Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu...

85
ANALISIS RISIKO PRODUKSI BUNGA POTONG MAWAR PADA PT MOMENTA AGRIKULTURA (AMAZING FARM) DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI ANGGA PERMANA H34077004 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Transcript of Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu...

Page 1: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

ANALISIS RISIKO PRODUKSI BUNGA POTONG MAWARPADA PT MOMENTA AGRIKULTURA (AMAZING FARM)

DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

ANGGA PERMANAH34077004

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2011

Page 2: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

RINGKASAN

ANGGA PERMANA. Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar PadaPT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Di Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor. (Di bawah bimbingan WAHYU BUDIPRIATNA).

Indonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis, dikenalmemiliki beranekaragam kekayaan flora. Tanaman hias memiliki potensi danprospek usaha serta pasar yang dapat menunjang pembangunan dan kesejahteraanperekonomian nasional. Tanaman hias yang cukup banyak diusahakan diIndonesia adalah mawar, anggrek, krisan, anyelir, anthurium, gerbera, gladiol,sedap malam, bunga kecombrang dan heliconia. Bunga potong mawar merupakansalah satu komoditas agribisnis florikultura yang mempunyai nilai ekonomistinggi dan prospek usaha yang cerah. Hal ini dikarenakan permintaan yangbanyak, baik pasar dalam maupun luar negeri. Salah satu perusahaan di Indonesiayang bergerak di bidang agribisnis florikultura adalah PT Momenta Agrikultura(Amazing Farm). Perusahaan ini bergerak dalam budidaya tanaman bunga potongmawar, gerbera, dan daun-daunan (ruskus). PT Momenta Agrikultura (AmazingFarm) merupakan satu-satunya usaha budidaya bunga potong mawar yang sudahberbadan hukum di daerah tersebut. Luasan lahan tanam perusahan ini mencapai0,8 Ha, dengan proporsi tanam unuk mawar 0,4 Ha, gerbera 0,2 Ha, dan daun-daunan (ruskus) 0,2 Ha.

Permasalahan yang dihadapi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)adalah perusahaan mengalami risiko produksi dalam pengembangan usahanya, halini dapat dilihat dari produksi atau produktivitas yang berfluktuasi periode selamamasa tanam berlangsung. Produktivitas tertinggi terjadi pada bulan Febuari yaitusekitar 16,44 tangkai per meter2 dan produktivitas terendah terjadi bulanSeptember yaitu berkisar 5,50 tangkai per meter2. Kondisi ini dapat disebabkanoleh kondisi iklim yang sulit diprediksi, perubahaan cuaca yang terlalu cepat,serangan hama dan penyakit, dan ketrampilan tenaga kerja. Kondisi perubahaniklim yang sulit diprediksi dan perubahan cuaca yang terlalu cepat memberikandampak buruk terhadap tingkat produktivitas bunga potong mawar, hal inidisebabkan proses budidaya bunga potong membutuhkan intensitas penyinarancahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisisuhu yang terbentuk di dalam greenhouse berkisar antara 23oC-29oC. Selain itu,perubahan kondisi iklim dan cuaca yang terlalu cepat dapat menjadi katalisatorpertumbuhan hama dan penyakit.

Tingkat keterampilan dan ketelitian karyawan juga dapat sangatberpengaruh terhadap produktivitas tanaman bunga potong mawar. Pemberiandosis pupuk dan obat yang tidak sesuai dengan takaran akan menjadi racun bagitanaman, yang dampak terburuknya adalah tanaman akan mati. Kematiantanamanan bunga potong mawar akan sangat merugikan perusahaan karena akanmembutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk tanaman baru mulai dapat dipanen.Kondisi ini jelas akan menjadi kerugian besar bagi PT Momenta Agrikultura(Amazing Farm), karena selama enam bulan proses produksi tidak ada pemasukanmelainkan hanya biaya.

Page 3: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi risiko-risiko yang terdapat pada kegiatan produksi atau budidaya bunga potong mawar diPT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), (2) Mengetahui besarnya risikoproduksi kegiatan budidaya bunga potong mawar di PT Momenta Agrikultura(Amazing Farm), dan (3) Menyusun alternatif strategi yang dapat dilakukan untukmengatasi atau mengurangi dampak risiko produksi tanaman bunga potong mawardi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm)yang berlokasi di Kampung Pojok Desa Cikahuripan Lembang Bandung. Datayang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baikyang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data yangdiperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan wawancaradengan pihak perusahaan baik pemilik, manajer dan karyawan perusahaan untukmengatahui proses produksi, mengetahui risiko yang terjadi di perusahaan, danpenyebab risiko yang terjadi di perusahaan serta dengan pihak luar seperti parapesaing dan konsumen dari perusahaan. Data sekunder merupakan data yangdipakai untuk menunjang data primer. Data sekunder diperoleh dari penelusuranmelalui literatur-literatur, seperti data yang dimiliki oleh pihak perusahaan, bahanpustaka, serta dari lembaga pemerintah yang terkait seperti Direktorat JenderalHortilkultura, Badan Pusat Statistik dan Departemen Pertanian.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis manajemen risiko dananalisis risiko. Penilaian terhadap risiko produksi berdasarkan ukuran yangmenggunakan pendekatan Expected Return, sedangkan risiko produksi diukurberdasarkan penilaian hasil perhitungan ragam (variance), simpangan baku(standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation).

Hasil penilaian risiko dengan menggunakan ukuran coefficient variation,menunjukkan bahwa budidaya bunga potong mawar pada PT MomentaAgrikultura (Amazing Farm) menghadapi risiko sebesar 0,23. Artinya, untuksetiap satu tangkai hasil yang diperoleh akan mengalami risiko sebesar 0,23tangkai pada saat terjadi risiko produksi. Berdasarkan hasil penilaian risikoproduksi pada budidaya bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura(Amazing Farm) diperoleh nilai expected return sebesar 11,27. Artinya, PTMomenta Agrikultura (Amazing Farm) dapat mengharapkan perolehan hasilsebanyak 11,27 tangkai per meter2 untuk setiap kondisi dalam proses budidayayang telah diakomodasi oleh perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwakegiatan budidaya bunga potong mawar dapat memberi harapan perolehan hasilsebesar 11,27 tangkai untuk setiap meter2.

Strategi penanganan risiko yang dapat dijadikan sebagai alternatifpenanganan dalam kajian ini adalah strategi preventif. Strategi preventifmerupakan strategi penanganan yang dilakukan untuk menghindari risikoproduksi. Strategi yang dapat dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (AmazingFarm) adalah peningkatan pengaturan cahaya greenhouse dengan cara membuatpenutup greenhouse sederhana dan manual berupa jaring paranet yangdibentangkan pada bagian atap greenhouse, sehingga membentuk seolah-olahseperti plafon pada atap rumah untuk menjaga kestabilan suhu di dalamgreenhouse, menerapkan sistem karantina untuk memperlambat prosespenyebaran hama dan penyakit, dengan mengunakan screen atau plastik UV(ultraviolet) dengan dibentangkan pada bak tanam yang terserang hama, sehingga

Page 4: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

membentuk seperti dinding, meningkatkan kualitas perawatan tanaman bungapotong mawar dengan mengukur secara lebih teliti dosis pupuk, nutrisi, danpestisida yang akan diberikan, melakukan kegiatan perompesan daun secaramenyeluruh dan benar, proses penyiangan yang dilakukan secara menyeluruh, dansortasi yang dilakukan secara lebih teliti dan benar, mengembangkan sumberdayamanusia dengan cara pertukaran atau rotasi PIC dan pengiriman karyawan padabeberapa kegiatan pelatihan budidaya bunga potong mawar akan mampumeningkat kemampuan dan kinerja karyawan menjadi lebih baik.

Page 5: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

ANALISIS RISIKO PRODUKSI BUNGA POTONG MAWARPADA PT MOMENTA AGRIKULTURA (AMAZING FARM)

DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG

ANGGA PERMANAH34077004

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2011

Page 6: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

Judul Skripsi : Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar Pada PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Di Kecamatan Lembang,

Kabupaten Bandung

Nama : Angga Permana

NIM : H34077004

Menyetujui,Pembimbing

Ir. Wahyu Budi Priatna, MSiNIP. 19670410 199103 1 001

Mengetahui,Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 7: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Risiko

Produksi Bunga Potong Mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung” adalah karya saya sendiri dan

belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar

pustaka dibagian akhir skripsi.

Bogor, April 2011

Angga Permana

H34077004

Page 8: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 14 Mei

1986 sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Herry

Suryanto dan Ibu Suhartiati, SE.

Penulis memulai pendidikannya di Taman Kanak-kanak PTPN X Unit

Usaha Bergen Bandar Lampung pada tahun 1991, Sekolah Dasar Negeri 4

Kertosari, Lampung Selatan dan lulus pada tahun 1998, Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri 2 Tanjung Bintang, Lampung Selatan dan diselesaikan

penulis pada tahun 2001, Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Bandar Lampung dan

penulis menyelesaikannya pada tahun 2004.

Penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui

jalur USMI pada Jurusan Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian dan lulus

pada tahun 2007. Pada tahun 2007 pula penulis diterima di Departemen

Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Penyelenggaraan

Khusus, Institut Pertanian Bogor melalui jalur reguler.

Page 9: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar Pada PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung”.

Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat risiko produksi dan alternatif strategi

penanganan risiko produksi bunga potong mawar di PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm).

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Penulis berharap semoga penelitian ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) di dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Bogor, April 2011

Angga Permana

Page 10: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai rasa

syukur kepada Allah SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu selama proses penulisan skripsi ini. Pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Ir. Wahyu Budi Priatna, MSi selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan

arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

2. Tintin Sarianti, SP, MM dan Dra. Yusalina, MSi selaku dosen penguji pada

ujian sidang penulis, yang telah meluangkan waktunya serta memberikan

kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Orangtuaku tercinta, Alm Papa Herry Suryanto dan Mama Suhartiati, SE,

serta adikku tersayang Dwi Yulia Ningrum. Terima kasih atas kasih sayang,

doa serta dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

4. Pihak PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) atas waktu, kesempatan,

informasi dan dukungan yang diberikan.

5. Dosen-dosen dan pihak penanggungjawab Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Program Penyelenggaraan Khusus, terima kasih

atas ilmu, dan bimbingannya selama ini.

6. Yuni Fitri Purwanti, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, doa, dan atas

kesetiaannya menemani selama penyelesaian skripsi ini. Semoga ini bisa

menjadi persembahan terbaik dan semua cerita yang terurai memberi hikmah

untuk kita menjalani kehidupan kedepannya.

7. Apa Yusup, S.Pd, M.MPd dan Mamah Pupu Nurjanah, serta adikku Yupi

Dwianti, terima kasih atas kasih sayang, doa dan dukungan, serta semangat

yang selalu diberikan selama penyusunan skripsi ini.

Page 11: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

8. Teman-teman Ekstensi Agribisnis angkatan IV, atas segala bantuan,

perhatian, semangat dan kerjasama yang telah kita jalin selama ini, semoga

kenangan kita akan selalu terkenang hingga akhir waktu.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal dan kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Bogor, April 2011

Angga Permana

Page 12: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xvi

I PENDAHULUAN ................................................................. 11.1 Latar Belakang .................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ............................................................. 61.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 91.4 Kegunaan Penelitian .......................................................... 91.5 Ruang Lingkup .................................................................. 9

II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 112.1 Prospek Usaha Budidaya Bunga Potong Mawar.................. 112.2 Penelitian Terdahulu ......................................................... 13

III KERANGKA PEMIKIRAN ................................................ 183.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................ 18

3.1.1 Konsep Risiko .......................................................... 183.1.2 Sumber-sumber Risiko ............................................. 223.1.3 Strategi Pengelolaan Risiko ...................................... 23

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ...................................... 25

IV METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 284.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 284.2 Jenis dan sumber Data ...................................................... 284.3 Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 294.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................. 30

4.4.1 Analisis Manajemen Risiko ...................................... 304.4.2 Analisis Kuantitatif ................................................... 30

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................... 345.1 Sejarah Perusahaan ............................................................ 345.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan .............................. 355.3 Sumberdaya Perusahaan .................................................... 37

5.3.1 Sumberdaya Fisik ..................................................... 375.3.2 Sumberdaya Manusia ............................................... 385.3.3 Sumberdaya Finansial .............................................. 39

5.4 Operasional Kegiatan ......................................................... 395.5 Pemasaran Sayuran Hidroponik ......................................... 45

VI HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 476.1 Sumber-sumber Risiko ....................................................... 476.2 Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar ................. 536.3 Strategi Pengelolaan Risiko Produksi ................................. 55

Page 13: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

xiii

VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 617.1 Kesimpulan ........................................................................ 617.2 Saran ................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 64

LAMPIRAN ...................................................................................... 66

Page 14: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Nilai Ekspor Tanaman Hias di Indonesia pada Tahun 2003-2008 .......................................................................................... 1

2 Produksi Tanaman Hias di Indonesia Periode 2003-2008 ........... 2

3 Data Penelitian Terdahulu ......................................................... 16

4 Responden Pengambilan Data dan Informasi ............................. 29

5 Rata-rata Produktivitas Bunga Potong Mawar dan Peluang yangDihadapi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Tahun 2009-2010 .......................................................................................... 47

6 Hasil Penilaian Risiko Produksi Budidaya Bunga Potong Mawarpada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Tahun 2009-2010 .......................................................................................... 54

Page 15: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Perkembangan Produksi Tanaman Hias Bunga PotongMawar pada PT MomentaAgrikultura (Amazing Farm) ............. 5

2 Perkembangan Produktivitas Bunga Potong Mawar padaPT MomentaAgrikultura (Amazing Farm) ................................. 7

3 Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan ........................ 18

4 Tiga Elemen Risiko ................................................................... 20

5 Hubungan Risk and Return ......................................................... 21

6 Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan ....................................... 25

7 Kerangka Pemikiran Operasional ............................................... 27

8 Struktur Organisasi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) . 36

9 Bedengan dengan Umur Tanam Satu Minggu ............................ 42

10 Pengemasan Bunga Potong Mawar ............................................ 45

11 Saluran Distribusi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) ... 46

Page 16: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Perhitungan Nilai Variance, Standard Deviation, dan CoefficientVariation ................................................................................... 66

2 Biaya yang Dikeluarkan per bulan pada Budidaya Bunga PotongMawar Tahun 2010 .................................................................... 67

3 Perhitungan Biaya Penyusutan PT Momenta Agrikultura .......... 68

4 Ukuran Pendapatan PT Momenta Agrikultura (Rupiah) ............. 69

Page 17: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis, dikenal

memiliki beranekaragam kekayaan flora. Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan

baik termasuk tanaman bunga dan tanaman hias lainnya yang mempunyai

keunikan dan arti khas sehingga dikenal sebagai pusat keanekaragaman tanaman

bunga dan tanaman hias tropik. Kondisi iklim dan cuaca yang cocok serta tingkat

kesuburan tanah yang baik merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan

untuk mengusahakan budidaya tanaman hias di Indonesia. Selain itu, cukup

terintegrasinya lokasi peternakan dan pertanian dalam satu wilayah yang sama

memberikan kemudahan dalam penyediaan pupuk kandang yang dapat digunakan

sebagai media tanam untuk tanaman hias. Berdasarkan potensi yang dimiliki

Indonesia, kegiatan agribisnis florikultura merupakan komoditi ekspor non migas

yang dapat memberikan nilai tambah bagi devisa Indonesia. Nilai ekspor tanaman

hias di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Ekspor Tanaman Hias di Indonesia pada Tahun 2003-2008

NO KOMODITAS

NILAI EKSPOR

( US $ )

2003 2004 2005 2006 2007 2008*

1 Anggrek 1.054.894 1.325.954 1.430.296 1.232.199 1.166.671 740.751

2 Tanaman HiasLainnya 332.444 11.588.485 13.597.114 15.099.472 11.407.260 8.489.970

Total 1.387.338 12.914.439 15.027.410 16.331.671 12.573.931 9.230.721

Perkembangan 0,00 830,87% 16,36% 8,68% -23,01% -26,59%

Ket : * Angka dugaanSumber : Pusdatin dan BPS, 2010 (diolah)

Berdasarkan Tabel 1, nilai ekspor tanaman hias (bunga-bungaan) di

Indonesia merupakan gambaran nilai nominal ekspor secara umum (akumulasi

dari semua jenis tanaman hias). Nilai ekspor tanaman hias (bunga-bungaan) di

Indonesia pada tahun 2003 hingga 2004 mengalami trend peningkatan yang

sangat signifikan, hal ini disebabkan oleh mulai pulihnya perekonomian dunia

setelah kondisi krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998. Namun pada tahun

2005 hingga 2008 perkembangan nilai ekspor cendrung mengalami penurunan.

Page 18: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

2

Penurunan jumlah ekspor yang terbesar terjadi pada tahun 2007-2008 yaitu

sebesar 26,5 %, hal ini merupakan dampak dari krisis keuangan yang terjadi pada

tahun tersebut.

Menurut Salvatore dan Diulio (2003), banyak variabel mempengaruhi

impor dan ekspor suatu negara. Impor suatu negara terkait dengan tingkat

pendapatannya, nilai tukar, harga-harga didalam negeri, tarif impor, dan hambatan

perdagangan terhadap barang-barang impor. Ekspor dipengaruhi oleh variabel-

variabel yang sama, kecuali bahwa yang mempengaruhi jumlah yang diekspor

adalah tingkat pendapatan negara asing dan bukan tingkat pendapatan negara asal.

Negara-negara tujuan ekspor tanaman hias (bunga-bungaan) diantaranya adalah

negara-negara di Timur Tengah, Jepang, dan Singapura.

Tanaman hias yang cukup banyak diusahakan di Indonesia adalah mawar,

anggrek, krisan, anyelir, anthurium, gerbera, gladiol, sedap malam, bunga

kecombrang dan heliconia. Jumlah produksi tanaman hias di Indonesia dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi Tanaman Hias di Indonesia Periode 2003-2008

No KomoditiProduksiTangkai

2004 2005 2006 2007 20081 Anggrek 8,027,720 7,902,403 10,903,444 9,484,393 15,309,9642 Anthurium 1,285,061 2,615,999 2,017,534 2,198,990 2,627,4983 Anyelir 1,566,931 2,216,123 1,781,046 1,901,509 3,024,5584 Dracaena 1,082,596 1,131,621 905,039 2,041,962 1,863,7645 Gerbera/herbras 3,411,126 4,065,057 4,874,098 4,931,441 4,101,6316 Gladiol 16,686,134 14,512,619 11,195,483 11,271,385 8,581,3957 Heliconia 804,580 1,131,568 1,390,117 1,427,048 5,278,4778 Krisan 27,683,449 47,465,794 63,716,256 66,979,260 101,777,1269 Mawar 61,540,963 60,719,517 40,394,027 59,492,699 39,265,696

10 Melati 29,313,103 22,552,537 24,795,996 15,775,751 20,388,11911 Palem 530,325 751,505 986,340 1,171,768 1,149,42012 Sedap Malam 37,516,879 32,611,284 30,373,679 21,687,493 25,598,314

Jumlah 189,448,867 197,676,027 193,333,059 198,363,699 228,965,962Perkembangan 0,00% 4,34% -2,19% 2,60% 15,43%

Sumber : Deptan, 2010

Page 19: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

3

Berdasarkan Tabel 2, produksi tanaman hias mengalami trend produksi

yang berfluktuatif, hal ini dapat dilihat dari data produksi pada tahun 2005 hingga

2007. Kondisi cuaca dan iklim dapat menjadi salah satu penyebab berfluktuasinya

tingkat produksi tanaman hias di Indonesia. Namun, setelah tahun 2007 jumlah

produksi tanaman hias di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat

signifikan. Peningkatan ini terjadi dikarenakan jumlah produksi tanaman hias

krisan pada tahun 2008 mengalami kenaikan tingkat produksi yang mencapai

51,95 % dari tahun 2007. Hal ini terkait dengan penggunaan tanaman hias dan

bunga segar yang kini semakin luas, tidak saja merupakan kebutuhan pada

kalangan florist dan flowershop, melainkan sudah juga menjadi kebutuhan primer

hotel dan restoran. Perluasan pasar yang terjadi dapat merupakan katalisator bagi

peningkatan produksi tanaman hias dan bunga segar di Indonesia.

Penggunaan tanaman hias dan bunga segar di masyarakat Indonesia pada

saat ini juga menunjukan peningkatan yang baik. Hal ini disebabkan Kebutuhan

akan produk florikultura dapat dikatakan sudah menjadi gaya hidup masyarakat

Indonesia saat ini karena selain memiliki nilai estetika, penggunaan bunga segar

juga dapat meningkatkan prestise dari konsumen. Meskipun masih terbatas untuk

kalangan masyarakat menengah ke atas di beberapa daerah tertentu. Namun, pada

daerah sentra produksi bunga potong mawar seperti Jawa Barat, Sumatera Utara,

Jawa Tengah dan Jawa Timur, penggunaan tanaman hias dan bunga segar tidak

lagi terbatas oleh batasan kelas yang terbentuk dalam tatanan masyarakat.

Bunga potong mawar merupakan salah satu komoditas agribisnis

florikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek usaha yang cerah.

Hal ini dikarenakan permintaan yang banyak, baik pasar dalam maupun luar

negeri. Sedangkan, jumlah produksinya masih terbatas. Bagi para produsen bunga

potong mawar di Indonesia, bunga potong mawar merupakan salah satu pilihan

utama untuk ditanam. Selain karena merupakan salah satu primadona bunga

potong, bunga mawar bersifat universal. Kata universal sendiri diartikan diminati

oleh semua kalangan baik remaja, dewasa dan orang tua.

Berdasarkan pada Tabel 2, bunga potong mawar menjadi komoditas

florikutura kedua yang menjadi primadona untuk dibudidayakan di Indonesia

setelah bunga potong krisan. Pada empat tahun terakhir yaitu pada tahun 2005-

Page 20: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

4

2008, jumlah produksi bunga potong mawar mengalami peningkatan dan juga

penurunan yang sangat tinggi. Tingkat fluktuasi produksi yang tinggi dapat

memberikan gambaran besarnya tingkat risiko produksi yang dihadapi dalam

usaha budidaya bunga potong mawar.

Budidaya bunga potong mawar selain memiliki potensi dan prospek usaha

yang cerah, tetapi juga memiliki kendala yang cukup berat yaitu tingkat risiko

yang dihadapi. Hal yang paling penting dalam usahatani budidaya tanaman bunga

potong mawar adalah risiko produksi dan harga. Risiko produksi yang sering

dihadapi dalam proses budidaya bunga potong mawar adalah kondisi iklim yang

dewasa ini sulit diprediksi, perubahan cuaca yang terlalu cepat, serangan hama

dan penyakit, dan keterampilan tenaga kerja.

Kondisi iklim yang sulit diprediksi serta perubahan cuaca yang terlalu

cepat dewasa ini menjadi risiko terbesar dalam budidaya tanaman hias khususnya

bunga potong mawar. Hal ini disebabkan kondisi tersebut dapat menjadi

katalisator bagi berkembangnya hama dan penyakit yang akan menggangu

pertumbuhan bunga potong mawar. Selain itu, risiko yang juga akan

mempengaruhi tingkat produktivitas tanaman bunga potong mawar adalah

keterampilan tenaga kerja baik dalam perawatan dan pemeliharaan maupun proses

pengendalian hama. Perawatan dan pemeliharaan serta penanggulang hama dan

penyakit bunga potong mawar membutuhkan ketelitian dan juga kecermatan

terutama dalam pemberian dosis pupuk dan pestisida yang digunakan.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang agribisnis

florikultura adalah PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm). Perusahaan ini

bergerak dalam budidaya tanaman bunga potong mawar, gerbera, dan daun-

daunan (ruskus). PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) terletak di Desa

Cikahuripan Kp Pojok Lembang, Bandung. Jumlah produksi tanaman hias bunga

potong di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 21: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

5

Gambar 1. Perkembangan Produksi Tanaman Hias Bunga Potong pada PTMomenta Agrikultura (Amazing Farm) Desember 2009-November2010Sumber : PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), 2010

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan satu-satunya usaha

budidaya bunga potong mawar yang sudah berbadan hukum di daerah tersebut.

Luasan lahan tanam perusahan ini mencapai 0,8 Ha, dengan proporsi tanam unuk

mawar 0,4 Ha, gerbera 0,2 Ha, dan daun-daunan (ruskus) 0,2 Ha. Selain sebagai

perusahaan pembudidaya bunga potong mawar, PT Momenta Agrikultura

(AmazingFarm) juga membantu petani bunga potong mawar sekitar untuk

memasarkan hasil panennya keluar kota Bandung dengan sistem mitra barang.

Mitra barang yang dimaksud adalah petani sekitar menjual hasil panennya ke PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dengan sistem pembayaran per dua

minggu.

Dalam perkembangan usahanya PT Momenta Agrikultura juga mengalami

kendala dan hambatan. Besarnya tingkat risiko produksi yang dihadapi, maka PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm) perlu melakukan kegiatan untuk

mengelola risiko tersebut, sehingga dapat diambil keputusan yang tepat dan

diperlukan untuk dapat menghindari atau mengurangi risiko yang dihadapi oleh

perusahaan.

Page 22: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

6

Berdasarkan Gambar 1, yang menunjukkan adanya tingkat risiko yang

terjadi dan berkaitan dengan Tabel 2. Pada penelitian ini pengukuran risiko dan

strategi penanganannya dapat membantu PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko produksi yang dihadapi,

sehingga risiko dapat dikendalikan dan diantisipasi oleh perusahaan dengan

melakukan strategi-strategi penanganan risiko.

1.2 Perumusan Masalah

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang agribisnis. Pada awalnya PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) bergerak dibidang budidaya sayuran hidroponik dan aeroponik, saat ini

perusahaan ini juga telah membudidayakan tanaman bunga potong mawar. Bidang

agribisnis dipilih karena Indonesia merupakan negara agraris dan pada saat terjadi

krisis moneter usaha agribisnis dinilai relatif mampu bertahan. Perkembangan

usaha dibidang perhotelan dan restoran serta banyaknya acara-acara pernikahan

yang menggunakan tanaman hias khususnya bunga potong sebagai penghias

menjadi dasar pertimbangan PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) untuk

mengembangkan usahanya ke bidang budidaya tanaman hias.

Budidaya bunga potong mawar cenderung menggunakan media tanam

tanpa tanah karena lebih bersih dan ringan, sehingga mudah dalam proses

penangannya. Budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah merupakan teknik

budidaya pertanian yang mengandalkan substrat sebagai media penyedia unsur

hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Substrat sebagai tempat berjangkarnya akar

tanaman dan sebagai penyangga tegaknya tanaman. Budidaya tanaman tanpa

tanah biasanya disertai dengan pemberian unsur nutrisi cair. Substrat yang dapat

digunakan untuk budidaya bunga potong mawar adalah campuran limbah kotoran

ternak dengan arang sekam, dan serabut kelapa. PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) menggunakan substrat yang merupakan campuran kotoran sapi

dengan arang sekam.

Pada tahap perkembangannya PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

juga menghadapi risiko produksi. Risiko produksi dapat disebabkan oleh kondisi

iklim yang sulit diprediksi, perubahaan cuaca yang terlalu cepat, serangan hama

dan penyakit, dan keterampilan tenaga kerja. Adanya risiko produksi

Page 23: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

7

menimbulkan ketidakpastian terhadap keuntungan yang akan diperoleh. Jumlah

produksi bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

mengalami kondisi fluktuasi setiap bulannya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Perkembangan Produktivitas Bunga Potong Mawar pada PT MomentaAgrikultura (Amazing Farm) Desember 2009-November 2010Sumber : PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), 2010

Perkembangan produksi bunga potong mawar pada PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) mengalami kondisi yang fluktuasi setiap bulannya.

Adanya tingkat fluktuasi produktivitas yang terlihat pada Gambar 2,

menggambarkan adanya risiko produksi yang dihadapi oleh perusahaan

perbulannya. Berdasarkan Gambar 2, tingkat produktivitas tertinggi terjadi pada

bulan Febuari yaitu sekitar 16,44 tangkai per meter2. Sedangkan untuk jumlah

produksi terendah terjadi pada bulan September yaitu berkisar 5,50 tangkai per

meter2. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi iklim yang sulit diprediksi,

perubahaan cuaca yang terlalu cepat, serangan hama dan penyakit, dan

keterampilan tenaga kerja.

Kondisi perubahan iklim yang dibutuhkan bunga potong mawar untuk

dapat tumbuh dengan baik adalah wilayah tropika dengan suhu udara yang sejuk.

Ketinggian yang dibutuhkan yaitu sekitar 1.000-1.500 m dpal. sulit Perubahan

cuaca yang terlalu cepat akan mempengaruhi suhu yang akan berimplkasi pada

Page 24: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

8

tingkat produktivitas bunga potong mawar. Selain itu, perubahan kondisi iklim

dan cuaca yang terlalu cepat dapat menjadi katalisator pertumbuhan hama dan

penyakit. Serangan hama dan penyakit jelas akan mempengaruhi tingkat

produktivitas bunga potong mawar. Hama dan penyakit yang sering menyerang

usaha budidaya bunga potong mawar adalah kutu, white fly, trip, dan melju.

Kondisi-kondisi tersebut dapat menurunkan jumlah hasil panen, yang pada

akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan.

Tingkat keterampilan dan ketelitian karyawan juga dapat sangat

berpengaruh terhadap produktivitas tanaman bunga potong mawar. Pemberian

dosis pupuk dan obat yang tidak sesuai dengan takaran akan menjadi racun bagi

tanaman, yang dampak terburuknya adalah tanaman akan mati. Kematian

tanamanan bunga potong mawar akan sangat merugikan perusahaan karena akan

membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk tanaman baru mulai dapat dipanen.

Kondisi ini jelas akan menjadi kerugian besar bagi PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm), karena selama enam bulan proses produksi tidak ada pemasukan

melainkan hanya biaya.

Untuk meminimalisasi risiko produksi, PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) melakukan proses produksi bunga potong mawar di dalam

rumah kaca atau greenhouse. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas hasil panen

dan juga menciptakan lingkungan budidaya yang terpadu. Greenhouse atau rumah

kaca berfungsi untuk menghalangi air hujan agar tidak mengenai tanaman bunga

potong mawar sehingga tidak merusak kelopak bunga. Selain itu penggunaan

greenhouse dimaksudkan agar perawatan dan pemeliharaan tanaman bunga

potong mawar serta proses pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat lebih

mudah. Penggunaan rumah kaca atau greenhouse diharapkan mampu

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Sumber-sumber risiko apa saja yang dihadapi berkaitan dengan kegiatan

produksi atau budidaya tanaman bunga potong mawar di PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm)?

Page 25: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

9

2. Menganalisis berapa besarnya risiko pada usaha budidaya tanaman bunga

potong mawar di PT Momenta Agikultura (Amazing Farm)?

3. Bagaimana alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko

produksi yang terjadi di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan

sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi risiko-risiko yang terdapat pada kegiatan produksi atau

budidaya bunga potong mawar di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

2. Menganalisis besarnya risiko kegiatan produksi bunga potong mawar di PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

3. Menyusun alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau

mengurangi dampak risiko produksi tanaman bunga potong mawar di PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk menjadi bahan pertimbangan dan

masukan bagi pengambil kebijakan di perusahaan dalam menjalankan usaha

pada saat menghadapi risiko.

2. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan dalam mengaplikasikan ilmu-

ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, serta melatih kemampuan analisis

dalam pemecahan masalah.

3. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk memperluas wawasan agar

dapat mengembangkan dan mengaplikasikan penelitian ini serta dapat

dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk mengadakan penelitian-

penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Produk yang dikaji adalah bunga potong mawar. Hal ini dikarenakan

komoditas ini adalah merupakan tanaman hias yang lebih banyak diproduksi

dengan luasan tanam sebesar 0,4 Ha dari keseluruhan lahan tanam seluas 0,8

Page 26: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

10

Ha, sehingga dapat memberikan peranan yang cukup besar terhadap

pendapatan perusahaan. Selain itu, bunga potong mawar merupakan

komoditas tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan dua tanaman lainnya (gerbera dan ruskus) yang

dibudidayakan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

2. Penelitian ini menggunakan data produksi bulanan pada Desember 2009 -

November 2010.

3. Penelitian ini akan difokuskan pada analisis risiko produksi dan hubungannya

dengan pendapatan yang diharapkan.

Page 27: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prospek Usaha Budidaya Bunga Potong Mawar

Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang

berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan

simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal

dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya,

menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (subtropis) dan panas (tropis).

Bunga Mawar dapat diperbanyak melalui biji, stek, okulasi, cangkokan dan

membelah anakan. Cara paling mudah dan praktis adalah dengan stek.

Sentra penanaman bunga potong, tabur dan tanaman pot di Indonesia

dihasilkan dari daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan

Jakarta.

Pada umumnya budidaya tanaman bunga potong mawar biasa dilakukan di

dalam rumah kaca atau greenhouse. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas

dan menciptakan lingkungan yang terpadu pada saat proses pembudidayaannya.

Budidaya tanaman hias juga cenedrung menggunakan media tanam tanpa tanah

karena lebih bersih dan ringan sehingga mudah penangannya. Budidaya tanaman

tanpa menggunakan tanah merupakan teknik budidaya pertanian yang

mengandalkan substrat sebagai media penyedia unsur hara yang dibutuhkan oleh

tanaman. Substrat sebagai tempat berjangkarnya akar tanaman dan sebagai

penyangga tegaknya tanaman. Budidaya tanaman tanpa tanah biasanya disertai

dengan pemberian unsur nutrisi cair. Substrat yang dapat digunakan untuk

budidaya bunga potong mawar adalah campuran limbah kotoran ternak dengan

arang sekam, dan serabut kelapa.

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) menggunakan substrat yang

merupakan campuran kotoran sapi dengan arang sekam. Jika dibandingkan

dengan kotoran hewan ternak yang lain, seperti kotoran kelinci atau kotoran

kambing, kotoran sapi tidak menyebabkan pertumbuhan gulma yang cepat. Pada

awalnya perusahaan ini tidak mengunakan campuran tanah sebagai media

tanaman untuk bunga potong mawar yang diproduksi, dikarenakan semakin

sulitnya mendapatkan kotoran sapi maka tanah menjadi alternatif solusinya.

Page 28: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

12

Proses penanaman bunga potong mawar dilakukan di deret bedengan.

Hama yang sering menyerang tanaman bunga potong mawar diantaranya adalah

hama kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids) gejala yang ditimbulkan

adalah pucuk daun menjadi keriting atau mengkerut, kumbang gejala yang

ditimbulkan adalah bolong-bolong atau rusak daun dan kuntum bunga, pada

bagian yang diserang, Tungau (Tetranychustelarius) gejala yang ditimbulkan pada

bagian daun atau pucuk daun terdapat titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu

kecoklat-coklatan, dan lain-lain.

Penyakit yang sering menyerang tanaman bunga potong mawar

diantaranya adalah penyakit bercak hitam yang disebabkan oleh cendawan (jamur)

Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”) dengan gejala yang ditimbulkan

berupa timbulnya bercak hitam-pekat pada daun, karat daun yang disebabkan oleh

cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) gejala yang

ditimbulkan adalah munculnya bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada

sisi bawah dan atas daun yang akan berakibat pada daun yang terserang akan

mudah rontok, tepung mildew yang disebabkan oleh cendawan (Oidium sp) gejala

yang ditimbulkan adalah terdapat tepung atau lapisan putih pada permukaan daun

sebelah bawah dan atas, Mosaik (belang-belang) penyakit ini disebabkan oleh

virus Mosaik Mawar (Rose mosaic Virus) gejala yang ditimbulkan adalah daun

tampak menguning dan belang-belang, bercak daun yang disebabkan oleh dua

patogen, yaitu cendawan (Cercospora rosicola Pass. dan Alternaria sp) dan

gejala yang ditimbulkan bercak-bercak coklat dan kehitaman pada daun-daun tua,

dan lain-lain.

Proses panen bunga potong mawar dapat dilakukan pada umur 4-5 bulan

setelah tanam. Cara panen bunga potong mawar adalah dengan memotong tangkai

bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun

dengan menggunakan guntik stek. Penangangan pasca panen bunga potong mawar

adalah dengan merendam pada bak air selama kurang lebih 30 menit, hal ini

bertujuan untuk menormalkan kembali kondisi bunga potong mawar setelah

proses pemanenan. Selain itu juga untuk menghindari proses dehidrasi pada saat

proses distribusi.

Page 29: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

13

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini juga sangat

membantu dalam proses budidaya tanaman mawar. Penggunaan nutrisi sebagai

inovasi dalam pemberian unsur makanan tambahan bagi tanaman bunga potong

mawar terbukti membantu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen

bunga potong mawar. Nutrisi merupakan campuran dari unsur makro dan mikro

yang dilarutkan, unsur makro terdiri dari Ca, MgSO4, KNO, KH2PO4, dan unsur

mikro terdiri dari Fe, Mn, Br, Cu, dan Zn. Proses pemberiannya dengan cara

disemprotkan pada bagian batang tetapi tidak mengenai bunganya. Secara umum

Ca dan KNO dapat berguna bagi batang dan juga daun untuk tanaman, sedangkan

Fe sangat berguna untuk pertumbuhan dari akar dan batang sehingga lebih baik

dari segi kualitas dan cepat tumbuh dari segi umur. Br atau boron merupakan

sumber yang baik untuk pertumbuhan daun, sehingga fotosintesis dapat

berlangsung dengan baik pula.

Menurut Tejasarwana dan Sutater (2001) tanggap pemberian nutrisi yang

mengandung unsur hara lengkap pada tanaman mawar bergantung media tanam

yang digunakan. Pada media tanam tanah, pemberian nutrisi berpengaruh nyata.

Sedangkan pada media tanam yang telah mengandung banyak bahan organik

(cukup hara), pemberian nutisi tidak berarti nyata. Cabrera et al (1996). Menurut

Putri (1998) pada tanaman hias telah berkembang penggunaan media tanam

anorganik seperti perlit, batu apung, dan zeolit. Media tanam tersebut umumnya

dipakai petani di daerah Lembang dan Sukabumi.

Menurut Handreck dan Black (1994), di Australia bahan pilihan media

tanam dalam pot dapat digunakan baik organik, seperti limbah pertanian,

peatmoss, tumbuhan rawa, sekam padi, bagas tebu, serbuk dan serat sabut kelapa,

kompos, campuran kompos dan pasir maupun organik seperti perlite, vermikulit,

zeolit, terak dan lain-lain limbah industri.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan risiko adalah penelitian

yang dilakukan oleh Tarigan (2009) meneliti risiko produksi sayuran organik pada

Permata Hati Organic Farm. Analisis yang digunakan adalah analisis risiko. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pada analisis spesialisasi risiko produksi

Page 30: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

14

berdasarkan produktivitas pada brokoli, bayam hijau, tomat dan cabai keriting

diperoleh risiko yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah bayam hijau

yaitu sebesar 0,225, yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko

yang dihadapi akan sebesar 0,225. Sedangkan yang paling rendah adalah cabai

keriting yaitu 0.048, yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko

yang akan dihadapi sebesar 0,048. Hal ini dikarenakan bayam hijau sangat rentan

terhadap penyakit terutama pada musim penghujan. Berdasarkan pendapatan

bersih diperoleh risiko yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah cabai

keriting yaitu 0,80, sedangkan paling rendah adalah brokoli sebesar 0,16. Hal ini

dikarenakan penerimaan yang diterima lebih kecil sedangkan biaya yang

dikeluarkan tinggi. Penanganan untuk mengatasi risiko produksi yang ada adalah

dengan melakukan pengembangan diversifikasi pada lahan yang ada.

Trangjiwani (2008) menganalisis manajemen risiko operasional pada CV

Bimandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko operasional yang

teridentifikasi dapat dikelompokkan menjadi risiko sistem, proses, SDM dan

risiko internal. Penanganan risiko berdasarkan nilai status risiko diutamakan untuk

komoditi tomat dibandingkan dengan keempat komoditi lainnya. Alternative

penanganan risio dengan mitigasi atau detect and monitor dilakukan untuk : a)

risiko sistem, SDM, proses dan eksternal pada tomat; b) risiko sistem dan

eksternal pada kol; c) risiko sistem, proses dan eksternal pada lettuce head, d)

risiko sistem, proses dan eksternal pada cabai merah. Penanganan risiko secara

low control dapat dilakukan untuk risiko yang memiliki nilai kemungkinan dan

dampak risiko yang rendah yaitu : a) risiko sistem dan SDM pada kentang; b)

risiko proses dan SDM pada kol; c) risiko SDM pada lettuce head; dan d) risiko

SDM pada cabai merah.

Safitri (2009) menganalisis risiko produksi daun potong di PT Pesona

Daun Mas Asri. Hasil penelitian menunjukkan adanya risiko produksi pada usaha

daun potong. Risiko produksi tersebut disebabkan oleh faktor iklim, tingkat

kesuburan lahan serta serangan hama penyakit. Penilaian risiko produksi pada

kegiatan spesialisasi dillihat berdasarkan produktivitas dan pendapatan bersih

yang diperoleh dari Asparagus bintang dan Philodendron marble. Berdasarkan

hasil analisis risiko yang dilakukan, risiko produksi yang paling tinggi

Page 31: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

15

berdasarkan produktivitas terdapat pada daun potong Philodendron marble.

Sedangkan risiko produksi paling tinggi berdasarkan pendapatan bersih daun

potong terdapat pada Asparagus bintang. Selain melakukan kegiatan spesialisasi

perusahaan pun melakukan kombinasi penanaman yang dinamakan diversifikasi.

Pengusahaan secara diversifikasi maka risiko yang dihadapi perusahaan

dinamakan risiko portofolio. Hasil analisis risiko portofolio menunjukkan bahwa

diversifikasi dapat meminimalkan risiko produksi. Strategi yang dilakukan PT

PDMA untuk dapat mengatasi risiko yang ada yaitu dengan diversifikasi dan pola

kemitraan. Agar dapat meminimalkan risiko produksi, sebaiknya perusahaan lebih

dapat mengenali risiko yang terjadi. Agar risiko yang ditimbulkan tidak terlalu

besar lagi sebaiknya perusahaan melakukan penanaman dengan

mengkombinasikan jenis tanaman yang berbeda yang tidak rentan terhadap hama

dan penyakit atau dengan tanaman yang bisa menghambat perkembangan populasi

hama dan penyakit. Untuk dapat mengantisipasi terjadinya musim kemarau yang

panjang sebaiknya perusahaan perlu memperbaiki sistem pengairan yang ada

sehingga tidak ada lagi kendala akan kebutuhan air. Selain itu perlu adanya

perbaikan terhadap naungan atau shading house yang rusak agar lebih dapat

mengantisipasi sinar matahari berlebih.

Wisdya (2009) yang berjudul ”Analisis Risiko Anggrek Phalaenopsis

pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek”. Analisis yang dilakukan dengan

menggunakan analisis risiko yaitu Variance, Standart deviation, Coefficient

variation pada kegiatan spesialisasi dan portofolio. Komoditas yang dianalisis

adalah tanaman anggrek yang menggunakan bibit teknik seedling dan tanaman

anggrek teknik mericlone, sedangkan kegiatan portofolio adalah tanaman anggrek

yang menggunakan bibit teknik seedling dan mericlone. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada analisis spesialisasi risiko produksi berdasarkan

produktivitas pada tanaman anggrek menggunakan bibit teknik seedling dan

mericlone diperoleh risiko yang paling tinggi adalah tanaman anggrek teknik

seedling yaitu sebesar 0,078 yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka

risiko yang dihadapi akan sebesar 0,078. Risiko ditunjukkan oleh koefisien

variasi, koefesien variasi paling tinggi terjadi pada tanaman anggrek dengan

teknik seedling yaitu 1,319 yang artinya setiap satu rupiah yang dihasilkan maka

Page 32: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

16

risiko yang dihadapi akan sebesar 1,319. Semakin besar nilai koefisien variasi

maka semakin tinggi tingkat tingkat risiko yang dihaddapi. Penanganan untuk

mengatasi risiko produksi PT EGF dapat dilakukan dengan pengembangan

diversifikasi padda lahan yang ada. Dengan adanya diversifikasi, maka kegagalan

pada salah satu kegiatan usahatani masih dapat ditutupi dari usahatani lainnya.

Oleh karena itu diversifikasi usahatani merupakan alternatif yang tepat untuk

meminimalkan risiko sekaligus melindungi dari fluktuasi produksi.

Daftar penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Daftar Penelitian Terdahulu

No Nama Topik Metode

1. Tarigan (2009) Analisis Risiko Produksi

Sayuran Organik

Analisis Risiko pada

Kegiatan Kegiatan

Spesialisasi dan Portofolio

2. Trangjiwani (2008) Analisis Manajemen

Risiko Operasional

Metode Aproksimaks dan

mitigasi atau detect and

monitor

3. Safitri (2009) Analisis Risiko Produksi

Daun Potong

Analisis Risiko pada

Kegiatan Kegiatan

Spesialisasi dan Portofolio

4. Wisdya (2009) Analisis Risiko Produksi

Anggrek Phalaenopsis

Analisis Risiko pada

Kegiatan Spesialisasi dan

Portofolio

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian

terdahulu. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

menggunakan alat analisis yang sama seperti yang dilakukan Wisdya (2009) yaitu

dengan menggunakan expected return, variance, standard deviation, coefficient

pada kegiatan spesialisasi dan portofolio. Sedangkan perbedaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu adalah komoditas yang dianalisis yakni pada

penelitian terdahulu pada komoditas tanaman hias anggrek, sedangkan pada

penelitian ini adalah komoditas bunga potong mawar. Adapun manfaat yang dapat

Page 33: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

17

diperoleh dari penelitian terdahulu adalah mengetahui aspek-aspek yang akan

diteliti pada penelitian ini.

Page 34: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1 Konsep Risiko

Risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kondisi situasi yang dapat

diukur oleh pembuat keputusan dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil

dari keputusan tersebut. Peluang terhadap suatu kejadian dapat ditentukan oleh

pembuat keputusan berdasarkan pengalaman mengelola kegiatan usaha. Risiko

erat kaitannya dengan ketidakpastian, tetapi memiliki arti yang berbeda.

Ketidakpastian (uncertainty) adalah peluang suatu kejadian yang tidak dapat

diramalkan, sedangkan adanya ketidakpastian menyebabkan dapat menimbulkan

risiko. Adanya risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap

perkembangan usaha mengharuskan manager atau petani memperhitungkan secara

cermat strategi apa yang akan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar

maksimalisasi kepuasan terhadap setiap pengeluaran dalam jumlah besar dapat

diperoleh. Hubungan antara fungsi kepuasan dan pendapatan dapat dilihat pada

Gambar 3.

Utility Expected Income

Risk Averse

Risk Neutral

Risk Taker Risk Averse

Risk Neutral

Risk Taker

Risk and return Income Variance

Gambar 3. Hubungan Fungsi Kepuasan dengan PendapatanSumber : Debertin, 1986

Mengetahui besaran risiko dan tingkat pengembalian yang diperoleh dari

kegiatan usaha, pelaku usaha dapat mengambil keputusan untuk menentukan

sikap dalam memilih kegiatan usaha yang berisiko. Setiap individu memiliki

perilaku yang berbeda dalam menghadapi risiko. Berdasarkan sikap pengambil

Page 35: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

19

keputusan dalam menghadapi risiko, maka perilaku menghadapi risiko dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut (Robison dan Barry,

1987):

a. Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko (risk aversion). Sikap ini

menunjukan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan

maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan

yang diharapkan dan merupakan ukuran tingkat kepuasan.

b. Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko (risk taker). Sikap ini

menunjukan bahwa jika terjadi kenaikan ragam keuntungan maka pembuat

keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang

diharapkan.

c. Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko (risk neutral). Sikap ini

menunjukan jika terjadi kenaikan ragam keuntungan maka pembuat

keputusan tidak akan mengimbangi dengan menaikkan atau menurunkan

keuntungan yang diharapkan.

Konsep risiko lainnya menurut Darmawi (2004), risiko dihubungkan

dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan,

atau tidak terduga. Artinya bahwa penggunaan kata kemungkinan tersebut sudah

menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang

menyebabkan tumbuhnya risiko. Kondisi yang tidak pasti tersebut timbul karena

berbagai sebab, antara lain (Darmawi, 2004) :

1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.

Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya.

2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.

3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik mengambil keputusan.

Risiko adalah suatu kondisi adanya kemungkinan penyimpangan terhadap

hasil yang diinginkan atau diharapkan. Kejadian sesungguhnya kadang

menyimpang dari perkiraan, ada kemungkinan penyimpangan yang

menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua

kemungkinan itu ada, maka dapat dikatakan bahwa risiko tersebut bersifat

spekulatif. Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni, yaitu yang ada hanya

kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan untung. Apakah risiko

Page 36: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

20

tersebut spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan.

Risiko murni yang dihadapi seseorang, perusahaan atau organisasi dapat

digolongkan ke dalam risiko pribadi, risiko harta, dan risiko pertanggungjawaban

Dalam risiko agribisnis terdapat tiga elemen penting, yaitu suatu peristiwa,

ketidakpastian dan akibat (Harwood, et al, 1999). Hubungan ketiga elemen

tersebut dengan risiko dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Tiga Elemen RisikoSumber : Harwood, et al (1999)

Risiko dapat dikategorikan kedalam dua kelompok (Kweon, 1999), yaitu

risiko sistematik dan risiko un-sistematik. Risiko sistematik merupakan risiko

yang tidak dapat didiversifikasi karena merupakan pengaruh dari luar, misalnya

risiko suku bunga, dan risiko daya beli. Risiko sistematik adalah risiko yang dapat

didiversifikasi karena berasal dari dalam, misalnya risiko usaha seperti harga input

dan teknologi.

Risiko juga diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi (risk

as lack of information). Hal ini menunjukkan pentingnya penguasaan manajer atas

informasi. Risiko sering pula diartikan sebagai bencana (risk as disasater) pada

perusahaan. Ini berarti risiko tersebut terjadi karena kesalahan strategi yang

diterapkan perusahaan sehingga menyebabkan kebangkrutan perusahaan itu

sendiri.

Setiap keputusan investasi menyajikan risiko dan return tertentu. Oleh

karena itu, semua keputusan penting harus ditinjau dari return yang diharapkan

Condition

EVENT

EFFECTPossibility/Uncertainty

RISK

Page 37: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

21

(expected return) dan risiko yang dihadapi. Semakin tinggi risiko dari suatu

kegiatan usaha (investasi) maka semakin tinggi tingkat pengembalian. Namun

demikian, untuk pelaku bisnis yang mengalami risiko kemungkinan akan

kehilangan uang atas investasi bersangkutan. Oleh karena itu dilakukan analisis

dengan menggunakan penilaian terhadap risiko. Hubungan risiko dan return dapat

dilihat pada Gambar 5.

Return

Expected Return

Risk

Gambar 5. Hubungan Risk and ReturnSumber : Barron’s, 1993

Berdasarkan Gambar 5, dapat dilihat bahwa semakin besar risiko maka

semakin besar pendapatan (return) yang diterima. Begitu pula sebaliknya,

semakin kecil risiko maka semakin kecil return yang diterima.

Menurut Elton dan Gruber (1995) terdapat beberapa ukuran risiko

diantaranya adalah nilai varian (variance), standar deviasi (standard deviation)

dan keofisien variasi (coefficient variation). Ketiga ukuran tersebut saling

berkaitan satu sama lain, dan nilai variance sebagai penentu ukuran yang lainnya.

Nilai variance diperoleh dari hasil pendugaan fungsi produksi, standard deviation

diperoleh dari nilai kuadrat dari variance, sedangkan coefficient variation

merupakan rasio dari standard deviation dengan nilai expected return dari suatu

kegiatan usaha. Return yang diperoleh dapat berupa pendapatan, produksi atau

harga.

Page 38: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

22

3.1.2 Sumber-sumber Risiko

Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko pada umunya berasal

dari dua sumber yakni sumber internal dan eksternal. Sumber internal umumnya

memiliki risiko lebih kecil. Hal ini dapat terjadi karena masalah internal umumnya

lebih mudah untuk dikendalikan dan bersifat pasti. Sumber eksternal umumnya

jauh di luar kendali pembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar, ekonomi,

politik suatu negara, perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya, kondisi

pemasok, kondisi geografi dan kependudukan, serta perubahan lingkungan

dimana perusahaan itu didirikan.

Menurut Harwood et al (1999), beberapa sumber risiko yang dapat

dihadapi petani adalah :

1. Risiko produksi. Sumber risiko dari risiko produksi adalah hama dan

penyakit, cuaca, musim, bencana alam, teknologi, tenaga kerja, dan lain-lain,

yang dapat menyebabkan gagal panen, produktivitas yang rendah, dan

kualitas yang buruk.

2. Risiko pasar atau risiko harga. Risiko yang ditimbulkan oleh pasar

diantaranya barang tidak dapat dijual yang disebabkan oleh adanya

ketidakpastian mutu, permintaan rendah, ketidakpastian harga output, inflasi,

daya beli, persaingan ketat, banyak pesaing masuk, banyak produk substitusi,

daya tawar pembeli, dan strategi pemasaran yang tidak baik. Sedangkan

risiko yang ditimbulkan oleh harga adalah harga yang naik karena adanya

inflasi.

3. Risiko kelembagaan atau institusi. Risiko yang ditimbulkan adalah adanya

aturan tertentu yang membuat anggota suatu organisasi menjdai kesulitan

untuk memasarkan ataupun meningkatkan hasil produksi.

4. Risiko kebijakan. Risiko yang ditimbulkan antara lain adanya kebijakan

tertentu yang dapat menghambat kemajuan suatu usaha, misalnya kebijakan

tarif ekspor.

5. Risiko finansial atau keuangan. Risiko yang timbul antara lain perputaran

barang rendah, laba yang menurun yang disebabkan oleh adanya piutang tak

tertagih dan likuiditas yang rendah.

Page 39: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

23

Sedangkan Darmawi (2004), menyebutkan bahwa sumber penyebab risiko

dan kerugian dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik dan risiko

ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara

penanganannya.

1. Risiko Sosial. Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya orang-orang

menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan.

2. Risiko Fisik. Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah

fenomena alam. Banyak risiko yang kompleks sumbernya tetapi termasuk

kategori fisik contohnya antara lain kebakaran, cuaca dan tanah longsor.

3. Risiko Ekonomi. Banyak risiko yang dihadapi perusahaan yang bersifat

ekonomi, contoh risiko ekonomi adalah inflasi dan ketidakstabilan

perusahaan individu.

Menurut Kadarsan (1992) sumber penyebab risiko adalah risiko produksi,

risiko harga, risiko teknologi, risiko karena tindakan pihak lain dan risiko sakit.

Dari beberapa risiko yang ada, risiko utama yang dihadapi usaha bunga potong

mawar adalah risiko produksi dan risiko harga.

3.1.3 Strategi Pengelolaan Risiko

Strategi pengelolaan risiko merupakan siasat untuk melindungi asset dan

kemampuan perusahaan dalam memberikan hasil dengan mengurangi ancaman

kerugian akibat dari peristiwa yang tidak dapat dikendalikan. Fungsi-fungsi

manajemen sangat berperan dalam perumusan strategi pengelolaan risiko

sehingga penentuan strategi dapat dikonsep dalam manajemen risiko.

Darmawi (2004) menyatakan bahwa manajemen risiko merupakan suatu

usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap

kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi

yang lebih tinggi dalam pengambilan keputusan. Terdapat lima manfaat yang

diperoleh perusahaan dengan menerapkan manajemen risiko, yaitu :

1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.

Sebagian kerugian seperti hancurnya fasilitas produksi mungkin bisa

menyebabkan perusahaan harus ditutup, jika sebelumnya tidak ada

kesiapsediaan menghadapi hal seperti itu. Dengan manajemen risiko

perusahaan dapat terhindar dari kehancuran.

Page 40: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

24

2. Karena laba dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi pengeluaran, maka

manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba. Misalnya

manajemen risiko dapat mengurangi pengeluaran dengan jalan mencegah atau

mengurangi kerugian.

3. Manajemen risiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba dengan cara

mengurangi fluktuasi laba tahunan dan aliran kas, serta membuat perusahaan

melanjutkan kegiatannya walaupun telah mengalami kerugian, jadi dengan

demikian mencegah langganan pindah kepada saingan.

4. Memberikan ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya

perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi

perusahaan.

5. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni. Karena kreditur

pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka

secar tidak langsung menolong meningkatkan public image.

Secara khusus manajemen risiko diartikan sebagai pengelolaan variabilitas

pendapatan oleh manajer dengan menekan sekecil mungkin tingkat kerugian yang

diakibatkan oleh keputusan yang diambilnya dalam menghadapi situasi yang tidak

pasti. Pemahaman manajemen risiko yang baik akan dapat mengurangi kerugian.

Dengan kata lain, akan dapat menambah tingkat keyakinan bagi pembuat

keputusan dalam mengurangi risiko kerugian.

Menurut Kountur (2008), manajemen risiko perusahaan adalah cara

bagaimana menangani semua risiko yang ada di dalam perusahaan tanpa memilih

risiko-risiko tertentu saja. Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu

fungsi dari manajemen. Ada beberapa fungsi manajemen yang sudah dikenal yaitu

perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), mengarahkan (actuating),

dan mengandalikan (controlling). Dengan demikian, ditambahkan satu fungsi lagi

yang sangat penting yaitu menangani risiko. Manajemen risiko merupakan

langkah yang dapat dilakukan pengambil keputusan untuk menghadapi risiko

dengan cara meminimalkan kerugian yang terjadi. Tujuan manajemen risiko

adalah untuk mengelola risiko dengan membuat pelaku usaha sadar akan risiko,

sehingga laju organisasi bisa dikendalikan. Strategi pengelolaan risiko merupakan

Page 41: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

25

proses yang berulang pada setiap periode produksi. Proses pengelolaan risiko

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Proses Pengelolaan Risiko PerusahaanSumber : Kountur, 2008

Alternatif penanganan risiko pada produk pertanian ada beberapa cara

yaitu dengan diversifikasi, integrasi vertical, kontrak produksi, kontrak

pemasaran, perlindungan nilai dan asuransi. Salah satu penanganan risiko yang

digunakan pada penelitian ini adalah diversifikasi (portofolio). Diversifikasi

merupakan suatu kebijakan untuk menyalurkan modal kearah berbagai macam

investasi dengan tujuan menekan risiko dan menjamin tingkat pendapatan seaman

mungkin dan seuntung mungkin.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pada umumnya budidaya tanaman bunga potong mawar biasa dilakukan di

dalam rumah kaca atau greenhouse. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas

dan menciptakan lingkungan yang terpadu pada saat proses pembudidayaannya.

Budidaya tanaman hias juga cenderung menggunakan media tanam tanpa tanah

karena lebih bersih dan ringan sehingga mudah penangannya. Budidaya tanaman

tanpa menggunakan tanah merupakan teknik budidaya pertanian yang

mengandalkan substrat sebagai media penyedia unsur hara yang dibutuhkan oleh

tanaman. Substrat sebagai tempat berjangkarnya akar tanaman dan sebagai

penyangga tegaknya tanaman. Substrat yang dapat digunakan untuk budidaya

bunga mawar potong adalah campuran limbah kotoran ternak dengan arang

sekam, dan serabut kelapa.

IDENTIFIKASIRISIKO

PENGUKURANRISIKO

PENANGANANRISIKO

EVALUASI

Page 42: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

26

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) menggunakan substrat yang

merupakan campuran kotoran sapi dengan arang sekam. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dewasa ini juga sangat membantu dalam proses

budidaya tanaman mawar. Penggunaan nutrisi sebagai inovasi dalam pemberian

unsur makanan tambahan bagi tanaman bunga potong mawar terbukti membantu

dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen bunga potong mawar.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan menghadapi risiko produksi. Hal ini

dikarenakan kondisi cuaca dan serangan hama penyakit.

Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain, menganalisis

risiko produksi bunga potong mawar yang dihitung dari fluktuasi produksi.

Setelah dilakukan perhitungan (analisis risiko produksi) maka akan diketahui

tingkat risiko yang dihadapi. Untuk meminimalkan risiko yang ada, dapat

dilakukan analisis manajemen risiko dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu berupa observasi, wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan.

Selanjutnya dianalisis strategi Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat

pada gambar 7.

Page 43: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

27

Gambar 7. Kerangka Pemikiran Operasional

PT MOMENTA AGRIKULTURA(AMAZING FARM)

Sumber-sumber Risiko

Fluktuasi/variasi Produktivitas

Analisis Risiko1. Expected return2. Ragam (variance)3. Simpangan baku (standard deviation)4. Koefisien variasi (coefficient variation)

Analisis Deskriptif

Strategi pengelolaan risiko produksi

Budidaya bunga potong segar memiliki prospek yang cukup cerah untukdikembangkan.

Meningkatnya penggunaan bunga segar sebagai penghias pada acara-acara.Selain itu sebagai gaya hidup dan juga peningkatan prestise penggunabunga segar.

Budidaya bunga potong mawar memiliki nilai ekonomis tinggi danmerupakan primadona ke dua dalam dunia florikultura.

Budidaya bunga potong mawar memiliki kendala yang cukup berat yaitutingkat risiko produksi yang dihadapi.

Kelemahan budidaya bunga potong mawar adalah pemeliharaan bungapotong mawar agak sulit, memerlukan keterampilan khusus, sangatdipengaruhi oleh iklim cuaca dan suhu, serta gangguan hama dan penyakit.

Page 44: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

yang berlokasi di Kampung Pojok Desa Cikahuripan Lembang Bandung.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja, dengan dasar pertimbangan adanya

ketersediaan data yang diperlukan dalam penelitian dan kesediaan manajemen

perusahaan menjadikan perusahaan tersebut menjadi lokasi penelitian. Selain itu,

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan satu-satunya usaha

budidaya bunga potong mawar yang sudah berbadan hukum di daerah tersebut.

Saat ini PT Momenta Agrikultura selain sebagai perusahaan pembudidaya bunga

potong mawar, perusahaan ini juga membantu petani bunga potong mawar sekitar

untuk memasarkan hasil panennya keluar kota Bandung dengan sistem mitra

barang. Mitra barang yang dimaksud adalah petani sekitar menjual hasil panennya

ke PT Momenta Agrikultura dengan sistem pembayaran per dua minggu.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif

merupakan data-data non angka berupa keterangan-keterangan mengenai

perkembangan usaha budidaya bunga potong mawar, kondisi usaha, peralatan

yang digunakan, teknis pelaksanaan kegiatan usaha, dan sebagainya yang

berhubungan dengan penelitian. Data kuantatif merupakan data angka atau

numeric seperti omzet usaha, jumlah produksi per periode, jumlah bahan baku,

harga jual dan harga input, dan semua keterangan yang berupa angka.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di

lapangan (observasi) dan wawancara dengan pihak perusahaan baik pemilik,

manajer dan karyawan perusahaan untuk mengatahui proses produksi, mengetahui

risiko yang terjadi di perusahaan, dan penyebab risiko yang terjadi di perusahaan

serta dengan pihak luar seperti para pesaing dan konsumen dari perusahaan.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang dipakai untuk menunjang data

primer. Data sekunder diperoleh dari penelusuran melalui literatur-literatur,

Page 45: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

29

seperti data yang dimiliki oleh pihak perusahaan yaitu data produksi selama satu

tahun, bahan pustaka, serta dari lembaga pemerintah yang terkait seperti

Direktorat Jenderal Hortilkultura, Badan Pusat Satatistik dan Departemen

Pertanian.

4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,

yaitu dengan memilih secara sengaja sampel yang diteliti sebagai responden.

Responden yang dipilih berasal dari pihak manajemen PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) sebanyak lima orang responden, yaitu manajer kebun, supervisor

produksi, supervisor distribusi, karyawan kebun, dan petugas panen. Alasan

pemilihan responden tersebut disebabkan responden yang dipilih dianggap

mengetahui informasi mengenai faktor yang menyebabkan adanya risiko produksi

pada perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan pada saat ini secara

menyeluruh.

Tabel 4. Responden Pengambilan Data dan Informasi

Responden Jumlah TujuanManajer Kebun 1 orang Mendapatkan informasi

dan keterangan baiktertulis maupun lisantentang StandarOperasional Produksiperusahaan.

Supervisor Produksi 1 orang Mendapatkan informasidan keterangan mengenaioperasional produksi.

Supervisor Distribusi 1 orang Mendapatkan informasidan keterangan inputproduksi dan pemasaran.

Karyawan Kebun 1 orang Mendapatkan informasidan keterangan kegiatanproduksi di lapang.

Petugas Panen 1 orang Mendapatkan informasidan keterangan mengenaistandar kualitas panen,cara pemanenan, danpacking bunga potongmawar.

Page 46: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

30

4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan

deskriptif. Analisis ini untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan umum

perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan. Sedangkan

analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko yang meliputi analisis pendapatan

dan analisis risiko pada kegiatan produksi.

4.4.1 Analisis Manajemen Risiko

Analisis manajemen risiko produksi yang diterapkan berdasarkan penilaian

pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk

melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan

risiko produksi. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi

penyebab-penyebab adanya risiko produksi, kemudian melakukan pengukuran

risiko, menangani risiko dan mengevaluasi risiko serta melihat sejauh mana fungsi

manajemen risiko yang diterapkan pada PT. Momenta Agrikultura (Amazing

Farm).

4.4.2 Analisis Kuantitatif

4.4.2.1 Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Spesialisasi

Peluang merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Peluang

hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan nilai

mutlak dalam suatu kondisi. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu

kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah

dialami perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Nilai peluang ditentukan

dengan mengobservasi kejadian yang sudah terjadi. Peluang dari masing-masing

kegiatan akan diperoleh pada setiap kondisi yaitu tertinggi, normal dan terendah.

Menurut Darmawi (2004), dari sudut pandang empiris maka probabilitas

dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang

dinyatakan dalam persentase. Probabilitas adalah nilai yang terletak antara 0 dan 1

yang diberikan kepada masing-masing kejadian. Apabila nilai suatu peluang

adalah 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Berarti peristiwa yang

diperkirakan pasti terjadi. Pengukuran peluang diperoleh dari frekuensi kejadian

Page 47: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

31

setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung,

secara sistematis dapat dituliskan :

Dimana :

W = Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya

n = Banyaknya kejadian

Pada penelitian ini peluang yang akan dihitung adalah kemungkinan

terjadinya risiko produksi dalam budidaya bunga potong mawar pada PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm). Penentuan peluang diperoleh berdasarkan

dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman

yang telah dialami perusahaan. Peluang yang ditentukan mencerminkan

kemungkinan terjadinya risiko produksi bunga potong mawar di PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm).

Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat

dilakukan dengan menggunakan nilai harapan (expected return). Nilai harapan

adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi probabilitas (peluang)

masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan dapat digunakan

sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan

usaha.

Darmawi (2004), menyatakan bahwa suatu kejadian dapat ditentukan

dengan membuat tabel untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dan menilai

masing-masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya. Maka, dengan

menambahkan hasil dari masing-masing kejadian tersebut dapat diperoleh nilai

harapannya. Rumus expected return dituliskan sebagai berikut :

E(Ri) = .

Dimana :

E(Ri) = Expected ReturnPi = Peluang dari suatu kejadianRi = Return (Produktivitas dan pendapatan)

Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang dilakukan pada penelitian

ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan. Beberapa ukuran dapat

Page 48: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

32

digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah ragam (variance),

simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation).

a. Ragam (Variance)

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat

dari return dengan Expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian.

Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut (Elton dan Gruber,

1995):

Dimana := Variance dari return

Pij = Peluang dari suatu kejadianRij = ReturnŘi = Expected return

Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance

maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang

dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

b. Simpangan Baku (Standard Deviation)

Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance.

Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi keuntungan, sehingga

semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi

dalam kegiatan usaha. Rumus standard deviation adalah sebagai berikut (Elton

dan Gruber, 1995) :

Dimana := Variance= Standard deviation

c. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)

Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return

yang diharapkan atau ekspektasi return (expected return). Semakin kecil nilai

Page 49: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

33

coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Rumus

coefficient variation adalah (Elton dan Gruber, 1995) :

Dimana:CV = Coefficient variation

= Standard deviationŘi = Expected return

Page 50: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Perusahaan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang agribisnis. Pada awalnya perusahaan ini merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak dalam bidang finance atau pembiayaan, namun dengan

adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 perusahaan finance ini mulai

melakukan kegiatan budidaya sayuran hidroponik agar tetap eksis.

Alasan memilih berusaha dalam bidang agribisnis karena Indonesia

merupakan negara agraris dan pada saat terjadi krisis moneter usaha agribisnis

dinilai relatif mampu bertahan. Selain itu, usaha agribisnis khususnya sayuran

tidak terlalu berpengaruh dengan keadaan fluktuasi nilai tukar dolar terhadap

rupiah serta konsumsi sayuran oleh masyarakat selalu terjadi setiap harinya

walaupun dalam kondisi krisis moneter. Jadi, bisa dikatakan usaha agribisnis

mempunyai prospek usaha yang bagus untuk dijalankan pada saat itu (1998).

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) ini berdiri pada tahun 1998

dengan bapak Dani Rusli sebagai pengelolanya. Bentuk perusahaan ini adalah

Perseroan Terbatas (PT) dengan modal awal berkisar Rp 500.000.000, semua

modal disediakan oleh pemegang saham. Setelah berdiri perusahaan tidak

langsung melakukan budidaya sayuran melainkan melakukan riset terlebih dahulu.

Riset ini bertujuan untuk menemukan jenis sayuran yang akan dibudidayakan dan

formulasi nutrisi yang tepat agar pertumbuhan sayuran baik dan berkualitas.

Kemudian baru pada tahun 2000 perusahaan memfokuskan diri untuk

membudidayakan sayuran dengan sistem hidroponik.

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) terus menunjukan

perkembangan yang sangat signifikan hingga mampu membuka beberapa kebun

lagi didaerah lain seperti Sentul, Bogor, dan Cilangkap. Melihat peluang dan

prospek usaha yang menjanjikan dibidang pertanian, perusahaan ini kemudian

melakukan diversifikasi produk dengan membudidayakan bunga potong.

Pada tahun 2009 PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) membuka

perkebunan yang membudidayakan tanaman bunga potong. Jenis bunga potong

yang diusahakan adalah mawar, gerbera, dan daun-daunan (ruskus). Pergeseran

tingkat kepentingan bunga potong segar menjadi item penting pada beberapa

Page 51: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

35

bidang usaha seperti hotel, restoran, dan wedding organizer menjadi bahan

pertimbangan perusahaan ini meluaskan usahanya di bidang budidaya bunga

potong segar. Selain itu, perubahan gaya hidup masyarakat menengah ke atas

dewasa ini yang menjadikan bunga potong segar sebagai cara meningkatkan

prestise dilingkungan sosial dipandang perusahaan sebagai prospek bisnis yang

menjanjikan.

Pada saat ini PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) membudidayakan

bunga potong dilahan seluas 8.000 m2, dengan pembagian lahan sebagai berikut

untuk mawar seluas 4.000 m2, gerbera seluas 2.000 m2, dan daun-daunan (ruskus)

seluas 2.000 m2. Dalam perkembangan usaha budidaya bunga potong hingga saat

ini PT Momenta Agrikultura selain sebagai produsen bunga potong, perusahaan

ini juga sudah menjadi distributor bunga potong bagi petani-petani bunga potong

disekitar perusahaan.

5.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Struktur organisasi menunjukan wewenang serta tanggungjawab pada

masing-masing bagian dalam organisasi PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm). Jabatan tertinggi di dalam struktur organisasi PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) dipegang oleh direktur utama yang mempunyai wewenang dalam

pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi, selain itu direktur utama juga

memiliki fungsi sebagai penasehat dalam perusahaan. Gambar 8 menunjukkan

struktur organisasi pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Page 52: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

36

Gambar 8. Struktur Organisasi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)Sumber : PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), 2010

Struktur organisasi tersebut menjelaskan suatu garis koordinasi masing-

masing departemen, sehingga jelas terlihat tugas dari masing-masing departemen.

Berikut ini merupakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

jabatan :

1. Direktur Utama, memiliki tanggung jawab penuh terhadap pengambilan

keputusan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan rencana perusahaan.

Selain itu, direktur utama juga memiliki fungsi sebagai penasehat perusahaan.

2. Direktur Operasional, memiliki tanggung jawab dalam mengawasi dan

mengontrol seluruh kegiatan perusahaan.

3. Manajer Keuangan, memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan yang

masuk dan keluar dari perusahaan.

4. Manajer Akuntansi, memiliki tanggung jawab dalam mengatur kegiatan

administrasi perusahaan.

ManajerAkuntansi

DirekturOperasional

Manajer Resourceddan Produksi

DirekturUtama

ManajerKeuangan

ManajerKebun

Manajer ResourcedJawa Barat

SupervisorProduksi

SupervisorDistribusi

Page 53: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

37

5. Manajer Resourced dan Produksi membawahi manajer kebun dan manajer

resourced, memiliki tanggung jawab mengawasi dan mengontrol produksi

kebun dan mitra.

6. Manajer Resourced memiliki tanggung jawab dalam pengembangan bisnis dan

pencari peluang bisnis diluar aeroponik dengan menjalin kemitraan.

7. Manajer Kebun, memiliki tanggung jawab untuk mengontrol kegiatan produksi

sehari-hari.

8. Supervisor Produksi, memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan

mengawasi kegiatan produksi kebun agar dapat memenuhi target produksi,

serta dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada manajer produksi.

9. Supervisor Distribusi, memiliki tanggung jawab dalam mengamankan proses

panen sampai dengan pasca panen, mempersiapkan barang yang akan dikirim

sesuai dengan permintaan, serta mengatur pemasaran dan pendistribusian

produk ke pasar atau konsumen.

5.3 Sumberdaya Perusahaan

Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan berupa sumberdaya fisik,

sumberdaya manusia dan sumberdaya finansial.

5.3.1 Sumberdaya Fisik

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dalam melaksanakan

produksinya memiliki sumberdaya fisik yang cukup memadai dan terbilang

modern. Sumberdaya fisik tersebut antara lain :

1) Lahan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) memiliki lahan seluas 8.000 m2,

dengan jumlah tanaman sebanyak 22.000 pohon.

2) Bangunan

PT Momenta Agrikultura memiliki tiga bangunan yang terdiri dari : satu

bangunan kantor yang berfungsi untuk kegiatan operasional dan administrasi

staf dan karyawan. Satu bangunan yang digunakan sebagai tempat packing.

Satu gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan yang

dibutuhkan untuk kegiatan produksi, panen dan pasca panen.

Page 54: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

38

3) Greenhouse (GH)

PT Momenta Agrikultura memiliki empat buah greenhouse untuk

membudidayakan mawar, dua buah greenhouse untuk membudidayakan

gerbera, dan dua buah greenhouse untuk membudidayakan daun-daunan

(ruskus).

4) Kendaraan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) memiliki lima kendaraan yang

terdiri dari : dua unit mobil box dan tiga unit truk.

5) Peralatan dan Perlengkapan lainnya

Untuk mendukung kegiatan, PT Momenta agrikultura (Amazing Farm)

memiliki beberapa jenis peralatan dan perlengkapan, diantaranya yaitu :

komputer sebanyak dua unit mesin fax, mesin printer, peralatan lainnya (lori,

selang, tangki, pompa).

5.3.2 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan faktor penting dalam melakukan

kegiatan operasional perusahaan. Saat ini PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) memiliki 16 karyawan yang terdiri dari pegawai tetap dan pegawai

mingguan serta dua manajer yang terdiri dari manajer kebun dan manajer

pemasaran. Untuk tingkat manajer jenjang pendidikan minimal adalah strata satu

dengan latar belakang di bidang pertanian. Sedangkan untuk karyawan lulusan

SD, SMP, SMA yang memiliki keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan

perusahaan.

Jam kerja yang berlaku pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

yaitu untuk bagian produksi mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 11.00

WIB lalu dilanjutkan kembali pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00

WIB, untuk bagian panen mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.00

WIB dan dilanjutkan kembali dari pukul 14.30 WIB sampai dengan pukul 18.00

WIB, untuk bagian packing mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, untuk

bagian loading mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan kegiatan packing selesai.

Page 55: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

39

5.3.3 Sumberdaya Finansial

Analisis finansial sangat penting dilakukan, karena dengan analisis

finansial perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan dan kinerja operasi

perusahaan. Berdasarkan analisis finansial tersebut, perusahaan dapat menentukan

langkah selanjutnya dalam mengembangkan dan menjalankan aktivitas

perusahaan.

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) berdiri pada tahun 1998

dengan modal sebesar Rp 500.000.000. Modal tersebut berasal dari pemegang

saham yang dikelola oleh Dani Rusli. Modal awal yang sangat besar tersebut

disebabkan karena sarana dan prasarana yang terdapat di perusahaan seluruhnya

diimpor dari negera Belanda.

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan perusahaan badan

hukum dengan bentuk perseroan terbatas (PT). Sebagai suatu usaha yang

berbadan hukum maka segala aktivitas keuangannya harus dicatat karena akan

berpengaruh ke berbagai pihak terutama pemilik perusahaan, pemerintah, dan

manajemen perusahaan sendiri. Bagian keuangan perusahaan dikelola oleh

Departemen Akuntansi dan Keuangan.

5.4 Operasional Kegiatan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak dalam bidang budidaya bunga potong, jenis bunga potong yang

diusahakan adalah mawar, gerbera, dan daun-daunan (ruskus). Proses budidaya

bunga potong dilakukan di dalam greenhouse, hal ini dimaksudkan untuk menjaga

kualitas bunga yang dihasilkan. Kualitas bunga potong terletak pada keindahan

kelopak, diameter kelopak, dan besarnya batang bunga. Pada penelitian ini jenis

bunga potong yang akan menjadi objek penelitiannya adalah bunga potong

mawar.

Benih yang digunakan oleh perusahaan ini adalah benih jenis holand

dengan kualitas baik. Pemilihan jenis benih yang digunakan akan berpengaruh

pada produktivitas dan daya saing produk di pasar. Beberapa pertimbangan

penting dalam penentuan jenis benih yang akan dibudidayakan di PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) antara lain :

Page 56: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

40

1. Persentasi tunas stek dan pertumbuhannya tinggi

2. Hasil tanaman seragam

3. Kemurnian benih secara genetik terjamin

4. Eksklusif dan mempunyai daya jual tinggi pada hasil panennya

5. Harga terjangkau

Proses produksi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) meliputi

beberapa kegiatan, diantaranya : persiapan lahan, aklimatisasi, penanaman, panen,

dan pasca panen.

1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan yang dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) adalah dengan menyiapkan media tanaman yang merupakan campuran

pupuk kandang dan arang sekam. Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran

sapi. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kematangan maksimal media tanam

adalah selama satu bulan, selama proses pencampuran ini media tanam tidak

diperkenankan tersiram air. Kegiatan pencampuran atau penggaloan (bahasa

daerah setempat) dilakukan sebanyak tiga hingga empat kali.

Setelah media tanam matang atau siap ditaman, kegiatan selanjutnya

adalah memasukkannya ke dalam bedengan yang sudah disiapkan dengan lebar

sekitar 40 cm dan panjang 15 m. Proses selanjutnya adalah menyiram bedengan

siap tanam dengan menggunakan em4 dan dibiarkan selama satu minggu.

Pemberian em4 yang merupakan dekomposer bertujuan untuk lebih memperkaya

unsur hara yang ada di dalam bedengan.

2. Aklimatisasi

Aklimatisasi yang dimaksudkan adalah proses penyesuaian bibit siap

tanam terhadap kondisi iklim dan suhu yang terbentuk di dalam greenhouse. Hal

ini dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, proses ini

juga bertujuan untuk mensortasi bibit yang siap tanam sehingga hanya bibit yang

berkualitas baik dan sehat saja yang diproduksi.

Proses aklimatisasi yang dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) yaitu dengan cara menyiram bibit siap tanam selama tiga hari.

Pada saat proses aklimatisasi, bibit-bibit mawar dibiarkan tetap berada pada

Page 57: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

41

polybag atau kantong tanam dengan tujuan agar akar yang terbentuk dapat

berkembang lebih baik lagi. Bibit yang siap ditanam memiliki usia sekitar satu

bulan setelah proses penyetekan.

3. Persiapan Tanam

Tahapan persiapan sebelum tanam adalah membuat lubang tanam dengan

jarak tanam 15 cm x 20 cm dengan kedalaman lubang tanam sekitar 10 cm.

Setelah itu diberi furadan agar tidak terserang hama busuk akar. Persiapan pada

bibit mawar adalah dengan merendamnya selama kurang lebih 15 menit pada

larutan roottuneup sebelum ditanam. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang

pertumbuhan akar lebih baik lagi dan adaptif terhadap kondisi lingkungan media

tanam yang baru.

4. Penanaman dan pemeliharaan

Penanaman bunga potong mawar yang dilakukan PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) dilakukan didalam greenhouse dengan luasan

berkisar 1.000 m2/greenhouse, dimana perusahaan memiliki empat buah

greenhouse. Adapun fungsi dari greenhouse adalah mengurangi intensitas cahaya

matahari dan terpaan curah hujan. Selain itu, greenhouse juga dapat mengurangi

intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman. Secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa penggunaan greenhouse dimaksudkan untuk menciptakan

kondisi lingkungan budidaya yang terpadu.

Proses penanaman dilakukan diatas bedengan dengan jarak tanam 15 cm x

20 cm dengan kedalam lubang tanam sekitar 10 cm. Setelah ditanam bibit

langsung disiram, hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak terganggu akibat dari

proses perpindahan bibit dari polybag atau kantong tanam ke bedengan. Kegiatan

penyiram dilakukan sehari dua kali. Pemberian pupuk NPK dilakukan setelah

umur bibit mencapai usia satu bulan setelah tanam dengan rentang waktu satu

minggu sekali. Gambar 9 menunjukkan bedengan yang sudah ditanam dengan

umur tanam satu minggu.

Page 58: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

42

Gambar 9. Bedengan dengan Umur Tanam Satu Minggu

Selain pupuk NPK, bunga potong mawar juga diberi suplemen makan

yang lain yaitu nutrisi. Nutrisi merupakan campuran dari unsur makro dan mikro

yang dilarutkan, unsur makro terdiri dari Ca, MgSO4, KNO, KH2PO4, dan unsur

mikro terdiri dari Fe, Mn, Br, Cu, dan Zn yang dilarutkan ke dalam air. Pemberian

nutrisi dimaksudkan untuk lebih memperkaya lagi sumber hara yang terkandung

didalam media tanam, sehingga pertumbuhan bunga potong mawar dapat

maksimal. Pemberian nutrisi ini dilakukan seminggu satu kali dengan cara

disemprotkan. Pupuk lain yang diberikan agar tanaman bunga potong mawar

dapat tumbuh dengan maksimal adalah pupuk daun, pupuk daun yang sering

digunakan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) adalah amino atau

growmore. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara disemprotkan.

Setelah usia tanaman bunga potong mawar mencapai tiga hingga empat

bulan dilakukan kegiatan pembendingan. Kegiatan pembendingan merupakan

proses pembengkokan batang utama yang bertujuan untuk menghasilkan tunas

panen. Semakin banyak batang bendingan maka jumlah produksi juga akan

semakin banyak, hal ini disebabkan tunas panen yang dihasilkan juga banyak.

Namun, dalam satu batang bendingan hanya diperbolehkan terdapat satu hingga

dua tunas panen hal ini dimaksudkan agar bunga potong mawar yang dihasilkan

memiliki kualitas yang baik. Standar kualitas bunga potong mawar yang baik

adalah kelopak bunga besar, kelopak bunga sehat (tidak terserang hama), batang

bunga besar dan lurus, dan tinggi batang mencapai 45-55 cm.

Kegiatan pemeliharaan bunga potong mawar selanjutnya adalah

perompesan daun dan sortasi tunas panen. Kegiatan perompesan daun dilakukan

pada tiga daun dari pangkal batang, hal ini dimaksudkan agar unsur hara

Page 59: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

43

tambahan seperti pupuk dan nutrisi yang diberikan dengan cara disemprotkan

dapat langsung mengenai tanah dan kemudian diserap oleh akar. Sedangkan

kegiatan sortasi tunas panen adalah proses pembuangan tunas yang kurang baik,

sehingga hasil panen yang diperoleh memiliki kualitas yang baik. Kegiatan sortasi

tunas panen ini hanya menyisakan satu hingga dua tunas panen saja dalam satu

batang bendingan.

5. Kontrol Hama dan Penyakit

Dalam kegiatan pemeliharaan terdapat kegiatan pengendalian hama dan

penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara kimiawi yaitu dengan

menggunakan pestisida. Proses pemberian pestisida dilakukan setiap satu minggu

sekali dengan cara disemprotkan hingga menyerupai kabut. Penggunaan jenis

pestisida dan dosis disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapang atau

greenhouse.

Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bunga potong mawar

diantaranya adalah hama kutu daun gejala yang ditimbulkan adalah pucuk daun

menjadi keriting atau mengkerut, tungau (tetranychustelarius) gejala yang

ditimbulkan pada bagian daun atau pucuk daun terdapat titik-titik merah berwarna

kuning atau abu-abu kecoklat-coklatan. Penyakit yang sering menyerang tanaman

diantaranya adalah penyakit bercak hitam yang disebabkan oleh cendawan (jamur)

marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”) dengan gejala yang ditimbulkan

berupa timbulnya bercak hitam-pekat pada daun, karat daun yang disebabkan oleh

cendawan (jamur) phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) gejala yang

ditimbulkan adalah munculnya bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada

sisi bawah dan atas daun yang akan berakibat pada daun yang terserang akan

mudah rontok, tepung mildew yang disebabkan oleh cendawan (oidium sp) gejala

yang ditimbulkan adalah terdapat tepung atau lapisan putih pada permukaan daun

sebelah bawah dan atas.

6. Panen dan Pascapanen

Proses panen dan pascapanen pada bunga potong mawar dilakukan pada

umur tanaman mencapai lima hingga enam bulan setelah tanam. Cara panen

bunga potong mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar

Page 60: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

44

(pangkal) dan disertakan dengan beberapa tangkai daun dengan menggunakan

guntik stek. Pemilihan bunga potong mawar yang siap panen didasarkan pada

persentase kemekaran kelopak bunganya. Batasan kemekaran bunga potong

mawar yang ditetapkan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) adalah

apabila sudah mencapai tiga kelopak bunga yang terbuka atau 70% hingga 75%

tingkat kemekarannya.

Proses pemanenan dilakukan pada waktu pagi antara jam 06.30 WIB -

09.30 WIB. Pemilihan waktu ini dilakukan karena pada waktu tersebut matahari

tidak terlalu terik, sehingga hasil panen tidak mengalami perubahan suhu yang

drastis. Perubahaan suhu yang drastis dapat mengakibatkan penurunan kadar air

dan kualitas produk. Penangangan pasca panen bunga potong mawar adalah

dengan merendam pada bak air selama kurang lebih 30 menit, hal ini bertujuan

untuk menormalkan kembali kondisi bunga potong mawar setelah proses

pemanenan. Selain itu juga untuk menghindari proses dehidrasi pada saat proses

distribusi.

Pengemasan merupakan tahap penting dalam proses pascapanen. Pada

proses tersebut dilakukan kontrol kualitas panen secara ketat untuk menghasilkan

produk yang bersaing di pasaran.

Tujuan pengemasan :

1. Menjaga kualitas produk.

2. Memperpanjang umur simpan produk.

3. Mengurangi kerusakan pada saat distribusi.

4. Memudahkan pemasaran, menarik, informatif, dan praktis bagi konsumen.

Proses pengemasan bunga potong mawar menggunakan kertas karton

putih yang dibentuk menyerupai corong. Dalam setiap corong kemasan terdapat

20 bunga potong mawar (kodi). Bentuk kemasan yang menyerupai corong ini

dimaksudkan agar kualitas penampakan dari kelopak bunga tetap terjaga dengan

baik pada saat proses pendistribusian. Gambar 10 menunjukkan pengemasan

bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Page 61: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

45

Gambar 10. Pengemasan Bunga Potong Mawar

Kualitas merupakan sekumpulan sifat yang menentukan derajat kesukaan

atau penerimaan konsumen. Kualitas panen didasarkan atas penampakan bunga

potong mawar yang meliputi segala sesuatu yang dapat dilihat seperti warna,

ukuran, bentuk fisik, dan cacat yang masih dapat ditolerir.

Adapun proses yang dilakukan sebelum pengemasan :

1. Sortasi : pemilahan mana produk yang layak dan tidak layak untuk dikemas.

2. Triming : perompesan daun pada bagian bawah batang bunga potong mawar.

3. Grading : pemilahan hasil panen secara bertingkat disesuaikan dengan

standar kualitas yang telah ditentukan.

5.5 Pemasaran Bunga Potong Mawar

Untuk masalah pemasaran, PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

memasarkan bunga potong mawarnya ke berbagai daerah seperti Jakarta,

Surabaya, dan Bali. Kegiatan penjualan dan distribusi merupakan kegiatan

menawarkan, menjual dan mengantarkan produk hingga ke tangan konsumen.

Sistem kerjasama yang berlaku antara PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

dengan agen adalah sistem abodemen. Sistem abodemen yang dimaksud adalah

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) melakukan pengiriman secara terus

menerus disesuaikan dengan jadwal dan order yang dilakukan oleh pihak agen.

Sistem pembayaran yang berlaku adalah sistem pembayaran per dua

minggu kiriman. Proses distribusi yang dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) yaitu dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi dengan

AC untuk tujuan Jakarta dan sekitarnya, dan menggunakan pesawat untuk

Page 62: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

46

jangkauan luar kota dan luar pulau jawa. Gambar 11 Menunjukkan saluran

distribusi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Gambar 11. Saluran Distribusi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)Sumber : PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), 2010

PT MomentaAgrikultura/Produsen

Agen atau treeder

Konsumen Akhir

Page 63: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Sumber-Sumber Risiko

Langkah pertama yang dilakukan dalam manajemen risiko adalah

identifikasi risiko. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

penyebab risiko dan kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan kerugian bagi

pengambil keputusan. Usaha budidaya bunga potong mawar pada PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) dihadapkan pada masalah risiko produksi. Risiko

produksi akan mempengaruhi tingkat produktivitas yang dihasilkan. Dalam hal ini

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) mengalami fluktuasi dalam

produktivitas bunga potong mawar yang dihasilkan. Berdasarkan pengalaman

perusahaan produktivitas normal yang dicapai adalah sebanyak 11-12 tangkai per

m2. Adanya fluktuasi produktivitas bunga potong mawar tersebut menunjukkan

bahwa perusahaan menghadapi adanya risiko dalam kegiatan produksi.

Produktivitas bunga potong mawar setiap kondisi dapat dilihat dari

produktivitas yang diperoleh dengan dari data primer. Produktivitas yang

berfluktuasi menunjukkan adanya nilai produktivitas tertinggi, terendah dan

normal. Peluang tertinggi, terendah dan normal diukur dari proporsi frekuensi atau

berapa kali perusahaan pernah mencapai produktivitas tertinggi, terendah dan

normal selama periode siklus produksi berlangsung.

Tingkat produktivitas dinilai dari perolehan hasil panen pada periode

produksi yang sudah terjadi yaitu pada bulan Desember 2009-November 2010.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm),

fluktuasi produktivitas bunga potong mawar dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata Produktivitas Bunga Potong Mawar dan Peluang yangDihadapi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Tahun 2009-2010 (Tangkai/m2)

No. Kondisi Produktivitas Peluang1. Tertinggi 16,44 0,082. Normal 11,98 0,753. Terendah 5,50 0,17

Tabel 5 menunjukkan kondisi produktivitas bunga potong mawar pada

kondisi tertinggi, terendah dan normal. Peluang PT Momenta Agrikultura

Page 64: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

48

(Amazing Farm) mencapai produktivitas bunga potong mawar tertinggi sekitar

0,08, yang dapat diartikan jika PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

melakukan pengusahaan bunga potong mawar sebanyak 12 kali maka frekuensi

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dapat mencapai produktivitas tertinggi

hanya satu kali. Sedangkan peluang untuk mendapatkan produktivitas terendah

sebesar 0,17 dan normal sebesar 0,75. Jika memperhatikan angka peluang dari

tingkat produktivitas yang diperoleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm),

dapat dilihat bahwa selama pengusahaan bunga potong mawar PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) lebih sering memperoleh produktivitas normal

dibandingkan dengan produktivitas tertinggi dan terendah.

Terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya risiko produksi

pada budidaya bunga potong mawar. Sumber utamanya adalah terjadinya

kegagalan dalam proses budidaya bunga potong mawar, mulai dari tahap awal

sampai pada tahap akhir. Proses produksi bunga potong mawar diawali dengan

kegiatan persiapan media tanam yang merupakan campuran arang sekam dengan

pupuk kandang yang selanjutnya dimasukan kedalam bedengan. Sebelum

melakukan proses penanaman, terlebih dahulu bibit melewati proses aklimatisasi

selama kurang lebih tiga hari. Kegiatan selanjutnya adalah pemeliharaan dan

pengendalian hama sampai pada saat panen. Bunga potong mawar dapat mulai

dipanen pada saat berusia lima hingga enam bulan setelah tanam. Kegagalan pada

setiap kegiatan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi pihak usaha dan

menjadi risiko yang harus ditanggung.

Sumber-sumber risiko produksi dapat berasal dari dalam lingkungan

perusahaan maupun dari lingkungan luar perusahaan. Risiko yang muncul dari

dalam perusahaan adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki tenaga

kerja, terutama pada saat pemberian dosis pupuk, nutrisi dan pestisida. Sedangkan

risiko yang muncul dari luar perusahaan adalah kondisi iklim atau cuaca dan

serangan hama dan penyakit. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab terjadinya

risiko produksi bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm). Faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 65: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

49

1. Kondisi Cuaca dan Iklim

Faktor utama penyebab munculnya risiko produksi dalam budidaya bunga

potong mawar adalah kondisi cuaca atau iklim. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca

yang semakin sulit diprediksi, karena cuaca sudah tidak sesuai dengan siklus

normalnya. Selain itu perubahan cuaca harian yang terlalu ekstrim juga

menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Pada saat ini kondisi iklim dan cuaca (kemarau dan penghujan) yang

terjadi terkadang menjadi lebih lama atau bahkan mungkin bisa lebih cepat. Pada

kondisi kemarau tanaman menjadi sangat rentan kekeringan, sedangkan bunga

potong mawar merupakan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah banyak

sebagai perangsang pertumbuhan. Bunga potong mawar yang kekurangan air akan

berdampak pada hasil panen yang menjadi kecil-kecil. Sedangkan pada musim

penghujan bunga potong kurang mendapatkan pasokan sinar matahari sehingga

proses fotosintesis menjadi kurang optimal. Hal ini pun menjadi penghambat

proses pertumbuhan bunga potong mawar.

Pada kondisi kemarau, PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) telah

membuat sumur bor sebagai salah satu alternatif solusi untuk menurunkan risiko

tanaman bunga potong mawar mengalami kekeringan. Menurut perusahaan

kondisi kemarau masih dapat ditolerir karena pengadaan air masih dapat

diusahakan, namun jika musim penghujan dengan intensitas matahari yang

berkurang secara drastis masih sulit dicari alternatif solusinya sebagai pengganti

cahaya matahari. Perubahan cuaca harian yang terlalu cepat juga dapat memicu

berkembang biaknya hama dan penyakit dengan baik.

Selain kondisi kemarau atau penghujan, kondisi angin juga sering menjadi

permasalahan bagi perusahaan. Kegiatan budidaya bunga potong mawar yang

dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) di dalam greenhouse

yang menggunakan plastik UV (ultraviolet) sebagai atapnya, dengan kondisi

angin yang terlalu besar terkadang membuat plastik UV menjadi terbuka. Kondisi

atap yang terbuka mengakibatkan air hujan masuk dan merusak hasil panen bunga

potong mawar. Kondisi angin juga dapat memperlambat kinerja karyawan ketika

melakukan penyemprotan pestisida.

Page 66: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

50

Kondisi ideal yang diperlukan agar bunga potong mawar dapat adalah

tanaman mendapatkan penyinaran selama kurang lebih delapan jam perhari,

dengan suhu rata-rata 23oC hingga 29oC. Kegiatan produksi yang terganggu akan

berimplikasi pada jumlah panen yang dihasilkan, sehingga secara langsung akan

berpengaruh pada jumlah pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan.

Turunnya jumlah pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan merupakan

kerugian bagi perusahaan tersebut.

2. Keterampilan Tenaga Kerja

Keterampilan tenaga kerja merupakan faktor penting dalam kegiatan

budidaya bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Tenaga kerja yang terampil sangat mempengaruhi keberhasilan produksi.

Keterampilan dan ketelitian tenaga kerja sangat dibutuhkan, terutama pada

kegiatan pemeliharaan dan perawatan pada saat proses produksi. Kegiatan

pemeliharaan dan perawatan bunga potong mawar terbagi menjadi lima bagian

yaitu pemberian unsur hara, pemberian pestisida, rompes daun, penyiangan, dan

sortasi batang tunas panen.

Pemberian unsur hara dengan dosis yang tepat disesuaikan dengan

kebutuhan tanaman bunga potong mawar akan mempengaruhi tingkat

pertumbuhan tanaman tersebut. Pemberian pupuk makro dan mikro dilakukan

sebanyak dua kali dalam seminggu, dengan komposisi pupuk mawar dengan EC

1,5 ds/m yakni NO3 – 158 mg/liter, NH4 – N 18 mg/liter, P 38 mg/liter, K 196

mg/liter, S 40 mg/liter, Ca 140 mg/liter, Mg 18 mg/liter, Fe 1,4 mg/liter, Mn 0,3

mg/liter, Zn 0,2 mg/liter, B 0,2 mg/liter, Cu 0,005 mg/liter, dan Mo 0,05 mg/liter.

Dosis pemberian pupuk dan nutrisi yang berlebihan akan menjadi racun bagi

bunga potong mawar, yang akan berakibat terburuk adalah kematian bagi tanaman

tersebut. Selain dosis cara pemberian pupuk dan nutrisi juga akan mempengaruhi

tingkat pertumbuhan tanaman bunga potong mawar.

Adapun cara pemberian pupuk dan nutrisi dapat dilakukan dengan cara

dicairkan terlebih dahulu atau diberikan dalam bentuk padat. Kelebihan

pemberian dalam bentuk cair, khususnya pupuk akan mempermudah proses

penyerapan unsur hara oleh akar. Namun, jika kondisi di dalam greenhouse terlalu

panas maka akan ada pupuk yang terbuang akibat dari proses penguapan.

Page 67: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

51

Sedangkan pemberian pupuk dalam bentuk padat akan mengurangi kemungkinan

pupuk terbuang akibat proses penguapan. Namun, penyerapan unsur hara oleh

akar berlangsung lambat.

Adapun proses pemberian pestisida juga akan sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan bunga potong mawar. Namun dengan manfaat yang berbeda dengan

pupuk, yaitu pencegahan dan pengobatan. Pemberian dosis pestisida yang tidak

sesuai juga akan berimplikasi buruk bagi tanaman bunga potong mawar, karena

akan menyebabkan tanaman keracunan. Risiko terbesar apabila tanaman bunga

potong mawar keracunan adalah kematian bagi tanaman tersebut. Kegiatan

rompes daun dan penyiangan bertujuan agar pada saat pemberian pupuk, nutrisi,

dan juga pestisida tidak terganggu sehingga tanaman bunga potong mawar dapat

tumbuh dengan baik. Sedangkan kegiatan sortasi batang tunas panen bertujuan

agar kualitas hasil panen bunga potong mawar memiliki kualitas yang baik.

Kondisi yang terjadi saat ini di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

adalah tenaga kerja yang kurang terampil dan teliti dalam proses produksi. Hal

yang kerap terjadi adalah pada saat pemberian pupuk, nutrisi, dan pestisida

karyawan kurang begitu teliti menakar dosis yang harus diberikan atau tidak

disesuaikan dengan kondisi yang terjadi dilapang. Dalam satu greenhouse tidak

semua bedengan memiliki kondisi pertumbuhan yang sama, hal ini seharusnya

menjadi perhatian karyawan dengan memberikan perlakuan yang berbeda dalam

pemberian pupuk, nutrisi, ataupun pestisida. Hal lain yang terjadi juga di PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm) yaitu dalam batang bendingan terdapat

lebih dari tiga batang tunas panen dan perompesan daun yang tidak dilakukan

secara keseluruhan. Batang tunas panen yang terlalu banyak akan berakibat pada

hasil panen bunga potong mawar menjadi kecil-kecil, hal ini disebabkan asupan

makanan bagi tanaman terfokus pada banyak batang tunas panen. Sedangkan

perompesan daun yang dilakukan tidak secara benar akan mengganggu proses

penyampaian pupuk, nutrisi, dan pestisida kepada tanaman. Hal ini diakibatkan

proses penyampaian ketiga unsur tersebut dengan cara disemprotkan.

Kondisi yang terjadi juga merupakan implikasi dari terlalu percayanya

manajer kebun terhadap kinerja karyawan sehingga pengawasan yang dilakukan

relatif kurang dilakukan. Kurangnya ketrampilan dan ketelitian tenaga kerja akan

Page 68: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

52

berimplikasi secara langsung pada prduktivitas hasil panen, penurunan hasil panen

atau produktivitas panen dapat mencapai sekitar 25-30 persen. Hal ini jelas akan

berpengaruh pada pendapatan perusahaan.

3. Serangan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan

munculnya risiko produksi pada budidaya bunga potong mawar. Meskipun

dilakukan di dalam greenhouse, budidaya bunga potong mawar ini tidak lepas dari

serangan hama dan penyakit. Perubahan cuaca yang terlalu cepat dapat menjadi

katalisator bagi perkembangan hama dan penyakit bagi tanaman bunga potong

mawar.

Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bunga potong mawar

diantaranya adalah hama kutu daun gejala yang ditimbulkan adalah pucuk daun

menjadi keriting atau mengkerut, tungau (Tetranychustelarius) gejala yang

ditimbulkan pada bagian daun atau pucuk daun terdapat titik-titik merah berwarna

kuning atau abu-abu kecoklat-coklatan. Penyakit yang sering menyerang tanaman

diantaranya adalah : penyakit bercak hitam yang disebabkan oleh cendawan

(jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”) dengan gejala yang

ditimbulkan berupa timbulnya bercak hitam-pekat pada daun, karat daun yang

disebabkan oleh cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.)

gejala yang ditimbulkan adalah munculnya bintik-bintik warna jingga kemerah-

merahan pada sisi bawah dan atas daun yang akan berakibat pada daun yang

terserang akan mudah rontok, tepung mildew yang disebabkan oleh cendawan

(Oidium sp) gejala yang ditimbulkan adalah terdapat tepung atau lapisan putih

pada permukaan daun sebelah bawah dan atas.

Kondisi yang sering terjadi di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

adalah serangan hama kutu daun, mildew, dan white fly. Pengendalian hama dan

penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida. Hal ini dilakukan karena

perusahaan berfikiran bahwa tanaman bunga potong mawar bukan merupakan

tanaman yang dikonsumsi dengan cara dimakan. Selain itu, pengendalian hama

dan penyakit secara kimiawi atau dengan kata lain menggunakan pestisida dapat

memberikan hasil dengan cepat. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan

dengan cara disemprotkan membentuk kabut menggunakan tangki semprot.

Page 69: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

53

6.2 Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Mawar

Penilaian risiko produksi dapat dihitung menggunakan variance, standard

deviation, dan coefficient variation. Perhitungan pada proses penilaian risiko

menggunakan data berdasarkan tingkat produktivitas yang diperoleh bunga

potong mawar dan peluang yang dimiliki PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) dalam memperoleh tingkat produktivitas tertinggi, terendah dan normal.

Peluang dihitung berdasarkan pengalaman perusahaan selama menjalankan usaha

budidaya bunga potong mawar. Setelah memperoleh nilai peluang usaha dalam

mendapatkan produktivitas tertinggi, terendah dan normal, selanjutnya dapat

dilakukan penilaian terhadap tingkat risiko produksi yang dihadapi PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm).

Setelah dilakukan pengukuran peluang pada kondisi tertinggi, terendah

dan normal maka dilakukan penyelesaian pengambilan keputusan yang

mengandung risiko dengan menggunakan expected return. Expected return

dihitung berdasarkan jumlah dari nilai yang diharapkan dengan peluang masing-

masing kejadian tertinggi, terendah dan normal dari budidaya bunga potong

mawar. Expected return merupakan nilai harapan yang dihasilkan setelah

memperhitungkan risiko yang ada.

Penilaian risiko produksi juga dilakukan dengan mengukur nilai

penyimpangan yang terjadi. Terdapat beberapa ukuran risiko diantaranya adalah

nilai varian (variance), standar deviasi (standard deviation), dan koefisien variasi

(coefficient variation). Ketiga ukuran tersebut berkaitan satu sama lain dan nilai

variance sebagai penentu ukuran yang lainnya. Dalam kajian ini return yang

dihitung adalah produksi bunga potong mawar.

Ukuran yang tepat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap risiko

produksi bunga potong mawar adalah coefficient variation. Karena ukuran

variance dan standard deviation belum memperhitungkan pendapatan, sedangkan

coefficient variation sudah memperhitungkan pendapatan yang diterima pada

usaha budidaya bunga potong mawar. Hasil penilaian risiko produksi bunga

potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dapat dilihat pada

Tabel 6.

Page 70: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

54

Tabel 6. Hasil Penilaian Risiko Produksi Budidaya Bunga Potong Mawar padaPT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Tahun 2009-2010

No. Ukuran Nilai

1 Expected Return 11,27

2 Variance 8,15

3 Standard Deviation 2,62

4 Coefficient Variation 0,23

Berdasarkan Tabel 6, terlihat bahwa penilaian risiko berdasarkan

produktivitas diperoleh nilai variance berbanding lurus dengan standard

deviation, jika nilai variation tinggi maka standard deviation yang diperoleh juga

akan tinggi dan sebaliknya. Penilaian risiko produksi bunga potong mawar

berdasarkan nilai coefficient variation diperoleh hasil sebesar 0,23 untuk satu

tahun periode tanam. Dengan kata lain bahwa untuk setiap satu tangkai bunga

potong mawar hasil yang diperoleh akan mengalami risiko sebesar 0,23 pada saat

terjadi risiko produksi. Risiko produksi yang dimaksud adalah pada saat kondisi

cuaca dan iklim yang sulit diprediksi, kurangnya keterampilan tenaga kerja, dan

adanya serangan hama dan penyakit. Semakin besar nilai coefficient variation,

maka semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi.

Dalam melakukan penilaian risiko produksi di PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) dapat diukur besarnya pendapatan yang diharapkan dari kegiatan

budidaya bunga potong mawar. Besarnya pendapatan yang diharapkan dapat

dilihat dari nilai expected return yang diperoleh. Berdasarkan hasil penilaian

risiko produksi pada budidaya bunga potong mawar diperoleh nilai expected

return sebesar 11,27 untuk satu tahun periode tanam. Artinya, PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) dapat mengharapkan perolehan hasil sebanyak 11,27

tangkai bunga potong mawar per meter2 untuk setiap kondisi dalam proses

budidaya yang telah diakomodasi oleh perusahaan. Dengan mengetahui harapan

pendapatan yang diperkirakan akan didapatkan kembali dari kegiatan budidaya

bunga potong mawar berdasarkan perhitungan risiko produksi, maka hal ini dapat

digunakan sebagai pertimbangan untuk kelanjutan usaha ataupun sebagai

perencanaan untuk menentukan langkah yang akan diambil dalam perkembangan

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Page 71: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

55

Risiko produksi yang dialami PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

dalam menjalankan kegiatan budidaya bunga potong mawar dapat menimbulkan

kerugian. Kerugian tersebut akan berpengaruh terhadap jumlah hasil produksi.

Jika hasil produksi berkurang maka penerimaan usaha juga akan berkurang,

karena jumlah yang dijual menjadi lebih sedikit dengan harga jual yang konstan

pada harga Rp 40.000 per kodi atau per 20 tangkai bunga potong. Setiap satu

tangkai bunga potong yang dihasilkan, penerimaan yang diperoleh adalah sebesar

Rp 2.000 dengan risiko produksi yang dihadapi adalah sebesar Rp 460

pertangkainya. Jika dikalkulasikan dalam per kodi maka besarnya risiko yang

dihadapi adalah sebesar Rp 9.200. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan langkah

penanganan yang sesuai untuk menghindari atau memperkecil risiko yang

dihadapi.

6.3 Strategi Pengelolaan Risiko Produksi

PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) saat ini telah melakukan

penanganan risiko secara optimal untuk mengurangi risiko yang ada namun masih

terdapat kendala yang dihadapi pada saat proses produksi. Hal ini terlihat pada

hasil produktivitas yang cenderung menurun apabila masih terjadi risiko terutama

pada saat proses produksi. Dengan mengetahui bahwa PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) masih berpotensi untuk terjadinya risiko produksi maka

perencanaan penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan pengawasan dan

penerapan kesadaran akan risiko serta kesadaran untuk melakukan penanganan

risiko sehingga dapat meminimalkan kerugian yang dialami.

Berdasarkan identifikasi risiko yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa PT

Momenta Agrikultura (Amazing Farm) mengalami risiko dalam kegiatan

budidaya bunga potong mawar. Risiko produksi tersebut disebabkan oleh berbagai

faktor antara lain perubahan cuaca dan iklim, ketrampilan tenaga kerja, serta

serangan hama dan penyakit. Setelah dilakukan pengukuran terhadap risiko

tersebut, diperoleh hasil sebesar 0,23. Nilai tersebut merupakan kerugian yang

dihadapi atas perolehan hasil produksi dengan adanya risiko produksi. Dari data

diatas, maka dapat ditentukan strategi dalam menangani risiko produksi budidaya

bunga potong mawar pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Page 72: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

56

Strategi penanganan risiko yang dapat dijadikan sebagai alternatif

penanganan dalam kajian ini adalah strategi preventif. Strategi preventif

merupakan strategi penanganan yang dilakukan untuk menghindari risiko

produksi. Menurut Kountur (2008), preventif dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya :

1. Membuat atau memperbaiki sistem dan prosedur.

2. Mengembangkan sumberdaya manusia.

3. Memasang dan memperbaiki fasilitas fisik.

Strategi yang dapat dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Pengaturan Cahaya Greenhouse dan Sistem Karantina.

Perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu menyebabkan tanaman

bunga potong mawar mengalami pertumbuhan yang kurang baik. Peningkatan

teknologi dalam hal pengaturan cahaya dan suhu greenhouse merupakan salah

satu alternatif untuk menghindari penguapan yang berlebihan yang akan

menyebabkan bedengan tempat bunga potong mawar tumbuh menjadi kering.

Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir berkurangnya unsur hara

tambahan seperti nutrisi dan pupuk serta pestisida yang diberikan dalam bentuk

cairan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah membuat penutup greenhouse

sederhana dan manual. Penutup sederhana yang dimaksudkan dapat saja berupa

jaring paranet yang dibentangkan pada bagian atap greenhouse,sehingga

membentuk seolah-olah seperti plafon pada atap rumah. Hal ini bertujuan untuk

menjaga kestabilan suhu di dalam greenhouse,yaitu berkisar 23oC-29oC.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan adanya perubahan cuaca yang terlalu

ekstrim adalah peningkatan serangan hama dan penyakit. Strategi alternatif secara

preventif yang dapat dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

adalah dengan mengganti jenis pestisida yang sering digunakan oleh perusahan

selama ini setiap empat bulan sekali. Hal ini dimaksudkan agar hama dan penyakit

tidak menjadi kebal terhadap obat-obatan atau pestisida yang digunakan oleh PT

Momenta Agikultura. Waktu penggantian obat selama empat bulan sekali

didasarkan pada rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pembelian pestisida

Page 73: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

57

kembali (umur pakai pestisida). Apabila sudah terjadi serangan hama dan penyakit

maka perusahaan dapat menerapkan sistem karantina sebagai salah satu alternatif

strategi secara preventif.

Sistem karantina dimaksudkan adalah untuk memperlambat proses

penyebaran hama dan penyakit, karena sistem pengendalian hama dan penyakit

yang diterapkan perusahaan secara manual. Sistem karantina dapat dibuat dengan

mengunakan screen atau plastik UV (ultraviolet) dengan dibentangkan pada bak

tanam yang terserang hama sehingga membentuk seperti dinding, dengan begitu

diharapkan dapat meminimalisir penyebaran hama dan penyakit. Hal ini juga akan

mempermudah dan mempercepat proses pengendalian hama dan penyakit. Hal ini

akan berimplikasi pada proses produksi yang tidak akan terganggu secara

signifikan, dan PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) tetap dapat

mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.

2. Peningkatan Kualitas Perawatan

Meningkatkan kualitas perawatan tanaman bunga potong mawar untuk

menangani kondisi iklim dan cuaca yang sulit diprediksi. Hal ini dapat dilakukan

dengan mengukur secara lebih teliti dosis pupuk, nutrisi, dan pestisida yang akan

diberikan, melakukan kegiatan perompesan daun secara menyeluruh dan benar,

proses penyiangan yang dilakukan secara menyeluruh, dan sortasi yang dilakukan

secara lebih teliti dan benar.

Pemberian dosis pupuk, nutrisi, dan pestisida yang sesuai dengan kondisi

dan takaran pada tanaman bunga potong mawar akan berimplikasi dengan baik

terhadap pertumbuhan tanaman bunga potong mawar. Sehingga, pertumbuhan

yang baik akan memberikan kualitas dan kuantitas hasil panen yang baik pula. Hal

yang dapat dilakukan oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) untuk dapat

meminimalisir kemungkinan terjadinya pemberian pupuk, nutrisi, dan pestisida

yang tidak sesuai dengan takaran oleh karyawan adalah dengan menyiapkan

ketiga hal tersebut dalam bentuk paket. Cara ini juga akan memberikan

kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan perhitungan stok barang produksi

khususnya pupuk, nutrisi, dan pestisida.

Perompesan daun, penyiangan atau pembuangan gulma, dan sortasi

batang tunas panen dapat ditingkatkan dengan pengawasan yang lebih baik oleh

Page 74: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

58

manajer kebun. Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan oleh PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) guna meningkatkan kualitas perawatan dan

pemeliharaan bunga potong mawar adalah dengan memberikan bonus akhir bulan.

Pemberian bonus akhir bulan sebaiknya tidak hanya didasarkan pada pencapaian

target saja, tetapi dengan sistem pembelian kelebihan hasil panen setelah

mencapai target oleh perusahaan. Semakin besar jumlah kelebihan panen bunga

potong mawar maka semakin besar jumlah bonus yang diterima oleh karyawan.

Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan lebih baik karena

ekspektasi terhadap penerimaan bonus yang lebih besar, dan hal itu jelas akan

meningkatkan jumlah pendapatan yang akan diperoleh perusahaan karena hasil

produksi bunga potong juga akan meningkat. Sedangkan, sistem pemberian bonus

yang didasarkan hanya pada pencapaian target saja maka karyawan hanya akan

mengejar pencapaian target saja tanpa berhitung berapa pun kelebihan jumlah

hasil panen bunga potong. Sistem pemberian bonus dengan cara pembelian ini

juga dapat menekan kemungkinan terjadinya kondisi kecemburuan terhadap

penemerimaan bonus, karena didasarkan pada kemampuan masing-masing

karyawan.

Pengadaan acara seperti pemilihan karyawan kebun teladan setiap akhir

tahun juga akan dapat menunjang peningkatan kualitas kinerja karyawan terhadap

pemeliharaan dan perawatan bunga potong mawar. Pengumuman pemilihan

karyawan teladan sebaiknya dilakukan pada sebuah acara khusus dan disaksikan

oleh semua karyawan, karena hal ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan yang

lainnya untuk lebih meningkatkan hasil kerjanya.

3. Mengembangkan Sumberdaya Manusia

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan harus didukung oleh sumberdaya

manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik sesuai jenis pekerjaan dan

tanggung jawab yang diberikan. Untuk itu, manajer kebun harus dapat bertindak

dan bersikap tegas dalam mengarahkan dan membimbing tenaga kerja yang ada.

Manajer melakukan pengawasan dan memberi koreksi terhadap tenaga kerja.

Selain itu, dengan aktif membimbing tenaga kerja dalam melakukan budidaya

bunga potong mawar. Hal ini dilakukan agar tenaga kerja dapat lebih terampil

Page 75: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

59

dalam membudidayakan tanaman bunga potong mawar, karena apabila tenaga

kerja kurang terampil dan teliti dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Selain itu, pertukaran atau rotasi PIC (petugas kebun) juga diperlukan

untuk menghindarkan karyawan dari kejenuhan. Manfaat lain yang dapat diambil

dari sistem rotasi ini adalah karyawan akan mendapatkan pengalaman baru dan

suasana kerja yang baru. Sistem rotasi dapat dilakukan satu tahun sekali,

perhitungan waktu ini didasarkan pada kebijakan perusahaan mengadakan acara

pemilihan karyawan teladan. Karyawan yang terpilih sebagai karyawan teladan

akan ditempatkan pada greenhouse yang memiliki produktivitas terendah, dengan

tujuan memperbaiki produktivitas dan kondisi tanaman bunga potong.

Pemanfaatan sifat psikologis karyawan dalam mempertahankan pencitraannya

sebagai karyawan teladan merupakan sumber alat dan kekuatan PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi

perusahaan secara keseluruhan.

Pengiriman karyawan pada beberapa kegiatan pelatihan budidaya bunga

potong mawar akan mampu meningkat kemampuan dan kinerja karyawan menjadi

lebih baik. Pelatihan akan memberikan efek psikologis yang besar pada karyawan

terhadap perusahaan, karyawan akan berfikir bahwa perusahaan tidak hanya

terfokus pada besarnya keuntungan saja melainkan pengembangan sumberdaya

karyawan juga merupakan concern perusahaan. Dengan begitu loyalitas karyawan

terhadap perusahaan akan meningkat dengan sendirinya. Namun hal ini juga harus

diimbangi oleh PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) dengan pertimbangan

jenjang karir bagi karyawan. Jenjang karir akan memberikan motivasi bagi

karyawan untuk terus melakukan yang terbaik dan berfikir maju bagi perusahaan.

Jenjang karir yang tidak jelas akan membuat karyawan hanya melakukan

pekerjaannya sebatas menyelesaikan pekerjaannya tanpa berfikir bagaimana

metode atau strategi yang terbaik bagi perusahaan. Implikasi terakhir dari

semuanya adalah peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang berarti

akan meningkatkan pendapatan bagi perusahaan yang merupakan tujuan utama

dalam berbisnis atau berusaha dalam bidang budidaya bunga potong mawar.

Penanganan risiko juga dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari

manajemen. Beberapa fungsi manajemen yang sudah dikenal yaitu perencanaan

Page 76: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

60

(planning), mengorganisasi (organizining), mengarahkan (actuating), dan

pengendalian (controlling). Hal ini harus dilakukan dengan optimal sehingga

dapat mengurangi risiko yang ada. Pada PT Momenta Agrikultura (Amazing

Farm) dapat dilakukan perencanaan produksi, pengorganisasian, pengarahan dan

pengolahan serta koordinasi dalam pengelolaan unit produksi pada PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm).

1. Perencanaan produksi yang dilakukan biasanya dimulai pada saat persemaian

bibit, perawatan dan pemanenan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas bunga potong mawar. Selain itu, perencanaan pencegahan hama

dan penyakit harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan produksi sangat

berpengaruh pada strategi-strategi yang akan dilakukan guna mendapatkan

hasil yang maksimal.

2. Pengorganisasian untuk para karyawan yang terlibat langsung dengan

kegiatan produksi sangat penting, yaitu dengan pembagian tugas yang jelas.

Hal ini bertujuan agar semua karyawan mempunyai peranan dalam produksi.

Dengan adanya pengorganisasian maka perawatan tehadap tanaman akan

semakin terkoordinir.

3. Pengarahan dan pengelolaan pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

bersifat vertikal dari manajemen kebun kepada bagian produksi. Pengarahan

harus dilakukan secara rutin, hal ini dilakukan agar komunikasi antara

bawahan dan atasan dapat terjalin dengan baik. Pengarahan juga berfungsi

untuk mengevaluasi risiko yang ada dan bagaimana tindakan untuk

meminimalkan risiko. Sehingga jika terjadi permasalahan maka semua semua

pihak dapat mengetahui serta dapat melakukan pengelolaan dengan baik.

4. Koordinasi dalam pengelolaan unit produksi bertujuan untuk mensinkronkan

unit-unit produksi yang terdiri dari beberapa greenhouse produksi dalam

masalah perawatan dan pemeliharaan. Oleh karena PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) terdiri dari beberapa greenhouse sehingga setiap greenhouse

harus ada penanggungjawabnya. Hal ini akan mengakibatkan adanya

koordinasi yang baik satu dengan yang lainnya. Koordinasi yang baik juga

harus terus ditingkatkan agar dapat memaksimalkan hasil produksi.

Page 77: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis risiko yang dilakukan, PT Momenta Agrikultura

(Amazing Farm) mengalami risiko produksi. Indikasi adanya risiko produksi

pada budidaya bunga potong mawar dapat dillihat dari adanya fluktuasi atau

variasi jumlah produksi ataupun produktivitas yang dialami PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm). Risiko produksi tersebut mengakibatkan

kerugian yang ditanggung usaha. Berdasarkan hasil penilaian risiko nilai

expected return yang diperoleh adalah sebesar 11,27, artinya PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) dapat mengharapkan perolehan hasil sebanyak

11,27 tangkai per meter2 untuk setiap kondisi dalam proses budidaya yang

telah diakomodasi oleh perusahaan. Sumber-sumber yang menjadi penyebab

terjadinya risiko produksi adalah perubahan kondisi cuaca dan iklim yang

cukup ekstrem, keterampilan tenaga kerja pada saat proses produksi, dan

serangan hama dan penyakit.

2. Berdasarkan hasil penilaian risiko, diperoleh nilai coefficient variation

sebesar 0,23. Artinya untuk setiap satu tangkai bunga potong mawar hasil

yang diperoleh akan mengalami risiko sebesar 0,23 pada saat terjadi risiko

produksi. Risiko produksi yang dimaksud adalah pada saat kondisi cuaca dan

iklim yang sulit diprediksi, kurangnya keterampilan tenaga kerja, dan adanya

serangan hama dan penyakit.

3. Alternatif penanganan strategi yang dapat dilakukan PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm) untuk mengatasi adanya risiko produksi adalah

strategi preventif. Strategi preventif bertujuan untuk menghindari terjadinya

risiko. Tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah penambahan alat

pengatur cahaya dan suhu sederhana yang dapat terbuat dari jaring paranet

yang bertujuan untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Serta

melakukan sistem karantina sederhana yang dapat terbuat dari screen yang

bertujuan untuk memperlambat proses penyebaran hama dan penyakit,

peningkatan kualitas kerja karyawan dengan sistem pembelian kelebihan

hasil panen oleh perusahaan setelah kuota target panen terpenuhi, pemilihan

karyawan teladan setiap tahunnya, mengembangkan sumberdaya manusia

Page 78: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

62

dengan cara sistem rotasi yang diharapkan dapat memberikan pengalaman

baru dan suasana kerja yang baru yang akan memberikan dampak pada

peningkatan kualitas individual dari karyawan.

7.2 Saran

1. Peningkatan teknologi dalam hal pengaturan cahaya dan suhu greenhouse

dengan membuat penutup greenhouse sederhana dan manual. Penutup

sederhana yang dimaksudkan dapat saja berupa jaring paranet yang

dibentangkan pada bagian atap greenhouse, sehingga membentuk seolah-olah

seperti plafon pada atap rumah.

2. Mengganti jenis pestisida yang sering digunakan oleh perusahan selama ini

setiap empat bulan sekali agar hama dan penyakit tidak menjadi kebal

terhadap obat-obatan atau pestisida yang digunakan oleh PT Momenta

Agikultura.

3. Melakukan sistem karantina untuk memperlambat proses penyebaran hama

dan penyakit, karena sistem pengendalian hama dan penyakit yang diterapkan

perusahaan secara manual. Sistem karantina dapat dibuat dengan mengunakan

screen atau plastik UV (ultraviolet) dengan dibentangkan pada bak tanam

yang terserang hama sehingga membentuk seperti dinding, dengan begitu

diharapkan dapat meminimalisir penyebaran hama dan penyakit.

4. Melakukan pengukuran dosis pupuk, nutrisi, dan pestisida yang akan

diberikan secara lebih teliti, melakukan kegiatan perompesan daun secara

menyeluruh dan benar, proses penyiangan yang dilakukan secara menyeluruh,

dan sortasi yang dilakukan secara lebih teliti dan benar. Untuk dapat

meminimalisir kemungkinan terjadinya pemberian pupuk, nutrisi, dan

pestisida yang tidak sesuai dengan takaran oleh karyawan adalah dengan

menyiapkan ketiga hal tersebut dalam bentuk paket.

5. Manajer kebun harus dapat bertindak dan bersikap tegas dalam mengarahkan

dan membimbing tenaga kerja yang ada serta melakukan pengawasan dan

memberi koreksi terhadap tenaga kerja. Hal ini dilakukan agar tenaga kerja

dapat lebih terampil dalam membudidayakan tanaman bunga potong mawar,

karena apabila tenaga kerja kurang terampil dan teliti dapat menyebabkan

kerugian bagi perusahaan.

Page 79: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

63

6. Pengadaan acara seperti pemilihan karyawan kebun teladan setiap akhir tahun

juga akan dapat menunjang peningkatan kualitas kinerja karyawan terhadap

pemeliharaan dan perawatan bunga potong mawar.

7. Pengiriman karyawan pada beberapa kegiatan pelatihan budidaya bunga

potong mawar akan mampu meningkat kemampuan dan kinerja karyawan

menjadi lebih baik.

Page 80: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

DAFTAR PUSTAKA

Arfah, S. 2009. Analisis Risiko Penjualan Anggrek Phalaenopsis pada PTEkakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Basyaib, F. 2007. Manajemen Risiko. Jakarta : PT Grasindo.

Darmawi, H. 2008. Manajemen Risiko. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Departemen Pertanian. 2003-2008. Hortikultura. Perkembangan ProduksiHortikultura. Jakarta : http://www.hortikultura.deptan.go.id.[29 Juni 2010]

Departemen Pertanian. 2003-2008. Basis Data. Volume Ekspor-Impor Sayuran diIndonesia. Jakarta : http://www.hortikultura.deptan.go.id.[27 Mei 2010]

Ginting, L.E.B. 2009. Risiko Produksi Jamur Tiram Putih pada Usaha CempakaBaru di Kecamatan Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kountur, R. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. Jakarta:PPM.

Lubis. 2009. Manajemen Risiko Produksi dan Penerimaan Padi Semi Organik(Studi Kasus Gabungan Kelompok Tani Silih Asih di Desa Ciburuy,Kecamatan Cigombang, Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor: FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rachmina D, Burhanuddin. 2009. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi.Departemen Agribisnis. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor.

Safitri, N.A. 2009. Analisis Risiko Produksi Daun Potong di PT Pesona Daun MasAsri, Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Salvatore, D dan Diulio A, Eugene. 2004. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta :Erlangga.

Soeharjo, A dan Patong, Dahlan. 1973. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani.Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Bogor : Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor.

Sulistiyawati. 2005. Analisis Pendapatan dan Risiko Diversifikasi UsahataniSayur-sayuran pada Perusahaan Pacet Segar, Kabupaten Cianjur, JawaBarat [Skipsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Tarigan. P.E.S. 2009. Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik pada PermataHati Organic Farm di Bogor Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 81: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

Trangjiwani W. 2008. Manajemen Risiko Operasional CV Bimandiri di LembangKabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : ProgramSarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. InstitutPertanian Bogor.

Wisdya, S. 2009. Analisis Risiko Produksi Anggrek Phalaenopsis pada PT EkaKarya Graha Flora di Cikampek Jawa Barat [Skripsi]. Bogor : FakultasEkonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 82: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

66

Lampiran 1. Perhitungan Nilai Variance, Standard Deviation, dan CoefficientVariation

No. Kondisi Peluang

(Pi)

Produktivitas

(Ri)

(Pi).(Ri) (Ri-Ř )2 (Ri-Ř )2.(Pi)

1. Tertinggi 0,08 16,44 1,37 26,71 2,232. Normal 0,75 11,98 8,99 0,50 0,383. Terendah 0,17 5,5 0,92 33,31 5,55

E(Ri) = 11,27 2 = 8,15= 2,62= ( )= 2,6211,27= 0,23

Page 83: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

67

Lampiran 2. Biaya yang Dikeluarkan per bulan pada Budidaya Bunga PotongMawar Tahun 2010

No Keterangan Satuan Jumlah Harga/Satuan(Rp)

Total Biaya(Rp)

1 Biaya Tunai (Rp)Pupuk Kg 100 8.000 800.000Nutrisi Set 2 450.000 900.000Obat-Obatan Jenis 4 150.000 600.000Biaya Listrik Bulan 1 350.622 350.622Biaya Telepon Bulan 1 75.000 75.000Biaya Tenaga Kerjaa. Manajer Kebun Orang 2 2.500.000 5.000.000b. Karyawan Kebun Orang 4 600.000 2.400.000c. Karyawan Packing Bulan 2 400.000 800.000Total Biaya Tunai (Rp) 10.925.622

2 Biaya yangDiperhitungkanBiaya Penyusutan 3.664.444 3.664.444Total Biaya

Diperhitungkan (Rp) 3.664.444

Total Biaya 14.590.066Sumber : PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), 2010

Page 84: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

68

Lampiran 3. Perhitungan Biaya Penyusutan PT Momenta Agrikultura (AmazingFarm)

No. Investasi Jumlah Harga Nilai UmurEkonomis Penyusutan

1 Greenhouse 4 50.000.000 200.000.000 5 40.000.0002 Pompa Air 4 500.000 2.000.000 5 400.000

3 DrumNutrisi 8 150.000 1.200.000 5 240.000

4 Perlatan 10.000.000 3 3.333.333Total Penyusutan per Tahun 43.973.333

Penyusutan per Periode 3.664.444

Page 85: Analisis risiko produksi bunga potong mawar pada PT ... · cahaya matahari yang cukup yaitu berkisar delapan jam perhari dengan kondisi ... (observasi) dan wawancara ... Produksi

69

Lampiran 4. Ukuran Pendapatan PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

Keterangan KondisiTertinggi (Rp) Normal (Rp) Terendah(Rp)

1. PenerimaanPenjualan Mawar 32.880.000 23.920.000 11.000.0002. Pengeluaran 14.590.066 14.590.066 14.590.066PENDAPATAN 18.289.934 9.329.934 (3.590.066)