ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088 K...

17
i ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088 K / PID.SUS / 2012 TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI AZAS ALASAN PEMBENAR YANG DILAKUKAN OLEH TERPIDANA PENULISAN HUKUM OLEH : INDRA YULI HARTONO 201010110311078 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Transcript of ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088 K...

  • i

    ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088 K / PID.SUS / 2012 TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI AZAS

    ALASAN PEMBENAR YANG DILAKUKAN OLEH TERPIDANA

    PENULISAN HUKUM

    OLEH :

    INDRA YULI HARTONO

    201010110311078

    FAKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2015

  • ii

    PENULISAN HUKUM

    ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2088 K / PID.SUS / 2012 TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI AZAS

    ALASAN PEMBENAR YANG DILAKUKAN OLEH TERPIDANA

    Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum

    OLEH :

    INDRA YULI HARTONO

    201010110311078

    FAKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2015

  • iii

  • iv

  • v

    Ungkapan Pribadi

    Hidup adalah pilihan,dalam hidup ini kita sering kali kita

    dihadapkan pada banyak pilihan,setiap pilihan akan

    mengantarkan kita pada sebuah keharusan,ketika pilihan

    sudah di tetapkan maka konsekuensi adalah suatu keharusan.

    Motto

    Hidup adalah proses, atas nama

    proses tidak ada yang tidak jadi

    atau tidak jadi sama sekali…

    Yakin Usaha Sampai….

  • vi

    ABSTRAKSI

    Nama : Indra Yuli Hartono. NIM : 2010101103110978. Judul : Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2088 K

    / PID.SUS / 2012 Tentang Tindak Pidana Korupsi Ditinjau Dari Azas Alasan Pembenar Yang Dilakukan Oleh Terpidana

    Pembimbing : Dr. Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum. Haris Tofly ,SH.,MH.

    Alasan pembenar adalah suatu dasar bagi seorang hakim untuk tidak menjatuhkan hukuman atau pidana kepada terdakwa yang melakukan perbuatan dan memenuhi unsur delik pidana,alasan pembenar dalam KUHP masuk kedalam alasan penghapus pidana yang mengatur bahwa, dalam keadaan khusus atau tertentu seperti yang telah di uraikan dalam KUHP, hal ini di putuskan oleh majelis hakim bahwa sifat melawan hukumnya hapus atau kesalahan pembuat hapus melalui alasan-alasan yang dibuktikan dalam pemeriksaan di pengadilan. Mengingat dalam hukum pidana menganut kebenaran materiil maka setiap putusan pengadilan harus mencerminkan prinsip-prinsip keadilan bagi masyarakat, sehingga dalam kajian penulisan hukum ini penulis mengambil rumusan masalah : 1. Bagaimanakah penggunaan untuk penerapan unsur mens rea di dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 2088 K/PID.SUS/2012 tentang Tindak pidana Korupsi ? 2. Sejauh mana alasan pemaaf atas dasar kemanusiaan dan alasan pembenar dapat di terapkan dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 2088 K/Pid.Sus/2012 tentang Tindak Pidana Korupsi ?. Penelitian ini termasuk penelitian hukum normatif yang objek kajiannya menggunakan peraturan perundang-undangan dan literatur bacaan. Dalam menjatuhkan pidana Majelis Hakim harus membuktikan dulu terdapat kesalahan pada perbuatan terdakwa, karena tanpa adanya kesalahan yang terdapat pada diri terdakwa, maka terdakwa tidak dapat dipidana hal ini sesuai dengan azas “Geen straf zonder schuld” bahwa tiada pidana tanpa kesalahan, hal tersebut harus dibuktikan dalam muka persidangan dan selalu mengutamakan prinsip-prinsip keadilan karena sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 UU No.48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman bahwa Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”.

    Kata Kunci : Alasan Penghapus Pidana, Alasan Pembenar, Azas Geen straf zonder schuld.

  • vii

    ABSTRACTION

    Name : Indra Yuli Hartono. NIM : 201010110311078. Title : Analysis of Supreme Court Decision No. 2088 K /

    PID.SUS / 2012 on Corruption Seen From The Principle of Justification Ducted.

    Advisor : Dr. Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum. Haris Tofly,SH.,MH.

