ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE...

145
ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA Oleh : Moh. Nurul Shobah 104081002468 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009

Transcript of ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE...

Page 1: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ANALISIS RASIO CAMEL

DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK

PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Oleh :

Moh. Nurul Shobah

104081002468

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009

Page 2: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ANALISIS RASIO CAMEL

DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK

PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Moh. Nurul Shobah

104081002468

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM.

NIP : 150317955 NIP : 150326913

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1430H/2009

Page 3: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama : Moh. Nurul Shobah

2. Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 27 Agustus 1986

3. Alamat : Ds. Kubang, Logandeng. No.27. RT.07.

RW.04. Karang Dadap, Pekalongan 51173

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Telepon : 085691011886/02193350921

7. E-mail : [email protected]

II. Pendidikan

1. TK Muslimat NU, Kaliketing, Pekalongan (1991-1992)

2. MIS Kaliketing, Pekalongan (1992-1998)

3. Mts Negeri 1 Buaran, Pekalongan (1998-2001)

4. SMA Negeri 1 Kedungwuni, Pekalongan (2001-2004)

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen (2004-2009)

III. Pengalaman Organisasi

1. Koordinator Seksi Kewirausahaan

OSIS SMA N 1 Kedungwuni, Pekalongan (2002-2003)

2. Koordinator Kaderisasi PMII

Page 4: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (2004-2005)

3. Koordinator Penelitian dan Pengembangan

BEM Jurusan Manajemen, FEIS, UIN Jakarta (2005-2006)

4. Ketua BEM Jurusan Manajemen, FEIS, UIN Jakarta (2006-2007)

5. Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,

UIN Jakarta (2007-2008)

IV. Pengalaman Lainnya

1. Peserta Pertamina Youth Program Nasional 2007 (2007)

2. Peserta Workshop Wirausaha Muda Mandiri

Se-Jabodetabek (2008)

3. Peserta Economic and Business Summit BEM FE Se-ASEAN (2008)

Page 5: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ABSTRACT

This research attempts to provide an analysis of CAMEL ratios to predict

the financial performances of the Foreign Exchange Bank (FEB) and Non

Foreign Exchange Bank (NFEB). Besides that, the research also examine the

statistically differences of CAMEL ratios between FEB and NFEB. This research

uses annually data of financial reports, ten FEB and also ten NFEB period 2003-

2007 as research sample, and applies purposive sampling method. To predict the financial performances of the banks, Statistic method that

applied in this research was Binary Logistic Regression. Independent Sample T-

test and Mann-Whitney Test was applied to analyze whether CAMEL ratios of

FEB and NFEB has significant differences.

The result of this research shows the statistically significant differences of

CAMEL ratios between FEB and NFEB. But there is no significant differences of

PPAP variable between FEB and NFEB. This research also shows empirically

that only NPM and BOPO ratios can affect the financial performances of FEB

and NFEB statistically significant.

Keywords : CAMEL ratios, Binary Logistic Regression, Independent Sample T-

Test and Mann-Whitney Test.

Page 6: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis rasio CAMEL

memprediksi kinerja keuangan pada bank devisa dan bank non devisa. Selain itu juga dilakukan pengujian perbedaan secara statistik antara rasio CAMEL pada

bank devisa dan bank non devisa. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan, sampel penelitian ini adalah sepuluh bank devisa dan sepuluh

bank non devisa periode 2003-2007 dengan menggunakan metode purpossive

sampling. Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan untuk

memprediksi kinerja keuangan bank adalah regresi logistik binary. Independent

Sample T-Test dan Mann-Whitney Test digunakan untuk menganalisis apakah

terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL bank devisa dengan bank

non devisa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

secara statistik antara rasio CAMEL bank devisa dengan bank non devisa, namun

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel PPAP pada bank devisa

dan bank non devisa. Penelitian ini juga menunjukkan bukti empiris bahwa hanya

rasio NPM dan rasio BOPO yang secara signifikan mempengaruhi kinerja

keuangan bank devisa dan bank non devisa.

Kata kunci : Rasio CAMEL, Regresi Logistik Binary, Independent Sample T-Test

dan Mann-Whitney Test.

Page 7: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Wasyukrulillah ala ni’matillah, segala puji bagi Allah SWT

yang merajai segala kehidupan. Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa

dikasihi-Nya dan hidup dalam ridha-Nya. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Sang Suri Tauladan umat manusia, Rasulullah SAW, semoga

kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat diyaumul hisab kelak, amin.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya skripsi yang berjudul “Analisis

Rasio CAMEL dengan Metode Regresi Logistik pada Bank Devisa dan Bank Non

Devisa” ini telah selesai. Peneliti sadar akan kekurangan skripsi ini yang terlalu

jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan Peneliti, namun semoga

skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Allah SWT telah memberikan kekuatan kepada Peneliti hingga skripsi ini

dapat diselesaikan, akan tetapi banyak pihak yang telah mendukung Peneliti

dalam mengerjakan skripsi ini. Dengan segala ketulusan hati Peneliti memberikan

penghargaan setingi-tingginya dan mengucapkan untaian terima kasih yang

mendalam kepada :

1. Ayahanda H. M. Su’ud dan Ibunda Hj. Khofiyah tercinta, yang tidak pernah

lelah memberikan kasih sayang, mendoakan, dan mensupport Peneliti baik

materi maupun spiritual agar senantiasa istiqomah dalam mengejar cita-cita.

Terima kasih Adik-adikku tersayang, Ayu, Dian, Anita, dan si kecil Imel yang

selalu menginspirasi dan memberikan semangat baru kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial, sekaligus Penguji Ahli pada sidang Komprehensif yang senantiasa

mengingatkan Peneliti untuk tetap semangat. Semoga dibawah kepemimpinan

Prof. Dr. Abdul hamid, MS., kedepan FEIS akan lebih maju dan kompetitif.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., selaku Ketua Jurusan manajemen dan

pembimbing I yang telah memberikan saran, ilmu pengetahuan dan

meluangkan waktunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 8: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

4. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM., selaku pembimbing II yang telah sabar

memberikan arahan dan saran kostruktif kepada peneliti agar hasil skripsi

menjadi lebih baik.

5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah mentransfer

ilmunya kepada peneliti selama belajar di bangku kuliah. Segenap civitas

akademika FEIS yang telah mendukung kegiatan perkuliahan.

6. Teman-teman yang telah membantu bertukar informasi dalam mengerjakan

skripsi ini, Vera, Lya, dan Niar. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang

setimpal.

7. Kawan-kawan seperjuangan manajemen kelas B ankatan 2004, Safri, Uyo,

Rifat, Edwin, Hendro, Eko, Tya dan Sahabat-sahabat terbaik ”Ikatan

Mahasiswa Kost”, Wawan, Anwar, Bintang, Fahri, dan Napay. Keluarga besar

Pengurus BEM-FEIS periode 2007-2008, spesial untuk sahabat Bram, Arif,

Badri, Ayu, Ita, Bana, Fifi, Najahi, Polo dan ”Si Neng”. Pengurus BEMJ

Manajemen 2005-2006, dan Keluarga Besar PMII Kom.FEIS khususnya

untuk Sahabat Sutan, Badru, Ilham, Bembenk, Pay, Paul, Rany, Dek Aey,

Rofik, Japen, Abi, Ocit Kost, dan Kang Alwi. Tanpa mengurangi rasa hormat

peneliti tidak dapat menulis satu persatu. Terima kasih atas segala dukungan

moralnya, semoga tali persahabatan yang indah ini membawa manfaat dan

kekal hingga akhir zaman.

Atas segala kontribusinya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih

sayang dan pahala-Nya kepada pihak-pihak dan sahabat-sahabat yang telah

mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari banyaknya kekurangan dari skripsi ini, namun semoga

dapat membawa manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Januari 2009

Moh. Nurul Shobah

(Peneliti)

Page 9: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .............................................................................................i

Daftar Riwayat Hidup ...........................................................................................ii

Abstract ................................................................................................................iv

Abstrak ..................................................................................................................v

Kata Pengantar .....................................................................................................vi

Daftar Isi ............................................................................................................viii

Daftar Tabel .........................................................................................................xi

Daftar Gambar ....................................................................................................xii

Daftar Lampiran ................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................1

B. Perumusan Masalah ..........................................................................10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan.............................................................................13

A.1. Definisi Laporan Keuangan ......................................................13

A.2. Tujuan Laporan Keuangan ........................................................14

A.3. Jenis Laporan Keuangan ...........................................................17

A.4. Pemakai Laporan Keuangan .....................................................18

B. Bank ..................................................................................................19

B.1. Definisi Bank ............................................................................19

B.2. Fungsi Bank dalam Perekonomian ...........................................21

B.3. Peran Bank ................................................................................22

B.4. Kegiatan Pokok Bank.................................................................23

B.5. Jenis-jenis Bank .........................................................................24

B.6. Pelayanan Jasa Bank ..................................................................27

B.7. Sumber Dana dan Modal Bank ..................................................29

B.8. Resiko Bank ...............................................................................33

Page 10: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

B.9. Masalah Yang Dihadapi Perbankan ...........................................35

C. Rasio CAMEL ...................................................................................37

C.1. Faktor Permodalan .....................................................................37

C.2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif................................................40

C.3. Faktor Manajemen .....................................................................44

C.4. Faktor Rentabilitas .....................................................................45

C.5. Faktor Likuiditas ........................................................................46

D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................48

E. Kerangka Pemikiran ..........................................................................51

F. Hipotesis ............................................................................................56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................57

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................58

C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................60

D. Metode Analisis ................................................................................61

E. Definisi Variabel Penelitian ..............................................................72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Bank Indonesia .......................................77

A.1. Sejarah Singkat Bank Indonesia ………..…………...………..77

A.2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia ….…………...………78

A.3. Misi Bank Indonesia ……………………..… ………………79

A.4. Visi Bank Indonesia ……………………...………………..….79

A.5. Nilai-nilai Bank Indonesia ……………………….…………...79

A.6. Sasaran Strategis Bank Indonesia ………………...………..…80

A.7. Kedudukan BI sebagai Lembaga Negara ……………..………80

A.8. Hubungan BI dengan Pemerintah (Hubungan Keuangan) ........81

A.9. Hubungan BI dengan Pemerintah (Hubungan Independen .......82

A.10. Kedudukan Kerjasama Bank Indonesia dengan Pemerintah ...83

A.11. Bank Devisa dan Bank Non Devisa ........................................84

B. Pengolahan Data dan Analisis Deskriptif ..........................................85

Page 11: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

C. Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ……...………..…………....89

D. Uji Mann-Whitney Test .....................................................................92

E. Uji Independent Sample T-Test …………………………………….95

F. Analisis Regresi Logistik …………………………………………..98

F.1. Ketepatan Model Prediksi ……………………...……………...99

F.2. Koefisien Cox & Snell dan Nagelkerke R Square ………...…102

F.3. Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow …………...………....103

F.4. Ketepatan Prediksi Klasifikasi ……………………………….103

F.5. Uji Wald …………………………...........................................105

G. Interpretasi ……………………………....………………………...107

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan .....................................................................................112

B. Implikasi .........................................................................................113

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran .................................................114

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................116

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................119

Page 12: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

2.1 Kriteria Bank Sehat 48

3.1 Daftar Sampel Penelitian 58

4.1 Daftar Statistik Deskriptif 84

4.2 Hasil Uji Normalitas Data 86

4.3 Hasil Ringkas Uji Normalitas Data 87

4.4 Hasil Uji Mann-Whitney Test 89

4.5 Hasil Ringkas Uji Mann-Whitney Test 90

4.6 Output Group Statistic Uji Independent Sample T-Test 92

4.7 Hasil Uji Independent Sample T-Test 92

4.8 Hasil Ringkas Uji Independent Sample T-Test 93

4.9 Hasil Uji Data yang diproses Pada Regresi Logistik 97

4.10 Hasil Uji Identifikasi Data Pada Regresi Logistik 98

4.11 Hasil Uji Ketepatan Model dalam memprediksi Blok Pertama 98

4.12 Hasil Uji Ketepatan Model dalam memprediksi Blok Kedua 99

4.13 Hasil Uji Cox & Snell dan Nagelkerke R Square 100

4.14 Hasil Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow 101

4.15 Hasil Uji Ketepatan Prediksi Klasifikasi 102

4.16 Hasil Uji Wald 103

4.17 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik 104

Page 13: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 54

Page 14: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Output Data Statistik Deskriptif 116

2 Output SPSS One Sample Kolmogorov-Smirnov 117

3 Output SPSS Mann-Whitney Test 118

4 Output SPSS Independent Sample T-Test 119

5 Output SPSS Regresi Logistik 120

6 Rasio CAMEL Bank Devisa dan Bank Non Devisa

Periode 2003-2007 125

Page 15: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ANALISIS RASIO CAMEL

DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK

PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Moh. Nurul Shobah

104081002468

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM.

NIP : 150317955 NIP : 150326913

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.

NIP : 131474891

Page 16: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Hari ini, Kamis tanggal 7 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Moh. Nurul Shobah, NIM :

104081002468, dengan judul skripsi : ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN

METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Agustus 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si.

NIP : 150317955 NIP : 150368746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.

NIP : 131474891

Page 17: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sistem perekonomian modern ini, perbankan memainkan peranan

yang sangat urgent. Bank hadir sebagai lembaga keuangan yang sangat vital

dalam lalu lintas perekonomian masyarakat modern, khususnya dalam

pengalokasian sumber-sumber keuangan yang tersedia dalam masyarakat.

Dalam sarana-sarana yang diciptakan dan kemudahan yang diberikan, bank

telah banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat. Bank telah berhasil

menjadi perantara dalam dunia keuangan yang diwujudkan dalam bentuk

memberikan kemudahan pertukaran, membantu pembentukan modal, dan

membantu kemungkinan berproduksi dalam skala massal (Arafat, 2004:8).

Bank sebagai lembaga keuangan menjalankan usahanya dengan

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke

masyarakat dalam bentuk kredit. Bank memiliki andil yang sangat penting

dalam perekonomian dan pembangunan negara ini. Bank merupakan lembaga

perantara (financial intermediary) antara pihak yang memiliki kelebihan dana

(surplus unit) dengan pihak lain yang memerlukan dana (deficit unit). Selain

hal tersebut, bank juga memberikan pelayanan dalam transaksi pembayaran

dalam negeri atau luar negeri serta berfungsi sebagai pihak yang dapat

mengaplikasikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.

Page 18: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Krisis keuangan melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997

memberikan dampak sangat buruk pada sektor perbankan. Beberapa indikator

kunci perbankan pada tahun 1998 berada pada kondisi yang sangat buruk.

Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi memaksa pemerintah

untuk melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi

beroperasi. Hal ini menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap

industri perbankan (Maharani dan Toto, 2007)

Perbankan memiliki peranan yang strategis dalam menunjang berjalannya

roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai

lembaga intermediasi dan lembaga yang memperlancar lau lintas pembayaran.

Namun krisis moneter yang melanda Indonesia sejak 1997 telah

menghancurkan sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan. Peristiwa

tersebut menyebabkan dilikuidasinya beberapa bank yang dinyatakan

insolvent. Semua itu telah berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap perbankan. Hal ini bisa dilihat ketika terjadinya

penarikan dana secara besar-besaran (rush) di beberapa bank.

Terpuruknya sektor perbankan pada masa krisis moneter telah

menghadirkan masalah tersendiri bagi pemerintah dan Bank Indonesia, yaitu

bank-bank di Indonesia menjadi sangat sulit bersaing dengan bank-bank luar

negeri. Oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus untuk memulihkan

kondisi perbankan Indonesia dari keterpurukan. Salah satu langkah yang telah

diambil oleh pemerintah dan Bank Indonesia adalah program penyehatan

Page 19: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

perbankan melalui rekapitulasi bank umum yang bertujuan untuk mengatasi

berbagai permasalahan akibat krisis tersebut.

Menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan akibat

krisis lalu dapat diperbaiki kembali melalui pemulihan tingkat kesehatan

perbankan. Pemulihan tingkat kesehatan suatu bank dapat dilakukan dengan

menganalisa laporan keuangannya oleh pihak manajemen bank yang

bersangkutan secara berkelanjutan dan selalu mematuhi ketentuan yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan demikian suatu bank tidak mudah

goyah jika dilain waktu mengalami kondisi serupa seperti yang dialami ketika

terjadi krisis moneter.

Kinerja keuangan suatu bank selalu menjadi sorotan bagi semua kalangan,

tidak hanya pengelola, pemerintah, maupun investor. Namun masyarakat

sebagai stake holder dan penyumbang dana pihak ketiga juga harus

mengetahui bagaimana kinerja perbankan. Hal ini tentu saja yang menjadi

daya tarik sekaligus kelebihan penelitian ini bagi semua kalangan yang

mempunyai kepentingan. Hasil penelitian ini akan menunjukkan perbandingan

tingkat kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa yang

menjadi sampel penelitian yang diharapkan merepresentasikan dari populasi

penelitian. Alasan itu pula yang menjadikan penelitian ini menjadi sangat

penting bagi para pencari informasi dan pengambil keputusan agar nantinya

dapat merumuskan dan mengambil kebijakan yang tepat sesuai dengan sasaran

yang telah ditentukan.

Page 20: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Dari tahun ketahun dunia perbankan selalu berusaha untuk meningkatkan

produktifitasnya, walaupun sempat diguncang krisis moneter tahun 1998,

namun kini perbankan sudah kembali bergeliat untuk berbenah diri,

memperbaiki image dan menata kembali manajemen internal perbankan,

semua itu dilakukan demi menyongsong kebangkitan bisnis perbankan

nasional. Hal ini dapat dilihat dari adanya kecenderungan dunia perbankan

yang sedang mengalami peningkatan aset dan produktifitas kinerja perbankan.

Pada pertengahan tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 1990-an bisnis

perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada

akhir tahun 2002 perbankan menguasai sekitar 90,46% pangsa pasar sektor

keuangan di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Info Bank, industri

perbankan menguasai 90,46% -pangsa pasar keuangan di Indonesia, diikuti

oleh industri asuransi 3,38%, dana pensiun 3,01%, industri pembiayaan

2,32%, sekuritas 0,65%, dan pegadaian 0,20%, (Supriyanto, 2003:56).

Pertumbuhan yang pesat itu ternyata tidak mendorong terciptanya industri

perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada

pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang buruk pada sektor perbankan.

Beberapa indikator kunci perbankan pada tahun 1998 berada pada kondisi

yang sangat buruk. Kinerja industri perbankan nasional pada kurun waktu

tersebut lebih buruk dibandingkan kondisi perbankan di beberapa negara Asia

yang juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea selatan, Malaysia,

Philipina, dan Thailand. Non Performing Loan (NPL) bank-bank komersial

mencapai 50%, tingkat keuntungan industri perbankan berada pada titik minus

Page 21: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

15%, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kondisi minus 15%,

(Hawkins, 1999). Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi

memaksa pemerintah melikuidasi bank-bank yang tidak sehat dan tidak layak

beroperasi. Hal ini tentu menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat

terhadap industri perbankan.

Analisa laporan keuangan dapat menjadi salah satu alat untuk

memprediksi kinerja keuangan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk

mengukur kinerja keuangan bank melalui rasio-rasio yang ada. Salah satu

untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah dengan menggunakan analisis

rasio CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity) (Almilia

dan Herdiningtyas, 2002:15).

