Analisis Situasi Pe Prom Disabilitas

download Analisis Situasi Pe Prom Disabilitas

of 9

description

Belum sempurna..

Transcript of Analisis Situasi Pe Prom Disabilitas

  • ANALISIS SITUASI

    (Perencanaan dan Evaluasi Promosi Kesehatan C)

    Oleh:

    Kelompok 1

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS JEMBER

    2015

  • ANALISIS SITUASI

    A. Mengidentifikasi dan Memahami Masalah

    Pada tanggal 2 Mei 2015 kelompok 1, kelas Perencanaan dan Evaluasi

    Promosi Kesehatan (PE PROMKES) C melakukan wawancara kepada

    Perkumpulan Penyandang Cacat (PERPENCA) Jember. Pukul 19.30 WIB kami

    mengunjungi rumah Bapak Mais yang merupakan salah satu anggota dari

    PERPENCA. PERPENCA merupakan komunitas gabungan dari komunitas

    penyandang cacat yang ada di Kabupaten Jember. PERPENCA berdiri pada

    tanggal 9 Juli 2003. Di kediaman Bapak Mais sudah berkumpul anggota

    PERPENCA yang lain meliputi Pak Anto, Pak Rahman, Pak Imam, Bu Ani, dan

    sekaligus keluarga Bapak Mais yang lainnya. Pak Mais merupakan salah satu

    dosen, sekaligus kepala program studi di IKIP PGRI Jember, beliau memiliki

    keterbatasan yaitu tidak memiliki kedua kaki. Pak Anto dan Bu Ani menderita

    Polio, sedangkan Pak Rahman seorang tuna netra.

    Masalah yang sedang dihadapi oleh PERPENCA yaitu minimnya

    penyuluhan kesehatan mengenai cacat sampai mencegah kecacatan, contohnya

    yang dialami oleh Pak Anto dan Bu Ani adalah sebenarnya beliau lahir normal

    tetapi karena terlambatnya imunisasi polio yang seharusnya beliau dapatkan

    sehingga akhirnya terkena polio.

    Ketika berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit, beliau diperlakukan sama

    dengan masyarakat pada umumnya, dengan kata lain tidak ada pelayanan khusus

    untuk penyandang cacat. Jika dalam hal diskriminasi lebih terkait perlindungan

    dan pemenuhan hak-hak jaminan kesehatan. Sebenarnya, jaminan kesehatan

    tersebut telah ada programnya, namun tidak terwujud dalam realisasinya. Program

    tersebut berasal dari pemerintah yang berupa perlindungan hak kesehatan untuk

    mendapat jaminan kesehatan (program jaminan kesehatan bagi kelompok difabel

    di Kab. Jember), dalam hal ini tidak dijelaskan kelompok ini itu miskin atau

    mampu.

  • Pada tanggal 3 Desember 2013 kelompok difabel melakukan aksi terkait

    pemenuhan aksesibilitas kepada pemerintah daerah. Pada saat itu, hangat-

    hangatnya dibangun trotoar dan trotoar ini tidak bisa diakses bagi kaum difabel

    tetapi tetap diteruskan. Masalah ini merupakan pemicu untuk menyampaikan

    aspirasi yang lain kepada pemerintah daerah dan dijadikan kesempatan untuk

    komunikasi dengan pemangku jabatan. Jadi, PERPENCA sudah sangat sering

    melakukan aksi. Meskipun tidak langsung ke pemangku jabatan, aksi tersebut

    dilakukan lewat media. Pernah juga Pak Rahman mendampingi salah satu calon

    mahasiswi difabel sampai ke Komnas HAM dikarenakan tidak mendapatkan

    pemenuhan hak pendidikannya. Sebenarnya permasalahan kaum difabel tidak

    hanya di salah satu bidang saja, melainkan dalam bidang bidang ketenagakerjaan,

    kesehatan, sosial, seni, budaya, olah raga, politik, hukum, penanggulangan

    bencana, tempat tinggal, dan aksesibilitas.

    Dari permasalahan-permasalahan tersebut yang menjadi fokus utama dari

    kelompok kami adalah perlindungan dan pemenuhan hak-hak jaminan kesehatan

    bagi kaum difabel. Sebagai bagian dari instansi kesehatan kita memiliki peran

    untuk melindungi dan memperjuangkan pemenuhan hak-hak bagi kaum difabel.

  • B. Segmentasi Sasaran

    B.1. Menentukan Segmentasi Khalayak

    KHALAYAK

    SASARAN

    POTENSIAL

    SEGMEN YANG

    MUNGKIN

    MENURUT

    TAHAPAN

    PERUBAHAN

    PERILAKU

    SEGMEN YANG

    MUNGKIN

    MENURUT

    PERBEDAAN

    GEOGRAFIS

    SEGMEN YANG

    MUNGKIN

    MENURUT

    PERBEDAAN

    DEMOGRAFIS

    SEGMEN YANG

    MUNGKIN

    MENURUT

    PERBEDAAN

    BUDAYA

    SEGMEN YANG

    MUNGKIN

    MENURUT

    PERBEDAAN

    LAINNYA

    Stakeholder (Dinas

    Kesehatan dan

    Dinas Sosial)

    Tindakan

    Kabupaten Jember - Pembuat Kebijakan

    -Bahasa : Jawa dan

    Madura

    -Budaya :

    Diskriminasi

    terhadap penyandang

    cacat

    -Agama : Islam,

    Kristen, Hindu,

    Budha

    -Etnis : Jawa dan

    Madura

    -Kelas Sosial :

    Bawah-Menengah-

    Atas

  • B.2. Menentukan Prioritas Segmen Khalayak dalam Strategi Komunikasi

    SEGMEN

    KHALAYAK

    SASARAN

    POTENSIAL

    MEMPERKIRAKAN

    BERAPA BANYAK

    ORANG YANG

    TERMASUK DALAM

    KHALAYAK INI

    APAKAH

    KELOMPOK INI

    MEMERLUKAN

    PESAN DAN

    MATERI

    KOMUNIKASI

    YANG

    DISIAPKAN

    SECARA

    KHUSUS ?

    SEBERAPA

    PENTING

    PERUBAHAN

    PERILAKU

    KELOMPOK INI

    BAGI

    PENCAPAIAN

    TUJUAN

    PROGRAM?

    SEBERAPA

    MUNGKIN

    MEREKA AKAN

    BERUBAH

    DALAM

    RENTANG

    WAKTU

    PROGRAM

    KOMUNIKASI ?

    APAKAH

    PROGRAM INI

    MEMPUNYAI

    SUMBERDAYA

    UNTUK

    PROGRAM

    KOMUNIKASI

    PERUBAHAN

    PERILAKU BAGI

    KELOMPOK

    INI ?

    Kabupaten Jember Tidak Penting Mungkin Ya

    Stakeholder

    (Dinas Kesehatan

    dan Dinas Sosial)

    Tidak Penting Mungkin Ya

  • B.3. Mengidentifikasi Khalayak yang Berpengaruh

    B.3.1 Khalayak Sasaran Utama: Stakeholder yang Terkait dengan Jaminan Keadilan dan Penghidupan yang Layak Bagi

    Penyandang Cacat, Utamanya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.

    B C D E F

    Siapa yang

    mempengaruhi

    khalayak sasaran

    kesehatan utama?

    Berapa banyak

    pengaruh yang

    mereka

    punya? (kuat

    atau lemah)

    Perilaku apa yang

    sekarang mereka

    anjurkan (atau

    larang) bagi

    khalayak sasaran

    utama?

    Mengapa mereka mau

    menganjurkan perilaku

    yang diharapkan?

    Mengapa mereka tidak

    menganjurkan (melarang)

    perilaku yang diharapkan?

    Pemerintah Pusat Kuat Mengeluarkan

    peraturan tentang

    perlindungan dan

    pemenuhan hak kaum

    difabel

    Terkait dengan perlunya

    perlindungan dan pemenuhan

    hak penyandang cacat

    Merupakan perilaku tercela

    karena memungkinkan untuk

    melakukan tindakan

    diskriminasi terhadap

    penyandang cacat

    Pemerintah Daerah Lain Kuat Mengeluarkan

    peraturan daerah

    tentang perlindungan

    dan pemenuhan hak

    kaum difabel

    Adanya peraturan dari

    pemerintah pusat yang

    seharusnya direalisasikan

    oleh pemerintah daerah

    Merupakan perilaku tercela

    karena memungkinkan untuk

    melakukan tindakan

    diskriminasi terhadap

    penyandang cacat

  • B.4. Mengambarkan Potret Khalayak Sasaran Utama

    Stakeholder yang diutamakan pada Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten

    Jember, dimana kedua stakeholder tersebut sangat berperan terhadap perlindungan dan

    hak penyandang cacat. Dinas Sosial berperan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan

    dan rehabilitasi sosial terhadap penyandang cacat. Sedangakan Dinas Kesehatan berperan

    dalam pemenuhan jaminan kesehatan penyandang cacat agar tidak ada diskriminasi dalam

    hal pelayanan kesehatan. Pemerintah Pusat telah mengeluarkan PP mengenai pemenuhan

    dan perilndungan hak terhadap penyandang cacat. PP tersebut juga menjadi acuan oleh

    beberapa daerah untuk mengeluarkan Perda mengenai pemenuhan dan perlindungan hak

    penyandang cacat. Beberapa daerah yang telah mengeluarkan Perda mengenai pemenuhan

    dan perlindungan hak penyandang cacat yaitu Kota Malang, sedangkan Kabupaten Jember

    hanya menyediakan draft Perda mengenai pemenuhan dan perlindungan hak penyandang

    cacat tanpa ada peresmian Perda.

    C. Mengidentifikasi Sumber Daya Komunikasi yang Potensial

    Sumber daya yang dimilki pelaksana program, meliputi:

    1. Sumber Daya Manusia

    Terdiri dari 16 orang mahasiswa dengan kompetensi yang memadai untuk

    mendukung pelaksanaan program, diantaranya 6 orang laki-laki dan 11 orang

    perempuan.

    Ketua : Artma Nur Pradika Alam

    Sekretaris : Vitaloka

    Bendahara : Mangifera L. Firstiantono

    Sie. Acara : Widya Nindy N., Ulfa M

    Sie. Perlengkapan : Abdul Azizul Hakim, Moh.Wildan Ramadhana

    Sie. Konsumsi : Hariya Wisnu K, Ema Diana R, Intan Elok P

    Sie. Pubdekdok : Nyimas Larasati, Muh. Allamal Hakam

    Sie. Humas : Niken Larasati, Gita Parasofia, Achmad Fachnur Juli

    Sie. Make up : Restya Arni, Indri Fahrudiana

    2. Dana : Dana murni dari kelompok 1

    3. perlengkapan : :

    Laptop

    LCD/Viewer

    Sound system

    Microphone

    Kostum dan properti

  • 4. Informan

    Informan berasal dari komunitas PERPENCA (Persatuan Penyandang Cacat) di

    daerah Jember yaitu Pak Anto dan Pak Mais.

    5. Media komunikasi

    - Poster

    - Banner

    D. Menilai Lingkungan

    Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah media edukasi yang dapat

    digunakan dalam membangun solidaritas dengan kaum difabel. Kelompok sasaran yang tepat

    dalam promosi ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Dinas Sosial Kabupaten

    Jember dan khalayak ramai . Tema ini sangat diperlukan dalam keberlangsungan berjalannya

    Undang-Undang yang mengatur kesejahteraan kaum difabel, pelayanan kesehatan yang

    setara, serta mengetahui realita dunia disabilitas yang sebenarnya.

    Berdasarkan karakteristik Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial selaku stakeholder yang

    tidak langsung menjalankan program yang telah dibuat dan terlalu memudahkan program

    untuk kaum difabel. Dan juga gambaran pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi kaum

    difabel tidak langsung terdapat penanganan, serta menunggu wali untuk menanggung resiko

    pelayanan kesehatan dikarenakan adanya gesekan perilaku tidak layak secara fisik dan

    mental. Ditambahkan karakteristik khalayak ramai yang mudah terpengaruh, emosi yang

    cenderung labil serta mencemooh kaum difabel.

    E. Merangkum Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

    Guna mengetahui bagaimana landasan strategi komunikasi promosi kesehatan tentang

    kepedulian pemerintah terhadap kaum difabel dilakukan dengan melakukan analisa SWOT.

    Kekuatan Kelemahan

    Perilaku yang akan disampaikan efektif

    untuk memenuhi hak-hak kaum difabel.

    Terbatasnya jumlah dana yang didapatkan.

    Pendidikan kesehatan sosial yang diberikan

    melalui metode yang menarik dari Dinkes

    untuk kaum difabel

    Kurangnya koordinasi antar anggota

    kelompok

    Sasaran dapat memahami dengan baik sesuai

    metode.

    Kelompok tidak menguasai akan topik yang

    diambil

  • Kegiatan yang dilakukan mendapat naungan

    dari fakultas

    Ketidakjelasan peran antar anggota kelompok

    Mendapat dukungan penuh dari kaum difabel Sarana dan prasarana yang terbatas

    Peluang Ancaman

    Kemampuan untuk menciptakan metode

    yang sesuai.

    Pemerintah tidak peduli terhadap kaum

    difabel

    Terealisasinya peraturan daerah yang

    diajukan

    Rumitnya birokrasi yang membuat peraturan

    daerah menjadi sulit terealisasi

    Memperkuat ikatan kaum difabel Kurangnya koordinasi lintas sektoral

    Menarik perhatian pemerintah agar lebih

    peduli terhadap kaum difabel

    Timbulnya sikap keputusasaan menjalani

    hidup

    Menunjukan eksistensi mahasiswa FKM di

    instansi

    Sasaran akan tidak memperhatikan bahkan

    lupa ketika yang disampaikan tidak menarik.

    Mendapatkan apresiasi dari pemerintah

    daerah

    Sasaran tidak akan mudah untuk didatangkan

    Menambah pengalaman mahasiswa