ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN KETIMPANGAN … · Lampiran 5 PDRB Kabupaten Enrekang, Luwu, dan Tana...

16
i ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN KETIMPANGAN REGIONAL DI PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006-2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi OLEH: ASDAR K. NIM. 08.630.006 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Transcript of ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN KETIMPANGAN … · Lampiran 5 PDRB Kabupaten Enrekang, Luwu, dan Tana...

i

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN KETIMPANGAN REGIONAL

DI PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006-2010

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

OLEH:

ASDAR K.

NIM. 08.630.006

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis sampaikan yang sedalam-dalamnya atas

karunia, rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Sektor Unggulan dan

Ketimpangan Regional di Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006-2010”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Malang.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini berkat ketekunan dan usaha yang tak

kenal lelah dan tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dorongan

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Ida Nuraini, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dwi Eko Waluyo, SE. M.Si. Selaku pembimbing I yang dengan ikhlas

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai

terselesaikannya skripsi ini. Dan juga selaku Wali Kelas A IESP 2008 yang

tidak henti-hentinya memberikan nasehat kepada kami.

5. Bapak Zainal Arifin, SE, M.Si selaku pembimbing II yang dengan sabar

membimbing dan memberikan arahan dan saran sampai terselesaikannya

skripsi ini.

6. Bapak/ Ibu Dosen IESP yang telah memberikan pengetahuan selama masa

perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

vi

7. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan baik secara moral

maupun materi serta do’anya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua adik saya yang banyak membantu hingga terselesainya skripsi ini.

9. Ikami Sulsel Cabang Malang, yang banyak memberikan dukungan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

10. Kawan-kawan HMJ IESP yang meberikan dukungan secara moril hingga

skripsi ini dapat terselesaiakan.

11. Kelas A IESP 2008 yang semuanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

12. Buat sahabatku, Hendro dan Dito yang banyak membatu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu sehinga penyusunan skripsi ini dapat terselesikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembacanya.

Billahittaufiq Wal Hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 17 April 2012

Penulis,

vii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR viii

ABTRAKSI ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Batasan Masalah 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 8

1. Tujuan Penelitian 8

2. Kegunaan Penelitian 9

II. LANDASAN TEORI

A. Landasan Penelitian Terdahulu 10

B. Pengertian pembangunan ekonomi 10

C. Sasaran pembangunan ekonomi 12

D. Nilai inti pembangunan ekonomi 13

E. Manfaat pembangunan ekonomi 14

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 15

G. Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) 17

viii

H. Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan Daerah 21

I. Perencanaan pembangunan daerah 25

J. Kesenjangan Regional 27

K. Upaya mengurangi Kesenjangan 29

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian 31

B. Lokasi penelitian 31

C. Jenis Penelitian 31

D. Jenis dan Sumber Data 32

E. Teknik Pengumpulan Data 32

F. Definisi Oprasional Variabel 33

G. Metode Analisis Data 33

IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 37

1. Kondisi Geografis 37

2. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya 40

3. Kondisi Demografi 42

4. Kondisi Pertumbuhan Ekonomi 43

5. Kondisi Pendapatan Per Kapita 46

B. Hasil Analisa Data 48

1. Pola Pertumbuhan Ekonomi 48

2. Analisa Sektor Unggulan dan Sektor Non Unggulan 51

3. Analisa Sembilan Sektor Ekonomi 72

ix

4. Ketimpangan Regional Antar Kabupaten/Kota 90

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 94

B. Saran 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 3.1 Matrik Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen 35 Tabel 4.1 Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan 39 Tabel 4.2 Nama Gunung di Sulawesi Selatan 40 Tabel 4.3 Perbandingan PDRB Perkapita dan Pertumbuahan Ekonomi Antar

Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan 49 Tabel 4.4 Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota

berdasarkan Tipologi Klassen 50 Tabel 4.5 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Kep. Selayar 52 Tabel 4.6 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Bulukumba 53 Tabel 4.7 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Bantaeng 53 Tabel 4.8 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Jeneponto 54 Tabel 4.9 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Takalar 55 Tabel 4.10 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Gowa 56 Tabel 4.11 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Sinjai 56

Tabel 4.12 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Maros 57 Tabel 4.13 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Pangkep 58 Tabel 4.14 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Barru 59 Tabel 4.15 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Bone 60 Tabel 4.16 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Soppeng 61 Tabel 4.17 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Wajo 62 Tabel 4.18 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Sidrap 63 Tabel 4.19 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Pinrang 63 Tabel 4.20 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Enrekang 64

xi

Tabel 4.21 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Luwu 65 Tabel 4.22 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Tana Toraja 66 Tabel 4.23 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Luwu Utara 66 Tabel 4.24 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Luwu Timur 67 Tabel 4.25 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Toraja Utara 68 Tabel 4.26 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kota Makassar 69 Tabel 4.27 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kota Pare-Pare 70 Tabel 4.28 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kota Palopo 71 Tabel 4.29 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Pertanian 72 Tabel 4.30 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Pertambangan

Pertambangan dan Penggalian 74 Tabel 4.31 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Industri

Pengolahan 76 Tabel 4.32 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Listrik, Gas,

dan Air Bersih 78 Tabel 4.33 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Bangunan 80 Tabel 4.34 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Perdagangan,

Hotel, dan Restoran 82 Tabel 4.35 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Pengangkutan

dan Komunikasi 84 Tabel 4.36 Sektor Unggulan/Non Unggulan Kabupaten Keuangan, Persewaan,

dan Jasa Perusahaan 86 Tabel 4.37 Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Jasa-Jasa 88 Tabel 4.38 Indeks Williamson Antar Kabupaten/Kota 91

xii

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006-2010 ADHK Tahun 2000 5

Gambar 1.2 PDRB Perkapita Antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2010 ADHK Tahun 2000 6 Gambar 4.1 Peta Administrasi Propinsi Sulawesi Selatan 37 Gambar 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2006-2010 Menurut

Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan ADHK Tahun 2000 45 Gambar 4.3 PDRB Perkapita Antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2006-2010 ADHK Tahun 2000 47 Gambar 4.4 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Pertanian 73 Gambar 4.5 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor

Pertambangan dan Penggalian 75 Gambar 4.6 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Industri

Pengolahan 77 Gambar 4.7 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Listrik,

Gas, dan Air Bersih 79 Gambar 4.8 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Bangunan 81 Gambar 4.9 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 83 Gambar 4.10 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi 85 Gambar 4.11 Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 87 Gambar 4.12Peta Identifikasi Kabupaten/Kota Unggulan Dalam Sektor Jasa-Jasa 89

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PDRB Kabupaten Selayar, Kabupaten dan Bantaeng

Lampiran 2 PDRB Kabupaten Jeneponto, Takalar, dan Gowa

Lampiran 3 PDRB Kabupaten Sinjai, Maros, Pangkep

Lampiran 3 PDRB Kabupaten Barru, Bone, dan Soppeng

Lampiran 4 PDRB Kabupaten Wajo, Sidrap, dan Pinrang

Lampiran 5 PDRB Kabupaten Enrekang, Luwu, dan Tana Toraja

Lampiran 4 PDRB Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, dan Toraja Utara

Lampiran 5 PDRB Kota Makassar, Parepare, dan Palopo

Lampiran 6 PDRB Propinsi Sulawesi Selatan

Lampiran 7 PDRB Perkapita berdasarkan harga konstan 2000

Lampiran 8 Jumlah PendudukPropinsi Sulawesi Selatan

xiv

ABSTRAKSI

Penelitian mengambil judul “Analisis Sektor Unggulan dan Ketimpangan Regional di Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006-2010”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi, sektor unggulan dan ketimpangan regional pada masing-masing kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Alat analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ), dan Indek Williamson. Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi, Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor unggulan dan bukan unggulan, sedangkan Indek Williamson digunakan untuk mengetahui ketimpangan regional pada masing-masing kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan Tipologi Klassen diklasifikasikan menjadi 4 (empat) pola pertumbuhan ekonomi pada masing-masing kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Selatan. Daerah yang termasuk kategori Daerah Berkembang Cepat adalah Kabupaten Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu Utara, Kota Pare-Pare, dan Kota Palopo. Daerah Maju Tapi Tertekan adalah Kabupaten Wajo, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Pangkep. Daerah Cepat Maju dan Cepat Tumbuh adalah Kota Makassar. Sedangkan Daerah Relatif Tertinggal adalah Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Maros, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Luwu. Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) sektor yang paling dominan dalam perekonomian antar kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu sektor pertanian, sektor jasa-jasa, dan sektor bangunan. Indek Williamson menunjukkan ketimpangan antar kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi selatan selama kurun waktu dari tahun 2006 s/d 2010. Rata-rata Indeks Williamson pada tahun 2006 sebesar 0,08, tahun 2007 sebesar 0,09, tahun 2008 sebesar 0,09, tahun 2009 sebesar 0,08, dan tahun 2010 sebesar 0,08. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2006 hingga 2010 ketimpangan regional relatif merata. Menurut hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi selatan selama kurun waktu dari tahun 2006 s/d 2010 terbagi atas 4 (empat) klasifikasi pola pertumbuhan ekonomi. Sektor unggulan perlu ditingkatkan kembali agar menjadi lebih maju. Kesenjangan antar kabupaten/kota tersebut relatif merata, bahkan cenderung menurun setiap tahunnya.

Kata Kunci : Pola Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Unggulan, Ketimpangan.

xv

ABSTRACT The study took the title "Leading Sector Analysis and Regional Inequality in South Sulawesi Province Year 2006-2010". The purpose of this study was to determine the pattern of economic growth, sector and regional inequality in each district / city in the province of South Sulawesi using quantitative descriptive method. Analsis tool used in this study is a typology Klassen, Location Quotient (LQ), and Williamson index. Klassen typology is used to determine the pattern of economic growth, Location Quotient (LQ) is used to determine the dominant sector and not the seed, while the Williamson index used to determine the regional disparity in their respective districts / cities in South Sulawesi Province. Based on the typology Klassen classified into 4 (four) pattern of economic growth in each district / city in South Sulawesi Province. Area that includes the category is Fast Growing Region District Selayar, District Bulukumba, District Bantaeng, District Gowa, District Bone, District North Luwu, City of Pare-Pare, and the City Palopo. Forward But Depressed areas are Wajo, District Pinrang, District East Luwu, and the District Pangkep. Regional Fast Forward and Fast Grow the city of Makassar. While the Regional District of Relative Disadvantage is Jeneponto, Takalar District, District Sinjai, Maros regency, District Soppeng, District Enrekang, District Tana Toraja, District North Toraja, District Sidrap and District Luwu. Analysis of Location Quotient (LQ) indicates that there are 3 (three) most dominant sector in the economy between districts / cities in South Sulawesi Province, namely agriculture, services sector and construction sector. Williamson index indicates inequality between districts / cities in South Sulawesi Province during the period from 2006 s / d 2010. Williamson average index in 2006 of 0.08, in 2007 of 0.09, the year 2008 amounted to 0.09, in 2009 amounted to 0.08, and 0.08 for the year 2010. These results indicate that from 2006 to 2010 are relatively evenly distributed regional inequality. According to the analysis has been done, it can be concluded that in each district / city in southern Sulawesi province during the period from 2006 s / d 2010 is divided into 4 (four) classification of economic growth pattern. Sectors need to be increased again to become more advanced. Disparities between districts / cities are relatively evenly distributed, and even tended to decline each year. Keywords: Patterns of Economic Growth, Competitive Sector, Inequalities.

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Tinjauan

Kritis. P4W Press Bogor. Abdul Hakim, 2002, Ekonomi Pembangunan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,

Penerbit, Ekonisia: Yogyakarta. Badan Pusat Statisitk Provinsi Sulawesi Selatan, 2011. Sulawesi Selatan Dalam

Angka 2011. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, 2011. Indikator Pembangunan

Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010. Irawan dan Suparmoko, 1987, Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Cetakan

Pertama, Penerbit: Liberty: Yogyakarta. Kuncoro 2002. Analisis Spasial dan Regional: Aglomerasi dan Kluster Industri

Indonesia. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta. Lincolin Arsyad, 1997, Ekonomi Pembangunan, Edisi Ketiga, Penerbit: STIE

YKPN: Yogyakarta. ______________, 1999, Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat, Bagian

Penerbitan STIE YKPN: Yogyakarta. Raya Agus Prasetyo, Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan

Pembangunan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan.

Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan Problematika Dan Pendekatan, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

Todaro, Michael, 2000, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Modul Ekonomi Regional. 2011. Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.