Sebagai lembaga intermediasi antara surplus Unit dan deficit Unit,

diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi

intermediasi dapat berjalan lancar. Beberapa penelitian tentang perbandingan

kinerja bank pada industri perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari

laporan keuangan perbankan pernah dilakukan sebelumnya, antara lain adalah

penelitian mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan

yang dilakukan dengan pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara

bank pemerintah, bank swasta nasional, dan swasta asing serta bank publik.

Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian tersebut terdiri dari

Return on Asset, Net Profit Margin, dan Return on Equity. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa bank publik mempunyai tingkat efisiensi diatas rata-rata

seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank swasta

Page 22: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

nasional secara kesuluruhan berada di bawah rata-rata seluruh bank, (Ventje,

1993).

Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi

perbankan dengan menggunakan pendekatan Frontier Economic. Variabel

dependen dalam penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan

variable independennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit,

time deposit, loan, ratio profit per jumlah tenaga kerja dan ratio profit per

modal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia

secara umum menjadi makin efisien setelah adanya deregulasi 1988,

(Goeltom, 1997).

Penelitian lain mengenai perbandingan kinerja industri perbankan pada

bank devisa dan non devisa yang didasarkan pada Return on Equity, Return

on Asset, dan Loan to Deposit Ratio pernah dilakukan. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja bank devisa dengan bank non devisa sebelum krisisi ekonomi,

(Wijaya, 1998). Penelitian tentang perbandingan kinerja bank pada industri

perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari laporan keuangan perbankan

juga pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian mengenai

perbandingangan kinerja pada industri perbankan yang dilakukan dengan

pengujian secara empiris terhadap kinerja bank devisa dan bank non devisa

pada periode krisis ekonomi didasarkan pada Return on Equity, Return on

Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa

Page 23: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dengan bank non devisa pada periode krisisi ekonomi jika dilihat dari variable

Return on Equity dan Return on Asset. Perbedaan kinerja terlihat secara nyata

jika dilihat dari variable Loan to Deposit Ratio (Febryani dan Zulfadin, 2003).

Penelitian tentang kinerja industri perbankan juga dilakukan mengenai

perbandingan kinerja bank devisa dan bank non devisa periode 2002-2006,

penelitian tersebut juga didasarkan pada rasio Return on Equity, Return on

Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa

dengan bank non devisa pada periode 2002-2006 (Maharani dan Toto, 2007).

Almilia dan Herdiningtyas (2002) meneliti tentang analisis rasio CAMEL

terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan periode 2000-

2002. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL

memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang

mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.

Dalam penelitian ini juga memberikan bukti bahwa rasio CAR, APB, NPL,

PPAPAP, ROA, NPM dan BOPO secara statistic berbeda untuk kondisi bank

bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut

dan tidak mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga

memberikan bukti empiris bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang

secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan

kesulitan keuangan pada sector perbankan.

Untuk melihat performa suatu bank dibanding dengan bank lain dapat

dilakukan dengan membandingkan angka-angka absolut maupun dalam

Page 24: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

bentuk rasio keuangan yang dicapai bank tersebut. Namun perbandingan

dalam bentuk rasio menghasilkkan angka yang lebih objektif karena

pengukuran performa tersebut lebih dapat diperbandingkan dengan bank-bank

lain dengan periode sebelumnya (Usman, 2003 : 59-60). Oleh karena itu rasio

keuangan selalu dijadikan alat oleh para pengambil keputusan baik bagi pihak

internal maupun eksternal dalam menentukan kebijakan berikutnya.

Sebagai lembaga keuangan yang menjunjung tinggi asas trust, setiap bank

selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah sebagai variabel

untuk meningkatkan produktifitas kinerjanya, karena kinerja keuangan bank

akan dilihat dari semua aspek yang terkait. Namun pada penelitian ini hanya

akan mengukur perbandingan kinerja keuangan bank dengan menggunakan

rasio CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity) pada bank

devisa dan bank non devisa, serta untuk melihat apakah rasio CAMEL

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan bank devisa

dan bank non devisa yang menjadi sampel penelitian.

Perbandingan dalam bentuk rasio dapat mengetahui apakah kinerja

keuangan bank dikatakan baik atau tidak. Jika ditinjau dari segi rasio

keuangannya dapat dianalisis dengan menggunakan rasio CAMEL (Capital,

Assets, Management, Earnings, Liquidity). CAMEL digunakan dibeberapa

negara untuk menilai kinerja keuangan bank, CAMEL sudah menjadi standar

bagi bank sentral di dunia untuk menilai kinerja bank yang bersangkutan.

Dalam rasio CAMEL menilai beberapa aspek keuangan bank, yaitu aspek

permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas.

Page 25: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu tentang

kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa, peneliti tertarik untuk

meneliti perbedaan kinerja bank devisa dan bank non devisa yang didasarkan

pada rasio CAMEL, selain itu juga peneliti ingin membuktikan secara empiris

apakah rasio CAMEL mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

keuangan bank devisa dan bank non devisa.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

pada penelitian ini menggunakan periode setelah krisis ekonomi yaitu periode

2003-2007, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah rasio

CAMEL yang terdiri dari rasio Capital yang diwakili oleh rasio Capital

Adequacy Ratio (CAR), rasio Assets yang diwakili oleh rasio Bad Debt Ratio

(BDR) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produkti (PPAP), rasio

Management yang diwakili oleh rasio Net Profit Margin (NPM), rasio

earnings yang diwakili oleh rasio Return on asset (ROA) dan rasio Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan rasio Liquidity

yang diwakili oleh rasio Loan to Deposit ratio (LDR).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepuluh dari bank

Devisa dan sepuluh dari bank devisa. Jumlah tersebut dapat memberikan hasil

yang representatif untuk menggambarkan perbandingan kinerja keuangan

bank devisa dan bank non devisa.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul, ”Analisis Rasio Camel Dengan Metode Regresi

Logistik Pada Bank Devisa Dan Bank Non Devisa”

Page 26: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

penelitian ini bermaksud menguji kembali dengan menggunakan sampel

pembanding dan melakukan perbandingan antara bank devisa dengan bank

non devisa. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan bukti empiris

bahwa rasio CAMEL dapat memprediksi ataupun mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa periode

2003-2007. Adapun permasalahan-permasalahan pokok yang diangkat dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio-rasio CAMEL

antara bank devisa dan bank non devisa?

2. Variabel independen manakah (CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO

dan LDR) yang paling dominan dapat memprediksi kinerja keuangan

antara bank devisa dengan bank non devisa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

C.1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis perbedaan yang signifikan kinerja keuangan (rasio

CAMEL) antara bank devisa dan bank non devisa.

Page 27: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

b. Menganalis variabel CAMEL (CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA,

BOPO dan LDR) yang paling dominan memprediksi kinerja

keuangan bank devisa dan bank non devisa.

C.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat, antara lain :

a. Bagi Pengelola Bank

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola bank,

yaitu agar Pengelola dapat lebih berhati-hati dalam mengelola bank

dan diharapkan dapat memberi masukan kepada lembaga perbankan

dalam menilai kinerja keuangan bank. Selain itu, agar bank dapat

mengembalikan kepercayaan masyarakat sehingga mereka dapat

tetap menyimpan dananya di bank. Selain itu, penelitian ini berguna

sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pemberian kredit.

b. Bagi Investor

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi investor, yaitu agar investor

mengetahui bagaimana keadaan bank tempat mereka

menginvestasikan dananya dengan baik. Dengan informasi yang

mereka dapatkan, maka para investor dapat berinvestasi dan juga

dapat menanamkan modalnya dalam industri perbankan di pasar

modal tanpa suatu rasa khawatir dengan keadaan banknya.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat bermanfaat juga bagi masyarakat. Masyarakat

yang selalu ikut serta dalam kegiatan perekonomian dapat

Page 28: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

mengetahui bagaimana kinerja perbankan. Selain itu, penelitian ini

memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan, dengan informasi tersebut masyarakat dapat mengambil

keputusan yang lebih baik dalam melakukan transaksi dan kegiatan

lainnya yang terkait dengan bank.

d. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai wahana untuk merealisasikan ilmu yang telah

diperoleh selama mengikuti kuliah dan mencoba menerapkan pada

keadaan nyata. Selain itu, penelitian ini adalah sebagai persyaratan

untuk lulus Strata 1 (S1), guna mencapai gelar sarjana.

Page 29: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

A.1. Definisi Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam

Standar Akuntansi Indonesia No.7 (2002:2) adalah sebagai berikut :

”Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca,

Laporan Perubahan Posisi Keuangan, Catatan dari laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan”.

Menurut Munawir (1999:2), pengertian Laporan Keuangan adalah :

”hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara dat keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut”

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang meliputi

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,

dan catatan atas akun-akun keuangan yang integral dari laporan

keuangan yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

tersebut.

Page 30: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

A.2. Tujuan Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

No.12 (2002:4), tujuan Laporan Keuangan sebagai berikut :

”Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi”.

Menurut Kieso dan Weygandt (2001:5) Laporan Keuangan bertujuan :

”The objectives of financial reporting are to provide (1) information that

is useful in investment and credit dicisions, (20 information that is useful

in accessing cash flow prospects, and (3) information about enterprise

resources, claims to those resources, and changes in them”.

Berdasarkan APB Statement No.4 Bab 4 yang dikutip oleh

Harahap dalam Buku Teori Akuntansi (1993:98), mengelompokkan

tujuan laporan keuangan menjadi tiga yaitu :

1) Tujuan Khusus

Tujuan Laporan Keuangan adalah menyajikan secara wajar dan

sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi

keuangan, hasil operasi dan perubahan lain dalam posisi keuangan.

2) Tujuan Umum

Tujuan Umum Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

a) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber

daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan

untuk :

� Mengevaluasikan kekuatan dan kelemahan.

Page 31: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

� Menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.

� Menilai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan

hutang-hutangnya.

� Menunjukkan kemampuan sumber kekayaan yang ada untuk

pertumbuhan perusahaan.

b) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber

kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari

laba dengan maksud :

� Memberi gambaran tentang deviden yang diharapkan

pemegang saham.

� Menunjukkan kemampuan perusahaan-perusahaan untuk

membayar kewajiban kepada kreditor dan pemasok,

menyelesaikan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak

dan menghasilkan dana untuk ekspansi.

� Menyediakan informasi bagi manajemen untuk digunakan

dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.

� Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan

laba dalam jangka panjang.

c) Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d) Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan

sumber harta kewajiban.

Page 32: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

e) Menggunakan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan

pemakai.

3) Tujuan Kualitatif

Tujuan Kualitatif Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :

a) Relevan

Memilih informasi yang mungkin membantu pemakai dalam

pembuatan kepuasan ekonomi.

b) Dapat Dipahami

Selain informasi harus jelas, informasi yang dipilih juga harus dapat

dipahami pemakai.

c) Dapat Diuji Kebenarannya

Hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran yang independen,

menggunakan metode pengukuran yang sama.

d) Netral

Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum dan bukan

kebutuhan khusus pemakai tertentu.

e) Tepat Waktu

Mengkomunikasikan informasi harus seawal mungkin untuk

menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi.

f) Dapat Dibandingkan

Perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan

akuntansi yang berbeda.

g) Kelengkapan

Page 33: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif

lain harus dilaporkan.

2. Jenis Laporan Keuangan

Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2002:1.3) jenis

laporan keuangan adalah terdiri dari komponen sebagai berikut :

1) Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan,

yang menunjukkanm aktiva, kewajiban dan equitas suatu perusahaan

pada tanggal tertentu.

2) Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan

untuk periode yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang

timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya.

3) Laporan Perubahan Equitas

Laporan yang menunjukkan perubahan equitas perusahaan yang

menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau

kekayaan selama periode pelaporan.

4) Laporan Arus Kas

Laporan ini menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam

aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan aktivitas perusahaan

tersebut diklasifikasikan menurut aktiva operasi, investasi dan

pendanaan.

5) Catatan atas Laporan Keuangan

Page 34: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perubahan,

ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan

informasi penting lainnya.

3. Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), Pemakai Laporan

Keuangan meliputi Investor Sekarang dan Investor Potensial, Karyawan,

Pemberi Pinjaman, Pemasok, Kreditor lainnya, Pelanggan, Pemerintah

serta Lembaga-lembaganya dan Masyarakat. Mereka menggunakan

laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang

berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1) Investor

Mereka yang membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.

Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan

mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar

deviden.

2) Karyawan

karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

untuk menilai kemampuan perusahan dalam memberikan balas jasa,

manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3) Pemberi Pinjaman

Page 35: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Pemberi Pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman seta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan Kreditor Lainnya

Pemasok dan kreditor lainnya tertarik informasi yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan

terbayar pada saat jatuh tempo.

5) Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

6) Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,

menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyususn

statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7) Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagi cara.

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada

perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan

Page 36: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan

serta rangkaian aktivitasnya.

B. Bank

1. Definisi Bank

Setiap orang mengkaitkan bank dengan uang, hal ini disebabkan

karena bank menyediakan berbagai jasa keuangan. Di negara-negara maju,

bank merupakan sarana utama dalam dunia usaha untuk melakukan

transaksi.

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

menerima simpanan Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian bank

dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat

yang membutuhkan. Disamping itu, bank dikenal sebagai tempat untuk

menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk

pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,

uang kuliah, dan transaksi lainnya.

Bank adalah ”Department Store of Finance”, yang merupakan

organisasi jasa atau pelayanan berbagai macam jasa keuangan. Slogan

promosi bank yang dianjurkan oleh sinkey adalah ”One Stop Banking:

atau Full-Service Banking”.

Pengertian bank menurut undang-undang RI No. 10 tahun 1998

tentang perbankan adalah sebagai berikut :

Page 37: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

”Bank adalah ”Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak”.

Sesuai dengan difinisi dan pengertian bank sebagaimana diatur dalam

undang-undang tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam

bidang keuangan.

Berdasarkan definisi, pengertian, dan cakupan kegiatan operasional

bank sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku, dapat bervariasi

antara satu negara dengan negara yang lain. Meskipun demikian, terdapat

kesamaan sifat-sifat dasar dari suatu bank. Sifat-sifat tersebut adalah :

1) Memiliki kewajiban yang harus dibayar setiap saat apabila ditagih

(yaitu dana-dana yang disimpan oleh masyarakat).

2) Memiliki harta yang tidak likuid, yang penilainnya tidak mudah serta

berjangka waktu lebih lama dibandingkan dengan kewajiban yang

dimiliki (Diamond dan Dybvig, 1983)

2. Fungsi Bank Dalam Perekonomian

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan secara garis besar memiliki

beberapa fungsi yang dapat mendorong kelancaran perekonomian, yaitu :

1) Bank sebagai Lembaga Intermediasi, dimana bank sebagai perantara

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana.

2) Bank sebagai lembaga yang memberikan jasa atau pelayanan dalam

lalu lintas pembayaran. Dengan adanya bank, maka berbagai cara

Page 38: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

pembayaran yang diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi

masyarkat dapat berjalan dengan lebih lancar.

3) Bank sebagai lembaga yang berfungsi sebagai media dalam

mentransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.

Kebijakan moneter disini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan

mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Peran Bank

Bank merupakan institusi keuangan yang paling penting dalam

perekoniomian. Ketika konsumen dan produsen harus melakukan

pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, mereka menggunakan bank

untuk menyediakan fasilitas cek atau kartu kredit.

Secara umum, bank meiliki beberapa peran, antara lain :

1) Perantara (The Intermediation Role)

Memindahkan tabungan yang diterima masyarakat pada sektor bisnis

(pinjaman) untuk pembiayaan pembangunan gedung, perlengkapan,

dan barang-barang modal lainnya.

2) Pembayar (The Payment Role)

Melakukan pembayaran barang dan jasa yang dilakukan konsumen

dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet, dan

lain-lain.

3) Penjamin (The Guarantor Role)

Menjamin pemimpin nasabah yang melakukan transaksi impor barang

dan jasa, seperti letter of credit.

Page 39: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

4) Wakil (The Agency Role)

Membantu nasabah dalam mengelola dan melindungi kekayaan

maupun securitas yang dimilikinya.

5) Kebijakan (The Policy Role)

Melayani dan mengatur kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi dan berbagai tujuan sosial lainnya.

4. Kegiatan Pokok Bank

Baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat melakukan banyak

sekali kegiatan atau aktivitas sehari-harinya. Namun hanya ada beberapa

kegiatan saja yang tergolong dalam kegiatan pokok bank. Berikut ini

adalah tiga kegiatan pokok bank :

1) Penghimpun Dana (Giro, Tabungan, Deposito), dengan sasaran

meminimumkan biaya perolehan dana.

2) Alokasi Dana (Kredit dan Investasi), dengan sasaran memaksimumkan

pendapatan bank.

3) Pelayanan Jasa Keuangan (Transfer, letter of credit, Cek Perjalanan,

Money Changer, Bank Garansi, dan lain-lain) dan jasa non keuangan

(pelatihan pegawai, kotak pengaman, dan lain-lain), dengan sasaran

memaksimumkan kepuasan nasabah.

5. Jenis-jenis Bank

Jenis bank di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UU No. 7

tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.

Page 40: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

10 tahun 1998 hanya meliputi Bank Umum, dan BPR saja. Namun secara

teoritis, klasifikasi bank adalah sebagai berikut :

1) Menurut Fungsi :

a) Bank Sentral, merupakan bank milik pemerintah yang memegang

otoritas moneter, dengan tujuan menjaga kestabilan nilai mata uang

dalam negeri.

b) Bank Umum, yaitu bank yang menerima simpanan dana

masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito serta

memberikan kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.

c) Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang hanya menerima

simpanan dalam bentuk Deposito Berjangka dan Tabungan,

lingkup opersainya biasanya terbatas di Pedesaan.

2) Menurut kepemilikan

a) Bank Pemerintah Pusat, yaitu bank yang seluruh sahamnya

dimiliki pemerintah pusat.

b) Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang seluruh sahamnya

dimiliki pemerintah daerah.

c) Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki

pihak swasta nasional.

d) Bank Asing, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak

asing yang membuka kantor cabang di Indonesia, sedangkan

kantor pusatnya di luar negeri.

Page 41: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

e) Bank Campuran, yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki

pihak asing dan sebagian dimilki pihak swasta nasional.

3) Menurut Transaksi Valas :

a) Bank Devisa, yaitu bank yang menggunakan lebih dari satu mata

uang dalam transaksi perbankan.

b) Bank Non Devisa, yaitu bank yang hanya menggunakan satu mata

uang (Rupiah) dalam transaksi perbankan.

Menurut Kasmir (1997:37) perbedaan bank devisa dan bank non

devisa adalah sebagai berikut :

”Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi luar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, travellers cheque, dan

transaksi lainnya. Sedangkan bank non Devisa adalah bank yang

belum mempunyai ijin untuk melaksankan transaksi sebagai bank

devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya

bank devisa”.

Menurut Dahlan Siamat (2004:29) Perbedaan bank devisa dengan

bank non devisa adalah sebagai berikut :

”Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam

kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing,

setel;ah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, antara lain

menerima simpanan dan memberikan kredit dalam valuta asing

termasuk jasa-jasa keuangan yang terkait dengan valuta asing,

misalnya letter of credit, travellers check. Sedangkan bank non devisa

adalah bank yang tidak dapat melakukan kegiatan usaha yang

berkaitan dengan valuta asing”

4) Menurut Stuktur Organisasi :

Page 42: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

a) Bank Unit (Unit Bank), adalah bank yang menggabungkan satu

kantor saja untuk melayani semua jenis keuangan.

b) Bang Cabang (Branch bank), yaitu bank yang melayani beberapa

lokasi sehingga ada satu kantor pusat dan beberapa kantor cabang.

c) Holding Company bank, yaitu sebuah bank yang memiliki satu

atau lebih bank.

d) Multi Holding Company Bank, yaitu bank yang meiliki perusahaan

yang bergerak diperbankan dan non-bank.

