Analisis Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Teori Kepribadian Hippocrates – Galenus
-
Upload
fitrie-goesmayanti -
Category
Documents
-
view
612 -
download
8
Embed Size (px)
description
Transcript of Analisis Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Teori Kepribadian Hippocrates – Galenus

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa penulis
telah menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian. Dalam penyusunan
tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari semua pihak, khususnya Ibu Dra.
Adiarti Budi Kartini, S.S selaku pembimbing dan dosen mata kuliah ini sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas
dukungan dan dorongan pihak-pihak yang membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Bandung, Januari 2012
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Psikologi Kepribadian ………………………………………………………………………. 1
1.2 Pembentukan Kepribadian ………………………………………………………………. 2
BAB II TEORI KEPRIBADIAN HIPPOCRATES – GALENUS ……………………………………… 4
2.1 Sanguinis …………………………………………………………………………………………. 4
2.2 Melankolis ………………………………………………………………………………………. 7
2.3 Koleris ……………………………………………………………………………………………… 9
2.4 Phlegmatis …………………………………………………………………………………….. 11
BAB III STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ………………………………………………… 14
3.1 General Manager ………………………………………………………………………….. 15
3.2 Koordinator Marketing ………………………………………………………………….. 16
3.3 Koordinator Akademik …………………………………………………………………… 17
3.4 Tenaga Keuangan dan Pembukuan ……………………………………………….. 17
3.5 Tenaga Marketing …………………………………………………………………………. 18
3.6 Tenaga Pengajar ……………………………………………………………………………. 19
3.7 Petugas Administrasi …………………………………………………………………….. 20
3.8 Petugas Front Office ………………………………………………………………………. 20
3.9 Office Boy/Girl ………………………………………………………………………………. 21
3.10 Petugas Keamanan ……………………………………………………………………… 22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………… 25

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Psikologi Kepribadian
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang ilmiah tentang tingkah laku dan
proses-proses mental (Feldman, 1997). Oleh karena yang dipelajari ilmu
psikologi adalah tingkah laku dan proses-proses mental, maka psikologi tidak
hanya meliputi tindakan seseorang, tapi juga meliputi perasaan, pikiran,
persepsi, proses berpikir atau mempertimbangkan, daya ingat, sampai
aktivitas biologis dalam memelihara pemanfaatan jasmaniah (Dahlan, 2010).
Kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Allport, 1971). Derlega,
Winstead & Jones (2005) mengartikan kepribadian sebagai “sistem yang
relatif stabil mengenai karakteristik individu yang bersifat internal, yang
berkontribusi terhadap pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang konsisten”.
Kepribadian meliputi segala perilaku dan sifat yang khas dan dapat
diperkirakan pada diri seseorang. Hal tersebut digunakan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sehingga tingkah lakunya itu
merupakan satu kesatuan fungsional yang unik bagi individu itu.
Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka sulit sekali dibuat gambaran
yang umum tentang kepribadian. Yang dapat dilakukan adalah mencoba
mengenal seseorang dengan mengetahui struktur kepribadiannya. Struktur
kepribadian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah hidup,
cita-cita, dan persoalan-persoalan yang dihadapi seseorang.

1.2 Pembentukan Kepribadian
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian, yaitu:
1. Faktor Bawaan (Hereditas)
Faktor hereditas adalah keadaan yang diturunkan secara genetis dari
orang tua. Hal ini berhubungan dengan keadaan jasmani seperti
keadaan fisik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-
kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Keadaan
jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya
perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat terlihat pada setiap orang sejak
ia dilahirkan. Namun, sifat-sifat tersebut dapat diperoleh dari
keturunan, dan dapat pula merupakan pembawaan orang itu masing-
masing yang dipengaruhi oleh lingkungannya.
2. Faktor Lingkungan (Sosial)
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian antara lain
keluarga, masyarakat, kebudayaan, tradisi, adat istiadat, peraturan,
bahasa, dan sebagainya.
Sejak dilahirkan, seorang anak telah mulai bergaul dengan orang-
orang di sekitarnya. Lingkungan pertama yang dihadapi seorang anak
adalah keluarga. Dalam perkembangan anak, peranan keluarga sangat
penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian selanjutnya.
Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh
yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian
anak.

Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-
masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat
tempat seseorang itu dibesarkan. Di dalam setiap kebudayaan
terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh mereka yang
hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai anggota
suatu masyarakat, setiap orang harus memiliki kepribadian yang
selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
Adat dan tradisi yang berlaku di suatu daerah, di samping
menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya,
juga menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang
akan berdampak pada kepribadian seseorang. Bahasa juga
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-ciri khas dari
suatu kebudayaan. Bahasa merupakan alat komunikasi dan alat
berpikir yang dapat menunukkan bagaimana seseorang itu bersikap,
bertindak, bereaksi, serta bergaul dengan orang lain.

BAB II
TEORI KEPRIBADIAN HIPPOCRATES – GALEN
Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli
filsafat yang sangat pandai dari Yunani, mengemukakan suatu teori kepribadian
yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe kepribadian manusia.
Berdasarkan pemikirannya, keempat tipe kepribadian dasar itu adalah akibat dari
empat macam cairan tubuh yang terkandung di dalam tubuh manusia, yaitu:
1. Chole atau empedu kuning yang bersifat kering.
2. Melanchole atau empedu hitam yang bersifat basah.
3. Phlegma atau lendir yang bersifat dingin.
4. Sanguis atau darah yang bersifat panas.
Kemudian teori Hippocrates disempurnakan oleh Claudius Galenus, yang
mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi
tertentu, yang jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka
cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. Tipe kepribadian
menurut Galenus adalah Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.
2.1 Sanguinis
Sanguinis yang populer adalah kepribadian yang hangat, bersemangat, lincah,
dan menyenangkan. Mereka dapat menerima segala keadaan, dan kesan-
kesan yang dilihatnya dapat dengan mudah mempengaruhi hatinya yang
dengan cepat memberikan tanggapan. Keputusan-keputusannya lebih
banyak ditentukan oleh perasaan dari pada pemikirannya. Orang Sanguinis
memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyukai dirinya sendiri, dan
biasanya mereka menularkan sifatnya yang hangat itu. Bila mereka masuk ke
sebuah ruangan yang banyak orangnya, mereka mempunyai kecenderungan

untuk membangunkan semangat setiap orang yang ada di sana dengan
kelancaran percakapannya yang riang gembira.
Mereka dapat membawakan cerita dengan menarik karena sifatnya yang
hangat dan penuh emosi itu seakan-akan menunjukkan bahwa mereka
sedang mengalami apa yang diceritakannya itu. Mereka tidak pernah
kekurangan teman. Ole Hallesby mengatakan, “sifat seorang Sanguinis yang
naif, spontan, dan periang itu membuat banyak orang senang kepadanya”.
Mereka dapat benar-benar ikut merasakan suka cita dan kesusahan orang-
orang yang dihadapinya dan dapat membuat orang yang dihadapi itu merasa
dirinya penting seakan-akan seorang sahabat yang istimewa, dan demikian
juga orang lain yang ditemuinya diperlakukan sama olehnya. Mereka
menyukai orang-orang, tidak senang dengan kesunyian, dan yang paling
disenanginya adalah bila mereka dikelilingi teman-temannya, dan menjadi
pusat perhatian mereka.
Secara umum, kepribadian Sanguinis memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kepribadian yang menarik.
- Suka bicara.
- Menghidupkan pesta.
- Memiliki selera humor yang tinggi.
- Memiliki ingatan warna yang kuat.
- Memukau pendengar.
- Emosional dan demonstratif.
- Antusias dan ekspresif.
- Periang dan penuh semangat.
- Penuh rasa ingin tahu.
- “Ratu” panggung.
- Lugu dan polos.

- Hidup untuk hari ini.
- Mudah diubah.
- Berhati tulus.
- Sering kekanak-kanakan. (Littauer, 1996)
Kelemahan kepribadian Sanguinis antara lain:
- Mendominasi percakapan, suka membesar-besarkan, egoistis, suka
mengeluh, kekanak-kanakan, dan tidak pernah dewasa.
- Mudah marah dan emosional.
- Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya.
- Melupakan kewajiban.
- Keyakinannya cepat luntur, tidak disiplin, dan mudah teralihkan
perhatiannya.
- Benci sendirian.
- Tidak tetap, mudah berubah, dan pelupa.
- Pandai berdalih.
- Suka mencari perhatian, sorotan, kasih sayang, dukungan, dan
penerimaan orang di sekelilingnya.
- Memutuskan dengan perasaan.
Dalam hal pekerjaan, kepribadian Sanguinis digambarkan sebagai berikut:
- Sukarelawan dalam tugas.
- Memikirkan kegiatan baru.
- Tampak hebat di permukaan.
- Kreatif dan inovatif.
- Punya energi dan antusiasme tinggi.
- Memulai pekerjaan dengan cara cemerlang.
- Mengilhami orang lain untuk ikut.
- Mempesona orang lain untuk bekerja. (Littauer, 1996)

2.2 Melankolis
Menurut Adi W. Gunawan dalam bukunya Born to be a Genius, orang yang
memiliki kepribadian Melankolis merupakan orang yang perfeksionis. Mereka
menyukai akan hal-hal yang detil dan membutuhkan ketelitian. Kepribadian
Melankolis sangat serius dan tertutup, namun cerdas dan sangat kritis
berpikir. Mereka dapat mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun
dibandingkan tipe kepribadian lainnya. Mereka memahami sesuatu setahap
demi setahap dan menjalankan sebagian besar hidupnya dengan serius.
Kepribadian Melankolis mempunyai pemikiran yang kritis dan mampu
menganalisis suatu keadaan dengan jauh lebih baik karena dapat melihat hal-
hal yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang, karena tingkat ketelitian dan
ketajaman analisisnya. Mereka adalah individu yang cakap dan hati-hati.
Dalam melakukan tugasnya selalu melalui perencanaan dan mengikuti
rencana tersebut. Mereka tidak suka membuat kesalahan dan senang dengan
sesuatu yang detil mengenai data, fakta, angka-angka, dan grafik.
Kepribadian Melankolis sangat idealis. Mereka ingin menjadi yang terbaik
dan berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Mereka setia pada
pandangan dan tradisi karena mereka sangat konsisten dan senang berada di
zona kenyamanan yang sudah dikenal. Selain itu, kepribadian Melankolis
cenderung memiliki sifat pesimis, susah untuk bergaul, dan sering mengalami
kegelisahan apabila ada suatu masalah yang belum bisa dihadapi.
Secara umum, kepribadian Melankolis memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Mendalam dan penuh pikiran.
- Analitis.
- Serius dan tekun.

- Cenderung jenius.
- Berbakat dan kreatif.
- Artistik dan musikal.
- Filosofis dan puitis.
- Menghargai keindahan.
- Perasa terhadap orang lain.
- Suka berkorban.
- Penuh kesadaran.
- Idealis. (Littauer, 1996)
Kelemahan kepribadian Sanguinis antara lain:
- Kadang-kadang suka menunda-nunda pekerjaan sampai terciptanya
suasana yang sempurna.
- Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati.
- Citra diri rendah dan merendahkan diri sendiri.
- Memiliki standar yang terlalu tinggi.
- Sangat memerlukan persetujuan.
- Mementingkan diri sendiri.
- Terlalu instropektif.
- Tertekan karena ketidaksempurnaan.
- Tidak aman secara sosial.
- Menarik diri dan menjauh.
- Suka mengkritik orang lain.
- Tidak menyukai yang menentang.
- Mencurigai orang lain dan pendendam.
- Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi.
- Suka memilih pekerjaan sulit.
- Sering ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu.

Dalam hal pekerjaan, kepribadian Melankolis digambarkan sebagai berikut:
- Berorientasi pada jadwal.
- Perfeksionis dan memiliki standar yang tinggi.
- Sadar perincian.
- Gigih dan cermat.
- Tertib dan terorganisasi.
- Teratur dan rapi.
- Ekonomis.
- Mudah mengidentifikasi masalah.
- Mempunyai pemecahan masalah dengan cara kreatif.
- Menyelesaikan apa yang dimulai.
- Suka diagram, grafik, bagan, dan daftar. (Littauer, 1996)
2.3 Koleris
Kepribadian Koleris yang kuat terlihat dari jiwa kepemimpinannya.
Kepribadian Koleris berkemauan keras dan tegas, serta memutuskan dengan
cepat. Pada umumnya mereka ingin sekali menjadi pemimpin dalam segala
bidang. Kepribadian Koleris suka sekali mengatur orang, menunjuk, atau
memerintah orang lain.
Kepribadian Koleris tidak terlalu membutuhkan banyak teman. Mereka
sangat mengutamakan tujuan daripada menyenangkan orang lain. Mereka
beranggapan bahwa bergaul menghabiskan waktu karena hal itu tidak
menghasilkan apa pun. Mereka akan dengan senang hati terjun ke sebuah
organisasi untuk mengumpulkan dana, tetapi dia tidak membuang-buang
waktu untuk mengobrol.
Kepribadian Koleris biasanya selalu benar, mereka akan membuat suatu
pengumuman hanya kalau dia tahu dia benar. Mereka akan mengubah apa

saja yang mereka lihat tidak pada tempatnya, dan akan mengkoreksi apa saja
hal yang tidak benar. Mereka tidak peduli dan masa bodoh terhadap orang-
orang yang tidak setuju dengannya.
Mereka tidak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Mereka senang dengan
tantangan dan petualangan. Mereka sangat unggul dalam keadaan darurat.
Hal itu karena mereka tidak mudah menyerah dan tidak mudah pula
mengalah.
Secara umum, kepribadian Koleris memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Berbakat pemimpin.
- Dinamis dan aktif.
- Sangat memerlukan perubahan.
- Harus memperbaiki kesalahan.
- Berkemauan kuat dan tegas.
- Tidak emosional dalam bertindak.
- Tidak mudah patah semangat.
- Bebas dan mandiri.
- Memancarkan keyakinan.
- Bisa menjalankan apa saja. (Littauer, 1996)
Kelemahan kepribadian Koleris antara lain:
- Terlalu bersemangat, suka memerintah, tidak sabaran, keras kepala,
dan kaku.
- Menyukai kontroversi dan pertengkaran, serta tidak mau menyerah
kalau kalah.
- Tidak simpatik dan kurang peka terhadap perasaan orang lain.
- Suka merasa benar sendiri.

- Mendominasi orang lain dalam bekerja, pecandu kerja, serta
menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan.
- Bisa kasar atau taktis.
- Mengharapkan pengakuan atas prestasinya.
Dalam hal pekerjaan, kepribadian Koleris digambarkan sebagai berikut:
- Berorientasi target.
- Melihat seluruh gambaran.
- Terorganisasi dengan baik.
- Mencari pemecahan praktis.
- Bergerak cepat untuk bertindak.
- Mendelegasikan pekerjaan.
- Menekankan pada hasil.
- Membuat target.
- Merangsang kegiatan.
- Berkembang karena persaingan. (Littauer, 1996)
2.4 Phlegmatis
Kepribadian Phlegmatis yang damai tidak menyukai terjadi konflik. Baginya
kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran,
mereka akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran.
Mereka bersedia merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya tidak
terus berkepanjangan.
Kepribadian Phlegmatis percaya bahwa hidup adalah pengalaman yang
menggetarkan jiwa. Mereka sangat tenang dan santai sehingga nampaknya
mereka tidak pernah merasa terganggu bagaimanapun keadaan di
sekelilingnya. Mereka sukar sekali marah dan jarang sekali meluapkan

emosinya. Kepribadian Phlegmatis memiliki temperamen yang tetap sama
setiap kali orang bertemu dengan mereka.
Di balik temperamennya yang dingin, acuh, dan sifatnya yang seakan-akan
pemalu itu, terdapat beberapa kemampuan yang tergabung menjadi satu.
Mereka mempunyai perasaan yang jauh lebih dalam dari apa yang nampak
pada wajahnya, dan memiliki kemampuan untuk menghargai karya seni yang
tinggi dan hal-hal yang lebih baik dalam kehidupan.
Secara umum, kepribadian Phlegmatis memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kepribadian rendah hati.
- Mudah bergaul dan santai.
- Diam, tenang, dan mampu.
- Sabar dan seimbang.
- Hidup konsisten.
- Tenang tapi cerdas.
- Simpatik dan baik hati.
- Menyembunyikan emosi.
- Bahagia menerima kehidupan.
- Serba guna. (Littauer, 1996)
Kelemahan kepribadian Phlegmatis antara lain:
- Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara.
- Tidak suka keramaian.
- Suka takut dan khawatir.
- Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar sendiri.
- Tidak antusias.
- Suka menilai orang lain.
- Suka menunda-nunda sesuatu.

- Kurang disiplin dan motivasi diri.
- Malas dan tidak peduli.
- Membuat orang lain merosot semangatnya.
- Lebih suka menonton.
- Tidak suka tantangan dan risiko.
- Terlalu suka kompromi.
- Perlu waktu untuk menerima perubahan.
- Tidak suka didesak-desak.
Dalam hal pekerjaan, kepribadian Phlegmatis digambarkan sebagai berikut:
- Cakap dan mantap.
- Damai dan mudah sepakat.
- Punya kemampuan administratif.
- Menjadi penengah masalah.
- Menghindari konflik.
- Baik di bawah tekanan.
- Menemukan cara yang mudah dalam melakukan pekerjaannya.
(Littauer, 1996)

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Lembaga kursus bahasa asing adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
jasa keterampilan berbahasa asing, seperti Inggris, Perancis, Jerman, Jepang,
Mandarin, Arab, dan lain-lain. Dalam perkembangannya, lembaga kursus bahasa
asing harus mengedepankan kualitas sebagai suatu lembaga kursus bahasa asing
terkemuka, profesionalitas manajemen, dan kepercayaan tinggi dari siswa, guru,
sekolah, perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
Untuk menjadi suatu lembaga kursus bahasa asing yang sukses, maka
perusahaan tersebut harus bisa mengutamakan kepuasan pelanggan (siswa,
orang tua, sekaloah, dan lembaga tertentu), yang segala fasilitas dan layanan
yang ditawarkan sesuai dengan harapan para pengguna jasa tersebut. Dalam
pelayanan juga harus disertai dengan sikap yang ramah sehingga pelanggan
merasa nyaman. Suatu komunikasi yang baik juga harus terjalin secara terus
menerus untuk menjaga loyalitas pelanggan.
Untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan bisnisnya, suatu lembaga kursus
bahasa asing tidak terlepas dari sumber daya manusia yang di milikinya.
Pemilihan jajaran manajemen dan perekrutan pegawai dalam suatu struktur
organisasi lembaga kursus bahasa asing harus sesuai dengan kemampuan dan
kepribadian pegawai, atau dikenal dengan istilah “right person in the right
place”. Apabila perusahaan salah dalam hal penempatan kerja seorang pegawai
maka akan berakibat buruk bagi perusahaan maupun bagi pegawai itu sendiri.
Untuk mencegah hal tersebut, maka dalam menentukan struktur organisasi
lembaga kursus bahasa asing harus mengetahui kepribadian masing-masing
pegawainya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan psikotes bagi

setiap calon karyawan yang melamar untuk bekerja di lembaga kursus bahasa
asing tersebut. Setelah diketahui tipe-tipe kepribadian calon karyawan, maka
kemudian mereka akan ditempatkan pada posisi atau jabatan yang sesuai
dengan kepribadian mereka.
3.1 General Manager
General Manager adalah seseorang yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya operasioonal suatu lembaga kursus bahasa asing secara
mandiri, efisien, efektif, dan produktif. Dia lah yang memastikan segala
kegiatan lembaga kursus bahasa asing, baik itu kegiatan akademik ataupun
non-akademik dapat berjalan secara optimal dan teratur.
Tugas utama seorang General Manager antara lain:
- Merancang dan menyelenggarakan kegiatan operasional lembaga
kursus bahasa asing secara professional.
- Membina karyawan secara berkelanjutan.
- Menciptakan lingkungan kerja lembaga kursus bahasa asing yang
sehat, baik bagi karyawan, siswa, ataupun pihak lain yang terkait.
- Menjaga nama baik perusahaan.
- Menjalin hubungan kerja sama yang optimal dengan sekolah,
perguruan tinggi, Departemen Pendidikan, percetakan, media cetak
dan elektronik, masyarakat, dan pemerintah secara optimal.
- Membuat laporan berkala kepada owner.
- Mendelegasikan tugas kepada bawahan.
Tanggung jawab seorang General Manager antara lain:
- Tercapainya perolehan jumlah siswa dan pendapatan lembaga kursus
bahasa asing sesuai target yang ditentukan.
- Terkendalinya pembelanjaan atau biaya operasional perusahaan.

- Meningkatnya prestasi siswa peserta kursus.
- Terciptanya hubungan kerja yang harmonis.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi General Manager adalah mereka yang memiliki
kepribadian Koleris, Phlegmatis, atau kombinasi Koleris-Phlegmatis.
3.2 Koordinator Marketing
Koordinator Marketing adalah seseorang yang merancang strategi
operasional dan kebijakan pemasaran lembaga kursus bahasa asing. Tugas
utama seorang Koordinator Marketing antara lain:
- Merancang dan merumuskan bentuk-bentuk pemasaran dan
penjualan secara efektif, efisien, dan berkesinambungan.
- Merancang dan merumuskan marketing tools secara berkelanjutan.
- Merancang dan menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan
berbagai pihak seperti media massa, sekolah, perguruan tinggi,
instansi pemerintah dan swasta secara berkelanjutan.
- Merancang dan merumuskan bentuk penelitian yang berkaitan
dengan kepuasan pelanggan.
- Merancang dan menyelenggarakan strategi marketing intelligent
secara berkelanjutan.
Tanggung jawab seorang Koordinator Marketing antara lain:
- Tersedianya rancangan dan rumusan strategi pemasaran.
- Terjalinnya hubungan kerja yang harmonis dengan semua relasi
(media massa, sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan
swasta).
- Tercapainya target pemasaran.

Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Koordinator Marketing adalah mereka yang memiliki
kepribadian Koleris, Sanguinis, atau kombinasi Koleris-Sanguinis.
3.3 Koordinator Akademik
Koordinator Akademik adalah seseorang yang merancang kegiatan akademik
dalam rangka terselenggaranya proses belajar mengajar di suatu lembaga
kursus bahasa asing. Tugas utama seorang Koordinator Akademik antara lain:
- Membuat rancangan program belajar mengajar dan evaluasi sesuai
jadwal kegiatan belajar mengajar.
- Membuat perencanaan pengembangan metode belajar secara
berkesinambungan.
- Melakukan pembinaan dan evaluasi tenaga pengajar secara berkala.
- Melakukan kontrol atas pelaksanaan kegiatan akademik.
Tanggung jawab seorang Koordinator Akademik antara lain:
- Terealisasinya program belajar mengajar yang efektif.
- Terpeliharanya sarana belajar siswa.
- Berkembangnya metode belajar secara berkesinambungan.
- Meningkatnya kualitas tenaga pengajar.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Koordinator Akademik adalah mereka yang memiliki
kepribadian Koleris, Phlegmatis, atau kombinasi Koleris-Phlegmatis.
3.4 Tenaga Keuangan dan Pembukuan
Tenaga Keuangan dan Pembukuan adalah seseorang yang melakukan
pencatatan atas aliran pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan dengan

detil dan teratur. Tugas utama seorang Tenaga Keuangan dan Pembukuan
antara lain:
- Mencatat aliran kas yang keluar dan masuk secara berkala.
- Mencairkan gaji karyawan.
- Mencairkan kas untuk keperluan operasional perusahaan.
- Membuat laporan keuangan dengan benar dan tepat waktu.
Tanggung jawab seorang Tenaga Keuangan dan Pembukuan antara lain:
- Tersajinya laporan keuangan dengan benar dan tepat waktu.
- Terkendalinya biaya operasional dengan efisien.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Tenaga Keuangan dan Pembukuan adalah mereka yang
memiliki kepribadian Melankolis, Phlegmatis, atau kombinasi Melankolis-
Phlegmatis.
3.5 Tenaga Marketing
Tenaga Marketing adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan pemasaran
sesuai dengan strategi dan target yang sudah ditentukan oleh Koordinator
Marketing. Tugas utama seorang Tenaga Marketing antara lain:
- Melaksanakan tugas-tugas pemasaran dengan melakukan promosi
secara berkala.
- Menjalin hubungan bisnis yang harmonis dengan sekolah, perguruan
tinggi, media cetak, dan elektronik.
- Membuat laporan kemajuan marketing.
Tanggung jawab seorang Tenaga Marketing antara lain:
- Meningkatnya hubungan dengan relasi bisnis baik secara kualitas
maupun kuantitas.

- Tercapainya jumlah siswa peserta kursus sesuai target.
- Meningkatnya pendapatan perusahaan secara berkesinambungan.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Tenaga Marketing adalah mereka yang memiliki
kepribadian Sanguinis atau kombinasi Sanguinis-Koleris.
3.6 Tenaga Pengajar
Tenaga Pengajar adalah seseorang yang melaksanakan proses belajar
mengajar di suatu lembaga kursus bahasa asing. Tugas utama seorang
Tenaga Pengajar antara lain:
- Mengajar dalam konsep didaktik-metodik dan pedagogik sesuai
dengan bidangnya dengan baik dan tepat waktu.
- Melaksanakan evaluasi belajar bagi siswa peserta kursus sesuai
jadwal.
- Menguasai materi belajar dan soal-soal ujian.
- Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa dan orang tua siswa.
Tanggung jawab seorang Tenaga Pengajar antara lain:
- Terjaminnya kelancaran kegiatan belajar mengajar dan evaluasi
belajar siswa.
- Terjaganya keharmonisan hubungan dengan siswa dan orang tua
siswa.
- Meningkatnya prestasi siswa di sekolah dan di luar sekolah.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Tenaga Pengajar adalah mereka yang memiliki kepribadian
Sanguinis atau kombinasi Sanguinis-Phlegmatis.

3.7 Petugas Administrasi
Petugas Administrasi adalah seseorang yang melaksanakan tugas-tugas
administratif di suatu lembaga kursus bahasa asing. Tugas utama seorang
Petugas Administrasi antara lain:
- Melayani keperluan surat-menyurat untuk keperluan internal maupun
eksternal perusahaan.
- Mendistribusikan sarana belajar dan evaluasi belajar kepada para
siswa.
- Memberikan pengumuman-pengumuman bagi karyawan.
- Membuat laporan kehadiran karyawan.
- Melakukan tugas pengarsipan dengan baik.
Tanggung jawab seorang Petugas Administrasi antara lain:
- Terciptanya administrasi dengan benar.
- Terjaganya rahasia perusahaan.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Petugas Administrasi adalah mereka yang memiliki
kepribadian Melankolis atau kombinasi Melankolis-Phlegmatis.
3.8 Petugas Front Office
Petugas Front Office adalah seseorang yang memberikan pelayanan kepada
siswa, orang tua, dan tamu lainnya dengan ramah. Tugas utama seorang
petugas Front Office antara lain:
- Menerima dan melayani para tamu, siswa, orang tua, dan calon siswa
dengan ramah.
- Melakukan pencatatan buku tamu.
- Melakukan pencatatan pendaftaran siswa dengan benar.
- Menerima telepon dan memberikan informasi dengan benar.

- Memberikan pengumuman-pengumuman penting kepada siswa.
Tanggung jawab seorang Petugas Front Office antara lain:
- Terlayaninya para tamu, siswa, orang tua, dan calon siswa dengan
baik.
- Tersampaikannya informasi dengan benar.
- Terjalinnya hubungan yang harmonis dengan para tamu, siswa, orang
tua, dan calon siswa.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Petugas Front Office adalah mereka yang memiliki
kepribadian Sanguinis atau kombinasi Sanguinis-Phlegmatis.
3.9 Office Boy/Girl
Office Boy/Girl adalah seseorang yang memberikan pelayanan umum kepada
seluruh karyawan dalam rangka menjamin kelancaran kegiatan operasional
suatu lembaga kursus bahasa asing. Tugas utama seorang Office Boy/Girl
antara lain:
- Menata peralatan kerja dan ruang kelas sehingga tampak rapid an
nyaman.
- Membersihkan ruang kerja dan ruang kelas setiap hari.
- Menyediakan makanan dan minuman bagi karyawan dan tamu.
- Melakukan penggandaan dokumen (photocopy) dan pengiriman surat
atau paket.
Tanggung jawab seorang Office Boy/Girl antara lain:
- Terciptanya kebersihan seluruh ruangan.
- Tersedianya makanan dan minuman bagi karyawan dan tamu.
- Terawatnya gedung dan peralatan kantor.

- Terbantunya karyawan dalam urusan operasional pekerjaan.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Office Boy/Girl adalah mereka yang memiliki kepribadian
Phlegmatis atau kombinasi Phlegmatis-Melankolis.
3.10 Petugas Keamanan
Petugas Keamanan adalah seseorang yang menjaga keamanan gedung,
karyawan, siswa, orang tua, tamu, dan inventaris kantor. Tugas utama
seorang Petugas Keamanan antara lain:
- Menjaga keselamatan dan keamanan dari kejahatan, pencurian, dan
pengrusakan.
- Memeriksa seluruh area dan memastikan kondisinya dalam keadaan
aman.
- Melaporkan kepada pihak berwajib apabila terjadi kejahatan dan
pencurian.
Tanggung jawab seorang Petugas Keamanan antara lain:
- Terciptanya rasa aman di lingkungan kantor.
- Tidak terjadinya tindak kejahatan dan pencurian.
Dari tugas-tugas dan tanggung jawab tersebut maka orang yang paling tepat
menempati posisi Petugas Keamanan adalah mereka yang memiliki
kepribadian Phlegmatis atau kombinasi Phlegmatis-Koleris.

BAB IV
KESIMPULAN
Dalam sebuah lembaga kursus bahasa asing, penting untuk mengenal
kepribadian karyawannya mulai dari level pimpinan tertinggi hingga karyawan
dengan jabatan yang paling rendah untuk mengetahui posisi apa yang paling
cocok bagi yang bersangkutan, dan hal-hal apa yang harus diperbaiki agar
kinerjanya menjadi optimal.
Untuk pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat, tindakan dan pencapaian
seketika, dan pekerjaan yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat,
sebaiknya ditempatkan karyawan dengan kepribadian Koleris. Mereka adalah
pribadi-pribadi yang kuat, pekerja keras, tegas, dan memotivasi diri agar bisa
melakukan apa saja. Namun agar pekerjaannya maksimal, mereka harus
diingatkan bahwa keberhasilan pekerjaan bukan hanya karena pemimpinnya,
tapi juga seluruh anggota tim.
Untuk pekerjaan yang berupa rutinitas yang bagi orang lain membosankan,
pekerjaan yang memerlukan seseorang yang dapat menyatukan persatuan,
kekompakan, dan kerja sama tim, dan pekerjaan membutuhkan kesabaran
ekstra, sangatlah tepat jika ditangani oleh mereka dengan kepribadian
Phlegmatis. Mereka cocok untuk pekerjaan yang hanya itu-itu saja. Agar
pekerjaannya maksimal, mereka harus dibawa dalam suasana pekerjaan yang
gembira.
Untuk pekerjaan yang membutuhkan perincian dan pemikiran mendalam, terdiri
dari bagan dan grafik, dan untuk pekerjaan yang memerlukan analisis yang sulit,
serahkan saja pada mereka yang Melankolis. Mereka senang berkutat dalam
kesendirian di depan komputer atau kertas-kertas. Agar pekerjaannya optimal,

atasannya perlu memberi perhatian khusus dan pujian apabila pekerjaan yang
dilakukan memuaskan.
Sedangkan untuk pekerjaan yang harus berurusan dengan banyak orang dan
butuh keahlian komunikasi, mereka yang Sanguinis lah ahlinya. Mereka
umumnya ekstrovert, gemar tampil, ingin menonjol, pandai menemukan daya
tarik dirinya, antusias, gemar menyatakan pemikiran dengan penuh gairah, dan
memperlihatkan perhatian. Namun, mereka perlu dibekali dengan pengetahuan
mengenai bidang pekerjaannya secara terus menerus dan selalu diingatkan agar
teliti dan disiplin, sehingga pekerjaannya maksimal.
Pentingnya menempatkan karyawan sesuai dengan tipe kepribadiannya sangat
membantu dalam menjalankan perusahaan, baik yang berskala kecil maupun
skala besar. Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat adalah hal
yang dapat menjadikan perusahaan berkembang dengan pesat.

DAFTAR PUSTAKA
Alim, Muhammad Baitul. 2010. Tipe Kepribadian Hippocrates dan Galenus. http://www.psikologizone.com/tipe-kepribadian-hippocrates-dan-galenus/06511495. Diakses pada 2 Januari 2012.
Anton, Juni. 2008. Watak Koleris?. http://antonjunzzz.wordpress.com/2008/07/09/koleris/. Diakses pada 2 Januari 2012.
Antz. 2004. 4 Tipe Kepribadian (Bag. III – Tamat). http://www.doktertomi.com/2004/02/27/4-tipe-kepribadian-bag-iii-tamat/. Diakses pada 3 Januari 2012.
Dahlan, Tina Hayati. 2010. Diktat Kuliah: Psikologi Kepribadian. Bandung: STBA Yapari – ABA.
Gunawan, Adi W. 2003. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Littauer, Florence. 1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara.
Nilna. 2011. Bagaimana People Skill Anda?. http://infointermedia.com/bagaimana-people-skill-anda. Diakses pada 4 Januari 2012.
Oliveoile. 2007. Tipe Kepribadian. http://oliveoile.wordpress.com/2007/12/11/tipe-kepribadian/. Diakses pada 4 Januari 2012.
Risyanto, Galuh. 2010. Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain. http://galuhristyanto.web.id/wpcontent. Diakses pada 3 Januari 2012.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan P.T. Remaja Rosdakarya.
_____. 2006. Kurikulum Kepemimpinan/Tipe Kepribadian. http://id.wikibooks.org/wiki/Kurikulum_Kepemimpinan/Tipe_Kepribadian. Diakses pada 3 Januari 2012.
_____. 2011. Optimalkan Kinerja Karyawan Berdasarkan Karakter. http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/23593-optimalkan-kinerja-karyawan-berdasarkan-karakter-dasarnya.html. Diakses pada 2 Januari 2012.