ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan...

71
i ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: BERLIANDI WARTOYO F. 1308522 PROGRAM S1 AKUNTANSI NON REGULER FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan...

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

i

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI

FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh:

BERLIANDI WARTOYO

F. 1308522

PROGRAM S1 AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

ii

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI

FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BERLIANDI WARTOYO F. 1308522

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan analisis rasio keuangan

model logit untuk memprediksi financial distress terhadap perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang laporan

keuangannya terdapat di publikasi Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2010

yaitu berjumlah 17 perusahaan. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang mengalami financial distress.

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi logit untuk

mengetahui prediksi rasio keuangan terhadap penentuan financial distress

perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Program SPSS

versi.17 untuk menguji kesuaian model dan hipotesis yang diajukan.

Rasio keuangan dapat dipergunakan sebagai alat peramalan terhadap

tingkat financial distress perusahaan. Hal ini terbukti dengan hasil analisis yang

menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan lebih besar dari 0,05.

Terdapat 3 rasio variabel yang signifikan yaitu CA/CL, TA/TL, Ni/S, CGS/INV.

Kata kunci : Financial distress, CA/CL, TA/TL, Ni/S, CGS/INV.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

iii

ABSTRACT

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI

FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BERLIANDI WARTOYO F. 1308522

The purpose of this research is to develop a logit model analysis of

financial ratios to predict financial distress of a manufacturing company that listed

in Indonesia Stock Exchange.

The population in this study are all companies whose financial statements

contained in the publication of the Indonesia Stock Exchange in the year 2007-

2010 which amounted to 17 companies. The sample of this research is a

manufacturing company that experienced financial distress.

Tests in this study uses logit regression to determine predictive financial

ratios to determine the company's financial distress. Hypothesis testing is done by

using SPSS version.17 to test the proposed model and hypotheses.

Financial ratios can be used as a forecasting tool to the level of corporate

financial distress. This was proved by the results of the analysis indicate that the

value indicated significance greater than 0,05. There a 3 variable ratio had

significant there are CA/CL, TA/TL, Ni/S, CGS/INV.

Keyword: Financial distress, CA/CL, TA/TL, Ni/S, CGS/INV.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

vi

HALAMAN MOTTO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Allah SWT.

2. Bapak, Ibu, Kakak.

3. Nurul Septiara Putri.

4. Seluruh Manusia dibumi.

5. Dan semua orang yang

selalu membantu penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan limpahan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS

RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL

DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA ” dengan baik.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M. S selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M. Si, Ak selaku ketua jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Santoso Tri Hananto, M. Si, Ak selaku dosen pembimbing atas segala

informasi, arahan, bimbingan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Sebelas Maret Surakarta atas semua ilmu yang telah diberikan.

5. Seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini. selama

ini.

6. Keluarga atas seluruh dorongan semangat dan motivasi yang telah

diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku atas segala acara, semangat, dan bantuan selama ini.

8. Teman-teman akuntansi S1 non-reguler atas semua kerjasamanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

ix

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, saran dan kritik sebagai masukan bagi perbaikan penelitian d i masa

yang akan datang sangatlah penulis nantikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penelitian selanjutnya.

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABTRAK ................................................................................................................... ii

ABSTRACT............................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...............................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................vii

KATA PENGANTAR......................................................................................... viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8

A. Landasan Teoritis ..................................................................................... 8

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................24

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis .......................................................30

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................34

A. Desain Penelitian......................................................................................34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

xi

B. Populasi, Sampel, dan Data Penelitian ...................................................34

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasianal.........................................36

D. Metode Analisis Data ..............................................................................39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................54

A. Deskripsi Data ..........................................................................................54

B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan.....................................................63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................57

A. Kesimpulan ...............................................................................................57

B. Keterbatasan Penelitian............................................................................58

C. Saran-saran ...............................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Kriteria Pengambilan Sampel ................................................................43

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif ..................................................................................44

Tabel IV 3 Uji Normalitas Data................................................................................46

Tabel IV 4 Uji Normalitas Data Setelah Ditransform .............................................47

Tabel IV.5 Uji Nagel Kerke R Square......................................................................48

Tabel IV.6 Uji Hosmer and Lemeshow Test ............................................................49

Tabel IV.7 Hasil Prediksi Regresi ............................................................................50

Tabel IV.8 Ringkasan Hasil Regresi Logit ..............................................................65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Perusahaan

Lampiran 2 : Data Observasi

Lampiran 3 : Statistik Deskriptif

Lampiran 4 : Uji Normalitas Data

Lampiran 5 : Uji Regresi Logit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak masalah yang dialami oleh bangsa Indonesia oleh karena

krisis multidimensi yang melanda negeri ini. Yang termasuk menonjol adalah

dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin

banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan

meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Saat ini dunia sedang

memasuki era perdagangan bebas, dimana produsen dapat menjual produknya

di bagian dunia manapun tanpa proses berbelit-belit.

Dampak dari perdagangan bebas ini, sangat luas bagi produsen.

Pertumbuhan import dan eksport ke depan akan sangat signifikan. Di

Indonesia sendiri dampaknya akan sangat serius bagi produsen di dalam

negeri, produk tekstil misalnya. Masuknya tekstil dari negara-negara lain

terutama China dan India harus diwaspadai dengan serius oleh produsen

tekstile dalam negeri. Hal ini dikarenakan produk dari China dan India

terkenal harganya yang relatif murah dan mutu menengah. Sehingga, hal ini

mau tidak mau akan berdampak bagi produsen tekstil dalam negeri, dan

dalam jangka panjang hal tersebut dapat mempengaruhi eksistensi prusahaan

yang apabila tidak dapat bertahan akan mengakibatkan financial distress lalu

berujung kepada kebangkrutan.

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

2

Disamping itu ancaman terhadap produksi dalam negeri tidak hanya

berasal dari luar negeri tetapi juga dari dalam negeri, seperti yang dialami

industri yang bergerak pada kayu dan pengolahannya. Dimana akhir-akhir ini

pembalakan liar (illegal logging) marak terjadi. Kayu yang ditebang secara

illegal, dieksport ke Malaysia dan Cina, sehingga mengakibatkan industri

kayu dalam negeri kekurangan bahan baku. Dengan begitu keberlangsungan

hidup perusahaan akan terpengaruhi faktor di atas. Apabila perusahaan tidak

dapat bertahan dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin dalam jangka

panjang perusahaan akan mengalami financial distress.

Selain beberapa hal di atas, melambungnya harga minyak dunia

menjadi tekanan tersendiri bagi industri dalam negeri, dimana minyak

merupakan salah satu bahan pokok dari industri manufaktur. Sebagian besar

industri manufaktur dalam negeri kita masih import minyak dari luar negeri,

hal ini akan berdampak pada membengkaknya biaya produksi sehingga laba

menjadi tertekan. Jika hal ini tidak cepat dicarikan solusi, maka bukan tidak

mungkin perusahaan-perusahaan manufaktur dalam jangka panjang dapat

mengalami kesulitan keuangan.

Kemampuan perusahaan manufaktur lainnya dalam menghadapi

perubahan situasi dalam negeri maupun luar negeri berkaitan dengan

eksistensi perusahaan ke depan dapat terlihat dari informasi yang terdapat

pada Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan

merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan

perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

3

berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar

informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan

keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna

dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara

melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam

melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.

Penelitian dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu penelitian-

penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan

memprediksikan kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial

distress.

Financial distress merupakan kondisi keuangan yang terjadi sebelum

kebangkrutan ataupun likuidasi. Menurut Atmini dan Wuryana (2005:1),

financial distress adalah konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi di

mana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Istilah

umum untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan,

kegagalan, ketidakmampuan melunasi hutang dan default. Ketidakmampuan

melunasi hutang menunjukkan kinerja negatif dan menunjukkan adanya

masalah likuiditas. Default berarti suatu perusahaan melanggar perjanjian

dengan kreditur dan dapat menyebabkan tindakan hukum.