5) Menurut Tipe Bisnis :

a) Bank Bisnis (wholesale bank), adalah bank yang meiliki sektor

usaha menengah keatas sebagai fokus sasaran pasarnya.

b) Bank Konsumen (Retail Bank), adalah bank yang memiliki

konsumen dan usaha kecil sebagai fokus pasarnya.

c) Wholesale dan retail bank, adalah bank yang melayani semua

pelaku ekonomi.

6) Menurut Geografi :

a) Bank Lokal (Community or Local Bank), adalah bank yang

beroperasi secara terbatas di daerah tertentu.

b) Bank regional (Regional Bank), adalah bank yang beroperasi di

pasar regional.

c) Bank Multinasional (Multinational bank), adalah bank yang

lingkupnya sampai tingkat nasional maupun internasional.

7) Menurut Perhitungan Biaya dan Pendapatan :

Page 43: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

a) Bank Komersial, adalah bank yang menggunakan sistem bunga

sebagai sumber pendapatan dan biaya bunga.

b) Bank Bagi Hasil (Syariah), adalah bank yang menggunakan sistem

bagi hasil antar penabung, peminjam, dan bank dalam

penghitungan biaya dan pendapatan.

6. Pelayanan Jasa Bank

Salah satu fungsi bank yaitu memberikan pelayanan, baik jasa

keuangan maupun non keuangan kepada masyarakat. Berikut ini adalah

macam-macam bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh bank, yaitu :

1) Jasa Dalam Negeri

a) Kiriman Uang, adalah jasa yang diberikan bank dalam pengiriman

uang antar bank atas permintaan pihak ketiga pada penerimaan di

tempat lain.

b) Delegasi Kredit, adalah perintah tertulis kepada bank untuk

membayarkan uang secara berkala pada seseorang atau suatu badan

tertentu.

c) Inkaso, adalah permintaan nasabah untuk menagih pembayaran

suatu surat atau dokumen berharga pada pihak ketiga di tempat lain

dimana bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada

bank yang lain.

d) Bank Guarantee, adalah pernyataan tertulis dari bank yang

menyatkana kesanggupan pihak bank membayar pada pihak ketiga

Page 44: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

demi kepentingan nasabah jika nasabah tidak memenuhi

kewajibannya.

e) Surat Keterangan Bank, adalah keterangan tertulis bank untuk

pihak lain mengenai nasabah dalam hubungannya dengan bank.

f) Save Deposit Box (SDB), adalah jasa penyimpanan barang-barang

dan surat-surat berharga dari nasabah.

g) Letter of credit Dalam Negeri, adalah jaminan bersyarat dari bank

pembuat L/C untuk membayar wesel-wesel yang ditarik

beneficiary sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan di

dalam L/C.

h) Automated Teller Machine (ATM), adalah sistem pelayanan

nasabah secara elektronik dengan menggunakan komputer yang

otomatis.

i) Kartu Bank, adalah kartu plastik yang digunakan nasabah untuk

memudahkan transaksi keuangan dengan bank atau pihak lain.

2) Jasa Luar Negeri

a) Transfer Luar Negeri, adalah kiriman uang dari atau keluar negeri

dengan telex, mail atau draft.

b) Draft, adalah surat perintah bayar tidak bersyarat yang diterbitkan

bank kepada korespondennya untuk dibayarkan kepada seseorang

atau perusahaan.

c) Collection, adalah tagihan membayar atau mengakses dari

seseorang atau perusahaan di luar negeri kepada seseorang atau

Page 45: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

perusahaan di dalam negeri atas suatu surat atau dokumen berharga

melalui bank.

d) Traveler Checks (TC), adalah cek untuk bepergian ke luar negeri

yang penukarannya pada bank yang ditunjuk.

3) Jasa-jasa lainnya,

a) Pasar Uang (Money Market), adalah transaksi pinjam meminjam

uang dalam jangka pendek dengan harga tertentu.

b) Pertukaran Uang Asing (Foreign Exchange), adalah pertukaran

atau jual beli mata uang asing.

c) Pasar Modal (Capital Market), adalah jual beli saham, obligasi,

atau derivatif lainnya melalui broker/dealer.

d) Layanan Custodian (Custodian Service), adalah pelayanan terpadu

atas kegiatan efek.

e) Layanan broker (Brokerage Service), adalah pelayanan bank untuk

menjual dan membeli saham, obligasi dan lain-lain.

7. Sumber Dana dan Modal Bank

Baik bank pemerintah, maupun bank swasta memiliki modal masing-

masing dalam menjalankan usahanya. Bank Indonesia yang merupakan

bank sentral di Indonesia memiliki wewenang dalam mengawasi aktivitas

perbankan di Indonesia, agar semua bank menjalankan aktivitasnya sesuai

dengan standar ketentuan yang telah ditentukan oleh pemerintah, dalam

hal ini Bank Indonesia.

Page 46: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menurut Sinungan (1993:84), dana-dana bank yang dipakai sebagai alat

operasional dapat diperoleh dari berbagi sumber, yaitu :

1) Dana Pihak Kesatu (Sumber Dana Sendiri)

Dana Pihak Kesatu diperoleh dari modal sendiri yang berasal dari

pemegang saham. Dalam neraca bank, dana modal sendiri atas :

a) Modal Disetor adalah uang yang disetor secara efektif oleh

pemegang saham pada saat bank berdiri.

b) Agio Saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan

pemegang saham baru dibandingkan nominal saham.

c) Cadangan-cadangan adalah sebagian laba yang disisihkan dalam

bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakn

untuk menutup kemungkinan timbulnya resiko dikemudian hari.

d) Laba Ditahan adalah laba milik para pemegang saham yang

diputuskan dalam RUPS untuk tidak dibagikan (deviden), namun

dimasukkan Kembali sebagi modal kerja bank.

2) Dana Pihak Kedua (Sumber Dana Pihak Luar)

Merupakan sumber dana yang berasal dari pihak luar selain

masyarakat, yang dapat berupa call money, pinjaman biasa antar bank,

pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank, pinjaman dari bank

sentral (BI).

a) Call money, adalah pinjaman dari bank lain, yang akan dilakukan

oloeh bank ketika kebutuhannya mendesak. Jangka waktunya dapat

Page 47: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

satu hari (Overnight Call Money), beberpa hari, satu minggu, atau

satu bulan.

b) Pinjaman Biasa Antar Bank adalah dari bank lain, yang waktunya

relatif lama. Biasanya terjadi jika ada bantuan pinjaman kerjasama

yang disepakati kedua belah pihak.

c) Pinjamnn Bank Indonesia adalah pinjaman yang diberikan Bank

Indonesia untuk membiayai usaha masyarakat yang berprioritas

tinggi seperti Kredit Program Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Pinjaman dari Bank Indonesia tersebut lebih dikenal dengan nama

kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). KLBI ini merupakan

instrumen moneter dengan tingkat bunga relatif sangat rendah (soft

loan) untuk motivasi gerakan ekonomi masyarakat.

3) Dana Pihak Ketiga (Sumber Dana dari Masyarakat)

Dana yang diperoleh bank dari simpanan masyarakat, yang berupa

Giro (demand deposit), Tabungan (Saving), deposito (Time Deposit),

dan Simpanan Sementara.

a) Giro adalah simpanan masyarakat (Pihak Ketiga) yang

penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan

menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran

lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan. Rekening giro ini

dapat atas nama perorangan, atas nama badan usaha atau lembaga,

atau rekening bersama.

Page 48: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

b) Tabungan adalah simpanan masyarakat pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu.

c) Deposito adalah simpanan berjangka dari masyarakat yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jengka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian.

d) Deposito Berjangka adalah deposito yang dibuka atas nama dan

tidak dapat dipindah tangankan.

e) Sertifikat Deposito adalah deposito yang diterbitkan atas unjuk dan

dapat dipindah tangankan atau diperjual belikan serta dapa

dijadikan jaminan bagi permohonan kredit.

f) Deposit on call adalah deposito berjangka yang pengambilannya

dapat dilakukan sewaktu-waktu, asalkan memberi tahukan bank

dua hari sebelumnya.

g) Simpanan Sementara adalah simpanan masyarakat pada bank yang

bersifat sementara. Bentuk dapat berupa uang titipan, uang transfer,

setoran jaminan L/C (Letter of Credit), garansi bank dalam proses

tender suatu proyek.

Modal merupakan sumber dana pihak kesatu yang harus disediakan

bank dalam jumlah yang cukup, karena selain berfungsi sebagai indikator

kepercayaan masyarakat terhadaop bank, juga berfungsi sebagai salah satu

pengukur tingkat kesehatan bank. Bank for International Settlements (BIS)

mewajibkan setiap bank umum untuk menyediakan modal minimum

Page 49: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

sebesar 8% dari total aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR),

ketentuan tersebut telah diikuti oleh Bank Indionesia.

8. Resiko Bank

Resiko bank yaitu ketidakpastian (uncertainty) yang dihadapi bankir

dalam berbagai peristiwa yang mendatangkan resiko. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa pihak-pihak yang terlibat didalamnya harus siap

dalam menghadapi resiko apapun yang mungkin akan terjadi dalam

industrinya. Untuk mencapai kemungkinan memperoleh laba tertinggi

(high profitability), maka bankir harus berkonsentrasi dalam mengelola

enam tipe resiko (Dahlan Siamat, 2004:91-92) sebagai berikut :

1) Resiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Resiko yang timbul akibat penarikan dana setiap saat oleh deposan

(pihak yang menyimpan dana). Bank harus menyediakan dana kas

yang cukup untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mismatch

antara sumber dan penanam dana. Bank harus mempehitungkan

likuiditas tidak berarti mengorbankan rentabilitas.

2) Resiko Kredit (Credit Risk)

Resiko yang timbul akibat tidak terpenuhinya kewajiban nasabah

kredit untuk membayar angsuran pinjaman maupun bunga kredit.

Beberapa aset bank, khususnya kredit nilainya akan turun dan bahkan

hilang semua apabila nasabah tidak mampu mengembalikan

pinjamannya. Dua bentuk kerugian akibat kredit macet adalah

hilangnya aset serta tunnya laba. Dalam pemberian kredit, bank harus

Page 50: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

melakukan analisis atau studi kelayakan yang mendalam memantau

debitor dan meninjau agunan secara berkala.

3) Resiko Pasar (Market Risk)

Resiko yang timbul akibat perubahan tingkat suku bunga pasar, tingkat

kurs valuta asing, tingkat inflasi, dan lain sebagainya. Likuidasi atau

kematian suatu bank yang besar dapat menyebabkan matinya bank

yang lain. Setiaap saat bank harus mengevaluasi poerkembangan

tingkat suku bunga pasar unuk menetapkan tingkat suku bunga

simpanan dan kredit. Bank harus melakukan evaluasi secara berkala

terhadap kualitas portofolio aktiva produktifnya dengan kurs yang

terakhir, termasuk transaksi derivatifnya.

4) Resiko Tingkat Bunga (Interset Rate Risk)

Resiko yang timbul akibat hasil negatif (spread negative) antara biaya

bunga dan tingkat bunga kredit. Tingkat bunga luar negeri dan laju

inflasi sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat bunga dalam negeri.

5) Resiko Pendapatan (Earning Risk)

resiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran kredit bank.

Pendapatan bank diperoleh dai pendapatan bunga pinjaman dan

pendapatan selain bunga. Adanya kredit macet, perubahan suku bunga,

perubahan kurs valuta asing, turunnya nilai jaminan (agunan) akan

menyebabkan perubahan dalam pendapatan suatu bank.

6) Resiko Keamanan (Solvency Risk)

Resiko yang timbul akibat ketidakstabilan politik dan keamanan.

Page 51: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

9. Masalah Yang Dihadapi Perbankan

1) Masalah Internal Perbankan

a) Struktur Modal Masih Lemah

Masalah krusial yang dialami bank adalah lemahnya modal.

Kecilnya modal, mempengaruhi CAR dan menghambat

pengembangan jaringan kantor cabang. Jaringan kantor yang luas

akan meningkatkan daya saing (pangsa pasar meningkat) sehingga

nasabah dapat dilayani dengan cepat dan sumber-sumber dana

dapat tergali secara efektif.

b) Kualitas Aset Yang Masih Rendah

Kualitas aset meliputi peralatan dan sumber daya manusia. Kualitas

SDM yang rendah mempengaruhi implementasi teknologi dalam

operasionalisasi perbankan. Hal tersebut selanjutnya akan

menyebabkan rendahnya efisiensi dan efektifitas kerja perbankan.

c) Manajmen Sumber Dana Tidak Profesional

Resiko likuiditas merupakan resiko yang harus dikelola bank

secara hati-hati. Sumber dana bank perlu bervariasi (tidak

bertumpu pada resiko) yang berbiaya tinggi. Bank mengalami

masalah likuiditas karena terlanjur menempatkan sebagian besar

dananya pada investasi yang berjangka menengah dan panjang.

d) Keputusan Pemberian Kredit Masih KKN

Masih menjamurnya budaya KKN sehingga keputusan pemberian

kredit tidak melalui proeses studi kelayakan yang baik. Suatu

Page 52: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

proposal kredit harus dianalisis secara profesional, bukan melihat

siapa orang yang mengajukan kredit, tetapi kelayakannya.

Inefisiensi terjadi ketika bank melayani kepentingan kelompok

perusahaannya. Penyaluran kredit tidak lagi berdasarkan motif

timbal balik yang optimal. Tetapi berdasrakan kepentingan

pengadaan dana atau modal kelompok perusahaan.

2) Masalah Eksternal Perbankan

a) Rentetan Krisis yang Belum Sembuh

Krisis moneter yang dimulai juli 1997 (depresiasi rupiah dan

neraca perdagangan negatif) telah mempengaruhi krisis perbankan

(likuidasi 16 bank, BPN, Bank Beku Opersai, utang luar negeri

membengkak). krisis perbankan mengakibatkan krisis ekonomi

(lumpuhnya sektor riil, inflasi tinggi, dan pengangguran), krisis

sosial (kerusuhan dan kriminalitas), krisis kepercayaan

(demonstrasi dan hujat menghujat), krisis politik (partai-partai baru

dan pro kontra kebijakan pemerintah).

b) Kebijakan Berpihak Pada Golongan Kuat dan Tidak Konsisten

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hanya diberikan pada

bank-bank umum yang dianggap bermasalah, sementara BPR tidak

memperoleh perhatian secara penuh. Tingkat suku benga SBI yang

cenderung tinggi, dampakanya hanya akan membuat tidur semua

bankir, investasi turun, dan masyarakat menanggung kerugian

akibat pencetakan uang untuk membayar bunga SBI.

Page 53: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

C. Rasio CAMEL

Salah satu untuk melihat kinerja keuangan bank dapat dilihat dari rasio

CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity), adapun rasio

CAMEL terdiri dari :

1. Faktor Permodalan (Capital)

Modal merupakan sumber dana pihak kesatu yang harus disediakan

bank dalam jumlah yang cukup, karena selain berfungsi sebagai indikator

kepercayaan masyarakat terhadap bank, juga berfungsi sebagai salah satu

pengukur tingkat kesehatan suatu bank. Penggunaan modal bank

dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna menunjang kegiatan

opersional bank. Bank Indonesia sebagai otoritas pengawas bank

menetapkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum

yang harus selalu dipertahankan setiap bank. Pengertian modal untuk

memenuhi kewajiban modal minimal meliputi modal inti dan modal

pelengkap.

a) Modal Inti

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor oleh

para pemilik atau para pemegang saham. Modal sumbangan dan

cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dengan

perincian sebagai berikut :

� Modal Disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemiliknya sedangkan di Indonesia bagi bank yang berbentuk

Page 54: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

hukum koperasi, modal disetor atas Pinjaman Pokok, Simpanan

Wajib dan Penyertaannya.

� Agio Saham adalah selisih lebih atas setoran modal saham yang

diterima oleh bank sebagai akibat dari harga saham yang melebihi

nilai nominalnya.

� Cadangan Umum adalah cadangan dari penyisihan laba ditahan

atau laba bersih setelah dikurangi pajak setelah mendapat

persetujuan dari rapat umum pemegang saham.

� Cadangan Tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu.

� Laba Ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak.

� Laba Tahun Lalu adalah laba bersih tahun lalu setelah dikurangi

pajak dan belum ditentukan penggunannya oleh rapat umum

pemegang saham. Jumlah yang diperhitungkan sebagai modal inti

hanya 50%.

� Laba Tahun Berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku

berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah yang

diperhitungkan sebagai modal inti hanya 50%.

� Bagian kekayaan bersih anak laporan perusahaan yang laporan

keuangannya dikonsolidasikan adalah modal inti anak perusahaan

setelah dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak

perusahaan tersebut.

b) Modal Pelengkap

Page 55: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Modal pelengkap atas cadangan yang tidak dibentuk dari laba setelah

pajak dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal.

� Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap adalah cadangan-cadangan yang

tidak dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap, di

Indonesia yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal

Pajak.

� Cadangan Penghapusan Aktiva yang Diklasifikasikan adalah

cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun

berjalan.

� Modal Kuasi adalah modal yang didukung instrumen atau warkat

yang memiliki sifat seperti modal.

� Pinjaman Sub Ordinasi adalah pinjaman yang harus memenuhi

berbagai syarat.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia pada Akhir Desember

2001, bank yang dinyatakan sehat harus memiliki CAR (Capital

Adequacy Ratio) minimum 8%.

Rasio untuk faktor permodalan adalah Capital Adequacy Ratio

(CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghilangkan resiko.

Tinggi rendahnya CAR suatu bank akan dipengaruhi oleh dua

faktor utama yaitu besarnya modal yang dimiliki oleh bank dan jumlah

aktiva tertimbang. ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Resiko) adalah

Page 56: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

sejumlah aktiva bank baik produktif maupun tidak produktif yang

besarnya dapat diketahui melalui perhitungan perkalian nilai nominal

masing-masing jenis dengan bobot resiko dari masing-masing aktiva.

Rasio Kebutuhan Modal (CAR) dengan ATMR yang dirumuskan

sebagai

berikut.

2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (Asset)

Yang dimaksud dengan Aktiva Produktif menurut Surat Keputusan

Direksi Bank Indonesia No.31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998

adalah :

”Penanam dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam

bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan,

termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening

administratif”.

Penilaian terhadap kulitas aktiva produktif suatu bank didasarkan pada

dua jenis rasio yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan kedalam

total aktiva produktif dan rasio pembentukan penyisihan penghapusan

aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan

pengahapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk.

a) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Total Aktiva

Produktif (BDR)

Modal Sendiri (Modal Inti = modal pelengkap)

CAR = x 100%

ATMR (Aktiva Neraca = Aktiva Administrasi)

Page 57: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang

penilaian kualitas aktiva Bank Umum, maka aktiva produktif meliputi :

� Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yangdapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-

meminjam antar bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak

meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan pemberian bunga.

� Surat Berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, obligasi

sekuritas kredit atau setiap derivatif atau kepentingan lain, atau

surat kewajiban dari penerbut yang lazim diperdagangkan dalam

pasar uang dan pasar modal.

� Penempatan adalah penanaman dana bank pada bank lainnya yang

berupa Giro, Call Money, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito

Kredit yang diberikan pada penempatan lainnya.