    Justification is a basis for a judge not to impose penalties or criminal defendant has done and meet the elements of a criminal offense, the justification in the KUHP entered into criminal eraser reasons which provides that, in certain special circumstances or as has been described in the KUHP , it was decided by the judges that the nature of the error against the law to remove or delete makers through reasons evidenced in the examination in court. Given the criminal law adheres to the material truth then any court decisions should reflect the principles of justice for the people, so that in the study of legal writing, the writer take formulation of the problem: 1. How is the use for the application of mens rea element in the decision of the Supreme Court No. 2088 K / PID .SUS / 2012 on the Crime of Corruption? 2. The extent to which an excuse on humanitarian grounds and the justification can be applied in the Supreme Court judgment No. 2088 K / Pid.Sus / 2012 on Corruption?. This research includes studies of normative legal object of study using legislation and literature readings. In deciding the judges must first prove there is an error on the actions of the defendant, because of the absence of errors contained in the self-defendant, the defendant can not be convicted of this matter in accordance with the principle of "Geen straf zonder Schuld" that there is no crime without fault, it must be proven in the face of trials and always put the principles of justice, because in accordance with Article 2, paragraph 1 of Law 48 of 2009 on Judicial Power that justice is done "SAKE OF JUSTICE UNDER THE ONE ALMIGHTY GOD".

    Keywords: Eraser Criminal Reason, Reason Justifiers, Azas Geen straf zonder Schuld.

  • viii

    KATA PENGANTAR.

    Bismillahirrohmanirrohim

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Segala Puji yang senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    memberikan rahmat dan hidayah kepada seluruh mahluknya,shalawat serta salam

    semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang mana

    atas perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah menuju

    zaman islamiyah yang penuh rahmat ini, sehingga kita bisa merasakan nikmat

    islam seperti saat ini.

    Dengan Ridho Allah SWT yang telah membberikan hidayahNYA berupa

    keimanan, ketegasan, kekuatan, kegigihan, ketekunan,kesabaran serta keikhlasan

    kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik

    dan lancer dengan judul : “Analisis Alasan Pembenar Dalam Putusan Mahkamah

    Agung Nomor 2088 K/PID.SUS/2012 Tentang Tindak Pidana Korupsi” yang

    merupakan Tugas Akhir yang menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan

    study di Fakultas Hukum – Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan baik

    secara moril dan materiil dari keluarga, saudara, pembimbing, pacar, sahabat serta

    berbagai pihak sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan oleh penulis sesuai

    waktu yang telah di inginkan. Berbagai macam hambatan, godaan,serta

    kekecewaan yang dirasakan penulis,penulis menyadari bahwa ini adalah bagian

    dari pada penulis di tempa di Fakultas Hukum UMM. Jiwa optimism serta rasa

    cinta kasih merupakan pondasi awal penulis tetap focus serta senantiasa istiqomah

  • ix

    dalam menyelesaikan Tugas Akhir atau Skripsi sesuai dengan yang di harapkan.

    Oleh sebab itu penulis sudah sepatutnya menyampaikan rasa terima kasih yang

    besar-besarnya kepada :

    1. Ibunda ( Muyatin ) dan Ayahanda (Abdul Manan) tercinta yang selalu

    mendo’akan serta memberikan semangat serta kasih sayang kepada

    penulis dalam menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum UMM, Adek

    tersayang (Indah Sri Ramadhani) yang selalu memberikan support kepada

    penulis,serta kluarga besar bapak Alm.Mahfud Nenek tersayang (Surati),

    Bu lek (Siti Daningsih), Nurhakiki Kurnia Diningsih yang selalu

    mendoakan penulis selama ini.

    2. Bapak Dr. Muhadjir Efendi, M.AP,selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Malang.

    3. Bapak Dr.Sulardi ,SH.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum – Universitas

    Muhammadiyah malang.

    4. Bapak Dr.Tongat ,SH ., M.Hum, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas

    Hukum – Universitas Muhammadiyah malang.

    5. Ibu Fifik Wiryani, SH.,M.Si.,M.Hum selaku Pembantu Dekan II Fakultas

    Hukum – Universitas Muhammadiyah malang.

    6. Bapak Sofyan Arief ,SH.,M.Kn selaku Pembantu Dekan III Fakultas

    Hukum – Universitas Muhammadiyah malang.

    7. Bapak Sidik Sunaryo,SH.,M.Si.,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I

    yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dengan penuh

    keikhlasan dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  • x

    8. Bapak Haris,SH.,MH selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan kepada penulis dengan penuh keikhlasan dan

    kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    9. Bapak Sofyan Arief ,SH .,M.Kn selaku Dosen Wali Penulis selama kuliah

    di Fakultas Hukum – Universitas Muhammadiyah Malang serta

    memberikan arahan serta motivasi untuk selalu belajar lebih giat.

    10. Pacar tercinta Febrianika Maharani yang senantiasa memberikan support,

    do’a, serta kasih sayang kepada penulis.

    11. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI 47’) sebagai tempat dimana saya di

    tempa serta senantiasa di didik dalam mengembangkan wawasan

    intelektual serta ke-Islaman, dan banyak mengajari saya tentang hidup

    bersosial serta susana kekeluargaan yang sangat hangat dan penuh cita.

    12. Saudara – saudara seperjuangan di dalam bingkai Hijau Hitam HMI 47,

    Widya Astuti,Harvad Kurniawan Ramadhan, M.Hanif Sidiq, Adil Syakir

    Thalib,Muhammad Hasan Iskandar, Dwi Army Okky Arisandi, Suwito

    Catur Prakasya, Shella Fandhita, Zain Maulana Husain, Hendrianto

    Pratama, Muziburrohman, Muh.Hasan Basri,Janindra Kurniawan,Hapip

    malik, Kasyful Qulub, Balian Sofyan, Fahmi Abdillah, Sopian Sauri,Dody

    Irawan,Gayuh Satrio, Iswadin, Arief mato, Rifky ali murfikin dan lain-lain

    yng tidak bisa saya sebutkan satu per satu tapi selalu senantiasa menjadi

    partner diskusi yang selalu memberikan masukan serta motivasi kepada

    penulis.

  • xi

    13. Kakanda Imam Sayuti, Nang engky anom suseno, Aulia Djafar, Ahmad

    Irawan, Alungsyah, Cak met, cak mahrus, Chakim, okta,ebben, dan

    banyak lagi lainnya yang banyak memberikan ilmu dan diskusi.

    Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan

    serta dukungan dan kasih sayang yang penuh keikhlasan. Kajian hukum ini sudah

    dilakukan secara ilmiah dan di bombing oleh pembimbing yang berkompeten di

    bidangnya . Besar Harapannya untuk diberikan saran dan masukan untuk

    kebaikan bersama.semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

    masyarakat. Amin

    Wassalamualaikum Wr.Wb

    Malang , 30 Mei 2015

    Penulis

    Indra Yuli Hartono

  • xii

    DAFTAR ISI LEMBAR COVER LUAR……………………………………………. i

    LEMBAR COVER DALAM…………………………………………. ii

    LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………… iii

    SURAT PERNYATAAN ……………………………………………… iv

    UNGKAPAN PRIBADI ………………………………………………. v

    ABSTRAKSI …………………………………………………………... vi

    ABSTRACTION ……………………………………………………… vii

    KATA PENGANTAR ……………………………………………….... ix

    DAFTAR ISI ………………………………………………………….. xii

    DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ……………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………… 8 C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 8 D. Manfaat Penelitian ………………………………………… 9 E. Kegunaan Penelitian ………………………………………. 9 F. Metode Penelitian …………………………………………. 10 G. Sistematika Penulisan ……………………………………… 13

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tindak pidana korupsi menurut Hukum Positif Indonesia. 15

    1. Tindak Pidana …………………………………………….. 15 2. Jenis Tindak Pidana ………………………………………. 17 3. Tindak Pidana Korupsi …………………………………… 18

    B. Melawan Hukum (Unlawfullness) …………………………… 21

    C. Unsur Kesalahan Sebagai Syarat Pemidanaan ……………… 25

    1. Kesalahan ……………………………………………………... 25

    2. Landasan Hukum Tentang Unsur Kesalahan …........................ 27

    D. Alasan Penghapus Pidana ……………………………………… 29

    1. Alasan Pembenar (the theory of justification) ………………. 29

    2. Alasan Pemaaf ………………………………………………. 35

  • xiii

    3. Kewajiban Hakim dalam Peradilan menurut Hukum positif

    Indonesia ……………………………………………………. 37

    E. Macam-macam Saksi …………………………………………… 38

    F. Konstruksi penemuan hukum …………………………………… 40

    1. Penemuan Hukum ……………………………………………. 40

    2. Metode Penemuan Hukum …………………………………… 45

    BAB III PEMBAHASAN

    A. Kajian Terhadap Mens Rea Yang Di Terapkan Oleh

    Majelis Hakim Mahkamah Agung. …………………………….. 50

    1. Penerapan Unsur Mens rea Dalam Putusan Mahkamah

    Agung Nomor 2088 K/PID.SUS/2012 ……………………… 50

    2. Kajian Menurut Teori Kesalahan ……………………………. 54

    B. Kajian Terhadap Azas Alasan Pembenar ……………………….. 57

    1. Analisa Pasal Yang Di Terapkan Mahkamah Agung Dalam

    Putusan Nomor 2088 K/PID.SUS/2012 ………….................. 60

    2. Penerapan Alasan Pembenar Dalam Putusan Mahkamah

    Agung Nomor 2088 K / PID.SUS / 2012 …………………… 66

    3. Kajian Melawan Hukum (Unlawfullness)……………………. 71

    4. Kewajiban Hakim Dalam Memeriksa Dan Memutus

    Perkara ……………………………………………………..... 74

    5. Kontruksi Penemuan Hukum Oleh Majelis Hakim …………. 77

    6. Tinjauan Dari Jenis-Jenis Tindak Pidana ……………………. 83

  • xiv

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 86

    B. Saran ……………………………………………………………… 88

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Tugas Skripsi

    Lampiran 2 Berita Acara Seminar Proposal

    Lampiran 3 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

    Lampiran 4 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

  • xvi

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku :

    Andi Hamzah. 2004. Azas-Azas Hukum Pidana. Jakarta. PT.Rieneka Cipta Tongat. 2009. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam prespektif

    Pembaharuan. Malang. UMM Press Andi Hmazah. 2007. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional

    dan Internasional. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada Komariah Emong Supredjaja. 2002. Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil

    Dalam Hukum Pidana Indonesia. Bandung. PT.Alumni Jawade Hafids Arsyad. 2013. Korupsi Dalam Prespektif HAN (Hukum

    Administrasi Negara ). Jakarta Timur PT.Sinar Grafika. Laden Marpaung. 2005. Azas Teori Dan Praktik Hukum Pidana. Jakarta. Sinar

    Grafiks

    Indriyanto Seno Adji. 2002. Korupsi Dan Hukum Pidana. Jakarta. Kantor Pengacara Dan Konsultan Hukum.

    M.Hamdan. 2012. Alasan Penghapus Pidana (Teori Dan Study Kasus). Bangdung. PT. Refika Aditama.

    Sudikno Mertokususmo Dan A.Pilto. 1993. Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum.Yogyakarta. PT.Aditya Bakti

    Sudikno Mertokusumo. 1985. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta

    Sudikno Mertokusumo. 2001. Penemuan Hukum Sebuah Pengantar. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta

    Al Wisnubroto. 1997. Hakim Dan Peradilan Di Indonesia Dalam Beberpa Aspek Kajian. Yogyakarta. Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

    Internet :

    Muhammad Umar, actus reus mens rea. https://inclaw.wordpress.com/2011/04/02/actus-reus-mens-rea/ Diakses pada tanggal 1 februari 2015 pukul 23.05 WIB

    http//m.hukumonline.com/klinik/detail/lt50c7ea823e57d/saksi-memberatkan,-meringankan,-mahkota-dan-alibi. Diakses pada tanggal 15 februari 2015 pukul 17.20 WIB

    https://inclaw.wordpress.com/2011/04/02/actus-reus-mens-rea/

  • xvii

    http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f0aa84494856/kapan-dan-bagaimana/kapan -dan- bagaimana-hakim-melakukan-penemuan-hukum ? Diakses pada tanggal 12 maret 2015 pukul 05.20 WIB

    Perundang-Undangan :

    Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1945 Amandemen ke IV

    Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Yang Berkaitan Dengan Kejahatan Terhadap Kemanan Negara

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

    Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

    Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang kekuasaan Kehakiman

    Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Diskresi

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

    Peraturn Presiden Nomor 95 Tahun 2007 Perubahan Atas Keputusan presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedemoman Pengadaan barang / jasa pemerintah

    http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f0aa84494856/kapan-dan-bagaimana/kapanhttp://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f0aa84494856/kapan-dan-bagaimana/kapan