Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

15
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Ciapus Bromel Ciapus Bromel merupakan salah satu perusahaan yang membudidayakan dan memasarkan tanaman hias bromelia di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Chandra Gunawan Hendarto pada tahun 2006 dan berlokasi di Desa Tamansari,Kabupaten Bogor. Berawal dari ketertarikan pemilik usaha terhadap tanaman bromelia dan keinginan memperkenalkan tanaman tersebut kepada masyarakat yang pada akhirnya melatarbelakangi didirikannya Ciapus Bromel.Selain itu karakteristik yang dimiliki bromelia sebagai tanaman tropis yang colourfull dan multifungsi dengan tingkat budidaya dan perawatan yang relatif mudah merupakan salah satu alasan dalam pemilihan tanaman utama pada Ciapus Bromel.Bromelia dapat digunakan sebagai tanaman pot indoor, tanaman landscape, tanaman outdoor dan tanaman dekorasi. Karakterisitik bromelia tersebut dianggap Chandra Gunawan sebagai peluang prospektif untuk terjun ke industri bromelia, terlebih jika melihat adanya kecenderungan pergantian tren permintaan tanaman hias pot berdaun bunga menuju tren tanaman hias berdaun indah (Elva 2010). Persiapan usaha Ciapus Bromel dimulai sejak tahun 2003 dengan luas lahan yang dimiliki yaitu 400 m dengan indukan yang diperoleh berasal dari luar negeri mengingat tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia.Hal ini bertujuan agar varietas bromelia yang ditawarkan Ciapus Bromel lebih beragam dan berbeda dengan varietas yang ditawarkan oleh para pesaing dalam industri sejenis. Perbedaan ini diharapkan akan memberikan nilai tambah di mata pasar sasaran yang akan menguntungkan Ciapus Bromel. Pada tahun 2006 Ciapus Bromel didirikan dengan luas lahan 0,5 ha dan jumlah tanaman yang dimiliki sebanyak 600 pot.Jumlah tersebut hanya memenuhi 1/8 dari total keseluruhan lahan. Hal ini menyebabkan Ciapus Bromel hanya menjual tanaman bromelia yang berusia 4-5 bulan dalam pot berdiameter 15 cm. Namun sejak awal tahun 2010, Ciapus Bromel melakukan perluasan area budidaya menjadi 1 ha dan penambahan jumlah serta jenis tanaman bromelia. Setidaknya terdapat 300 spesies bromelia dengan jumlah tanaman bromelia

Transcript of Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

Page 1: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

42  

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan Ciapus Bromel

Ciapus Bromel merupakan salah satu perusahaan yang membudidayakan

dan memasarkan tanaman hias bromelia di Indonesia. Perusahaan ini didirikan

oleh Chandra Gunawan Hendarto pada tahun 2006 dan berlokasi di Desa

Tamansari,Kabupaten Bogor. Berawal dari ketertarikan pemilik usaha terhadap

tanaman bromelia dan keinginan memperkenalkan tanaman tersebut kepada

masyarakat yang pada akhirnya melatarbelakangi didirikannya Ciapus

Bromel.Selain itu karakteristik yang dimiliki bromelia sebagai tanaman tropis

yang colourfull dan multifungsi dengan tingkat budidaya dan perawatan yang

relatif mudah merupakan salah satu alasan dalam pemilihan tanaman utama pada

Ciapus Bromel.Bromelia dapat digunakan sebagai tanaman pot indoor, tanaman

landscape, tanaman outdoor dan tanaman dekorasi. Karakterisitik bromelia

tersebut dianggap Chandra Gunawan sebagai peluang prospektif untuk terjun ke

industri bromelia, terlebih jika melihat adanya kecenderungan pergantian tren

permintaan tanaman hias pot berdaun bunga menuju tren tanaman hias berdaun

indah (Elva 2010).

Persiapan usaha Ciapus Bromel dimulai sejak tahun 2003 dengan luas

lahan yang dimiliki yaitu 400 m dengan indukan yang diperoleh berasal dari luar

negeri mengingat tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia.Hal ini

bertujuan agar varietas bromelia yang ditawarkan Ciapus Bromel lebih beragam

dan berbeda dengan varietas yang ditawarkan oleh para pesaing dalam industri

sejenis. Perbedaan ini diharapkan akan memberikan nilai tambah di mata pasar

sasaran yang akan menguntungkan Ciapus Bromel.

Pada tahun 2006 Ciapus Bromel didirikan dengan luas lahan 0,5 ha dan

jumlah tanaman yang dimiliki sebanyak 600 pot.Jumlah tersebut hanya memenuhi

1/8 dari total keseluruhan lahan. Hal ini menyebabkan Ciapus Bromel hanya

menjual tanaman bromelia yang berusia 4-5 bulan dalam pot berdiameter 15 cm.

Namun sejak awal tahun 2010, Ciapus Bromel melakukan perluasan area

budidaya menjadi 1 ha dan penambahan jumlah serta jenis tanaman bromelia.

Setidaknya terdapat 300 spesies bromelia dengan jumlah tanaman bromelia

Page 2: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

43  

sebesar 60.000 pot. Hal ini menjadikan Ciapus Bromel sebagai perusahaan

budidaya terlengkap di Indonesia.

Aktivitas pemasaran bromelia Ciapus Bromel dimulai pada bulan

Desember 2007.Pemasaran dilakukan melalui sistem konsingensi dengan pihak

PT Godong Ijo Asri.Kerjasama tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan

penjualan juga bertujuan sebagai media promosi bromelia melalui katalog dan

pameran yang diikuti PT Godong Ijo Asri.Walaupun konsekuensinya bromelia

Ciapus Bromel diatasnamakan milik PT Godong Ijo Asri. Berkat kerjasama

dengan PT Godong Ijo Asriserta adanya hubungan baik pemilik dengan manajer

pengelola, pada tahun 2008 hingga tahun 2010 Ciapus Bromel tidak hanya

memasarkan produknya melalui PT Godong Ijo Asri, tetapi juga melakukan

penjualan secara pribadi di pulau Jawa, serta ke pulau Sumatera, Kalimantan dan

Bali (Elva 2010)

Sejak awal tahun pendiriannya hingga tahun 2010, usaha ini belum

memiliki badan hukum dikarenakan pemilik mempertimbangkan kondisi

perusahaan yang belum establish. Namun demikian, pemilik mempunyai

keinginan yang kuat untuk memiliki badan hukum agar memperoleh kemudahan

dalam menjalankan bisnisnya.

5.2 Lokasi dan Sumberdaya Ciapus Bromel

Lokasi usaha Ciapus Bromel terletak di Jalan Tamansari RT 03/04, Desa

Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Barat.Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan kondisi iklim di Ciapus

Bromel. Letak usaha Ciapus Bromel berada pada ketinggian 450 dpl dengan suhu

27°C. Kondisi tersebut sesuai dengan prasyarat pertumbuhan tanaman bromelia,

yaitu berkisar antara 20°C sampai 30°C.

Selain lokasi, Ciapus Bromel pun memiliki sumberdaya yang secara

keseluruhan dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu sumberdaya fisik,

sumberdaya manusia dan sumber daya keuangan.Sumberdaya fisik adalah

keseluruhan aset yang dimiliki oleh Ciapus Bromel untuk menjalankan usahanya

berupa bangunan (nethouse, bangunan kantor dan pendukung), sarana dan

prasarana produksi.Sumberdaya manusia adalah kekuatan tenaga kerja yang

dimiliki oleh Ciapus Bromel dalam menjalankan usahanya.Sumberdaya keuangan

Page 3: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

44  

merupakan sumber-sumber keuangan yang dimiliki oleh Ciapus Bromel dalam

memulai dan menjalankan usaha.

5.2.1 Sumberdaya Fisik

Sarana dan prasarana yang digunakan oleh Ciapus Bromel dalam

menjalankan usahanya merupakan murni milik pemilik. Aset-aset tersebut

diantaranya :

a) Prasarana Pendukung

Prasarana pendukung yang dimilki Ciapus Bromel meliputi bangunan

kantor, bangunan mushola, lahan parkir, pagar beton, televisi, peralatan dapur,

satu set meja beserta kursi bagi pengunjung, meja dan kursi untuk kegiatan

administrasi, serta satu tempat tidur bagi karyawan yang menjaga kantor.

Bangunan kantor berukuran 45 m x 36 m yang terdiri dari lima ruangan.

Ruangan pertama berukuran 4 m x 4 m yang digunakan sebagai tempat bermalam

karyawan. Fasilitas kamar terdiri dari satu set tempat tidur dan meja. Ruangan

kedua berukuran 4 m x 4 m belum ada fungsi khusus.Ruangan ketiga digunakan

sebagai ruangan dapur bagi karyawan. Ruangan ini berukuran 8 m x 3 m dengan

fasilitas berupa peralatan makan, minum, satu buah dispenser dan satu buah

kompor minyak. Ruangan keempat berukuran 4 m x 4 m yang berfungsi sebagai

gudang penyimpanan pestisida, pupuk, pot dan cocopeat. Ruangan terakhir

digunakan sebagai toilet dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m. Selain terdiri dari lima

ruangan bangunan kantor pun memiliki dua teras yang berukuran 8 m x 5 m dan

10 m x 6 m.

Teras depan yang berukuran 8 m x 5 m digunakan sebagai tempat

administrasi dan tempat istirahat bagi pengunjung. Di teras ini terdapat satu set

tempat duduk yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk beristirahat dan satu

set tempat melakukan administrasi yang terdiri dari satu buah meja dan dua buah

kursi. Teras samping yang berukuran 10 m x 6 m digunakan sebagai tempat

penyimpanan anakan bromelia yang akan diangin-anginkan. Anakan bromelia

tersebut diletakan pada dua buah rak kayu berukuran 2,5 m x 2 m.Sedangkan

bangunan mushola berukuran 3 m x 3 m. Bangunan ini berfungsi sebagai fasilitas

peribadatan bagi karyawan Ciapus Bromel maupun para pelanggan yang

beragama Islam.

Page 4: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

45  

b) Sarana dan Prasarana produksi pertanian

Untuk menunjang kegiatan usaha, alat-alat yang dimiliki perusahaan

meliputi mesin jet pump, nethouse, handsprayer, selang, sekop, rak bagi anakan

tanaman dan tender (bak). Perusahaan memilki dua mesin pompa air (jet pump),

mesin ini sangat dibutuhkan ketika musim kemarau karena jet pump berfungsi

memompa air tanah untuk mengisi sumur.Handsprayer digunakan untuk kegiatan

penyemprotan pestisida.Untuk membantu penyiraman, Ciapus Bromel

menggunakan selang sebagai alat perantara.Perusahaan memiliki dua sekop yang

dipergunakan untuk mencampur media tanam ataupun pupuk.Perusahaan juga

memiliki rak bagi anakan tanaman.Prasarana produksi terakhir yang dimiliki oleh

perusahaan adalah tender (bak).Tender berfungsi untuk mengangkut bromelia

terutama untuk kegiatan pameran.

Nethouse digunakan sebagai tempat budidaya dan penyimpanan

persediaan tanaman bromelia. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan

budidaya, penggunaan nethouse bertujuan untuk menyaring cahaya matahari, agar

sinar matahari yang sampai ke tanaman sesuai dengan prasyarat tumbuh bagi

masing-masing varietas bromelia, yaitu 45-75 persen sinar matahari. Ciapus

Bromel memiliki sembilan buah nethouse yang letaknya menyebar.Nethouse yang

dimiliki oleh perusahaan ada dua jenis, yaitu nethouse dengan paranetbiasa

dannethouse dengan paranet dan plastik UV. Perbedaan ini terkait dengan

prasyarat penyerapan sinar matahari yang optimal bagi masing-masing

bromelia.Nethousedengan paranet biasa digunakan untuk tanaman bromelia

dengan kemampuan menerima 50-75 persen cahaya matahari.Sedangkan nethouse

yang menggunakan paranet dan plastik UV untuk tanaman bromelia dengan

kemampuan menerima 45 persen cahaya matahari.

Selain itu, input yang disediakan setiap bulannya oleh perusahaan meliputi

media tanam, pupuk, pestisida, indukan bromelia dan pot. Media tanam yang

digunakan oleh perusahaan adalah cocopeat, sekam bakar, sekam mentah dan akar

pakis. Sekam mentah digunakan sebagai bahan baku sekam bakar. Jenis pupuk

yang digunakan adalah NPK.Sedangkan pestisida yang digunakan adalah Cofidor,

Siputox, Dursbant, Curacron dan Agristick.Indukan bromelia berasal dari luar

Page 5: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

46  

negeri seperti Filipina, Thailand, Australia, Belanda dan beberapa negara di

Amerika Latin. Pot yang dimiliki perusahaan terdiri dari ukuran S (15 cm2), M (20

cm2) , L (24 cm2), XL(30cm2) dan 35 cm2, 40 cm2, 50cm2, 60cm2 dan 70cm2.

a) b) c) d)

Gambar 11. Sarana dan Prasarana Produksi Tanaman Bromelia di Ciapus Bromel Tahun 2011 a) Jet Pump; b) BesiTusuk; c) Pestisida dan obat-Obatan;d) Rak Anakan Bromelia Sumber : Ciapus Bromel, 2011

5.2.2 Sumberdaya Manusia

Ciapus Bromel memiliki 10tenaga kerja yang terdiri dari 1 pemilik dan 9

karyawan.Latar belakang pendidikan sumberdaya manusia di Ciapus Bromel

sangat beragam.

Chandra Gunawan Hendarto merupakan lulusan University of San

Fransisco dengan jurusan Intenational Business Manajement. Selain itu pemilik

pernah menjabat sebagai manajer pemasaran PT Indomarco serta sekarang

menjabat sebagai Direktur PT Godong Ijo Asri, pemilik Hara Nursery (tanaman

buah) dan pemilik Annisa Flora (tanaman aglonema). Selain itu, beliau pun aktif

di asosiasi terkait tanaman hias dan merupakan salah satu pendiri Perhimpunan

Florikultura Indonesia (PFI).

Latar belakang manajer pengelola hanya sampai pada tingkatan Sekolah

Menengah Atas (SMA). Akan tetapi Ulih Sunardi mempunyai pengalaman

sebagai produsen tanaman hias sejak 20 tahun yang lalu, sehingga beliau memiliki

kemampuan budidaya yang baik. Selain itu Ulih Sunardi merupakan pemilik

Ciapus Nursery dan keberadaannya sudah cukup dikenal dalam industri tanaman

hias di Jabodetabek.

Koordinator lapangan mempunyai latar belakang pendidikan khusus

pertanian (SPMA), sehingga koordinator lapangan mempunyai kemampuan cukup

baik dalam kegiatan budidaya. Koordinator lapangan juga memiliki kemampuan

yang baik dalam mengingat nama dan jenis varietas bromelia, mengestimasi

Page 6: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

47  

varietas yang akan bernilai di mata konsumen dan mempunyai daya kreativitas

serta inisiatif dalam menjalankan kewajiban dan wewenangnya. Latar belakang

pendidikan enam karyawantetap lainnya dibawah tingkatan Sekolah Menengah

Atas (SMA).

Hari kerja karyawan tetap dimulai dari hari Senin hingga hari

Minggu.Karyawan bekerja mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00

WIB.Terdapat pula sistem kerja malam yang dilakukan secara bergantian dari

pukul 18.00-06.00 WIB.Sedangkan karyawan harian jam kerja dimulai dari pukul

07.00-12.00 WIB. Hari kerja karyawan harian disesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan terhadap karyawan harian tersebut.

Sistem gaji dan upah yang ditetapkan oleh perusahaan telah disesuaikan

dengan UMR yang berlaku.Gaji karyawan Ciapus Bromel berkisar antara Rp

950.000,00-Rp 1.300.000,00 yang disesuaikan berdasarkan tingkat jabatan

karyawan.Sedangkan untuk karyawan harian diberi upah sebesar Rp 15.000,00

per hari. Perusahaan pun memberikan biaya pengobatan bagi karyawan yang sakit

sebesar 50 persen dari biaya pengobatan karyawan. Khusus untuk manajer

pengelola, pemilik menerapkan sistem bagi hasil. Berdasarkan perjanjian antara

manajer pengelola dengan pemilik Ciapus Bromel, pembagian hasil dilakukan tiap

akhir tahun dengan perbandingan 1:3, dimana manajer pengelola mendapatkan 25

persen dari laba bersih sedangkan pemilik perusahaan mendapatkan 75 persen dari

laba bersih perusahaan.

Selain itu terdapat pula aturan dan sanksi bagi seluruh pegawai Ciapus

Bromel.Tetapi tata tertib tersebut tidak dituangkan dalam bentuk tulisan

melainkan hanya berupa lisan yang disampaikan ketika penerimaan karyawan

baru. SOP tersebut menyangkut jam kerja karyawan, kegiatan perizinan karyawan

dan attitude karyawan ketika berada di perusahaan tersebut. Perusahaan

menerapkan adanya sistem absen, dimana karyawan diberikan izin libur maksimal

sebanyak empat kali dalam sebulan dengan alasan yang jelas. Apabila karyawan

tidak masuk lebih dari empat hari tanpa keterangan maka akan dikenakan sanksi

pemotongan gaji.

Page 7: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

48  

5.2.3 Sumberdaya Keuangan

Modal awal perusahaan hanya berasal dari pemilik perusahaan.Besarnya

modal pemilik adalah Rp 1.450.000.000,00.Modal tersebut digunakan untuk

keperluan pembelian tanah, pembangunan prasarana dan pembelian

indukan.Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan pertimbangan nominal

budget yang harus dikeluarkan untuk investasi sangat besar sedangkan modal

pemilik cukup terbatas.Selain modal, sumberdaya keuangan pun berasal dari

pendapatan perusahaan.

5.3 Organisasi Ciapus Bromel

Struktur organisasi Ciapus Bromel disusun dengan tujuan untuk

memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai hubungan antara satu bagian

dengan bagian yang lain sehingga diharapkan akan tercapai kerjasama yang baik

dan rasa tanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Struktur organisasi

Ciapus Bromel terdiri dari pemilik, manajer pengelola, penanggung jawab

operasional, para karyawan bagian budidaya dan karyawan harian.Hubungan antar

bagian yang terdapat di Ciapus Bromel dapat dilihat pada Gambar 10.

Chandra Gunawan selaku pemilik perusahaan mempunyai wewenang

dalam hal perencanaan, pengambilan keputusan akhir, pemberian bimbingan,

pengarahan umum, saran-saran, dan perintah kepada karyawan melalui manajer

pengelola. Manajer pengelola memiliki wewenang dalam hal perencanaan

kegiatan usaha, melakukan perekrutan dan pemberhentian karyawan, menetapkan

harga bromelia bersama pemilik, mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan,

meminta pertanggung jawaban kepada koordinator lapangan terkait dengan

aktivitas perusahaan. Selain wewenang tersebut manajer pengelola mempunyai

tanggung jawab memberikan laporan mengenai aktivitas perusahaan kepada

pemilik.

Koordinator lapangan mempunyai wewenang dalam pengambilan

keputusan yang terkait dengan aktivitas perusahaan baik keputusan internal

maupun eksternal.Akan tetapi koordinator lapangan harus meminta pertimbangan

manajer pengelola, apakah keputusan tersebut dapat dijalankan atau tidak.Selain

itu, koordinator lapangan mempunyai wewenang dalam hal pelaksanaan dan

Page 8: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

49  

pengawasan jalannya aktivitas perusahaan dimulai dari budidaya, pemasaran

hingga administrasi.Sedangkan aktivitas keuangan lebih banyak ditangani oleh

manajer pengelola termasuk aktivitas penggajian, dalam hal ini koordinator

lapangan hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran.Setiap bulannya,

koordinator lapangan bertanggung jawab memberikan laporan mengenai aktivitas

perusahaan kepada manajer pengelola.Namun, sering kali koordinator secara

langsung melaporkan aktivitas perusahaan kepada pemilik perusahaan.Hal ini

dilakukan jika mendapat instruksi dari manajer pengelola.

Enam karyawan tetap lainnya bertugas menjalankan aktivitas budidaya,

perawatan tanaman dan keamanan perusahaan.Sedangkan satu karyawan harian

bertugas membersihan gulma yang ada di sekitar greenhouse.

Gambar 12. Struktur Organisasi Ciapus Bromel pada Tahun 2011 Sumber: Data primer Ciapus Bromel, 2011 (diolah)

5.4 Lingkup Kegiatan Ciapus Bromel

Sejak berdirinya usaha Ciapus Bromel hingga saat ini, kegiatan yang

dilakukan perusahaan hanya sebatas membudidayakan dan menjual tanaman hias

bromelia dalam bentuk pot plant. Kegiatan perusahaan yang menjadi aktivitas

utama dalam membudidayakan bromelia yaitu kegiatan pengadaan input baik

berupa pengadaan indukan bromelia maupun media tanam, dan juga kegiatan

perbanyakan bromelia.

Pemilik

Manajer Pengelola

Karyawan

Koordinator

Karyawan

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan  Karyawan

Page 9: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

50  

5.4.1 Kegiatan Pengadaan Input

Kegiatan pengadaan input merupakan kegiatan pertama yang dilakukan

oleh perusahaan dalam menjalankan usaha. Kegiatan ini dilakukan perusahaan

untuk menjaga ketersediaan bahan baku dan mencegah terjadinya keterlambatan

dalam produksi bromelia. Berikut merupakan kegiatan pengadaan input yang

dilakukan oleh Ciapus Bromel:

1) Pengadaan indukan bromelia

Pengadaan indukan bromelia dilakukan Ciapus Bromel melalui pembelian

indukan, perbanyakan secara vegetatif dan perbanyakan secara generatif.

Pembelian indukan dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk menambah ragam

varietas. Indukan tersebut diperbanyak untuk mendapatkan bibit anakan sebagai

bakal calon tanaman bromelia dewasa dan indukan baru. Perusahaan akan menjual

stok varietas bromelia jika sudah memenuhi prasyarat jumlah minimal stok, yaitu

anakan yang berukuran S dan M minimal 100 bromelia. Kegiatan perbanyakan

indukan bromelia lebih dominan dengan cara vegetatif dari pada dengan cara

generatif.Hal ini dikarenakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

perbanyakan melalui generatif walaupun hasilnya relatif lebih banyak

dibandingkan perbanyakan dengan cara vegetatif.Selain kegiatan pembelian dan

perbanyakan, perusahaan juga pernah melakukan kegiatan penyilangan antar

varietas dan mutasi tanaman dari perbanyakan indukan awal.Mutasi ini mencapai

15-30 persen dari perbanyakan indukan secara vegetatif.

Gambar 13. Induk Tanaman Bromelia Jenis Neogerelia di Ciapus Bromel

Tahun 2011 Sumber : Ciapus Bromel, 2011

Page 10: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

51  

2) Pot bromelia

Ciapus Bromel Menggunakan pot berukuran S (15 cm2), M (20 cm2), L

(24cm2), XL (30cm2 dan 35cm2), 40cm2, 50cm2, 60cm2 dan 70cm2. Pot XL dibagi

menjadi dua, yaitu ukuran 30cm2 dan 35cm2. Bromelia yang telah ditanam dalam

pot 30cm2 tidak akan dimasukan kedalam pot berukuran 35cm2 akan tetapi

langsung dipindahkkan ke pot 40cm2 dan sebaliknya.

Ciapus Bromel membeli pot di toko Ibu Ulih. Harga satu lusin pot ukuran

S adalah Rp 6.800,00, satu lusin pot ukuran M adalah Rp 11.000,00, satu lusin pot

L adalah Rp 18.500,00 dan satu lusin ukuran XL adalah Rp 33.000,00 (pot 30

cm2) dan Rp 47.500,00 (pot 35cm2).

Gambar 14. Pot Tanaman Bromelia di Ciapus Bromel pada Tahun 2011

Sumber : Ciapus Bromel, 2011

3) Cocopeat, obat-obatan dan pupuk bromelia

Ciapus Bromel membeli cocopeat dari produsen cocopeat di

Tasikmalaya.Harga satu bungkus cocopeat adalah Rp 11.000,00.Pembelian

cocopeat rata-rata dilakukan Ciapus Bromel satu kali dalam satu tahun.Ciapus

Bromel membeli obat-obatan (Cofidor, Siputox, Durshbant, Curacron dan

Agristick) dan pupuk NPK dari PT. Godong Ijo Asri. Obat-obatan dan pupuk

tidak dibeli dalam jumlah besar. Pembelian pupuk NPK maksimal satu karung

dan obat-obatan masing-masing maksimal lima buah.

a) b) c) d)

Gambar 15. Pupuk dan obat-Obatan Bagi Tanaman Bromelia di Ciapus Bromel pada Tahun 2011 a) Siputox; b) Pupuk NPK Mutiara; c) Pestisida; d) Cocopeat Sumber : Ciapus Bromel, 2011

Page 11: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

52  

4) Media tanam bromelia

Media tanam (sekam mentah, sekam bakar dan akar pakis) dibeli dari toko

Syuaib yang lokasinya berada 1 km dari Ciapus Bromel.Ciapus Bromel membeli

sekam mentah 50 karung setiap bulannya dengan harga Rp 5.000,00 per

karung.Untuk sekam bakar Ciapus Bromel membeli 50-100 karung per bulannya

dengan harga satu karung sekam bakar adalah Rp 8.000,00.Sedangkan pembelian

akar pakis setiap bulannya adalah 20 karung dengan harga Rp 13.500,00 per

karungnya.Karung sekam mentah, sekam bakar dan akar pakis adalah karung

dengan ukuran muatan 25 kg.

a) b)

Gambar 16. Media Tanam Bromelia di Ciapus Bromel Tahun 2011; a) Sekam Bakar danb) Akar Pakis Sumber : Ciapus Bromel, 2011

5.4.2 Kegiatan Budidaya

Kegiatan budidaya Ciapus Bromel dilakukan melalui dua cara, yaitu

secara generatif dan vegetatif. Berikut ini merupakan proses budidaya bromelia

secara generatif dan vegetatif.

a) Generatif

Proses perbanyakan tanaman bromelia berawal dari biji bunga. Tanaman

ini akan berbunga setelah berumur 3-4 tahun. Bunga tersebut akan tua atau

matang setelah 1-3 bulan dari munculnya bunga. Setelah itu bunga yang telah tua

diambil dan dikeringkan dengan cara dijemur dan diangin-anginkan selama 3

sampai 6 hari, lalu disemai ke dalam pot yang berisi media cocopeat dan sekam

Page 12: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

53  

bakar yang telah dicampur, kemudian tutup dengan plastik. Setelah 3 bulan,

tanaman akan tumbuh sehingga 2 cm dan siap dipindahkan ke dalam pot

berukuran 15 cm. Selanjutnya tanaman hanya disiram hingga 4-6 bulan, kemudian

dipupuk dengan menggunakan pupuk NPK sebanyak 1-2 gram. Tanaman tersebut

siap dijual setelah 3 bulan berikutnya. Setelah itu bromelia dapat dipindahkan

kembali ke pot yang berukuran lebih besar, yaitu pot 20 cm setelah 3 bulan dan

dipupuk kembali tanaman dengan dosis yang sama. Tiga bulan kemudian,

tanaman siap dipindahkan ke dalam pot berukuran 24 cm. Selama proses

pemeliharaan hingga siap jual.Tanaman disiram setiap tiga hari sekali untuk

musim hujan dan dua hari sekali untuk musim kemarau.Selain itu, tanaman pun

disemprot dengan menggunakan pestisida setiap dua minggu sekali.

b) Vegetatif

Proses perbanyakan tanaman bromelia secara vegetatif dilakukan melalui

penusukan pada titik tumbuh tanaman. Tanaman siap ditusuk setelah berumur

sekitar delapan bulan atau setelah tanaman berada pada pot 20 cm. Tanaman

ditusuk dengan menggunakan besi seukuran jari-jari sepeda dari titik tumbuh

tanamanhingga akar. Setelah 2-3 bulan penusukan akan muncul beberapa anakan

dari ketiak bromelia. Pada umumnya jumlah anakan yang mampu dihasilkan

dengan cara vegetatif ini sebanyak 3-10 buah.Selama menunggu munculnya

anakan, tanaman hanya disiram tanpa dipupuk atau disemprot pestisida. Setelah 2-

3 bulan, anakan bromelia diangkat dan diangin-anginkan selama 10-15 hari,

kemudian ditanam kedalam pot berukuran 15 cm. Setelah panen anakan pertama,

tanaman induk dipupuk dan akan menghasilkan anakan kembali setelah 2-3 bulan.

Tanaman indukan baru akan mati setelah panen anakan sebanyak 3-4 kali. Proses

yang dilakukan selanjutnya sama dengan perlakuan tanaman secara generatif,

dimana tanaman disiram dan dipupuk saat dipindahkan ke dalam pot yang

berukuran lebih besar hingga tanaman siap dijual. Pada umunya untuk pot

berukuran 15 cm, tanaman baru bisa dijual setelah 3-4 bulan dari bibit anakan.

Sedangkan untuk pot berukuran 20 cm dan 24 cm, tanaman baru bisa dijual

setelah 6 bulan dan 9 bulan dari bibit anakan. Media tanam bromelia harus diganti

setiap bulannya untuk menjaga kualitas tanaman.

Page 13: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

54  

5.5 Pendapatan Usahatani

Dalam menjalankan usahanya, Ciapus Bromel memperoleh pendapatan

usahatani dari penerimaan dikurangi biaya produksi yang dikeluarkan selama

periode produksi berlangsung.Penerimaan berasal dari penjualan tanaman

bromelia.biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya tunai dan biaya yang

diperhitungkan. Biaya tunai terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.Biaya

variabel terdiri dari biaya pembelian pupuk NPK, pestisida, media tanam dan pot

plastik.Biaya tetap merupakan keseluruhan biaya variabel yang dikeluarkan per

bulannya bernilai tetap dan tidak dipengaruhi oleh jumlah neogerelia yang

diproduksi. Biaya tetap ini terdiri dari biaya tenaga kerja, listrik dan lainnya.

Biaya yang diperhitungkan adalah biaya penyusutan peralatan dan biaya

pemeliharaan bibit.Biaya-biaya tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat total biaya yang dikeluarkan selama

satu siklus tanam neogerelia, yaitu sebesar Rp8.675.847,39, Total biaya tersebut

diperoleh dari penjumlahan total biaya tunai dengan total biaya yang

diperhitungkan. Pada biaya tunai, tercatat bahwa biaya pembelian pestisida

merupakan biaya terendah yang dikeluarkan oleh Ciapus Bromel. Pestisida yang

digunakan terdiri dari 3 jenis antara lainCuracron, Agristick dan Dithane M 45.

Harga curacron per 250 ml adalah Rp 110.000,00 dengan volume penggunaan

sebanyak 12 ml, harga agristick per liter sebesar Rp 65.000,00 dengan volume

penggunaan 18 ml dan harga dithane M 45 per kg adalah Rp 84.500,00 dengan

volume penggunaan sebanyak 12 gram. Dengan asumsi demikian, maka biaya

pestisida yang dikeluarkan untuk setiap pot tanaman neogerelia adalah Rp 21,65.

Berbeda halnya dengan biaya tenaga kerja, pada biaya tenaga kerja

perusahaan menggunakan dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja harian

sebanyak 2 orang untuk proses penyiangan dan tenaga kerja tetap sebanyak 2

orang. Berdasarkan perhitungan biaya untuk tenaga kerja harian sebesar Rp

60.000,00 untuk dua pegawai dalam waktu dua hari kerja.Sedangkan untuk tenaga

kerja tetap, biaya yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp

5.700.000,00.Maka biaya tenaga kerja yang ditanggung oleh perusahaan yaitu

sebesar Rp 5.760.000,00 dan merupakan biaya terbesar yang harus dikeluarkan

pada biaya tunai.

Page 14: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

55  

Tabel 6. BiayaUsahatani Ciapus Bromel pada KomoditiNeogereliaper 338 m2

pada tahun 2011

Keterangan Satuan Jumlah Harga/satuan (Rp)

Total Biaya (Rp)

1. Biaya tunai a. Pupuk NPK Mutiara Gram 200 80,00 16.000,00b. Arang sekam karung 20 8.000,00 160.000,00c. Cocopeat karung 15 15.000,00 225.000,00d. Pestisida 7.464,00e. Pot plastik Bal 10 11.800,00 1.770.000,00f. Tenaga kerja Org 5.760.000,00g. Listrik dan lainnya Bulan 3 50.000,00 150.000,00Total biaya tunai (Rp) 8.088.464,002. Biaya yang

diperhitungkan

a. Penyusutan alat Tahun 3 (bulan) 620.059,57 150.014,89b. Biaya pemeliharaan

bibit sebanyak 25 pot 437.369,50

Total biaya yang diperhitungkan (Rp) 587.384,39

3. Total biaya (Rp) 8.675.847,394. Penerimaan (Rp) Pot 360 36.707,00 13.214.520,005. Pendapatan usahatani

(Rp) 4.538.673,61Sumber: Ciapus Bromel (2011) Selain biaya tunai, terdapat pula biaya yang diperhitungkan yang terdiri

dari biaya penyusutaan dan biaya pemeliharaan bibit.Biaya penyusutan yang

terdapat pada Ciapus Bromel merupakan biaya peralatan yang terdiri dari pisau,

sekop, besi tusukan, pompa air, torn air 5000 liter, tangki sprayer dan mesin

pestisida. Keseluruhan alat-alat tersebut merupakan alat yang dimiliki secara

pribadi oleh perusahaan.Perhitungan penyusutan alat dilakukan per tahun, namun

untuk dapat mengetahui pendapatan usahatani per musim tanam maka perhitungan

penyusutan alat pun disesuaikan. Dengan asumsi bahwa perhitungan tersebut

menggunakan metode garis lurus dan penyusutan yang digunakan merupakan nilai

rata-rata dari total penyusutan alat di Ciapus Bromel.Biaya pemeliharaan bibit

yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan

Page 15: Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias Bromelia pada Ciapus ...

 

56  

bibit. Karena bibit yang dimiliki perusahaan diperoleh dari perbanyakan tunas

secara mandiri, maka pada perhitungan ini diasumsikan bahwa perusahaan

melakukan perawatan bagi 25 tanaman yang senilai dengan biaya yang

dikeluarkan jika perusahaan membeli bibit tersebut. Sehingga biaya pemeliharaan

ini meliputi biaya pupuk, pestisida, pot, tenaga kerja dan media tanam.

Penerimaan yang diterima oleh Ciapus Bromel merupakan hasil perkalian

dari harga rata-rata dengan banyaknya tanaman yang terdapat di nethouse seluas

338 m2. Dengan asumsi bahwa banyaknya tanaman yang terdapat pada nethouse

adalah 360 pot,sehingga perusahaan mendapatkan penerimaan sebesar Rp

13.214.520,00. Dan besarnya pendapatan yang diterima perusahaan dalam

mengusahakan neogerelia adalah sebesar Rp 4.538.673,61.