� Tagihan Akseptasi adalah tagihan yang timbul sebagi akibat

akseptasi yang dilakukan terhadap wesel berjangka.

� Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah

pembelian surat berharga dari pihak lain yang dilengkapi dengan

perjanjian untuk menjual kembali kepada pihak lain yang

dilengkapi dengan perjanjian untuk menjual kembali kepada pihak

lain tersebut peda akhir periode dengan harga atau imbalan yang

telah disepakati sebelumnya (Reserve Repurchase Agreement).

Page 58: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

� Tagihan Derivatif adalah tagihan karena potensi keuntungan dari

suatu perjanjian/kontrak transaksi derivatif (selisih positif antar

nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal

laporan), termasuk potensi keuntungan karena mark to market dari

transaksi spot yang masih berjalan.

� Penyertaan Modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk

saham pada bank atau perusahaan yang bergerak dibidang

keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku atau jenis transaksi tertentu yang berakibat

bank memiliki atau akan memiliki saham pada bank dan atau

perusahaan yang bergerak di bidang keuangan lainnya.

� Penyertaan Modal Sementara adalah penyertaan modal oleh bank

pada perusahaan peminjam untuk mengatasi kegagalan kredit

(Debt to Equity Swap), termasuk penanaman dalam bentuk surat

utang konversi (Convertible Bond) dengan opsi saham (Equity

Options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank memiliki

saham pada perusahaan peminjam.

� Transaksi Rekening Administratif adalah kewajiban komitmen dan

kontijensi yang antara lain meliputi penerbitan jaminan, letter of

credit (L/C), Stand Letter of Credit (SLBC), dan atau kewajiban

komitmen dan kontijensi lain, kecuali fasilitas kredit yang belum

ditarik.

Page 59: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Besarnya nilai kualitas aktiva produktif yang diklasifikasikan suatu

bank dapat dihitung dengan menggunakan rumus Bad Debt Ratio

(BDR) suatu bank dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

b) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia no.

31/48/KEP/DIR tanggal 12 Novenber 1998, setiap Bank Umum wajib

membentuk cadangan khusus yang ditujukan guna menampung

kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan kualitas aktiva

produktif. Cadangan ini dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba

dan merupakan persetujuan pemegang saham bank yang dilakukan

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Besarnya nilai rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif suatu

bank dapat dihitung dengan menggunakan rumus Cadangan yang

Diklasifikasikan sebagai berikut :

3. Faktor Management (Manajemen)

Penialaian manajemen adalah untuk memastikan kualitas dan tingkat

kedalaman penerapan prinsip manajemen bank yang sehat. Menurut

PPAP yang telah dibentuk

PPAP = x 100%

PPAP yang wajib dibentuk

Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan

BDR = x 100 % Total Aktiva Produktif

Page 60: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

peraturan Bank Indonesia penialian manajemen menggunakan 100 buah

pertanyaan yang berkaitan dengan manajemen umum dan manajemen

resiko. Penilaian manajemen umum untuk bank umum bukan devisa

didasarkan pada 85 pertanyaan dan 100 pertanyaan untuk kegiatan usaha

bank umum devisa. Ke-100 pertanyaan tersebut tyerbagi menjadi :

a) Komponen Manajemen Umum (40 Pertanyaan)

b) Komponen Manajemen Resiko (60 Pertanyaan)

Menurut Payamata dan Machfoed (1999) penilaian manajemen juga

dapat diukur, berdasarkan kemampuannya memperoleh margin, yaitu

dengan rumus sebagai berikut :

Menurut Rivai dkk. (2007:p.1358) :

“Net Profit Margin adalah rasio yang dapat memberikan jawaban akhir

tentang seberapa efektif manajemen mengelola perusahaan”.

4. Faktor Earning (Rentabilitas)

Dalam penilaian kesehatan bank, rentabilitas diartikan sebagai

kemampuan bank dalam menghasilkan laba ditinjau dari besarnya volume

usaha bank dan besarnya biaya opersional yang dikeluarkan bank dalam

menghasilkan pendapatan opersionalnya. Selain itu rasio rentabilitas bank

bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Laba Bersih

NPM = x 100% Pendapatan Operasional

Page 61: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:31,28) Rentabilitas

adalah : kemampuan bank untuk memperoleh laba.

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, Penilaian rentabilitas untuk

mengukur tingkat kesehatan bank didasarkan pada dua rasio yaitu :

a) Rasio Laba Sebelum Pajak terhadap Rata-rata Volume Usaha (ROA)

Besarnya nilai Return on Total Asset atau rasio laba sebelum pajak 12

bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang

sama, adapun rumusnya sebagi berikut :

Besarnya nilai (angka) untuk ”laba sebelum pajak” dapat dibaca pada

perhitungan laba rugi yang disusun oleh bank yang bersangkutan,

sedangkan rata-rata total aktiva dapat dilihat pada neraca.

b) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Besarnya nilai BOPO dapat dihitung sebagai berikut :

Besarnya angka untuk biaya operasional maupun untuk pendapatan

Beban operasional dapat dilihat pada perhitungan laba rugi laporan

keuangan bank yang bersangkutan dalam laporan laba rugi, beban dan

Laba sebelum pajak ROA = x 100%

Total Aktiva

Biaya Operasional BOPO = x 100%

Pendapatan Operasional

Page 62: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

pendapatan tidak terlihat karena sudah termasuk dalam beban dan

pendapatan operasional.

5) Penilaian Liquidity (Likuiditas)

Pengertian likuiditas menurut SAK yang tertuang dalam PSAK No.31

(2002:31.2) adalah :

”kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya kepada semua pihak

sewaktu-waktu dapat menarik atau mencairkan simpanan dan komitmen

lainnya”.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 penilaian terhadap aspek

likuiditas didasarkan pada rasio kredit terhadap dana yang diterima atau

lebih dikenal dengan Loan to Deposit ratio (LDR), dengan Rumus sebagi

berikut :

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/11/KEP/DIR

tanggal 30 April 1997 dana yang diterima meliputi :

a) Giro, Tabungan, dan deposito masyarakat.

b) Kredit Likuiditas bank Indonesia (KLBI), yaitu Volume pemberian

kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia Kepada bank yang

bersangkutan.

c) Sertifikat Deposito dan deposito Berjangka.

d) Modal Inti.

Jumlah kredit yang diberikan

LDR = x 100% Total dana dana yang diterima

Page 63: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

e) Modal Pinjaman.

f) Surat Berharga Yang Diterbitkan.

g) Pinjaman yang diterima.

Menurut Juli Irmayanto (2000:90) : LDR digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam membayar semua dana masyarakat serta modal

sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan kepada

masyarakat. Kredit disini merupakan kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga, tidak termasuk kredit kepada bank lain.

D. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian tentang perbandingan kinerja bank pada industri

perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari laporan keuangan perbankan

pernah dilakukan sebelumnya, antara lain adalah penelitian mengenai

perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan dengan

pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank

swasta nasional, dan swasta asing serta bank publik. Rasio-rasio keuangan

yang digunakan dalam penelitian tersebut terdiri dari Return On Asset, Net

Profit Margin, dan return on Equity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

bank public mempunyai tingkat efisiensi diatas rata-rata seluruh bank,

sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank swasta nasional secara

kesuluruhan berada di bawah rata-rata seluruh bank, (Ventje, 1993).

Page 64: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi

perbankan dengan menggunakan pendekatan Frontier Economic. Variabel

dependen dalam penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan

variable independennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit,

time deposit, loan, ratio profit per jumlah tenag kerja dan ratio profit per

modal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia

secara umum menjadi makin efisien setelah adanya deregulasi 1988,

(Goeltom, 1997).

Penelitian lain mengenai perbandingan kinerja industri perbankan pada

bank devisa dan non devisa yang didasarkan pada Return on Equity, Return

on Asset, dan Loan to Deposit Ratio pernah dilakukan. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja bank devisa dengan bank non devisa sebelum krisisi ekonomi,

(Wijaya, 1998). Penelitian tentang perbandingan kinerja bank pada industri

perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari laporan keuangan perbankan

juga pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian mengenai

perbandingangan kinerja pada industri perbankan yang dilakukan dengan

pengujian secara empiris terhadap kinerja bank devisa dan bank non devisa

pada periode krisi ekonomi didasarkan pada Return on Equity, Return on

Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa

dengan bank non devisa pada periode krisisi ekonomi jika dilihat dari variable

Page 65: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Return on Equity dan Return on Asset. Perbedaan kinerja terlihat secara nyata

jika dilihat dari variable Loan to Deposit Ratio (Febryani dan Zulfadin, 2003).

Penelitian tentang kinerja industri perbankan juga dilakukan mengenai

perbandingan kinerja bank devisa dan bank non devisa periode 2002-2006,

penelitian tersebut juga didasarkan pada rasio Return on Equity, Return on

Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa

dengan bank non devisa pada periode 2002-2006 (Maharani dan Toto, 2007).

Sedangkan Almilia dan Herdiningtyas (2002) meneliti tentang analisis

rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan

periode 2000-2002. hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio

keuangan CAMEL memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi

bank yang mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami

kebangkrutan. Dalam penelitian ini juga memberikan bukti bahwa rasio CAR,

APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO secara statistic berbeda untuk

kondisi bank bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang

tidak bangkrut dan tidak mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini

juga memberikan bukti empiris bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO

yang secara statistic signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan

kesulitan keuangan pada sector perbankan.

Page 66: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

B. Kerangka Pemikiran

Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keungan

(financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana

(Surplus Unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Deficit Unit) serta

sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bank mempunyai arti penting

dalam kegiatan bisnis dewasa ini, sehingga perlu diketahui bagaimana

sebenarnya kinerja keuangan bank dalam menjalankan usahanya. Sehubungan

dengan hal tersebut maka digunakan rasio CAMEL melalui analisa laporan

keuangan bank yang bersangkutan. Rasio CAMEL menilai beberapa aspek

kuangan bank, yaitu aspek Permodalan (CAR), Kualitas Aset (BDR dan

PPAP), Manajemen (NPM), Rentabilitas (ROA dan BOPO), dan Likuiditas

(LDR).

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan

kinerja keuangan yang signifikan antara bank devisa dengan bank non devisa.

Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat apakah kinerja keuangan

perusahaan yang diproksikan dengan rasio-rasio keuangan memberikan

indikasi yang berbeda antara bank devisa dengan bank non devisa. Dari

analisa tersebut diharapkan dapat diketahui bagaimana perbedaan kinerja

keuangan dari bank devisa dan bank non devisa.

Untuk melihat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dengan bank

non devisa. Dalam penelitian ini sebelumnya perlu dilakukan uji normalitas

untuk mengetahui metode statistik yan akan digunakan. Jika data berdistribusi

Page 67: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

normal maka uji statisktik parametrik yang akan digunakan, namun jika

sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal maka uji non parametrik yang

akan digunakan. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat tingkat signifikansi 5%.

Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas data ini adalah dengan

melihat probabilitas asymp. Sig (2-tailed), jika probabilitas asymp. Sig (2-

tailed) > 0,05 maka data mempunyai distribusi normal, sebaliknya jika < 0,05

maka data mempunyai distribusi yang tidak normal. Selanjutnya hipotesis

yang pertama (H1) ini akan diuji dengan menggunakan Uji Independent

Sample T-Test jika data berdistribusi normal, jika data berdistribusi tidak

normal maka akan di uji dengan menggunakan Uji Mann-Whitney Test.

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua sampel yang tidak berhubungan

(Independent) anatara bank devisa dengan bank non devisa. Jika probabilitas >

0,05 maka bearti tidak ada perbedaan yang signifikan, dan sebaliknya jika

probabilitas < 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel

tersebut.

Kemudian pada Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini akan

menggunakan regresi logistik untuk menguji pengaruh rasio keuangan secara

keseluruhan terhadap bank devisa dan bank non devisa. Uji regresi logistik

digunakan karena pada pengujian ini memiliki variabel dependen yang

menggunakan dummy dan memeiliki variabel independen yang diukur dengan

skala rasio (Windarti, 2002:24), sebelum menggunakan uji regresi logistik

terlebih dahulu akan dilakukan pengujian dengan mengggunakan metode

Page 68: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

enter, karena penelitian memiliki satu variabel dependen berupa data nominal

yang memiliki dua kriteria (variabel binary), langkah analisis segresi sebagai

berikut :

1. Penilaian keseluruhan model menggunakan nilai -2 loglikelihood untuk

melihat model yang lebih baik dalam memprediksi kinerja keuangan bank

devisa. -2loglikelihood ditransformasikan menjadi -2 log L dimana output

spss memberikan dua nilai yaitu pertama untuk model yang hanya

memasukkan konstanta dan -2 log L yang kedua untuk model dengan

konstanta dan variabel bebas, jika terjadi penurunan dalam nilai -2 log L

pada blok kedua jika dibandingkan dengan blok pertama maka dapat

disimpulkan bahwa model kedua regresi menjadi lebih baik.

2. Koefisien Cox & Snell R Square dan Nagelkerke’s R Square yang meniru

ukuran koefisien R2 pada regresi linear berganda. R2 pada regresi berganda

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien nagelkerke R Square umumnya

lebih besar dari nilai koefisien Cox dan Snell R Square

3. Uji Chi Square Hosmer dan Lemeshow digunakan untuk menilai

kelayakan model regresi dengan menguji hipotesis nol bahwa data empiris

cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan

data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Asymp.sig > ( α) 0,05

berarti keputusan yang diambil adalah menerima H0 yang berarti tidak ada

perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang

Page 69: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

diamati artinya model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis

selanjutnya.

4. Menilai ketepatan prediksi klasifikasi menggunakan tabel klasifikasi 2 X 2

(Classification Table) yang terdapat pada hasil spss pada model regresi

logistik digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang benar (correct)

dan yang salah (incorrect) pada kolom merupakan 2 nilai prediksi dari

variabel dependen yaitu bank devisa (0) dan bank non devisa (1),

sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya yang

sesuai dengan data aktual.

5. Uji Wald Statistics pada tabel variabel in the equation digunakan untuk

menguji apakah masing-masing koefisien regresi logistik signifikan. Dasar

pengambilan keputusan, jika probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan bank devisa dengn bank

non devisa dan sebaliknya.

Page 70: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Untuk lebih jelas alur penelitian ini, maka Secara skematis kerangka

pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

BANK DEVISA

KINERJA BANK

BANK NON DEVISA

LAPORAN KEUANGAN BANK

ANALISIS RASIO CAMEL

CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

UJI NORMALITAS

INDEPENDENT SAMPLE TEST

CAPITAL MANAGEMENT EARNINGS LIQUIDITY ASSETS

INTERPRETASI

REGRESI LOGISTIK

MANN-WHITNEY TEST

INTERPRETASI

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Page 71: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

D. Hipotesis

Perumusan Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan

CAMEL bank devisa dan bank non devisa dengan uji beda

Mann-Whitney Test.

H2

: Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan

CAMEL bank devisa dan bank non devisa dengan uji beda

Independent sample T Test.

H 3 : Rasio-rasio keuangan CAMEL (CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA,

BOPO, dan LDR) dapat mempredkisi kinerja keuangan bank

devisa dan bank non devisa.

Page 72: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metodologi merupakan suatu sistem atau cara bekerja di bidang yang

bersifat sistematis yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang memadai

dalam penelitian yang bersifat ilmiah. Penelitian ini dilakukan berdasarkan

laporan keuangan tahunan sepuluh bank devisa dan sepuluh bank non devisa

sebagai sampelnya.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan tahunan bank

devisa dan bank non devisa selama periode 2003-2007 yang dipublikasikan di

Bank Indonesia. Adapun laporan-laporan keuangan pada penelitian ini diambil

dari neraca dan laporan laba rugi yang akan diubah menjadi rasio-rasio

keuangan untuk memprediksi kinerja keuangan bank devisa dan bank non

devisa.

Variabel dalam penelitian ini adalah rasio-rasio CAMEL yang terdiri dari

Rasio Capital diwakili oleh Capital Adequacy Ratio (CAR), rasio Assets

diwakili oleh rasio Bad Debt Ratio (BDR) dan rasio Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif (PPAP), rasio Management diwakili oleh rasio Net Profit

Margin (NPM), rasio Earnings diwakili oleh rasio Return on Asset (ROA) dan

rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan rasio

Liquidity yang diwakili oleh rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio-rasio

Page 73: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ini yang kemudian dijadikan variabel independen (X), sedangkan variabel

dependen (Y) dalam penelitian ini adalah bank devisa dan bank non devisa..

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel bertujuan (Purposive Sampling). Ada dua jenis metode penentuan

sampel ini, yaitu ; pemilihann sampel berdasarkan pertimbangan (judgment

sampling) dan pemilihan sampel berdasarkan kuota. Penelitian ini

menggunakan pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan ((judgment

Sampling), yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

dieproleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu, pada umumnya

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriyanto &

Supomo,2002:131).

Dipilihnya periode 2003-2007 sebagai periode yang akan diteliti dalam

penelitian ini karena pada periode-periode tersebut krisis perbankan yang pada

tahun 1998 sedikit demi sedikit telah mengalami perbaikan kinerja. Dunia

perbankakan telah memperbaiki sistem manajemen dan pengendalian

perbankan untuk lebih hati-hati dalam menjalankan bisnisnya. Periode 2003-

2007 diharapkan dapat dijadikan cerminan sebagai periode pasca krisis

ekonomi.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bank devisa, maka sebagai

perbandingan peneliti juga menggunakan sampel dari sepuluh bank non devisa

agar hasil penelitian lebih representatif.

Page 74: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang

memenuhi kriteria sampel tertentu sebagai berikut :

Adapun kriteria-kriteria tersebut antara lain :

1. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan yang telah

merilis laporan keuangan tahunan periode 2003-2007.

2. Sampel penelitian terdiri dari sepuluh bank devisa dan sepuluh bank non

devisa. Untuk lebih jelasnya mengenai sampel dalam penelitian ini, maka

akan disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian

Bank Devisa dan Bank Non Devisa

No Bank Devisa Bank Non Devisa

1. PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk PT. Bank AKITA

2. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk PT. Bank Dipo Internasional

3. PT. Bank BUKOPIN, Tbk PT. Bank Eksekutif Internasional

4. PT. Bank DANAMON, Tbk PT. Bank FAMA Internasional

5. PT. Bank LIPPO, Tbk PT. Bank HARDA Internasional

6. PT. Bank MEGA, Tbk PT. Bank Index Selindo

7. PT. Bank NIAGA, Tbk PT. Bank Indomonex

8. PT. Bank NISP, Tbk PT. Bank Jasa Arta

9. PT. Bank PERMATA, Tbk PT. Bank Mayora

10. PT. Bank SWADESI, Tbk PT. Bank Swaguna

Page 75: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

3. Sampel penelitian dipilih berdasarkan urutan asset terbesar (peringkat1-10)

baik bank devisa maupun bank non devisa yang ditetapkan bank Indonesia

pada akhir tahun 2007.

4. Data laporan keuangan tahunan konsolidasi, neraca dan laporan rugi laba

periode 2003-3007 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia merupakan

data yang akan diolah.

C. Metode Pengumpulan Data

Indriantoro dan Supomo (2002:146-147) teknik pengumpulan data yang

dilakukan menggunakan data dokumenter adalah jenis data penelitian berupa

laporan keuangan konsolidasi yang terdiri dari laporan keuangan konsolidasi,

neraca dan laporan rugi laba bank devisa dan bank non devisa.

Menurut Indriantoro dan Supomo data documenter adalah :

”Data Dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa

faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk

laporan program.”

Sumber data yang diperoleh adalah data sekunder merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan. Penelitian ini juga menggunakan data

sekunder yang melalui penelusuran secara manual yang disajikan dalam

Page 76: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

format kertas hasil cetakan (Indriantoro dan Supomo, 2002:151), dimana

dalam penelitian ini data tersebut berupa laporan keuangan konsolidasi, neraca

dan laporan rugi laba bank devisa dan bank non devisa tahun periode 2003-

2007 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI). Penelitian ini juga

mengambil data dari berbagai media massa, seperti Jurnal, Koran, Majalah

dan Internet.

D. Metode Analisis

Pengujian hipotesis menggunakan program spss (saentific program for

social science) versi 14.0 for windows.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah

dipahami dan diinterpretasikan ukuran statistik deskriptif yang digunakan

adalah minimum, maksimum, mean dan standar deviasi (Indriantoro dan

Supomo, 2002:170)

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data akan dilakukan dengan uji one-sampel kolmogorov-

smirnov test, menurut Bhuono Agung Nugroho (2005:107) Uji

Kolmogorov-Smirnov sangat membantu peneliti untuk mengetahui apakah

sampel yang dipilih berasal dari data yang terdistribusi secara normal atau

data yang tidak berdistribusi normal. Almilia dan Herdiningtyas (2005)

Jika data tidak normal maka dilakukan uji beda nonparametrik dengan

Page 77: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

mengunakan Mann Whitney U sebaliknya jika data normal digunakan

Independent T-Test

Menurut Imam Ghozali (2005:30) Hipotesis dalam uji one sample

kolmogorov-smirnov adalah :

Hipotesis nol (Ho) : Data terdistribusi secara normal.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Data tidak terdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusannya adalah probabilitas asymp. Sig (2-

tailed) > 0.05 maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Sebaliknya jika probabiliats asymp.sig (2-tailed) < 0.05 dapat disimpulkan

bahwa data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal (Singgih

Santoso, 2002:36).

3. Independent Samples T-Test

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang

tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test

dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-

rata dengan standar eror dari perbedaan rata-rata dua sampel dalam nilai

rata-rata terdistribusi secara normal (Imam Ghozali, 2005: 56) :

Dimana :

µ1 : Rata-rata sampel pertama

µ2 : Rata-rata sampel kedua

S.E : Standar Error perbedaan rata-rata kedua sampel.

Page 78: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menurut Dwi Priyanto (2008:95) Sebelum dilakukan Uji T Test

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene’s

Test), artinya jika varian sama maka Uji T menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda mengunakan

Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).

Hipotesisi Uji F sebagai berikut :

H0 = Kedua varian adalah sama (varian TLTA perusahaan FD dan

TLTA NFD adalah sama).

Ha = Kedua varian adalah berbeda (varian TLTA perusahaan FD dan

TLTA NFD adalah berbeda)

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak.

Hipotesis Independent Sample T-test ini (Stanislaus, 2006: 114)

adalah:

H0 : µ1 = µ2 = Tidak terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan

bank devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Ha : µ2 ≠ µ2 = Terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan bank

devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Jika hasil Levene’s Test menunjukkan bahwa varian kedua populasi

sama atau berbeda. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima sedangkan t

hitung > t tabel maka H0 ditolak.

Dasar pengambilan keputusan probabilitas:

Page 79: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Jika Asymp.Sig (2-tailed) > 0.05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.Sig (2-tailed) < 0.05 maka H0 ditolak.

4. Uji Mann-Whitney

Statistika nonparametrik digunakan bila asumsi distribusi dari statistik

parametrik tidak terpenuhi. Salah satu uji statistik nonparametrik yaitu uji

Mann-Whitney (Mann-Whitney test) disebut juga uji U. Uji Mann-Whitney

merupakan alternatif dari uji t dua sampel independent dengan tujuan

melakukan uji beda statistik nonparametrik.

Ada dua kriteria utama yang digunakan untuk menentukan apakah uji

statistik nonparametrik diperlukan (Stanislaus, 2006:265) :

a. Jika asumsi normalitas dan kesamaan variance (homoscedasticity)

tidak dapat terpenuhi, terutama untuk sampel kecil.

b. Jika data diukur pada skala ordinal atau nominal.

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini :

H0 : µ1 = µ2 = Tidak terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan

bank devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Ha : µ2 ≠ µ2 = Terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan bank

devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp. Sig (2-Tailed) > 0.05 maka Ho diterima.

Jika Asymp. Sig (2-Tailed) < 0.05 maka Ho ditolak.

2. Analisis Regresi Logistik Binary

a. Definisi Regresi Logistik

Page 80: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menurut Stanislaus (2006:225) Analisis Regresi Logistik

digunakan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel independen

x1,x2,...,xk terhadap variabel dependen Y yang berupa variabel

kategorik (binomial, multinomial atau ordnal) atau untuk memprediksi

nilai suatu variabel dependen Y (yang berupa variabel kategorik)

berdasarkan niali variabel-variabel independen x1,x2,...,xk. SPSS

menyediakan tiga prosedur regresi logistik, yaitu :Regresi Logistik

Biner (Binary Logistic Regression), Regresi Logistik Multinomial

(Multinomial Logistic Regression), Regresi Logistik Ordinal (Ordinal

Logistic Regression).

Regresi Logistik Biner adalah regresi logistik dimana variabel

dependennya berupa variabel dikotomi atau variabel biner. Contoh

variabel dikotomi atau variabel biner adalah sukses-gagal, ya-tidak,

benar-salah, hidup-mati, hadir-bolos, pria-wanita, bank devisa-bank

non devisa, dan lain sebagainya.

Regresi Logistik Binary sangat tepat digunakan untuk melakukan

pemodelan suatu kemungkinan kejadian dengan variabel respons

bertipe categorical dua pilihan. Nilai kemungkinan kejadian berada

pada rentang 0-1. Hal ini sangat berbeda dengan regresi linier biasa

dimana nilai variabel dependen (variabel respons) bisa bernilai < 0

atau > 1. (Trihendradi, 2007: 63).

Page 81: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Penggunaan regresi logistik tidak mensyaratkan adanya

multivariate normal distribution karena tidak perlu asumsi normalitas

data pada variabel bebasnya (Imam Ghozali, 2005:211).

b. Nilai Odds Ratio

Probabilitas kadang-kadang digunakan dalam istilah odds.

Hubungan antara probalilitas variabel dependen (Y) dan variabel

independen (X) adalah non-linear, sedangkan hubungan antara log dari

odds dan variabel independen (X) adalah linear. (Imam Ghozali,

2005:214).

Menurut Cornelius Trihendradi (2007:64) kemungkinan kejadian

(probabilitas) dapat ditranformasikan dengan nilai z (odds). Nilai z

menunjukkan propensity towards atau kecenderungan kepada suatu

kejadian. Semakin tinggi nilai z, semakin besar kecenderungan untuk

kinerja keuangan Bank devisa lebih tinggi dari pada kinerja keuangan

Bank Non Devisa.Odds dan probabilitas memberikan informasi yang

sama, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Peneliti dapat merubah odds

menjadi probabilitas atau sebaliknya. Hubungan kenungkinan kejadian

dengan odds sebagai berikut:

Atau

Page 82: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Dimana :

= Kemungkinan (probabilitas) kejadian pada case i

Zi atau odds = Nilai kecenderungan suatu kejadian pada case i

Nilai odds diasumsikan berhubungan linear dengan variabel

prediktor (Variabel independen):

Oddsi = b0 + biXi1 + b2Xi2 + ...+ bpXip

Dimana:

Xij = Variabel prediktor j dengan case i

bj = Koefisien variabel prediktor j

p = Jumlah variabel prediktor.

Jadi, probabilitas adalah :

Analisis regresi logistik biner digunakan untuk melihat pengaruh

sejumlah variabel independen x1,x2,...,xk terhadap variabel dependen

(Y) yang berupa variabel response biner yang hanya mempunyai dua

nilai atau juga untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen (Y)

(yang berupa variabel biner) berdasarkan nilai variabel independen

x1,x2,...,xk Bentuk umum regresi logistik biner adalah (Stanislaus,

2006:226).

Dimana :

β0 = konstanta

β1-7 = koefisien

Page 83: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Bank Devisa = Probabilitas bahwa faktor atau covariate ke-Bank Devisa

punya respon 0 dari respons regresi logistik biner yang

mempunyai nilai 1 (Bank Non Devisa) dan 0 (1-Bank

Devisa = Bank Non devisa)

X1 = Prediktor ke-1, CAR (Capital Adequacy Ratio)

X2 = Prediktor ke-2, BDR (Bad Debt Ratio)

X3 = Prediktor ke-3, PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktifa

Produktif)

X4 = Prediktor ke-4, NPM (Net Profit Margin)

X5 = Prediktor ke-5, ROA (Return On Asset)

X6 = Prediktor ke-6, BOPO (Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional)

X7 = Prediktor ke-7, LDR (Loan to debt Ratio)

c. Nilai -2 Loglikehood Ratio

Penilaian keseluruhan model menggunakan nilai -2 loglikelihood

untuk melihat model yang lebih baik dalam memprediksi kemungkinan

kinerja keuangan Bank Devisa. -2 loglikelihood ditransformasikan

menjadi -2 log L dimana output spss memberikan dua nilai yaitu

pertama untuk model yang hanya memasukkan konstanta dan -2 log L

yang kedua untuk model dengan konstanta dan variabel bebas, jika

terjadi penurunan dalam nilai -2 log L pada blok kedua jika

dibandingkan dengan blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa

model kedua regresi menjadi lebih baik (Imam Ghozali, 2005:218).

Page 84: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

d. Koefisien Cox dan Snell R Square dan Nagelkerke’s R Square

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba

meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada

teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu)

sehingga sulit di interpretasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa

nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu) hal ini dilakukan

dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R dengan nilai

maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2

dapat di interpretasikan seperti

nilai R2

pada multiple regression (Imam Ghozali, 2005:219).

Koefisien determinasi (R2) pada regresi berganda pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

indenpenden dalam menjekaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:83).

Nilai koefisien Nagelkerke’s R Square umumnya lebih besar dari

nilai koefisien Cox dan Snell’s R Square tapi cenderung lebih kecil

dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R2

pada regresi linear

berganda (Stanislaus, 2006:236).

Page 85: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

e. Hosmer and lemeshow’s Goodness of Fit Test

Keputusan penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikansi 5%. Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok

atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan

data sehingga model dapat dikatakan fit). Hipotesis sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat perbedaaan antara klasifikasi yang diprediksi

dengan klasifikasi yang diamati.

Ha = Terdapat perbedaaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan

klasifikasi yang diamati.

Jika nilai Hosmer and lemeshow goodness of fit statistic sama

dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti

ada perbedaan signifikansi antara model dengan nilai observasinya

sehingga Goodness Fit Model tidak baik, karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Statistics Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol

diterima, berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya. (Ghozali, 2005:219).

f. Ketepatan Prediksi Klasifikasi

Tabel klasifikasi 2 X 2 digunakan untuk menghitung nilai estimasi

yang benar (correct) dan yang salah (incorrect). Pada kolom

merupakan 2 nilai prediksi dari variabel dependen yaitu, Bank Devisa

Page 86: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

(0) dan Bank Non Devisa (1), sedangkan pada baris menunjukkan nilai

observasi sesungguhnya yang sesuai dengan data aktual. Pada model

yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan

tingkat ketepatan peramalan 100% (Imam Ghozali, 2005:220). Jika

model logistik mempunyai asumsi homoskedastisitas maka semua

kasus akan berada di daerah diagonal dengan ketepatan nilai 100%

tetapi model logistik tidak mempunyai asumsi homoskedastisitas

(Stanislaus, 2006:234).

g. Uji Wald Statistics

Uji wald pada tabel Variabels In The Equation digunakan untuk

menguji apakah masing-masing koefisien regresi logistik signifikan.

Untuk uji hipotesis masing-masing variabel sebagai berikut :

Ho = Tidak terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan

bank devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Ha = Terdapat perbedaan signifikan pada rasio keuangan Bank

devisa dengan rasio keuangan bank non devisa.

Dasar Pengambilan Keputusan :

Jika Asymp.Sig > 0,05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.Sig < 0,05 maka H0 ditolak.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian yang digunakan terdiri dari variabel

independen dan variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam

Page 87: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

penelitian ini adalah kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa yang

dikaitkan dengan rasio CAMEL yang diambil dari neraca dan laporan rugi

laba. Rasio CAMEL tersebut terdiri dari rasio CAR, BDR, PPAP, NPM,

ROA, BOPO, dan LDR sebagai variabel independen.

Adapun operasional dan pengukuran variabel panelitian yang penulis

gunakan sebagai berikut :

1. Rasio Capital.

Rasio capital diwakili oleh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital

Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan resiko. CAR memperlihatkan seberapa

besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari

modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

diluar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

2. Rasio Assets.

Rasio assets diwakili oleh rasio Bad Debt Ratio (BDR) dan Rasio

(Penyisihan Penghapusan Aktifa Produktif (PPAP).

a) Bad Debt Ratio (BDR)

Modal sendiri (Modal Inti = modal pelengkap)

CAR = x 100%

ATMR (Aktiva Neraca = Aktiva Administrasi

Page 88: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Rasio BDR digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva

produktif yang diklasifikasikan dari total aktiva produktif yang

dimiliki oleh sebuah bank. Semakin rendah BDR, maka senakin bagus

kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank tersebut, karena total

aktiva produktif yang dimilikinya tergolong lancar. Rumus BDR

adalah sebagai berikut :

b) Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).

Rasio PPAP menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

menentukan besarnya PPAP yang telah dibentuk terhadap PPAP yang

wajib dibentuk. Semakin besar rasio ini maka kemungkinan kinerja

keuangan bank lebih baik. Penghitungan PPAP yang wajib dibentuk

sesuai dengan ketentuan Kualitas Aktiva Produktif yang berlaku (SE

BI no.3/30DPNP tgl,14/12/32001). Rasio ini dirumuskan sebagai

berikut :

3. Rasio Management

Rasio ini diwakili oleh rasio Net Profit Margin (NPM). rasio Net Profit

Margin (NPM) menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank

PPAP yang telah dibentuk

PPAP = x 100%

PPAP yang wajib dibentuk

Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan

BDR = x 100 % Total Aktiva Produktif

Page 89: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan

operasionalnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

4. Rasio Earnings.

Rasio Earnings diwakili oleh rasio Return On Asset (ROA) dan rasio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

a) Return On Asset (ROA).

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari

rata-rata total aset bank yang bersangkuatan. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank, sehingga

kemungkinan kinerja keuangannya lebih baik. Rumus rasio ROA

sebagai berikut :

b) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Semakin kecil rasio BOPO semakin efisien biaya operasional yang

Laba Bersih

NPM = x 100% Pendapatan Operasional

Laba sebelum pajak

ROA = x 100%

Total Aktiva

Page 90: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan kinerja

keuangan bank tersebut lebih baik.. Rumus rasio BOPO sebagai

berikut :

5. Rasio Liquidity

Rasio Liquidity diwakili oleh rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).

Rasio LDR digunakan untuk meniali likuiditas suatu bank dengan cara

membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak

ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan kinerja keuangan bank

semakin buruk.

6. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel X, atau variabel yang diduga sebagai akibat (Indriyantoro dan

supomo, 2002:63). Varaibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank

Devisa dan Bank Non Devisa. Pengukuran variabel ini adalah menggunakan

dummy, diamana dummy ”0” untuk variabel bank devisa, sedangkan dummy

”1” untuk bank non devisa.

Biaya Operasional BOPO = x 100%

Pendapatan Operasional

Jumlah kredit yang diberikan

LDR = x 100% Total dana pihak ketiga

Page 91: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Bank Indonesia

1. Sejarah Singkat Bank Indonesia.

Objek penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi tahunan yang

berakhir setiap tanggal tutup buku 31 Desember pada bank-bank devisa

dan bank-bank non devisa yang dipublikasikan di Bank Indonesia. Alasan

Bank Indonesia dipilih sebagai sumber dari objek penelitian ini karena

sitiap bank yang beroperasi di Indonesia harus memberikan laporan

keuangannya kepada Bank Indonesia sebagai bank sentral yang

mengawasi kinerja dari seluruh bank. Bank Indonesia mempunyai otoritas

untuk menentukan kebijakan terkait dengan kinerja bank di Indonesia yang

bersifat mengikat.

Sistem perbankan pertama kali dikenalkan oleh pemerintah kolonial

Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang

mengekspansi nusantara pada saat penjajahan. Pada tahun 1746, VOC di

Jawa mendirikan De Bank Van Leening yang kemudian menjadi De Bank

Courant en Bank Van Leening pada tahun 1752. bank tersebut adalah bank

yang pertama kali berdiri di Indonesia yang kemudian pada tanggal 24

Januari 1828 Pemerintah Hindia belanda mendirikan Bank sirkulasi

dengan nama De Javasche Bank. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1953

Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasi De Javasche Bank

Page 92: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

menjadi Bank Indonesia yang resmi terbentuk sebagai Bank Sentral

Indonesia.

2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia

a) Lembaga Negara yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU

No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal

17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan UU. No 3/2004

tanggal 15 Januari 2004. Undang-undang ini memberikan status dan

kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas

dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya.

Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia

mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan

setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-

undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan

tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk

menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak

manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan

agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai

otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

b) Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun

badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai

Page 93: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan

peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-

undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas

dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia

dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar

pengadilan.

3. Misi Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui

pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem

keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang

berkesinambungan.

4. Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara

nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

5. Nilai-nilai Bank Indonesia

a) Kompetensi,

b) Integritas,

c) Transparansi,

d) Akuntabilitas,

e) Kebersamaan.

6. Sasaran Strategis Bank Indonesia

Page 94: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank

Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu :

a) Terpeliharanya Kestabilan Moneter,

b) Terpeliharanya Stabilitas Sistem Keuangan,

c) Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan

akuntabel,

d) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter,

e) Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan pengawasan

bank, surveillance sektor keuangan, dan manajemen krisis serta (ii)

mendorong fungsi intermediasi,

f) Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran,

g) Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem informasi,

h) Memperkuat institusi melalui good governance, efektivitas komunikasi

dan kerangka hukum.

7. Kedudukan Bank Indonesia Sebagai Lembaga Negara

Dilhat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan BI

sebagai lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga

tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa

Keuangan, dan Mahkamah Agung. Kedudukan BI juga tidak sama dengan

Departemen karena kedudukan BI berada di luar pemerintahan. Status dan

kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar BI dapat melaksanakan

peran dan fungsinya sebagai Otoritas Moneter secara lebih efektif dan

efisien. Meskipun BI berkedudukan sebagai lembaga negara independen,

Page 95: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dalam melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan

koordinasi yang baik dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak lainnya.

Dalam hubungannya dengan Presiden dan DPR, BI setiap awal tahun

anggaran menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan

kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang akan datang.

Khusus kepada DPR, pelaksanaan tugas dan wewenang setiap triwulan

dan sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu, BI menyampaikan

rencana dan realiasasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan DPR.

Dalam hubungannya dengan BPK, BI wajib menyampaikan laporan

keuangan tahunan kepada BPK.

8. Hubungan BI dengan Pemerintah (Hubungan Keuangan)

Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia

membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna

membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa

diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutang negara tersebut. Bank

Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah yang menatausahakan

rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas permintaan Pemerintah,

dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah

Indonesia.

Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar

terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu,

pemberian kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending -

Page 96: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

yang selama ini dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-

undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.

9. Hubungan BI dengan Pemerintah (Independensi dalam Interdepen)

Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang

independen, tetap diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan

Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara

keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah

diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,

perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank

Indonesia. Dalam sidang kabinet tersebut Pemerintah dapat meminta

pendapat Bank Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia juga dapat

memberikan masukan, pendapat serta pertimbangan kepada Pemerintah

mengenai Rancangan APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan

dengan tugas dan wewenangnya.

Di lain pihak, Pemerintah juga dapat menghadiri Rapat Dewan

Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak suara. Oleh

sebab itu, implementasi independensi justru sangat dipengaruhi oleh

kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indonesia di

satu pihak dan Pemerintah serta lembaga-lembaga terkait lainnya di lain

pihak, dengan tetap berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-

masing.

10. Kerjasama BI dengan Lembaga lain

Page 97: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak bagi keberhasilan

tugasnya, BI senantiasa bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai

lembaga negara dan unsur masyarakat lainnya. Beberapa kerjasama ini

dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU), keputusan bersama (SKB),

serta perjanjian-perjanjian, yang ditujukan untuk menciptakan sinergi dan

kejelasan pembagian tugas antar lembaga serta mendorong penegakan

hukum yang lebih efektif.

Beberapa Kerjasama dimaksud adalah dengan pihak-pihak sebagai

berikut :

a) Departemen Keuangan (MoU tentang Mekanisme Penetapan Sasaran,

Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di Indonesia, MoU tentang BI

sebagai Process Agent di bidang pinjaman dan hibah luar negeri

Pemerintah, SKB tentang Penatausahaan Penerbitan Surat Utang

Negara (SUN) dalam rangka penyehatan perbankan),

b) Kejaksaan Agung & Kepolisian Negara : SKB tentang kerjasama

penanganan tindak pidana di bidang perbankan,

c) Kepolisian Negara RI dan Badan Intelijen Negara : MoU tentang

Pemberantasan uang palsu,

d) Menkokesra, Kementrian Koperasi dan UKM : MoU bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM,

e) Perhimpunan Pedagang SUN (Himdasun) : MoU tentang Penyusunan

Master Repurchase Agreement (MRA).

Page 98: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

11. Bank Devisa dan Bank Non Devisa.

Penelitian ini dilakukan pada bank-bank devisa dan bank-bank Non

Devisa yang laporan keuangan tahunannya dipublikasikan di Bank

Indonesia. Laporan keuangan yang digunakan sebagai objek penelitian

berasal dari neraca dan laporan laba rugi bank yang bersangkutan.

Adapun Bank-bank Devisa yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai

berikut :

a) PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk.,

b) PT. BANK BUKOPIN,

c) PT. BANK NIAGA Tbk.,

d) PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk.,

e) PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk.,

f) PT. BANK LIPPO Tbk.,

g) PT. BANK MEGA Tbk.,

h) PT. BANK NISP Tbk.,

i) PT. BANK PERMATA Tbk., dan

j) PT. BANK SWADESI Tbk.,

Sedangkan Bank-bank Non Devisa yang menjadi sampel penelitian adalah

sebagai berikut :

a) PT. BANK AKITA.,

b) PT. BANK DIPO INTERNASIONAL.,

c) PT. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL.,

d) PT. BANK FAMA INTERNASIONAL.,

Page 99: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

e) PT. BANK HARDA INTERNASIONAL.,

f) PT. BANK INDEX SELINDO.,

g) PT. BANK INDOMONEX.,

h) PT. BANK JASA ARTA.,

i) PT. BANK MAYORA., dan

j) PT. BANK SWAGUNA.

B. Pengolahan Data dan Analisis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik

deengan menggunakan microsoft excel dan SPSS versi 16.0 untuk windows

untuk memudahkan perolehan data sehingga dapat menjelaskan variabel-

variabel yang diteliti. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan

penentuan sampel dengan metode purpossive sampling atau penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu pada bank devisa dan bank non devisa periode

2003-2007 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini

sebagai pedoman penentuan kinerja bank.

Tujuan dari penyajian statistik deskriptif adalah untuk memberikan

gambaran tentang data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Mean

menggambarkan rata-rata (nilai tengah) dari penjumlahan seluruh data dibagi

jumlah data yang ada. Proses pemilihan sampel menghasilkan 100 data

observasi dari sepuluh bank devisa dan sepuluh bank non devisa untuk periode

penelitian tahun 2003-2007. Pada tabel 4.1 dapat dilihat statistik deskriptif

dari penulisan yang telah ditentukan.

Page 100: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.1

Tabel Statistik Deskriptif

Data Sampel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

CAR 100 9.76 38.25 17.3576 .62865 6.28648

BDR 100 .24 21.45 2.5912 .26872 2.68716

PPAP 100 .41 8.36 2.0967 .13575 1.35754

NPM 100 3.10 16.25 6.0225 .22086 2.20857

ROA 100 .08 7.38 2.2177 .15616 1.56156

BOPO 100 38.84 140.23 85.9417 1.36225 13.62247

LDR 100 19.95 103.33 66.3925 2.05123 20.51235

Valid N (listwise) 100

Rasio Capital dengan proxy CAR pada bank devisa dan bank non devisa

menunjukkan nilai rata-rata 17,3576, sedangkan nilai minimum dan

maksimum adalah 9,76 dan 38,25 dan standar deviasinya adalah 6,28648.

Rasio Assets dengan proxy BDR pada bank devisa dan bank non devisa

menunjukkan nilai rata-rata 2,5912, sedangkan nilai minimum dan maksimum

adalah 0,24 dan 21,45 dan standar deviasinya adalah 2,68716.

Rasio Assets dengan proxy PPAP pada bank devisa dan bank non devisa

menunjukkan nilai rata-rata 20,967, sedangkan nilai minimum dan maksimum

adalah 0,41 dan 8,36 dan standar deviasinya adalah 1,35754.

Page 101: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Rasio Management dengan proxy NPM pada bank devisa dan bank non

devisa menunjukkan nilai rata-rata 6,0225 sedangkan nilai minimum dan

maksimum adalah 3,10 dan 16,25 dan standar deviasinya adalah 2,20857

Rasio Earnings dengan proxy ROA pada bank devisa dan bank non devisa

menunjukkan nilai rata-rata 2,2177, sedangkan nilai minimum dan maksimum

adalah 0,08 dan 7,38 dan standar deviasinya adalah 1,56156.

Rasio Earnings dengan proxy BOPO pada bank devisa dan bank non

devisa menunjukkan nilai rata-rata 85,9417 sedangkan nilai minimum dan

maksimum adalah 38,84 dan 140,23 dan standar deviasinya adalah 13,62247.

Rasio Liquidity dengan proxy LDR pada bank devisa dan bank non devisa

menunjukkan nilai rata-rata 66,3925 sedangkan nilai minimum dan

maksimum adalah 19,95 dan 103,33 dan standar deviasinya adalah 20,51235

C. Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis pertama (H1) perlu

dilakukan uji normalitas dengan menggunakan One Sample klmogorov-

Smirnov Test dengan melihat tingkat signifikansi 5% untuk mngetahui metode

uji beda statistik yang akan digunakan pada penelitian ini. Jika data

terdsistribusi normal, maka alat uji beda yang akan digunakan adalah uji

statistik parametrik uji Independent Sample T-Test, namun sebaliknya, jika

data tidak terdistribusi dengan normal, maka alat uji beda yang akan

digunakan adalah uji non parametrik uji Mann-Whitney Test.

Page 102: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua sampel yang tidak

berhubungan (Independent) antara bank devisa dengan bank non devisa. Dasar

pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika probabilitas > 0,05

maka berarti tidak ada perbedaan, dan sebaliknya jika probabuilitas < 0,05

bearti ada perbedaan asecara signifikan antara kedua sampel berikut.

Tabel 4.2 adalah hasil penelitian mengenai perbedaan kinerja keuangan

bank untuk uji normalitas dengan menggunkan One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test pada masing-masing rasio keuangan yang menjadi variabel

bebasnya.

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Normalitas Data

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

N 100 100 100 100 100 100 100

Mean 17.3576 2.5912 2.0967 6.0225 2.2177 85.9417 66.3925 Normal

Parametersa Std. Deviation 6.28648 2.68716 1.35754 2.20857 1.56156 1.36225E1 2.05123E1

Absolute .154 .237 .157 .147 .166 .100 .083

Positive .154 .237 .157 .147 .166 .100 .048

Most

Extreme

Differences Negative -.113 -.194 -.127 -.093 -.095 -.091 -.083

Kolmogorov-Smirnov Z 1.542 2.374 1.572 1.468 1.657 .996 .827

Asymp. Sig. (2-tailed) .017 .000 .014 .027 .008 .274 .501

a. Test distribution is Normal.

Page 103: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test yang tampak pada Tabel 4.2 dapat

diringkas dalam Tabel 4.3 sebagai berikut :

No Variabel Independen Asymp. Sig Keterangan Distribusi

1. Capital Adequacy Ratio 0,017 P < 0,05 Tidak Normal

2. Bad Debt Ratio 0,000 P < 0,05 Tidak Normal

3. Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif

0,014 P < 0,05 Tidak Normal

4. Net Profit Margin 0,027 P < 0,05 Tidak Normal

5. Return On Asset 0.008 P < 0,05 Tidak Normal

6. Beban Operasional Terhadap

Pendapatan Operasional

0,274 P > 0,05 Normal

7. Loan to Debt Ratio 0,501 P > 0,05 Normal

Dari Hasil pengujian normalitas data pada Tabel 4.3 diatas dapat

dijelaskan bahwa :

1. Variabel CAR tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,017 < α

= 0,05 maka Ho ditolak, Variabel CAR tidak terdistribusi dengan normal.

2. Variabel BDR tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,000 < α

= 0,05 maka Ho ditolak, Variabel BDR tidak terdistribusi dengan normal.

3. Variabel PPAP tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,014 <

α = 0,05 maka Ho ditolak, Variabel PPAP tidak terdistribusi dengan

normal.

Page 104: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

4. Variabel NPM tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,027 < α

= 0,05 maka Ho ditolak, Variabel NPM tidak terdistribusi dengan normal.

5. Variabel ROA tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0.008 < α

= 0,05 maka Ho ditolak, Variabel ROA tidak terdistribusi dengan normal.

6. Variabel BOPO signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,274 > α =

0,05 maka Ho diterima, Variabel BOPO terdistribusi dengan normal.

7. Variabel LDR tidak signifikan dengan Asymp. Sig. (2-Tailed) = 0,501 > α

= 0,05 maka Ho diterima, Variabel LDR terdistribusi dengan normal.

Dari hasil pengujian normalitas data diketahui bahwa Variabel CAR,

BDR, PPAP, NPM, ROA, data tidak terdistribusi dengan normal, sedangkan

variabel BOPO dan variabel LDR data tedistribusi dengan normal.

Selanjutnya Uji Beda Mann-Whitney akan digunakan pada variabel-variabel

yang tidak terdistribusi dengan normal, sedangkan Uji Beda Independent

Sample T-Test akan digunakan pada variabel-variabel yang terdistribusi

normal, karena hipotesis yang Pertama (H1 ) ini diuji dua data sampel yang

tidak saling berhubungan (Independent) yaitu antara bank devisa dan bank non

devisa.

Uji Kolmogorov-Smirnov Test sangat membantu peneliti untuk

mengetahui apakah sampel yang dipilih berasal dari data yang terdistribusi

dengan normal atau data yang tidak terdistribusi dengan normal. Almilia dan

Herdiningtyas (2005:24) jika data tidak normal maka dilakukan Uji Beda

Nonparametrik dengan menggunakan Mann-Whitney Test, sebaliknya jika

Page 105: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

data terdistribusi normal digunakan Uji Parametrik dengan menggunakan Uji

Sample Independent T-Test.

D. Uji Mann-Whitney Test

Uji ini dilakukan pada variabel-variabel rasio keuangan yang datanya tidak

terdistribusi dengan normal dari uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil

pengujian normalitas data diketahui bahwa rasio keuangan yang tidak

terdistribusi dengan normal adalah variabel CAR, BDR, PPAP, NPM, dan

Variabel ROA.

Pada Uji Mann-Whitney Test terdapat dua hipotesis, yaitu :

H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dengan

bank non devisa.

H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dengan bank

non devisa.

♦ Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.

♦ Jika probabilitas < 0,05, maka H1 ditolak.

Tabel 4.4

Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test. Test Statistics

a

CAR BDR PPAP NPM ROA

Mann-Whitney U 761.000 873.500 1.194E3 558.000 768.000

Wilcoxon W 2.036E3 2.148E3 2.470E3 1.833E3 2.043E3

Z -3.371 -2.596 -.383 -4.771 -3.323

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .009 .702 .000 .001

a. Grouping Variable: Kondisi

Page 106: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Hasil Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test yang tampak pada Tabel 4.3 dapat

diringkas dalam Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil pengujian Mann-Whitney Test

Definisi Rasio Tipe Rasio Z

Hitung

Asymp.

Sig.

Kesimpulan

(Ho)

Capital Adequacy Ratio Capital -3,371 0,001 Ditolak

Bad Debt Ratio Assets -2,596 0,009 Ditolak

Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif

Assets -0,383 0,702 Diterima

Net Profit Margin Management -4,471 0,000 Ditolak

Return On Assets Earning -3,323 0,001 Ditolak

Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa variabel-variabel rasio keuangan yang

tidak terdistribusi normal berbeda antara bank devisa dan bank non devisa

dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Uji Mann-Whitney memberikan nilai Z = -3,371 dengan Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,001 < α = 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang

signifikan antara rasio keuangan CAR pada bank devisa dengan bank non

devisa.

2. Uji Mann-Whitney memberikan nilai Z = -2,596 dengan Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,009 < α = 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang

signifikan antara rasio keuangan BDR pada bank devisa dengan bank non

devisa.

Page 107: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

3. Uji Mann-Whitney memberikan nilai Z = -0,383 dengan Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,702 > α = 0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara rasio keuangan PPAP pada bank devisa dengan bank non

devisa.

4. Uji Mann-Whitney memberikan nilai Z = -4,471 dengan Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,000 < α = 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang

signifikan antara rasio keuangan NPM pada bank devisa dengan bank non

devisa.

5. Uji Mann-Whitney memberikan nilai Z = -3,323 dengan Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,001 < α = 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang

signifikan antara rasio keuangan ROA pada bank devisa dengan bank non

devisa.

Hasil Uji Mann-Whitney menunjukkan H 0 ditolak pada empat rasio dan

H 0 diterima pada satu rasio. Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari lima

rasio keuangan yang diuji, empat rasio keuangan menunjukkan hasil yang

signifikan, yaitu satu rasio Capital (CAR), satu rasio Assets (BDR), satu rasio

management (NPM), dan satu rasio Earnings (ROA), artinya bahwa terdapat

perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa. Satu rasio

lainnya, yaitu rasio assets (PPAP) menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan pada level 5%. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan kinerja antara bank devisa dan bank non devisa. Hasil Uji Mann-

Whitney menunjukkan bahwa semakin kecil probabilitas signifikansi, maka

semakin besar perbedaan rata-rata rasio CAR, BDR, NPM, dan ROA antara

Page 108: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

bank devisa dengan bank non devisa. Begitu juga sebaliknya, semakin besar

probabilitas signifikansi maka semakin kecil perbedaan rata-rata rasio PPAP

antara bank devisa dengan bank non devisa. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdinigtyas (2005), yaitu CAR,

BDR, NPM dan rasio ROA yang digunakan pada penelitian terdahulu dan

penelitian sekarang adalah mempunyai perbedaan yang signifikan. Sedangkan

Almilia dan Herdinigtyas tidak menemukan perbedaan yang signifikan pada

rasio PPAP pada bank pada saat tahun periode penelitian

E. Uji Independent Sample T Test

Uji Independent Sample T-Test dilakukan pada variabel-variabel rasio

keuangan yang datanya terdistribusi dengan normal dari uji normalitas data.

Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa rasio keuangan

yang terdistribusi dengan normal adalah variabel CAR, BDR, PPAP, NPM,

dan Variabel ROA.

Pada Uji Independent Sample T-Test

terdapat dua hipotesis, yaitu :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dengan

bank non devisa.

H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara bank devisa dengan bank

non devisa.

♦ Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima.

♦ Jika probabilitas < 0,05, maka H 1 ditolak.

Page 109: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.6

Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Variabel BOPO dan Variabel LDR Group Statistics

Kondisi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

BANK DEVISA 50 80.3504 11.15077 1.57696 BOPO

BANK NON DEVISA 50 91.5330 13.66710 1.93282

BANK DEVISA 50 60.6864 20.95365 2.96329 LDR

BANK NON DEVISA 50 72.0986 18.56329 2.62525

Pada output tabel group statistic terlihat bahwa rata-rata BOPO pada bank

devisa adalah 80,3504 kali, sedangkan untuk bank non devisa 91,5330 kali.

Kemudian rata-rata LDR pada bank devisa adalah 60,6864 kali, sedangkan

untuk bank non devisa 72,0986 kali. Secara absolute jelas bahwa rata-rata

rasio CAR dan rasio LDR antara bank devisa dengan bank non devisa

berbeda. Untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik dan akan

dijelaskan pada tabel 4.7.

Page 110: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.7

Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Variabel BOPO dan Variabel LDR Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances

assumed .680 .412 -4.483 98 .000 -11.18260 2.49451 -16.13288 -6.23232

BOPO

Equal variances not

assumed

-4.483 94.205 .000 -11.18260 2.49451 -16.13537 -6.22983

Equal variances

assumed 1.036 .311 -2.883 98 .005 -11.41220 3.95892 -19.26854 -3.55586

LDR

Equal variances not

assumed

-2.883 96.597 .005 -11.41220 3.95892 -19.26997 -3.55443

Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test yang tampak pada Tabel 4.7 dapat

diringkas dalam Tabel 4.8 sebagai berikut :

Page 111: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.8

Hasil pengujian Independent Sample T-Test

Definisi Rasio Tipe Rasio F

Hitung

Asym

p. Sig.

Kesimpulan

(Ho)

Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional

Earning 0,680 0,000 Ditolak

Loan to Deposit Ratio Liquidity 1,036 0,005 Ditolak

Pada tabel 4.8, rasio BOPO terlihat dari hasil Levene’s Test didapat p-

Value = 0,412 > α = 0,05 maka H0 diterima, dengan kata lain, asumsi kedua

varians sama besar (equal variances assumed) terpenuhi. Karena hasil

Levene’s Test diatas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar

(equal variances assumed) terpenuhi, maka digunakan hasil uji T dua sample

independent dengan asumsi kedua varians sama besar (equal variances

assumed) untuk menguji hipotesis null (H 0) yang memberikan nilai t = -4,483

dengan derajat kebesaran df = 98, yang didapatkan dari (n1 + (n2-2)) = (50 +

(50-2)) = 98. Untuk asumsi kedua varian sama besar (equal variances

assumed) p-value (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05, maka H0 ditolak, sehingga

dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio keuangan CAR bank devisa

mempunyai perbedaan yang signifikan dengan rata-rata rasio keuangan CAR

pada bank non devisa.

