Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

52
Dosen : Dr. Hardi Warsono, MTP Tugas Matakuliah : Perencanaan Pendidikan Mahasiswa : Bintang Wicaksono Supriyadi Wisnu Adi Saputra

description

 

Transcript of Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Page 1: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Dosen : Dr. Hardi Warsono, MTPTugas Matakuliah : Perencanaan PendidikanMahasiswa : Bintang Wicaksono

Supriyadi Wisnu Adi Saputra

Page 2: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Analisis Strategis Pembangunan Pendidikan dalam Perencanaan Pembangunan

Page 3: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

• Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yg tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yg tersedia (UU no.25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)

• Dasar hukum: UU no.25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

• Dasar hukum lain: UU no. 17/2007 ttg Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025

• Perencanaan Pembangunan Suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien.

overview

Page 4: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

UU no.25/2004Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)

• Rencana Pembangunan Jangka Panjang (utk periode 20 tahun)• Rencana Pembangunan Jk.Menengah/RPJM (periode 5 tahun):

a. RPJM Daerah/srg disebut Renc.Strategis (Renstra) Pemprov/Pemkab/Pemkot

b. RPJM Kementerian/Lembaga (K/L) atau Renstra K/Lc. RPJM Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Renstra SKPD

• Rencana Pembangunan Tahunan:a. Renc.Pemb.Tahunan Nasional/Renc.Kerja (Renja) Pemerintahb. Renc.Pemb.Tahunan Daerah/Renc.Kerja Pemerintah Daerah

(Provinsi dan Kab/Kota)c. Renc.Pemb.Tahunan Kementerian/Lembaga atau Renja K/L d. Renc.Pemb.Tahunan SKPD/ Renja SKPD

Page 5: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Proses Perencanaan

Bargaining politik antara eksekutif dan legislatif ttg

perencanaan umum sebuah rencana kebijakan

Proses perencanaan melibatkan stakeholder

(LSM, tokoh pendidikan,tokoh masyarakat,dsb)

Kajian perencanaan oleh tim ahli (expert)

atau tim teknis yg ahli di bidangnya

Perencanaan dilakukan

berkesinambungan, dari pemerintah

pusat turun ke bawah ke unit satuan kerja perangkat daerah,

begitu pula sebaliknya

Page 6: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

• Asumsi “Semakin baik baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa itu”

• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya utk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU no.20/2003 ttg Sisdiknas)

• Pandangan Piaget (1896), pendidikan didefiniskan sebagai penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan di sisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.

Konsep Dasar Pendidikan

Page 7: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Low Income

Low Saving

Low Investment

Low ProductivityLow Consumtion

The vicious circle of poverty

Page 8: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

O Pendapatan yg rendah mengakibatkan Tingkat Konsumsi yg rendah pula, baik konsumsi kebutuhan hidup harian (khususnya makan-minum) maupun konsumsi pendidikan (melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi)

O Pendapatan yg rendah mengakibatkan sulit untuk menabungO Karena sulit menabung, maka mengakibatkan tingkat

investasi yg rendah, khususnya investasi di bidang pendidikan (spt: terus bersekolah hingga jenjang tertinggi, membeli buku, langganan internet, dll)

O Karena tingkat investasi (pendidikan) yg rendah, maka produktivitasnya jg rendah yg mengakibatkan pendapatannya juga rendah

Lingkaran Setan Kemiskinan

Page 9: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

O Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 O Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara O Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

NasionalO Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional O Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah O Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen O Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025 O Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan O Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan O Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Landasan hukum Perencanaan Pembangunan (bidang Pendidikan)

Page 10: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

O Di tahun 2000, 189 dari 192 negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sepakat untuk mengambil langkah-langkah global memasuki milenium baru, yaitu dengan mengeluarkan Deklarasi Milenium (Millenium Declaration). Deklarasi Milenium mengidentifikasi masalah perdamaian, keamanan, kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan termasuk lingkungan hidup, Hak Asasi Manusia, dan ‘governance’ sebagai tantangan pembangunan global.

O Deklarasi ini telah mengkonsolidasi 8 tujuan pembangunan yang saling terkait, digabung menjadi agenda global, yaitu 8 tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs).