Adapun dampak dari financial distress itu sendiri antara lain yaitu :

risiko yang terkandung dalam biaya dari financial distress berdampak negatif

bagi perusahan sebagai pengganti kerugian pajak seiring dengan kenaikan

hutang perusahaan, hubungan terhadap konsumen, pemasok, karyawan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

4

kreditor menjadi rusak karena mereka ragu akan eksistensi perusahaan,

manajemen akan lebih fokus pada aliran kas jangka pendek dibandingkan

kesehatan perusahaan jangka panjang, biaya tidak langsung yang terkandung

pada financial distress akan lebih signifikan dibandingkan biaya langsung

yang nyata seperti pembayaran untuk pengacara, dan program untuk

pemulihan kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko dari financial distress antara

lain : sensivitas pendapatan perusahaan terhadap aktivitas ekonomi secara

keseluruhan, proporsi biaya tetap terhadap biaya variabel nya, liku iditas dan

kondisi pasar dari asset perusahaan, kemampuan kas terhadap bisnis

perusahaan. Dengan diadakannya penelitian tentang financial distress dapat

digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasikan bahkan memperbaiki

kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis atau kebangkrutan. Rasio

keuangan yang digunakan adalah rasio keuangan yang berasal dari informasi

di dalam neraca dan laporan laba rugi, lebih ditekankan pada rasio yang

mencerminkan kinerja asset dan ekuitas perusahaan dalam mencapai laba dan

proporsi hutang terhadap aktiva atau lebih dikenal sebagai Current Ratio,

Debt to Total Asset Ratio, Gross Profit Margin, Inventory Turnover, dan

Return On Equity.

Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2006:8) mendefinisikan

perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan atau pada kondisi financial

distress sebagai perusahaan yang memiliki interest coverage ratio (rasio

antara biaya bunga terhadap laba operasional) menunjukkan nilai kurang dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

5

satu. Penelitian ini berusaha menguji variabel-variabel rasio keuangan untuk

mengukur tingkat kesehatan perusahaan yang berdampak kepada kondisi

financial distress dengan menggunakan alat Z-score Altman. Berdasarkan

latar belakang tersebut, maka judul penelitian adalah “Analisis Rasio

Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah rasio Likiuditas yang diukur dengan Rasio Lancar (Current Ratio)

berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada suatu perusahaan?

2. Apakah rasio Solvabilitas yang diukur dengan Rasio Total Hutang

terhadap Total Aset (Debt to Total Asset Ratio) berpengaruh terhadap

kondisi financial distress pada suatu perusahaan?

3. Apakah rasio Rentabilitas yang diukur dengan Margin Laba Bersih (Profit

Margin) berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada suatu

perusahaan?

4. Apakah rasio Efisiensi Operasi yang diukur dengan Aktifitas Persediaan

(Inventory Turnover) berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada

suatu perusahaan?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

6

5. Apakah rasio Profitabilitas yang diukur dengan Pengembalian atas Ekuitas

(Return On Equity) berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada

suatu perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk membuktikan bahwa rasio likiuditas yang diukur dengan Rasio

Lancar (Current Ratio) dapat mempengaruhi kondisi financial distress

pada suatu perusahaan.

2. Untuk membuktikan bahwa rasio Solvabilitas yang diukur dengan Rasio

Total Hutang terhadap Total Aset (Debt to Total Asset Ratio) dapat

mempengaruhi kondisi financial distress pada suatu perusahaan.

3. Untuk membuktikan bahwa rasio Rentabilitas yang diukur dengan Margin

Laba Bersih (Profit Margin) dapat mempengaruhi kondisi financial

distress pada suatu perusahaan.

4. Untuk membuktikan bahwa rasio Efisiensi Operasi yang diukur dengan

Aktifitas Persediaan (Inventory Turnover) dapat mempengaruhi kondisi

financial distress pada suatu perusahaan.

5. Untuk membuktikan bahwa rasio Profitabilitas yang diukur dengan

Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity) dapat mempengaruhi

kondisi financial distress pada suatu perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

7

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan peneliti

serta mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah.

2. Bagi perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian yang

dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan

perusahaan.

3. Bagi pihak lain, yaitu sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka

menambah perbendaharaan pengetahuan serta sebagai bahan referensi

untuk melakukan penelitian selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan

kemajuan perusahaan dan disusun secara periodik. Periode yang biasa

digunakan adalah tahun yan dimulai dari 1 Januari dan berakhir pada

tanggal 31 Desember. Periode seperti ini disebut dengan periode tahun

kalender. Selain tahun kalender, periode akuntansi bisa juga dimulai dari

tanggal selain tanggal 1 Januari. Istilah periode akuntansi yang seperti ini

sering disebut dengan isilah periode tahun buku. Periode tahun buku yang

digunakan dapat secara tahunan, atau menyusun laporan keuangan untuk

periode yang lebih pendek misalnya bulanan, triwulan atau kwartalan.

Laporan keuangan dalam suatu perusahaan mempunyai arti yang

sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan

terhadap perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen sebagai

bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.

Ada beberapa pengertian laporan keuangan, yaitu :

Pengertian laporan keuangan menurut IAI (2008:1) merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap meliputi neraca,

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

9

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi kas, catatan (notes) dan

laporan pendukung lainnya.

Menurut Munawir (2002:2), “laporan keuangan adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan keuangan

antara lain : pemilik perusahaan, kreditor, investor, manajer atau

pemimpin perusahaan, karyawan perusahaan dan pemerintah. Pemilik

perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya untuk menilai keberhasilan manajemen dalam

menjalankan perusahaan. Hal ini dapat dilihat melalui laba yang

dihasilkan perusahaan. Dengan kata lain, laporan keuangan diperlukan

untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan serta

memperkirakan hasil-hasil yang akan dicapai pada masa yang akan datang

sehingga pemilik dapat menaksir keuntungan yang akan diperoleh.

Kreditor menggunakan laporan keuangan untuk mengambil

keputusan dalam hal pemberian kredit suatu perusahaan. Disamping itu

kreditor bisa mengukur apakah perusahaan dapat mengembalikan pokok

pinjaman kredit dan bunganya. Manajer atau pimpinan perusahaan

menggunakan laporan keuangan untuk menyusun rencan dan strategi

perusahaan, memperbaiki operasional perusahaan dan menentukan

kebijaksanaan perusahaan. Investor berkepentingan dengan laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

10

keuangan untuk mengetahui apakah modal yang telah diinvestasikan

memberikan prospek keuntungan di masa yang akan datang. Pemerintah

melihat laporan keuangan untuk menentukan jumlah pajak yang akan

dibebankan ke perusahaan dan digunakan sebagai dasar perencanaan

pemerintah dalam hal ini adalah Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan dan Tenaga Kerja.

Melalui laporan keuangan dapat dilihat kemampuan perusahaan

dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek, struktur permodalan,

distribusi aktiva, efektifitas penggunaan aktiva dan hasil atau pendapatan

yang telah dicapai serta nilai buku tiap lembar saham suatu perusahaan.

Karyawan perusahaan berkepentingan dengan laporan keuangan antara

lain untuk kepentingan kompensasi. Dari laporan keuangan dapat terlihat

kemampuan perusahaan dalam memberikan kompensasi yang lebih baik,

misal dengan memberikan tunjangan hari tua, Jamsostek (Jaminan Sosial

Tenaga Kerja) agar karyawan dapat bekerja dengan optimal sehingga

kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi kepada

semua pihak yang berkepentingan dan sebagai alat pertanggungjawaban

manajemen kepada pihak yang menanamkan dananya di perusahaan.

Menurut IAI dalam PSAK No. 1 (2008:1.2) :

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

11

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan dalam rangka membuat keputusan – keputusn ekonomi serta

menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas

penggunaan sumber – sumber daya yang dipercayakan kepada mereka

dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan

menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliput: 1) aktiva, 2)

kewajiban, 3) ekuitas, 4) pendapatan, beban termasuk keuntungan dan

kerugian, 5) arus kas.

3. Bentuk – bentuk Laporan Keuangan

a. Neraca

Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban

ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item tersebut.

Neraca tidak memberikan informasi nilai perusahaan secara langsung,

tetapi informasi tersebut bisa dilihat dengam mempelajari neraca

digabung dengan laporan keuangan yang lain. Neraca dimaksudkan

membantu pihak eksternal untuk menganilisis likuiditas perusahaan,

fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional dan kemampuan

menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan

selama periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan diharapkan bisa

memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan

(Return on Investment), risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

12

operasional perusahaan. Elemen pokok dari Laporan Laba Rugi terdiri

dari pendapatan operasional, beban operasional, dan untung atau rugi.

c. Laporan Aliran Kas

Laporan aliran kas memberikan informasi mengenai penerimaan

dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu, disamping

itu laporan aliran kas memberikan informasi mengenai efek kas dari

kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode

tertentu.