Kemudian pada tabel 4.7, rasio LDR terlihat dari hasil Levene’s Test

didapat p-value = 0,311 > α = 0,05 maka H 0 diterima, dengan kata lain, asumsi

kedua varians sama besar (equal variances assumed) terpenuhi. Karena hasil

Page 112: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Levene’s Test diatas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar

(equal variances assumed) terpenuhi, maka digunakan hasil uji T dua sampel

independen dengan asumsi kedua varians sama besar (equal variances

assumed) untuk menguji hipotesis null (H 0) yang memberikan nilai t = -2,883

dengan derajat kebesaran df = 98, yang didapatkan dari (n1 + (n2-2)) = (50 +

(50-2)) = 98. Untuk asumsi kedua varian sama besar (equal variances

assumed) p-value (2-tailed) = 0,005 < α = 0,05, maka Ho ditolak, sehingga

dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio keuangan LDR bank devisa

mempunyai perbedaan yang signifikan dengan rata-rata rasio keuangan LDR

pada bank non devisa.

Berdasarkan rincian penjelasan dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa secara

keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan dari dua rasio keuangan yang

diuji. Hipotesis pertama dengan pengujian Independent Sample T Test secara

keseluruhan ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan antara kinerja bank

devisa dengan bank non devisa. Penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Almilia dan Herdinigtyas (2005), yaitu rasio BOPO dan

rasio LDR yang digunakan pada penelitian terdahulu dan penelitian sekarang

adalah mempunyai perbedaan yang signifikan di bank pada saat tahun periode

penelitian.

F. Analisis Regresi Logistik Binary

Analisis regresi logistik biner digunakan untuk melihat pengaruh sejumlah

variabel independen X1, X2, X3,..., XK terhadap variabel dependen Y yang

Page 113: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

berupa variabel response biner yang hanya mempunyai dua nilai atau juga

untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen Y (yang berupa variabel

biner) berdasarkan niali-nilai variabel dependen X1, X2, X3,..., XK (stanislaus,

2006:226).

Dalam penelitian ini jumlah data yang diproses sebanyak 100 atau N 100,

untuk melihat kelengkapan data yang diproses dalam penelitian ini dan tidak

ada missing cases, artinya data yang diproses lengkap ditunjukkan oleh tabel

Case Processing Summary :

Tabel 4.9

Data yang diproses Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Included in Analysis 100 100.0

Missing Cases 0 .0

Selected Cases

Total 100 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 100 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dalam penelitian ini variable dependen Y bertipe kategorik dua pilihan

yaitu : bank devisa dikategorikan dengan nilai 0 dan bank non devisa diberi

nilai 1. keterangan ini dapat dilihat dalam tabel data dibawah ini :

Page 114: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.10

Identifikasi Data Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

BANK DEVISA 0

BANK NON DEVISA 1

1. Ketepatan Model Prediksi

Untuk melihat model yang lebih baik untuk memprediksi kinerja bank

devisa menggunakan nilai -2 Loglikelihood. Dari hasil perhitungan -2

Loglikelihood pada blok pertama (block number = 0) terlihat nilai -2

Loglikelihood sebesar 138,629 seperti yang terlihat pada tabel 4.11

sebagai berikut :

Tabel 4.11

Ketepatan Model dalam memprediksi Bank Devisa (block number = 0) Iteration History

a,b,c

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant

Step 0 1 138.629 .000

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 138.629

c. Estimation terminated at iteration number 1 because parameter estimates changed by

less than .001.

Kemudian hasil perhitungan nilai -2 Loglikelihood pada blok kedua (block

number = 1) terlihat nilai -2 Loglikelihood sebesar 68,349 terjadi

Page 115: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

penurunan pada blok kedua (block number = 1) yang ditunjukkan pada

table 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Ketepatan model dalam memprediksi bank devisa (block number = 1) Iteration History

a,b,c,d

Coefficients

Iteration

-2 Log

likelihood Constant CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

1 92.060 -5.083 -.011 .020 -.345 .364 -.224 .040 .012

2 76.612 -10.882 -.026 -.079 -.466 .818 -.373 .091 .009

3 69.801 -17.049 -.053 -.155 -.600 1.341 -.484 .146 .003

4 68.427 -21.367 -.074 -.185 -.735 1.674 -.511 .186 -.002

5 68.349 -22.667 -.080 -.175 -.790 1.763 -.505 .199 -.003

6 68.349 -22.749 -.081 -.172 -.796 1.768 -.504 .200 -.003

Step 1

7 68.349 -22.749 -.081 -.172 -.796 1.768 -.504 .200 -.003

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 138.629

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by

less than .001.

Penilaian keseluruhan model regresi (Overall Fit Model) menggunakan

nilai -2 Loglikelihood jiika terjadi penurunan pada blok kedua dibanding

blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua menjadi

lebih baik, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dan tabel 4.12. pada

blok pertama (block number = 0) nilai -2 Loglikelihood sebesar 138,629

dan pada blok kedua (block number = 1) nilai -2 Loglikelihood sebesar

Page 116: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

68,349. dari hasil ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa model regresi

kedua lebih baik untuk memprediksi kinerja bank devisa.

2. Koefisien Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square

Koefisien Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square pada tabel

model summary dapat diinterpretasikan sama seperti koefisien determinasi

R2 (dibikin kuadrat0 pada regresi linier berganda, tetapi karena nilai

maksimum Cox & Snell R Square biasanya lebih kecil dari satu, seperti

yang ditunjukkan oleh tabel 4.12 nilai Cox & Snell R Square adalah 0,505

lebih kecil dari satu, maka menjadi sukar untuk diinterpretasikan seperti R2

dan jarang digunakan.

Tabel 4.13

Koefisien Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 68.349a .505 .673

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter

estimates changed by less than .001.

Koefisien Nagelkerke R Square pada tabel model Summary merupakan

modifikasi dari Koefisien Cox & Snell R Square agar nilai maksimumnya

bisa mencapai satu dan mempunyai kisaran antara 0 dan sama seperti

koefisien determinasi R2 pada regresi linier berganda. Seperti yang terlihat

pada tabel 4.13, nilai koefisien Nagelkerke R Square sebesar 0,673 yang

Page 117: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

berarti kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat sebesar

67,3%.

3. Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow

Untuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi digunakan Uji

Chi Square Hosmer and Lemeshow, pengujian ini digunakan untuk

menguji hipotesis :

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksikan

dengan klasifikasi yang diamati.

Ha : Tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksikan

dengan klasifikasi yang diamati.

Tabel 4.14 Hasil Identifikasi prediksi klasifikasi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.713 8 .462

Hasil pengujian pada tabel 4.14 menunjukkan nilai Chi Square sebesar

7,713 dengan nilai Sig 0,462. dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai sig. >

2 = 0,05 berarti H 0 diterima bahwa tidak terdapat perbedaan antara

klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang dimati maka model

regresi ini bisa digunakan untuk analisis selanjutnya.

4. Ketepatan Prediksi Klasifikasi

Untuk melihat ketepatan prediksi klasifikasi yang diamati ditunjukkan

oleh Classification Table berupa tabel 2x2 dengan kolom predicted value

Page 118: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

dari variabel dependen dan baris berupa nilai data actual yang diamati

seperti pada tabel 4.15 sebagai berikut :

Tabel 4.15

Hasil Identifikasi prediksi klasifikasi Classification Table

a

Predicted

Kondisi

Observed BANK DEVISA BANK NON DEVISA

Percentage

Correct

BANK DEVISA 44 6 88.0 Kondisi

BANK NON DEVISA 7 43 86.0

Step 1

Overall Percentage 87.0

a. The cut value is .500

Dengan menggunakan Tujuh variable independent dalam model ini,

yaitu rasio CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO, dan LDR

menunjukkan bahwa kebenaran prediksi model suatu bank yang

dimasukkan dalam kategori bank devisa sebesar 88,0%, sedangkan untuk

kebenaran suatu prediksi suatu bank yang dimasukkan dalam kategori

bank non devisa sebesar 86,0%.

Dari hasil Identifikasi prediksi klasifikasi menunjukkan bahwa

variabel rasio Capital yang diproksikan dengan rasio CAR, variabel rasio

Assets yang diproksikan dengan rasio BDR dan rasio PPAP, variabel rasio

management yang diproksikan dengan rasio NPM, variabel rasio Earnings

yang diproksikan dengan rasio ROA dan rasio BOPO, dan variabel rasio

Page 119: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

liquidity yang diproksikan dengan rasio LDR secara keseluruhan

mempunyai ketepatan klasifikasi sebesar 87,0%. Angka ketepatan prediksi

87,0% mengindikasikan bahwa persamaan regresi tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan bank.

5. Uji Wald

Tabel 4.16

Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

CAR -.081 .059 1.898 1 .168 .922

BDR -.172 .430 .160 1 .689 .842

PPAP -.796 .439 3.287 1 .070 .451

NPM 1.768 .435 16.551 1 .000 5.860

ROA -.504 .490 1.057 1 .304 .604

BOPO .200 .072 7.771 1 .005 1.221

LDR -.003 .024 .017 1 .896 .997

Step 1a

Constant -22.749 7.584 8.998 1 .003 .000

a. Variable(s) entered on step 1: CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO, LDR.

Tabel 4.16 tentang koefisien regresi logistik dapat diringkas sebagai

berikut :

Page 120: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Tabel 4.17

Koefisien regresi logistic dan tingkat signifikansi variabel independen

Variabel B Signifikansi Hipotesis Null

(H 0)

CAR -.081 0.168 Diterima

BDR -.172 0.689 Diterima

PPAP -.796 0.070 Diterima

NPM 1.768 0.000 Ditolak

ROA -.504 0.304 Diterima

BOPO .200 0.005 Ditolak

LDR -.003 0.896 Diterima

Hasil perhitungan koefisien dari model regresi logistic terlihat pada tabel 4.17

menunjukkan bahwa variable CAR, BDR, PPAP, ROA dan LDR tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan bank devisa

dan bank non devisa. Variable NPM dan BOPO signifikan pada α = 0,05.

Koefisien variable NPM signifikan pada probabilitas 0,000 < α = 0,05,

variable BOPO signifikan pada probabilitas pada 0,005 < α = 0,05.

Uji Wald menguji masing-masing koefisien regresi logistik, sebagai

berikut :

1. Untuk koefisien variabel CAR : Uji Wald = 1,898, P-Value = 0,168 < α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel CAR signifikan.

2. Untuk koefisien variabel BDR : Uji Wald = 0,160, P-Value = 0,689 > α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel BDR tidak signifikan.

Page 121: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

3. Untuk koefisien variabel PPAP : Uji Wald = 3,287, P-Value = 0,070 > α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel PPAP tidak signifikan.

4. Untuk koefisien variabel NPM : Uji Wald = 16,551, P-Value = 0,000 < α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel NPM signifikan.

5. Untuk koefisien variabel ROA : Uji Wald = 1,057, P-Value = 0,304 > α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel ROA tidak signifikan.

6. Untuk koefisien variabel BOPO : Uji Wald = 7,771, P-Value = 0,005 < α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel BOPO signifikan.

7. Untuk koefisien variabel LDR : Uji Wald = 0,017, P-Value = 0,896 > α

0,05, maka koefisien regresi untuk variabel LDR tidak signifikan.

8. Untuk konstanta : Uji Wald = 8,998, P-Value = 0,003 < α 0,05, maka

koefisien regresi untuk konstanta signifikan.

G. Interpretasi

Hasil perhitungan uji beda yang dilakukan dengan Mann-Whitney Test

menunjukkan rasio CAR, BDR, NPM, dan ROA kelompok bank devisa dan

bank non devisa secara statistik berbeda dan mendukung hipotesis 1 dalam

penelitian ini karena terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio

keuangan pada bank devisa dan bank non devisa. Sedangkan rasio PPAP

menolak hipotesis 1 karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

rasio keuangan bank devisa dan bank non devisa.

Hasil perhitungan uji beda yang dilakukan dengan Independent Sample T -

Test menunjukkan rasio BOPO dan rasio LDR kelompok bank devisa dan

Page 122: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

bank non devisa secara statistik berbeda dan mendukung hipotesis 2 dalam

penelitian ini karena terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio

keuangan pada bank devisa dan bank non devisa.

Hasil persamaan regresi logistik dalam penelitian ini menunjukkan daya

klasifikasi ketepatan prediksi secara keseluruhan sebesar 87,0% dengan

klasifikasi untuk kelompok bank devisa sebesar 88,0% dan untuk kelompok

bank non devisa 86,0%, ini ditunjukkan dengan classification table pada

output spss dengan cut-off value 0,500 dan mendukung hipotesis III dalam

penelitian ini yang berarti rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi

kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa.

Nilai koefisien Nagelkerke R Square menjelaskan bahwa dalam model

regresi ini kemampuan rasio keuangan dalam menjelaskan kinerja keuangan

bank devisa atau bank non devisa sebesar 67,3%, dan sisanya 32,.7%

dijelaskan oleh varabel lain.

Hasil perhitungan yang didapat dari Wald Statistic menunjukkan bahwa

hanya dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen :

bank devisa dan bank non devisa yaitu : variabel Net Profit Margin (NPM),

dan variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

sedangkan variabel yang lainnya tidak signifikan.

Persamaan regresi yang dibentuk adalah sebagai berikut

Bank Devisa = -22,749+1,768NPM+0,200BOPO

Page 123: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Dari persamaan regresi logistik dapat dilihat bahwa variable CAR, BDR,

PPAP, ROA dan LDR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa.

Variabel NPM dan variabel BOPO signifikan pada 0,05. dari persamaan

regresi logistik dapat dilihat bahwa log odds bank devisa mempunyai kinerja

diatas rata-rata secara positif dipengaruhi oleh NPM dan BOPO.

Nilai Konstanta -22,749 menyatakan bahwa jika variabel independen

diangap nol, maka probabilitas kinerja keuangan bank devisa mengalami

penurunan sebesar 22,749 dibandingkan kinerja keuangan bank non devisa.

Koefisien regresi NPM sebesar 1,768 dan bernilai positif menunjukkan

bahwa variabel NPM berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank

devisa dan bank non devisa, artinya jika variabel lain dianggap konstan maka

setiap unit perubahan variabel NPM kemungkinan kinerja keuangan bank

devisa adalah 5,860 kali lebih tinggi daripada kinerja kauangan bank non

devisa.

Hasil penelitian ini didukung oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005)

menyatakan bahwa rasio NPM berpengaruh secara signifikan pada kinerja

keuangan bank devisa dan bank non devisa. Semakin tinggi rasio NPM berarti

semakin besar kemungkinan kemampuan bank untuk mendapatkan

keuntungan.

Dahlan siamat (2004:29) menyebutkan bahwa bank devisa (foreign

exchange bank) adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan

transaksi dalam valuta asing, setelah memperoleh persetujuan dari Bank

Page 124: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Indonesia, antara lain menerima simpanan dan memberikan kredit dalam

bentuk valuta asing termasuk jasa-jasa keuangan lain yang terkait dengan

valuta asing, misalnya Letter of credit dan travelers chek.

Koefisien regresi BOPO sebesar 0,200 dan bernilai positif menunjukkan

bahwa variabel BOPO berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank

devisa dan bank non devisa, artinya jika variabel lain dianggap konstan maka

setiap unit perubahan variabel BOPO kemungkinan kinerja keuangan bank

devisa adalah 51,221 kali lebih tinggi daripada kinerja kauangan bank non

devisa.

Hasil penelitian ini didukung oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005)

menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa. Artinya semakin tinggi

rasio BOPO maka kemungkinan kinerja keuangan bank devisa semakin besar.

Hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio Net profit

Margin (NPM) yang merupakan proxy dari rasio Management dan rasio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang

merupakan proxy dari rasio Earnings. Variabel NPM adalah sebagai variabel

yang signifikan dalam penelitian ini merupakan variabel rasio keuangan yang

dapat menentukan kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa, dengan

rasio NPM sebagai rasio yang menunjukkan kesuksesan manajemen bank

dalam memaksimalkan keuntungan. Sedangkan variabel BOPO sebagai

variabel yang signifikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesuksesan

bank dalam meningkatkan pendapatannya.

Page 125: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan pada

penelitian ini sebagai berikut :

1. Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan bahwa rasio Capital adequacy

Ratio (CAR), Bad Debt Ratio (BDR), Net profit Margin (NPM), dan

Return on Asset (ROA) berbeda signifikan antara bank devisa dengan bank

non devisa. Sedangkan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

(PPAP) menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara bank

devisa dengan bank non devisa.

2. Hasil uji beda Independent Sample T-Test menunjukkan bahwa rasio

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan rasio

Loan to Deposit Ratio (LDR) berbeda signifikan antara bank devisa

dengan bank non devisa.

3. Daya ketepatan prediksi klasifikasi secara keseluruhan sebesar 87,0%.

Klasifikasi untuk kelompok bank devisa sebesar 88,0%, dan untuk

kelompok bank non devisa debesar 86,0%. Hal ini dapat membuktikan

bahwa dengan menggunakan regresi logistik rasio keuangan dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan bank devisa dan bank non

devisa.

Page 126: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan Capital adequacy

Ratio (CAR), Bad Debt Ratio (BDR), rasio Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif (PPAP), Return on Asset (ROA) dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) tidak signifikan untuk memprediksi kinerja keuangan bank

devisa dan bank non devisa.

5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio keuangan yang paling

signifikan untuk memprediksi kinerja keuangan bank devisa dan bank non

devisa adalah rasio Net Profit Margin (NPM) dan rasio Beban Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

B. Implikasi

1. Bank Devisa dan Bank Non Devisa

Rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan

kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa berasal; dari rasio

Management (NPM) dan rasio earnings (BOPO)m yang menjelaskan

kemampuan bank devisa dan bank non devisa dalam memaksimalkan laba

dan meningkatkan pendapatan operasionalnya, sehingga dapat dijadikan

rujukan bagi kelangsungan hidup dan kelancaran bank devisa dan bank

non devisa.

2. Investor/Nasabah

Investor sebagai pemilik modal dapat mengetahui kinerja keuangan

bank sehingga diharapkan tepat pada saat pengambilan keputusan untuk

berinvestasi pada bank devisa agtau bank non devisa. Begitu juga dengan

Page 127: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

nasabah, diharapkan nasabah tidak salah pilih dalam mentukan tempat

untuk menyimpan kelebihan dananya.

3. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan yang

nyata dan memberikan manfaat berupa informasi dalam dunia pendidikan.

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran

Beberapa keterbatasan penelitian ini yang masih perlu direvisi pada

penelitian selanjutnya, antara lain :

1. Variabel yang digunakan hanya sebatas variabel rasio keuangan.

2. Proksi yang digunakan pada variabel dependen hanya perbandingan antara

bank devisa dengan bank nondevisa.

3. Sampel dalam penelitian ini hanya sebatas pada sepuluh bank devisa dan

sepuluh bank non devisa.

4. penggunaan tolok ukur kinerja yang digunakan dalam penel;itian ini hanya

menganalisi kinerja bank berdasarkan rasio keuanga, yang hanya

merupakan aspek ekonomis, sementara banyak faktor non ekonomis yang

tidak dapat dimasukkan dalam ukuran kuantitatif. Beberapa aspek kinerja

non ekonomis seperti teknolgi, sumber daya manusia, kualitas pelayanan,

produk-produk bank, budaya bank, dan sebagainya penting untuk

diperhatikan.

Adapun beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dan menjadi

saran untuk penelitian selanjutnya adalah :

Page 128: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

1. Penelitian selanjutnya hendaknya mengikutsertakan variabel non

ekonomis untuk mengukur kinerja bank.

2. variabel dependen yang digunakan dalam paneletian selanjutnya dapat

dikembangkan.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel bank

pemerintah, bank swasta atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Page 129: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas. Winny. “Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan periode 2000-

2002”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No 1, Hal 1-22,

Desember 2004.

Arkian, Hifni.. ”Menilai Kesehatan Bank”. Pengembangan Perbankan. Edisi No.71. Jakarta : Institut Bankir Indonesia. 1998.

Leon, Boy dan Ericson, Sonny. “Manajemen Aktiva Passiva Bank Non Devisa”,

Jakarta : PT Grasindo, 2007.

Febryani, Anita dan Zulfadin, Rahadian. ”Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank

Non Devisa di Indonesia”, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol., No.4,

Desember 2003.

Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”, badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Harahap, Sofyan, Syafri, 2002. Teori Akuntansi. Edisi revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Haryati, Sri. “Analisis Kebangkrutan Bank”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol.16, No.4, Hal 336-345. 2001.

Ikatan Akuntansi Indonesia.. ”Standar Akuntansi Kauangan”. Jakarta : Salemba Empat 2004.

Indriantoro, Nur ; dan Supumo, Bambang.. ”Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk

Akuntansi dan Manajemen”. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. 2002.

Irmayanto, Et.Al.. ”Bank dan Lembaga Keuangan”. Jakarta : LPFE USAKTI. Juli

2000.

Kasmir. ”Bank dan Lembaga Kauangan Lainnya”. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. 1999

Kasmir, ”Manajemen Perbankan”. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2003.

Page 130: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lestari, Maharani Ika dan Sugiharto, Toto.”Kinerja Bank Devisa dan Bank Non

Devisa dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya”. Auditorium Kampus

Gunadharma, Vol.2, No.2. 21-22 Agustus 2007.

Murtanto dan Zeny, Arfiana. ”Analaisis Laporan Keuangan dengan

Menggunakan Rasio CAMEL dan Metode Altman sebagai Alat Untuk

Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Bank”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol.2, No.2 Hal. 22-24, Agustus 2002.

Nugroho, Bhuana Agung. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

Dengan SPSS”, Yogyakarta : Andi, 2005.

Priyanto, Dwi. “ Mandiri Belajar SPSS”, Yogyakarta : Mediakom, 2008.

Trihendradi, Cornelius. “Kupas Tuntas Analisi Regresi”, Yogyakarta : andi, 2007.

Uyanto, Stanislaus S. “Pedoman Analsis data Dengan SPSS”, Edisi kedua,

Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006.

Warren, dkk. “Pengantar Akuntansi”, edisi 21, Buku Satu, salemba Empat, 2005.

peraturan Bank Indonesia Nomor 6 / 10 / PBI. “Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum”. Jakarta : Bank Indonesia 2004.

_____________________. Nomor 6 / 10 / PBI.. ”Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum Bank Umum”. Jakarta : Bank Indonesia 2004.

Siamat, Dahlan,. ”Manajemen Lembaga Kauangan”. Edisi Keempat, Jakarta :

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004.

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30 / 11 / KEP / DIR . Tata Cara

”Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum”. Jakarta : Bank Indonesia.

1997.

_________________________________ Nomor 30 / 277 / KEP / DIR.

”Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30 / 11 /

KEP / DIR . tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum”. Jakarta : Bank Indonesia. 1998.

Page 131: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

__________________________________Nomor 31 / 147 / KEP / DIR, ”Kualitas

Aktiva Produktif”. Jakarta : Bank Indonesia. 1998..

__________________________________ Nomor 31 / 148 / KEP / DIR.

”Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produkti”f. Jakarta : Bank Indonesia. 1998.

www.bi.go.id

www.google.com/Bank Devisa

Page 132: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 1

Output Data Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

CAR 100 9.76 38.25 17.3576 .62865 6.28648

BDR 100 .24 21.45 2.5912 .26872 2.68716

PPAP 100 .41 8.36 2.0967 .13575 1.35754

NPM 100 3.10 16.25 6.0225 .22086 2.20857

ROA 100 .08 7.38 2.2177 .15616 1.56156

BOPO 100 38.84 140.23 85.9417 1.36225 13.62247

LDR 100 19.95 103.33 66.3925 2.05123 20.51235

Valid N (listwise) 100

Page 133: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 2

Output SPSS One Sample Kolmogorov-Smirnov

NPar Tests

[DataSet1]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

N 100 100 100 100 100 100 100

Mean 17.3576 2.5912 2.0967 6.0225 2.2177 85.9417 66.3925 Normal

Parametersa Std. Deviation 6.28648 2.68716 1.35754 2.20857 1.56156 1.36225E1 2.05123E1

Absolute .154 .237 .157 .147 .166 .100 .083

Positive .154 .237 .157 .147 .166 .100 .048

Most

Extreme

Differences Negative -.113 -.194 -.127 -.093 -.095 -.091 -.083

Kolmogorov-Smirnov Z 1.542 2.374 1.572 1.468 1.657 .996 .827

Asymp. Sig. (2-tailed) .017 .000 .014 .027 .008 .274 .501

a. Test distribution is Normal.

Page 134: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 3

Output SPSS Mann-Whitney Test Mann-Whitney Test

Ranks

Kondisi N Mean Rank Sum of Ranks

BANK DEVISA 50 60.28 3014.00

BANK NON DEVISA 50 40.72 2036.00

CAR

Total 100

BANK DEVISA 50 42.97 2148.50

BANK NON DEVISA 50 58.03 2901.50

BDR

Total 100

BANK DEVISA 50 51.61 2580.50

BANK NON DEVISA 50 49.39 2469.50

PPAP

Total 100

BANK DEVISA 50 36.66 1833.00

BANK NON DEVISA 50 64.34 3217.00

NPM

Total 100

BANK DEVISA 50 60.14 3007.00

BANK NON DEVISA 50 40.86 2043.00

ROA

Total 100

Test Statisticsa

CAR BDR PPAP NPM ROA

Mann-Whitney U 761.000 873.500 1.194E3 558.000 768.000

Wilcoxon W 2.036E3 2.148E3 2.470E3 1.833E3 2.043E3

Z -3.371 -2.596 -.383 -4.771 -3.323

Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .009 .702 .000 .001

a. Grouping Variable: Kondisi

Page 135: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 4

Output SPSS Independent Sample T-Test

Group Statistics

Kondisi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

BANK DEVISA 50 80.3504 11.15077 1.57696 BOPO

BANK NON DEVISA 50 91.5330 13.66710 1.93282

BANK DEVISA 50 60.6864 20.95365 2.96329 LDR

BANK NON DEVISA 50 72.0986 18.56329 2.62525

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal variances

assumed .680 .412 -4.483 98 .000 -11.18260 2.49451 -16.13288 -6.23232

BOPO

Equal variances not

assumed

-4.483 94.205 .000 -11.18260 2.49451 -16.13537 -6.22983

Equal variances

assumed 1.036 .311 -2.883 98 .005 -11.41220 3.95892 -19.26854 -3.55586

LDR

Equal variances not

assumed

-2.883 96.597 .005 -11.41220 3.95892 -19.26997 -3.55443

Page 136: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 5

Output SPSS Regresi Logistik

Logistic Regression

[DataSet1]

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Included in Analysis 100 100.0

Missing Cases 0 .0

Selected Cases

Total 100 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 100 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

BANK DEVISA 0

BANK NON DEVISA 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant

Step 0 1 138.629 .000

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 138.629

c. Estimation terminated at iteration number 1

because parameter estimates changed by less than

.001.

Page 137: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Classification Tablea,b

Predicted

Kondisi

Observed BANK DEVISA

BANK NON

DEVISA

Percentage

Correct

BANK DEVISA 0 50 .0 Kondisi

BANK NON DEVISA 0 50 100.0

Step 0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .200 .000 1 1.000 1.000

Variables not in the Equation

Score df Sig.

CAR 7.710 1 .005

BDR 7.052 1 .008

PPAP .425 1 .514

NPM 19.488 1 .000

ROA 5.235 1 .022

BOPO 17.017 1 .000

Variables

LDR 7.817 1 .005

Step 0

Overall Statistics 39.462 7 .000

Page 138: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Block 1: Method = Enter Iteration History

a,b,c,d

Coefficients

Iteration

-2 Log

likelihood Constant CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

1 92.060 -5.083 -.011 .020 -.345 .364 -.224 .040 .012

2 76.612 -10.882 -.026 -.079 -.466 .818 -.373 .091 .009

3 69.801 -17.049 -.053 -.155 -.600 1.341 -.484 .146 .003

4 68.427 -21.367 -.074 -.185 -.735 1.674 -.511 .186 -.002

5 68.349 -22.667 -.080 -.175 -.790 1.763 -.505 .199 -.003

6 68.349 -22.749 -.081 -.172 -.796 1.768 -.504 .200 -.003

Step 1

7 68.349 -22.749 -.081 -.172 -.796 1.768 -.504 .200 -.003

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 138.629

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by

less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 70.281 7 .000

Block 70.281 7 .000

Step 1

Model 70.281 7 .000

Page 139: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 68.349a .505 .673

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.713 8 .462

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

CAR -.081 .059 1.898 1 .168 .922

BDR -.172 .430 .160 1 .689 .842

PPAP -.796 .439 3.287 1 .070 .451

NPM 1.768 .435 16.551 1 .000 5.860

ROA -.504 .490 1.057 1 .304 .604

BOPO .200 .072 7.771 1 .005 1.221

LDR -.003 .024 .017 1 .896 .997

Step 1a

Constant -22.749 7.584 8.998 1 .003 .000

a. Variable(s) entered on step 1: CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO, LDR.

Page 140: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Classification Table

a

Predicted

Kondisi

Observed BANK DEVISA BANK NON DEVISA

Percentage

Correct

BANK DEVISA 44 6 88.0 Kondisi

BANK NON DEVISA 7 43 86.0

Step 1

Overall Percentage 87.0

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

CAR -.081 .059 1.898 1 .168 .922

BDR -.172 .430 .160 1 .689 .842

PPAP -.796 .439 3.287 1 .070 .451

NPM 1.768 .435 16.551 1 .000 5.860

ROA -.504 .490 1.057 1 .304 .604

BOPO .200 .072 7.771 1 .005 1.221

LDR -.003 .024 .017 1 .896 .997

Step 1a

Constant -22.749 7.584 8.998 1 .003 .000

a. Variable(s) entered on step 1: CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO, LDR.

Page 141: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Lampiran 6

Rasio CAMEL Bank Devisa dan Bank Non Devisa Periode 2003-2007

Nama Bank Rasio Capital Rasio Assets Rasio

Management Rasio Earnings Rasio

Liquidity

CAR BDR PPAP NPM ROA BOPO LDR

BCA 38,25 0,51 0,97 5,22 2,53 73,53 21,70 2003

PERMATA 10,8 4,6 4,8 4,4 1,92 86,53 41,3

MEGA 14,04 0,77 0,61 5,64 3,24 76,79 55,61

NISP 13,78 0,54 1,13 3,69 1,71 86,67 77,95

BUKOPIN 14,86 1,75 6,42 4,74 1,73 83,23 91,82

LIPPO 16,66 3,33 4,85 3,55 1,48 99,81 19,95

BII 23,34 2,06 2,05 3,10 0,76 93,29 35,03

DANAMON 26,84 3,14 5,00 3,20 5,69 82,31 56,95

NIAGA 11,58 2,24 3,09 4,86 2,03 88,79 72,12

SWADESHI 27,03 1,40 3,48 5,77 2,33 83,72 59,17

BCA 28,65 0,24 0,84 3,11 5,44 66,64 27,05 2004

PERMATA 11,4 2,2 4,03 5,84 2,3 83,11 57,2

MEGA 13,53 1,00 0,80 6,36 2,99 73,83 48,80

NISP 15,11 0,60 1,10 4,66 2,50 76,49 77,34

BUKOPIN 15,41 2,78 1,85 5,35 1,91 87,38 85,13

LIPPO 20,87 2,88 4,02 4,12 3,33 81,62 22,60

BII 20,84 1,63 1,33 5,20 2,35 79,68 43,62

DANAMON 27,00 2,20 3,06 7,06 4,51 52,32 72,49

NIAGA 10,43 2,83 2,75 5,80 2,91 79,41 85,37

SWADESHI 25,61 1,80 3,56 5,89 2,55 74,59 62,54

BCA 21,66 0,78 1,21 3,44 6,24 66,82 41,78 2005

PERMATA 9,9 4,4 3,46 5,25 1,2 89,64 78,5

MEGA 11,13 0,73 0,70 4,01 1,25 88,88 51,25

NISP 19,95 1,64 1,20 4,15 1,52 86,52 77,62

BUKOPIN 14,86 2,92 1,60 6,18 2,43 80,96 103,33

LIPPO 24,89 3,08 4,30 4,74 2,12 74,78 24,71

BII 21,23 1,50 1,31 5,07 2,41 76,97 49,11

DANAMON 29,59 1,56 2,33 7,11 6,03 51,23 76,39

NIAGA 10,37 2,87 2,46 5,90 2,75 79,46 93,20

SWADESHI 23,17 2,24 3,16 4,86 2,05 81,33 59,05

BCA 22,21 0,37 1,28 3,80 7,38 38,84 40,30 2006

PERMATA 14,0 4,6 3,2 6,4 1,2 90,0 83,1

MEGA 15,92 0,67 0,63 3,46 0,88 92,78 42,70

NISP 16,64 1,60 1,11 3,94 1,44 88,18 54,83

BUKOPIN 15,93 1,65 0,99 5,18 1,83 87,17 65,26

LIPPO 26,78 0,84 1,90 7,04 1,98 75,14 44,87

BII 24,08 2,71 1,67 5,14 1,43 89,82 57,22

DANAMON 22,37 1,79 2,03 7,38 2,40 80,33 75,51

NIAGA 17,45 2,67 1,65 5,75 2,11 82,83 84,78

SWADESHI 26,55 1,16 1,79 3,92 1,17 91,12 54,89

BCA 18,79 0,37 1,01 3,34 6,30 66,73 43,61 2007

PERMATA 14,4 3,5 3,4 7,0 1,9 84,8 88,0

Page 142: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

MEGA 14,20 0,68 0,68 5,06 2,33 79,21 46,74

NISP 17,62 0,92 0,99 3,61 1,29 87,84 49,39

BUKOPIN 12,91 1,98 1,11 4,27 1,63 85,52 58,86

LIPPO 23,82 0,69 1,34 6,05 2,92 72,82 59,75

BII 21,35 2,03 1,45 5,03 1,23 90,40 76,14

DANAMON 20,85 1,65 2,11 8,52 3,53 74.17 85,00

NIAGA 15,41 3,02 2,10 5,74 2,22 82,69 92,53

SWADESHI 20,66 0,94 1,33 3,72 1,28 90,80 62,16

AKITA 10,12 2,21 0,74 6,13 1,21 87,12 79,45 2003 DIPO

INTERNASIONAL 12,07 2,88 1,92 7,38 4,30 75,64 86,47 EKSEKUTIF

INTERNASIONAL 10,40 3,63 1,94 10,55 3,23 82,63 77,09 FAMA INTERNASIONAL 15,24 3,32 2,21 6,25 1,21 89,32 94,12 HARDA

INTERNASIONAL 13,20 1,54 0,81 4,73 1,10 92,25 74,25

INDEX SELINDO 13,50 0,70 0,91 4,63 1,42 89,06 54,31

INDOMONEX 10,02 1,99 1,97 6,41 0,60 95,92 66,55

JASA ARTA 10,55 2,01 2,38 5,06 0,64 96,12 50,99

MAYORA 23,64 1,09 4,19 4,08 0,42 95,48 25,51

SWAGUNA 12,53 4,13 1,21 13,54 4,05 127,40 22,25

AKITA 13,12 3,12 0,95 8,21 2,23 84,25 86,25 2004 DIPO

INTERNASIONAL 14,30 2,88 1,82 9,07 5,06 65,05 93,03 EKSEKUTIF

INTERNASIONAL 14,69 9,15 4,60 12,94 1,06 81,57 89,98 FAMA

INTERNASIONAL 15,45 3,36 2,36 7,36 2,42 81,52 84,21 HARDA

INTERNASIONAL 13,33 1,12 0,41 7,71 2,67 89,46 74,77

INDEX SELINDO 11,17 1,26 1,64 3,14 1,90 85,24 61,83

INDOMONEX 11,55 2,52 1,76 7,24 1,91 84,24 83,96

JASA ARTA 12,19 2,59 2,61 8,40 1,21 91,01 54,70

MAYORA 24,35 0,58 1,93 5,23 0,94 97,94 32,03

SWAGUNA 10,25 21,45 8,36 16,25 7,10 140,23 65,25

AKITA 15,10 2,56 0,90 5,60 1,75 93,25 96,21 2005 DIPO

INTERNASIONAL 16,42 3,08 1,89 8,37 4,58 66,20 98,55 EKSEKUTIF

INTERNASIONAL 11,30 13,10 4,04 6,68 4,04 124,82 83,60 FAMA

INTERNASIONAL 16,41 2,36 1,52 6,42 1,45 78,23 93,56 HARDA

INTERNASIONAL 12,65 1,82 1,24 6,55 0,92 74,77 64,48

INDEX SELINDO 13,69 1,45 1,91 6,67 1,82 85,20 71,99

INDOMONEX 11,11 3,31 1,25 6,62 1,05 94,65 78,31

JASA ARTA 12,7 4,68 4,62 7,65 2,48 83,90 69,51

MAYORA 20,22 1,44 2,43 6,07 1,32 94,38 47,46

SWAGUNA 13,15 0,61 1,56 12,39 1,83 91,14 83,37

AKITA 16,52 2,35 0,80 5,60 1,75 92,31 95,15 2006 DIPO INTERNASIONAL 20,20 2,50 1,44 6,17 3,01 81,34 85,78 EKSEKUTIF

INTERNASIONAL 9,76 5,05 2,53 3,61 0,85 108,49 73,44 FAMA

INTERNASIONAL 21,41 2,25 2,32 6,36 1,42 92,46 84,25

Page 143: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

HARDA

INTERNASIONAL 13,35 1,62 1,65 5,35 0,85 76,54 65,24

INDEX SELINDO 16,05 0,89 1,28 4,77 1,24 91,21 55,21

INDOMONEX 13,77 2,53 1,26 6,99 0,26 98,43 53,19

JASA ARTA 13,86 4,88 2,17 4,85 1,27 108,57 64,45

MAYORA 33,14 2,48 1,25 5,05 0,48 98,28 47,11

SWAGUNA 11,92 5,92 4,03 7,88 0,08 100,73 77,58

AKITA 17,96 1,27 0,86 5,97 1,01 96,36 90,04 2007 DIPO

INTERNASIONAL 23,04 2,19 1,26 6,27 3,31 77,25 83,84 EKSEKUTIF INTERNASIONAL 11,80 7,63 2,73 8,29 0,08 100,84 80,13 FAMA INTERNASIONAL 32,21 3,14 1,25 6,32 1,45 86,45 95,36 HARDA

INTERNASIONAL 12,65 1,75 1,65 6,32 0,86 80,12 70,25

INDEX SELINDO 17,77 0,5 1,25 5,18 1,71 87,19 57,35

INDOMONEX 17,90 1,50 0,76 5,36 0,54 94,81 57,12

JASA ARTA 12,70 7,38 1,51 6,43 0,92 92,38 68,35

MAYORA 37,26 1,64 2,46 6,38 0,46 96,87 59,04

SWAGUNA 13,35 1,65 1,89 9,15 5,64 98,03 98,01

Page 144: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

ANALISIS RASIO CAMEL

PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK

Oleh :

Moh. Nurul Shobah

104081002468

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009

Page 145: ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20896...ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA