Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pelabuhan indonesia iii...
-
Upload
syauqi-rahmat-firdaus -
Category
Engineering
-
view
323 -
download
6
Embed Size (px)
Transcript of Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pelabuhan indonesia iii...

ANALISIS SIMULASI TEGANGAN TWIST LOCK RUBBERTIRED GANTRY CRANE (RTGC) PT. PELABUHAN INDONESIAIII BANJARMASIN KAPASITAS 35 TON DENGAN SOFTWARE
AUTODESK INVENTOR 2016
PROPOSALMETODE PENELITIAN
(HMKK 538)
Disusun Oleh:
Nama : SYAUQI RAHMAT FIRDAUSNIM : H1F114086
PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2 0 1 6

TERIMA KASIH KEPADA
Wakil Rektor BidangPerencanaan, Kerjasama dan
Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi FirmanulArifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Syauqi Rahmat Firdaus
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE.,M.Si
Wakil Rektor BidangKemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum danKeuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
Rektor Universitas LambungMangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T Yang Maha Pengasih dan
Penyayang yang telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya lah sehingga saya
sebagai penulis dapat menyelesaikan proposal tugas metode penelitian yang
berjudul “Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Twist Lock Rubber Tired
Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 35 Ton Dengan Menggunakan Software
Autodesk Inventor 2016”.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya penelitian ini, khususnya :
1. Keluarga saya yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
2. Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., S.T., M.Kes. selaku dosen mata
kuliah metode penelitian.
3. Ibu Agustina Hotma Uli Tumanggor S.T., M. Eng. Selaku dosen mata kuliah
metode penelitian
4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin FT Unlam
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya
apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sangatlah saya harapkan demi
kemajuan bersama.
Semoga proposal tugas akhir ini dapat berguna bagi rekan-rekan mahasiswa
serta para pembaca terutama diri saya pribadi.
Banjarbaru, Oktober 2016
Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... iKATA PENGANTAR ...................................................................................... iiDAFTAR ISI ................................................................................................... iiiDAFTAR TABEL ............................................................................................ ivDAFTAR GAMBAR........................................................................................ vDAFTAR PERSAMAAN ................................................................................. viDAFTAR SIMBOL ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah ...................................................................... 2
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................ 4
2.2. Pesawat Angkat (Crane) .......................................................... 6
2.3. Rubber Tired Gantry Crane (RTGC)......................................... 8
2.4 Komponen Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) ..................... 8
2.5. Twist Lock Rubber Tyred Gantry Crane Kapasitas 35 Ton....... 9
2.6. Tegangan Geser ...................................................................... 10
2.7. Momen Lentur.......................................................................... 11
2.8. Momen Inersia ......................................................................... 11
2.9. Momen Bending ....................................................................... 12
2.10. Lingkaran Mohr ....................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian........................................................................ 14
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................... 14

iii
3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 14
3.4 Diagram Alir Penelitian ............................................................. 15
3.5 Tahapan Penelitian ................................................................... 16
3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian.................................. 17
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian............................................... 17

v
DAFTAR GAMBAR
2.1 Rubber Tyred Gantry Crane yang Terdapat pada PT. PelabuhanIndonesia III Cabang Banjarmasin ......................................................... 8
2.2 Spreader pada Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) ............................. 9
2.3 Komponen Twist Lock............................................................................ 10
3.1 Diagram Alir Metode Penelitian.............................................................. 15

vi
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan Hal
............................................................................................................ 10
M = R1x – P1(x-a) – P2(x-b) ........................................................................... 11
............................................................................................... 12
........................................................... 13
........................................................... 13

vii
DAFTAR SIMBOL
Simbol Arti Satuan
Tegangan normal N/m2
F Gaya N
A
L
I
g
Luas Permukaan
Panjang batang
Momen Inersia
Tegangan geser
m2
m
m4
kPa