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas mengambarkan peningkatan atau

penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Isi dari catatan atas laporan keuangan adalah penjelasan umum

tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut dan penjelasan

tiap-tiap akun neraca dan laba rugi. Catatan atas laporan keuangan

harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan

laba rugi dan lapran arus kas harus berkaitan dengan informasi yang

terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

13

4. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input

(informasi) bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan

akan memberikan informasi mengenai protabilitas, risiko, timing aliran

kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang

berkepentingan. Analisis laporan keuangan adalah suatu proses

penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih

kecil sehingga dapat dipahami dengan tujuan mengetahui kondisi

keuangan dalam proses pengambilan keputusan.

Analisis laporan keuangan sangat membantu manajemen dalam

menilai kinerja perusahaannya sehingga dapat mengambil keputusan lebih

lanjut baik itu dalam hal investasi, ekspansi, ataupun pendanaan

perusahaan. Di lain pihak analisis laporan keuangan juga membantu

investor yang ingin menanamkan dananya ke dalam perusahaan.

Analisis laporan keuangan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam analisis, analis juga harus mengidentifikasi adanya trend-

trend tertentu dalam laporan keuangan.

b. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya.

Untuk itu diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat

baik tidaknya angka yang dicapai oleh perusahaan. Rata-rata

industri bisa dan biasa dipakai sebagai pembanding. Meskipun

angka rata-rata industri ini barangkali bukan merupakan

pembanding yang paling tepat karena beberapa hal, misal karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

14

perbedaan karektiristik rata-rata perusahaan dalam industri dengan

perusahaan tersebut. Tetapi rata-rata industri tetap bisa dipakai

untuk perbandingan. Alternatif lain apabila rata-rata industri tidak

ada adalah dengan membandingkan perusahaan dengan perusahaan

lain yang sejenis. Perusahaan yang menjadi pembanding bisa jadi

perusahaan yang menjadi leader dalam industri.

c. Informasi tambahan di luar laporan keuangan diperlukan untuk

memberikan analisis yang lebih tajam lagi. Untuk memudahkan

pembacaan

5. Jenis – jenis Analisis Rasio

Menurut Brigham dan Houston (2006:94), laporan keuangan akan

melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun

operasinya selama suatu periode di masa lalu. Akan tetapi, nilai

sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan

tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan

dividen di masa depan. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan

masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan, sedangkan dari

sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan akan bermanfaat

baik untuk mengantisipasi kondisi-kondisi di masa depan maupun, yang

lebih penting lagi, sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan

langkah-langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa

mendatang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

15

Menurut Riyanto (2001;329), analisis rasio keuangan dapat

dilakukan dengan dua macam cara pembandigan yaitu:

1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-

rasio dari waktu-waktu yang lalu (ratio historis) atau dengan

rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan

datang dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perushaan (rasio

perusahaan / company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari

perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri / rasio

rata-rata / rasio standard) untuk waktu yang sama.

Menurut Riyanto (2001:331) pada dasarnya Analisis Rasio bisa

dikelompokkan ke dalam lima macam kategori yaitu:

a. Rasio Likiuditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya atau dengan kata lain mengukur

kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat

aktiva lancar perusahaan relative terhadap hutang lancar

(kewajiban perusahaan). Rasio likuiditas yang jelek dalam jangka

panjang akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan. Yang

termasuk dalam rasio likuiditas, antara lain:

i. Rasio Lancar : LancarKewajiban

Lancar Aktiva

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

16

ii. Rasio Uji Cepat : ( )

LancarKewajiban Persediaan-Lancar Aktiva

b. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas menggunakan

asset dengan melihat tingkat aktivitas asset. Yang termasuk dalam

rasio aktivitas antara lain : Penjualan Kredit bersih Tahunan

Banyak Hari Dari Dalam Tahun Pembalian

i. Aktifitas Piutang : Piutang

Tahunanbersih Kredit Penjualan

ii. Umur Piutang : Piutang Perputaran

365

iii. Aktifitas Persediaan : Persediaan

PenjualanPokok Harga

c. Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel

adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan

total asetnya.

i. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset =

Aset TotalHutang Total

ii. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio) =

Bunga

(EBIT)pajak dan bunga sebelum Laba

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

17

iii. Rasio Fixed Charge Coverege =

Sewa BiayaBunga

Sewa BiayaEBIT++

d. Rasio Probabilitas

Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan

laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham

yang tertentu. Yang termasuk dalam rasio profitabilitas antara

lain:

i. Margin Laba Bersih = Penjualan

Bersih Laba

ii. Margin Laba Kotor =

Penjualan(EBIT)pajak dan bunga sebelum Laba

iii. Pengembalian atas Asset (Return On Asset) =

00100

Asset TotalpajakSetelah Bersih Laba

´

iv. Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity) =

00100

Saham ModalBersih Laba

´

e. Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif

terhadap nilai buku perusahaan.

i. PER (Price Earning Ratio) = lembarper Laba

lembarper Pasar Harga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

18

ii. Deviden Yield = lembarper sahampasar Harga

lembarper Deviden

iii. Deviden Pay-out = lembarper Laba

lembar per Deviden

Kelima rasio tersebut ingin melihat prospek dan risiko

perusahaan pada masa yang mendatang. Faktor prospek dalam risiko

tersebut akan mempengaruhi harapan investor terhadap perusahaan

pada masa-masa mendatang.

6. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Meskipun analisis rasio keuangan sangat bermanfaat, tetapi ada

beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Rasio keuangan disusun dari data laporan keuangan dan data

tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan

bisa merupakan hasil manipulasi. Hal in i terkait dengan perilaku

manajemen yang mungkin melakukan window dressing (suatu

teknik untuk mempercantik laporan keuangan) agar laporan

keuangan telihat lebih baik bagi pihak-pihak yang berkepentingan

atas laporan keuangan perusahaan tersebut.

b. Rasio keuangan tidak selalu menggambarkan kondisi perusahaan

yang sesungguhnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

19

7. Analisis Potensi Kebangkrutan

Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan

dari sebuah perusahaan adalah kegunaannya untuk meramal kontinuitas

atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kelangsungan hidup

perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan

untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potensi kebangkrutan.

Financial distress merupakan kondisi dimana keuangan perusahaan

dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Financial distress terjadi sebelum

kebangkrutan. Kebangkrutan sendiri biasanya diartikan sebagai suatu

keadaan atau situasi dimana perusahaan gagal atau tidak mampu lagi

memenuhi kewajiban – kewajiban debitur karena perusahaan mengalami

kekurangan dan ketidak cukupan dana untuk menjalankan atau

melanjutkan usahanya sehingga tujuan ekonomi yang ingin dicapai oleh

perusahaan dapat dicapai yaitu profit, sebab dengan laba yang diperoleh

perusahaan bisa digunakan untuk mengembalikan pinjaman, bisa

membiayai operasi perusahaan dan kewajiban – kewajiban yang harus

dipenuhi bisa ditutup dengan laba atau aktiva yang dimiliki. Model

financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui

kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat

dilakukan tindakan – tindakan untuk mengantispasi yang mengarah

kepada kebangkrutan. Prediksi financial distress perusahaan ini menjadi

perhatian banyak pihak. Pihak – pihak yang menggunakan model

tersebut meliputi :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

20

a. Pemberi Pinjaman

Penelitian berkaitan dengan prediksi financial distress

menpunyai relevansi terhadap institusi pemberi pinjaman, baik

dalam memutuskan apakah akan memberikan suatu pinjaman dan

menentukan kebijakan untuk mengawasi pinjaman yang telah

diberikan.

b. Investor

Model prediksi financial distress dapat membantu investor ketika

akan menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan dalam

melakukan pembayaran kembali pokok dan bunga.

c. Pembuat Peraturan

Lembaga regulator mempunyai tanggung jawab mengawasi

kesanggupan membayar hutang dan menstabilkan perusahaan

individu. Hal ini menyebabkan perlunya suatu model yang

aplikatif untuk mengetahui kesanggupan perusahaan membayar

hutang dan menilai stabilitas perusahaan.

d. Pemerintah

Prediksi financial distress juga penting bagi pemerintah dan

antitrust regulation.

e. Auditor

Model prediksi financial distress dapat menjadi alat yang

berguna bagi auditor dalam membuat penilaian going concern

suatu perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

21

f. Manajemen

Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka perusahaan

akan menanggung biaya langsung (fee akuntan dan pengacara)

dan biaya tidak langsung (kerugan penjualan atau kerugian paksa

akibat ketetapan pengadilan). Sehingga dengan adanya model

prediksi financial distress diharapkan perusahaan dapat

menghindari kebangkrutan dan otomatis juga dapat menghindari

biaya langsung dan tidak langsung dari kebangkrutan.

8. Prediksi Kebangkrutan dengan Metode Altman

Edward.L.Altman pada penelitian Almilia dan Kristijadi (2003)

merumuskan formula Z-score yang secara umum dapat untuk mengukur

kesehatan keuangan suatu perusahaan. Pengukuran rasio Altman yaitu

untuk mengetahui potensi kebangkrutan menggunakan perhitungan Z-

score. Nilai Z-score akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan

manufaktur yang dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :

a. Untuk nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan 1,21 (Z-score

resiko tinggi.

b. Apabila diperoleh nilai Z-score antara 1,23 sampai 2,9 (1,23 <

Z-score a pada daerah

abu-abu (gray area). Pada kondisi ini perusahaan mengalami

masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan

manajemen yang tepat. Pada gray area ini ada kemungkinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

22

perusahaan mengalami kebangkrutan dan ada pula yang tidak

mengalami. Jadi pihak manajemen sangat penting dalam

penanganannya.

c. Untuk nilai Z-score lebih besar dari 2,9 (Z-score > 2,9)

memberikan penilaian bahwa perusahaan berada dalam keadaan

yang sangat sehat sehingga kemungkinan kebangkrutan sangat

kecil.

Pengukuran lainya:

Prediksi kebangkrutan yang diformulasikan Altman dalam bentuk

persamaan Z-score:

Z = 0,717(T1) + 0,847(T2) + 3,107(T3) + 0,420(T4) + 0,998(T5)

Rasio-rasio yang ada dalam formula tersebut, terdiri dari :

1) Working Capital / Total Assets (T1)

Merupakan rasio yang mendeteksi likuid itas dari total aktiva dan

posisi modal kerja. Dimana modal kerja (Working Capital)

diperoleh dari selisih antara aktva lancar dengan utang lancar.

Indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya

masalah pada tingkat likuid itas perusahaan adalah indikator-

indikator internal, seperti kekurangan kas, besarnya utang dagang,

utilisasi modal (harta kekayaan), tingginya hutang yang tidak

terkendali dan beberapa indicator lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

23

2) Retairned Earnings / Total Assets (T2)

Merupakan rasio untuk mengukur besarnya kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, ditinjau dari

kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam memperoleh

laba.

3) Earning Before Interest and Taxes / Total Assets (T3)

Merupakan rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan bagi semua investor. Beberapa indikator yang dapat

digunakan untuk mendeteksi adanya masalah adanya masalah

pada kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah

tingginya piutang dagang, tingkat penjualan yang rendah,

besarnya persediaan, rendahnya perputaran piutang, kecilnya

kredibilitas perusahaan, serta kesediaan member kredit pada

konsumen yang tidak dapat membayar tepat pada waktunya.

4) Book Value of Equity / Book Value of Total Liabilities (T4)

Merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya

melalui modal sendiri.

5) Sales / Total Assets (T5)

Merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan

dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva

berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini dapat pula

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

24

digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang

diinvestasikan oleh perusahaan untuk menghasilkan revenue.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya

masalah pada aktivitas perusahaan yang kemudian akan berpengaruh

pada rasio-rasio tersebut diatas adalah rendahnya pangsa pasar produk

kunci, berpindahnya penguasaan pasar para pesaing, kecilnya modal

kerja, rendahnya perputaran persediaan, kepercayaan konsumen yang

rendah, dan beberapa indikator lainnya.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat perusahaan

dengan tujuan memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan-keputusan investasi dan pendanaan, seperti yang dinyatakan dalam

SFAC No.1 bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi : (1)

untuk keputusan investasi dan kredit, (2) mengenai jumlah dan timing arus

kas, (3) mengenai aktiva dan kewajiban, (4) mengenai kinerja perusahaan, (5)

mengenai sumber dan penggunaan kas, (6) penjelas dan intrepetif, serta (7)

untuk menilai stewardship. Ketujuh tujuan ini terangkum dengan

disajikannya laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengungkapan

laporan keuangan.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji manfaat yang

biasa dipetik dari analisis rasio keuangan. Seperti pada Beaver (1996),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

25

melaporkan sebuah studi yang membandingkan masing-masing rasio

perusahaan. Seperti Beaver (1996) melaporkan sebuah studi yang

membandingkan masing-masing rasio perusahaan bangkrut dengan

perusahaan tidak bangkrut yang dilakukannya terhadap kondisi lima tahun

sebelum kebangkrutan. Beaver menggunakan pendekatan univariate dimana

kemampuan memprediksi kegagalan perusahaan dengan rasio-rasio yang

dianalisis satu per satu. Ada lima rasio yang digunakan Beaver dalam

memprediksi kebangkrutan yaitu (1) Cash Flow to Total Debt Ratio, (2) Net

Income to Total Assets Ratio, (3) Current Assets to Current Liabilities Ratio,

(4) Total Debt to Total Assets Ratio dan (5) Working Capital to Total Assets

Ratio.

Beaver melakukan pengamatan terhadap perkembangan rasio-rasio

tersebut dengan menggunakan sampel 158 perusahaan yang terdiri dari 79

perusahaan yang mengalami kegagalan dan 79 perusahaan yang sukses

selama lima tahun sebelum terjadi kebangkrutan. Ke-5 rasio tersebut

kemudian diuji tingkat kesalahannya yang menunjukkan kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam pengklasifikasian suatu perusahaan. Selanjutnya

hasil pengujian rasio tersebut dirangking dimana tingkat presentase kesalahan

terkecil dipertimbangkan sebagai “Best Predictor” dan seterusnya hingga

“The Worst Predictor”. Kesimpulannya ternyata analisis rasio keuangan

dapat berguna untuk memprediksi kebangkrutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

26

Altman (1968) melakukan penelitian awal yang mengkaji pemanfaatan

analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan

perusahaan. Dengan menggunakan analisis diskriminan, fungsi diskriminan

akhir yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan

memasukkan rasio-rasio keuangan berikut : working capital/total assets,

retained earning/total assets, earning before interest and taxes/total assets,

market value equity/book value of total debt, sales/total assets. Secara umum

disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan tersebut biasa d igunakan untuk

memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan pendekatan multivariate.

Dengan kata lain, pendekatan multivariate rasio keuangan bisaa memberikan

hasil yang leb ih memuaskan.

Fungsi diskriminan model Altman adalah sebagai berikut :

Z score = 0,12 WC/TA + 0,14 RE/TA +0,33 EBIT/TA + 0,006 MVE/BVD +

0,999 S/TA.

Altman menyatakan bahwa jika perusahaan memiliki indeks

kebangkrutan 2,99 atau diatasnya maka perusahaan tidak termasuk

perusahaan yang dikategorikan akan mengalami kebangkrutan. Sedangkan

perusahaan yang memiliki indeks kebangkrutan 1,81 atau dibawahnya maka

perusahaan termasuk kategori bangkrut. Model kebangkrutan Altman tidak

dapat digunakan dewasa ini karena beberapa alasan yaitu :

1. Dalam membentuk model ini hanya memasukkan perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

27

manufaktur saja sedangkan perusahaan yang memiliki tipe lain

memiliki hubungan yang berbeda antara total modal kerja dan

variable lain yang digunakan dalam analisis rasio.

2. Penelitian yang dilakukan Altman pada tahun 1946 sampai dengan

1965, yang tentu saja berbeda dengan kondisi sekarang. Sehingga

proporsi untuk setiap variable sudah tidak tepat lagi untuk

digunakan. Tahun 1984, Altman melakukan penelitian kembali di

berbagai Negara. Penelitian ini memasukkan dimensi internasional,

sehingga Z scorenya diubah menjadi formula :

Z score = 0,717 WC/TA + 0,847 RE/TA + 3,107 EBIT/TA + 0,420

MVE/BVD + 0,998 S/TA.

Whalen dan Thomson (1988:dalam Luciana) menguji manfaat rasio

CAMEL (lima kategori resiko yang diperingkat dengan pengujian bank, yaitu

Capital adequacy, Assets quality, Management, Earnings dan Liquidity)

untuk mengidentifikasikan prediksi perubahan kondisi bank. Sampel yang

digunakan 58 bank di USA dengan 22 rasio keuangan serta pada periode

amanat November 1983 – Juli 1086. Alat statistik yang d igunakan adalah

regresi logit. Hasilnya menunjukkan bahwa CAMEL dapat digunakan secara

akurat untuk memperingatkan bank dengan keakuratan pengelompokan

sebesar 82% sampai 90% serta variable asset quality (non performing loans

and leases/primary capital) sebagai ukuran terbaik (90,9%).

Di Indonesia Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam

memprediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

28

sesuai SE BI no. 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997. Sampel terdiri atas

26 bank yang bangkrut dan 26 bank yang tidak bangkrut. Rasio CAMEL

dikelompokkan menjadi capital (7 rasio), kualitas aktiva produktif (2 rasio),

management (9 rasio), earnings/rentabilitas (5 rasio), likuiditas (5 rasio)

dengan periode amatan 1993-1997. Alat statistic yang digunakan model

statistic logit. Hasilnya menunjukkan bahwa (a) rata-rata rasio CAMEL bank

tidak gagal lebih besar dibandingkan rata-rata rasio CAMEL bank-bank yang

gagal pada tahun-tahun sebelum mengalami kegagalan maupun

ketidakgagalan (b) rasio keuangan dapat diigunakan sebagai alat prediksi

kegagalan suatu bank. Meski upaya Surifah untuk menguji prediksi

kebangkrutan menunjukkan bahwa rasio keuangan model CAMEL

merupakan alat yang tepat, namun metodologi untuk memprediksi dengan

menggunakan sampel berpasangan yang sama antara yang bangkrut dan tidak

bangkrut dengan jumlah yang sama untuk populasi yang berbeda adalah

kurang tepat (Palepu,1976), disamping itu Surifah tidak membedakan sampel

atas sampel estimasi dan sampel validasi untuk menguji kekuatan model

prediksi kegagalan (Foster,1986:dalam Luciana).

Penelitian yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan bank di

Indonesia dilakukan juga oleh Wilopo (2001). Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini untuk memprediksi kebangkrutan bank adalah rasio

keuangan model CAMEL (13 rasio), besaran (size) bank yang diukur dengan

log assets, dan variable dummy (kredit lancer dan manajemen). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat prediksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

29

variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini tinggi (lebih tinggi dari

50% sebagai cutoff value-nya). Tetapi jika dilihat dari tipe kesalahan yang

terjadi tampak bahwa kekuatan prediksi untuk bank yang dilikuidasi 0%

karena dari sampel bank yang dilikuidasi, semuanya diprediksikan tidak

dilikuidasi. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis

yang diajukan bahwa “rasio keuangan model CAMEL, besaran (size) bank

serta kepatuhan terhadap Bank Indonesia “dapat digunakan untuk

memprediksikan kegagalan bank di Indonesia.

Simpulan ini diambil didasarkan atas tipe kesalahan yang terjadi,

khusus kasus di Indonesia ternyata rasio CAMEL serta variable-variabel

independen lain yang digunakan dalam penelitian ini belum dapat

memprediksikan kegagalan bank. Dengan demikian perlu eksplorasi lebih

lanjut terhadap variable lain di luar rasio keuangan agar diperoleh model yang

lebih tepat untuk memprediksikan kegagalan bank. Sehingga dalam hal ini

rasio CAMEL kurang tepat digunakan dan tidak dapat digunakan pada suatu

perusahaan hanya bisa digunakan pada bank saja untuk memprediksi

kebangkrutan.

Platt dan Platt (2002) melakukan penelitian terhadap 24 perusahaan

yang mengalami financial distress dan 62 perusahaan yang tidak mengalami

financial distress, dengan menggunakan model logit mereka berusaha untuk

menentukan rasio keuangan yang paling dominan untuk memprediksi adanya

financial distress. Temuan dari penelitian ini adalah :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

30

1. Variabel EBITDA/sales, current assets/current liabilities dan cash

flow growth rate memiliki hubungan negativ terhadap kemungkinan

perusahaan akan mengalami financial distress. Semakin besar rasio in i

maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami financial

distress.

2. Variabel Net Fix Assets/ Total assets, Long-term Debt/Equity dan Note

Payabel/Total Assets memiliki hubungan positif terhadap

kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Semakin

besar rasio ini maka semakin besar kemungkinan perusahaan

mengalami financial distress.

Luciana dan Kristiadji melakukan penelitian tentang penggunaan rasio

keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEJ. Sampel penelitian terdiri dari 61

perusahaan manufaktur, 24 perusahaan dinyatakan mengalami financial

distress dan 37 perusahaan tidak mengalami financial distress. Rasio

keuangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rasio keuangan perusahaan

berdasarkan penelitian yang dilakukan Platt dan Platt(2002).

Rasio keuangan tersebut adalah laba bersih/penjualan, aktiva

lancar/kewajiban lancar, modal kerja/total aktiva. Aktiva lancar/total aktiva,

aktiva tetap bersih/total aktiva, penjualan/total aktiva, penjualan/aktiva lancar,

penjualan/modal kerja, laba bersih/total aktiva, laba bersih/equitas saham,

total hutang/total aktiva, hutang lancar/total aktiva, notes payable/total aktiva,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

31

note payable/total hutang, equitas saham/total aktiva, kas/hutang lancar,

kas/total aktiva, prosentase pertumbuhan penjualan, laba bersih/total aktiva.

Rasio keuangan dianalisis dengan menggunakan metode regresi logit dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dapat digunakan

untuk memprediksi financial distress perusahaan.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan

bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang

telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu

varibel bebas dengan varibel terikat.

Financial distress merupakan salah satu tanda-tanda awal

kebangkrutan suatu perusahaan, semakin awal tanda-tanda tersebut

diprediksi maka akan semakin baik karena pihak manajemen dapat

segera melakukan tindakan perbaikan. Pihak kreditur dan pihak

pemegang saham bisa melakukan persiapan untuk mengatasi berbagai

kemungkinan yang buruk. Tanda-tanda kebangkrutan dalam hal ini

dilihat dengan menggunakan data-data akuntansi.

Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan,

merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

selama tahun buku yang bersangkutan, yang dibuat oleh manajemen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

32

dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan dan juga digunakan

untuk memenuhi tujuan-tujuan lainnya yaitu sebagai laporan kepada

pihak-pihak diluar perusahaan. Bagi setiap perusahaan penyusunan

laporan keuangan merupakan hal penting, laporan keuangan sendiri

merupakan hal mutlak bagi perusahaan yang go-public. Melalui laporan

keuangan dapat dilihat kinerja keuangan perusahaan yang meliputi posisi

keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang

bersangkutan. Laporan keuangan bisa dipakai untuk memprediksi

kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara

suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan

alat analisa berupa rasio akan dapat memberikan gambaran kepada

penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan tentang posisi keuangan

suatu perusahaan terutama apabila dibandingkan dengan angka rasio

pembanding yang digunakan sebagai standar.

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan posisi yang dirumuskan dengan maksud untuk

diuji secara empiris (Erlina dan Mulyani, 2007:41). Hipotesis dari

penelitian ini adalah:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

33

H1: Rasio Likiuditas yang diukur dengan Rasio Lancar (Current

Ratio) berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada

suatu perusahaan.

H2 : Rasio Solvabilitas yang diukur dengan Rasio Total Hutang

terhadap Total Aset (Debt to Total Asset Ratio) berpengaruh

terhadap kondisi financial distress pada suatu perusahaan.

H3 : Rasio Rentabilitas yang diukur dengan Margin Laba Bersih

(Profit Margin) berpengaruh terhadap kondisi financial

distress pada suatu perusahaan.

H4 : Rasio Efisiensi Operasi yang diukur dengan Aktifitas

Persediaan (Inventory Turnover) berpengaruh terhadap

kondisi financial distress pada suatu perusahaan.

H5 : Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Pengembalian atas

Ekuitas (Return On Equity) berpengaruh terhadap kondisi

financial distress pada suatu perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

pengujian hipotesis yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antar variabel, yakni hubungan yang bersifat korelasional. Menurut

Rochaety et al (2009:74) ”Studi korelasional yaitu studi yang dilakukan

apabila peneliti tertarik untuk menggambarkan variabel-variabel yang penting

yang berhubungan dengan suatu masalah”.

B. Populasi, Sampel, dan Data Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008:115). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2007 - 2010 yaitu berjumlah 110 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2008:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sumarni dan

Wahyuni (2006:77), “Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel

dengan menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja)”.

