ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA...

144
ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015-2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh VALLERIO RAGA ARMADHAN NIM : 1111084000015 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA...

Page 1: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA DAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015-2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh

VALLERIO RAGA ARMADHAN

NIM : 1111084000015

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

i

ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA DAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015-2019

Oleh

VALLERIO RAGA ARMADHAN

NIM : 1111084000015

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

ANALISIS PROYEKSI INVESTASI,TENAGA KERJA DAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATENIKOTA PROVINSI JAWA

BARAT TAHUN 2OI5-2A$

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi Syarat Guna Memperorr;h Gelar sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Vatrlerio Raga Armadhan

1 1 1 108400001s

Dibawah Bimbingan:

Pembimbing I

Prof.D r.A bdul Hamid,MSNIP: 19570617198503 1 002 NIP : 1977L1118200s011003

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARTF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 }It2015 M

Page 4: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari inijumat, 13 Februari20l5 telah dilakukan Ujian Koniprehensif atas mahasiswa:

Nama : Vallerio Raga ArmadhanNIM : 11110840000i5Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Proyelsi Investasi,Tenaga Kerja danPertumbuhan Ekonomi di KabupatenlKota provinsi JawaBarat tahun 2015-2019

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ketahap Ujian Slaipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syar1fHidayatullah Jakarta.

Jakalta, .Iuinat 12 if.ei 2AI5

i. ZAenalMuttaqin,MPPNIP: 197905$ 2A1101 1006

Fitri Arnalia, S.Pd., M.SiNIP : i 98207 lA 2009122002

M.Hartana I.P. ,M.SiNIP: 19680605 200801 10203

1.

2.aJ.

2.

-1-

111

Page 5: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

Y

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

F{ari ini Selasa,l5 Desember 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama

2. NIM3. Jurusan

4. Judul Skripsi

: Vallerio Raga Armadhan

:1111084000015

: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

: Analisis Proyeksi Investasi,Tenaga Kerja dan Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutanselama proses ujian Skripsi,maka diputuskan bahwa mahasiswa di atas

dinyatakan I-ULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Iakarta.

Jakarta,l5 Desember 201 5

l. Dr. Desmadi Saharuddin. MANiP : I 97207 11200501 107

2. Rizqon Halal Syah Aji, M.Si

NIP : 19790405201101 1005

3. M.Hartana.i.Putra, M.SiNIP : 1 968060520080110203

4. Prof,Dr. Abdul Hamid, MSNIP : 1957061 71985031002

5. Arief Fitrijanto, M.SiNIP : 1977111 18200501 1003

Sekretaris

Pembimbing I

Page 6: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAII

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

No. Induk Mahasiswa

Fakultas

Jurusan

Vallerio Raga

1 I 1 1084000015

Ekonomi dan Bisnis

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :

Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggun gi awabkan

Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang Iain

Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa ijin pemilik karya

Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bahwa

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 November 2015

Yang menyatakan

1.

2.

3.

4.

5.

IV

Vallerio Raga Armadhan

Page 7: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Vallerio Raga Armadhan

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 28 Maret 1992

Alamat : Bumi Sentosa blok B5 no 3 RT.02 RW.07,

Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Telepon : 085852716291

II. PENDIDIKAN

SD : SDN Manukan Wetan 2/555 Surabaya

SMP : SMPN 124 Jakarta Selatan

SMA : SMAN 55 Jakarta Selatan

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Edy Hernowo

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 7 Juli 1960

Ibu : Suryana Widjaya

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 12 September 1965

Alamat : Bumi Sentosa blok B5 no 3 RT.02 RW.07,

Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Anak Ke : 2 (dua) dari 3 (tiga) bersaudara

Page 8: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

vi

ABSTRAK

Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan analisis proyeksi

investasi,tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Data

yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data runtun waktu dari tahun 1994-

2014 dan di analisis dengan menggunaka metode analisis ARIMA

(Autoregressive Moving Avverage). Model ARIMA digunakan untuk

memproyeksikan investasi,tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: (1) PMA Jawa Barat sebesar 3,9%

pada tahun 2015, 6,2% pada tahun 2016, 3,6% pada tahun 2017, 5,1% pada tahun

2018 lalu 3,73% pada tahun 2019.(2) PMDN Jawa Barat sebesar 10,9% pada

tahun 2015, 2,3% pada tahun 2016, 23% pada tahun 2017, 9,1% pada tahun 2018,

2,2% pada tahun 2019 .(3) Tenaga Kerja sebesar 0,4% pada tahun 2015, 3,5%

pada tahun 2016, penurunan 2,2% pada tahun 2017, 2,08%, pada tahun 2018 ,

1,7% pada tahun 2019. (4) PDRB 5,54% pada tahun 2015, 5,94% pada tahun

2016, 6,12% pada tahun 2017, 6,24% pada tahn 2018,dan sebesar 6,29% pada

tahun 2019,

Kata Kunci: Proyeksi, Investasi (PMA dan PMDN), Tenaga Kerja,Pertumbuhan

Ekonomi (PDRB) dan ARIMA.

Page 9: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

vii

ABSTRACT

This research attempted to explain the analysis of economic growth projections,

investment needs, and labourabsorption in the Province of West Java. The data

used in this study was time series from 1990-2012 and it was analyzed using

ARIMA (Autoregressive Moving Average). ARIMA model were used to project the

economic growth, ICOR were used to explain the value of the capital ratio for

investment needs related to the economic growth

The result of this study suggested that: (1) the PMA of West Java were 3,9% in

2015, 6,2% in 2016, 3,6% in 2017, 5,1% in 2018, and 3,73% in 2019.(2) PMDN

of West Java were 10,9% in 2015, 2,3% in 2016, 23% in 2017, 9,1% in 2018, and

2,2% in 2019.(3) Labour of West Java were 0,4% in 2015,3,5 % in 2016, 2,2% in

2017, 2,08% in 2018, and 1,7% in 2019. (4) the economic growth of West Java

were 5,54% in 2015, 5,94% in 2016, 6,12% in 2017, 6,24% in 2018, and 6,29% in

2019.

Keyword(s): Projection, Investment(PMA and PMDN), Labour, Economic

Growth(PDRB) and ARIMA,

Page 10: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Proyeksi Investasi,Tenaga

Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat

Tahun 2015-2019”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda

Rasulullah SAW beserta para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman

kelak, Amin.

Dengan diselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan,

bimbingan, serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian skripsi ini, kepada :

1. Bapak Edy Hernowo dan Ibu Suryana Widjaya, selaku orang tua kandung

penulis yang selalu menjadi inspirasi, motivasi serta kekuatan dalam

hidup. Terima kasih untuk seluruh pengorbanan, pengajaran, serta doa

yang tidak pernah putus kepada penulis, terutama keyakinannya kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan kuliah serta dapat mendapat gelar

sarjana yang dapat membawa penulis ke kehidupan yang lebih baik lagi

2. Bapak Edy Rosadi dan Ibu Santi, selaku orang tua dan guru penulis yang

selalu menjadi inspirasi, motivasi serta kekuatan dalam hidup. Terima

kasih untuk seluruh pengorbanan, pengajaran, serta doa yang tidak pernah

putus kepada penulis, terutama keyakinannya kepada penulis untuk dapat

Page 11: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

ix

menyelesaikan kuliah serta dapat mendapat gelar sarjana yang dapat

membawa penulis ke kehidupan yang lebih baik lagi

3. Bapak Dr. Arief Mufraini selaku Dekan FEB.

4. Bapak Prof.Dr.H. Abdul Hamid, Ms, selaku Dosen Pembimbing I atas

kesediaan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing penulis

5. Bapak Arief Fitrijanto MS,i , selaku Dosen Pembimbing II serta ketua jurusan

prodi Ilmu Ekonomi Study Pembangunan atas kesediaan waktu, tenaga, dan

pikirannya dalam membimbing penulis .

6. Seluruh Dosen FEB atas seluruh ilmu yang telah diberikan, semoga dapat

menjadi amalan baik untuk di akhirat kelak

7. Saudara-saudariku El Rezza Bangoen Eryzenda,Indra Hanjaya,Kiki Rizkih

dan juga Nikyta Meidiana Mutiara Nuraini terima kasih atas support, doa,

serta dorongan kalian yang sangat menjadi inspirasi penulis.

8. Fatma Arfiana kekasih tercinta, terima kasih atas doa,pengertiannya serta

semangat dan motivasinya yang telah menjadi ambisi penulis dalam

menyelesaikan penulisan ini.

9. Teman-teman terbaikku Dimas Brianto, Rudy Suwardi, Abdur Rozaq,

Septian Puguh, Ariad Ditya, Aprian Subhan, Barep Prajitno, Riri Ruhiana,

Novanda Dwi Saputra, Kemal, Kharisma Susetyo, M. Ihsan, M. Arief

Budiman, Dwika Julia Mutiara, Annisa Rahmadani, Vina Refriana, Isti

Destriani, Ella Dhanila, Indri Filiyana, Nilam, Nurlaela, Tami, Amel,

Annisa Febriyanti, Nuni, Nunu, Revi, Weli, Wihda Nur Afifah terima

kasih untuk semua motivasi, semangat, dan kenangan yang sangat

Page 12: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

x

berkesan selama 4 tahun ini yang akan menjadi ambisi penulis untuk

meraih kesuksesan

10. Teman seperjuangan IESP angkatan 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan

satu per satu, terima kasih untuk 4 tahun yang sangat indah serta berkesan

dan tidak akan pernah penulis lupakan

11. Sahabat-sahabat KKN SUKSES Rudi Suwardi, Salman Farisi, Harmanto,

Mustafa, Riki, Windi Prabowo, Rini, Andin, Chintya, Nabila, Lilis, Nia,

Diana, Iin, Rifah terima kasih untuk 30 hari yang begitu berharga dan

berkesan.

12. Dan untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,

terima kasih yang sebesar-besarnya untuk seluruh doa, dukungan, dan

motivasinya. Semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai kita semua.

Amin.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat menambah wawasan serta informasi

kepada para pembaca. Jika ada kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk kebaikan skripsi ini penulis akan terima dengan senang hati.

Jakarta, 2015

Penulis

Vallerio Raga Armadhan

Page 13: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ........................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Yang Berkenaan Dengan Variabel ....................... 11

1. Investasi .................................................................... 11

2. Tenaga Kerja ............................................................ 17

3. Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi ..... 22

Page 14: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xiii

4. Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) .............. 26

B. Penelitian Terdahulu ...................................................... 30

C. Kerangka Berpikir .......................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 37

1. Wilayah Penelitian ................................................... 37

2. Ruang Lingkup Penelitian ........................................ 37

B. Metode Penentuan Sampel ............................................. 37

C. Metode Pengumpulan Data ............................................ 38

1. Jenis dan Sumber Data ............................................. 38

2. Metode Pengumpulan Data ...................................... 39

D. Metode Analisis ............................................................. 39

1. Uji Stasioneritas Data ............................................... 40

2. Transformasi Data dan Identifikasi Model .............. 42

3. Estimasi Parameter Dari Model ............................... 42

4. Diagnostic Checking Atau Evaluasi Model ............. 43

5. Prediksi ..................................................................... 44

E. Operasional Variabel Penelitian ..................................... 44

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................. 47

1. Letak Geografis ........................................................ 47

2. Investasi .................................................................... 50

3. Penduduk dan Tenaga Kerja .................................... 51

Page 15: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xiv

4. Pertumbuhan Ekonomi ............................................. 54

B. Estimasi Model ARIMA ................................................ 56

1. Penanaman Modal Asing (PMA) ............................. 56

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ............. 65

3. Tenaga Kerja ............................................................ 73

4. Pertumbuhan Ekonomi ............................................. 81

C. Analisis Hasil Forecasting .............................................. 88

1. PMA ......................................................................... 89

2. PMDN ...................................................................... 91

3. Tenaga Kerja ............................................................ 93

4. PDRB ....................................................................... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 98

B. Saran ............................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 103

LAMPIRAN ................................................................................................ 106

Page 16: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................... 31

3.1 Pola ACF dan PACF Pembentukan Model ....................... 43

3.2 Operasional Variabel Penelitian ........................................ 45

4.1 Jumlah Kecamatan dan Desa di Kabupaten/Kota

Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ....................................... 49

4.2 Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa

Barat Tahun 2014 .............................................................. 53

4.3 Distribusi Persentase PDRB Jawa Barat Menurut

Lapangan Usaha ADHB Dengan Migas Tahun 2011-

2013 ................................................................................... 55

4.4 ADF Tingkat Level PMA .................................................. 58

4.5 ADF 1st Different PMA ..................................................... 59

4.6 Correlogram 1st Different PMA ........................................ 60

4.7 Kualifikasi Model ARIMA PMA ..................................... 61

4.8 Rangkuman Estimasi Model ARIMA PMA ..................... 62

4.9 Uji Q Statistik PMA .......................................................... 63

4.10 Hasil Forecasting PMA Tahun 2015-2019 ....................... 65

4.11 ADF Tingkat Level PMDN ............................................... 66

4.12 ADF 1st Different PMDN .................................................. 67

4.13 Correlogram 1st Different PMDN ..................................... 69

Page 17: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xvi

4.14 Kualifikasi Model ARIMA PMDN ................................... 69

4.15 Rangkuman Estimasi Model ARIMA PMDN .................. 70

4.16 Uji Q Statistik PMDN ....................................................... 71

4.17 Hasil Forecasting PMDN Tahun 2015-2019 .................... 73

4.18 ADF Tingkat Level Tenaga Kerja ..................................... 74

4.19 ADF 1st Different Tenaga Kerja ........................................ 75

4.20 Correlogram 1st Different Tenaga Kerja ........................... 76

4.21 Kualifikasi Model ARIMA Tenaga Kerja ........................ 77

4.22 Rangkuman Estimasi Model ARIMA Tenaga Kerja ........ 78

4.23 Uji Q Statistik Tenaga Kerja ............................................. 79

4.24 Hasil Forecasting Tenaga Kerja Tahun 2015-2019 .......... 81

4.25 ADF Tingkat Level PDRB ................................................ 82

4.26 Correlogram Tingkat Level PDRB ................................... 84

4.27 Kualifikasi Model ARIMA PDRB .................................... 84

4.28 Rangkuman Estimasi Model ARIMA PDRB ................... 85

4.29 Uji Q Statistik PDRB ........................................................ 86

4.30 Hasil Forecasting PDRB Tahun 2015-2019 ...................... 88

Page 18: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xvii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2010-2045 ....... 2

1.2 Koridor Ekonomi Jawa Barat dalam MP3EI ....................... 6

1.3 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Jawa Barat ...................... 7

2.1 Arus Sederhana Pendapatan ................................................. 18

2.2 Alur Kerangka Berpikir Teoritis .......................................... 36

4.1 Peta Provinsi Jawa Barat ...................................................... 48

4.2 Trend PMA Provinsi Jawa Barat 1994-2014 ....................... 57

4.3 Forecasting PMA 1994-2019 ............................................... 64

4.4 Trend PMDN Provinsi Jawa Barat 1994-2014 .................... 66

4.5 Forecasting PMDN 1994-2019 ............................................ 72

4.6 Trend Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat 1994-2014 .......... 74

4.7 Forecasting Tenaga Kerja 1994-2019 .................................. 80

4.8 Trend PDRB Provinsi Jawa Barat 1994-2014 ..................... 82

4.9 Forecasting PDRB 1994-2019 ............................................. 87

Page 19: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ......................................................... 107

Lampiran 2. ADF Tingkat Level PDRB ...................................... 107

Lampiran 3. Correlogram Tingkat Level PDRB .......................... 108

Lampiran 4. Model ARIMA 1 PDRB .......................................... 109

Lampiran 5. Model ARIMA 2 PDRB .......................................... 109

Lampiran 6. Model ARIMA 3 PDRB ......................................... 110

Lampiran 7. Uji Q Statistik PDRB ............................................... 110

Lampiran 8. Forecasting PDRB ................................................... 111

Lampiran 9. ADF Tingkat Level PMA ........................................ 111

Lampiran 10. ADF 1st Different PMA ......................................... 112

Lampiran 11. Correlogram Tingkat Level PMA .......................... 113

Lampiran 12. Model ARIMA 1 PMA .......................................... 113

Lampiran 13. Model ARIMA 2 PMA .......................................... 114

Lampiran 14. Model ARIMA 3 PMA ......................................... 114

Lampiran 15. Uji Q Statistik PMA .............................................. 115

Lampiran 16. Forecasting PMA ................................................... 115

Lampiran 17. ADF Tingkat Level PMDN ................................... 116

Lampiran 18. ADF 1st Different PMDN ...................................... 117

Lampiran 19. Correlogram Tingkat Level PMDN ....................... 118

Lampiran 20. Model ARIMA 1 PMDN ....................................... 118

Lampiran 21. Model ARIMA 2 PMDN ....................................... 119

Page 20: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

xix

Lampiran 22. Model ARIMA 3 PMDN ...................................... 119

Lampiran 23. Uji Q Statistik PMDN ............................................ 120

Lampiran 24. Forecasting PMDN ................................................ 120

Lampiran 25. ADF Tingkat Level Tenaga Kerja ........................ 121

Lampiran 26. ADF 1st Different Tenaga Kerja ............................ 121

Lampiran 27. Correlogram Tingkat Level Tenaga Kerja ............. 122

Lampiran 28. Model ARIMA 1 Tenaga Kerja ............................. 123

Lampiran 29. Model ARIMA 2 Tenaga Kerja ............................. 123

Lampiran 30. Model ARIMA 3 Tenaga Kerja ............................ 124

Lampiran 31. Uji Q Statistik Tenaga Kerja ................................. 124

Lampiran 32. Forecasting Tenaga Kerja ...................................... 125

Page 21: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pola pembangunan nasional dan daerah di Indonesia secara

keseluruhan telah berubah dengan dilaksakannya otonomi daerah sejak

tanggal 1 januari 2001 sesuai dengan Undang-undang No. 22 tentang

pemerintahan daerah dan Undang-undang no. 25 tahun 1999,tentang

perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.Dengan adanya undang-

undang tersebut maka jelas telah mengindikasikan bahwa pemerintah

daerah sudah memiliki kewenangannya masing-masing untuk mengurus

dan mengatur sendiri rumah tangga nya,dimana hal ini ditujukan agar

setiap pemerintah daerah mampu mandiri untuk mampu membangun

daerahnya masing-masing yang selanjutnya akan mendorong

pembangunan nasional secara keseluruhan.

Perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia yang sesuai

dengan Undang-Undang No.17 tahun 2007 Tentang Rancangan

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025,pemerintah Indonesia

melakukan perencanaan pembangunan yang dikenal dengan Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI),Melalui langkah MP3EI,percepatan dan perluasan

pembangunan akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada

tahun 2025 dengan pendapatan perkapita yang berkisar antara USD

Page 22: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

2

14.250 – USD 15.500 dengan nilai total (PDB) berkisar USD 4,0–4,5

triliun.Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil

sebesar 6,4–7,5 persen pada 2011-2014, dan sekitar 8,0 – 9,0 persen

pada 2015-2025.Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh

penurunan inflasi sebesar 6,5 persen pada 2011-2014 menjadi 3,0 persen

pada tahun 2025.Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu

mencerminkan karakteristik negara maju seperti yang di tunjukkan oleh

gambar 1.1, (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 15: 2011).

Gambar 1.1

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2010-2045

Sumber: Provinsi dan kabupaten dalam angka, Badan Pusat Statistik; Analis

tim 2009 MP3EI (Meteri Koordinator Bidang Perekonomian)

Page 23: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

3

Tentunya untuk mendukung kesuksesan pembangunan jangka panjang

dibutuhkan usaha masing-masing daerah dalam memperbaiki kualitas

daerahnya,dimana kualitas yang lebih baik dari daerah tersebut akan

menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula dari derah

tersebut.Dari pertumbuhan yang membaik atau meningkat inilah yang

nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara

keselurahan,sehingga pembangunan nasional dapat terlaksana dengan

baik sesuai dengan cita-cita serta tujuan pembangunan jangka panjang

dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia(MP3EI). Selain itu pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan ekonomi

regional dan mempunyai kebijakan yang cukup luas. Kebijakan

pembangunan ekonomi regional pada dasarnya merupakan intervensi

pemerintah,baik secara nasional maupun regional untuk mendorong

proses pembangunan daerah secara keseluruhan yang ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi tidak dapat meningkat atau berjalan dengan

baik tanpa adanya faktor pendukung lainnya.Hal ini juga yang dapat

menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu wilayah membutuhkan

faktor lain agar pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dapat tercapai

sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik pula.Seperti yang

telah dijelaksan di paragraf sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi

tidak akan bisa meningkat atau tumbuh dengan baik bila tidak dengan

Page 24: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

4

adanya faktor lain.Dimana faktor tersebut salah satunya adalah

modal,karena modal merupakan syarat pertama yang harus dimiliki suatu

daerah untuk memulai membangun daerahnya.Namun pada

kenyataannya faktor tersebut lah yang sering menjadi penghambat suatu

daerah atau wilayah dalam membangun daerahnya.

Menurut Sadono Sukirno (2008: 439) kekurangan modal adalah suatu

ciri penting dari setiap negara memulai pembangunannya dan

kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan

perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan

kesukaran kepada negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan.

Perkembangan dan moderenisasi suatu perekonomian memerlukan

modal yang sangat banyak. Infrastruktur perlu dibangun, sistem

pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintah perlu

diperluas, dan lebih penting lagi adalah berbagai jenis kegiatan

perusahaan dan industri modern perlu dikembangkan. Ini berarti pihak

pemerintah dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk

memujudkan modernisasi diberbagai kegiatan ekonomi.

Dengan keadaan daerah yang sedang berkembang membutuhkan

modal yang banyak maka yang akan diperlukan adalah investasi sebagai

solusi dalam mengatasi kekurangan modal yang dialami oleh pemerintah

maupun pihak swasta dalam mengembangkan perekonomiannya.Model

yang mendukung dalam penguatan investasi dalam meningkatan

pertumbuhan ekonomi adalah model Harrod-Domar menjelaskan bahwa

Page 25: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

5

investasi memberikan peran penting dalam proses pertumbuhan

ekonomi, khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.

Pertama, menciptakan pendapatan disebut dengan dampak permintaan

dan kedua memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara

meningkatkan stok modal yang disebut dengan dampak penawaran.

Dalam era desentralisai otonomi daerah saat ini pemerintah

daerah dapat menerapkan beberapa kebijakan dalam pembangunan dan

pengembangan ekonomi salah satunya dengan meningkatkan investasi

yang diharapkan terjadinya efek mutliplier terhadap penyerapan tenaga

kerja (Jonni Afriadi, 2007: 2). Investasi juga dapat diartikan dalam

pembinaan sumberdaya manusia juga dapat meningkatkan kualitas modal

manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak positif yang

sama terhadap angka produksi, bahkan akan lebih besar lagi seiring

dengan bertambahnya jumlah penduduk (Todaro, 1998: 125).

Dengan kata lain hal ini merujuk bahwa dengan adanya investasi

diharapkan dapat berdampak juga terhadap semakin banyak nya

lapangan kerja yang tersedia sehingga memungkinkan untuk lebih

banyak nya di butuhkan tenaga kerja.Dengan semakin banyaknya

investor yang masuk ke dalam suatu wilayah untuk berinvestasi maka hal

ini akan berdampak pada adanya kemungkinan peningkatan permintaan

tenaga kerja.Tenaga kerja merupakan faktor lain juga yang dapat

membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Semakin banyak

masyarakat atau penduduk suatu wilayah berpenghasilan baik maka hal

Page 26: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

6

itu akan meningkatkan pendapatan per kapita yang artinya juga akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Wilayah Jawa Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia juga

perlu mendukung pembangunan nasional yang pada saat ini

direncanakan dalam MP3EI terletak dalam dalam koridor ekonomi Jawa

yang merupakan sentra produksi barang dan jasa. Secara geostrategis,

Jawa diharapkan menjadi gerbang ekonomi nasional ke pasar Eropa,

Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia. Jawa Barat sebagai

salah satu daerah yang tergabung dalam koridor ekonomi Jawa yang

ditunjukkan pada gambar 1.2 perlu mendukung rencana tersebut untuk

memajukan perekonomian daerah tersebut dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Gambar 1.2

Koridor Ekonomi Jawa Barat dalam MP3EI

Page 27: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

7

Sumber : Analis tim 2009 MP3EI (Meteri Koordinator Bidang

Perekonomian)

Dengan akan dilaksanakannya berbagai macam proyek,maka yang

diharapkan adalah berubahnya kawasan Jawa Barat menjadi kawasan

yang lebih modern seperti yang ditunjukan pada gambar 1.3 sebagai

berikut.

Gambar 1.3

Proyeksi Pembangunan Ekonomi Jawa barat

Sumber : Analis tim 2009 MP3EI (Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian)

Seperti yang telah terlihat di gambar 1.3 bahwa Jawa Barat akan

menjadi salah satu kawasan metropolitan di Indonesia.Hal ini diharapkan

juga akan meningkatkan minat para investor baik dalam negeri atau luar

negeri untuk menanamkan uang nya di Jawa Barat sehingga hal tesebut

Page 28: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

8

juga akan berdampak peningkatan permintaan tenaga kerja.Dari dua

faktor tersebut diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat juga

akan meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat yang lebih baik juga

dapat tercapai.

Dengan latar belakang yang dijelaskan di halaman-halaman

sebelumnya maka diperlukan Proyeksi yang merupakan bagian dari

perencanaan untuk melihat seberapa besar investasi yang dibutuhkan

untuk menciptakan iklim ekonomi mengembangkan potensi ekonomi di

Provinsi Jawa Barat yang terlebih dahulu harus memperbaiki

infrastruktur nya sehingga akan berdampak dengan penyerapan tenaga

kerja sehingga meningkatan pendapatan masyarakat yang dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah.

Dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan pada Bab I

bagian A, maka rumusan masalah yang dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Seberapa besar proyeksi investasi pada tahun 2015-2019 di Provinsi

Jawa Barat?

2. Seberapa besar proyeksi tenaga kerja pada tahun 2015-2019 di Provinsi

Jawa Barat?

3. Seberapa besar proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015-2019

di Provinsi Jawa Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 29: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

9

1. Tujuan Penelitian

Beradasarkan permasalahan yang di rumuskan di Bab I pada bagian B,

maka tujuan penelitian ini dilakukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi

investasi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-2019?

b. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi tenaga

kerja di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-2019?

c. Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar proyeksi

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015-

2019?

2. Manfaat penelitian.

Penelitian diharapkan menjadi rujukan atau inspirasi sebagai pedoman

bagi peneliti lainnya yang berminat di bidang ini:

a. Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti

untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan yang didapat dalam

kegiatan akademik sehingga dapat dapat menambah pengetahuan

bagi peneliti dalam bidang ekonomi pembangunan yang menjadi

minat peneliti.

b. Penelitian ini dapat dipergunakan bagi pihak lain yang berminat

pada penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

dan dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah pengetahuan.

Page 30: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

10

c. Hasil dari penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh universitas

untuk menambah bahan pustaka dalam mengembangkan kualitas

pendidikan universitas tersebut dalam masa yang akan datang.

d. Bagi lembaga atau instansi di Provinsi Jawa Barat penelitian ini

dapat dijadikan sebagai referensi untuk perbaikan di Provinsi Jawa

Barat yang merupakan objek penelitian.

Page 31: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan Dengan Variable

1. Investasi

Bila dilihat secara makro ekonomi, investasi (I) adalah bagian dari

pendapatan nasional (Y), disamping bagian lainnya, yaitu konsumsi

masyarakat (C), konsumsi pemerintah (G), ekspor (X), dan belanja impor

(M), sehingga secara makro ekonomi, dikenal model keseimbangan

pendapatan domestik sebagai berikut:

Y = C + G + I + X-M

Dalam skenario dalam pembangunan ekonomi , tujuan makro yang

ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi pada hakekatnya pertumbuhan

ekonomi yang menjadi modal bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk

mencapai kondisi tersebut, diperlukan adanya investasi yang memadai

baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya (Henry Faizal Noor, 2009:

47,48).

Menurut Dumairy (1996:132) penanaman modal merupakan

langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam itu, investasi

pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan

ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya

pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak lesunya pembangunan.

Dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa

Page 32: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

12

berusaha menciptakan iklim yang dapat menarik investasi. Sasaran utama

bukan hanya masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tapi juga

investor asing.

Menurut Pheni Chalid (2005:109) penerapan desentralisasi fiskal

menjadi pintu masuk bagi daerah untuk mendorong akselerasi

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebagai strategi untuk

menarik investasi ke daerah, maka yang perlu menjadi perhatian adalah

kesiapan semua sumber daya yang akan meningkatkan daya tarik daerah

bagi para investor.

Dalam meningkatkan investasi terdapat hambatan dalam menarik

investor untuk melakukan investasi di daerahnya (Pheni Chalid, 2005:

111). Beradasarkan rata-rata nilai skor dalam laporan ADB dan Bank

dunia, terdapat enam permasalahan yang menjadi hambatan utama bagi

investasi, yaitu:

a. Ketidakpastian kebijakan ekonomi dan peraturan serta ketidakstabilan

ekonomi.

b. Korupsi, baik oleh aparat pusat maupun daerah.

c. Peraturan ketenagakerjaan.

d. Biaya keuangan.

e. Pajak tinggi, lebih menjadi masalah dibandingkan dengan administrasi

pajak dan pabean.

f. Ketidak tersediaan listrik (infrastruktur).

Page 33: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

13

Menurut (Pheni Chalid, 2005:126) Adapun strategi daerah yang

perlu dilakukan dalam menarik investasi yaitu:

a. Posisi dan peran pemerintah (trobosan pemegang kebijakan).

b. Pemetaan potensi ekonomi dan subsidi usaha.

c. Proposal spesifik investasi (Variabel ekonomi, politik dan

pemerintahan, sosial, pasar, dan persaingan, dan kondisi geografi).

Pada dasarnya setiap perekonomian memang harus senantiasa

mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan

nasionalnya untuk menambah atau menggantikan barang-barang modal

(gedung, alat-alat, dan bahan baku) yang telah susut atau rusak. Namun

untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang

merupakan tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal (capital

stock) model ini yang dikenal dengan istilah model Harrod-Domar

(Todaro, 1998:85).

Pernyataan diatas didukung dengan model pertumbuhan Harrod-

Domar (Todaro, 1998: 85,86), yang menyusun sebuah model pertumbuhan

ekonomi sederhana sebagai berikut:

a. Tabungan (S) adalah bagian dalam jumlah tertentu, atau S, dari

pendapatan nasional (Y). Oleh karena itu, kitapun dapat menuliskan

hubungan tersebut dalam bentuk persamaan:

S = s Y ....(1)

Page 34: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

14

b. Investasi (I) didefinisikan sebagai perubahan stok modal (K) yang

dapat diwakili oleh ∆K, sehingga kita dapat menuliskan persamaan

sederhana yang kedua sebagai berikut:

I = ∆K ......(2)

Akan tetapi, karena jumlah stock modal (K) mempunyai hubungan

langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output (Y), seperti telah

ditunjukkan oleh rasio modal-output (k), maka:

atau

atau, akhirnya ∆K = k∆Y ......(3)

c. Mengingat jumlah seluruh tabungan nasional (S) harus sama dengan

keseluruhan investasi (I), maka persamaan berikutnya dapat ditulis

sebagai berikut:

S = I ......(4)

Dari persamaan (1) diatas telah diketahui bahwa S = sY dan dari

persamaan (2) dan (3), kita juga telah mengetahui bahwasanya:

I = ∆K = k∆Y

Dengan demikian, identitas tabungan yang merupakan persamaan modal

dalam persamaan (4) adalah sebagai berikut:

S = sY = k∆Y = ∆K = I .......(5)

atau bila diringkas menjadi sY = k∆Y .......(6)

Page 35: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

15

Selanjutnya, apabila kedua sisi persamaan (6) dibagi mula-mula dengan

(Y) dan kemudian dengan (k), maka akan didapat:

.......(7)

Persamaan (7) yang merupakan versi sederhana dalam

pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi

mereka sangat populer, secara lebih spesifik, persamaan itu menyatakan

bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara “positif”

berbanding lurus dengan rasio tabungan (semakin banyak GNP yang di

investasikan, maka pada akhirnya nanti akan lebih besar lagi pertumbuhan

GNP yang dihasilkannya) dan secara “negatif” atau perbandingan terbalik

terhadap rasio modal-output dari suatu perekonomian (semakin besar rasio

modal-output nasional atau (k), maka tingkat pertumbuhan GNP akan

semakin rendah), Analisis Harrod-Domar bertujuan untuk menunjukkan

panjang kemampuan masyarakat yang bertambah dari masa ke masa (yang

diakibatkan oleh pembentukan modal pada masa sebelumnya) akan selalu

sepenuhnya digunakan (Adisasmita, 2013:63).

Dengan penjelasan diatas diharapkan bahwa investasi memiliki

keterkaitan dalam pengembangan perekonomian masyarakat luas, dalam

rangka memenuhi kebutuhan maupun untuk keperluan bisnis. Menurut

Henry Faizal Noor (2009, 29) alasan yang menjadi kaitan antara investasi

dan pengembangan ekonomi masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:

Page 36: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

16

a. Investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat adalah kegiatan

yang dilakukan hari ini (sekarang), untuk mendapatkan manfaat

dimasa datang.

b. Investasi dan pengembangan ekonomi masyarakat, sama-sama

menjadikan masyarakat sebagai sasarannya.

c. Sebagian dari program pengembangan ekonomi masyarakat,

merupakan kegiatan investasi.

d. Kegiatan investasi merupakan awal dari kegiatan ekonomi, yang

menghasilkan nilai tambah (value added), berupa balas jasa faktor

produksi, yang merupakan tujuan dari pengembangan ekonomi

masyarakat, sekaligus sebagai sumber dari kesejahteraan masyarakat.

Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah (value added)

yang berakumulasi menjadi Produk Domestik Bruto (PDB), oleh karena

itu antara investasi dan pertumbuhan ekonomi (PDB) mempunyai

keterkaitan yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR (Henry Faizal, 2009:

52). Dengan menghitung ICOR maka dapat diperkirakan seberapa besar

tambahan kapital yang dibutuhkan untuk menuju target pertumbuhan

ekonomi tertentu (Menurut Handoko & Kurnia Astuti,2007: 165). Angka

ICOR ini akan dihitung secara total dengan perkiraan makro dengan

perhitungan ICOR mengadopsi formula yang digunakan Meier dalam

(Astuti & Handoko, 2007: 165). Dengan rumus:

atau

Page 37: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

17

Keterangan:

It (∆K) = adalah jumlah investasi pada tahun sebelumnya

ICORt = adalah ICOR pada tahun t

∆PDRBt = adalah peningkatan PDRB pada tahun t

Untuk mengetahui kebutuhan investasi, diasumsikan bahwa (Y)

adalah pendapatan domestik suatu wilayah dan (g) adalah pertumbuhan

pendapatan tersebut dibandingkan tahun sebelumnya (Handoko & Kurnia

Astuti, 2007: 165), maka:

It = k . g . Yt

Keterangan:

It = jumlah investasi yang dibutuhkan

k =∆Y/∆K = ICOR

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

Yt = PDRB atas dasar harga konstan tahun t

2. Tenaga Kerja

Ilmu ekonomi tenaga kerja merupakan suatu sistem hubungan yang

terorganisasi, dan juga merupakan suatu subsistem pada sistem ekonomi

yang lebih luas. Menurut pengertian yang ditampilkan dalam gambar 2.1,

ilmu ekonomi tenaga kerja memusatkan perhatian pada tingkah laku

perorangan dalam peran mereka sebagai pemasok tenaga kerja dan sebagai

pihak peminta yang membutuhkan jasa tenaga kerja (Arfida, 2003: 35).

Page 38: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

18

Gambar 2.1

Arus Sederhana Pendapatan

catatan: Suatu arus sederhana tentang pendapatan. Anggota-anggota rumah tangga

merupakan penyedia faktor dan merupakan peminta barang dalam pasar produk.

Perusahaan merupakan peminta faktor produksi dan penyedia barang-barang dalam

pasar produk.

Sumber utama penawaran tenaga kerja adalah penduduk. Tidak

semua penduduk menawarkan tenaga kerjanya dipasar tenaga kerja.

Pertimbangan utama disini adalah kelayakan bekerja menurut umur.

Penduduk yang layak bekerja ditinjau dari segi umur tersebut sebagai

penduduk usia kerja . Jumlah ini yang pantas disebut sebagai tenaga kerja

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan produksi sumber

daya manusia (Sumarsono, 2009:4).

Menurut Sumarsono (2009: 4,6) Dalam hubungannya dengan pasar

tenaga kerja prilaku mereka dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu

yang aktif secara ekonomi dan bukan. Golongan yang aktif secara

ekonomi adalah terdiri dari penduduk yang menawarkan tenaga kerjanya

Pasar barang

Pengeluaran uang

Barang-barang dan jasa

Faktor Produksi

Pendapatan nominal

Pasar faktor

Rumah tangga Perusahaan

Page 39: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

19

dan berhasil memperolehnya (employed) dan penduduk yang menawarkan

tenaga kerjanya tetapi belum memperolehnya (unemployed). Atas diskripsi

angkatan kerja (labor force) dianggap mewakili penawaran tenaga kerja

yang dikenal dengan supply of labor. Ada 4 (empata) hal yang berkaitan

dengan tenaga kerja:

a. Bekerja (employed) secara agregat jumlah orang yang bekerja dimuat

dalam Biro Pusat Statistik hasil kegiatan sensus, SUPAS (survei

penduduk antar sensus) atau SAKERNAS (survei tenaga kerja

nasional). Jumlah ini sering dipakai sebagai petunjuk tentang luasnya

kesempatan kerja (employment).

b. Pencari kerja (unemloyed) adalah penduduk yang menawarkan tenaga

kerja tetapi belum berhasil memperoleh pekerjaan dianggap terus

mencari pekerjaan. Mereka dikelompokkan ke dalam kategori

penganggur, karena secara konsep penganggur harus memenuhi

persyaratan bahwa mereka juga aktif mencari pekerjaan. Mereka tidak

bekerja atau tidak aktif mencari pekerjaan mereka dikategorikan bukan

pengangguran tetapi iddle atau menikmati masa senggang (leisure)

mereka, atau aktif tetapi tidak dipasarkan di pasar tenaga kerja.

c. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate)

d. Profil angkatan kerja ; 1) umur, 2) jenis kelamin, 3) wilayah kota dan

pedesaan, 4) pendidikan.

Secara makro, laju pertumbuhan kesempatan kerja dapat

dihubungkan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Menurut Budiono

Page 40: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

20

dalam Handoko & Kurnia Astuti (2007:161) perluasan kesempatan

kerja dapat terjadi melalui pertumbuhan ekonomi yaitu proses

kenaikan output perkapita secara konstan dalam jangka panjang.

Menurut Smith dalam Handoko & Kurnia Astuti, (2007:161),

permintaan tenaga kerja ditentukan oleh stok kapital (K) yang tersedia

dan oleh tingkat output masyarakat (Q), sebab tenaga kerja diminta

karena dibutuhkan dalam proses produksi. Oleh karena itu, laju

pertumbuhan permintaan tenaga kerja ditentukan oleh laju

pertumbuhan stok kapital (akumulasi kapital) dan laju pertumbuhan

output (Handoko & Kurnia Astuti, 2007: 161).

Dalam perencanaan tenaga kerja yang terpadu dan menyeluruh

terus ditingkatkan untuk menjamin terciptanya perluasan kesempatan kerja

sebanyak mungkin (Sumarsono, 2009: 374). Adapun perhitungannya

untuk memproyeksikan tenaga kerja adalah sebagai berikut:

a. Proyeksi penduduk dan angkatan kerja dengan Metode Geometris dan

Exponensial, metode ini mengasumsikan bahwa angka pertumbuhan

tidak berubah dari tahun ketahun, asumsi ini seiring sesuai dengan

kenyataan dibandingkan dengan asumsi metode aritmatris.

Rumus metode geometris:

Pt = Po . (1 + r)t

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk di tahun t (suatu masa depan)

Po = jumlah penduduk awal

Page 41: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

21

r = angka pertumbuhan (dalam desimal) pertahun, yang diasumsikan

konstan

b = jarak waktu (tahun) dari Po ke Pt

Rumus Exponensial:

Pt = Po . ert

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk di tahun t (suatu masa depan)

Po= jumlah penduduk awal

e = bilangan alamiah= 2,718....

r = angka pertumbuhan pertahun, yang diasumsikan konstan

t = jarak waktu (tahun) dari Po ke Pt

Berdasarkan fungsi Harrod-Domar yang menyebutkan bahwa

output adalah fungsi kapital dan tenaga kerja maka selain diturunkan

fungsi penggunaan kapital, juga diturunkan fungsi penggunaan tenaga

kerja dan untuk memproyeksikannya dengan menggunakan konsep rasio

modal-tenaga kerja (capital-labor ratio) yaitu ∆K/∆L. Proyeksi

penyerapan tenaga kerja juga dapat dihitung dengan menggunakan konsep

ILOR (incrementallabour Out-put ratio) atau jumlah temaga kerja yang

dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output(Handoko & Kurnia

Astuti, 2007: 166). Menghitung ILOR dengan rumus:

atau

Page 42: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

22

Keterangan:

KKt =peningkatan kesempatan kerja tahun t

ILORt = ILOR pada tahun t

∆PDRBt = peningkatan PDRB pada tahun t

Setelah diketahui ILOR maka dapat digunakan untuk mengetahui

kebutuhan tenaga kerja pada tahun tertentu dengan menggunakan rumus:

TK= ∆PDRBt . ILORt

Keterangan:

TK = tenaga kerja yang dibutuhkan.

∆PDRBt = peningkatan jumlah PDRB pada tahun t dibandingkan

tahun sebelumnya.

ILORt = ILOR pada tahun t.

3. Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi.

Pada mulanya pembangunan ekonomi merupakan sebuah usaha

untuk membenahi serta meningkatkan kondisi ekonomi pada suatu wilayah

yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah

tersebut. Dalam upaya pembangunan ekonomi di negara berkembang pada

mulaya berpusat pada upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan

mengacu pada peningkatan pendapatan perkapita dengan harapan dapat

mengurangi masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, serta

ketimpangan ekonomi dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang

dikenal dengan “dampak merembes ke bawah” (trikle down

effect)(Mudrajad, 2010:4).

Page 43: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

23

Mudrajad(2010:4) mengemukakan Kecenderungan ini dapat dilihat

dalam pemikiran-pemikiran awal mengenai pembangunan, seperti teori

Harrod Domar, Arthur Lewis, W.W. Rostow, Hirschman, Rosenstein

Rodan, Nurkse, dan Lebeinstein. Ini mencerminkan munculnya teori

pertumbuhan ekonomi sepanjang dasawarsa 1950-an, sementara

pembangunan ekonomi diidentikkan dengan pertumbuhan ekonomi,

ekonomi pembangunan sebagai cabang ilmu ekonomi yang relatif baru

memusatkan perhatian pada faktor-faktor penentu pada pertumbuhan

ekonomi.

Mungkin telah banyak teori yang membahas tentang konsep

pembangunan akan tetapi hakikat pembangunan itu lebih penting seperti

yang dikemukakan oleh Todaro dan Smith (2002:3), hakikat pembangunan

dalam Perencanaan ekonomi (economic planning) upaya-upaya yang

dilakukan secara sengaja oleh pemerintah untuk mengkoordinasikan

segenap proses pembuatan keputusan ekonomi dalam jangka panjang,

serta untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan dalam beberapa kasus

tertentu juga untuk mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel-

variabel ekonomi pokok dari suatu negara (pendapatan, konsumsi,

penyerapan tenaga kerja, investasi, tabungan, ekspor, impor, dan

sebagainya) demi tercapainya tujuan-tujuan pembangunan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Robinson Tarigan (2009:1), mengemukakan bahwa ekonomi

regional menganalisis suatu wilayah (atau bagian wilayah) secara

Page 44: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

24

keseluruhan atau dengan melihat berbagai wilayah dengan potensinya

yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat

mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah. Dalam analisis

ekonomi regional diperlukannya kebijakan pembangunan ekonomi

regional, menurut Sjafrijal (2008:154) dalam kebijakan pembangunan

ekonomi regional sasaran akhirnya adalah untuk dapat mendorong dan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial secara

menyeluruh sesuai dengan keinginan dan aspirasi yang berkembang di

masyarakat.

Menurut Sjafrizal (2008: 156,157) Untuk dapat merumuskan

kebijakan pembangunan regional yang baik dan terarah , perlu pula

ditetapkan terlebih dahulu sasaran yang ingin dicapai. Dalam hal ini

terdapat dua alternatif sasaran yaitu mewujudkan kemakmuran wilayah

(Place Prosperity), kemakmuran masyarakat (People Prosperity) atau

kedua-duanya sekaligus. Sasaran ini perlu ditetapkan secara jelas dan

tegas, karena masing-masingnya mempunyai starategi dan kebijakan

pembangunan daerah yang berbeda dan bahkan dapat berlawanan satu

sama lainnya. Aspek ini semula dibahas oleh Winnick (1966) dan

kemudian dilanjutkan oleh Richardson (1978).

Dijelaskan oleh Nadiatulhuda (2007:16) Terdapat juga beberapa

teori yang penting dalam pembangunan ekonomi wilayah (regional)

diantaranya menurut aliran ekonom klasik yang dipopulerkan oleh Adam

Smith dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kemajuan

Page 45: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

25

teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Sumbangan pemikiran

aliran Neo Klasik dalam pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut:

a. Akumulasi modal merupakan faktor sangat penting dalam pertumbuhan

ekonomi.

b. Pertumbuhan ekonomi merupakan peroses yang gradual.

c. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses yang harmonis dan kumulatif.

d. Aliran Neo Klasik sangat optimis dengan pertumbuhan

(perkembangan).

e. Meskipun model pertumbuhan Neo Klasik ini telah banyak digunakan

dalam analisis regional namun terdapat beberapa asumsi mereka yang

tidak tepat antara lain, Pertama Full Employment yang terus menerus

tidak dapat diterapkan pada sistem multi regional dimana persoalan-

persoalan regional muncul disebabkan oleh perbedaan geografis dalam

hal tingkat penggunaan sumber daya. Kedua, persaingan sempurna

tidak dapat diberlakukan dalam perekonomian regional dan spasial.

Menurut Todaro dan Smith (2002: 3) adanya dua komponen pokok

dalam perencanaan pembangunan di negara-negara yang menganut sistem

perekonomian campuran. Kedua komponen tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Keputusan pemerintah yang sengaja menggunakan tabungan domestik

dan dana-dana keuangan dari luar negeri untuk diinvestasikan pada

proyek-proyek pemerintah yang untuk memobilisasi dan menyalurkan

sumber-sumber daya yang sangat langka di bidang-bidang tertentu

Page 46: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

26

misalnya, pembangunan jaringan jalan raya dan kereta api, sekolah

proyek hidroelktrik, dan pembangunan sarana infrastruktur ekonomi

(economic infrastructure) lainnya, serta penciptaan industri-industri

subtitusi impor yang diharapkan nantinya dapat memberikan

sumbangan berarti demi merealisasikan tujuan-tujuan ekonomi jangka

panjang.

b. Kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah (mulai dari perpajakan,

lisensi industri, penetapan tarif-tarif, serta manipulasi kuota, upah, suku

bunga, dan harga-harga) yang secara langsung dapat mendorong, dan

dalam banyak hal bahkan mengendalikan, kegiatan ekonomi sektor

swasta demi menjaminterciptanya suatu hubungan yang serasiantara

keinginan perusahaan swasta dalam mengejar keuntungan dengan

tujuan-tujuan sosial untuk kepentingan seluruh anggota masyarakat)

yang dikehendaki dan diutamakan oleh pemerintah pusat.

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ada berbagai konsep dan definisi yang bisa dipakai dalam

membicarakan pendapatan regional/nilai tambah akan dikemukakan

sebagai berikut:

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Pasar

Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar adalah

jumlah nilai yang tambah bruto (gross value added) yang timbul dari

seluruh sektor perekonomian di wilayah itu. Yang dimaksud dengan

nilai tambah bruto adalah nilai produksi (output) dikurangi dengan

Page 47: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

27

biaya antara (intermediate cost). Nilai tambah bruto mencakup

komponen-komponen faktor pendapatan (upah dan gaji, bunga, sewa

tanah, dan keuntungan), penyusutan, dan pajak tidak langsung neto.

Jadi, dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor

dan menjumlahkannya, akan menghasilkan produk domestik regional

bruto atas dasar harga pasar (Robinson Tarigan, 2009: 18).

Menurut Emilia Imelia (2006:39) produk domestik regional

bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah (gross value

added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di wilayah itu.

Nilai tambah bruto adalah nilai produksi (out put) dikurangi biaya

(inetrmediate cost). Biaya antar daerah adalah biaya pembelian/biaya

perolehan dari sektor lain yang telah dihitung sebagai produksi dari

sektor lain atau berasal dari impor. Nilai tambah bruto mencakup

komponen pendapatan (upah, gaji, bunga, sewa, tanah dan keuntungan),

penyusutan, pajak tidak langsung.

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Berlaku

dan Harga Konstan.

Menurut Robinson Tarigan (2009:20) pendapatan regional dalam

beberapa tahun menggambarkan kenaikan dan penurunan tingkat

pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikan/penurunan dapat

dibedakan menjadi dua faktor berikut:

1) Kenaikan/penurunan riil, yaitu kenaikan/penurunan tingkat

pendapatan yang tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga.

Page 48: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

28

Apabila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk berarti daya beli

penduduk di daerah tersebut meningkat, misalnya dapat membeli

barang yang sama kualitasnya dalam jumlah yang lebih banyak.

2) Kenaikan/penurunan pendapatan yang disebabkan adanya faktor

perubahan harga. Apabila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya

disebabkan inflasi (menurunnya nilai beli uang) maka walaupun

pendapatan meningkat tetapi jumlah barang yang mampu dibeli

belum tentu meningkat. Perlu dilihat mana yang meningkat lebih

tajam, tingkat pendapatan atau tingkat harga.

Menurut Robinson (2009:21) Harga konstan artinya harga produk

didasarkan atas dasar harga pada tahun tertentu. Tahun yang

dijadikan patokan harga disebut tahun dasar untuk penentuan harga

konstan. Jadi kenaikan pendapatan hanya disebabkan oleh

meningkatnya jumlah fisik produksi, karena harga dianggap tetap

(konstan). Akan tetapi, pada sektor jasa yang tidak memiliki unit

produksi, nilai produksi dinyatakan dalam harga jual. Oleh karena itu

harga jual harus dideflasi dengan menggunakan indeks inflasi atau

deflator lain yang dianggap lebih sesuai.

Dalam perhitungannya pendapatan regional dapat dibagi dalam dua

metode, yaitu metode langsung dan tidak langsung (Robinson, 2009:

23,26).

a. Metode langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data

daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali

Page 49: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

29

dari data yang ada di daerah itu sendiri. Adapun pendekatan yang

dilakukan gunakan adalah:

1) Pendekatan produksi adalah perhitungan nilai tambah barang dan

jasa yang diproduksi oleh suatu kegiatan/sektor ekonomi dengan

cara mengurangkan biaya antara dari total nilai produksi bruto

sektor atau subsektor tersebut.

2) Pendekatan pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan

ekonomi diperkirakan dengan menjumlahkan semua balas jasa

yang diterima faktor produksi, yaitu upah dan gaji dan surplus

usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung netto.

3) Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan nilai penggunaan

akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri.

b. Metode tidak langsung adalah suatu cara mengalokasikan produk

domestik bruto dari wilayah yang lebih luas ke masing-masing bagian

wilayah, dengan menggunakan alokator yaitu:

1) Nilai produksi bruto atau neto setiap sektor/subsektor, pada

wilayah yang dialokasikan,

2) Jumlah produksi fisik,

3) Tenaga kerja,

4) Penduduk, dan

5) Alokator tidak langsung lainnya.

Menurut Handoko & Kurnia Astuti (2007:165) secara umum proyeksi

angka PDRB dapat dilakukan dengan membuat persamaan trend PDRB.

Page 50: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

30

Dalam penelitian ini digunakan metode trend linier, garis trend linier dapat

ditulis dengan persamaan garis lurus sebagai berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = adalah data berkala time series PDRB.

X = adalah waktu yang berupa data tahunan

a = adalah bilangan konstan, apabila X= 0 yaitu PDRB awal tahun

b = adalah lereng garis tren, yaitu rata-rata perubahan PDRB untuk

setiap tahunnya.

Kegunaan data pendapatan nasional adalah memberikan informasi yang

berguna mengenai berbagai aspek dari kegiatan ekonomi dalam satu tahun

tertentu memberikan gambaran tentang tingkat kegiatan ekonomi suatu

wilayah yang dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi dari

pembelanjaan agregat, sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan

pendapatan nasional, dan taraf kemakmuran yang dicapai (Sukirno,

2011:55).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan proyeksi investasi, penyerapan tenaga

kerjadanpertumbuhan ekonomitelah banyak dilakukan oleh para peneliti.

Dalam berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan proyeksi

tersebut dengan berbagai macam studi kasus terdapat beberapa metode yang

dilakukan oleh para peneliti terdahulu, secara lengkap penelitian terdahulu

dapat di lihat pada tabel 2.1

Page 51: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

31

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metodologi

Hasil Persamaan Perbedaan

1

Dr. Nisar

Ahmad

(2013)

Populasi:

Sebuah

Sumber Daya

Berharga

dalam

Pertumbuhan

Ekonomi

dengan Khusus

Merujuk

Prospek

Pertumbuhan

Pakistan

Persamaan nya

yaitu sama-sama

meneliti tentang

pertumbuhan

ekonomi di suatu

wilayah atau

daerah.

Perbedaannya adalah

terletak pada dalam

penelitian ini adanya

variabel sumber daya

berharga sebagai

variabel penunjang.

Kesimpulan pendekatan

ini pada kenyataannya,

panggilan untuk

pembalikan dalam

kebijakan pertumbuhan

ekonomi negara-negara

berkembang sehingga

kebijakan distribusi

sumber daya nasional

dibuat untuk

mencerminkan

kebutuhan orang-orang

biasa di antara program

investasi prioritas utama

dari sektor publik.

Page 52: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

32

Bersambung ke halaman berikutnya

No Peneliti Judul Metodologi

Hasil Persamaan Perbedaan

2

Oana Simona

Hudea dan

Stelian

Stancu (2012)

Investasi

Asing

langsung,

Perpindahan

teknologi dan

Pertumbuhan

Ekonomi.

Sama-sama

meneliti tentang

investasi asing

dan pertumbuhan

ekonomi,diamana

kedua nya

memiliki

keterkaitan.

Dalam penelitian

ini ditambahkan

variabel

perpindahan

teknologi.

hubungan jangka

panjang antara FDI , DI,

TG, INF, EDU, dan

PDB. Akhirnya uji

kausalitas Granger

menunjukkan hubungan

sebab akibat dua arah

antara produk domestik

bruto dan investasi asing

langsung, memperkuat

pentingnya FDI dalam

menopang pertumbuhan

ekonomi, yang pada

gilirannya menarik,

dengan meningkatkan

tingkat infrastruktur dan

pendidikan, lebih banyak

investasi asing, sumber

permanen difusi

teknologi, dan

mengurangi kesenjangan

teknologi, konvergen ke

status negara maju.

3 Sri Maryanti

(2012)

Analisis

Perencanaan

Tenaga Kerja

Terhadap

Kebutuhan

Tenaga Kerja

di Provinsi

Riau 2006-

2010

Persamaan nya

yaitu sama sama

meneliti tentang

kebutuhan tenaga

kerja di suatu

daerah atau

wilayah.

Dalam penelitian

ini yang

membedakan

adalah adanya

variabel

perencanaan tenaga

kerja.

Persediaan tenaga kerja

pada tahun 2006 di

perkirakan mencapai

2.205.863 orang dan

pada tahun 2010 sekitar

2.472.516 orang.

Sementara kebutuhan

tenaga kerja untuk

periode yang sama

masing-masing sebesar

2.009.757 orang dan

2.179.694 orang. Dengan

demikian tingkat

pengangguran terbuka

diperkirakan berkisar

antara 8,89 persen

sampai dengan 11,84

persen..

Page 53: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

33

Bersambung ke halaman berikutnya

No Peneliti Judul Metodologi

Hasil Persamaan Perbedaan

4

Sri

Handayani

(2011)

Upaya

Pemerintah

Sumatera

Selatan

Menarik

Investor Asing

Dalam

kegiatan

Penanaman

Modal

Memiliki

persamaan

meneliti tentang

investasi dan

memiliki konsep

sama dengan

MP3EI yaitu

imngin menarik

investor agar

berinvestasi di

suatu wilayah.

Perbedaannya

hanya meneliti

tentang investasi

saja.

Pertama, meningkatkan

komitmen kepala daerah

dan Stakeholder untuk

dapat melaksanakan

kegiatan penanaman

modal di Sumatera

Selatan. Apabila iklim

investasi dapat dibangun

lebih kondusif yang

didukung oleh kepala

daerah dan stakeholder

yang ada, maka dalam

jangka panjang secara

makro akan dapat

meningkatkan insentif

pajak dan pertumbuhan

ekonomi akan

meningkat. Kedua,

membuat peraturan

kebijakan yang tetap dan

konsisten yang tidak

terlalu cepat berubah dan

dapat menjamin adanya

kepastian hukum.

Ketiga, prosedur

perizinan yang tidak

berbelit-belit yang dapat

mengakibatkan high cost

economy

5

1. Kurnia

Astuti

2. Budiono Sri

Handoko

(2007)

Analisis

Pertumbuhan

Ekonomi,

Kebutuhan

Investasi, dan

Penyerapan

Tenaga Kerja

di Kabupaten

Sleman.

Persamaan nya

adalah sama-sama

meneliti tentang

pertumbuhan

ekonomi,investasi

dan tenaga kerja.

Perbedaanya

adalah terletak

pada alat

pengujiam yang

digunakan,dalam

penelitian ini

ditambahkan ICOR

dan ILOR.

Berdasarkan hasil

analisis dapat

disimpulkan hasil

penelitian. Proyeksi

PDRB Kabupaten

Sleman tahun 2005 –

2009 meningkat

yaitu sebesar

Rp1.791.423.000.000,00

pada tahun 2005,

Rp1.847.121.000.000,00

Page 54: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

34

pada tahun 2006,

Rp1.902.819.000.000,00

pada tahun 2007,

Rp1.958.517.000.000,00,

dan Rp2.014.215.

000.000,00 pada tahun

2009. Pertumbuhan

ekonomi menurun dari

3,09% pada tahun 2005

menjadi 2,84% pada

tahun 2009. Proyeksi ini

dihitung dengan asumsi

bahwa perekonomian

daerah dalam kondisi

normal Nilai Rata- rata

ICOR Kabupaten

Sleman periode 1999 –

2003 adalah 2,847

artinya untuk

meningkatkan PDRB

sebesar Rp1.000,00

dibutuhkan investasi

sebesar Rp2.847,00.

Rasio modal-tenaga

kerja di Kabupaten

Sleman adalah sebesar

65.748.166 artinya setiap

pekerja pada tahun 1999-

2004 menggunakan

modal sebesar

Rp65.748.166,00 per

tahun. Berdasarkan rasio

modal- tenaga kerja,

semakin besar investasi

maka diproyeksikan

penyerapan tenaga kerja

semakin banyak. Nilai

rata-rata ILOR adalah

0,35 artinya bahwa untuk

meningkatkan PDRB

sebesar PDRB sebanyak

Rp100.000.000,00

dibutuhkan tenaga kerja

sebanyak 35 orang.

Penyerapan tenaga kerja

tergantung pada ILOR.

Page 55: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

35

C. Kerangka Berpikir

Dalam pembangunan ekonomi tujuannya adalah untuk meningkat

kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. salah satu indikator dalam

pembangunan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan ekonomi. dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi tentunya dibutuhkan modal atau investasi karena secara

makro investasi menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi yang didasari

teori pertumbuhan Harrod-Domar.

Dengan adanya investasi diharapakan memberikan kesempatan kerja yang

lebih banyak sehingga berdampak kepada masyarakat yang memperoleh pendapatan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dapat terjadi peningkatan pertumbuhan

ekonomi.

Dibutuhkan perencanaan pembangunan salah satunya dengan

memproyeksikan pertumbuhan ekonomi, investasi dan penyerapan tenaga kerja yang

dapat menjadi informasi dalam mengambil kebijakan dalam pembangunan ekonomi

dimasa yang akan datang. Sehingga dari kerangka pemikiran tersebut dapat

disimpulkan dengan gambaran yang terdapat pada gambar 2.2.

Page 56: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

36

Gambar 2.2.

Model: Alur Kerangka Berpikir Teoritis

Latar Belakang

1. Perekonomian masih bergantung pada sektor konsumsi yang tidak

memberikan pertumbuhan ekonomi berkesinambungan

2. MP3EI (master plan percepatan perluasan pembangunan eknonomi Indonesia)

menjadikan Indonesia negara maju 2045

3. Desentralisasi pengelolaan sumber keuangan dalam proses pembangunan

ekonomi

4. Desentralisasi fiskal menjadi pintu masuk bagi daerah untuk mendorong

akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah

5. Investasi sebagai solusi dalam mengatasi kekurangan modal yang dialami

oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam mengembangkan

perekonomiannya.

1. Investasi (X1)

2. Tenaga kerja

(X2)

Pertumbuhan

ekonomi (Y)

1. Uji Stasioneritas

data

2. Uji Akar Unit

3. Identifikasi model

4. Estimasi model

5. Evaluasi model

6. Prediksi atau

proyeksi

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 57: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Wilayah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian adalah wilayah di

Provinsi Jawa Barat dan penelitian dilakukan pada tahun 2015.

Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memproyeksikan

pertumbuhan ekonomi, investasi dan penyerapan tenaga kerja didaerah

tersebut.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui seberapa besar

proyeksi investasi (Xt1),tenaga kerja (Xt2) dan pertumbuhan ekonomi di

kabupataen atau Kota Provinsi Jawa Barat.Dimana penelitian dapat

digunakan untuk melakukan perencanaan perekonomian dalam jangka

pendek, jangka menengah maupun jangka panjang dengan tujuan untuk

meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di

Provinsi Jawa Barat dan juga untuk mendukung pembangunan ekononomi

secara nasional.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian diskriptif karena meneliti suatu objek,

suatu set kondisi, suatu sistem, atau suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Pernyataan diatas diperkuat oleh Nazir (1998:63, dalam Prastowo,

Page 58: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

38

2011:186) bahwa metode diskriptif adalah suatu metode yang digunakan

untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan pada Bab I bagian A maka

penelitian ini dilakukan dengan sampel daerah Provinsi Jawa Barat

berdasarkan cluster sampling atau sampling daerah, sample daerah

merupakan salah satu penarikan metode sample probabilitas dimana sampel-

sampel dikelompokkan menurut petak-petak daerah dan setiap petak daerah

memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample (Hamid,

2011: 20).

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

merupakan fenomena waktu tertentu yang didapat dalam beberapa

interval waktu tertentu yang bersifat kuantitatif yang sudah diolah

sehingga dinyatakan dalam bentuk angka (numeric) yang merupakan data

sekunder karena sumber atau pengumpulan data diperoleh dari

pemanfaatan sumber-sumber dari pengolahan pihak kedua dari hasil

penelitian lapangannya melalui kepustakaan atau data-data yang

dipublikasikan oleh instansi atau lembaga terkait (Teguh, 2005:118, 121),

adapaun sumber data:

Page 59: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

39

a. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

b. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat

c. Badan Perancanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat (BAPPEDA)

d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

e. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

f. Instansi atau Lembaga terkait lainnya.

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dipakai merupakan data sekunder maka pengumpulan data

melalui telaah kepustakaan atau melalui monografi yang dipublikasikan

oleh lembaga-lembaga yang berhubungan dengan penelitian berupa

laporan-laporan, buku-buku profil, literatur, dan media (Teguh,

2005:121), adapun data yang di pakai adalah:

a. Data PDRB Provinsi Jawa Barat menurut lapangan usaha di atas

Harga konstan sejak tahun 1994-2014.

b. Data Investasi di Provinsi Jawa barat sejak tahun 1994-2014

c. Data Tenaga kerja di Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 1994-

2014.

D. Metode Analisis

Permodelan ARMA/ARIMA Non-Musiman

ARIMA merupakan suatu teknik yang mengabaikan independent

variable dalam melakukan peramalan. Model ini hanya menggunakan

nilai-nilai sekarang dan masa lalu dari dependent variable untuk

melakukan peramalan jangka pendek. Model ARIMA (non-musiman)

Page 60: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

40

disebut juga dengan metode Box-Jenkins. Secara umum bentuk model

ARIMA adalah (p, d, q) (Rosadi, 2012:141).

Langkah-langkah dalam permodelan ARIMA ialah sebagai berikut:

1) Uji Stasioneritas Data.

Terdapat tiga cara yang umum digunakan dalam melakukan pendugaan

terhadap kestasioneran data, sebagai berikut:

a) Pemerikasaan Kestasioneran dengan Koefesien Autokorelasi dan

Korelogram ACF.

Ketidakstasioneran data dapat dilihat dari koefesien autokorelasi

dan korelogramnya (correlogram). Koefesien autokorelasi adalah

angka yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan linier antara

nilai-nilai dari peubah yang sama dengan periode waktu yang

berbeda. Selanjutnya, jika fungsi autokorelasi tersebut

digambarkan dalam bentuk kurva, dikenal dalam bentuk kurva,

dikenal dengan istilah korelogram ACF (Juanda, 2012:23-24). Jika

data tidak stasioner akan memiliki pola korelogram yang menurun

mendekati titik nol, apabila data memiliki pola korelogram dengan

nilai positif-negatif secara bergantian disekitar titik nilai nol atau

tidak berbeda dengan signifikan dengan nol (Juanda, 2012:23-24).

untuk menunjukkan signifikan atau tidaknya nilai

autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik berdasarkan standar

error (Se). untuk selang kepercayaan ialah (1-α)x100%, dengan α

= 5% untuk ρk adalah :

Page 61: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

41

1.96(Se)< ρk <1,96(Se)........................................................(3.1)

1.96(√1/n)< ρk <1,96(√1/n)

Hipotesis nol (H0) untuk nilai uji ρk = 0. jika ρk terletak dalam

selang persamaan 3.1, maka keputusannya belum cukup bukti

untuk menolak H0, berarti data stasioner. sebaliknya jika diluar

selang persamaan 3.1, keptusan menolak H0, yang berarti data tidak

stasioner (Juanda, 2012:24).

b) Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Stationaritas data diperiksa dengan mengamati apakah data runtun

waktu mengandung akar unit (unit root), yakni apakah terdapat

komponen trend yang berupa random walk dalam data dengan

dapat menggunakan Augmented Dickey Fuller (ADF) (Rosadi,

2012:38).

Pengujian ADF dilakukan dengan menguji hipotesis H0 : ρ = 0

(terdapat unit root) dalam persamaan regresi :

∆ Yt = α + δt + ρYt–1 + ∑ j∆Yt-1 + et

dengan ∆ Yt = Yt – Yt-1 dan ρ = a – 1

Hipotesis nol ditolak jika nilai satistik uji ADF memiliki nilai

kurang (lebih negatif) dibandingkan nilai daerah kritik (nilai kritik

ini ditabelkan), jika hipotesis nol ditolak, maka data stationer.

Dalam mengaplikasikan uji ADF ditentukan banyaknya lag dari

komponen diferensi yang akan dimasukkan kedalam model (untuk

uji ADF digunakan k>0). Dalam praktek biasanya dipilih k yang

Page 62: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

42

dapat korelasi serial dari residual, yang dapat dilihat dengan lag

yang masih signifikan dalam model regresi ADF (Rosadi, 2012:

42).

2) Transformasi Data dan Identifikasi Model

Apabila data tidak stationer dalam level, maka diperlukan

transformasi untuk membentuk data yang staioner. Salah satu cara

melakukan tranformasi data untuk membuang komponen trend dengan

metode diferensiasi terhadap data dan dilakukan uji akar unit dengan

PACF, ACF dan uji ADF dengan melihat apakah terdapat akar unit

atau tidak dengan cara mengamati nilai satistik uji ADF memiliki nilai

kurang (lebih negatif) dibandingkan nilai daerah kritik (nilai kritik ini

ditabelkan), jika hipotesis nol ditolak, maka data stationer dan dapat

dilakukan indetifikasi dari model Autoregressivce Moving Average

(ARMA)/ Autoregressivce Moving Integrated Average (ARIMA),

(Rosadi, 2012:151).

3) Estimasi Parameter dari Model

Untuk menggambarkan data hasil diferensiasi menggunakan plot

ACF/PACF yang akan membentuk grafik ACF dan PACF dengan

melihat hasil estimasi korelogram data yang akan menampilkan nilai

stasioneritas untuk pembentukan model ARIMA dengan

membandingkan nilai AC dan PAC dengan ±1.96(√1/n) yang berarti

signifikan (keluar dari batas interval), apabila AC dan PAC diantara Se

maka datanya sationer, selanjutnya dapat dilakukan pembemtukan

Page 63: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

43

model ARIMA adapun ketentuannya menurut Juanda (2012: 76) yang

ditunjukkan pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pola ACF dan PACF Pembentukan Model

Model Pola ACF Pola PACF

AR(p) Exponential, exponential-

Oscillation atau sinewave

Menurun drastis pada lag

tertentu (cut off)

MA(q) Menurun drastis pada lag

tertentu (cut off)

Exponential, exponential-

Oscillation atau sinewave

ARMA(p,q) Exponential, exponential-

Oscillation atau sinewave

Exponential, exponential-

Oscillation atau sinewave

Sumber: Rosadi, Dedi. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu

Terapan dengan Eviews”. Yogyakarta: ANDI, 2012.

setelah dilakukan pembentukan model, maka mengestimasi

parameter-parameter dari model dengan menggunakan metode

Least Square (Rosadi, 2012:151-153)

4) Diagnostic Cheking/Evaluasi Model.

Untuk melakukan diagnostic cheking dengan menggunakan

beberapa kriteria sebagai berikut (Rosadi, 2012:155-158):

a) Dengan melakukan uji t, Uji F, maupun nilai koefesien determinasi

(R2) hasil estimasi untuk parameter/koefesien dari model yang

dibuat dengan melihat tingkat signifikasi α=5% koefesien dari

semua model.

Page 64: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

44

b) Dengan melihat nilai Schwarz Criterion (SC), Akaike info criterion

(AIC), dan Sum of Squared Regression (SSR) yang paling

minimum dari berbagai model yang dibuat.

c) Selanjutnya dengan melakukan uji Q-Ljung-Box/Q-statistik dan

plot ACF/PACF untuk melihat apakah terdapat korelasi serial

dalam residual dari hasil estimasi dengan model yang diamati yang

ditandai dengan nilai p-value (prob) dari Q-statistik yang lebih

besar dari α=5%.

5) Prediksi

Tahap terakhir adalah melakukan prediksi atau peramalan

berdasarkan model yang dipilih. untuk mengevaluasi kesalahan

peramalan bisa menggunakan Root Mean Squares Error (RMSE),

Mean Absolute Error (MAE) atau Mean Absolute Error (MAPE).

dalam kasus pengujian satu model, besar kecilnya kesalahan

peramalan lebih tepat dideteksi melalui MAPE (Juanda, 2012:91).

E. Operasional Variabel Penelitian.

Operasional variabel merupakan penjabaran yang diterapkan dalam

penelitian agar secara jelas dapat ditetapkan indikatornya. Batasan

operasional variabel merupakan pendefinisian dari serangkaian variabel

yang digunakan dalam penulisan. Hal ini dipandang perlu agar ada

kesamaan makna atas suatu variabel yang mungkin mempunyai makna ganda.

Dalam pendefinisian variabel-variabel sampai dengan kemungkinan

pengukuran dan cara pengukurannya.

Page 65: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

45

Tabel 3.2

Operasional Variable

Variabel Skala Satuan

Investasi (PMA dan PMDN) Ratio Numeric

Tenaga Kerja Ratio Numeric

Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Ratio Numeric

Sumber: Rosadi, Dedi. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu

Terapan dengan Eviews”. Yogyakarta: ANDI, 2012.

1. Investasi

Secara konsep, Investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau

menanamkan sumberdaya atau (resources) saat ini (sekarang), dengan

harapan mendapatkan manfaat dikemudian hari (masa mendatang). Untuk

memudahkan pengertian dan perhitungan, maka sumber daya (resources)

ini biasanya diterjemahkan (dikonversi) kedalam satuan moneter atau

uang. Dalam penelitian ini investasi yang digunakan adalah investasi

berupa PMA dan PMDN yang terdapat di Provinsi.Dimana

PMA(Penanaman Modal Asing) bersumber dari modal atau investasi

yang ditanamkan oleh pihak luar negeri(asing),sedangkan

PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri) bersumber dari modal atau

investasi yang ditanamkan oleh pihak dalam negeri(lokal).

2. Tenaga Kerja

Jumlah penduduk yang sedang dan siap untuk bekerja dan

pengertian kualitas kerja yang diberikan secara umum.Dalam penelitian

Page 66: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

46

ini tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang terdapat di

Provinsi Jawa Barat.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi secara langsung

dihitung dari data pendapatan nasional riil yang tersedia. Pertumbuhan

ekonomi yang dimaksudkan adalah pertumbuhan dengan indikator PDRB

Provinsi Sumatera Selatan yang dihitung dengan formula, (Sukirno,

50:2011):

dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam

persen. PNriil1 adalah pendapatan nasional untuk tahun perhitungan dan

PNriil0 adalah pendapatan nasional tahun sebelumnya.

PDRB (Produk Domestik Reginal Bruto) Merupakan suatu

indikator dalam kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah

tertentu berdasarkan atas harga berlaku atau atas dasar harga konstan.

PDRB yang dimaksudkan merupakan hasil dari kegiatan sektor-sektor

ekonomi yang terdapat di daerah tersebut dengan batasan jangka waktu

tertentu yang biasanya dalam jangka waktu satu tahun. PDRB dalam

penelitian ini menggunakan data perkembangan PDRB atas dasar harga

konstan di Provinsi Jawa Barat tahun 1994-2014.

Page 67: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian adalah menyajikan keadaan

objek penelitian secara umum (Hamid, 2006:51), dalam

penelitian ini menyajikan letak geografis, kependudukan dan

ketenagakerjaan, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan invetasi di

daerah Provinsi Jawa Barat.

1. Letak Geografis

Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5?50’ -

7?50’ Lintang Selatan dan 104 ?48’ - 108? 48’ Bujur Timur, dengan

batas-batas wilayah:

a) Sebelah Utara, dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta

b) Sebelah Timur, dengan Provinsi Jawa Tengah

c) Sebelah Selatan, dengan Samudra Indonesia

d) Sebelah Barat, dengan Provinsi Banten.

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi

yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah

dan selatan serta dataran rendah di wilayah utara. Memiliki kawasan

hutan dengan fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan

produksi yang proporsinya mencapai 22,10% dari luas Jawa Barat;

curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th dengan tingkat intensitas

Page 68: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

48

hujan tinggi; memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan debit

air permukaan 81 milyar m3/tahun dan air tanah 150 juta

m3/th.Provinsi Jawa Barat merupakan bagian dari Negara Kesatuan

RepIndonesia yang terletak di kawasan pulau Jawa seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Barat

Sumber:Jawa Barat Dalam Angka 2013

Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi

kedalam 27 kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten

Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten

Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten

Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang,

Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta,

Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat

Page 69: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

49

dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota

Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya,

dan Kota Banjar serta terdiri dari 626 kecamatan, 641 kelurahan, dan

5.321 desa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Jumlah Kecamatan dan Desa, di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa

Barat,Tahun 2014

No

Kabupaten/Kota

Jumlah

Kecamatan Desa

1. Kab Bogor 40 430

2. Kab Sukabumi 47 360

3. Kab Cianjur 32 360

4. Kab Bandung 31 276

5. Kab Garut 42 442

6. Kab Tasikmalaya 39 351

7. Kab Ciamis 36 353

8. Kab Kuningan 32 376

9. Kab Cirebon 40 424

10. Kab Majalengka 26 336

11. Kab Sumedang 26 274

12. Kab Indramayu 31 316

13. Kab Subang 30 253

14. Kab Purwakarta 17 192

Page 70: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

50

15. Kab Karawang 30 309

16. Kab Bekasi 23 187

17. Kab Bandung Barat 16 165

18. Kota Bogor 6 68

19. Kota Sukabumi 7 33

20. Kota Bandung 30 151

21. Kota Cirebon 5 22

22. Kota Bekasi 12 56

23. Kota Depok 11 63

24. Kota Cimahi 3 15

25. Kota Tasikmalaya 10 69

26. Kota Banjar 4 25

Total 626 5948

Sumber: BPS, Jawa Barat Dalam Angka 2014

2. Investasi

Investasi merupakan kegiatan menciptakan iklim ekonomi pada suatu

wilayah atau daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi

ekonomi yang dimiliki daerah tersebut dalam hal ini daerah Sumatera

Selatan sebagai mana yang dikemukakan oleh Noor (2009: 283),

Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah (value added) yang

berakumulasi menjadi Produk Domestik Bruto (PDB), bahwa tingkat

Page 71: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

51

kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan perkembangan

investasi yaitu berupa nilai tambah oleh kegiatan investasi tersebut.

Perkembangan investasi di Provinsi Jawa Barat mengalami fluktuasi

dalam 12 tahun terakhir dimana pada investasi Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) tertinggi pada tahun 2012 sebesar 17,45

(milliar Rp) dan terendah pada tahun 2002 sebesar (milliar Rp)

sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi pada

tahun 2013 sebesar (ribu US$) dan terendah pada tahun 2002 sebesar

4.283 (ribu US$).

3. Penduduk dan Tenaga Kerja

a) Penduduk

Pada tahun 2013 penduduk Jawa Barat terbanyak berada di

Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 5,2 juta jiwa dan diikuti oleh

Kabupaten Bandung 3,4 juta jiwa. Hal ini tidak berbeda dengan

kondisi di tahun sebelumnya. Sedangkan penduduk terkecil

berada di kota Banjar yaitu sebanyak 0,18 juta jiwa.

Jumlah rumah tangga pada tahun 2012 di Jawa Barat mencapai

12,1 Juta rumah tangga, dengan rata-rata per rumah tangga 4

anggota.Rata-rata Jumlah Penduduk di Jawa Barat lebih banyak

laki-laki dibandingkan perempuan, dengan Sex rasio 102,99. Sex

rasio tertinggi adalah Kabupaten Cianjur 106,31 disusul oleh

Kabupaten Karawang sebesar 105,58.

Page 72: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

52

Kepadatan Penduduk di Jawa Barat Pada tahun 2013 sebesar

1.219 orang/km, dengan luas wilayah sebesar 37.173,97 km2.

Diantara Kabupaten/kota se Jawa Barat kepadatan penduduk

tertinggi adalah di Kota Bandung yaitu sebesar 14.613

orang/km2, disusul oleh Kota Cimahi 13.859 orang/km2 dan

terendah di kabupaten Ciamis 421,59 orang/km2.

b) Tenaga kerja

a. Komposisi penduduk usia kerja

Penduduk Usia Kerja didefinisikan sebagai penduduk yang

berumur 15 tahun dan lebih. Mereka terdiri dari "Angkatan

Kerja" dan "Bukan Angkatan Kerja". Proporsi penduduk yang

tergolong "Angkatan Kerja" adalah mereka yang aktif dalam

kegiatan ekonomi. Keterlibatan penduduk dalam kegiatan

ekonomi diukur dengan porsi penduduk yang masuk dalam

pasar kerja yakni yang bekerja atau mencari pekerjaan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan

ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk

setiap 100 penduduk usia kerja.

Kesempatan kerja memberikan gambaran besarnya tingkat

penyerapan pasar kerja, tenaga kerja yang tidak terserap di

kategorikan sebagai penganggur. Pada tahun 2013, jumlah

angkatan kerja di seluruh provinsi Jawa Barat sebanyak

20.620.610 orang, yang aktif bekerja sebanyak 18.731.943

Page 73: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

53

orang atau sebesar 90,84 persen dan yang menganggur

sebanyak 1.888.667 orang sebesar 9,16 persen.

b. Komposisi penduduk yang bekerja

Proporsi pekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan

salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian

dalam menyerap tenaga kerja. Hal lain dapat pula

mencerminkan struktur perekonomian suatu wilayah.

Tabel 4.2

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2014

No. Kabupaten Luas Wilayah

(Km2)

Penduduk Kepadatan

Penduduk/Km2

1. Bogor 2997,13 5 202 097 1 735,69

2. Sukabumi 4160,75 2 408 417 578,84

3. Cianjur 3594,65 2 225 313 619,06

4. Bandung 1756,65 3 405 475 1 938,62

5. G a r ut 3094,40 2 502 410 808,69

6. Tasikmalaya 2702,85 1 720 123 636,41

7. C i a m is 2740,76 1 541 600 421,59

8. Kuningan 1189,60 1 042 789 876,59

9. Cirebon 1071,05 2 093 075 1 954,32

10. Majalengka 1343,93 1 170 505 870,96

11. Sumedang 1560,49 1 125 125 721,01

Page 74: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

54

12. Indramayu 2092,10 1 672 683 799,52

13. Subang 2164,48 1 496 886 691,57

14. Purwakarta 989,89 898 001 907,17

15. Karawang 1914,16 2 225 383 1 162,59

16. B e ka si 1269,51 3 002 112 2 364,78

17. BandungBarat 1335,60 1 588 781 1 189,56

18. Bogor 111,73 1 013 019 9 066,67

19. Sukabumi 48,96 311 822 6 368,91

20. Bandung 168,23 2 458 503 14 613,94

21. Cirebon 40,16 301 728 7 513,15

22. Bekasi 213,58 2 570 397 12 034,82

23. Depok 199,44 1 962 182 9 838,46

24. Cimahi 41,20 570 991 13 859,00

25. Tasikmalaya 184,38 651 676 3 534,42

26. Banjar 130,86 179 706 1 373,27

Jawa Barat 37173,97 45 340 799 1219,69

Sumber : BPS, Jawa Barat Dalam Angka 2014

4. Pertumbuhan Ekonomi

Struktur perekonomian Jawa Barat selama dalam tiga tahun

terakhir, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB ADHB)

Jawa Barat dengan migas mengalami peningkatan. Pada tahun

2011 nilai tambah yang terbentuk sebesar 862.234.648miliar

Page 75: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

55

rupiah. Pada tahun 2012, angka ini sebesar 949.761.265miliar

rupiah dan tahun 2013 sebesar 1.070.177.138 miliar rupiah.

Pada tahun 2013 terdapat empat sektor yang memberikan

sumbangan terbesar berdasarkan harga berlaku dengan migas,

empat sektor tersebut adalah sektor industri pengolahan, sektor

perdagangan hotel dan restoran, sektor pertanian, serta sektor

jasa-jasa seperti ditunjukkan pada tabel 4.3. Menurut data dari

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, terjadi beberapa

pergeseran struktur ekonomi bila dibandingkan kondisi tahun

sebelumnya dimana hampir semua sektor mengalami

peningkatan walaupun tidak semuanya mengalami peningkatan

yang signifikan.

Tabel 4.3

Distribusi Persentase PDRB Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Berlaku Dengan Migas (persen), 2011-2013

Lapangan Usaha 2011 2012 2013

Pertanian

104 557 476 111 047 189 127 884 693

Pertambangan &

Penggalian

17 362 819 17 587 827 18 608 261

Industri Pengolahan 319 983 632 338 968 111 369 830 981

Listrik, Gas & Air

Bersih

21 943 285 24 169 676 29 190 228

Bangunan 35 034 275 41 721 346 47 133 450

Page 76: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

56

Sumber: BPS Jawa Barat Dalam Angka 2013

Dilihat dari pertumbuhan ekonomi, perekonomian Jawa Bara

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan

dari angka pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dengan migas

meningkat dari tahun ke tahunt.Begitu juga pertumbuhan

eknomi tanpa migas meningkat dari tahin ke tahun.Dari

berbagai macam sektor semuanya mengalami peningkatan

yang cukup signifikan.

B. Estimasi Model ARIMA

1. Penanaman Modal Asing (PMA)

1) Preprocessing Data dan Indentifikasi Model

a) Plot Data

Untuk melihat perkiraan kasar dari bentuk model yang

sesuai yaitu dengan melihat plot data deret waktu dari

Perdagangan Hotel

dan Restoran

194 615 660 226 849 565 261 537 327

Pengangkutan dan

Komunikasi

66 336 491 73 802 070 87 721 801

Keuangan

Persewaan dan Jasa

Perusahaan

24 479 916 27 913 245 32 212 810

Jasa-Jasa 77 921 093 87 702 235 96 057 585

PDRB Dengan

Minyak dan Gas

Bumi

862 234 648 648 949 761 265 1 070 177 138

Page 77: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

57

obyek PMA Jawa Barat 1994-2014 apakah pola data

dari grafik yang ditandai adanya kenaikan atau

penurunan dalam perubahan waktu (Rosadi,

2012).Seperti yang tampilkan pada Gambar 4.4 di

bawah pada data tersebut terlihat bahwa data PMA

Jawa Barat memiliki trend sehingga non stasioner

pada mean dan selanjutnya dapat dilakukan dengan uji

Stasioneritas data dengan menggunakan uji augmented

Dickey-Fuller/ADF yang menyatakan terdapat akar

unit atau tidak.

Gambar 4.2

Trend PMA Provinsi Jawa Barat Tahun 1994-2014

0E+00

1E+10

2E+10

3E+10

4E+10

5E+10

6E+10

7E+10

8E+10

94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PMA

Page 78: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

58

b) Uji Stasioneritas Data

Tabel 4.4

ADF tingkat Level

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa data mengandung

trend maka dilakukan Uji Stasioneritas data

menggunakan uji akar unit dengan uji augmented

Dickey-Fuller/ADF atau menggunakan Plot

ACF/PACF. Dari hasil Uji ADF data PMA Jawa

Barat pada level (data Sebenarnya) ADF test

statistik bernilai 1.295424 sedangkan nilai test

critical values t-statistik batas α=5% bernilai

3.029970 yang berarti terdapat akar unit dan data

tidak stasioner selain itu dapat dilihat dari nilai

probabilitasADF sebesar 0,9975 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak

stasioner karena lebih dari α=5%.

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 1.295424 0.9975

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194

Page 79: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

59

Tabel 4.5

ADF 1st Different

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.436249 0.0000

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194 Sumber : Data diolah tahun 2015

Selanjutnya akan dilakukan Transformasi data

(Lagged differences)Lag 1, dari hasil Lagged

differences ADF bernilai 1 didapat nilai ADF test

statistik adalah 6.436249 sedangkan nilai test

critical values t-satistik batas α=5% adalah

3.029970 yang berarti tidak terdapat akar unit dan

data stasioner, selain itu dapat dilihat dari nilai

probabilitasADF sebesar 0,0000 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan stasioner

karena kurang dari α=5%. Dengan didapatnya data

yang stationer maka dapat dilanjutkan dengan

pembentukan model dalam analisis Least Square

Method ARIMA dengan Menggunakan Eviews 6.

2) Analisis Leat Square Method dengan ARIMA

a) Metode ARIMA (Autoregressive Moving Average)

merupakan metode alternatif dalam menganalisis

data deret waktu yang terdapat komponen trend

tetapi tidak terdapat komponen musiman (Rosadi,

Page 80: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

60

2012:118). Agar dapat dimodelkan dengan ARMA

atau ARIMA maka hal pertama adalah data harus

stationer. Berdasarkan pengujian stasioneritas data

PMA didapatkan hasil bahwa data tidak stasioner

pada tingkat level, dan stasioner pada different

tingkat pertama.Pada different tingkat pertama dari

data PMA, diberikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.6

Correlogram 1st Different

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob ***| . | ***| . | 1 -0.417 -0.417 4.0211 0.045

. |**. | . |* . | 2 0.238 0.078 5.4048 0.067

. | . | . |* . | 3 -0.022 0.125 5.4168 0.144

. | . | . | . | 4 0.006 0.024 5.4178 0.247

. *| . | . *| . | 5 -0.073 -0.111 5.5734 0.350

. | . | . | . | 6 0.071 0.004 5.7309 0.454

. *| . | . *| . | 7 -0.117 -0.066 6.1907 0.518

. | . | . *| . | 8 -0.018 -0.109 6.2022 0.625

. |* . | . |* . | 9 0.169 0.188 7.3461 0.601

. *| . | . | . | 10 -0.111 0.064 7.8918 0.639

. *| . | .**| . | 11 -0.099 -0.246 8.3751 0.679

. | . | .**| . | 12 -0.048 -0.271 8.5006 0.745

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.6 dapat terlihat bahwa probabilitas

keseluruhan data diatas lebih besar dari α=5% yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan sudah stasioner,

selain itu dari kolom autocorrelation dan partial

correlation menunjukkan bahwa data yang digunakan

tidak mengandung autokorelasi.

Page 81: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

61

Selanjutnya dilakukan analisis pembentukan model

dengan mengklasifikan model-model ARIMA dan

melihat nilai R-square, probabilitas, AIC, SIC, dan SSR,

seperti yang terlihat dalam Tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.7 Klasifikasi Model ARIMA

Model AR dan MA ARIMA

Model 1 AR (1) (1,1,0)

Model 2 MA (1) (0,1,1)

Model 3 AR (1) MA (1) (1,1,1)

Setelah diperoleh model-model alternatif maka

dapat dilanjutkan dengan estimasi menggunakan

program Eviews6.

b) Estimasi dari Model

Untuk mengestimasi model dari parameter pada

Tabel 4.7 peneliti menggunakan program Eviews6

dan diperoleh ringkasan hasil estimasi dari model-

model tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.8

sebagai berikut :

Page 82: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

62

Tabel 4.8

Rangkuman Estimasi Model ARIMA

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.8 nilai probabilitas yang signifikan

atau lebih kecil dari α=5% adalah model 3, dengan

kata lain model 1 dan model 2 tidak signifikan atau

tidak memenuhi diagnostic cheking. Selanjutnya

dilakukan pengamatan melalui nilai R-squared

yaitu diantara 3 model diatas yang paling besar

adalah model 3, dan terakhir dengan melihat nilai

SSR, AIC, dan SIC dimana jika nilainya rendah

maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut

yang paling baik, dalam Tabel 4.3 diatas maka

dapat disimpulkan bahwa model 3 merupakan

model yang layak dalam penelitian ini dan

merupakan model terbaik yang memenuhi kriteria

karena prilaku data deret waktu akan lebih baik

dijelaskan melalui penggabungan antara model AR

Model Prob

R-squared

Sum Squared

Residual (SSR) AIC SIC

model 1 0,0755 0,174 2,57E+21 49,4 49,5

model 2 0.1830 0,134 2,70E+21 49,39 49,49

model 3 0,0007

(0,0123)

0,34 2,05E+21 49,27 49,42

Page 83: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

63

dan MA. Dengan kata lain, nilai Yt tidak hanya

dipengaruhi oleh nilai peubah tersebut, tetapi juga

oleh residual peubah tersebut pada periode

sebelumnya (Juanda, 2012:73).

c) Evaluasi Model

Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih

maka dilakukan uji statistik dari model sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Uji Q-Statistik

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .**| . | .**| . | 1 -0.229 -0.229 1.1649

. |* . | . | . | 2 0.108 0.059 1.4390

. |* . | . |* . | 3 0.125 0.171 1.8261 0.177

. *| . | . *| . | 4 -0.121 -0.070 2.2142 0.331

. | . | . *| . | 5 0.007 -0.070 2.2157 0.529

. |* . | . |* . | 6 0.095 0.091 2.4918 0.646

.**| . | . *| . | 7 -0.216 -0.156 4.0425 0.543

. |* . | . | . | 8 0.074 -0.031 4.2411 0.644

. |* . | . |* . | 9 0.135 0.185 4.9730 0.663

. *| . | . | . | 10 -0.108 0.012 5.4885 0.704

. *| . | .**| . | 11 -0.101 -0.243 5.9937 0.741

. *| . | .**| . | 12 -0.086 -0.215 6.4171 0.779

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa pengujian

residual yang dilakukan pada model 3 didapatkan

hasil bahwa ACF dan PACF dari nilai residual

tidak ada yang signifikan sampai pada lag ke 12

yang berarti model baik untuk melakukan proyeksi.

Page 84: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

64

d) Prediksi atau Peramalan.

Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi,

yaitu static forcast untuk satu langkah kedepan dan

model dynamic forcast untuk beberapa langkah

kedepan (Rosadi, 2012:160). Dalam analisis ini

metode yang dipakai adalah metode dynamic

forcast untuk memproyeksikan dalam beberapa

tahun kedepan.Hasil dari peramalan dari model 3

untuk PMA 5 tahun kedepan, diperoleh grafik yang

ditunjukkan pada Gambar 4.3 sebagai berikut :

Gambar 4.3 Forecasting PMA Tahun 1994-2019

Sumber : Data diolah tahun 2015

Dari Gambar 4.3 memberikan output RMSE, MAE, dan

MAPE untuk mengukur kesalahan peramalan. Pada

Gambar 4.3 dihasilkan nilai rata-rata kuadrat kesalahan

sebesar 1.03E+10(RMSE), sedangkan rata-rata absolut

kesalahan sebesar 7.71E+09 (MAE) dan rata-rata

persentase absolut kesalahan sebesar 103.3955

-4E+10

-3E+10

-2E+10

-1E+10

0E+00

1E+10

2E+10

3E+10

4E+10

5E+10

96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PMAFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PMAFDYN

Actual: D(PMA)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 1996 2019

Included observations: 19

Root Mean Squared Error 1.03E+10

Mean Absolute Error 7.71E+09

Mean Abs. Percent Error 103.3955

Theil Inequality Coefficient 0.516389

Bias Proportion 0.001986

Variance Proportion 0.538648

Covariance Proportion 0.459365

Page 85: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

65

(MAPE).Berdasarkan ukuran RMSE maka diketahui

bahwa tingkat kesalahan peramalan relatif kecil yaitu

sebesar 1.03% yang berarti model baik untuk melakukan

peramalan, berikut hasil peramalan PMA Jawa Barat 5

tahun kedepan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Forecasting PMA Tahun 2015-2019

Tahun PMA

2015 73243836

2016 77842327

2017 80684570

2018 84844348

2019 88015713

Sumber : Hasil data diolah tahun 2015

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

1) Preprocessing Data dan Identifikasi Model

a. Plot Data

Untuk melihat perkiraan kasar dari bentuk model yang

sesuai yaitu dengan melihat plot data deret waktu dari

obyek PMDN Jawa Barat 1994-2014 apakah pola data

dari grafik yang ditandai adanya kenaikan atau

penurunan dalam perubahan waktu (Rosadi, 2012).

Seperti yang tampilkan pada Gambar 4.6 pada data

Page 86: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

66

tersebut terlihat bahwa data PMDN Jawa Barat

memiliki trend sehingga non stasioner pada mean dan

selanjutnya dapat dilakukan dengan uji Stasioneritas

data dengan menggunakan uji augmented Dickey-

Fuller/ADF yang menyatakan terdapat akar unit atau

tidak.

Gambar4.4

Trend PMDN Provinsi Jawa Barat Tahun 1994-2014

b. Uji Stasioneritas Data

Tabel 4.11

ADF tingkat Level

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 3.944967 1.0000

Test critical values: 1% level -3.920350

5% level -3.065585

10% level -2.673459 Sumber : Data diolah tahun 2015

0.0E+00

5.0E+09

1.0E+10

1.5E+10

2.0E+10

2.5E+10

3.0E+10

3.5E+10

4.0E+10

94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PMDN

Page 87: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

67

Pada Tabel 4.11 terlihat data mengandung trend maka

dilakukan Uji Stasioneritas data menggunakan uji akar

unit dengan uji augmented Dickey-Fuller/ADF atau

menggunakan Plot ACF/PACF. Dari hasil Uji ADF

data PDRB Jawa Barat pada level (data Sebenarnya)

ADF test statistik bernilai 3.944967 sedangkan nilai

test critical values t-statistik batas α=5% bernilai

3.065585 yang berarti tidak terdapat akar unit dan data

tetap tidak stasioner dikarenakandari nilai

probabilitasADF sebesar 1.0000 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak stasioner

karena lebih dari α=5%.

Tabel 4.12

ADF 1st Different

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.125319 0.0054

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194

Sumber : Data diolah tahun 2015

Selanjutnya akan dilakukan Transformasi data (Lagged

differences) Lag 1, dari hasil Lagged differences ADF

bernilai 1 didapat nilai ADF test statistik adalah

4.125319 sedangkan nilai test critical values t-satistik

batas α=5% adalah 3.029970 yang berarti tidak terdapat

Page 88: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

68

akar unit dan data stasioner, selain itu dapat dilihat dari

nilai probabilitasADF sebesar 0,0054 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan stasioner

karena kurang dari α=5%. Dengan didapatnya data

yang stationer maka dapat dilanjutkan dengan

pembentukan model dalam analisis Least Square

Method ARIMA dengan Menggunakan Eviews 6.

2) Analisis Leat Square Method dengan ARIMA

a) Metode ARIMA (Autoregressive Moving Average)

merupakan metode alternatif dalam menganalisis data

deret waktu yang terdapat komponen trend tetapi tidak

terdapat komponen musiman (Rosadi, 2012:118). Agar

dapat dimodelkan dengan ARMA atau ARIMA maka

hal pertama adalah data harus stationer. Berdasarkan

pengujian stasioneritas data PMDN didapatkan hasil

bahwa data tidak stasioner pada tingkat level, dan

stasioner pada differen tingkat ke-1.Pada differen

tingkat ke-1 dari data PMA, diberikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Page 89: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

69

Tabel 4.13

Correlogram 1st Different

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . *| . | . *| . | 1 -0.089 -0.089 0.1826 0.669

. | . | . | . | 2 -0.040 -0.048 0.2216 0.895

. |**. | . |**. | 3 0.232 0.226 1.6147 0.656

. | . | . | . | 4 -0.002 0.038 1.6148 0.806

. |* . | . |* . | 5 0.120 0.147 2.0353 0.844

. *| . | .**| . | 6 -0.201 -0.249 3.3044 0.770

. | . | . | . | 7 0.060 0.033 3.4274 0.843

. |* . | . |* . | 8 0.160 0.096 4.3693 0.822

.**| . | . *| . | 9 -0.210 -0.094 6.1257 0.727

. | . | . | . | 10 0.054 0.017 6.2528 0.794

. *| . | .**| . | 11 -0.170 -0.230 7.6690 0.743

. | . | . | . | 12 -0.027 -0.030 7.7088 0.807

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.13 dapat terlihat bahwa probabilitas

keseluruhan data diatas lebih besar dari α=5% yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan sudah stasioner,

selain itu dari kolom autocorrelation dan partial correlation

menunjukkan bahwa data yang digunakan tidak mengandung

autokorelasi.Selanjutnya dilakukan analisis pembentukan

model dengan mengklasifikan model-model ARIMA dan

melihat nilai R-square, probabilitas, AIC, SIC, dan SSR,

seperti yang terlihat dalam Tabel 4.14 berikut ini :

Tabel 4.14

Klasifikasi Model ARIMA

Model AR dan MA ARIMA

Model 1 AR (9) (9,1,0)

Model 2 MA (1) (0,1,1)

Model 3 AR (9) MA (1) (9,1,1)

Page 90: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

70

Setelah diperoleh model-model alternatif maka dapat

dilanjutkan dengan estimasi menggunakan program

Eviews6.

b) Estimasi dari Model

Untuk mengestimasi model dari parameter pada tabel

4.14 peneliti menggunakan program Eviews6 dan

diperoleh ringkasan hasil estimasi dari model-model

tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.15

Rangkuman Estimasi Model ARIMA

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.15 nilai probabilitas yang signifikan atau

lebih kecil dari α=5% adalah model 2 dan 3, dengan

kata lain model 1 tidak signifikan atau tidak memenuhi

diagnostic cheking. Selanjutnya dilakukan pengamatan

melalui nilai R-squared yaitu diantara 3 model diatas

yang paling besar adalah model 3, dalam Tabel

Model Prob

R-

squared

Sum

Squared

Residual

(SSR)

AIC SIC

model 1 0,2175 0,163 3,02E+14 34,14 34,21

model 2 0,6579 0,011 5,26E+14 33,93 34,03

model 3 0,000

(0,01)

0,408 21,14E+14 33,98 34,08

Page 91: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

71

4.22diatas maka dapat disimpulkan bahwa model 3

merupakan model yang layak dalam penelitian ini dan

merupakan model terbaik yang memenuhi kriteria

karena prilaku data deret waktu akan lebih baik

dijelaskan melalui penggabungan antara model AR dan

MA. Dengan kata lain, nilai Yt tidak hanya dipengaruhi

oleh nilai peubah tersebut, tetapi juga oleh residual

peubah tersebut pada periode sebelumnya (Juanda,

2012:73).

c) Evaluasi Model

Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih

maka dilakukan uji statistik dari model sebagai berikut:

Tabel 4.16

Uji Q-Statistik

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . **| . | . **| . | 1 -0.293 -0.293 1.2292

. **| . | . **| . | 2 -0.213 -0.327 1.9506

. |** . | . | . | 3 0.233 0.066 2.9169 0.088

. |* . | . |* . | 4 0.110 0.185 3.1637 0.206

. **| . | . | . | 5 -0.227 -0.058 4.3920 0.222

. *| . | . **| . | 6 -0.157 -0.287 5.0978 0.277

. |* . | . *| . | 7 0.160 -0.143 6.0107 0.305

. *| . | . *| . | 8 -0.118 -0.183 6.6734 0.352

. | . | . |* . | 9 0.004 0.078 6.6745 0.464

. | . | . | . | 10 0.002 0.019 6.6752 0.572

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.16 dapat terlihat bahwa pengujian residual yang

dilakukan pada model 3 didapatkan hasil bahwa ACF dan

PACF dari nilai residual tidak ada yang signifikan sampai

Page 92: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

72

pada lag ke 12 yang berarti model baik untuk melakukan

proyeksi.

d) Prediksi atau Peramalan.

Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi, yaitu

static forcast untuk satu langkah kedepan dan model

dynamic forcast untuk beberapa langkah kedepan

(Rosadi, 2012:160). Dalam analisis ini metode yang

dipakai adalah metode dynamic forcast untuk

memproyeksikan dalam beberapa tahun kedepan.Hasil

dari peramalan dari model 3 untuk PMDN 5 tahun

kedepan maka diperoleh grafik yang ditunjukkan pada

Gambar 4.5 sebagai berikut

Gambar 4.5

Forecasting PMDN Tahun 2015-2019

Forecasting

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Gambar 4.5 menunjukan peramalan dari tahun

2015-2019 dengan menggunakan metode model 3,

-30,000,000

-20,000,000

-10,000,000

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PMDNFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PMDNFDYN

Actual: D(PMDN)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 2004 2019

Included observations: 11

Root Mean Squared Error 5897910.

Mean Absolute Error 4587581.

Mean Abs. Percent Error 196.1476

Theil Inequality Coefficient 0.493978

Bias Proportion 0.058458

Variance Proportion 0.265537

Covariance Proportion 0.676005

Page 93: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

73

berikut hasil peramalan PMA Jawa Barat 5 tahun

kedepan pada tabel 4.17.

Tabel 4.17

Hasil Forecasting PMDN Tahun 2015-2019

Sumber : Hasil data diolah tahun 2015

3. Tenaga Kerja

1) Preprocessing Data dan Indentifikasi Model

a. Plot Data

Untuk melihat perkiraan kasar dari bentuk model yang

sesuai yaitu dengan melihat plot data deret waktu dari

obyek Tenaga Kerja Jawa Barat 1994-2014 apakah pola

data dari grafik yang ditandai adanya kenaikan atau

penurunan dalam perubahan waktu (Rosadi, 2012).

Seperti yang tampilkan pada Gambar 4.8 pada data

tersebut terlihat bahwa data Tenaga Kerja Jawa Barat

memiliki trend sehingga non stasioner pada mean dan

Tahun PMDN

2015 42067947

2016 43053515

2017 53064450

2018 57897029

2019 56567823

Page 94: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

74

selanjutnya dapat dilakukan dengan uji Stasioneritas

data dengan menggunakan uji augmented Dickey-

Fuller/ADF yang menyatakan terdapat akar unit atau

tidak.

Gambar 4.6

Trend Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat Tahun 1994-2014

b. Uji Stasioneritas Data

Tabel 4.18

ADF tingkat Level

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.048533 0.9527

Test critical values: 1% level -3.808546

5% level -3.020686

10% level -2.650413

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.18 terlihat bahwa data mengandung trend

maka dilakukan Uji Stasioneritas data menggunakan uji

akar unit dengan uji augmented Dickey-Fuller/ADF

13,000,000

14,000,000

15,000,000

16,000,000

17,000,000

18,000,000

19,000,000

20,000,000

94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

TENAGA KERJA

Page 95: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

75

atau menggunakan Plot ACF/PACF. Dari hasil Uji

ADF data Tenaga Kerja Jawa Barat pada level (data

Sebenarnya) ADF test statistik bernilai 0.048533

sedangkan nilai test critical values t-statistik batas

α=5% bernilai 3.020686 yang berarti terdapat akar unit

dan data tidak stasioner selain itu dapat dilihat dari nilai

probabilitasADF sebesar 0,9527 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak stasioner

karena lebih dari α=5%.

Tabel 4.19

ADF 1st Different

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.516988 0.0191

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194 Sumber : Data diolah tahun 2015

Selanjutnya akan dilakukan Transformasi data (Lagged

differences) Lag 1, dari hasil Lagged differences ADF

bernilai 1 didapat nilai ADF test statistik adalah

3.516988 sedangkan nilai test critical values t-satistik

batas α=5% adalah 3.029970 yang berarti tidak terdapat

akar unit dan data stasioner, selain itu dapat dilihat dari

nilai probabilitasADF sebesar 0,0191 yang dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan stasioner

karena kurang dari α=5%.Dengan didapatnya data yang

Page 96: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

76

stationer maka dapat dilanjutkan dengan pembentukan

model dalam analisis Least Square Method ARIMA

dengan Menggunakan Eviews 6.

2) Analisis Least Square Method dengan ARIMA

a) Metode ARIMA (Autoregressive Moving Average)

merupakan metode alternatif dalam menganalisis data

deret waktu yang terdapat komponen trend tetapi tidak

terdapat komponen musiman (Rosadi, 2012:118). Agar

dapat dimodelkan dengan ARMA atau ARIMA maka

hal pertama adalah data harus stationer. Berdasarkan

pengujian stasioneritas data Tenaga Kerja didapatkan

hasil bahwa data tidak stasioner pada tingkat level, dan

stasioner pada differen tingkat ke-1.Pada differen

tingkat ke-1 dari data PMA, diberikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut,

Tabel 4.20

Correlogram 1st Different

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.112 0.112 0.2920 0.589

. *| . | . *| . | 2 -0.148 -0.163 0.8265 0.662

. |* . | . |* . | 3 0.128 0.172 1.2511 0.741

. | . | . | . | 4 0.013 -0.058 1.2557 0.869

. *| . | . *| . | 5 -0.198 -0.152 2.4048 0.791

. *| . | . *| . | 6 -0.112 -0.094 2.7999 0.834

. | . | . | . | 7 -0.017 -0.045 2.8094 0.902

. | . | . | . | 8 -0.061 -0.039 2.9469 0.938

. |* . | . |* . | 9 0.124 0.169 3.5650 0.938

. *| . | .**| . | 10 -0.178 -0.296 4.9668 0.893

. | . | . | . | 11 -0.061 0.053 5.1496 0.924

. | . | .**| . | 12 -0.032 -0.210 5.2070 0.951

Page 97: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

77

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.20 dapat terlihat bahwa probabilitas keseluruhan

data diatas lebih besar dari α=5% yang dapat disimpulkan

bahwa data yang digunakan sudah stasioner, selain itu dari

kolom autocorrelation dan partial correlation menunjukkan

bahwa data yang digunakan tidak mengandung autokorelasi.

Selanjutnya dilakukan analisis pembentukan model dengan

mengklasifikan model-model ARIMA dan melihat nilai R-

square, probabilitas, AIC, SIC, dan SSR, seperti yang terlihat

dalam Tabel 4.21 berikut ini :

Tabel 4.21

Klasifikasi Model ARIMA

Model AR dan MA ARIMA

Model 1 AR (9) (9,1,0)

Model 2 MA (2) (0,1,2)

Model 3 AR (9) MA (2) (9,1,2)

Setelah diperoleh model-model alternatif maka dapat

dilanjutkan dengan estimasi menggunakan program

Eviews6.

b) Estimasi dari Model

Untuk mengestimasi model dari parameter pada tabel

4.21 peneliti menggunakan program Eviews6 dan

diperoleh ringkasan hasil estimasi dari model-model

Page 98: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

78

tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.22 sebagai

berikut :

Tabel 4.22

Rangkuman Estimasi Model ARIMA

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.22 nilai probabilitas yang signifikan atau

lebih kecil dari α=5% adalah model 2 dan 3, dengan

kata lain model 1 tidak signifikan atau tidak memenuhi

diagnostic cheking. Selanjutnya dilakukan pengamatan

melalui nilai R-squared yaitu diantara 3 model diatas

yang paling besar adalah model 3, dan terakhir dengan

melihat nilai SSR, AIC, dan SIC dimana jika nilainya

rendah maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut

yang paling baik, dalam Tabel 4.3 diatas maka dapat

disimpulkan bahwa model 3 merupakan model yang

layak dalam penelitian ini dan merupakan model

terbaik yang memenuhi kriteria karena prilaku data

deret waktu akan lebih baik dijelaskan melalui

Model Prob

R-squared

Sum Squared

Residual (SSR) AIC SIC

model 1 0,1397 0,225 9,71E+11 28,404 28,477

model 2 0.0000 0,028 8,39E+12 29,8 29,9

model 3 0,0429

(0,0000)

0,536 5,81E+11 28,07 28,18

Page 99: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

79

penggabungan antara model AR dan MA. Dengan kata

lain, nilai Yt tidak hanya dipengaruhi oleh nilai peubah

tersebut, tetapi juga oleh residual peubah tersebut pada

periode sebelumnya (Juanda, 2012:73).

c) Evaluasi Model

Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih

maka dilakukan uji statistik dari model sebagai berikut:

Tabel 4.23

Uji Q-Statistik

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .***| . | .***| . | 1 -0.453 -0.453 2.9309

. *| . | .***| . | 2 -0.151 -0.447 3.2912

. |* . | . *| . | 3 0.208 -0.147 4.0636 0.044

. *| . | . *| . | 4 -0.108 -0.171 4.3021 0.116

. | . | . | . | 5 0.060 -0.010 4.3885 0.222

. |* . | . |** . | 6 0.192 0.321 5.4453 0.245

. **| . | . | . | 7 -0.293 0.072 8.5159 0.130

. *| . | . **| . | 8 -0.068 -0.240 8.7369 0.189

. |** . | . *| . | 9 0.255 -0.144 13.401 0.063

. *| . | . *| . | 10 -0.143 -0.183 16.332 0.038

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.23 dapat terlihat bahwa pengujian residual yang

dilakukan pada model 3 didapatkan hasil bahwa ACF dan

PACF dari nilai residual tidak ada yang signifikan sampai

pada lag ke 12 yang berarti model baik untuk melakukan

proyeksi.

d) Prediksi atau Peramalan.

Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi, yaitu

static forcast untuk satu langkah kedepan dan model

Page 100: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

80

dynamic forcast untuk beberapa langkah kedepan

(Rosadi, 2012:160). Dalam analisis ini metode yang

dipakai adalah metode dynamic forcast untuk

memproyeksikan dalam beberapa tahun kedepan.Hasil

dari peramalan dari model 3 untuk Tenaga Kerja 5

tahun kedepan maka diperoleh grafik yang ditunjukkan

pada Gambar 4.7 sebagai berikut

Gambar 4.7

Forecasting Tenaga Kerja Tahun 2015-2019

Sumber : Data diolah tahun 2015

Dari Gambar 4.7 memberikan output RMSE, MAE,

dan MAPE untuk mengukur kesalahan peramalan. Pada

Gambar 4.9 dihasilkan nilai rata-rata kuadrat kesalahan

sebesar 263436.1(RMSE), sedangkan rata-rata absolut

kesalahan sebesar 196478.8 (MAE) dan rata-rata

persentase absolut kesalahan sebesar 59.017

(MAPE).Berdasarkan ukuran MAPE maka diketahui

-800,000

-400,000

0

400,000

800,000

1,200,000

1,600,000

04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

TENAGA_KERFDYN ± 2 S.E.

Forecast: TENAGA_KERFDYN

Actual: D(TENAGA_KERJA)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 2004 2019

Included observations: 11

Root Mean Squared Error 263436.1

Mean Absolute Error 196478.8

Mean Abs. Percent Error 59.01791

Theil Inequality Coefficient 0.296328

Bias Proportion 0.183735

Variance Proportion 0.459516

Covariance Proportion 0.356749

Page 101: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

81

bahwa tingkat kesalahan peramalan relatif kecil yaitu

sebesar 59.01% yang berarti model baik untuk

melakukan peramalan, berikut hasil peramalan Tenaga

Kerja Jawa Barat 5 tahun kedepan pada tabel 4.24.

Tabel 4.24

Hasil Forecasting Tenaga KerjaTahun 2015-2019

Tahun Tenaga Kerja

2015 19537649

2016 20240641

2017 20699362

2018 21122111

2019 21478349

Sumber :Hasil data diolah tahun 2015

4. Pertumbuhan Ekonomi

1) Preprocessing Data dan Indentifikasi Model

a) Plot Data

Untuk melihat perkiraan kasar dari bentuk model yang

sesuai yaitu dengan melihat plot data deret waktu dari

obyek PDRB Jawa Barat 1994-2014 apakah pola data

dari grafik yang ditandai adanya kenaikan atau

penurunan dalam perubahan waktu (Rosadi, 2012).

Seperti yang tampilkan pada Gambar 4.2 pada data

tersebut terlihat bahwa data PDRB sumatera selatan

memiliki trend sehingga non stasioner pada mean dan

selanjutnya dapat dilakukan dengan uji Stasioneritas

Page 102: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

82

data dengan menggunakan uji augmented Dickey-

Fuller/ADF yang menyatakan terdapat akar unit atau

tidak.

Gambar 4.8

Grafik Trend PDRB ADHK Provinsi Jawa Barat

Tahun 1994-2014

b) Uji Stasioneritas Data

Tabel 4.25

Unit Root Test (ADF) Tingkat Level

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.016054 0.0255

Test critical values: 1% level -4.498307

5% level -3.658446

10% level -3.268973 Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.25 terlihat bahwa data PDRB ini diketahui

bahwa data mengandung trend, oleh sebab itu dilakukan

-20

-15

-10

-5

0

5

10

94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PDRB

Page 103: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

83

Uji Stasioneritas data menggunakan uji akar unit dengan

uji augmented Dickey-Fuller/ADF atau menggunakan

Plot ACF/PACF. Dari hasil Uji ADF data PDRB Provinsi

Jawa Barat pada tingkat level (data Sebenarnya) ADF test

statistik bernilai 4.016054sedangkan nilai test critical

values t-statistik batas α=5% bernilai 3.658446yang berarti

tidak terdapat akar unit dan data stasioner, selain itu dapat

dilihat dari nilai probabilitasADF sebesar 0,0255 yang

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan stasioner

karena kurang dari α=5%.Dengan didapatnya data yang

stationer maka dapat dilanjutkan dengan pembentukan

model dalam analisis Least Square Method ARIMA

dengan Menggunakan Eviews 6.

2) Analisis Leat Square Method dengan ARIMA

a. Metode ARIMA (Autoregressive Moving Average)

merupakan metode alternatif dalam menganalisis data

deret waktu yang terdapat komponen trend tetapi tidak

terdapat komponen musiman (Rosadi, 2012:118). Agar

dapat dimodelkan dengan ARMA atau ARIMA maka

hal pertama adalah data harus stationer. Berdasarkan

pengujian stasioneritas data PDRB didapatkan hasil

bahwa data stasioner pada tingkat level, seperti yang

terlihat dalam plot korelogram pada tabel 4.26

Page 104: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

84

Tabel 4.26

Korelogram Tingkat Level Data PDRB

Tahun 1994-2019

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.092 0.092 0.2026 0.653

. *| . | . *| . | 2 -0.093 -0.102 0.4211 0.810

. *| . | . *| . | 3 -0.124 -0.108 0.8370 0.841

. *| . | . | . | 4 -0.067 -0.056 0.9657 0.915

. | . | . | . | 5 -0.003 -0.014 0.9659 0.965

. | . | . | . | 6 -0.016 -0.040 0.9738 0.987

. | . | . | . | 7 -0.028 -0.040 1.0002 0.995

. | . | . | . | 8 -0.053 -0.061 1.1046 0.997

. | . | . *| . | 9 -0.064 -0.072 1.2718 0.999

. | . | . | . | 10 -0.046 -0.061 1.3655 0.999

. | . | . | . | 11 0.034 0.011 1.4223 1.000

. | . | . *| . | 12 -0.042 -0.086 1.5184 1.000

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.26 dapat terlihat bahwa probabilitas keseluruhan

data diatas lebih besar dari α=5% yang dapat disimpulkan bahwa

data yang digunakan sudah stasioner, selain itu dari kolom

autocorrelation dan partial correlation menunjukkan bahwa data

yang digunakan tidak mengandung autokorelasi.

Selanjutnya dilakukan analisis pembentukan model dengan

mengklasifikan model-model ARIMA dan melihat nilai R-

square, probabilitas, AIC, SIC, dan SSR, seperti yang terlihat

dalam Tabel 4.27 berikut ini :

Tabel 4.27 Klasifikasi Model ARIMA

Model AR dan MA ARIMA

Model 1 AR (1) (1,1,0)

Model 2 MA (1) (0,1,1)

Model 3 AR (1) MA (1) (1,1,1)

Page 105: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

85

Setelah diperoleh model-model alternatif maka dapat

dilanjutkan dengan estimasi menggunakan program

EViews6.

b. Estimasi Model

Untuk mengestimasi model dari parameter pada tabel 4.6

peneliti menggunakan program EViews6 dan diperoleh

ringkasan hasil estimasi dari model-model tersebut

sebagai berikut:

Tabel 4.28

Rangkuman Estimasi Model ARIMA

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.28 nilai probabilitas yang signifikan atau

lebih kecil dari α=5% adalah model 3, dengan kata lain

model 1 dan model 2 tidak signifikan atau tidak memenuhi

diagnostic cheking. Selanjutnya dilakukan pengamatan

melalui nilai R-squared yaitu diantara 3 model diatas yang

paling besar adalah model 3, dan terakhir dengan melihat

nilai SSR, AIC, dan SIC dimana jika nilainya rendah maka

dapat disimpulkan bahwa model tersebut yang paling baik,

Model Prob

R-squared

Sum

Squared

Residual

(SSR)

AIC SC

Model 1 0,6996 0,008 587,17 6,417 6,517

Model 2 0.6331 0.01 592,789 6,36 6,46

Model 3 0.0001

(0.0000)

0.24 446,022 6,24 6,39

Page 106: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

86

dalam Tabel 4.28 diatas maka dapat disimpulkan bahwa

model 3 merupakan model yang layak dalam penelitian ini

dan merupakan model terbaik yang memenuhi kriteria

karena prilaku data deret waktu akan lebih baik dijelaskan

melalui penggabungan antara model AR dan MA. Dengan

kata lain, nilai Yt tidak hanya dipengaruhi oleh nilai

peubah tersebut, tetapi juga oleh residual peubah tersebut

pada periode sebelumnya (Juanda, 2012:73).

c. Evaluasi Model

Dalam melakukan evaluasi dari model yang dipilih maka

dilakukan uji statistik dari model sebagai berikut:

Tabel 4.29

Uji Q-Statistik Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.094 0.094 0.2032

.**| . | .**| . | 2 -0.238 -0.249 1.5866

. | . | . |* . | 3 0.039 0.097 1.6260 0.202

. | . | . | . | 4 0.059 -0.019 1.7230 0.423

. | . | . | . | 5 -0.008 0.021 1.7251 0.631

. | . | . | . | 6 -0.000 0.006 1.7251 0.786

. | . | . | . | 7 -0.040 -0.047 1.7795 0.879

. | . | . | . | 8 -0.038 -0.025 1.8324 0.934

. *| . | . *| . | 9 -0.085 -0.108 2.1197 0.953

. | . | . | . | 10 -0.044 -0.032 2.2067 0.974

. | . | . | . | 11 0.011 -0.021 2.2131 0.988

. | . | . | . | 12 -0.050 -0.061 2.3482 0.993

Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada Tabel 4.29 dapat terlihat bahwa pengujian residual

yang dilakukan pada model 3 didapatkan hasil bahwa

ACF dan PACF dari nilai residual tidak ada yang

Page 107: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

87

signifikan sampai pada lag ke 12 yang berarti model baik

untuk melakukan proyeksi.

d. Prediksi atau Peramalan.

Terdapat dua metode dalam melakukan proyeksi, yaitu

static forcast untuk satu langkah kedepan dan model

dynamic forcast untuk beberapa langkah kedepan (Rosadi,

2012:160). Dalam analisis ini metode yang dipakai adalah

metode dynamic forcast untuk memproyeksikan dalam

beberapa tahun kedepan.Hasil dari peramalan dari model 3

untuk PDRB 5 tahun kedepan maka diperoleh grafik yang

ditunjukkan pada Gambar 4.9 sebagai berikut

Gambar 4.9 Forecasting PDRB Tahun 1994-2019

Sumber : Data diolah tahun 2015

Dari Gambar 4.9 memberikan output RMSE, MAE, dan

MAPE untuk mengukur kesalahan peramalan. Pada

Gambar 4.9 dihasilkan nilai rata-rata kuadrat kesalahan

sebesar 5.220260 (RMSE), sedangkan rata-rata absolut

kesalahan sebesar 2.6777302 (MAE) dan rata-rata

-12

-8

-4

0

4

8

12

16

20

24

96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PDRBFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PDRBFDYN

Actual: PDRB

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 1995 2019

Included observations: 20

Root Mean Squared Error 5.220260

Mean Absolute Error 2.677302

Mean Abs. Percent Error 32.98800

Theil Inequality Coefficient 0.443656

Bias Proportion 0.000342

Variance Proportion 0.510277

Covariance Proportion 0.489381

Page 108: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

88

persentase absolut kesalahan sebesar 32.98

(MAPE).Berdasarkan ukuran MAE maka diketahui bahwa

tingkat kesalahan peramalan relatif kecil yaitu sebesar

2,67% yang berarti model baik untuk melakukan

peramalan, berikut hasil peramalan PDRB Sumatera

Selatan 5 tahun kedepan pada tabel 4.30.

Tabel 4.30

Hasil Forecasting PDRB Tahun 2015-2019

2015 5.54

2016 5.94

2017 6.12

2018 6.24

2019 6.29

Sumber : Hasil data diolah tahun 2015

Dapat dilihat hasil forecasting PDRB Jawa Barat

dari tahun 2015-2019, dimana pada 5 tahun kedepan

PDRB Jawa Barat akan mengalami kenaikan setiap

tahunnya.

C. Analisis Hasil Forecasting

Dari hasil forecasting yang telah di dapatkan telah menunjukan

bahwa dari masing-masing variabel yang telah diteliti menunujukkan

adanya peningkatan dari tahun ke tahun.

Page 109: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

89

Pada tahun 2015 yang merupakan tahun awal dilakukan nya

forecasting dalam penelitian ini telah menunjukan bahwa semua variabel

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,variabel tersebut yaitu:

1) Investasi yang terdiri dari Penanaman Modal Asing(PMA) dan

Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN).

2) Tenaga Kerja

3) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Dari hasil forecasting tahun 2015 yang telah di dapatkan dengan

menggunakan model yang telat ditentukan maka untuk menguji apakah

model tersebut sudah tepat maka dapat dikaitkan dengan kondisi rill pada

saat ini,ulasan nya dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Penanaman Modal Asing(PMA)

Sumber : Data diolah tahun 2015

Dari grafik di atas maka dapat terlihat bahwa Penanaman

Modal Asing(PMA) dari tahun 2014 ke tahun 2015 pada semester

0

1E+10

2E+10

3E+10

4E+10

5E+10

6E+10

7E+10

8E+10

2014 semester 1 hasil forecast

PMA

PMA

Page 110: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

90

pertama hanya meningkat sebesar 0.08%,sedangkan dari semester

pertama tahun 2015 ke hasil forecasting yang telah di dapatkan dari

model yang telah ditentukan yaitu hanya meningkat sebesar

3,09%,sehingga dengan range atau jarak yang tidak jauh maka dapat

disimpulkan bahwa model yang digunakan untuk memforecasting

Penanaman Modal Asing(PMA) tepat.

Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode

least squares dengan alternatif model Autoreggresive Integrated

Moving Average(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan PMA

di Provinsi Jawa Barat dihasilkan bahwa PMA di Jawa Barat

mengalami peningkatan sebesar Rp73.243.836 pada tahun 2015,

Rp77.842.327 pada tahun 2016,Rp80.684.570 pada tahun 2017,

Rp84.844.348 pada tahun 2018, Rp88.015.713 pada tahun 2019

(Semua dalam Triliun Rupiah), Berdasarkan tingkat laju

Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Barat maka terjadi

peningkatan ataupun penurunan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang berkisar meningkat sebesar 3,9% pada tahun

2015, mengalami peningkatan 6,2% pada tahun 2016, dan

kembali mengalami penurunan 3,6% pada tahun 2017,kembali

naik lagi pada tahun 2018 menjadi 5,1%, pada tahun 2019

mengalami penurunan lagi sebesar 3,73%,yang berarti tingkat

PMA cenderungan mengalami penurunan dari pertumbuhan

sebelumnya 3,9% pada tahun 2015 hingga hampir mencapai

3,73% pada tahun 2019.

Page 111: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

91

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Sumber : Data diolah tahun 2015

Dari grafik di atas maka dapat terlihat bahwa Penanaman

Modal Dalam Negeri(PMDN) dari tahun 2014 ke tahun 2015 pada

semester pertama hanya meningkat sebesar 1,4%,sedangkan dari

semester pertama tahun 2015 ke hasil forecasting yang telah di

dapatkan dari model yang telah ditentukan yaitu hanya meningkat

sebesar 9,53%,sehingga dengan range atau jarak yang tidak jauh maka

dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan untuk memforecasting

Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) tepat.

Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode

least squares dengan alternatif model Autoreggresive Integrated

Moving Average(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan PMDN

di Provinsi Jawa Barat dihasilkan bahwa PMDN di Jawa Barat

0

5E+09

1E+10

1.5E+10

2E+10

2.5E+10

3E+10

3.5E+10

4E+10

4.5E+10

2014 semester 1 hasil forecast

PMDN

PMDN

Page 112: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

92

mengalami peningkatan sebesar Rp42.067.947 pada tahun 2015,

Rp43.053.515 pada tahun 2016,Rp53.064.450 pada tahun 2017,

Rp57.897.029 pada tahun 2018, Rp56.567.823 pada tahun 2019

(Semua dalam Triliun Rupiah), Berdasarkan tingkat laju

Penanaman Modal Dalam Negeri di Provinsi Jawa Barat maka

terjadi peningkatan ataupun penurunan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang berkisar meningkat sebesar 10,9% pada

tahun 2015, mengalami penurunan drastis 2,3% pada tahun 2016,

dan kembali mengalami peningkatan yang sangat signifikan

sebesar 23% pada tahun 2017,kembali turun lagi pada tahun 2018

menjadi 9,1%, pada tahun 2019 mengalami penurunan lagi

sebesar 2,2%,yang berarti tingkat PMDN cenderungan

mengalami penurunan dari pertumbuhan sebelumnya 10,9% pada

tahun 2015 hingga hampir mencapai 2,2% pada tahun 2019.

3. Tenaga Kerja

Sumber : Data diolah tahun 2015

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

2014 semester 1 hasil forecast

Tenaga Kerja

tenaga kerja

Page 113: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

93

Dari grafik di atas maka dapat terlihat bahwa tenaga kerja dari

tahun 2014 ke tahun 2015 pada semester pertama hanya meningkat

sebesar 5,2%,sedangkan dari semester pertama tahun 2015 ke hasil

forecasting yang telah di dapatkan dari model yang telah ditentukan

yaitu hanya menurun sebesar 4,4%,sehingga dengan range atau jarak

yang tidak jauh maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan

untuk memforecasting Tenaga Kerja sudah tepat.

Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode

least squares dengan alternatif model Autoreggresive Integrated

Moving Average(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan tenaga

kerja di Provinsi Jawa Barat dihasilkan bahwa tenaga kerja di

Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 19.537.649 pada

tahun 2015, 20.240.641 pada tahun 2016, 20.699.362 pada tahun

2017, 21122111 pada tahun 2018, 21.478349 pada tahun 2019

(Semua dalam juta orang), Berdasarkan tingkat laju tenaga kerja

di Provinsi Jawa Barat maka terjadi peningkatan ataupun

penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berkisar

meningkat sebesar 0,4% pada tahun 2015, mengalami

peningkatan 3,5% pada tahun 2016, dan kembali mengalami

penurunan 2,2% pada tahun 2017,cenderung stabil pada tahun

2018 menjadi 2,08%, pada tahun 2018 mengalami penurunan

lagi sebesar 1,7%,yang berarti tingkat tenaga kerja cenderung

mengalami peningkatan dari pertumbuhan sebelumnya 0,4% pada

tahun 2015 hingga hampir mencapai 1,7% pada tahun 2019.

Page 114: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

94

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sumber : Data diolah tahun 2015

.Dari ke empat data yang di dapatkan kemudian dapat

diketahui bahwa jarak atau range masing-masing data yang sudah

ada dengan hasil forecasting hanya berkisar pada 0-0,5%,maka

dapat disimpulkan model forecasting yang di pakai sudah tepat.

Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode

least squares dengan alternatif model Autoreggresive Integrated

Moving Average(ARIMA) tingkat pertumbuhan PDRB ADHK di

Provinsi Jawa Barat terjadi peningkatan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya yang berkisar 5,54% pada tahun 2015, sedikit

sekali mengalami peningkatan 5,94% pada tahun 2016, dan

mengalami sedikit peningkatan lagi 6,12% pada tahun 2017,

cenderung stabil pada tahun 2018 menjadi 6,24%,dan pada tahun

2019 sebesar 6,29%,yang berarti tingkat pertumbuhan

berdasarkan PDRB ADHK cenderungan mengalami peningkatan

0

1

2

3

4

5

6

triwulan 3 triwulan 4 triwulan 1 hasil forecast

PDRB

PDRB

Page 115: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

95

dari pertumbuhan sebelumnya 5,1% pada tahun 2014 hingga

hampir mencapai 6,29% pada tahun 2019.

Sumber pertumbuhan ekonomi menurut para ahli-ahli

ekonomi sering merujuk pada dua sumber,yaitu peningkatan

modal atau investasi dan juga peningkatan tenaga kerja.Jumlah

tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia

bekerja lebih lama,atau jika ada tambahan tenaga kerja

baru.Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika

perusahaan atau investor mendorong kapasitas produktifnya

dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi).

Solow dan Swan seperti dinyatakan kembali oleh Boediono

(1999) dalam Saptomo (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan

ekonomi tergantung pada pertumbuhan penyediaan faktor-faktor

produksi yang berupa penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal

(Investasi).

Penelitian di atas bila dihubungkan dengan pandangan

para ahli ekonomi maka tepat yang mana pertumbuhan ekonomi

memiliki trend yang terus meningkat dimana hal itu dikarenakan

investasi di daerah Jawa Barat mengalami peningkatan yang

disebabkan karena pemerintah mengeluarkan kebijakan

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangan Ekonomi

Indonesia(MP3EI) dimana dari kebijakan tersebut pemerintah

membuka kesempatan yang sebesar-besar nya bagi para investor

asing maupun domestik untuk menginvestasikan dana nya di

Page 116: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

96

daearah Jawa Barat, sehingga para investor tersebut tertarik untuk

menanamkan dana nya di Jawa Barat yang secara otomatis

tingkat tenaga kerja yang dibutuhkan juga akan meningkat karena

adanya permintaan tenaga kerja baru di daerah Jawa

Barat,sehingga karena semakin banyak nya penduduk yang

bekerja maka pendapatan per kapita meningkat yang

menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

Meningkatnya investasi dan tenaga kerja yang berdampak

pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini juga akan

berdampak pada pembangunan daerah alasannya jelas karena

pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu unsur utama dalam

pembangunan ekonomi regional dan mempunyai kebijakan yang

cukup luas. Kebijakan pembangunan ekonomi regional pada

dasarnya merupakan intervensi pemerintah, baik secara nasional

maupun regional untuk mendorong proses pembangunan daerah

secara keseluruhan yang ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Page 117: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam analisis yang dilakukan oleh peneliti maka

diperoleh beberapa kesimpulan dari hasil analisis sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode least squares

dengan alternatif model Autoreggresive Integrated Moving Average

(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan PMA di Provinsi Jawa Barat

dihasilkan bahwa PMA di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar

Rp73.243.836 pada tahun 2015, Rp77.842.327 pada tahun

2016,Rp80.684.570 pada tahun 2017, Rp84.844.348 pada tahun 2018,

Rp88.015.713 pada tahun 2019 (Semua dalam Triliun Rupiah),

Berdasarkan tingkat laju Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Barat

maka terjadi peningkatan ataupun penurunan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang berkisar meningkat sebesar 3,9% pada tahun 2015,

mengalami peningkatan 6,2% pada tahun 2016, dan kembali mengalami

penurunan 3,6% pada tahun 2017,kembali naik lagi pada tahun 2018

menjadi 5,1%, pada tahun 2019 mengalami penurunan lagi sebesar

3,73%,yang berarti tingkat PMA cenderungan mengalami penurunan dari

pertumbuhan sebelumnya 3,9% pada tahun 2015 hingga hampir

mencapai 3,73% pada tahun 2019.

Page 118: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

98

2. Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode least squares

dengan alternatif model Autoreggresive Integrated Moving Average

(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan PMDN di Provinsi Jawa Barat

dihasilkan bahwa PMDN di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar

Rp42.067.947 pada tahun 2015, Rp43.053.515 pada tahun

2016,Rp53.064.450 pada tahun 2017, Rp57.897.029 pada tahun 2018,

Rp56.567.823 pada tahun 2019 (Semua dalam Triliun Rupiah),

Berdasarkan tingkat laju Penanaman Modal Dalam Negeri di Provinsi

Jawa Barat maka terjadi peningkatan ataupun penurunan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang berkisar meningkat sebesar 10,9% pada

tahun 2015, mengalami penurunan drastis 2,3% pada tahun 2016, dan

kembali mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 23%

pada tahun 2017,kembali turun lagi pada tahun 2018 menjadi 9,1%, pada

tahun 2019 mengalami penurunan lagi sebesar 2,2%,yang berarti tingkat

PMDN cenderungan mengalami penurunan dari pertumbuhan

sebelumnya 10,9% pada tahun 2015 hingga hampir mencapai 2,2% pada

tahun 2019.

3. Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode least squares

dengan alternatif model Autoreggresive Integrated Moving Average

(ARIMA) berdasarkan trend peningkatan tenaga kerja di Provinsi Jawa

Barat dihasilkan bahwa tenaga kerja di Jawa Barat mengalami

peningkatan sebesar 19.537.649 pada tahun 2015, 20.240.641 pada tahun

2016, 20.699.362 pada tahun 2017, 21122111 pada tahun 2018,

Page 119: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

99

21.478349 pada tahun 2019 (Semua dalam juta orang), Berdasarkan

tingkat laju tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat maka terjadi peningkatan

ataupun penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang

berkisar meningkat sebesar 0,4% pada tahun 2015, mengalami

peningkatan 3,5% pada tahun 2016, dan kembali mengalami penurunan

2,2% pada tahun 2017,cenderung stabil pada tahun 2018 menjadi 2,08%,

pada tahun 2018 mengalami penurunan lagi sebesar 1,7%,yang berarti

tingkat tenaga kerja cenderung mengalami peningkatan dari pertumbuhan

sebelumnya 0,4% pada tahun 2015 hingga hampir mencapai 1,7% pada

tahun 2019.

4. Berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode least squares

dengan alternatif model Autoreggresive Integrated Moving Average

(ARIMA) tingkat pertumbuhan PDRB ADHK di Provinsi Jawa Barat

terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang

berkisar 5,54% pada tahun 2015, sedikit sekali mengalami peningkatan

5,94% pada tahun 2016, dan mengalami sedikit peningkatan lagi 6,12%

pada tahun 2017, cenderung stabil pada tahun 2018 menjadi 6,24%,dan

pada tahun 2019 sebesar 6,29%,yang berarti tingkat pertumbuhan

berdasarkan PDRB ADHK cenderungan mengalami peningkatan dari

pertumbuhan sebelumnya 5,1% pada tahun 2014 hingga hampir

mencapai 6,29% pada tahun 2019.

Page 120: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

100

B. Saran

Jika merujuk kepada latar belakang penelitian dalam

MP3EI maka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat masih

dibawah target pertumbuhan yang direncanakan sebesar dan 8,9 –

9,0 % pada 2015 – 2019 secara nasional, sehingga diperlukan

peninjauan kembali perencanaan pembangunan yang telah

dilakukan.

Secara makro perekonomian Jawa Barat perlu melakukan

kebijakan yang dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi

investasi dengan berbagai upaya seperti memangkas biaya-biaya

yang tidak penting yang ditanggung oleh investor, investasi yang

dilakukan dialokasikan pada sektor-sektor ekonomi yang

potensial di wilayah Jawa Barat, agar investasi yang dilakukan

berdampak positif pada output yang dihasilkan. Dengan

efektifitas dan efesiensi investasi maka diharapkan akan dapat

menstabilkan nilai investasi yang dilakukan sehingga menjadi

tepat sasaran yang dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi yang

seharusnya dicapai di Provinsi Jawa Barat.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didasarkan

dengan penguatan investasi diharapkan juga berdampak kepada

penyerapan tenaga kerja baru, dengan demikian dapat dirasakan

hasil proyeksi ini dapat digunakan oleh instansi terkait dalam

perencanaan untuk mengurangi tingkat pengangguran serta untuk

Page 121: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

101

menjadikan struktur perekonomian di Jawa Barat stabil secara

terus menerus.

Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih

lanjut tentang pertumbuhan ekonomi, investasi dan penyerapan

tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat dapat juga meneliti variabel

ekonomi makro lain di Provinsi Jawa Barat seperti PAD

(pendapatan asli daerah) dan potensi ekonomi, yang dapat

berdampak pada alokasi investasi yang tepat dengan melihat

potensi-potensi ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja lebih

banyak sehingga dampak pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat

berdampak langsung pada masyarakat di wilayah tersebut

diharapkan meningkatkan kejahteraan mereka.

Page 122: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

102

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. “Teori-Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Wilayah”. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Afriandi, Jhonny. “Tesis: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kebutuhan Investasi,

dan Penyerapan Tenaga Kerjabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi

Sumatera Selatan 2006-2010”. Universitas gajah Mada, Yogyakarta,

2007.

Ahmad, Nisar. “Population: A Valuable Resource in Economic Growth With

Special Reference to Pakistan’s Growth Prospects”. Vol.I, Issue 2

(pp.11-19), eCanadian Journal of Bussines and Economics, 2013

Aryanto, Rudi. “Analisis Kemandirian dan Keuangan Daerah dan Pertumbuhan

Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan”. Volume III

No.2. ILMIAH, 2011.

Arfida. “Ekonomi Sumberdaya Manusia”. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Astuti, Kurnia dkk. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Kebutuhan Investasi, dan

Tenaga Kerja di Kabupaten Sleman”. Vol. 1, No.3, November, Hal.

161-137, JURNAL EKONOMI dan BISNIS, 2007.

Chalid, Pheni. “Keuangan Daerah: Investasi dan Desentralisasi”. Jakarta:

Kemitraan, 2005.

Dumairy. “Perekonomian Indonesia”. Jakarta: Erlangga (Cetakan ke-5), 1996.

Hamid, Abdul.”Buku Panduan Skripsi FEB UIN Jakarta”. Jakarta:

www.feb.uinjakarta.ac.id, 2011.

Handayani, Sri. “Upaya Pemerintah Sumatera Selatan Menarik Investor Asing

Dalam Kegiatan Penanaman Modal”. Vol. 11, No 1 Januari, Jurnal

Dinamika Hukum, 2011.

Hudea, Oana Simona dan Stelian Stancu. “Foreign Direct Invesments,

Technology Transfer, and Economic Growth. A Pael Approach”.

Romanian Journal of Economic Forecasting-2, 2012.

Page 123: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

103

Imelia, Emilia. “Modul Ekonomi Regional Fakultas Ekonomi, Ilmu Ekonomi”.

Universitas Jambi, Jambi, 2006.

Jhingan, ML. “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”. Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2010.

. “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”. Jakarta: PT.

Grafindo Persada, 2012.

Kuncoro, Mudrajad.” Ekonomika Pembangunan: Masalah, Kebijakan, Politik”.

Jakarta: Erlangga, 2010.

Juanda, Bambang dan Junaidi. “Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan

Aplikasi”. Bogor: IPB Press, 2012.

Lewis, W. Arthur. “Perencanaan Pembangunan: Dasar-dasar Kebijakan

Ekonomi (Terjemahan: Karta Sapoetra dan E.Komaruddin)”. Jakarta:

Aksara Baru, 1986.

Lungan, Richard. “Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang”. Edisi pertama:

Cetakan Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Mangun, Nadiatulhuda. “Analisis Potensi Ekonomi, Studi Kasus Provinsi

Sulawesi Selatan”, (Tesis S2, Program Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro Semarang), 2007.

Maryanti, Sri. “Analisis Perencanaan Tenaga Kerja terhadap Kebutuhan

Tenaga Kerja di Provinsi Riau Tahun 2006-2010”. Vol. 4, No.1, Maret,

Hal. 54-62, Pekbis Jurnal, 2012.

Noor, Henry Faiszal. “Investasi: Pengelolaan Keuangan Bisnis dan

Pengembangan Ekonomi Masyarakat”. Jakarta: Indeks, 2009.

Prastowo, Andi. “Metode Penelitian Kualitatif dalam Presfektif Rancangan

Penelitian”. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Priadana, H. Moh Sidik dan Saludin Muis. “ Metode Penelitian Ekonomi dan

Bisnis (Edisi Pertama)”. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Page 124: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

104

Rosadi, Dedi. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews”. Yogyakarta: ANDI, 2012.

Ruswana, Bachdi dkk. Data Series Sumatera Selatan. Sumatera Selatan: BPS

Sumatera Selatan, 2013.

Samuelson, Paul.A dan William Nordhaus. “Ilmu Makro Ekonomi”. Jakarta: PT.

Media Global Edukasi (Terjemahan), 2004.

Sari, Lapeti. “Analisa Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja di Kabupaten

Indragiri Hilir”. Tahun II No.5, Maret, Jurnal Sosial Ekonomi

Pembangunan, 2012.

Sjafrizal. “Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi”. Padang: Baduose Media,

2008.

Sri, Mulyono. “Statistika Untuk Ekonomi”, (Edisi Kedua). Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003.

Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: Rajawali Pers

(Cetakan ke-19), 2008.

______________. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: Rajawali Pers

(Edisi Ketiga), 2011.

Sumarsono, Sonny. “Teori dan Kebijakan Publik: Ekonomi Sumberdaya

Manusia (Edisi Pertama)”. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Tarigan, Robinson. “Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi Edisi Revisi”,

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Teguh, Muhammad. “Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Todaro, Michael. P. “Pembangunan Ekonomi: di Dunia Ketiga (Edisi

Pertama)”. Jakarta: Erlangga, 1998.

Todaro, Michael.P & Smith, Stephen C. “Pembangunan Ekonomi( Jilid Ke-2

Edisi ke Sembilan”. Jakarta: Erlangga, 2002.

Page 125: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

105

LAMPIRAN

Page 126: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

106

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran1 : Data Penelitian

Tahun PDRB PMA PMDN TENAGA KERJA

1994 7.04 2078976710 4125531800 14180000

1995 7.9 2680725440 2900620100 14330000

1996 8.34 27521287400 3102422000 15401000

1997 5.05 3398358040 6848927100 15441639

1998 -18.74 16305456890 4076866700 15720000

1999 3.42 12469338160 3096458800 16300000

2000 4.15 17441007560 4732038200 16465000

2001 4.76 6002371510 1331051900 14649647

2002 3.94 10648365380 8021465700 13750448

2003 4.84 9511043350 2517762000 14795297

2004 5.16 10676654510 3027163500 14598311

2005 5.47 24786373130 3483011500 15011002

2006 6.01 14854574270 5320965200 15441639

2007 6.48 11660297080 11805068400 15853822

2008 6.21 23923281470 5075016600 16480395

2009 4.19 19112185090 5926662000 16901430

2010 6.2 15381065920 15799857100 16942444

2011 6.6 33672847410 11194259000 17454781

2012 6.3 36656600000 16024000000 18321108

2013 6.1 67500904580 26018005180 18413984

2014 5.07 70986388210 37907601190 19443783

Lampiran2 : Augment Dickey Fuller PDRB

Null Hypothesis: PDRB has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.016054 0.0255

Test critical values: 1% level -4.498307

5% level -3.658446

10% level -3.268973 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 127: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

107

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PDRB)

Method: Least Squares

Date: 09/05/15 Time: 13:15

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB(-1) -0.955772 0.237988 -4.016054 0.0009

C 1.783164 2.718221 0.656004 0.5206

@TREND(1994) 0.227771 0.225798 1.008735 0.3272 R-squared 0.487611 Mean dependent var -0.098500

Adjusted R-squared 0.427330 S.D. dependent var 7.543682

S.E. of regression 5.708679 Akaike info criterion 6.459333

Sum squared resid 554.0132 Schwarz criterion 6.608693

Log likelihood -61.59333 Hannan-Quinn criter. 6.488490

F-statistic 8.088961 Durbin-Watson stat 2.028236

Prob(F-statistic) 0.003401

Lampiran3 :Correlogram Tingkat Level PDRB

Date: 09/05/15 Time: 13:16

Sample: 1994 2019

Included observations: 21 Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.092 0.092 0.2026 0.653

. *| . | . *| . | 2 -0.093 -0.102 0.4211 0.810

. *| . | . *| . | 3 -0.124 -0.108 0.8370 0.841

. *| . | . | . | 4 -0.067 -0.056 0.9657 0.915

. | . | . | . | 5 -0.003 -0.014 0.9659 0.965

. | . | . | . | 6 -0.016 -0.040 0.9738 0.987

. | . | . | . | 7 -0.028 -0.040 1.0002 0.995

. | . | . | . | 8 -0.053 -0.061 1.1046 0.997

. | . | . *| . | 9 -0.064 -0.072 1.2718 0.999

. | . | . | . | 10 -0.046 -0.061 1.3655 0.999

. | . | . | . | 11 0.034 0.011 1.4223 1.000

. | . | . *| . | 12 -0.042 -0.086 1.5184 1.000

Page 128: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

108

Lampiran4 : Model AR 1 PDRB

Dependent Variable: PDRB

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:05

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments

Convergence achieved after 3 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.362577 1.406059 3.102697 0.0061

AR(1) 0.091523 0.233437 0.392068 0.6996 R-squared 0.008468 Mean dependent var 4.372500

Adjusted R-squared -0.046618 S.D. dependent var 5.582814

S.E. of regression 5.711460 Akaike info criterion 6.417466

Sum squared resid 587.1740 Schwarz criterion 6.517039

Log likelihood -62.17466 Hannan-Quinn criter. 6.436904

F-statistic 0.153718 Durbin-Watson stat 1.991977

Prob(F-statistic) 0.699611 Inverted AR Roots .09

Lampiran5 :Model MA 1 PDRB

Dependent Variable: PDRB

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:06

Sample (adjusted): 1994 2014

Included observations: 21 after adjustments

Convergence achieved after 6 iterations

MA Backcast: 1993 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.511787 1.347729 3.347695 0.0034

MA(1) 0.110616 0.227982 0.485198 0.6331 R-squared 0.010311 Mean dependent var 4.499524

Adjusted R-squared -0.041778 S.D. dependent var 5.472500

S.E. of regression 5.585645 Akaike info criterion 6.368670

Sum squared resid 592.7893 Schwarz criterion 6.468148

Log likelihood -64.87103 Hannan-Quinn criter. 6.390259

F-statistic 0.197947 Durbin-Watson stat 2.007588

Prob(F-statistic) 0.661410 Inverted MA Roots -.11

Page 129: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

109

Lampiran6 :Model ARIMA 3 PDRB

Dependent Variable: PDRB

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:06

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments

Convergence achieved after 18 iterations

MA Backcast: 1994 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.321798 1.241100 3.482232 0.0029

AR(1) -0.742812 0.145277 -5.113077 0.0001

MA(1) 0.999872 0.152459 6.558306 0.0000 R-squared 0.246823 Mean dependent var 4.372500

Adjusted R-squared 0.158214 S.D. dependent var 5.582814

S.E. of regression 5.122169 Akaike info criterion 6.242514

Sum squared resid 446.0224 Schwarz criterion 6.391874

Log likelihood -59.42514 Hannan-Quinn criter. 6.271671

F-statistic 2.785533 Durbin-Watson stat 1.807020

Prob(F-statistic) 0.089872 Inverted AR Roots -.74

Inverted MA Roots -1.00

Lampiran7 :Uji Q-Statistik PDRB

Date: 09/05/15 Time: 13:17

Sample: 1995 2014

Included observations: 20 Q-statistic

probabilities adjusted for 2 ARMA term(s)

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.094 0.094 0.2032

.**| . | .**| . | 2 -0.238 -0.249 1.5866

. | . | . |* . | 3 0.039 0.097 1.6260 0.202

. | . | . | . | 4 0.059 -0.019 1.7230 0.423

. | . | . | . | 5 -0.008 0.021 1.7251 0.631

. | . | . | . | 6 -0.000 0.006 1.7251 0.786

. | . | . | . | 7 -0.040 -0.047 1.7795 0.879

. | . | . | . | 8 -0.038 -0.025 1.8324 0.934

. *| . | . *| . | 9 -0.085 -0.108 2.1197 0.953

. | . | . | . | 10 -0.044 -0.032 2.2067 0.974

. | . | . | . | 11 0.011 -0.021 2.2131 0.988

. | . | . | . | 12 -0.050 -0.061 2.3482 0.993

Page 130: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

110

Lampiran8 : Forecasting PDRB

Lampiran9 : Augment Dickey Fuller Tingkat Level PMA

Null Hypothesis: PMA has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.626791 0.7451

Test critical values: 1% level -4.498307

5% level -3.658446

10% level -3.268973 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PMA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:18

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PMA(-1) -0.405383 0.249192 -1.626791 0.1222

C -1.54E+09 5.71E+09 -0.270015 0.7904

@TREND(1994) 1.18E+09 6.36E+08 1.858552 0.0805 R-squared 0.180019 Mean dependent var 3.45E+09

Adjusted R-squared 0.083551 S.D. dependent var 1.28E+10

S.E. of regression 1.23E+10 Akaike info criterion 49.43752

Sum squared resid 2.56E+21 Schwarz criterion 49.58688

Log likelihood -491.3752 Hannan-Quinn criter. 49.46668

F-statistic 1.866098 Durbin-Watson stat 2.252747

Prob(F-statistic) 0.185068

-12

-8

-4

0

4

8

12

16

20

24

96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PDRBFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PDRBFDYN

Actual: PDRB

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 1995 2019

Included observations: 20

Root Mean Squared Error 5.220260

Mean Absolute Error 2.677302

Mean Abs. Percent Error 32.98800

Theil Inequality Coefficient 0.443656

Bias Proportion 0.000342

Variance Proportion 0.510277

Covariance Proportion 0.489381

Page 131: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

111

Lampiran10 : Augment DickeyFuller1st Different PMA

Null Hypothesis: D(PMA) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.436249 0.0000

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations

and may not be accurate for a sample size of 19

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PMA,2)

Method: Least Squares

Date: 09/22/15 Time: 14:01

Sample (adjusted): 1996 2014

Included observations: 19 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PMA(-1)) -1.416698 0.220112 -6.436249 0.0000

C 5029833. 2923034. 1.720758 0.1034 R-squared 0.709030 Mean dependent var 151775.5

Adjusted R-squared 0.691914 S.D. dependent var 22169825

S.E. of regression 12305465 Akaike info criterion 35.58829

Sum squared resid 2.57E+15 Schwarz criterion 35.68770

Log likelihood -336.0887 Hannan-Quinn criter. 35.60511

F-statistic 41.42531 Durbin-Watson stat 1.681125

Prob(F-statistic) 0.000006

Date: 09/22/15 Time: 14:04

Sample: 1994 2019

Included observations: 20 Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob ***| . | ***| . | 1 -0.417 -0.417 4.0211 0.045

. |**. | . |* . | 2 0.238 0.078 5.4048 0.067

. | . | . |* . | 3 -0.022 0.125 5.4168 0.144

. | . | . | . | 4 0.006 0.024 5.4178 0.247

. *| . | . *| . | 5 -0.073 -0.111 5.5734 0.350

. | . | . | . | 6 0.071 0.004 5.7309 0.454

. *| . | . *| . | 7 -0.117 -0.066 6.1907 0.518

. | . | . *| . | 8 -0.018 -0.109 6.2022 0.625

. |* . | . |* . | 9 0.169 0.188 7.3461 0.601

. *| . | . | . | 10 -0.111 0.064 7.8918 0.639

. *| . | .**| . | 11 -0.099 -0.246 8.3751 0.679

. | . | .**| . | 12 -0.048 -0.271 8.5006 0.745

Date: 09/22/15 Time: 14:04

Sample: 1994 2019

Included observations: 20

Page 132: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

112

Lampiran11 :Correlogramtingkat 1st Different PMA

Date: 09/22/15 Time: 14:04

Sample: 1994 2019 Included observations: 20

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob ***| . | ***| . | 1 -0.417 -0.417 4.0211 0.045

. |**. | . |* . | 2 0.238 0.078 5.4048 0.067

. | . | . |* . | 3 -0.022 0.125 5.4168 0.144

. | . | . | . | 4 0.006 0.024 5.4178 0.247

. *| . | . *| . | 5 -0.073 -0.111 5.5734 0.350

. | . | . | . | 6 0.071 0.004 5.7309 0.454

. *| . | . *| . | 7 -0.117 -0.066 6.1907 0.518

. | . | . *| . | 8 -0.018 -0.109 6.2022 0.625

. |* . | . |* . | 9 0.169 0.188 7.3461 0.601

. *| . | . | . | 10 -0.111 0.064 7.8918 0.639

. *| . | .**| . | 11 -0.099 -0.246 8.3751 0.679

. | . | .**| . | 12 -0.048 -0.271 8.5006 0.745

Lampiran12 :Model ARIMA 1 PMA

Dependent Variable: D(PMA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:07

Sample (adjusted): 1996 2014

Included observations: 19 after adjustments

Convergence achieved after 2 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.60E+09 1.99E+09 1.803861 0.0890

AR(1) -0.416639 0.220116 -1.892821 0.0755 R-squared 0.174087 Mean dependent var 3.60E+09

Adjusted R-squared 0.125503 S.D. dependent var 1.32E+10

S.E. of regression 1.23E+10 Akaike info criterion 49.40383

Sum squared resid 2.57E+21 Schwarz criterion 49.50324

Log likelihood -467.3363 Hannan-Quinn criter. 49.42065

F-statistic 3.583273 Durbin-Watson stat 1.681213

Prob(F-statistic) 0.075517 Inverted AR Roots -.42

Page 133: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

113

Lampiran13 :Model ARIMA 2 PMA

Dependent Variable: D(PMA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:08

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments

Convergence achieved after 23 iterations

MA Backcast: 1994 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.24E+09 1.89E+09 1.714753 0.1036

MA(1) -0.337605 0.243796 -1.384786 0.1830 R-squared 0.134621 Mean dependent var 3.45E+09

Adjusted R-squared 0.086544 S.D. dependent var 1.28E+10

S.E. of regression 1.23E+10 Akaike info criterion 49.39141

Sum squared resid 2.70E+21 Schwarz criterion 49.49098

Log likelihood -491.9141 Hannan-Quinn criter. 49.41085

F-statistic 2.800135 Durbin-Watson stat 2.097871

Prob(F-statistic) 0.111546 Inverted MA Roots .34

Lampiran14 :Model ARIMA 3 PMA

Dependent Variable: D(PMA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:09

Sample (adjusted): 1996 2014

Included observations: 19 after adjustments

Convergence achieved after 28 iterations

MA Backcast: 1995 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.60E+09 2.65E+09 1.354192 0.1945

AR(1) -0.750199 0.179047 -4.189955 0.0007

MA(1) 0.792488 0.281096 2.819283 0.0123 R-squared 0.343636 Mean dependent var 3.60E+09

Adjusted R-squared 0.261590 S.D. dependent var 1.32E+10

S.E. of regression 1.13E+10 Akaike info criterion 49.27931

Sum squared resid 2.05E+21 Schwarz criterion 49.42844

Log likelihood -465.1535 Hannan-Quinn criter. 49.30455

F-statistic 4.188356 Durbin-Watson stat 2.431390

Prob(F-statistic) 0.034448 Inverted AR Roots -.75

Inverted MA Roots -.79

Page 134: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

114

Lampiran15 :Uji Q-Statistik PMA

Date: 09/22/15 Time: 14:14

Sample: 1996 2014

Included observations: 19 Q-statistic

probabilities adjusted for 2 ARMA term(s)

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .**| . | .**| . | 1 -0.229 -0.229 1.1649

. |* . | . | . | 2 0.108 0.059 1.4390

. |* . | . |* . | 3 0.125 0.171 1.8261 0.177

. *| . | . *| . | 4 -0.121 -0.070 2.2142 0.331

. | . | . *| . | 5 0.007 -0.070 2.2157 0.529

. |* . | . |* . | 6 0.095 0.091 2.4918 0.646

.**| . | . *| . | 7 -0.216 -0.156 4.0425 0.543

. |* . | . | . | 8 0.074 -0.031 4.2411 0.644

. |* . | . |* . | 9 0.135 0.185 4.9730 0.663

. *| . | . | . | 10 -0.108 0.012 5.4885 0.704

. *| . | .**| . | 11 -0.101 -0.243 5.9937 0.741

. *| . | .**| . | 12 -0.086 -0.215 6.4171 0.779

Lampiran16 : Forecasting PMA

-4E+10

-3E+10

-2E+10

-1E+10

0E+00

1E+10

2E+10

3E+10

4E+10

5E+10

96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

PMAFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PMAFDYN

Actual: D(PMA)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 1996 2019

Included observations: 19

Root Mean Squared Error 1.03E+10

Mean Absolute Error 7.71E+09

Mean Abs. Percent Error 103.3955

Theil Inequality Coefficient 0.516389

Bias Proportion 0.001986

Variance Proportion 0.538648

Covariance Proportion 0.459365

Page 135: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

115

Lampiran17 : Augment Dickey Fuller Tingkat Level PMDN

Null Hypothesis: PMDN has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic 2.946224 1.0000

Test critical values: 1% level -4.667883

5% level -3.733200

10% level -3.310349 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations

and may not be accurate for a sample size of 16

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PMDN)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:19

Sample (adjusted): 1999 2014

Included observations: 16 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PMDN(-1) 2.295560 0.779153 2.946224 0.0163

D(PMDN(-1)) -3.057582 0.918673 -3.328260 0.0088

D(PMDN(-2)) -2.725539 0.937122 -2.908414 0.0174

D(PMDN(-3)) -1.641637 0.769050 -2.134630 0.0616

D(PMDN(-4)) -0.814869 0.501504 -1.624851 0.1386

C -1.04E+10 3.80E+09 -2.739164 0.0229

@TREND(1994) 1.23E+08 3.97E+08 0.310024 0.7636 R-squared 0.689924 Mean dependent var 2.11E+09

Adjusted R-squared 0.483207 S.D. dependent var 5.74E+09

S.E. of regression 4.13E+09 Akaike info criterion 47.41820

Sum squared resid 1.53E+20 Schwarz criterion 47.75620

Log likelihood -372.3456 Hannan-Quinn criter. 47.43550

F-statistic 3.337531 Durbin-Watson stat 1.828914

Prob(F-statistic) 0.051451

Page 136: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

116

Lampiran18 : Augment DickeyFullerTingkat 1st Different PMDN

Null Hypothesis: D(PMDN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.125319 0.0054

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations

and may not be accurate for a sample size of 19

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PMDN,2)

Method: Least Squares

Date: 09/22/15 Time: 15:11

Sample (adjusted): 1996 2014

Included observations: 19 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PMDN(-1)) -1.108121 0.268615 -4.125319 0.0007

C 1967054. 1303357. 1.509221 0.1496 R-squared 0.500268 Mean dependent var 690237.2

Adjusted R-squared 0.470872 S.D. dependent var 7586753.

S.E. of regression 5518692. Akaike info criterion 33.98448

Sum squared resid 5.18E+14 Schwarz criterion 34.08390

Log likelihood -320.8526 Hannan-Quinn criter. 34.00131

F-statistic 17.01826 Durbin-Watson stat 1.795360

Prob(F-statistic) 0.000707

Page 137: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

117

Lampiran19 :Correlogram PMDN

Date: 09/22/15 Time: 15:12

Sample: 1994 2019

Included observations: 20 Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . *| . | . *| . | 1 -0.089 -0.089 0.1826 0.669

. | . | . | . | 2 -0.040 -0.048 0.2216 0.895

. |**. | . |**. | 3 0.232 0.226 1.6147 0.656

. | . | . | . | 4 -0.002 0.038 1.6148 0.806

. |* . | . |* . | 5 0.120 0.147 2.0353 0.844

. *| . | .**| . | 6 -0.201 -0.249 3.3044 0.770

. | . | . | . | 7 0.060 0.033 3.4274 0.843

. |* . | . |* . | 8 0.160 0.096 4.3693 0.822

.**| . | . *| . | 9 -0.210 -0.094 6.1257 0.727

. | . | . | . | 10 0.054 0.017 6.2528 0.794

. *| . | .**| . | 11 -0.170 -0.230 7.6690 0.743

. | . | . | . | 12 -0.027 -0.030 7.7088 0.807

Lampiran20 :Model ARIMA 1 PMDN

Dependent Variable: D(PMDN)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:10

Sample (adjusted): 2004 2014

Included observations: 11 after adjustments

Convergence achieved after 2 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.22E+09 1.93E+09 1.665898 0.1301

AR(9) -0.353700 0.569242 -0.621353 0.5498 R-squared 0.080272 Mean dependent var 3.22E+09

Adjusted R-squared -0.021920 S.D. dependent var 6.01E+09

S.E. of regression 6.08E+09 Akaike info criterion 48.05621

Sum squared resid 3.32E+20 Schwarz criterion 48.12855

Log likelihood -262.3092 Hannan-Quinn criter. 48.01061

F-statistic 0.785503 Durbin-Watson stat 1.497473

Prob(F-statistic) 0.398526 Inverted AR Roots .84-.30i .84+.30i .45-.77i .45+.77i

-.15-.88i -.15+.88i -.68-.57i -.68+.57i

-.89

Page 138: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

118

Lampiran21 :Model ARIMA 2 PMDN

Dependent Variable: D(PMDN)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:12

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments

Convergence achieved after 4 iterations

MA Backcast: 1994 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.69E+09 1.08E+09 1.564695 0.1351

MA(1) -0.127350 0.282379 -0.450991 0.6574 R-squared 0.011381 Mean dependent var 1.69E+09

Adjusted R-squared -0.043542 S.D. dependent var 5.29E+09

S.E. of regression 5.40E+09 Akaike info criterion 47.75317

Sum squared resid 5.26E+20 Schwarz criterion 47.85274

Log likelihood -475.5317 Hannan-Quinn criter. 47.77260

F-statistic 0.207221 Durbin-Watson stat 1.731185

Prob(F-statistic) 0.654397 Inverted MA Roots .13

Lampiran22 :Model ARIMA 3 PMDN

Dependent Variable: D(PMDN)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:12

Sample (adjusted): 2004 2014

Included observations: 11 after adjustments

Failure to improve SSR after 16 iterations

MA Backcast: 2003 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.22E+09 2.07E+09 1.557792 0.1579

AR(9) -0.683005 0.196124 -3.482518 0.0083

MA(1) 0.999877 0.322466 3.100719 0.0146 R-squared 0.408641 Mean dependent var 3.22E+09

Adjusted R-squared 0.260801 S.D. dependent var 6.01E+09

S.E. of regression 5.17E+09 Akaike info criterion 47.79637

Sum squared resid 2.14E+20 Schwarz criterion 47.90489

Log likelihood -259.8801 Hannan-Quinn criter. 47.72797

F-statistic 2.764076 Durbin-Watson stat 2.479812

Prob(F-statistic) 0.122294 Inverted AR Roots .90+.33i .90-.33i .48+.83i .48-.83i

-.17+.94i -.17-.94i -.73-.62i -.73+.62i

-.96

Inverted MA Roots -1.00

Page 139: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

119

Lampiran23 :Uji Q-Statistik PMDN

Date: 09/22/15 Time: 15:14

Sample: 2004 2014

Included observations: 11 Q-statistic

probabilities adjusted for 2 ARMA term(s)

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . **| . | . **| . | 1 -0.293 -0.293 1.2292

. **| . | . **| . | 2 -0.213 -0.327 1.9506

. |** . | . | . | 3 0.233 0.066 2.9169 0.088

. |* . | . |* . | 4 0.110 0.185 3.1637 0.206

. **| . | . | . | 5 -0.227 -0.058 4.3920 0.222

. *| . | . **| . | 6 -0.157 -0.287 5.0978 0.277

. |* . | . *| . | 7 0.160 -0.143 6.0107 0.305

. *| . | . *| . | 8 -0.118 -0.183 6.6734 0.352

. | . | . |* . | 9 0.004 0.078 6.6745 0.464

. | . | . | . | 10 0.002 0.019 6.6752 0.572

Lampiran24 : Forecasting PMDN

-30,000,000

-20,000,000

-10,000,000

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PMDNFDYN ± 2 S.E.

Forecast: PMDNFDYN

Actual: D(PMDN)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 2004 2019

Included observations: 11

Root Mean Squared Error 5897910.

Mean Absolute Error 4587581.

Mean Abs. Percent Error 196.1476

Theil Inequality Coefficient 0.493978

Bias Proportion 0.058458

Variance Proportion 0.265537

Covariance Proportion 0.676005

Page 140: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

120

Lampiran25 : Augment Dickey Fuller Tingkat Level TenagaKerja

Null Hypothesis: TENAGA_KERJA has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.967336 0.9264

Test critical values: 1% level -4.498307

5% level -3.658446

10% level -3.268973 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(TENAGA_KERJA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:22

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. TENAGA_KERJA(-1) -0.164635 0.170194 -0.967336 0.3469

C 2315896. 2422465. 0.956008 0.3525

@TREND(1994) 52594.75 38142.95 1.378885 0.1858 R-squared 0.100710 Mean dependent var 263189.2

Adjusted R-squared -0.005089 S.D. dependent var 674374.4

S.E. of regression 676088.2 Akaike info criterion 29.82352

Sum squared resid 7.77E+12 Schwarz criterion 29.97288

Log likelihood -295.2352 Hannan-Quinn criter. 29.85267

F-statistic 0.951899 Durbin-Watson stat 1.623355

Prob(F-statistic) 0.405647

Lampiran26 : Augment Dickey Fuller Tingkat 1st Different TenagaKerja

Null Hypothesis: D(TENAGA_KERJA) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=4) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.516988 0.0191

Test critical values: 1% level -3.831511

5% level -3.029970

10% level -2.655194 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations

and may not be accurate for a sample size of 19

Page 141: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

121

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(TENAGA_KERJA,2)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:22

Sample (adjusted): 1996 2014

Included observations: 19 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(TENAGA_KERJA(-1)) -0.878488 0.249784 -3.516988 0.0026

C 242068.7 171585.7 1.410774 0.1763 R-squared 0.421162 Mean dependent var 46305.21

Adjusted R-squared 0.387113 S.D. dependent var 903695.5

S.E. of regression 707477.0 Akaike info criterion 29.87610

Sum squared resid 8.51E+12 Schwarz criterion 29.97551

Log likelihood -281.8229 Hannan-Quinn criter. 29.89292

F-statistic 12.36920 Durbin-Watson stat 1.788139

Prob(F-statistic) 0.002645

Lampiran27 :Correlogram 1stDifferentTenagaKerja

Date: 09/22/15 Time: 15:33

Sample: 1994 2019

Included observations: 20 Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob . |* . | . |* . | 1 0.112 0.112 0.2920 0.589

. *| . | . *| . | 2 -0.148 -0.163 0.8265 0.662

. |* . | . |* . | 3 0.128 0.172 1.2511 0.741

. | . | . | . | 4 0.013 -0.058 1.2557 0.869

. *| . | . *| . | 5 -0.198 -0.152 2.4048 0.791

. *| . | . *| . | 6 -0.112 -0.094 2.7999 0.834

. | . | . | . | 7 -0.017 -0.045 2.8094 0.902

. | . | . | . | 8 -0.061 -0.039 2.9469 0.938

. |* . | . |* . | 9 0.124 0.169 3.5650 0.938

. *| . | .**| . | 10 -0.178 -0.296 4.9668 0.893

. | . | . | . | 11 -0.061 0.053 5.1496 0.924

. | . | .**| . | 12 -0.032 -0.210 5.2070 0.951

Page 142: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

122

Lampiran28 :Model ARIMA 1 TenagaKerja

Dependent Variable: D(TENAGA_KERJA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:13

Sample (adjusted): 2004 2014

Included observations: 11 after adjustments

Convergence achieved after 7 iterations Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 510306.7 141376.4 3.609560 0.0057

AR(9) 0.201759 0.124531 1.620155 0.1397 R-squared 0.225800 Mean dependent var 422589.6

Adjusted R-squared 0.139778 S.D. dependent var 354080.3

S.E. of regression 328403.0 Akaike info criterion 28.40484

Sum squared resid 9.71E+11 Schwarz criterion 28.47718

Log likelihood -154.2266 Hannan-Quinn criter. 28.35923

F-statistic 2.624903 Durbin-Watson stat 1.332395

Prob(F-statistic) 0.139651 Inverted AR Roots .84 .64+.54i .64-.54i .15-.82i

.15+.82i -.42-.72i -.42+.72i -.79-.29i

-.79+.29i

Lampiran29 :Model ARIMA 2 TenagaKerja

Dependent Variable: D(TENAGA_KERJA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:14

Sample (adjusted): 1995 2014

Included observations: 20 after adjustments

Convergence achieved after 2 iterations

MA Backcast: 1993 1994 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 263189.1 133329.8 1.973971 0.0639

MA(2) -0.156522 0.025477 -6.143660 0.0000 R-squared 0.028691 Mean dependent var 263189.2

Adjusted R-squared -0.025271 S.D. dependent var 674374.4

S.E. of regression 682842.3 Akaike info criterion 29.80056

Sum squared resid 8.39E+12 Schwarz criterion 29.90013

Log likelihood -296.0056 Hannan-Quinn criter. 29.81999

F-statistic 0.531687 Durbin-Watson stat 1.592385

Prob(F-statistic) 0.475280 Inverted MA Roots .40 -.40

Page 143: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

123

Lampiran30 :Model ARIMA 3 TenagaKerja

Dependent Variable: D(TENAGA_KERJA)

Method: Least Squares

Date: 11/10/15 Time: 05:14

Sample (adjusted): 2004 2014

Included observations: 11 after adjustments

Convergence achieved after 8 iterations

MA Backcast: 2002 2003 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 423112.2 188626.2 2.243125 0.0552

AR(9) 0.175019 0.072797 2.404213 0.0429

MA(2) 0.795227 3.12E-06 254952.5 0.0000 R-squared 0.536403 Mean dependent var 422589.6

Adjusted R-squared 0.420504 S.D. dependent var 354080.3

S.E. of regression 269542.4 Akaike info criterion 28.07384

Sum squared resid 5.81E+11 Schwarz criterion 28.18236

Log likelihood -151.4061 Hannan-Quinn criter. 28.00543

F-statistic 4.628183 Durbin-Watson stat 2.431287

Prob(F-statistic) 0.046192 Inverted AR Roots .82 .63+.53i .63-.53i .14+.81i

.14-.81i -.41-.71i -.41+.71i -.77+.28i

-.77-.28i

Lampiran31 :Uji Q-StatistikTenagaKerja

Date: 09/22/15 Time: 15:35

Sample: 2004 2014

Included observations: 11 Q-statistic

probabilities adjusted for 2 ARMA term(s)

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob .***| . | .***| . | 1 -0.453 -0.453 2.9309

. *| . | .***| . | 2 -0.151 -0.447 3.2912

. |* . | . *| . | 3 0.208 -0.147 4.0636 0.044

. *| . | . *| . | 4 -0.108 -0.171 4.3021 0.116

. | . | . | . | 5 0.060 -0.010 4.3885 0.222

. |* . | . |** . | 6 0.192 0.321 5.4453 0.245

. **| . | . | . | 7 -0.293 0.072 8.5159 0.130

. *| . | . **| . | 8 -0.068 -0.240 8.7369 0.189

. |** . | . *| . | 9 0.255 -0.144 13.401 0.063

. *| . | . *| . | 10 -0.143 -0.183 16.332 0.038

Page 144: ANALISIS PROYEKSI INVESTASI, TENAGA KERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33285/1/VALLERIO... · analisis proyeksi investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi

124

Lampiran32 : Forecasting TenagaKerja

-800,000

-400,000

0

400,000

800,000

1,200,000

1,600,000

04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

TENAGA_KERFDYN ± 2 S.E.

Forecast: TENAGA_KERFDYN

Actual: D(TENAGA_KERJA)

Forecast sample: 1994 2019

Adjusted sample: 2004 2019

Included observations: 11

Root Mean Squared Error 263436.1

Mean Absolute Error 196478.8

Mean Abs. Percent Error 59.01791

Theil Inequality Coefficient 0.296328

Bias Proportion 0.183735

Variance Proportion 0.459516

Covariance Proportion 0.356749