ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

14
ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI KOTA MALANG (Studi Kasus Pada Vosco Coffee Malang) Gisella Andari Wijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang [email protected] Dosen Pembimbing Yusuf Risanto, SE., MM. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh Vosco Coffee Malang sebagai dasar perumusan analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal untuk menghasilkan strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan oleh Vosco Coffee Malang. Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi berperan serta. Analisis strategi bersaing dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input terdiri dari matriks EFE, matriks IFE, analisis Lima Kekuatan Porter, dan matriks CPM yang menjadi input utama. Tahap pencocokan terdiri dari matriks IE dan analisis SWOT yang akan mengkasilkan berbagai alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Tahap keputusan terdiri dari matriks QSPM yang membantu dalam pemilihan alternatif strategi yang cocok untuk kondisi café saat itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa café berada pada kondisi yang cukup baik dibanding dengan posisi pesaing yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Café diharapkan mampu memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman serta mampu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan serta meminimalisir kelemahan yang dimiliki oleh café. Alternatif strategi yang paling tepat untuk dapat digunakan oleh Vosco Coffee Malang adalah penetrasi pasar dengan dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif berupa produksi biji kopi sendiri yang dimiliki untuk dipasarkan ke café pesaing sebagai calon pelanggan potential Kata kunci : strategi bersaing, matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM, matriks IE, analisis SWOT, matriks QSPM

Transcript of ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

Page 1: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN

CAFÉ DI KOTA MALANG

(Studi Kasus Pada Vosco Coffee Malang)

Gisella Andari Wijaya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Malang

[email protected]

Dosen Pembimbing

Yusuf Risanto, SE., MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang dimiliki oleh Vosco Coffee Malang sebagai dasar perumusan analisis

lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal untuk menghasilkan strategi

bersaing yang tepat untuk diterapkan oleh Vosco Coffee Malang.

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan

studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi,

dan observasi berperan serta. Analisis strategi bersaing dilakukan melalui tiga tahapan

yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input terdiri dari matriks

EFE, matriks IFE, analisis Lima Kekuatan Porter, dan matriks CPM yang menjadi input

utama. Tahap pencocokan terdiri dari matriks IE dan analisis SWOT yang akan

mengkasilkan berbagai alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Tahap

keputusan terdiri dari matriks QSPM yang membantu dalam pemilihan alternatif strategi

yang cocok untuk kondisi café saat itu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa café berada pada kondisi yang cukup baik

dibanding dengan posisi pesaing yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Café

diharapkan mampu memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman serta mampu

mempertahankan dan meningkatkan kekuatan serta meminimalisir kelemahan yang

dimiliki oleh café. Alternatif strategi yang paling tepat untuk dapat digunakan oleh Vosco

Coffee Malang adalah penetrasi pasar dengan dengan memanfaatkan keunggulan

kompetitif berupa produksi biji kopi sendiri yang dimiliki untuk dipasarkan ke café

pesaing sebagai calon pelanggan potential

Kata kunci : strategi bersaing, matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM, matriks

IE, analisis SWOT, matriks QSPM

Page 2: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

ANALYSIS ON THE COMPETITIVE STRATEGIES IN CAFÉ

COMPETITION IN MALANG CITY

(A Case Study At Vosco Coffee Malang)

ABSTRACT

This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of

Vosco Coffee, a café located in Malang, that will be usedas the basis for the formulation

of internal and analysis of the external environmental analysis to produce the appropriate

competitive strategy to be applied by the café.

This descriptive qualitative research uses case study approach. The data of this study

were collected through interviews, documentation, and participant observation. The

competitive strategy analysis is done through three stages: input stage, matching stage,

and decision stage. The input stage consists of EFE matrix, IFE matrix, Porter Five Force,

and the CPM matrix, which are used as the main input. The matching stage consists of IE

matrix and a SWOT analysis, which will generate various alternatives of strategy that can

be used by the company. The decision stage involves QSPM matrix, which helps in the

selection of strategies suitable for the current condition of the café.

The results show that the café was in a good condition compared to the position of

its competitors that have similar characteristics. The café is expected to take advantage

from its opportunities, anticipate its threats, and be able to maintain and increase its

strength and minimize its weaknesses. The most appropriate strategy for Vosco Coffee is

market penetration by take advantage of competitive advantage in the from of own

production of coffee beans to be marketed to café competitors as potential customers.

Keywords: competitive strategy , EFE matrix, IFE matrix, CPM matrix, IE matrix,

SWOT analysis, QSPM matrix

PENDAHULUAN

Kota Malang secara terus-

menerus mengalami pertambahan

jumlah penduduk tiap tahunnya.

Penyebab kenaikan jumlah penduduk

Kota Malang sebagian besar

dikarenakan oleh arus masuk pendatang

dari luar Kota Malang beberapa tahun

terakhir ini dengan segala keperluannya

yakni mkenempuh pendidikan atau

bekerja. Dengan luas 110,06 km2 Kota

Malang diduduki oleh 820.243 jiwa

yang tercatat pada tahun 2010, yang

terdiri dari penduduk laki-laki sebesar

404.553 jiwa penduduk dan penduduk

perempuan sebesar 415.690 jiwa (Badan

Pusat Statistik, 2010). Kota Malang

merupakan salah satu kota tujuan wisata

di Jawa Timur dengan suguhan khas

wisata alam, wisata budaya, wisata

kuliner. Penduduk luar Kota Malang

yang datang sebagai perantau memiliki

berbagai macam latar belakang budaya

dan perilaku. Akibat masuknya budaya

yang berbeda dalam satu kota

mengakibatkan fenomena asimilasi.

Asimilasi adalah pembauran dua

kebudayaan yang disertai dengan

hilangnya ciri khas kebudayaan asli

sehingga membentuk kebudayaan baru.

Page 3: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

Banyak muncul beraneka ragam

café untuk memenuhi permintan gaya

hidup pelanggan yang mayoritas adalah

anak muda. Dengan perkembangan

teknologi yang semakin canggih, arus

informasi semakin mudah didapat. Gaya

hidup masyarakat kota dengan adanya

social media mendorong masyarakat

untuk membagikan kehidupan mereka

atau sekedar bertukar informasi. Dengan

adanya social media segala kemudahan

penyebaran informasi dapat

mempengaruhi cara pandang dan gaya

hidup seseorang agar dipandang oleh

orang lain.

Café sendiri adalah usaha

bisnis yang dibangun untuk tempat

bersantai yang mengutamakan sajian

hidangan teh, cake, dan kopi serta

beberapa pilihan makanan berat yang

terbatas. Café sudah mengalami

pergeseran definisi yaitu kini kerap

dijadikan menjadi tempat bertemu

rekan kerja, mengerjakan tugas,

rapat, atau sekedar tempat makan

siang. Hal ini menjadi fenomena

tersendiri bagi para pengusaha

karena masyarakat Indonesia

merupakan tipe masyarakat yang

tingkat konsumtifnya tinggi. Peluang

besar bagaimana para pengusaha

berlomba-lomba menyajikan café

yang menarik serta memiliki

makanan atau minuman yang

menjadi ciri khas mereka.

Café memiliki sebuah nilai

prestige di kalangan remaja dan

eksekutif agar dipandang sebagai

manusia modern dan mampu

bersosialisasi. Semakin tinggi pula

daya beli masyarakat pada bisnis ini,

terlebih lagi gaya hidup yang kian

mempengaruhi perilaku ketika sela

kuliah dan seusai pulang kantor

untuk menyempatkan berkunjung ke

café . Café kerap penuh pengunjung

untuk melepas lelah, bertemu dengan

teman atau rekan kerja. Keunggulan

yang wajib dimiliki oleh café secara

umum saat ini adalah lokasi yang

strategis, desain interior dan cara

penyajian yang unik, harga yang

yang sebanding, serta kualitas cita

rasa sajian mereka.

Vosco Coffee merupakan

café yang mangusung tema coffee

shop. Awal café berdiri pada tahun

2012 ketika belum banyak pesaing

café lain dengan keberagaman

konsep dan sajian makanan atau

minuman. Setiap usaha yang

memiliki pesaing dalam bidang

usaha yang sama, maka strategi

merupakan salah satu faktor penentu

yang penting dalam membentuk

keunggulan bersaing bisnis. Dalam

persaingan yang ketat diperlukan

formulasi-formulasi dalam

menjalankan bisnis. Sehingga

strategi yang nantinya akan

menentukan berhasil atau tidaknya

sebuah bisnis. Untuk menghasilkan

keunggulan bersaing yaitu dengan

bagaimana sutau perusahaan benar-

benar mampu menerapkan lima

strategi generik menurut ke dalam

prakteknya. Dengan ketatnya

persaingan bisnis café di Kota

Malang, Vosco Coffee sebagai salah

satu café yang telah turut serta

sabagai penggerak pengusaha dalam

bisnis café, dituntut agar mampu

bertahan dalam persaingan dan dapat

menghindari perpindahan pelanggan.

Dibutuhkan strategi bersaing

yang cocok untuk mengetahui

langkah paling baik untuk dijalankan

agar tetap menjaga eksistensi café.

Strategi bersaing dalam unit bisnis

merupakan hal yang penting karena

untuk menemukan posisi dalam

Page 4: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

industri tersebut di mana perusahaan

dapat melindungi diri sendiri dengan

sebaik-baiknya terhadap tekanan

(gaya) persaingan atau dapat

mempengaruhi tekanan tersebut

secara positif (Michael E. Porter

2008). Menurut Wibowo

Kuntjoroadi dan Nurul Safitri (2009)

menjelaskan bahwa strategi bersaing

itu penting karena untuk

menanggulangi kekuatan lingkungan

demi kepentingan perusahaan.

Sedangkan menurut jurnal oleh

Claudia Vanesha Pitoy, Altje

Tumbel, dan Maria Tielung (2016)

strategi bersaing penting sebab untuk

menyelidiki masalah-masalah dan

faktor dalam penenrapan strategi

bersaing perusahaan guna

mempertahankan pelanggannya.

Pemilihan strategi yang tepat

diperlukan dalam menjalankan usaha

di tengah persaingan yang ketat guna

membantu perusahaan menganalisis

industrinya sebagai sebuah kesatuan

dan mampu menghadapi masa depan.

Tidak semua strategi dapat

diterapkan dalam sebuah perusahaan

dikarenakan kapasitas yang dimiliki

oleh perusahaan berupa lingkungan

eksternal (peluang dan ancaman)

yang ada dan lingkungan internal

(kekuatan dan kelemahan) yang

dimiliki. Maka dari itu diperlukan

perumusan strategi yang

kompeherensif melalui tiga tahap

pengambilan keputusan, yakni tahap

input, tahap pencocokan, dan tahap

keputusan. Tahap input penting

digunakan guna mengidentifikasi

sumber-sumber yang memungkinkan

dan untuk mengukur posisi

perusahaan sehingga dapat

menerapkan strategi yang tepat

ketika terdapat persaingan untuk

tujuan jangka panjang menggunakan

alat analisis Matriks EFE, Matriks

IFE, Analisis Lima Kekuatan Porter

dan Matriks Profil Kompetitif untuk

mengetahui lingkungan eksternal,

lingkungan internal, lingkungan

industri dan posisi perusahaan

dengan para pesaing utam

perusahaan.. Pada tahap pencocokan

peneliti menggunakan alat untuk

mengetahui alternatif strategi dengan

teknik (Analisis SWOT dan Matrik

IE) untuk mengetahui keunggulan

kompetitif dan menghasilkan strategi

suatu perusahaan yang sedang berada

dalam persaingan industri. Tahap

terakhir yakni tahap keputusan

dimana perusahaan diharuskan

memilih alternatif strategi yang

cocok menggunakan Matriks QSPM

untuk pemilihan dari alternative-

alternatif strategi yang ada. Dengan

tiga tahapan tersebut dapat

digunakan oleh Vosco Coffee untuk

menganalisis faktor eksternal dan

faktor internal yang mempengaruhi

kinerja café secara umum. Dengan

analisis tersebut Vosco Coffe

diharapkan mampu mengetahui

keunggulan kompetitif yang

dimilikinya serta peluang dan

ancaman yang perlu untuk

dimanfaatkan atau dihindari,

sehingga mampu mengetahui strategi

yang paling tepat dalam menghadapi

lima kekuatan persaingan berupa

masuknya pendatang baru, ancaman

produk pengganti, kekuatan tawar-

menawar pembeli, kekuatan tawar-

menawar pemasok (suppliers), serta

persaingan di antara para pesaing

yang ada.

Berdasarkan paparan yang

sudah dijelaskan, penulis akan

melakukan penelitian mengenai

“Analisis Strategi Bersaing dalam

Persaingan Café di Kota Malang

Page 5: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

(Studi Kasus pada Vosco Coffee

Malang)”. Pemilihan obyek

penelitian dikarenakan Vosco Coffee

yang sudah berjalan selama lima

tahun dan masih terus bertahan di

dalam persaingan café di Kota

Malang.

METODE PENELITIAN

Menurut jenis pendekatannya

penelitian ini digolongkan sebagai

penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan studi kasus (case study).

Metode deskriptif kualitatif sendiri

menurut Moeleong (2007)

merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-

orang atau perilaku yang diamati.

Penggunaan jenis penelitian

deskriptif kualitatif dalam

penyusunan skripsi ini bertujuan

untuk mengetahui strategi bersaing.

Penelitian ini dimaksudkan

untuk menganalisis keadaan

lingkungan internal serta lingkungan

eksternal Vosco Coffee, kemudian

dengan ketersediaan data yang

tekumpul akan diteliti dan dianalisis

untuk menghasilkan solusi atas

pemecahan masalah mengenai

strategi bersaing perusahaan diantara

pesaing dengan sektor bisnis yang

sama.

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kualitatif yang berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang

atau perilaku yang diamati.

Sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data

primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hasil wawancara

peneliti dengan manajemen

perusahaan. Sedangkan data

sekunder yang digunakan adalah

laporan beserta dokumen-dokumen

lain yang mampu mendukung proses

penelitian.

Teknik perumusan strategi

yang digunakan dengan

menggunakan tiga tahap yaitu tahap

input, tahap pencocokan, dan tahap

keputusan.

Sumber: Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, 2012

Alat Analisis:

Matriks EFE

Matriks IFE

Analisis Lima

Kekuatan Porter

Matriks CPM

Matriks IE

Matriks SWOT

Matriks QSPM

Pilihan

Strategi

Alternatif

Strategi

Vosco

Coffee

Analisis Lingkungan

Lingkungan

Eksternal:

Peluang dan

Ancaman

Lingkungan

Internal:

Kekuatan dan

kelemahan

Page 6: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

HASIL PENELITIAN

Tahap Input

Matriks EFE

Faktor-faktor

Eksternal Utama Bobot

P

e

r

i

n

g

k

a

t

Skor

Bobot

Peluang

Pertumbuhan ekonomi

masyarakat Kota

Malang yang

meningkat secara

signifikan

0,11 3 0,33

Banyak café pendatang

baru yang berpotensi

menjadi konsumen

0,13 3 0,39

Perkembangan gaya

hidup masyarakat Kota

Malang

0,14 4 0,56

Banyak pemasok

menawarkan produk

0,04 3 0,12

Perkembangan

teknologi akan

transportasi via on-line

0,05 2 0,10

Kota Malang dikenal

sebagai kota pariwisata

kuliner

0,06 1 0,06

Ancaman

Keberadaan café

pesaing dengan konsep

yang sama atau lebih

menarik

0,14 2 0,28

Keadaan iklim yang tak

menentu bagi petani

kopi

0,11 3 0,33

Pelanggan yang

mengikuti tren gaya

hidup sehat untuk

menghindari kafein

0,04 1 0,04

Kenaikan harga Bahan

Bakar Minyak (BBM)

0,10 2 0,20

Bahan baku produk

makanan atau minuman

yang berupa barang

konsumsi yang cepat

basi

0,08 3 0,24

Total 1,00 2,65

Sumber: Data primer, diolah 2017.

Berdasarkan hasil analisis

data pada matriks EFE di atas maka

dapat diketahui bahwa faktor

eksternal utama yang menjadi

peluang utama bagi Vosco Coffee

adalah (1) Perkembangan gaya hidup

masyarakat Kota Malang dengan

skor bobot 0,56, nilai tersebut

menunjukkan bahwa respon Vosco

Coffee peluang atas fenomenan gaya

hidup masyarakat Kota Malang

sangat baik terutama dengan

memberi fasilitas yang nyaman

terhadap pelanggan yang telah

menjadikan café dan minum kopi

sebagai gaya hidup. (2) Banyak café

pendatang baru yang berpotensi

menjadi konsumen dengan skor

bobot 0,39, nilai ini menunjukkan

respon Vosco Coffee baik setiap ada

café pendatang baru yang bertema

coffee shop. Vosco Coffee yang

memiliki kapabilitas dalam

menghasilkan biji kopi siap pakai

memanfaatkan peluang dalam

menawarkan produknya kepada para

café baru yang membutuhkan biji

kopi dengan kualitas dan harga yang

bersaing. (3) Pertumbuhan ekonomi

masyarakat Kota Malang yang

meningkat secara signifikan dengan

skor bobot 0,33, nilai ini

menunjukkan faktor tersebut sangat

penting dengan respon Vosco Coffee

dengan peluang ini yakni dengan

baik. Vosco Coffee menggunakan

peluang tersebut dengan

memaksimalkan fasilitas,

kenyamanan, pelayanan, dan kualitas

produk dengan harga yang bersaing

kepada masyarakat Kota Malang

yang tiap tahunnya memiliki daya

beli yang semakin tinggi.

Total skor Matriks EFE Vosco

Coffee adalah 2,65 yang menunjukkan

bahwa kemampuan Vosco Coffee dalam

Page 7: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

merespon faktor eksternal peluang dan

ancaman adalah cukup baik diatas rata-

rata. Artinya, Vosco Coffee dapat

mengambil keuntungan dari peluang

yang ada dan

menghindari/meminimalkan efek yang

mungkin muncul dari ancaman dengan

baik.

Matriks IFE

Faktor-faktor Internal

Utama Bobot

P

e

r

i

n

g

k

a

t

Skor

Bobot

Kekuatan

Lokasi Vosco Coffee

yang strategis 0,12 4 0,48

Mesin kopi yang canggih

dan berkualitas 0,07 4 0,28

Kapabilitas dalam

memproduksi biji kopi

sendiri

0,09 4 0,36

Manajemen café yang

baik 0,11 3 0,33

Kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara direct

marketing

0,08 3 0,24

Makanan dan minuman

yang berkualitas 0,09 3 0,27

Kelemahan

Tempat yang kecil dan

lahan parkir yang terbatas 0,10 1 0,10

Jarang mengadakan event 0,13 1 0,13

Keuangan yang dicatat

dengan manual 0,05 2 0,10

Karyawan dengan

keterbatasan bahasa asing 0,04 2 0,08

Brand Awareness Vosco

Coffee kurang melekat di

khalayak umum

0,12 1 0,12

Total 1,00 2,49

Berdasarkan hasil analisis data

pada Matriks IFE di atas maka dapat

diketahui bahwa faktor strategis internal

yang menjadi kekuatan utama bagi

Vosco Coffee adalah (1) Lokasi Vosco

Coffee yang strategis dengan skor bobot

0,48. Berdasarkan hasil analisis data

pada Matriks IFE di atas maka dapat

diketahui bahwa faktor strategis internal

yang menjadi kekuatan utama bagi

Vosco Coffee adalah (1) Lokasi Vosco

Coffee yang strategis dengan skor bobot

0,48. (2) Kapabilitas dalam

memproduksi biji kopi sendiri dengan

skor bobot 0,36. (3) Manajemen café

yang baik dengan skor bobot 0,33.

Merupakan kekuatan yang mampu

membawa Vosco Coffee bertahan

hingga berjalan enam tahun ini.

Kepemimpinan yang serta pembagian

tugas yang baik membawa kondisi café

yang nyaman dan dapat menghasilkan

produk yang dapat menarik pelanggan

dan melakukan repetition buying.

Total skor matrik IFE Vosco

Coffee menunjukkan angka 2,49

yang mengindikasi Vosco Coffee

cukup lemah secara internal karena

dibawah rata-rata 2,5. Namun

dengan total skor bobot yang sangat

mendekati nilai rata-rata dapat

diartikan Vosco Coffee memiliki

banyak kekuatan internal yang belum

dimaksimalkan.

Analisis Lima Kekuatan Porter

Potensi Masuknya Pesaing Baru

Menurut Porter dalam Umar

(2005), terdapat enam sumber utama

hambatan masuk bagi pendatang baru ke

dalam suatu industri, yaitu skala

ekonomis, diferensiasi produk,

switching cost, kebutuhan modal, biaya

beralih pemasok, akses ke saluran

distribusi, dan biaya yang tidak

menguntungkan terlepas dari skala.

a. Skala Ekonomis

Vosco Coffee merupakan café

yang telah berdiri sejak tahun 2012,

memiliki pengalaman dalam

menghadapi tantangan dari

pendatang baru. Vosco Coffee telah

mengetahui nilai Minimum Efficient

Scale (MES) yang merupakan biaya

paling efisien dalam biaya produksi.

Page 8: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

Dengan pangsa pasar menegah

keatas Vosco Coffee menawarkan

kepada pelanggan MES di bawah

rata-rata dengan timbal balik produk

yang berkualitas. Pendatang baru

mampu masuk ke industri café

dengan bebas, namun untuk

menyetarakan kelas dengan

kompetitor yang telah stabil

merupakan suatu hambatan untuk

mampu mempertahankan posisinya.

b. Diferensiasi Produk

Vosco Coffee telah melewati

masa pengembangan pada

produknya, melakukan perbaikan

secara berkelanjutan untuk

menemukan kualitas rasa yang

diminati oleh pangsa pasar. Variasi

menu yang terus betambah dengan

promo yang ditawarkan,

memberikan kemudahan kepada

pelanggan untuk lebih leluasa

memilih menu yang diinginkan.

Pendatang baru dalam skala kecil

kurang berpengaruh terhadap pangsa

pasar Vosco Coffee dengan

kalangan menengah ke atas. Untuk

mempengaruhi loyalitas pelanggan

dari kompetitor lama dengan pangsa

pasar yang sama akan memerlukan

biaya yang tinggi.

c. Switching Cost

Switching cost merupakan biaya

satu kali (one time costs) yang harus

dikeluarkan pengusaha apabila

berpindah dari sebuah produk ke

produk sejenis perusahaan lain.

Mendirikan coffee shop

membutuhkan peralatan berupa

mesin yang mahal, pengalaman

yang tak dapat diraih dalam jangka

waktu yang singkat, serta

membutuhkan tenaga ahli untuk

perawatan dan penggunaan mesin

kopi yang benar. Sedangkan untuk

sistem order yang dimiliki oleh

Vosco Coffee yaitu berkerja sama

dengan suatu aplikasi yang

membutuhkan biaya yang cukup

tinggi untuk pembelian sistem

beserta tenaga ahli untuk

perawatannya.

d. Kebutuhan Modal

Dalam pasar modal tersedia

banyak modal yang dapat

digunakan, namun untuk memasuki

suatu industri café dengan pangsa

pasar menengah keatas memiliki

resiko besar. Bercermin dari

tingginya tingkat bunga yang

dikenakan akan menjadi hambatan

bagi pendatang baru untuk mencapai

posisi Vosco Coffee.

e. Akses ke Saluran Distribusi

Vosco Coffee memiliki dua

saluran distribusi yakni secara

langsung dan secara tidak langsung

khusus untuk penjualan biji kopi.

Dimaksud dengan secara langsung

yaitu Vosco Coffee secara langsung

menyampaikan produknya kepada

pelanggan ketika di café. Secara

tidak langsung yakni Vosco Coffee

melakukan penjualan biji kopi

kepada café-café untuk kemudian

diolah dan disampaikan kepada

konsumen. Vosco Coffee memiliki

keuntungan karena sudah dipercaya

karena kualitas dan pengalamannya.

Persaingan Antar Café Saingan

Persaingan usaha café di Kota

Malang sangat kompetitif, bercermin

dari data Asosiasi Pengusaha Kafe dan

Restoran Indonesia (Apkrindo) tercatat

bahwa Hingga tahun 2015 lalu, yang

masuk dalam Apkrindo Malang ada 50

kafe dan restoran dari menengah bawah

sampai atas.

Vosco Coffee merupakan café

dengan segmen pasar menengah ke atas

yang menawarkan berbagai produk dan

pelayanan dengan kualitas yang baik.

Pesaing café di Kota Malang dengan

segmen yang sama dengan Vosco

Coffee yakni 8 Oz Coffee Studio dan

Java Dancer Coffee (lokasi Tugu).

Kedua pesaing ini memiliki konsep café

yang hampir sama dari segi makanan

yang ditawarkan, segi harga, dan segi

Page 9: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

penyajian makanan dan minuman di

dalam café. Aspek yang dijadikan

patokan dalam persaingan café pada

umumnya yakni service, harga jual,

produk, kualitas produk, dan fasilitas

yang ditawarkan.

Persaingan dari segi service

dianggap penting karena memiliki

dampak terhadap kenyamanan

pelanggan, service yang baik terdiri dari

aspek keramahan karyawan, etika

kepada pelanggan, dan pelayanan dari

pelanggan datang hingga meninggalkan

café. Harga jual yang ditawarkan oleh

tiga café ini sangat bersaing, mengingat

ketiga café berusaha untuk

menghasilkan produk yang berkualitas

sehingga dapat menawarkan harga jual

yang diatas rata-rata café pesaing

dengan segmen menengah ke bawah.

Segi fasilitas untuk café menengah ke

bawah bukan merupakan aspek yang

penting, dengan sajian produk dan

tempat seadanya merupakan kunci

penting agar harga yang di tawarkan

bias dicapai oleh semua golongan.

Potensi Pesaing Pengganti Café

Pada industri makanan dan

minuman di wilayah Kota Malang

banyak berdiri restoran yang

menyediakan fungsi menu dan

pelayanan dengan kualitas hampir sama

yang ditawarkan oleh café. Kualitas

yang lebih baik dari segi kelengkapan

menu yang ditawarkan, cita rasa yang

ditawarkan serta pelayanan yang baik

merupakan sebuah ancaman bagi Vosco

Coffee. Salah satu ancaman restoran

yang sekarang menjadi tren adalah

restoran dengan lokasi yang menyatu

dengan hotel.

Daya Tawar Pemasok Café

Ketersediaan bahan baku yang

banyak merupakan sebuah peluang bagi

Vosco Coffee untuk mampu

mendapatkan bahan baku dengan

kualitas terbaik serta harga terendah

yang telah ditawarkan oleh para

supplier, dengan demikian Vosco

Coffee mampu bersaing dalam

memproduksi produk yang ditawarkan

dengan harga yang lebih rendah dengan

pesaing. Bahan baku yang ditawarkan

berupa susu segar, air mineral dan soda

premium, es batu, sirup, bubuk frappe

dan beberapa bahan yan lain.

Vosco Coffee telah

memanfaatkan peluang hubungan

baiknya dengan petani kopi dengan

menyediakan produk biji kopi ke café

yang ingin memakai produknya. Sudah

terdapat beberapa café yang telah

menjadi konsumen produk biji kopi

Vosco Coffee.

Selain peluang, terdapat

ancaman yang dapat timbul. Yakni

pemasok merupakan ancaman serius

bagi perusahaan-perusahaan, jika

berintegrasi ke depan ke arah industri

pembeli.

Daya Tawar Konsumen Café

Daya tawar konsumen dapat

ditinjau melalui kuantitas pelanggan

dalam melakukan pembelian, dimana

pembeli lebih suka membeli produk

dengan harga serendah mungkin.

Pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan

oleh Vosco Coffee kepada pelanggan

yakni dengan jumlah transaksi tertentu,

pada umumnya yang ditawarkan berupa

potongan harga atau peningkatan

pelayanan mutu yang bertujuan agar

pelanggang dapat mendapatkan produk

atau jasa dengan nyaman dan harga yang

bersaing.

Vosco Coffee merupakan salah

satu café dengan pelanggan yang sudah

memiliki rasa loyalitas dikarenakan

pelayanan yang memuaskan. Vosco

Coffee jarang memberikan potongan

harga atau promo event tertentu dengan

pertimbangan menghemat biaya

operasional setiap event yang diadakan.

Untuk program terbaru Vosco Coffee

menyediakan program member card

yang dapat di reedem dengan

Page 10: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

(pemberian 1 poin kepada pelanggan

setiap melakukan pembelian Rp 25,000

berlaku kelipatan) potongan sebesar Rp

2,500 setiap 1 poinnya di Vosco Coffee.

Namun merupakan sebuah ancaman

bagi Vosco Coffee karena semakin

banyaknya café di Kota Malang yang

memberikan pilihan seluas-luasnya yang

lebih menarik bagi para pelanggan untuk

memuaskan kebutuhannya. Ancaman

penurunan jumlah pengunjung café yang

disebabkan kurang adanya pengadaan

promo di setiap event besar harus

diwaspadai supaya tidak terjadi semakin

berkurangnya jumlah pengunjung.

Matriks CPM

Sumber: Data primer, diolah 2017.

Dari Matriks Profil Kompetitif

(CPM) di atas, mengindikasikan bahwa

faktor penentu keberhasilan yang utama

yakni lokasi. Masyarakat Kota Malang

banyak yang melakukan kegiatan sehari-

hari atau memiliki keperluan di tengah

Kota Malang. Lokasi merupakan faktor

penting dikarenakan calon pelanggan

akan lebih mudah apabila lokasi café

berada di jalan besar dan mudah untuk

dijangkau. Lokasi yang sering dilewati

oleh konsumen bisa menjadi daya tarik

pelanggan untuk berkunjung, maka dari

itu faktor kunci lokasi memiliki tingkat

kepentingan sebesar 0,15. Pemegang

nilai faktor kunci lokasi tertinggi yakni

Java Dancer Coffee, lokasinya

diuntungkan karena berada di tengah

Kota Malang sebagai pusat kota yang di

sekelilingi oleh wisata bersejarah Kota

Malang. Daya tarik bagi wisatawan

ditunjang dengan kemudahan akses

untuk sampai kesana.

Tahap Pencocokan

Matriks IE

Sumber: Data primer, data diolah 2017

Dengan koordinat berada di posisi

(2,65 ; 2,49), hasil dari Matriks IE di

atas menunjukkan posisi strategi yang

cocok di sel V (lima) yang berarti

menjaga dan mempertahankan. Strategi

yang disarankan pada Vosco Coffee

yang ada pada sel ini adalah Penetrasi

Pasar dan Pengembangan Produk.

Analisis SWOT

Sumber: Data primer, diolah 2017

Page 11: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

Dari matriks SWOT di atas, dapat

digunakan sebagai dasar untuk posisi

perusahaan dengan kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang

dimiliki oleh Vosco Coffee Malang

untuk menghasilkan alternatif-alternatif

strategi yang dapat digunakan oleh

perusahaan.

Persentase Hasil Perhitungan Tabel

SWOT

KATEG

ORI

FAKTOR PERSENTA

SE

SKOR

BOBO

T

PERSENTA

SE

EFE

Peluang

Ancaman 58,86

41,13 2,65 51,55%

IFE

Kekuatan

Kelemaha

n

78,71

21,28 2,49 48,44%

TOTAL 5,14 100%

Sumber: Data primer, diolah 2017

Dari pengolahan analisis

lingkungan eksternal dan internal yang

kemudian dicocokkan diketahui bahwa

Vosco Coffee memiliki persentase atas

skor bobot lingkungan eksternal yang

lebih tinggi dari pada persentase

lingkungan internal, yang mengindikasi

bahwa Vosco Coffee memiliki respon

yang lebih aktif pada lingkungan

eksternalnya dari pada lingkungan

eksternalnya.

Tabel Profil Strategi Alternatif

Sumber: Data primer, diolah 2017

Dari data di atas maka dapat

disimpulkan bahwa nilai Kekuatan (S)

lebih besar dari pada nilai Kelemahan

(W) yaitu 1,96 lebih besar dari 0,53 dan

Peluang (O) juga lebih besar dari nilai

Ancaman (T) yaitu 1,56 lebih besar dari

nilai 1,09. Mengindikasikan bahwa

Vosco Coffee merupakan usaha yang

memiliki keunggulan kompetitif, dengan

skor bobot kelemahan yang sangat

rendah mengindikasikan bahwa Vosco

Coffee masih belum maksimal dalam

mengembangkan kekuatan internal yang

dimilikinya. Dapat disimpulkan dari

pernyataan di atas bahwa pilihan strategi

alternatif Vosco Coffee yakni Strategi

Agresif.

Koordinat Analisis Eksternal

Sumbu y = (Skor Peluang – Skor

Kelemahan)/2

= ( 1,56 – 1,09)

= 0,71

Koordinat Analisis Internal

Sumbu x = ( 1,96 – 0,53)/2

= 0,23

Diagram Matriks SWOT Vosco

Coffee Malang

Sumber: Data primer, diolah 2017

Dari hasil analisis di atas dapat

dapat disimpulkan bahwa Vosco Coffee

berada di kuadran I yang harus lebih

fokus dalam membenahi kelemahan

internal dan memanfaatkan lingkungan

eksternal. Sesuai dari hasil analisis

SWOT didapatkan strategi alternatif

yakni strategi WO (Weakness-

Opportunity). Strategi WO merupakan

strategi yang bertujuan untuk

mengurangi kelemahan internal

perusahaan dengan memanfaatkan

peluang dari lingkungan eksternal.

Tahap Keputusan

Analisis Matriks QSPM

Matriks Perencanaan Strategis

Kuantitatif (QSPM) merupakan alat

INTERN

AL

S > W

1,96 > 0,53

EKSTER

NAL

O > T

1,56 > 1,09

STRATE

GI

AGRESIF

Page 12: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

analisis yang dirancang untuk

menentukan daya tarik relatif dari

berbagai tindakan alternatif.

Perbandingan Alternatif Strategi

Vosco Coffee dapat menghitung

tingkat daya tarik relatif perusahaan

terhadap masing-masing pilihan strategi

yang terpilih paling cocok menurut

kedua alat analisis dengan menggunakan

matriks QSPM yakni:

Matriks Perencanaan Strategi

Kuantitatif (QSPM)

Sumber: Data primer, diolah 2017

Skor Daya Tarik (AS) yang

diidentifikasi sebagai nilai numerik

mengindikasi daya tarik relatif dari

setiap strategi di rangkaian alternatif

tertentu. Nilai AS ditentukan dengan

cara mengamati setiap faktor eksternal

dan internal utama yang dihubungkan

dengan strategi yang ditawarkan.

Pertimbangan dilakukan dengan analisis

kualitatif berdasarkan wawancara dan

diskusi dengan pihak Vosco Coffee.

Hasil analisis yang diperoleh

menunjukkan bahwa alternatif strategi

yang memiliki Total Nilai Daya Tarik

(TAS) yang lebih tinggi, akan menjadi

strategi yang dipilih. Dalam studi kasus

kali ini Vosco Coffee mendapatkan dari

dua pilihan strategi alternatif TAS

strategi penetrasi pasar yang lebih tinggi

daripada TAS strategi pengembangan

produk. Sehingga strategi alternatif yang

terpilih yakni strategi penetrasi pasar

atau sejenis juga dengan strategi fokus

yang usahanya berfokus pada sebagian

kecil segmen pasar namun melakukan

kegiatan pemasaran yang lebih intens

untuk segmen tersebut merupakan

strategi yang harus diterapkan oleh

Vosco Coffee.

Strategi penetrasi pasar sangat

sesuai dengan kondisi lingkungan yang

dimiliki oleh Vosco Coffee yakni

pertumbuhan industri café sedang tidak

jenuh atau dengan kondisi yang semakin

lama membaik.

Kesimpulan

1. Hasil analisis lingkungan eksternal

dengan matriks EFE menunjukkan

bahwa respon Vosco Coffee

terhadap lingkungan eksternal

memiliki kemampuan di atas rata-

rata. Vosco Coffee dapat

memanfaatkan peluang dan dapat

mengantisipasi ancaman yang

muncul dari lingkungan sekitarnya.

2. Hasil analisis lingkungan internal

dengan matriks IFE menunjukkan

bahwa Vosco Coffee lemah secara

internal karena respon yang

Page 13: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

diberikan oleh Vosco Coffee berada

di bawah rata-rata. Dapat diartikan

bahwa sesungguhnya Vosco Coffee

memiliki sumber daya yang

memiliki potensi untk

dikembangkan lagi namun belum

dapat dimaksimalkan.

3. Hasil analisis persaingan

menggunakan Matriks Profil

Kompetitif (CPM) menunjukkan

bahwa Vosco Coffee lebih unggul

dari persaingan café yang memiliki

karakteristik yang sama. Namun

dilihat dari ketiga nilai terebut

memiliki nilai di atas rata-rata

semua, yang mengindikasi bahwa

Vosco Coffee berada di persaingan

industri yang ketat ditinjau dari

kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh café sampel pesaing.

4. Dari matriks Internal Eksternal

(IE), Vosco Coffee berada di sel V

(lima) yang mengindikasikan

bahwa Vosco Coffee disarankan

untuk menggunakan strategi

penetrasi pasar dan pengembangan

produk.

5. Dari hasil analisis SWOT,

merupakan media Audit

Lingkungan pada yang akan

memaparkan secara rinci skor

bobot yang dimiliki oleh kondisi

lingkungan Vosco Coffee. Dari

hasil analisis menghasilkan bahwa

S > W dan O > T, yang

mengindikasi Vosco Coffee berada

di kuadran I, yakni alternatif

strategi yang paling tepat untuk

Vosco Coffee ialah strategi Agresif.

Sesuai dari hasil analisis SWOT

didapatkan strategi alternatif yakni

strategi WO (Weakness-

Opportunity). Strategi WO

merupakan strategi yang bertujuan

untuk mengurangi kelemahan

internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang dari

lingkungan eksternal.

6. Matriks Perencanaan Strategi

Kuantitatif (QSPM) mengevaluasi

strategi yang paling cocok untuk

Vosco Coffee dari dua plihan

strategi alternatif yang telah

disarankan. Hasil perhitungan

analisis yang dilakukan secara

objektif ini mengasilkan strategi

penetrasi pasar sebagai pilihan

strategi akhir yang disarankan

kepada Vosco Coffee.

Saran

Saran yang diberikan oleh

penulis pada Vosco Coffee guna

mendukung pelaksanaan strategi

tersebut yakni:

1. Menambah tenaga penjualan kopi

atau produk lainnya yang telah

memiliki keunggulan kompetitif

dibandingkan pesaing café sejenis

yang lain untuk digencarkan.

Dengan penjualan yang dilakukan

oleh SDM yang lebih benyak

sehingga memudahkan pengenalan

produk-produk Vosco Coffee

secara meluas dio Kota Malang.

2. Menawarkan biji kopi sebagai

keunggulan kompetitif yang

dimiliki oleh Vosco Coffee secara

ekstensif . Upaya dalam penetrasi

pasar bertujuan agar pasar yang

telah dimiliki oleh Vosco Coffee

mampu berkembang lebih luas.

Mengenalkan dan memberikan

tawaran yang menarik kepada café

pesaing sebagai calon pelanggan

potensial. Dengan upaya

mengadakan event fokus untuk

memperkenalkan biji kopi tersebut,

Vosco Coffee dapat dikenal lebih

luas dan memiliki daya tarik

dengan pengenalan yang menarik

untuk biji kopi sebagai produk yang

berkualitas.

Strategi penetrasi pasar sebagai pilihan

strategi alternatif akhir yang dapat

diterapkan oleh Vosco Coffee

menghadapi persaingan café di Kota

Malang. Penetrasi pasar dapat

memperluas jangkauan pasar yang dapat

diperoleh oleh Vosco Coffee, selain hal

Page 14: ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM PERSAINGAN CAFÉ DI …

itu penetrasi pasar dapat meningkatkan

daya lekat akan brand image yang

dimiliki oleh Vosco Coffee di Kota

Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Piramida

Penduduk Indonesia. Diakses 11 Juli

2017 <http://sp2010.bps.go.id/>

Bambang, Hariadi. 2003. Strategi

Manajemen. Bayumedia Publishing,

Jakarta.

Carpenter, M.A. dan Sanders, W.G.

(2009). Strategic Management A

Dynamic Prespective. Inggris:

Pearson Education Limited.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi

Peneliti kualitatif. Bandung : Pustaka

Setia.

David, Fred R, 2012, Manajemen

Strategis, Konsep, Salemba Empat,

Jakarta.

Glueck dan Jauch. 2003. Manajemen

Strategis dan Kebijakan Perusahaan.

Edisi Ketiga. Terjemahan Murad dan

Henry. Erlangga. Jakarta.

GoogleMaps. Lokasi Vosco Coffee

Malang. Diakses 12 Mei 2017

<https://www.google.co.id/maps/plac

e/Vosco+Coffee/@-

7.940185,112.6355273,17z/data=!3m

1!4b1!4m5!3m4!1s0x2dd629e9f7764

b69:0xc573913af2f2e029!8m2!3d-

7.940185!4d112.637716>

Huff, et al. 2009. Business strategic

orientation, information systems,

Husain Umar. 2005. Manajemen Riset

dan Perilaku Konsumen. PT.

Gramedia Pusat: Jakarta.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 52

Tahun 2012. Diakses 11 Juli 2017.

<http://peraturan.go.id/pp/nomor-52-

tahun-2012-

11e44c4f2b395780a70d3132313932

33.html>

Kuntjoroadi, Wibowo dan Nurul Safitri,

2009, Analisis Strategi Bersaing

Dalam Persaingan Industri

Penerbangan Komersial, Bisnis &

Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi

dan Organisasi ISSN 0854-3844

Vol.16 No.1 Hal.4552.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi

Penelitian Kualitatif, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya Offset,

Bandung.

Pemerintah Kota Malang. Sekilas

Malang. Diakses 11 Juli 2017

<http://malangkota.go.id/>

Pitoy, Claudia Vanesha., Tumbel, Altje

dan Tielung, Maria. Analisis Strategi

Bersaing Dalam Persaingan Usaha

Bisnis Document Solution (Studi

Kasus Pada PT. Astragraphia, Tbk

Manado). Manado: Jurnal

Universitas Sam Ratulangi. Vol. 16

No. 03 Tahun 2016.

Porter, Michael, E. 2008. Strategi

Bersaing (Competitive strategy).

Karisma publishing group,

Tanggerang.

Rangkuti, Freddy, 2009, Analisis SWOT

Teknik membedah Kasus Bisnis Edisi

Keenam Belas. PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2009, Research Methods

For Business : Metodologi Penelitian

untuk Bisnis Buku Satu Edisi Empat,

Salemba Empat, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2009, Research Methods

For Business : Metodologi Penelitian

untuk Bisnis Buku Dua Edisi Empat,

Salemba Empat, Jakarta.

strategic orientation, and strategic

alignment, Information Systems

Research,

Sukirno, Sadono, 2012, Teori Pengantar

Makro Ekonomi Edisi 3, Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Surya Malang. Penduduk Kota Malang

Bertambah 1,58 Persen Tiap tahun.

Diakses 17 Juli 2017

<http://Suryamalang.tribunnews.com

>

Vosco Coffee. Signature Series. Diakses

12 Mei 2017. <http://voscocoffee.com/>