Purposive sampling di sini menggunakan judgement sampling, yaitu teknik

34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

35

pengambilan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang

ditentukan adalah :

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar dalam di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-

2010.

2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap pada periode

2007-2010 (terutama item-item laporang keuangan yang dihitung

menjadi rasio-rasio keuangan dan digunakan sebagai variabel

independen dalam penelitian ini).

3. Merupakan perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut

mengalami laba bersih operasi negatif.

4. Sebagai kontrol juga dipilih perusahaan yang sehat (perusahaan

yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba bersih positif).

Dasar dari penentuan kondisi financial distress kedalam dua kelompok

ini dikarenakan atas argumentasi bahwa apabila perusahaan mengalami

kerugian selama 2 tahun berturut-turut menandakan kinerja keuangan yang

kurang baik, dan apabila hal ini tidak menjadi perhatian perusahaan untuk

melakukan perbaikan maka perusahaan dapat mengalami kondisi yang lebih

buruk lagi yaitu kebangkrutan. Hal ini mendukung penjelasan diawal bahwa

kondisi financial distress terjadi sebelum kebangkrutan sehingga penelitian

ini berusaha untuk meberikan suatu model yang dapat digunakan oleh

perusahaan untuk mempredikisi kondisi financial distress sebelum sampai

pada kondisi kebangkrutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

36

Menurut jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder. Menurut Umar (2003:60) “data sekunder merupakan data

primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik,

diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan

oleh pihak lain”. Data sekunder dalam penelitian ini dipero leh dari website

Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan data dari ICMD (Indonesia

Capital Market Directory).

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Jogiyanto (2004:62), “Definisi operasional menjelaskan

karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang

menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset”.

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Variabel independen, menurut Sugiyono (2008:3) “ Variabel

independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. ”.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian in i adalah:

a. Variabel independen pertama (X1) yaitu Rasio Lancar yang

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya

dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, dimana

Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

37

b. Variabel independen kedua (X2) yaitu Rasio Total Hutang

terhadap Total Aset yang merupakan rasio yang digunakan

untuk menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva

yang dibelanjai o leh hutang, dimana Rasio Total Hutang

terhadap Total Aset dapat dihitung dengan rumus :

c. Variabel independen ketiga (X3) yaitu Margin Laba Bersih

yang merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan

laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan, dimana

Margin Laba Bersih dapat dihitung dengan rumus :

d. Variabel independen keempat (X4) yaitu Aktifitas Persediaan

yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana persediaan untuk proses produksi dapat diputar,

dimana Inventory Turnover dapat dihitung dengan rumus :

e. Variabel independen kelima (X5) yaitu Pengembalian atas

Ekuitas (Return On Equity) yang merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri

untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

38

saham, baik saham biasa maupun saham preferen, dimana

Pengembalian atas Ekuitas dapat dihitung dengan rumus :

2. Menurut Sugiyono (2008:3) “ Variabel dependen adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas

”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Financial Distress yang diukur dengan Model Altman. Cara

pengukuran dengan Metode Altman:

Z = 0.717(T1) + 0.847(T2) + 3.107(T3) + 0.420(T4) + 0.998(T5)

dimana:

T1: Working Capital / Total Assets

T2 : Retairned Earnings / Total Assets

T3 : Earning Before Interest and Taxes / Total Assets

T4: Market Value of Equity / Book Value of Total

Liabilities

T5 : Sales / Total Assets

dengan interval :

a. Z-Score financial

distress

b. Z-Score 1,23 – 2,99, perusahaan dikategorikan berada di posisi

gray area

c. Z-Score >2,99, perusahaan dikategorikan tidak mengalami

financial distress.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

39

D. Metode Analisis Data

Analisis regresi logit dipakai untuk menguji profitabilitas terjad inya

variable dependen mampu memprediksi oleh variable independen. Pengujian

hipotesis pertama adalah dengan menggunakan regresi. Regresi yang

digunakan adalah regresi logit dikarenakan data dalam penelitian in i berupa

data nominal (untuk variable dependen) dan data rasio (untuk variab le

independen). Sehingga yang paling tepat digunakan adalah regresi logit.

Analisis regresi memiliki tingkat signifikan (a) = 5%.

Adapun criteria penerimaan hipotesisnya adalah apabila :

1.

2.

Pi = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress

b0 = Konstanta

bn = Koefisien regresi

S1 = Aktiva lancar / Kewajiban lancar

S2 = Hutang / Total Asset

S3 = Laba bersih / Penjualan

S4 = HPP / Persediaan

S5 = ROE

Penelitian ini menggunakan regresi logit untuk mencari rasio – rasio

keuangan mana yang dominan dalam menentukan apakah suatu perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

40

akan mengalami financial distress atau tidak, selain rasio – rasio yang telah

dikembangkan dalam model Altman. Sehingga dapat membantu manajemen

dalam melakukan tindakan – tindakan untuk mengatasi kondisi – kondisi

yang mengarahkan kepada kebangkrutan.

Analisis data dilakukan dengan menilai keseluruhan model (overall

model fit), menganalisis nilai Nagel Karke dan menguji koefisien regresi.

1. Overall model fit dengan melihat Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit

Tes dengan tingkat signifikan 5%. Jika lebih besar dari 0,05 maka model

mampu memprediksi n ilai observasinya dan nilai overall menunjukkkan

ketepatan prediksi pada persamaan tersebut.

2. Nilai Nagel Karke menunjukkan variab ilitas variable dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabilitas variable independen.

3. Koefisien regresi pada suatu variable, jika bertanda negative (-) maka

variable tersebut berpengaruh negative terhadap financial distress.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

41

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Statistik

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2010. Data penelitian ini

diperoleh dari data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang

diperoleh dari Indoneisan Capital Market Directory (ICMD).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

dimana sampel dipilih berdasarkan pada kesesuaian karakteristik dengan

kriteria sampel yang ditentukan agar diperoleh sampel yang representatif.

Kriteria-kriteria untuk menetapkan sampel yang termasuk dalam kondisi

financial distress tersebut antara lain:

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2010.

2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap pada periode

2007-2010 (terutama item-item laporang keuangan yang dihitung

menjadi rasio-rasio keuangan dan digunakan sebagai variabel

independen dalam penelitian ini).

3. Merupakan perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut pada tahun

2009 dan 2010 mengalami laba bersih operasi negatif.

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

42

Pengambilan sampel untuk perusahaan sehat dilakukan dengan kriteria:

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2010.

2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap pada periode

2007-2010 (terutama item-item laporang keuangan yang dihitung

menjadi rasio-rasio keuangan dan digunakan sebagai variabel

independen dalam penelitian ini).

3. Merupakan perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut pada tahun

2009 dan 2010 mengalami laba bersih operasi posotif, dan total asset

yang hampir sama dengan perusahaan yang mengalami financial

distress.

Sampel perusahaan terlebih dahulu dihitung nilai Z-Score altman

masing-masing dengan rumus:

Z = 0.717(T1) + 0.847(T2) + 3.107(T3) + 0.420(T4) + 0.998(T5)

dimana:

T1: Working Capital / Total Assets

T2 : Retairned Earnings / Total Assets

T3 : Earning Before Interest and Taxes / Total Assets

T4: Market Value of Equity / Book Value of Total Liabilities

T5 : Sales / Total Assets

dengan interval :

a. Z-Score financial

distress.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

43

b. Z-Score 1,23 – 2,99, perusahaan dikategorikan berada di posisi

gray area

c. Z-Score >2,99, perusahaan dikategorikan tidak mengalami

financial distress

Sesuai dengan kriteria diatas, dari tahun 2007 sampai 2010 yang

berjumlah 110 perusahaan manufaktur, maka diperoleh 17 perusahaan

manufaktur yang sesuai dengan kriteria. yang terdiri dari 14 perusahaan yang

mengalami financial distress dan 3 perusahaan sehat. Jadi total Observasi

adalah 68. Dari data 68 jumlah observasi dilakukan uji outlier. Jumlah data

outlier sebanyak 4 dari 68 data observasi sampel, sehingga jumlah observasi

selama tahun 2007-2010 menjadi 64 observasi sampel. Rincian sampel

penelitian ini tersaji pada tabel sebagai berikut:

TABEL IV.1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan manufaktur 110

Sampel 17

Perusahaan Financial Distress 14

Perusahaan Sehat 3

Jumlah Observasi 68

Data outlier 4

Jumlah Observasi Setelah Outlier 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

44

Sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu peneliti akan memberikan

deskripsi data yang dipergunakan dalam penelitian seperti yang terlihat dalam

tabel dibawah ini.

TABEL IV.2

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 64 .00 7.34 1.2134 1.58375

X2 64 .16 2.98 1.1894 .76597

X3 64 -1.28 .30 -.0789 .23780

X4 64 .86 8.94 4.1506 1.91651

X5 64 -116.01 70.72 -11.7161 34.33846

FD 64 0 1 .23 .427

Valid N (listwise) 64

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

X1 = Aktiva lancar / Kewajiban lancar

X2 = Hutang / Total Asset

X3 = Laba bersih / Penjualan

X4 = HPP / Persediaan

X5 = ROE

Berdasarkan statistik deskriptif variabel penelitian yang disajikan dalam

tabel IV.2 maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a. Variabel X1 (Aktiva lancar / Kewajiban lancar) memiliki nilai

minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 7,34. Secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

45

keseluruhan nilai rata-rata sebesar 1,2134 dan standar deviasi sebesar

1,58375.

b. Variabel X2 (Hutang / Total Asset) memiliki nilai minimum sebesar

0,16 dan nilai maksimum sebesar 2,98. Secara keseluruhan nilai rata-

rata sebesar 1,1894 dan standar deviasi sebesar 0,76597.

c. Variabel X3 (Laba bersih / Penjualan) memiliki nilai minimum sebesar

(-1,28) dan nilai maksimum sebesar 0,30. Secara keseluruhan nilai rata-

rata sebesar (-0,0789) dan standar deviasi sebesar 1,91651.

d. Variabel X4 (HPP / Persediaan) memiliki nilai minimum sebesar 0,86

dan nilai maksimum sebesar 8,94. Secara keseluruhan nilai rata-rata

sebesar 4,1506 dan standar deviasi sebesar 1,91651.

e. Variabel X5 (ROE) memiliki nilai minimum sebesar (-116,01) dan nilai

maksimum sebesar 70.72. Secara keseluruhan nilai rata-rata sebesar (-

11,7161) dan standar deviasi sebesar 34.33846.

B. Pengujian Data

1. Pengujian Normalitas Data

Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan

untuk mengetahui apakah data suduah terdistribusi normal atau tidak.

Ghozali (2005:115), memberikan pedoman pengambilan keputusan

tentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji

Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

46

a. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05; maka distribusi

data adalah tidak normal.

b. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05; maka distribusi

data adalah normal.

Tabel IV.3

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 X4 X5

N 64 64 64 64 64

Normal Parametersa Mean 1.2134 1.1894 -.0789 4.1506 -11.7161

Std. Deviation 1.58375 .76597 .23780 1.91651 3.43385E1

Most Extreme Differences Absolute .281 .187 .152 .144 .159

Positive .281 .187 .132 .144 .070

Negative -.222 -.089 -.152 -.085 -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 2.250 1.497 1.217 1.154 1.269

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .023 .103 .139 .080

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov

seperti yang terdapat dalam tabel IV.3 dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) Kolmogorov-Smirnov dari variabel X1 0,000 dan X2 0,023 lebih

kecil dari 0,05 yang berarti untuk variable X1 dan X2 tidak terdistribui

normal, sedangkan untuk variable X3 0,103; X4 0,139; dan X5 0,080 lebih

besar dari 0,05 atau terdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

47

Karena hanya terdapat 3 variabel yang terdistribusi normal, dengan

dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga X1 dan

X2 data perlu diobati. Untuk variable X1 dan X2 diobati dengan

menggunakan sqrt (Xa). dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel IV.4

Hasil Uji Normalitas Data Setelah ditransform

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

XQX1 XQX2 X3 X4 X5

N 64 64 64 64 64

Normal Parametersa Mean .9524 1.0360 -.0789 4.1506 -11.7161

Std. Deviation .55787 .34338 .23780 1.91651 3.43385E1

Most Extreme Differences Absolute .168 .126 .152 .144 .159

Positive .168 .126 .132 .144 .070

Negative -.093 -.087 -.152 -.085 -.159

Kolmogorov-Smirnov Z 1.341 1.006 1.217 1.154 1.269

Asymp. Sig. (2-tailed) .055 .264 .103 .139 .080

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Setelah data di transform maka ditemukan hasil sebagai berikut,

dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov-Smirnov dari

variabel XQX1 0,055 dan XQX2 0,264 lebih besar dari 0,05 yang berarti

untuk variable XQX1, XQX2, X3, X4, dan X5 semuanya terdistribusi

normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

48

2. Analisis Uji Regresi Logit

Sebelum dilakukan penarikan kesimpulan terhadap regresi logit

terleb ih dahulu diukur ketepatan model (Model of fit) dengan

menggunakan Hosmer Lemeshow’s Goodnest of Fit dan dengan Nagel

Kerke R Square, hasilnya dapat ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel IV.5

Hasil Uji dengan Nagel Kerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 52.898a .231 .348

2 37.403b .396 .597

3 30.743c .456 .687

a. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than .001.

b. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than .001.

c. Estimation terminated at iteration number 8 because

parameter estimates changed by less than .001.

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17 Hasil Cox and Snell R Square merupakan ukuran nilai yang hampir

sama dengan nilai R2 pada regresi linier normal. Nagel Kerke’s R-Square

merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell untuk memastikan

bahwa nilai bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan

dengan cara membagi nilai maksimumnya. Nilai Nagel Kerke’s R Square

dapat diinterprestasikan sebagai nilai R2. Hasil in i dapat dilihat pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

49

output SPSS nilai Cox and Snell R Square sebesar 0,456 dan nilai Nagel

Kerke’s R-Square adalah 0,687 yang berarti variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabilitas independen sebesar 68,7%.

Tabel IV.6

Tabel Hosmer and Lemeshow Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 17.878 8 .022

2 3.790 8 .876

3 1.747 8 .988

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Nilai Goodness of fit diperoleh dari nilai signifikansi yang sebesar

0,988. Nilai ini lebih besar di atas 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa regresi logit dapat diterima.

Dikarenakan dalam data penelitian berupa data nominal (untuk

variabel independen) dan data rasio (untuk dependen). Sehingga yang

paling tepat digunakan adalah regresi logit. Analisis regresi logit memiliki

Sebelum melihat hasil perhitungan regresi terlebih dahulu kita lihat

kekuatan prediksi dari regresi logit. Kelebihan regresi logit selain dapat

diketahui pengaruh variabel terhadap variabel lainya, kita juga akan

mendapatkan tingkat ketepatan dari model yang kita hasilkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

50

Tabel IV.7

Hasil Prediksi Regresi

Classification Tablea

Observed

Predicted

FD Percentage

Correct 0 1

Step 1 FD 0 48 1 98.0

1 11 4 26.7

Overall Percentage 81.2

Step 2 FD 0 48 1 98.0

1 5 10 66.7

Overall Percentage 90.6

Step 3 FD 0 47 2 95.9

1 5 10 66.7

Overall Percentage 89.1

a. The cut value is .500

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Dari tabel d iatas dapat diketahui bahwa prediksi perusahaan

manufaktur yang mengalami financial distress (kode 0) adalah 49

perusahaan, sedangkan hasil observasi hanya 47 jadi ketepatan 95.9%

(47/49). Sedangkan kita memprediksi persusahaan yang sehat (kode 1)

ada 15 perusahaan, sedangkan hasil observasi hanya 10 perusahaan jadi

ketepatan klasifikasi 66.7% (10/15) atau keseluruhan ketepatan yang

diberikan adalah 89.1%.

Setelah di ketahui ketepatan prediksi selanjutnya dapat dilakukan

dengan melihat hasil perhitungan regresi logit seperti tabel dibawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

51

Tabel IV.8

Ringkasan Hasil Regresi Logit

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a XQX1 2.466 .798 9.554 1 .002 11.780 2.466 56.279

Constant -3.771 .908 17.239 1 .000 .023

Step 2b XQX1 3.343 1.392 5.770 1 .016 28.291 1.850 432.666

XQX2 -6.956 2.456 8.024 1 .005 .001 .000 .117

Constant 1.644 1.881 .764 1 .382 5.177

Step 3c XQX1 5.613 2.097 7.163 1 .007 273.833 4.493 1.669E4

XQX2 -9.577 3.291 8.468 1 .004 .000 .000 .044

X4 .846 .390 4.714 1 .030 2.331 1.086 5.005

Constant -1.494 2.357 .401 1 .526 .225

a. Variable(s) entered on step 1: XQX1.

b. Variable(s) entered on step 2: XQX2.

c. Variable(s) entered on step 3: X4.

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Dari persamaan regresi diatas didapat bahwa nilai konstanta

dengan arah negatif sebesar 1,494; hal ini dapat di interprestasikan bahwa

jika variabel independen dianggap konstan maka prediksi dari kondisi

perusahaan sebesar -1,494.

Selain itu untuk hasil regresu logit lainya dapat diketahui bahwa:

a. Variabel XQX1 menunjukan nilai Sig. Sebesar 0,007 artinya

signifikan karena lebih kecil dari 0,05. Pada kolom B tabel diatas

didapat nilai 5,613 yang artinya setiap perubahan 1 point pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

52

variabel XQX1 akan mempengaruhi kondisi perusahaan sebesar

5,613. Hal ini menunjukan bahwa variabel XQX1 berpengaruh

positif terhadap financial distress.

b. Variabel XQX2 menunjukan nilai Sig. Sebesar 0,004 artinya

signifikan karena lebih kecil dari 0,05. Pada kolom B tabel diatas

didapat nilai -9,577 yang artinya setiap perubahan 1 point pada

variabel XQX2 akan mempengaruhi kondisi perusahaan sebesar -

9,577. Hal ini menunjukan bahwa variabel XQX2 berpengaruh

negatif terhadap financial distress.

c. Variabel S4 menunjukan nilai Sig. Sebesar 0,030 artinya signifikan

karena lebih kecil dari 0,05. Pada kolom B tabel diatas didapat nilai

0,846 yang artinya setiap perubahan 1 point pada variabel S4 akan

mempengaruhi kondisi perusahaan sebesar 0,846. Hal ini

menunjukan bahwa variabel S4 berpengaruh positif terhadap

financial distress.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

53

Tabel IV.8

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 1 Variables XQX2 12.386 1 .000

X3 1.443 1 .230

X4 1.775 1 .183

X5 .575 1 .448

Overall Statistics 17.655 4 .001

Step 2 Variables X3 .182 1 .670

X4 5.655 1 .017

X5 .002 1 .962

Overall Statistics 6.019 3 .111

Step 3 Variables X3 .750 1 .386

X5 .026 1 .871

Overall Statistics .760 2 .684

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 17

Untuk hasil regresi logit lainya dapat diketahui bahwa:

a. Variabel S3 menunjukan nilai Sig. Sebesar 0,386 artinya tidak

signifikan karena lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

variabel S3 tidak berpengaruh terhadap financial distress.

b. Variabel S5 menunjukan nilai Sig. Sebesar 0,871 artinya tidak

signifikan karena lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

variabel S5 tidak berpengaruh terhadap financial distress.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

54

Rasio lancar (Current Ratio), rasio total hutang terhadap total aset (Total

Debt to Total Asset), margin laba bersih (Profit Margin), aktivitas

persediaan (Inventory Turnover), dan pengembalian atas equitas (ROE)

terhadap kondisi financial distress suatu perusahaan.

1) Rasio Lancar terhadap prediksi kondisi financial distress suatu

perusahaan. Dari tabel IV.7 diatas dapat dilihat pengaruh variabel S1

(Aktiva lancar / Kewajiban lancar) terhadap probabilitas perusahaan

mengalami kondisi financial distress diperoleh nilai Sig sebesar 0,013

< 0,05 sehingga signifikan pada level 5%.

H1 yang menyatakan bahwa rasio lancar berpengaruh terhadap

probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress

dinyatakan berhasil diterima.

2) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset terhadap prediksi kondisi

financial distress suatu perusahaan. Dari tabel IV.7 diatas dapat

dilihat pengaruh variabel S2 (Hutang / Total Asset) terhadap

probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress

diperoleh nilai Sig sebesar 0,008 < 0,05 sehingga signifikan pada level

5%.

H2 yang menyatakan bahwa Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi

financial distress dinyatakan berhasil diterima.

3) Rasio Margin Laba Bersih terhadap prediksi kondisi financial distress

suatu perusahaan. Dari tabel IV.8 diatas dapat dilihat pengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

55

variabel S3 (Laba bersih / Penjualan) terhadap probabilitas perusahaan

mengalami kondisi financial distress diperoleh nilai Sig sebesar 0,151

> 0,05 sehingga tidak signifikan pada level 5%.

H3 yang menyatakan bahwa Rasio Margin Laba Bersih tidak

berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi

financial distress dinyatakan ditolak (tidak berhasil diterima).

4) Rasio Aktivitas Persediaan terhadap prediksi kondisi financial distress

suatu perusahaan. Dari tabel IV.7 diatas dapat dilihat pengaruh

variabel S4 (HPP / Persediaan) terhadap probabilitas perusahaan

mengalami kondisi financial distress diperoleh nilai Sig sebesar 0,040

< 0,05 sehingga signifikan pada level 5%.

H4 yang menyatakan bahwa Rasio Aktivitas Persediaan berpengaruh

terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress

dinyatakan berhasil diterima.

5) Rasio Pengembalian Atas Equitas Persediaan terhadap prediksi

kondisi financial distress suatu perusahaan. Dari tabel IV.8 diatas

dapat dilihat pengaruh variabel S5 (ROE) terhadap probabilitas

perusahaan mengalami kondisi financial distress diperoleh nilai Sig

sebesar 0,451 > 0,05 sehingga tidak signifikan pada level 5%.

H5 yang menyatakan bahwa Rasio Pengembalian Atas Equitas

Persediaan tidak berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan

mengalami kondisi financial distress dinyatakan ditolak (tidak

berhasil diterima).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

56

C. Pembahasan

Setelah analisis dilakukan, maka hasil dari analisis menunjukan bahwa

Rasio Lancar yang diukur dengan menggunakan Aktiva lancar / Kewajiban

lancar, Rasio Total Hutang terhadap Total Aset yang diukur dengan

menggunakan Hutang / Total aset, dan Rasio Aktivitas Persediaan yang

diukur dengan menggunakan HPP / Persediaan berpengaruh terhadap

probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress. Selain itu,

semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, asio

lancar (Current Ratio), rasio total hutang terhadap total aset (Total Debt to

Total Asset), margin laba bersih (Profit Margin), aktivitas persediaan

(Inventory Turnover), dan pengembalian atas equitas (ROE) secara simultan

berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami financial distress.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab IV telah dilakukan analisis data dan pembahasan terhadap

hipotesis yang diajukan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV

dapat dirumuskan kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian, dan saran yang

akan disajikan pada bab ini.

A. Kesimpulan

Dari analisis data telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa rasio keuangan yaitu Rasio Lancar yang diukur dengan menggunakan

Aktiva lancar / Kewajiban lancar, Rasio Total Hutang terhadap Total Aset

yang diukur dengan menggunakan Hutang / Total aset, dan Rasio Aktivitas

Persediaan yang diukur dengan menggunakan HPP / Persediaan dapat

dipergunakan sebagai alat dalam memprediksi tingkat financial distress suatu

perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan yang peneliti alami pada saat melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi perusahaan selain

rasio keuangan yang penulis teliti dalam penelitian ini. Kondisi

perekonomian serta parameter politik dan keamanan juga akan

mempengaruhi kondisi perusahaan.

57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI/Analisis...ii abstrak analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di

58

2. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur tanpa

memisahkan jenis industri seperti jenis pertambangan, properti, pertanian

serta makanan dan minuman, sehingga kemungkinan dapat terjadi

pengaruh perbedaan karakteristik pada hasil penelitian.

3. Periode penelitian yang dilakukan relatif pendek hanya selama 4 tahun

yaitu tahun 2007 dan 2010.

C. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai

berikut :

1. Menambahkan variable perusahaan selain rasio-rasio keuangan. Dalam

hal ini kondisi perekonomian serta parameter politik dan keamanan juga

akan mempengaruhi kondisi suatu perusahaan.

2. Pada penelitian selanjutnya sampel perusahaan manufaktur lebih di

spesifikasi jenis perusahaan seperti jenis pertambangan, properti,

pertanian serta makanan dan minuman, sehingga kemungkinan dapat

terjadi pengaruh perbedaan karakteristik pada hasil penelitian.

3. Jangka waktu periode penelitian sebaiknya lebih panjang, minimal 5

periode, dikarenakan kelangsungan hidup suatu perusahaan tidak bisa

diprediksi dalam periode yang pendek.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user