MDG’s

Page 11: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (Eradicate extreme poverty and hunger)

Millennium Development Goals

Masih banyak penduduk dari negara miskin yang berpenghasilan di bawah $1,25 perhari

Page 12: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua (achieve universal primary education)

Memastikan bahwa, pada tahun 2015, anak-anak di mana-mana, anak laki-laki dan perempuan, akan dapat menyelesaikan program pendidikan dasar

Millennium Development Goals

Page 13: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (promote gender equality and empower women)

Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah, pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

Millennium Development Goals

Page 14: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

4. Menurunkan Angka Kematian anak (reduce child mortality).

Mengurangi dua pertiga, antara 1990 dan 2015, angka kematian balita

Millennium Development Goals

Page 15: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

5. Meningkatkan kesehatan Ibu (increase maternal health)

Mengurangi sampai tiga perempat, antara 1990 dan 2015, rasio kematian ibu

Millennium Development Goals

Page 16: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (combat HIV/AIDS, malaria and other diseases)

pada tahun 2010, akses universal untuk pengobatan HIV / AIDS bagi semua orang yang membutuhkannya dan tahun 2015 mengurangi tingkat penyebaran malaria dan penyakit utama lainnya

Millennium Development Goals

Page 17: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup (ensure environment sustainability).

Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan hilangnya sumber daya lingkungan

Millennium Development Goals

Page 18: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan (develop a global partnership for development)

Menangani masalah utang negara-negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka panjang

Millennium Development Goals

Page 19: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Indikator Pendidikan dalam MDG’s

1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)2. Angka Melek huruf3. Rata-rata lama studi4. Rasio murid laki-laki dengan

perempuan

Page 20: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Angka Partisipasi SekolahAPS 1995 1998 2000 2002 2010 2011

SD 93.94 95.06 95.50 96.10 97,97 97,49

SMP 73.20 77.16 79.58 79.21 86,11 87,58

SMA 44.65 49.28 51.17 49.76 58,11 57,57

(sumber: BPS diakses tgl 29 des 2012)Mengapa pemerintah menggunakan angka partisipasi sekolah dalam menilai kesuksesan program wajib belajar? Umumnya, terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekolah oleh sektor pendidikan. Perbedaan diantara keduanya adalah penggunaan kelompok usia "standar" di setiap jenjang pendidikan. Usia standar yang dimaksud adalah rentang usia yang dianjurkan pemerintah dan umum dipakai untuk setiap jenjang pendidikan, Jenjang Kelompok usia SD 7 - 12 tahun, SMP 13 - 15 tahun, SMA 16 - 18 tahun, Perguruan tinggi 19 tahun keatas

Page 21: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Angka Buta HurufTipe Daerah/Jenis Kelamin

Kelompok Umur (tahun)

10 - 14 15 – 24 25 - 44

Perkotaan:

Laki-laki (L) 0,59 0,57 1,04

Perempuan (P) 0,40 0,48 2,49

L+P 0,50 0,52 1,78

Perdesaan:

Laki-laki (L) 1,49 1,71 3,81

Perempuan (P) 1,25 1,98 7,26

L+P 1,37 1,84 5,58

Perkotaan dan Perdesaan

Laki-laki (L) 1,13 1,20 2,54

Perempuan (P) 0,91 1,27 5,08

L+P 1,02 1,24 3,84

Page 22: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Lama Studi

Page 23: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Lama Studi

Page 24: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Alasan Putus Sekolah

Page 25: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

FAKTA TENTANG INDOENSIA

Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia setelah Cina, India dan Amerika

Serikat….namun…Hasil survei UNDP menyatakan bahwa IPM Indonesia anjlok ke peringkat 124 dari 187

negara pada tahun 2011, padahal pada tahun 2010 IPM Indoensia berada di peringkat ke-

108.(Mediaindonesia.com, 4 November 2011)

Page 26: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

FAKTA TENTANG INDOENSIA

Indonesia adalah negara penghasil emas terbesar ke-2 dunia dengan tambang

emasnya di Papua……namun masyarakatnya banyak yang hidup menderita dan miskinIndonesia adalah negeri yang subur dan makmur serta gemah lipah loh jinawi,

negeri surga katanya, namun masyaraktnya banyak yang kelaparan dan merana

(Film “Negeri Surga Katanya?”)

Page 27: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

http://data.menkokesra.go.id/content/indeks-pembangunan-pendidikan-negara-asia-tenggara-sumberefa-global-monitoring-report-2008

Indeks Pembangunan Pendidikan Asia Tenggara

Page 28: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

1. Disparitas rasio guru terhadap siswa antarprovinsi

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 29: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

P. JAWASMA 104,768 D1 9,167 D2 346,442 D3 39,167 S1 468,499 S2 9,417

S3 83

TOTAL 977,543

P. SUMATERA SMA 154,133 D1 11,210 D2 190,631 D3 28,342 S1 174,802 S2 1,384

S3 19

TOTAL 560,521

P. SULAWESISMA 50,642 D1 4,791 D2 78,979 D3 6,489 S1 76,110 S2 1,129

S3 17

TOTAL 218,157

PAPUA & PAPBARSMA 9,354 D1 533 D2 7,402 D3 2,026 S1 5,979

S2 51

S3 - TOTAL 25,345

P. KALIMANTAN SMA 43,455 D1 3,069 D2 59,352 D3 5,978 S1 45,286 S2 538 S3 3

TOTAL 157,681

MALUKU, BALI, NTB, NTT

SMA 49,331 D1 4,874 D2 60,437 D3 7,860 S1 47,380 S2 373 S3 5

TOTAL 170,260

KONDISI PTK DIKDAS TAHUN 2012 BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK

Sumber data: P2TK Dikdas

Page 30: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Rasio Siswa:Guru di SD (Negeri & Swasta)Tahun 2009/2010

Sumber: diolah dari PSP dan PMPTK

Sulawesi TenggaraKalimantan Selatan

Sulawesi TengahGorontalo

Sulawesi SelatanNanggroe Aceh Darussalam

Kalimantan TengahSumatera BaratSulawesi BaratSulawesi UtaraDI Yogyakarta

JambiMaluku

Jawa TimurSumatera Selatan

BengkuluBangka Belitung

Kalimantan TimurLampung

Kalimantan BaratNusa Tenggara Barat

Kepulauan RiauSumatera Utara

RiauDKI Jakarta

Jawa TengahNusa Tenggara Timur

BaliJawa Barat

BantenPapua Barat

Maluku UtaraPapua

0 5 10 15 20 25 30

13 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16

17 17 18 18 18 18 18 19

22 23 24 24 24

25 25

26 28

SD

Nasional = 18

Rasio Minimal Siswa:Guru

Jenjang

PP 74/2008

Permendiknas

No. 41/2007

SD 1:20 1:28

Secara Nasional Rasio SD saat ini adalah 1:18 ini artinya sudah berada di bawah standar minimal PP 74 dan Permendiknas No.41

Page 31: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Rasio Siswa:Guru di SMP (Negeri & Swasta)Tahun 2009/2010

Sumber: diolah dari PSP dan PMPTK

Rasio Minimal Siswa:Guru

Jenjang

PP 74/2008

PermendiknasNo.

41/2007

SMP 1:20 1:32Secara Nasional Rasio di SMP saat ini adalah 1:17 ini artinya sudah sama dengan standar minimal PP 74 tetapi masih di bawah standar minimal Permendiknas No.41

GorontaloDI Yogyakarta

Sulawesi UtaraSumatera Barat

Sulawesi TenggaraNanggroe Aceh Darussalam

JambiKalimantan TengahKalimantan Selatan

MalukuSulawesi SelatanSumatera Utara

Sulawesi TengahRiau

Sumatera SelatanBengkuluLampung

DKI JakartaJawa Timur

PapuaKalimantan Timur

Sulawesi BaratKalimantan Barat

Papua BaratKepulauan Riau

Nusa Tenggara BaratBangka Belitung

Maluku UtaraJawa Tengah

BaliJawa Barat

Nusa Tenggara TimurBanten

0 5 10 15 20 25 30

1414141415161616161717171717181818

191919192020202121222222

242626

28

SMP

Nasional = 17

Page 32: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

TREND % GURU BERKUALIFIKASI S1/D4

2010 2011 2012 2013 20140%

20%

40%

60%

80%

100%

58%67%

75%84%

92%

42%33%

25%16%

8%

BELUM BERKUALIFIKASI

SUDAH BERKUALIFIKASI

Page 33: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

2.Kesenjangan kesempatan pendidikan antara si kaya dan miskin

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 34: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

34

Perluasan Cakupan Jumlah Siswa

Mencakup 1 x Garis Kemiskinan (existing)

Mencakup 1,25 x Garis Kemiskinan (APBN-P 2012)

Penyesuaian subsidi BBM akan berdampak pada pergeseran jumlah keluarga near poor menjadi poor dan peningkatan biaya personal siswa. Kebijakan yang diambil adalah

memperluas cakupan penerima SSM dan meningkatkan satuan biaya SSM

Peningkatan Satuan Biaya

Ribu Rpsatuan biaya lama

Satuan biaya baru

SD

SMP

SMA/SMK

0 200 400 600 800 1,000 1,200

Survey Bank Dunia 2011: Satuan Biaya lama SSM belum mencakup 100% kebutuhan personal siswa miskin

Rp.780rb/thn

Rp.1.000rb/thn

Rp.550rb/thn

Rp.750rb/thn

Rp.360rb/thn

Rp.450rb/thn

Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin=SSM)

SD

SMP

SMA

SMK

0 5,000,000 10,000,000

9,774,160.0

2,686,566.0

694,816.0

754,905.0

3,530,305.0

1,295,450.0

505,290.0

617,576.0

Ribu Siswa

Page 35: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Jenjang

Semula

Anggaran

(Rp M)Menjadi

Anggaran

(Rp. M)

SD 3.530.305 1.270,9 9.774.160 3.616,5

SMP 1.295.450 712,5 2.686.566 1.689,3

SMA 505.290 394,1 694.816 619,6

SMK 617.576 481,7 754.905 686,6

PT 80.000 960,0 92.000 991,0

Jumlah 6.028.621 3.819,2 14.002.447

7.603,1

Catatan:1)Kenaikan unit cost adalah:

— jenjang SD dari Rp. 360 ribu menjadi Rp. 450 ribu/siswa/tahun ,— jenjang SMP dari Rp. 550 ribu menjadi Rp. 750 ribu/siswa/tahun , — jenjang SM dari Rp. 780 ribu menjadi Rp. 1 juta/siswa/tahun— Bidik Misi dari Rp. 12 juta menjadi Rp. 13,67 juta/siswa/tahun2) Untuk penambahan siswa baru, cakupan SSM ditingkatkan dari:— jenjang SD dari 12,9% menjadi 35,7% — Jenjang SMP dari 14,2% menjadi 29,5%— ,jenjang SMA dari 12,3% menjadi 16,9%— Jenjang SMK dari 15,5% menjadi 19,0%— Penerima Beasiswa Bidik Misi ditambah 12.000 mahasiswa

Diberikan untuk 9 bulan

Diberikan untuk 9 bulan

Jumlah sasaran penerima Subsidi Siswa/Mahasiswa Miskin dari 6,0 jt siswa/mhs menjadi 14,0j t siswa/mhs:

Alokasi Anggaran Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)(Rp.000)

No KOMPONEN Vol Satuan Unit Cost Alokasi

1 Subsidi Siswa Miskin 3.963.843.540

a Penambahan Unit Cost 6.028.621 705.823.478

Subsidi Siswa Miskin SD 3.530.305 Siswa 67,5 238.295.588

Subsidi Siswa Miskin SMP 1.295.450 Siswa 150,0 194.317.500

Subsidi Siswa Miskin SMA 505.290 Siswa 165,0 83.372.850

Subsidi Siswa Miskin SMK 617.576 Siswa 165,0 101.900.040

Bidik Misi PTN (ongoing) 50.000 Mhs 1.256,3 62.812.500

Bidik Misi PTN (Baru) 30.000 Mhs 837,5 25.125.000

b Penambahan Sasaran 7.973.826 3.258.020.063

Subsidi Siswa Miskin SD 6.243.855 Siswa 337,5 2.107.301.063

Subsidi Siswa Miskin SMP 1.391.116 Siswa 562,5 782.502.750

Subsidi Siswa Miskin SMA 189.526 Siswa 750,0 142.144.500

Subsidi Siswa Miskin SMK 137.329 Siswa 750,0 102.996.750

Bidik Misi PTN 10.000 Mhs 10.256,3 102.562.500

Bidik Misi PTS 2.000 Mhs 10.256,3 20.512.500

35

Page 36: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

0,3%

2,2

%SD/MI

0,4%

4,1%

SMP/MTs

2,2

%

37,4

%SMA/MA/SMK

PT

31,43 juta

13,44 juta

10,34 juta

5,3 juta

94 ribu115 ribu

53 ribu183 ribu

227 ribu1,2 juta

36

Kondisi 2009/2010 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

Drop out 1,5%(465 ribu)

1,8%(228 ribu)

4,3%(389 ribu)

Lulusan Tidak Melanjutkan

8,6%(445 ribu)

24,0%(1 juta)

51,7%(1,6 juta)

2011 2012

= % drop out

= % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Outcome Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)...Perluasan cakupan subsidi siswa miskin dan peningkatan satuan biaya akan menyelamatkan paling sedikit 14

juta siswa dari putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi...

Penerima subsidi siswa miskin akan dijamin keberkelanjutan pendidikannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

PT5,2 juta

SMA/MA/SMK9,28 juta

SMP/MTs12,83 juta

SD/MI30,58 juta

4,0%

48,4

%1,

6%

10,9

%1,

3%

7,2%

≈ 397 ribu

≈ 366 ribu

≈ 466 ribu

≈ 371 ribu

≈ 1,5 jt

≈ 205 ribu

Page 37: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

3. Disparitas kesempatan pendidikan antara penduduk kota dan penduduk desa.

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 38: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Page 39: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

4. Besarnya angka putus sekolah, di semua jenjang pendidikan.

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 40: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

5. Kualitas tenaga pendidik.

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 41: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

GURU SD BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL

TOTAL GURU SD/SDLB BELUM S1 SUDAH S1

NASIONAL (TAHUN 2011)Sudah S1 : 424.344 ( 26,9%)Belum S1 : 1.150.813 (73,1%)

41

Sumber data: P2TK Dikdas

Page 42: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

PROFIL GURU SMP BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL

TOTAL GURU SMP/SMPLB BELUM S1 SUDAH S1

NASIONAL (TAHUN 2011)Sudah S1 : 406,731 (76.1%)Belum S1 : 127,619 (23.9%)

Sumber data: P2TK Dikdas

Page 43: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

6. Kualitas pendidikan.

Permasalahan Pendidikan Indonesia

Page 44: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Page 45: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

ISU STRATEGIS

PENDIDIKAN

Pengembangan pendidikan dari semua jenjang

Reformasi birokrasi menuju

Performance Based Budgeting

(PBB).

Komitmen pada pemenuhan

program MDG’S

Perbaikan tata kelola pendidikan

Pemerataan akses pendidikan

Page 46: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

STRATEGI PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN 2010-2014

Pemerataan akses Paud

dan kesetaraan

gender

Pemerataan akses

pendidikan orang dewasa berkelanjutan

Penguatan manajemen

dan tata kelola

pendidikan

Pemerataan akses semua

jenjang pendidikan

Page 47: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

PETA PTK DIKMAS PAUDNI KEMDIKBUDTAHUN 2012

BPKB: 7 unitSKB: 115 uniT

Pamong Belajar 2824 orang

Koridor Sumatera

BPKB: 3 unitSKB: 99 unit

Pamong Belajar 2250orang

Koridor Jawa

BPKB: 4 unitSKB : 42 unit

Pamong Belajar 1408 orang

Koridor Kalimantan

JBPKB: 3 unitSKB: 29 uni

Pamong Belajar 1961 orang t

Koridor Bali–NTB-NTT

BPKB: 3 unitSKB: 29 unit

Pamong Belajar 425 orang

Koridor Papua - Maluku

BPKB: 6 unitSKB: 81 unit

Pamong Belajar 1259 orang

Koridor Sulawesi

1

2

3 4

5

6

Page 48: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

”...Desentralisasi dan otonomi dimaksudkanuntuk membangun hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dan rakyat. Melalui hal ini, pemerintah akandapat memberikan layanan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat …”Presiden Indonesia Susilo Bambang YudhoyonoPidato pada Sidang Umum MPR mengenai KebijakanPembangunan Daerah (23 Agustus 2005).

Page 49: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014

1. Reformasi Pembiayan pendidikan

2. Reformasi pendidik dan tenaga pendidikan

3. Penerapan TIK untuk pembelajaran

4. Pembangunan prasarana pendidikan

5. penyediaan sarana pendidikan

6. Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan

7. Pemenuhan rasio standar SMK : SMA

Page 50: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014

8. Otonomi satuan pendidikan

9. Penguatan tata kelola dan manajemen pendidikan

10. Reformasi sistem pembelajaran yang humanis

11. Perlunya peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan

12. Revitalisasi pendidikan yang kreatif, inovatif dan berwirausaha

Page 51: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA CERDAS, KOMPREHENSIF, KOMPETITIF DAN BERMARTABAT

(INSAN KAMIL / INSAN PARIPURNA)

PERIODE 2005-2009

TEMA: PENINGKATAN KAPASITAS & MODERNISASI

PERIODE 2010-2014

TEMA : PENGUATAN

LAYANAN

PERIODE 2015-2019

TEMA: DAYA SAING REGIONAL

PERIODE 2020-2024

TEMA: DAYA SAING

INTERNASIONAL

VISI KEMDIKBUD 2025

51

Page 52: Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan