ANALISIS SIKAP NASABAH PE RUM PEGADAIAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/7988/2/011334124_Full.pdf1...
Transcript of ANALISIS SIKAP NASABAH PE RUM PEGADAIAN TERHADAP …repository.usd.ac.id/7988/2/011334124_Full.pdf1...
1
ANALISIS SIKAP NASABAH PERUM PEGADAIAN TERHADAP PELAYANAN JASA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN,
JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN
Studi Kasus Pada Perum Pegadaian Cabang Pandangan – Rembang Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: Yohanes Iman Santoso
011334124
PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”Hidup: temukan yang baru dalam hidupmu, amati, berikan
apresiasi, pelajari, dan berikan evaluasi”
_By: Jisso
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Yesus Kristus
Dan Bunda Maria
Bapak dan Ibuku
Kakak-kakakku
Adikku Egin
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tida
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Agustus 2008
Penulis
Yohanes Iman Santoso
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP NASABAH PERUM PEGADAIAN TERHADAP PELAYANAN JASA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS
PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN
Studi Kasus Pada Perum Pegadaian Cabang Pandangan-Rembang Jawa Tengah
Yohanes Iman Santoso 011334124
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Sikap nasabah terhadappelayanan jasa pegadaian ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) Sikap nasabah terhadappelayanan jasa pegadaian ditinjau dari jenis pekerjaan; dan (3) Sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari tingkat pendapatan. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah perum pegadaian cabangPandangan-Rembang yang berjumlah 425 orang, yang terdiri dari 111 nasabah yang menggunakan jasa makelar dan 110 yang tidak menggunakan jasa makelar. Sampel penelitian ini sebanyak 110 nasabah yang tidak menggunakan jasa makelar.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2007. Teknik pengumpulan data yang digunakan kuesioner dan wawancara. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga menggunakan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari tingkat pendidikan (F hitung = 1,054 < F tabel = 2,45); (2) Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari jenis pekerjaan (F hitung = 1,246 < F tabel = 2,45); (3) Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari tingkat pendapatan (F hitung = 0,847 < F tabel = 2,45).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE BEHAVIOUR OF PAWSHOP’S CUSTOMERS TOWARDS SERVICES PERCEIVED FROM THE EDUCATION LEVEL,
KINDS OF JOB and INCOME LEVEL
A Case Study at Pawshop, Branch office in Pandangan-Rembang Central Java
Yohanes Iman Santoso 011334124
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
The purposes of the research are to know customers behaviour towards
service of pawshop perceived from: (1) education level; (2) kinds of job; and (3)income level.
The populations of this research were 425 customers of the pawshop branch office in Pandangan-Rembang, consisted of 111 customers using broker’s services and 110 customers who were not willing to accept the broker’s service as thesamples. This research was done in July, 2007. Techniques of data collecting were questionnaire and interview. To reply the first problem, second and third use Anova.
The result of the research indicates that: (1) there isn’t any different behaviour of the customers towards the services of the pawshop perceived from: education level( countF = 1,323 < tablesF = 2,45); (2) kinds of job ( countF = 0,575 < tablesF = 2,45); (3)income level ( countF = 0,658 < tablesF = 2,45).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis memanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi
ini disusun sebagai tugas akhir dalam rangka memenuhi syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana tingkat satu di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
suatu usaha yang maksimal, bimbingan serta bantuan berupa moril, materiil,
maupun pemberian kesempatan dari semua pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak L.Saptono, S.Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang selalu memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis.
4. Bapak S. Widanarto Prijowuntanto, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing
yang penuh sabar, perhatian, pemberi semangat dan rela memberikan
ilmunya.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,
M.SA, yang telah memberikan waktunya untuk menjadi dosen penguji dan
mengkoreksi skripsi penulis.
6. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah
membimbing dan melayani penulis selama kuliah.
7. Mas Agus, Mas Antok, Mbak Agnes dan segenap karyawan Universitas
Sanata Dharma yang selalu memberikan hal-hal baru selama perkuliahan,
terutama bekerja di Lab. Micro Teaching.
8. Bapak dan Ibu, Mbak Hety, Mbak Naning, Mas Herry yang telah memberikan
bantuan baik secara moril dan spiritual kepada penulis
9. Dik Egin yang selalu memberikan kasih sayang dan dorongan kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi.
10. Ibu Rishe yang selalu memberikan semangat dan dorongan moril dalam
penulisan skripsi.
11. Mas Kotex yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
12. Tri Isbudiyono, Koco Negoro, Simon Supada, Agustinus Degei, Iswan
Santoso, Antonius Sunu, Siska dan semua teman-teman PAK C 2001 yang
telah memberi semangat kepada penulis.
13. Banu Gutowo dan Vicentius Andry yang selalu memberi semangat dan
dukungan dalam menulis skripsi, terimakasih atas kerjasamanya di Lab.
Micro Teaching.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan dan
dorongannya.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
untuk itu kritik dan saran-saran yang membangun akan penyusun terima dengan
senang hati guna kesempurnaan penyususunan penelitian di masa yang akan
datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun.
Yogyakarta, Agustus 2008
Penulis
Yohanes Iman Santoso
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL-----------------------------------------------------------------------------i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING---------------------------------------------ii
HALAMAN PENGESAHAN----------------------------------------------------------------iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN--------------------------------------------iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA--------------------------------------v
ABSTRAK---------------------------------------------------------------------------------------vi
ABSTRACT------------------------------------------------------------------------------------vii
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------viii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------xi
DAFTAR LAMPIRAN----------------------------------------------------------------------xvii
BAB I. PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang Masalah----------------------------------------------------------1
B. Batasan Masalah-------------------------------------------------------------------4
C. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------5
D. Tujuan Penelitian------------------------------------------------------------------5
E. Manfaat Penelitian ---------------------------------------------------------------6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA--------------------------------------------------------------7
A. Sikap---------------------------------------------------------------------------------7
1. Pengertian Sikap---------------------------------------------------------------7
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Struktur Sikap------------------------------------------------------------------8
3. Fungsi Sikap--------------------------------------------------------------------9
4. Ciri – ciri Sikap---------------------------------------------------------------11
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan Sikap----------------------------------------------------------13
B. Pelayanan--------------------------------------------------------------------------15
1. Pengertian Pelayanan -------------------------------------------------------15
2. Kualitas Pelayanan jasa-----------------------------------------------------15
3. Bentuk – bentuk Pelayanan-------------------------------------------------19
4. Jenis – jenis Pelayanan------------------------------------------------------20
5. Kelompok Pelayanan Publik----------------------------------------------- 21
6. Dimensi Kualitas Pelayanan----------------------------------------------- 22
C. Jasa---------------------------------------------------------------------------------23
1. Pengertian Jasa---------------------------------------------------------------23
2. Karakteristik Jasa-------------------------------------------------------------24
3. Klasifikasi Jasa---------------------------------------------------------------24
D. Pegadaian--------------------------------------------------------------------------26
1. Pengertian Pegadaian--------------------------------------------------------26
2. Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian------------------------------------- 27
3. Kategori Barang Gadai------------------------------------------------------29
4. Penggolongan Uang Pinjaman --------------------------------------------31
5. Prosedur Penaksiran Barang Gadai----------------------------------------33
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Prosedur Pemberian Kredit Gadai-----------------------------------------35
7. Hak – hak Pemegang Gadai------------------------------------------------36
8. Kewajiban Pemegang Gadai------------------------------------------------36
E. Status Sosial Ekonomi-----------------------------------------------------------36
1. Tingkat Pendidikan --------------------------------------------------------- 37
2. Jenis Pekerjaan--------------------------------------------------------------- 40
3. Tingkat Pendapatan----------------------------------------------------------40
F. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan---------------------------------------- 42
G. Kerangka Teoritik----------------------------------------------------------------42
H. Hipotesisi------------------------------------------------------------------------- 45
BAB III. METODOLOGO PENELITIAN-------------------------------------------------46
A. Jenis Penelitian ------------------------------------------------------------------46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian---------------------------------------------------46
C. Subjek dan Objek Penelitian----------------------------------------------------46
D. Populasi, sampel dan Teknik Sampling---------------------------------------46
1. Populasi----------------------------------------------------------------------- 46
2. Sampel-------------------------------------------------------------------------47
3. Teknik Sampling-------------------------------------------------------------47
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya--------------------------------------48
1. Variabel Penelitian-----------------------------------------------------------48
2. Pengelompokan Variabel----------------------- ----------------------------48
F. Teknik Pengumpulan Data------------------------------------------------------52
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Kuesioner atau Angket----------------------------------------------------- 52
2. Wawancara -------------------------------------------------------------------53
3. Dokumentasi------------------------------------------------------------------53
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian---------------------------------------53
1. Analisis Validitas-------------------------------------------------------------53
2. Hasil Uji Validitas-----------------------------------------------------------54
3. Analisis Reliabilita-----------------------------------------------------------55
4. Hasil Uji Validitas----------------------------------------------------------- 56
H. Uji Prasyarat Analisis------------------------------------------------------------57
1. Uji Normalitas----------------------------------------------------------------57
2. Uji Homogenitas-------------------------------------------------------------57
I. Pengujian Hipotesis--------------------------------------------------------------58
BAB IV. GAMBARAN UMUM
PEGADAIAN PANDANGAN – REMBANG ---------------------------------61
A. Sejarah Berdirinya Pegadaian Pandangan – Rembang ---------------------61
B. Visi dan Misi Pegadaian --------------------------------------------------------64
C. Struktur Organisasi Pegadaian-------------------------------------------------66
D. Kategori Barang Gadai----------------------------------------------------------66
E. Siklus Cara Menggadai Barang dan Siklus Cara
Pengambilan Barang Gadai-----------------------------------------------------69
F. Prosedur Umum Pegadaian-----------------------------------------------------70
G. Hak – hak dan Kewajiban Para pihak-----------------------------------------72
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
H. Berakhirnya Hak Gadai---------------------------------------------------------74
BAB V. PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------------75
A. Deskripsi Data --------------------------------------------------------------------75
1. Variabel Sikap Nasabah terhadap Pelayanan Jasa Pegadaian----------75
2. Variabel Tingkat Pendidikan-----------------------------------------------76
3. Variabel Jenis Pekerjaan----------------------------------------------------77
4. Varabel Tingkat Pendapatan------------------------------------------------78
B. Pengujian Prasyarat Analisis----------------------------------------------------79
1. Pengujian Normalitas--------------------------------------------------------79
2. Pengujian Homogenitas-----------------------------------------------------82
C. Pengujian Hipotesis---------------------------------------------------------------83
1. Pengujian Hipotesis I -------------------------------------------------------83
2. Pengujian Hipotesis II-------------------------------------------------------84
3. Pengujian Hipotesis III------------------------------------------------------84
D. Pembahasan----------------------------------------------------------------------- 85
1. Sikap Nasabah Pegadaian Terhadap Pelayanan Jasa
Ditinjau dari Tingkat Pendidikan ------------------------------------------85
2. Sikap Nasabah Pegadaian Terhadap Pelayanan Jasa89
Ditinjau dari Jenis Pekerjaan------------------------------------------------87
3. Sikap Nasabah Pegadaian Terhadap Pelayanan Jasa
Ditinjau dari Tingkat Pendapatan------------------------------------------89
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN
DAN SARAN-----------------------------------------------------------------------94
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------94
B. Keterbatasan Penelitian----------------------------------------------------------95
C. Saran -------------------------------------------------------------------------------95
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------97
LAMPIRAN------------------------------------------------------------------------------------99
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket kuesioner--------------------------------------------------------------99
Lampiran 2 : Data mentah sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian-------105
Lampiran 3 : Data mentah variabel tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan
tingkat pendapatan.----------------------------------------------------------109
Lampiran 4 : Tabel frekuensi sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian----112
Lampiran 5 : Tabel frekuensi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan
tingkat pendapatan nasabah pegadaian-------------------------------------114
Lampiran 6 : Tabel Reliabilitas dan Validitas--------------------------------------------115
Lampiran 7 : Tabel Normalitas-------------------------------------------------------------116
Lampiran 8 : Tabel Homogenitas-----------------------------------------------------------118
Lampiran 9 : Tabel hasil uji ANOVA-------------------------------------------------------119
Lampiran 10 : Daftar Distribusi Frekuensi------------------------------------------------125
Lampiran 11 : Tabel r------------------------------------------------------------------------135
Lampiran 12 : Surat ijin penelitian---------------------------------------------------------136
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi dewasa ini mempengaruhi pola konsumsi
masyarakat. Konsumsi semakin bervariasi dalam memperoleh dana atau uang
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini cukup relevan karena lingkungan
masyarakat sekarang ini banyak lembaga atau perusahaan yang menawarkan jasa
simpan pinjam. Berbagai faktor yang sering dipertimbangkan oleh konsumen di
dalam mendapatkan pinjaman dana dengan barang jaminan.
Masyarakat mempunyai keinginan yang beraneka ragam dan selalu
berusaha untuk memenuhinya. Pada saat seseorang kekurangan dana untuk
memenuhi kebutuhannya, konsumen tersebut dapat memperolehnya dengan cara
meminjam kepada orang lain ataupun lembaga yang memberikan pinjaman dana.
Kredit memang dapat dijadikan salah satu alternatif ketika seseorang mempunyai
kebutuhan yang harus dipenuhi atau medesak, tetapi tidak mempunyai dana.
Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan hal yang asing bagi
masyarakat kita. Kata kredit tidak saja dikenal oleh masyarakat kota saja, tetapi
juga sudah dikenal di masyarakat pedesaan. Bahkan kredit sebagai jalan terakhir
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Saat ini begitu banyak sumber-sumber kredit yang ada di masyarakat kita
baik perorangan lembaga BUMN maupun lembaga keuangan swasta. Salah satu
lembaga kredit yang dapat mencegah terjeratnya masyarakat dari praktik ijon,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
riba, pegadaian gelap, dan bunga pinjaman yang tidak wajar. Perum pegadaian
sudah banyak menjawab pertanyaan masyarakat luas, bahwa pegadaian menjadi
tumpuan seseorang yang membutuhkan dana mendesak, karena prosedur dan
syarat administrasi untuk memperoleh dana melalui pegadaian cenderung mudah
dan tidak terlalu berbelit-belit. Dengan keadaan seperti ini orang - orang dapat
menjadi nasabah perum pegadaian dengan mudah.
Ada anggapan yang tertanam di sebagian masyarakat bahwa menggadai
barang merupakan hal yang memalukan. Di mata pejabat pemerintahan daerah
terkesan bahwa semakin berkembangnya usaha pegadaian merupakan indikasi
bertambahnya tingkat kemiskinan masyarakat.
Kenyataannya tidak semua masyarakat mempunyai uang tunai, tabungan,
deposito yang siap dipakai, meskipun yang berpenghasilan cukup. Di samping itu
sebagian masyarakat ada yang menginvestasikan dananya dalam bentuk barang
berharga (emas, motor, elektronik dll) baik sebagai perhiasan maupun sebagai
penyangga (bumper). Jika kebutuhan mendesak seperti : hajatan, keluarga sakit,
uang kuliah, gagal panen, tagihan pembayaran terlambat, lonjakan order seketika,
maka diperlukan dana yang jika datang ke bank belum tentu dipenuhi segera.
Dengan barang berharga tersebut masyarakat mempunyai pilihan menjual atau
menggadaikannya ke pegadaian pada saat uang tunai diperlukan.
Nasabah dalam mengambil keputusan untuk memperoleh dana
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka dalam memahami perilaku nasabah
perlu memperhatikan faktor utama yang mempengaruhi, yaitu fakor-faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ekstern ataupun faktor intern. Faktor-faktor ekstern meliputi kebudayaan, kelas
sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Sedang faktor-faktor intern antara lain
motivasi, pengamatan atau persepsi, belajar, kepribadian, kepercayaan dan sikap.
Dari faktor ini penulis menarik untuk mengamati faktor-faktor sikap. Sikap adalah
pernyataan positif atau negatif tentang suatu objek yang mempengaruhi seseorang
untuk berprilaku dalam cara tertentu terhadap objek itu, (Boyd and All,
2000:135). Sikap biasanya memainkan peran utama dalam membentuk perilaku
nasabah.
Perbedaan sikap nasabah disebabkan berbagai faktor, namun peneliti
hanya menggunakan faktor jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat
penghasilan sebagai faktor yang paling dominan, karena tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan dan tingkat penghasilan mempunyai hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dengan tingkat pendidikan
yang berbeda – beda jenis pekerjaan yang bermacam-macam dan penghasilan
yang beraneka ragam maka menimbulkan perbedaan sikap dalam menilai
pelayanan jasa dalam mengadai barang atau mengambil barang gadai. Untuk
tingkat pendidikan yang rendah (sekolah dasar) dan jenis pekerajaan guru dengan
penghasilan yang didapatkan tidak terlalu besar sehingga sikap mereka kurang
begitu antusias memikirkan atribut-atribut yang ditawarkan oleh Perum
Pegadaian. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan jenis
pekerjaan pedagang, PNS, pegawai swasta dengan penghasilan yang didapat
cukup besar, sebaliknya mereka begitu antusias memikirkan atribut-atribut yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ditawarkan oleh perum pegadaian. Dengan adanya perbedaan sikap nasabah
ditinjau dari tinggat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat dapat memberikan
masukan kepada kepala menejer pemasaran untuk mempertahankan kepercayaan
nasabah terhadap jasa yang ditawarkan dengan berbagai atribut pendukungnya
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah atau calon nasabah. Penelitian
tentang perilaku nasabah merupakan usaha untuk mengantisipasi perubahan-
perubah yang terjadi dalam lingkungan pemasaran.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ANALISIS SIKAP NASABAH PERUM PEGADAIAN
TERHADAP PELAYANAN JASA DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN”
Studi khasus pada Perum Pegadaian cabang Pandangan - Rembang
B. Batas Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada maka penulis
membatasi penelitian ini yaitu pada:
1. Nasabah yang diteliti adalah nasabah yang pernah menggadaikan barangnya
di perum pegadaian tanpa melalui jasa makelar.
2. Status sosial yang diteliti adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat
pendapatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan di atas, maka permasalahan yang ada adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Apakah ada perbedaan sikap nasabah Perum Pegadaian terhadap pelayanan
jasa bila ditinjau dari tingkat pendidikan.
2. Apakah ada perbedaan sikap nasabah Perum Pegadian terhadap pelayanan
jasa bila ditinjau dari jenis pekerjaan.
3. Apakah ada perbedaan sikap nassabah Perum Pegadaian terhadap pelayanan
jasa bila ditinjau dari tingkat pendapatan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap nasabah Perum Pagadaian
terhadap pelayanan jasa bila ditinjau dari tingkat pendidikan .
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap nasabah Perum Pegadaian
terhadap pelayanan jasa bila ditinjau dari jenis pekerjaan.
3. Untuk mengatahui apakah ada perbedaan sikap nasabah Perum Pegadaian
terhadap pelayanan jasa bila ditinjau dari tingkat pendapatan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitan ini diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi koleksi
penelitian yang pada akhirnya dapat digunakan untuk proses pembelajaran
sebagai pelengkap teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam penerapan teori yang telah didapat selama kuliah.
3. Bagi Perum Pegadaian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pedoman bagi perusahaan
untuk menghadapi persaingan dalam usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap
1. Pengertian sikap
Sikap merupakan salah satu faktor pendorong dalam diri manusia dan
akhirnya dapat menentukan prilakunya. Seseorang dapat mengatakan bahwa
suatu produk lebih baik dari peda produk yang lain, karena adanya sikap. Sikap
manusia menurut (Muhibbin syah 2002 : 131) adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
(respon fondensy) dengan cara relatif tetap terhadap objek barang, orang, dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif. (Boyd and All 2000 : 131)
menyatakan bahwa sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang suatu
objek yang mempengaruhi seseorang untuk berprilaku dalam cara tertentu
terhadap objek itu. Sedangkan menurut (Phillip kotler dan Gary amstrong, 2001
: 218) yaitu sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan
kecenderungan yang ralatif konsisten dari seseorang atas suatu objek atau
gagasan. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun yang kurang baik
secara konsisten, pernyataan ini dikemukakan oleh (Basu Swastha DH 1985 :
114) jadi. Dapat disimpulkan sikap debitur adalah perasaan positif atau negatif
dari nasabah untuk mendapatkan dana dengan menggadaikan barangnya sebagai
jaminan di perum pegadaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sikap mempunyai peranan yang penting sehingga menjadi titik pusat
strategi pemasaran dan merupakan faktor yang tepat untuk meramalkan
perilaku yang akan datang apabila sikap terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan positif, maka perusahaan dapat mempertahankan serta berusaha agar
konsumen memiliki sikap yang lebih baik. Sebaliknya bila mempunyai sikap
negatif, maka perusahaan harus mempelajari sebab-sebabnya dan berusaha
untuk melakukan sesuatu agar sikap negatif itu menjadi positif. Jadi dengan
mempelajari sikap seseorang diharapkan dapat menentukan apa yang akan dan
harus dilakukan.
2. Struktur sikap
Struktur sikap (Bimo Walgito, 1991:110) Terdiri atas tiga komponen
yang saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif
(affective), dan komponen konatif (conative).
a. Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang
merupakan hal yang negative. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu
positif atau negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Komponen konatif (komponen perilaku atau action component), yaitu
komponen yang berhubungan dengan kecendurungan bertindak terhadap
objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas, yaitu menunjukkan
besar kecilnya kecendurungan bertindak atau berperilaku seseorang
terhadap suatu objek sikap.
3. Fungsi Sikap
Menurut katz (dalam Bimo Walgito, 1991 : 110), sikap mempunyai
emapat fungsi, yaitu:
a.. Fungsi Instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat.
Fungsi ini adalah berkaitan dengan sarana-tujuan. Fungsi manfaat juga
dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan. Orang memandang sejauh
mana objek sikap dapat digunakan sebagai alat dalam rangka penyampaian
tujuan. Bila objek dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya,
maka orang akan bersikap positif terhadap objek tersebut. Demikian
sebaliknya, bila objek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan, maka
orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap yang bersangkutan.
Karena itu fungsi ini juga disebut fungsi manfaat (utility), yaitu sampai
sejauh mana manfaat objek sikap dalam rangka pencapaian tujuan. Fungsi
ini juga disebut sebagai fungsi penyesuaian, karena dengan sikap yang
diambil oleh seseorang, orang akan dapat menyesuaikan diri secara baik
terhadap lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Fungsi Pertahanan Ego.
Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk
mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada
waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau egonya.
Demi untuk mempertahankan egonya orang yang bersangkutan mengambil
sikap tertentu. Misal orang tua mengambil sikap tertentu untuk
mepertahankan egonya dalam keadaan terdesak pada diskusi dengan
anaknya.
c. Fungsi Ekspresi Nilai.
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk
mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan
dirinya, seseorang akan mendapatkan kepuasan. Dengan individu
mengambil sikap tertentu terhadap nilai tertentu, ini menggambarkan system
nilai yang ada pada individu yang bersangkutan. Sistem nilai apa yang ada
pada diri individu dapat dilihat dari sikap yang diambil oleh individu yang
bersangkutan terhadap nilai tertentu.
d. Fungsi Pengetahuan.
Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-
pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Elemen-elemen dari
pengalamannya yang tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh
individu akan disusun kembali atau diubah sedemikian rupa sehingga
menjadi konsisten. Ini berarti seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sesuatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap
objek sikap yang bersangkutan.
4. Ciri-ciri Sikap
Menurut (Bimo walgito, 1991 : 113) yaitu:
a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir.
Ini berarti bahwa manusia pada waktu dilahirkan belum membawa
sikap-sikap tertentu terhadap suatu objek. Karena sikap tidak dibawa sejak
individu-individu dilahirkan, ini berarti sikap itu terbentuk atau dibentuk,
maka sikap itu dapat dipelajari dan karenanya sikap itu dapat berubah.
Walaupun demikian sikap itu mempunyai kecenderungan adanya sifat yang
agak tetap, seperti yang dikemukakan oleh Kimball young (dalam Bimo
Walgito, 1991 : 113)sebagai berikut:
“an attitude is essentially a form of anticipatory response, a beginning of
action which is not necessary completed. This readinnesto react moreover,
implies some kind of stimulating situation, either specific or general Also,
attitudes tend to have stability and persistence.”
Dari apa yang dikatakan di atas sikap itu mempunyai kecenderungan
stabil, sekalipun sikap itu dapat mengalami perubahan. Sikap itu dibentuk
atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu.
Berhubungan dengan tersebut di atas, maka akan terlihat pentingnya faktor
pengalaman dalam rangka pembentukan sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Karena sikap tidak dibawa sejak lahir, maka sikap sebagian daya
dorong akan berbeda dengan motif biologis yang juga sebagai daya dorong,
karena yang akhir ini sudah ada sejak individu dilahirkan sekalipun motif
tersebut dalam manifestasinya mengalami perubahan-perubahan.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Oleh karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam
hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi
terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif atau yang negatif antara
individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula dari
individu terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada
sekumpulan objek-objek.
Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif pada seseorang, orang
tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang
negatif pula kepada kelompok dimana orang seseorang tersebut tergabung di
dalamnya. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk menggeneralisasikan
objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar.
Kalau sesuatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam
kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri
orang yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit berubah, dan kalaupun
dapat berubah akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri seseorang maka sikap
tersebut secara relatif tidak bertahan lama, dan sikap tersebut akan mudah
berubah.
e. Sikap itu akan mengandung faktor perasaan dan motivasi.
Ini berarti bahwa sikap terhadap sesuatu objek tertentu akan selalu
diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (yang
menyenangkan) tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak
menyenangkan) terhadap objek tersebut. Di samping itu sikap juga
mngandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya dorong
bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang
dihadapinya.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap.
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi di
antara individu yang satu dengan individu yang lain, terjadi hubungan timbal
balik yang terus mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai
anggota masyarakat. Interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu
dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya.
Dalam interaksi sosialnya, individu reaksi membentuk pola sikap
tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. berbagai faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Saifuddin Answar, (2003 :
30) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Pengalaman pribadi.
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus
melalui kesan yang kuat. Karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor
emosional. Dari faktor emosional akan terbentuk kesan positif dan negatif
yang selanjutnya akan menjadi dasar pembentukan sikap.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu di antara komponen sosial
yang dapat mempengaruhi sikap seperti orang tua, teman dekat dan
sebagainya.
c. Pengaruh kebudayaan.
Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pembentukan sikap misalnya apabila kita hidup dalam
budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok maka
sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan
individualisme.
d. Media massa.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti majalah,
televisi, radio mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan
kapercayaan orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama.
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai system yang mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan kuduanya meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
f. Pengaruh faktor emosional.
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi. Kadang-kadang suatu sikap didasari oleh emosi seperti
prasangka.
B. Pelayanan
1. Arti Pelayanan
Kegiatan pemasaran tidak terlepas dari kegiatan pelayanan terhadap
konsumen. Definisi pelayanan oleh Kotler, yang dikutip oleh Endar Sugiarto
(1999:36) bahwa:
“Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien pasar, penumpang dan lain-lain) yang tingkat pemuasnya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani. Dalam hal ini terjadi interaksi pelayanan tersebut”.
Baik buruknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan
penyediaan jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan ini tidak
dapat diuraikan secara obyektif seperti sebuah produk, tetapi merupakan
interaksi sosial dengan subyektivitas penuh, lebih tergantung pada nilai,
perasaan dan perilaku. Pelayanan yang baik adalah apa yang konsumen yakini
tepat didapatkan dan apa yang konsumen rasakan lebih bernilai daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sekedar harga. Untuk itu dibutuhkan strategi pelayanan yang baik sehingga
telah ada sarana menciptakan sikap dan kesetiaan pelanggan.
Pelayanan jasa pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan sikap
konsumen sebagai pengguna jasa. Guna menciptakan sikap positif pelanggan
perusahaan bisa menggunakan service excellence atau pelayanan unggul.
Menurut Eithammy yang dikutip Fandy Tjiptono (2000:51) pelayanan adalah
“suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara
memuaskan”
2. Kualitas Pelayanan Jasa
Dimensi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan dan keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
pelanggan. Kualitas jasa adalah keunggulan yang diharapkan atas tingkat
pengendalian untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Dalam bisinis jasa yang paling esensial adalah pelayanan yang diberikan
pihak produsen pada konsumennya, sikap dan pelayanan contact personel
merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan kualitas jasa yang
dihasilkan. Bila aspek tersebut dilupakan atau bahkan sengaja dilupakan,
maka dalam waktu yang tidak terlalu lama perusahaan yang bersangkutan bisa
kehilangan banyak pelanggan lama dan akan dijauhi calon pelanggan.
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan sesuatu hal yang
penting dan harus dikerjakan dengan baik karena aplikasi kualitas sebagai
sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik
sebagai pemimpin maupun sebagai strategi untuk terus tumbuh. Keunggulan
suatu produk jasa adalah dari keunikan serta kualitas yang diperhatikan oleh
jasa tersebut apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan.
Kotler (1994) dalam (Supranto 1997:228) membagi macam-macam jasa
yaitu:
1. Barang berwujud murni
Terdiri dari barang berwujud, seperti sabun, pasta gigi. Tidak ada jasa
yang menyertai produk tersebut.
2. Barang berwujud yang disertai jasa
Barang berwujud dapat disertai dengan satu jasa atau labih jasa.
Contohnya: produsen mobil tidak hanya menjual mobil saja, melainkan
juga kualitas dan pelayanan kepada pelanggannya (reparasi, pelayanan
purna jual)
3. Campuran
Campuran merupakan dua produk yang berupa jasa atau barang dengan
proporsi yang sama. Contohnya: restoran yang harus didukung dengan
makanan dan pelayanannya.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan
Jasa utama adalah jasa yang disertai dengan dengan jasa tambahaan dan
jasa pelengkap. Contohnya: penumpang pesawat terbang membeli jasa
transportasi. Mereka sampai ditempat tujuan tanpa ada sesuatu hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berwujud yang memperlihatkan pengeluaran mereka. Namun perjalanan
tersebut meliputi barang-barang berwujud seperti makanan dan minuman.
Jasa tersebut membutuhkan barang padat modal agar terealisasi, tetapi
komponen utama adalah jasa.
5. Jasa murni
Terdiri atas jasa murni . Contohnya adalah jasa dokter, psikoterapi.
(Fandy Tjiptono,1995:127) juga mengemukakan bahwa pada prinsipnya
ada tiga kunci dalam pemberian pelayanan yaitu:
a) Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. b) Pengembangan database yang lebih akurat daripada pesaing
(mencakup data kebutuhan dan keinginan setiap segmen konsumen dan perubahan kondisi pesaing)
c) Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategis. Kerangka ini diwujudkan dalam pengembangan relationship
Perusahaan yang menyadari bahwa pelayanan dapat merupakan daya tarik
pembeli atau konsumen, seharusnya secara berkala meneliti tingkat
pelayanannya sendiri dan pesaingnya. Tujuannya tidak lain adalah untuk
mengetahui apakah pelayanan yang telah dilakukan selama ini sudah
memenuhi harapan pembeli atau konsumen. Cara yang dapat dilakukan
perusahaan antara lain adalah melalui belanja untuk perbandingan
pelayanan dengan menyediakan kotak saran, menyebarkan angket pada
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Bentuk-Bentuk Pelayanan
a. Pelayanan dengan Lisan
Pelayanan ini berupa penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang
memerlukan.
Ada beberapa syarat yang diperhatikan agar berjalan dengan baik :
1) Memahami benar masalah yang termasuk dalam bidangnya.
2) Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan dengan lancar,
singkat tetapi jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin
memperoleh penjelasan mengenai sesuatu.
3) Bertingkah laku sopan dan ramah tamah
Meskipun dalam keadaan sepi dari nasabah tidak boleh bercakap-
cakap dan bercanda dengan rekan kerja, karena hal ini menimbulkan
kesan tidak disiplin dan melalaikan tugas.
4) Tidak melayani orang-orang yang ingin sekedar berbincang-bincang.
b. Pelayanan melalui Tulisan
Terdiri atas dua golongan:
1) Pelayanan berupa petunjuk, informasi dan yang sejenisnya ditujukan
pada orang-orang yang berkepentingan, agar memudahkan mereka
dalam berurusan dengan bagian yang terkait.
2) Pelayanan berupa reaksi atas permohonan, laporan, keluhan,
pemberian atau penyerahan, pamberitahuan dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Jenis-jenis Pelayanan
Jenis-jenis Pelayanan menurut (Fandy Tjiptono,1995:127)
a. Informasi, misalnya jalan atau arah menuju lokasi produsen, jadwal atau
skedul penyampaian produk, harga, instruksi mengenai cara penggunaan
produk, peringatan, konfirmasi, reservasi rekapitulasi rekening, tanda
terima dan tiket.
b. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi dan
konseling menejemen atau teknik.
c. Perintah pengambilan suatu barang atau suatu hadiah meliputi:
aplikasi/pendaftaran, tata tertib masuk dan reservasi.
d. Keramahtamahan, di antaranya sambutan, food and beverages, toilet,
perlengkapan kamar mandi, fasilitas menunggu (majalah, hiburan, Koran,
ruang tunggu) transportasi dan security.
e. Perhatian terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang yang dimiliki
pembeli yang mereka bawa (parkir kendaraan, titipan barang dan lain-lain)
serta perhatian dan perlindungan barang yang dibeli konsumen
(pengemasan, transportasi, pengantaran, pemeliharaan preventif, instalasi,
reparasi dan inovasi).
f. Pengecualian, meliputi permintaan khusus sebelum penyampaian produk,
memahami komplain/kajian/saran, pemecahan masalah dan restitusi
(pengembalian uang kompensasi dan sebagainya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g. Rekening, meliputi rekening periodik, faktor untuk transaksi individual.
h. Pembayaran, berupa swalayan oleh konsumen, konsumen berinteraksi
dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran, pengurangan
otomatis atas rekening nasabah control dan verifikasi.
5. Kelompok Pelayanan Publik
Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 membedakan jenis
pelayanan menjadi tiga kelompok. Adapun tiga kelompok tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Kelompok Pelayanan Administratif
Jenis pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen
resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan,
sertifikat kompensasi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu
barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB),
Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan/Penguasaan Tanah
dan sebagainya.
b. Kelompok Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang
yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan
tenaga listrik, air bersih dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Kelompok Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan,
penyelenggara transportasi, pos dan sebagainya
6. Dimensi Kualitas Pelayanan
Secara keseluruhan uraian di atas adalah tentang pengukuran kinerja
pemerintah secara umum. Sedangkan instrumen pengukuran kinerja
pelayanan publik sampai saat ini belum ada, maka dapat dilakukan dengan
menggunakan intrumen pengukuran kinerja pelayanan yang dikembangkan
oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam buku mereka yang berjudul
Delivering Quality Service (1990: 25-26), dimana indikator yang digunakan
merupakan ukuran kinerja pelayanan untuk sektor swasta, yaitu diantaranya:
a. Tangibles (bukti fisik), yaitu bentuk fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dan sarana komunikasi.
b. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup pengetahuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf sehingga pelanggan bebas dari
bahaya resiko dan keragu-raguan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Empathy (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan keinginan untuk memahami
kebutuhan para pelanggan.
Komponen pelayanan dapat merupakan sebagian kecil atau sebagian
besar dari keseluruhan yang ditawarkan. Tawaran tersebut dapat semata-mata
barang sampai pada jasa seutuhnya. Perusahaan harus mengetahui tingkat
pelayanan mana yang harus ditawarkan pada konsumen atau calon konsumen.
Konsumen tidak hanya menginginkan pelayanan tertentu saja tetapi juga
dalam tingkat dan kualitas yang memadai. Misalnya bila konsumen harus
berdiri antri terlalu lama sekali atau harus menghadap karyawan-karyawan
yang bermuka masam, maka kemungkinan mereka akan lari atau pergi untuk
mencari produsen lain. Oleh karena itu konsumen akan cenderung bersikap
positif apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik dari semua
karyawan.
C. Jasa
1. Pengertian Jasa
Menurut Kotler (1997) dalam bukunya (Fandy Tjiptono,2000:6),
memberitahukan batasan jasa sebagai berikut :
“Jasa adalah kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
pemilikan sesuatu”. Produknya (pembuat atau hasil) dapat atau tidak dapat
dipertalikan dengan mutu produk fisik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Karakteristik Jasa
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakan dari barang
(Fandy Tjiptono,1996:15) yaitu:
a.Intangibility
Jasa bersifat intangibility artinya tidak dapat dilihat, diraba, dicium, atau
didengar sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa
sebelum ia menikmatinya sendiri.
b.Inseparability
Suatu bentuk jasa yang tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Sumber itu
merupakan orang atau mesin dari produk fisik yang berwujud tetap ada.
c. Variability
Jasa bersifat sangat variable karena merupakan nonstandardized output
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa,
kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
d.Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan maka jasa tersebut akan
berlalu begitu saja.
3. Klasifikasi Jasa
Menurut Converse, Huegy dan Mithcel dalam bukunya (Buchari Alma,
1992:112) jasa dapat digolongkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Personalized service
Personalized service merupakan jasa yang tidak dapat dipisahkan dari orang
yang menghasilkan atau pelayanannya langsung dihargai produsennya.
Personalized service ini dapat dikelompokkan menjadi tiga :
1) Personal service, jasa yang mengutamakan pelayanan orang dan
perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry dan
lain sebagainya.
2) Profesional service, pelayanan dari jasa professional dari produsen jasa
tertentu kepada pelanggannya, sebagai contoh; dokter, jasa computer,
pengacara dan lainnya.
3) Business service, pelayanan jasa yang bersifat bisnis, misalnya konsultan
bisnis.
b. Financial Service
Financial service yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan
jasa keuangan, seperti: bank, pasar modal, asuransi dan sebagainya.
c. Public Utility and Transportation Service
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan terhadap masyarakat
banyak, sedangkan transportasi servis adalah pelayanan yang bergerak
dalam bidang angkutan.
d. Entertainment
Perusahaan yang bergerak di bidang hiburan dan olah raga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
e. Hotel service
Dalam usaha ini hotel menjual barang dan jasa.
D. Pegadaian
1. Pengertian Pegadaian
Menurut (Y. Sri Susilo,2000:180) pengertian pegadaian adalah suatu
hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang
oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang
yang mempunyai utang.
Gadai menurut Undang-Undang Hukum Perdata (Burgenlijk Wetbaek)
Buku II Bab XX Pasal 1150 adalah suatu hak yang diperoleh seorang
berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan
kekuasaan kepada yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya;
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang digadaikan, biaya-
biaya mana yang harus didahulukan Usman,1995:357, dalam buku Pegadaian
syariah karangan Muhammad Sholikul Hadi (2003;17)
Sedangkan menurut (Thomas Suyatno, dkk,1995;91) adalah hak kreditur
atas suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh debitur atau oleh
orang lain atas namanya, untuk mengambil pelunasan suatu utang dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penjualan barang tersebut dan memberi hak preferensi kepada debitur
terhadap kreditur lainnya.
Sedang pengertian Perum Pegadaian adalah suatu badan usaha di
Indonesia yang secara resmi mempunyai ijin untuk melaksanakan kegiatan
lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana
kemasyarakatan atas dasar hukum gadai.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa gadai
adalah suatu hak yang diperoleh oleh orang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak yang diserahkan oleh orang yang berutang sebagai jaminan utangnya
dan barang tersebut dapat dijual (dilelang) oleh yang berpiutang bila yang
berutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Sedang Perum Pegadaian secara umum adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk
penyaluran dana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.
2. Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian
Menurut (Y. Sri Susilo, dkk, 2000;180) sebagai lembaga keuangan non
bank yang berfungsi majemuk, maka didalam menjelaskan kegiatan usahanya
Perum Pegadaian mempunyai produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat
adalah:
a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai berarti mensyaratkan
pemberian pinjaman atas dasar penyerahan barang jaminan oleh penerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pinjaman yang diberikan kepada masing-masing peminjam. Besarnya
pinjaman dipengaruhi oleh nilai barang yang bergerak yang akan
digadaikan.
b. Penaksiran nilai barang
Selain memberikan pinjaman atas dasar hukum gadai, perum pegadaian
memberikan jasa pelayanan penaksiran nilai barang bagi masyarakat.
Barang yang dapat ditaksir nilainya pada dasarnya merupakan barang
bergerak yaitu: emas, berlian dan intan. Masyarakat yang menggunakan atau
memerlukan jasa ini biasanya hanya ingin tahu seberapa besar nilai barang
yang dimiliki masyarakat tersebut, dengan jasa penaksiran ini perum
pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos
penaksiran.
c. Penitipan Barang.
Perum pegadaian juga membuka jasa yaitu tempat penitipan barang. Hal ini
dikarenakan perum pegadaian mempunyai tempat atau gudang penyimpanan
yang memadai. Tetapi alasan keamanan yang menjadikan dasar sebagai
tempat penitipan barang yang memadai, terutama bagi masyarakat yang mau
meninggalkan rumahnya untuk jangka waktu yang lama. Atas jasa penitipan
barang tersebut, perum pegadaian memperoleh ongkos penitipan dari
pemilik barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Jasa Lain.
Hampir di seluruh kantor cabang pegadaian di Indonesia mempunyai ketiga
produk dan jasa di atas. Namun pada kantor cabang pegadaian tertentu,
perum pegadaian menambah jasa dan produk lain di antaranya seperti:
kredit kepada pegawai dengan penghasilan tetap, gold center atau tempat
penjualan emas, koin emas ONH dan lain-lain.
3. Kategori Barang Gadai.
Macam-macam barang yang dapat digadaikan dan macam-macam
yang tidak dapat digadaikan menurut (Y. Sri susilo, dkk 2000:183). Pada
dasarnya hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di pegadaian
dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu dengan memenuhi kriteria
pegadaian. Sedangkan barang gadai menurut (Thomas Suyatno,1995;91)
Barang gadai adalah hak kreditur atas suatu barang bergerak yang diserahkan
kepadanya oleh debitur atau orang lain atas namanya.
Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi:
a) Barang perhiasan.
Perhiasan yang dimaksud yaitu perhiasan yang terbuat dari emas, perak,
platina, intan, mutiara, berlian dan batu mulia.
b) Kendaraan.
Kendaraan yang dapat digadaikan seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan
lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c) Barang Elektronik.
Barang elektronik yang dapat digadaikan yaitu: televisi, freezer, radio,
tape recorder, video player, camera, handphone dan barang-barang
elektronik lainnya.
d) Barang Rumah Tangga.
Barang rumah tangga yang dimaksud yaitu: perlengkapan dapur,
perlengkapan makan dan lain-lain.
e) Mesin-mesin.
Alat-alat pertanian, mesin pompa air dan lain-lain.
f) Tekstil.
Tekstil yang dapat digadaikan misalnya: batik, seprai, sarung dan lain-
lain.
g) Barang-barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan
sumber daya manusia dipegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang
ditanggung oleh perum pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang
berlaku, maka ada barang-barang tertentu yang tidak dapat digadaikan.
Adapun macam-macam barang yang tidak dapat digadaikan yaitu:
a) Barang Ternak.
Karena memerlukan tempat penyimpanan khusus (kandang) dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus. Misalkan: sapi, kerbau dan binatang
ternak lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Hasil Bumi.
Hasil bumi tidak dapat digadaikan karena mudah busuk atau rusak.
Misalkan: padi, jagung atau hasil pertanian lainnya.
c) Barang Dagangan dalam jumlah besar.
Karena memerlukan tempat penyimpanan atau gudang yang cukup luas
yang tidak dimiliki oleh pegadaian. Misalkan: barang dagangan berupa
elektronik yang jumlahnya cukup besar atau barang dangangan berupa
sepeda motor dan darang-barang dagangan yang lainnya.
d) Barang yang cepat rusak, busuk dan susut.
e) Barang yang amat kotor.
f) Kendaraan yang sangat berat.
g) Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
h) Barang yang mudah terbakar.
i) Senjata api, amunisi dan mesiu.
j) Barang yang disewa belikan.
k) Barang milik pemerintah.
l) Barang ilegal.
m) Barang-barang yang tidak mempunyai nilai taksir.
4. Penggolongan Uang Pinjaman.
Menurut (Muhammad Sholikul Hadi, 2003 : 28) setiap calon nasabah
yang ingin mendapatkan uang pinjaman dari perum pegadaian diwajibkan
untuk membawa barang jaminan atas utang yang akan diterimanya. Mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
jumlah pinjaman yang akan diberikan oleh perum pegadaian disesuaikan
dengan nilai taksir dari barang yang dijadikan sebagai jaminan tersebut.
Sedangkan penggolongan uang pinjaman yang diberikan pada nasabah
berdasarkan SK. Direksi No 020/OP.1.0021/2001. Tentang perubahan tarif
sewa modal adalah sebagai berikut:
a) Golongan A.
Jumlah pinjaman antara Rp. 40.500,- sampai dengan Rp 40.000,- adalah
masuk dalam kategori Surat Kredit golongan A. Sedangkan jangka
waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
b) Golongan B.
Jumlah pinjaman antara Rp. 40.500,- sampai dengan Rp.150.000,- adalah
masuk dalam kategori Surat Bukti Kredit golongan B. Sedangkan jangka
waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
c) Golongan C.
Jumlah pinjaman antara Rp.151.000,- sampai dengan Rp.500.000,- adalah
masuk dalam Kategori Surat Bukti Kredit golongan C. Sedangkan jangka
waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
d) Golongan D.
Jumlah pinjaman antara Rp. 510.000,- sampai dengan tidak terbatas,
adalah masuk dalam kategori Surat Bukti Kredit golongan D. Sedangkan
jangka waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 2.1 Penggolongan Uang Pinjaman (Dalam Rupiah).
Gol Uang Pinjaman Jangka Waktu
Sewa modal/15 Hari
Maksimum sewa modal
Biaya Simpanan & Asuransi.
A 5.000 – 40.000 120 hari 1,25% 10% 200 – 400 B 40.500 – 50.000 120 hari 1,05% 12% 1.000 – 4.000 C 151.000 –
500.000 120 hari 1,75% 14% 5.000 -12.000
D 510.000 – ke atas 120 hari 1,75% 14% 0,5%x Up Min. 25.000
Tabel 2.2 Prosentase Pinjaman Terhadap Penaksiran.
Gol Uang Pinjaman Prosentase Terhadap Taksiran A 5000 – 40.000 91% B 40.000 – 150.000 89% C 151.000 – 500.000 88% D 510.000 ke atas 88%
5. Prosedur Penaksiran Barang Gadai.
Petugas penaksiran adalah orang-orang yang sudah mempunyai
keahlian dan pengalaman khusus dalam melakukan penaksiran barang-barang
yang akan digadaikan. Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
mensyaratkan adanya penyerahan barang bergerak sebagai jaminan pada loket
yang telah ditentukan pegadaian setempat. Besar kecilnya jumlah pinjaman
yang diberikan oleh perum pegadaian kepada nasabah, tergantung nilai taksir
barang setelah petugas penaksiran menaksir nilai barang tersebut. Pada
dasarnya pedoman penaksiran barang telah ditentukan oleh perum pegadaian
agar penaksiran atau suatu barang dapat sesuai dengan nilai barang yang
sebenarnya. Adapun pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar
jenis barang adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Barang Kantong.
a. Emas.
1) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standart
taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan harga yang terjadi.
2) Petugas penaksiran melakukan karaktase dan berat.
3) Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.
b. Permata.
1) Petugas penaksiran melihat standart taksiran permata yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Standart ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan pasar permata yang ada.
2) Petugas penaksiran melakukan pengujian kualitas dan berat permata.
3) Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.
2. Gudang.
Barang-barang gudang yang dimaksud di sini yaitu meliputi: mobil,
motor, mesin, barang elektronik, tekstil dan lain-lain.
1) Petugas penaksiran melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang.
Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan harga yang terjadi.
2) Petugas penaksiran menentukan nilai taksir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6. Prosedur Pemberian Kredit Gadai.
Prosedur untuk memperoleh dana pinjaman di Perum Pegadaian tidak
sesulit memperoleh dana pinjaman di bank. Dalam Perum Pegadaian,
prosedur untuk memperoleh dana pinjaman bagi masyarakat yang
membutuhkan akan sangat sederhana dan cepat. Karena pada prinsipnya
Perum Pegadaian tidak membutuhkan berbagai jenis persyaratan
sebagaimana halnya dalam perbankan. Sedangkan prosedur mendapatkan
dana pinjaman dari perum pegadaian adalah sebagai berikut:
a. Calon nasabah datang langsung ke loket penaksiran dan menyerahkan
barang yang akan dijadikan jaminan dengan menunjukkan surat bukti diri
seperti KTP atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak bisa datang
sendiri.
b.Barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksir dan menetapkan
harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, ditetapkan besarnya
uang pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah. Besarnya uang pinjaman
yang diberikan lebih kecil dari pada nilai pasar dari barang yang
digadaikan. Perum pegadaian secara sengaja mengambil kebijakan ini
guna mencegah munculnya kerugian.
c. Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir tanpa ada
potongan biaya apapun kecuali potongan premi asuransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
7. Hak-Hak Pemegang Gadai
a. Menahan barang yang dijaminkan sampai waktu utang dilunasi, baik yang
mengenai jumlah pokok maupun bunga.
b. Mengambil pelunasan dari hasil penjualan barang tersebut apabila orang
yang berhutang tidak menepati kewajibannya. Penjualan barang itu dapat
dilakukan sendiri atau minta perantara hakim.
c. Berhak meminta ganti biaya yang telah ia keluarkan untuk menyelamatkan
barang tanggungan itu.
d. Berhak menggadaikan lagi barang jaminan itu.
8. Kewajiban Pemegang Gadai
a. Bertanggung jawab atas hilangnya atau kemunduran barang-barang
jaminan, jika hal itu disebabkan karena kelalaian.
b. Harus memberitahu kepada orang yang berhutang bila ia hendak menjual
barang jaminannya.
c. Harus memberikan perhitungan tentang pendapatan penjualan barang itu
dan setelah ia mengambil pelunasan utangnya, maka ia menyerahkan
kelebihannya kepada si berhutang.
E. Status Sosial Ekonomi
Menurut (Soekanto 1982:23) membedakan istilah kedudukan (status) dan
kedudukan sosial (status sosial). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan kelompok-kelompok
lainnya didalam kelompok yang lebih besar lagi. Sedangkan kedudukan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan
orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestasinya, dan hak-hak
kewajibannya.
Dalam penelitian yang akan disusun ini, penulis membatasi ruang lingkup
status sosial ekonomi pada golongan pekerjaan, tingkat pendapatan atau
penghasilan dan tingkat pendidikan nasabah perum pegadaian yang sudah pernah
dalam mencari kredit untuk memudahkan pengumpulan data.
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Education berasal
dari bahasa Yunani educare artinya membawa ke luar yang tersimpan dalam
jiwa anak yang dituntun agar berkembang. Secara entimologi pengertian di atas
menunjukkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan
jiwa seseorang ke arah dewasa. Dengan demikian inti dari pendidikan adalah
pengembangan jiwa dan perubahan tingkah laku seseorang ke arah dewasa.
Pendidikan dilaksanakan melalui usaha sadar, sengaja dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan
pendidikan, baik formal, non formal maupun pendidikan informal.
Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang dicapai
oleh seorang. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan membawa pengaruh
pada kehidupan seseorang yaitu pengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan
yang berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal dan status sosial dalam
masyarakat. Tingkat pendidikan disesuaikan dengan tujuan pendidikan, falsafah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
negara yang bersangkutan. Adapun jenjang pendidikan yang ada di negara ini
terdiri atas tingkat pendidikan dasar, tingkat pendidikan menengah (lanjutan)
dan tingkat pendidikan tinggi. Masing-masing tingkatan mempunyai tipe
tersendiri.
Tingkat pendidikan dasar meliputi: Taman Kanak-Kanak, biasanya
tingkatan ini di usia anak yang berumur 5-6 tahun. Tingkatan kedua adalah
Sekolah Dasar (dalam hal ini SD 6 tahun) yang merupakan lanjutan dari
tingkatan taman kanak-kanak, tetapi menurut prakteknya sampai saat ini taman
kanak-kanak bukanlah merupakan syarat yang mutlak untuk memasuki sekolah
dasar.
Tingkat pendidikan menengah meliputi tingkat pendidikan menengah
pertama dengan lama pendidikan selama 3 tahun. Contoh: SLTP, MTs dan
sekolah menengah sederajad lainnya. Tingkat pendidikan menengah atas,
dengan lama pendidikan 3 tahun. Contoh: SLTA, MAN, SMK dan sekolah yang
sederajad lainnya.
Tingkat pendidikan tinggi, yaitu tingkatan pendidikan setelah
pendidikan menengah dilalui. Tingkat pendidikan tinggi bukanlah suatu
pendidikan yang tanpa tujuan, dimana akan diarahkan kepada jenjang
pendidikan yang lebih terarah, artinya mempersiapkan tenaga keprofesian. Ada
dua macam pendidikan profesi yaitu kelompok profesi kependidikan dan
kelompok profesi non kependidikan. Masing-masing profesi menyelenggarakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pendidikannya melalui dua program yaitu jalur atau program gelar dan non
gelar. Contoh pendidikan gelar adalah program sarjana (S1), program pasca
sarjana (S2) dan Doktor (S3). Contoh pendidikan non gelar adalah diploma I
(So.I), diploma II (So.II) dan diploma III (So.III).
Telah disebutkan bahwa tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan
formal yang telah dicapai oleh seseorang, maksudnya adalah jenjang pendidikan
formal yang telah dicapai adalah taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, akademi atau perguruan tinggi.
Seorang lulusan sekolah dasar akan cenderung memiliki pengetahuan yang
lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak lulus sekolah dasar, seorang
tamatan sekolah menengah atas akan mempunyai pengetahuan lebih baik dari
pada luluisan sekolah menengah pertama, dan seterusnya.
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pelayanan jasa dalam
melakukan tugasnya sebagai karyawan pegadaian. Kemampuan karyawan
pegadaian yang berpendidikan relatif tinggi akan lebih aktif dalam mendorong
peningkatan pelayanan jasa pegadaian. Dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi, karyawan diharapkan dapat membantu permasalahan nasabah. Karyawan
yang tingkat pendidikannya rendah akan sulit membantu permasalahan nasabah
pegadaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pengertian Pekerjaan
Pekerjaan menurut penulis adalah bidang pekerjaan pokok yang
ditekuni oleh masyarakat setiap harinya. Pekerjaan adalah segala usaha
manusia, baik usaha jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses
peningkatan kegunaan ekonomi (Gilarso, 1986; 77). Dari definisi ini terlihat
bahwa tidak setiap kegiatan manusia dipandang sebagai kerja.kegiatan yang
hanya dilakukan demi kesenangan atau hobi tidak termasuk faktor produksi
kerja.
Pekerjaan, dalam hal ini sebagai karyawan pegadaian membutuhkan
kecakapan dan bakat tertentu. Pekerjaan ini menuntut penggunaan alat – alat
kantor. Suatu pekerjaan yang memberikan otonomi yang besar kepada para
pekerja akan memberikan kebebasan dalam melakukan seluruh aktivitasnya di
ruang kerja.
3. Tingkat Pendapatan
Pendapatan adalah sejumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka
waktu tertentu. Mulyanto (1982; 93) mengemukakan penghasilan dan
penerimaan dapat berbentuk
a. Penghasilan berupa uang, yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang
sifatnya regular dan diterima sebagai balas jasa. Sumbernya adalah gaji
dan upah, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, hasil
investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Penghasilan berupa barang, adalah segala penghasilan yang sifatnya
regular akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat diterima
dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya: tunjangan beras, tunjangan
kesehatan.
c. Penerimaan barang dan jasa lain-lain adalah segala penerimaan berupa
transfer redistributif dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan
rumah tangga. Misal: penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil
undian dan penagihan piutang.
Penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai
imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi.
Penghasilan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang
lain, hasil dari milik (Gilarso, 1991; 63).
Penghasilan keluarga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Besarnya jumlah pengeluaran keluarga menurut Gilarso (1991; 65) tergantung
pada berbagai hal, antara lain.
a. Besarnya jumlah penghasilan yang masuk.
b. Besarnya keluarga.
c. Tingkat harga kebutuhan keluarga.
d. Tingkat pendidikan keluarga.
e. Lingkungan sosial ekonomi keluarga.
f. Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Anastasia Mina Helmi “Analisis Sikap Nasabah Penabung Terhadap Atribut
Produk Bank”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada Bank
Lippo cabang Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan sikap para nasabah
secara keseluruhan terhadap atribut produk Bank Lippo cabang Yogyakarta
adalah sangat puas atau positif.
2. Denny Kania Atikasari “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa
Kredit”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada PT.BPR Mlati
Pundi Arta Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah secara
keseluruhan terhadap atribut pelayanan jasa yang di peroleh dari PT. BPR
Mlati Pundi Arta Yogyakarta adalah sangat puas.
3. Kumala Candaningrum “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut
Pelayanan”, penelitian diadakan pada tahun 2004, studi kasus pada
Departemen Store Klaten. Menurut hasil penelitian yang diadakan di
Departemen Store Klaten menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap
atribut pelayanan adalah positif.
G. Kerangka Teoritik
1. Hubungan Antara Sikap Dengan Pelayanan jasa.
Sikap merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Tanggapan atau sikap sangat berpengarauh dalam membentuk
perilaku konsumen. Sikap yang dipegang konsumen terhadap berbagai objek
memainkan peran dalam menentukan sikap terhadap objek tersebut. Objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang dimaksud disini adalah pelayanan pegadaian yang meliputi, kegiatan
selama proses menggadai barang sampai mengambil barang jaminannya
kembali (kasir, penaksir, penjaga gudang, dan security).
Apabila suatu pelayanan yang sesuai dengan apa yang diharapkan
nasabah maka produk jasa tersebut akan dianggap cocok oleh nasabah. Oleh
karena itu perusahaan haruslah mengetahui apa yang paling menentukan
nasabah dalam memilih suatu produk tertentu. Sikap yang positif akan
berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang positif, begitu juga
sebaliknya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sikap nasabah yang positif
memberikan arti bahwa nasabah menerima pelayanan yang ditawarkan oleh
pegadaiaan, jika sikap nasabah yang negatif maka nasabah tidak menerima
atau menolak pelayanan yang ditawarkan oleh pegadaian.
2. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Sikap Nasabah terhadap pelayanan
Keputusan dan sikap konsumen terhadap pelayanan sering kali
berkaitan dengan pengalaman pendidikan yang pernah ditempuh oleh
seseorang. Penilaian dan apresiasi terhadap kebutuhan barang dan jasa bagi
orang yamg berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah cenderung
berbeda. Seorang nasabah yang berpendidikan rendah mempunyai pandangan
bahwa pelayanan yang buruk dapat dikatakan sempurna, di sini tampak sekali
adanya sikap emosional dalam menggadai barangnya, merupakan faktor yang
utama dalam mendapatkan uang. Bagi nasabah yang berpendidikan tinggi
penilaiaan dan sikap meraka terhadap pelayanan cenderung menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
rasionya dari pada emosinya, misalnya memandang kualitas pelayanan yang
didapat harus sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan.
3. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dan Sikap terhadap Pelayanan
Kondisi ekonomi akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menilai
suatu produk layanan. Penilaian hasil kerja orang lain dapat dipengaruhi oleh
jenis pekerjaan. Jika jenis pekerjaan mempunyai tingkat penghasilan yang
lebih tinggi, maka mereka akan menuntut pelayanan yang lebih bagus, dan
mereka akan lebih teliti jika ada yang kurang dalam pelayanan. Lain halnya
dengan jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat penghasilan rendah, diduga
nasabah akan bersikap positif atau merasa puas dan tidak akan menuntut
kebutuhan pelayanan yang diberikan olah pegadaian. Hal ini disebabkan
karena pada umumnya nasabah terlibat dengan banyak orang yang
mengutamakan kualitas.
4. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dan Sikap Nasabah terhadap Pelayanan
Keadaan ekonomi seseorang akan berpengaruh terhadap pilihan dan
sikap dalam memilih produk. Keadaan ekonomi terdiri dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan tabungan atau kekayaan, kemampuan meminjam dan sikap
terhadap pengeluaran. Para pemasar harus memperhatikan tingkat penghasilan
seseorang. Jika keadaan ekonomi mengalami penurunan maka para pemasar
dapat mengembalikna pilihan, dan sikap konsumen terhadap pelayanan sesuai
dengan penghasilannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini merupakan hasil jawaban sementara yang
digunakan penulis sebagai dasar untuk pengujian data yang diperoleh. Hipotesis
yang diajukan penulis adalah
Ha 1 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan Perum Pegadaian
berdasarkan tingkat pendidikan.
Ha 2 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan Perum Pegadaian
berdasarkan jenis pekerjaan.
Ha 3 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan Perum Pegadaian
berdasarkan tingkat pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah tentang sikap nasabah terhadap
pelayanan Perum Pegadaian. Peneliti menggunakan metode studi kasus untuk
memperoleh gambaran dan menjabarkan permasalahan yang diangkat khususnya
adalah sikap nasabah terhadap pelayanan Perum Pegadaian .
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian adalah Kantor Perum Pegadaian Cabang Pandangan –
Rembang
2. Waktu penelitian 16 Juli 2007 - 19 Juli 2007
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek adalah Orang-orang yang menggadaikan barang atau mengambil
barang jaminannya di pegadaian cabang Pandangan – Rembang
2. Obyek penelitiannya yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat
pendapatan nasabah pegadaian cabang Pandangan - Rembang
D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono,1999:72). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh nasabah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Perum Pegadaian cabang Pandangan – Rembang, dengan jumlah populasi
yang tidak dapat dipastikan, maka langkah yang diambil oleh penulis adalah
menentukan jumlah populasi pada minggu ke tiga pada bulan Juli 2007.
Jumlah data terdapat dua kemungkinan kegiatan nasabah yaitu nasabah
penggadai barang dan nasabah yang pengambil barang jaminan. Data di atas
menunjukkan bahwa populasi nasabah sudah dapat dijadikan syarat sebagai
populasi penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, (Sugiyono,1999:73). Jumlah populasi yang diperoleh
peneliti selama 4 hari penelitian sebanyak 425 responden, dari 425 nasabah
peneliti mengambil 110 nasabah yang akan dijadikan sampel, dengan syarat
110 nasabah ini tidak menggunakan jasa makelar dalam memperoleh
pinjaman maupun dalam pengambilan barang jaminan.
3. Teknik sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiono, 1999 :77).
Anggota sampel ditentukan dengan sampling purposive yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, (Sugiono, 1999 :77).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dengan persyaratan nasabah yang akan dijadikan sampel tidak pernah
menggunakan jasa makelar dalam memperoleh kredit atau mengambil barang
jaminan. Adapun kriteria nasabah menjadi anggota sampel adalah nasabah
yang pernah menggadaikan barang jaminannya di Perum Pegadaian minimal
empat kali dengan tidak menggunakan jasa makelar, karena dianggap sudah
dapat merasakan pelayanan dari kantor Pegadaian cabang Pandangan.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik
perhatian penelitian. Dalam hal ini variabel yang akan diteliti adalah sikap
nasabah pegadaian Pandangan.
2. Pengelompokan variabel
a. Variabel terikat (dependend variable) atau variabel tak bebas adalah sikap
nasabah pegadaian terhadap pelayanan jasa..
Sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian adalah suatu
perasaan positif atau negatif tentang suatu objek yang dipengaruhi, baik
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,
pengaruh kebudayaan, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga
agama serta pengaruh faktor emosional.
Jadi, sikap nasabah merupakan perasaan positif atau negatif dari
nasabah terhadap pelayanan jasa yang diberikan pegadaian, baik pada saat
menggadai barang atau mengambil barang jaminan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pelayanan jasa mencakup 5 dimensi yaitu tangible atau bentuk
fisik, reliability atau keandalan, responsiveness atau daya tanggap,
assurance atau jaminan dan empathy atau empati (Parasuraman dan Barry,
1990: 25-26)
Tabel III. 1
Operasional Variabel Sikap Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa
Variabel Indikator No. Item 1. Ketampakan Fisik (tangibles) 1, 2, 3, 4, 2. Keandalan (Reliability) 5, 6, 7, 8, 3. Daya Tanggap (Responsiveness) 9, 10, 11, 12, 4. Jaminan/ keamanan (Assurance) 13, 14, 15, 16
Sikap nasabah terhadap pelayanan Jasa Pagadaian 5. Perhatian Pribadi (Empaty) 17, 18, 19, 20.
Dengan berdasar pada struktur sikap, pertanyaan untuk analisis kuantitatif
terdiri dari 20 item dengan perincian sebagai berikut:
Tabel III. 2
Perincian item pertanyaan
Aspek Dimensi
Kognitif Afektif Konatif ∑ Pertanyaan Tangibles 3 1, 2 4 4 Reliability 5 7 6, 8 4 Responsiveness 11 9, 12 10 4 Assurance 14, 15 13 16 4 Empaty 19, 20 17 18 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel III.3
Perincian jawaban positif – negatif
Tangible Reliability Responsiv Assuran Empaty Positif 1, 2,3,4 5, 6,7,8 9 13,
14,15,16 17, 19
Negatif - - 10,11, 12 - 18,20
Pengukuran sikap nasabah terhadap pelayanan jasa didasarkan pada
indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial, skala Likert yang digunakn sudah dimodivikasi. Jawaban setiap item
instrumen tersaji dalam tabel berikut ini :
Tabel III.4
Alternatif jawaban responden
Alternatif Jawaban Responden Skor Alternatif
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
b. Varibel Bebas (independent).
Meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.
Variabel ini dapt dirinci sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh masyarakat yang meliputi :
Tabel III.5 Tingkat Pendidikan
No Keterangan
Skor
1. Lulus SD 1 2. Lulus SLTP 2 3. Lulus SMU/ Sederajad 3 4. Akademi/ Sarjana Muda 4 5. Lulus S1 ke atas 5
2) Jenis Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan penghasilan. Jenis pekerjaan berdasarkan pekerjaan
pokok
Pekerjaan pokok adalah suatu jenis pekerjaan yang dimiliki
oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tabel III.6 Jenis Pekerjaan
No Keterangan Skor
1. Buruh 1 2. Petani / Nelayan 2 3. Pedagang / Wiraswasta 3 4. Pegawai Swasta 4 5. Pegawai Negeri 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3) Tingkat Pendapatan
Tingkat penghasilan adalah jumlah seluruh penghasilan rata-
rata setiap bulan yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu yang
dinyatakan dalam nilai nominal rupiah. Dalam penelitian ini yang
dimaksud adalah tingkat penghasilan keluarga tiap bulannya. Adapun
pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah
sebagai berikut
Tabel III.7 Tingkat Pendapatan
No Keterangan (Dalam Rupiah)
Skor
1. < 500.000 1 2. 500.000 - < 750.000 2 3. 750.000 - < 1.000.000 3 4. 1.000.000 - 1.250.000 4 5. > 1.250.000 5
F. Teknik Pengumpulan Data.
1. Kuesioner atau angket.
Kuesioner adalah data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan
tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden yang sesuai dengan
karakteristik penelitian. Kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup
dimana peneliti telah menyediakan alternatif jawaban. Isi kuesioner terbagi
dalam dua bagian yaitu:
Bagian I : berupa petanyaan-pertanyaan mengenai identitas nasabah.
Bagian II: berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai sikap nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Wawancara.
Wawancara digunakan untuk mencari informasi tentang gambaran
umum perusahaan yang diperoleh dari kepala bagian Perum Pegadaian dengan
jalan Tanya jawab sepihak dengan subjek penelitian yang dikerjakan secara
sistematis berlandaskan berdasarkan tujuan penelitian.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh data dari sumber catatan atau arsip perusahaan dan media massa
untuk mengetahui gambaran umum Perum Pegadaian.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitain ini adalah kuesioner, maka
untuk mengukur kevalidan dan keandalannya, dilakukan pengujian terlebih
dahulu.
Adapun alat pengujian tersebut meliputi :
1. Analisis Validitas
Analisis validitas untuk mengukur kevalidan kuesioner yang dibagikan
kepada responden di gunakan teknik Korelasi Product Moment dari Karl
Pearson (Hadi, 1991; 14).
( )( )( ){ } ( ){ }[ ]∑ ∑∑∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 YYNXXN
yxxyNrxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi setiap item.
x = Nilai setiap item.
y = Nilai total setiap item.
N= Banyak sampel.
Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan
taraf signifikansi (α) = 5 %. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka item
kuesioner yang digunakan dengan alat ukur dapat dikatakan valid. Sebaliknya
apabila rxy lebih kecil dari r tabel, maka pengukuran tersebut tidak valid.
2. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dilakukan dengan mengambil sampel
30 responden di kantor pegadaian cabang Pandangan. Pada sampel sejumlah
itu nilai df = N-2 (dk =30-2=28), sehingga didapatkan nilai koefisien r tabel =
0,239. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan Statistical Package
Social Sciences (SPSS) versi 13.0. (lihat lampiran Reliabilitas dan Validitas
hal 115)
Tabel III.8
Hasil Pengujian Validitas Sikap Nasabah terhadap Pelayanan jasa
No. item
r hitung r tabel Keterangan
1 0.249 0,239 Valid 2 0.478 0,239 Valid 3 0.292 0,239 Valid 4 0.262 0,239 Valid 5 0.478 0,239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
6 0.332 0,239 Valid 7 0.368 0,239 Valid 8 0.240 0,239 Valid 9 0.526 0,239 Vakid 10 0.399 0,239 Valid
11 0.267 0,239 Valid 12 0.526 0,239 Valid 13 0.495 0,239 Valid 14 0.316 0,239 Valid 15 0.272 0,239 Valid 16 0.311 0,239 Valid 17 0.280 0,239 Valid 18 0.353 0,239 Valid 19 0.616 0,239 Valid 20 0.616 0,239 Valid
3. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam
mengukur gejala. Reliabilitas menunujuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Tujuan analisis ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak
berbeda bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama atau
dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang
diukur dan jenis alat ukur yang dipakai. Pengukuran ini menggunakan Alpha
Cronbach (Arikunto, 1997; 171).
( )
−
−
= ∑21
2
11
11 σ
σ bk
kr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
b2σ∑ = jumlah varians butir
21σ = varians total
4. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengambil sampel 30
responden di kantor pegadaian cabang Pandangan. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan bantuan program SPSS 13.0 (Lihat lampiran Reliabilitas
dan Validitas hal 115).
Tabel III.9 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Penelitian Koef.r11 Koef.
r tabel Kesimpulan
Sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
0.817
0,239
Reliabel
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11) untuk
variabel sikap nasabah pegadaian adalah 0.817 lebih besar dibandingkan
0,239 dengan taraf signifikansi 5%, maka instrumen pertanyaan variabel
persepsi masyarakat reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
H. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat, diperlukan analisis
data yang benar, sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yaitu uji normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorav-Smirnov (Sugiyono
1999; 225) dinyatakan dalam rumus.
( ) ( )[ ]21max XSnXSnimumD −=
Keterangan :
D maximum = deviasi maximum
( )1XSn = distribusi kumulatif yang ditentukan
( )2XSn = distribusi kumulatif yang diobservasi
2. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang
berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap
populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan
pengujian ini. Dalam penelitian ini peneliti menguji homogenitas dengan
menggunakan program SPSS 13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
I. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunkan SPSS
ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians populasi
untuk variabel tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan
adalah homogen. Mengingat prasyarat pengujian hipotesis demikian, maka
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan One Way Anova.
Uji F atau ANOVA digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata hitung tiga kelompok atau lebih.
Asumsi yang digunakan pada pengujian ANOVA adalah populasi yang akan
diuji berdistribusi normal, varians dari populasi adalah sama dan sampel tidak
berhubungan satu dengan yang lain (sampel bersifat independent). Statistik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varians (ANOVA),
karena penelitian ini menguji perbedaan rata-rata dengan jumlah sampel
besar, lebih dari 30 orang dan menggunakan uji prasyarat analisis yang
memenuhi asumsi penggunaan analisis varians yaitu normalitas dan
homogenitas. Penelitian ini menggunakan analisis varians satu jalan, karena
penelitian ini melibatkan satu variabel bebas dengan 3 kategori yaitu tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Setiap subyek penelitian
merupakan anggota dari satu kelompok pada variabel bebas yang diambil dari
populasi yang ditentukan. Data dalam penelitian ini termasuk jenis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kuantitatif yaitu data yang harganya berubah-ubah dan bersifat variabel, dari
nilai yang diperoleh disebut data (Sudjana, 1996; 4).
a. Perumusan hipotesis
1) Perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan- Rembang berdasarkan tingkat pendidikan
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari
Tingkat pendidikan .
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari
Tingkat pendidikan .
2) Perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandanagn –Rembang berdasarkan jenis pekerjaan.
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari jenis
pekerjaan.
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari jenis
pekerjaan.
3) Perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan – Rembang berdasarkan tingkat pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah tehadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan- Rembang ditinjau dari tingkat
pendapatan.
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah tehadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan- Rembang ditinjau dari tingkat
pendapatan.
b. Menetapkan tingkat signifikansi yang digunakan.
Nilai signifikansi pengujian dilambangkan dengan α. Nilai α ditetapkan
sebesar 5 %.
c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho diterima jika F hitung < F tabel.
Ho ditolak jika F hitung > F tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
GAMBARAN UMUM PEGADAIAN PANDANGAN REMBANG
A. Sejarah Berdirinya Pegadaian Cabang Pandangan
Menurut sejarah pegadaian Pandangan berdiri sejak pemerintahan Belanda
tepatnya pada tahu 1932. Berdirinya pegadaian Pandangan bertepatan dengan
ditetapkanya Pegadaian sebagai suatu jawatan yaitu suatu lembaga resmi yang
merupakan bagian dari birokrasi pemerintahan. Ketetapan pegadaian lembaga
resmi jawatan ini tertuang dalam Stbl tahun No. 266. jawatan pegadaian pada saat
itu dipimpin oleh seorang kepala jawatan (Hoofd van den Dienst) yang dibantu
oleh seorang kepala muda (Onderhoofd) dan dibantu olh tujuh staf bagian. Perlu
diketahui bahwa pegawai cabang pegadaian umumnya pada saat itu adalah orang
Indonesia (pribumi) bahkan pimpinan cabangpun (disebut beheerder) dipegang
oleh orang Belanda. Peralihan pimpinan secara bertahap kepada orang Indonesia
barulah terjadi pada masa kemerdekaan. Pegadaian Pandangan saat itu juga sudah
menggunakan taksiran dalam memberikan pinjaman dengan ditempatkannya
seorang ahli taksir yang tugasnya terutama mengawasi nilai atau taksiran barang
jaminan.
Pegadaian Pandangan juga mengalami perubahan baik fisik maupun
sisitem pegadaian secara keseluruhan, parubahan ini terjadi setelah bangsa Jepang
menduduki Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942. Pegadaian Pandangan sendiri
juga mengalami perubahan fisik yaitu membangun kembali kantor yang terkena
serangan bangsa Jepang. Setelah bangsa Jepang menguasai pegadaian semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
operasional pegadaian saat itu dipegang oleh orang Jepang. Sepanjang masa
pendudukan Jepang itu perang dunia masih tetap berlangsung sehingga
pemerintah Jepang masih belum dapat berbuat banyak di Indinesia selain
melakukan penindasan dan menguras harta masyarakat untuk membiayai perang
mereka. Pegadaian Pandangan yang menyimpan barang-barang berharga milik
masyarakat tidak luput dari aksi perampasan. Setelah Jepang menyerah kepada
sekutu pada tahun 1945, setelah kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, Jepang yang tidak ingin menyerahkan bangsa Indonesia kepada
Belanda, lalu mendukung pemerintah yang baru terbentuk. Berbagai jawatan dan
kelembagaan diserahkan oleh Jepang kepada pemerintahan Indonesia. Setelah
kantor pegadaian Pandangan terkena serangan pada masa perang pendudukan
Jepang, pegadaian Pandangan tidak beroperasi lagi. Tetapi pada tahun 1973
kantor pegadaian Pandangan mulai beroperasi lagi.
Struktur organisasi pegadaian pasca perang kemerdekaan, pada dasarnya
tidak jauh berbeda dengan struktur yang ada pada saat zaman Belanda. Hanya saja
literaturnya yang dirubah, di-Indonesiakan. Yang paling menonjol adalah semua
aparat pelaksana pegadaian 100% orang Indonesia.
Pada masa pembanguanan secara mutlak perjuangan melawan penjajah
sudah selesai, tetapi perjuangan – perjuangan untuk mengatsi kemiskinan masih
perlu dilakukan oleh bangsa Indonesia. Penataan – penataan menyeluruh baik
bagi ideologis, sistem kenegaraan maupun ekonomi terus diupayakan. Dalam
penataan ekonomi di masa pembangunan, sampai saat ini pegadaian mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
beberapa perubahan status bentuk hukum perusahaan yang masing-masing
mempunyai karakteristik dan dinamika tersendiri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang (Perpu)
No. 19/1960 menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari
pemerintah dijadikan Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1967 presiden
memberikan istruksi untuk dikeluarkannya Perpu No. 1/1969, yang isinya
mengatur bentuk-bentuk usaha negara menjadi tiga bentuk yaitu : Perjan, Perum,
Persero. Sejalan dengan Perpu yang baru maka pemerintah menyatakan bahwa
status PN Pegadaian ditetapkan menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) pegadaian.
Sejak April 1990 status hukum dialihkan dari Perusahaan Jawatan (Perjan)
menjadi Perusahaan Umum (Perum) melalui PP 10 tahun 1990. tanggal 10 April
1990. peraturan ini mengatur perubahan bentuk Perjan menjadi Perum pegadaian.
Dengan perubahan status hukum tersebut perusahaan dikelola seperti layaknya
Perseroaan Terbatas (PT), hanya saja modal tidak terdiri dari saham, tapi
berbentuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Yang dengan maksud
mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya praktek riba, rentenir, dan gadai
gelap di masyarakat.
Pada saat ini pegadaian cabang Pandangan juga mengalami perkembangan
yang sangat pesat yaitu dengan terpenuhinya target sewa modal dari pegadaian
pusat. Yang menunjukkan bahwa minat dari masyarakat Pandangan sangat
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Visi dan Misi Pegadaian
Visi : Menjadi perusahaan yang modern, dinamis dan inovatif dengan usaha
utama gadai.
Misi : Ikut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah, melalui
kegiatan utama menyalurkan kredit gadai dan melakukan usaha lain
yang menguntungkan.
C. Struktur Organisasi Pegadaian
Struktur pegadaian secara umum, pegadaian merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bernaung dibawah departemen keuangan.
Sehingga, yang berhak mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota
Direksinya kepada Presiden adalah Menteri Keuangan. Sampai saat ini pegadaian
dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama dan tiga Direktur
serta dibantu dengan unit-unit pendukung lainnya. Masa jabatan Direksi
maksimal selama lima tahun dan bila diperlukan dapat diangkat kembali. Sedang
dalam kegiatan usahanya, Perum pegadaian dibina dan diawasi oleh Menteri
Keuangan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Direktur Jendral berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Disamping itu,
untuk melaksakan pengawasan intern terhadap kegiatan perusahaan, Direksi juga
diperkenankan membentuk satuan pengawasan secara intern.
Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Direksi,
dalam melaksanakan fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian anggota-anggota dewan
pengawas (komisaris) perum pegadaian. Menurut ketentuannya komisaris
minimal dapat dijabat dua orang dan maksimal lima orang yang terdiri dari ketua
dan anggota. Dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
pengawasan pada Menteri Keuangan. Masa jabatan dewan komisaris selam tiga
tahun dan dapat diangkat kembali
Struktur organisasi Perum pegadaian cabang Pandangan
Manager Cabang
Penaksir TataUsaha Kasir
Pegawai Pemegang Kunci Gudang
Pesuruh
Satpam Satpam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada saat ini pegadaian cabang Pandangan mempunyai delapan karyawan,
dengan status satu manager cabang, lima karyawan dan dua keamanan.
D. Letak Wilayah Pegadaian
Wilayah pegadaian pandangan terletak di Kecamatan Pandangan,
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jarak pegadaian cabang pandangan dari
kabupaten Rembang kurang lebih 36 km. Pegadaian cabang pandangan terletak
dipinggir jalan Pantura, dan jarak dari Pantai Utara Jawa kurang lebih 250m.
Kantor pegadaian Pandangan dapat dikatakan strategis karena akses untuk menuju
pagadaian sangat mudah dijangkau dengan semua alat transportasi.
E. Kategori Barang Gadai.
Macam-macam barang yang dapat digadaikan, tetapi pada dasarnya
hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di pegadaian dengan
pengecualian untuk barang-barang tertentu dengan memenuhi kriteria pegadaian.
Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi:
1. Barang perhiasan.
Perhiasan yang dimaksud yaitu perhiasan yang terbuat dari emas, perak,
platina, intan, mutiara, berlian dan batu mulia.
2. Kendaraan.
Kendaraan yang dapat digadaikan seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan
lain-lain.
3. Barang Elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Barang elektronik yang dapat digadaikan yaitu: televisi, freezer, radio,
tape recorder, video player, camera, handphone dan barang-barang
elektronik lainnya.
4. Barang Rumah Tangga.
Barang rumah tangga yang dimaksud yaitu: perlengkapan dapur,
perlengkapan makan dan lain-lain.
5. Mesin-mesin.
Alat-alat pertanian, mesin pompa air dan lain-lain.
6. Tekstil.
Tekstil yang dapat digadaikan misalnya: batik, seprai, sarung dan lain-
lain.
7. Barang-barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan sumber
daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang ditanggung oeh
perum pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang-
barang tertentu yang tidak dapat digadaikan. Adapun macam-macam barang yang
tidak dapat digadaikan yaitu:
1. Barang Ternak.
Karena memerlukan tempat penyimpanan khusus (kandang) dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus. Misalkan: sapi, kerbau dan binatang
ternak lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Hasil Bumi.
Hasil bumi tidak dapat digadaikan karena mudah busuk atau rusak.
Misalkan: padi, jagung atau hasil pertanian lainnya.
3. Barang Dagangan dalam jumlah besar.
Karena memerlukan tempat penyimpanan atau gudang yang cukup luas
yang tidak dimiliki oleh pegadaian. Misalkan: barang dagangan berupa
elektronik yang jumlahnya cukup besar atau barang dangangan berupa
sepeda motor dan barang-barang dagangan yang lainnya.
4. Barang yang cepat rusak, busuk dan susut.
5. Barang yang amat kotor.
6. Kendaraan yang sangat berat.
7. Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
8. Barang yang mudah terbakar.
9. Senjata api, amunisi dan mesiu.
10. Barang yang disewabelikan.
11. Barang milik pemerintah.
12. Barang ilegal.
13. Barang-barang yang tidak mempunyai nilai taksir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
F. Siklus Cara Menggadai Barang dan Siklus Cara Pengambilan Barang Gadai
a. Siklus cara menggadai barang
b. Siklus cara pengambilan barang gadai
Nasabah kasir
Petugas penyimpan
barang jaminan
1.Pelunasan
2.informasi pelunasan pinjaman
3.Pengambilan barang yang digadai
Nasabah Petugas Penaksir
Kasir
1.Pemohon dan penyerahan barang jaminan 2.informasi
penetapan jumlah pinjaman
3.Pencairan uang pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
G. Prosedur Umum Pegadaian
1. Prosedur pemberian kredit gadai
Prosedur untuk memperoleh dana pinjaman di Perum pegadaian tidak
sesulit memperoleh pinjaman di bank. Dalam Perum pegadaian, prosedur
untuk memperoleh dana pinjaman bagi masyarakat yang membutuhkan akan
sangat sederhana dan cepat. Karena pada prinsipnya Perum pegadaian tidak
membutuhkan berbagai jenis persyaratan sebagai halnya dalam perbankan.
Sedangkan prosedur mendapatkan dana pinjaman dari pegadaian adalah
sebagai berikut:
a. Calon nasabah datang langsung ke loket penaksir dan menyerahkan
barang yang akan dijadikan jamianan dengan menunjukkan surat bukti diri
seperti KTP atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak bisa datang
sendiri.
b. Barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksir dan
menetapkan harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir,
ditetapkan besarnya uang pinjaman yang dapat diterima olah nasabah.
Besarnya uang pinjaman yang diberikan lebih kecil daripada nilai pasar
dari barang yang digadaikan. Pegadaian secara sengaja mengambil
kebijakan ini guna mencegah munculnya kerugian.
c. Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir tanpa ada
potongan biaya apapun kecuali potongan premi asuransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sedangkan prosedur pemberian pinjaman oleh pagadaian dapat dilihat
seperti gambar siklus pemberian kredit gadai di atas.
2. Prosedur pelunasan kredir gadai
Sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan pada waktu pemberian
pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban untuk melakukan pelunasan uang
pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya, nasabah dapat melunasi
kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu jatuh tempo pelunasan.
Pelunasan uang pinjaman oleh nasabah prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Nasabah membayarkan uang pinjaman dan ditambah sewa modal (bunga)
langsung kepada kasir disertai dengan bukti surat gadai.
b. Lalu barang jaminan dikeluarkan oleh petugas penyimpan barang.
c. Barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah.
Sedangkan prosedur pelunasan uang pinjaman tersebut dapat dilihat
pada gambar siklus pelunasan kredit gadai di atas.
3. Prosedur pelelangan barang gadai
Pelaksanaan lelang harus dipilih waktu yang baik agar tidak
mengurangi hak nasabah, karena setelah nasabah tidak melunasi hutangnya
pada saat jatuh tempo dan tidak melakukan perpanjangan, maka barang
jaminannya akan dilelang dan hasil dari pelelangan barang jaminan yang
digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah yang
terdiri dari: pokok pinjaman, bunga, serta biaya lelang. Sedangkan
pelaksanaan pelelangannya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
a. Waktunya diumumkan tiga hari sebelum pelaksanaan lelang.
b. Lelang dipimpin oleh kantor cabang (kepala cabang)
c. Dibacakan tata tertib melalui berita acara sebelum pelaksanaan lelang.
d. Pengambilan keputusan lelang adalah bagi mereka yang menawar dengan
harga paling tinggi.
H. Hak dan Kewajiban Para Pihak.
Para pihak (pemberi dan penerima gadai) masing-masing mempunyai hak
dan kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan kewajibannya adalah
sebagai berikut:
a. Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai.
1). Hak pemegang gadai.
a) pemegang gadai berhak untuk menjual barang yang digadaikan,
yaitu apabila pemberi gadai pada saat jatuh tempo atau pada waktu
yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai
orang yang berhutang. Sedang hasil penjualan barang jaminan
tersebut diambil sebagian untuk melunasi utang pemberi gadai dan
sisanya dikembalikan kepadanya.
b) pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah
dikeluarkan untuk menjaga keselamatan barang jaminan.
c) selama utangnya belum dilunasi, maka pemegang gadai berhak
untuk menahan barang jaminan yang diserahkan oleh pemberi
gadai (hak retentie).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2). Kewajiban pemegang gadai.
a) pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya
atau merosotnya harga barang yang digadaikan jika itu semua atas
kelalaiannya.
b) pemegang gadai tidak dibolehkan menggunakan barang-barang
yang digadaikan untuk kepentingan sendiri.
c) pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu pada pemberi
gadai sebelum diadakan pelelangan barang.
b. Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai.
1) Hak Pemberi Gadai
a) pemberi gadai berhak untuk mendapat kembali barang miliknya
setelah pemberi gadai melunasi hutangnya.
b) pemberi gadai berhak menuntut ganti kerugian dari kerusakan dan
hilangnya barang gadai bila hal itu disebabkan oleh kelalaian
pemegang gadai.
c) pemberi gadai berhak mendapatkan sisa dari penjualan barangnya
setelah dikurangi biaya pelunasan hutang, bunga dan biaya
lainnya.
d) pemberi gadai berhak meminta kembali barangnya bila pemegang
gadai telah jelas menyalahgunakan barangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Kewajiban Pemberi Gadai.
a) pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi utang yang telah
diterimanya dari pemegang gadai dalam tenggang waktu yang
telah ditentukan termasuk bunga dan biaya lain yang telah
ditentukan pemegang gadai.
b) pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atas barang gadai
miliknya apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan
pemberi gadai tidak dapat melunasi hutangnya kepada pemegang
gadai.
I. Berakhirnya Hak Gadai.
Suatu perjanjian utang piutang pada dasarnya tidak ada yang bersifat
selamanya, akhirnya perjanjian tesebut sewaktu-waktu dapat berakhir atau batal.
Demikian pula dengan perjanjian gadai. Namun batalnya hak gadai akan
samangat berbeda dengan hak-hak yang lain. Hak gadai dikatakan batal apabila:
a. utang piutang yang terjadia telah dibayar dan dilunasi.
b. Barang gadai keluar dari kekuasaan pemberi gadai, yaitu bukan lagi
menjadi hak milik pemberi gadai.
c. Para pihak tidak melaksanakan yang menjadi hak dan kewajiban
masing-masing.
d. Barang gadai tetap dibiarkan dalam kekuasaan pemberi gadai ataupun
yang kembalinya atas kemauan yang berpiutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan analisis data yang meliputi pengujian normalitas,
pengujian linearitas dan pengujian hipotesis. Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package For Social
Science).
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2007 pada minggu ke tiga. Subjek
penelitian ini adalah para nasabah pegadaian Pandangan yang sedang menggadai
barang atau yang sedang mengambil barang jaminan. Selama 4 hari, peneliti
menyebarkan kuesioner sebanyak 425 kuesioner. Dari 425 kuesioner data yang
kembali sebanyak 221 kuesioner. Dari 221 kuesioner peneliti hanya mengambil
110 keusioner dengan syarat nasabah yang tidak memakai jasa makelar.
1. Variabel Sikap Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa Pegadaian
Dari data yang diperoleh dalam penelitian tentang sikap nasabah
tehadap pelayanan jasa pegadaian menunjukkan bahwa skor tertinggi = 76 dan
skor terendah 43 dengan mean =62,86 median =66,31 modus =66,96 dan
standar deviasi =7,91 (Lihat lampiran daftar distribusi frekuensi 133).
Berikut ini disajikan tabel kriteria penilaian menurut variabel sikap
nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel V.1 Kriteria Penilaian menurut Sikap Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa
Pegadaian
Kelas Interval
Frekuensi Persentase %
Kriteria Penilaian
≥ 85 0 0 Sangat Positif 73-84 7 0,06 Positif 65-72 37 0,34 Ragu - ragu 57-64 43 0,39 Negatif < 56 23 0,21 Sangat Negatif
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sikap nasabah terhadap
pelayanan jasa pegadaian dengan ketegori sangat positif tidak nampak pada
tabel penilaian sikap, kategori positif ada 7 orang atau sebesar 0,06%, kategori
ragu-ragu ada 37 orang atau sebesar 0,34%, kategori negatif ada 43 orang atau
sebesar 0,39% sedangkan kategori sangat negatif ada 23 orang sebesar
0,21%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden penelitian
memiliki sikap yang negatif terhadap pelayanan jasa pegadaian di kantor
cabang Pandangan. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean
62,86; median 66,31; modus 66,96 dan standart deviasi 7,91. (lihat lampiran
daftar distribusi frekuensi hal 133)
2 Variabel Tingkat Pendidikan
Dari data yang diperoleh dalam penelitian tentang tingkat
pendidikan menunjukkan bahwa skor tertinggi = 10 dan skor terendah 2
dengan mean = 2,71 median = 3 modus = 3,26 dan standar deviasi = 1,140
(Lihat lampiran daftar distribusi frekuensi hal. 127)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berikut ini disajikan komposisi variabel pekerjaan dari nasabah yang
tidak memakai jasa makelar
Tabel V.2 Tabel Komposisi menurut Tingkat Pendidikan
Nasabah pegadaian
Tingkat Pendidikan
Frekuensi %
Lulusan SD 19 17,3 Lulusan SMP 30 27,3 Lulusan SMA 30 27,3 Lulusan Akademi/sarjana Muda 26 23,5 Lulusan S1 5 4,5
total 110 100
Dari data komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan
diperoleh data yaitu Lulus SMU / Sederajad sebesar 27,3 %, Lulus akademi /
sarjana muda sebesar 23,4 %, Lulus SLTP 27,3 %, kemudian Lulus SD 17,3
%, kemudian Lulus S1 ke atas 4,5 %.
3.Variabel Jenis Pekerjaan
Dari data yang diperoleh dalam penelitian tentang jenis pekerjaan
menunjukkan bahwa skor tertinggi = 10 dan skor terendah 2 dengan mean =
2,87, median = 3, modus = 6,5, dan standar deviasi = 1,743 (Lihat lampiran
daftar distribusi frekuensi hal 129)
Berikut ini disajikan komposisi variabel pekerjaan dari nasabah yang
tidak memakai jasa makelar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel V.3 Tabel Komposisi menurut Jenis Pekerjaan
Nasabah pegadaian
Jenis Pekerjaan
Frekuensi %
Buruh 21 19,1 Petani /Nelayan 23 20,9 Wiraswasta/ Pedagang 30 27,3 Pegawai swasta 21 19,1 Pegawai negeri 15 13,6
Jumlah 110 100
Dari data komposisi responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data
yaitu buruh 19,1 %, petani/nelayan 20,9 %, wiraswasta/pedagang sebesar 27,3
%, pegawai swasta 19,1 %, dan pegawai negeri 13,6 %.
4.Variabel Tingkat Pendapatan
Dari data yang diperoleh dalam penelitian tentang tingkat pendidikan
menunjukkan skor tertinggi = 10 dan skor terendah 2, mean = 2,77, median =
4,89, modus = 5,7, dan standar deviasi = 1,81 (Lihat lampiran daftar
distribusi frekuensi hal 131).
Berikut ini disajikan komposisi variabel tingkat penghasilan dari
nasabah yang tidak memakai jasa makelar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel V.4 Komposisi Menurut Tingkat Pendapatan
(dalam Rupiah)
Nasabah pegadaian
Tingkat Pendapatan
Frekuensi % < 500.000 16 14,5 500.000-<750.000 35 31,8 750.000-<1.000.000 29 26,4 1.000.000-<1.250.000 18 16,4 > 1.250.000 12 10,9 Jumlah 110 100
Dari data komposisi responden berdasarkan tingkat penghasilan
diperoleh data yaitu antara Rp 500.000 sampai dengan kurang dari Rp
750.000 sebesar 31,8 %, antara Rp 1.000.000 sampai dengan kurang dari Rp
1.250.000 sebesar 16,4 %, lebih dari Rp 1.250.000 sebesar 10,9 %, 750.000
sampai dengan kurang dari Rp 1.000.000 sebesar 26,4 % dan kurang dari
500.000 sebesar 14,6 %.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau
tidaknya bukti-bukti data variabel sikap nasabah, tingkat pendidikan,jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas
berdasarkan uji sampel dari Kolmogorv Smirnov. (Lihat lampiran hasil uji
normalitas hal 116-117)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
1) Tingkat Pendidikan
Tabel V. 5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes
SD
SMP
SMA
Akademi
S 1 N 19 30 30 26 5 Normal Parameters (a,b)
Mean 61.84 60.73 62.20 64.92 60.80
Std. Deviation 5.747 7.538 6.682 7.194 11.032
Most Extreme Differences
Absolute .094 .086 .155 .111 .248
Positive .094 .058 .086 .062 .236 Negative -.080 -.086 -.155 -.111 -.248 Kolmogorov-Smirnov Z .408 .470 .847 .568 .555 Asymp. Sig. (2-tailed) .996 .980 .469 .903 .917
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Pada table V.8 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance
untuk distribusi data variable tingkat pendidikan SD adalah 0,996, SMP =
0,980, SMA = 0,459, Akademi = 0,903 dan S1 = 0,917 yang berarti lebih
besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
distribusi data untuk tingkat pendidikan adalah normal.
2) Jenis Pekerjaan
Tabel V. 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes
Buruh
Petani/ Nelayan
Pedagang
Peg. Swasta
PNS N 21 23 30 21 15 Normal Parameters (a,b)
Mean 61.24 61.00 62.83 63.76 62.80
Std. Deviation 5.735 7.348 6.696 6.978 9.807
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Most Extreme Differences
Absolute .125 .142 .117 .115 .169
Positive .100 .088 .079 .115 .104 Negative -.125 -.142 -.117 -.115 -.169 Kolmogorov-Smirnov Z .573 .679 .642 .527 .653 Asymp. Sig. (2-tailed) .898 .746 .805 .944 .787
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari table V.9 di atas dapat diketahui nilai asymptotic significance
untuk distrubusi data variable jenis pekerjaan dengan jenis pekerjaan buruh
adalah 0,898, petani/nelayan = 0,746, pedagang = 0,805, pegawai swasta =
0,944, pegawai negeri sipil (PNS) = 0,787 yang berarti lebih besar dari alpha
(α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk
jenis pekerjaan adalah normal.
3) Tingkat Pendapatan
Tabel V. 7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes
< Rp.500.rb
Rp 500rb – < Rp 750.rb
Rp 750rb –
< Rp 1jt
Rp 1jt –
< Rp1.250 rb
> Rp 1.250rb
N 16 35 29 18 12 Normal Parameters (a,b)
Mean 64.88
62.20
62.07
61.44
61.17
Std. Deviation
5.439 6.906 7.750 7.555 8.156
Most Extreme Differences
Absolute .134
.128 .117 .140 .082
Positive .111 .091 .095 .090 .081 Negative -.134 -.128 -.117 -.140 -.082 Kolmogorov-Smirnov Z .537 .754 .630 .596 .283 Asymp. Sig. (2-tailed) .936 .620 .822 .870 1.000 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dari table V.10 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance
untuk distribusi data variable tingkat pendapatan, dengan tingkat pendapatan
sebesar < Rp.500.000,00 adalah 0,936, pendapatan Rp.500.000,00 - <
Rp.750.000.00 = 0,620, pendapatan Rp.750.000,00 – Rp 1.000.000,00 =
0,822, pendapatn Rp.1.000.000,00 – Rp.1.250.000,00 = 0,870 dan pendapatan
> Rp.1.250.000,00 = 1,000 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk tingkat
pendapatan adalah normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap
populasi. Yang terdiri dari variabel tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan
tingkat pendapatan. Pengujian ini menggunakan program SPSS 13.0. (lihat
hasil uji homogenitas hal 118)
Tabel V. 8 Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TINGKAT PENDIDIKAN 1.194 23 79 .213 JENIS PEKERJAAN 1.091 23 79 .154 TINGKAT PENDAPATAN .795 23 79 .472
Pada tabel uji homogenitas dari varians, dapat dilihat bahwa
probabilitas tingkat pendidikan adalah sebesar 0,213 (> 0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho dapat diterima, artinya tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
perbedaan varians antara sampel – sampel yang diambil (varians homogen).
Pada jenis pekerjaan nilai probabilitas adalah sebesar 0,154 (>0,005). Dengan
demikian dapat disimpulakan bahwa Ho dapat diterima, artinya tidak ada
perbedaan varians antara sampel – sampel yang diambil (varians homogen)
dan pada tingkat pendapatan diperoleh probabilitas sebesar 0,472 (>0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho dapat diterima, artinya tidak
ada perbedaan varaians antara sampel – sampel yang diambil (varians
homogen)
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian hipotesis I
a. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari Tingkat
pendidikan .
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari Tingkat pendidikan.
b. Hasil pengujian hipotesis
Nilai F hitung = 1,323 dibandingkan dengan F tabel = 2,45, apabila F tabel
lebih besar dari pada F hitung, maka Ho diterima, tetapi sebaliknya jika F
tabel lebih kecil dari F hitung Ho ditolak. Ternyata nilai F hitung lebih
kecil dari F tabel untuk traf signifikansi 0,05 (Lampiran hasil uji hipotesis
hal 119). Dengan demikian Ho diterima dan H1 di tolak. Kesimpulannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap nasabah terhadap
pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendidikan.
2. Pengujian hipotesis II
a. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari jenis
pekerjaan.
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan – Rembang ditinjau dari jenis pekerjaan.
b. Hasil pengujian hipotesis
Nilai F hitung = 0,575 dibandingkan dengan F tabel = 2,45, apabila
F tabel lebih besar dari pada F hitung, maka Ho diterima, tetapi sebaliknya
jika F tabel lebih kecil dari F hitung Ho ditolak. Ternyata nilai F hitung
lebih kecil dari F tabel untuk taraf signifikansi 0,05 (Lampiran hasil uji
hipotesis hal 121). Dengan demikian Ho diterima dan H1 di tolak.
Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap
nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis pekerjaaan.
3. Pengujian hipotesis III
a. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan sikap nasabah tehadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan- Rembang ditinjau dari tingkat pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
H1 : Ada perbedaan sikap nasabah tehadap pelayanan jasa pegadaian
cabang Pandangan- Rembang ditinjau dari tingkat pendapatan.
b. Hasil pengujian hipotesis
Nilai F hitung = 0,658 dibandingkan dengan F tabel = 2,45, apabila
F tabel lebih besar dari pada F hitung, maka Ho diterima, tetapi sebaliknya
jika F tabel lebih kecil dari F hitung Ho ditolak. Ternyata nilai F hitung
lebih kecil dari F tabel untuk taraf signifikansi 0,05 (Lampiran hasil uji
hipotesis hal 123). Dengan demikian Ho diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap
nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendapatan.
D. Pembahasan
1. Sikap nasabah pegadaian terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat
pendidikan
Dari pengujian hipotesis pada bab II menyatakan bahwa ada
perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat
pendidikan. Setelah dilakukan uji hipotesis hasilnya tidak ada perbedaan,
yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap nasabah terhadap
pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendidikan.
Terbukti Nilai F hitung = 1,323 lebih kecil dibandingkan dengan F
tabel = 2,45 untuk taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan
H1 ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendidikan pada setiap nasabah yang
menggunakan pelayanan jasa pegadaian.
Tidak adanya perbedaan sikap nasabah tersebut disebabkan karena
masyarakat di daerah Pandangan masih banyak yang berpendidikan rendah,
sehingga penilaian dan apresiasi terhadap kebutuhan barang dan jasa bagi
orang yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah cenderung tidak
berbeda. Seorang nasabah yang berpendidikan rendah mempunyai
pandangan bahwa pelayanan yang buruk dapat dikatakan sempurna, di sini
tampak sekali adanya sikap emosional dalam menggadai barangnya,
merupakan faktor yang utama dalam mendapatkan uang. Bagi nasabah yang
berpendidikan tinggi penilaiaan dan sikap meraka terhadap pelayanan
cenderung menggunakan rasionya dari pada emosinya, misalnya
memandang kualitas pelayanan yang didapat harus sebanding dengan
pengorbanan yang dilakukan, akan tetapi disatu pihak kebutuhan yang harus
terpenuhi menjadikan nasabah yang berpendidikan tinggi tidak
mempermasalahkan pelayanan jasa yang diberikan pegadaian. Ini di dukung
dengan pernyataan Kimball Young (dalam bukunya Bimo Walgito,
1991:113) sebagai berikut : “an attitude is essentially a form of anticipatory
response, a beginning of action which is not necessary completed. This
readinnesto react moreover, implies some kind of stimulating situation,
either specific or general Also, attitudes tend to have stability and
persistence.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dari apa yang dikatakan di atas sikap itu mempunyai kecenderungan
stabil, sekalipun sikap itu dapat mengalami perubahan. Sikap itu dibentuk atau
dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu. Dengan demikian
tingkat pendidikan belum tentu dapat merubah sikap nasabah dalam menilai
pelayanan yang diberikan pegadaian.
Pengertian Tingkat Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal
yang dicapai oleh seseorang. Pendidikan formal yang dicapai akan membawa
pengaruh pada kehidupan seseorang yaitu pada tingkat penguasaan
pengetahuan yang berpengaruh pada jenjang pekerjaan dan status sosial dalam
masyarakat. Pengaruh tingkat pendidikan di atas bertentangan dengan
kenyataan hidup yang di alami oleh seorang nasabah pegadaian yang
membutuhkan uang, sehingga nasabah yang berpendidikan tinggi ataupun
yang berpendidikan rendah mempunyai sikap sama terhadap pelayanan
pegadaian.
Uraian di atas menunjukkan pada kita bahwa sikap nasabah terhadap
pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari tingkat pendidikan yaitu tidak ada
perbedaan yang begitu nyata.
2. Sikap nasabah pegadaian terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis pekerjaan
Dari pengujian hipotesis pada bab II menyatakan bahwa terdapat
perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis
pekerjaan. Dalam uji hipotesis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis pekerjaan secara
signifikan.
Terbukti nilai F hitung = 0,575 lebih kecil dibandingkan dengan F
tabel = 2,45 untuk taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian Ho di terima dan
H1 di tolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan sikap nasabah pegadaian
terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis pekerjaan.
Tidak adanya perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian disebabkan suatu kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi akan
mempengaruhi sikap seseorang dalam menilai suatu produk layanan.
Penilaian hasil kerja orang lain dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. Jika
jenis pekerjaan mempunyai tingkat penghasilan yang lebih tinggi, maka
mereka tidak akan menuntut pelayanan yang lebih bagus, dalam penelitian ini
nasabah yang berpenghasilan tinggi tidak mempermasalahkan pelayanan jasa
yang diberikan pegadaian. Dalam realitanya hal ini disebabkan nasabah yang
berpengahasilan yang tinggi hanya membutuhkkan dana cepat untuk
kebutuhan yang harus terpenuhi. Jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat
penghasilan rendah, diduga nasabah akan bersikap positif atau merasa puas
dan tidak akan menuntut kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh pegadaian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan jasa yang diperikan pegadaian
tidak menimbulkan perbedaan sikap nasabah bila ditinjau dari jenis pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendapatan
Dari pengujian hipotesis pada bab II menyatakan bahwa terdapat
perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat
penghasilan. Namun uji hipotesis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat penghasilan secara
signifikan.
Terbukti nilai F hitung = 0,658 lebih besar dibandingkan dengan F
tabel = 2,45 untuk taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian Ho di terima dan
H1 di tolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap
pelayanan jasa ditinjau dari tingkat pendapatan.
Menurut pendapat penulis tidak adanya perbedaan sikap tersebut
disebabkan karena kebanyakan nasabah pegadaian mempunyai tingkat
pendapatan yang rendah, hal ini menyebabkan suatu pemikiran bahwa
kebutuhan yang akan dipenuhi nasabah hanya dari menggadai barang dan
tidak mempunyai cara yang lain dalam mendapatkan dana yang cepat.
Sedangkan tingkat pendapatan yang tinggi juga tidak mempengaruhi
keputusannya dalam mendapatkan dana di pegadaian, ini mengindikasikan
bahwa nasabah yang berpendapatan tinggi tidak mempermasalahkan
pelayanan jasa yang diberikan pegadaian. Hal ini disebabkan kebutuhan yang
harus dipenuhi segera oleh nasabah. Keadaan ekonomi seseorang akan belum
tentu berpengaruh terhadap pilihan dan sikap dalam memilih produk jasa.
Oleh karena itu nasabah pegadaian memandang bahwa pelayanan jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pegadaian mempunyai pengaruh terhadap kebutuhan yang akan dipenuhinya,
melainkan nasabah hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang
untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa tidak ada
perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian ditinjau dari
tingkat pendapatan.
Dengan tidak menutup kemungkinan bahwa penelitian yang
dilakukan di pegadaian mempunyai hasil yang sama dengan penelitian yang
terdahulu pada rumah sakit, penelitian dari (Riyantirini Astuti; 001334054)
”Analisis kepuasan Pasiaen Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan
Kesehatan ditinjau dari Status Sosial Ekonomi”. Dengan kesimpulan tidak
adanya perbedaan penilaian pasien rawat inap dikarenakan adanya
keterbatasan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan, sehingga nasabah
mempercayakan dirinya untuk sembuh kepada para tenaga medis. Mereka
yakin akan memperoleh pemeriksaan dari dokter dan perawat untuk
mengobati penyakitnya dan merawat dirinya agar sembuh.
Sedangkan pada penelitian ini adanya persamaan sikap nasabah
terhadap pelayanan dikarenakan faktor motivasi nasabah. Motivasi nasabah
untuk menggadaikan barangnya dipegadaian karena kebutuhan yang harus
terpenuhi, keterbatasan waktu dalam mendapatkan uang dan sudah
melekatnya persepsi yang positif terhadap pelayanan pegadaian pada nasabah.
Menurut (Prof. Dr. Kasmiran Wuryo. M.A dan Dr. H. Ali Sjaifullah
1983:89). Kenyataan situasi menentukan motivasi yang menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
timbulnya motivasi suatu kenyataan yang dinamik, progressif, kreatif dan
momental. Motivasi selalu dalam keadaan berubah dan mengalami
perkembangan dan relatif ditentukan oleh situasi medan persepsi dan kognisi
individu di saat ini. Pengertian motivasi adalah hasil produk manipulasi
medan kognisi dan persepsi dan sekarang ini. Motivasi juga mempengaruhi
atau mendorong nasabah dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan
uang pinjaman di pegadaian, motivasi inilah yang selalu membuat nasabah
mengabaikan pelayanan yang diberikan pegadaian. Sehingga dari sudut
pandang status sosial, nasabah tidak ada perbedaan sikap terhadap pelayanan
pegadaian.
Menurut (James F. Engel, dkk 1994: 49), tentang faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen pada perbedaan
individu. Adapun faktor yang mempengaruhi perbedaan yaitu : sumber daya
konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian,
gaya hidup dan demografi.
Dari kelima faktor ini tidak menimbulkan perbedaan sikap nasabah terhadap
pelayanan pegadaian baik dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat
pendapatan, dikarenakan kebutuhan nasabah yang harus dipenuhi,
keterbatasan waktu dan munculnya persepsi nasabah di karenakan standar
prosedur operasional pelayanan sudah dilakukan oleh semua karyawan
pegadaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pengaruh undang – undang anti monopoli, (Ketut Sethyon
2002:244), undang – undang ini menuntut pelayanan pegadaian yang lebih
baik lagi, dikarenakan banyaknya usaha yang menyerupai pegadaian sehingga
menimbulkan persaingan usaha. Dari sudut pandang nasabah baik dilihat dari
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan, pelayanan
pegadaian sudah mendapatkan tempat di hati nasabahnya sebelum undang –
undang anti monopoli keluar. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa
pelayanan pegadaian akan lebih baik lagi, dibandingkan dengan usaha gadai
yang baru. Dengan munculnya undang – undang anti monopoli, pegadaian
tidak membedakan pelayanan dari status sosial ekonomi nasabah.
Dapat disimpulkan bahwa hal yang menyebabkan para nasabah
pegadaian mempunyai penilaian yang sama walaupun, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan mereka berbeda. Sehingga dari analisis
Anova di atas menunjukkan bahwa sikap nasabah tidak ada perbedaan antara
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan adalah karena
keterbatasan pengetahuan, motivasi, persepsi, pengalaman, keterbatasan
waktu dan kebutuhan yang harus terpenuhi. Tidak adanya perbedaan sikap
nasabah, dikarenakan semua nasabah yang menggadai barang atau yang
mengambil barang jaminan memperoleh pelayanan yang sama dari pegadaian
tanpa membedakan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat
pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Adanya keterbatasan tersebut nasabah mempercayakan dirinya untuk
memperoleh pinjaman pegadaian atau nasabah mempercayakan barang
jaminannya tetap aman. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya perbedaan
sikap nasabah pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh
penulis, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah
1. Tidak ada perbedaan Sikap terhadap pelayanan jasa ditinjau dari tingkat
pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai F hitung =
1,323, sementara pada taraf signifikansi 5 % diperoleh F tabel = 2,45 (Nilai F
hitung < F tabel).
2. Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari jenis
pekerjaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan F hitung =
0,575, sementara pada taraf signifikansi 5 % diperoleh F tabel = 2,45 (Nilai F
hitung < F tabel).
3. Tidak ada perbedaan sikap nasabah terhadap pelayanan jasa ditinjau dari
tingkat pendapatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan F
hitung = 0,658, sementara pada taraf signifikansi 5 % diperoleh F tabel = 2,45
(Nilai F hitung < F tabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari adanya keterabatasan dalam penelitian ini, antara lain
1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan bagi nasabah pegadaian cabang
Pandangan - Rembang.
2. Keterbatasan kemampuan responden dalam menjawab kuesioner yang
diberikan.
3. Keterbatasan kemampuan penulis dalam menelusuri kejujuran dalam jawaban
responden dalam menjawab pertanyaan sehingga dapat menyebabkan
kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
4. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada sikap nasabah pegadaian terhadap
pelayanan jasa pegadaian yang tidak menggunakan jasa makelar, sehingga
tidak diketahui secara jelas sikap nasabah yang menggunakan jasa makelar
mengenai pelayanan jasa yang diberikan pegadaian.
C. Saran-saran
1. Bagi pagadaian cabang Pandangan
Sikap merupakan salah satu hal yang penting, karena berawal dari sikap ini
akan membentuk keputusan dalam menilai suatu pelayanan. Agar nasabah
mempunyai sikap positif terhadap pelayanan, maka pegadaian harus mampu
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Sebagai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) pegadaian harus mengutamakan pelayanan untuk
setiap nasabahnya, baik pada waktu menggadai barang maupun mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
barang jaminannya. Sehingga sikap nasabah mempunyai nilai positif terhadap
pelayanan jasa yang keputusannya dalam menggadaikan barang di pegadaian.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan jasa
lebih obyektif. Masyarakat jangan hanya memandang pelayanan jasa dari
salah satu sisi saja dan terlalu menonjolkan sisi negatifnya. Misalnya
pelayanan penaksiran barang yang kurang tepat dengan harga pasar. Hal ini
menyebabkan sikap nasabah cenderung mempunyai penilaian yang negatif
sehingga mempengaruhi sikap nasabah dalam mengambil keputusan dalam
menggadai barangnya di pegadaian.
3. Bagi Pemerintah
Kiranya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pemerintah untuk lebih memperhatikan usaha pegadaian dalam memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat secara umum. Sehingga masyarakat dapat
memenuhi kebutuhannya dengan bunga dan resiko yang kecil. Yang
berdampak akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
dalam upaya meningkatkan usaha kecil dan menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,Riyantirini, 2000. Analisis kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi. Yogyakarta : skripsi
Boyd, Harper W & All, 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis
dengan Orientasi Global, Jakarta : Erlangga. Engel F, James, dkk, 1994. Perilaku Konsumen, Jakarta : Binarupa Aksara. Kotler, Philip& Garry Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta :
Erlangga. Shetyon, Ketut, 2002. Menapak ke Masa Depan Dengan Kegigihan Masa Lalu,
Jakarta : Kantor Pusat Perum Pegadaian Sholikul, Hadi, M., 2003. Pegadaian Syariah, Jakarta : Perum Pegadaian Soekanto, Seojono, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Bina Aksara. Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ketiga, Bandung : Alfabeta. Suharsimi, Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Cetakan
Kesebelas, Jakarta : Rineka Cipta. Sumardi, Muryanto & Evers, Hans Dieter, 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok,
Jakarta : CV. Rajawali. Supranto, J., 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta. Sri, Susilo Y & dkk, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta : Salemba
Empat Syah, Muhibbin, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi,
Bandung: PT. Rosdakarya. Suyatno, Thomas, 1991. Dasar-Dasar Perkreditan, Jakarta : Gramedia. ________ _____, dkk,1995. Dasar-Dasar Perkreditan, Edisi Ke Empat, Jakarta :
Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tjiptono, Fandy, 1995. Manajemen Jasa, Yogyakarta : Andi Offset. ________ _____, 1995. Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Andi Offset. ______________, 1996. Manajemen Jasa, Yogyakarta : Andi Offset. ---------------------, 2000. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kotemporer,
Yogyakarta : Andi Offset. Walgito, Bimo1991. Psikologi Sosial, Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Cetakan
Pertama, Yogyakarta : Andi Offset. Wuryo, Kasmiran & Ali Sjaifullah, 1983, Pengantar Ilmu Jiwa Sosial, Jakarta Pusat :
Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 1
ANGKET KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Angket kuesioner
A. Identitas responden :
Nama : ...................................
Pekerjaan :....................................
Jenis Kelamin :....................................
B. Tingkat pendidikan
1. Pendidikan tertinggi nasabah yang tidak memakai jasa makelar ?
a. SD (sekolah Dasar)
b. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
c. SMA (sekolah Menengah Atas) / Sederajad
d. Akademi / Sarjana Muda
e. S1 ke atas
2. Pendidikan tertinggi nasabah yang memakai jasa makelar ?
a. SD (sekolah Dasar)
b. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
c. SMA (sekolah Menengah Atas) / Sederajad
d. Akademi / Sarjana Muda
e. S1 ke atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
C. Jenis Pekerjaan
1. Termasuk dalam kelompok manakah pekerjaan nasabah yang tidak
memakai jasa makelar?
a. Buruh
b. Petani / nelayan
c. Pedagang / wiraswasta
d. Pegawai Swasta
e. Pegawai Negeri
2. Termasuk dalam kelompok manakah pekerjaan nasabah yang memakai
jasa makelar ?
a. Buruh
b. Petani / nelayan
c. Pedagang / wiraswasta
d. Pegawai Swasta
e. Pegawai Negeri
D. Tingkat Pendapatan
1. Pendapatan rata-rata tiap bulan dari pekerjaan nasabah yang tidak memakai
jasa makelar?
a. < Rp 500.000,00
b. Rp 500.000,00 – < Rp 750.000
c. Rp 750.000 – < Rp 1.000.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
d. Rp 1.000.000,00 – < Rp1.250.000,00
e. > Rp 1.250.000,00
2. Pendapatan rata-rata tiap bulan dari pekerjaan nasabah yang memakai jasa
makelar ?
a. < Rp 500.000,00
b. Rp 500.000,00 – < Rp 750.000
c. Rp 750.000 – < Rp 1.000.000,00
d. Rp 1.000.000,00 – < Rp1.250.000,00
e. > Rp 1.250.000,00
E. Sikap nasabah terhadap pelayanan jasa pegadaian
.Petunjuk :
Berilah tanda check (V) pada kolom jawaban yang tersedia yang sesuai
dengan pendapat anda
SS : Sangat setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pada bagian ini berkenaan dengan pendapat dan perasaan anda terhadap kenyataan
pelayanan jasa pegadaian.
No Pertanyaan-pertanyaan SS S TS STS
1
2
3
4
5
6
7
8
TANGIBLE (BERWUJUD/BUKTI FISIK)
Karyawan berpakaian dan berpenampilan rapi
Pegadaian memiliki peralatan yang lengkap dan
siap pakai
Fasilitas parkir, kamar kecil yang memadai
Kondisi ruang tunggu yang nyaman (dilengkapi
dengan tv, kantin, tempat duduk nyaman)
RELIABILITY (KEANDALAN)
Penaksir berpengetahuan luas dan berkemampuan
menaksir barang yang handal
Penaksir mampu menjelaskan harga taksiran
barang yang sesuai dengan harga pasar
Karyawan berpengetahuan luas dan mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan setiap nasabah
Penaksir mampu memberikan keputusan dalam
memberikan pinjaman yang sesuai dengan
keinginan nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
9
10
11
12
13
14
15
16
RESPONSIVENESS (DAYA TANGGAP)
Bila nasabah memiliki masalah, karyawan
bersikap simpatik dan sanggup memecahkan
masalah
Karyawan tidak selalu bersedia membantu
nasabah
Wajar, jika karyawan terlalu sibuk sehingga tidak
menanggapi masalah nasabah.
Karyawan tidak selalu bersedia membantu
nasabah, dengan alasan apapun.
ASSURANCE (JAMINAN/KEAMANAN)
Pelayanan yang diberikan karyawan dapat
dipercaya
Pegadaian tidak menjamin barang jaminan hilang
di lelang sesudah jatuh tempo
Pegadaian tidak menjamin barang jaminan 100%
Penaksir dapat memberikan jaminan kepada
nasabah untuk memperoleh pinjaman, sesuai
dengan taksiran barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
17
18
19
20
EMPHATY (EMPATI)
Penaksir memberikan perhatian secara khusus
kepada setiap nasabah
Karyawan tidak memberikan perhatian khusus
kepada setiap nasabah
Penaksir memperhatikan keluhan nasabah tentang
besar uang pinjaman
Karyawan tidak memperhatikan keluhan nasabah
tentang besar uang pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 2
DATA MENTAH SIKAP NASABAH TERHADAP PELAYANAN JASA
PEGADAIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
SIKAP NASABAH PEGADAIAN
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Butir 18
Butir 19
Butir 20
Jml
1 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 70 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 70 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 65 4 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 66 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 69 6 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 69 7 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 61 8 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 65 9 4 3 4 4 3 4 4 4 2 1 3 2 4 3 3 2 3 4 4 4 65
10 3 4 3 3 4 4 3 3 2 1 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 58 11 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 63 12 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 72 13 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 4 4 4 4 62 14 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 61 15 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 55 16 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 63 17 3 3 4 4 3 4 4 3 2 1 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 63 18 3 2 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 54 19 3 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 64 20 4 3 4 3 3 3 4 4 3 1 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 56 21 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 70 22 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 2 2 55 23 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 4 3 4 4 53 24 4 2 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 62 25 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 75 26 3 3 4 4 3 4 4 3 1 2 2 1 4 4 4 4 2 2 2 2 58 27 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 58 28 4 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
29 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 64 30 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 68 31 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 71 32 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 69 33 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 56 34 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 63 35 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 66 36 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 2 4 3 3 4 4 2 4 3 3 65 37 4 4 3 4 4 3 3 4 1 2 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 59 38 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 59 39 3 3 4 4 3 3 2 3 2 1 3 2 2 4 4 4 3 2 3 3 58 40 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 59 41 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 64 42 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 71 43 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 62 44 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 74 45 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 69 46 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 66 47 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 65 48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 74 49 4 2 4 4 2 4 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 54 50 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 2 62 51 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 66 52 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 60 53 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 70 54 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 67 55 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 54 56 4 2 3 3 2 2 4 4 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 58 57 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 45 58 1 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 57 59 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 60 60 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 4 4 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
61 3 3 4 3 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 49 62 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 59 63 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3 4 2 2 55 64 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 68 65 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 71 66 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 69 67 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 63 68 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 71 69 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 61 70 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 71 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 62 72 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 63 73 1 3 4 3 3 2 3 4 3 4 1 3 4 2 3 3 4 3 3 3 59 74 2 2 1 4 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 43 75 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 62 76 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 50 77 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 68 78 3 2 4 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 46 79 3 3 3 4 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 56 80 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 67 81 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 65 82 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 1 2 2 4 4 2 4 3 2 2 54 83 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 61 84 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 70 85 3 2 4 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 50 86 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 67 87 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 2 50 88 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 2 2 2 53 89 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 73 90 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 62 91 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 52 92 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
93 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 66 94 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 69 95 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 2 2 60 96 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 72 97 2 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 57 98 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 2 2 4 4 64 99 4 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 48
100 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 54 101 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 48 102 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 74 103 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 63 104 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 68 105 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 63 106 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 73 107 4 2 4 4 2 4 4 2 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 63 108 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 4 4 2 4 4 2 2 60 109 4 2 3 4 2 4 2 4 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 61 110 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LAMPIRAN 3
DATA MENTAH VARIABEL TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS
PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
TINGKAT PENDIDIKAN
JENIS PEKERJAAN
TINGKAT PENDAPATAN
NASABAH NASABAH NASABAH 5 5 2 4 4 3 2 2 1 4 4 1 3 3 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 4 3 2 1 3 3 3 3 2 4 1 1 5 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 3 3 2 4 4 4 4 2 1 3 5 2 5 2 2 2 2 2 3 5 3 3 3 1 4 2 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 5 5 2 3 4 4 2 3 3 2 2 1 3 1 4 2 4 1 2 4 5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3 4 5 4 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 4 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 4 4 3 1 1 1 2 1 2 2 5 2 2 1 2 3 3 3 1 1 1 4 5 4 2 1 2 3 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 5 3 2 1 2 2 1 1 4 5 4 4 5 4 3 3 3 4 5 4 2 3 2 3 2 3 4 5 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 4 2 4 5 4 5 3 1 4 3 2 3 2 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3 2 3 1 3 2 1 1 4 1 4 2 1 2 2 3 3 5 1 4 2 2 5 2 4 4 5 1 3 2 3 2 3 4 1 5 5 4 5 4 4 5 3 3 2 4 4 4 3 2 1 2 5 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 4 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN 4
TABEL FREKUENSI SIKAP NASABAH TERHADAP PELAYANAN
JASA PEGADAIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Daftar Frekuensi Data Statistics sikap
Valid 110N Missing 0
Mean 62.32Median 63.00Mode 63Std. Deviation 7.159
sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 43 1 .9 .9 .945 1 .9 .9 1.846 1 .9 .9 2.748 2 1.8 1.8 4.549 1 .9 .9 5.550 3 2.7 2.7 8.252 1 .9 .9 9.153 2 1.8 1.8 10.954 5 4.5 4.5 15.555 3 2.7 2.7 18.256 3 2.7 2.7 20.957 2 1.8 1.8 22.758 5 4.5 4.5 27.359 6 5.5 5.5 32.760 4 3.6 3.6 36.461 5 4.5 4.5 40.962 7 6.4 6.4 47.363 10 9.1 9.1 56.464 4 3.6 3.6 60.065 6 5.5 5.5 65.566 5 4.5 4.5 70.067 3 2.7 2.7 72.768 5 4.5 4.5 77.369 6 5.5 5.5 82.770 6 5.5 5.5 88.2
Valid
71 4 3.6 3.6 91.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
72 2 1.8 1.8 93.673 2 1.8 1.8 95.574 3 2.7 2.7 98.275 1 .9 .9 99.176 1 .9 .9 100.0Total 110 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 5
TABEL FREKUENSI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS
PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
TINGKAT PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid SD 19 17.3 17.3 17.3 SMP 30 27.3 27.3 44.5 SMA 30 27.3 27.3 71.8 AKADEMI/SARJANA MUDA 26 23.6 23.6 95.5 S1 5 4.5 4.5 100.0 Total 110 100.0 100.0
JENIS PEKERJAAN
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid BURUH 21 19.1 19.1 19.1 PETANI/NELAYAN 23 20.9 20.9 40.0 WIRASWASTA/PEDAGANG 30 27.3 27.3 67.3 KARYAWAN SWASTA 21 19.1 19.1 86.4 PEGAWAI NEGERI 15 13.6 13.6 100.0 Total 110 100.0 100.0
TINGKAT PENDAPATAN
Frequency PercentValid
Percent Cumulative
Percent Valid < Rp 500.000 16 14.5 14.5 14.5 Rp 500.000 - < Rp 750.000 35 31.8 31.8 46.4 Rp 750.000 - < Rp 1.000.000 29 26.4 26.4 72.7 RP 1.000.000 - < Rp 1.250.000 18 16.4 16.4 89.1 > Rp 1.250.000 12 10.9 10.9 100.0 Total 110 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 6
TABEL RELIABILITAS DAN VALIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Reliabilitas dan Validitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.817 20 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted butir1 58.87 48.534 .249 .815butir2 59.17 45.814 .478 .804butir3 58.85 48.217 .292 .813butir4 58.85 48.547 .262 .815butir5 59.17 45.814 .478 .804butir6 59.22 47.457 .332 .812butir7 59.15 46.536 .368 .810butir8 59.35 48.286 .240 .816butir9 59.40 44.664 .526 .801butir10 59.65 45.935 .399 .808butir11 59.52 47.206 .267 .816butir12 59.40 44.664 .526 .801butir13 59.15 45.465 .495 .803butir14 59.07 47.591 .316 .812butir15 59.20 47.794 .272 .815butir16 59.20 47.262 .311 .813butir17 59.11 47.878 .280 .814butir18 59.09 47.276 .353 .811butir19 59.30 44.487 .616 .797butir20 59.30 44.487 .616 .797
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 62.32 51.246 7.159 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 7
TABEL NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Akademi
S 1 N 19 30 30 26 5 Normal Parameters(a,b)
Mean 61.84 60.73 62.20 64.92 60.80
Std. Deviation 5.747 7.538 6.682 7.194 11.032 Most Extreme Differences
Absolute .094 .086 .155 .111 .248
Positive .094 .058 .086 .062 .236 Negative -.080 -.086 -.155 -.111 -.248 Kolmogorov-Smirnov Z .408 .470 .847 .568 .555 Asymp. Sig. (2-tailed) .996 .980 .469 .903 .917
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Jenis Pekerjaan
Buruh
Petani/ Nelayan
Pedagang
Peg.Swasta
PNS N 21 23 30 21 15 Normal Parameters(a,b)
Mean 61.24 61.00 62.83 63.76 62.80
Std. Deviation 5.735 7.348 6.696 6.978 9.807 Most Extreme Differences
Absolute .125 .142 .117 .115 .169
Positive .100 .088 .079 .115 .104 Negative -.125 -.142 -.117 -.115 -.169 Kolmogorov-Smirnov Z .573 .679 .642 .527 .653 Asymp. Sig. (2-tailed) .898 .746 .805 .944 .787
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Tingkat Pendapatan
< Rp.500.rb
Rp 500rb – < Rp 750.rb
Rp 750rb –
< Rp 1jt
Rp 1jt –
< Rp1.250 rb
> Rp 1.250rb
N 16 35 29 18 12 Normal Parameters(a,b)
Mean 64.88
62.20
62.07
61.44
61.17
Std. Deviation 5.439 6.906 7.750 7.555 8.156 Most Extreme Differences
Absolute .134
.128 .117 .140 .082
Positive .111 .091 .095 .090 .081 Negative -.134 -.128 -.117 -.140 -.082 Kolmogorov-Smirnov Z .537 .754 .630 .596 .283 Asymp. Sig. (2-tailed) .936 .620 .822 .870 1.000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 8
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
TINGKAT PENDIDIKAN 1.481 4 105 .213 JENIS PEKERJAAN 1.706 4 105 .154 TINGKAT PENDAPATAN .891 4 105 .472
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN 9
TABEL HASIL UJI ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
UJI HIPOTESIS
TINGKAT PENDIDIKAN
Descriptives TINGKAT PENDIDIKAN
N Mean Std.
Deviation Std.
Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
SD 19 61.84 5.747 1.318 59.07 64.61 52 71 SMP 30 60.73 7.538 1.376 57.92 63.55 43 74 SMA 30 62.20 6.682 1.220 59.70 64.70 46 73 Akademi 26 64.92 7.194 1.411 62.02 67.83 49 76 S1 5 60.80 11.032 4.934 47.10 74.50 48 71 Total 110 62.32 7.159 .683 60.97 63.67 43 76
Test of Homogeneity of Variances TINGKAT PENDIDIKAN
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.481 4 105 .213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
ANOVA TINGKAT PENDIDIKAN
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 268.025 4 67.006 1.323 .266 Within Groups 5317.839 105 50.646 Total 5585.864 109
Untuk mengetahui perbandingan F hitung, maka F tabel dapat diperoleh
melalui program Microsoft Excel. Dengan Rumus Sebagai berikut :
= FINV(0,05,4,110)
Hasil yang diperoleh dari data di atas adalah 2,454215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
UJI HIPOTESIS
JENIS PEKERJAAN
Descriptives JENIS PEKERJAAN
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
Buruh 21 61.24 5.735 1.251 58.63 63.85 52 71 Petani/ Nelayan 23 61.00 7.348 1.532 57.82 64.18 46 74 Pedagang / Wiraswasta 30 62.83 6.696 1.222 60.33 65.33 43 74
Pegawai swasta 21 63.76 6.978 1.523 60.59 66.94 48 75 Pegawai Negeri 15 62.80 9.807 2.532 57.37 68.23 45 76 Total 110 62.32 7.159 .683 60.97 63.67 43 76
Test of Homogeneity of Variances JENIS PEKERJAAN
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.706 4 105 .154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
ANOVA JENIS PEKERJAAN
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 119.678 4 29.919 .575 .682 Within Groups 5466.186 105 52.059 Total 5585.864 109
Untuk mengetahui perbandingan F hitung, maka F tabel dapat diperoleh
melalui program Microsoft Excel. Dengan Rumus Sebagai berikut :
= FINV(0,05,4,110)
Hasil yang diperoleh dari data di atas adalah 2,454215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
UJI HIPOTESIS
TINGKAT PENDAPATAN
Descriptives
TINGKAT PENDAPATAN
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
<Rp. 500.000 16 64.88 5.439 1.360 61.98 67.77 54 74 Rp. 500.000- <
Rp. 750.000 35 62.20 6.906 1.167 59.83 64.57 43 75
Rp. 750.000 - Rp. 1.000.000 29 62.07 7.750 1.439 59.12 65.02 46 74
Rp. 1.000.000 - < Rp. 1.250.000 18 61.44 7.555 1.781 57.69 65.20 49 76
> Rp. 1.250.000 12 61.17 8.156 2.354 55.98 66.35 48 74 Total 110 62.32 7.159 .683 60.97 63.67 43 76
Test of Homogeneity of Variances TINGKAT PENDAPATAN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.891 4 105 .472
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
ANOVA TINGKAT PENDAPATAN
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 136.540 4 34.135 .658 .623 Within Groups 5449.323 105 51.898 Total 5585.864 109
Untuk mengetahui perbandingan F hitung, maka F tabel dapat diperoleh
melalui program Microsoft Excel. Dengan Rumus Sebagai berikut :
= FINV(0,05,4,110)
Hasil yang diperoleh dari data di atas adalah 2,454215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 10
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Menentukan Jumlah Kelas
Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah
kelas adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Sturgess, yaitu sebagai
berikut (Sudjana, 1990: 47) =
k = 1 + 3,322 log n
Keterangan =
k = jumlah kelas
n = jumlah responden
3,322 = bilangan konstan
2. Menentukan Interval Kelas
Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan interval
kelas adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996: 75) =
kgrenp tan
=
Keterangan =
P = interval kelas
K = jumlah kelas
rentang = selisih antara data terbesar dengan data terkecil
3. Memasukkan Frekuensi pada Kelas-kelas dan Menjumlahkannya
Langkah atau tahap terakhir dalam menyusun tabel frekuensi adalah
memasukkan masing-masing kelas dan menjumlahkannya. Berpedoman dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
distribusi frekuensi tersebut, kemudian akan dicari harga mean, median, modus,
dan standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh
kejadian (Sudjana, 1996: 67).
∑∑=−
fixifi
x.
Keterangan =
x i = tanda kelas
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i
b. Median yaitu nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara
teratur (Sudjana, 1996 : 79).
−+=
fFnPbMe .5,0
Keterangan =
b = batas bawah kelas median
P = panjang kelas median
n = jumlah responden
F = jumlah kelas frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas median
f = frekuensi kelas median
c. Modus yaitu nilai data yang mewakili frekuensi terbesart atau dengan kata
lain data yang paling sering terjadi (Sudjana, 1996: 77).
+
+=21
1
bbbPbMo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Keterangan =
b = batas bawah kelas modus
P = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas yang lebih besar sebelum tanda kelas modus
d. Standar Deviasi
( )( )1
. 2
−−
= ∑ ∑nn
xixinS
Keterangan =
S = standar deviasi
xi = jumlah skor
n = jumlah responden
Berdasarkan rumus-rumus di atas maka berikut ini dicari harga-harga untuk
tiap-tiap variabel sebagai berikut :
1. Variabel Tingkat Pendidikan
Jumlah kasus = 110
Data tertinggi = 2x5
= 10
Data terendah = 2 x 1
= 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Maka dari data tersebut diperoleh :
Range = 10-2 = 8
Banyak kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 110
= 1 + 3,322. 2,0413
= 7, 8
= 8
Interval kelas = 8 / 8
= 1
Sehingga daftar frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut
No. Interval fi Xi
fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
1 1 19 1 19 -1,71 2,92 55,49 2 2 30 2 60 0,71 0,50 15 3 3 30 3 90 0,29 0,08 2,4 4 4 26 4 104 1,29 1,66 43,16 5 5 5 5 25 2,29 5,24 26,2 6 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 110 298 10,4 142,25
a. Mean = 298 / 110
= 2,71
b. Median = 3,5 + 1
−
3079110.5,0
= 2,7
= 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
c. Modus = 3,5 + 1
+−
−21)4(
4
= 3,5 + (- 0,24)
= 3,26
d. Standar Deviasi =1110
25,142−
= 30,1
= 1,140
2. Variabel Jenis Pekerjaan
Jumlah kasus = 110
Data tertinggi = 2x5
= 10
Data terendah = 2 x 1
= 2
Maka dari data tersebut diperoleh :
Range = 10-2 = 8
Banyak kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 110
= 1 + 3,322. 2,0413
= 7, 78
= 8
Interval kelas = 8 / 8
= 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Sehingga daftar frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut
No. Interval fi Xi
fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
1 1 21 1 21 -1,87 3,50 73,5 2 2 23 2 46 -0,87 0,76 17,48 3 3 30 3 90 0,13 0,02 0,6 4 4 21 4 84 1,13 1,28 26,88 5 5 15 5 75 2,13 4,54 68,1 6 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 110 316 218 332
a. Mean = 316 / 110
= 2,87
b. Median = 3,5 + 1
−
2174110.5,0
= 3,5 + (-0,90)
= 2,6
= 3
c. Modus = 3,5+ 1
+−
−6)9(
9
= 3,5 + 3
= 6,5
d. Standar Deviasi =1110
332−
= 04,3
= 1,743
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3. Variabel Tingkat Pendapatan
Jumlah kasus = 110
Data tertinggi = 2x5
= 10
Data terendah = 2 x 1
= 2
Maka dari data tersebut diperoleh :
Range = 10-2 = 8
Banyak kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 110
= 1 + 3,322. 2,0413
= 7, 8
= 8
Interval kelas = 8 / 8
= 1
Sehingga daftar frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut
No. Interval fi Xi
fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
1 1 16 1 16 -1,77 3,13 50,08 2 2 35 2 70 0,77 0,59 20,65 3 3 29 3 87 0,23 0,05 1,45 4 4 18 4 72 1,23 1,51 27,18 5 5 12 5 60 2,23 4,97 59,64 6 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 305 233 357
a. Mean = 305 / 110
= 2,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
b. Median =
−
+18
80110.5,015,3
= 3,5 + 1,39
= 4,89
c. Modus =
+−
−+
6)11(1115,43
= 3,5 + 2,2
= 5,7
d. Standar Deviasi = 1110
357−
= 28,3
= 1,81
4. Variabel Sikap Nasabah Pegadaian Terhadap Pelayanan Jasa Pegadaian
Jumlah kasus = 110
Data tertinggi = 5 X 20 = 100
Data terendah = 1 X 20 = 20
Maka dari data tersebut diperoleh :
Range = 100 – 20
= 80
Banyak kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 log 110
= 1 + 3,322. 2,0413
= 7, 78
= 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Interval kelas = 80 / 8
= 10
Sehingga daftar frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut
No. Interval fi Xi
fi.xi xi-x (xi-x)2 fi(xi-x)2
1 20-29,9 0 24,95 0 -37,91 1437,17 0 2 30-39,9 0 34,95 0 -27,91 778,97 0 3 40-49,9 6 44,95 269,7 -17,91 320,77 1924,62 4 50-59,9 30 54,95 1648,5 -7,91 62,57 1877,1 5 60-69,9 55 64,95 3572,25 2,09 4,37 240,35 6 70-79,9 19 74,95 1424,05 12,09 146,17 2777,23 7 80-89,9 0 84,95 0 22,09 487,97 0 8 90-99,9 0 94,95 0 32,09 1029,77 0
Jumlah 110 6914,5 4267,76 6819,3
a. Mean = 6914,5/ 110
= 62,86
b. Median = 62,86 + 10
−
5536110.5,0
= 62,86 + 10 (0,35)
= 66,31
c. Modus = 62,86 + 10
+ 362525
= 62,86+ 10 (0,41)
= 66,96
d. Standar Deviasi =11103,6819
−
= 56,62
= 7,159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PANDUAN ACUAN PENILAIAN TIPE II (PAP II)
Untuk mengetahui tingkat penilaian sikap nasabah terhadap pelayanan jasa
pegadaian maka menggunakan PAP tipe II
Penilaian Sikap Nasabah Terhadap Pelayanan Jasa Pegadaian
Nilai tertingi = 5 X 20 = 100
Nilai terendah = 1 X 20 = 20
Perhitungan data dari tiap variabel dengan menggunakan rumus
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)
1. 20 + 81 % (100-20) = 84,8 = 85 (dibulatkan)
2. 20 + 66 % (100-20) = 72,8 = 73
3. 20 + 56 % (100-20) = 64,8 = 65
4. 20 + 46 % (100-20) = 56,8 = 57
5. 20 + 45 % (100-20) = 56 = 56 (dibulatkan ke bawah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 11
TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 12
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI