsik yang

membangun karya sastra, seperti tema, penokohan, alur, latar, sudut

pandang, gaya bahasa dan amanat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

29

2. Menjelaskan bagaimana fungsi masing-masing unsur tersebut dalam

menunjang makna keseluruhan karya sastra.

3. Menghubungkan antar unsur tersebut sehingga secara bersama membentuk

sebuah totalitas kemaknaan yang padu.

Strukturalisme mengkaji tentang struktur karya sastra dimana struktur itu

merupakan satu kesatuan yang bulat dengan arti lain tidak dapat berdiri sendiri di

luar daripada struktur itu. Dengan strukturalisme, kita dapat menunjukkan bahwa

setiap unsure mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan struktur itu (http://www.

jendela sastra.com/wawasan/artikel/teori-sastra-struturalis).

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan struktural adalah suatu

pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur

struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau

keterkaitan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna.

2.5 Biografi Pengarang

Natsume kinnosuke atau yang lebih dikenal luas dengan nama Natsume

Soseki adalah salah satu tokoh sastrawan Jepang yang lahir di Tokyo pada tahun

1867. Pada tahun 1890, ia mulai mempelajari sastra Inggris di Tokyo Imperial

University dan di beberapa sekolah lainnya. Ia pun menerima pengangkatan

sebagai guru bahasa Inggris di sekolah guru di Tokyo.

Pada tahun 1895, Souseki pindah ke sebuah desa bernama Matsuyama

yang terletak di pulau Shikoku dan mengajar di sebuah sekolah menengah. Pada

saat itu pula ia mulai menulis haiku dengan menggunakan Souseki. Di desa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

30

Matsuyama, Souseki melamar seoranng wanita bernama Nakane Kyoko yang

kemudian menjadi istrinya. Pada tahun 1900 Souseki mendapatkan beasiswa dari

menteri pendidikan untuk pergi ke Inggris. Souseki tinggal di London kurang

lebih selama dua tahun dan ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk

membaca, awalnya ia mempelajari sastra, namun kemudian ia juga mempelajari

ilmu lain seperti, psikologis dan filsafat. Pada tahun 1903, Souseki kembali ke

Jepang dan mengajarkan sastra Inggris di Tokyo Imperial University.

Novel pertama Souseki merupakan novel yang berjudul Wagahai wa Neko

de Aru (I am a Cat). Novel ini diterbitkan pada tahun 1905. Kemudian pada tahun

1906 ia menerbitkan tiga cerita yaitu, Uzurakugo, Kusamakura dan Nihyakutooka.

Setelah itu masih pada tahun yang sama, Souseki menerbitkan novel yang

berjudul Bocchan yang hingga kini masih populer di masyarakat Jepang.

Pada Februari 1907, Souseki menerima tawaran dari surat kabar Asahi

untuk menjadi seorang penulis cerita, Soseki pun memutuskan untuk berhenti dari

pekerjaannya sebagai pengajar di Universitas.

Pada tahun 1909, Soseki dinobatkan sebagai seniman yang paling banyak

mendapatkan suara pendengar oleh majalah Taiyo, untuk itu ia diberi penghargaan

berupa piala emas. Namun, Soseki menolak penghargaan tersebut. Kemudian

pada tahun 1913 ia menerbitkan Mon dan Kojin. Pada tahun 1914 ia menerbitkan

novel yang berjudul Kokoro dan pada tahun 1916, ia menulis novel yang tidak

sempat ia selesaikan yang berjudul Meian. Soseki pun meninggal saat ia berusia

49 tahun. Dari tahun 1984 hingga 2004, potretnnya menghiasi uang kertas

pecahan 1000 yen (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Natsume_Soseki)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

31

BAB III

ANALISIS STRUKTURAL NOVEL “RAHASIA HATI” KARYA

NATSUME SOSEKI

3.1 Ringkasan Cerita

Aku selalu memanggilnya Sensei, dan dengan pena ditanganku, aku tak

dapat memaksa diriku untuk menulis tentangnya dengan cara lain. Di

Kamakuralah saat liburan musim panas aku pertama kali bertemu dengan Sensei.

Saat itu Sensei sedang melepas pakaiannya untuk berenang di pantai. Sayangnya

aku tidak sempat berbicara dengannya, dan aku baru sempat berkenalan

dengannya beberapa hari kemudian. Begitulah mulanya persahabatan kami.

Sebulan setelah aku kembali ke Tokyo untuk kuliah, aku mulai

mengunjungi Sensei dirumahnya, namun yang ada hanyalah seorang wanita yang

nantinya ku ketahui sebagai istinya. Sesuai dengan informasi dari istrinya, aku

menyusul Sensei ke suatu perkuburan di wilayah Zoshigaya. Ketika aku

menanyakan tentang siapa yang dimakamkan di sana, ia hanya diam. Semakin

hari, sikap Sensei semakin aneh. Dia menjadi lebih pendiam dari yang sudah-

sudah. Pada suatu saat, ia mengatakan padaku bahwa ia adalah manusia yang

sunyi, tapi aku tidak mengerti maksudnya. Tidak jarang ia memintaku untuk tidak

lagi menemuinya, karena menurutnya aku menyesal dihari kemudian. Namun

setiap kali Sensei bersikap seperti itu, aku semakin ingin menjadi lebih dekat

dengannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

32

Setiap kali ada kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Sensei, dia

pasti mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak ku mengerti maknanya. Semua

yang dibicarakan tampak bagiku tidak lepas dari pengalaman hidupnya yang pasti

sangat luar biasa. Pernah suatu kali aku meminta Sensei untuk menceritakan

padaku tentang masa lalunya, namun Sensei mengatakan bahwa belum saatnya

aku mengetahuinya. Sensei hidup dalam keadaan yang tak jelas sama sekali. Ia

tidak punya pekerjaan walaupun ia adalah lulusan Universitas. Namun, ia dapat

menghidupi istrinya dan ia sendiri. Suatu hari aku dimintai oleh Sensei untuk

menjaga istrinya yang tinggal sendirian di rumah karena ia harus pergi menemani

temannya untuk makan malam di luar. Dan pada malam itulah, istri Sensei

membuka seluruh rahasia yang selama bertahun-tahun disimpannya dalam hati

dengan kesedihan yang lembut. Ia merasa bahwa ia penyebab perubahan sikap

Sensei yang semakin membenci manusia dan dunia yang modern ini. Wanita

itupun merasa bahwa ia juga menjadi bagian dari kebencian Sensei.

Di musim dingin aku diminta pulang oleh ibuku, karena penyakit gagal

ginjal yang diderita oleh ayahku semakin parah. Aku berpamitan pada Sensei dan

istrinya karena tidak akan bertemu untuk beberapa lama. Di rumah, ayah tidaklah

separah yang ku bayangkan. Ia masih bisa berjalan seperti biasa, namun yang

berbeda hanyalah aktivitasnya yang sudah sangta dibatasi. Untuk menolong ayah

dalam menjalani hari-harinya, aku selalu menemaninya bermain catur ataupun

berbincang-bincang. Selang beberapa minggu kemudian, aku pun kembali ke

Tokyo.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

33

Sesampainya di Tokyo, aku langsung mengajak Sensei berjalan-jalan. Saat

itu ia menanyakan perihal kesehatan ayahku, tentang harta kekayaan keluargaku

dan tentang bagian harta yang akan aku dapat bila mnanti ayahku sudah tiada.

Aku sangat heran dan bingung pada diri Sensei, namun aku hanya berpikiran

positif bahwa Sensei hanyalah orang yang sedang berusaha menghiburku saat itu.

Pembicaraan kami ketika itu berakhir dengan suatu ketidakjelasan.

Di malam itu, Sensei malah membicarakan perihal kematian denganku dan

istrinya. Nada bicaranya terdengar sangat serius. Ia meminta pendapat istrinya,

siapakah rupanya yang akan meninggalkan dunia ini terlebih dahulu. Namun,

istrinya hanya menanggapinya dengan senyuman dan membalas ucapan Sensei

dengan lelucon. Namun diwajah istrinya yang ku tangkap, aku tahu bahwa

sebenarnya istrinya mulai merasa cemas dan takut pada perkataan Sensei tersebut.

Aku pun jauh semakin heran dengan sikap Sensei itu.

Setibanya di rumah, ku lihat bahwa kondisi ayah tidaklah lebih baik dari

yang terakhir kali ku lihat. Aku pun mulai menulis surat pada abang dan kakku

yang sudah jauh di sana. Aku juga tidak lupa untuk terus menulis surat pada

Sensei dan teman-teman seangkatanku. Namun yang membuatku bingung adalah

Sensei tidak pernah membalas surat yang ku kirim sekian banyak padanya. Suatu

hari, datanglah surat dari salah seorang temanku yang menawarkan pekrjaan

padaku, namun aku harus menjaga ayah sehingga aku pun menolaknya. Selang

beberapa hari, abang dana bang iparku pun datang dan mereka juga sangat

mencemaskan kondisi ayahku. Semakin lama kondisi ayah makin buruk saja. Ia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

34

mulai sering pingsan dan memuntahkan zat aneh berwarna kuning. Puncaknya, ia

pun lupa pada orang disekitarnya, termasuk ibuku.

Ketika aku sedang membantu perawat menjaga ayahku, datanglah surat ari

Sensei. Surat itu amat panjang sehingga aku penasaran dengan isinya. Tidak

cukup beberapa paragraph yang ku baca, aku dikejutkan oleh kata-kata yang

ditulis Sensei. Ia menuliskan bahwa mungkin saat aku membaca suratnya, ia

sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku benar-benar kaget dan langsung pergi ke

stasiun kereta api untuk segera pergi ke Tokyo. Aku sangat penasaran dan ingin

memastikan bahwa sebenarnyaSensei itu dalam kondisi baik-baik saja. Aku

berharap bahwa Sensei hanya sedang ingin bercanda denganku. Di kerata api,

kutulis surat untuk keluargaku bahwa aku harus pergi ke Tokyo pada hari itu.

Setelah itu, aku pun mulai membaca surat Sensei dengan perasaan yang tidak

menentu.

Di dalam surat itu Sensei meminta maaf padaku karena tidak sempat

membalas surat-surat yang ku kirimkan padanya. Ia juga mengatkan padaku

bahwa sudah saatnya aku mengetahui semua tentang dia dan masa lalunya. Sensei

belum lagi berusia dua puluh tahun ketika ia menjadi yatim piatu. Ia adalah anak

tunggal yang hidup di tengah-tengah kekayaan yang melimpah ruah. Sesaat

sebelum ibunya meninggal, ibunya menitipkan Sensei pada pamannya. Sensei

memilih untuk kuliah di Tokyo dan pamannya pun tidak merasa keberatan. Di

musim panas pertama setelah kuliah, ia mendapati bahwa pamannya sudah

memboyong keluarganya untuk tinggal dirumah peninggalan orang tua Sensei.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

35

Pada suatu ketika, pamannya menyuruh Sensei untuk menikahi putrinya

dan pamannya menguasai harta kekayaan Sensei. Ia pun memutuskan untuk

meninggalkan rumah itu dan membawa surat-surat penting perihal haknya sebagai

ahli waris kekayaan itu. Ia pergi jauh dari Tokyo dan tinggal bersama seorang

janda bernama Okusan dan anak gadisnya yang bernama Ojosan. Sensei mulai

menyukai Ojosan tetapi Sensei adalah seorang yang pengecut sehingga ia tidak

pernah mengatakan apapun pada Okusan dan Ojosan.

Selang beberapa waktu setelah itu, ia mengajak sahabatnya yang bernama

“K” untuk tinggal bersamanya dirumah itu. Pada suatu kali, K mengatakan pada

Sensei bahwa ia mencintai Ojosan. Sensei sangat terkejut atas pengakuan

sahabatnya tersebut dan berniat untuk mengungkapkan perasaannya terlebih

dahulu pada Ojosan dengan berpura-pura sakit. Sensei mengakatakan pada

Okusan bahwa ia ingin melamar putrinya. Dan Okusan memberitahu K bahwa

Sensei telah melamar Ojosan.

Malamnya, Sensei sangat terkejut melihat kematian K dikamarnya. Sensei

sangat terpukul dan merasa bersalah karena menurutnya ia adalah penyebab

kematian K. setelah menikah dengan Ojosan pun, ia malah menjadi semakin

menderita seolah istrinya adalah penghubung antara dia dengan K yang mati

secara tragis. Ia begitu kuat merasakan kedosaan seorang manusia dan bersedia

dipukul bahkan oleh orang yang tak dikenal sekalipun.

Ketika keinginan akan hukuman itu menjadi semakin kuat, bunuh diri

menurut Sensei adalah hukuman yang paling tepat untuk semua dosanya. Sudah

dua sampai tiga kali ia mencoba bunuh diri, namun rasa cintanya yang begitu kuat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

36

terhadap istrinya menjadi penghalang baginya. Puncaknya, sepuluh hari sebelum

menulis surat ini, Sensei meminta istrinya untuk pergi merawat bibinya yang sakit

di Ichigaya sehingga ia pun bisa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri tanpa

adanya penghalang.

3.2 Analisis Tema, Alur, Penokohan, Latar, Sudut pandang, serta

Amanat yang Terkandung dalam Novel “Rahasia Hati”

3.2.1 Analisis Tema dalam Novel “Rahasia Hati”

Pengertian tema menurut Stanton (1965 : 21) yaitu makna sebuah cerita

yang khusus menerangkan sebagian besar umumnya dengan cara yang sederhana.

Tema menurutnya kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan

utama. Tema dengan demikian dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasna

dasar umum, sebuah karya novel.

Cuplikan halaman 32

"Jagan menaruh kepercayaan terlalu banyak kepadaku. Engkau akan

merasa menyesal karenanya kalau kau berbuat demikian. Dan jika kau

sampai pula membiarkan dirimu merasa tertipu, maka kau dengan

kejam akan merasa ingin membalas dendam."

"Apa maksudmu?"

"Aku tak ingin kau mengagumi aku kini, karena aku pun tak ingin kau

menghinaku pada kemudian hari. Aku bertahan dengan kesunyianku

kini demi menghindarkan kesunyian yang lebih besar pada tahun-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

37

tahun mendatang. Engkau tahu kesunyian ialah harga yang kita bayar

karena kita dilahirkan pada abad modern, yang begitu penuh dengan

kebebasan, kemerdekaan, dan watak kita sendiri yang hanya

mementingkan diri sendiri."

Analisis:

Dari cuplikan di atas, tergambar dengan jelas tema dari novel

“Rahasia Hati”. Yaitu, kesunyian hidup di dunia modern yang dirasakan

oleh Sensei. Seperti dalam kalimat “Engkau tahu kesunyian ialah harga

yang kita bayar karena kita dilahirkan pada abad modern, yang begitu

penuh dengan kebebasan, kemerdekaan, dan watak kita sendiri yang

hanya mementingkan diri sendiri." Dalam kalimat tersebut Sensei ingin

memberitahu tokoh “aku” bahwa kesunyian yang ia alami saat itu

merupakan balasan yang harus ia terima. Sensei juga menegaskan pada

tokoh “aku” agar tidak mengagumi dirinya. Ia tak ingin jika suatu saat

tokoh “aku” membencinya dan membuat kesunyian Sensei bertambah

besar. Seperti yang terdapat dalam kalimat "Aku tak ingin kau mengagumi

aku kini, karena aku pun tak ingin kau menghinaku pada kemudian hari.

Aku bertahan dengan kesunyianku kini demi menghindarkan kesunyian

yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.” Kehidupan di era modern

membuat Sensei tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Sikap Sensei

yang mementingkan dirinya sendiri saat itu telah membawanya dalam

kesunyian yang teramat besar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

38

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel “Rahasia Hati”

ini mempunyai tema tentang kesepian hidup di dunia modern.

3.2.2 Analisis Alur dalam Novel “Rahasia Hati”

Dalam novel “Rahasia Hati”, tahapan peristiwa alur cerita juga tersusun

dalam tahapan seperti yang dinyatakan oleh Montage dan Henshaw dalam

Aminuddin, yaitu:

a. Exposition:

Permulaan cerita novel ini ialah pada saat di Kamakura dalam liburan

musim panas, tokoh “aku” mula-mula bertemu dengan Sensei. Tokoh “aku”

yang masih merupakan seorang mahasiswa yang begitu muda pergi ke

Kamakura atas desakan seorang kawan yang telah lebih dulu pergi ke

Kamakura untuk berenang. Akan tetapi, hanya tiga hari setelah kedatangan

tokoh “aku” di Kamakura, kawannya tiba-tiba saja mendapatkan telegram dari

ibunya yang sedang sakit dan memintanya untuk pulang. Ketika tokoh “aku”

bersantai di pondoknya menikmati hembusan angin yang menerpa badannya

yang basah setelah berenang, tanpa sengaja matanya tertuju pada seorang laki-

laki yang baru saja melepas pakaiannya dan siap hendak berenang ketika itu.

Hanya sekedar ingin tahu, tokoh “aku” mengawasi laki-laki tersebut sampai

kepalanya hampir tidak kelihatan lagi dari pandangannya. Laki-laki itulah

Sensei.

Keesokan harinya, tokoh “aku” kembali ke pondok Kamakura dan

bertemu lagi dengan Sensei. Namun tidak juga ada kesempatan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

39

bercakap-cakap bahkan untuk menyalam secara kebetulan sekalipun diantara

mereka. Dan sikap Sensei tampak sedikit kaku. Sensei selalu menjauh dan tak

peduli betapa gembiranya orang banyak disekitarnya, dan tampak sama sekali

tak acuh pada sekelilingnya. Hingga akhinya tokoh “aku” memberanikan diri

untuk mengikutinya berenang di laut. Sensei berhenti bergerak dan tenang

mengapung dengan menelentang, tokoh “aku” pun menirunya. Tak lama

kemudian Sensei menegakkan badan dan berkata “Kembali saja kita?” Tokoh

“aku” yang muda dan kuat teramat ingin tinggal disitu saja, namun dengan

perasaan senang karena Sensei mengajaknya berbicara, ia pun menjawab “Ya,

mari kita kembali”. Mereka pun kembali ke pantai bersama-sama dan

begitulah mulanya persahabatan antara tokoh “aku” dengan Sensei.

Kesimpulan:

Berdasarkan cerita di atas, dapat diperlihatkan tahap Exposition yakni

tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat terjadinya peristiwa serta

perkenalan dari pelaku yang mendukung cerita. Tahap awal yang menjelaskan

tentang tempat peristiwa pertemuan antar tokoh yaitu di kota Kamakura dan

berlatar waktu musim panas. Ini dapat dilihat dalam cuplikan halaman 1 – 2:

Di Kamakura lah, dalam liburan musim panas, aku mula-mula bertemu

dengan Sensei. Waktu itu aku masih seorang mahasiswa yang begitu muda.

Aku pergi ke sana atas desakan seorang kawan yang telah pergi ke Kamakura

untuk berenang. Kuperlukan beberapa hari untuk mengumpulkan uang

secukupnya untuk persediaan ongkos yang diperlukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

40

Tokoh “aku” yang ditinggal sendiri oleh kawannya mencoba menemukan

kawan baru yang tanpa sengaja kawan yang ia temukan adalah Sensei. Namun

Sensei yang cenderung tidak perduli dengan sekitarnya tidak pernah bersalam

atau sekedar menyapa dengan tokoh “aku”, sampai ketika Sensei mengajaknya

berbicara dan tokoh “aku” tampak cukup senang saat itu. Ini dapat kita lihat

dalam cuplikan halaman 6:

Setelah sejenak, Sensei bergerak menegakkan badan dan berkata,

“Kembali saja kita?”Aku yang muda dan kuat, teramat ingin untuk tinggal di

situ saja. Namun cukup senang aku pun menjawab, “Ya, mari kita kembali”.

Kami pun kembali ke pantai bersama-sama.

b. Inciting Force:

Bermula ketika Sensei yang tinggal bersama keluarga pamannya

sepeninggalan kedua orang tuanya itu mendapat berita bahwa pamannya yang

merupakan seorang pedagang pada suatu ketika usaha dagangnya agaknya

jatuh, namun keadaannya tampak begitu lebih baik dalam dua atau tiga tahun

terakhir ini. Sensei pun mendapat alasan untuk mencurigai pamannya.

Pendeknya, paman Sensei telah menipunya tentang warisan itu. Pamannya

dapat melakukan itu tanpa banyak kesulitan selama tiga tahun Sensei berada di

Tokyo. Sensei merasa begitu lugu telah menyerahkan segala sesuatu dengan

penuh kepercayaan untuk diurus oleh pamannya.

Kejadian ini membuat Sensei tidak menaruh kepercayaan pada siapapun,

hingga pada suatu ketika Sensei kabur dari rumahnya dan tinggal dirumah

seorang janda dengan seorang anak gadisnya yang bernama Shizu dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

41

dipanggil Ojosan. Seorang teman Sensei yang juga tidak mempunyai tempat

tinggal diajaknya ikut tinggal bersamanya dan keluarga janda tersebut.

Ternyata Sensei dan temannya yang bernama K tersebut menaruh hati pada

Ojosan, namun Sensei tidak berani mengatakan perasaannya terlebih dahulu

bahkan tidak pernah memberitahukan kepada K perihal ini. K yang juga

memiliki rasa kepada Ojosan, menceritakan terlebih dahulu kepada Sensei dan

membuat Sensei takut jika suatu saat K akan melamar Ojosan tanpa

sepengetahuannya. Kejadian masa lalu tentang pamannya telah merubah sikap

Sensei untuk tidak menaruh kepercayaan kepada siapa pun termasuk pada K

temannya sendiri. Ini membuat Sensei berfikir bahwa K akan merebut Ojosan

darinya. Sensei berniat untuk berbicara kepada Okusan (ibu Ojosan) tentang

lamarannya kepada Ojosan dan mendahului K. Keputusan yang diambil

Sensei untuk melamar Ojosan sudah bulat, ia memiliki rencana berpura-pura

sakit dan tinggal dirumah seharian agar ia dapat menjalankan rencananya

tanpa sepengetahuan K yang pada saat itu tidak ada dirumah.

Kesimpulan:

Pada tahapan ini, telah muncul Inciting Force yaitu tahap ketika timbul

kekuatan, kehendak maupun perilaku yang bertentangan dari pelaku. Perilaku

yang bertentangan dari pelaku muncul saat Sensei yang pada masa remaja

ditipu oleh pamannya sendiri perihal warisan, sehingga hal itu lantas membuat

Sensei tidak menaruh kepercayaan lagi pada siapa pun. Hal ini dapat dilihat

dalam cuplikan halaman 150:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

42

Kaum kerabatku yang lain pun masuk untuk membereskan perselisihan

antara aku dan pamanku. Aku tak menaruh kepercayaan kepada siapa pun

diantara mereka. Dalam kenyataannya, kupandang mereka itu sebagai

musuh-musuhku. Aku beranggapan sudah semestinya demikian bahwa

pamanku telah menipu aku, maka mereka pun akan berbuat seperti itu pula.

“Kalau pamanku,” kata dalam hatiku, “yang begitu dipuji-puji oleh ayahku,

dapat pula menipu aku, kenapa pula aku harus menaruh kepercayaan kepada

mereka?”

Kejadian itu lantas membuat Sensei lebih awas kepada siapa pun termasuk

temannya sendiri yang memiliki perasaan sama terhadap gadis yang ia sukai,

sehingga timbul lah kehendak saat Sensei yang memiliki rencana berpura-pura

sakit agar dapat seharian dirumah bersama Okusan dan dapat melamar Ojosan

terlebih dahulu tanpa sepengetahuan K. Hal ini dapat dilihat dalam cuplikan

halaman 234:

Sepekan pun berlalu, dan aku memutuskan tak dapat menunggu lebih

lama lagi. Terpikir olehku, tak ada rencana yang lebih baik daripada pura-

pura sakit dan tinggal di rumah sehari suntuk.

c. Rising Action:

Perasaan Sensei setelah menyatakan niatnya untuk melamar Ojosan tidak

sepenuhnya bahagia. Ada hal lain yang mengganggu pikirannya, yaitu K. Tak

dapat ia hilangkan bayang-bayang K dalam pikirannya karena ia merasa

bahwa ia telah mengkhianati sahabatnya sendiri dengan mendahuluinya untuk

melamar gadis yang mereka cintai. Ia terus risau tentang kelanjutan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

43

hubungannya dengan K. Adakah K akan marah besar padanya karena merasa

telah dikhianati. Sensei merasa tidak enak sore itu. Sensei berfikir ia telah

menang dengan kecerdikannya, namun ia kalah sebagai laki-laki. Sensei

sangat ingin menemui K dan meminta maaf padanya, tetapi kesombongan dan

ketakutannya akan dihina menahannya untuk meminta maaf pada K.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berbicara pada K perihal

lamarannya pada Ojosan. Akan tetapi sesuatu yang buruk menimpa K malam

itu. K bunuh diri. Sensei tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri atas

kematian K yang merasa dikecewakan oleh dirinya.

Kesimpulan:

Rising Action adalah situasi yang mulai memanas karena pelaku-pelaku

dalam cerita mulai timbul konflik. Hal ini terjadi dalam tahapan peristiwa di

atas. Konflik para pelaku dalam cerita ini mulai terjadi ketika Sensei yang

tidak merasa bahagia sepenuhnya karena terus memikirkan K yang telah ia

khianati. Ia takut jika K marah besar padanya atas kejadian itu. Ini dapat

terlihat dalam cuplikan 238 – 239:

Kali ini ia tak mengucapkan sapaannya yang biasa-“Engkau baru

kembali?”Melainkan ia berkata, “Engkau merasa agak sehat sekarang?

Engkau pergi ke dokter tadi?” Tiba-tiba aku ingin berlutut dihadapannya dan

meminta maaf kepadanya. Adalah perasaan yang hebat yang kurasa saat itu.

Aku berfikir kalaulah aku dan K sendiri saja ada di suatu hutan, tentulah aku

akan mendengarkan jeritan dari nuraniku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

44

Namun kesombongan dan ketakutan Sensei akan hinaan dari K

membuatnya menahan permintaan maafnya kepada K. Terlihat dalam cuplikan

halaman 242 – 243:

“Dengan kecerdikan, aku telah menang, tetapi sebagai laki-laki aku telah

kalah.” Rasa kekalahanku itu begitu hebatnya sehingga seakan berputar-

putar di kepalaku bagai olakan air. Bila kubayangkan betapa K tentu

memandang rendah kepadaku, maka merahlah muka ku karena malu. Aku

ingin mendapatkan K dan minta maaf atas apa yang telah kuperbuat, tetapi

kesombonganku dan ketakutanku akan dihina menahanku.

Hingga sesuatu yang buruk menimpa K pada malam itu, sebelum Sensei

sempat mengutarakan permintaan maafnya pada K, K bunuh diri. Ini dapat

dilihat dalam cuplikan halaman 243:

Akhirnya, aku bosan dengan keadaanku yang tak sanggup memutuskan

apakah aku sebaiknya bicara dengan K atau tinggal diam saja. Waktu itu,

kuingat, sabtu malam ketika aku mengatakan dalam hatiku, “Esok pagi, aku

akan berusaha membulatkan tekadku.” Namun, malam itu, K bunuh diri.

d. Crisis:

Sensei semakin menunjukkan sikap-sikap yang aneh terhadap istrinya.

Terutama Sensei sering membicarakan perihal kematian kepada istrinya,

menanyakan siapakah yang akan terlebih dahulu mati, dia ataukah istrinya.

Sensei begitu kuat merasakan kedosaan manusia setelah kematian K. Perasaan

berdosa inilah yang membuatnya bersedia dipukul oleh siapapun. Ketika

hukuman itu menjadi semakin kuat, ia pun merasa bahwa hukuman itu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

45

mestinya dating dari dirinya sendiri. Dan Sensei berpikir bahwa bunuh diri

merupakan suatu hukuman yang tepat bagi dosa-dosanya.

Kesimpulan:

Pada tahapan ini, disebut Crisis yaitu pada saat situasi semakin panas dan

seolah-olah para pelaku sudah diberi gambaran nasib oleh pengarangnya.

Situasi semakin panas terlihat ketika Sensei sering membicarakan kematian

kepada istrinya dan menanyakan siapakah yang terlebih dulu mati antara

mereka. Ini dapat dilihat dalam cuplikan:

“Shizu, aku ingin tahu apakah kau akan mati lebih dulu daripada aku?”

“Kenapa?”

“Kenapa? Aku justru ingin tahu. Atau akankah aku mati lebih dulu?

Tampaknya, para wanita biasanya lebih lama hidup daripada suaminya.”

“Berapa kali lagi kau akan mengatakan „Bila aku mati, bila aku mati‟?

Demi Tuhan, jangan hendaknya kau katakana lagi „bila aku mati‟! Membawa

sial bicara serupa itu. Kalau kau mati, aku akan berbuat sebagaimana kau

inginkan. Nah, dengan demikian selesailah itu.”

Hal ini didasarkan oleh pemikiran Sensei bahwa hukuman yang pantas

bagi seorang pendosa seperti dirinya adalah bunuh diri. Seperti yang terdapat

dalam cuplikan:

Ketika keinginan akan hukuman ini menjadi begitu kuat, aku pun mulai

merasa bahwa hukuman itu mestinya datang dari diriku sendiri, dan bukan

dari orang-orang lain. Maka aku pun berpikir tentang mati. Bunuh diri

agaknya suatu hukuman yang tepat bagi dosa-dosaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

46

e. Climax:

Dua tiga kali Sensei berusaha untuk menempuh jalan satu-satunya yang

merupakan hukuman yang berasal dari diri sendiri yaitu bunuh diri. Tetapi

sering kali terhalang oleh perasaan-perasaan terhadap istrinya. Namun,

perasaan berdosanya yang besar tetap membuatnya mengambil keputusan

untuk bunuh diri. Hingga pada saat Sensei ingin mengakhiri hidupnya, ia tidak

ingin istrinya melihat kejadian itu sehingga Sensei menyuruh istrinya untuk

pergi dan tinggal bersama bibinya yang sedang sakit di Ichigaya.

Kesimpulan:

Tahapan Climax ini terjadi pada situasi puncak ketika konflik berada

dalam kadar yang paling tinggi hingga para pelaku mendapatkan kadar

nasibnya sendiri-sendiri. Situasi puncak itu digambarkan pada saat Sensei

akan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri setelah istrinya pergi kerumah

bibinya di Ichigaya. Sudah dua atau tiga kali Sensei mencoba untuk bunuh diri,

namun seringkali terhalang oleh perasaannya terhadap istrinya. Ia tidak ingin

istrinya melihat kejadian itu, sehingga ia menyuruh istrinya pergi agar ia dapat

melaksanakan keinginannya akan hukuman itu. Seperti yang terlihat dalam

cuplikan:

Kini kebutuhan itu sudah kupenuhi. Tak ada lagi yang mesti kuperbuat.

Pada saat surat ini sampai kepadamu, mungkin aku sudah meninggalkan

dunia ini-mungkin sekali aku sudah mati. Aku ingin mati dengan cara

sedemikian hingga ia tak usah melihat darah. Aku akan meninggalkan dunia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

47

ini dengan tenang sementara ia tak ada di rumah. Aku ingin agar ia mengira

bahwa aku mati dengan tiba-tiba tanpa sebab.

f. Falling Action:

Setelah bertahun-tahun Sensei menyembunyikan rahasia-rahasia dalam

hidupnya, akhirnya ia hanya menceritakan semua rahasianya pada tokoh “aku”

yang menurutnya bisa ia percaya. Sensei dapat mempercayakan rahasianya

pada tokoh “aku” dan menceritakan semua rahasianya disurat yang khusus ia

tulis untuk tokoh “aku”. Sensei banyak berharap pada tokoh “aku” sampai

mendekati akhir hayatnya, Sensei berpesan kepada tokoh “aku” supaya ia

tetap dapat merahasiakan ini dari istri Sensei. Karena Sensei tidak ingin

kenangan istrinya terhadapnya itu ternoda karena masa lalunya.

Kesimpulan:

Tahapan di atas merupakan tahap Falling Action, yaitu tahap dimana kadar

konflik sudah menurun sehingga ketegangan dalam cerita sudah mulai mereda

sampai menuju penyelesaian cerita. Kadar konflik mulai menurun saat Sensei

bersedia menceritakan rahasianya pada tokoh “aku” yang sudah ia janjikan

sebelumnya. Seperti pada cuplikan:

Aku tak menulis hanya untuk menepati janjiku kepadamu, yang lebih

mendesak dari janji itu ialah kebutuhan yang kurasa dalam diriku untuk

menulis riwayat ini.

Penyelesaian cerita novel ini terlihat saat Sensei berpesan pada tokoh “aku”

agar tetap merahasiakan peristiwa masa lalunya dan alasan ia bunuh diri

kepada istrinya. Ini dapat dilihat dalam cuplikan:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

48

Kuharap yang baik atau pun yang buruk pada masa lampauku akan

berguna sebagai contoh bagi orang lain. Kecuali hanya istriku – aku tak ingin

ia mengetahui sedikit pun tentang ini. Keinginanku yang pertama ialah bahwa

kenangannya terhadapku hendaknya sedapat mungkin akan tetap tinggal tak

ternoda. Selama aku hidup, kuharap kau akan merahasiakan segala sesuatu

yang telah kututurkan kepadamu – meskipun setelah aku sendiri tiada.

Berdasarkan tahapan cerita di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cerita

novel “Rahasia Hati” ini memiliki alur yang sesuai dengan teori tahapan

peristiwa Montage dan Henshaw yang dimulai dari Exposition, Inciting Force,

Rising Action, Crisis, sampai pada Climax dan Falling Action. Ini dapat kita

lihat pada setiap tahapan-tahapan peristiwa yang membentuk alur dalam cerita

tersebut sehingga mampu mendukung novel “Rahasia Hati” karya Natsume

Soseki.

3.2.3 Analisis Penokohan dalam Novel “Rahasia Hati”

a. Tokoh Utama

Tokoh utama menurut Nurgiyantoro (2007 : 176), adalah tokoh

yang diutamakan dan paling banyak penceritaannya dalam novel.

Tokoh utama dalam novel “Rahasia Hati” ini berperan sebagai tokoh

Sensei dan tokoh “aku”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

49

1. Sensei

Cuplikan halaman 5 – 6

(Aku melihat Sensei lagi keesokan harinya ketika aku pergi ke pantai

pada jam yang sama, dan begitu pula hari berikutnya. Akan tetapi tak

juga timbul kesempatan untuk bercakap-cakap, atau bahkan buat

menyalam secara kebetulan sekali pun, antara kami. Kecuali itu,

sikapnya tampak kaku. Ia biasa datang dengan tepat pada jam yang

biasa dan pergi dengan tepat pula sesudah berenang-renang. Ia selalu

menjauh dan tak perduli betapa juga gembiranya orang banyak

diseputarnya, ia tampak tak acuh terhadap sekelilingnya. Sensei pun

selalu sendiri.)

Analisis

Dari cuplikan di atas, dapat kita lihat bahwa Sensei merupakan

seorang yang cuek, dingin dan tidak perduli dengan keadaan disekitarnya.

Ia tampak menjalani kesehariannya seorang diri dan tidak menunjukkan

keramahan pada orang-orang sekitarnya. Ia tidak pernah menyapa orang

lain terlebih dahulu. Ini terlihat dalam kalimat Ia selalu menjauh dan tak

perduli betapa juga gembiranya orang banyak diseputarnya, ia tampak

tak acuh terhadap sekelilingnya. Sensei pun selalu sendiri.

Cuplikan halaman 16 – 17

“Aku seorang manusia yang sunyi,” Kata Sensei. “Karena itu aku

senang kalau kau datang mengunjungiku. Aku pun seorang manusia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

50

pemurung dan karena itu, kutanyakan padamu mengapa ingin pula

kau mengunjungiku sesering itu?”

“Mengapa harus kau tanyakan hal itu?”

Sensei tak menjawab, malahan memandang padaku dan berkata,

“Berapa umurmu?”

(Empat hari kemudian aku kembali lagi kerumahnya. Segera Sensei

muncul, ia pun mulai tertawa.

“Engkau kembali lagi,” katanya.

“Ya, aku kembali,” kataku dan aku pun tertawa bersamanya.

“Masa muda adalah masa yang paling sunyi dari semuanya. Kalau

tidak, kenapa kau begitu sering datang ke rumahku?”

Sensei melanjutkan, “Tetapi pastilah, bila kau ada bersamaku, kau tak

dapat melepaskan diri dari kesunyianmu. Aku tak memiliki sesuatu

yang dapat menolongmu melupakan kesunyian itu. Hendaknya kau

berusaha mendapatkan pelipur yang kau cari itu ditempat lain. Dan

segera kau akan merasa tak perlu lagi berkunjung padaku."

Analisis

Sensei juga merupakan seorang yang pesimis dan pemurung.

Menurutnya ia adalah seorang yang sunyi dan menganggap bahwa masa

muda merupakan masa yang paling sunyi, itu terjadi karena kesalahan

masa lalunya yang membuatnya mengasingkan diri dari dunia luar. Namun

ia tidak menafikkan bahwa ia senang jika ada seseorang yang terus

mengunjunginya seperti yang dilakukan tokoh „aku‟. Seperti yang terlihat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

51

dalam kalimat “Aku seorang manusia yang sunyi,” Kata Sensei. “Karena

itu aku senang kalau kau datang mengunjungiku. Tetapi, kesenangan itu

tidak berlangsung lama karena sifat pesimis yang dimiliki Sensei membuat

ia berpikir bahwa dirinya tidak dapat menolong tokoh „aku‟ untuk

melupakan kesunyian yang dialami tokoh „aku‟, walaupun tokoh „aku‟

sama sekali tidak merasa sunyi. Ini dapat dilihat dalam kalimat “Tetapi

pastilah, bila kau ada bersamaku, kau tak dapat melepaskan diri dari

kesunyianmu. Aku tak memiliki sesuatu yang dapat menolongmu

melupakan kesunyian itu. Hendaknya kau berusaha mendapatkan pelipur

yang kau cari itu ditempat lain. Dan segera kau akan merasa tak perlu

lagi berkunjung padaku."

Cuplikan halaman 21 – 22

“Aku telah melakukan sesuatu yang mencemaskan. Seharusnya aku

tidak meninggalkan rumah dalam keadaan marah demikian. Istriku

tentu risau memikirkan aku. Bila kita pikirkan, wanita merupakan

makhluk yang malang. Istriku, misalnya, tak mempunyai seseorang

tempat menggantungkan diri di dunia ini kecuali aku.”

“Bagaimana kalau ku temani kau pulang?” kataku. Ia menolak

dengan gerak tangannya yang cepat.

“Lebih baik kau pulang saja. Sudah larut. Aku pun mesti pulang juga.

Demi istriku…”

“Di seluruh dunia ini aku hanya mengenal satu wanita. Tak ada

wanita lain kecuali istriku yang berpengaruh padaku sebagai wanita.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

52

Istriku pun memandangku sebagai pria tunggal baginya. Dari titik

pandangan ini, seharusnya kami menjadi pasangan yang paling

bahagia.”

Analisis

Walaupun Sensei merupakan seorang yang membenci dunia luar

dan merasa orang yang paling sunyi, namun sebagai seorang suami ia

merupakan suami yang setia dan sangat menyayangi istrinya. Seperti yang

digambarkan ketika Sensei berada diluar untuk menenangkan pikirannya

bersama tokoh „aku‟, ia langsung kepikiran dengan istrinya yang ia

tinggalkan sendirian di rumah, kemudian ia langsung terpikir untuk pulang

demi istrinya. Seperti yang digambarkan dalam kalimat “Lebih baik kau

pulang saja. Sudah larut. Aku pun mesti pulang juga. Demi istriku…”

Cuplikan halaman 32

“Aku pun tak percaya pada diriku sendiri. Karena tak percaya pada

diriku sendiri, aku hampir tak dapat percaya pada orang lain. Tak ada

yang dapat kulakukan selain mengutuk diriku sendiri.”

“Sungguh Sensei, kau berpikir terlalu dalam tentang semua ini.”

“Soalnya bukan apa yang kupikirkan, tetapi apa yang telah kuperbuat

yang menyebabkan aku merasa seperti itu. Pada mulanya, tindakanku

sendiri mengejutkanku. Kemudian aku begitu takut.”

Analisis:

Dalam cuplikan di atas, dapat dilihat bahwa Sensei tidak percaya

diri dan tidak menaruh kepercayaan pada orang lain pula. Sifat tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

53

percaya diri Sensei didasari oleh kejadian masa lalunya yang

mengecewakan Sensei karena ditipu oleh orang yang ia percaya saat ia

remaja, semenjak kejadian tersebut Sensei pun menjadi lebih awas kepada

orang lain dan enggan untuk menaruh kepercayaan pada orang lain lagi.

Dapat dilihat dalam kalimat “Aku pun tak percaya pada diriku sendiri.

Karena tak percaya pada diriku sendiri, aku hampir tak dapat percaya

pada orang lain. Tak ada yang dapat kulakukan selain mengutuk diriku

sendiri.” Ini menunjukkan bahwa kejadian masa lalu Sensei sangat

membekas pada dirinya dan membuat sikapnya berubah kepada manusia.

Cuplikan halaman 70

“Sekali pernah aku ditipu,” katanya. “Lagi pula, aku ditipu oleh sanak

keluargaku sendiri yang bertalian darah denganku. Aku takkan pernah

melupakan ini. Waktu ayahku masih hidup, mereka bersikap sebagai

orang baik-baik, tetapi segera setelah ia meninggal, mereka berubah

menjadi orang jahat. Akibat perlakuan yang menyakitkan hati yang

mereka perbuat terhadapku, masih selalu kubawa. Ini akan kubawa

terus, kukira, sampai aku mati. Apa yang mereka perbuat terhadapku

akan kuingat selama aku masih hidup. Namun, selama ini aku belum

pernah melepaskan dendamku terhadap mereka. Bila aku memikirkan

pelepasan dendamitu, aku pun telah berbuat sesuatu yang lebih jahat

dari pelepasan dendam itu sendiri. Aku telah lahir, tidak hanya untuk

membenci mereka, tetapi untuk membenci umat manusia pada

umumnya. Itu cukup sudah ku kira.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

54

Analisis:

Sosok Sensei sebagai tokoh utama dan tokoh satu-satunya

antagonis memiliki sifat yang pendendam, ini terlihat saat keluarganya

sendiri yaitu pamannya menipunya perihal harta warisan. Atas peristiwa

tersebut, sikap Sensei yang semula baik dan murah hati itu berubah

menjadi sosok yang pendendam dan membenci manusia pada umumnya.

Sensei juga menyesali perubahan sikapnya yang terjadi karena masa

lalunya. Hal ini juga terlihat dalam cuplikan berikut.

Cuplikan halaman 149 – 150

“Aku begitu lugu telah menyerahkan segala sesuatu dengan penuh

kepercayaan untuk diurus oleh pamanku. Bagaimanapun, aku tak

dapat mengingat masa itu tanpa mengutuk diriku sendiri karena begitu

menaruh kepercayaan dan jujur. Kusadari diriku bertanya, “Mengapa

aku dilahirkan dengan pembawaan sebaik itu?” Namun, harus kuakui,

kadang aku ingin agar tak pernah kehilangan kepolosanku dahulu dan

agar aku dapat lagi menjadi orang seperti keadaanku pada masa lalu.

Harap diingat bahwa kau bertemu dengan aku sesudah aku jadi kotor.”

Cuplikan halaman 168

“Aku harus mempertahankan harkat dan harga diriku sepanjang yang

diajarkan kepadaku untuk mempertahankannya. Dalam kenyataannya,

harga diri ini tak begitu berhasil mengalahkan rasa ingin tahuku yang

kasar tampak dalam wajahku yang kecewa. Mereka tertawa. Apakah

mereka tertawa demikian hendak mengolok-olok atau karena ramah,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

55

kurasa terlalu bingung aku ketika itu untuk menentukannya. Kemudian

berulang kali aku pun bertanya dalam hati, “Adakah mereka

mempermainkan aku atau tidak?”

Analisis:

Dalam cuplikan di atas dapat dilihat bahwa terdapat sifat

kecurigaan dalam diri Sensei. Ia selalu berperasangka buruk terhadap

orang lain tanpa mengetahui maksud orang lain tersebut. Bahkan orang

yang sudah memberikannya tempat tinggal sejak ia kabur dari rumah

semenjak pertentangannya dengan pamannya pun tidak dapat ia percaya

begitu saja dan masih menaruh kecurigaan pada Okusan dan Ojosan yang

memberikannya tempat tinggal.

Cuplikan halaman 234 – 236

(Sepekan pun berlalu, dan aku memutuskan tak dapat menunggu lebih

lama lagi. Terpikirkan olehku, tak ada rencana yang lebih baik

daripada berpura-pura sakit dan tinggal di rumah sehari suntuk.

Okusan, kemudian Ojosan, dan akhirnya K sendiri masuk ke kamarku

untuk mengakku meninggalkan ranjang. Kuberikan jawaban yang tak

menyatakan pendapat dan kubiarkan mereka pergi dengan kesan

bahwa aku merasa begitu tidak sehat.)

(Tak ada lagi yang bisa ku perbuat selain bicara langsung mengenai

soalnya. “Okusan,” kataku begitu terluncur saja, “Aku ingin

mengawini Ojosan.” Setengah heran pun ia tak seperti yang kuduga.

Namun, ia bingung juga untuk menjawab dan menatapku dengan diam.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

56

Analisis:

Sifat Sensei yang terbentuk oleh masa lalunya hingga ia membenci

manusia pada umunya dan enggan menaruh kepercayaan pada siapapun

membuatnya nekat untuk melakukan apa saja demi mewujudkan

keinginannya. Dalam cuplikan diatas, digambarkan bahwa Sensei

mengambil keputusan yang licik dengan berpura-pura sakit agar ia dapat

melamar Ojosan tanpa sepengetahuan K. Sensei tidak ingin K

mengetahuinya karena K lah yang terlebih dahulu menceritakan padanya

bahwa K mencintai Ojosan, namun, Sensei yang tidak ingin gadis yang

dicintai dilamar oleh temannya terlebih dahulu, maka ia membuat rencana

licik berpura-pura sakit agar dapat melamar Ojosan.

Cuplikan halaman 259 – 260

(Ketika keinginan akan hukuman ini menjadi begitu kuat, aku pun

mulai merasa bahwa hukuman itu mestinya datang dari diriku sendiri,

dan bukan dari orang lain. Maka aku pun berpikir tentang mati.

Bunuh diri agaknya suatu hukuman yang tepat bagi dosa-dosaku.

Akhirnya, aku memutuskan untuk terus hidup dalam keadaan seakan-

akan sudah mati.)

