Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Judo (bahasa Jepang: 柔 柔 ) adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang berakar dari Jepang. Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu.Jujutsu yang merupakan seni bertahan dan menyerang menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek, dikembangkan menjadi Judo oleh Kano Jigoro (柔柔 柔 柔 柔 ) pada 1882.Olahraga ini menjadi model dari seni bela diri Jepang, gendai budo, dikembangkan dari sekolah (koryu) tua.Pemain judo disebut judoka atau pejudo.Judo sekarang merupakan sebuah cabang bela diri yang populer, bahkan telah menjadi cabang olahraga resmi. B. Rumusan Masalah Agarmakalah ini dapat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka perlu adanya suatu perumusan masalah yang jelas dan terarah. Penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1.Apa Yang Dimaksud Dengan Olahraga Judo? 2.Sistem Energi Apa Saja Yang Digunakan Pada Olahraga Judo? 1

Transcript of Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Page 1: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Judo (bahasa Jepang: 柔道 ) adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi

yang berakar dari Jepang. Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang

yang disebut Jujutsu.Jujutsu yang merupakan seni bertahan dan menyerang

menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek, dikembangkan menjadi

Judo oleh Kano Jigoro (嘉納治五郎) pada 1882.Olahraga ini menjadi model dari

seni bela diri Jepang, gendai budo, dikembangkan dari sekolah (koryu)

tua.Pemain judo disebut judoka atau pejudo.Judo sekarang merupakan sebuah

cabang bela diri yang populer, bahkan telah menjadi cabang olahraga resmi.

B. Rumusan Masalah

Agarmakalah ini dapat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka

perlu adanya suatu perumusan masalah yang jelas dan terarah. Penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Olahraga Judo?

2. Sistem Energi Apa Saja Yang Digunakan Pada Olahraga Judo?

C. Tujuan

Tujuandari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Pengertian Olahraga Judo Dan Asal Usulnya.

2. Mengetahui Sistem Energi Yang Digunakan Pada Olahraga Judo.

1

Page 2: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

BAB II

PEMBAHASAN

A. Judo Dan Perkembangannya

1. Sebelum Judo

Pegulat Sumo zaman dahulu kala menjatuhkan lawannya tanpa

senjata.Hal ini menginspirasikan teknik-teknik bela diri jujutsu.Sumo pada

awalnya hanya dinikmati kaum aristokrat sebagai ritual atau upacara

keagamaan pada zaman Heian (abad ke-8 hingga abad ke-12).

Pada perkembangannya, Jepang memasuki masa-masa perang di mana

kaum aristokrat digeser kedudukannya oleh kaum militer.Demikian pula

olahraga yang sebelumnya hanya dijadikan hiburan, oleh kaum militer

dijadikan untuk latihan para tentara. Pada masa inilah teknik jujutsu

dikembangkan di medan pertempuran. Para prajurit bertempur tanpa senjata

atau dengan senjata pendek. Teknik menjatuhkan lawan atau melumpuhkan

lawan inilah yang dikenal dengan nama jujutsu.

Pada zaman Edo (abad ke-17 hingga abad ke-19) di mana keadaan

Jepang relatif aman, jujutsu dikembangkan menjadi seni bela diri untuk

melatih tubuh bagi masyarakat kelas ksatria. Gaya-gaya jujutsu yang

berbeda-beda mulai muncul, antara lain Takenouchi, Susumihozan, Araki,

Sekiguchi, Kito, dan Tenjinshin'yo.

2. Awal mula Judo

Jigoro Kano menambahkan gayanya sendiri pada banyak cabang jujutsu

yang ia pelajari pada masa itu (termasuk Tenjinshiyo dan Kito). Pada tahun

1882 ia mendirikan sebuah Dojo di Tokyo yang ia sebut Kodokan Judo.

Dojo pertama ini didirikan di kuil Eisho ji, dengan jumlah murid sembilan

orang.

2

Page 3: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Tujuan utama jujutsu adalah penguasaan teknik menyerang dan

bertahan.Kano mengadaptasi tujuan ini, tapi lebih mengutamakan sistem

pengajaran dan pembelajaran.Ia mengembangkan tiga target spesifik untuk

judo: latihan fisik, pengembangan mental / roh, dan kompetisi di

pertandingan-pertandingan.

3. Perbedaan Judo dan Jujutsu

Terjemahan harafiah dari kata 'judo' adalah 'cara yang halus'.'Cara' atau

'jalan' yang dimaksud disini memiliki arti konotasi secara etika dan filosofis.

Kano mengungkapkan konsep filosofinya dengan dua frase, "Seiryoku

Zen'yo" (penggunaan energi secara efisien) dan "Jita Kyoei" (keuntungan

bagi diri sendiri dan orang lain).

Meskipun disebut halus, namun sebenarnya judo merupakan kombinasi

dari teknik-teknik keras dan lembut, maka dari itu judo dapat pula diartikan

sebagai 'cara yang lentur'.Jujutsu, pada sisi yang lain, memiliki terjemahan

harafiah 'kemampuan yang halus'.Latihan jujutsu dipusatkan pada cara-cara

(kata) tertentu dan formal, sedangkan judo menekankan pada latihan bebas

teknik tertentu dalam perkelahian bebas (randori).Hal ini membuat pelatihan

judo berjalan lebih dinamis.

Para kontestan jujutsu menggunakan seragam yang relatif berat

(hakama).Para praktisi awal judo menggunakan semacam celana pendek,

namun tidak lama kemudian mereka lebih memilih menggunakan busana

Barat yang dinilai lebih memiliki keunggulan fungsi dan mengijinkan

pergerakan yang lebih bebas.Seragam modern judo (judogi) dikembangkan

pada tahun 1907.Teknik-teknik jujutsu, selain teknik dasar seperti melempar

dan menahan, menggunakan pukulan, tendangan, bahkan menggunakan

senjata pendek. Pada sisi lain, judo menghindari tendangan dan pukulan-

pukulan yang berbahaya, dan lebih dipusatkan pada teknik membanting yang

terorganisir dan teknik bertahan.

3

Page 4: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Penggunaan akhiran -do dan –jutsuBanyak cabang beladiri Jepang yang

mempunyai awalan yang sama namun memiliki dua akhiran '-do' dan '-

jutsu'.Bujutsu dan Budo serta Kenjutsu dan Kendo adalah beberapa

contohnya. Perbedaan dasar dari kedua akhiran ini adalah '-do' berarti 'jalan'

dan '-jutsu' yang artinya 'jurus' atau 'ilmu'. Selain itu dalam bela diri

berakhiran '-do' biasanya lebih banyak peraturan yang tidak memungkinkan

seseorang untuk terluka akibat serangan yang fatal, namun tidak demikian

halnya dengan bela diri yang berakhiran dengan kata '-jutsu', misalnya di

dalam kendo, hanya bagian tangan, perut, kaki, dan bagian bawah dagu yang

boleh diserang, sedangkan kenjutsu membolehkan serangan ke semua bagian

tubuh.

Secara umum, budo ('bu-' artinya prajurit) adalah pengembangan dari

bujutsu yang telah disesuaikan dengan zaman sekarang (untuk olahraga,

bukan berkelahi). Beberapa contoh bujutsu yang dikembangkan menjadi

budo:

a. Jujutsu -> Judo

b. Kenjutsu -> Kendo

c. Aiki-Jujutsu -> Aikido

d. Kempo jutsu -> Kempo Do

e. Karate jutsu -> Karate Do

f. Battoujutsu/Iaijutsu -> Battoudo/Iaido

4. Judo sebagai cabang olahraga

a. Judoka perempuan

Kaum perempuan pertama kali diterima sebagai judoka pada tahun

1893, walaupun pada saat itu kaum olahragawati dianggap sebelah mata

di dalam struktur masyarakat Jepang.Meskipun demikian, kemajuan yang

dramatis ini hanya berlangsung sebentar, karena pada hakekatnya mereka

masih dijauhkan dari pertandingan-pertandingan resmi, dengan alasan

keselamatan fisik.

4

Page 5: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Setelah Perang Dunia II, judo bagi laki-laki dan perempuan

diperkenalkan keluar Jepang. Persatuan Judo Eropa dibentuk pada tahun

1948, diikuti dengan pembentukan International Judo Federation pada

tahun 1951 .Judo menjadi salah satu cabang olahraga resmi Olimpiade

pada Olimpiade Tokyo 1964 di Tokyo, Jepang.Judoka perempuan

pertama kali berlaga di Olimpiade pada Olimpiade Bercelona 1982 di

Barcelona, Spanyol.

5. Tingkatan Judo dan warna ikat pinggang

Dimulai dari kelas pemula (shoshinsha) seorang judoka mulai

menggunakan ikat pinggang dan disebut berada di tingkatan kyu kelima.

Dari sana, seorang judoka naik tingkat menjadi kyu keempat, ketiga, kedua,

dan akhirnya kyu pertama. Setelah itu sistem penomoran dibalik menjadi dan

pertama (shodan), kedua, dan seterusnya hingga dan kesepuluh, yang

merupakan tingkatan tertinggi di judo. Meskipun demikian, sang pendiri,

Kano Jigoro, mengatakan bahwa tingkatan judo tidak dibatasi hingga dan

kesepuluh, dan hingga saat ini karena hanya ada 15 orang yang pernah

sampai ke tingkat dan kesepuluh, maka tidak ada yang pernah melampaui

tingkat tersebut.

Warna Obi menunjukkan tingkatan kyu ataupun dan.Pemula, kyu

kelima dan keempat menggunakan warna putih; kyu ketiga, kedua, dan

pertama menggunakan warna cokelat; warna hitam dipakai oleh judoka yang

sudah mencapai tahapan dan, mulai dari shodan, atau dan pertama, hingga

dan kelima.Judoka dengan tingkatan dan keenam hingga dan kesembilan

menggunakan ikat pinggang kotak-kotak bewarna merah dan putih,

walaupun kadang-kadang juga menggunakan warna hitam.Tingkatan teratas,

dan kesepuluh, menggunakan ikat-pinggang merah-putih atau merah.Judoka

perempuan yang telah mencapai tahap dan keatas memiliki garis putih yang

memanjang di bagian tengah ikat pinggang hitam mereka.

5

Page 6: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

6. Lantai Judo

Pertandingan judo diselenggarakan di atas karpet atau matras (tatami)

berbentuk segi empat dengan sisi 14,55 meter atau sepanjang 8 tatami yang

dijajarkan. Selain dialasi matras, kebanyakan dojo judo sekarang

menggunakan pegas di bawah lantai palsu, untuk menahan benturan akibat

bantingan.

Di awal pertandingan, kedua judoka berdiri di tengah-tengah tepat di

belakang garis sejajar dengan diawasi oleh juri. Sebelum dimulai, kedua

judoka tersebut menunduk memberi hormat satu sama lain dari belakang

garis. Di sudut atas dan bawah belah ketupat duduk dua orang hakim, dan di

belakang masing-masing judoka, di luar arena yang dibatasi matras, duduk

judoka-judoka dari regu yang sama, dan duduk pula seorang pencatat waktu

dan seorang pencatat nilai.

Pertandingan diselenggarakan di dalam arena di dalam matras yang

dibatasi oleh (dan termasuk didalamnya) garis merah (jonai). Luas arena

tersebut adalah 9,1 meter persegi dan terdiri dari 50 tatami. Waza atau teknik

judo yang dipakai di arena diluar garis merah (jogai) tersebut dianggap tidak

sah dan tidak dihitung.

7. Seragam Judo

Seragam (gi) longgar yang dikenakan seorang judoka (judogi) harus

sesuai ukurannya.

a. Jaket / Gi (Judogi)

Bagian bawah jaket menutupi pantat ketika ikat pinggang

dikenakan.Antara ujung lengan dengan pergelangan tangan selisih 5-8

cm. Lengan baju panjangnya sedikit lebihnya dari dua pertiga panjang

lengan. Karena jaket ini dirancang untuk menahan benturan tubuh akibat

dibanting ke lantai, maka bahannya umumnya lebih tebal dari seragam

Karete (karategi) atau bela diri yang lain.

6

Page 7: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

b. Ikat pinggang (Obi)

Ikat pinggang harus cukup panjang sehingga menyisakan 20-30

cm menjuntai pada masing-masing sisi.

c. Celana

Celana yang dipakai sedikit longgar.Antara ujung celana dengan

pergelangan kaki selisih 5-8 cm. Celana panjangnya sedikit lebihnya

dari dua pertiga panjang kaki.

d. Mengenakan seragam

Celana dikenakan dan tali celana dikencangkan.Jaket kemudian

dikenakan dengan sisi kiri di atas sisi kanan. Kenakan ikat pinggang

dengan cara meletakkan tengah-tengah sabuk di depan perut, kemudian

kedua ujung sabuk diputar melingkar di belakang pinggang kembali ke

depan; pegang kedua ujung sabuk, lalu talikan dengan kedua ujung

berakhir secara horisontal. Talikan dengan kencang sehingga tidak lepas

pada saat pertandingan.

8. Peraturan pertandingan

Pertandingan judo diadakan antara perorangan dan juga

beregu.Beberapa kompetisi membagi pertandingan menjadi 8 kategori,

berdasarkan berat tubuh. Kompetisi lain membagi pertandingan berdasarkan

tingkatan dan, umur, dan lain-lain. Ada juga yang tidak mengenal pembagian

apapun.

Satu pertandingan judo berlangsung selama 3-20 menit.Pemenang

ditentukan dengan jalan judoka pertama yang meraih satu angka, baik

dengan bantingan maupun kuncian.Jika setelah waktu yang ditentukan tidak

ada pemain yang memperoleh satu angka, pemain dengan nilai lebih tinggi

menang atau pertandingan berakhir seri.

Judo, sebagaimana olahraga lain dari Jepang, diselenggarakan

dengan penuh tata krama. Kedua judoka membungkuk memberi hormat

satu sama lain pada awal dan akhir pertandingan.

7

Page 8: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

a. Awal pertandingan

Judoka menghadap satu sama lain, meluruskan telapak kaki

mereka di belakang garis masing-masing di tengah-tengah arena

dan berdiri tegak lurus. Lalu mereka saling membungkuk pada saat

yang sama. Kemudian mereka maju satu langkah, diawali dengan

kaki kiri, dan berdiri dengan posisi kuda-kuda alami (shizen hon

tai). Sang juri atau wasit lalu berkata "Mulai" (Hajime) dan

pertandingan pun dimulai.

b. Akhir pertandingan

Kedua judoka kembali dalam posisi kuda-kuda alami dan

menghadap satu sama lain satu langkah di depan garis mereka

masing-masing. Juri kemudian mengumumkan hasil pertandingan,

dan kedua kontestan mundur selangkah ke belakang garis dimulai

dengan kaki kanan.Mereka lalu membungkuk lagi dan keluar dari

arena.

c. Sistem penilaian

Satu angka (ippon) dapat diperoleh dengan jalan:

1) Bantingan (nage waza): Jika judoka dapat mengungguli teknik

lawan dengan membantingnya dengan tenaga dan kecepatan

dengan punggung membentur lantai terlebih dahulu.

2) Kuncian (katame waza): Jika judoka berhasil mengunci lawan

sehingga ia mengucapkan kata "Aku menyerah!" (maitta), atau

menepuk lantai dua kali dengan tangan atau kaki, pingsan, atau jika

kuncian tersebut berlangsung paling sedikit 30 detik (osae waza)

dan diumumkan bahwa pertandingan berakhir (osae komi) Setengah

angka (waza ari) dapat diperoleh dengan cara:

- Bantingan: Jika teknik judoka cukup bagus namun tidak sampai

layak untuk menerima angka penuh.

8

Page 9: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

- Kuncian: Jika judoka berhasil mengunci lawannya selama paling

tidak 25 detik.

Dua waza ari berarti satu angka, namun setengah angka saja tidak

cukup untuk menentukan seorang pemenang, maka oleh para perancang

pertandingan dibuatlah sistem angka tambahan.

Tambahan (yuko dan koka) yang tidak peduli berapapun tidak

akan mengungguli satu 'Setengah-angka', namun dapat menjadi penentu

jika masing masing judoka memperoleh nilai yang sama (1W1Y0K - 1

Waza dan 1 Yuko menang melawan 1W0Y9K - 1 Waza dan 9 Koka).

Angka tambahan ini diperoleh jika teknik yang diperagakan tidak cukup

bagus untuk memperoleh nilai setengah (yuko) atau tidak cukup bagus

untuk memperoleh yuko (koka).Tidak jarang suatu pertandingan

ditentukan dengan banyaknya yuko dan koka yang diperoleh (karena

satu angka otomatis menang dan dua setengah-angka juga otomatis

menang).

Jika jumlah nilai yang diperoleh kedua judoka sama, maka

kadang-kadang suatu pertandingan menggunakan sistem pemungutan

suara antara kedua hakim sudut dan juri (dengan total tiga suara).

9. Teknik terlarang

Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan

penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan).

Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat

pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan

dihentikan sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing.

Pelanggaran ringan (shido) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan

yang tidak seberapa berbahaya.Judoka diberi peringatan awasete chui jika

melakukannya untuk kedua kalinya.Pelanggaran ini memiliki nilai

berkebalikan dengan satu koka. Beberapa tindakan yang akan mendapat

peringatan:

9

Page 10: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

- Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang

selama lebih dari 30 detik.

- Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa ijin dari

juri.

- Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju).

- Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana

lawan.

- Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut

(menggigit seragam lawan).

- Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki manapun.

- Menarik rambut lawan.

- Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama

lebih dari 6 detik dalam posisi berdiri.

Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran yang

lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif

sebesar yuko Beberapa contohnya sebagai berikut:

- Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat

pinggang maupun jaket, selama kuncian dilakukan lawan.

- Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan.

- Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari

cengkeraman lawan.

Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang dapat dikenai

sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan

dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil

memungkinkan dikenainya sanksi yang sama. Contoh pelanggaran-

pelanggaran berat:

- Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di manapun selain di sikut.

10

Page 11: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

- Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan

kemudian membantingnya kembali.

- Seorang judoka melakukan tindakan berbahaya apapun yang

bertentangan dengan jiwa judo.

Pelanggaran serius (hansoku make) adalah pelanggaran yang dapat

membuat seorang judoka didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran

yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang

lain. Empat kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.

10. Posisi tubuh dalam judo

Posisi tubuh yang benar merupakan bagian yang penting di dalam judo.

a. Posisi duduk

Duduk bersila (seiza) Dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik ke

belakang, lalu lutut kiri diletakkan ke lantai di tempat di mana jari kaki

kiri tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan, dan

kedua kaki pada saat ini harus bersangga pada jari kaki dan lutut.

Kemudian luruskan jari kaki sejajar dengan lantai dan pantat diletakkan

di atas pangkal kaki.Letakkan kedua tangan di atas paha masing-masing

sisi. Untuk berdiri, lakukan prosedur yang sama dengan cara terbalik.

Memberi hormat (zarei) Dengan bersila, bungkukkan badan ke

depan sampai kedua telapak tangan menyentuh lantai dengan jari tangan

menghadap ke depan. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat,

kemudian kembali ke posisi bersila.

b. Posisi berdiri

Memberi hormat (ritsurei) Berdiri dengan kedua pangkal kaki

didekatkan, bungkukkan badan ke depan sekitar 30 derajat dengan

telapak tangan di depan paha. Diam dalam posisi ini selama beberapa

saat, kemudian kembali ke posisi berdiri.

11

Page 12: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

c. Posisi alami (shizen tai)

Kaki dibuka sekitar 30 cm dalam posisi natural dengan berat

badan yang dibagi sama rata di kedua kaki. Istirahatkan otot bahu dan

tangan.Ini adalah postur dasar dan alami judo.

d. Posisi bertahan (jigo tai)

Dari posisi alami, kaki dibuka lebih lebar, lutut ditekuk agar pusat

gravitasi tubuh lebih turun.

e. Melangkah (suri ashi)

Cara berjalan di dalam judo dengan cara telapak kaki menyusuri

lantai untuk menjaga kestabilan. Pastikan langkahnya sama rata dan

pusat gravitasi tetap di posisi yang sama agar dapat bergerak lincah ke

segala arah.

- Kanan-kiri (ayumi ashi): Seperti berjalan biasa, telapak kaki

melewati satu sama lain ketika berjalan.

- Kanan-kanan (tsugi ashi): Setelah kaki pertama maju, kaki kedua

yang maju tidak melebihi posisi kaki pertama Posisi jatuh dan

berguling.

- Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri

ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan

ketika dilempar oleh lawan.

f. Jatuh ke belakang (ushiro ukemi)

Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan punggung ke

matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak tangan

menyentuh lantai untuk menahan jatuh.Lindungi bagian belakang kepala

dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.

g. Jatuh ke samping (yoko ukemi)

Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki

satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh. Berguling

12

Page 13: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

ke kanan (atau kiri) matras dengan kepala tetap dilindungi agar tidak

menyentuh lantai.Kemudian tahan tubuh dengan tangan dan telapak

tangan kanan (atau kiri).

h. Jatuh ke depan (mae ukemi)

Jatuhkan diri ke depan dengan kedua telapak tangan di depan

muka, sikut ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan ditahan oleh kedua

tangan, badan diluruskan, otot perut dikencangkan, dan tahan tubuh

dengan ditahan oleh kedua tangan dan jari kaki (lutut diangkat).

i. Berguling ke depan (mae mawari ukemi)

Berguna pada saat dilemparkan oleh lawan.Dari posisi berdiri,

kaki kanan dimajukan telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu

kanan kemudian dilemparkan ke depan dengan telapak tangan

menghadap ke belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki

menjejak lantai dan berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan

hendaknya menyentuh lantai secara bersamaan.

11. Teknik Judo

Teknik bantingan judo (nage waza) dapat dibagi menjadi teknik berdiri

(tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza). Teknik berdiri

dibagi lagi menjadi teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi

waza), dan teknik kaki (ashi waza). Teknik menjatuhkan diri dibagi lagi

menjadi teknik menjatuhkan diri ke belakang (ma sutemi waza) dan teknik

menjatuhkan diri ke samping (yoko sutemi waza).

Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik

menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime waza), dan

teknik sambungan (kansetsu waza).

Teknik menyerang (atemi waza) dengan tendangan atau pukulan bahkan

dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan untuk latihan bagi

judoka tingkatan tinggi, walaupun dalam pertandingan resmi hal tersebut

dilarang (demikian pula pada saat latihan bebas (randori).

13

Page 14: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

a. Teknik bantingan (teknik berdiri)

- Sapuan lutut - hiza guruma

- Jegal dari belakang - o soto gari

- Jegal dari depan - 'ko uchi gari

- Sapuan samping - deashi braai

- Bantingan paha - uchi mata

- Bantingan pangkal paha memutar - o goshi

- Bantingan pangkal paha angkat - surikomi goshi

- Bantingan pangkal paha sapuan - harai goshi

- Lemparan bahu - seoi nage

- Menjatuhkan tubuh - tai otoshi

- Lemparan guling belakang - tomoe nage

b. Teknik kuncian (teknik berbaring)

Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne

waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya

berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.

- Kuncian pinggang - kesa gatame

- Kuncian bahu - kata gatame

- Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame

- Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame

- Kuncian belakang - kataha jime

- Kuncian kalung - okuri eri jime

- Kuncian tangan - ude garami

- Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame

12. Pertolongan pertama judo

Seringkali di dalam pertandingan judo, seorang judoka mengalami

asphyxia, di mana judoka mengalami kesulitan bernafas karena kekurangan

oksigen.Untuk itu, judo telah mengembangkan suatu pertolongan pertama

untuk mengembalikan kesadaran mereka yang terkena asphyxia atau

aspiksia.Hal ini dapat terjadi jika kuncian yang dilakukan terlalu kuat

14

Page 15: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

sehingga lawan berhenti bernafas sesaat.Orang tersebut segera memerlukan

pertolongan darurat di tempat.

B. Sistem Energi

10 to 45 seconds 10-45 detik Anaerobic Anaerobik ATP + CP + Muscle

glycogen ATP + CP + Otot glikogen

45 to 120 seconds 45-120 detik Anaerobic, Lactic Anaerobik, laktat

Muscle glycogen Glikogen otot

120 to 240 seconds 120-240 detik Aerobic + Anaerobic Aerobik +

anaerobik Muscle glycogen + lactic acid Otot glikogen + asam laktat

240 to 600 seconds 240-600 detik Aerobic Aerobik Muscle glycogen +

fatty acids Otot glikogen + asam lemak

Proses Aerobik Dan Proses Anaerobik

Dalam pembentukan energi, terdapat dua macam proses yang dapat

ditempuh, yaitu proses aerobik, proses yang memerlukan oksigen; dan

proses anaerobik, proses yang tidak memerlukan oksigen. Pada proses

aerobik terjadi proses pembakaran yang sempuma. Atom hidrogen dioksidasi

menjadi HzO dan atom karbon dioksidasi menjadi COz. Sisa metabolisme

tersebut dikeIuarkan dari tubuh melalui proses pernapasan.

Energi yang diperoIeh dari proses aerobik ini tidak dapat langsung

digunakan otot sebagai sumber energi untuk mengerut. Energi tersebut

dengan proses lebih lanjut digunakan untuk sintesis ATP (adenosine

triphosphate) dan senyawa-senyawa berenergi tinggi yang lain. Senyawa-

senyawa tersebut merupakan senyawa yang dapat menyimpan energi dalam

jumlah yang besar. Proses pemecahannya yang tidak memerIukan oksigen

dengan menghasilkan energi yang besar itu merupakan proses anaerobik.

15

Page 16: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Energi yang dihasilkan dari pemecahan ATP ini dapat digunakan sebagai

sumber energi untuk mengerut oleh otot (2,3). Proses aerobik dan proses

anaerobik tersebut dalam tubuh selalu terjadi bersama-sama dan berurutan.

Hanya berbeda intensitasnya pada jenis dan tahap kerja tertentu. Pada kerja

berat yang hanya berlangsung beberapa detik saja, dan pada permulaan kerja

pada umumnya, proses anaerobik lebih menonjol dari pada proses aerobik.

Pada keadaan kerja tersebut, sistem kardiopulmonal belum bekerja dengan

kapasitas yang diperlukan.Untuk penyesuaiannya, diperlukan waktu.Dengan

demikian oksigen yang tersedia tidak mencukupi. Maka keperluan akan

energi terutama dicukupi dengan proses anaerobik.

Pada keadaan kerja tersebut terdapat “hutang” oksigen. “Hutang” ini

akan dibayar sesudah berhenti bekerja, sehingga orang sesudah berhenti

bekerja masih terengah-engah dan denyut jantungnya masih cepat. Bila

pekerjaan diteruskan dengan taraf kerja yang tetap, refleks-refleks tubuh

akan mengatur fungsi sistem kardiopulmonal untuk mencukupi jumlah

oksigen yang diperlukan, sehingga dicapai kerja steady-state. Pada kerja

steady-state ini jumlah oksigen yang diperlukan tetap jumlahnya dari waktu

ke waktu (2,3). Bila taraf kerja ditingkatkan lagi dengan menambah beban

kerja, pada saat ditingkatkan tersebut terjadi “hutang” oksigen lagi dan

kembaIi proses anaerobik lebih menonjoI. Dan bila taraf kerja dipertahankan

lagi pada taraf yang baru ini, akan terjadi lagi kerja steady-state tetapi pada

taraf yang lebih tinggi. Jumlah oksigen yang diperlukan pada taraf kerja

yang lebih tinggi ini juga lebih besar. Bila taraf kerja dinaikkan secara

bertahap demikian dengan setiap kali menambah beban kerja, suatu saat

seluruh kapasitas sistem kardiopulmonal terpaksa dikerahkan untuk

memenuhi keperluan akan oksigen. Dalam hal demikian berarti kapasitas

aerobik maksimal telah dicapai.Bila beban kerja dinaikkan lagi, tubuh tidak

dapat lagi menambah persediaan oksigen. Maka kembali proses anaerobik

akan lebih menonjol daripada proses aerobik. Taraf kerja demikian tidak

16

Page 17: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

boleh dipertahankan dalam waktu yang cukup lama (beberapa menit) karena

persediaan tenaga dalam tubuh akan habis dan orangnya mengalami

exhaustion (2). Proses anaerobik merupakan proses oksidasi yang tidak

sempurna.

Salah satu sisametabolismenya ialah asam Iaktat. Maka biIa proses

anaerobik meningkat, kadar asam laktat darah juga meningkat.

C. Sistem Energi Yang Digunakan

1. ATP-PC dan LA

Pada sistim ini oksigen dibawa darah masuk ke dalam setiap sel dan di

dalam mitochondria bersama asam pinupat yang diproduksi saat rsepirasi

aerobick.Hasil akhir dari reaksi tersebut adalah karbondioksida, air, dan

energi yang kemudian disimpan dalam bentuk ATP agar pada saat latihan

energi dapat digunakan.

2. ATP-PC

Konferensi molelul ADP menjadi ATP (dengan pendekatan fosfat

yang ketiga).Energi yang diambil untuk reaksi ini dapat dikatakan disimpan

dalam bentuk ATP.Zat inilah yang dapat dengan mudah disimpan dalam

semua sel. Ketika energi yang dibutuhkan, terjadi reaksi yang mengubah

kembali ATP menjadi ADP, reaksi ini melepaskan energi yang disimpan

untuk melakukan kegiatan dalam teknik-teknik pada gulat.

3. LACTAT ACID-OKSIGEN

Pada keadaan normal ini dikuti oleh respirasi aerobik yang mengurai

asam laktat tersebut dengan menggunakan oksigen.Penggunaan ini banyak

menghasilkan energi. Pada kondisi abnormal proses tersebut tidak segera

diikuti oleh respirasi aerobik dalam aktivitas jogging menghasilkan asam

laktat yang menyebabkan kram otot dan di sini membutuhkan oksigen lebih

lambat, tetapi asam laktat tetap membentuk secara perlahan.

17

Page 18: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

4. OKSIGEN

Tipe respirasi internal hanya dapat terjadi bila tersedia oksigen bebas

yang dihirup ke dalam tubuh, melalui respirasi ini sebagian besar makhluk

hidup memperoleh energi yang berlimpah sehingga energi tersebut dapat

digunakan untuk melakukan aktivitas fisik.

18

Page 19: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pegulat Sumo zaman dahulu kala menjatuhkan lawannya tanpa senjata.Hal

ini menginspirasikan teknik-teknik bela diri jujutsu.Sumo pada awalnya hanya

dinikmati kaum aristokrat sebagai ritual atau upacara keagamaan pada zaman

Heian (abad ke-8 hingga abad ke-12).

Pada perkembangannya, Jepang memasuki masa-masa perang di mana

kaum aristokrat digeser kedudukannya oleh kaum militer.Demikian pula olahraga

yang sebelumnya hanya dijadikan hiburan, oleh kaum militer dijadikan untuk

latihan para tentara. Pada masa inilah teknik jujutsu dikembangkan di medan

pertempuran. Para prajurit bertempur tanpa senjata atau dengan senjata pendek.

Teknik menjatuhkan lawan atau melumpuhkan lawan inilah yang dikenal dengan

nama jujutsu.

Pada zaman Edo (abad ke-17 hingga abad ke-19) di mana keadaan Jepang

relatif aman, jujutsu dikembangkan menjadi seni bela diri untuk melatih tubuh

bagi masyarakat kelas ksatria. Gaya-gaya jujutsu yang berbeda-beda mulai

muncul, antara lain Takenouchi, Susumihozan, Araki, Sekiguchi, Kito, dan

Tenjinshin'yo.

Awal mula Judo

Jigoro Kano menambahkan gayanya sendiri pada banyak cabang jujutsu

yang ia pelajari pada masa itu (termasuk Tenjinshiyo dan Kito). Pada tahun 1882

ia mendirikan sebuah Dojo di Tokyo yang ia sebut Kodokan Judo. Dojo pertama

ini didirikan di kuil Eisho ji, dengan jumlah murid sembilan orang.

Tujuan utama jujutsu adalah penguasaan teknik menyerang dan

bertahan.Kano mengadaptasi tujuan ini, tapi lebih mengutamakan sistem

pengajaran dan pembelajaran.Ia mengembangkan tiga target spesifik untuk judo:

19

Page 20: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

latihan fisik, pengembangan mental / roh, dan kompetisi di pertandingan-

pertandingan.

Perbedaan Judo dan Jujutsu

Terjemahan harafiah dari kata 'judo' adalah 'cara yang halus'.'Cara' atau

'jalan' yang dimaksud disini memiliki arti konotasi secara etika dan filosofis.

Kano mengungkapkan konsep filosofinya dengan dua frase, "Seiryoku Zen'yo"

(penggunaan energi secara efisien) dan "Jita Kyoei" (keuntungan bagi diri sendiri

dan orang lain). Meskipun disebut halus, namun sebenarnya judo merupakan

kombinasi dari teknik-teknik keras dan lembut, maka dari itu judo dapat pula

diartikan sebagai 'cara yang lentur'.

Jujutsu, pada sisi yang lain, memiliki terjemahan harafiah 'kemampuan

yang halus'.Latihan jujutsu dipusatkan pada cara-cara (kata) tertentu dan formal,

sedangkan judo menekankan pada latihan bebas teknik tertentu dalam

perkelahian bebas (randori).Hal ini membuat pelatihan judo berjalan lebih

dinamis.

Para kontestan jujutsu menggunakan seragam yang relatif berat

(hakama).Para praktisi awal judo menggunakan semacam celana pendek, namun

tidak lama kemudian mereka lebih memilih menggunakan busana Barat yang

dinilai lebih memiliki keunggulan fungsi dan mengijinkan pergerakan yang lebih

bebas.Seragam modern judo (judogi) dikembangkan pada tahun 1907.

Teknik-teknik jujutsu, selain teknik dasar seperti melempar dan menahan,

menggunakan pukulan, tendangan, bahkan menggunakan senjata pendek. Pada

sisi lain, judo menghindari tendangan dan pukulan-pukulan yang berbahaya, dan

lebih dipusatkan pada teknik membanting yang terorganisir dan teknik bertahan.

20

Page 21: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

B. Saran

1. Dalam mengerjakan makalah ini harus benar-benar teliti agar tidak terjadi

kesalahan.

2. Carilah sumber referensi yang memang mendukung dengan pembahasan

yang anda cari.

21

Page 22: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

DAFTAR PUSTAKA

:http://www.ponxviii-

riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=179&Itemid=119 date

modified : 12/30/2010 12 :19 pm

http://wapedia.mobi/id/Judo?t=4. Date modified : 12/30/2010 12:20 pm

http://www.judotrisakti.net78.net/1_13_SEJARAH-JUDO.html date modified :

12/30/2010 12:30 pm

22

Page 23: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

ANALISIS SISTEM ENERGI PADA OLAHRAGA JUDO

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Judo

MAKALAH

2.L

Oleh :

1. ADI DWIMARDANI (2124090013)2. DUDUNG RAHMATILAH (2124090122)3. ESA ABDURAHMAN (2124090151)4. HENDRIK GUMILAR(2124090)5. WIGA PRAYOGI(2124090)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN

OLAHRAGA DAN REKREASI

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2011

23

Page 24: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan petunjuknNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjudul”ANALISIS SISTEM ENERGI PADA OLAHRAGA

JUDO”.Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjunan kita Muhammad

SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya yang telah memberikan jalan penerang

sampai akhir jaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat

penyelesaian tugas Mata Kuliah JUDO pada FKIP Pendidikan Jasmani Kesehatan

Olahraga dan rekreasi Universitas Galuh Ciamis.Dalam penulisan makalah ini penulis

tak luput dari berbagai kesulitan, untuk itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan

dan penyajian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Keadaan ini semata-mata

karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis, sehingga penulis

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan dan

dorongan moril dari berbagai pihak, baik secara langsung mupun tidak langsung.

Maka sudah sepantasnya apabila pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus kepada:

1. Bpk. , selaku dosen pengampu mata kuliah JUDO.

2. Bapak H. Yat Rospita Brata, Drs., M. SI, selaku Dekan FKIP UNIGAL Ciamis

3. Bapak Prof. Dr. H. S Koswara, selaku rektor Universitas Galuh Ciamis

4. Rekan-rekan dan sahabat penulis, yang telah membrikan motivasi dan bantuannya

5. Semua pihak yang membantu terselsaikannya makalah ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu prsatu.

24ii

Page 25: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka lakukan

mndapat ridha dan balasan dari Allah SWT.Amin.Penulis berharap semoga penulisan

makalah ini bermanfaat dan menjadi pendorong bagi dunia pendidikan dan

pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Ciamis, Mei 2011

Penulis

25iii

Page 26: Analisis Sistem Energi Pada Olahraga Judo

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Judo Dan Perkembangannya....................................................... 2

B. Sistem Energi............................................................................... 15

C. Sistem Energi Yang Digunakan.................................................. 17

ABAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Ksimpulan................................................................................... 19

B. Saran............................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA

26iv