ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04....

9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015 ISBN: 978-602-70604-2-5 B-4-1 ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (STUDI KASUS PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL PANDAAN-MALANG DAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU) Diah Rahmawati 1) , Ria A. A. Soemitro 2) , Soemino 2) 1) Program Magister Manajemen Aset Infrastruktur, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, email : [email protected] 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya ABSTRAK Pembangunan Indonesia menghadapi tantangan berupa ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai. Pembangunan infrastruktur membutuhkan tanah dalam jumlah yang signifikan sehingga diperlukan pengadaan tanah. Pada kenyataannya penyelenggaraan pengadaan tanah sering mengalami kendala yang memperlambat waktu pelaksanaan pengadaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun suatu strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum pada kedua daerah studi kasus. Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa faktor eksternal dan internal pelaksanaan pengadaan tanah, sedangkan QSPM digunakan untuk pengambilan strategi yang paling optimal. Berdasarkan hasil analisa peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Pandaan- Malang maka diperoleh strategi untuk mengoptimalkan pendekatan terhadap masyarakat dengan dukungan SDM yang berpengalaman karena strategi ini dapat mengatasi permasalahan dominan yang berasal dari masyarakat berupa adanya kurangnya dukungan dari masyarakat. Sedangkan strategi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Tugu adalah dengan mengoptimalkan peran panitia dalam pelaksanaan pengadaan tanah dan memanfaatkan dukungan masyarakat untuk mempercepat proses pengadaan tanah. Peranan panitia pelaksanaan pengadaan tanah yang didukung penuh oleh dukungan masyarakat dapat mempercepat pelaksanaan pengadaan tanah sehingga pembangunan infrastuktur dapat segera direalisasikan. Kata kunci : Pengadaan tanah, pembangunan infrastruktur, strategi, SWOT, QSPM PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang sedang menghadapi tantangan dalam pembangunan ke depan. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya ketersediaan infrastruktur yang dapat meningkatkan konektifitas antar wilayah sehingga dapat mendorong dan mendukung aktifitas perekonomian serta masih kurangnya ketersediaan infrastruktur keairan yang dapat mendukung program swasembada pangan dan program pemenuhan kebutuhan air bersih. Pembangunan berbagai infrastruktur tersebut memerlukan tanah yang tidak sedikit jumlahnya.

Transcript of ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04....

Page 1: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-1

ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAHUNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

(STUDI KASUS PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNANJALAN TOL PANDAAN-MALANG DAN PEMBANGUNAN

BENDUNGAN TUGU)

Diah Rahmawati1), Ria A. A. Soemitro2), Soemino2)

1)Program Magister Manajemen Aset Infrastruktur, Jurusan Teknik Sipil, InstitutTeknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya,

email : [email protected])Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo

Surabaya

ABSTRAK

Pembangunan Indonesia menghadapi tantangan berupa ketersediaan infrastruktur yangkurang memadai. Pembangunan infrastruktur membutuhkan tanah dalam jumlah yangsignifikan sehingga diperlukan pengadaan tanah. Pada kenyataannya penyelenggaraanpengadaan tanah sering mengalami kendala yang memperlambat waktu pelaksanaanpengadaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun suatu strategi yang dapatdigunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umumpada kedua daerah studi kasus. Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa faktor eksternaldan internal pelaksanaan pengadaan tanah, sedangkan QSPM digunakan untuk pengambilanstrategi yang paling optimal. Berdasarkan hasil analisa peluang dan ancaman serta kekuatandan kelemahan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Pandaan-Malang maka diperoleh strategi untuk mengoptimalkan pendekatan terhadap masyarakatdengan dukungan SDM yang berpengalaman karena strategi ini dapat mengatasipermasalahan dominan yang berasal dari masyarakat berupa adanya kurangnya dukungan darimasyarakat. Sedangkan strategi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengadaan tanahuntuk pembangunan Bendungan Tugu adalah dengan mengoptimalkan peran panitia dalampelaksanaan pengadaan tanah dan memanfaatkan dukungan masyarakat untuk mempercepatproses pengadaan tanah. Peranan panitia pelaksanaan pengadaan tanah yang didukung penuholeh dukungan masyarakat dapat mempercepat pelaksanaan pengadaan tanah sehinggapembangunan infrastuktur dapat segera direalisasikan.