(Ketika akhirnya menjadi jelas bagiku bahwa aku tak dapat tinggal

dalam penjara lebih lama lagi, dan bahwa aku tak dapat pula

melepaskan diri, aku pun terpaksa sampai pada kesimpulan yang

paling mudah bisa kulakukan adalah bunuh diri.)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

57

Analisis:

Berdasarkan cuplikan di atas, dapat dilihat bahwa Sensei

merupakan seorang yang mudah putus asa. Setelah K meninggal secara

tiba-tiba, Sensei merasa kalau kematian K disebabkan oleh dirinya. Ia

sangat merasa bersalah kepada K. Namun, semua sudah terjadi dan

kesunyian Sensei semakin bertambah walaupun ia sudah menikah dengan

Ojosan. Ia merasakan dosa yang begitu besar dalam dirinya atas kematian

K, hingga ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan untuk menebus

kesalahannya selain bunuh diri. Yang menurutnya merupakan hukuman

yang setimpal atas dosa-dosa yang telah ia lakukan.

2. Tokoh “aku”

Cuplikan halaman 7

(Petang itu, aku mengunjungi Sensei di penginapannya. Ia tidak

tinggal di pondokan yang biasa, tetapi mendapat seperangkat

kamar di sebuah banguna yang menyerupai rumah gedung di

pelataran sebuah kuil besar. Aku tahu bahwa ia tak punya

pertalian apapun dengan orang-orang lain yang tinggal di sana. Ia

tersenyum masam mendengar aku terus menerus menyebut dia

"Sensei", dan aku yakin pada diriku ketika menjelaskan bahwa

sudah menjadi kebiasaanku untuk menyebut demikian pada orang-

orang yang lebih tua dari padaku.)

Analisis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

58

Tokoh "aku" dalam cuplikan di atas dapat kita lihat memiliki rasa

hormat yang sangat tinggi terhadap orang yang lebih tua darinya, tidak

perduli siapapun orang itu, ia akan memanggilnya "Sensei" jika orang

tersebut lebih tua dari dirinya. Seperti yang terlihat pada kalimat "dan aku

yakin pada diriku ketika menjelaskan bahwa sudah menjadi kebiasaanku

untuk menyebut demikian pada orang-orang yang lebih tua dari padaku."

Cuplikan halaman 36 – 37

"Kalau begitu, hanya kaulah orang yang diinginkan Sensei untuk

menyertainya."

"Pasti tidak. Baginya aku sama saja seperti yang lain."

"Itu tidak betul," kataku. "Dan kau tahu benar bahwa itu tidak

betul."

"Apa maksudmu?"

"Ya, kukira ia telah capek bersama dengan orang-orang lain

karena ia begitu suka padamu."

Analisis

Dalam cuplikan di atas menggambarkan sosok tokoh "aku" yang

merupakan tokoh protagonis memiliki sifat baik hati, berupaya

menenangkan hati istri Sensei yang merasa bahwa dirinya merupakan

salah satu bagian dari dunia yang dibenci oleh Sensei. Namun, tokoh "aku"

dapat menenangkannya dengan berkata bahwa Sensei hanya menginginkan

ia untuk menyertainya karena Sensei begitu mencintainya. Ini dapat dilihat

dalam kalimat "Kalau begitu, hanya kaulah orang yang diinginkan Sensei

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

59

untuk menyertainya." Dan kalimat "Ya, kukira ia telah capek bersama

dengan orang-orang lain karena ia begitu suka padamu."

Cuplikan halaman 44

(Aku berusaha sedapat-dapatnya untuk menghibur istri Sensei.

Dan tampak bahwa ia pun berusaha mendapatkan suatu pelipur

kalau bersamaku. Kami lanjutkan pembicaraan mengenai

kematian kawan Sensei dan perubahan dalam diri Sensei sesudah

itu. Namun, terlalu sedikit yang kuketahui. Istri Sensei pun

agaknya tak begitu banyak tahu pula dan perasaannya yang tak

enak tentang itu agak menimbulkan kesangsian yang parah. Lagi

pula, ia tak bebas untuk mengatakan kepadaku segala yang

diketahuinya.)

Analisis

Pada cuplikan di atas digambarkan ketika tokoh "aku" diminta oleh

Sensei untuk menemani istrinya dan menjaga rumahnya selagi Sensei

tidak berada di rumah, pada kesempatan itu tokoh "aku" dapat berbincang-

bincang perihal Sensei dan sebab atas sikap yang dimiliki Sensei.

Tokoh "aku" yang memiliki sifat perduli ditunjukkan saat ia

berusaha menghibur hati istri Sensei saat pembicaraan mulai membuat istri

Sensei mengingat awal mula perubahan yang terjadi pada diri Sensei dan

membuat raut mukanya sedikit bersedih. Istri Sensei pun enggan untuk

menceritakan semua yang ia tahu kepada tokoh "aku".

Cuplikan halaman 72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

60

"Tentu kau orang muda yang nekat," katanya.

"Tidak, Sensei, aku hanya tulus. Dan dengan segala ketulusan aku

ingin belajar tentang hidup."

"Meski sampai pula membongkar masa lampauku?"

(Tiba-tiba aku pun takut. Kurasa seakan orang yang duduk

dihadapanku itu sebangsa penjahat dan bukan Sensei yang

sepantasnya ku hormati. Wajah Sensei pun pucat)

Analisis

Sensei yang semula tidak bisa menaruh kepercayaan pada orang

lain, sulit mempercayai bahwa tokoh "aku" merupakan orang yang tulus.

Tetapi, dalam cuplikan di atas dapat dilihat bahwa tokoh "aku" benar-

benar tulus ingin lebih dekat dengan Sensei dan mengenal Sensei lebih

jauh sehingga ia ingin tahu tentang masa lalu Sensei dan mencari tahu

penyebab atas perubahan sikap Sensei yang terjadi.

Cuplikan halaman 103 – 105

"Mintalah kepada ibumu untuk memilih hari baik bagi

keberangkatanmu kalau begitu," kata ayahku.

"Ya, aku akan memintanya," kataku. (Aku begitu patuh ketika itu.

Aku tak ingin membuat ayahlu marah sebelum aku berangkat.

Kata-katanya yang terakhir sebelum aku meninggalkan kamar itu

ialah, "Dengan kepergianmu, rumah ini akan tampak sepi lagi.

Tak ada seorang pun kecuali ibumu dan aku sendiri. Kuharap

kesehatanku bertambah baik. Biasanya kita tak dapat mengatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

61

apa yang akan terjadi.") Kulipur ayahku sedapat mungkin,

kemudian aku pun kembali ke meja tulisku.

Analisis

Selain memiliki sifat perduli kepada orang lain, tokoh "aku" juga

merupakan anak yang penurut dan patuh kepada kedua orang tua. Terbukti

ketika ia memutuskan untuk kembali ke Tokyo dan meminta bantuan uang

untuk memenuhi kebutuhannya selama di Tokyo. Akan tetapi ia justru

mendapatkan nasihat dari orang tuanya yang berkata bahwa pada zaman

dahulu, orang-orang tua dibantu oleh anak-anaknya. Sekarang ini, anak-

anak itu dibantu oleh orang tuanya senantiasa.

Setelah mendengarkan nasihat itu, tokoh "aku" merubah

keinginannya dan menuruti kemauan orang tuanya untuk tinggal di rumah

lebih lama lagi.

Cuplikan halaman 125

"Adakah baik kiranya kalau ku sejukkan kepala ayah?"

"Ya."

(Dengan bantuan juru rawat, ku ganti air dalam bantalan karet itu

dengan yang baru dan kutaruh sebungkus potongan es yang baru di

dahinya. Kuletakkan itu pelan-pelan sehingga ujung-ujung es yang

tajam itu tidak membuatnya sakit.)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

62

Analisis

Sosok tokoh "aku" merupakan anak yang sangat perhatian dan

berbakti kepada orang tuanya. Hal ini terlihat dalam cuplikan di atas yang

menggambarkan ketika ayahnya sedang sakit, tokoh "aku" tampak

merawat ayahnya dengan penuh hati dan mengganti air dalam bantalan

karet dengan potongan es dan meletakkannya pelan-pelan di dahi ayahnya

agar ayahnya tidak merasakan sakit akibat potongan-potongan es yang

tajam tersebut.

b. Tokoh Tambahan

1. Ojosan

Cuplikan halaman 17 - 18

Sambil menyerahkan cangkirnya yang kosong, ia berkata kepada

istrinya, "Engkau mesti minum pula sedikit."

"Tidak, aku sungguh-sungguh tak mau," demikian ia mulai berkata,

lalu agak segan menerima cangkir itu. Sedikit cemberut

diangkatnya ke bibirnya cangkir yang telah ku isi setengah

untuknya. Sebuah percakapan menyusul kemudian antara dia dan

Sensei.

"Ini sungguh tak biasa," katanya. "Engkau hampir tak pernah

memintaku minum sake."

"Itu karena kau tak suka sake. Tetapi baik bagimu untuk minum

sesekali. Ini akan menjadikan kau gembira."

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

63

"Tidak mungkin. Ini membuat aku merasa tak enak. Tetapi kau

kelihatan telah gembira sama sekali, sedang kau belum minum

banyak."

Analisis

Ojosan merupakan istri Sensei yang sangat patuh terhadap perintah

Sensei walaupun ia sendiri tidak menyukai perintah yang diminta oleh

Sensei. Seperti ketika Sensei memintanya untuk meminum sedikit sake,

sementara Ojosan tidak pernah meminum sake sebelumnya. Tetapi, karena

sifatnya yang patuh terhadap suaminya maka ia pun menuruti perintah

Sensei untuk meminum sedikit sake yang membuatnya merasa tidak enak

setelah meminumnya. Seperti yang terlihat dalam kalimat "Tidak mungkin.

Ini membuat aku merasa tak enak. Tetapi kau kelihatan telah gembira

sama sekali, sedang kau belum minum banyak."

Cuplikan halaman 39

"Lalu apakah yang akan terjadi kalau kawan yang begitu setia seperti

kau ini tiba-tiba meninggalkannya? Agaknya ia akan sedikit saja

merasa senang di dunia ini sebagaimana adanya. Apa yang akan

diperbuatnya tanpa kau? Aku tak ingin mengetahui bagaimana ia

menjawab pertanyaan ini. Aku ingin mengetahui bagaimana

pendapatmu secara jujur. Akankah ia bahagia, pikirmu, atau

sengsara?"

"Jelas, aku tahu jawabannya. (Meskipun Sensei mungkin tak

berpendapat bahwa aku tahu.) Sensei akan jauh lebih sengsara tanpa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

64

aku. Ya, bahkan ia pun mungkin tak ingin hidup lagi, tanpa aku.

Mungkin tampaknya aku begitu membanggakan diri, tetapi aku

sungguh-sungguh percaya bahwa aku dapat membuatnya sebahagia

yang dapat kulakukan sebagai manusia. Aku percaya bahwa tak ada

orang lain yang akan dapat membuatnya sebahagia yang dapat

kulakukan sebagai manusia. Aku percaya bahwa tak ada orang lain

yang dapat membuatnya sebahagia yang dapat kulakukan. Tanpa

kepercayaan ini tentu aku tak akan sepuas sekarang ini."

Analisis

Ojosan sangat percaya diri bahwa hanya dirinya lah yang dapat

membuat Sensei bahagia. Meskipun ia sendiri tak yakin jika itu yang

dirasakan juga oleh Sensei. Namun, sebagai seorang istri, sedapat mungkin

ia selalu membuat Sensei merasa bahagia dengan semua yang ia lakukan.

Ojosan juga merupakan pribadi yang sangat tegar, terbukti ketika ia

hampir berpikir tak menjadi sebuah kekecualian dari dunia yang dibenci

oleh Sensei, namun dengan rasa percaya diri yang tinggi ia tetap percaya

bahwa Sensei bahagia hidup bersama dirinya.

Cuplikan halaman 79

"Kau jangan memandang penyakit ayahmu begitu ringan. Sekali

terjadi keracunan uraemia, akan tamatlah ia."

Aku tak punya gambaran, apakah keracunan uraemia itu. Dokter yang

kulihat dalam liburan musim dingin dulu, sudah tentu tak mengatakan

apa-apa tentang itu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

65

"Engkau harus sungguh-sungguh menjaganya dengan baik," kata istri

Sensei. "Jika racun itu sampai ke otak, tak ada harapan lagi, kau tahu.

Itu bukan lelucon pula."

Analisis

Bukan hanya sifatnya yang tegar serta patuh terhadap keluarganya,

Ojosan juga merupakan sosok yang sangat perhatian dengan lingkungan

sekitar dan orang yang baru ia kenal. Dapat dilihat dalam cuplikan di atas,

Ojosan yang mengetahui bahwa ayah dari tokoh "aku" yang sedang

menderita sakit ureamia itu memberikan perhatiannya lewat tokoh "aku".

Ia meminta agar tokoh "aku" harus menjaga ayahnya dengan sunggu-

sungguh karena penyakit itu bukanlah penyakit yang ringan. Ojosan tentu

saja tidak harus memperhatikan penyakit ayah dari tokoh "aku", namun

karena kelembutan hatinya, dengan penuh perhatian ia menasehati tokoh

"aku" tentang penyakit ayahnya.

Cuplikan halaman 252

"Apa yang kau pikirkan? Adakah aku telah berbuat sesuatu yang

salah?" Ada saat-saatnya ketika aku dapat meringankan hatinya

dengan senyuman. Namun, ada pula saat-saatnya ketika ia pun lalu

memperhatikan tanda-tanda sakit hati dan berkata, "Yakinkah kau

bahwa kau tak merasa enggan denganku?" atau "Kau ada

menyembunyikan sesuatu terhadapku?" Dan aku pun akan

memandangnya dengan sangsi, tak tahu apa yang mesti kukatakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

66

Analisis

Dalam cuplikan di atas terlihat Ojosan yang mulai merasa cemas,

khawatir akan perubahan sikap Sensei yang semakin hari semakin berbeda.

Karena kadang timbul gambaran dalam benak Sensei bahwa Ojosan

seperti mata rantai yang menghubungkan Sensei dengan K. Pada saat-saat

demikian, Sensei pun biasa bersikap dingin terhadap Ojosan. Hal itulah

yang membuat Ojosan semakin khawatir akan Sensei. Ia berpikir bahwa ia

telah melakukan kesalahan sehingga Sensei sering bersikap dingin

terhadapnya. Namun, Sensei sendiri tidak memandangnya sebagai

kesalahan, karena sikap Sensei itu merupakan kesalahan Sensei sendiri

pada masa lalu. Hanya saja setiap Sensei memperhatikan Ojosan, sering

teringat kembali peristiwa masa lalunya bersama K.

2. Okusan

Cuplikan halaman 159

(Okusan tak mau memberi ulasan tentang pembawaanku yang tenang -

seperti biasa yang disebutkannya - dan tentang sikapku yang pendiam,

dan pada suatu kesempatan ia memuji ku karena begitu rajin belajar.

Ia tak mengatakan apa pun tentang rasa yang tak aman atau

kecurigaan. Aku tak tahu apakah ia tak melihat sikapku yang ganjil

atau apakah ia terlalu sopan untuk menyebut-nyebut hal itu, tetapi

tentu saja tampaknya ia cenderung memandangku dari segi yang baik.

Suatu kali ia sampai pula sebegitu jauh mengatakan kepadaku dengan

nada mengagumi bahwa aku ini murah hati).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

67

Analisis

Okusan ialah seorang janda dan ibu dari Ojosan. Setelah Sensei

meninggalkan rumahnya karena pertikaian oleh pamannya sendiri, Sensei

tinggal dirumah Okusan dan menjadi keluarga baru bagi Okusan. Sosok

Okusan merupakan sosok yang baik hati, dan selalu berpikiran positif

terhadap apa pun. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di atas, ketika

Okusan yang saat itu baru mengenal Sensei tetapi ia sama sekali tidak

menganggap Sensei itu orang yang buruk. Sebaliknya, ia justru selalu

berpikiran positif terhadap Sensei yang merupakan orang yang baru ia

kenal dan mempercayainya untuk tinggal di rumahnya. Sementara itu,

Sensei merasa heran dengan sifat Okusan yang terlalu baik jika

menganggapnya orang yang baik-baik pula. Okusan juga merupakan sosok

yang bijak dan memikirkan perasaan orang lain, ia sama sekali tidak

menaruh curiga pada Sensei, dan tetap menganggap Sensei sebagai orang

yang baik serta murah hati. Dapat dilihat pada kalimat "Okusan seorang

wanita yang bijak juga dan mungkin bahwa ia bersikap demikian karena ia

tahu perasaanku. Mungkin juga bahwa ia benar-benar menganggap aku

seorang yang suka damai, murah hati, dan serba gampang. Yang terakhir

itu lebih mungkin, karena mustahil kiranya kalau sikap lahirku sering

memperhatikan kekacauan dalam diriku."

Cuplikan halaman 173

(Kukatakan kepada Okusan segala sesuatu tentang orang itu dan

kutanyakan pula kepadanya apakah ia boleh datang untuk tinggal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

68

bersama ku. Mula-mula Okusan mengatakan tidak. Namun, ketika aku

sendiri merasa perlu benar mengundang orang itu, Okusan agaknya

tak punya alasan yang tepat untuk merasa keberatan. Akhirnya, aku

berhasil juga. Aku dapat melakukan apa yang kupikir benar).

Analisis

Kedermawanan yang terdapat dalam diri Okusan membuatnya

disenangi siapa pun yang mengenalnya. Sifat lembut dan penuh perhatian

Okusan juga perlahan-lahan merubah sikap Sensei yang semula pendiam

dan pemurung menjadi lebih ceria dan dapat tertawa saat berbincang-

bincang dengan Okusan maupun Ojosan. Namun, sikap Sensei kembali

lagi menjadi pendiam bahkan lebih dari sebelumnya ketika K meninggal.

Sifat dermawan dari Okusan dapat dilihat dalam cuplikan di atas

yang menggambarkan kalau Sensei ingin membawa temannya, yaitu K

untuk tinggal di rumah Okusan. Awalnya Okusan tidak setuju dengan

keinginan Sensei, namun, Okusan berubah pikiran setelah mendengar

penjelasan Sensei dan mengijinkan teman Sensei untuk tinggal bersama

mereka.

Cuplikan halaman 208 dan cuplikan halaman 220

(Kemudian, ku dengar tapak-tapak kaki mendekati pintuku. Itu Okusan.

Ia melihat aku tegak terdiam di tengah kamar. Ia tentu merasa kasihan

kepadaku, sebab ia pun masuk dan menolongku berganti pakaian

dengan pakaian Jepangku. Ketika aku mengeluh karena dingin, ia pun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

69

masuk ke kamar sebelah dan kembali membawa anglo K). (Halaman

208).

(Aku pergi tidur lebih awal daripada biasanya malam itu. Kira-kira

pukul sepuluh. Okusan teringat bahwa aku merasa tak enak badan,

dengan baik hati membawakan aku sekadar bubur gandum.

Didapatinya kamarku dalan gelap ketika ia membuka pintu. "Wah!"

katanya, menjenguk ke dalam. Dari pintu lain yang tertutup, seberkas

cahaya dari lampu di meja tulis K menyelinap masuk. Rupanya K

belum tidur. Okusan duduk dekat ranjangku. Sambil mengulurkan

cangkir bubur ia berkata, "Nah, minumlah ini. Akan menghangatkan

badanmu. Mungkin kau masuk angin." Aku tak berani menolak dan

kuminum cairan kental itu sementara ia mengawasi). (Halaman 220)

Analisis

Perhatian Okusan dapat terlihat dalam cuplikan halaman 208, saat

Sensei mengeluh karena dingin, Okusan yang merasa kasihan membantu

Sensei mengganti pakainnya, kemudian masuk ke kamar sebelah dan

kembali membawa anglo K untuk menghangatkan Sensei.

Sebagai seorang ibu, sifat keibuan Okusan pun muncul seperti

yang terlihat dalam cuplikan pada halaman 220, ketika Sensei sedang sakit.

Dengan penuh perhatian ia merawat Sensei yang sedang sakit dengan

memberikannya bubur gandum. Okusan yang menyadari kalau Sensei

sedang sakit, sengaja membuatkan bubur gandum untuknya agar dapat

menghangatkan badan Sensei.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

70

3. Ayah

Cuplikan halaman 49

"Sayang studimu mesti terganggu pula," kata ayahku. "Benar-benar

terlalu banyak membuat kerepotan yang tak berarti karena penyakitku

yang ringan ini. Ibumu terlalu banyak menulis surat." Ia tampak telah

kembali sehat seperti biasa.

"Ayah akan sakit lagi," kataku, "Kalau tak menjaga diri lebih baik

lagi." Ia mengesampingkan teguranku dan berkata dengan gembira,

"Engkau jangan risau. Aku akan baik-baik saja selama aku masih

menjaga diriku seperti biasanya."

Analisis

Sosok tokoh ayah dalam novel "Rahasia Hati" ini menunjukkan

ketegaran seorang ayah walaupun ia sedang sakit. Tidak mau merepotkan

keluarganya terutama anaknya yang sedang dalam masa pendidikan di

Universitas. Meskipun sakit parah, ayah dari tokoh "aku" ini tetap saja

menganggap bahwa sakitnya hanyalah sakit ringan dan tidak perlu

dirisaukan. Terlihat dalam cuplikan di atas bahwa ayah menyayangkan

studi tokoh "aku" yang harus terganggu karena berita dari ibunya yang

memberitahukan kalau ayahnya sedang sakit.

Cuplikan halaman 86

"Engkau tahu, aku gembira demi kepentinganku sendiri. Seperti kau

ketahui, aku ini sakit. Ketika kau pulang pada musim dingin yang lalu,

aku yakin bahwa hidupku hanya tinggal tak lebih dari tiga atau empat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

71

bulan saja lagi. Untunglah aku masih tetap hidup dan dapat dengan

enak melangkah-langkah pelan. Dan sekarang, kau sudah lulus. Aku

senang karena kau, yang telah bekerja begitu keras untuk pelajaranmu,

berhasil lulus sebelum aku mati dan selagi aku masih sehat-sehat

begini. Tentu saja aku, sebagai ayahmu, patut bergembira. Sudah

tentu kau punya cita-cita yang lebih besar ketimbang aku, dan tentu

kau merasa tak enak melihat aku ribut-ribut tentang perkara yang

begitu tak berarti seperti hal lulusmu dari universitas itu. Namun,

cobalah melihatnya dari sudut pandangku. Aku gembira bukan demi

kepentinganmu semata, tetapi terutama demi kepentinganku sendiri.

Mengerti?"

Analisis

Orang tua mana yang tidak bahagia dan bangga melihat anaknya

berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Begitu juga yang

dirasakan oleh ayah dari tokoh " aku" yang sangat bangga melihat tokoh

"aku" lulus dari universitas dengan baik, meskipun hal itu dianggap biasa

saja bagi tokoh "aku". Bagaimanapun, hal ini merupakan suatu

kegembiraan yang luar biasa bagi ayah dapat melihatnya lulus sebelum ia

meninggal. Dengan penyakitnya yang parah, ia hampir tak yakin dapat

melihat tokoh "aku" lulus. Dan ia bersyukur penuh kegembiraan karena

disela-sela penyakitnya, ia masih dapat melangkah-langkah pelan dan

melihat tokoh "aku" lulus sebelum ia meninggal.

Cuplikan halaman 107 - 108

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

72

"Bagaimanapun, aku akan mati," katanya suatu kali. "Aku tentu saja

boleh makan segala makanan yang enak-enak selagi aku bisa."

Kadang-kadang ayahku jadi begitu sedih dan berkata, "Bila aku mati

jaga ibumu baik-baik."

Analisis

Tak jarang seseorang yang mengalami penyakit parah, semangat

hidupnya menjadi rendah. Begitu pula yang dialami oleh tokoh ayah

dalam cerita ini. Ia yang mengetahui kalau waktunya tak lama lagi di dunia

ini, sering berkata-kata hal yang berhubungan dengan kematian. Semangat

hidupnya menjadi rendah jika ia merasakan sakit yang ia alami begitu kuat.

Namun, kadang semangat hidupnya kembali dan berkeinginan jika ia

sembuh nanti, ia ingin pergi ke Tokyo sekali lagi dan bersenang-senang.

Siapa yang tahu kapan salah seorang diantara kita akan mati? Katanya.

Semangat hidupnya yang rendah membuat kesedihan pada tokoh "aku"

dan keluarganya.

4. K

Cuplikan halaman 177

(Ku kira pada waktu itulah dapat kuketahui hidupnya semakin mirip

dengan hidup seorang pendeta. Dipakainya tasbih yang melingkar

dipergelangan tangannya dan ketika kutanyakan kepadanya buat apa

itu, diperlihatkannya bagaimana ia menghitung-hitung mata tasbih iti

dengan ibu jarinya, sambil menyebutkan satu, dua, dan seterusnya.

Ternyata ia menghitung-hitung mata tasbih itu berkali-kali dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

73

sehari. Makna di balik segala perbuatannya ini, tak ku mengerti. Tentu

saja, pikirku, tak ada habisnya menghitung-hitung mata tasbih yang

terangkai berupa lingkaran itu. Dengan maksud apa K menghitung-

hitung mata tasbih itu? Pertanyaan yang tak berarti ini sering timbuk

dalam pikiranku kini. Aku juga melihat sebuah kitab Injil di kamarnya).

Analisis

Tokoh K seperti yang digambarkan dalam cuplikan di atas,

merupakan seorang yang agamis dan tekun. Saat masih sekolah bersama

Sensei, K sering membuat Sensei merasa kikuk dengan mengemukakan

perkara-perkara sulit seperti agama dan filsafat. Bagi Sensei, K tampak

padanya seperti seorang pendeta. Sensei berpikir mungkin ini akibat

pengaruh dari ayahnya yang merupakan seorang pendeta atau karena K

yang dilahirkan dalam sebuah rumah tangga yang memiliki suasana khas

berbau kuil.

Cuplikan halaman 189

(Sebagai gambaran, Ojosan menceritakan kepadaku tentang

perjumpaannya dengan K. Ternyata ia telah menemui K dan

menanyakan kepadanya adakah api di anglonya).

"Tidak," kata K.

"Kalau begitu, kau butuh api?"

"Tidak, terima kasih."

"Tidakkah kau merasa dingin?"

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

74

"Ya, memang. Tetapi aku tak butuh api." Dan K pun tak mau

membicarakan hal itu lebih lanjut lagi.

Aku berusaha begitu keras, berperan sebagai perantara senantiasa

hendak menciptakan hubungan yang selaras antara K dan kedua

wanita itu. Kalau kebetulan aku sedang bercakap-cakap dengan K,

maka kuminta kedua wanita itu ikut bersama kami.

Analisis

K yang merupakan orang baru yang tinggal di rumah Okusan

masih tak acuh pada keadaan sekitarnya atau pada orang-orang yang ada di

dalam rumah itu. Hal itu juga didukung oleh sifat K yang sedikit eksentrik,

dan menutup diri dari orang lain. K juga merupakan orang dengan

kehidupan yang sunyi. Berpisah dari keluarga membuatnya hidup sendiri

hingga menutup diri dari orang lain dan bersikap tak acuh pada keadaan

sekitarnya. Tetapi, Sensei tak membiarkan hal ini berlanjut. Ia berusaha

begitu keras untuk menciptakan suasana antara K dengan Okusan dan

Ojosan agar tidak terlalu kaku. Seperti yang terdapat dalam kalimat "Aku

berusaha begitu keras, berperan sebagai perantara senantiasa hendak

menciptakan hubungan yang selaras antara K dan kedua wanita itu. Kalau

kebetulan aku sedang bercakap-cakap dengan K, maka kuminta kedua

wanita itu ikut bersama kami."

Cuplikan halaman 226

"Aku merasa bahwa aku seorang yang lemah dan pemalu." Lalu ia

menambahkan, "Engkau tahu, aku bingung. Aku telah menjadi sebuah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

75

teka-teki, juga bagi diriku sendiri. Apa yang bisa kulakukan selain

minta pendapatmu yang jujur?" Apa yang kau maksud," tanyaku cepat,

"dengan 'bingung' itu?" Ia berkata, "Maksudku bahwa aku tak dapat

memutuskan apakah harus melangkah maju atau kembali mundur."

Sekali lagi, kurangsang dia, "Katakan, dapatkah kau benar-benar

mundur jika kau ingin demikian?" Tiba-tiba, tampak ia kehilangan

jawab. Apa yang dikatakannya hanyalah, "Aku tak dapat menahan

kepedihan ini."

Analisis

Setelah mengakui pada Sensei bahwa K menaruh hati pada Ojosan,

K sering berdiam diri seperti memikirkan sesuatu. K juga memiliki rahasia

dalam dirinya yang tak diketahui oleh siapapun termasuk Sensei sampai ia

meninggal secara tiba-tiba. Suatu ketika K seperti kehilangan kepercayaan

dirinya sendiri. Ia meminta pendapat pada Sensei, apakah ia harus terus

melangkah maju ataukah mundur. Namun, Sensei sendiri tak mengerti hal

yang dimaksud K itu. Sensei mengambil kesimpulan bahwa hal ini

berhubungan dengan perasaan K terhadap Ojosan. K menjadi sosok yang

putus asa dalam berpikir. Sampai pada akhirnya ia memilih untuk

mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Berdasarkan penokohan di atas, penulis menemukan ketidakseimbangan

dalam segi penampilan tokoh. Yaitu, tidakseimbangnya antara jumlah tokoh

protagonis dan antagonis. Dalam novel “Rahasia Hati” hanya terdapat satu tokoh

antagonis yaitu Sensei. Sedangkan banyak terdapat tokoh protagonis, seperti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

76

tokoh “aku”, okusan, ojosan, dan ayah. Hal ini membuat unsur penokohan dalam

novel “Rahasia Hati” kurang begitu baik jika dilihat dari segi struktural.

3.2.4 Analisis Latar dalam Novel “Rahasia Hati”

Unsur-unsur latar menurut Nurgiyantoro (1995:227) dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Berikut ulasan tentang unsur-

unsur latar tersebut.

a. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel “Rahasia Hati” ini mengambil

beberapa tempat di Jepang, yaitu Kamakura, Tokyo, dan Zoshigaya.

Cuplikan halaman 1 – 2

(Di Kamakura lah, dalam liburan musim panas, aku mula-mula

bertemu dengan Sensei. Waktu itu aku masih seorang mahasiswa yang

begitu muda. Aku pergi kesana atas desakan seorang kawan yang

telah pergi ke Kamakura untuk berenang. Masih berhari-hari lamanya

sebelum permulaan masa kuliah, dan aku bebas untuk tinggal di

Kamakura atau pulang. Aku memutuskan untuk tinggal disana)

Analisis

Dari cuplikan di atas, tergambar bahwa tokoh “aku” yang sedang

menikmati libur musim panas sebelum permulaan masa kuliah. Terlihat

dari peristiwa di atas, bahwa tempat yang di datangi sebagai tempat

liburan tokoh “aku” adalah Kamakura. Hal ini sesuai dengan alur cerita.

Dimana pertemuan antara tokoh “aku” dan Sensei bermula. Seperti yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

77

terlihat dalam kalimat “Di Kamakura lah, dalam liburan musim panas,

aku mula-mula bertemu dengan Sensei.”

Cuplikan halaman 7

(Kukira, adalah petang di hari ketiga setelah kami berenang-renang

bersama, saat Sensei tiba-tiba berkata padaku, ketika kami bertemu di

pondok teh, "Apa kau bermaksud tinggal lama di Kamakura?" Aku

memang tak memikirkan berapa lama lagi aku akan tinggal di

Kamakura sehingga aku pun berkata, "Aku tak tahu.")

Analisis

Dalam cuplikan di atas terlihat bahwa tokoh "aku" yang menikmati

liburan musim panas di Kamakura tidak memikirkan berapa lama ia akan

tinggal di Kamakura. Paling tidak, ia dapat tinggal beberapa hari lamanya

di Kamakura sebelum perkuliahannya dimulai.

Cuplikan halaman 10

(Amat sopan ia mengatakan padaku ke mana kira-kira kepergian

Sensei. Aku pun diberi tahu bahwa setiap bulan, pada hari yang sama,

sudah menjadi kebiasaan bagi Sensei untuk mengantar bunga ke suatu

makam di perkuburan yang berada di Zoshigaya. Sebelum jauh benar

aku pergi ke arah bagian kota yang lebih ramai, aku mendapat

kepastian bahwa berjalan ke Zoshigaya akan merupakan pesiar yang

menyenangkan tentunya. Aku berbalik dan mulai berjalan ke jurusan

Zoshigaya).

Analisis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

78

Latar tempat yang digunakan dalam novel ini juga menggunakan

pemakaman di Zoshigaya. Zoshigaya merupakan tempat yang begitu

penting bagi Sensei, sehingga sudah menjadi kebiasaannya untuk

mengunjungi dan menziarahi ke perkuburan tersebut setiap bulan pada hari

yang sama. Adapun seseorang yang ia ziarahi adalah K, temannya sendiri.

Karena alasan yang begitu kuat tentang pendosa maka ia memutuskan

untuk mengunjungi makam temannya itu setiap bulan. Hal ini juga

terdapat dalam cuplikan halaman 249 yang mengatakan bahwa (K dan aku

sudah sering berjalan-jalan ke Zoshigaya. K senang sekali dengan tempat

itu. Kuingat aku mengatakan padanya dengan bergurau, "Baiklah, akan

kuusahakan agar kau dapat dikuburkan disini." Aku berpikir-pikir sendiri.

"Apa gunanya mengingat janjiku kepada K?" Namun, aku ingin

hendaknya K dikuburkan di Zoshigaya, agar aku dapat menziarahi

makamnya setiap bulan dan mohon maafnya).

Cuplikan halaman 52 – 53

(Aku ingat Tokyo. Seakan pada setiap detak jantungku, hasrat dalam

diriku untuk melakukan kegiatan makin meningkat. Secara aneh

kurasa seakan Sensei ada disampingku, memberi semangat kepadaku

untuk bangkit dan pergi. Tentu saja aku berusaha menyembunyikan

perubahan-perubahan apa pun yang terjadi padaku karena pengaruh

Tokyo. Tokyo telah menjadi sebagian dari diriku).

Analisis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

79

Dalam novel "Rahasia Hati", kota Tokyo menjadi latar tempat utama

yang digunakan dalam cerita. Tokyo merupakan tempat tinggal Sensei,

dan juga merupakan kota tempat tokoh "aku" menyelesaikan

pendidikannya di universitas. Tokyo yang menjadi tempat tinggal

sementara tokoh "aku" dalam menyelesaikan pendidikannya, secara tidak

langsung memberi perubahan atas pengaruh-pengaruh kehidupan Tokyo

terhadap tokoh "aku".

Cuplikan halaman 138

(Bagaimanapun, aku yang tinggal sendiri tak punya pilihan kecuali

mempercayakan diri kepada pamanku sesuai dengan kehendak ibuku.

Seperti yang ku harapkan, ia pun mengatur kepergianku ke Tokyo.

Aku datang ke Tokyo dan masuk perguruan tinggi. Para mahasiswa

perguruan tinggi pada masa itu jauh lebih kasar dan liar ketimbang

sekarang).

Analisis

Tokyo juga dijadikan sebagai tempat bagi Sensei untuk

menyelesaikan pendidikannya dan masuk di perguruan tinggi yang ada di

Tokyo. Tak lama setelah kedua orang tuanya meninggal, Sensei yang

diasuh oleh pamannya pun menginginkan melanjutkan study nya di Tokyo,

dan pamannya mengatur semua kebutuhannya selama ia tinggal di Tokyo.

b. Latar Waktu

Cuplikan halaman 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

80

(Di Kamakura lah, dalam liburan musim panas, aku mula-mula

bertemu dengan Sensei. Waktu itu aku masih seorang mahasiswa yang

begitu muda. Aku pergi ke sana atas desakan seorang kawan, yang

telah pergi ke Kamakura untuk berenang).

Analisis

Dalam cuplikan di atas dapat dilihat bahwa salah satu waktu yang

terdapat dalam novel ini adalah pada saat musim panas. Digambarkan

bahwa tokoh "aku" dan temannya yang sedang berlibur ke Kamakura saat

musim panas, pada saat itu juga awal bertemunya tokoh "aku" dengan

Sensei.

Cuplikan halaman 46 – 47

(Pada musim dingin itu, aku harus pulang. Sebuah surat datang dari

ibu, yang mengatakan bahwa penyakit ayah sudah parah. Meskipun

tak segera menimbulkan bahaya, aku harus pulang kalau mungkin.

Seperti diingatkan dalam surat ini kepadaku, bagaimanapun, ayahku

sudah tua.

Liburan musim dingin tak jauh lagi, dan terpikir bahwa tak perlu

bagiku untuk segera pulang. Namun, sehari dua hari aku mulai risau.

Aku membayangkan ayah yang terbaring di ranjang dan ibu yang

risau, dan aku memutuskan harus segera pulang).

Analisis

Tokoh "aku" yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Tokyo

mendadak dikejutkan oleh kedatangan surat dari ibunya yang mengatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

81

kalau ayahnya sedang sakit parah. Dan waktu yang terdapat dalam

cuplikan di atas yaitu saat musim dingin tiba. Awalnya, tokoh "aku"

berniat untuk menghabiskan liburan musim dingin di Tokyo saja. Namun,

ia memikirkan keadaan ayahnya yang sakit dan ibunya yang pasti risau

saat itu. Maka ia pun memutuskan untuk pulang melihat keadaan ayahnya.

Cuplikan halaman 102

(Akhirnya, pada permulaan September, aku memutuskan pergi ke

Tokyo. Kutanyakan kepada ayahku apakah ia bersedia terus mengirim

uang bantuan seperti yang pernah aku terima ketika aku di universitas.

"Aku harus pergi," kataku, "kalau aku harus mencari pekerjaan yang

ayah maksudkan bagiku.")

Analisis

Terlihat dalam cuplikan di atas, tepatnya pada bulan September

ketika tokoh "aku" ingin kembali ke Tokyo dengan alasan mencari

pekerjaan seperti yang diharapkan oleh ayahnya. Ayahnya berharap agar

tokoh "aku" mendapatkan pekerjaan segera mungkin setelah ia lulus dari

universitas. Dan waktu yang digunakan tokoh "aku" untuk kembali ke

Tokyo mencari pekerjaan ialah pada bulan September. Seperti yang

terdapat pada kalimat (Akhirnya, pada permulaan September, aku

memutuskan pergi ke Tokyo).

Cuplikan halaman 214

(Tahun lama pun berakhir. Suatu haru, dalam suasana Tahun Baru,

Okusan mengatakan bahwa kami semua mesti main kartu, lalu ia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

82

bertanya kepada K apakah mau mengundang seorang kawan untuk

ikut bersama kami).

Analisis

Latar waktu selanjutnya yang terdapat dalam novel ini adalah pada

saat tahun baru. Dimana ketika itu Sensei dan K diajak Okusan untuk

bermain kartu agar suasana menjadi lebih santai pada malam pergantian

tahun.

c. Latar Sosial

Cuplikan halaman 155 – 156

(Bagitu aku pindah ke kamar itu, kulihat sebuah jambangan bunga

dalam relung. Sebuah Koto terletak rapat pada dinding relung, dekat

bunga itu. Bila bunga dalam jambangan itu memperlihatkan tanda-

tanda akan layu, gadis itu biasa datang ke dalam kamar untuk

menggantinya. Kadang-kadang, ia pun masuk untuk mengambil Koto

itu ke kamarnya, yang letaknya sudut menyudut di seberang kamarku.

Maka aku pun duduk pula dengan tenang di depan meja tulisku sambil

bertopang dagu, mendengarkan suara Koto itu).

Analisis

Dari cuplikan di atas, digambarkan bahwa dikamar yang ditinggali

Sensei terdapat sebuah jambangan bunga dan alat musik. Hal ini membuat

Ojosan sering masuk ke dalam kamar Sensei untuk sekedar mengganti

bunga-bunga yang layu atau untuk sekedar mengambil Koto dan

memainkannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

83

Dari cuplikan di atas juga dapat diketahui bahwa masyarakat Jepang

memiliki alat musik tradisional mirip seperti kecapi yang disebut Koto.

Koto dalam masyarakat Jepang pada zaman dahulu dimainkan sebagai

salah satu bagian musik istana sebagai budaya masyarakat Jepang.

Cuplikan halaman 248

(Tanpa berkata-kata aku duduk di sisi kedua wanita itu. "Bakarlah

dupa," kata Okusan. Kuturuti perintahnya dengan diam. Ojosan tak

bicara kepadaku. Ada sedikit ia bertukar kata dengan ibunya, tetapi

hanya mengenai urusan yang mendesak).

Analisis

Latar sosial selanjutnya yang ditunjukkan dalam cuplikan di atas

adalah adanya proses pembakaran dupa yang dilakukan ketika ada

seseorang yang meninggal dunia dalam masyarakat Jepang. Hal itu

dimaksudkan untuk menyampaikan doa dan juga dapat menentramkan

pikiran. Membakar dupa merupakan tradisi bagi masyarakat Jepang

khususnya yang beragama Buddha yang selalu dilakukan jika ada

seseorang yang meninggal dunia.

3.2.5 Analisis Sudut Pandang dalam Novel "Rahasia Hati"

Sudut pandang yang digunakan pengarang pada novel "Rahasia Hati"

adalah sudut pandang orang pertama. Yaitu, pengarang menampilkan tokoh dalam

ceritanya menggunakan orang pertama, seperti aku yang tergambar dalam

tahapan-tahapan cerita.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

84

Cuplikan halaman 12 – 13

(Sesudah hari itu aku mulai mengunjungi Sensei berselang-selang

secara teratur. Dia selalu kudapati di rumah. Semakin kerap aku

datang, semakin ingin aku mengunjunginya kembali. Barangkali

hanya akulah yang mempunya perasaan demikian terhadapnya).

Analisis

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini

merupakan sudut pandang orang pertama. Karena pada novel ini,

pengarang memakai kata “aku” untuk salah satu tokoh dalam cerita yang

juga diperankan sebagai tokoh “aku”. Seperti pada cuplikan di atas,

pengarang memakai sudut pandang orang pertama yang diperankan oleh

tokoh “aku” dalam penceritaan, digambarkan ketika tokoh “aku” yang

semakin ingin mengunjungi Sensei dan ia berpikir mungkin saja hanya ia

lah yang memiliki perasaan sedemikian terhadap Sensei.

Cuplikan halaman 44

(Aku berusaha sedapat-dapatnya untuk mengibur istri Sensei. Dan

tampak bahwa ia pun berusaha mendapatkan suatu pelipur kalau

bersamaku).

Analisis

Dalam cuplikan di atas juga pengarang menggunakan sudut

pandang orang pertama yang digambarkan ketika tokoh “aku” sedang

berusaha untuk menghibur istri Sensei yang saat itu merasa tidak tenang

karena ia berpikir bahwa ia juga termasuk dalam dunia yang dibenci oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

85

Sensei. Tokoh “aku” berpikir dengan adanya ia saat itu, istri Sensei akan

mendapat suatu pelipur.

Cuplikan halaman 136

(Aku anak tunggal. Keluarga kami cukup berada dan karena itu aku

diasuh dalam suasana yang penuh kemurahan dan kesenangan. Kalau

aku menengok ke masa lampauku, tak dapat tidak aku merasa bahwa

seandainya orang tuaku - atau setidak-tidaknya salah seorang di

antaranya - masih hidup, mungkin aku akan dapat terus memiliki sifat

murah hati itu).

Analisis

Selain menggunakan sudut pandang orang pertama lewat tokoh

“aku”, pengarang juga menggunakan sudut pandang orang pertama yang

diperankan juga oleh Sensei yang merupakan tokoh utama dalam novel

“Rahasia Hati” ini. Seperti yang terdapat dalam cuplikan di atas,

digambarkan saat pengarang menciptakan cerita yang diceritakan lewat

sudut pandang orang pertama itu sendiri yaitu Sensei. Terlihat ketika

Sensei yang berkeinginan sendainya salah satu dari orang tuanya masih

hidup, maka ia akan tetap memiliki sifat murah hati.

3.2.6 Analisis Amanat dalam Novel "Rahasia Hati"

Cuplikan halaman 7

(Ia tersenyum masam mendengar aku terus menerus menyebut dia

"Sensei", dan aku yakin pada diriku sendiri ketika menjelaskan bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

86

sudah menjadi kebiasaanku untuk menyebut demikian pada orang-

orang yang lebih tua dari padaku).

Analisis

Dari cuplikan di atas, pengarang ingin menyampaikan kepada

pembaca bahwa kita harus memiliki rasa saling menghormati terlebih

kepada seseorang yang lebih tua daripada kita. Hal ini tentu baik jika

sudah menjadi suatu kebiasaan untuk saling menghormati dimana pun kita

berada. Seperti yang tergambar pada tokoh “aku” sebagai orang yang

sangat hormat kepada siapa pun yang lebih tua dari dirinya.

Cuplikan halaman 125

(Dengan bantuan juru rawat, kuganti air dalam bantalan karet itu

dengan yang baru dan kutaruh sebungkus potongan es yang baru di

dahinya. Kuletakkan itu pelan-pelan sehingga ujung-ujung es yang

tajam itu tidak membuatnya sakit).

Analisis

Dalam novel ini pengarang juga ingin menyampaikan bahwa kita

harus menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua kita. Tidak ada

hal yang lebih mulia yang dilakukan seorang anak kepada orang tuanya

selain hormat dan berbakti kepada keduanya. Terutama, ketika orang tua

sedang sakit, hendaknya seorang anak yang merawat orang tuanya dengan

penuh kasih saying. Seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan di atas

ketika ayah dari tokoh “aku”sakit, maka dengan penuh kasih saying, tokoh

“aku” merawat ayahnya dengan mengganti air dalam bantalan yang akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

87

diletakkan di bahu sang ayah. Tokoh “aku” memperlakukan semuanya

dengan penuh kasih saying dan perlahan-lahan agar tidak membuat

ayahnya sakit karena potongan-potongan es yang tajam.

Cuplikan halaman 259

(Perasaan berdosa inilah yang membuat aku kadang-kadang merasa

bahwa aku bersedia untuk dipukul biar oleh tangan orang-orang yang

tak ku kenal sekalipun. Ketika keinginan akan hukuman ini menjadi

begitu kuat, aku pun mulai merasa bahwa hukuman itu mestinya

datang dari diriku sendiri, dan bukan dari orang lain. Maka aku pun

berpikir tentang mati. Bunuh diri agaknya suatu hukuman yang tepat

bagi dosa-dosaku).

Analisis

Keputusan yang diambil oleh Sensei untuk mengakhirinya

merupakan suatu sifat putus asa yang dimiliki oleh Sensei. Dari cuplikan

di atas, dapat dilihat bahwa pengarang ingin menunjukkan agar janganlah

kita memiliki sifat putus asa seperti bunuh diri yang dilakukan oleh Sensei.

Setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya. Lagi pula, ada banyak hikmah

yang selalu dapat kita ambil dari semua peristiwa yang terjadi. Ketahuilah,

bahwa masih banyak orang di luar sana yang juga memiliki masalah yang

jauh lebih berat daripada kita, namun mereka mampu melewatinya dengan

baik tanpa mengakhiri hidupnya. Karena keputusan untuk bunuh diri

secara tidak langsung telah menganiaya keluarga dan orang-orang yang

disayangi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

88

3.3 Analisis Keterkaitan antar Unsur Tema, Alur, Penokohan, Latar,

Sudut Pandang, serta Amanat yang Mendasari Struktur Cerita yang

Utuh dalam Novel “Rahasia Hati”

Keterkaitan tema dengan alur cerita ini dimulai dari tahap Exposition, pada

tahap ini digambarkan awal mula peristiwa yang mendasari terciptanya tema.

Tahapan Exposition inilah yang nantinya akan membangun tema menjadi sebuah

kisah atau cerita. Ini terjadi ketika tokoh “aku” yang bertemu dengan Sensei di

Kamakura pada liburan musim panas dan memperhatikan Sensei yang bersikap

seolah tidak perduli pada sekelilingnya. Konflik pada tema ini terjadi pada

tahapan Inciting Force dan Rising Action, yaitu ketika Sensei yang ditipu oleh

pamannya pada masa remaja itu telah merubah sikap Sensei yang tidak lagi

menaruh kepercayaan pada siapa pun termasuk pada K, teman dekatnya sendiri.

Pada tahapan Crisis terjadi ketika cerita hampir mencapai tujuannya, yaitu ketika

Sensei semakin menunjukkan sikap-sikap yang aneh terhadap istrinya. Terutama

Sensei sering membicarakan perihal kematian kepada istrinya, menanyakan

siapakah yang akan terlebih dahulu mati, dia ataukah istrinya. Hal ini disebabkan

karena Sensei begitu kuat merasakan kedosaan manusia setelah kematian K yang

menurutnya dialah penyebab K bunuh diri. Pada tahap Climax ini pengarang

membuat tema berhasil mencapai maksud dan tujuannya, yaitu karena perasaan

berdosanya pada K, Sensei menjadi seorang yang sunyi ditengah-tengah

kehidupan modern ini. Perasaan ini menyababkan Sensei ingin menghukum

dirinya sendiri dengan bunuh diri untuk menebus kesalahannya pada K, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

89

membuat cerita mencapai climax yaitu pada saat Sensei akan mengakhiri

hidupnya dengan bunuh diri setelah istrinya pergi kerumah bibinya di Ichigaya.

Sudah dua atau tiga kali Sensei mencoba untuk bunuh diri, namun seringkali

terhalang oleh perasaannya terhadap istrinya. Ia tidak ingin istrinya melihat

kejadian itu, sehingga ia menyuruh istrinya pergi agar ia dapat melaksanakan

keinginannya akan hukuman itu.

Sampai kepada tahap Falling Action, yakni kadar konflik dalam cerita ini

sudah menurun pada saat Sensei bertemu dengan tokoh “aku” dan mulai

mempercayainya untuk mendengarkan rahasia-rahasia yang selama ini disimpan

oleh Sensei. Sensei pun berpesan pada tokoh “aku” agar tetap merahasiakan

peristiwa masa lalunya dan alasan ia bunuh diri kepada istrinya, karena ia ingin

agar kenangan istrinya tentang dirinya tetaplah indah tanpa ia harus mengetahui

masa lalu dan alasan Sensei meninggal. Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa tema dengan alur saling berkaitan.

Keterkaitan penokohan dengan alur ditunjukkan melalui tahapan-tahapan

peristiwa yang dibangun oleh para tokoh. Sensei dikatakan sebagai tokoh yang

paling utama karena mulai dari Exposition sampai dengan Falling Action

merupakan tokoh yang banyak diceritakan atau menceritakan sendiri tentang masa

lalunya. Dilihat dari segi karakter, mulai dari tahapan Expositon sampai

penyelesaian cerita, pengarang mencerminkan Sensei sebagai satu-satunya tokoh

antagonis yang selalu ada dalam penceritaan. Tokoh antagonis berfungsi untuk

menciptakan konflik. Alur merupakan tulang punggung cerita. Alur terbentuk dari

Exposition sampai FallingAction. Dalam alur juga terdapat konflik, maka konflik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

90

akan berkembang menjadi klimaks. Dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan

antara penokohan dan alur, karena dalam penokohan terdapat tokoh antagonis

yang menciptakan konflik.

Keterkaitan antara penokohan dan tema terlihat melalui definisi tokoh

yang merupakan penggerak cerita. Tokoh dibagi 2 menurut fungsinya. Yaitu,

tokoh antagonis dan protagonis. Tokoh utama didalam novel ini adalah tokoh

antagonis. Tokoh antagonis yang berfungsi membuat konflik didalam cerita,

tergambar ketika Sensei dengan licik berpura-pura sakit untuk dapat melamar

Ojosan tanpa sepengetahuan K. Hingga suatu saat Sensei ingin meminta maaf

pada K, namun K telah meninggal bunuh diri sebelum Sensei meminta maaf

padanya. Kejadian itu membuat perubahan dalam diri Sensei. Ia menjadi penutup

dan membenci dunia luar. Hal ini mendukung tema yang menceritakan tentang

kesunyian hidup di dunia modern. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penokohan

dan tema saling berkaitan dengan baik.

Keterkaitan antara tema dengan latar ialah karena dalam novel ini

pengarang menggunakan kota Kamakura, Tokyo dan perkuburan Zoshigaya

sebagai latar tempat. Tema yang menceritakan tentang seseorang yang merasakan

kesunyian yang begitu hebat dalam hidup dan dunianya memilih untuk liburan

musim panas seorang diri di kota Kamakura. Ditambah dengan latar sosial yang

terdapat dalam novel ini membuat cerita sedikit menarik.

Keterkaitan latar dengan alur ditunjukkan melalui tahapan-tahapan

peristiwa dalam novel ini. Dalam alur dijelaskan bahwa permulaan bertemunya

tokoh “aku” dan Sensei terjadi di kota Kamakura dalam liburan musim panas. Ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

91

juga dapat dilihat pada tahap Exposition. Namun, cerita akan kurang menarik jika

hanya menunjukkan satu suasana tempat saja. Untuk itu, pengarang juga

menggunakan latar tempat kota besar yaitu Tokyo dan perkuburan Zoshigaya.

Keterkaitan antara latar dengan penokohan ditunjukkan melalui karakter

tokoh “aku” yang ketika berlibur dalam musim panas di Kamakura, tanpa sengaja

memperhatikan Sensei dan mulai mengikutinya setiap hari ketika hendak

berenang. Hingga suatu ketika, tokoh “aku” yang mengikutinya berenang pun

berharap agar Sensei bersedia untuk berbincang-bincang dengannya atau sekedar

menyapanya. Namun, karakter Sensei yang pendiam dan tak acuh pada

sekelilingnya tidak pernah mencoba untuk menyapa tokoh “aku” terlebih dahulu.

Kota Tokyo yang merupakan kota besar tempat tokoh “aku”

menyelesaikan pendidikannya di universitas, membawa pengaruh terhadap sikap

tokoh “aku” saat ia pulang kerumah orang tuanya.

Keterkaitan antara sudut pandang dengan tema, alur, dan penokohan

ditunjukkan melalui cara pengarang yang menggunakan sudut pandang orang

pertama dalam menceritakan cerita. Dalam tema, pengarang menceritakan

kesunyian hidup didunia modern. Yang digambarkan pada tokoh Sensei yang

merasakan bahwa ia merupakan seorang yang sunyi akibat masa lalunya. Dalam

sudut pandang, pengarang menjadikan tokoh Sensei menjadi tokoh utama yang

menceritakan cerita masa lalunya menggunakan sudut pandang orang pertama.

Cara pengarang menciptakan karakter-karakter tokoh pun bermacam-macam.

Seperti tokoh Sensei yang pendendam, dan sebagai tokoh antagonis. Juga tokoh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 99: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

92

tambahan yaitu Ojosan yang merupakan istri Sensei yang memiliki karakter

lembut, perhatian dan baik hati.

Keterkaitan sudut pandang dengan latar ditunjukkan melalui cara

pengarang yang menyampaikan secara jelas dan detail tentang tempat, waktu, dan

kejadian sosial yang ada dalam novel. Sehingga pembaca mampu merasakan dan

membayangkan dengan jelas letak dan membayangkan indahnya musim panas di

kota Kamakura yang diisi dengan berenang sebagai liburan musim panas.

Keterkaitan antara sudut pandang dengan amanat ditunjukkan melalui

pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui ceritadan kejadian yang ada

dalam novel. Seperti ketika Sensei menceritakan semua rahasia-rahasia masa

lampaunya pada tokoh “aku” yang merupakan satu-satunya orang yang ia percaya

untuk mengetahui tentang masa lalunya. Tetapi, pada akhirnya Sensei mengambil

keputusan yang putus asa karena ia tetap mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Keterkaitan antar amanat, tema,alur, dan penokohan ditunjukkan melalui

cerita yang terdapat dalam novel. Novel ini bercerita tentang kesunyian hidup di

dunia modern yang dirasakan oleh Sensei. Karena alur pada novel ini merupakan

alur yang baik, maka dapat mendukung tema dalam cerita novel ini. Hingga

amanat dalam novel dapat tersampaikan dengan jelas dan dapat mendukung alur

cerita. Melalui sikap dan tingkah laku para tokoh, juga keputusan yang diambil

para tokoh, dapat memberikan amanat atau pesan yang bisa diambil oleh para

pembaca.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa setiap unsur-unsur

yang terdapat dalam novel ini saling berkaitan satu sama lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 100: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

93

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan terhadap cerita dalam novel “Rahasia

Hati” ini, maka dapat diambil kesimpulan;

1. Tema adalah ide, gagasan, pandnagan hidup pengarang yang

melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Tema yang melatarbelakangi

cerita dalam novel “Rahasia Hati” ini adalah tentang kesunyian hidup

di dunia modern yang dirasakan oleh Sensei akibat kesalahannya pada

masa lalu.

2. Dalam karya sastra, tokoh adalah karakter yang mengambil peran

penting dalam suatu karya sastra dan dalam suatu cerita, tokoh

merupakan sosok yang bertugas untuk menjalankan cerita. Tokoh-

tokoh yang terdapat dalam novel “Rahasia Hati” ini adalah Sensei dan

tokoh “aku” sebagai tokoh utama, dan Ojosan, Okusan, Ayah,dan K

sebagai tokoh tambahan. Karakter Sensei yang merupakan seorang

yang mudah putus asa, selalu berpikiran negatif tentang semua orang,

dan bersifat pendendam merupakan satu-satunya tokoh antagonis yang

banyak diceritakan. Sedangkan tokoh “aku”, Ojosan, Okusan, Ayah,

dan juga K merupakan tokoh protagonis. Tokoh “aku” banyak

membujuk Sensei agar mau menceritakan tentang masa lalunya.

3. Alur dalam novel “Rahasia Hati” ini membangun ceritanya dengan

baik karena cerita di dalamnnya memenuhi tahapan-tahapan peristiwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 101: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

94

yang mendukung cerita yang dimulai dari Exposition yaitu awal mula

pertemuan antara tokoh “aku” dengan Sensei di Kamakura, Inciting

Force saat perubahan sikap Sensei setelah bertentangan oleh

pamannya yang menipunya dan dengan licik Sensei berpura-pura sakit

untuk melamar Ojosan, dan Rising Action ketika Sensei dengan penuh

rasa bersalah karena telah mengkhianati K ingin meminta maaf.

Namun, karena egonya, ia menahan maafnya sampai akhirnya K bunuh

diri sebelum Sensei meminta maaf. Crisis yaitu saat Sensei terus-

menerus membicarakan tentang kematian pada istrinya, hingga Climax

ketika Sensei memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh

diri. Dan terakhir Falling Action saat Sensei berpesan kepada tokoh

“aku” supaya tidak menceritakan tentang masa lalunya pada Ojosan.

4. Latar yang digunakan pengarang dalam novel ini adalah berlatar

tempat disebuah kota Kamakura, Tokyo dan perkuburan Zoshigaya.

Novel ini menggunakan latar waktu ketika musim panas, musim dingin,

awal bulan September, dan saat tahun baru. Latar sosial juga

ditemukan dalam novel ini yaitu tradisi atau adat yang dilakukan oleh

masyarakat Jepang dalam novel ini. Seperti memainkan alat musik

tradisional Koto dan tradisi membakar dupa.

5. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini ialah sudut

pandang orang pertama yang diperankan oleh tokoh “aku” dan tokoh

Sensei.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 102: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

95

6. Amanat dalam novel ini ialah pengarang mencoba mennyampaikan

kepada pembaca untuk saling hormat kepada siapa pun. Terlebih

kepada yang lebih tua dari kita dimana pun kita berada. Pengarang

juga ingin menyampaikan kepada pembaca untuk berbakti dan

menyayangi kedua orang tua. Terlebih ketika orang tua sedang sakit,

maka sebagai anak, kita harus berbakti dan merawat orang tua sampai

sembuh dengan penuh kasih sayang. Selain itu, pengarang mencoba

menyampaikan kepada pembaca untuk tidak berputus asa dalam segala

keadaan.

7. Keterkaitan antar unsur dalam novel “Rahasia Hati” ini dapat dilihat

antara tema dengan alur yang saling berkaitan karena alur menjelaskan

tahapan peristiwa yang terjadi dalam novel mendukung terbentuknya

tema. Keterkaitan antara tema dengan penokohan saling mendukung

dikarenakan tema yang menceritakan tentang kesunyian hidup di dunia

modern, timbul karena adanya tokoh antagonis yang mendukung

terbentuknya tema tersebut. Keterkaitan antara penokohan dan alur

terlihat karena tokoh antagonis berfungsi untuk menciptakan konflik.

Dan alur merupakan tulang punggung cerita. Alur terbentuk dari

Exposition sampai Falling Action. Dalam alur juga terdapat konflik,

maka konflik akan berkembang menjadi klimaks. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat keterkaitan antara penokohan dan alur, karena dalam

penokohan terdapat tokoh antagonis yang menciptakan konflik.

Keterkaitan latar dengan tema, alur, dan penokohan juga saling

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 103: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

96

berkaitan satu sama lain. Begitu juga sudut pandang dengan tema, alur,

penokohan, latar serta amanat yang berkaitan dengan baik

.

4.2 Saran

Melalui penulisan skripsi ini, penulis berharap agar novel yang merupakan

salah satu sarana alternatif yang dijadikan manusia untuk mendapatkan

kesenangan, tidak hanya dijadikan hiburan saja. Tetapi saat membaca novel

berusahalah untuk memahami makna yang terkandung serta nilai-nilai positif

yang ada sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Seperti di dalam

novel “Rahasia Hati” ini, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang baik

yang terkandung di dalamnya untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis juga berharap skripsi ini dapat dijadikan refrensi tersendiri bagi

para pembaca dan pencinta karya fiksi menjadi bahan yang berguna bagi peneliti

selanjutnya. Penulis menyarankan kepada para pembaca atau peminat sastra bisa

memberi interpretasi sendiri terhadap novel “Rahasia Hati” ini, karena dalam

memberi tanggapan sebuah karya sastra sering terjadi perbedaan-perbedaan

pandangan untuk menambah wawasan dan memperkaya khasanah dalam dunia

karya sastra.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 104: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung : PT. Sinar Baru

Algesindo.

Endaswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

. 2008. Metodologi Penelitian Sastra (Edisi Revisi).

Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Edisi Revisi).

Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Hartojo, Andangdjaja. 2016. Rahasia Hati. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

Luxemburg dan Willem. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

__________________. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

__________________. 2007. Teori Pengkajian Sastra. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

__________________ . 2009. Teori Pengkajian Sastra. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra: Teori dan

Penerapan nya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press..

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 105: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

_____________________. 2002. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

_____________________, 2001. Kritik Sastra Modern. Yogyakarta : Gema

Media.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Antropologi Sastra : Peranan Unsur-Unsur

Kebudayaan Dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Satoto, Soediro. 1993. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: UNS Press.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta:PT Grasindo.

Stanton, Robert. 1965. Teori Fiksi. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Sumardjo dan Saini. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Teeuw, A. 1984. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.

________ . 1991. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.

Wellek & Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Terj. Melanie Budianta. Jakarta :

Gramedia.

_______________. 1995. Teori Kesusastraan. Terj, Budianto. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

http://www.wikipediaindonesia.com (diakses pada 17Agustus 2017)

http://forumgurunusantara.blogspot.co.id/pengertian-dan-unsur-struktural-novel

(diakses pada 17 Agustus 2017)

http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/teori-sastra-struturalis

(diakses pada 17 Agustus 2017)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Natsume_Soseki (diakses pada 17 Agustus 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 106: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

1

ABSTRAK

Karya sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat yang dapat mencerminkan

kehidupan. Karya sastra dibagi menjadi dua jenis, karya sastra yang bersifat non fiksi dan

fiksi. Salah satu bentuk karya sastra fiksi yang banyak diminati oleh masyarakat adalah novel.

Novel terdiri dari dua unsur yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah

unsur yang berada dalam karya sastra itu. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar

karya sastra.

Salah satu contoh karya sastra fiksi adalah novel “Rahasia Hati” karya Natsume

Soseki yang menceritakan tentang seseorang yang memiliki rahasia dan membuat dia

merasakan kesunyian dalam hidupnya karena tidak ada seorang pun yang dapat ia percaya.

Setelah penulis membaca novel “Rahasia Hati” jika dilihat dari segi struktural, memiliki tema

dan alur yang baik karena peristiwa alur yang berurutan mulai dari exposition sampai falling

action. Serta penggunaan latar, sudut pandang, dan amanat yang jelas. Namun, penulis

menemukan ketidakseimbangan pada unsur penokohan. Yaitu karena tokoh protagonis lebih

banyak terdapat dalam novel dibandingkan tokoh antagonis. Sehingga membuat cerita

menjadi sedikit monoton.

Penulis menganalisis novel “Rahasia Hati” ini menggunakan pendekatan struktural,

yang merupakan pendekatan instrinsik. Melalui pendekatan struktural, dapat dilihat bahwa

tema novel “Rahasia Hati” ini adalah tentang kesunyian hidup di dunia modern yang

dirasakan oleh seseorang karena pengaruh perubahan sikap dalam dirinya. Hal ini membuat

Sensei menjadi pribadi yang menaruh curiga kepada semua orang. Dan melakukan apa saja

untuk mewujudkan keinginannya. Hubungan antara tema dengan alur sangat baik. Konflik

mulai terjadi pada tahap inciting force hingga climax. Yaitu saat kelicikan sikap Sensei yang

berpura-pura sakit untuk melamar Ojosan tanpa sepengetahuan temannya. Saat Sensei

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 107: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

2

menyadari kalau perbuatannya itu salah, Sensei ingin meminta maaf pada temannya. Namun,

temannya meninggal dunia dan membuat Sensei merasa bersalah. Sensei pun memutuskan

untuk bunuh diri sebagai balasan yang tepat bagi dirinya.

Penokohan Sensei yang merupakan tokoh utama digambarkan sebagai orang yang

memiliki sikap pendendam. Tokoh protagonis lebih banyak dibandingkan dengan tokoh

antagonis. Hanya terdapat satu tokoh antagonis saja yaitu Sensei. Hal ini membuat tema tidak

begitu berkaitan dengan penokohan dan membuat cerita sedikit monoton.

Novel ini menggunakan latar tempat kota Kamakura, Tokyo, dan perkuburan di

Zoshigaya. Latar waktu dalam novel ini adalah musim panas, musim dingin, awal bulan

September, dan Tahun Baru. Latar sosial juga terdapat dalam novel ini, misalnya sebuah

tradisi memainkan music tradisional Jepang yaitu koto. Dan kebiasaan membakar dupa saat

ada seseorang yang meninggal dunia. Hubungan antara latar dengan tema ketika pertemuan

Sensei dengan tokoh “aku” pertama kali di kota Kamakura saat liburan musim panas.

Hubungan antara latar dengan alur digambarkan melalui tahapan-tahapan peristiwa dalam

novel ini. Dalam alur dijelaskan bahwa keakraban Sensei dengan tokoh “aku” berlangsung di

Tokyo yang merupakan tempat tinggal Sensei. Hubungan antara latar dengan penokohan

digambarkan melalui sikap Sensei. Setiap bulan Sensei selalu pergi ke Zoshigaya untuk

berziarah ke makam temannya. Hal ini sudah menjadi kebiasaannya karena perasaan bersalah

yang ada dalam dirinya.

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam menyampaikan cerita novel ini

adalah sudutpandang orang pertama. Hal ini dapat dilihat ketika tokoh “aku” dan tokoh

Sensei memulai cerita dengan menggunakan sudut pandang orang pertama. Hubungan antara

sudut pandang dengan tema ditunjukkan melalui cara pengarang menggunakan sudut

pandang orang pertama yaitu tokoh “aku” dan Sensei. Keterkaitan atau hubungan sudut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 108: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

3

pandang dengan alur ditunjukkan melalui tahapan-tahapan peristiwa yang dibangun dalam

cerita. Hubungan sudut pandang dengan penokohan ditunjukkan melalui cara pengarang

menciptakan sikap dan perilaku para tokoh. Keterkaitan sudut pandang dengan latar

ditunjukkan melalui cara pengarang menyampaikan secara jelas tentang tempat, waktu, dan

kejadian sosial yang terjadi dalam novel. Keterkaitan antara sudut pandang dengan amanat

adalah melalui pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita dan kejadian yang

ada dalam novel.

Amanat yang ada dalam novel ini juga jelas. Yakni, pengarang ingin menyampaikan

kepada pembaca untuk bersikap hormat kepada siapapun. Terutama kepada orang yang lebih

tua. Pengarang juga ingin menyampaikan agar kita selalu berbakti kepada orang tua, dalam

keadaan sehat atau sakit. Keterkaitan antara amanat, tema, alur, dan penokohan adalah

melalui cerita yang terdapat dalam novel. Novel ini bercerita tentang kesunyian hidup di

dunia modern yang dirasakan oleh Sensei. Karena alur pada novel ini merupakan alur yang

baik, maka dapat mendukung tema dalam cerita novel ini. Hingga amanat dalam novel dapat

tersampaikan dengan jelas. Melalui sikap dan perilaku para tokoh, juga keputusan yang

diambil para tokoh, dapat memberikan amanat atau pesan yang bisa diambil oleh para

pembaca.

Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan struktural, novel “Rahasia Hati” karya

Natsume Soseki ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam novel ini ditemukan

ketidakseimbangan pada unsur penokohan. Ditemukan juga bahwa novel ini mempunyai

keterkaitan atau hubungan antara tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat

cerita. Sehingga novel ini dapat menjadi struktur cerita yang utuh.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 109: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

4

要旨よ う し

文学作品ぶんがくさくひん

は人生じんせい

を反映はんえい

する社会しゃかい

の感情かんじょう

の表現ひょうげん

。文学作品ぶんがくさくひん

は二ふた

つに分わ

かれ、

それらはフィクションとノンフィクションである。人々ひとびと

に好この

まれたフィクションの

作品さくひん

のひとつは小説しょうせつ

である。小説しょうせつ

の中なか

では要素よ う そ

が二ふた

つあり、内在的ないざいてき

と外因がいいん

である。

内在的要素ないざいてきようそ

とは文学作品ぶんがくさくひん

の中なか

にある要素よ う そ

である。外因要素がいいんようそ

はその文学作品ぶんがくさくひん

の外そと

にあ

るものである。

フィクションの文学作品ぶんがくさくひん

のひとつはナツメ・ソセキの小説しょうせつ

「 心こころ

」、信用しんよう

きない人ひと

がいて人生じんせい

で孤独こ ど く

と感かん

じている人物じんぶつ

について語かた

る小説しょうせつ

である。筆者ひっしゃ

小説しょうせつ

「心こころ

」を読よ

み、順番的じゅんばんてき

にエクスポジションから落下行動らっかこうどう

まで、構造的こうぞうてき

にテー

マとプロットが良いとわかった。それにバックグラウンドと視点し て ん

と委任い に ん

の使用し よ う

が明あき

らかである。しかし、筆者ひっしゃ

は性格描写せいかくびょうしゃ

に不釣合ふ つ り あ

いを見み

つけた。それは仕手し て

が敵対者てきたいしゃ

より多おお

い。そのため、話はなし

が少すこ

し単調たんちょう

になる。

筆者ひっしゃ

はこの小説しょうせつ

「 心こころ

」を分析ぶんせき

するために内在的ないざいてき

アプローチという構造的こうぞうてき

プローチをしようした。構造的こうぞうてき

アプローチを通とお

して見み

られたのは、小説しょうせつ

「 心こころ

」の

テーマは感情の変化へ ん か

の影響えいきょう

で現代的げんだいてき

な世界せ か い

に孤独こ ど く

を感かん

じた人物じんぶつ

についてである。こ

れは先生せんせい

が誰だれ

にも不信ふ し ん

するようになった原因げんいん

である。それに自分のほしいものがか

なえられるように何なん

でもやることである。テーマとプロットの関連かんれん

が非常ひじょう

に良よ

い。

衝突しょうとつ

は傾斜力けいしゃちから

の段階だんかい

から盛さか

り上あ

がりの段階だんかい

まで 現あらわ

れる。それは友達ともだち

が知し

ない 間あいだ

に体調たいちょう

が悪わる

いふりをしてオジョサンをプロポーズする先生せんせい

のずるさのとき

からである。先生せんせい

はやったことが間違いと気き

づいたとき、友達ともだち

に許ゆる

してもらいたい。

しかし、その友達ともだち

は亡な

くなり、先生せんせい

が罪悪感ざいあくかん

を感かん

じた。先生せんせい

は自分じ ぶ ん

に与あた

える適切てきせつ

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 110: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

5

罰ばち

として、自殺じ さ つ

することにした。主人公しゅじんこう

である先生せんせい

の人格描写じんかくびょうしゃ

はいむるしい人じん

であ

る。敵対者てきたいしゃ

より仕手し て

のほうが多おお

い。敵対者てきたいしゃ

は一人ひ と り

だけなく、先生せんせい

である。

この小説しょうせつ

は鎌倉かまくら

、東京とうきょう

と雑司ぞ う し

が谷や

にある墓地ぼ ち

を場所設定ばしょせってい

としてする。

時間設定じかんせってい

は夏なつ

、冬ふゆ

、9月がつ

の 上 旬じょうじゅん

と新年しんねん

である。社会設定しゃかいせってい

もこの小説にあり、たと

えば琴こと

という日本伝統的楽器にほんでんとうてきがっき

をする伝統でんとう

である。それに、人ひと

が亡な

くなるとき 香かおり

を燃も

やす慣習かんしゅう

である。設定せってい

とテーマの関連かんれん

は夏休なつやす

みのとき鎌倉かまくら

で「僕ぼく

」という人物じんぶつ

先生せんせい

とであったときである。設定せってい

とプロットの関連かんれん

は事件じ け ん

の段階だんかい

を通つう

じて記述きじゅつ

され

る。プロットでは先生せんせい

と「僕ぼく

」という人物じんぶつ

の仲良な か よ

さが東京とうきょう

である先生せんせい

の出身しゅっしん

に現あらわ

れると記述きじゅつ

される。設定せってい

と人格描写じんかくびょうしゃ

の関連かんれん

は先生せんせい

の態度た い ど

から見み

られる。毎月先生まいつきせんせい

いつも雑司が谷や

に友達ともだち

の墓はか

に巡礼じゅんれい

しにきている。これは罪悪感ざいあくかん

を感かん

じたと思おも

うこと

から習慣しゅうかん

になった。

著者ちょしゃ

が使つか

った視点し て ん

は一人称視点いちにんしょうしてん

である。これは先生せんせい

と「僕ぼく

」という人物じんぶつ

は話はな

すとき一人称視点いちにんしょうしてん

を使つか

ったということから見み

られる。視点し て ん

とテーマの関連かんれん

は「僕ぼく

という人物じんぶつ

と先生せんせい

に著者ちょしゃ

が与あた

える一人称視点いちにんしょうしてん

の仕方し か た

から見み

られる。視点し て ん

とプロット

の関連かんれん

は 話はなし

にある事件じ け ん

の段階だんかい

から見み

られる。視点し て ん

と人格描写じんかくびょうしゃ

の関連かんれん

は著者ちょしゃ

が人物じんぶつ

の人格じんかく

と態度た い ど

のつけ方かた

から見み

られる。視点し て ん

と設定せってい

の関連かんれん

は著者ちょしゃ

が小説しょうせつ

に明あき

らかに

場所ば し ょ

、時間じ か ん

と社会事件しゃかいじけん

を記述きじゅつ

することから見み

られる。視点し て ん

と委任い に ん

の関連かんれん

は著者ちょしゃ

小説しょうせつ

にある 話はなし

と事件じ け ん

を通つう

じて伝つた

えたメッセージから見み

られる。

この小説しょうせつ

の委任い に ん

も明あき

らかである。それは、著者ちょしゃ

は読者どくしゃ

が誰だれ

にも、特とく

に年寄と し よ

の人ひと

に尊重そんちょう

すればいいということを伝つた

えたい。それに、著者ちょしゃ

もわれわれが親おや

に、

元気げ ん き

でも病気びょうき

のときにもささげればいいと伝つた

えたい。委任い に ん

とテーマとプロットと

人格描写じんかくびょうしゃ

の関連かんれん

は小説しょうせつ

の 話はなし

から見み

られる。この小説しょうせつ

は先生せんせい

に現代的げんだいてき

な世界せ か い

に感かん

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 111: ANALISIS STRUKTURAL NOVEL RAHASIA HATI KARYA NATSUME …

6

じた孤独こ ど く

についてである。この小説しょうせつ

のプロットが良よ

いので、この小説しょうせつ

の話はなし

のテー

マを支ささ

えることができる。小説しょうせつ

の委任い に ん

も明あき

らかに伝つた

わった。登場人物とうじょうじんぶつ

の態度た い ど

性格せいかく

、決き

めた決心けっしん

を通つう

じて読者どくしゃ

が委任い に ん

もわかる。

構造的こうぞうてき

アプローチ分析ぶんせき

を基もと

づいて、ナツメ・ソセキの小説しょうせつ

「 心こころ

」からまと

められたことは人格描写じんかくびょうしゃ

に不釣合ふ つ り あ

いが見み

つかることである。この小説しょうせつ

もテーマ、

プロット、人格描写じんかくびょうしゃ

、視点し て ん

と委任い に ん

はそれぞれ関連かんれん

があることが見つかった。そのた

め、小説しょうせつ

の話はなし

は構造的こうぞうてき

に損そこ

なわれていない。

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA