ANALISIS PUISI BERDASARKAN PENDEKATAN STRUKTURAL

18
Tugas : Kelompok M.K : Kritik sastra Dosen : Aslam Abidin, S.S ANALISIS PUISI BERDASARKAN PENDEKATAN STRUKTURAL OLEH : FITRIA HADI 075 104 126 NURHAYATI 075 104 139 i

Transcript of ANALISIS PUISI BERDASARKAN PENDEKATAN STRUKTURAL

Page 1: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

Tugas : KelompokM.K : Kritik sastraDosen : Aslam Abidin, S.S

ANALISIS PUISI BERDASARKAN PENDEKATAN STRUKTURAL

OLEH :

FITRIA HADI 075 104 126

NURHAYATI 075 104 139

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAHFAKULTAS DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2009

i

Page 2: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penyusun makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis makalah “analisis puisi berdasarkan pendekatan struktural” sebagai

tugas kelompok mata kuliah kritik sastra yang selanjutnya akan dipre4sentasikan

secara berkelompok.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dair

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen pembimbing dan

pembaca, sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan

sumbangsihnya, baik secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung

dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua sebagai pembaca amin!

Makassar, Juni 2009

Penulis

ii

Page 3: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1

A. Pengertian pendekatan struktural................................................................ 3

B. Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Struktural..................................... 3

PENUTUP ............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10

iii

Page 4: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

BAB I

PENDAHULUAN

Kritik sastra memiliki peran sebagai jembatan penghubung antara karya sastra

dengan masyarakat penikmat sastra. Sumbangan pikiran dan analisis kritikus yang

baik bisa menimbulkan minat yang menyala-nyala bagi pembaca-pembaca lain untuk

membaca karya sastra tersebut. Kritikus dalam hal ini dapat menjadi pemandu

pembaca dalam menikmati karya sastra. Di samping itu, kritik sastra dapat pula

dijadikan alat pemandu bakat para penulis muda dan dapat mematangkan penulis

yang telah berkarya. Bahkan bagi pengarang. Kritikus dapat menjadi propaganda

yang baik untuk karya-karya mereka. Dalam mengembang misinya , para kritikus

dituntut memiliki rasa tanggung jawab dan kejujuran dalam mengembangkan profesi

dan kejujuran terhadap hati nurani sendiri.

Seorang kritikus tidak akan terbawa hanyut oleh keterpakuannya terhadap apa

yang dinikmati dan dihayati atau terbius dan terbuai oleh kesan-kesan belaka

sehingga apa yang ditulisnya bukanlah sebuah kritik melainkan rekaman kesan-kesan,

atau laporan perjalanan batin di dalam keterbuaiannya dengan kesan-kesan itu. Ia

harus memiliki kemampuan nasional berkat pengetahuan dan pengalaman batinnya

yang telah diperkaya oleh banyaknya jenis karya yang telah dibacanya dan

ditelaahnya. Semakin banyak ia membaca, semakin kaya pula ia dengan pengetahuan

dan pengalaman batin, serta semakin tajam pula pengamatan dan kemampuannya

merasionalkan kesimpulan-kesimpulan yang ditariknya dari apa yang dibacanya itu,.

Dengan demikian ia dapat menerangkan hakikat karya sastra yang bersangkutan

sebagaimana ia dapat menangkap dan merasakannya.

Untuk menunjang ilmu sastra. Kritik sastra berguna pula untuk

pengembangan dan pembinaan ilmu sastra (teori sastra). Kritik sastra merupakan

wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa teknik penceritaan

1

Page 5: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

dan sebagainya. Dengan demikian ia memberi sumbangan besar kepada para ahli

sastra dalam mengembangkan sastra memberi sumbangan pula kepada kritikus yang

belum dijelajahi oleh pengarang. Demikian, kritik sastra secara nyata memberi

sumbangan pula dalam meningkatkan mutu karya sastrawan.

2

Page 6: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pendekatan structural

Struktur merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang

membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu. Berikut ini ada

beberapa pendapat para ahli mengenai pendekatan struktural, yaitu suatu metode atau

cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada

salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan

ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya (Fokemma, 1977 : 21). Analisis

struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra

mempunyai kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri (A.

Teew. 1984 : 135)

B. Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Struktural

Pendekatan Struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang

jelas terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai

bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam menulis

puisinya.

Di bawah ini akan disajikan sebuah puisi yang dianalisis berdasarkan

pendekatan struktural.

Puisi

TOBAT

Aku tobat, ya Tuhanku

Tobat atas sebala dosaku

Kacang-kacang berkembang

3

Page 7: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

Daun kobis segar di ladang

Jantungku adalah biji kentang

Digigit oleh tanah

Subur dan menderita

Digigit oleh tanah

Aku tobat, ya Tuhanku

Tobat atas segala dosaku

Burung-burung kecil di belukar

Batang pimping menggeliat

Mulutmu daisi di hutan

Sederhana dan naif sekali

Mulutmu daisi di hutan

Diinjak kaki petani

Aku tobat, ya Tuhanku

Telah kuinjak mulutmu

Dan juga jantungku

(Rendra, Masmur Mawar)

a. Diksi (pilihan kata)

Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna

dan suasana sehingga mampu mengembangkan dan mempengaruhi daya imajinasi

pembaca (Fajahono. 1990 : 59)

Dalam puisi “TOBAT” disamping, terdapat beberapa pilihan kata yang digunakan

oleh pengarang yang sangat sederhana seperti yang dapat dilihat dalam puisi

tersebut. Kata-kata yang digunakan oleh penyair mudah dipahami.

4

Page 8: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

Seperti pada bait I pada baris 1 dan 2

“Aku tobat, ya Tuhanku

Tobat atas sebala dosaku”

Dalam menggunakan kata-kata aku tobat, ya Tuhanku, pembaca akan lebih mudah

mengetahui makna sebenarnya dari puisi tersebut, begitu pula pada kata-kata dalam

kalimat tobat atas segala dosaku, kata yang digunakan adalah kata dengan makna

sebenarnya.

Bait II

“Jantungku adalah biji kentang

Digigit oleh tanah

Subur dan menderita

Digigit oleh tanah”

Kata-kata yang digunakan dalam kalimat puisi di atas menggunakan kata-kata yang

mengandung unsur perumpamaan, ini bisa dilihat jelas pada kata “jantungku adalah

biji kacang”

Bait III dan Bait IV juga menggunakan kata-kata dengan makna sebenarnya.

b. Pengimajian (citraan)

Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Pada puisi

“TOBAT” pengimajian yang digunakan oleh pengarang terdapat pada:

- Citraan Penglihatan terdapat pada bait :

5

Page 9: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

I : “Kacang-kacang berkembang”

Daun habis segar di ladang

II : “Jantungku adalah biji kentang”

IV : “Telah kuinjak mulutmu”

Dan juga jantungku

- Citraan Pendengaran terdapat pada bait I dan III ;

II : “digigit oleh tanah”

Subur dan menderita

Digigit oleh tanah

IV : “Mulutmu daisi di hutan”

Sederhana dan naif sekali

Mulutmu daisi di hutan

c. Kata Konkret

kata konkret adalah kata-kata yang dapat menyarankan kepada arti yang

menyeluruh. Pengonkretan kata berhubungan erat dengan pengimajinasian,

pengembangan dan pengiasan. Pada puisi “TOBAT” kata konkret terdapat pada bait:

II : “Jantungku adalah biji kentang”

Di mana penyair di sini menghiaskan bahwa jantungnya disamakan dengan

biji kentang.

II : “digigit oleh tanah”

Di mana penyair menghiaskan atau mempersamakan tanah dengan manusia

atau hewan yang bisa menggigit sedangkan tanah merupakan benda mati.

d. Bahasa Figuratif (Majas)

Bahasa figuratif atau majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara yang biasa, yakni suara yang langsung

mengungkapkan makna.

Pada puisi “TOBAT” majas yang digunakan :

a. Perbandingan. Puisi “TOBAT” tidak mempunyai bahasa figuratif

perbandingan

6

Page 10: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

b. Metafora adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain

tetapi tidak menggunakan kata-kata pembanding.

Pada puisi “TOBAT” metafora terdapat pada :

Bait II : “Jantungku adalah biji kentang”

Di mana dalam puisi ini penyair menyatakan bahwa jantungnya adalah biji

dipersamakan dengan biji kentang.

c. Perumpamaan epos, perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang yaitu

dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat pembandingnya lebih lanjut

dalam kalimat atau frase berturut-turut.

“Jantungku adalah kentang”

Digigit oleh tanah

Subur dan menderita

Digigit oleh tanah

d. Personifikasi, kiasan ini mempersamakan benda dengan manusia, benda-

benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir dan sebagainya seperti manusia.

Pada puisi “TOBAT” personifikasi terdapat pada bait II

“digigit oleh tanah”

Di mana penyair mempersamakan tanah dengan manusia yang dapat

menggigit padahal tanah itu merupakan benda mati.

e. Verifikasi (rima, ritme dan metrum)

Rima, pengulangan bunyi dalam puisi

Pada puisi “TOBAT” rima terdapat pada bait I yaitu pengulangan bunyi

ku dan ang.

Aku tobat ya Tuhanku

Tobat atas segala dosaku

Kacang-kacang berkembang

Daun kobis segar di ladang

Ritma, pengulangan bunyi, kata, frase dan kalimat pada puisi “TOBAT”

ritma terdapat pada bait II dan IV yaitu pengulangan kalimat :

7

Page 11: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

II : “digigit oleh tanah”

IV: “Mulutmu daisi di hutan”

Metrum, pengulangan tekanan kata yang tetap pada puisi “TOBAT”

metrum tidak terdapat pada puisi tersebut.

f. Tata wajah (Tipografi), bentuk yang khas dari puisi

Pada puisi yang berjudul “TOBAT” mempunyai, tipografi wig zag.

2. Analisis Berdasarkan Struktur Batin

a. Tema, merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.

Pada puisi “TOBAT” penyair menggunakan tema ketuhanan, karena terdapat

pada beberapa bait sang penyair mengatakan tobat atau sang penyair ingin

tobat dari segala apa yang telah dia lakukan.

b. Perasaan (Feeling), suasana perasaan sang penyair yang diekspresikan dan

harus dihayati oleh pembaca.

Pada puisi “TOBAT” sang penyair merasa sedih karena dalam puisi tersebut

penyair mengungkapkan semua kesalahan yang dia lakukan dan akan bertobat

c. Nada dan Suasana

- Nada, sikap penyair terhadap pembaca

Puisi “TOBAT” sikap penyair terhadap pembaca yaitu : lembut dan halus

karena dia memohon agar tobat yang dilakukan dapat diterima

- Suasana, keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi yaitu : pembaca

merasa sedih dan terharu, serta merenungkan semua apa yang dia lakukan

sama dengan penyair lakukan.

d. Amanat (pesan)

Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya

Pada puisi “TOBAT” amanat yang terkandung yaitu : segala sesuatu yang kita

lakukan baik itu yang bermanfaat atau tidak, pastinya kita akan minta ampun

kepada Tuhan.

8

Page 12: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

PENUTUP

Kesimpulan

Pendekatan struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta

yang sasarannya tidak hanya ditujukan pada salah satu unsur sebagai individu yang

berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan di tujukan pula kepada hubungan

antara unsurnya (Fokkema, 1977 : 21)

Pendekatan struktural yang dipergunakan akan menghasilkan gambaran yang jelas

terhadap diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahas figuratif, berifikasi dan tata

wajah. Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan sebab

karya sastra mempunyai kebulatan makna “intrinsik yang dapat digali dari karya itu

sendiri.

9

Page 13: ANALISIS PUISI BERDASARKAN  PENDEKATAN STRUKTURAL

DAFTAR PUSTAKA

Rapi Tang Muhammad. 2005. Teori Sastra. Makasar : Badan Penerbit Makasar

UNM.

Nensilianti. 2008. Kritik Sastra. Sebuah teori Pengantar. Makasar : UNM.

http://www. diksi dan bahasa kesan

10