Kata kunci : Pengadaan tanah, pembangunan infrastruktur, strategi, SWOT, QSPM

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yangsedang menghadapi tantangan dalam pembangunan ke depan. Tantangan yang dihadapi saatini adalah masih rendahnya ketersediaan infrastruktur yang dapat meningkatkan konektifitasantar wilayah sehingga dapat mendorong dan mendukung aktifitas perekonomian serta masihkurangnya ketersediaan infrastruktur keairan yang dapat mendukung program swasembadapangan dan program pemenuhan kebutuhan air bersih. Pembangunan berbagai infrastrukturtersebut memerlukan tanah yang tidak sedikit jumlahnya.

Page 2: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-2

Adapun tanah merupakan sumber daya alam yang sifatnya terbatas, dan tidak pernahbertambah luasnya. Esensi tanah secara fisik merupakan bagian paling luar dari bumi yangterlihat sebagai permukaan daratan yang memiliki keunikan dalam arti ruang yaitu(Sadyohutomo, 2008) dari segi peletakan yang tetap dan tidak dapat dipindahkan, luasanyang relatif tidak mengalami perubahan, memiliki peranan pada kehidupan manusia dalamdimensi yang kompleks sekaligus menjadi salah satu syarat berdaulatnya suatu negara danmerupakan suatu alat pemersatu bangsa. Tanah yang tersedia saat ini sudah banyak yangdilekati dengan hak (tanah hak), sedangkan tanah yang dimiliki oleh negara sudah sangatterbatas persediaannya. Hal ini menyebabkan pelaksanaan di lapangan sering mengalamimasalah yang memerlukan waktu lama untuk proses penyelesaiannya. Selain itu tanahmerupakan hal penting dalam kehidupan manusia dimana di atasnya manusia tinggal danmencari nafkah. Peranan dan fungsi tanah dalam kehidupan manusia meliputi aspek ekonomi,aspek politik dan hukum serta aspek sosial (Sutedi, 2007). Dalam banyak hal pengadaan tanahberpengaruh terhadap stabilitas masyarakat sehingga dalam pelaksanaan di lapangan seringterjadi ketegangan dengan masyarakat.

Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum telah diatur dalamUndang-undang Republik Indonesia (UU) nomor 2 tahun 2012 dan Peraturan Presiden(Perpres) nomor 71 tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunanuntuk kepentingan umum serta Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) nomor 5tahun 2012 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengadaan tanah. Peraturan tersebut sebagaipengganti peraturan lama yaitu Perpres nomor 65 tahun 2006 sebagai perubahan atas Perpresnomor 36 tahun 2005 dan Peraturan Kepala BPN nomor 3 tahun 2007 tentang ketentuanpelaksanaan Perpres nomor 36 tahun 2005. Undang-undang tersebut diharapkan dapatmempercepat proses pembangunan di bidang infrastruktur dan dapat menjawabpermasalahan-permasalahan di lapangan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi melaluipembangunan infrastruktur yang lebih baik.

Pembangunan Tol Pandaan – Malang merupakan salah satu proyek prioritas dalam 33proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dalam dokumen Masterplan PercepatanPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tol Pandaan – Malang akan melintasi34 desa/ kelurahan dan 7 kecamatan pada 3 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Pasuruan,Kabupaten Malang dan Kota Malang dan memerlukan total pembebasan tanah seluas 364,4ha. Sedangkan Bendungan Tugu dibangun sebagai bagian infrastruktur yang direncanakansebagai fasilitas yang bermanfaat untuk penyediaan air Daerah Irigasi Ngasinan seluas 1.200Ha dan air baku sebesar 400 liter/detik. Sosialisasi pembebasan tanah telah dilakukan sejak2012 sedangkan proses peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada awal tahun 2014dengan masih menyisakan permasalahan pembebasan tanah seluas 14 hektare dari luas total42 hektare yang berada di perbatasan Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo, khususnya diDesa Nglinggis, Kecamatan Tugu

Para penulis sebelumnya telah menulis tentang penentuan strategi pengadaan lahandengan menggunakan metode SWOT pada satu daerah kajian yang memperhatikan faktoreksternal dan internal yang mempengaruhi jalannya pelaksanaan pengadaan tanah dengantidak membandingkan 2 (dua) kegiatan pengadaan tanah yang bertujuan untuk pembangunaninfrastruktur yang berbeda. Selain itu kajian tentang pengadaan tanah lebih banyak dilakukandengan metode deskriptif maupun pendekatan secara yuridis dan jarang yang menggunakanpendekatan komparasi.

Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuanuntuk memperoleh strategi yang optimal dalam pelaksanaan pengadaan tanah denganmengambil studi kasus pada pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol Pandaan-Malang dan pembangunan Bendungan Tugu sehingga pelaksanaan pengadaan tanah dapat

Page 3: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-3

berjalan tepat waktu sehingga infrastruktur yang direncanakan dapat segera direalisasikan dandinikmati manfaatnya.

METODE

Penelitian ini dilakukan secara garis besar terdiri atas tiga tahap, yaitu penelitianpendahuluan, penentuan serta analisis faktor internal maupun eksternal serta analisis strategisebagai wujud pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengadaan tanahuntuk kepentingan umum. Tahap penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisipelaksanaan di lapangan sehingga diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksananpengadaan tanah pada masing-masing studi kasus.

Analisis faktor eksternal dan internalTahapan pengumpulan data digunakan untuk meringkas informasi yang diperoleh

baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Data tersebut kemudian disusundalam suatu matrik evaluasi faktor eksternal dan matrik evaluasi faktor internal. Matrikevaluasi faktor eksternal digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi peluang dan ancamansehingga dapat diketahui faktor-faktor eksternal utama yang mempengaruhi kegiatan.Sedangkan matrik evaluasi faktor internal digunakan untuk meringkas dan mengevaluasikekuatan dan kelemahan utama.

Dalam perencanaan strategis diperlukan suatu metode analisi agar tujuan dapatdicapai. Penelitian ini memanfaatkan analisis SWOT pada tahap analisis/ tahap pencocokan.Menurut Rangkuti (2001) dalam (Kodoatie, 2005) SWOT merupakan suatu alat yangdigunakan untuk analisis kualitatif yang didasarkan pada logika yang dapat meaksimalkankekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) sekaligus secara bersamaan dapatmeminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). SWOT merupakan singkatandari Strengts Weaknesses Opportunities and Threats. Metode ini membandingkan antarafaktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktorinternal yang terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

Gambar 1. Analisis SWOT

Matrik SWOT merupakan suatu alat pencocokan yang dapat membantu untukmengembangkan empat jenis strategi yaitu :1. Strategi SO (Kekuatan - Peluang)2. Strategi WO (Kelemahan - Peluang)3. Strategi ST (Kekuatan - Ancaman)4. Strategi WT (Kelemahan - Ancaman)

3.Mendukung strategi turn-around

1. Mendukung strategiagresif

4.Mendukung strategidefensif

2.Mendukung strategidiversifikasi

KEKUATANINTERNAL

KELEMAHANINTERNAL

BERBAGAIPELUANG

BERBAGAIANCAMAN

Page 4: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-4

Tabel 1. Matriks SWOTIFAS Strengths (S) Weaknesses (W)

EFASFaktor-faktor kekuatan

internalFaktor-faktor kelemahann

internal

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Faktor peluangeksternal

Ciptakan strategi yangmenggunakan kekuatan

untuk memanfaatkanpeluang

Ciptakan strategi yangmeminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkanpeluang

Treats (T) Strategi (WT) Strategi (ST)

Faktor ancamaneksternal

Ciptakan strategi yangmenggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yangmeminimalkan kelemahan

untuk menghindariancaman

Analisa Pengambilan KeputusanPada taap ini dilakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan matrik

perencanaan strategis kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). QSPMmenggunakan masukan dari matriks evaluasi faktor eksternal dan matriks evaluasi faktorinternal pada tahap pengumpulan data serta matriks internal eksternal dan SWOT pada tahapanalisis untuk memutuskan strategi mana yang paling baik. Startegi yang dihasilkandiharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak pemegang keputusan dalam menetapkankebijakan strategi. Setelah berhasil mengembangkan sejumlah strategi alternatif perludilakukan evaluasi dan pemilihan strategi terbaik yang paling cocok dengan kondisi internaldan eksternal mengunakan QSPM.Masing-masing analisa memiliki kekurangan maupun kelebihan masing-masng. Menurut(David, 2012) keistimewaan yang dimiliki oleh QSPM adalah rangkaian strategi yang dapatdiamati secara berurutan dan bersamaan, tidak ada batasan jumlah strategi yang dapatdievaluasi, semasukkan unsur eksternal maupun internal yang relevan dalamprosespengambilan keputusan serta dapat diaplikasikan pada hamper setiap jenis organisasi.Sedangkan kelemahan metode ini adalah membutuhkan penilaian yang subyektif terhadapinformasi yang obyektif serta hanya memiliki manfaat sepanjang informasi prasyarat dananalisa kecocokan yang menjadi dasarnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil survey dan telaah mengenai regulasi yang berlaku maka identifikasifaktor eksternal pada pembangunan jalan tol Pandaan-Malang :1. Peluang

a. Dukungan perundangan pengadaan tanahPerundangan yang digunakan pada pelaksanaan pengadaan tanah untukpembangunan jalan tol Pandaan-Malang dari tahun 2011 sampai dengan 2014 adalahPerpres nomor 36 tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Perpres nomor 65 tahun2006. Adapun pelaksanaan pengadaan tanah untuk tahun 2015 menggunakan UUnomor 2 tahun 2012.

b. Manfaat pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan jalan adalah agar distribusibarang dan jasa dapat berlangsung lebih efisien sehingga dapat meningkatkan

Page 5: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-5

ekonomi daerah yang dilalui, dalam hal ini adalah Kabupaten Pasuruan, KabupatenMalang dan Kota Malang.

c. Peningkatan harga tanah menjadi suatu indikasi meningkatnya nilai ekonomi daerahterutama yang berdekatan dengan akses jalan tol

2. Peluanga. Perubahan tata guna lahan terjadi karena adanya rencana pembangunan jalan baru di

atas lahan pertanianb. Jalan tol dibangun agar distribusi barang dan jasa lebih efisien. Pembangunan jalan

tol Pandaan-Malang melalui 3 kabupaten/kota yang memiliki karakter masyarakatdan kondisi sosial ekonomi yang berbeda.

c. Pembebasan aset milik BHMN/BUMN yang terkena pelaksanaan pengadaan tanahdilakukan berdasarkan aturan yang dimiliki oleh BHMN/BUMN yang bersangkutan.Adapun aturan yang berlaku pada masing-masing BHMN/BUMN tersebut berbeda-beda. Hal ini dapat menjadi ancaman terhadap waktu pelaksanaan pengadaan tanahapabila tidak segera tercapai kesepakatan antara instansi yang memerlukan tanahdengan BHMN.BUMN yang asetnya terkena pelaksanana pengadaan tanah.

d. Adanya pembangunan suatu infrastruktur baru mengakibatkan adanya peningkatannilai ekonomi di lokasi pembangunan tersebut. Hal ini dapat memicu adanyaspekulasi harga tanah menjadi jauh lebih tinggi dari nilai sebenarnya.

e. Semakin luas tanah yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu infrastruktur makasemakin luas tanah yang harus dibebaskan. Begitu pula akan berbanding lurusdengan kendala yang akan dihadapi dalam pengadaan tanah terutama bila pengadaantanah tersebut berada pada daerah yang stategis.

f. Adanya sengketa kepemilikan tanah milik masyarakatBerdasarkan hasil survey dan telaah mengenai regulasi yang berlaku maka identifikasi

faktor internal pada pembangunan jalan tol Pandaan-Malang :1. Kekuatan

a. Panitia penyelengaara pengadaan tanah perlu didukung dengan adanya regulasi agarmemiliki kedudukan yang kuat. Pada pelaksanaan pengadaan tanah untukpembangunan jalan tol Pandaan-Malang dengan menggunakan Perpres nomor 36tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Perpres nomor 65 tahun 2006 terdapatsusunan tim pengadaan tanah disertai dengan tugas serta wewenang yang melekat.

b. Dalam melakukan tugas sebagai pelaksana pengadaan tanah, penyelenggarapengadaan tanah memerlukan tupoksi yang jelas dan masing-masing pihakmemahami dengan baik tupoksi tersebut agar pelaksanaan dapat berjalan sesuaidengan regulasi yang berlaku.

c. Didukung SDM yang telah berpengalaman dalam pelaksanaan pengadaan tanahd. Adanya bidang khusus dalam struktur organisasi di direktorat jenderal bina marga

kementerian PU-PR yang menangani pengadaan tanahe. Alokasi dana pembebasan lahan pada program pembangunan infrastruktur menjadi

prioritas karena infrastuktur tidak dapat dibangun apabila belum ada tanah yang telahdibebaskan.

f. Inventarisasi bidang tanah terdapat di Lembaga Pertanahan dan dalam kegiataninventarisasi serta identifikasi dibantu dari pihak desa/kelurahan untuk mengetahuistatus tanah tersebut.

2. Kelemahana. Dalam penyelenggaraan pengadaan tanah tim P2T terdiri dari beberapa unsur yang

berasal dari berbagai instansi. Perlu adanya kerjasama dan komunikasi yang baikuntuk menyukseskan pelaksanaan pengadaan tanah sehingga dapat berjalan denganbaik dan tepat waktu. Adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan lembaga

Page 6: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-6

pertanahan dapat mempengaruhi kinerja instansi lainnya untuk menyelesaikanpelaksanaan pengadaan tanah.

b. Variasi penggunaan lahan pada 3 kabupaten/kota yang terkena pelaksanaanpengadaan tanah bervariasi yaitu tanah permukiman, pertanian, hutan dan industri.

c. Pelaksanaan pengadaan tanah yang melalui 3 kabupaten/kota akan melibatkaninstansi pada ketiga daerah tersebut sehingga memerlukan koordinasi dengan instansiyang lebih banyak.

d. Bidang tanah yang terdapat pada lokasi pengadaan tanah untuk pembangunan jalantol Pandaan-Malang sebagian besar belum bersertifikat sehingga perlu dilakukansertifikasi tanah yang akan dibebaskan.

Tabel 2. Matriks SWOT Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembanguanan jalan TolPandaan-Malang

Berdasarkan hasil survey dan telaah mengenai regulasi yang berlaku maka identifikasifaktor eksternal pada pembangunan Bendungan Tugu adalah :1. Peluang

a. Dukungan perundangan pengadaan tanah yaitu UU nomor 2 tahun 2012.b. Manfaat pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan bendungan untuk

menunjang pertanian, pemenuhan kebutuhan air bersih, pemenuhan kebutuhan listrik,perikanan dan pariwisata

FaktorInternal

FaktorEksternal

KEKUATAN /STRENGTS (S)

1. Adanya panitia penyelenggara pengadaanyang didukung regulasi

2. Adanya tupoksi penyelenggarapengadaan yang jelas

3. Didukung SDM yang telah berpengalamandalam pelaksanaan pengadaan tanah

4. Adanya bidang khusus dalam strukturorganisasi di direktorat bina margakementerian PU-PR yang menanganipengadaan tanah

5. Anggaran untuk pembebasan tanah

KELEMAHAN /WEAKNESSES (W)

1. Keterlibatan instansi di luar instansiyang membutuhkan tanah danpelaksana pengadaan tanah yangterdiri dari berbagai unsur yang berasaldari berbagai instansi

2. Inventarisasi bidang tanah3. Variasi penggunaan lahan4. Lokasi berada di 3 kabupaten5. Sebagian besar kepemilikan tanah

belum bersertifikat

PELUANG/OPPORTUNITIES (O)

1. Dukungan perundanganpengadaan tanah

2. Manfaat pengadaan tanahbagi pelaksanaanpembangunan jalan untukefisiensi distribusi danpengingkatan ekonomi

3. Peningkatan harga tanah

STRATEGI S-O1. Meningkatkan kemampuan pelaksana

pengadaan tanah dengan adanyapelatihan maupun sertifikasi (S1, S2, S3,O1)

2. Penyusunan peraturan tentangpenganggaran pelaksanaan pengadaantanah (S5, O1)

3. Adanya manfaat yang besar bagikesejahteraan masyarakat terdampakdapat dijadikan sebagai pendukungdalam usaha pendekatan kepadamasyarakat oleh SDMpenyelenggarayang berpengalaman (S1,S3, O2)

STRATEGI W-O1. Perundangan yang berlaku untuk

semua seluruh pihak instansi dalampenadaan tanah (W1,O1)

2. Pembentukan regulasi tentangpenginventarisan bidang tanah untukmempermudah pendataan tanah (W2,O1)

3. Manfaat yang pembangunan dapatdirasakan oleh suatu kawasan yanglebih luas dengan pembangunanterpadu (W4, O2)

4. Kemudahan pengurusan buktikepemilikan tanah dan merapikanpendokumentasian kepemilikan tanahuntuk mempermudah prosesidentifikasi (W2, W5, O1)

ANCAMAN/THREATS (T)

1. Perubahan tata gunalahan

2. Kondisi sosial ekonomimasyarakat

3. Dukungan masyarakatdalam pembangunan bagikepentingan umum

4. Sulit mencapai sepakatdengan BUMN/BUMD

5. Adanya spekulasi hargatanah

6. Luas tanah yangdibebaskan

STRATEGI S-T1.Meningkatkan kerjasama antar instansi

(S4, T3)2.Mengoptimalkan pendekatan terhadap

masyarakat dengan dukungan SDM yangberpengalaman (S3, S4, T2, T3)

STRATEGI W-T1. Perlu adanya pengaturan tentang

pemanfaatan lahan sehingga tidakmengurangi pemanfaatan fungsi lahanterutama lahan pertanian(W3, T1,T4,T5)

Page 7: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-7

c. Proses pembangunan perlu adanya dukungan dari masyarakat. Dengan adanyamanfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat mengakibatkan timbulnya dukungandari masyarakat dalam pelaksanaan pengadaan tanah.

d. Kawasan permukiman yang terkena pelaksanaan kegiatan relatif sedikit (5,75%)e. Adanya insentif perpajakan yang didukung regulasi, hal ini berdasarkan Perpres

nomor 71 tahun 2012 pasal 122 dijabarkan tentang adanya insentif pajak. Dengandemikian adanya ganti kerugian tidak dibebani dengan pembayaran pajak atas jualbeli tanah.

f. Legislatif memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk membantupenyelenggara pengadaan tanah dalam proses pasca pemberian ganti kerugian.

2. Ancaman :a. Adanya pembangunan bendungan mengakibatkan tata guna lahan di daerah kegiatan

mengalami perubahan dari permukiman, lahan pertanian dan hutan menjadi bagiandari waduk yang menampung air dengan volume tampungan rencana 9,8 juta m3.

b. Tanah yang dibebaskan mempengaruhi pelaksanaan pengadaan tanah, yaitu semakinluas tanah maka permasalahan yang mungkin terjadi dapat lebih banyak sehinggadapat memperlambat pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bendungan.

c. Pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Tugu berada padaKabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo yang memiliki kondisi sosialekonomi masyarakat relatif sama.Berdasarkan hasil survey dan telaah mengenai regulasi yang berlaku maka identifikasi

faktor internal pada pembangunan Bendungan Tugu adalah :1. Kekuatan :

a. Adanya panitia penyelenggara pengadaan yang didukung regulasi UU nomor 2 tahun2012

b. Dalam melakukan tugas sebagai pelaksana pengadaan tanah, penyelenggarapengadaan tanah memerlukan tupoksi yang jelas dan masing-masing pihakmemahami dengan baik tupoksi tersebut agar pelaksanaan dapat berjalan sesuaidengan regulasi yang berlaku.

c. Lokasi pelaksanaan berada di perbatasan antara 2 Kabupaten yang kurangberkembang

d. Penggunaan lahan di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo yang menjadilokasi pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Tugu terdiri daripermukiman, pertanian, dan hutan, sehingga semakin sedikit kepentingan yangterdapat pada penggunaan lahan tersebut.

e. Perencanaan pembangunan Bendungan Tugu telah dilakukan sejak tahun 1980-an.Selain itu dalam perencanaan untuk pelaksanaan pengadaan tanah telah dilakukansuatu kajian tentang kesesuain kegiatan pembangunan dengan rencana tata ruang danwilayah setempat.

2. Kelemahan :a. Keterlibatan instansi di luar instansi yang membutuhkan tanah dan pelaksana

pengadaan tanah yang terdiri dari berbagai unsur yang berasal dari berbagai instansib. Anggaran untuk pembebasan tanah. Adanya keterlambatan pekerjaan yang dilakukan

pada tahun anggaran sebelumnya mempengaruhi anggaran yang akan dikeluarkanoleh tahun anggaran berikutnya. Sehingga apabila terjadi keterlambatan, anggaranuntuk tahun berikutnya akan dikurangi dan hal ini dapat mempengaruhi waktupelaksanaan pengadaan tanah.

c. Tidak adanya adanya bidang khusus yang menangani pengadaan tanahd. Bidang tanah yang terdapat pada lokasi pengadaan tanah untuk pembangunan

Bendungan Tugu terdapat 313 bidang. Sebagian besar belum terinventarisasi dengan

Page 8: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-8

baik sehingga harus dilakukan penelusuran terhadap subyek tanah yang akanberpengaruh kepada hak penerima ganti kerugian.

e. Bidang tanah yang terdapat pada lokasi pengadaan tanah untuk pembangunanBendungan Tugu sebagian besar belum bersertifikat sehingga perlu dilakukansertifikasi tanah yang akan dibebaskan.

Tabel 3. Matriks SWOT Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembanguanan BendunganTugu

Berdasarkan analisis SWOT maka dilakukan pemilihan strategi terbaik menurutprioritas dan menggunakan matriks QSPM. Matriks ini memperhitungkan bobot dan nilaidaya tarik dari strategi alternatif berdasarkan kondisi faktor internal dan ekstrenal yang telahdievaluasi.1. Pengadaan tanah pada pembangunan jalan tol Pandaan-Malang

Berdasarkan hasil anaisis SWOT pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalantol Pandaan-Malang memerlukan strategi yang meminimalkan kelemahan untukmenghindari ancaman, oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang komprehensifdari penyelenggara pengadaan tanah dan tim yang berasal dari instansi yangmembutuhkan sehingga pelaksanaan pengadaan tanah dapat berlangsung sesuai dengantarget rencana.

FaktorInternal

FaktorEksternal

KEKUATAN /STRENGTS (S)

1. Adanya panitia penyelenggarapengadaan yang didukung regulasi

2. Adanya tupoksi penyelenggarapengadaan yang jelas

3. Lokasi pelaksanaan berada di perbatasanantara 2 Kabupaten yang kurangberkembang

4. Minimnya variasi penggunaan lahan5. Adanya RTRW daerah

KELEMAHAN /WEAKNESSES (W)

1. Keterlibatan instansi di luar instansiyang membutuhkan tanah danpelaksana pengadaan tanah yangterdiri dari berbagai unsur yang berasaldari berbagai instansi

2. Anggaran untuk pembebasan tanah3. Tidak adanya bidang khusus dalam

struktur organisasi yang menanganipengadaan tanah

4. Inventarisasi bidang tanah5. Sebagian besar kepemilikan tanah

belum bersertifikatPELUANG/

OPPORTUNITIES (O)1. Dukungan perundangan

pengadaan tanah2. Manfaat pengadaan tanah

bagi pelaksanaanpembangunan bendunganuntuk menunjang pertanian,pemenuhan kebutuhan airbersih, pemenuhankebutuhan listrik, perikanandan pariwisata

3. Dukungan masyarakatdalam pembangunan bagikepentingan umum

4. Kawasan permukiman yangterkena pelaksanaankegiatan relatif sedikit(5,75%)

5. Adanya insentif perpajakanyang didukung regulasi

6. Adanya dukungan legislatif

STRATEGI S-O1. Mengoptimalkan peran panitia dalam

pelaksanaan pengadaan tanah danmemanfaatkan dukungan masyarakatuntuk mempercepat proses pengadaantanah sehingga manfaat pembangunaninfrastruktur dapat segera dirasakan(S1,S2, O1, O2, O3, O4)

2. Memaksimalkan dukungan dari legislatifdan masyarakat dalam rangkapercepatan pelaksanaan pengadaantanah didukung dengan minimnyapemanfaatan lahan (S4, O4, O5)

3. Memaksimalkan dukungan legislatif gunameningkatkan tingkat ekonomimasyarakat di 2 Kabupaten (S3, O3, O5,O6)

STRATEGI W-O1. Perundangan yang berlaku untuk

semua seluruh pihak instansi dalampenadaan tanah (O1, W1)

2. Perlunya pembentukan suatu bidangkhusus dengan dana khusus untukpelaksanaan pengadaan tanah dengandidukung oleh regulasi (W2, W3, O1)

1. Pembentukan regulasi tentangpenginventarisan bidang tanah untukmempermudah pendataan tanah (W4,O1)

3. Kemudahan pengurusan buktikepemilikan tanah dan merapikanpendokumentasian kepemilikan tanahuntuk mempermudah prosesidentifikasi (W4, W5, O1)

ANCAMAN/THREATS (T)

1. Perubahan tata gunalahan

2. Luas tanah yangdibebaskan

3. Kondisi sosial ekonomimasyarakat

STRATEGI S-T1. Mengoptimalkan fungsi RTRW sebagai

acuan pengembangan wilayah (S5, T1)2. Mengoptimalkan pendekatan terhadap

masyarakat dengan dukungan SDM yangberpengalaman (S1, S2, T3)

STRATEGI W-T1. Mengoptimalkan pelaksanaan

identifikasi bidang tanah untukmempermudah pelaksanaanpengadaan tanah (W4, T2)

Page 9: ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/04. Prosiding Diah... · ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5B-4-9

2. Pengadaan tanah pada pembangunan Bendungan TuguBerdasarkan hasil anaisis SWOT pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunanBendungan Tugu memerlukan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkanpeluang. Sehingga perlu mengoptimalkan peran panitia penyelenggara pengadaan tanah.Karena peranan panitia pelaksanaan pengadaan tanah yang didukung penuh olehdukungan masyarakat dapat mempercepat pelaksanaan pengadaan tanah sehinggapembangunan infrastuktur dapat segera direalisasikan sehingga manfaat dari adanyainfrastuktur tersebut dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Berdasarkan analisa faktor eksternal dan internal pada kegiatan pengadaan tanah untuk

pembangunan jalan tol Pandaan-Malang diperoleh bahwa pada pelaksanaan di lapanganmasing-masing faktor memiliki dominasi yaitu dukungan perundangan dan adanyatupoksi yang jelas dalam pelaksanaan.

2. Sedangkan analisa faktor eksternal dan internal pada kegiatan pengadaan tanah untukpembangunan Bendungan Tugu menunjukkan bahwa dukungan perundangan dan adanyadunkungan masyarakat berkaitan dengan adanya insentif pajak serta adanya panitia yangdidukung oleh regulasi menjadi faktor dominan.

3. Strategi yang dipilih dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tolPandaan-Malang adalah dengan mengoptimalkan pendekatan terhadap masyarakatdengan dukungan SDM yang berpengalaman. Sedangkan strategi yang dipilih dalampelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Tugu adalah denganmengoptimalkan peran panitia dalam pelaksanaan pengadaan tanah dan memanfaatkandukungan masyarakat untuk mempercepat proses pengadaan tanah sehingga manfaatpembangunan infrastruktur dapat segera dirasakan.

Saran :1. Perlu adanya pelatihan maupun sertifikasi pengadaan tanah sebagai usaha untuk

meningkatkan kualifikasi penyelenggara pengadaan tanah2. Diperlukan suatu regulasi yang dapat berlaku untuk semua pihak sehingga pelepasan aset

milik BHMN/BUMN maupun aset Pemerintah (tanah kas desa, aset Pemerintah Provinsi,aset Pemerintah KabupatenKota) dapat diselesaikan dengan regulasi yang lebih mudahdan tidak melalui birokrasi yang panjang sehingga dapat mempermudah danmempercepat proses pengadaan tanah.

DAFTAR PUSTAKA

David, F. R. (2012). Manajemen Strategis Konsep (12 ed.). (P. Wuriarti, Ed., & D. Sunardi,Trans.) Jakarta: Salemba Empat.

Kodoatie, R. J. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta: Puataka Pelajar.

Rangkuti, F. (2006). Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Sadyohutomo, M. (2008). Manajemen Kota dan Wilayah. (R. Rachmatika, Ed.) Jakarta: BumiAksara.

Sutedi, A. (2007). Implementasi Prinsip Kepentingan Umum daam Pengadaan Tanah untukPembangunan. Jakarta: Sinar Grafika.