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusia terhadap alat yang mampu meringangkan beban
manusia untuk memindahkan benda yang cukup berat dari suatu tempat ke
tempat yang lain baik jauh maupun dekat sangatlah diperlukan. Seiring
perkembangan jaman, manusia memiliki berbagai cara untuk meringankan
pekerjaannya dalam hal mengangkat dan menarik benda yang cukup berat
dan banyak tersebut.
Pelabuhan adalah salah satu infrastruktur penunjang transportasi laut
yang merupakan pintu gerbang keluar masuk barang dan penumpang. Fungsi
dan peran pelabuhan sangat penting dalam mendukung sistem transportasi
untuk pengembangan suatu wilayah. Terminal kontainer adalah salah satu
fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk proses bongkar muat barang dalam
kontainer. Lamanya proses penumpukan kontainer bergantung pada beberapa
faktor, salah satunya adalah kualitas dan kuantitas peralatan yang ada
(Maslufi, Andita Yoggi 2012).
Rubber tyred gantry crane (RTGC) adalah suatu alat angkat angkut
yang berfungsi untuk memindahkan kontainer dari head truck ke terminal
kontainer atau sebaliknya, sebagai pengatur tumpukan susunan kontainer.
Ada beberapa manufacturing pembuat Rubber Tired Gantry Crane (RTGC),
salah satunya adalah dari Jepang yaitu Mitsubishi Heavy Industries seperti
yang terpasang di PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin.

2
Twist lock adalah komponen terpenting yang berada pada Rubber
Tired Gantry Crane (RTGC). Komponen ini terletak pada ke empat sudut
spreader. Twist lock berfungsi untuk mengunci peti kemas pada saat
pengangkatan dan beban peti kemas akan didistribusikan secara merata.
Pada penelitian ini yang akan dibahas yaitu hasil perhitungan dan
simulasi distribusi tegangan dengan variasi pembebanan yang terjadi pada
twist lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) milik PT. Pelabuhan Indonesia
III cabang Banjarmasin.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini
diantaranya adalah bagaimana hasil simulasi dan pengaruh variasi
pembebanan terhadap besar nilai distribusi tegangan yang terjadi pada twist
lock menggunakan Software Autodesk Inventor 2016.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian kali ini adalah antara lain sebagai
berikut :
a. Penelitian ini dilakukan di PT. Pelabuhan Indonesia III cabang Banjarmasin
b. Pada penelitian ini hanya menghitung distribusi tegangan yang bekerja pada
komponen twist lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) kapasitas angkat
35 Ton di PT. Pelabuhan Indonesia III cabang Banjarmasin.
c. Penelitian ini hanya disimulasikan menggunakan Software Autodesk
Inventor 2016.

3
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghitung nilai distribusi
tegangan pada twist lock dengan variasi pembebanan kemudian
mensimulasikannya menggunakan software Autodesk Inventor 2016.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagi mahasiswa
1) Mendapatkan pemahaman dan pengalaman yang didapatkan
langsung dari lapangan yang bisa menjadikan mahasiswa memiliki
ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang konstruksi dan alat berat.
2) Mampu menganalisa gaya tegangan yang terjadi pada twist lock saat
melakukan pengangkatan beban dengan menggunakan perhitungan
dan simulasi dengan software Autodesk Inventor 2016.
b. Bagi program studi teknik mesin
1) Sebagai bahan studi dalam pembelajaran terutama di konsentrasi
konstruksi dan alat berat, sehingga mahasiswa nantinya dapat
mengetahui permasalahan di lapangan kerja yang sesungguhnya.
c. Bagi perusahaan atau instasi yang terkait
1) Sebagai bahan rujukan bagi PT. Pelabuhan Indonesia III cabang
Banjarmasin untuk pengembangan rencana pengujian beban dan
pengujian lapangan melalui perhitungan dan simulasi dengan
menggunakan software Autodesk Inventor 2016.

4
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Menganalisa struktur pada girder overhead crane t-32-01 swl 30 ton
dan simulasi menggunakan software Autodesk Inventor 2015. Berdasarkan
hasil perhitungan teoritis menggunakan teori castigliano dan simulasi dengan
autodesk inventor 2014 yang dilakukan. Defleksi yang diizinkan pada
overhead crane t-32-01 SWL 30 Ton milik PT. Pertamina (Persero) Refinery
Unit V Balikpapan adalah 23,75 mm. Pada hasil perhitungan teoritis dan
simulasi didapatkan nilai defleksi yang lebih kecil dibandingkan defleksi yang
di izinkan, sehingga girder masih aman untuk mengangkat beban baik pada
kurang dari 100% SWL, 100% SWL dan 125% SWL. (Jefriansyah, 2014)
Perhitungan dan simulasi tegangan twist lock pada Rubber Tyred
Gantry Crane kapasitas angkat 40 ton dengan menggunakan software MSC.
Visual nastran desktop 2004. Berdasarkan hasil perbandingan perhitungan
teoritis dengan hasil simulasi didapatkan nilai tegangan Von Mises teoritis
yang merupakan tegangan Von Mises yang diizinkan, yaitu sebesar 2,96 x 105
kPa, sedangkan tegangan Von Mises hasil simulasi merupakan tegangan
kerja yang diperoleh, yaitu sebesar 8,92 x 105 kPa. Tegangan kerja yang lebih
besar daripada tegangan yang diizinkan, ini mengindikasikan bahwa twist lock
mengalami kegagalan kerja atau kerusakan pada saat mengangkat peti
kemas. Kerusakan yang terjadi pada twist lock adalah berupa bending
(melengkung), persen galat yang sangat besar (66,82%) terjadi pada
pembebanan. (Fadly Ahmad, 2009).

5
Pemanfaatan rugi daya pada rubber tyred gantry crane saat proses
bongkar muat di PT. Terminal peti kemas Surabaya. Dalam operasinya, RTG
crane dapat mengangkut beban kontainer berkisar 36 sampai 40 ton dengan
kebutuhan listrik rata-rata 300-500 kW yang disuplay dari generator listrik.
Kecepatan RTG crane dalam memindahkan kontainer bergantung pada
spesifikasi motor listrik yang digunakan. RTG crane menggunakan spesifikasi
motor AC. Selain itu RTG crane banyak melakukan gerak mekanik naik dan
turun untuk proses bongkar muat. Gerakan naik turun tersebut terkadang
mengangkat kontainer dan tidak. Saat mengangkat kontainer dengan berat
berkisar 36 sampai 40 ton, kerja motor listrik menjadi besar, sedangkan saat
menurunkan kontainer hanya dibutuhkan daya pengereman yang sesuai agar
kontainer aman diletakkan pada tempatnya. (Maslufi, Andita Yoggi, 2012).
Meneliti desain overhead crane dengan girder ganda, pada studi
kasus crane dengan kapasitas 35 ton dan panjang bentang 13 m telah
dilakukan. Pada tahap awal dari studi kasus, perhitungan desain konvensional
yang diusulkan oleh aturan metode elemen hingga dan standar DIN dilakukan
untuk memverifikasi tingkat stress dan defleksi. Desain derek dimodelkan
menggunakan solid dan surfaces. Metode elemen hingga dengan elemen
shell segiempat tetrahedral dan 4-node yang dihasilkan dari model solid dan
shell, masing-masing. Setelah perbandingan analisis elemen hingga,
perhitungan konvensional dan kinerja crane yang ada, analisis dengan
elemen shell kuadrat ditemukan untuk memberikan hasil yang paling realistis.
Sebagai hasil dari penelitian tersebut, metode optimasi desain untuk overhead
derek dapat diusulkan. (C. Alkin, C. E. Imrak, H. Kocabas, 2005).

6
2.2. Pesawat Angkat (Crane)
Crane atau pesawat angkat didefinisikan sebagai peralatan yang
digunakan untuk memindahkan dan mengangkat muatan baik bahan atau
barang atau orang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang
ditentukan. Dalam dunia industri, crane memiliki fungsi yang penting yaitu
sebagai sarana angkat-angkut semua aktifitas, termasuk keperluan logistik,
material keperluan operasi, suku cadang, instalasi fasilitas baru, perbaikan,
transportasi karyawan dll.
Mengingat fungsi, resiko kecelakaan, nilai barang yang dipindahkan
dan juga bahaya lanjutan akibat kecelakaan yang mungkin terjadi, maka
crane harus diperiksa, dirawat, diperbaiki dan dievaluasi agar senantiasa
dapat dioperasikan secara aman sesuai code, standard dan spesifikasi yang
berlaku secara internasional dan juga sesuai dengan peraturan wilayah atau
negara setempat. Dan untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang baik, maka
adanya tenaga ahli yang berkompeten dan pengalaman yang memadai
menjadi sangat dibutuhkan. Tugas penting untuk memberikan penilaian atas
kelayakan crane akan diamanatkan.
Jenis crane yang umum dipergunakan, meliputi :
a. Pedestal Crane, umumnya dipergunakan di platform, dimana crane
bearing duduk menetap pada pipa pedestal.
b. Tower Crane, umumnya dipakai didarat, walaupun beberapa
diantaranya ada pula yang diinstal di offshore. Crane jenis ini duduk
pada kaki rangka (tower) dan tidak ada gerakan boom naik-turun.
c. Mobile Crane, umumnya dipakai didarat, walaupun beberapa
diantaranya ada pula yang diinstall di offshore. Sesuai namanya crane

7
ini dapat mobile atau berpindah tempat dengan menggunakan atau
roda yang dimilikinya.
d. Truck Crane, mirip dengan mobile crane hanya saja kendaraan yang
dipergunakannya adalah jenis truck, dan crane didudukkan pada
kerangka yang diinstall pada chasis truck.
e. Overhead Crane, memiliki girder yang memungkinkan trolly bergerak
horizontal kesatu arah dan juga memiliki lintasan rel yang
memungkinkan bergeraknya girder ke arah horizontal tegak lurus
gerakan trolly.
f. Gantry Crane, mirip dengan overhead crane, hanya saja relnya ada
dibawah yang menyangga rangka kaki dari pemegang horizontal
girder. Crane jenis ini banyak ditemui dibengkel-bengkel besar
semacam galangan kapal, pelabuhan dll.
g. Semi Gantry Crane, adalah gabungan antara overhead dan gantry
crane
h. Wall Crane, umumnya dipasang didinding atau tiang. Dengan gerak
yang lebih terbatas, umunya digunakan untuk keperluan bengkel kecil.
i. Floating Crane, adalah sebutan umum crane dimana rotating
superstructure, power plant, operating machinery, dan boom dipasang
pada barge atau pontoon.

8
2.3. Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC)
Gambar 2.1 Rubber Tyred Gantry CraneSumber : (Suryadi, 2014)
Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) adalah suatu alat berat yang
digunakan untuk memindahkan box kontainer dari trailer ke penampung
kontainer sementara atau sebaliknya. RTG bekerja dengan control oleh
sebuah PLC (Programmable Logic Controller) untuk mengatur keseluruhan
sistem pengoperasian dari RTG.
2.4 Komponen Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC)
RTGC dapat dikelompokkan kedalam beberapa komponen, antara lain:
a. Engine dan Control Source
Engine room dan control source berada pada bagian samping dari
RTGC. Dalam pengoperasian alat RTGC, terlebih dahulu mesin
dinyalakan pada engine panel dan mesin akan berjalan idle speed.
b. Hoist
Hoist digunakan untuk menaik turunkan kontainer yang akan
dipindahkan.

9
c. Trolley
Trolley berfungsi untuk menggerakkan hoist dan memindahkan kontainer
kedepan dan belakang.
d. Gantry
Gantry berfungsi untuk memindah posisi RTGC ke tiap-tiap blok
penampungan dari kontainer.
e. Spreader
Spreader digunakan untuk menempelkan dan mengunci kontainer yang
akan dipindahkan ketempat lain.
Gambar 2.2 Spreader pada Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC)Sumber : (Suryadi, 2014)
2.5 Twist Lock Rubber Tyred Gantry Crane Kapasitas 35 Ton
Twist lock merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk
mengunci kontainer dan berjumlah empat buah yang berada di setiap sudut
spreader. Twist lock menggunakan sensor proximity (proximity switch).
Sensor proximity (proximity switch) adalah alat pendeteksi yang bekerja
berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah

10
mendeteksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1
mm sampai beberapa centimeter saja sesuai type sensor yang digunakan.
Proximity tidak memberikan informasi tentang kuantitas logam seperti
jenis logam, ketebalan, jarak, suhu. Jadi hanya "ada atau tidak ada" logam.
Juga sama untuk non logam. Proximity untuk logam biasanya dengan
"inductive proximity" sedangkan untuk non logam dengan "capacitive
proximity".
Gambar 2.3 Komponen Twist LockSumber : (Suryadi, 2014)
2.6 Tegangan Geser
Tegangan geser ditunjukkan jika suatu gaya yang sama dan
berlawanan arah P bekerja pada pada dua buah plat datar yang direkatkan
satu sama lain dengan suatu chemical adhesive, maka dikatakan bahwa plat
mengalami gaya geser. Gaya geser dianggap terdistribusi merata melintang
bidang kontak. Besar gaya geser dihitung dari persamaan :
= …………………………………………………...(2.1)
Dimana :

11
= Tegangan geser (N/m2)
P = Resultan internal gaya geser (N)
A = Luas permukaan (m²)
2.7 Momen Lentur
Apabila sebuah balok dibebani oleh beberapa buah gaya atau kopel
maka akan tercipta sejumlah tegangan dan regangan internal. Untuk
menentukan berbagai tegangan dan regangan tersebut, harus dicari terlebih
dahulu gaya internal (internal forces) dan kopel internal yang bekerja pada
penampang balok. Gaya internal yang bekerja pada penampang-penampang
balok diantaranya momen lentur M. (Mulyati, ST., MT, 2009).
ΣM =0
ΣMo = M - R1x + P1 (x-a) + P2 (x-b) = 0
atau M = R1x – P1(x-a) – P2(x-b)……………………………………………..(2.2)
2.8 Momen Inersia
Pendekatan untuk menentukan momen inersia dari suatu luasan
dapat diperoleh dengan membagi luas total menjadi luasan komponen
tertentu dengan menggunakan ² dan ². Momen inersia dari luasan
total adalah sama dengan jumlah momen inersia dari komponen luas. Ini
akan menghasilkan nilai pendekatan momen inersia dengan tingkat akurasi
sebagai fungsi dari ukuran yang dipilih pada luasan komponen. Semakin
kecil ukuran luasan komponen yang digunakan maka akan semakin tinggi
tingkat akuransinya (Ach. Muhib Zainuri, 2008).

12
2.9 Momen Bending
Untuk keperluan analisis dan desain balok , perlu bekerja dengan
hubungan di antara teegangan bending, momen bending, dan sifat-sifat
geometris penampang. Pada pekerjaan analisis, tegangan telah ditentukan,
sedangkan pada pekerjaan desain tegangan ijin digunakan untuk
menentukan material. Keduanya menggunakan dasar hubungan yang sama,
yang disebut rumus lentur (Ach. Muhib Zainuri, ST, 2008).
Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan tegangan adalah :
= . ……………………………………………………………………….(2.3)
Dimana :
Ml = Momen lentur (N.m)
Ix = Momen Inersia terhadap sumbu netral (m4)
c = Jarak dari sumbu netral ke segmen terluar (m)
2.10 Lingkaran Mohr
Lingkaran Mohr diperkenalkan oleh seorang insinyur Jerman, Otto
Mohr (1835-1913). Lingkaran ini digunakan untuk melukis transformasi
tegangan maupun regangan, baik untuk persoalan-persoalan tiga dimensi
maupun dua dimensi. Yang perlu dicatat adalah bahwa perputaran sumbu
elemen sebesar q ditunjukkan oleh perputaran sumbu pada lingkaran Mohr
sebesar 2q, .dan sumbu tegangan geser positif adalah menunjuk ke arah
bawah. Pengukuran dimulai dari titik A, positif bila berlawanan arah jarum
jam, dan negatif bila sebaliknya. Pada bagian ini kita hanya akan membahas
lingkaran Mohr untuk tegangan dan regangan dua dimensi.

13
Keadaan tegangan yang dialami oleh material, baik di dalam struktur
maupun di dalam proses pembentukan logam, sebagai akibat dari gaya-gaya
eksternal yang diterimanya pada umumnya bersifat kompleks atau lebih dari
satu sumbu (multiaksial). Berbagai cara dilakukan untuk mempermudah
penggambaran keadaan tegangan spesifik tersebut. Salah satu metode yang
paling banyak digunakan adalah metode penggambaran keadaan tegangan
dengan menggunakan Diagram Lingkaran Mohr.
Diagram lingkaran Mohr menggambarkan keadaan tegangan pada
suatu elemen fisik dengan menggunakan dua buah sumbu. Sumbu absis
digunakan untuk menggambarkan tegangan-tegangan normal (normal
stress), dan sumbu ordinat digunakan untuk menggambarkan tegangan-
tegangan geser (shear stress) (Syamarianto, 2010).
Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung lingkaran Mohr :
max = + ² + (τxy)²………………………………(2.4)
min = - ² + (τxy)²……………………………….(2.5)
Dimana :
max = Gaya normal maksimum yang bekerja
min = Gaya normal minimum yang bekerja
x = Gaya yang bekerja sepanjang sumbu x
y = Gaya yang bekerja sepanjang sumbu yτxy = Tegangan geser

14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Pengambilan data Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) dilakukan di
PT. Pelabuhan Indonesia III Banjarmasin, sedangkan perhitungan dan simulasi
dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun untuk mempermudah proses pengumpulan data sebagaimana
yang dijelaskan di atas, maka dipergunakan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari :
a. Laptop
b. Perangkat lunak software Autodesk Inventor 2016
2. Bahan
Bahan yang menjadi objek penelitian ini adalah Twist Lock pada
Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) kapasitas angkat 35 Ton yang berada
di PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan
langsung di lapangan dan data-data dari perusahaan atau instansi yang terkait.

15
3.4. Diagram Alir Metode Penelitian
Berikut ini adalah diagram alir metode penelitian analisis perhitungan
dan simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (RGTC) kapasitas
angkat 35 ton.
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian
Selesai
Mulai
Pengolahan Data
Menentukan Objek Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Studi Literatur
Pengumpulan Data- Spesifikasi RTGC- Spesifikasi Twist lock
Perhitungan Distribusi
Tegangan
Simulasi (software
Autodesk Inventor 2016)

16
3.5. Tahapan Penelitian
Tahapan pada penelitian ini yaitu mengumpulkan metode dan juga
teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah mengenai analisis
perhitungan dan simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane
(RGTC), tahapan selanjutnya adalah mencari, memilah, dan mempelajari studi
pustaka yang berkaitan dengan teori-teori dan metode penelitian sehingga
tujuan penelitian dapat tercapai.
Langkah selanjutnya adalah memutuskan metode yang akan digunakan
lalu mengumpulkan teori-teori yang diperlukan, kemudian mengumpulkan data-
data yang ada di lapangan dengan cara pengamatan secara langsung di
lokasi. Data-data yang secara langsung telah dikumpulkan dari lapangan
tersebut kemudian dilakukan analisis serta perhitungan dengan metode-
metode serta teori yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dari analisis serta perhitungan yang telah dilakukan akan diperoleh
suatu kesimpulan mengenai tegangan yang terjadi pada twist lock rubber tired
gantry crane (RGTC) kemudian disimulasikan menggunakan software
Autodesk Inventor 2016.

17
3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian
No Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
1
Tata cara
penulisan
proporsal
2
2
Penyusunan
Proposal
3
3
Penyerahan
Proposal
4
4
Presentasi
Proposal
5
5
Ujian Akhir
Semester
7
7
Pengiriman
Proposal
8
Pengambilan
Data

DAFTAR PUSTAKA
Admaja. 2012. Pesawat angkat. Kerjasafety.blogspot.co.id/2012/01/keselamatan-pesawat-angkat-crane.html. Diakses pada 20 oktober 2016 pukul 21.00WITA
Ahmad, Fadly. 2009. “Simulasi tegangan twist lock pada Rubber Tyred GantryCrane kapasitas angkat 40 ton menggunakan MSC. Visual nastrandesktop 2004”. Fakultas Teknik Usu. Departemen Teknik Mesin. Medan.
Aris Setyowibowo, M.S. Pebruwidodo, “Rigging Plans Heavy Lifting, ProyekPalm Oil Refinery Complex, Pulau Laut 2500 MTPD”, DepartemenIndustrial Plant – DME, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Beer, F. P., Johnston, Jr., E. R., 1996, “Mekanika untuk insinyur: Statika”, Edisikeempat, Terjemahan The Houw Liong, Nainggolan, H., PenerbitErlangga, Jakarta.
Bhandari, V, 2001, “Introduction to Machine Deisgn”, Tata – McGraw HillPublishing Company Ltd., New Delhi.
C. Alkin, C. E. Imrak, H. Kocabas, 2005. “Solid Modelling and Finite ElementAnalyse of Overhead Crane Bridge”. International ConferenceProceedings. Glasgow.
Dan B. Marghitu, 2001, mechanical engineer’s handbook, academic press, USA.
Daryl L.Logan 1992, a first course in the finite element method,PWS publishingcompany,boston,USA
Ervianto. W, (2004), Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta: Andi.
H. S. Ang dan W. H. Tang, Probability Concepts in Engineering Planning andDesign, New York: John Wiley (1985).
Jefriansyah. 2014. “Analisis Struktur Pada Girder Overhead Crane T-32-01 SWL30 Ton”. Fakultas Teknik Unlam, Teknik Mesin. Banjarbaru.
Josko Parunov, Hydrodynamic and Structural Analysis of FPSO Ship, Croatia:Phrlps (2007).
Maslufi, Andita Yoggi. 2012. “Studi Pemanfaatan Rugi Daya Pada Rubber TyredGantry Crane Saat Proses Bongkar Muat Di PT. Terminal Peti KemasSurabaya”. www.digilib.its.ac.id/ITS-paper-42021120001011/21554.html.Diakses pada 21 oktober 2016 pukul 20.00 WITA
Noble Denton 2006, “Guidelines for Lifting Operations by Floating CraneVessels”,Noble Denton International Ltd., Marine and Engineering,Consultans and Surveyors.
Popov, E. P. 1996, Mekanika teknik, edisi kedua, erlangga, Jakarta

Popov, E. P., 1989, “Mekanika Teknik”, Edisi kedua, Terjemahan Tanisan, Z.A.,Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ridha. M, (2011), Analisa Perbandingan Biaya dan waktu Pemakaian AlatBerat Tower Crane dan Mobil Crane pada Proyek Pembangunan RumahSakit Haji Surabaya, Tugas Akhir Institut Teknologi Sepuluh November.
Rochamanhadi, (1985), Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan DenganMenggunakan Alat – Alat Berat, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Rostiyanti, S.F, (2008), Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi Edisi 2, Jakarta: RinekaCipta.
Rudenko, N., 1996, “Mesin Pengangkat”, Edisi kedua, Cetakan ketiga,Terjemahan Foead, Nazar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Susan Hardwood Training Grant, “Crane Safety on Construction Site,Supervision and Management of Crane Operations, AlternativeLifting Methode”, Construction Institute of ASCE.
Susy Fatena Rostiyanti, Ir. Msc. 2002, “Alat Berat untuk Proyek Konstruksi”,Rineka Cipta, Jakarta, Edisi Kedua.
Tam, C. M, Thomas K,L Tong, Wilson K.W Chan, (2001). Genetic Algorithmfor Optimizing Supply Location Around Tower Crane, Journal OfConstruction Engineering And Management, ASCE.
The Betchel Equipment Operations Rigging Departement 2002, “BetchelRigging Handbook”, Betchel Equipment Operations Inc., 2ndEdition, USA.
Verschoof, Ing. J. 2002. Cranes ( Design, Practice And Maintenance).London: Professional Engineering Publishing.
Wilopo. D, (2009). Metode Konstruksi dan Alat – Alat Berat, Jakarta :Universitas Indonesia.
Winanda, L.A.R, (2007), Optimasi Lokasi Tower Crane Terhadap LayananDengan Pendekatan Algoritma Genetika, Jurnal Teknik Sipil,Institusi Teknologi Nasional Malang.
Y. A. N. Wahyudi, “Analisis Fatigue pada Crane Pedestal Floating ProductionStorage And Offloading (FPSO) Belanak”, Tugas Akhir JurusanTeknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya(2009).