ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT...

110
ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Aslianti NIM 10538294014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI JULI 2018

Transcript of ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT...

Page 1: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA

GORONTALO KECAMATAN KOMODO

KABUPATEN MANGGARAI BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Aslianti

NIM 10538294014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JULI 2018

Page 2: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan tulisan ini bagi :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kesehatan kepada saya

hingga sekarang ini saya masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan tulisan ini.

2. kedua orangtua saya yang selealu memberi semangat dan motivasi

yang tiada hentinya.

3. Kedua pembimbing yang telah sabar dan rela menuntun saya dalam

menyelesaikan tulisan ini.

4. Ketiga sahabat saya yang selalu ada buat saya (sugianyanti, Fatima,

dan nuraida).

5. Kanda bahari, a. md. Par.

6. Semua orang yang telah berjasa dalam hidup saya.

7. Almamater yang telah menjadikan saya seorang yang berakal budi dan

berguna bagi nusa dan bangsa.

Page 3: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

MOTTO

THANKFULL IS MY WAY

DOAKAN APA YANG ENGKAU KERJAKAN

KERJAKAN APA YANG ENGKAU DOAKAN

LAKUKAN YANG MENJADI BAGIANMU

DAN

ALLAH AKAN MELAKUKAN APA YANG MENJADI BAGIAN-NYA

Page 4: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

ABSTRAK

Aslianti . 2018 Analisis Sosial Keragaman Kebudayaan Masyarakat

Desa Gorontalo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat Skripsi.

Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I: Dr. Ir.

H. M. Syaiful Saleh, M.Si dan II: Dr. Muhammad Akhir, M.Pd

Masalah utama dalam penelitian ini adalah setiap masyarakat memiliki

pendapat tersendiri tentang Keragaman Budaya yang ada di Desa

Gorontalo Kacamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, di karenakan

banyaknya tradisi-tradisi moderen yang membuat masyarakat lupa dengan

budayanya sendiri.

Tujuan peneliti ini adalah ( i ) mengukapkan kembali pentingnya

keragaman budaya yang ada di Desa Gorontalo. ( ii ) mengungkapkan

kemungkinan dengan adanya tradisi moderen yang ada di Desa Gorontalo,

akan merugikan masyarakat setempat. ( iii ). Menemukan solusi

bagaimana caranya supaya masyarakat Desa Gorontalo mengembangkan

kembali keragaman budaya, dan tidak mengikuti tradisi moderen, yang

akan merugikan apabila selalu di utamakan kergaman budaya yang

moderen, sedangakan budaya yang ada di Desa tersebut sangat di

butuhkan oleh para pecinta kesenian dan terutamanya parawisatawan yang

ingin melihat kebudayaan di suatu Desa. Jenis penelitian yang di lakukan

adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami penting

keragaman budaya di Desa Gorontalo.

Kata Kunci: Sosial dan Keragaman Budaya

Page 5: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung, kepada seluruh

makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan syalawat kepada

junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW yang merupakan panutan dan

contoh yang kita ikuti sampai akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu

penulis dapat menyelesaikan proposal ini yang Alhamdulillah tepat pada

waktunya.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormaat, penulis mengucapkan terima kasih kepada

kedua orangtua Safiuddin dan Memang yang telah berjuang, berdoa,

mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses

menuntut ilmu. Demikian pula penulis ucapkan kepada para keluarga yang tak

hentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis haturkan

kepada: Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Drs. H. Nurdin,

M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Dr. Muhammad Akhir, M.Pd

selaku Sekretaris Progarm Studi Pendidikan Sosiologi, selanjutnya

Syarifuddin, S.Pd., M.Pd, sebagai pembimbing yang telah memberikan

Page 6: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penysunan proposal hingga

selesai, serta kepada seluruh dosen dan karyawan dalam lingkungaan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Muhammadiyah Makassar yang

telah membekali penuli`san dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

Abdul Fatah selaku kepala Desa Gorontalo yang telah memberikan izin dan

bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengcapkan terima kasih

kepada teman seperjuangku Sugianyanti dan Fatima yang selalu menemaniku

dalam suka dan duka, sahabat-sahabatku terkasih serta seluruh rekan

mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi atas segala kebersamaan,

motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,

karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali

tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar, Juli 2018

Penulis

Page 7: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii

SURAT PERNYATAAN........................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................... vii

MOTTO .................................................................................................. viii

ABSTRAK .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ......................................................................................... 1

B. RumusanMasalah .................................................................................... 9

C. TujuanPenelitian ..................................................................................... 9

D. ManfaatPenelitian ................................................................................... 10

E. DefinisiOperasional................................................................................. 11

Page 8: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. KajianTeori ............................................................................................. 12

1. KonsepKebudayaanManggarai ............................................................... 12

2. AnalisisSosialBudayaMasyarakatManggarai .......................................... 23

3. BentukKeragamanBudayaMasyarakatManggarai................................... 24

4. PersepsiMasyarakatTentaangKeragamanBudayaManggarai Barat ........ 38

5. TeoriInteraksionalismeSimbolis ............................................................. 38

B. KerangkaPikir/Konsep ............................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian ......................................................................................... 43

B. LokasiPenelitian ...................................................................................... 44

C. InformanPenelitian .................................................................................. 45

D. FokusPenelitian ....................................................................................... 45

E. InstrumenPenelitian................................................................................. 46

F. Jenis Dan SumberPenelitian .................................................................... 46

G. TeknikPengumpulan Data ....................................................................... 47

H. TeknikAnalisis Data ................................................................................ 48

I. TeknikKeabsahan Data ........................................................................... 49

BAB IV GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN

A. AsalUsulMoyangManggarai ................................................................... 52

B. SejarahKeragamanBudayaManggaarai ................................................... 58

C. LetakGeografis ........................................................................................ 61

Page 9: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB V HASIL PENELITIAN

A. BENTUK KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT MANGGARAI

BARAT

1. Caci ......................................................................................................... 56

2. Torok Tae/Tudak ..................................................................................... 71

3. Sanda ....................................................................................................... 78

4. Mbata....................................................................................................... 79

5. Danding ................................................................................................... 82

6. Sae ........................................................................................................... 82

7. Ronda ...................................................................................................... 84

8. Nenggo/Dere ........................................................................................... 84

B. PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KERAGAMAN BUDAYA

MANGGARAI BARAT ......................................................................... 85

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ............................................................................................ 88

B. SARAN ................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Pertimbangan kesamaan antara suku Maggarai dengan Gowa Makassar

Bugis ............................................................................................................. 55

Page 11: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Pikir .......................................................................... 42

Gambar 4.1: Bentuk Rumah Panggung Manggarai Barat .............................. 56

Gambar 4.2: Kain Songke .............................................................................. 57

Page 12: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh dengan keragaman dan

kekayaan.Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, ras, daerah,

kepercayaan agama dan lain-lain.Namun Indonesia bisa mempersatukan berbagai

keragaman tersebut sesuai dengan semboyang negara Indonesia yaitu “Bhineka

Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua.Keragaman budaya

atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.Di

Indonesia keragaman budaya adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri lagi

keberadaannya.

Masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai adat dan kebudayaan daerah,

bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai adat, kebudayaan

kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk

kurang lebih 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di

negara Indonesia.Mereka juga mendiami suatu wilayah dengan kondisi geografis

yang berbeda-beda.Mulai dari dataran tinggi, dataran rendah, tepian hutan, pesisir,

pedesaan, sampai perkotaan.Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban

kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di negara Indonesia yang

berbeda-beda.

Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia yang memiliki puluhan ribu

pulau.Indonesia memiliki luas wilayah 1,904,569 km2 dengan jumlah pulau

Page 13: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

sebanyak 17,508 pulau.3 pulau diantaranya dibagi menjadi 2 atau 3 wilayah

negara. Pulau Papua yang merupakan pulau terbesar kedua di dunia ini dibagi

menjadi 2 wilayah negara dimana bagian baratnya dikuasai oleh Indonesia dan

bagian timur dikuasai oleh Papua Nugini.

Pualu Timor juga dibagi menjadi 2 wilayah yang bagian baratnya merupakan

salah satu Provinsi Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur dan bagian timurnya

adalah Negara Timor Leste.Sedangkan pulau Kalimantan dikuasai oleh 3 negara

yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Beberapa pulau terbesar di

Indonesia anrata lain yaitu, pulau Papua, pulau Kalimantan, pulau Sumatera,

pulau Sulawesi dan pulau Jawa.

Salah satu Provinsi yang memiliki keanekaragam budaya adalah Provinsi

Nusa Tenggara Timur (NTT) terbentuknya pada tahun 1958. Sebelumnya Provinsi

(NTT) merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya

mencakup Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT. Pembentukan provinsi ini

berdasarkan Undang-Undang No 64 Tahun 1958.Nenek moyang penghuni NTT

beraneka ragam.Beberapa ahli memperkirakan bahwa nenek moyang orang NTT

berasal dari ras Astromelanesoid.Hal ini dibuktikan dengan penemuan kerangka

manusia yang diperkirakan berasal dari ras tersebut dan berusia sekitar 3.500

tahun. Beberapa kerangka lain yang ditemukan memiliki ciri-ciri ras yang

beraneka ragam, seperti dari ras Mongoloid, campuran antara Mongoloid dan

Astromelanesoid, Eropoid, dan Negroid. Hal ini menunjukkan keanekaragaman

penghuni pertama NTT.

Page 14: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Pada masa pra sejarah, penduduk hidup berpindah-pindah karena

menggantungkan hidupnya pada perburuan binatang.Mereka berpindah mengikuti

arah gerak binatang-binatang buruannya. Ketika bercocok tanam mulai menjadi

cara hidup penduduk, mereka tidak sepenuhnya menetap. Kadang-kadang mereka

berpindah-pindah yang biasanya disebabkan oleh kedatangan penduduk baru yang

lebih kuat.Yang tersingkir biasanya pindah ke daerah pedalaman.

Flores berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.Flores termasuk

dalam gugusan Kepulauan Sunda Kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas

wilayah sekitar 14.300 km².Daerah ini termasuk daerah yang kering dengan curah

hujan rendah, memiliki potensi bidang pertanian yang rendah. Meskipun potensi

di bidang pertanian rendah, Flores memiliki potensi di bidang lain yang cukup

menjanjikan. Tapi sayang, tidak banyak yang tahu mengenai potensi tersebut.

Potensi pariwisata dan budaya Flores dianggap akan dapat memakmurkan

perekonomian daerah Flores. Budaya Flores yang beraneka ragam dapat menjadi

daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aneka tarian, lagu daerah, alat musik

dan berbagai produk budaya lainnya merupakan kekayaan Flores yang menuntut

warganya untuk selalu melestarikannya.Upacara-upacara adat yang unik juga

dapat memberikan ciri khas bagi daerah Flores. Apabila potensi-potensi di bidang

budaya ini dikembangkan, akan dapat memajukan dan meningkatkan

perekonomian Flores di masa depan.

Pulau Flores mempunyai keanekaragaman budaya yang berbeda beda seperti

sub-suku bangsa Riung, Ngada, Nage-Keo, Ende, Lio dan Sikka, namun

perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Tetapi, perbedaan antara kelompok

Page 15: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

sub-suku bangsa Riung, Ngada, Nage-Keo, Ende, Lio dengan orang Manggarai

termasuk besar. Seperti halnya dari segi bentuk fisik, ada satu perbedaan yang

mencolok. Penduduk Flores pulau dari orang-orang riung, makin ke timur

menunjukkan banyak ciri-ciri Malanesia, seperti penduduk Papua, sedangkan

orang Manggarai lebih banyak menunjukkan cirri-ciri mongoloid-melayu. Adapun

sub-suku bangsa Larantuka berbeda dari yang lain. Hal ini dikarenakan mereka

tercampur dengan mendapat pengeruh unsur-unsur kebudayaan dari lain-lain suku

bangsa Indonesia yang datang dan bercampur dikota Larantuka.

Berkaitan dengan kebudayaan ini penulis lebih mengkaji mengenai

kebudayaan timur terlebih khusus budaya Manggarai.Melihat berbagai

perkembangan yang terjadi saat ini masyarakat manggarai tidak pernah lekang

atau ketinggalan dari berbagai model perubahan.Hal ini tampak seperti masuknya

budaya luar yang berdampak mempengaruhi budaya asli masyarakat

Manggarai.Keadaan ini yang menjadi kekhawatiran kita sebagai generasi yang

memiliki peran penting terhadap keragaman budaya Manggarai.Bagi penulis

buadaya adalah sesuatu yang sangat unik dan patut dipertahankan kelestarian dan

kekhasannya.Mengingat budaya adalah salah satu bentuk identitas yang di

wariskan dari nenek moyang dan juga sebagai generasi penerus.Pada umumnya

gambaran masyarakat Manggarai bisa dilihat dari corak maupun ragam budaya

yang tercermin dalam berbagai sistem atau sub-sistem yang berlaku.Beragam sub-

sistem yang hidup dalam masyarakat Manggarai yang dapat memperlihatkan

bagaimana sesungguhnya corak kebudayaan di manggarai.Koentjaraningrat

dengan jelas menyebutkan beberapa unsur budaya yang hidup dalam masyarakat

Page 16: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

manggarai yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi

kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian

atau ekonomi, sistem teknologi dan peralatan (1990: 2).

Dari segi dan peran budaya, sesungguhnya budaya itu lahir sebaagai cipta,

rasa, karsa maanusia.Bahkan, budaya tidak hanya lahir sebagai cipta, rasa, karsa

manusia, ulas koentjaraningrat tetapi mencakup seluruh total dari pikiran, karya

dan karya hasil manusia yang tidak berakar kepada nalurinya (1990: 1).Manusia

dapat berpakaian, bertutur kata, bersikap dan bertindak, baik secara lugas maupun

berupa kiasan-kiasan, tanda-tanda, lambang-lambang, totem-totem, dan simbol-

simbol, karena itu semua adalah cerminan budaya. Hartoko menguraikan bahwa

hal seperti itu direfleksikan sebagai cara hidup masyarakat yang serba bergantung

pada dunia lain yang keramat, dunia nenek moyang (dewa) yang dilambangkan

dengan totem-totem (1886:28-29). Ungkapan-ungkapan seperti itu juga diterapkan

dalam budaya Manggarai.Manggarai adalah sebuah daerah yang terletak di bagian

barat pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Kini Manggarai terbagi

atas tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat,

dan Kabupaten Manggarai Timur.

Dulu orang Manggarai menganut kepercayaan agama asli yaitu dinamisme

dan anamisme (kepercayaan pada roh-roh halus) mereka berkeyakinan bahwa

kebanyakan roh (dewa/leluhur) hadir pada pohon-pohon besar (lengke) dan di

sumber mata air/rawa-rawa.Pohon dan tempat semacam itu dianggap keramat,

yang mempunyai kekuatan dan perlindungan (pong).Karenanya nenek moyang

Manggarai berupaya menanam kembali bibit pohon besar itu (lengke) agar

Page 17: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

tumbuh ditengah kampung/sekitar kampung, yang disebut compang.Compang itu

berbentuk bundar, di tengah-tengah compang tumbuh pohon besar (lengke), yang

dijadikan tempat sesajian.Dengan adanya compang itu, orang merasa diberi

kekuatan, dapat menyejukkan hati dan pikiran, terlindung dari

ancaman.barangkali ini mirip dengan apa yang diistilahkan oleh Nadjib, Spiritual

Guard yakni melegitimaikan keabsahan dan kehebatannya (1992:235). Jadi roh

dipohon besar itu dibuatkan lagi berupa compang ditengah kampung tetapi Pong

ada dua versi : kekuatan yang baik dan jahat. Verheijen (1991:233) menjelaskan

bahwa orang Manggarai yakni bahwa bila seorang jatuh dari pohon, biasanya

dituduhkan kepada darat atau poti tetapi juga kepada jing (roh halus).Memang

pada dasarnya, tegas Kleden manusia tak diminta untuk tunduk pada

alam.Manusia dan alam menurut Kleden, ada hubungan kewajiban antara

keduanya sebagai sesama ciptaan, alam wajib menghidupi manusia dan manusia

wajib melestarikn alam (1988:150). Dalam kaitan dengan ini, memang cukup

berbahaya jika orang salah menggunakan pong, compang, boa, wae teku, bukan

bermaksud untuk bersahabat dengan alam, tetapi mau mencari kekuatan gaib,

supaya menjadi manusia super, bahwa dengan modal dukun (mbeko) untuk ajang

bisnis jual kekuatan yang bisa jadi berujung pada raha rombo lingko/raha rumbu

tana (pertumpahan darah merebut tanah ulayat/tanah). Jadi, bukan hukum adat,

hukum positif yang dikedepankan, tetapi commercial mbeko.Sikap naik banding

di tempat/sikap main hakim sendiri jelas merupakan perbutan melawan hukum,

juga dapat dihukum.Hal itu dengan jelas tercantum dalam pasal 167 dan 406

KUHP (Mertokusumo, 2002:3).

Page 18: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Di Manggarai konon pada masa lampau dikenal adanya sistem

feodal/bangsawan. Sejak Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 dan sejak

berlakunya sistem pemerintahan Orde Lama (Orla), maka jabatan feudal hilang,

sehingga sistem kasta di Manggarai tidak ada. Kemungkinan besar sistem feudal

ini berlahan-lahan berkurang/hilang, menurut Verheijen adalah sejak masuknya

pengaruh langsung dari Eropa mulai masuk Manggarai pada tahun 1907.Pada

tahun 1915 datang seorang misionaris dari peninggalan pertama (1991:24).Sejak

Orla itu, dikenal dengan istilah Kepala Desa (istilah Jawa) kemudian berlaku

secara menyeluruh untuk wilayah Nusantara. Dulu, kebanyakan yang menjabat

sebagai kepala desa adalah dari turunan bangsawan, menguasai budaya setempat,

berjiwa memimpin, bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta cukup mengenal

sistem pemerintahan RI, sehingga bisa berkomunikasi/berkoordinasi dengan

pemerintah yang lebih tinggi.

Atas dasar itu, praktisnya di Manggarai tidak diterapkan sistem feodal.

Beberapa istilah sekarang ini yang merupaka warisan lampau yang menunjuk

pada pengertian jabatan-jabatan tua-tua adat seperti itulah yang akan berperan

dalam mengatur kehidupan masyarakat mengenai adat istiadat. Jabatan adat ini

harus dari kaum laki-laki/pria.Dalam menyelesaikan sengketa tanah di Manggarai,

baik itu tanah lingko maupun tanah tingkul hanang koe (milik perindividu),

hendaknya dilibatkan peran tua-tua adat dalam menyelesaikan persoalan sebelum

diteruskan ke meja hakim (pengadilan).Oleh karena itu, semestinya jika ada

sengketa tanah ulayat (lingko), tua-tua, khususnya tua teno tidak dibenarkan

sebagai saksi salah satu pihak.Kecuali masalah antara lingko, maka tua teno

Page 19: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

sebagai pemuka/pihak dalam persengketaan. Di sisi lain bahwa penerapan sanksi

adat Manggarai (teging) yang dilakukan oleh tua-tua adat adalah secara

perdamaian dan cara menyelesaikannya ialah disatuakn masalah pidana dan

perdatanya. Dalam hukum positif Indonesia tentu penyelesaian hukum dipisahkan

antara masalah perdata, pidana, militer, dan tata negara.

Di sisi lainnya, bahwa orang Manggarai menyadari akan dualisme kehidupan,

yaitu hidup-mati, dunia kini dan akan datang. Sejak manusia lahir maka budaya

turut lahir bersamanya.Ketika manusia meninggal dunia, maka harus dilakukan

acara khas tradisi Manggarai yaitu tae mata (acara kematian).Salah satu tradisi

yang dilakukan bila salah seorang meniggal dunia, maka pasti disertai dengan

lorang/retang (ratap tangis).kalau dalam budaya Jawa tidak perlu ratap dan tangis

kepada orang yang meninggal dunia.Pada saat pemakaman pun dilakukan dengan

tenang, tidak demonstratif, dan air mata tidak suka dimunculkan.Yang terpenting

bagaimana yang ditegaskan Geertz adalah melakukan tugas-tugas lagi, tidak

terlalu terkungkung dalam rasa sedih yang berlarut-larut (1992:84).Bagi oaarng

Manggarai, tangis terhadap salah seorang keluarga yang meninggal dunia itu baru

berakhir secara formal pada saat acara saung ta’a (pelepasan duka setelah malam

ketiga atau malam kelima sejak malam pemakaman jenazah).

Sedangkan dalam perkumpulan hidup selanjutnya, budaya Manggarai dikenal

adanya suatu ungkapan rasa seni (estetika), seperti acara : caci (tarian saling

mencambuki antara laki-laki), torok tae (patuah adat/bahasa tinggi

budaya/sesajian), sanda, mbata, danding (tarian), nenggo/dere (menyanyi). Nilai-

nilai seni semacam ini diejawantahkan dalam nuansa suka cita, bahasa yang

Page 20: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

bersifat sosial.Kleden menyatakan bahwa salah satu pokok kesulitan yang timbul

dalam kebudayaan Indonesia modern ialah identifikasi (yang keliru) antara

penolakan terhadap sikap tradisional dan penolakan terhadap tradisi itu sendiri.

Salah satu sebabnya, lanjut Kleden, karena kebudayaan dipandang atas cara yang

serba estetis (1988:245). Apa yang diuraikan Kleden itu, Kalau dikaitan dengan

koteks caci, mbata, sanda, danding, dll, seperti tertantang di tengah modernisasi

budaya sekarang ini. Oleh karena itu, warisan-warisan budaya seperti itu

hendaknya dimaknai secara keseluruhan (totalitas) sebagai ciri khas budaya

Manggarai.Dalam konteks caci sesungguhnya suatu ajang strategis dalam hal

promosi wisata daerah.Tarian saling mencambuki antara laki-laki dewasa (caci)

seyogiannya perlu dibuatkan dasar hukumnya dalam bentuk peraturan

daerah.Inilah tugas parlemen daerah (DPRD) untuk membuat peraturan daerah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah bentuk analisis sosial keragaman budaya masyarakat

Manggarai barat ?

2. Bagaimanakah persepsi masyarakat tentang karagaman budaya masyarakat

Manggarai Barat ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk keragaman budaya masyarakat Manggarai

2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang keanekaragaman budaya

masyarakat Manggarai Barat

Page 21: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

D. Manfaat Penelitian

Ada dua hal yang diharapkan akan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian

antara lain:

1. Secara teori atau akademik, dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa

memberi dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

mengenai keragaman budaya masayarakat Manggarai.

2. Secara praktis atau nyata

a. Untuk pemerintah sebagai masukan untuk mengembangkan keragaman

budaya masyarakat Manggarai yang akan membangun kepercayaan

masyarakatnya serta kiranya dapat juga mempercepat perkembangan dari

suatu sikap mental yang modern dengan menyediakan perangsang-perangsang

yang dapat mendorong timbulnya unsur-unsur sikap mental masyarakatnya di

Nusa Tenggara Timur (NTT)

b. Untuk pembaca, hasil penelitian ini menjadi informasi bagi pembaca tentang

keragaman budaya masyarakat Manggarai yang ada di Provinsi Nusa

Tenggara Timur.

c. Untuk peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan tentang

keragaman budaya masyarakat Manggarai dan untuk menyusun skripsi

sebagai syarat memperboleh gelar serjana di Pendidikan Sosiologi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 22: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

E. Definisi Operasional

1. Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan

sebagainya).

2. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungaan

non individualis.

3. Keragaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat

perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang termasuk suku bangsa, ras,

agama, ideology dan budaya (Masyarakat majemuk). Keragaman dalam

masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup

banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat.

4. Budaya adalah suatu sistem yang berupa norma, adat istiadat, gagasan dan

ide-ide yang diyakini dan dijadikan pedoman hidup masyarakat yang di

wariskan secara turun temurun.

5. Masyarakat Manggarai (orang Manggarai) adalah orang-orang pribumi yang

tersebar dari perbatasan Timur, Barat, Utara, Selatan Wilayah Manggarai.

Salah satu kekhasan Manggarai sebagai suku bangsa adalah adanya

berbagai kesamaan dalam bahasa dan watak.

Page 23: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Kebudayaan Manggarai

Kebudayaan (culture) adalah produk dari segala rangkaian proses sosial yang

dijalankaan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Dengan

demikian, maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah proses yang di

jalankan oleh manusia bersama masyarakatnya.

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budhayah yang merupakan

kata jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.Kebudayaan di artikan sebagai

hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.(Koentjaraningrat, 1979: 195).

Koentjaraningrat (Soekarnto, 2003: 172) culture berasal dari bahasa lain colere

yang berarti mengolah atau mengerjakan, mengolah tanah atau bertani. Culrue

diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan

mengubah alam. Sejalan dengan Selo Soemardjan Dan Soelaiman Soemardi

(Seokanto, 2002: 173), bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan

cipta masyarakat.

E. B. Taylor (Saifuddin, 2005: 82) juga mengemukakan hal yang hampir

sama, bahwa kebudayaan adalah totalitas pengalaman manusia yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kapabilitas,

serta kebiasaan-kebiasaan lain yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota

masyarakat. C. Kluckhon menghimpun dan menerbitkan kembali 164 definisi

Page 24: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

24

kebudayaan yang dikelompokkan menjadi enam: deskriptif historical, normative,

psikologis, struktural dan genetik (Saifuddin, 2005: 83), Kluckhon melalui

universal kategories of culture (1953) menuruskan 7 unsur kebudayaan yang

universal (Koentjaraningrat, 1979: 218), yaitu:

a. sistem teknologi, yaitu perlatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,

perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi transport, dan

sebagainya).

b. sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan,

sistem produksi, sistem distribusi, dan lainnya).

c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,

dan sistem perkawinan).

d. bahasa (lisan dan tertulis)

e. kesenian (seni rupa, seni tari, seni gerak, dan sebagainya).

f. Sistem pengetahuan.

g. religi (sistem kepercayaan)

Makna kebudayaan kini telah semakin luas karena semakin luasnya perhatian

sejarawan, sosiolog dan kritisi sastra.Perhatian banyak diacuhkan kepada

kebudayaan popular yakni sikap-sikap dan nilai-nilai masyarakat awan serta

pengungkapannya kedalam kesenian rakyat, lagu daerah, cerita rakyat, ferstival

rakyat dan sebagainya.

Pada umumnya orang mengartikan kebudayaan dengan estetika atau hasil

karya manusia.Seperti seni tari, seni suara, seni lukis, seni drama dan

sebagainya.Demikian juga perilaku manusia yang dilakukan dalam lingkup yang

Page 25: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

25

luas juga dikatakan kebudayaan.Jadi, kebudayaan dalam pengertian umum seperti

ini lebih bersifat material.Sedangkan pandangan hidup, tata nilai, norma-norma

yang bersifat ideal tidak dimsukkan sebagai kebudayaan. Pandangan tersebut

tidak salah, akan tetapi sesungguhnya kebudayaan lebih luas cakupannya dari

pada itu semua termasuk hal-hal yang bersifat ideal.

Berikut ini beberapa definisi kebudayaan: Koentjaningraat (1981),

menyatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi

tindakan, perbuatan, tingkah laku manusia dan hasil karyanya yang didapat dari

belajar. Selo Soemardjan (1979), kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa

dan cipta manusia.

Kedua definisi diataslah yang banyak mempengaruhi masyarakat dalam

mengartikan apa itu kebudayaan. Sedangkan pengertian kebudayaan yang lebih

luas dapat dilihat pada pendapat E.B. Tylor, berikut ini: “kebudayaan merupakan

sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, moral, hukum adat istiadat,

kesenian dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang dapat dilakukan

oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Jadi fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah kebudayaan mempunyai

fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.Bermacam kekuatan yang

harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam,

maupun kekuatan-kekuatan lainnya.Selain itu, manusia dan masyarakat

memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun di bidang

materil.Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut diatas untuk sebagian besar

dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.Dikatakan

Page 26: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

26

sebagian besaar karena kemampuan masyarakat terbatas sehingga kemampuan

kebudayaan yang merupakan hasil ciptanya juga terbatas di dalam memenuhi

segala kebutuhan.

Berikut ini beberapa konsep kebudayaan Manggaraibarat :

1. Letak Geografis

Daerah atau suku Manggarai terletak diujung barat pulau Flores, Provinsi

Nusa Tenggara Timur.Dalam hal ini penulis menguraikan letak geografis suku

Manggarai (bukan dilihat menurut wilayah kabupatennya).Dulu Manggarai hanya

satu kabupaten saja, tetapi sekarang Manggarai telah dimekarkan menjadi tiga

Kabupaten.

Adapun letak geografis suku Manggarai yaitu sebagai berikut:

a. Bagain Timur dibatasi oleh Kabupaten Ngada

b. Bagian Barat dibatasi oleh Selat Sape

c. Bagian Utara dibatasi oleh Laut Flores

d. Bagia Selatan dibatasi oleh Pulau Sumba (Nuri, 1985:18).

2. Geologi, Topografi, dan Iklim

Berdasarkan data makro/pola umum pembangunan NTT (Nuri, 1985:8-9),

maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Manggarai pun dapat dikategorikan

sebagai berikut:

1) Manggarai terbentuk sejak zaman mesozoikum dan terus ke zaman tertier dan

kuarter. Bahannya terdiri dari bahan endapan.

Page 27: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

27

2) Dari segi topografi

Dari segi topografi Manggarai adalah daerah yang berbukit, bergunung dan

sebagainya dataran (pandang).Dulu moyang Manggarai mendirikan rumah-rumah

(kampung) di bukit/gunung, sehingga kampung itu dalam bahasa Manggarainya

ialah Golo Lonto. Golo arti harfiahnya adalah bukit, gunung, keris. Mereka

mendirikan kampung di bukit/gunung supaya terhindar dari serangan

musuh.Verheijen menyatakan bahwa dapatlah dimengerti bahwa orang Manggarai

mendirikan kampungnya jauh dari pantai, di pedalaman (1991:23).Sampai

sekarang ini masih ada sebagian besar kampung di Manggarai berada di bukit-

bukit.

3) Manggarai tergolong iklim kering.

Musim hujan berkisar antara bulan desember/januari sampai maret /april.

Sedangkan musim kemarau berkisar antara bulan mei/juli sampai bulan

oktober/November.

3. Kebudayaan Agraris

Menurut Verheijen (1991:27), data tahun 1936-1948, Manggarai mempunyai

kebudayaan agraris, yaitu makanan pokoknya jagung, padi lading kering, ubi jalar

(tete wase), ubi manis (tase), ubi kayu (tet haju,tete daeng). Yang digambarkan ini

merupakan gambaran kehidupan agraris Manggarai sebelum tahun 1950-an

(1991:24).

Oleh karena itu, Verheijen mengulas bahwa tidaklah heran Manggarai

memasukkan budaya bercocok tanam (kerja kebun) sebagai mata pencahariannya

yang utama.Dalam hal berkebun dikenal istilah lingko (kebun bundar ulayat), dan

Page 28: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

28

uma tingkul (kebun hasil garapan pribadi).Menyangkut lingko itu, telah

dimasukkan sebagai bagian dari tata ruang budaya Manggarai. Kalau sekelompok

msyarakat terkecil (kampung = beo) tidak mempunyai lingko, maka masyarakat

tersebut tidak diakui keabsahannya sebagai masyarakat terkecil/kampung yang

disebut beo/golo lonto., yaitu untuk menggambarkan satu kesatuan. Dalam

kaitannya ini, muncul istilah Manggarai beone lingko peang (kampung di dalam,

kebun bundar di luar). Jadi kebun bundar/tanah ulayat (lingko) merupakan salah

satu syarat legalitas adat akan kesatuan masyarakat di dalam kampung.

4. Jumlah Penduduk

Dalam data jumlah penduduk tahun 1975, jumlah penduduk Nusa Ternggara

Timur adalah 2.438.301 jiwa. Apabila dilihat dari segi jumlah, Manggarai

mempunyai jumlah penduduk sebanyak 341.107 jiwa (14,2%), dan itu merupakan

konsentarsi penduduk terbanyak di Nusa Tenggara Timur (Nuri, 1985:16), yang

terbagi kedalam 12 kabupaten yang identik dengan 12 suku). Dari penelitian Nuri

itu, dapat disimpulkan bahwa dari segi kualitas penduduk suku Manggarai

memiliki sumber daya manusia (SDM) yang perlu diberdayakan dalam rangka

membangun daerah Manggarai.Seyogiannya jumlah penduduk yang lebih banyak

itu perlu diimbangi dengan kualitas SDM-nya.Konsep ini cocok diterapkan pada

kondisi daerah Manggarai sampai tahun 1990-an. Tetapi sekarang Manggarai

terbagi atas tiga kabupaten, sehingga butuh penelitian lagi berupa data ilmiah

lainnya.

Page 29: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

29

5. Kesatuan Genealogis

Kesatuan genealogis lebih besar yang harus dianggap paling utama di

Manggarai ialah klan patrilineal (wa’u). Namun endogami bahkan antara saudara-

saudari sepupu kadang-kadang ditemukan, perkawinan bersifat patrilokal seperti

biasa pada keluarga (klan) pemberi istri (anak rona) mempunyai pengaruh besar.

Hal ini, ulas Verheijen, sangat dikukuhkan oleh perkawinan crosscousin

unilateral (tungku) diwajibkan satu anak laki-laki dan satu anak perempuan dari

tiap perkawinan (1991:25).Garis keturunan keluarga nenek moyang dilihat

berdasarkan garis keturunan laki-laki (ayah). Karena begitu kuatnya klan

patrilineal (wa’u), anak laki-lakilah yang berhak sebagai ahli waris harta kekayaan

orangtua kandung. Anak laki-laki selamanya tetap tinggal pada marga

orangtuanya, sehingga pantas laki-laki disebut ata one (orang dalam) sebutan ata

one dilakukan (dideklarasikan) sejak manusia lahir yaitu melalui budaya (tradisi)

entap dinding/entap siding (entap = pukul/memukul; dinding/siding = sekat

rumah, bilik rumah). Entap dinding/siding artinya memukul sekat atau bilik

rumah.Entap dinding dalam istilah tae loas ialah memukul sekat/bilik rumah

waktu bersalin.

Kalau sudah bersalin, maka salah seorang yang ditunjuk langsung memukul

sekat/bilik rumah dari luar halaman rumah sebanyak tiga kali dan sambil bertanya

dalam bahasa Manggarai yang khas, ata pe’ang ko ata one? (orang luar ataukah

orang dalam?). Ibu-ibu/perempuan yang berada dalam kamar bersalin menjawab

pertanyaan itu sebanyak tiga kali.Setiap satu pertanyaan maka dijawab juga satu

kali.Begitupun pertanyaan yang kedua dan pertanyaan yang ketiga.Jawabannya

Page 30: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

30

disesuaikan dengan jenis kelamin bayi yang lahir.Kalau yang laahir itu adalah

anak laki-laki, maka jawabannya adalah ata one (orang dalam).Tetapi kalau yang

lahir ialah jenis perempuan, maka jawabannya adalah ata pe’ang (orang luar).

Laki=laki disebut ata one, karena kalau laki-laki setelah kawin ia tetap tinggal

pada marganya sendiri/pada marga warisan orangtua. Sedangkan perempuan

disebut ata pe’ang, sebab anak peempuan setelah kawin ia tinggal pada kampung

suaminya/pada marga suaminya untuk selamanya, dan anak perempuan tak berhak

mendapat harta warisan orangtua kandung, sehingga tidak heran kalau perempuan

disebut ata pe’ang (orang luar).

Jadi entap dinding atau entap siding ini semacam pengukuhan atau deklarasi

pertama tentang status jenis kelamin anak dalam keluarga.Ini terkait pada sistem

patrilineal di Manggarai.

Dampak lanjutan dari sistem patrilineal ini adalah realita yang terjadi di

Manggarai sampai kini adalah bahwa yang memegang tampuk pimpinan adat

istiadat baik dari tingkat terendah maupun tingkat yang lebih tinggi diatasnya

adalah kaum laki-laki.Bahkan kalau laki-laki mempersunting perempuan, maka

perempuan tersebut ibaratnya seperti dibeli yaitu dengan istilah belis (paca).

Dalam kata lain Hidayat mengulas bahwa belis sebagai simbol status pribadi

disebut paca, wagal atau gelar weki. Lanjut Hidayat, dalam perkawinan kontan

yaitu perkawinan dimana belis dibayar kontan, sehingga dengan demikian istrinya

dapat dibawa dan dimasukkan kedalam anggota klan suaminya (1976:130).

Mungkin inilah salah satu budaya yang diulas J.Sunarka bahwa dalam keluarga

yang berwawasan budaya patrilineal, semua berada dalam kuasa suami.Apalagi

Page 31: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

31

dengan adanya paham cultural di bawah sadar bahwa dalam pernikahan

perempuan itu dibeli. Sedikit banyaknya dengan adanya beli untuk masyarakat

Indonesia timur atau masukan tukon untuk kalangan masyarakat Jawa (Bunga

Rampaai VII:2003:23).

6. Asal Usul Moyang Manggarai

Dalam uraian penulis bahwa Manggarai mempunyai suku asli. Dalam

kaitannya dengan ini, ulasan Dami N. Toda, “orang asli” (ata ici tana) Manggarai

senantiasa dikisahkan trdisi pelisanan sebagai makhluk berbadan bulu, berpakaian

kulit kayu, memakan makanan mentah, dan belum mengenal api ( metaforik),

sehingga bulu badan mereka gugur oleh panas api dan mengenal makanan yang

dimasak (1999:221-222).

Menurut hsil penelitian Verheijen, di Manggarai ditemukan beberapa subklan

yang moyangnya sebagai seorang pribadi datang dari luar, antara lain: dari Bugis,

Goa, Makassar, Serang, Sumba, Bima, Boneng Kebo (1991:23). Itu artinya bahwa

moyang Manggarai berasal dari banyak suku yang datang dari luar.Oleh karena

kurangnya data tertulis, sehingga sulit dipastikan pengelompokkan klan-klan si

Manggarai berdasarkan suku asalnya, baaik yang datang dari luar maupun suku

asli Manggarai. Hampir pada umumnya setiap wilayah distrik (hamente/dalu)

atau wilayah kecamatan di Manggarai memiliki dialek bahasa yang berbeda-beda.

Meskipun bahasa daerah tetap satu yaitu bahasa Manggarai. Hal itu, Verheijen

berkesimpulan bahwa tidaklah jelas apakah golongan bangsawan (keraeng) pada

umumnya berasal dari satu kelompok migrant tertentu (199i:24).

Page 32: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

32

Hemat penulis bahwa suku luar yang cukup berpengaruh di Manggarai

kebanyakan berasal dari Sulawesi Selatan (Kerajaan Goa/Makassar/Bugis).

Misalnya, istilah keraeng sesungguhnya merujuk pada sebutan bangsawan yang

sama dengan yang digunakan di Makassar (Goa). Hanya sedikit perbedaan dari

segi penulisan dan penghafalannya.Orang Manggarai menyebutkan keraeng (ke-

ra-eng); sedangkan orang Makassar menyebutnya karaeng (ka-ra-eng).Mengapa

istilah sebagai salah satu pertimbangan yang cukup kuat, karena istilah tersebut

mengarah pada istilah bangsawan.Bangsawan adalah status sosial masyarakat

yang terhormat.Golongan bangsawan sebagai pemangku adat/tua adat untuk

mengatur tata hidup sosial.

Dalam hal bentuk rumah pun, bahwa bentuk rumah Manggarai adalah rumah

panggung (mbaru ngaung).Di Bugis, Goa/Makassar pun diperoleh bentuk

rumahnya yaitu rumah panggung. Beberapa data tersebut diatas dapat diperoleh

penulis ketika merantau selama 13 tahun di Makassar/Goa, sejak tahun 1990-

2002.Adapun data lainnya, Verheijen menegaskan bahwa pekerjaan menenun

telah dimasukkan dari Goa/Makassar (1976:24).Pekerjaan menenun menghasilkan

kain sarung songke (lipa songke, towe songke). Hidayat Z.M. juga menegaskan

bahwa Manggarai mendapat pengaruh dari Sulawesi selatan terutama dari

Goa/Makassar (1976:130)

Setelah menyimak dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas, penulis

belum dapat menyimpulkan secara jelas, tegas, dan akurat menyangkut asal usul

leluhur Manggarai.Kemungkinan besar leluhur Manggarai berasal dari banyak

suku, baik dari dalam maupun dari luar.Cuma kemungkinan besar bahwa bahwa

Page 33: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

33

suku yang cukup dekat dengan Manggarai adalah suku Goa/Makassar,

Bugis.Tetapi cukup sulit mendapat pengaruh langsung dan menyeluruh dari suku-

suku luar Manggarai.Karena Manggarai memiliki keadaan alam yang penuh bukit,

gunung. Hal itu karena terbukti Manggarai mempunyai warisan budaya yang unik,

misalnya: tarian caci, caci adalah tarian khas Manggarai, yang tidak ada pada suku

lain. Itu sebagai pertanda bahwa kemungkinan besar Manggarai mempunyai suku

aslinya.Tetapi karena penulis buka sejarawan, melainkan sebagai pemerhati dan

peminat besar masalah budaya.

2. Analisis Sosial Budaya Masyarakat Manggarai Barat

Melihat berbagai perkembangan yang terjadi saat ini masyarakat Manggarai

tidak pernah lekang atau ketinggalan dari berbagai model perubahan.Hal ini

tampak seperti masuknya budaya luar yang berdampak mempengaruhi budaya asli

masyarakat Manggarai.Keadaan ini yang menjadi kekhawatiran kita sebagai

generasi yang memiliki peran penting terhadap keragaman budaya

Manggarai.Bagi penulis, budaya adalah sesuatu yang sangat unik dan patut

dipertahankan kelestarian dan kekhasannya.Mengingat budaya adalah salah satu

bentuk identitas yang di wariskan dari nenek moyang dan juga sebagai bentuk

pelaksanaan sebagai tri sakti yang pernah mencetuskan proklamator Indonesia,

Bung Karno.

Bung Karno pernah menegaskan bahwa orarng muda harus berkepribadian

dalam bidang budaya sehingga dengan itu kita dituntut untuk bisa memegang

laanjut tongkat estavet budaya secara berkelanjutan.

Page 34: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

34

Kekhawatiran sekarang ini adalah masih ada begitu banyak genersi muda

Manggarai yang apatis terhadap kebudayaannya sendiri.Generasi muda saat ini

seakan tidak peduli terhadap budaya tersebut bahkan mereka lebih mudah

dipengaruhi oleh budaya luar.Mungkin untuk saat ini budaya Manggarai masih

tampak terlihat di kalangan masyarakat Manggarai karena masih banyak generasi-

generasi sebelumnya yang memahami budaya Manggarai.

Beberapa jenis budaya masyarakat Manggarai seperti tarian caci, kapok,

danding, mbat, sae, ronda, dan sebagainya memang terlihat masih memiliki

banyak penggemar baik kalangan muda maupun tua. Tetapi masih banyak pula

jenis Manggarai yang belum diketahui benar oleh generasi muda, contohnya

adalah go’et.

Ironisnya lagi masih banyak putra-putri masyarakat Manggarai barat saat ini

tidak tahu mengenakan atribut Manggarai seperti mengenakan songke, sesek sapu,

dan sebagainya.Hal-hal seperti ini memang terlihat kecil tetapi dampaknya sangat

luar biasa.

Dalam adat budaya Manggarai misalnya pada saat acara syukuran panen,

biasanya disandingkan dengan tarian caci.Sudah sangat jelas bahwa tarian caci ini

punya nilai seni tersendiri.Nilai seni itupun ditunjukkan pada saat peserta caci

menari mengikuti irama gendang dan gong.Ini juga menjadi sorotan bagi kaum

muda Manggarai bahwa masih banyak kaum muda tidak tahu memainkan

gendang dan gong.Padahal keberadaan kedua barang ini menjadi tolak ukur dan

memiliki nilai estetika seni tersendiri dalam permainan caci.

Page 35: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

35

3. Bentuk Keragaman Budaya Masyarakat Manggarai Barat

a. Caci

Kata caci berasal dari kata ca = satu. Caci terbagi atas dua suku kata, yaitu ca

dan ci.Kata ci kalau berdiri sendiri artinya paksa, memaksa.Misalnya, seorang

anak selalu menangis minta makan pada orangtuanya.Begitu orang memberi

makan pada anak itu, tetap saja anak tersebut meminta makan pada orangtuanya.

Sakin marahnya si orangtua, lalu ia mengatakan, eme toe aku ci hang ce lewing

mese bo bae! (kalau tidak, nanti saya paksa kau makan satu periuk/dandang besar

baru kau rasa!). caci arti harfiahnya satu-satu, satu disana, satu dissini, memukul

dan menangkis secara berbalasan, satu lawan satu.

Main caci terdiri dari dua kelompok (kubu).Istilah kubu disini bukan

bermaksud sebagai lawan, musuh, dan dalam pertandingan pun tak

mengutamakan siapa yang kalah dan siapa yang menang, tetapi yang penting

dilihat adalah secara keseluruhan permainan caci itu. Permainan caci merupakan

cara budaya , misalnya, dilakukan pada waktu acara adat perkawinan (tae

kawing), acara syukuran (penti), dan lain-lain. Yang bermain caci adalah kaum

lelaki, sedangkan perempuan hanya berpartisipasi dalam acara, seperti main gong

(tebaang nggong), melayani tamu-tamu/keluarga kerabat dengan menyiapkan

konsumsi/snak, main caci dilaksanakan pada siang hari, antara sekitar pukul 08.00

pagi sampai pukul 17.00 waktu setempat; tempat pelaksanaan caci di halaman

kampung (natas) atau di lapangan tertentu yang telah disepakati bersama.

Seyogiannya yang ikut bermain caci adalah orang dewasa sudah tua atau

Page 36: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

36

berkeluarga. Main caci juga tak di perkenankan pemain caci antar saudara

kandung, saudara sepupu terdekat, keluarga terdekat, satu warga kampung,

keluarga tetangga (pa’ang ngaung), kenalan dekat (hae reba).

Adapun beberapa kriteria caci antara lain sebagai brikut:

1. Pria/Lekaki

Kalau dulu yang ikut bermain caci khususnya lelaki yang sudah dewasa, tetapi

kini bisa juga remaja/orang muda/anak sekolah sesuai momen acaranya.Dalam

permainan caci dalam konteks perkawinan (tae kawing), acara syukuran (penti),

syukuran membuka kebun bundar yang baru/tanah ulayat yang baru (randang

lingko), dan lain-lain, maka permainan caci dewasa yang ditampilkan. Sedangkan

anak remaja, orang muda, bisa ikut bermain caci dalam konteks pendidikan,

seperti pada peringatan proklamasi kemerdekaan RI, hari pendidikan nasional

(hardiknas), hari sumpah pemuda, derta hari bersejarah lainnya, yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah Manggarai. Peresta main caci untuk

acara seperti itu ialah anak sekolah di tingkat SLTP sampai SLTA; kelompok

pertandingan caci di sesuaikan dengan tingkat sekolah/jenjang pendidikan.

Permainan caci ialah khusus lelaki, karena motif permainannya keras, agak

kasar, kurang etis yaitu tak memakai baju.Bagian perut (tuka) sampai batas pusat

(putes) tak ditutupi dengan baju.Jadi, caci khusus tarian lelaki.

2. Selek

Selek adalah menata diri permainan caci dalam hal berpakaian, secara

umumnya bahwa perlengkapan pakaian caci sudah diketahui oleh setiap pemain

caci, akan tetapi cara berpakaian : kerapian, kebersihan pakaian, merupakan nilai

Page 37: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

37

plus bagi peserta main caci. Kalau ada ungkapan Manggarai begini, dia keta selek

caci ata rona hiot maeng caci (baik sekali cara berpakaian si laki-laki pemain caci

itu). Dari ungkapan ini menandakan bahwa selek dia (berpakaian yang baik)

merupakan ekspresi jati diri, menunjukkan estetika budaya.Berpkaian itu punya

arti dalam hidup manusia, di mana saja berada.Berpakaian merupakan cerminan

diri manusia.

3. Lomes

Lomes adalah tatak rama, kemarahan, yang menekankan variasi gaya pemain

caci. Yang dilihat secara sepintas menyangkut lomes yaitu: suara waktu

menyanyi, raut muka yang ramah, bahasa-bahasa kiasan yang digunakan yang tak

menyinggung perasaan orang lain, tetapi malah orang lain merasa senang dan

terpaku, dan kagum, terlena, tertawa ria, simpati pada diri pemain caci itu.

Misalnya cara menari (congka), cara memuji diri di hadapan lawan.penonton dan

anggotanya (kubunya), dengan khas.

Lomes tidak hanya ditamilkan pada waktu diri pemain caci yang tak kena

cambukan caci, tetapi ia tetap menunjukan sikap ramah (lomes). Misalnya si A

telaah menangkis pukulan/cambukan dari pihak lawan (poli tiba larik) dan

pihaknya mendapat kena cambukan (hena larik), ia tetap menunjukkan diri dengan

sikap ramah (lomes), dengan banyak variasi antara lain seperti dalam bahasa

Manggarai berikut ini : asa ende, ema, ase, kae, weta-weta, hena ko? Sala hena

ranga?Sala hena mata?Sala hena tilu?Sala hena tuka? Sala hena lime (artinya,

bagaimana ibu, bpak, saudara, saudari, adik-adik, apakah saya kena cambukan?

Barangkali kena dimuka?Barangkali kena mata?Barangkali kena

Page 38: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

38

telinga?Barangkali kena perut? Barangkali kena tangan?.Jadi si pemain caci

menanyakan dirinya sendiri setelah menangkis cambukan dari lawan caci. Apakah

ia kena cambuk atau tidak, tetapi ini adalah salah satu cara lomes dalam

permainan caci.

Setiap pertanyaan dari permainan caci seperti contoh lomes tersebut di atas,

maka anggota kelompoknya (satu kubu) dan penonton caci harus menjawab toe

manga (tidak) meskipun ia kena atau tidak. Hal ini adalah salah satu setika main

caci dari kubu/kelompok dan penonton main caci.Setelah itu, pemain saling

cambukan ini meneruskan variasi lomes dengan menyebut identitas diri/nama

samarannya dalam bahasa kiasa. Misalnya, meter pas reba lada, buah mangga ada

di Manggarai (artinya, meter pas pemuda dari kampung lada, buah mangga ada di

Manggarai). Makna kiasa ini adalah si A yang menyebut dirinya meter pas adalah

pemuda yang berasal dari kampung lada di Manggarai. Dan bahkan setelah itu, si

A membawakan sebuah lagu tunggal (dere nenggo). Lagu yang dibawakan itu

harus merdu, tak menyinggung pasangan orang lain/sinis, tetapi lagu yang

membuat orang kagum/simpati, isi lagu harus sesuai topik acara saat itu.

4. Ilo

Ilo artinya tidak kena cambukan oleh lawan caci. Pemain caci yang ilo

merupakan yang salah satu nilai/bobot tersendiri yang penting. Orang juga

dianggap hebat main caci justru salah satu hal terletak disini yaitu ilo (tak kena

pukulan/cambukan atau jarang kena cambukan oleh lawan caci).

Mencari pemain seperti ini cukup sulit.Karena pihak lawan caci, yang

mendapat giliran memukul/mencambuk disertai berbagai macam gerakan, upaya-

Page 39: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

39

upaya, aba-aba sedemikian rupa membuat pihak lawan terlena (temo), tertipu

(adong). Karena ketika pihak yang menerima cambukan (ata tiba larik) dan

mampu menangkis cambukan tersebut (nganceng tiba larik) dan tak kena pukulan

(toe hena larik), itulah yang disebut ilo.

Yang disebut ilo tiba larik (lincah tak kena cambuk caci) bukan karena belas

kasihan dari pihak lawan, atau bukan karena ia menangkisnya dengan cara tidak

halal (dilakukan secara sportif, jujur. Jadi, tak ada sekongkol.Dalam hal sistem

pemerintahan, mental pemimpin daerah/lokal sebetulnya bisa mengambil intisari

dari salah satu segi yaitu tak adanya kolusi, korupsi dan nopetisme (KKN).Jadi,

orang dianggap hebat bukan karena didongkrak oleh orang lain, tetapi karena

prestasi individualnya.

5. Co’o Pakin

Co’o pakin (co’o artinya bagaimana caranya.Pakin artinya memukul,

mencambuk). Co’o pakin artinya bagaimana cara memukul/mencambuknya. Pada

kriteria kelima ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a) Mberes Paki

Mberes paki (mberes artinya derasa, kuat.Paki artinya memukul,

mencambuk).Mberes paki artinya kuat memukul/mencambuk.Mberes paki (kuat

memu/deras memukul) ialah lambang kejantanan, kekuatan energi lelaki. Dampak

lain mberes paki ialah pada pihak penangkis pukulan diupayakan supaya siap

siaga, waspada menerima pukulan yang deras itu. Logisnya, bilamana kena

pukulan pada lawan, kemungkinan besar mendapat luka besar, lukanya dalam dan

keluar darah. Menarik juga di tonton bila kuat memukul, karena akan terdengar

Page 40: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

40

bunyi tangkisanya oleh pihak lawan. Pemain caci mestinya memiliki fisik yang

cukup besar, berenergi, dan bersih.Dan syarat utamanya ialah sehat jasmani dan

rohani.

b) Co;o pakin

Co’o pakin ialah bagaimana cara mencambuk/memukulnya. Memukul/saling

mencambuk dalam tanding caci tak sekadar mencambuki.Seharusnya berpacu

pada aturan-aturan umum permainan caci, yang prakteknya tergantung tabiat

setiap orang.Misalnya, dalam hal embong larik (lagu-lagu singkat membuat pihak

penangkis terlena). Mungkin lagu tersebut hanya satu bait saja, baru langsung

mencambuki lawan.

c) Nia pakin

Nia pakin (nia = dimana; Pakin = sasaran pukulannya, sasaran cambukan). Nia

pakin artinya dimana sasaran memukul/mencambukan.Tak semua badan

dipikul/dicambuki saat main caci.Secara umum batas area tubuh yang

dipukul/dicambuk ialah pada bagian tubuh tertentu seseorang, yaitu sekitar diatas

pusat (putes) sampai ujung rambut/kepala (haeng eta sai). Jika ada orang

memukul di luar ketentuan umum tersebut akan ditegur (toing) dan dimarahi

(rabo) oleh tua adat/panitia pertandingan/tarian. Atau dalam kondisi tertentu yang

melanggar memukul itu di keluarkan dalam area permainan/pertandingan.Sifat

pemberhatian hanya berlaku saat itu, bukan untuk seterusnya.Dalam arti kalau

pemain yang langgar itu hari berlakunya bisa ikut lagi permainan caci.Cuma kalau

permainan ini dalam konteks pertandingan misalnya dalam rangka merayakan

HUT RI.Maka si pelanggar ditegur, dan dikurangi nilaai perlombaannya.

Page 41: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

41

d) Nganceng hena paki one ata

Nganceng hena paki one ata (nganceng = bisa, dapat; Hena = kena; Paki =

cambuk/pukul; one ata = kepada orang lain). Nganceng hena paki one ata artinya

bisa kena cambuk pada pihak lawan. Di atas telah diuraikan tentang badan area

badan orang yang akan dicambuki oleh pihak lawan, maka bagian selanjutnya

adalah apakah si pemain caci yang mendapat giliran mencambuk/memukul

mampu mengenai lawan.

Ada beberapa tingkatan bobot pukulan dalam tanding caci.Misanya, si

pecambuk yang mampu melukai lawannya.Lebih hebat lagi si pecambuk mampu

mengarahkan pukulannya dan mengenai lawan pada bagian tubuh tertentu yang

dianggap bergensi, dan kalau pada tempat tersebut hena beke (kena luka

cacat).Tempat-tempat tersebut adalah tangan, dan bagian muka/kepala.Disebut

hena beke, sebab dalam permainan saling caambuk ini posisi tangan terlindung

oleh tameng (nggiling) dan gagang (koret).Sedangkan bagian kepala/muka disebut

beke (kena cacat) sebab bagian ini ditutupi dengan topi (panggal) dan seluruh

muka dan kepala ditutupi dengan lapisan kain yang disebut janggo. Jadi, orang

yang terkena cambukan pada bagian yang dianggap beke akan merasa malu,

merasa gensi turun.

Pertanyaanya: apakah orang Manggarai tak punya hati nurani bila ada orang

yang kena cambukan bahkan menjadi pinsan waktu main caci? Jawabannyasama

sekali tidak demikian. Malah permainan ini makin meningkatkan rasa persatuan,

persaudaraan, persahabatan, dan kekeluargaan.Caci adalah suatu momen budaya

tertentu yang sifatnya sukacita, dalam menampilkan kehebatan main cambuk, tak

Page 42: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

42

mengutamakan kalah menang, tetapi memperhatikan semangat

kekeluargaan.Realitasnya, dari dulu sampai sekarang ini, tidak ada orang

Manggarai berkelahi karena caci.

e) Nenggo/Dere

Nenggo/dere adalah nyanyian/menyanyi.Dere sebetunya adalah bagian dari

lomes.Tetapi karena lomes menyangkut hal-hak yang umum, maka nenggo perlu

diuraikan secara khusus.Dere/nenggo yang ditampilkan waktu caci tak sekedar

menyanyi, tetapi sedapat mungkin berkaitan dengan momen acara. Pesan

Manggarainya begini: porong icin dere cama nuhu co’o icin tombo adak duhu hitu

(isi pesan lagu harus sesuai dengan topic acara pada saat itu). Misalnya, main caci

waktu magal (perkwinan) beda isi judul/pesan pada waktu pesta syukuran

membuka kampung baru (penti pande beo weru). Atau saat itu diadakan caci

dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, maka pesan lagu pun harus dengan suara

merdu.Lagu dapat membahasakan sesuatu.

Bagi orang Manggarai, lagu (dere) bukan sekedar estetika budaya, melainkan

mempunyai pesan budaya cukup penting, karena begitu besarnya kesukaan orang

Manggarai dalam hal dere, baik berupa dere tunggal maupun dere kolektif.Dan

kalau dianalisis lebih jauh lagi, hampir setiap acara budaya dere tetap ditampilkan.

f) Tebang Nggong

Tebang nggong (tebang = main, bermain; nggong = gong). Tebang nggong

artinya bermain gong/membunyikan gong.Peserta main gong ialah

perempuan/ibu-ibu, dengan memakai pakaian adat yang sesuai acara. Ada

beberapa macam jenis tebang nggong yakni: pertama tebang nggong tutun (main

Page 43: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

43

gong dengan gerak tempo lambat). Dan kedua tebang nggong kedendit (main

gong dengan gerak tempo cepat). Tebang nggong adalah syarat mutlak/bagian

yang tak terpisahkan dalam main caci. Bunyi gong yang baik akan sangat

menentukan/berpengaruh, menambah semangat lomes, jika bunyi gongnya gerak

tempo lambat, maka pemain caci pun menari dengan lambat; begitu pun kalau

gongnya gerak tempo cepat, maka pemain pun akan menari dengan cepat.

Tebang nggong bukanlah kriteria khusus pemain caci, tetapi itu adalah bagian

dari seluruh rangkaian main caci pada umumnya.

b. Torok Tae/Tudak

Torok tae dan tudak hampir sama, sehingga susah dibedakan, yang mana

sebetulnya kedua hal tersebut ada perbedaannya dari segi prakteknya. Oleh krena

itu pada bagian ini diuraikan saja antara torok tae dan tudak, dilihat menurut segi

perbedaannya.

1. Arti Torok Tae

Torok tae (torok = menyampaikan/mengemukakan/membeberkan; tae =

bicara, acara, pesta). Torok tae artinya menyampaikan pesan wujud permohonan

acara/pesta kepada leluhur/Allah.Misalnya, torok tae mata (menyampaikan pesan

waktu acara kematian). Pengertian torok tae yang lebih lengkap ialah

penyampaian pesan, berupa doa permohonan, syukuran, pujian, sembah, hormat,

terima kasih kepada Allah/leluhur, sesama, lingkungan baik yang masih hidup

maupun yang sudah meninggal dunia atas segala pengalaman hidup manusia yang

sifatnya positif, dalam situasi formal, terbuka, di hadapan banyak orang dengan

Page 44: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

44

menggunakan bahasa kiasa (bahasa tinggi budaya), dan dapat dilakukan dengan

disertai penyembelihan hewan dan bisa juga tanpa dengan penyembelihan hewan.

2. Arti Tudak

Tudak adalah menyampaikan pesan/maksud kepada leluhur, jin

(darat/poti/lempo). Inti bahasa tudak berupa permohonan, syukur, pujian, hormat,

baik yang diucapkan dalam situasi formal maupun dalam situasi tak formal

(pribadi), baik yang bersifat positif maupun negatif, dengan menggunakan bahasa

kiasan.

c. Sanda

Sanda adalah salah satu tarian budaya Manggarai dengan gerak, jarak

berbaris-baris secara teratur membentuk lingkaran berbaris sambil menyanyi

antara pria dan wanita dengan memakai pakaian adat yang berlaku, yang

dilakukan di rumah adat, waktu pelaksanannya pada malam hari dalam suasana

sukacita.

Dapat diuraikan bahwa sanda merupakan kategori seni suara dan gerak.

Supaya sanda itu dapat digunakan dengan baik, dibutuhkan kerja tim (team work)

yang baik.

Perlu dipahami bahwa tak mungkin ditampilkan secara sendiri-sendiri, tanpa

memulai suatu momen acara adat.Misalnya, pada waktu acara penti (pesta

syukuran).Jadi, tak sekedar menampilkan sanda, melainkan dalam rangka acra

budaya.Sanda mestinya dilaksanakan pada malam hari, karena butuh konsentrasi,

disiplin berbaris, menguasai lagu yang dinyanyikan alias tak boleh

Page 45: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

45

salah/lupa.Kalau salah ucap (cadel) akan dimarahi oleh sesama anggota keluarga,

sebab salah ucap berarti dianggap pembawa sial.

Ada banyak lagu sanda. Di Manggarai ada satu jenis lagu yang dikenal dengan

sebutan sanda lima. Sanda lima artinya isi syair lagu tersebut sebanyak lima

babak, berarti harus dinyanyikan semua secara nonstop. Dari ke lima babak lagu

itu tak boleh berhenti sebelum sanda lima selesai. Tak boleh dibawakan secara

penggal-penggal. Alasan lain mengapa sanda lima dibawakan di rumah adat, itu

sebagai lambang persatuan. Oleh karena itu, usahakan yang ikut tampil dalam

acara sanda lima, harus mewakili dari setiap keluarga ranting dalam kampung

(panga). Memang cocok kalau sanda lima dilakukan di rumah adat, sebab dari

segi luas rumah adat cukup untuk menampung peserta sanda.

d. Mbata

Mbata adalah suatu acara budaya yang dilakukan dengan sopan sambil

menyanyi dan membunyikan/memukul gong dan tambur oleh pria dan wanita di

rumah adat, dan waktunya dilaksanakan pada malam hari dalam suasana sukacita,

santai dan juga formal.

Menyimak sepintas pengertian mbata tersebut, bahwa di samping bermakna

estetika, tetapi juga lambang perdaban budaya. Dalam situasi tertentu, mbata

dapat dilakukan waktu senggang dalam suasana sukacita, sekedar menghibur,

karena cape/lelah bekerja disawah atau ladang. Mbata juga dapat dilakukan pada

waktu perkawinan.Bahwa kalau bicara adat perkawinan sudah selesai, maka

mengadakan mbata antara anggota keluarga kerabat pihak keluarga mempelai

laki-laki dan kelurag pihak mempelai perempuan.Atau juga mbata bisa dijadikan

Page 46: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

46

alat skorsing bicara adat.Misalnya, saat pembicaraan adat perkawinan belum ada

titik temu pendapat antara keluarga mempelai perempuan dan keluarga mempelai

laki-laki, yang diwakili oleh juru bicara masing-masing, maka bisa minta skorsing

bicara adat dan lamanya waktu skorsing dikondisikan (tak lewat dari 1 jam).Lagu-

lagu yang ditampilkan pada waktu itu, bermakna cigu (saling menyinggung kedua

keluarga tersebut) dengan tetap memperhatikan etika bicara adat yang baik.

Bila mbata yang ditampilkan waktu itu baik, saling tersentuh hati kedua

keluarga kerabat, maka bisa saja dalam bicara adat yang sebelumnya belum

menemukan jalan keluarnya, kemungkinan besar dapat terjawab melalui acara

mbata.Mbata dilakukan oleh pria-wanita dari kedua kelurga kerabat itu. Situasi

saat itu sangat akrab, karena sambil diselingi dengan minum kopi (inung kopi),

inung tuak balok (minum alkohol dari pohon enau), hang kokis (makan sarabe

khas Manggarai), sambil rokok. Selain itu mbata juga dilaksanakan pada malam

hari, maka alat skorsing melalui mbata bisa dilakukan pada pagi hari/sore hari.

e. Danding

Danding hampir sama dengan sanda. Cuma danding dilakukan di halaman

kampung (natas), waktu pelaksanaannya di siang hari antara laki-laki dan

perempuan; lagu yang dinyanyikan dalam bentuk kanon (bergantian: adanya

nyanyian solo, ada yang besama-sama), sambil berjalan membentuk lingkaran

secara teratur dengan memakai pakaian adat, serta dalam suasana sukacita.

Danding dilakukan pada siang hari, dihalaman kampung dan/atau dihalam

terbuka.Lagu yang dinyanyikan baitnya singkat, penuh riang.Judul lagu

Page 47: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

47

dinyayikan bersambung. Artinya, kalau yang satu sudah selesai, maka yang lain

akan secara spontan membawakan lagu yang baru, dan seterunya.

f. Sae

Sae arti katanya mengusir binatang/hewan, seperti kambing, anjing, babi.Kata

sae hanya untuk hewan seperti tersebut di atas. Biasanya jika seseorang mengusir

kambing, anjing, dan babi selalu di serta gerakan tangan (ayunan tangan) kekiri

atau kekanan, dan depan. Mirip arah gerakan si penari.

Oleh karena itu, sae adalah tarian Manggarai yang dilakukan oleh lelaki-

perempuan dengan memakai pakaian adat yang telah di tentukan. Tempat

acaranya dilaksanakan di halaman kampung (natas) atau ditempat tertentu di

hadapan pejabat/tamu terhormat dalam situsi formal.Tarian sae lebih menonjol

gerakan tangan dari pada bagian tubuh lainnya.Si penari sae hanya melakukan

gerakan tubuh, tanpa bersuara, tanpa bernyanyi. Orang lain yang membunyikan

gong dan tambur saat acara sae disebut pemandu danke. Ndundu ndake bisa

dimainkan oleh laki-laki atau perempuan.Jadi, orang dapat melakukan sae jika ada

orang yang melakukan ndundu ndake.Gerakan si penari sae harus sesuai gerakan

tempo bunyi ndundu ndake.

g. Ronda

Ronda adalah gerak berbaris secara teratur sambil bernyanyi bersama-sama

dari rumah adat menuju keluar, atau daari luar menuju kampung/rumah adat atau

tempat tertentu. Ronda dapat dilakukan dari rumah adat menuju halaman

kampung ialah ronda dalam kaitan acara caci. Pada saat seperti ini, kelompok

pemain caci dipimpin oleh seorang yang disebut ata ba leso (orang yang bawa

Page 48: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

48

matahari).Orang yang disebut ata ba leso ialah punya tabiak khusus, dia adalah

penunjuk jalan, pembawa terang bagi para peserta pemain.Diharapkan agar

peserta main caci tidak menemukan sial waktu pertandingan.

Sedangkan contoh ronda, yang datang dari luar menuju kampung/rumah adat

yaitu saat menjemput tamu terhormaat/pejabat, atau meneiman kedatangan wote

weru (anak menantu perempuan baru). Dan menyangkut kedatangan wote weru

yang baru pertama kali masuk kampung suaminya disebut gerap ruha (injak telur).

h. Nenggo/Dere

Nenggo/dere (menyanyi lagu).Nenggo tidak hanya tampil waktu acara caci,

tetapi hampir dalam semua acara adat istiadat Manggarai.Bahkan waktu acara

kematian pun nenggo bisa dilakukan, asalkaan setelah malam saung ta’a (daun

hijo, mentah) yaitu pada malam ketiga atau kelima setelah

pemakaman.Dingkatnya dere/nenggo dilkukn dalam setiap mta acar budaya

Manggarai, baik dalam situasi dukacita maupun di saat sukacita, baik dinyanyikan

secara individu maupun berkelompok, baik dibwakan dalam situasi formal

maupun saat santai/rileks. Nenggo yang baik yaitu selain suara penyanyi baik,

tetapi isi, pesan lagu yang disampai itu hendaknya bermakna dan sesuai dengan

situasi dan kondisi, sesuai topik saat itu.

Peran neggo ialah untuk menghibur (pande rewo/rame), supaya

menghilangkan rasa duka, sepih, stres dan semacamnya. Klau ada anak yang

selalu menangis, maka perlu dere/neggo untuk meninabobokan anak anak (pande

reni toko ata koe). Dere/neggo juga dapat memperhalus bahasa yang hendak

disampaikan kepada seseorang/sekelompok orang, dalam moment

Page 49: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

49

tertentu.Melalui dere juga orang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit ,

khususnya dalam hubungan kekerabatan anak wina dengan anak rona. Nenggo

dibawa oleh pria atau perempuan.Sura menyanyi sangat di perlukan. Bukan tidak

mungkin, bagusnya suara orang menyanyi dan pesan lagu yang di sampaikan lagu

itu akan membuka peluang yang besar untuk mendapat jodoh. Ada suatu

ungkapan Manggarai ini begini, am ranga da’at landing co’o keta dia reweng eme

dere (biar mukanya jelek asalkan suaranya baik waktu menyanyi).

4. Persepsi Masyarakat Tentang Keragaman Budaya Manggarai Barat

Persepsi masyarakat terhadap kergaman budaya masyarakat Manggarai

khususnya Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,

Provinsi Nusa Tenggara Timur.Masyarakat Desa Gorontalo sangat antusias

terhadap keberagaman budaya Manggarai dengan terus meregenerasikan

keberagaman budaya tersebut kepada generasi-generasi muda agar keberagaman

budaya tersebut tetap eksis pada masyarakat Manggarai secara umumnya dan

pada masyarakat Desa Gorontalo pada khususnya.

5. Teori Interaksionalisme Simbolis

Teori interaksionalisme simbolis memahami realitas sebagai suatu interaksi

yang dipengaruhi berbagai simbol.Kenyataan merupakan interaksi interpersonal

yang menggunakan simbol-simbol.

Page 50: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

50

Untuk memahami lebih jelasnya tentang teori interaksionalisme simbolis, mari

kita lihat apa asumsi yang ada dalam teori ini.

Asumsi Teori Interaksionalisme Simbolis

Menurut turner, ada empat asumsi dari Teori Interaksionalisme Simbolis,

yaitu:

a. Manusia adalah makhluk yang mampu meciptakan dan menggunakan simbol

Tindakan sosial dipahami suatu tundakan suatu individu yang memiliki arti

atau makna (meaning). Subjek bagi dirinya dan dikaitkaan dengan orang lain.

Dalam proses melakukan tindakan sosial terdapat proses pemberian arti atau

pemaknaan. proses pemberian arti atau pemaknaan menghasilkan simbol. Ketika

tindakan sosial dilakukan oleh dua orang atau lebih, maka pada saat itu dua anak

manusia atau lebih dengan menggunakan atau menciptakan simbol.

b. Manusia menggunakan simbol untuk saling berkomunikasi

Manusia menciptakan simbol melalui pemberian nilai atau pemaknaan

terhadap sesuatu (baik berupa bunyi, kata, kerak tubuh, benda atau hal yang

lainnya).

c. Manusia berkomunikasi melalui pengambilaan peran (role taking)

Pengambilan peran (role taking) merupakan proses pengambilan peran yang

mengacu pada bagaimana kita melihat situasi sosial dari sisi orang lain dimana

dari dia kita akan memperoleh respon. Dalam proses pengambilan peran seorang

menempatkan dirinya dalam kerangka pikir orang lain.

Page 51: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

51

d. Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan

manusia untuk merpikir, untuk mendefinisikan, untuk melakukan refleksi diri

dan untuk melakukan evaluasi

Masyarakat dibentuk, dipertahankan, dan berdasarkan kemampuan manusia

yang dikembangkan melalui interaksi sosial.Kemampuan manusia dalam berpikir,

mendefinisikan refleksi diri dan evaluasi berkembang melalui interaksi sosial.

Jadi, proses interaksi sosial ada;ah sangat penting dalam mengembangkan

kemampuan manusia. Dengan kemampuan tersebut, melalui interaksi juga,

manusia membentuk, mempertahankan, dan mengubah masyarakat.

Penelitian Yang Relevan:

1. Menurut hasil penelitian Verheijen, 1991:23 dalam bukunya (Budaya

Manggarai Selayang Pandang) di Manggarai ditemukan beberapa subklan

yang moyangnya sebagai seorang pribadi datang dari luar, antara lain: Bugis,

Goa, Makassar, Serang, Sumba, Bima, Boneng Kebo. Artinya moyangnya

Manggarai berasal dari banyak suku yang datang dari luar.

2. Menurut hasil penelitian Soekmono, dalam bukunya (Budaya Manggarai

Selayang Pandang, 1990:11),di Manggarai memiliki keanekaragam budaya

salah satunya yaitu tradisi tarian caci di desa wae rebo, dia mengulas lagi

bahwa sesungguhnya pendukung kebudayaan itu bukanlah manusia seorang

diri melainkan masyarakat seluruhnya.

Page 52: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

52

B. Kerangka Konsep

Desa Gorontalo Manggarai Barat merupaka salah satu Desa yang memiliki

keanekaragam budaya.Pada umumnya gambaran masyarakat Manggarai barat bisa

dilihat dari corak maupun ragam budaya yang tercermin dalam berbagai sub-

sistem yang berlaku.beragamsub-sistem yang hidup dalam masyarakat Manggarai

yang dapat memperlihatkan bagaimana sesungguhnya corak kebudayaan di

Manggarai. Koentjaraningrat dengan jelas menyebutkan beberapa unsur budaya

yang hidup dalam masyarakat Manggarai yaitu sistem religi dan upacara

keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa,

kesenian, sistem mata pencaharian atau ekonomi, sistem teknologi dan peralatan

(1990:2).

Adapun bentuk-bentuk keragaman budaya masyarakat Manggarai antara lain:

Tarian caci, torok tae/tudak, sanda, mbata, sae, ronda, dan nenggo/dere. Dari

bentuk-bentuk tersebut, terungkaplah persepsi dari masyarakat tentang

keanekaragam budaya masyarakat Manggarai itu sendiri khususnya Desa

Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Masyarakat Desa Gorontalo sangat antusias terhadap

keberagaman budaya Manggarai dengan terus meregenerasikan keberagaman

budaya tersebut kepada generasi-generasi muda agar keberagaman budaya

tersebut tetap eksis pada masyarakat Manggarai secara umumnya dan pada

masyarakat Desa Gorontalo pada khususnya.

Page 53: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

53

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

DESA GORONTALO KECAMATAN

KOMODO KABUPATEN

MANGGARAI BARAT

BENTUK KERAGAMAN

BUDAYA MANGGARAI

BARAT

PERSEPSI MASYARAKAT

TENTANG BUDAYA

MANGGARAI BARAT

KERAGAMAN BUDAYA

MASYARAKAT

MANGGARAI BARAT

HASIL ATAU TEMUAN

Page 54: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk, keunikan, dan

ragam budaya masyarakat Manggarai. Instrument utama dalam penelitian ini

adalah penelitian sendiri.Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk

tertulis maupun lisan.Seluruh data dianalisis secara induktif sehingga

menghasilkan data yang deskriptif.

Untuk memperoleh data dilakukan atau dibutuhkan teknik pengumpulan

data.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau

pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang berupa sumber bacaan atau

tetulis serta foto atau gambar dari bentuk-bentuk dan keunikan keragaman budaya

masyarakat Manggarai.

Adapun pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Pendekata etnografi

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian etnografi (budaya) yang mana

etnografii itu sendiri merupakan konsep kebudayaan serta usaha menguraikan

kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan (Lexy, 2010:13).

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang budaya primitif dalam

bentuk cara berfikir, cara hidup, adat, berperilaku dan bersosial (Iskandar,

Page 55: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

2000:58). Penelitian keragaman budaya ini berkaitan dengan unsur-unsur

kebudayaan yang kental, sehingga penulis menggunakan penelitian etnografi.

2. Pendekatan Fenomenologis

Pendekatan fenomonologis yaitu berusaha memahami arti peristiwa-peristiwa

dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam

pendekatan penelitian ini yang menjadi perhatian dan fenomena utama adalah

tradisitarian caciyang merupakan bagian dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tari ini

dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti),

upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk

menyambut tamu penting.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo,

Kabupaten Manggarai Barat, pemilihan lokasi dilakukan, karena Desa Gorontalo

adalah salah satu Desa yang masih melakukan berbagai macam ragam budaya

seperti tarian caci, torok tae/tudak, sanda, danding serta budaya lainnya yang

diwariskan oleh nenek moyang kepada anak cucu, meskipun ada beberapa unsur-

unsur yang telah berubah. Desa gorontalo juga masih menyimpan benda-benda

peninggalan nenek moyang seperti : compang (tempat persembahan).

Alasan peneliti memilih lokasi ini karena Desa Gorontalo Manggarai

Barat/Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang kaya akan keragaman

budayanya. Di samping itu Flores/NTT juga terkenal dengan wisatanya yang

begitu indah dan keunikkan lainnya serta bentuk-bentuk rumah dan ciri khas

makanan dan minuman yang dimiliki oleh masyarakat flores yang begitu

Page 56: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

membedakan dengan masyarakat lainnya/wilayah lainnya. Karena alasan tersebut

peneliti melakukan penelitian di wilayah NTT khususnya Desa Gorontalo

Manggarai Barat.

C. Informan Penelitian

Informan penelitan ada 5 orang yaituTua Golo, Tua Teno, Tua Gendang,

kepala Desa Gorontalo dan juga tokoh masyarakat Desa Gorontalo. Penentuan

informan dilakukan secara purposive, yakni dengan memilih orang yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang memadai terkait dengan hal dikaji dalam

penelitian ini. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menemui

orang yang dalam penelitian ini diposisikan sebagai informan kunci, yaitu orang

bisa memberikan informasi awal mengenai orang yang ikut aktif dari berbagai

macam ragam budaya yaitu kepala Desa Gorontalo

Untuk menemukan informan lainnya peneliti meminta keterangan dari kepala

Desa Gorontalo untuk mendapatkan informan lainnya yang mempunyai

pengetahuan khusus mengenai fokus penelitian ini, demikian seterusnya sehingga

terjadi proses pemilihan informan secara bercabangdan beranting dengan teknik

pemilihan informan yang dalam penelitian disebut teknik Snowball. Secara lebih

kongkrit informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Tua Golo, Tua

Gendang, dan Tua Teno dan kepala Desa Gorontalo.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dibuat agar penelitian lebih terarah dan batas-batas dan

masalahpun diketahui secara jelas.Seperti pengertian fokus penelitian menurut

Page 57: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Moleong (2006:92) bahwa fokus penelitian berfungsi sebagai pedoman dalam

melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah ditetapkan.

E. Instrument Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, maka

dalam hal ini penelitian berperan aktif dalam teknik pengumpilan data sekaligus

sebagai instrument penelitian.Hal tersebut disebabkan Karena dalam penelitian ini

penelitian bertindak sebagai berencana dan sekaligus sebagai pelaksana dari

rancangan penelitian yang sudah disusun.

Diharapkan proses pengambilan data tetap sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat dan mendapatkan hasil seperti tujuan yang telah ditetapkan.

Instrument lainnya sebagai instrument pembantu berupa alat tulis untuk mencatat

hal-hal penting yang dalam proses pengumpilan data yaitu observasi, wawancara,

tapi recorder sebagai alat perekam dalam wawancara, serta kamera digital untuk

mengambil gambar pada proses penelitian.

F. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan

sekunder, data primer adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara atau

observasi.Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari hasil telaah

buku referensi atau dokumentasi. Yang menjadi sumber adalah Tua Golo, Tua

Gendang, Tua Teno dan kepala Desa Gorontalo, dimana peneliti menjadikan

mereka sebagai informann kunci.

Page 58: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpilan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk

memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik

pengumpulan data. Teknik pengumpilan data yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain:

1. Observasi

Dalam penelitian ini penelitian bertujuan langsung kelapangan untuk

memperoleh dan mengumpulkan data. Proses kegiatan ini lebih ditekankan pada

ketelitian dan kejelian peneliti sendiri. Dalam observasi ini, peneliti melakukan

pengamatan secara langsung tempat yang akan digunakan untuk penelitian.

2. Wawancara

Tahap kedua untuk mengumpulkan data yaitu melakukan wawancara langsung

secara mendalam dengan responden yang telah dilakukan sebelumnya.Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(moleong: 2002: 135). Wawancara diadakan dengan tujuan untuk memperoleh

datayang diperlukan, untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui

kegiatan observasi yang dilakukan pada langkah pertama.

3. Dokumentasi

Tahap dokumentasi dilakukan untuk dapat memperkuat data hasil dari

wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen yang berisi data-data yang

Page 59: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

dibutuhkan meliputi buku-buku yang relevan, serta foto-foto atau gambar tentang

bentuk-bentuk dan keunikan budaya Manggarai

H. Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, maka dari

data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu

dengan cara melukiskan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata atau kalimat

sehingga dengan demikian penulis menguraikan secara mendalam hasil penelitian

tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lapangan. Setelah

data terkumpul maka harus dilakukan analisis terhadap data yang ada. Untuk

melakukan analisis maka digunakan apa yang disebut teknik analisis data. Teknik

analisis data merupakan cara atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

mengolah data baik data primer maupun data sekunder, sehingga data-data yang

terkumpul akan diketahui manfaatnya, terutama dalam memecahkan

permasalahan penelitian. Dengan demikian, maka perhatian utama dari analisis

data ini adalah dari kata, ungkapan, kalimat maupun perilaku dari objek

penelitian.

Menurut Milles dan Huberman dalam Bungin (2004:99), analisis data pada

penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada

penyederhaanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh di lokasi penelitian

kemudian dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci.Laporan

Page 60: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

lapangan akan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal, pokok, difokuskan pada hal-

hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berlangsung

secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Laporan/ data di

lapangan dituangkan dalam uraian lengkap dan terperinci.Dalam reduksi data

peneliti dapat menyederhanaan data dalam bentuk ringkasan.

2. Penyajian Data

Adalah suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah

diperoleh di lapangan, untuk kemudian data tersebut disajikan secara jelas dan

sistematis sehingga akan memudahkan dalam pengambilan kesimpulan. Penyajian

data ini akan membantu dalam memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang

seharusnya dilakukan. Kegiatan penyajian data disamping sebagai kegiatan

analisis juga merupakan kegiatan reduksi data.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Pada tahap ini peneliti berusaha untuk memahami, menganalisis dan mencari

makna dari data yang dikumpulkan, dan akhirnya setelah data terkumpul akan

diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan – kesimpulan tersebut selanjutnya akan

diverifikasi untuk diuji validitasnya dan kebenerannya data – data tersebut.

I. Teknik Keabsahan Data

Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan

teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan

melalui sumber yang lainnya. Menurut Moloeng (2007:330), triangulasi adalah

Page 61: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu.Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui

sumber lainnya.Denzin dalam Moloeng (2007:330) membedakan empat macam

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,

metode, penyidik, dan teori.

Triangulasi dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan observasi

tidak langsung, observasi tidak langsung ini dimaksudkan dalam bentuk

pengamatan atas beberapa kelakukan dan kejadian yang kemudian dari hasil

pengamatan tersebut diambil benang merah yang menghubungkan di antara

keduannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan akan melengkapi dalam

memperoleh data primer dan skunder. Observasi dan interview digunakan untuk

menjaring data primer yang berkaitan dengan keragaman budaya masyarakat

Flores, sementara studi dokumentasi digunakan untuk menjaring data skunder

yang dapat diangkat dari berbagai dokumentasi tentang keragaman budaya.

Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzin dalam Moleong

(2004 : 330) yaitu dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik

dan teori, antara lain yaitu:

1. Triangulasi Sumber (data)

Triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda dalam metode

kualitatif.

Page 62: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

2. Triangulasi Metode

Triangulasi ini menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Penyidikan

Triangulasi ini dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.Contohnya

membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya.

4. Triangulasi Teori

Triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat

diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori tetapi hal itu dapat

dilakukan, dalam hal ini dinamakan penjelasan banding. Dari empat macam

teknik triangulasi diatas, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber (data)

dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan

masalah penelitian yang diteliti oleh peneliti.

Page 63: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB IV

GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELTIAN

A. Asal Usul Moyang Manggarai

Dalam uraian penulis bahwa Manggarai mempunyai suku asli. Dalam

kaitannya dengan ini, ulasan Dami N. Toda, “orang asli” (ata ici tana) Manggarai

senantiasa dikisahkan tradisi pelisanan sebagai makhluk berbadan bulu,

berpakaian kulit kayu, memakan makanan mentah, dan belum mengenal api (

metaforik), sehingga bulu badan mereka gugur oleh panas api dan mengenal

makanan yang dimasak (1999:221-222).

Dulu orang Manggarai menganut kepercayaan agama asli yaitu dinamisme

dan anamisme (kepercayaan pada roh-roh halus) mereka berkeyakinan bahwa

kebanyakan roh (dewa/leluhur) hadir pada pohon-pohon besar (lengke) dan di

sumber mata air/rawa-rawa.Pohon dan tempat semacam itu dianggap keramat,

yang mempunyai kekuatan dan perlindungan (pong).Karenanya nenek moyang

Manggarai berupaya menanam kembali bibit pohon besar itu (lengke) agar

tumbuh ditengah kampung/sekitar kampung, yang disebut compang.Compang itu

berbentuk bundar, di tengah-tengah compang tumbuh pohon besar (lengke), yang

dijadikan tempat sesajian.Dengan adanya compang itu, orang merasa diberi

kekuatan, dapat menyejukkan hati dan pikiran, terlindung dari

ancaman.barangkali ini mirip dengan apa yang diistilahkan oleh Nadjib, Spiritual

Guard yakni melegitimaikan keabsahan dan kehebatannya (1992:235). Jadi roh

dipohon besar itu dibuatkan lagi berupa compang ditengah kampung tetapi Pong

Page 64: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

ada dua versi : kekuatan yang baik dan jahat. Verheijen (1991:233) menjelaskan

bahwa orang Manggarai yakni bahwa bila seorang jatuh dari pohon, biasanya

dituduhkan kepada darat atau poti tetapi juga kepada jing (roh halus).Memang

pada dasarnya, tegas Kleden manusia tak diminta untuk tunduk pada

alam.Manusia dan alam menurut Kleden, ada hubungan kewajiban antara

keduanya sebagai sesama ciptaan, alam wajib menghidupi manusia dan manusia

wajib melestarikn alam (1988:150). Dalam kaitan dengan ini, memang cukup

berbahaya jika orang salah menggunakan pong, compang, boa, wae teku, bukan

bermaksud untuk bersahabat dengan alam, tetapi mau mencari kekuatan gaib,

supaya menjadi manusia super, bahwa dengan modal dukun (mbeko) untuk ajang

bisnis jual kekuatan yang bisa jadi berujung pada raha rombo lingko/raha rumbu

tana (pertumpahan darah merebut tanah ulayat/tanah). Jadi, bukan hukum adat,

hukum positif yang dikedepankan, tetapi commercial mbeko.Sikap naik banding

di tempat/sikap main hakim sendiri jelas merupakan perbutan melawan hukum,

juga dapat dihukum.Hal itu dengan jelas tercantum dalam pasal 167 dan 406

KUHP (Mertokusumo, 2002:3).

Di Manggarai konon pada masa lampau dikenal adanya sistem

feodal/bangsawan. Sejak Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 dan sejak

berlakunya sistem pemerintahan Orde Lama (Orla), maka jabatan feudal hilang,

sehingga sistem kasta di Manggarai tidak ada. Kemungkinan besar sistem feudal

ini berlahan-lahan berkurang/hilang, menurut Verheijen adalah sejak masuknya

pengaruh langsung dari Eropa mulai masuk Manggarai pada tahun 1907.Pada

tahun 1915 datang seorang misionaris dari peninggalan pertama (1991:24).Sejak

Page 65: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Orla itu, dikenal dengan istilah Kepala Desa (istilah Jawa) kemudian berlaku

secara menyeluruh untuk wilayah Nusantara. Dulu, kebanyakan yang menjabat

sebagai kepala desa adalah dari turunan bangsawan, menguasai budaya setempat,

berjiwa memimpin, bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta cukup mengenal

sistem pemerintahan RI, sehingga bisa berkomunikasi/berkoordinasi dengan

pemerintah yang lebih tinggi.

Menurut hsil penelitian Verheijen, di Manggarai ditemukan beberapa subklan

yang moyangnya sebagai seorang pribadi datang dari luar, antara lain: dari Bugis,

Goa, Makassar, Serang, Sumba, Bima, Boneng Kebo (1991:23). Itu artinya bahwa

moyang Manggarai berasal dari banyak suku yang datang dari luar.Oleh karena

kurangnya data tertulis, sehingga sulit dipastikan pengelompokkan klan-klan si

Manggarai berdasarkan suku asalnya, baaik yang datang dari luar maupun suku

asli Manggarai. Hampir pada umumnya setiap wilayah distrik (hamente/dalu)

atau wilayah kecamatan di Manggarai memiliki dialek bahasa yang berbeda-beda.

Meskipun bahasa daerah tetap satu yaitu bahasa Manggarai. Hal itu, Verheijen

berkesimpulan bahwa tidaklah jelas apakah golongan bangsawan (keraeng) pada

umumnya berasal dari satu kelompok migrant tertentu (199i:24).

Hemat penulis bahwa suku luar yang cukup berpengaruh di Manggarai

kebanyakan berasal dari Sulawesi Selatan (Kerajaan Goa/Makassar/Bugis).

Misalnya, istilah keraeng sesungguhnya merujuk pada sebutan bangsawan yang

sama dengan yang digunakan di Makassar (Goa). Hanya sedikit perbedaan dari

segi penulisan dan penghafalannya.Orang Manggarai menyebutkan keraeng (ke-

ra-eng); sedangkan orang Makassar menyebutnya karaeng (ka-ra-eng).Mengapa

Page 66: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

istilah sebagai salah satu pertimbangan yang cukup kuat, karena istilah tersebut

mengarah pada istilah bangsawan.Bangsawan adalah status sosial masyarakat

yang terhormat.Golongan bangsawan sebagai pemangku adat/tua adat untuk

mengatur tata hidup sosial.

Ada beberapa pertimbangan lain yaitu berupa unsur bahasa yang mempunyai

kesamaan antara suku Manggarai dengan Goa/Makassar/Bugis, antara lain:

Bugis Goa/Makassar Manggarai Indonesia

Manuk

Lipa

Kasiasi

-

-

-

-

Bembe

-

Lipa

-

Somba opu

Lampa

Karaeng

Nyaraang

Bembe

Manuk

Lipa/towe

Kasiasi

Sombaa opu

Lampa

Keraeng

Jarang

Bembe,mbe

Ayam

Kain sarung

Miskin

Menghornati leluhur

Jalan/melangkah

Bangsawan

Kuda

Kambing

Tabel 4.1: Pertimbangan kesamaan antara Suku Manggarai dengan

Goa/Makassar/Bugis.

Page 67: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Dalam hal bentuk rumah pun, bahwa bentuk rumah Manggarai adalah rumah

panggung (mbaru ngaung). Di Bugis, Goa/Makassar pun diperoleh bentuk

rumahnya yaitu rumah panggung.

Gambar 4.1: Bentuk Rumah Panggung Manggarai Barat

Beberapa data tersebut diatas dapat diperoleh salah satu peneliti ketika

merantau selama 13 tahun di Makassar/Goa, sejak tahun 1990-2002.Adapun data

lainnya, Verheijen menegaskan bahwa pekerjaan menenun telah dimasukkan dari

Goa/Makassar (1976:24).Pekerjaan menenun menghasilkan kain sarung songke

(lipa songke, towe songke).

Page 68: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Gambar 4.2 : Kain Songke adalah kerajinan tangan Wanita Manggarai

(Sumber: Drs. Anthony Bagul Dagur, 1997:132)

Hidayat Z.M. juga menegaskan bahwa Manggarai mendapat pengaruh dari

Sulawesi selatan terutama dari Goa/Makassar (1976:130) Setelah menyimak dari

beberapa hal yang telah diuraikan di atas, penulis belum dapat menyimpulkan

secara jelas, tegas, dan akurat menyangkut asal usul leluhur Manggarai.

Kemungkinan besar leluhur Manggarai berasal dari banyak suku, baik dari dalam

maupun dari luar.Cuma kemungkinan besar bahwa bahwa suku yang cukup dekat

dengan Manggarai adalah suku Goa/Makassar, Bugis.Tetapi cukup sulit mendapat

pengaruh langsung dan menyeluruh dari suku-suku luar Manggarai.Karena

Manggarai memiliki keadaan alam yang penuh bukit, gunung. Hal itu karena

terbukti Manggarai mempunyai warisan budaya yang unik, misalnya: tarian caci,

caci adalah tarian khas Manggarai, yang tidak ada pada suku lain. Itu sebagai

pertanda bahwa kemungkinan besar Manggarai mempunyai suku aslinya.Tetapi

Page 69: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

karena penulis buka sejarawan, melainkan sebagai pemerhati dan peminat besar

masalah budaya.

B. Sejarah Keragaman Budaya Manggarai

Adapun beberapa sejarah keragaman budaya Manggarai antara lain :

1. Caci

Asal Mula Tari Caci

Menurut sumber sejarah yang ada, tarian caci ini berawal dari tradisi

masyarakat Manggarai dimana para laki-laki saling bertarung satu lawan satu

untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung.Tarian ini

kemudian berkembang menjadi sebuaah kesenian dimana terdapat gerak tari, lagu

dan musik pengiring untuk memeriahkan acara. Nama Tari Caci sendiri berasal

dari kata “ca” berarti “satu” dan “ci” yang berarti “uji”. Sehingga caci dapat

diartikan sebagai uji ketangkasan satu lawan satu.

Jadi caci terdiri dari dua kelompok (kubu).Istilah kubu disini bukan

bermaksud sebagai lawan, musuh, dan dalam pertandingan pun tak

mengutamakan siapa yang kalah dan siapa yang menang, tetapi yang penting

dilihat adalah secara keseluruhan permainan caci itu. Permainan caci merupakan

cara budaya , misalnya, dilakukan pada waktu acara adat perkawinan (tae

kawing), acara syukuran (penti), dan lain-lain. Yang bermain caci adalah kaum

lelaki, sedangkan perempuan hanya berpartisipasi dalam acara, seperti main gong

(tebaang nggong), melayani tamu-tamu/keluarga kerabat dengan menyiapkan

konsumsi/snak, main caci dilaksanakan pada siang hari, antara sekitar pukul 08.00

pagi sampai pukul 17.00 waktu setempat; tempat pelaksanaan caci di halaman

Page 70: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

kampung (natas) atau di lapangan tertentu yang telah disepakati bersama.

Seyogiannya yang ikut bermain caci adalah orang dewasa sudah tua atau

berkeluarga. Main caci juga tak di perkenankan pemain caci antar saudara

kandung, saudara sepupu terdekat, keluarga terdekat, satu warga kampung,

keluarga tetangga (pa’ang ngaung), kenalan dekat (hae reba).

2. Torok tae/Tudak

a. Arti Torok Tae

Torok Tae (Torok = menyampaikan/mengemukakan/membeberkan; Tae =

bicara, acara, pesta). Torok Tae artinya menyampaikan pesan wujud permohonan

acara/pesta kepada leluhur/Allah. Misalnya, Torok Tae Mata (menyampaikan

pesan waktu acara kematian). Pengertian Torok Tae yang lebih lengkap ialah

penyampaian pesan, berupa doa permohonan, syukuran, pujian, sembah, hormat,

terima kasih kepada Allah/leluhur, sesama, lingkungan baik yang masih hidup

maupun yang sudah meninggal dunia atas segala pengalaman hidup manusia yang

sifatnya positif, dalam situasi formal, terbuka, di hadapan banyak orang dengan

menggunakan bahasa khiasa (bahasa tinggi budaya), dan dapat dilakukan dengan

disertai penyembelihan hewan dan bisa juga tanpa dengan penyembelihan hewan.

b. Arti Tudak

Tudak adalah menyampaikan pesan/maksud kepada leluhur, jin (darat/poti/le

mpo). Inti bahasa tudak berupa permohonan, syukur, pujian, hormat, baik yang

diucapkan dalam situasi formal maupun dalam situasi tak formal (pribadi), baik

yang bersifat positif maupun negatif, dengan menggunakan bahasa khiasan.

Page 71: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

3. Mbata

Flores masih menyimpan berbagai musik tradisional. Alat musik tradisional

itu terbuat dari bambu, dari kulit kambing, kulit kerbau.berkeliling ke Pulau

Flores bukan hanya menikmati keindahan alamnya,pantainya, panoramanya,

gunungnya, danaunya. Tapi, berwisata juga untuk menikmati keunikan musik-

musik tradisionalnya.Bagi seorang pemusik, Kota Labuan Bajo juga terkenal

dengan keunikan-keunikan musik tradisionalnya.Seperti Desa Gorontalo atau

Waemata Flores Barat ada mbata.

4. Danding

Selain musik Mbata, ada juga musik tradisional yang disebut Danding.Musik

Danding dinyanyikan secara berkelompok sambil berdiri dengan bergerak

mengitari lingkaran dan juga musik sanda dinyanyikan tanpa diiringi dengan alat

musik.

Perempuan dan laki-laki bisa bergabung dalam satu lingkaran asalkan tetap

meenjaga sopan santun.Sanda menari dalam bentuk lingkaran secara

sendiri.Beriringan dengan entakan kaki ke kanan dank ke kiri sambil

menyanyikan lagu-lagu berdialek lokal.

Danding dipimpi oleh seorang yang disebut nggejang yang berdiri di tengah

lingkaran untuk mengatur irama gerakan, entakan kaki dan memulai sebuah

syairdengan menggunakan gemerincing. Dibanding Sanda, Danding dinyanyikan

dengan irama yang lebih cepat, lebih hidup dan bersemangat. Danding

dinyanyikan tanpa diiringi alat musik seperti gong atau gendang.

Page 72: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

5. Sae

Pada zaman dahulu, setelah panen padi, di kampung-kampung dilakukan

tarian Ndundu Ndake di halaman rumah adat. Perempuan Flores khususnya

Manggarai segera berdandan dengan pakaian adat Manggarai dan bergegas untuk

bergabung bersama penari lainnya yang akan menampilkan tarian massal Ndundu

Ndake. Tarian ini dibawakan oleh 1.500 penari, baik laki-laki maupun perempuan.

Adapun sistem-sistenm yang ada di masyarakat tersebut antara lain: Sistem

teknologi yaitu perlatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan,

alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi transport, dan sebagainya).

Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem

produksi, sistem distribusi, dan lainnya).Sistem kemasyarakatan (sistem

kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan).Bahasa

(lisan dan tertulis).Kesenian (seni rupa, seni tari, seni gerak, dan

sebagainya).Sistem pengetahuan.Religi (sistem kepercayaan).

C. Letak Geografis

Daerah atau suku Manggarai terletak diujung barat pulau Flores, Provinsi

Nusa Tenggara Timur.Dalam hal ini penulis menguraikan letak geografis suku

Manggarai (bukan dilihat menurut wilayah kabupatennya).Dulu Manggarai hanya

satu kabupaten saja, tetapi sekarang Manggarai telah dimekarkan menjadi tiga

Kabupaten.

Page 73: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Adapun letak geografis suku Manggarai yaitu sebagai berikut:

Bagain Timur dibatasi oleh Kabupaten Ngada, Bagian Barat dibatasi oleh

Selat Sape, Bagian Utara dibatasi oleh Laut Flores, Bagia Selatan dibatasi oleh

Pulau Sumba (Nuri, 1985:18).

Page 74: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Keragaman Budaya Masyarakat Manggarai Barat

1. Caci

Kata caci berasal dari kata ca = satu. Caci terbagi atas dua suku kata, yaitu ca

dan ci.Kata ci kalau berdiri sendiri artinya paksa, memaksa.Misalnya, seorang

anak selalu menangis minta makan pada orangtuanya.Begitu orang memberi

makan pada anak itu, tetap saja anak tersebut meminta makan pada orangtuanya.

Sakin marahnya si orangtua, lalu ia mengatakan, eme toe aku ci hang ce lewing

mese bo bae! (kalau tidak, nanti saya paksa kau makan satu periuk/dandang besar

baru kau rasa!). caci arti harfiahnya satu-satu, satu disana, satu dissini, memukul

dan menangkis secara berbalasan, satu lawan satu.

Adapun hasil wawncaara dengan Pak Drs. Lambertus salah satu tokoh Adat

Manggarai(12 juni 2018)

caci merupakan pertarungan antara dua orang pria, satu lawan satu, secara

bergantian. Dalam caci ada pihak yang memukul (paki) lawannya dengan

menggunakan larik (pecut) atau tali terbuat dari kulit kerbau yang sudah kering

dan lawan yang dipukul menangkis (ta'ang) dengan menggunakan Nggiling

(perisai, juga terbuat dari kulit kerbau) dan tereng/agang atau busur yang terbuat

dari bambu.Memukul dilakukan secara bergantian.Mengenai asal-usul atau

sejarah tarian caci.

Main caci terdiri dari dua kelompok (kubu).Istilah kubu disini bukan

bermaksud sebagai lawan, musuh, dan dalam pertandingan pun tak

mengutamakan siapa yang kalah dan siapa yang menang, tetapi yang penting

dilihat adalah secara keseluruhan permainan caci itu. Permainan caci merupakan

cara budaya , misalnya, dilakukan pada waktu acara adat perkawinan (tae

kawing), acara syukuran (penti), dan lain-lain. Yang bermain caci adalah kaum

lelaki, sedangkan perempuan hanya berpartisipasi dalam acara, seperti main gong

(tebaang nggong), melayani tamu-tamu/keluarga kerabat dengan menyiapkan

konsumsi/snak, main caci dilaksanakan pada siang hari, antara sekitar pukul 08.00

63

Page 75: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

pagi sampai pukul 17.00 waktu setempat; tempat pelaksanaan caci di halaman

kampung (natas) atau di lapangan tertentu yang telah disepakati bersama.

Seyogiannya yang ikut bermain caci adalah orang dewasa sudah tua atau

berkeluarga. Main caci juga tak di perkenankan pemain caci antar saudara

kandung, saudara sepupu terdekat, keluarga terdekat, satu warga kampung,

keluarga tetangga (pa’ang ngaung), kenalan dekat (hae reba).

Dari hasil wawncara yang di jelaskan Pak Drs. Lambertus, terdapat beberapa

kriteria tarian caci antara lain sebagai brikut:

a. Pria/Lelaki

Kalau dulu yang ikut bermain caci khususnya lelaki yang sudah dewasa, tetapi

kini bisa juga remaja/orang muda/anak sekolah sesuai momen acaranya.Dalam

permainan caci dalam konteks perkawinan (tae kawing), acara syukuran (penti),

syukuran membuka kebun bundar yang baru/tanah ulayat yang baru (randang

lingko), dan lain-lain, maka permainan caci dewasa yang ditampilkan. Sedangkan

anak remaja, orang muda, bisa ikut bermain caci dalam konteks pendidikan,

seperti pada peringatan proklamasi kemerdekaan RI, hari pendidikan nasional

(hardiknas), hari sumpah pemuda, derta hari bersejarah lainnya, yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah Manggarai. Peresta main caci untuk

acara seperti itu ialah anak sekolah di tingkat SLTP sampai SLTA; kelompok

pertandingan caci di sesuaikan dengan tingkat sekolah/jenjang pendidikan.

Permainan caci ialah khusus lelaki, karena motif permainannya keras, agak

kasar, kurang etis yaitu tak memakai baju.Bagian perut (tuka) sampai batas pusat

(putes) tak ditutupi dengan baju.Jadi, caci khusus tarian lelaki.

b. Selek

Selek adalah menata diri permainan caci dalam hal berpakaian, secara

umumnya bahwa perlengkapan pakaian caci sudah diketahui oleh setiap pemain

Page 76: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

caci, akan tetapi cara berpakaian : kerapian, kebersihan pakaian, merupakan nilai

plus bagi peserta main caci. Kalau ada ungkapan Manggarai begini, dia keta selek

caci ata rona hiot maeng caci (baik sekali cara berpakaian si laki-laki pemain caci

itu). Dari ungkapan ini menandakan bahwa selek dia (berpakaian yang baik)

merupakan ekspresi jati diri, menunjukkan estetika budaya.Berpkaian itu punya

arti dalam hidup manusia, di mana saja berada.Berpakaian merupakan cerminan

diri manusia.

c. Lomes

Lomes adalah tatak rama, kemarahan, yang menekankan variasi gaya pemain

caci. Yang dilihat secara sepintas menyangkut lomes yaitu: suara waktu

menyanyi, raut muka yang ramah, bahasa-bahasa kiasan yang digunakan yang tak

menyinggung perasaan orang lain, tetapi malah orang lain merasa senang dan

terpaku, dan kagum, terlena, tertawa ria, simpati pada diri pemain caci itu.

Misalnya cara menari (congka), cara memuji diri di hadapan lawan.penonton dan

anggotanya (kubunya), dengan khas.

Lomes tidak hanya ditamilkan pada waktu diri pemain caci yang tak kena

cambukan caci, tetapi ia tetap menunjukan sikap ramah (lomes). Misalnya si A

telaah menangkis pukulan/cambukan dari pihak lawan (poli tiba larik) dan

pihaknya mendapat kena cambukan (hena larik), ia tetap menunjukkan diri dengan

sikap ramah (lomes), dengan banyak variasi antara lain seperti dalam bahasa

Manggarai berikut ini : asa ende, ema, ase, kae, weta-weta, hena ko? Sala hena

ranga?Sala hena mata?Sala hena tilu?Sala hena tuka? Sala hena lime (artinya,

bagaimana ibu, bpak, saudara, saudari, adik-adik, apakah saya kena cambukan?

Page 77: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Barangkali kena dimuka?Barangkali kena mata?Barangkali kena

telinga?Barangkali kena perut? Barangkali kena tangan?.Jadi si pemain caci

menanyakan dirinya sendiri setelah menangkis cambukan dari lawan caci. Apakah

ia kena cambuk atau tidak, tetapi ini adalah salah satu cara lomes dalam

permainan caci.

Setiap pertanyaan dari permainan caci seperti contoh lomes tersebut di atas,

maka anggota kelompoknya (satu kubu) dan penonton caci harus menjawab toe

manga (tidak) meskipun ia kena atau tidak. Hal ini adalah salah satu setika main

caci dari kubu/kelompok dan penonton main caci.Setelah itu, pemain saling

cambukan ini meneruskan variasi lomes dengan menyebut identitas diri/nama

samarannya dalam bahasa kiasa. Misalnya, meter pas reba lada, buah mangga ada

di Manggarai (artinya, meter pas pemuda dari kampung lada, buah mangga ada di

Manggarai). Makna kiasa ini adalah si A yang menyebut dirinya meter pas adalah

pemuda yang berasal dari kampung lada di Manggarai. Dan bahkan setelah itu, si

A membawakan sebuah lagu tunggal (dere nenggo). Lagu yang dibawakan itu

harus merdu, tak menyinggung pasangan orang lain/sinis, tetapi lagu yang

membuat orang kagum/simpati, isi lagu harus sesuai topik acara saat itu.

d. Ilo

Ilo artinya tidak kena cambukan oleh lawan caci. Pemain caci yang ilo

merupakan yang salah satu nilai/bobot tersendiri yang penting. Orang juga

dianggap hebat main caci justru salah satu hal terletak disini yaitu ilo (tak kena

pukulan/cambukan atau jarang kena cambukan oleh lawan caci).

Page 78: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Mencari pemain seperti ini cukup sulit.Karena pihak lawan caci, yang

mendapat giliran memukul/mencambuk disertai berbagai macam gerakan, upaya-

upaya, aba-aba sedemikian rupa membuat pihak lawan terlena (temo), tertipu

(adong). Karena ketika pihak yang menerima cambukan (ata tiba larik) dan

mampu menangkis cambukan tersebut (nganceng tiba larik) dan tak kena pukulan

(toe hena larik), itulah yang disebut ilo.

Yang disebut ilo tiba larik (lincah tak kena cambuk caci) bukan karena belas

kasihan dari pihak lawan, atau bukan karena ia menangkisnya dengan cara tidak

halal (dilakukan secara sportif, jujur. Jadi, tak ada sekongkol.Dalam hal sistem

pemerintahan, mental pemimpin daerah/lokal sebetulnya bisa mengambil intisari

dari salah satu segi yaitu tak adanya kolusi, korupsi dan nopetisme (KKN).Jadi,

orang dianggap hebat bukan karena didongkrak oleh orang lain, tetapi karena

prestasi individualnya.

e. Co’o Pakin

Co’o pakin (co’o artinya bagaimana caranya.Pakin artinya memukul,

mencambuk). Co’o pakin artinya bagaimana cara memukul/mencambuknya. Pada

kriteria kelima ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Mberes Paki

Mberes paki (mberes artinya derasa, kuat.Paki artinya memukul,

mencambuk).Mberes paki artinya kuat memukul/mencambuk.Mberes paki (kuat

memu/deras memukul) ialah lambang kejantanan, kekuatan energi lelaki. Dampak

lain mberes paki ialah pada pihak penangkis pukulan diupayakan supaya siap

siaga, waspada menerima pukulan yang deras itu. Logisnya, bilamana kena

Page 79: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

pukulan pada lawan, kemungkinan besar mendapat luka besar, lukanya dalam dan

keluar darah. Menarik juga di tonton bila kuat memukul, karena akan terdengar

bunyi tangkisanya oleh pihak lawan. Pemain caci mestinya memiliki fisik yang

cukup besar, berenergi, dan bersih.Dan syarat utamanya ialah sehat jasmani dan

rohani.

2) Co;o pakin

Co’o pakin ialah bagaimana cara mencambuk/memukulnya. Memukul/saling

mencambuk dalam tanding caci tak sekadar mencambuki.Seharusnya berpacu

pada aturan-aturan umum permainan caci, yang prakteknya tergantung tabiat

setiap orang.Misalnya, dalam hal embong larik (lagu-lagu singkat membuat pihak

penangkis terlena). Mungkin lagu tersebut hanya satu bait saja, baru langsung

mencambuki lawan.

3) Nia pakin

Nia pakin (nia = dimana; Pakin = sasaran pukulannya, sasaran cambukan). Nia

pakin artinya dimana sasaran memukul/mencambukan.Tak semua badan

dipikul/dicambuki saat main caci.Secara umum batas area tubuh yang

dipukul/dicambuk ialah pada bagian tubuh tertentu seseorang, yaitu sekitar diatas

pusat (putes) sampai ujung rambut/kepala (haeng eta sai). Jika ada orang

memukul di luar ketentuan umum tersebut akan ditegur (toing) dan dimarahi

(rabo) oleh tua adat/panitia pertandingan/tarian. Atau dalam kondisi tertentu yang

melanggar memukul itu di keluarkan dalam area permainan/pertandingan.Sifat

pemberhatian hanya berlaku saat itu, bukan untuk seterusnya.Dalam arti kalau

pemain yang langgar itu hari berlakunya bisa ikut lagi permainan caci.Cuma kalau

Page 80: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

permainan ini dalam konteks pertandingan misalnya dalam rangka merayakan

HUT RI.Maka si pelanggar ditegur, dan dikurangi nilaai perlombaannya.

4) Nganceng hena paki one ata

Nganceng hena paki one ata (nganceng = bisa, dapat; Hena = kena; Paki =

cambuk/pukul; one ata = kepada orang lain). Nganceng hena paki one ata artinya

bisa kena cambuk pada pihak lawan. Di atas telah diuraikan tentang badan area

badan orang yang akan dicambuki oleh pihak lawan, maka bagian selanjutnya

adalah apakah si pemain caci yang mendapat giliran mencambuk/memukul

mampu mengenai lawan.

Ada beberapa tingkatan bobot pukulan dalam tanding caci.Misanya, si

pecambuk yang mampu melukai lawannya.Lebih hebat lagi si pecambuk mampu

mengarahkan pukulannya dan mengenai lawan pada bagian tubuh tertentu yang

dianggap bergensi, dan kalau pada tempat tersebut hena beke (kena luka

cacat).Tempat-tempat tersebut adalah tangan, dan bagian muka/kepala.Disebut

hena beke, sebab dalam permainan saling caambuk ini posisi tangan terlindung

oleh tameng (nggiling) dan gagang (koret).Sedangkan bagian kepala/muka disebut

beke (kena cacat) sebab bagian ini ditutupi dengan topi (panggal) dan seluruh

muka dan kepala ditutupi dengan lapisan kain yang disebut janggo. Jadi, orang

yang terkena cambukan pada bagian yang dianggap beke akan merasa malu,

merasa gensi turun.

Pertanyaanya: apakah orang Manggarai tak punya hati nurani bila ada orang

yang kena cambukan bahkan menjadi pinsan waktu main caci? Jawabannya sama

sekali tidak demikian. Malah permainan ini makin meningkatkan rasa persatuan,

Page 81: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

persaudaraan, persahabatan, dan kekeluargaan.Caci adalah suatu momen budaya

tertentu yang sifatnya sukacita, dalam menampilkan kehebatan main cambuk, tak

mengutamakan kalah menang, tetapi memperhatikan semangat

kekeluargaan.Realitasnya, dari dulu sampai sekarang ini, tidak ada orang

Manggarai berkelahi karena caci.

5) Nenggo/Dere

Nenggo/dere adalah nyanyian/menyanyi.Dere sebetunya adalah bagian dari

lomes.Tetapi karena lomes menyangkut hal-hak yang umum, maka nenggo perlu

diuraikan secara khusus.Dere/nenggo yang ditampilkan waktu caci tak sekedar

menyanyi, tetapi sedapat mungkin berkaitan dengan momen acara. Pesan

Manggarainya begini: porong icin dere cama nuhu co’o icin tombo adak duhu hitu

(isi pesan lagu harus sesuai dengan topic acara pada saat itu). Misalnya, main caci

waktu magal (perkwinan) beda isi judul/pesan pada waktu pesta syukuran

membuka kampung baru (penti pande beo weru). Atau saat itu diadakan caci

dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, maka pesan lagu pun harus dengan suara

merdu.Lagu dapat membahasakan sesuatu.

Bagi orang Manggarai, lagu (dere) bukan sekedar estetika budaya, melainkan

mempunyai pesan budaya cukup penting, karena begitu besarnya kesukaan orang

Manggarai dalam hal dere, baik berupa dere tunggal maupun dere kolektif.Dan

kalau dianalisis lebih jauh lagi, hampir setiap acara budaya dere tetap ditampilkan.

6) Tebang Nggong

Tebang nggong (tebang = main, bermain; nggong = gong). Tebang nggong

artinya bermain gong/membunyikan gong.Peserta main gong ialah

Page 82: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

perempuan/ibu-ibu, dengan memakai pakaian adat yang sesuai acara. Ada

beberapa macam jenis tebang nggong yakni: pertama tebang nggong tutun (main

gong dengan gerak tempo lambat). Dan kedua tebang nggong kedendit (main

gong dengan gerak tempo cepat). Tebang nggong adalah syarat mutlak/bagian

yang tak terpisahkan dalam main caci. Bunyi gong yang baik akan sangat

menentukan/berpengaruh, menambah semangat lomes, jika bunyi gongnya gerak

tempo lambat, maka pemain caci pun menari dengan lambat; begitu pun kalau

gongnya gerak tempo cepat, maka pemain pun akan menari dengan cepat.

Tebang nggong bukanlah kriteria khusus pemain caci, tetapi itu adalah bagian

dari seluruh rangkaian main caci pada umumnya.

2. Torok Tae/Tudak

Torok tae dan tudak hampir sama, sehingga susah dibedakan, yang mana

sebetulnya kedua hal tersebut ada perbedaannya dari segi prakteknya. Oleh krena

itu pada bagian ini diuraikan saja antara torok tae dan tudak, dilihat menurut segi

perbedaannya.

a. Torok Tae

1). Arti Torok Tae

Torok Tae (Torok = menyampaikan/mengemukakan/membeberkan; tae =

bicara, acara, pesta). Torok tae artinya menyampaikan pesan wujud permohonan

acara/pesta kepada leluhur/Allah.Misalnya, torok tae mata (menyampaikan pesan

waktu acara kematian). Pengertian torok tae yang lebih lengkap ialah

penyampaian pesan, berupa doa permohonan, syukuran, pujian, sembah, hormat,

terima kasih kepada Allah/leluhur, sesama, lingkungan baik yang masih hidup

Page 83: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

maupun yang sudah meninggal dunia atas segala pengalaman hidup manusia yang

sifatnya positif, dalam situasi formal, terbuka, di hadapan banyak orang dengan

menggunakan bahasa kiasa (bahasa tinggi budaya), dan dapat dilakukan dengan

disertai penyembelihan hewan dan bisa juga tanpa dengan penyembelihan hewan.

Siapa Yang Membuat Torok Tae (hasil wawancara dariPak Drs. Fiktori, 15

juni 2018)

Iya, Kalau dulu pada zaman feudal, yang berhak membawakan Torok Tae

ialah dari turunan bangsawan, karena ini adalah pesan budaya dengan

memnggunakan bahasa tinggi budaya.Tetapi kini karena pengaruh zaman

modernisasi budaya bahwa yang membawakan Torok Tae ialah boleh juga di luar

turunan darah biru.Yang penting punya charisma untuk itu. Oleh karena itu ia

harus menguasai adat, memahami istilah-istilah budaya Manggarai, sehingga kata

yang diucapkannya pada saat Torok Tae sesuai dengan momen acaranya. Dalam

contoh Torok Tae berikut ini bahasa yang digunakan sama untuk semua

golongan/agama.

2) Sifat Torok Tae

(a) Baro (melapor)

Pada bagian awal torok tae, pertama-tama orang menyapa Allah/leluhur/dewa.

Selanjutnya ia menyampaikan maksud yang mau disampaikan.

Contohnya: Ho’o ami mendi ana’de manga ranga, lonto torok, padir wai, rentu

sai, wan koe etan tua, pa’ang olo ngaung musi ce’e tana Manggarai ho’o, te tegi

berkak Dite, sembeng koel ite sangged gejur dami one ntaung ho’o.

(Kini kami hambamu, hadir duduk berbicara dan bersila, ada kebulatan hari

dan pikiran dari yang kecil sampai yang besar/tua, mulai dari pintu gerbang

kampung sampai kolong belakang rumah dalam satu masyarakat/kampung di

daerah Manggarai, hendak memohon berkat dan perlindunganmu atas pekerjaan

kami tahun ini).

(b) Naring (pujian)

Page 84: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Berikut ini sebagian bait contoh doa/sesajian yang bersifat pujian.

Ho’o ami mai hiang, naring kamping ite, jari agu Dedek, par awo kolep sale,

ulun le wain lau, tanan waawang eta.

(kini kami memuji sebagai pencipta alam semesta, dari ufuk barat, dari utara

dan selatan, tanah di bawah dan awan di atas).

(c) Bengkes (syukuran/terima kasih)

Contoh torok tae yang bersifat syukuran dan terima kasih

Cembes keta nai dami, lep pucu, mbiang ranga, ai mesen momang Dite latang

ami anak’de; ai kawe lami haeng, tuluk lami dumpu, hamar laami manga, ita hang

ciwal, haeng hang kawe, lincik ici, weras wua, lebo kala weri wua raci po’ong,

tela galang kete api, kembus wae teku, mboas wae woang.

(hati kami tersa bahagia dan damai, karena begitu besar balas kasihmu pada

kami hambamu, sebab yang dicari kami temukan, yang kami raba dapat

menemukannya, telah melihat makanan sebagai pekerjaan kami, menemukan

makanan yang kami cari, mendapat buah panen yang baik daan bersih, daun sirih

yang dditanam tumbuh subur, pinang yang ditanam berbuah, makanan ternak

berisi, api menyala, saluran mata air bersih dan lancar).

(d) Ampong Ndekok (pengampunan dosa)tegi (permintaan/permohonan)

Contoh doa minta pengampunan dosa

Ampong koe sangged sala dami mendi, le humeer nai, le tombo, agu le pande,

agu lawang one mai kilo ru, osang bate duat, cewen kole agu hae ata. Ami tegi

berkak Dite yo Mori/Empo kudut toto lami naai molor, nggalas nawa, rantang

kose mose one lino, rantang calang wakar ngo one ngampang.

(ampunilah segala salah dan dosa kami hambamu, berupa pikiran, perkataan,

hasrat dan perbuatan kami yang jahat, mulai dari keluarga sendiri, dan terhadap

sesama manusia. Curahkanlah berkatmu, ya Allah/leluhur, agar kami

menunjukkan hati yang bersih, pikiran jernih jangan sampai jiwa kami melarat ke

alam baka/neraka).

Page 85: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

(e) Tegi (permintaan/permohonan)

Contoh doa/sesajian yang bersifat permohonan.

Yo Mori, berkak koe weki agu wakar demi mendi, kudut cebo lewe mose one

lino ho’o. Uwa koe ami haeng wulang, langkas haeng ntala, nai ca anggit tuka ca

leleng, lema emas luju mu’u eme curup cama tau.Berkak koe golo lonto, ntalas

labar, compaang dari wae teku.Porong duat peang uma we’e onembaru, neka

cumang dungka, neka pala ranga, neka dudi tae tuil pala tae raja, neka nggoko one

golo caka one salang.

(berbaktilah jiwa dan raga kami hambamu agar kami panjang umur di dunia

ini, semoga kami tumbuh dan berkembang sampai ke bulan, tinggi sampai

menemukan bintang di langit, semoga sehati dan sejiwa. Lidah beremas bila

berbicara kepada sesama.Berkatilah kampung tempat tinggal, halaman bermain,

berkatilah juga tempat sesajian kami, kebun dan tempat mata air minum

kami.Semoga kami pergi kerja di kebun tak ketemu langsung dan tak tatap wajah

terhadap segala sial, baik siang maupun malam hati).

(f) Suju (sembah/persembahan)

Contoh doa atau sesajian dengan ujud persembahan

Ai dolong ite toe nganceng dopo, kawe lami ite toe nganceng haeng, depa lami

toe hena, landing imbi lami ite manga ranga lawang wiu agu leson one mose agu

gejur dami teleson-leson. Le mesen momang Dite itu tara tadang sangged usaNG

warat, sembeng buru mese, pangga lite darap detana kolang deleso, ita lami hang

ciwal, haeng hang kawe, ho’os lami condo weki agu wakar dami one tara wua

po’ong so’o. Te ho’on agu tedeng len.

(kami berupaya mengejarmu tak terhingga, mencari engkau tak dapat,

merentangkan tangan kami tak dapat. Kami sadar, telah di jauhkan dari hujan

deras, terlindung dari angin taufan, menghadang panas, dan menghapus keringat

terik matahari, kami telah mendapat makanan hasil kerja kami.Ini kami serahkan

jiwa kami melalui hasil bumi yang telah kami peroleh di tahun ini).

3) Mcam-Macam Torok Tae

Page 86: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Macam-macam torok tae yang dimaksudkan disini ialah petuah adat sesajian

yang disampaikan itu sesuaikan dengan momen acaranya.Seperti waktu penti atau

(acara syukuran); waktu kelas (pesta keduri bagi orang yang meninggal dunia);

waktu acara wagal (perkawinan); waktu pergi melanjutkan sekolah kepergian

tinggi (uwat wai kesekolah); dan sebagiannya.

Meskipun setiap bahasa khiasan torok tae/sesajian belum ada formatnyaa yang

baku supaya bahasa doanya seragam, akan tetapi dalam realitanya, setiap acara

yang berbeda-beda topiknya, bahasa-bahasa khiasan torok taepun berbeda pula.

Dari isi yang berbeda-beda itu, sehingga dalam pandangannya masyarakat

Manggarai ada torok tae ini dan ada torok tae itu (beragam macam torok tae).

Berikut ini penulis hanya memberikan sebagian torok tae untuk sekedar

contoh sebagai perbandingan antar isi khiasan setiaap torok tae berdasar topik

acara yang dilakukan.

Adapun hasil wawancara mengenai macam-macam torok tae yang di jelaskan

olehBapakAbdul Karim sebagai Tokoh Masyarakat Desa Gorontalo, Pada

Tanggal 15 Juni 2018)

(a) Torok Tae Penti (bahasa khiasan dalam acara syukuran)

Ho’ong ongko sangged po’ong, ko gujer dami mendi anak one nataung ho’ong

neka koe benta reha pola Pohang, mora ata ita, ahir nuhu laing kali sangged. Ata

poli haeng, kudut nganceng tinu mose, hang bara wengko weki.

(ini kami semua meengumpulkan hasil yang kami kerjakan, sebab semua yang

kami cari mendapat, telah melihat makna hasil kerja kami, daun sirih tumbuh

subur, pinaang yang ditanam berbuah, buah padi yang berisi, biki jagung yang

Page 87: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

matang. Janganlah hilang apa yang sudah ada. Semogaa mendapatnyaa seperti

pasir untuk makanan di perut, selimut di badan).

(b) Torok Tae Wuat Wai Ngo Sekolah (pesan kepada anak sekolah)

Ini adalah sebuah nasehat orangtua kepada anak yang pergi sekolah

keperguruan tinggi. Dan ini haanya sebagian contoh bait pesan orangtua tersebut

kepada anak sekolah tersebut. Inti pesan dibawah ini adalah agar seorang anak

yang pergi sekolah, diharapkan belajar tekun, bersikap jujur, dan kembali

kekampung dengan membawa hasil/mendapat gelar pendidikan (izasah). Contoh

doa tersebut adalah:

Torong neka buta mata telelo surak, neka nenteng tilu te senget sengged toing

agu titong de tuang guru. Porong lalong bakok dulu lako, lalong rombeng dulu

kole.

(semoga tak buta mata membaca surat, tak tuli mendengar pengajaran dan

nasihat dari guru. Semoga engkau pergi seperti ayam putih dan kembali sepeti

ayam yang berbulu lebat dan berwarna-warni).

(c) Torok Tae Wagal (pesan adat waktu perkawinan)

Ho’o ami neki weki, nai cang anggit lonto leok wae nelu, ho’o kaali adak

tecikat sai kina/ela (latang nasrani) kocikat sai mbe (latang muslim) agu wagak

kaba tenipu sangget tombo. Latang ine wai, neko lerong kole ceki de ende-ema,

landing hitu kaliga ine wai lerong ceki de rona.Porong kaeng jari, cebo lewe

mose.Beka agu buar, wing cama nuhu cing labu, wela cama nuhu wela ndesi.

(kini kita bersatu antara keluarga mempelai laki-laki dan keluarga mempelai

perempuan, duduk melingkar. Dengan membelah kepala babi (untuk nasrani) atau

membelah kepala kambing (untuk muslim) dan membelah kepala kerbau untuk

menyatukan semua pembicaraan adat. Dan untuk anak perempuan (istri) mulai

Page 88: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

sekarang ini, kamu meninggalkan segala kebiasaan atau marga orangtua

kandungmu, sanak saudara, dan kini mengikuti tradisi marga suami untuk

seterusnya.Semoga hidupmu berkembang menjalar seperti labu, dan berbuka

seperti bunga kestela). Maka doa ini ialah pengukuhan adat terakhir kedua

mempelai bahwa semua acara adat perkawinan telah tuntas. Dan untuk itu, anak

perempuan (istri) telah menyerahkan sepenuhnya pada tanggung jawab suaminya

dalam hidup berumah tangga, meskipun tanpa mengabaikan hubungan

kekerabatan antara keluarga mempelai perempuan dan keluarga mempelai laki-

laki.

b. Tudak

1) Arti Tudak

Tudak adalah menyampaikan pesan/maksud kepada leluhur, jin (darat/poti/le

mpo). Inti bahasa tudak berupa permohonan, syukur, pujian, hormat, baik yang

diucapkan dalam situasi formal maupun dalam situasi tak formal (pribadi), baik

yang bersifat positif maupun negatif, dengan menggunakan bahasa khiasan.

2) Sifat-Sifat Tudak

(a) Tudak yang bersifat positif

Untuk sifat-sifat tudak yang positif, tak perlu diuraikan lagi, karena intinya

hampir sama dengan torok tae

(b) Tudak yang bersifat negatif

Tudak yang bersifat negatif dilakukan dalam banyak kesempatan baik secara

pribadi, maupun secara kolektif, resmi, formal, dan transparan.

Berikut ini sebagai salah satu contoh tudak mengutuk orang lain:

Page 89: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Denge lehau empo, ho’o manuk miteng, porong nendep taung nain, porong

keti nuhu manuk ho’o kole nain.Hitu kole tegi daku.

(dengarlah hai engkau leluhur, inilah seskor ayam, jantan hitam, semoga

hatinya diliputi oleh kegelapan, derita dan nestapa. Semoga nafasnya hembus

terakhir ketika bersamaan ayam hitam ini lehernya terputus).

Contoh tudak tersebut di atas itu adalah kebiasaan yang dilakukan moyang

Manggarai.

3. Sanda

Sanda adalah salah satu tarian budaya Manggarai dengan gerak, jarak

berbaris-baris secara teratur membentuk lingkaran berbaris sambil menyanyi

antara pria dan wanita dengan memakai pakaian adat yang berlaku, yang

dilakukan di rumah adat, waktu pelaksanannya pada malam hari dalam suasana

sukacita.

Dapat diuraikan bahwa sanda merupakan kategori seni suara dan gerak.

Supaya sanda itu dapat digunakan dengan baik, dibutuhkan kerja tim (team work)

yang baik.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Abdullah Ismail sebagai warga

masyarakat Desa Gorontalo, 19 Juni 2018.

Iya, Perlu dipahami bahwa tak mungkin ditampilkan secara sendiri-sendiri,

tanpa memulai suatu momen acara adat.Misalnya, pada waktu acara penti (pesta

syukuran).Jadi, tak sekedar menampilkan sanda, melainkan dalam rangka acra

budaya.Sanda mestinya dilaksanakan pada malam hari, karena butuh konsentrasi,

disiplin berbaris, menguasai lagu yang dinyanyikan alias tak boleh salah/lupa.

Kalau salah ucap (cadel) akan dimarahi oleh sesama anggota keluarga, sebab

salah ucap berarti dianggap pembawa sial.

Page 90: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Ada banyak lagu sanda. Di Manggarai ada satu jenis lagu yang dikenal dengan

sebutan sanda lima. Sanda lima artinya isi syair lagu tersebut sebanyak lima

babak, berarti harus dinyanyikan semua secara nonstop. Dari ke lima babak lagu

itu tak boleh berhenti sebelum sanda lima selesai. Tak boleh dibawakan secara

penggal-penggal. Alasan lain mengapa sanda lima dibawakan di rumah adat, itu

sebagai lambang persatuan. Oleh karena itu, usahakan yang ikut tampil dalam

acara sanda lima, harus mewakili dari setiap keluarga ranting dalam kampung

(panga). Memang cocok kalau sanda lima dilakukan di rumah adat, sebab dari

segi luas rumah adat cukup untuk menampung peserta sanda.

4. Mbata

Mbata adalah suatu acara budaya yang dilakukan dengan sopan sambil

menyanyi dan membunyikan/memukul gong dan tambur oleh pria dan wanita di

rumah adat, dan waktunya dilaksanakan pada malam hari dalam suasana sukacita,

santai dan juga formal.

Mbata adalah musik tradisional yang mengungkapkan kegembiraan dan rasa

syukur kepada sang Mori Keraeng (Tuhan Pencipta), kepada alam dan leluhur.

Orang Manggarai menyebut sang pencipta dengan sebutan Mori Jari Agu Dedek.

Artinya melalui tangan tuhan mencipta manusia dan alam semesta.

Musik mbata ini biasanya dilaksanakan pada maalam hari saat upacara penti,

syukuran panen pada akhir raya tahun.Orang Manggarai memiliki warisan leluhur

yang terus dilaksanakan setiap tahun.Warisan itu adalah ritual penti, syukur panen

tahunan.Bahkan, music ini dilaksanakan semalam suntuk di dalam rumah adat

Page 91: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

gendang.Kaum perempuan dan laki-laki dengan lirikan dan nyanyian ungkapan

syukur bersama kegembiraan diiringi taburan gendang dan gong.

Lantunan lagu-lagu daerah yang mengungkapkan rasa syukur atas berkat dari

sang pencipta dan perlindungan dari leluhur terhadap hasil panen padi, jagung dan

berbagai hasil bumi lainnya. Masing-masing suku dan sub suku di wi layah

manggarai timur, manggarai barat dan manggarai melaksanakan upacara penti

dengan cara berbeda-beda. Ada yang melaksanakan pada akhir desember jelang

tahun baru.Ada juga yang melaksanakan pada bulan juli dan agustus setiap tahun.

Upacara penti harus dilaksanakan setiap tahun oleh warga di satu kampung dari

berbagai suku dan sub suku. Namun, pada upacara penti itu musik yang

dibawakan adalah Mbata.

Dari Hasil Wawancara Dengan Drs. Lambertus, sebagai Tokoh Adat

Manggarai, 12 Juni 2018

Mbata, Sanda, dan Danding merupakan olah vokal secara alamiah dalam diri

orng Manggarai. Selain itu, musik tradisional ini merupakan permainan kata-kata

dalam bentuk lagu daerah yang dinyanyikan oleh laki-laki dan perempuan serta

anak-anak yang berisi syair kehidupan, syair tentang kasih sayang, persahabatan,

perjuangan, hidup dan sehat.Sanda dinyanyikan sambil berdiri membentuk

lingkaran dengan gerak berputar dan sesekali disertai dengan hentakan kaki

seirama.

Mbata dinyanyikan sambil duduk dalam lingkaran atau membentuk

barisan.Mbata dinyanyikan dengan diiringi pukulan gong dan gendang yang

lembut.Pemain gendang dan gong bisa berada di dalam lingkaran maupun berada

di luar lingkaran sambil menabuh dan memukul gong dipadukan dengan

nyanyian-nyanyian yang sesuai dengan nyanyian di dalam lingkaran.

Musik Mbata merupakan warisan dari nenek moyang masyarakat Manggarai

yang terus dipentaskan dalam berbagai upacara adat dan upacara-upacara yang

diselenggarakan oleh pemerintah.

Page 92: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Menyimak sepintas pengertian mbata tersebut, bahwa di samping bermakna

estetika, tetapi juga lambang peradaban budaya. Dalam situasi tertentu, mbata

dapat dilakukan waktu senggang dalam suasana sukacita, sekedar menghibur,

karena cape/lelah bekerja disawah atau ladang. Mbata juga dapat dilakukan pada

waktu perkawinan.Bahwa kalau bicara adat perkawinan sudah selesai, maka

mengadakan mbata antara anggota keluarga kerabat pihak keluarga mempelai

laki-laki dan kelurag pihak mempelai perempuan.Atau juga mbata bisa dijadikan

alat skorsing bicara adat.Misalnya, saat pembicaraan adat perkawinan belum ada

titik temu pendapat antara keluarga mempelai perempuan dan keluarga mempelai

laki-laki, yang diwakili oleh juru bicara masing-masing, maka bisa minta skorsing

bicara adat dan lamanya waktu skorsing dikondisikan (tak lewat dari 1 jam).Lagu-

lagu yang ditampilkan pada waktu itu, bermakna cigu (saling menyinggung kedua

keluarga tersebut) dengan tetap memperhatikan etika bicara adat yang baik.

Bila mbata yang ditampilkan waktu itu baik, saling tersentuh hati kedua

keluarga kerabat, maka bisa saja dalam bicara adat yang sebelumnya belum

menemukan jalan keluarnya, kemungkinan besar dapat terjawab melalui acara

mbata.Mbata dilakukan oleh pria-wanita dari kedua kelurga kerabat itu. Situasi

saat itu sangat akrab, karena sambil diselingi dengan minum kopi (inung kopi),

inung tuak balok (minum alkohol dari pohon enau), hang kokis (makan sarabe

khas Manggarai), sambil rokok. Selain itu mbata juga dilaksanakan pada malam

hari, maka alat skorsing melalui mbata bisa dilakukan pada pagi hari/sore hari.

Page 93: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

5. Danding

Danding hampir sama dengan sanda. Cuma danding dilakukan di halaman

kampung (natas), waktu pelaksanaannya di siang hari antara laki-laki dan

perempuan; lagu yang dinyanyikan dalam bentuk kanon (bergantian: adanya

nyanyian solo, ada yang besama-sama), sambil berjalan membentuk lingkaran

secara teratur dengan memakai pakaian adat, serta dalam suasana sukacita.

Danding dilakukan pada siang hari, dihalaman kampung dan/atau dihalam

terbuka.Lagu yang dinyanyikan baitnya singkat, penuh riang.Judul lagu

dinyayikan bersambung. Artinya, kalau yang satu sudah selesai, maka yang lain

akan secara spontan membawakan lagu yang baru, dan seterunya.

6. Sae/Ndundu Ndake

Sae arti katanya mengusir binatang/hewan, seperti kambing, anjing, babi.Kata

sae hanya untuk hewan seperti tersebut di atas. Biasanya jika seseorang mengusir

kambing, anjing, dan babi selalu di serta gerakan tangan (ayunan tangan) kekiri

atau kekanan, dan depan. Mirip arah gerakan si penari.

Oleh karena itu, sae adalah tarian Manggarai yang dilakukan oleh lelaki-

perempuan dengan memakai pakaian adat yang telah di tentukan. Tempat

acaranya dilaksanakan di halaman kampung (natas) atau ditempat tertentu di

hadapan pejabat/tamu terhormat dalam situsi formal.Tarian sae lebih menonjol

gerakan tangan dari pada bagian tubuh lainnya.Si penari sae hanya melakukan

gerakan tubuh, tanpa bersuara, tanpa bernyanyi. Orang lain yang membunyikan

gong dan tambur saat acara sae disebut pemandu danke. Ndundu ndake bisa

dimainkan oleh laki-laki atau perempuan.Jadi, orang dapat melakukan sae jika ada

Page 94: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

orang yang melakukan ndundu ndake.Gerakan si penari sae harus sesuai gerakan

tempo bunyi ndundu ndake.

Liuk tubuh dengan irama yang sama sambil menerangkan selendang sumgguh

memukau para pebalap sepeda Internasional dari Inggris, Rusia, Iran, Asia dan

Indonesia yang menyaksikan dari podium kehormatan di halaman Kantor Bupati

Manggarai.

Sesungguhnya Ndundu Ndake, memanggil kaum perempuan Manggarai untuk

menari bersama-sama.

Dari Hasil Wawancara Tua Gendang Sebagai Tokoh Adat Manggarai, 22

Juni 2018

Biasanya orang Manggarai memanggil dengan sapaan halus anak perempuan

adalah Ndu.Sedangkan bagian kolang memanggil anak-anak gadis dengan sapaan

halus adalah Ikeng.Sedang wilayah kecamatan Macang Pacar, khususnya wilayah

Rego menyapa perempuan secara halus dengan sebutan Neng.

Kali ini tarian massal Ndundu Ndake dipentaskan di lapangan Motangrua

untuk mengungkapkan kegembiraan warga Manggarai terhadap para pebalap

sepeda yang berani bertarung di jalan Transflores mulai dari Larantuka, Flores

Timur sampai di Labuan Bajo, Flores Barat.Warga Manggarai menghibur para

pebalap itu dengan tarian Ndundu Ndake.

Ndundu Ndake itu perempuan yang menari dimana perempuan itu sembari

berpelukan, tarian ini biasa dibawakan saat upacara adat pada Congko Lokap

(bersihkaan rumah adat).

Ini merupaka sejarah pertama kaum ibu menunjukkan kebolehan menari

Ndudu Ndake secara massal di lapangan terbuka.

Page 95: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

7. Ronda

Ronda adalah gerak berbaris secara teratur sambil bernyanyi bersama-sama

dari rumah adat menuju keluar, atau daari luar menuju kampung/rumah adat atau

tempat tertentu. Ronda dapat dilakukan dari rumah adat menuju halaman

kampung ialah ronda dalam kaitan acara caci. Pada saat seperti ini, kelompok

pemain caci dipimpin oleh seorang yang disebut ata ba leso (orang yang bawa

matahari).Orang yang disebut ata ba leso ialah punya tabiak khusus, dia adalah

penunjuk jalan, pembawa terang bagi para peserta pemain.Diharapkan agar

peserta main caci tidak menemukan sial waktu pertandingan.

Sedangkan contoh ronda, yang datang dari luar menuju kampung/rumah adat

yaitu saat menjemput tamu terhormaat/pejabat, atau meneiman kedatangan wote

weru (anak menantu perempuan baru). Dan menyangkut kedatangan wote weru

yang baru pertama kali masuk kampung suaminya disebut gerap ruha (injak telur).

8. Nenggo/Dere

Nenggo/dere (menyanyi lagu).Nenggo tidak hanya tampil waktu acara caci,

tetapi hampir dalam semua acara adat istiadat Manggarai.Bahkan waktu acara

kematian pun nenggo bisa dilakukan, asalkaan setelah malam saung ta’a (daun

hijo, mentah) yaitu pada malam ketiga atau kelima setelah

pemakaman.Dingkatnya dere/nenggo dilkukn dalam setiap mta acar budaya

Manggarai, baik dalam situasi dukacita maupun di saat sukacita, baik dinyanyikan

secara individu maupun berkelompok, baik dibwakan dalam situasi formal

maupun saat santai/rileks. Nenggo yang baik yaitu selain suara penyanyi baik,

Page 96: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

tetapi isi, pesan lagu yang disampai itu hendaknya bermakna dan sesuai dengan

situasi dan kondisi, sesuai topik saat itu.

Peran Neggo ialah untuk menghibur (pande rewo/rame), supaya

menghilangkan rasa duka, sepih, stres dan semacamnya. Klau ada anak yang

selalu menangis, maka perlu dere/neggo untuk meninabobokan anak anak (pande

reni toko ata koe). Dere/neggo juga dapat memperhalus bahasa yang hendak

disampaikan kepada seseorang/sekelompok orang, dalam moment tertentu.

Melalui dere juga orang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit , khususnya

dalam hubungan kekerabatan anak wina dengan anak rona. Nenggo dibawa oleh

pria atau perempuan.Sura menyanyi sangat di perlukan. Bukan tidak mungkin,

bagusnya suara orang menyanyi dan pesan lagu yang di sampaikan lagu itu akan

membuka peluang yang besar untuk mendapat jodoh. Ada suatu ungkapan

Manggarai ini begini, am ranga da’at landing co’o keta dia reweng eme dere (biar

mukanya jelek asalkan suaranya baik waktu menyanyi).

B. Persepsi Masyarakat Tentang Keragaman Budaya Manggarai Barat

Persepsi masyarakat terhadap keragaman budaya Manggarai khususnya Desa

Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur.Masyarakat Desa Gorontalo sangat antusias terhadap

keberagaman budaya Manggarai dengan terus meregenerasikan keberagaman

budaya tersebut kepada generasi-generasi muda agar keberagaman budaya

tersebut tetap eksis pada masyarakat Manggarai secara umumnya dan pada

masyarakat Desa Gorontalo pada khususnya. Bahkan mereka selalu menyatukan

persepsi dengan pesan bijak budaya:

Page 97: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Persepsi Ini Dari Hasil Wawancara Dengan Drs. Lambertus Sebagai Tokoh

Adat Manggarai. 27 Juni 2018

maiga ite nai ca anggit, tuka caleleng, kope oles todo kongkol, bantang cama

reje lele, kudut pande rewo beo rang kaeng tana Manggarai (marilah kita sehati

dan sepikir bersatu padu yang dilandasi oleh semangat hidup bermusyawarah

untuk tercapainya suatu mufakat sehingga dapat terciptanya jadi diri daerah yang

mantap, kokoh dan bermartabat).

Untuk meningkatkan kualitas kehidupan khususnya dalam rangka mendorong

dan mengembangkan sikap kerja yang perlu dipahami adalah dari berbagai aspek

kehidupan manusia, budaya merupakan salah satu bagian yang mendasar dalam

kehidupan seseorang ataupun sekelompok orang.Dengan adanya keragaman

budaya di Menggarai Barat membantu mengembangkan peningkatan ekonomi

yang ada di Manggarai Barat, salah satunya, Caci dance yang sudah terkenal,

sehingga wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara jauh-jauh datang

dari negaranya hanya untuk melihat seperti apa caci dance itu, setelah mereka

menyaksikan pertunjukan caci dance baru mereka tahu ternyata pertunjukan yang

di lakukan masyarakat Desa Gorontalo sangat berbahaya dan menggunakan

keberanian tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang biasa.Tetapi untuk saat ini

keragaman budaya tersebut sudah mulai fakum karena masyarakat Desa

Gorontalo jarang mengembangkan kebudayaan tersebut, karena budaya – budaya

moderen sudah mulai mempengaruhinya.Torok Tae/Tudak juga salah satu budaya

masyarakat Desa Gorontalo yang seharusnya di kembangkan agar budaya tersebut

selalu berkembang supaya masyarakat tahu bahwa budaya tersebut mempunyai

manfaat bagi masyarakat dan anak muda, khususnya di Desa Gorontalo salah satu

wilayah pariwisata yang seharusnya masyarakat mengembangkan budaya

Page 98: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

tersebut, supaya budaya yang ada di Desa Gorontalo tidak kalah saing dengan di

daerah lainnya seperti Lombok.

Selaras Dengan Pembahasan Bapak Muhammad Saleh Salah Satu Warga

Masyarakat Desa Gorontalo. 02 Juli 2018

Iya, Masyarakat juga berharap agar pemerintah ikut serta atau partisipasi

dalam membangun keragaman budaya di Desa Gorontalo agar budaya tersebut

bisa berjalan dengan baik, karena bantuan pemerintah juga sangat penting dalam

hal bantuan seperti materi dan dukungan, tanpa dukungan dari pemerintah

semuanya tidak akan bertahan lama, seperti saat ini keragaman budaya di Desa

Gorontalo mulai fakum karena dukungan dari pemerintah sangat lemah. Harapan

kami sebagai masyarakat Desa Gorontalo agar pemerintah mau membantu supaya

keragaman budaya tersebut mulai berkembang kembali seperti semula.

Page 99: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Keragaman budaya Masyarakat Desa Gorotanlo Kacamatan Komodo

Kabupaten Manggarai Barat harus lebih mengutamakan kebudayaan pribumi dari

pada kebudayaan orang luar supaya ada nilai jual di mata masyarakat dan

pemerintah, karena kebudayaan yang ada di desa tersebut sangat memiliki

keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lain seperti kebudayaan ,

tarian caci, tarian torok tae/tudak, tarian sanda, tarian mbata, tarian danding, tarian

sae, tarian ronda, dan tarian nenggo/dere. Tarian-tarian tersebut hanya ada di Desa

Gorontalo maka dari itu kita perlu mengembangkannya, agar kita tidak kalah

saing dengan daerah lain.

Persepsi masyarakat terhadap keragaman budaya Manggarai khususnya Desa

Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur.Masyarakat Desa Gorontalo sangat antusias terhadap

keberagaman budaya Manggarai dengan terus meregenerasikan keberagaman

budaya tersebut kepada generasi-generasi muda agar keberagaman budaya

tersebut tetap eksis pada masyarakat Manggarai secara umumnya dan pada

masyarakat Desa Gorontalo pada khususnya.

Page 100: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

B. Saran

Mengingat dengan adanya peluang yang bisa menguntungkan Masyarakat

Desa Gorontalo, agar bisa membaca peluang tersebut supaya keragaman budaya

sendiri bisa dikembangkan lebih baik lagi dan tidak mengutamakan kebudayaan

orang lain. Agar parawisatawan lebih meningkat kunjungan didaerah Desa

Gorontalo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.

Page 101: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

DAFTAR PUSTAKA

Kluckhon C., melalui universal categories of culture (1953), Sosiologi

Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group.

Cleden, 1988, Budaya Manggarai Selayang Pandang, Yokyakatra: Nusa

Indah.

Toda, Dami N., (1999:221-222). “orang asli” (ata ici tana) Manggarai.

Budaya Manggarai Selayang Pandang, tentang Asal Usul Moyang

Manggarai, Yokyakarta: Nusa Indah.

Taylor B. E., (saifuddin,2005: 82), Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Prenad

a Media Group.

Hartoko, 1886, Budaya Manggarai Selayang Pandang, tentang cara hidup

masyarakat dilambangkan dengan Totem-totem, Yokyakarta: Nusa

Indah.

Hidayat, 1976, Budaya Manggarai Selayang Pandang, bahwa belis sebagai

simbol status pribadi disebut paca, wagal atau gelar weki, Yokyakarta:

Nusa Indah.

Hidayat, Z. M., 1976, Budaya Manggarai Selayang Pandang, juga menega

skan bahwa Manggarai mendapat pengaruh dari Sulawesi selatan

terutaman dari Goa/Makassar, Yokyakarta: Nusa Indah.

Sunarka, J. (Bunga Rampai VII:2003:23), Budaya Manggarai Selayang

Pandang, bahwa dalam keluarga yang berwawasan budaya patrilineal,

semua berada dalam kuasa suami, Yokyakarta: Nusa Indah.

Koentjaraningkrat, 1990, Budaya Manggarai Selayang Pandang,

Yokyakarta: Nusa Indah.

Koentjaraningrat, 1979, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Prenada Media

Group.

Koentjaraningrat, (Soekanto, 2003:172), Sosiologi Komunikasi, Jakarta:

Prenada Media Group.

Koentjaraningrat, sosiologi suatu pengantar, fungsi kebudayaan bagi

masyarakat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mertokusumo, 2002, Budaya Manggarai Selayang Pandang, Yokyakatra:

Nusa Indah.

Page 102: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Milles dan Huberman, 2004, Redearch Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, Dan Mixed, Yokyakarta: Pustaka Belajar.

Nuri, 1995, Budaya Manggarai Selayang Pandang, letak geografis,

Yokyakarta: Nusa Indah.

Nuri (1985:16), Budaya Manggarai Selayang Pandang, Yokyakarta: Nusa

Indah.

Soemardjan Selo Dkk, (Seokanto, 2002:173), Sosiologi Komunikasi,

Bahwa Kebudayaan Sebagai Semua Hasil Karya, Rasa, Dan Cipta

Masyarakat, Jakarta: Prenada Media Group.

Varheijen, 1991, Budaya Manggarai Selayang Pandang, Yokyakarta: Nusa

Indah.

Varheijen, 1991, Budaya Manggarai Selayang Pandang, tentang masuknya

pengaruh Eropa di Manggarai pada Tahun 1907-1915, Yokyakarta:

Nusa Indah.

Verheijen, 1991, Budaya Manggarai Selayang Pandang, dilihat dari segi

topografinya sampai sekarang kampung di Manggarai berada di bukit-

bukit, Yokyakarta: Nusa Indah.

Verheijen (1991:27), data tahun 1936-1948, kebudayaan agraris yang

digambarkan ini merupakan gambaran kehidupan agraris Manggarai

sebelum tahun 1950-an (1991:24). Budaya Manggarai Selayang

Pandang, Yokyakarta: Nusa Indah.

Verheijen, 1991, Budaya Manggarai Selayang Pandang, Asal Usul

Moyang Manggarai, Yokyakarta: Nusa Indah.

Page 103: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

RIWAYAT HIDUP

Aslianti, lahir di Pulau Messah, pada tanggal 9 Agustus 1994. Anak ke empat

dari enam bersaudara dan merupakan buah kasih sayang dari pasangan Sapiudin

dan Memang . penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Pulau Messah

mulai tahun 2002 sampai tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

Pendidikan di SMPN Satap Pulau Seraya dan tamat pada tahun 2011. Kemudia

pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Kota Bima dan

tamat pada tahun 2014. Kemudia pada tahun yang sama penulis berhasil lulus

pada Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyaah Makassar Program Strata 1 (S1) Kependidikan. Dan

penulis menyelesaikan studi pada tahun 2018 dengan gelar serjana pendidikan.

Page 104: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

.

1. Dokumentasi

2. Pedoman wawancara

3. Permohonan judul skripsi

4. Kartu kontrol bimbingan proposal

5. Berita acara ujian proposal

6. Keterangan perbaikan hasil ujian proposal

7. Surat izin penelitian

8. Kartu kontrol pelaksanaan penelitian

9. Kartu kontrol bimbingan skripsi

Page 105: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

DOKUMENTASI

Gambar 1: Budaya atau Tarian Caci Acara Adat Kampung

Gambar 2: Budaya atau Tarian Mbata Acara Penti/Syukuran

Page 106: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Gambar 3: Tarian Sanda Sebagai Salah Satu Budaaya Manggarai

Gambar 4: Kain Songke Salah Satu Budaya Manggarai

Page 107: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

Gambar 5: Wawancara Dengan Beberapa Orang Yang Termasuk

Pemain Tarian Sae/Ndundu Ndake

Page 108: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

PEDOMAN WAWNCARA

Dalam upaya memperoleh data, peneltian ini menggunakan wawancara

sebagai metode utama untuk melakukan pengkajian data secara mendalam.

Berikut ini merupakan pedoman wawancara kepada informan yang

berbeda antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimanakah menurut Bapak mengenai Tarian Caci yang merupakan

salah satu budaya Khas Manggarai Barat ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………

2. Kapan di adakan atau dilaksanakan kegiatan budaya Caci tersebut ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……

3. Apa yang di maksud dengan Torok Tae/Tudak dan siapa yang

melakukannya ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………

4. Kebiasaan apa sajakah yang termasuk dalam macam-macam Torok Tae ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 109: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………

5. Bagaimana menurut Bapak tentang Tarian Sanda dan kapan dilaksanakan

tarian tersebut ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………….

6. Budaya apa sajakah yang dilaksanakan pada akhir tahun ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

7. Apa sebabnya Tarian Sae di sebut sebagai Tarian Ndundu Ndake ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………………………………………………………….

8. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap keragaman budaya yang ada di

Manggarai Barat ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………………………………………………………….

Page 110: ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA … · ANALISIS SOSIAL KERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT DESA GORONTALO KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI ... 2018 Analisis

9. Apa yang di harapkan masyarakat berkaitan dengan keragaman budaya

sekarang ini ?

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………